YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.

Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan

dielektrik.Gambar 2.1 merupakan gambar sederhana struktur kapasitor. Bahan-bahan

dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika

kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan

mengumpul pada salah satu kaki elektroda metalnya dan pada saat yang sama muatan-

muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat

mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke

ujung kutup positif karena terpisah oleh bahan elektrik yang nonkonduktif. Muatan elektrik

ini “tersimpan” selama tidak ada konduktif pada ujung- ujung kakinya.

Gambar 2.1 Struktur kapasitor

Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang sering dipakai didalam

merancang suatu sistem yang berfungsi untuk mengeblok arus DC, Filter, dan penyimpan

energi listrik. Didalamnya 2 buah pelat elektroda yang saling berhadapan dan dipisahkan

oleh sebuah insulator. Sedangkan bahan yang digunakan sebagai insulator dinamakan

dielektrik. Ketika kapasitor diberikan tegangan DC maka energi listrik disimpan pada tiap

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

6

elektrodanya. Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut

akan berhenti bila kapasitor telah penuh[2].

2.1.1 Kapasitansi

Muatan (Q) diukur dengan satuan coulomb dan kapasitor yang memperoleh muatan

listrik akan mempunyai tegangan antar terminal sebesar V volt.

Kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan disebut kapasitansi (C) .

Kapasitansi ini diukur berdasarkan besar muatan yang dapat disimpan pada suatu kenaikan

tegangan, persamaannya dinyatakan oleh Persamaan 2.1 [2].

𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾,𝐶𝐶 = 𝑚𝑚𝑚𝑚𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 ,𝑄𝑄𝐾𝐾𝑡𝑡𝑡𝑡𝐾𝐾𝐾𝐾𝑡𝑡𝐾𝐾𝐾𝐾 ,𝑉𝑉

(2.1)

Atau persamaan diatas disederhanakan menjadi Persamaan 2.2.

𝐶𝐶 = 𝑄𝑄𝑉𝑉� (2.2)

2.1.2 Energi Pada Kapasitor

Kapasitor dapat digunakan untuk menyimpan energy listrik dalam bentuk muatan

listrik. Banyaknya energi yang tersimpan di dalam sebuah kapasitor sama besarnya dengan

kerja yang dilakukan oleh muatan listrik. Selama proses pengisian kapasitor, sebuah

sumber arus searah seperti baterai melakukan kerja dengan memindahkan muatan listrik

dari satu lempeng konduktor dan menimbunnya kelempeng konduktorlainnya. Energi yang

tersimpan dalam kapasitor dapat dihitung dengan Persamaan 2.3 [2].

𝐸𝐸𝐾𝐾𝑡𝑡𝐸𝐸𝑡𝑡𝐾𝐾 = 12� 𝐶𝐶𝑉𝑉2𝑗𝑗𝑗𝑗𝑚𝑚𝑗𝑗𝑡𝑡 (2.3)

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

7

2.1.3 Pengisian dan Pengosongan Muatan Pada Kapasitor

Saat pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor, waktu lamanya pengisian

dan pengosongan muatannya tergantung dari besarnya dari resistansi dan kapasitansi yang

digunakan pada rangkaian. Pada saat saklar menghubungkan ke titik 1 arus listrik mengalir

dari sumber-sumber tegangan melalui komponen R menuju komponen C. tegangan pada

kapasitor meningkat dari 0 volt sampai sebesar tegangan sumber, kemudian tak terjadi

aliran, saklar dipindahkan posisinya ke saklar 2 maka terjadi proses pengosongan. Seperti

ditunjukkan oleh Gambar 2.2[2].

Gambar 2.2 Rangkaian RC hubungan seri dicatu oleh tegangan dc

Tegangan kapasitor menurun, arah arus berlawanan dari arah pengisian. Tegangan pada R

menjadi negative dan berangsur-angsur tegangan nya menjadi 0 volt

2.1.4 Hubungan Seri dan Paralel Kapasitor

Hubungan seri

Kapasitor yang dihubungkan seri, kemampuan menahan listrik akan menjadi lebih

tinggi, kapasitansi totalnya menjadi lebih rendah dan bahan dielektrikum seolah-olah

menjadi lebih tebal. Jumlah muatan listrik pada setiap kapasitor menjadi sama besar. Jika

perbedaan potensial tiap-tiap kapasitor sama dengan pemberian tegangan pada rangkaian

yang ditunjukkan pada Gambar 2.3[2].

