YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: 22 - Petra Christian University

2 PERENCANAAN TAPAK

2.1 Data lokasi

Surabaya yang sudah masuk klasifikasi kota metropolitan terkontaminasi

dengan efek negatif dan modernisasi. Di mana-mana, hampir di setiap bagian

kota muncul gedung-gedung tinggi, dan tidak luput dari kemacetan terutama pada

jam berangkat dan pulang kerja, sehingga suasana kota Surabaya terasa

"sumpek", tidak heran banyak timbul stres. Di lain pihak, di Surabaya belum ada

fasilitas yang cukup memadai yang mampu mengatasi problematika gangguan

jiwa ini. Fasilitas-fasilitas peristirahatan di luar Surabaya hampir tidak terjangkau

mengingat kebutuhan waktu yang sangat mendesak dimana para eksekutif muda

sehari-hari berpacu dengan waktu. Yang mereka butuhkan adalah tempat untuk

mendapatkan kesegaran jiwa di tengah-tengah kesibukan kerja tanpa harus

memakan waktu yang lama untuk mendapatkannya.

Dari pertimbangan itu maka ditetapkan kriteria penentuan lokasi:

• Mudah dicapai, aksesibilitas mudah dari pusat-pusat aktivitas, mengingat

mereka punya waktu yang sempit. Aksesibilitas tidak hanya meliputi letak

geografis tapi juga kualitas jaringan jalan menuju tapak dengan kemacetan

rendah.

• Lokasi diarahkan dekat dengan permukiman dan perkantoran.

• Kesesuaian dengan land use daerah tersebut yang digunakan sebagai fasilitas

umum.

• Banyak tersedia lahan terbuka.

Page 2: 22 - Petra Christian University

22

Berdasarkan kriteria penentuan lokasi proyek di atas maka yang terpilih adalah

Surabaya Barat.

Kriteria penentuan tapak adalah sebagai berikut:

• Tapak memiliki lingkungan sekitar yang tertata dengan baik.

• Tingkat kebisingan cukup terkendali untuk membantu proses penyembuhan.

• Tingkat polusi rendah mengingat adanya fasilitas-fasilitas yang

memanfaatkan ruang luar.

Berdasarkan kriteria penentuan tapak tersebut maka tapak yang terpilih

terletak di Jalan Abdul Wahab Siarnin, pinggir Jalan Mayor Jendral Sungkono,

dekat bundaran toL dengan data sebagai berikut:

Kelurahan : Putat Gede

Kecamatan : Tandes

Kotamadya : Surabaya

Propinsi : Jawa Timur

Unit Pengembangan : Dukuh Kupang

Unit Distrik : Wonosari Kidul

Rencana Tata Guna Lahan : Fasilitas umum

BC : 50 %

KDB : 60 %

KLB : 200 %

Tinggi bangunan maksimum : 4 lantai

Batas utara : Jalan Mayor Jendral Sungkono dan Mc Donald

Batas selatan : Lahan terbuka

Batas barat : Lahan terbuka

Page 3: 22 - Petra Christian University

23

Batastimur : Taman Makam Pahlawan dan Jalan Abdul Wahab

Siamin

Kelebihan:

• Kondisi dan suasana di sekitar daerah ini cukup nyaman, dengan tingkat

polusi dan kebisingan yang rendah.

• Masih banyak lahan terbuka, didukung adanya jalur hijau sehingga

memberikan suatu view yang baik dan serial vision yang nyaman.

• Akses menuju tapak sangat mudah, sangat dekat dengan gerbang tol, dan

keberadaan tapak mudah ditangkap secara visual dari Jalan Mayor Jendral

Sungkono.

Kekurangan:

Bersebelahan dengan Mc Donald yang tidak mempunyai tempat parkir yang

memadai, sehingga parkir harus memakan jalan yang ada bahkan melebar sampai

depan tapak sehingga bisa menimbulkan kemacetan.

