YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: BAB 6 fix coy

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

60Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

BAB VI

MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA & LINGKUNGAN (K3&L)

VI.1. Umum

Kegiatan konstruksi merupakan unsur yang penting dalam pembangunan.

Tetapi kegiatan konstruksi dapat juga menimbulkan berbagai dampak yang tidak

diinginkan, antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan.

PT. ACSET – KSO sebagai kerja sama dari dua perusahaan konstruksi yang

cukup handal di bidangnya merasa perlu mengadakan pengaturan tentang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Dalam setiap Divisi

PT. ACSET – KSO terdapat Bagian K3L yang bertugas untuk mengatur fasilitas

kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan disetiap proyek konstruksi yang

ditangani. Dengan adanya pengaturan K3L diharapkan kegiatan proyek konstruksi

dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi pihak yang terlibat dalam

suatu pelaksanaan proyek.

VI.2. Tugas dan Wewenang

Dalam proyek pembangunan Apartemen Pakubuwono House Jakarta

Selatan ini bagian K3&L terdiri atas Safety Manager, Safety Officer, dan Safety

Supervisor.

Gambar 6.1 Struktur organisasi bidang K3L

Page 2: BAB 6 fix coy

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

60Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan adalah :

1. Safety Manager

Membuat organisasi keselamatan dan kesehatan kerja

beserta tugas dan tanggung jawabnya

Melengkapi data-data Keselamatan dan Kesehatan

Lingkungan Kerja

Membuat program kerja :

a. Safety Induction

b. Pernyataan bersedia mengikuti program K3 untuk Sub Kontraktor

c. Melaksanakan Safety Patrol, inspeksi, dan Safety Meeting

d. Menyusun kebutuhan training K3 untuk personil proyek

e. Menerima laporan bulanan dari Safety Officer untuk diteruskan ke

manajemen WIKA – Jaya Konstruksi KSO

f. Mengimplementasikan Program Safety di proyek yang dibantu oleh

Safety Officer dan Safety Supervisor

g. Membuat laporan kecelakaan mingguan dan tenaga kerja

h. Membuat laporan bulanan dan segala aktifitas di proyek

i. Melaksanakan dan mengontrol program K3

2. Safety Officer

Mengawasi jalannya kegiatan kerja yang sesuai dengan

prinsip dan aspek K3

Mengidentifikasi kondisi-kondisi yang berbahaya dan

tindakan-tindakan berbahaya

Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan

membuat/melaksanakan proteksi-proteksi terhadap resiko terjadinya

kecelakaan kerja

Melaksanakan tindakan pertolongan pertama dan analisa

terjadinya kecelakaan

Merencanakan, membuat, dan menempatkan alat, sarana,

dan prasarana K3 untuk ditempatkan di lokasi proyek

Melaksanakan Safety Morning Talk, Safety Patrol, dan

Safety Inspection

Membuat laporan kejadian, kecelakaan, dan laporan harian

Page 3: BAB 6 fix coy

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

60Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

Membuat laporan bulanan

3. Safety Supervisor

Mengawasi jalannya kegiatan kerja yang sesuai dengan

prinsip dan aspek K3

Mengidentifikasi kondisi-kondisi yang berbahaya dan

tindakan-tindakan berbahaya

Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan

membuat/melaksanakan proteksi-proteksi terhadap resiko terjadinya

kecelakaan kerja

Melaksanakan tindakan pertolongan pertama dan analisa

terjadinya kecelakaan

Melaksanakan Safety Morning Talk, Safety Patrol, dan

Safety inspection

Membuat laporan harian

Target dari adanya pengaturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah Zero

Accident (fatality), menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, aman, dan

nyaman, dan karyawan dan pekerja yang tertib dan disiplin.

VI.3. Safety Program

Safety Program dilakukan untuk mencapai tujuan dari program K3L.

Adapun kegiatan-kegiatan dari safety program dapat dilihat pada gambar berikut

ini.

