YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan nagara kepulauan dimana sebagian besar luas wilayahnya

adalah laut , yang memiliki , serta mempunyai sumber hayati perikanan yang tinggi

untuk dapat dikelola dan dimafaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Sulawesi utara , khususnya perairan kota Bitung mempunyai sumber daya hayati

perikanan yang tinggi dan melimpah serta memberikan manfaat yang besar bagi para

nelayan modern maupun tradisional yang mengelolahnya , terlabih lagi menambah

devisa negara.

Merupakan suatu program pendidikan yang diselenggarakan oleh Akademi Perikanan

Bitung diluar kampus yakni ; Praktek Kerja Lapangan I (satu) . kegiatan P K L I

dilaksanakan pada kawasan usaha perikanan dengan pengelolahan sumber daya perikanan ,

keluatan, bisnis, serta manajemen . sehingga dengan dilaksanakannya P K L I ini melatih

taruna untuk mulai mengenal dan mencintai lingkungan dan kehidupan laut sehingga

timbul semangat kebaharian untuk tetap menjaga kelestrian sumber daya kelautan serta

dapat bersosialisasi dangan masyarakat nelayan dimana para taruna ditempatkan pada

saat Praktek .

Praktek kerja lapangan satu yang dilaksanakan di Kelurahan Batu Putih Bawah

Kecamatan Ranowulu kota Bitung yang pada umumnya profesi masyarakat setempat

adalah nelayan , dan salah satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan dan di

operasikan adalah “ usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Bagan”

yang merupakan judul dari laporan kami , dikarenakan alat tangkap ini merupakan alat

tangkap yang ramah lingkungan , mudah diopersikan karena alat tangkap ini menangkap

ikan pelagis kecil seperti ikan layang , selar , teri, sardin , dll . selain itu biaya

pembuatan alat tangkap dapat dijangkau serta keuntungannya cukup menjanjikan apabila

usaha dikelola dengan manajemen yang tapat.

1

Page 2: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

1.2 TUJUAN PELAKSANAAN

TUJUAN UMUN

Mampu mendeskripsikan manajemen perusahaan perikanan skala kecil / menengah

yang meliputi tujuan / kebijakan perusahaan , investasi, kegiatan produksi , pasca

produki dan pemasaran hasil, serta ikut terlibat dalam aktivitas perusahaan.

TUJUAN KHUSUS

Praktek kerja lapangan satu yang kami laksanakan mempunyai tujuan sebagai

berikut:

1. Mengembangkan pola pikir , intelektual, dan keterampilan Taruna secara

komprehensif dalam kegiatan –kegiatan usaha perikanan dan kegiatan kepelautan .

2. Melati Taruna agar mampu menginventarisasi sarana perikanan tangkap dilokasi

praktek yang berada diwilayah pesisir

3. Melati Taruna untuk mlai mengenal dan mencntai lingkungan laut termaksud

didalamnya kehidupan sebagai seorang nelayan dan mampu beradaptasi dengan

perushaan perikanan serta masyarakat nalayan yang ada di lokasi praktek

4. Dapat mengetahui cara pengoperasian alat tangkap Bagan , faktor-faktor dalam

operasi dan mengetahui sejauh mana prospek/ peluang usaha penangkapan ikan

dengan menggunakan alat tangkap Bagan

5. Untuk mengikuti seminar dan merupakan syarat umtuk dapat melanjutkan studi

ke semester I(satu)

2

Page 3: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

JARING ANGKAT ( LIFT NET)

2.1 Pengertian umum

Jaring angkat adalah jarring yang biasanya berbentuk empat persegi panjang, di

bentangkan di dalam ar secara horizontal dengan mengunakan bambu, kayu ,besi , dan

tali sebagai rangkanya .pemasangan jarring angkat ini dapat dilakukan dilapsan tengah ,

dasar , permukaan perairan ikan –ikan yang berada atau berkumpul diatas jarring baik