2.2 Pengaruh lingkungan sekitar terhadap tapak dan pengaruh

perencanaan tapak terhadap lingkungan sekitar

Mengacu dari hasil analisa, maka berikut ini adalah penjabaran singkat

mengenai pengaruh tapak di lingkungan sekitarnya dan sebaliknya:

• Perletakkan pintu masuk ke dalam tapak tidak boleh terlalu dekat dengan

pintu masuk ke Mc Donald karena bisa menimbulkan kemacetan. dan juga

tidak boleh terlalu dekat dengan belokan putar balik untuk menghindari

gerakan yang langsung menyeberang masuk ke dalam tapak karena bisa

Page 4: 22 - Petra Christian University

menimbulkan cross dengan arus kendaraan sepanjang Jalan Abdul Wahab

Siamin.

Kondisi daerah ini, yang banyak diwarnai oleh daerah hijau terutama di

daerah Mayjen. Sungkono dengan bentuk yang sangat khas yaitu bundaran-

bundaran, berpengaruh terhadap penataan ruang luar di dalam tapak. Hal ini

dilakukan dalam rangka mengacu pada konsep keseimbangan sehingga ruang

luar yang terjadi menyeimbangkan pola yang sudah ada, yaitu bentuk

kurvalinear.

Sesuai dengan hasil analisa peraturan daerah yang menyatakan bahwa tinggi

bangunan tidak boleh lebih dari empat lantai, maka bangunan dalam proyek

ini juga menyesuaikan dengan peraturan tersebut, sehingga konsekuensinya

akan terlihat panjang dan tidak ada satu yang menonjol.

• View di sekitar tapak tidak terlalu bagus maka dituntut adanya pengolahan

ruang luar yang baik untuk memberikan view buatan yang bagus yang sangat

menunjang proses penyembuhan.

• Keberadaan Mc Donald juga memberikan pengaruh yang positif diantaranya

apabila pelayanan konseling belum waktunya buka, penderita bisa menunggu

di Mc Donald untuk sarapan pagi. Selain itu mereka yang berada di tempat

pemulihan ini ada kemungkinan untuk diberi kesempatan untuk makan di Mc

Donald. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengadakan linkage dengan

cara membuat side-walk yaitu tempat untuk pejalan kaki lewat, yang

menghubungkan keduanya. Akibatnya sebagian tembok yang memisahkan

antara tapak dan Mc Donald harus dibongkar. Dalam hal ini dianjurkan agar

pihak Mc Donald mengolah sedikit ruang luarnya untuk menyediakan akses

Page 5: 22 - Petra Christian University

25

bagi pejalan kaki sehingga mengurangi adanya tabrakan dengan kendaraan

diantaranya memberikan semacam polisi tidur pada daerah sekitar jalur

pejalan kaki sehingga kendaraan yang lewat pada daerah tersebut akan

melambat. Sebaliknya pengaruh adanya linkage ini terhadap tapak adalah

banyak orang yang memanfaatkan keadaan ini dengan memarkir kendaraan

mereka di dalam tapak, akhirnya menjadi ramai, dan mengganggu ketenangan

penderita. Oleh karena itu, masalah parkir ini diatasi dengan sistem karcis.

2.3 Pencapaian tapak

Tapak hanya bisa dicapai dari Jalan Abdul Wahab Siamin karena jalan ini

adalah satu-satunya jalan yang membatasi tapak. Pencapaian utama untuk

pengunjung dari hasil analisa adalah dengan kendaraan pribadi mobil dan motor,

mengingat bahwa pengguna utama proyek ini adalah pekerja-pekerja dan

pengusaha-pengusaha. Pintu masuk utama dengan pintu keluar berada pada

daerah yang sama, yang dipisahkan hanya dengan gardu jaga. Pintu masuk dan

pintu keluar untuk pengelola, karyawan, serta servis juga melalui pintu utama

mengingat jam kedatangan mereka di luar jam kerja dan pengiriman barang pun

tidak dalam jumlah yang besar.

