YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript

Laboratorium Metrologi IndustriBAB 1TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar BelakangProduk suatu permesinan mempunyai kualitas geometrik tertentu dan kualitas yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh pengendalian mutu. Mutu yang baik tidak saja bergantung pada kualitas bahannya, tetap juga sangat bergantung pada proses produksi. Proses produksi yang baik ditentukan oleh kontrol kualitas dimensi produk. Sedangkan kualitas dimensi produk ditentukan oleh penggunaan alat alat ukur yang presisi, teliti, dan cara pengukurannya pun harus benar. Pengukuran dilakukan untuk menginformasikan dimensi suatu benda, selain itu menjadi kontrol kualitas dari suatu benda.Alat ukur yang presisi dan teliti merupakan suatu yang harus dipenuhi guna menghasilkan pengukuruan yang benar. Tentunya didukung dengan kepiawaian mengukur dari si pembuat produk selama proses produksi berlangsung hingga menghasilkan produk yang sesuai dengan dimensi yang dikehendaki (job sheet). Di industri manufaktur, hal tersebut bisaanya dilakukan oleh bagian produksi, sedangkan kontrol kualitas produk bisaanya menjadi kewenangan QA (Quality Assurance) atau laboratorium metrologi.

1.2 Pengukuran1.2.1 Definisi PengukuranPengukuran merupakan suatu proses atau kegiataan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif bahkan merupakan instrument untuk melakukan penelitian (Budi Hartono).Pengukuran adalah proses pemberian angka atau memperoleh deskripsi numerik darisuatu lingkaran dimana seseorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu (Akhmad Sudrajat).Pengukuran adalah membandingkan suatu benda dengan suatu ukuran (Suharmin Aribunto).Dari beberapa sumber diatas dapat disimpukan bahwa pengukuran adalah penentuan besaran dan dimensi terhadap suatu standar pengukuran dengan membandingkan dengan ukuran standar.

1.2.2 Fungsi Pengukuran1. Untuk mengetahui dan mengamati dimensi benda yang telah diproduksi dan distandarkan.2 Proses menyebutkan dengan pasti angka-angka tertentu untuk mendeskripsikan suatu produk.3 Untuk keperluan analitis dan instrumentasi.4 Untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan desain5 Proses mendapatkan informasi besaran tertentu dari suatu alat ukur.

1.2.3 Klasifikasi PengukuranGeometris obyek ukur mempunyai bentuk bermacam macam. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang paling baik menurut standar yang berlaku maka diperlukan cara pengukuran yang tepat dan benar. Ada beberapa cara pengukuran yang bisa dilakukan untuk mengukur geometris obyek ukur yaitu:1. Pengukuran LangsungProses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung dari alat ukur yang digunakan. Contoh: pengukuran diameter poros dengan jangka sorong.

Gambar 1.1 jangka sorongSumber : anonymous (2015)

2. Pengukuran tak langsungProses pengukuran dimana dalam prosesnya tidak bisa menggunakan satu alat ukur saja dan tidak bisa dibaca langsung hasil pengukurannya. Umumnya pada pengukuran tidak langsung ada beberapa alat ukur, ada alat ukur standar, alat ukur pembanding, dan alat ukur pembantu. Contoh: mengukur ketirusan poros dengan menggunakan senter sinus (sine center) dibantu dengan jam ukur (dial indicator) dan Blok ukur.

Gambar 1.2 senter sinusSumber: anonymous (2015)

3. Pengukuran dengan kaliber batasProses pengukuran cepat dengan benda yang banyak. Benda yang diukur akan melewati batas toleransi yang menentukan benda masuk kedalam kategori diterima ( Go ) atau masuk ke dalam kategori dibuang ( No Go ).

Gambar 1.3 kaliber batasSumber : anonymous

4. Pengukuran dengan bentuk standarProses pengukuran dimana pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan bentuk benda yang dibuat dengan bentuk standar yang digunakan sebagai alat pembanding. Contoh: pengukuran ulir dengan menggunakan mal ulir.

