1
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR
MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
Oleh
Wenty Agrestya
NPM: 0641031099
Telepon: 085366716868
Email: [email protected]
Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E.,M.Si.,Akt
Pembimbing II : Yuztitya Asmaranti.S.E.,M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan
ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perusahaan
manufactur yang terdaftar di BEI.
Penelitian ini difokuskan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2008-2010 dengan menggunakan metode
purposive sampling sehingga diperoleh 83 perusahaan. Metode analisis pada
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan
struktur modal yang di proksikan dengan DER berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja keuangan yang di proksikan dengan ROA.
Kata kunci : ROA, Ukuran Perusahaan, DER, Perusahaan Manufaktur
2
ANALYSIS OF EFFECT SIZE OF ITS CAPITAL STRUCTURE AND
FINANCIAL PERFORMANCE IN MANUFACTURING COMPANIES
LISTED IN BEI
by
WENTY AGRESTYA
NPM: 0641031099
Telepon: 085366716868
Email: [email protected]
Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E.,M.Si.,Akt
Pembimbing II : Yuztitya Asmaranti.S.E.,M.Si
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of firm characteristics firm size and
capital structure of the company's financial performance in manufactur listed on
the Stock Exchange.
This study focused on manufacturing companies listed on the Indonesia Stock
Exchange (BEI) for the period 2008-2010 by using purposive sampling to obtain
83 companies. The method of analysis in this study is multiple regression
analysis.
The results of this study indicate that company size and significant negative effect
on financial performance is proxied by ROA and capital structure in a DER
proksikan negative and significant impact on the financial performance proksikan
with ROA.
Keywords: ROA, Company Size, DER, Manufacturing
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen dalam mencapai
tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan nilai
perusahaan dan merupakan alat ukut keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan
laba suatu perusahaan ( Brigham & Houston, 2001). Kinerja merupakan hasil dari
banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen.
Oleh karena itu untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan
analisis dampak keuangan komulatif dari keputusan dan mempertimbangkannya
dengan menggunakan ukuran komparatif
Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terdapat perbedaan
hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Niken (2009)
menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ROA. Namun
hasilnya tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Olufemi I. Falope
dan Lubanjo T. Ajilore (2009) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap ROA.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2011) ditemukan bahwa capital
structure yang diukur dengan menggunakan DER berpengaruh negatif terhadap
ROA. Namun hasilnya tidak konsisten dengan penelitian yangdilakukan oleh
Priharyanto (2009), yang menyatakan bahwa DER dan Ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap ROA.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Struktur
Modal terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang
listing di Bursa Efek Indonesia”.
4
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan?
2. Bagaimanakah pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan?
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan-batasan sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
2. Analisis dilakukan pada laporan keuangan perusahaan manufaktur periode
2008-2010
3. Perusahaan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang disajikan maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui apakah struktur modal berpengaruh terhadap kinerja
kuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
a. Bagi Peneliti
Kegiatan penelitian ini merupakan penerapan untuk mengaplikasikan
pengetahuan teoritis yang telah dipelajari selama kuliah ke dalam dunia
penelitian.
b. Bagi Manajemen Perusahaan
5
Bagi manajemen perusahaan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
manajemen dalam mengelola perusahaan agar dapat menghasilkan kinerja
yang baik dan mampu meberikan keuntungan bagi perusahaan
c. Bagi Akademisi
Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur bagi
teman-teman mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan menyusun skripsi
atau melakukan penelitian selanjutnya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Karakteristik Perusahaan
Perusahaan Manufaktur memiliki kontribusi yang cukup besar dalam masalah-
masalah polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Hal ini disebabkan
karena perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang paling banyak berinteraksi
dengan masyarakat.
2.2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat
dinyatakan dengan total aktiva. Semakin besar total aktiva maka semakin besar
pula ukuran suatu perusahaan, Semakin besar total aktiva maka semakin besar
modal yang ditanam, sementara semakin banyak penjualan maka semakin banyak
juga perputaran uang dalam perusahaan. Dengan demikian ukuran perusahaan
merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan.
2.3. Struktur Modal
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen didalam mencerminkan
perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal
tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana
kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang.
Dengan demikian maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari
struktur financial.