2.4 Pendaerahan

Berdasarkan hasil analisa tapak dan pengaruh kondisi lingkungan sekitar ke

tapak, maka pembagian daerah ini dibagi menjadi daerah-daerah, antara lain:

• Daerah yang berbatasan dengan Mc Donald

Page 6: 22 - Petra Christian University

26

Mc Donald merupakan suatu bangunan yang ramai dimana banyak sekali

orang yang keluar masuk baik dengan tujuan parkir maupun drive-thru. Oleh

karena itu ditempatkan zona untuk pengelola dan servis pada daerah ini yang

tidak terlalu membutuhkan ketenangan sehingga aktivitas Mc Donald tidak

terlalu berpengaruh pada zona ini.

• Daerah yang berbatasan dengan Jalan Abdul Wahab Siamin dan Taman

Makam Pahlawan

Keberadaan Taman Makam Pahlawan bisa membuat orang bertambah stres

pada orang-orang tertentu. Selain itu adanya Jalan Abdul Wahab Siamin

menimbulkan kebisingan. Oleh karena itu ditempatkan zona untuk aktivitas-

aktivitas yang tidak bersifat penyembuhan, antara lain ruang serba guna,

ruang pelatihan vokal dan musik, yang mana tidak membutuhkan view ke luar

tapak.

• Daerah sebelah barat, yang berbatasan dengan lahan terbuka

Oleh karena lahan terbuka ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu view yang

baik, maka pada daerah ini ditempatkan ruang-ruang untuk aktivitas yang

bersifat penyembuhan, meliputi ruang-ruang konseling, ruang kelas, ruang

meditasi dan renungan bersama.

• Daerah sebelah selatan yang berbatasan dengan lahan terbuka

Menurut Master Plan 2000, lahan terbuka ini diperuntukkan sebagai fasilitas

umum antara lain sebagai tempat ibadah, sekolah, museum, dan sebagainya.

Oleh karena itu pada zona ini ditempatkan aktivitas yang netral, maksudnya

keberadaan fasilitas apapun yang akan ada pada lahan terbuka tersebut tidak

Page 7: 22 - Petra Christian University

27

akan mengganggu aktivitas pada tapak dan sebaliknya, meliputi ruang

olahraga dan ruang makan.

Selain itu pembagian daerah ini juga dibagi menjadi dua area berdasarkan

pengguna fasilitas-fasilitas yang ada mengingat pelayanan proyek ini dibagi

menjadi dua, antara lain:

• Pelayanan konseling meliputi ruang-ruang konseling, kafe rohani, toko buku

rohani, kapel, dan ruang serba guna.

• Pelayanan rawat tinggal meliputi ruang-ruang kelas, ruang tidur,

perpustakaan, ruang pelatihan vokal dan musik, ruang makan, ruang olahraga,

kapel, dan ruang serba guna.

Kapel dan ruang serba guna digunakan baik oleh yang konseling maupun yang

rawat tinggal. Oleh karena itu kapel diletakkan pada daerah yang tenang di mana

mereka yang konseling bisa menuju ke sana tanpa melewati daerah yang rawat

tinggal, begitu juga ruang serba guna, yang berfungsi untuk suatu kegiatan

tertentu, diletakkan pada daerah di mana ruang ini bisa dicapai dari masing-

masing pengguna. „ , e i ; ^ -^ monupa d.mona fmnr \^ R. lerbuty

berfTuEuHTjaaJgsfili'i Allah

aKtiwitot berjifot oMrf MiqvraK, Toman Makam PahiouWn

joduiol KOiaton *100'

Gambar 2.1 Pembagian zona

tefeagav

Page 8: 22 - Petra Christian University

28

2.5 Sirkulasi dalam tapak

Sirkulasi untuk pengunjung. pengelola, dan servis dijadikan satu dengan

pertimbangan jam kedatangan pengunjung, pengelola, dan servis tidak sama.

Walaupun terkadang datang dalam waktu yang sama, jumlahnya sangat sedikit.

Selain itu sirkulasi untuk pengunjung yang menurunkan penumpang kemudian

menuju ke tempat parkir, ada yang mengalami sedikit cross. Namun karena

frekuensi kedatangan pengunjung tidak padat maka kemungkinan cross tidak

menjadi masalah.

2.6 Sistem parkir dalam tapak

Mengingat perhitungan kebutuhan parkir masih bisa diatasi luas lahan tapak,

maka parkir tidak menggunakan basement. Sistem parkir untuk pengelola dengan

pengunjung dipisahkan untuk memudahkan sirkulasi.