SAFETY PROGRAM

Gambar 6.2 Bagan Safety Program

Page 4: BAB 6 fix coy

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

60Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

Program Kerja dari K3&L adalah :

a) Accident

Target untuk kecelakaan yang ingin di capai PT. ACSET – KSO adalah

tidak ada fatality dalam setiap kegiatan proyeknya atau zero aaccident.

b) Safety Induction

Pengenalan peraturan safety proyek kepada setiap karyawan dan Sub

Kontraktor serta mandor yang baru terlibat dalam proyek ini untuk

partisipasi dan tanggung jawab terhadap keselamatan kerja oleh semua

pihak.

c) Tool Box Meeting

Memberikan penjelasan mengenai pentingnya keselamatan kerja dalam

bekerja pada bidang konstruksi bangunan dan memberikan informasi-

informasi lapangan kepada pekerja mengenai daerah bahaya,

penanggulangan dan hal lainnya yang berkaitan yang diadakan satu kali

dalam seminggu.

d) Safety Monthly Meeting

Mempresentasikan hasil yang telah dicapai setiap bulannya kepada top

manajemen perusahaan dan sub kontraktor/mandor dan untuk menarik

dukungan terhadap keselamatan kerja dari semua top manajemen setiap

satu kali dalam sebulan.

e) Safety Inspection

Melakukan inspeksi setiap hari, setiap kegiatan, lingkungan, dan peralatan

yang memungkinkan untuk terjadinya kecelakaan dan melakukan tindakan

pencegahannya secara langsung serta membuat sistem pelaporan.

f) Safety Patrol

Melakukan patrol keamanan sebulan satu kali / sesuai kondisi. Biasanya

dilakukan

sebelum Safety Monthly Meeting, dan dilaksanakan bersama dengan

semua top manajemen menuju ke lapangan untuk mengetahui

permasalahan K3&L di lapangan.

g) Fogging

Penyemprotan nyamuk di lapangan untuk mencegah penyakit yang dapat

ditimbulkan oleh serangga dan sejenisnya sebagai salah satu kepedulian

Page 5: BAB 6 fix coy

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

60Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

terhadap kesehatan pekerja, dan biasanya dilakukan satu kali dalam

sebulan.

h) General Cleaning dan House Keeping

Melakukan pembersihan secara massal yang melibatkan seluruh pekerja dan

seluruh sub kontraktor di lapangan untuk menciptakan lapangan kerja yang

selalu bersih, rapi, dan sehat. Biasanya dilakukan satu kali seminggu, pada

akhir pekan.

i) Safety Morning Talk

Penjelasan informasi K3&L secara periodik ke seluruh tingkatan pekerja.

Melalui pertemuan pagi K3&L, diharapkan semua potensi sumber bahaya

yang berada pada lingkungan pekerjaan dapat didentifikasi. Safety Morning

Talk membahas penjelasan kondisi yang berbahaya dari setiap proses

pekerjaan yang akan dikerjakan, penyimpangan keadaan yang ditemukan saat

inspeksi K3&L sebelumnya, insiden/kecelakaan dan dijelaskan maksud dan

tujuan pencegahannya, instruksi dan informasi dari Kepala Proyek dan/atau

Pemberi Pekerjaan, dan Peraturan & ketetapan perundang-undangan.

j) Safety Training

Safety Awareness

Memberikan pelatihan keselamatan kerja yang berkaitan dengan kegiatan

lapangan yang akan berlangsung (termasuk training tentang pemakaian

safety belt) demi meningkatkan kepedulian dari pelaksana lapangan dan

sub kontraktor.

Fire Handling

Memberikan pelatihan tentang basic fire safety, cara penanggulangan,

dan upaya pencegahannya (training dari Dinas Kebakaran Kota

Surabaya).

First Aid

Memberikan pelatihan tentang pertolongan pertama pada korban

kecelakaan untuk kecelakaan-kecelakaan kecil yang sifatnya umum dan

tidak berat yang dapat dilakukan di proyek

Page 6: BAB 6 fix coy

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

60Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

VI.4. Fasilitas Penunjang K3&L

Untuk menunjang kegiatan K3&L diperlukan berbagai alat bantu

dan penunjang demi tercapainya sasaran K3&L, diantaranya adalah :

Rambu-rambu

Pemasangan rambu-rambu di lapangan yang berupa gambar dan

tulisan yang mempunyai makna larangan, perhatian, dan anjuran

adalah sebagai salah satu bentuk sosialisasi keselamatan kerja di

lapangan yang sifatnya pasif.

