YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di Perdesaan

1 Redaksi menerima tulisan good practices. Kirim ke [email protected]

“Pemerataan pendidikan dan kesehatan masih

jadi tantangan pembangunan Jabar”, kata Armida S Alisjahbana, Menteri PPN/Bappenas dalam Musrenbang RPJMD tahun 2013-2018 di Hotel Horison Bandung tanggal 10 september lalu. “padahal, daerah jadi lini terdepan pelayanan masyarakat” terang wanita kelahiran Bandung itu.

Atas pernyataan tersebut, Gubernur Ahmad Heryawan tidak menampik. “Sebenarnya SDM Jabar mencukupi, tetapi persebaran ke daerah terpencil kurang” tegasnya. „Oleh karena diperlukan konsep strategis dengan melibatkan peran pemerintah kabupaten lebih optimal” lanjutnya.

Sebagai penjabaran Gubernur periode tahun 2013-2018, visi Pemerintah Provinsi adalah “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk semua”. Empat dari 8 (delapan) fokus pembangunan yaitu Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan kemiskinan sangat bersentuhan dengan PNPM Mandiri Perdesaan. Pemerataan Infrastruktur

Kurun waktu 1998 s/d2013, alokasi BLM yang dikucurkan melalui PNPM MPd mencapai Rp. 4.104.465.390.000,-. Hasilnya, terbangun jalan desa sepanjang 11.105 km, 1737 unit jembatan, 783 unit pasar desa, 2276 unit MCK umum dan 1329 unit bangunan irigasi yang total panjangnya 1118 km.

Aksesibilitas pendidikan dan kesehatan sebagai isu strategis pembangunan Jawa Barat, juga dijawab oleh PNPM MPd. “Pembangunan 8158 unit sekolah baru, pemberian beasiswa untuk 2977 siswa dan pendirian 6049 unit Pos Kesehatan Desa rentang waktu 15 tahun membuktikan hal tersebut”, terang Puji Wiraatmaja, Spesialis Infrastruktur RMC III. Memajukan Ekonomi Perdesaan

Data BPS 2012 menyebutkan, 42% penduduk miskin Jawa Barat berada di perdesaan. Persoalan serius mereka adalah terbatasnya akses permodalan usaha. Melalui program Usaha Ekonomi Produktif dan Simpan Pinjam Perempuan atau lebih dikenal UEP/SPP, PNPM MPd mengatasi hal tersebut.

Dari modal UEP sebesar Rp.71.038.408.393,- saat ini telah berkembang menjadi Rp. 120.636.390.287,-.Pun halnya program SPP, dari modal Rp.507.571.502.189,- kini menjadi Rp.724.460.818.667,-.Tidak kurang dari 101.082 kelompok usaha di 4256 desa di Jawa Barat telah terlayani. Sinergi sebagai jawaban

Keberhasilan PNPM MPd di Jawa Barat tidak lepas dari dukungan Pemkab maupun pemprov. Penyediaan DDUB, PAP ataupun regulasi hanya beberapa bentuk. “yang lebih penting adalah sinergi kegiatan PNPM MPd dengan proses pembangunan daerah”, tegas Rohman, Spesialis MIS.

Kebijakan operasional Pemprov Jabar 2013-2018,

adalah melanjutkan, menuntaskan dan memberikan dukungan terhadap program pembangunan sebelumnya. PNPM MPd salah satunya. “Sinergi yang telah terbangun apik harus dilanjutkan” terang Kepala BPMPD Jabar dalam rakor provinsi (4/08)

Di Jawa Barat sendiri, 4 (empat) kabupaten yaitu Majalengka, Ciamis, Sumedang dan Subang menjadi lokasi integrasi. BLM yang dialokasikan pada TA 2013 sebesar Rp. Rp.16.000.000.000 (belum termasuk DOK dan RBM). Keempatnya menjadi pilot sinergi dalam pemerataan pembangunan. Optimalisasi Pelaku&Kelembagaan

Inti pemerataan pembangunan bukan hanya menyangkut pendanaan, tetapi juga bagaimana menciptakan kader/pelaku pembangunan di perdesaan. Sampai dengan tahun 2013, PNPM MPd di Jabar berhasil mendidik 42.500 orang Kader Pemberdayaan Masyarakat.

Tak hanya itu, sekitar 1.266 orang menjadi Pengurus UPK di 422 kecamatan lebih. Berbagai kelembagaan seperti BKAD, BP-UPK, TP2, TV, TP3 dan kelembagaan lain, membuat masyarakat desa tergerak untuk memajukan desanya secara mandiri.

www.pnpm-jabar.org Edisi VII/September/2013

Suasana MAK (Musyawarah Antar Kecamatan) Kab. Integrasi-Majalengka 29/08/2013

Poskesdes Desa Buana Mekar-CibugelKab.Sumedang

Page 2: Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di Perdesaan

2 Redaksi menerima tulisan good practices. Kirim ke [email protected]

Bandung. Senin itu (02/09), GJar mendatangi kantor RMC III di Jalan Batu Permata Bandung. Alumni UNPAD itu hendak menyampaikan surat pengunduran diri setelah masuk DCT (Daftar Calon Tetap)

Caleg DPRD Sumedang. Sebelumnya, ia menjadi FK Kec. Kroya-Indramayu.