Gambar 1.4 mal ulirSumber: anonymous

1.2.4 Jenis Jenis PengukuranMenurut jenis benda yang akan diukur maka alat ukur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :1. Pengukuran Linear Alat ukur yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca. Contoh: mengukur diameter poros, panjang diameter mur dan baut menggunakan jangka sorong atau mikrometer. 2. Pengukuran SudutBenda ukur tidak selalu memiliki ukuran panjang akan tetapi ada yang memiliki dimensi sudut. Ketepatan sudut benda sangat diperlukan misalnya sudut blok v, sudut ketirusan poros.3. Pengukuran UlirUlir pada sebuah konstruksi berfungsi sebagai transmisi daya dan alat pemersatu. Pengukuran geometris ulir digunakan untuk memastikan kekuatan dan daya tahan kelelahan ulir untuk melawan ketelitian pengubahan gerak rotasi menjadi translasi.

4. Pengukuran Roda GigiRoda Gigi mempunyai fungsi penerus gerakan, daya atau pengubah. Pengukuran roda gigi berguna untuk mengetahui kepresisian roda gigi untuk mentransmisikan daya.5. Pengukuran Kedataran, Kelurusan, dan KerataanKedataran adalah datar air atau horizontal, gaya tarik dianggap tegak lurus terhadap bidang datar air. Contoh alat ukur kedataran adalah waterpass yang sebenarnya untuk mengukur sudut. Namun sudut yang diukur relatif kecil. Alat ukur kelurusan digunakan untuk mengukur sejauh mana permukaan menyimpang dari kondisi ideal. Pemeriksaan kelurusan bisaa menggunakan waterpass dan autokolimator. Alat ukur kerataan digunakan untuk mengetahui kerataan bidang berdasarkan analitis data.6. Pengukuran Kekasaran PermukaanSetiap permukaan komponen dari suatu benda mempunyai beberapa bentuk yang bervariasi menurut struktumya maupun dari hasil proses produksinya.kekasaran dideflllisikan sebagai ketidakhalusan bentuk yang menyertai proses produksi yang disebabkan oleh pengerjaan mesin.

1.3 Instrumentasi1.3.1 Definisi InstrumentasiInstrumentasi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan alat untuk mengukur dan mengatur suatu besaran baik kondisi fisis maupun kimia.

1.3.2 Fungsi Instrumentasi1. Sebagai Alat UkurInstrumentasi mendeteksi dan memberikan informasi tentang besarnya nilai proses variabel yang diukur dari suatu proses industri,misalnya tekanan, suhu, dan sebagainya. Sehingga dapat dipahami oleh pengamat.2. Sebagai Alat PengendalianInstrumentasi berfungsi untuk mengendalikan jalannya proses agarvariabel proses yang sedang diukur dapat diatur dan dikendalikan tetappada nilai yang ditentukan.3. Sebagai Alat PengamanInstrumentasi sebagai alat ukur untuk memberikan tanda bahaya atau tanda gangguan apabila terjadi masalahatau kondisi yang tidak normal yang diakibatkan oleh tidak berfungsinya suatu peralatan pada suatuproses.4. Sebagai Alat Analisa (Analyzer)Instrumentasi yang berfungsi sebagai alat untuk menganalisa produk yang dikelola, apakah sudah memenuhi spesifikasi seperti yang diinginkan sesuaidengan standard, mengetahui polusi dari hasil produksi yang diproses agar tidak membahayakan dan merusak lingkungan.

1.4 Metrologi dan Kontrol Kualitas1.4.1 Definisi Metrologi dan Kontrol KualitasMetrologi adalah ilmu pengetahuan tentang pengukuran ( the science of measurement). Supaya pengukuran itu dapat dilakukan dengan benar dan hasilnya dapat dipercaya, dalam pelaksanaannya di dunia nyata, metrologi dapat dikategorikan sebagai Berikut:Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metrologi adalah ilmu yang mempelajari masalah pengukuran Metrologi industri sendiri memiliki definisi yang khususnya pengukuran geometris suatu produk dengan cara dan alat yang tepat sehingga hasil pengukurannya mendekati kebenaran dari keadaan yang ssesungguhya.Kontrol kualitas merupakan tenik yang sangan bermanfaat untuk mengetahui kualitas suatu produk dan kelayakan produk sebelum dipasarkan.