sebagai akibat daya tarik cahaya lampu atau terbawa arus akan tertangkap dengan

mengangkat jarring dan Salah satu jenis jarring angkat (lift net) adalah Bagan

2.1 Jenis-jenis Bagan

1. Bagan tancap yaitu bagan yang ditancapkan didasar perairan atau bagan yan

dioperasikan pada perairan yang dangkal. Dengan kedalaman kurang lebih 15 m

2. Bagan Rakit bagan lain yang sangat sederhana dan biasa digunakan oleh nelayan

khususnya disungai atau muara sungai umumnya bagan ini oerasinya berpindah-

pindah

3. Bagan perahu (ramboo) bagan ini pula disebut bagan perahu listrik . ukurannya

bervariasi tetapi umumnya di Sulawesi selatan umumnya menggunakan jarring

dengan panjang total 45 m dan lebar yan sama

2.3 Teknik pengoperasian Bagan

Pada saat nelayan tiba dibagan maka yang pertama dilakukan adalah menurunkan

jarring atau memasang lampu yaitu pada bulan galap , setelah bebrapa jam kemudian

(sekitar 4 jam) atau di anggap sudah banyak ikan yang berkumpul dibawah bagan maka

penarikan jarring (hauling) mulai dilakukan . penarikan dengan menggunakan roller,

sehingga jarring akan terangkat keatas. Setelah jarring terangkat maka pengambilan

hasil tangkapan dilakukan dengan scoop net demikian seterusnya. Jika operasi

penangkapan ikan ingin dilanjutkan kembali maka jarring diturunkan keperairan seperti

semula.

3

Page 4: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

2.4 Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam operasi

Arus dan angin

Seperti yang telah diketahui bahwa kecepatan arus permukaan dan dasar berbeda

yang dapat menyebabkan posisi atau perubahan posisi jarring maupun bagan itu

sendiri , namu tidak terlepas juga tali jangkar oleh karena hal itu kita harus ber jaga-

jaga pada saat apapun agar supaya ketika ada perubahan arah arus kita harus melihat

kondisi tali jangkar, tali pemberat , dan tali jarring pada saat itu juga . jangan sampi

posisi tali jring atau pelampung tali jangkar berada didawah bagan atau dekat dengan

rangka boi bagan karna dapat menyebabkan pada jarring dan tali pemberat akan

bersatu berkumpul dan kusut didalam air. Hal ini biasa ter jadi pad saat angin dan arus

datang secara bersama dan berlawanan arah .

2.5 Cara mencegah / mengatasi terjadinya jaring yang kusut.

1. Pada saat arus dan angin datang yang menyababkan perubahan kedudukan

bagan dan jarring sehingga pelampung jangkar berada semakin dekat dengan

rangka bagan maka sesegara mungkin tali jangkat ditarik dan pelampung

diangkat kaatas bagan sampai tali jangkar lurus.

2. Melakukan hauling pada jaring ini mencegah agar jaring tidak menggulung dan

kusut dengan tali jangkar.

3. Pemberat diangkat

4. Apabila arus dan angin redah kemudian tali jangkar dapat dilepas kembali dan

setting bisa dilanjutkan.

4

Page 5: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

2.6 Bagian – bagian pada alat tangkap Bagan dan fungsinya

a. bagian – bagian Bagan

Gambar Bagan dilihat Dari Atas

Gambar 1 : Gambar Bagan dilihat Dari AtasSumber : Bpk. Max Keleyan , nelayan kel. Batu Putih atas

5

Page 6: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Gambar Bagan dilihat dari dapan

Gambar Bagan dilihat dari samping

6

Page 7: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Keterangan :

1. Bahateng 2. Mistar/rangka pelampung 3. Putaran / line holler4. Tali jangkar 5. Tali Pemberat6. Pemberat7. Pelampung 8. Tali pengangkat jaring9. Rumah 10. Lubang lampu11. Jaring induk12. Jaring penampung13. Penggantung jaring 14. Pelampung jangkar

b. fungsi bagian dari alat tangkap Bagan

Alat tangkap yang di gunakan di kelurahan batu putih bawah adalah bagan, alat

tangkap merupakan alat yang menangkap ikan pelagis atau ikan perrmukaan yang

sifatnya masih sangat sederhana dan tradisional.alat ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Bagan utama yang fungsinya untuk menangkap ikan