Wahyu Widayanto, HR-2 RMC, menilai positif langkah tersebut. “Mengundurkan diri lebih elegan, dibanding terkena PHK setelah ketahuan masuk DCT Pemilu Tahun 2014”, tegas pria asal Semarang itu. Identifikasi fasilitator yang masuk DCT saat ini dilakukan setelah ditemukan 4 nama sebelumnya.

Munculnya Nota dinas No.208/KMN-PNPM Perdesaan/II/2013 tanggal 10/09/2013 mempertegas tekad untuk membebaskan PNPM MPd dari kepentingan politik. “Kode etik fasilitator jelas, melarang politik praktis” , kata Endah, HRD-1.

Saat ditanya “bagaimana dengan pelaku contoh pengurus UPK yang nyaleg?”. Endah menjawab,” pada dasarnya sama tidak etisnya, karena menjaga menjaga netralitas amanat masyarakat”.

Bagaimanapun pengurus UPK bukan alat kepentingan politik tertentu.“Pengunduran diri Bendahara UPK Segaranten Sukabumi setelah masuk DCT patut dicontoh” tegas Ali, Spesialis Informasi dan Edukasi, menanggapi hal itu.

Bandung (16/09). Tragis sudah nasib Koswara. Dua kali pemanggilan, eks Ketua UPK Caringin itu nekad tidak memenuhi. Kejari Cibadak pun mengambil langkah tegas. Setelah upaya pemanggilan paksa belum membuahkan hasil (26/08), Kejari bertekad memburu pria yang beralamat di Kampung Caringin RT 2/1, Desa Caringin Wetan itu dimanapun berada.

Berdasar keterangan puluhan saksi, Koswara diduga sebagai aktor utama penggelapan dana PNPM Mandiri Perdesaan tidak kurang dari Rp. 750 juta. Penyelidikan sendiri telah dimulai sejak tahun 2012 lalu. Tetapi, dewi fortuna tampaknya masih berpihak padanya kala itu.

Kini, dengan status diburu aparat penegak hukum, tidak ada lagi rasa nyaman dimanapun pergi. Bukan hanya dia, istri dan dua anaknya ikut tertekan. “Kami meminta pihak keluarga proaktif menyerahkan tersangka untuk mempertanggung jawabkan kasusnya tersebut," kata Kepaka Seksi Pidana Khusus Kejari Cibadak, Iwan Setiadi, Senin (26/8). Kasus UPK Malangbong-Garut hadapi Vonis

Sementara itu, tiga terdakwa dugaan korupsi di UPK Malangbong-Garut telah memasuki tahap vonis. Sebelumnya, pembacaan replik tiga terdakwa tertunda oleh karena yaitu Ls (eks Ketua) sakit dan sedang dirawat di RSUD Garut.

Diperkirakan minggu ini, ketiganya termasuk Hrs (eks Sekretaris), Id (eks Bendahara) akan mendengarkan vonis dari majelis hakim Pengadilan Tipikor. Majelis yang beranggotakan Eka Saharta, SH, Heri Sutanto, SH dan Dr. Adriano, SH telah mendengarkan bacaan tuntutan Jaksa sebelumnya. Meski bervariasi, tuntutan diatas 1 tahun penjara.

KATA BIJAK: Kehidupan ini adalah kesempatan

yang bisa dirasakan setelah kita benar-benar kehilangan

Sidang pembacaan Replik terdakwa UPK Malangbong-Garut (03/Sept) atas dugaan korupsi Rp. 1,1 Milyar

Page 3: Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di Perdesaan

3 Redaksi menerima tulisan good practices. Kirim ke [email protected]

Pekerjaan fasilitasi memang tak sederhana. Konflik dengan pelaku, dilema keluarga, hak/gaji yang tertunda, pemenuhan seabrek tupoksi, kadang menciutkan nyali. Di Ciamis, ada FK yang difitnah setelah ungkap korupsi, di Bandung Barat ada yang diusir, di Indramayu ada yang diintimidasi.