1.4.2 Fungsi Metrologi dan Kontrol Kualitas.Fungsi metrologi antara lain adalah sebagai berikut :1. Penetapan definisi satuan ukuran yang diterima Internasional2. Perwujudan satuan satuan ukuran berdasar metode ilmiah3. Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan nilai dan akurasi suatu pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan4. Membuat gambaran melalui karakteristik suatu objek5. Menganalisa pelaksanaan pembuatan, penguji kualitas, dan factor terkaitlainnyaSedangkan fungsi kontrol kualitas antara lain :1. Teknik mencapai kualitas2. Sebagai pengambil keputusan3. Pengendalian mutu produk4. Untuk memperoleh hasil produksi yang presisi5. Memperkirakan hal-hal yang terjadi

1.4.3 Jenis Jenis Metrologi1. Metrologi legalMetrologi yang mengelola satuan satuan ukuran, metode metode pengukuran adalah alat alat ukur yang menyangkut persyaratan teknik dan peraturan berdasarkan undang undang yang bertujuan melindungi kepentingan umum dalam hal kebenaran.2. Metrologi IlmiahBerhubungan dengan pengatuan dan pengembangan standar standar pengukuran dan pemeliharaannya.3. Metrologi IndustriIlmu untuk melakukan pengukuran karakteristik geometris dan suatu produk atau komponen dengan mesin yang dengan alat dan cara yang tepat.

1.5 Parameter Pengukuran1.5.1 KetelitianKedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value / correct result) dengan melakukan perhitungan secara berulang ulang.

1.5.2 KetepatanPengukuran yang dilakukan untuk mencari nilai kebenaran (absolut) meskipun pengukuran diulang secara terus menerus hasilnya tetap sama.

1.5.3 Ukuran DasarDimensi atau nominal dari suatu obyek ukur yang sama secara teoritis dianggap tidak mempunyai harga batas atau toleransi walaupun harga sebenarnya dari obye uur tidak pernah diketahui secara pasti

1.5.4 ToleransiPerbedaan ukuran dari kedua harga batas yang diizinkan sehingga dari perbedaan ini dapat diketahui dimana ukuran dari komponen komponen yang dibuat itu terletak besarnya toleransi merupakan selisih dari ukuran maksimum dan minimum.

1.5.5 Harga BatasUkuran atau dimensi maksimum dan minimum yang diizinkan dari suatu komponen, diatas dan dibawah ukuran besar (ukuran dasar)

1.6 Konstruksi Umum Alat Ukur1.6.1 SensorSensor adalah bagian dari alat ukur yang meghubungkan alat ukur dengan benda atau obyek. Dengan kata lain, sensor merupakan perabadarari alat ukur yang akhirnya sensor atau mengalami kontak langsung dengan benda yang akar diukur, contoh : Kedua lengan dari jangka sorong. 1.6.2 PengubahPengubah adalah penerus isyarat dari sensor diubah atau mengubah semua isyarat yang diterima oleh sensor, dengan adanya pengubah ini semua isyarat dari sensor diteruskan ke bagian lain yaitu penunjuk atau pencatat yang terlebih dahulu diubah oleh pengubah.

1.6.3 PenunjukHampir semua alat ukur mempunyai bagian yang disebut dengan penunjuk atau pencatat kecuali beberapa alat ukur batas atau standar, daribagian penunjuk inilah dapat dibaca atau diketahui harga hasil pengukuran.