2. Bagan kurungan yang fungsinya untuk menampung hasil tangkapan

Alat tangkap ini di pasang menetap dan namun dapat berpindah – pindah jikalau

keadaan ikan di daerah penagkapan habis atau karena keadaan cuaca yang tidak

mendukung operasi penangkapan yang jaraknya sekitar 4 mil dari daerah pesisir pantai

kelurahan batu putih Atas . alat tangkap bagan mempunyai bagian – bagian dan

fungsinya antara lain:

a. Jaring

Jarring berfungsi untuk menangkap dan menampung ikandan terbuat dari bahan

Polyethiline.

b. Pemberat

Pemberat berfungsi untuk menenggelamkan jaring kedalam air.pemberat terbuat dari

bahan timah

c. Tali Ris Atas

Tali ris atas berfungsi untuk tempat menggantung jaring. Terbuat dari bahan

polyethiline.

d. Jangkar

7

Page 8: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Jangkar berfungsi untuk menahan bagan dari tiupan angin dan arus. Terbuat dari pasir

yang di isi dalam karung.

e. Tali jangkar

Tali jangkar berfungsi untuk menghubungkan antara jangkar dengan alat tangkap

bagan.terbuat dari bahan polyethiline

f. Pelampung

Pelampung berfungsi untuk mengapungkan bagan, terletak di sebelah kiri dan kanan

bagan yang terbuat dari gabus

g. Batu arus

Batu arus berfungsi untuk membuat jaring agar tetap terbuka pada saat ber ada di

dalam air.

2.7 Keadaan Alat Bantu Penangkapan

Alat bantu penangkapan yang di gunakan pada alat tangkap bagan

adalah:

a. Winch

Winch digunakan untuk menarik alat tangkap pada saat penarikan alat tangkap

b. Lampu

Lampu berfungsi untuk mengumpan daya tarik ikan agar masuk ke dalam jarring.

c. Ember

Ember digunakan untuk mengangkat / memindahkan ikan hasil tangkapan ke dalam

jaring penampung

8

Page 9: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

.

2.8 Keadaan Perahu dan Motor Yang Digunakan

a . Keadaan Perahu

Pada alat tangkap jenis bagan perahu disini digunakan sebagai alat transportasi menuju

ke daerah penangkapan (Fishing Ground). Perahu ini dibuat dari kayu dan memiliki

kapasitas untuk mengngkut 3 orang. Pada bagian kiri dan kanan perahu terdapat bambu yang

berfungsi sebagai pengimbang perahu pada saat berada dalam air. Di samping itu juga

perahu ini mempunyai dua penggerak yaitu mesin dan dayung.

Spesipikasi perahu yaitu:

Jenis / Tipe Perahu : Katinting

Panjang parahu : 7 m

Lebar : 60 cm

Dalam : 50 cm

Tahun Pembuatan : 2005

Jenis Kayu : Balangitan

b. Keadaan Motor

Pengoperasian Motor Penggerak

1. Sebelum menjalankan mesin , biarkan mesin hidup ¼ gas selama 3 – 5 menit

untuk pemanasan .

2. Gunakan oli dengan perbandingan 30 : 1

3. Periksalah tengki bahan bakar

4. Jangan memasukan gigi waktu putaran tinggi dan jangan memasukan gigi

mundur langsung menjadi maju , dapat merusak gigi

5. Jangan meruubah stelan kaburator saat pengapian

6. Seringlah melihat air pendingin

7. Jangan mencuci dengan solar, bensin , dan oli tetapi dengan air sabun

8. Buka kunci luck trim wktu mesin berjalan maju dan tutup pada saat

mengemudi

9. Lepakan termosat agar mesin lebih sempurna pendinginnya .

9

Page 10: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Perawatan motor tempel

