YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: bahaya msg (monosodium glutamat) terhadap kesehatan masyarakat

kesahatan | MENGENAL BAHAYA MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKATCopyright bayutriono [email protected]://bayutriono.student.umm.ac.id/2011/08/04/mengenal-bahaya-msg-monosodium-glutamat-terhadap-kesehatan-masyarakat/

MENGENAL BAHAYA MSG (MONOSODIUMGLUTAMAT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKATMENGENAL BAHAYA MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT)TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT

Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang,termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positifmaupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitasdan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis danlebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besarbagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya.Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuanuntuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaranproduk tersebut (Anonimous 2000).

Dari berbagai senyawa pembangkit citarasa yang beredar bebas di pasaran sepertimisalnya MSG, 5 nukleotida, maltol (soft drink), dioctyl sodium sulfosuccinate(untuk susu kaleng) dan lain sebagainya, ternyata hanya monosodium glutamat(MSG) yang banyak menimbulkan kontroversi antara produsen dan konsumen(Winarno 2004). Namun sejauh ini, belum banyak penelitian langsung terhadapmanusia. Hasil dari penelitian dari hewan, memang diupayakan untuk dicoba padamanusia. Tetapi hasil-hasilnya masih bervariasi. Sebagian menunjukkan efeknegatif MSG seperti pada hewan, tetapi sebagian juga tidak berhasil membuktikan.Yang sudah cukup jelas adalah efek ke terjadinya migren terutama pada usiaanak-anak dan remaja seperti laporan Jurnal Pediatric Neurology (Anonimous 2003).

 

 

 

page 1 / 6

Page 2: bahaya msg (monosodium glutamat) terhadap kesehatan masyarakat

kesahatan | MENGENAL BAHAYA MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKATCopyright bayutriono [email protected]://bayutriono.student.umm.ac.id/2011/08/04/mengenal-bahaya-msg-monosodium-glutamat-terhadap-kesehatan-masyarakat/

Memang disepakati bahwa usia anak-anak atau masa pertumbuhan lebih sensitifterhadap efek MSG daripada kelompok dewasa. Sementara untuk efek terjadinyakejang dan urtikaria (gatal-gatal dan bengkak di kulit seperti pada kasus alergimakanan), masih belum bisa dibuktikan. World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO)menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadapkesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagoriresidu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2)aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggukeseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis,keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. Dampak negatif zataditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalamjangka pendek maupun jangka panjang.

Pembahasan Asam glutamat atau yang sering disebut dengan MSG (Monosodium Glutamat)pada tahun 1940, asam glutamat telah digunakan di berbagai macam jenis produkmakanan di berbagai negara, khususnya dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.Asam glutamat merupakan salah satu dari 20 asam amino yang ditemukan padaprotein dan MSG merupakan monomer dari asam glutamat. MSG memberikan rasagurih dan nikmat pada berbagai macam masakan, walaupun masakan itusebenarnya tidak memberikan rasa gurih yang berarti. Penambahan MSG inimembuat masakan seperti daging, sayur, sup berasa lebih nikmat dan gurih(Anonimous 2006).

MSG dijual dalam berbagai bentuk produk dan kemasan, produk penyedap rasaseperti Ajinomoto atau Royco mengandung MSG sebagai salah satu bahanpenyedap rasa. Produk makanan siap saji, makanan beku maupun makanan kalengjuga mengandung MSG dalam jumlah yang cukup besar. Selain lada dan garam,botol berlabel penyedap rasa yang mengandung MSG juga dapat dengan mudahditemukan di rak bumbu dapur maupun di atas meja restoran. Umumnya, RestoranCina banyak menggunakan MSG untuk menyedapkan masakan-masakannya. Walaupun sebagian besar orang dapat mengkonsumsi MSG tanpa masalah,beberapa orang memiliki alergi bila mengkonsumsi berlebihan yaitu gejala sepertipening, mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher, sesak nafasdan keringat dingin. Secara umum, gejala-gejala ini dikenal dengan nama sindromrestoran cina.

Asam glutamat dan gamma-asam aminobutrat mempengaruhi transmisi signaldidalam otak. Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, sementara

page 2 / 6

Page 3: bahaya msg (monosodium glutamat) terhadap kesehatan masyarakat

kesahatan | MENGENAL BAHAYA MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKATCopyright bayutriono [email protected]://bayutriono.student.umm.ac.id/2011/08/04/mengenal-bahaya-msg-monosodium-glutamat-terhadap-kesehatan-masyarakat/

gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSGberlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antarapeningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak (Anonimous 2006).