Gambar 6.3 Rambu-Rambu

Pengaman Void

Untuk mengamankan dari benda jatuh, maka tiap void ditutup dengan

menggunakan ply wood / jarring pengaman untuk menangkap benda

jatuh dari pekerjaan pembongkaran di lantai atasnya.

Gambar 6.4 Jaring

Jarring

Page 7: BAB 6 fix coy

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

60Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

Tabung Pemadam

Tabung pemadam ditempatkan di setiap lokasi yang beresiko untuk

timbulnya api/kebakaran agar penanggulangan dapat segera ditangani.

Gambar 6.5 Tabung Pemadam

Kotak P3K

Kotak P3K disediakan di ruang K3 dan di setiap pos jaga keamanan

agar setiap terjadi kecelakaan yang sifatnya kecil dapat segera diberi

pertolongan dan dicatat untuk mengetahui frekuensinya.

Gambar 6.6. Kotak P3K

Tempat Buang Air Kecil dan Tempat Sampah

Tempat sampah disediakan untuk membuang sampah material yang

tidak terlalu besar dan juga sampah makanan atau minuman pekerja.

Gambar 6.7 Tempat sampah

Page 8: BAB 6 fix coy

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

60Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

Adapun untuk melindungi para pekerja pada proyek ini maka

diperlukan juga alat pelindung diri (APD), antara lain:

Helm

Helm wajib dipergunakan oleh setiap pekerja ataupun pengunjung

proyek untuk melindungi kepala dari benda jatuh.

Sarung Tangan

Digunakan untuk melindungi telapak tangan dari rasa sakit ataupun

luka goresan.

Sepatu Karet

Sepatu karet digunakan untuk melindungi telapak kaki dari benda

tajam yang dapat melukai.

Rompi Keselamatan

Digunakan sebagai petanda untuk pekerja di siang hari maupun di

malam hari.

Gambar 6.8 Kelengkapan Pakaian Pekerja di Proyek

Helm

Rompi Keselamatan

Sepatu Karet

Page 9: BAB 6 fix coy

60

Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

NO JENIS PEKERJAAN

DAMPAK RESIKO BAHAYA ALAT PELINDUNG DIRI (APD) WAJIB

DIPERGUNAKAN

TINGKAT RESIKO

PENGENDALIAN BAHAYA

H M LI

1.

METODA PELAKSANAAN :PENGGALIAN AWAL.

1.Tanah longsor.2.Terkelupasnya Kabel listrik existing.Oleh alat kerja (Cangkul, ganju ).3. Bocornya pipa air existing, oleh alat keja ( cangkul, ganju).4. Tangan lecet.5. Tersengat aliran listrik tegangan tinggi.

1. Pelindung Kepala(Hard Art)2. Sarung tangan.3. Sepatu karet(Rubber boat)

- √ - 1. Analisa atau observasi sebelum melakukan pekerjaaan galian awal untuk memastikan perlakuan atau struktur tanah tersebut sekalipun kedalaman 1.5 m.2. Pastikan dengan tepat tidak terdapat Utilitas kabel atau pipa existing dalam timbunan tanah tersebut, sehingga tidak membahayakan terhadap pekerja saat penggalian.3. Jauhkan tanah galian min. 1m dari bibir galian, jika memungkinkan diberi papan (Toe Board) untuk menghindari longsor.4. Menyediakan air minum yang cukup5. Pasang rambu peringatan “ AWAS ADA LUBANG GALIAN”atau Barricade diseputar galian tersebut.

2. PEMANCANGAN SHEET PILE.

1.Tangan terjepit site pile.2. Terimpa Site pile saat Alat sedang menganngkat site pile.3. Site pile mengenai utilitas bawah tanah (Kabel PLN, Pipa Gas, Pipa Air bersih, dll utilitas).4. Saat Alat pancang posisi berputar (Swing) site pile mengenai material lain, menyentuh pekerja lainnya

1. Pelindung kepala. (Hard art)2. Pelindung tangan.(Hand Gloves)3. Pelindung telinga (Ear plug, Ear muff)4. Pelindung kaki (Safety Shoes)