1. Pada waktu motor selesai digunakan , motor harus dicuci dengan menggunakan

air tawar kemudian dikeringkan dengan menggunakan kain setelah itu

disemprotkan solar keseuruh bagian mesin setiap 2 minggu sekali

2. Ganti oli mesin setiap 2 minggu sekali

3. Jika busi telah haus , maka gantilah dengan yang baru

Spesifikasi Motor penggerak

Tabel 5. Motor Penggerak

NO URAIAN SPESIFIKASI

1 Motor Tempel 1 unit

2 Daya 15 HP

3 Merk Yamaha

4 Buatan Japang

5 Bahan Bakar Bensin + Minyak tanah

6 Minyak Pelumas Oli Mesran SAE 40

7 sistem Start Engkol

Sumber : Perahu Pelang 2009

10

Page 11: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

2.7 Perhitungan analisis usaha

2.7.1 Investasi

No Bahan banyaknya harga(Rp)

1 kayu Bagan I unit 5.000.000

2 paku 20 kg 400.000

3 jaring 5 bantal 500.000

4 tali no 17 3 rol 495.000

5 atap rumbia 50.000

6 dinding 50.000

7 putaran dan mistar 400.000

8 jangkar 20 kg 500.000

9 pelampung 12 buah 300.000

10 genset 1 buah 750.000

11 lampu petromaks 3 buah 500.000

12 peruhu dan mesin 1 unit 1.750.000

13 pemeliharaan 1.000.000

Total biaya investasi Rp. 11.765.000

Table 1 biaya investasi alat tangkap BaganSumber : Bpk. Max Keleyan , nelayan krl. Batu Putih ata

11

Page 12: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

2.7.2 Biaya Tetap

No Bahan harga(Rp)

A Penyusutan

1 kayu Bagan 10% 500.000

2 jaring 20% 100.000

3 tali no 17 5% 24.750

4 atap 5% 25.000

5 dinding 5% 25.000

6 genset 10% 75.000

7 lampu petromaks 10% 150.000

8 perahu dan mesin 15% 262.500

9 pemeliharaan 10% 100.000

Total biaya tetap 1.262.250

Sumber : Bpk. Max Keleyan , nelayan krl. Batu Putih atas

2.7.3 Biaya produksi

No Bahan harga(Rp)

1 minyak tanah 17.500

2 solar 17.500

3 Kaos lampu 5.000

4 senter 20.000

5 baterae 50.000

6 makanan dan minuman 30.000

Total biaya produksi 140.000

Sumber : Bpk. Max Keleyan , nelayan krl. Batu Putih atas

2.7.3 Total produksi setahun

4 ember x 180 operasi penangkapan setahun = 720 ember

12

Page 13: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

2.7.4 Total biaya produksi setahun

Jumlah pengoperasian x total biaya produksi setahun = 180 x Rp 140.000

= Rp. 25.200.000

2.7.5 Pendapatan setahun

= Hasil tangkapan x jumlah pengoperasian setahun x harga jual per ember

= 4 ember x 180 x Rp. 100.000

= Rp. 72.000.000

2.7.6Keuntungan

= Pendapatan - pengeluaran

= Rp 72.000.000 - Rp. 25.200.000

= Rp 46. 800.000

2.7.7 Break event point

B E P produksi = total biaya produksi = Rp 25.200.000 = 252 ember Harga jual 100.000

B E P harga = total biaya produksi = Rp 25.200.00 = Rp Total produksi 720

2.7.8 Return of Investment = laba usaha x 100% = Rp 46. 800.000 x 100%

Modal usaha =

2.7.9 R / C = total penerimaan = Rp 72.000.000 =

Total biaya

13

Page 14: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

BAB IIIKEADAAN LOKASI PRAKTEK

3.1 KEADAAN UMUM LOKASI

Kelurahan Batu Putih Atas kecamatan Ranowulu merupakan salah satu kelurahan

yang dimana penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai nalayan tadisional ini

karena letak geografis kelurahan ini yang merupakan tempat pelak sanaan P K L I

Taruna tngkat I A P B t. a 2009 . dangan luas wilayah 1032 ha

Adapun batas-batas wilayah kelurahan batuh putih atas sebagai berikut

Sebelah utara berbatasan dengan desa Rinondoran kec. Likupang

Sebeah timur berbatasan dengan lautan Maluku (perairan batu Putih)

Seelah selatan berbatasan dengan kel.Batu Putih Bawah

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pinenek

Kelurahan batuh putih Atas terbagi menjadi empat lingkungan dan R/t yang

masing-masing dipimpin oleh kepala lingkungan dan R/t ( lihat struktur organisasi kel.