1.7 Sifat Umum Alat Ukur1.7.1 Rantai KalibrasiKadang kadang alat ukur yang habis dipakai harus di cek kembali ketepatannya dengan membandingkan dengan alat ukur standar, proses ini disebut dengan kalibrasi. Kalibrasi adalah mencocokkan harga harga pada skala uur dengan harga standar atau ssebenarnya. Pemeriksaan alat alat ukur dilakukan melalui rangkaian sebagai Berikut :a. Tingkat I : Kalibras untuk alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerjab. Tingkat II : Kalibrasi untuk alat ukur standar kerja terhadap alat ukur standarc. Tingkat III: Kalibrasi untuk alat ukur standar dengan alat ukur standar yang mempunyai tingkata lebih tinggi misa Standar Nasionald. Tingkat IV: Kalibrasi standar nasional dengan standar meter internasional

1.7.2 KepekaanKepekaan merukan kemampuan dari alat ukur untuk memonitor perbedaan yang kecil dari harga harga yang diukur, kepekaan dari alat ukur berkaitan erat dengan sistem mekanisme dan pengubahnya. Makin teliti sitem pengubah isyarat dari sensor, makin peka juga alat ukurnya.

1.7.3 Kemudahan BacaKemudahan baca adalah kemampuan alat ukur untuk menunjukkan harga yang jelas pada skala ukurnya, kemudahan baca berkaitan erat dengan skala yang dibuat disini, pembuatan skala nonius dengan sitem yang lebih terinci memegang peranan penting dalam masalah kemudahan baca.

1.7.4 HisterisisHisterisis merupakan penyimpangan yang terjadi pada alat ukur pada pengukuran sudut benda kerja batang sinus atau dengan senter sinus (sine centre) dengan menggunakan alat ukur pembanding jam ukur (dial indicator) bisaanya dilakukan pengukuran bolak balik atau berlawanan.

1.7.5 KepasifanKepasifan terjadi apabila sensor tidak memberikan sinyal, namun penunjuk skala tidak menunjukkan perbuhan sama sekali pada jarum penunjuknya. Untuk alat ukur mekanis jika terjadi kepasifan hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh pegas yang sifat elastinya kurang sempurna. Pada alat ukur pneumatis juga sering terjadinya kepasifan ini Misalnya lambat reaksi dari barometer padahal sudah terjadi perubahan tekanan udara. Hal ini disebabkan volume udara terlalu panjangnya pipa udara penghubung sensor dengan ruangan perantara

1.7.6 PergeseranPergeseran merupakan terjadinya penyimpangan posisi dari penunjuk alat ukur, sementara sensor tidak memberikan sinyal atau perbedaan. Penyimpangan yang terjadi dari harga harga yang ditunjukkan pada skala atau tercatat pada kertas grafik. Padahal sensor tidak melakukan perubahan apa apa. Kejadian ini banyak terjadi pada alat alat ukur elektris yang komponennya sudah tua.

1.7.7 Kestabilan nolKestabilan nol merupakan kemampuan dari alat ukur untuk kempali ke posisi nol apabila sensor tidak lagi bekerja. Misalnya pada waktu pengukuran dengan jam ukur, kemudian secara tiba tiba bendanya diambil, maka seharusnya jam penunjuk kembali ke posisi nol semula. Akan tetapi, sering terjadi jarum penunjukknya tidak kembali ke posisi nol, kejadian ini disebut dengan kestabilan nol yang tidak baik, salah satu penyebabnya adalah adanya keausan pada sistem penggerak pada sistem penggerak jarum penunjuk.

1.8 Karakteristik Geometri dan kualitas1.8.1 Karakteristik GeometriKarakeristik Geometri adalah ukuran dimensi yang harus dipenuhi sesuai dengan pola dan menggambarkan spesifikasi produk berdasarkan dimensi dan kehalusan permukaan.

1.8.2 Karakteristik KualitasKarakteristik kualitas adalaah hasil suatu proses yang berkaitan dengan kualtias, karakteristik kualitas dibagi menjadi 3:a. Karakteristik kualitas yang memiliki nominal yang menuju nilai target yang tepat pada suatu nilai tertentu, contoh : panjang, lebar, volume, dan berat.b. Memliki sifat pencapaan karakteristik, jika semakin kecil (mendekati nol) maka semakin baik, contoh : penyimpangan, waktu proses.c. Sifat pencapaian karakteristik kualitas tersebut yang semakin besar maka semakin bagus, contoh : kekuatan, efisiensi, ketahanan korosi

1.8.3 Perbedaan Karakteristik Geometri dan Karakteristik KualitasPerbedaannya adalah karakteristik geometrik menggambarkan suatu produk yang ideal apabila produk tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki sesuai dengan karakteristik fungsional, sedangkan karakteristik kualitas menggambarkan tingkat kualitas produk atau jasa yang berdasarkan perbandingan antara rancangan awal dengan karakteristik geometric tersebut.