√ - - 1. Pemeriksaan dokumen Alat pancang site pile. Yang disah kan oleh DEPNAKER/MIGAS.2. Inspeksi visual konsdisi Alat pancang oleh Inspector yang berkompeten.3. Operator alat yang berpengalaman.4. Operator wajib mempunyai SIO yang masih berlaku.5. Sebelum pelaksaan pemancangan dilaksanakan, pastikan tidak perdapat Utilitas dalam tanah seperti, Kabel PLN, Pipa Air bersih dll. Yang dapat mengganggu atau menghambat pekerjaan tsb.6. Rigger (Juru ikat) yang berpengalaman.7. Pasang Rambu peringatan “ DILARANG MENDEKAT ADA PEKERJAAN PEMANCANAGAN “ di simpan di muka dan belakang alat.8.Pengawas lapangan harus ada selama pekerjaan berlangsung.

Page 10: BAB 6 fix coy

60

Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

3. GALIAN STRUKTUR.

1. Pekerja tertimpa tanah galian. - √ - Galian bila mengunakan Excavator.1. Pemeriksaan dokumen Alat pancang site pile. Yang disah kan oleh DEPNAKER/MIGAS.2. Inspeksi visual konsdisi Alat pancang oleh Inspector yang berkompeten.3. Operator alat yang berpengalaman.4. Operator wajib mempunyai SIO yang masih berlaku.5. Sebelum pelaksaan penggalian dilaksanakan, pastikan tidak perdapat Utilitas dalam tanah seperti, Kabel PLN, Pipa Air bersih dll. Yang dapat mengganggu atau menghambat pekerjaan tsb.6. Rigger (Juru ikat) yang berpengalaman.7. Pasang Rambu peringatan “ DILARANG MENDEKAT ADA PEKERJAAN GALIAN “ di simpan di muka dan belakang alat.8. Jauhkan tanah galian min. 1m dari bibir galian, jika memungkinkan diberi papan (Toe Board) untuk menghindari longsor.9. Posisi aman untuk excavator sat saat 1 meter dari bibir galian,10. Pengawas lapangan harus ada selama pekerjaan berlangsung.

4. PEMOTONGAN PILE.

1.Kepala membentur obyek2.Mata kemasukan puing kecil bobokan.3. Terganggu pendengaran karena suara Jack Hammer melebihi Batas Ambang Normal (BAN 85 db)4. Muka terkena percikan serpihan bobokan bored pile.5. Pernapasan terganggu karena debu bobokan bored pile.6. Tangan lecet karena gesekan handle Jack hammer.7. Kaki tertimpa bobokan besar bored pile.8. Kelelahan disebabkan suhu udara panas

1. Pelindung Kepala.2. Pelindung Telinga.3. Pelindung Mata.4. Pelindung Muka.5. Pelindung Pernapasan6. Sarung tangan.7. Safety shoes.

- √ -1. Selama pekerjaan berlangsung pekerja diwajibkan mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesaui dengan jenis pekerjaannya2. Sediakan Air minum secukupnya.3. Pengawas lapangan harus ada pada saat pekerjaan berlangsung.

5. LANTAI KERJA. 1. Kepala terimpa material concrete.2. Kaki iritasi kulit terendam concrete3. Tangan melepuh saat finishing.

1. Pelindung Kepala(Hard Art)2. Sarung tangan karet.3. Sepatu karet(Rubber boat)

- - √1. Membuat talang yang kokohagar material concrete tidak berceceran.2.Pengawas lapangan harus ada pada saat pekerjaan berlangsung

Page 11: BAB 6 fix coy

60

Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

6. PEMASANGAN BEKISTING.

1.Tangan terpukul palu.2. Tangan terjepit saat penyetelan bekesting.3. jatuh dari ketinggian saat penyetelan bekisting kolom.4. Kepala kejatuhan benda atau meterial bahan bekisting.5. Pekerja kelehanan karena suhu udara panas.6. Kaki tertusuk paku yang berceceran

1. Pelindung Kepala.2. Sarung tangan3. Pelindung kaki (Safety shoes)4. Full Body Harness (Bila pekerjaan lebih dari 2m.)

- √ -1. Menyiapkan perancah yang kokoh.2. selama ada pekerjaan penyetelan bekisting pekerja di wajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan jenis pekerjaan.3. menyediakan Air minum yang cukup.4. Pengawas lapangan harus ada pada saat pekerjaan berlangsung5. Area kerja harus bersih dari material seperti paku.6. Pengawas lapangan harus ada pada saat pekerjaan berlangsung

7. FABRIKASI DAN PENYETELAN BESI.

1. Tangan terjepit Bar bending saat fabrikasi besi rebar.2. Kaki tertimpa besi rebar.3. konsleting lisrik dari kabel yang tidak beraturan.4. Tumpahan oli pelumas dari dari hidrolik Bar bending.5. Kaki tersandung besi, karena penataan besi yang tidak beraturan.6. Jatuh dari ketinggian saat penyetelan besi kolom.