Batu PutiH Atas) dengan jumlah penduduk seluruhnya adalah 2038 jiwa

Yang terdiri dari :

1. Laki-laki : 1058 jiwa

2. Perempuan : 980 jiwa

Dan jumlah kepala keluarga sebanyak 553 KK

14

Page 15: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Berikut ini uraian mata pencaharian penduduk Kel. Batu Putih atas dapat dilihat pada

table berikut ini :

No Jenis pekerjaan banyaknya

1 Nelayan 592

2 Buruh 387

3 Tukang Kayu 32

4 Pedagang 35

5 Pegawai negeri sipil 15

6 Petani 361

Sumber : Kantor Lurah Batu Putih Atas

Penduduk kel. Batu Putih Atas hanya menganut dua Agama yaitu 1831 masyarakat

beragama Kristen dan 207 masyarakat ber agama muslim

Berikut table pendidikan masyarakat Kel . Batu PutiH Atas

Tabel

No Tingkat Pendidikan jenis kelamin

L / p

1 S D 527 534

2 S M P 294 281

3 S M K 150 120

4 perguruan tinggi 8 14

Sumber : Kantor Lurah Batu Putih Atas

15

Page 16: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Table Sarana Dan Prasarana Yang ada di kel. Batu Putih Atas

No Sarana dan Prasarana Banyaknya

1 T K 3

2 S D 3

3 S M P 1

4 S M K 1

5 Gereja 4

6 Mesjid 1

7 Dermaga 1

8 Puskesmas 1

9 Kantor Lurah 1

10 Balai Kelurahan 1

11 Rumah Penduduk

Permanen 498 unit

Semi permanen 50 unit

Sumber : Kantor Lurah Batu Putih Atas

16

Page 17: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Stuktur organisasi kelurahan Batu Putih Atas

Lurah

Yan David Lumampak

Nip : 010144648

Sekertaris Lurah

Opal David Fian

Kepala kepala kepala kepala

Lingkungan Ilingkungan II lingkungan III lingkungan IV

Gambar 2.: struktur organisasi kantor lurah Batu Putih AtasSumber : kantor Lurah Batu Putih Atas

17

Page 18: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Spesifikasi Alat Tangkap Bagan

Rangka Bagan

Panjang bagan 9,5m

Lebar bagan 9m

Panjang mistar 9,5m

Lebat Mistar 75cm

Panjang kayu utama Bahateng 9m

Tinggi Bagan 3m

Sisi miring Bagan 15

Jaring

Panjang jaring 8,5m

Lebar jaring 8m

Dalam jaring 4m

Warna jaring hitam

18

Page 19: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Jumlah pemberat 7 pemberat

Nomor tali pemberat 17

Nomor tali ris atas 14

Jumlah pelampung 12

Bahan pelampung gabus

Bentuk pelampng bulat silinder

Line holler 1 buah

Alat bantu penangkapan = 3 buah petromaks

3 buah penutup kain warna merah

3 buah penutup kain warna hijau

3 scoop net

Panjang tali jaring

1 tali tengah depan 15 + 3 = 18m

2 tali kiri depan 15 + 5 = 20m

3 tali kanan depan 15 + 5 = 20m

4 tali tengah kiri 15 + 7 = 22m

5 tali tengah kanan 15 + 7 = 22m

6 tali belakang kiri 15 + 8 = 23m

7 tali belakang kanan 15 + 8 = 23m

19

Page 20: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 KEGIATAN TEKNIS

4.1.1 Persiapan Sebelum Operasi Penangkapan

Perlu diketahui bahwa pengoperasian alat tangkap BAGAN mempunyai system

penangkapan one day fishing atau satu hari operasi penangkapan

Sebelum melaksanakan operasi penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap

BAGAN maka kita harus mempersiapkan ;

a. bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi yaitu :

1. minyak tanah

2. Solar

3. Kaos lampu

4. Senter

5. Baterai

6. Makanan dan minuman

b. Persiapan Mesin

-Pemasangan mesin

Mesin tempel di tempatkan di bagian belakang kapal.Tempat kedudukan mesin

membentuk sudut 12-18 derajat dari posisi tegak lurus, agar posisi mesin pada waktu

berjalan dapat diatur tegak lurus.Periksa klem apakah sudah terkancing rapat.