Struktur modal perusahaan merupakan komposisi dana jangka panjang yang
berbeda dari segi jenis maupun biayanya. Alasan perusahaan memerlukan lebih
dari satu jenis dana adalah karena kombinasi resiko atau sifat biaya modal yang
berbeda akan menghasilkan biaya modal rata-rata yang lebih rendah daripada
menggantungkan diri sepenuhnya pada satu sumber saja.
7
2.4. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah prestasi kerja dibidang keuangan yang telah dicapai
perusahaan dan tertuang dalam laporan keuangan perusahaan. Kinerja keuangan
dapat diukur dengan return on assets (ROA), karena ROA merupakan rasio yang
dapat mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat
digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis yang tergantung dari sudut
pandang pemilik, kreditur dan menejer. Jika dilihat dari sudut pandang pemilik,
maka kinerja perusahaan dinilai dari segi kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bagi pemegang saham perusahaan. Jika dari sudut pandang
kreditur, kinerja keuangan dinilai dari segi efisiensi dan efektivitas
perusahaan.Pengukuran kinerja merupakan analisis data serta pengendalian bagi
perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan
perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan
lain. Bagi investor informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan untuk
melihat apakah mereka mempertahankan investasi mereka diperusahaan tersebut
atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk
memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat
secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik (Munawir, 1995).
2.5. Pengembangan Hipotesis
2.5.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan
Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran
perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan total aktiva.
Faktor ukuran perusahaan yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan
merupakan factor penting dalam pembentukan laba. Perusahaan besar yang
dianggap telah mencapai tahap kedewasaan merupakan suatu gambaran bahwa
perusahaan tersebut relative lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba
dibandingkan perusahaan kecil
Dengan adanya sumber daya yang besar, maka perusahaan dapat melakukan
investasi baik untuk aktiva lancar maupun aktiva tetap juga memenuhi permintaan
produk. Hal ini akan semakin memperluas pangsa pasar. Dengan adanya
8
penjualan yang semakin meningkat, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar
pada saat proses produksi, dengan begitu laba perusahaan akan meningkat
( Hastuti , 2009).Jadi hipotesis yang diambil adalah :
Ha1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
2.5.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan
Dalam penelitian ini pengukuran struktur modal menggunakan proksi debt to
equity ratio (DER) yaitu perbandingan antara total hutang dan total equitas yang
dimiliki perusahaan. Secara logika, nilai rasio ini seharusnya seminimal mungkin
dengan argumentasi bahwa perusahaan – perusahaan tentu akan menghindari
hutang dan mengutamakan ekuitas perusahaan sebagai sumber pendanaan.
Sedangkan kinerja keunagan diukur dengan proksi return on asset (ROA), dimana
nilai ROA memiliki implikasi seberapa baik perusahaan bisa menhasilkan laba
bersih dari aset-aset yang dimilikinya. Ini berarti rasio ini mengukur tingkat
efektivitas penggunaan aset-aset perusahaan untuk menghasilkan laba bersih.
Secara umum semakin besar rasio ini makan akan semakin baik untuk kinerja
keuangan.
Jadi hipotesis yang diambil adalah:
Ha2: Struktur modal berpengaruh negatif terhadap Kinerja keuangan
2.6 Tinjauan penelitian terdahulu
Penelitian/judul Variabel Hasil
1.Hastuti Niken (2009),
Analisis pengaruh periode
perputaran persediaan,periode
perputaran hutang dagang,rasio
lancar,leverage,pertumbuhan
penjualan,ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas
perusahaan
Variabel Dependen (Y):
- ROA
Variabel Independen (X):
-Peripode perputaran
persediaan
-hutang dagang
-rasio lancar
-Periode perputaran hutang
dagang,leverage,ukuran
perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap ROA
-Persediaan,rasio
lancar,pertumbuhan penjualan
tidak berpengaruh signifikan
9
-Leverage
-Pertumbuhan penjualan
-Size
2.Andika Kusuma (2011),
Analisis Capital structure dan
pengaruh nya terhadap
performa keuanga
Variabel dependen (Y) :
-ROA
Variabel independen (X):
-DER
-Capital structure berpengaruh
negatif terhadap performa
keuangan
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Data Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu memperoleh data dari dokumen berupa laporan keuangan
tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang go public dan terdapat
di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
3.2 Populasi dan Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode waktu 2008-
2010. Pemilihan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive
sampling, yaitu tipe pemilihan sample secara tidak acak yang informasinya
diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun criteria yang di
gunakan dalam penentuan sample adalah :
1. Tercatat sebagai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada
tahun penelitian 2008-2010 .