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

8

Gambar 2.3 Rangkaian seri kapasitor

Berdasarkan Gambar 2.3, maka diperoleh Persamaan 2.4.

1𝐶𝐶𝐶𝐶

= 1𝐶𝐶1

+ 1𝐶𝐶2

+ 1𝐶𝐶3

(2.4)

Hubungan Paralel

Beberapa kapasitor dihubungkan parallel yang diberi tegangan V seperti Gambar

2.4, memiliki tegangan pada tiap-tiap kapasitor sama dengan tegangan sumber yang

dicantumkan.

Gambar 2.4 Rangkaian paralel kapasitor

Berdasarkan Gambar 2.4, maka diperoleh Persamaan 2.5[2].

CT = C1 + C2 + C3 (2.5)

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

9

2.1.5 Tipe Kapasitor

Kapasitor yang dipelajari dan digunakan dalam rangkaian elektronika ada beberapa

jenis. Cara membedakan kapasitor juga ada beberapa sudut pandang yang digunakan,

kapasitor dapat dibedakan berdasarkan kapasitasnya, berdasarkan dielektrikum yang

digunakan dan polaritas kapasitor. Berdasarkan kapasitas dari suatu kapasitor, maka

kapasitor dapat dibedakan dalam 2 jenis.

1. Kapasitor tetap

Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi tetap dan tidak dapat

diubah-ubah. Pada kategori kapasitor tetap, terdapat 2 jenis kapasitor yang dapat dibedakan

berdasarkan polaritas elektrodanya[3].

a. Kapasitor polar

Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan

dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk

kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan – di badannya.

Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses

pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda

dan kutup negatif katoda. Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum,

aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc)

permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida

(oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti

pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan

electrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan

electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte

terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

10

Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada

permukaannya.

Gambar 2.5 Kapasitor polar

Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda). Lapisan metal-oksida

dan electrolyte (katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan metal-

oksida sebagai dilektrik. Besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal

dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian

dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Karena alasan

ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah

aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah

aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat aluminium ini

biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor

yang kapasitansinya besar. Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF, dan lain-lain,

yang sering juga disebut kapasitor elco. Bahan electrolyte pada kapasitor

tantalum ada yang cair tetapi ada pula yang padat. Disebut electrolyte padat,

tetapi sebenarnya bukan larutan electrolyte yang menjadi elektroda negatifnya,

melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor

jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan

mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya menjadi tahan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

11

lama. Kapasitor ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil, jadi dapat

dipahami mengapa kapasitor tantalum menjadi relatif mahal.

b. Kapasitor non-polar

Kapasitor non polar adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan

dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang

popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.

Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi

rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan

dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene

terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene,

polycarbonate, metalized paper dan lainnya.

2. Kapasitor tidak tetap/kapasitor variabel

Kapasitor tidak tetap atau kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai

kapasitansinya dapat diubah atau kapasitansinya dapat diatur sesuai keinginan dengan

batas maksimal sesuai yang tertera pada kapasitor tersebut. Contoh suatu kapasitor variabel

(Varco/trimer kapasitor) tertulis 100pF maka kapasitansi kapasitor tersebut dapat diatur

maksimal 100pF sampai mendekati 0 pF. Gambar 2.6 merupakan kapasitor tidak tetap

Gambar 2.6 Kapasitor tidak tetap

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

12

2.2 Super Kapasitor

Superkapasitor adalah kapasitor double layer, energi disimpan oleh transfer

muatan pada batas antara elektroda dan elektrolit. Ketika komposit logam oksida

dan karbon digunakan sebagai elektroda untuk superkapasitor, mekanisme

penyimpanan termasuk kapasitansi lapisan ganda ( double layer capacitance) dan

pseudocapacitance, sehingga menghasilkan kapasitansi yang lebih tinggi. Struktur super

kapasitor dapat dilihat pada Gambar 2.7[4].