-Pengoperasian Motor tempel

a.Persiapan

1.Pemeriksaan tengki bahan bakar

2.Pemeriksaan oli pada sistem pelumasan

3.pemeriksaan selang bahan bakar lalu memasukannya pada motor tempel.

4.Mengatur gagang porseneling ke “N”

5.Mengalirkan bahan bakar

20

Page 21: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

b.menghidupkan mesin

Setelah tahap persiapan selesai.mesin siap untuk dihidupkan

1.Memutar swith utama ke on

2.Menarik starter

3.Jika mesin dingin,tariklah coknya untuk membantu menghidupkan mesin

4.biarkan mesin hidup selama 3-5 menit

c.mematikan mesin

Untuk mematikan mesin dilakukan cara sebagai berikut:

1.Kurangi gas (1/2 gas)

2.Biarkan mesin jalan selama 3-5 menit

3.Kemudian atur porseneling dalam keadaan netral

4.Menekan saklar penyetop mesin

5.Memutar switch ke posisi Of

6.Melepaskan penghubung selang bahan bakar pada bagian mesin.

Setelah semuanya siap maka nelayan siap berangkat ke Bagan.

Setibanya nelayan di Bagan selain memindahkan barang / bahan dari perahu maka

pemberat langsung diturunkan dan jaring yang digantung pada bodi Bagan langsung

dilepas.

4.1.2 Cara Operasi Alat Tangkap Bagan

Pengoperasian alat tangkap Bagan ini dimulai pada pukul 18 :30 / sore hari dengan

Langkah-langkah operasi sebagai berikut :

1. Setelah jaring dilepas maka langsung memasang lampu petromaks (tiga buah

lampu)

2. Kemudian dilakukan penurunan jaring dengan memutar line holler (dengan

memutar tuas pemutar kearah depan ) dengan kedalaman 10 sampai 15 meter

3. Pada saat jaring diturunkan kita harus memperhatikan tali jaring

4. Selang beberapa jam , ketika ikan mulai berkumpul di bawah Bagan karena

tertarik olah cahaya lampu atau pun karena terbawah arus , jika kondisinya

memungkinkan untuk dilakukan haulling maka pada saat itu juga proses

hauling dapat dilakukan

21

Page 22: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

5. Setelah ikan berkumpul proses hauling dilakukan dengan memutar line holler

(dengan memutar tuas line holler kearah belakang) sampai jaring beraba diatas

permukaan air kira-kira 40cm diatas permukaan air

6. Tentunya dalam proses hauling ini kita ini kita harus memperhatikan atah arus

dan posisi tali serta jaring yang berada didalam air

7. Pada saat proses hauling berlangsung ketika datang arus yang menyababkan

posisi tali dan pemberat jaring berubah , maka tali jangkar perlahan-lahan

dilepas / di area agar supaya posisi jaring kembali ke posisi semula.

8. Setelah jaring berada di atas air maka tali jangkar yang di area tadi ditarik /

hibob kembali dengan memutar line holler jangkar

9. Mengumpulkan ikan / menampung pada tempat penampung ikan apabila melakukan

setting yang selanjutnya

4.1.3 Penanganan hasil tangkapan

Umumnya hasil tangkapan daengan menggunakan alat tangkap Bagan merupakan

ikan-ikan kecil yang hidup di permukaan air atau pelagis . seperti ikan selar / ikan

tude , ikan laying / malalugis , ikan teri / ikan putih , sardine , kembung dll.

Ikan yang terkumpul tadi langsung dibunuh dengan menarik isi dari jaring dan

dikumpulkan pada sisi sebelah kanan Bagan lalu dimuat ke perahu dengan

menggunakan scoop net atau serok / sibu-sibu , setelah dimuat lalu dibawa menuju darat

untuk dilakukan penanganan / mengawetkan ikan dengan menggunakan es yang

perbamdingannya selanjutnya untu dipasarkan / dijual pada masyarakat sekitar . apabila

hasil melimpah dapat dijual desa-desa sekitar atau dapat juga dijaul dipasar yang

terdekat kurang lebih jaraknya 15 km dari kel.Batu Putih Atas ke Pasar Girian , kel

Girian Bawah

Namun biasanya juga hasil tangkapan di jual ke kapal penangkap ikan dengan

menggunakan alat tangkap pole and line sebagai umpan untuk ikan cakalang , tuna , dll

yang dijual per ember.