1.9 Sistem dan Standar Pengukuran.1.9.1 Sistem MetrikSistem metrik telah dikembangkan oleh para ilmuwan perancis sejak tahun 1790-an. Sistem ini mendasarkan pada meter untuk pengukuran panjang dan kilogram untuk pengukuran berat. Dari satuan meter dan kilogram ini kemudian diturunkan satuan lain untuk mengukur luas, volume, kapasitas, dan tekanan.Sistem metrik adalah sebuah sitem satuan pengukuran internasional yang.baku. Bisaa dikenal dengan satuan inks.

Tabel 1.1 Satuan besaran satuan Internasional No,BesaranSatuan

1PanjangM

2MassaKg

3WaktuSekon

Keuntungan sistem metrik dibandingkan sistem british adalaha. Konversi lebih mudahb. Sebagian Negara Negara industri menggunakan sistem metrik sehingga dapat memungkinkan terjadinya hubungan kerja sama.1.9.2 Sistem BritishSecara garis besar sistem ini berlandaskan pada inchi, pound,dan detik sebagai dasar satuan panjang, massa, dan waktu.

Tabel 1.1 Satuan besaran satuan BritishNo,BesaranSatuan

1PanjangInch

2MassaPound

3WaktuSekon

1.9.3 Konversi antara metrik dan brtishAdalah sifat untuk memudahkan hubungan antara sistem metrik dan british, ada tiga jenis konversi antara metrik dan british yaitua. Konversi secara matematikaKonversi inchi atau british ke metrik secara matematika diperlukan factor konversi Misalnya1 yard = = 0.9144401 yard = 36 inchi. Hal ini berarti1 inchi = x 0.91440 meter = 0.025400 meter.b. Konversi dengan tableKonversi ini berupa tabel yang ada angka angka konversinya sehingga mudah untuk menggunakan, karena kita tinggal melihat ke tabel saja

Tabel 1.1 Tabel Konversi

Sumber : Anonymous1,2013

c. Konversi Dial mesinKonversi ini dilakukan pada dial yang terdapat pada mesin mesin produksi, Misalnya mesin bubut, Frais dan sebagainya. Dengan demikian satu unit mesin dapat membuat komponen komponen baik yang ukurannya dalam metrik ataupun inchi

1.10 Suaian1.10.1 Definisi SuaianSuaian adalah perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakain tertentu dari pasangan Ada 2 batasan umum untuk menentukan suaian yaitu Golongan lubang ada diameter lubang, lebar alur, lebar slot, dan lain sebagainya. Golongan poros ada poros, pasak, batang silinder dan sejenisnya.

1.10.2 Macam macam suaiana. Suaian longgar (clearance pit)Adalah suaian yang selalu akan menghasilkan kelonggaran,artinya bila ada dua buah komponen disatukan maka akan timbul kelongggaran, baik sebelum maupun sesudah dipasangkan. Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang selalu terletak diatas daerah toleransi poros.b. Suaian PasAdalah suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran atau kesesakan atau kerapatan. Hal ini terjadi karena daerah tolerans lubang dan daerah toleransi poros yang saling menutupi.c. Suaian PaksaAdalah suaian yang selalu menghasilkan kerapatan atau kesesakan, artinya sebelum dan sesudah dua komponen dipasangkan timbul kesesakan atau kerapatan. Hal ini terjadi karena daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros.