Sejarah  Monosodium Glutamate (MSG) mulai terkenal tahun 1960-an, tetapi sebenarnyamemiliki sejarah panjang. Selama berabad-abad orang Jepang mampu menyajikanmasakan yang sangat lezat. Rahasianya adalah penggunaan sejenis rumput lautbernama Laminaria japonica. Pada tahun 1908, Kikunae Ikeda, seorang profesor diUniversitas Tokyo, menemukan kunci kelezatan itu pada kandungan asamglutamat. Penemuan ini melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya – asam, manis, asindan pahit – dengan umami (dari akar kata umai yang dalam bahasa Jepang berartilezat) (Anonimous 2006). Sebelumnya di Jerman pada tahun 1866, Ritthausen jugaberhasil mengisolasi asam glutamat dan mengubahnya menjadi dalam bentukmonosodium glutamate (MSG), tetapi belum tahu kegunaannya sebagai penyedaprasa.

Sekarang ini MSG digolongkan sebagai GRAS (Generally Recognized As Save) atausecara umum dianggap aman. Hal ini juga didukung oleh US Food and DrugsAdministration (FDA), atau badan pengawas makanan dan obat-obatan (semacamDitjen POM) di Amerika yang menyatakan MSG aman. Tentu dalam batas konsumsiyang wajar (Anonimous 2003).

MSG Pembangkit Citarasa Asam glutamat merupakan bagian dari kerangka utama berbagai jenis molekulprotein yang terdapat dalam makanan dan secara alami terdapat dalam jaringantubuh manusia. Beberapa diantara asam glutamat tersebut terdapat dalam bentukbebas, artinya tidak terikat dengan asam – asam amino lainnya, tetapi masihterdapat dalam makanan. Hanya dalam bentuk bebas itulah asam glutamat mampuberfungsi sebagai senyawa pembangkit citarasa makanan atau masakan. Glutamatbebas tersebut dapat bereaksi dengan ion sodium (natrium) membentuk garamMSG (Winarno 2004).

MSG yang banyak dijual di toko-toko, diproduksi dalam skala komersial melaluiproses fermentasi dengan menggunakan bahan mentah pati, gula bit, gula tebu,atau molases (tetes). Begitupun, menyadari tingginya konsumsi MSG di wilayahAsia, WHO menggunakan MSG untuk program fortifikasi vitamin A. Di Indonesiapernah dilakukan pada tahun 1996. Juga, penggunaan MSG bisa menjadi salah satu

page 3 / 6

Page 4: bahaya msg (monosodium glutamat) terhadap kesehatan masyarakat

kesahatan | MENGENAL BAHAYA MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKATCopyright bayutriono [email protected]://bayutriono.student.umm.ac.id/2011/08/04/mengenal-bahaya-msg-monosodium-glutamat-terhadap-kesehatan-masyarakat/

pilihan dalam menurunkan konsumsi garam (sodium) yang berhubungan dengankejadian hipertensi khususnya pada golongan manula. Hal ini karena untukmencapai efek rasa yang sama, MSG hanya mengandung 30% natrium dibandinggaram.

Glutamat Di dalam Tubuh Glutamat diproduksi di dalam tubuh manusia dan mempunyai peranan pentng didalam proses metabolisme. Secara alami glutamat ditemukan di otot, otak, ginjal,hati dan organ-organ lainnya termasuk juga di dalam jaringan. Selain itu, glutamatjuga ditemukan pada air susu ibu (ASI) dengan tingkat 10 kali lipat dari yangditemukan di susu sapi (Anonimous 2006).Rata-rata setiap orang mengkonsumsiglutamat antara 10 sampai 20 gram dan 1 gram glutamat yang bebas darimakanan yang kita makan setiap harinya.

Pada kebanyakan diet glutamat sangat cepat dimetabolis dan digunakan sebagaisumber energi. Dari segi pandangan nutrisi, glutamat termasuk non-essential aminoacid, yang berarti bahwa tubuh kita dapat memproduksi glutamate dari sumberprotein yang lain, jika memang diperlukan tubuh memproduksi sendiri glutamateuntuk berbagai macam kebutuhan essential (Anonimous 2006).

MSG dan Kesehatan Masyarakat Pada tahun 1959, Food and Drug Administration di Amerika mengelompokkan MSGsebagai ”generally recognized as safe” (GRAS), sehingga tidak perlu aturan khusus.Kemudian pada tahun 1970 FDA menetapkan batas aman konsumsi MSG 120 mg/kgberat badan/hari yang disetarakan dengan konsumsi garam. Mengingat belum adadata pasti, saat itu ditetapkan pula tidak boleh diberikan kepada bayi kurang dari12 minggu (Anonimous 2003). Dari penelitian yang telah dilakukan selama lebihdari 20 tahun oleh para scientis bahwa MSG aman untuk dikonsumsi, sejauh tidakberlebihan termasuk pada wanita hamil dan menyusui.