1. Pelindung Kepala.2. Sarung tangan3. Pelindung kaki (Safety shoes)4. Full Body Harness (Bila pekerjaan lebih dari 2m.)

- √ -1. Jarak aman badan setelah nenekan push bottom Bar bending 20 – 30 cm.2. Usahakan tangan jangan jangan memegang besi saat besi sedang di tekuk.3. Menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada posisi yang mudah di jangkau dan dilihat.4. Mesin Bar bending dibuatkan Spill box agar bocoran oli pelumas hidrolik tidak berceceran kemana-mana.5. Buatkan perancah yang aman, kuat dan kokoh pada saat penyetelan besi pada kolom.6. “ DILARANG KERAS PENEYETELAN BESI KOLOM PEKERJA BERGELANTUNGAN TANPA MEMPERGUNAKAN PERANCAH.

8. PENGECORAN PILE CAP.

.Arus Lalu lintas macet karena mixer concrete tidak pada posisi aman.. Jalan licin karena ceceran concrete.. Kaki pekerja terperosok masuk kedalam sela-sela besi pile cap.

1. Pelindung Kepala.2. Sarung tangan karet3. Pelindung kaki (Rubber boat)

- √ -

1. Pengaturan Arus lintas lintas yang tepat, sehingga tidak membuat arus lalin macet (Tarffic jamp)2. Saat pengecoran berlangsung, Juru atur Lalin (Flaggers) siap di tempat.3. Membersihkan kembali material concrete yang bercereran di jalan.4. Membuat talang tambahan dari agar concrete tidak berceceran kemana-mana5. Dipasang Rambu penujuk arah dan Rambu peringatan “ ADA PEKERJAAN PENGECORAN6. Sediakan akses diatas besi pile cap untuk mempermudah jalan pekerja.7. DILARANG KERAS MIXER CONCRETE MEMBUANG SISA CONCRETE DI SEMBARANG TEMPAT.8. Pengawas lapangan harus ada pada saat pekerjaan berlangsung.

Page 12: BAB 6 fix coy

60

Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanITS

Laporan Kerja PraktekLAPORAN KERJA PRAKTEKLAPORAN KERJA PRAKTEK

Muhammad Naufal (3109 100 114) Henis Sugianto (3109 100 128)

9. PENGELASAN. 1. Kepala kejatuhan benda atau material dari atas.2. Penglihatan kabur atau berair disebabkan melihat langsung atau hanya menggunakan kaca mata yang bukan standar untuk pengelasan.3. Mata kemasukan benda halus (Gram) dari penggerindaan (sparktler)4. Sistem pernafasan terganggu akibat asap elektroda (Welding Root).5. Tangan terluka disebabkan percikan bunga api welding root.5. Kaki tersandung benda tajam.6. Kabel konsleting ( Elektrik short) disebabkan system pengardean tidak tepat atau teralu jauh dari obyek pengelasan.

1.Pelindung Kepala (Hard Art)2. Kaca mata (Eye glass) . Welding Cap. . Masker. . Pelindung Dada (Apron). 3 . Sarung Tangan khusus Las. 4. Cover all. 5. Safety shoes.

- √ -

1. Sediakan APAR.2. Jarak aman arde terhadap obyek pengelasan maks 3m.3. pergunakan stang las yang layak pakai.4. Gerinda harus terpasang Safety guard.5. Welding transformer harus stabil pada ampere yang tidak melebihi kapasitas yang diperlukan.6. Juru las Wajib mempergunakan, APD lengkap selama pengelasan berlangsung.7. Pengawas lapangan harus ada pada saat pekerjaan berlangsung.