2. Perusahaan terdaftar sejak tahun 2008 dan tidak di delisting selama
periode pengamatan (2008-2010).
3. Perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya dalam menyerahkan
laporan tahunan periode tahun 2008-2010 yang telah di audit dan berakhir
pada tanggal 31 desember selama periode pengamatan.
4. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variable-variabel yang
digunakan dalam penelitian
5. Perusahaan tidak menghasilkan laba negatif selama periode tahun 2008-
2010
11
Berdasarkan criteria diatas maka peneliti memperoleh sample sebanyak 83
perusahaan dengan perhitungan sebagai berikut:
Populasi 148
Kriteria :
Perusahaan yang tidak lengkap laporan keuangan nya periode 2008-
2010
Perusahaan yang menghasilkan laba negative periode 2008-2010
23
42
Total Sampel 83
3.3 Model Penelitian
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya
sebagai dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, berikut ini merupakan
model penelitian yang tersaji dalam gambar.
3.4 Operasional Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel dependen (Y)
Variable dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja keuangan. Kinerja
keuangan adalah prestasi kerja dibidang keuangan yang telah dicapai perusahaan
dan tertuang dalam laporan keuangan perusahaan. Kinerja keuangan dapat diukur
dengan return on assets (ROA). ROA dipilih sebagai proxi karena rasio tersebut
berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuangan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan
rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang ada. (Robert Ang, 1997).
Pada penelitian ini, ROA dihitung dengan menggunakan rumus:
ROA = Net Income
Total Asset
12
3.4.2 Variabel Independen (X)
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan struktur
modal. Untuk pengukuran masing-masing variabel independen sebagai berikut :
1. Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar perusahaan dilihat dari total aset
yang dimiliki. Untuk memberikan kriteria yang pasti mengenai ukuran suatu
perusahaan, (Hastuti , 2009).
Ukuran perusahaan = Ln total assets
2. Struktur modal
Struktur modal merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki
perusahaan terhadap total ekuitas perusahaan. Struktur modal diukur dengan Debt
to equity ratio (DER), yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan modal sendiri
untuk memenuhi kewajibannya dan menggambarkan perbandingan antara total
hutang dan total equitas yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha yang
menyangkut keputusan pendanaan. (Helfert, 1997).
DER = Total Debt
Total Equty
3.5 Alat Analisis
3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh variable
independent terhadap variable dependen. Variabel independen dalam penelitian
ini adalah ukuran perusahaan dan struktur modal. Sedangkan variable
dependennya adalah kinerja keuangan.
Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Y = a+biXi+b2X2
Keterangan:
Y = ROA
a = Konstanta
X1 = Ln ta
X2 = DER
e = Error
13
Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft excel,sedangkan pengujian hipotesis
dilakukan dengan Statiscial Package for Social science (SPSS) versi 17 pada
tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam analisis ( α ) 5%.
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi, variable
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak
(Ghozali,2005). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal
atau mendekati normal.
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas terjadi jika ada hubungan linear yang sempurna atau hampir
sempurna antara beberapa anatara beberapa atau semua variabel independen
dalam model regresi.
3.5.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
terjadi korelasi (hubungan) antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam model regresi, digunakan uji
Durbin Watson (DW Test).
Hipotesis yang akan di uji adalah :
H0 : Tidak ada korelasi (r = 0 )
Ha : Ada Autokorelasi (r ≠ 0 )
Tabel 1.
Dasar pengambilan keputusn ada tidaknya autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi
positif
Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi
positif
No Desicison dl ≤ d≤ du
Tidak ada korelasi
negative
TOLAK 4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi
negative
No Desicison 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
14
Tidak ada autokorelasi
positif atau negatif
Tidak ditolak Du < d < 4 - du
3.5.2.4 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas.
3.5.3 Uji Hipotesis
3.5.3.1 Koefisien Determinasi
Koefisian determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variable dependen.
Data dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan program Statistical
Package For Social Science (SPSS). Hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi
oleh nilai signifikansi koefisien variable yang bersangkutan setelah dilakukan
pengujian. Kesimpulan hipotesis dilakukan berdasarkan t-test untyuk menguji
signifikansi variable-variabel independent terhadap variable dependen.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 , 2009 dan 2010..