.

Gambar 2.7 Struktur super kapasitor

Superkapasitor dapat menggantikan baterai berkaitan dengan sifatnya yang

mampu bertahan lama meskipun diisi ulang berkali-kali serta mempunyai kemampuan

mengisi ulang dengan cepat. Kebutuhan waktu yang singkat dalam pengisian ulang ini

menyebabkan superkapasitor mempunyai potensi yang besar dibandingkan baterai. Hal ini

disebabkan karena baterai harus mengubah energi listrik menjadi bentuk kimia agar energi

ini dapat tersimpan.

Superkapasitor memiliki sifat yang melengkapi kekurangan dari baterai dan

kapasitor konvensional. Baterai memiliki rapat energi yang sangat tinggi, namun demikian

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

13

memiliki rapat daya yang sangat rendah. Sedangkan kapasitor konvensional pada

umumnya memiliki rapat daya yang sangat tinggi namun rapat energinya sangat rendah.

Super kapasitor menghasilkan rapat daya yang tinggi serta rapat energi yang tinggi. Rapat

daya berhubungan dengan “kekuatan” (jumlah watt) kombinasi dari arus dan volt,

sedangkan rapat energi berhubungan dengan waktu pemakaian. Posisi super kapasitor,

dibandingkan dengan baterai dan kapasitor konvensional [5].

Kelebihan superkapasitor dibandingkan dengan baterai atau super kapasitor konvensional

adalah:

1. Superkapasitor memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan baterai

sehingga, menjadikan super kapasitor lebih ringan dibandingkan dengan baterai.

2. Superkapasitor memiliki akses yang cepat untuk menyimpan energi, pengisian yang

sangat cepat dibandingkan dengan baterai.

3. Siklus charge/discharge 106 kali dibandingkan baterai.

4. Rapat energi superkapasitor adalah 10-100 kali lebih besar dibandingkan dengan

kapasitor konvensional (tipe 20-70 MJ/m3).

5. Nilai kapasitansinya lebih dari 5 F/cm2.

6. Memiliki efisiensi yang tinggi yaitu 95%. Rapat daya 10 kali lebih besar dibandingkan

dengan baterai.

7. Waktu charge dan discharge sangat singkat.

8. Nilai kapasitansinya berkisar antara 0.043-2700 F.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

14

2.3 Baterai

Baterai didefenisikan sebagai suatu alat yang dapat mengubah langsung energi

kimia menjadi energi listrik melalui proses elektrokimia. Pengertian baterai yang saat ini

umum digunakan sesungguhnya mencakup satu atau beberapa sel baterai yang

digabungkan secara seri atau paralel sesuai dengan tegangan dan kapasitas listrik yang

diinginkan. Sel baterai adalah unit terkecil dari suatu sistem proses elektrokimia yang

terdiri dari elektroda, elektrolit, separator, wadah terminal / current collector. Listrik yang

dihasilkan oleh sebuah baterai muncul akibat adanya perbedaan potensial energi listrik

kedua buah elektrodanya. Perbedaan potensial ini dikenal dengan potensial sel atau gaya

gerak listrik (ggl). Struktur baterai dapat dilihat pada Gambar 2.8[6]. Komponen terpenting

dari sel baterai yaitu:

1. Anoda / Elektroda negatif yaitu elektroda yang melepaskan elektron ke rangkaian luar

serta mengalami proses oksidasi pada proses elektrokimia berlangsung.

2. Katoda / Elektroda positif yaitu elektroda yang menerima elektron dari rangkaian luar

serta mengalami proses reduksi pada proses elektrokimia berlangsung.

3. Elektrolit adalah zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang dapat

menghantarkan arus listri. Sebuah elektrolit yang cocok harus memiliki konduktivitas

elektron yang baik, stabilitas kimia tinggi, biaya murah dan menjamin keselamatan.