Pada wanita hamil dan menyusui Hasil penelitian menunjukkan, glutamat hanya akan menembus placenta bilakadarnya dalam darah ibu mencapai 40 – 50 kali lebih besar dari kadar normal. Ituartinya mustahil kecuali glutamat diberikan secara intravena. Sementara kalau ibumenyusui menyantap MSG 100 mg/kg berat badan, mungkin kadar glutamat dalamdarahnya akan naik, tetapi tidak dalam ASI.

page 4 / 6

Page 5: bahaya msg (monosodium glutamat) terhadap kesehatan masyarakat

kesahatan | MENGENAL BAHAYA MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKATCopyright bayutriono [email protected]://bayutriono.student.umm.ac.id/2011/08/04/mengenal-bahaya-msg-monosodium-glutamat-terhadap-kesehatan-masyarakat/

Batasan aman yang pernah dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia WHO (WorldHealth Organization), asupan MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg beratbadan. Jadi, jika berat seseorang 50 kg, maka konsumsi MSG yang aman menurutperhitungan tersebut 6 gr (kira-kira 2 sendok teh) per hari. Rumus ini hanya berlakupada orang dewasa. WHO tidak menyarankan penggunaan MSG pada bayi di bawah12 minggu (Anonimous 2001).

Efek Bahaya dari Penggunaan MSG :A. Chinese Restaurant Syndrome 

Tahun 1968 dr. Ho Man Kwok menemukan penyakit pada pasiennya yanggejalanya cukup unik. Leher dan dada panas, sesak napas, disertai pusing-pusing.Pasien itu mengalami kondisi ini sehabis menyantap masakan cina di restoran.Masakan cina memang dituding paling banyak menggunakan MSG. Karena itulahgejala serupa yang dialami seseorang sehabis menyantap banyak MSG disebutChinese Restaurant Syndrome.

Bagaimana sampai MSG bisa menimbulkan gejala di atas, masih dugaan sampaisaat ini. Tetapi diperkirakan penyebabnya adalah terjadinya defisiensi vitamin B6karena pembentukan alanin dari glutamat mengalami hambatan ketika diserap.Konon menyantap 2 – 12 gram MSG sekali makan sudah bisa menimbulkan gejalaini. Akibatnya memang tidak fatal betul karena dalam 2 jam Cinese RestaurantSyndrome sudah hilang.

B. Kerusakan Sel Jaringan Otak  Hasil penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia mengadakan penelitian pada tikusputih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG sebanyak 0,5 – 4 mg per gram berattubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita kerusakan jaringan otak.Namun penelitian selanjutnya menunjukkan pemberian MSG yang dicampur dalammakanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak.

Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, gamma-asamaminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihanpada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan danpenurunan transmisi signal dalam otak (Anonimous 2006).

C. Kanker MSG menimbulkan kanker betul adanya kalau kita melihatnya dari sudut pandangberikut. Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi

page 5 / 6

Page 6: bahaya msg (monosodium glutamat) terhadap kesehatan masyarakat

kesahatan | MENGENAL BAHAYA MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKATCopyright bayutriono [email protected]://bayutriono.student.umm.ac.id/2011/08/04/mengenal-bahaya-msg-monosodium-glutamat-terhadap-kesehatan-masyarakat/

dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan proteinlain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik biladipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Karena asam aminopenyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapatmengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak amat berpengaruh.

D. Alergi MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum,tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSGmemang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen. Beberapa penelitibahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawapenyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkanoleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama Amino Butyric Acid),serotinin atau bahkan oleh histamin (Winarno 2004).

Kesimpulan MSG memberikan rasa gurih dan nikmat pada berbagai macam masakan,walaupun masakan itu sebenarnya tidak memberikan rasa gurih yang berarti. MSGaman dikonsumsi sejauh tidak berlebihan. Meski dinilai aman, MSG hendaknya tidakdiberikan bagi orang yang tengah mengalami cidera otak karena stroke, terbentur,terluka, atau penyakit syaraf. Konsumsi MSG menyebabkan penumpukan asamglutamat pada jaringan sel otak yang bisa berakibat kelumpuhan. Batasan amanyang pernah dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia WHO (World HealthOrganization), asupan MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg berat badan.

Sumber Literatur: Disarikan dari Tulisan Drh. Ery Lestari S (2007)Anonim. 2006. MSG. http/www.Info Monosodium Glutamat.com. [01-08-2006].

Anonim. 2006. MSG dan Kesehatan. http/www.info sehat.com. [01-08-2006]. Anonim. 2003. MSG. Efek Negatif MSG. http/www.com. [01-08-2006]. Anonim. 2000. Seputar Kontroversi MSG. http/www.Tekno Pangan.com.[01-08-2006]. Anonim. 2001. Bahaya Zat Aditif. http/www.Tekno Pangan.com. [01-08-2006]. Winarno FG. 2004. Keamanan Pangan Jilid 2. M Brio Press, Jakarta

page 6 / 6


Related Documents