Saat seperti itulah, mentalitas juang fasilitator diuji. Bagi yang tak kuat, hari-harinya dipenuhi keluhan, mengumpat keadaan, suka menuding dan mencari alibi. Bahkan, ingin lari dari lokasi. Namun, justru tak sedikit yang berkembang menjadi fasilitator Juara, yaitu mereka yang oleh Rodney Overton (2002) dicirikan sbb:

1. Memiliki energi yang tinggi 2. Berani dan komitmen

3. Berkreativitas tinggi 4. Selalu Menginspirasi 5. Mampu menyusun prioritas 6. Kepercayaan diri tinggi 7. Adil dan menghargai orang 8. Menikmati Apapun Resiko

9. Mengakui kesalahan 10. Mendorong pemahaman mendalam banyak orang

Pendampingan membutuhkan daya tahan (endurance) tinggi. Lingkungan yang berubah-ubah, menuntut keberanian melakukan perubahan. Masalah yang terus bermunculan dan menuntut cara penyelesaiannya tidak mungkin konvensional.

Namun cobalah ingat, fasilitasi adalah usaha terencana membangun manusia berbudidaya. Maka bangunlah keyakinan bahwa Fasilitator adalah pekerjaan mulia bagi yang menseriusinya. Bersamanyalah mengalir energi positif bagi kemajuan ummat (*Faskab Cianjur).

*Diolah dari berbagai tulisan: Pengurus BKAD Rengasdengklok, Ujang Sunandar- FT Kadugede-Kuningan, Sodikin-FK Krangkeng-Indramayu, Tim Faskab Ciamis

BKAD on the way Menyemai Kepedulian demi Penyelesaian Masalah*

Sebagai pengawal input-output pembangunan di pedesaan, BKAD bukan lembaga jadi-jadian. Terlebih di PNPM Mandiri Perdesaan, posisinya sangat strategi karena sebagai pelestari hasil kegiatan PPK-PNPM MPd (Permendagri No.38/2007) tentang Kerjasama Desa

Dasar itulah yang BKAD Kec. Rongga-Bandung Barat, yang diketuai Aa Rusyana, dalam penanganan pinjaman bermasalah senilai Rp. 269.427.659,- sebagai pemecahan aset dari UPK Kec. Gununghalu. Tentu bukan hal mudah karena sebagian masyarakat menilai pinjaman tersebut hibah.

Dengan semangat besar untuk keluar dari kec. bermasalah, BKAD Rengasdengklok-Karawang juga berhasil menangani pinjaman UEP/SPP sebesar Rp. 252.000.000,-. Meski harus tertatih karena banyak peminjam yang kabur jadi TKW atau bangkrut, tetapi hal itu bisa didekati dengan baik.

BKAD Kec. Krangkeng-Indramayu yang diketuai Wasnidi, juga melakukan hal tersebut. Selama kurang lebih 2 bulan mereka berhasil mengembalikan pinjaman macet masayarakat sebesar Rp. 215 juta. Saat ini, mereka juga aktif menangani penyalahgunaan dana oleh eks Ketua UPK sebesar Rp. 253 juta.

Selain penanganan pinjaman bermasalah, BKAD juga pro-aktif dalam hal lain. Contoh BKAD Kec.Kawali-Ciamis. Lembaga yang diketuai Bpk Barnas itu disamping ikut mereview RPJM/RKPDes, partisipasi di musrenbang kec&kab, juga melakukan advokasi kebijakan intregrasi di Kab. Ciamis melalui hearing DPRD, studi banding dan lain sebagainya.

Kegigihan lain dilakukan oleh BKAD Kadugede.Dengan kerelewanan tinggi, pengurus aktif dalam pengembangan kerjasama pendanaan dsb. Alhasil, pada 18 Juni 2013 lalu, lembaga yang diketuai Otong Hasbana ini mendapat anugerah nasional Sikompak Award. Anugerah ini bukti nyata kontribusi BKAD.

Pemenang kehidupan adalah orang yang tetap sejuk

di tempat panas, yang tetap manis di tempat pahit,

yang tetap merasa kecil meskipun telah besar, serta

tetap tenang di tengah badai yang menghebat

Tips Menulis semudah Tersenyum 1. Segera tulis ide yang terlintas (di kertas, sms,

wall FB, buku diary, dsb). Ingat; ide itu mahal 2. Salin tulisan tersebut dan gunakan imajinasi

untuk menguraikan (ingat otak kanan adalah sungai yang tak berujung. Pahami pula, dengan menulis anda akan menyusuri indahnya panorama sungai itu)

3. Jika sudah tertulis kata, ingatlah selalu ada kata setelah kata. Selalu ada ide dibalik ide. Jadi, jangan berhenti menuliskan apapun. Subyek, predikat, obyek, dan seterusnya

4. Menulislah pada hal yang ada sukai dan kuasai. Bayangkan, senyum ceria ibu-ibu anggota kelompok SPP, maka tuliskan gurat wajah, senyum lebar, tawa indah, bahagianya.

5. Teruskanlah,dan upload di www.kompasiana.com/menu freez, Log in utk daftar, dan lakukan tiap hari.

Bupati Kuningan, PJOKab, Ketua BKAD Kadugede, memegang piala Sikompak Award

Ketua BKAD Krangkeng dan unsur masyarakat lain membahas penyalahgunaan dana oleh

eks Ketua UPK


Related Documents