Elektrolit berfungsi sebagai penghantar ion litium dari anoda ke katoda dan begitu pula

sebaliknya. Pergerakan elektron dalam elektrolit dan diantara elektroda akan

menghasilkan arus listrik

4. Separator adalah material berpori yang diletakkan diantara anoda dan katoda, yang dapat

mencegah terjadinya gesekan antara kedua elektroda tersebut yang dapat menyebabkan

arus pendek.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

15

Gambar 2.8 Struktur baterai

2.3.1 Jenis Baterai

Baterai yang digunakan dalam Penelitian ini adalah baterai lithium ion. Lithium ion

merupakan salah satu nama yang digunakan untuk bahan aktif sebuah baerai. Penulisan

nama dapat ditulis dengan lengkap atau disingkat dengan menulis rumus kimianya.

Misalnya, lithium cobalt oxide, salah sati jenis baterai lithium ion yang paling umum,

memiliki symbol kimia LiCoO2 dan singkatan LCO.

Karena memiliki spesifikasi energy yang tinggi, Li-Cobalt menjadi pilihan popular

untuk telepon selular, laptop, dan kamera digital. Baterai terdiri dari katoda cobalt oksida

dan anoda grafit karbon. Katoda memiliki struktur yang berlapis , ion lithium bergerak dari

anoda ke katoda. Kelemahan lithium cobalt adalah masa hidup yang relatif singkat dan

memiliki baban yang terbatas. Gambar 2.9 merupakan struktur Li-Cobalt[7].

Gambar 2.9 Struktur Li-Cobalt

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

16

Li-Cobalt tidak dapat diisi dan dipakai pada saat arusnya lebih besar dibandingkan

dengan C-ratingnya. Sehingga 18.650 sel dengan muatan 2400 mAh hanya dapat diiisi dan

dikosongkan dengan arus 2400 mA. Jika dipaksakan dengan bebang yang lebih tinggi dari

2400 mA, maka akan menyebabkan baterai kelebihan energi. Tabel 2.1 merupakan

spesifikasi Li-Cobalt.

Tabel 2.1 Spesifikasi baterai Lithium Cobalt Oxide

2.3.2 Kapasitas Baterai

Kapasitas baterai merupakan kemampuan baterai menyimpan daya listrik

atau besarnya energi yang dapat disimpan dan dikeluarkan oleh baterai. Besarnya

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor adalah ...

17

kapasitas, tergantung dari banyaknya bahan aktif pada plat positif maupun plat

negatif yang bereaksi, dipengaruhi oleh jumlah plat tiap-tiap sel, ukuran, dan tebal

plat, kualitas elektrolit serta umur baterai. Kapasitas energi suatu baterai dinyatakan

dalam ampere jam (Ah), misalkan kapasitas baterai 100 Ah 12 volt artinya secara

ideal arus yang dapat dikeluarkan sebesar 5 ampere selama 20 jam pemakaian[8].

Besar kecilnya tegangan baterai ditentukan oleh besar / banyak sedikitnya

sel baterai yang ada di dalamnya. Sekalipun demikian, arus hanya akan mengalir

bila ada konduktor dan beban yang dihubungkan ke baterai. Kapasitas baterai juga

menunjukan kemampuan baterai untuk mengeluarkan arus (discharging) selama

waktu tertentu, dinyatakan dalam Ah (Ampere – hour). Berarti sebuah baterai dapat

memberikan arus yang kecil untuk waktu yang lama atau arus yang besar untuk

waktu yang pendek. Pada saat baterai diisi (charging), terjadilah penimbunan

muatan listrik. Jumlah maksimum muatan listrik yang dapat ditampung oleh baterai

disebut kapasitas baterai dan dinyatakan dalam ampere jam (Ampere - hour),

muatan inilah yang akan dikeluarkan untuk menyuplai beban ke pelanggan.

Kapasitas baterai dapat dinyatakan dengan persamaan dibawah ini :

Ah = Kuat Arus (ampere) x waktu (hours) (2.6)

Dimana :

Ah = kapasitas baterai

I = kuat arus (ampere)

t = waktu (jam/sekon)

Universitas Sumatera Utara


Related Documents