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Software SPSS (Statistical
Package For the Social Science ) versi 17.0
4.2 Statistik Deskriptif
Tabel 2
Hasil Perhitungan Descriptive Statistik
A. Statistik Deskriptif
(Sumber: Hasil Output SPSS)
Keterangan :
ROA : Return On Asset
Ukuran Perusahaan : Size
DER : Debt Equity Ratio
Tabel diatas menunjukkan jumlah observasi yang di olah sebanyak 249 observasi
dalam 83 sampel yang memenuhi criteria. Dari hasil pengujian dapat dilihat
bahwa variable dependen yang di wakili ROA memiliki nilai minimum (terkecil)
yaitu 0,00, nilai minimum tersebut artinya bahwa jumlah laba terendah adalah
sebesar 0,00 kali dari jumlah total aktiva. Nilai maximum (terbesar) yaitu 0,39
Descriptive Statistics
249 13,86 30,36 24,4813 4,31806
249 ,00 5,18 1,4638 ,87661
249 ,00 ,39 ,0821 ,07524
249
LN Aktiva
DER
ROA
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
16
artinya bahwa laba terbesar perusahaan sebesar 0,39 kali dari jumlah total aktiva
nya. Nilai rata-rata sebesar 0,0821 artinya bahwa selama periode penelitian rata-
rata perusahaan memiliki laba sebesar 0,0821 dari jumlah total aktiva. Sedangkan
nilai standar deviasi nya yaitu sebesar 0,07524 artinya selama periode penelitian,
ukuran penyebaran data variable ROA adalah sebesar 0,07524.
Variabel Ukuran Perusahaan mempunyai nilai minimum (terkecil) yaitu sebesar
13,86, nilai minimum tersebut artinya jumlah total aktiva terendah adalah sebesar
13,86 , nilai maksimum yaitu 30,36 artinya bahwa jumlah aktiva terbesar
perusahaan sebesar 30,36. Nilai rata-rata sebesar 24,4813 artinya bahwa selama
periode penelitian rata-rata perusahaan memiliki total aktiva sebesar 24,4813.
Sedangkan nilai standar deviasi nya yaitu sebesar 4,31806 artinya selama periode
penelitian, ukuran penyebaran data variable ukuran perusahaan adalah sebesar
4,31806.
Variabel DER mempunyai nilai minimum (terkecil) yaitu sebesar 0,00, nilai
tersebut artinta bahwa jumlah total hutang terendah adalah sebesar 0,00 kali dari
total ekuitas perusahaan. Nilai maksimum (terbesar) yaitu sebesar 5,18 artinya
bahwa total hutang terbesar perusahaan perusahaan sebesar 5,18 kali dari total
Equity nya. Nilai rata-rata sebesar 1,4638 artinya bahwa selama periode
penelitian rata-rata perusahaan memiliki hutang adalah sebesar 1,4638 kali dari
total Equity nya. Sedangkan standar deviasi nya sebesasr 0,87661 artinya selama
periode penelitian ukuran penyebaran dari variable DER adalah sebesar 0,87661.
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,
2005).. Dasar pengambilan keputusan dalam uji kolmogorove-smirnove adalah :
Bila Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal
Bila Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal
17
Gambar 2
Hasil Uji Normalitas
Hasil Statistik Non Parametrik Kolmogorove-Smirnove
Tabel 3
Dari hasil uji normal probability menggambarkan nilai residual atau error term
terdistribusi secara normal. Di dalam grafik tersebut terlihat plots menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal. Sedangkan dari hasil
pengujian statistic dengan menggunakan analisis non parametric
kolmogorove-smirnov. Maka bahwa tingkat signifikansi ROA, Ukuran
perusahaan dan DER lebih dari 0,05 yang berarti nilai residual berdistribusi
secara normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
249 249 249
26,8023 ,3584 ,0994
2,60049 ,19912 ,07172
,084 ,081 ,083
,084 ,078 ,083
-,083 -,081 -,083
1,325 1,280 1,307
,060 ,076 ,066
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Ukuran
Perusahan DER ROA
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
18
4.3.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas terjadi jika ada hubungan linier yang sempurna atau hampir
sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model
regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas (
Ghozali, 2005).
Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis
korelasi antar variable dan perhitungan nilai toleransi serta variance inflation
factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1
yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih
dari 95%.
Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan
bahwa variable Independen yang digunakan dalam model adalah dapat
dipercaya dan objektif. Berikut ini disajikan dalam table
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Independen Tolerance VIF Kesimpulan
Ukuran Perusahaan 0,605 1,653 Tidak ada Multikolinearitas
DER 0,605 1,653 Tidak ada Multikolinearitas
Hasil perhitungan nilai tolerance diatas menunjukkan bahwa tidak ada variable
independent yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1. Begitu juga dengan
hasil perhitungan nilai VIF yang menunnjukkan bahwa tidak ada variable
independent yang memiliki VIF lebih dari 10. Dari analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variable independent dalam
regresi.
19
4.3.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
terjadi korelasi (hubungan) antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Berikut disajikan dalam table hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini.
Tabel 5
Uji Autokorelasi
Nilai Durbin-Watson diketahui sebesar 1,945 dan berada diantara nilai dU sebesar
1,789 dan 4-dU sebesar 2,211. Hal ini berarti tidak adanya auto korelasi antar
perusahaan dalam periode pengamatan.
4.3.4 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrsi terjadi
ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Berikut ini hasil pengujian heteroskedastisitas yang disajikan dalam gambar
Model Summaryb
,577a ,333 ,328 ,06169 1,945
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), DER, LN Aktivaa.
Dependent Variable: ROAb.
20
Gambar 3
Uji heteroskedastisitas
Dari grafik diatas tampak bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar
baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.4 Goodness of Fit
Goodness of Fit Test digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sample
yang dinyatakan dalam koefisisen determinasi majemuk (R2), dimana koefisien
determinasi ini berguna untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan
variasi variable dependen. Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai R
2 ini 0
berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variable dependen amat terbatas. Sedangkan nilai R2
yang mendekati 1
menjelaskan bahwa variable-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari
tabel 4 di atas dilihat bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,328 yang menunjukan
bahwa variable independent (ukuran perusahaan dan DER) mampu menjelaskan
variable dependen (ROA) 32,8 % sedangkan sisanya yaitu 67,19% dipengaruhi
oleh variable lain yang tidak termasuk dalam model regresi ini.
Standart Error of Estimates (SEE) sebesar 0,06169. Makin kecil nilai SEE akan
membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variable dependen.
21
4.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh signifikan dari variable
independent terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji
regresi linier berganda pada tingkat keyakinan 95% dan kesalahan dalam analisis
5%. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan besarnya nilai
probabilitas (p-value) masing-masing oefisien regresivariabel independent
dibandingkan dengan tingkat signifikan (α).
Dengan dasar keputusan probabilitas adalah sebagai berikut
Jika (p-value) > 0,05 maka Ha ditolak
Jika (p-value) < 0,05 maka Ha diterima
Berikut ini hasil pengujian hipotesis yang disajikan dalam tabel:
Tabel 6
Hasil Pengujian Hipotesis
Dari hasil regresi diatas, didapatkan persamaan regresi berikut :
Y = 0.061+ 0,004 X1-0,060 X2+ e
4.5.1 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan, yang dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,004 dengan signifikansi 0,000.
Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis satu (H1), yang menyatakan bahwa
ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aktiva mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA
dan sekaligus menjawab rumusan masalah pertama penelitian ini . Hasil penelitian
Coefficientsa
,061 ,024 2,488 ,013
,004 ,001 ,257 3,835 ,000 ,605 1,653
-,060 ,006 -,703 -10,499 ,000 ,605 1,653
(Constant)
LN Aktiva
DER
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: ROAa.
22
ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Elfianto Nugroho (2011).
Hasil temuan ini menunjukkan bahwa walaupun penelitian dilakaukan pada
lokasi, objek dan periode yang berbeda tapi memberikan hasil yang sama
merupakan suatu indikasi bahwa total aktiva adalah faktor yang menentukkan
dalam pencapaian tujuan perusahaan yaitu kinerja keuangan
4.5.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh secara
negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan, yang dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi struktur modal sebesar -0,060 dengan signifikansi 0,000, Hasil
temuan ini terbukti menerima hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa
struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang
diproksikan dengan ROA, dan sekaligus menjawab rumusan masalah kedua
penelitian ini. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Andika Kusuma (2011). Hasil temuan ini menunjukkan bahwa apabila terjadi
penurunan kinerja keuangan maka manajer keuangan akan melakukan kebijakan
struktur modal, yaitu dengan menaikan hutang.
