YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Buletin Jum'at KMI-S Edisi 23 Oktober 2015

BULETIN JUM’AT http://kmi-s.ppisendai.org/ KELUARGA MUSLIM INDONESIA DI SENDAI

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah هلالج لج yang atas limpahan rahmat-Nya-lah Buletin Jum’at KMIS edisi ke-14 ini dapat hadir di hadapan pembaca, semoga penerbitannya bisa istiqomah. Salah satu komponen penting dalam berislam adalah menuntut ilmu. Salah satu dari sekian banyak cabang itu ialah ilmu bahasa. Pada edisi kali ini , disajikan renungan mengenai pentingnya mempelajari bahasa asing, terutama dalam rangka menimba berbagai cabang ilmu lain yang tersebar dalam berbagai bahasa.

ي خلق خلق مسا رب اك الذ اقرأ با

ك األكرم ن علق اقرأ ورب نسان ما اإل

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah” [QS. Al-‘Alaq : 1-3]

“Iqro!” adalah kata-kata pertama diturunkan pada Nabi Muhammad .ملسو هيلع هللا ىلص S e b a g i a n a h l i t a f s i r berpendapat bahwa iqro yang pertama merujuk pada ilmu agama dan iqro yang kedua merujuk kepada ilmu duniawi. Ilmu agama menjaga kita dari berbagai ujian kehidupan untuk mengantarkan kita kepada kesuksesan di akhirat yang kekal nantinya. Ilmu adalah satu hal yang Allah perintahkan

Mempelajari Bahasa Asing

2015/10/23 1 BULJUM KMIS

23 Oktober 2015

10 Muharam 1437

Page 2: Buletin Jum'at KMI-S Edisi 23 Oktober 2015

Rasul-Nya ملسو هيلع هللا ىلص untuk senantiasa meminta untuk ditambahkan oleh-Nya.

احلق وإل تعجل امللا فتعال اللذ

ليك وحيه ن قبلا أن يقىض ا لقرأ نا ما با

لما وقل رب ا زادين عا “Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang Sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan Katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” [QS. Taha : 114] Begitulah kedekatan Islam dengan ilmu pengetahuan. Sehingga tidak mengherankan bahwa pada masa Abbasiyah dimana peradaban muslim menjadi pusat perkembangan peradaban dunia, terutama dari segi ilmu pengetahuan, semua bangsa datang untuk menimba ilmu ke dunia muslim. Jangankan non-muslim, sampai sekarang pun tidak sedikit pelajar muslim yang terinspirasi dari berkembangnya ilmu pengetahuan di masa kejayaan Islam.

Apa yang membuat peradaban Islam berjaya pada masa itu? Salah satu alasannya adalah diterjemahkannya berbagai literatur asing ke dalam bahasa Arab secara besar-besaran. Menerjemahkan berarti memahami bahasa dan isi literatur tersebut. Melalui penerjemahan inilah ilmu-ilmu filsafat yunani dan berbagai cabang ilmu sains masuk dan dikembangkan dalam dunia muslim. Kala itu peradaban muslim menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia dan mencapai puncaknya. Selain itu, kita dapat melihat pentingnya mempelajari bahasa dalam ungkapan “Barangsiapa mempelajari bahasa suatu kaum, dia akan selamat dari fitnah mereka.” Mempelajari bahasa adalah salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri dari fitnah dunia. Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص juga menekankan pentingnya mempelajari bahasa bahasa. Beliau pun memerintahkan para sahabatnya untuk mempelajari bahasa kaum-kaum yang berinteraksi dengan kaum muslim.

أبايها عن خاراجة بنا زيدا بنا ثبات عن

2015/10/23 BULJUM KMIS 2

Page 3: Buletin Jum'at KMI-S Edisi 23 Oktober 2015

ا -زيدا بنا ثبات قال أمرنا رسول اللذ

ل -صىل هللا عليه وسمل أن أتعملذ

ماتا كاتابا يود ن ا وهللاا ما » قال . كاا

قال فما مرذ با . «أ من يود عىل كاتاب

ا ناصف شهر حتذ تعلذمته ل قال فلمذ

ل يود كتبت ذا كتب ا

تعلذمته كن ا

تابم ليها قرأت ل كاذا كتبوا ا

م وا ليا

. ا

يث حسن قال أبو عايس هذا حدا

يح صا “Dari Kharijah bin Zaid bin Tsabit, dari ayahnya; Zaid bin Tsabit, ia berkata: “Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص menyuruhku untuk mempelajari -untuk beliau- kalimat-kalimat (bahasa) dari buku (suratnya) orang Yahudi, beliau berkata, ‘Demi Allah, aku tidak merasa aman dari (pengkhianatan) yahudi atas suratku.’ Maka tidak sampai setengah bulan aku sudah mampu menguasai bahasa mereka. Ketika aku sudah menguasainya, maka jika beliau menulis surat untuk yahudi maka aku yang menuliskan untuk beliau. Dan ketika mereka menulis surat untuk beliau maka aku yang membacakannya kepada beliau.” [HR. Tirmidzi, Abu Isa

mengatakan hadits ini hasan shahih] Fitnah dunia adalah salah satu hal yang kita disunnahkan untuk meminta perlindungan setiap sebelum salam dalam sholat.

ن عذابا القبا أعوذ باك ما ينا اللذهمذ ا

تنةا المحيا ن فا ، وما نذ ن عذابا النذاراج وما

الا جذ يحا ادلذ تنةا المس ا ن فا والمماتا وما “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, siksa neraka jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Dajjal.” Melalui bahasa dan ilmu pengetahuan yang Allah anugerahkan kepada kita. Semoga kita dapat menjadi muslim yang dapat melindungi diri sendiri dari fitnah dunia. Akhir kata, hadits berikut mengingatkan kita bahwa orang yang berguna bagi orang lain adalah orang yang paling dicintai Allah.

ل عن ابن معر ، أ ن رجال جاء ا

رسول هللا صىل هللا عليه وسمل ، فقال

2015/10/23 BULJUM KMIS 3

Page 4: Buletin Jum'at KMI-S Edisi 23 Oktober 2015

Buletin ini diterbitkan oleh:

Keluarga Muslim Indonesia di Sendai, Jepang

http://kmi-s.ppisendai.org/

ل : اي رسول هللا أ ي الناس أ حب ا

ل هللا عز هللا ؟ وأ ي األ عامل أ حب ا

وجل ؟ فقال رسول هللا صىل هللا

ل هللا » : عليه وسمل أ حب الناس ا

ل هللاا الا ا أ نفعهم للناس وأحب األمع

ف ، أو تكشا ل عىل مسملا ور تدخا س

عنه كربة، أو تقضا عنه دينا، أو تطرد

مع أخ فا عنه جوعا و ألن أمشا

ن أن أعتكاف فا لذ ماحاجة أحبذ ا

دا ، د النبواي ) هذا املسجا ( يعنا مسجا

شهرا “Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi ملسو هيلع هللا ىلص dan

berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicintai Allah? dan amal apakah yang paling dicintai Allah?’ Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص menjawab, ‘Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim, atau menjauhkan kesusahan darinya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan.” [HR. Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 13646]

Penulis: Adam

***