2.7 Pola penataan ruang luar

Pola penataan ruang luar pada tapak dirancang dengan mengikuti pola yang

ada, yang menjadi ciri khas di daerah ini sehingga tercapai keseimbangan yang

menjadi konsep dasar dari perancangan proyek ini. Bentuk yang menjadi ciri

khas adalah bundaran-bundaran yang diulang-ulang.

Pola penataan ruang luar pada tapak tidak hanya menyeimbangkan dengan

lingkungan sekitar tetapi juga mengacu pada konsep semula, yaitu pada daerah

yang aktif, tidak menentu, ruang luar ditata secara tidak menentu pula, sedangkan

pada daerah yang tenang, teratur. ruang luar ditata secara teratur pula. Penataan

ruang luar ini dilakukan mulai dari pola lantai, perletakan pohon, bentuk, sampai

Page 9: 22 - Petra Christian University

29

pada pengaturan tempat parkir. Pada daerah yang aktif. pengaturan pola lantai

tidak menentu, kadang lurus, kadang miring, begitu juga dengan pengaturan

parkir yang menggunakan pola linier, yang kadang 90°, kadang 45° tetapi tetap

teratur dan masih dalam batas berfungsi dengan baik. Pada daerah yang teratur,

penataan ruang luar pun tampak teratur sampai pada pengaturan parkir, tetapi

tidak kelihatan monoton karena ada permainan irama dari elemen-elemen yang

ada.

Pola penataan ruang luar cenderung pada bentuk yang mengumpul,

mengarah pada satu pandangan, dengan pertimbangan bahwa suatu kegiatan

bersama maupun kegiatan konseling membutuhkan adanya keintiman.

» Bentufc Rirvalinaar. . pola lonroT teratur .menqiW

Qf'4 QOIOI.

pEN̂ rQNA

POia . lantai, lapa-igan diietalc ton tidat teratur

Mempungoi ciri fchar lengtungan /

purva linear

lucy menyeim-ruQng luar yong ada

r.

Tempat parfcir tadanq 900

fadang 45* -» «daf- aionenw

Gambar 2.2 Pola penataan ruang luar

Page 10: 22 - Petra Christian University

30

2.8 Pengolahan bentuk lahan

Lahan pada proyek ini berkontur rendah tetapi tetap dipertahankan untuk

dimanfaatkan terutama dalam penataan massa dan ruang luar misalnya untuk

ruang meditasi dan renungan bersama diletakkan pada ketinggian yang rendah

dengan mengikuti kontur yang ada untuk memberikan efek "rendah" di hadapan

Tuhan, kolam renang diletakkan pada daerah yang berkontur sehingga

keberadaan kontur tersebut bisa dimanfaatkan. Selain itu beberapa ruang luar dan

massa yang ada diolah mengikuti bentuk lahan misalnya bentuk kolam mengikuti

bentuk lahan yang kurvalinier. Untuk mengatasi curah hujan terutama pada

daerah yang rendah, disediakan bak kontrol di sekitar tapak.

2.9 Detail lansekap

Lansekap dirancang dalam bentuk yang menunjukkan adanya keseimbangan

yang asimetri. Hal ini dapat dilihat pada desain air mancur pada kolam renang

yang menunjukkan keseimbangan asimetri dengan titik keseimbangan yang

terletak pada kolom. Berat yang terletak pada ujung dinding diimbangi dengan

keluarnya air dari dalam balok sehingga memberi kesan asimetri tetapi seimbang,

dan bunyi jatuhnya air ke permukaan kolam renang memberikan kesejukan

tersendiri bagi penderita. Perancangan teras yang digabung dengan kolam air

juga menunjukan adanya keseimbangan antara sesuatu yang solid (diwakili teras)

dengan sesuatu yang void (diwakili kolam air) sehingga menghilangkan kesan

monoton bagi orang yang menikmatinya yang akan berpengaruh pada keadaan

psikologisnya, dalam hal ini membantu memulihkan stres.


Related Documents