23
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang
diproksikan dengan ROA dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (kurang dari
0.05) dan nilai koefisien beta sebesar 0,004. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin besar total aktiva maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan
dan semakin besar total aktiva maka semakin besar modal yang ditanam dan
semakin banyak juga perputaran uang dalam perusahaan yang dapat
meningkatkan kinerja keuangan.
2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal yang
di proksikan dengan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 (kurang dari 0,05) dan nilai koefisien beta sebesar -0,060. Hal
ini menunjukkan bahwa apabila terjadi penurunan kinerja keuangan maka
manajer keuangan akan melakukan kebijakan struktur modal yaitu dengan
menaikan hutang.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi
penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Keterbatasannya adalah sebagai berikut :
1. Jumlah sample ini hanya 83 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada rentang tahun penelitian yaitu 2008 sampai
dengan tahun 2010 sehingga kurang mewakili data populasi yang ada.
2. Penelitian ini hanya mencari pengaruh ukuran perusahaan dan struktur
modal terhadap Kinerja keuangan. Sedangkan masih banyak factor-
24
faktor lain yang termasuk kedalam karakteristik perusahaan yang dapat
mempengaruhi perusahaan.
3. Beberapa perusahaan tidak bersedia melakukan publikasi atas laporan
keuangan.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan
penelitian ini, saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi
keterbatan penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah :
1. Menambah jumlah sampel pada penelitian dan memperpanjang periode
penelitian. Selain itu sampel perusahaan juga dapat di ambil dari sector
lain seperti perbankan ataupun yang lainnya.
2. Menambah variabel independent lain untuk menambah variabel yang
dilakukan dalam penelitian ini.
25
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, Meilinda. 2011”Analisis Pengaruh Curent Ratio, Total Asset Turnover,
Debt to Equity Ratio, Sales dan Size terhadap ROA”. Skripsi Universitas
Diponegoro
Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2001.”Manajemen Keuangan”, edisi
kedelapan, Erlangga, Jakarta
Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2001. “Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan”, alih bahasa Ali akbar Yulianto, Nuku satu, Edisi sepuluh,
PT.Salemba Empat, Jakarta
Brigham, Eugene F and Louis C. Gapenski, 1997, Financial Management: Theory
and practice, Fighth Edition, Orlando, Florida : The Dryden Press.
Campbell, Kevin. 2002, “Ownership Structure and the Operating Performance of
Hungarian Firms”, Working Paper, No.9
Falope, Olufemi I. Lubanjo t. Ajilore. 2009.” Working Capital Management and
Corporate Profitability”
Fitria, Astrisuni. 2011,:”Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dalam Laporan Tahunan
Perusahaan Manufaktur di BEI “. Skripsi Universitas Lampung
Ghozali, Imam.2005. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Edisi” ke-4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Helfert, E.A 1997.”Teknik Analisis Keuangan”. Penerjemah Herman
Wibowo.Edisi kedelapan. Jakarta:Erlangga
Kadek, Dewa OS, 2011.”Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur di BEI”. Tesis Universitas Udayana Denpasar.
Kusuma, Andika .2011,”Analisis Pengaruh Capital Strukture terhadap Performa
Keuangan pada perusahaan yang Listing di BEI”. Skripsi Universitas
Lampung.
Mulianti. Fitri Mega. 2010,”Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Hutang dan pengaruhnya Terhadap nilai Perusahaan pada
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2004-2007”.
Tesis Universitas Diponegoro.
Mulyadi.2001.”Akuntansi Manajemen”. Yogayakarta:UPP STIE-YKPN
26
Munawir, S.2002”Analisa Laporan Keuangan”, Edisi keempat, Penerbit Liberti,
Yogyakarta.
Niken. Hastuti. 2009,”Analisis Pengaruh Perputaran Persediaan,Periode
Perputaran Hutang Dagang,Rasio Lancar,Leverage,Pertumbuhan
Penjualan dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas perusahaan
pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008”
Tesis Universitas Diponegoro.
Nugroho, Elfianto. 2011,”Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan,
Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap
Profitabilitas Perusahaan”. Skripsi Universitas Diponegoro
Robert Ang, 1997,”Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”, Mediasoft Indonesia
Jakarta.
Safrida, Eli. 2008. “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhdap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta”. Tesis.Universitas Sumatera Utara.
Sulistyawati. Nanik 2010.”Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pasar Surya di Surabaya
Periode 2004-2008”. Skripsi Universitas Veteran Jawa Timur.