Gambar 1.9 : Macam macam suaianSumber: Anonymous 2,2013

1.11 Kesalahan Dalam Pengukuran1.11.1 Definisi Kesalahan dalam PengukuranKesalahan dalam pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dari suatu pekerjaan pengukuran yang dilakukan oleh pengamat. Dalam suatu perkerjaan pengukuran yang dilakukan oleh pengat, dalam pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur tidak akan mungkin didaat suatu nilai yang benar dan tepat, namun selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan kesalahan dalam pengukuran.

1.11.2 Macam macam Kesalahan dalam pengukuran Penyimpangan yang berasal dari alat ukurUntuk menghindari sifat sifat alat ukur yang merugikan ini maka alat ukur harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu, kalibrasi disarming untuk mengecek kebenaran skala ukur juga untuk menghindari sifat sifat yang merugikan dari alat ukur seperti kestabilan nol, kepasifan, dan pengambangan. Penyimpangan yang berasal dari benda ukurTidak semua benda ukurberbentuk pejal terbuat dari bahan yang sama, terkadang terdapat benda yang memiliki sifat elastis yang akan mengalami perubahan bentuk jika diber beban, maka dari itu tekanan kontak dari sensor alat ukur harus diperhatikan selain yang elastis benda tidak elastis pun dapat menyebabkan penyimpangan misal batang besi yang penampang memanjang dan memiliki ukuran yang sama bila benda itu ditekan dan diletakkan diatas tumpuan akan terjadi lenturan akibat beban itu sendiri, untuk hal ini bisaanya jarak tumpuan diatur hingga kedua ujungnya sejajar. Kesalahan pengukuran karena lingkunganRuang laboratorium maupun ruangan lainnya harus bersih, terang dan tertata rapi, jika ruangan tersebut penuh dengan debu dan kotoran dapat mengganggu proses pengukuran. Hal ini dikarenakan alat ukur yang terkena debu akan tidak normal kerjanya. Karena debu yang menenpel pada sensor mekanis dan benda ukur yang kadang tidak terkontrol oleh penguur. Ruangan yang gelap dapat mengganggu dalam membaca skala ukur yang bisa menimbulkan penyimpangan hasil ukur. Kesalahan karena pengukurSepresisi apapun alat ukur yang digunakan dan deformasi benda ukur sudah dihindari, pengukuran masih bisa salah karena factor dari manusia itu sendiri factor factor yang merupakan penyebab dari manusia adalahI. Kesalahan karena kondisi manusiaKondisi tubuh yang kurang sehat dapat mempengaruhi proses pengukuran yang mengakibatkan hasil pengukuran yang kurang tepat. Hal ini dikarenakan hilangnya focus penglihatan pada saat mengukur, kurangnya ketelitian pada saat menggunakan alat ukur dan tidak sstabilnya tangan pada saat memegang dan menggunakan alat ukur maka dari itu dalam proses engukuran kondisi badan atau tubuh yang dalam keadaan sehat sangat diperlukan dalam pengukuran dengan ketelitian sangat tinggi.II. Kesalahan karena pembacaan skala alat ukurKurang terampilnya seorang (pengukur) dalam membaca skala alat ukur dari alat ukur yang digunakan akan menghasilkan kesalahan dalam hasil pengukuran. Bisaanya hal ini terjadi karena kesalahan posisi pada saat membaca skala alat ukur. Selain karena factor tersebut, pengukur yang kurang memahami pembagian divisi (kelompok) dari skala alat ukur dan kurang mengerti bagaaimana cara membaca skala alat ukur yang ketelitiannya lebih kecil daripada yang bisaa digunakan.III. Kesalahan karena metode pengukuran yang salahKesalahan ini terjadi bisaanya pada saat pengukuran oleh pengukur pemula. Para pengukur ini tidak mengerti bagaimana caara menggunakan alat ukur yang digunakan yang sesuai dengan fungsinya dan juga cara yang benar dan tepat dalam memilih ketelitian yang digunakan pada alat ukur. Maka dari itu pemahaman pengukur akan alat alat ukur dan cara menggunakannya sangat dibutuhkan, dengan kata lain si pengukur harus melakukan pelatihan pengukuran terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran yang sebenarnya

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2013/201417


Related Documents