22

Page 23: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

Jenis-jenis hasil tangkapan.

Jenis-jenis hasil tangkapan yang diperoleh oleh alat tangkap bagan yaitu:

Tabel . Jenis-jenis hasil tangkapan

No Indonesia Inggris Latin

1 Layang Scad Decapterus spp

2 Selar Travallies Selaroides spp

3 Sardine Fringescale Sardine sardinella fimbriat

4.2 Kegiatan Manejerial Dan Bisnis

4.2.1 Kegiatan Manejerial

Dalam mejalankan uasha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap

Bagan dibutuhkan suatu system manajerial yang baik agar supaya usaha dapat berjalan

dangan baik dan tujuan yang diharapkan dapat terwujud

Biasanya Usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Bagan ini dalam

peng operasiannya hanya dua atau tiga orang , bahkan satu orang. Sedangkan

pemasaran hasil yang di jual didarat ditangani oleh buruh atau pun anggota keluarga

yang sudah berkerja sama untuk menengani hal ini , sedangkan penjualan di atas

bagan (di jual ke kapal pole and line) dilakukan oleh nelayan yang sementara berada di

bagan tersebut ( Dalam proses penangkapan ).

Oleh karena itu perlu menerapkan kegiatan manejarial agar supaya usaha dapat berjalan

sesuai rencana , manajemen yang ada pada usaha penangkapan ikan dengan alat

tangkap bagan ini dipimpin oleh seorang tonaas sampai pada buruh sebagai distributor

dan sampai pada konsumen atau masyarakat . ini dapat dilihat pada struktur organisasi

berikut ini

23

Page 24: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

PEMBANTU TONAASBpk.James .Lohonauman

Sruktur organisasi usaha panangkapan ikan

Dangan menggunakan alat tangkap

Bagan

Gambar .6.

Sumber :nelayan, kel. Batu putih atas

1. Tonaas

Bertugas sebagai penanggung jawab kapal, serta hasil tangkapan meliputi:

a. Menentukan fishing ground.

b. Mengatur saat setting atau hauling

c. Mengatur pembagian hasil tangkapan.

d. Mengoperasikan mesin tempel.

e. Memperbaiki mesin tempel.

f. Mengetahui konsumsi bahan bakar.

2. Pembantu tonaas

Bertugas membantu tonaas dalam proses penangkapan maupun dalam

kegiatan permesinan.

24

TONAAS

Bpk. Max Keleyan

Page 25: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

4.2.2 Kegiatan Bisnis

Hasil tangkap yang diperoleh nalayan biasanya kalau hasil tangkapan banyak hasil

tangkapan tersebut dijual dibeberapa tempat misalnya

1. Di jual pada kapal ikan

2. Di jual pada pedagang pengumpul ( tibo – tibo )

3. Dijual pada tempat pelelangan ikan

Inilah sistim yang dilakukan oleh warga setempat, dan mereka mempunyai cara tersendiri

untuk membagi upah kerja dengan sisitim bagi hasil.Jadi biaya yang diperoleh dipotong

dengan biaya bahan bakar.

Berikut ini adalah rincian pendapat yang diperoleh dalam satu trip x 24 Jam :

Pendapatan :

10 ember tude x 1 ember Rp 100.000 = Rp 1.000.000

10 ember ikan putih x 1 ember Rp 100.000 = Rp 1.000.000

10 ember Malalugis x 1 ember Rp 100.000 = Rp 1.000.000

` Sumber :nelayan, kel. Batu putih atas

Pengeluaran :

Minyak Tanah 2 Ltr/24 jam x 1 Ltr Rp 4.000 = Rp 8.000

Bensin 5 Ltr/24 jam x 1 Ltr Rp 5.000 = Rp 25.000

Kaus Lampu 2 Pasang x 1 Pasang Rp 5.000 = Rp 10.000

Bahan Makanan 1 Trip/24 jam = Rp 15.000

Pembantu Tonaas = Rp 150.000

Jumlah = Rp 2.720.000

Sumber :nelayan, kel. Batu putih atas

Sehingga keuntungan diperoleh dengan menghitung pendapatan dikurangi pngeluaran dan

dieroleh sebesar Rp. 1.720.000.000

25

Page 26: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

4.3 PENGABDIAN MASYATAKAT

Pada saat Praktek Kerja Lapangan Satu (P K L I) yang berlangsung pada tanggal

07 - 16 Desember 2009 kami melaksanakan kegiatan –kegiatan rutinitas kami sebagai

seorang Taruna Tingkat I (satu) Akademi Perikanan Bitung yaitu :

Melaksanakan kebersihan dalam dan luar rumah neleyan yang kami tempati

selama praktek berlangsung dan juga membantu dalam mengurusi kegiatan dilam

rumah lainya seperti mencuci pakaian , membantu tugas ibu rumah tangga

Membantu para nelayan pada saat pergi dan dating dari melaut. (mendorong

perahu )

Membersihkan jalan raya bersama-sama dengan masyarakat setempat.

Melaksanakan kegiatan ibadah pemuda. Bagi taruna yang beragama Kristen,

Bagi taruna yang beragama muslim aktif dalam ibadah shalat

26

Page 27: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Yang menjadi kesimpulan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan I (satu ) ini

adalah :

1. Kami para taruna dapat mengembangkan pola pikir , intelektual, dan

keterampilan kami secara komprehensif dalam kegiatan –kegiatan usaha

perikanan dan kegiatan kepelautan .

2. Kami mampu menginventarisasi sarana perikanan tangkap dilokasi praktek yang

berada diwilayah pesisir

3. Kami lebih mengenal dan mencintai lingkungan laut termaksud didalamnya

kehidupan sebagai seorang nelayan dan mampu beradaptasi dengan perushaan

perikanan serta masyarakat nalayan yang ada di lokasi praktek

4. Kami dapat mengetahui cara pengoperasian alat tangkap Bagan , faktor-faktor

dalam operasi dan mengetahui sejauh mana prospek/ peluang usaha penangkapan

ikan dengan menggunakan alat tangkap Bagan

5.2 SARAN

Yang menjadi saran dari penulisan laporan ini adalah :

1. Sebaiknya usaha Bagan Ini didalam pengoperasianya harus dioptimalkan

dengan memasang alat navigasi perikanan seperti fishfinder agar

pengoperasian dapat berjalan dengan baik dan hasil yang diperoleh akan

memuaskan. Tentuya alat bantu penangkapan ini perlu juga didukung dengan

fasilitas pembangkit listrik berupa genset.

2. Sebaiknya panitia PKL harus lebih memperhatikan keaadaan pembagian uang

makan karena keterlambatan yang terjadi dapat menimbulkan sedikit

percekcokan dan hal ini dapat berpengaruh pada generasi PKL selanjutnya

27

Page 28: 28301243 Laporan Bagan Kelompok 13

DAFTAR PUSTAKA

1. Ir. H . Sudirman M.Pi , Prof. Dr. Ir. Achmar Mallawa. DAE . Teknik

Penangkapan Ikan . Rineka Cipta . 2004

2. Tim Penulis PS . Agri Bisnis Perikanan Edisi Revisi . penebar Swadaya .

Jakarta . 2007

3. Kantor keluarahan Batu Putih Atas .Data Penduduk tahun 2009

4. Subani . w . Alat Dan Cara Penangkapan Ikan Di Indonesia . Jakarta . jilid .

lembaga Penelitian Perikanan . 1972

5. Ayodhyoa .A.U . Teknik Penangkapan Ikan . bagian Teknik penangkapan ikan

Bogor : institute pertanian . 1976

6. PT . Daya Pioner – Internasional . Daftar Cara Mengatasi Kerusakan Pada

Motor Tempel . out board , Jakarta

7. Yamaha Marine. Buku Pedoman Pemilik . out board , Jakarta

28