BAB VIZONASI DAN KONSEP WILAYAH PERENCANAAN
6.1. Kondisi Wilayah PerencanaanKelurahan Maccini Sombala adalah
bagian dari kecamatan Tamalate yang sedang berkembang pesat.
Terletak di bagian utara kecamatan Tamalate, berada pada kawasan
pesisir kota Makassar. Sebagai kelurahan yang sedang berkembang,
dibutuhkan konsep perencanaan dan pembangunan yang dapat
meningkatkan nilai investasi ekonomi dengan tetap menjaga
kelestarian alam. Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi
alasan pemilihan kelurahan Maccini Sombala : 1. Kemajuan ekonomi
yang pesat dicirikan dengan PDRB (Produk Domestik Bruto) yang
tinggi. Kecamatan Tamalate memiliki nilai Produk Domestik Bruto
tertinggi kota Makassar2. Letaknya yang strategis dekat dengan
Pantai Losari dan pusat kota. Daerah Maccini Sombala menjadi mudah
untuk dijangkau dari berbagai arah kota.3. Masih banyak lahan
kosong atau menganggur yang berpotensi untuk dikembangkan. Lahan
kosong ini umumnya milik developer atau warga yang sudah lama tidak
diolah.4. Jumlah penduduk yang cukup banyak. Terlihat dari citra
satelit dimana kelurahan ini cukup padat permukimannya sehingga
dapat dipastikan bahwa jumlah penduduknya cukup banyak.
Gambar 1. Peta Eksisting PerencanaanPola guna lahan eksisting di
kelurahan Maccini Sombala terbagi atas :1. Center Point of
IndonesiaCenter Point of Indonesia adalah kawasan yang direncanakan
menjadi pusat kegiatan berskala nasional di Makassar. Kelak kawasan
ini akan memuat berbagai aktivitas khususnya kegiatan perdagangan
dan pemerintahan. Daerah CPI terletak di daerah pesisir kota yang
sedang direklamasi untuk menampung berbagai rencana
aktivitasnya.
2. Trans Studio MallTrans Studio Mall adalah pusat perbelanjaan
sekaligus taman bermain tematik indoor. Sebagai taman bermain
tematik terbesar di kawasan Indonesia Timur, Trans Studio menjadi
daya tarik besar yang menarik banyak pengunjung. Merupakan magnet
ekonomi yang terus berputar tiap harinya di kota Makassar.
3. Permukiman Kepadatan SedangPermukiman kepadatan sedang
terletak pada bagian tenggara kelurahan Maccini. Terlihat dari
ruang antar rumah yang masih agak longgar. Di daerah ini
permukimannya lebih tertata dan rapi.
4. Permukiman Kepadatan TinggiPermukiman kepadatan tinggi juga
terletak pada sebelah permukiman kepadatan sedang. Pada daerah ini
kepadatan tinggi disebabkan dekatnya dengan bagian padat kota.
Permukiman di daerah ini cenderung kumuh, berdempetan, dan memiliki
banyak penduduk.
5. Universitas Atma JayaMerupakan salah satu universitas swasta
terkemuka di kota Makassar. Perguruan tinggi swasta ini memiliki
beragam fakultas mulai dari teknik hingga ekonomi yang telah
melahirkan banyak lulusan yang telah berkontribusi besar bagi kota
Makassar.
6. Lahan kosongLahan kosong ini adalah lahan milik developer
atau warga yang sudah lama tidak diolah. Lahan ini masih sangat
berpotensi untuk dikembangkan dan diolah.
7. Taman Maccini SombalaTaman ini adalah taman yang dibuat oleh
pemerintah kota sebagai taman hijau untuk sarana ruang terbuka
hijau warga sekaligus ruang publik warga. Taman ini memiliki
beragam tanaman dengan penataan lokasi yang cantik.
6.2. Konsep Perencanaan : Eco Living Style berbasis Green
InfrastructureKonsep Eco Living Style merupakan konsep gaya hidup
yang mengutamakan kelestarian alam sekitar, kawasan dan lingkungan.
Dengan paduan dari Green Infrastructure atau infrastruktur hijau,
maka daya dukung lingkungan yang optimal bagi pembangunan akan
dapat terwujud. Visi perencanaan :Mewujudkan kawasan strategis
berbasis daya dukung lingkungan yang mampu mendukung dan menguatkan
kegiatan ekonomi kawasan lewat infrastruktur hijau dan eco living
style yang menjaga kelestarian lingkungan.Dalam menerapkan Eco
Living Style berbasis Green Infrastructure, ditopang oleh dua macam
pendekatan, yaitu pendekatan Smart Green City Planning dan
pendekatan Integrated Tropical City Pendekatan Smart Green City
Planning terdiri atas lima konsep utama yaitu :1. Konsep kawasan
berkeseimbangan ekologis yang bisa dilakukan dengan upaya
penyeimbangan air, CO2, dan energi.2. Konsep desa ekologis yang
terdiri atas penentuan letak kawasan, arsitektur, dan transportasi
dengan contoh penerapan antara lain: kesesuaian dengan topografi,
koridor angin, sirkulasi air untuk mengontrol klimat mikro,
efisiensi bahan bakar, serta transportasi umum.3. Konsep kawasan
perumahan berkoridor angin (wind corridor housing complex), dengan
strategi pengurangan dampak pemanasan. Caranya, dengan pembangunan
ruang terbuka hijau, pengontrolan sirkulasi udara, serta
menciptakan kota hijau.4. Konsep kawasan pensirkulasian air (water
circulating complex). Strategi yang dilakukan adalah daur ulang air
hujan untuk menjadi air baku.5. Konsep taman tadah hujan (rain
garden).
Pendekatan Integrated Tropical CityKonsep ini cocok untuk kota
yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Konsep intinya adalah
memiliki perhatian khusus pada aspek iklim, seperti perlindungan
terhadap cuaca, penghutanan kota dengan memperbanyak vegetasi untuk
mengurangi Urban Heat Island.Bukan hal yang tidak mungkin apabila
Indonesia menerapkannya seperti kota-kota berkonsep khusus lainnya
(Abu Dhabi dengan Urban Utopia nya atau Tianjin dengan Eco-city
nya), mengingat Indonesia yang beriklim tropis. Kelebihan dari
konsep Green City adalah dapat memenuhi kebutuhan keberadaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di suatu kawasan, sehingga dapat mengurangi
bahkan memecahkan masalah lingkungan, bencana alam, polusi udara
rendah, bebas banjir, rendah kebisingan dan permasalahan lingkugan
lainnya.
Gambar 2. Kerangka Integrated Tropical City
6.2.1. Zonasi Wilayah Perencanaan
Gambar 2. Peta Zonasi Perencanaan Berdasarkan perda rencana tata
ruang kota Makassar, potensi dan kemampuan lahan, jumlah penduduk,
maka kami membuat zonasi wilayah dengan pembagian sebagian berikut
:1. Zona Perdagangan dan JasaZona Perdagangan dan Jasa adalah zona
yang diperuntukkan bagi sub zona atau kegiatan perkantoran,
perdagangan, dan jasa untuk mendukung efisiensi perjalanan,
memiliki akses yang tinggi berupa jalur pejalan kaki yang terhubung
dengan jaringan transportasi massal dan jalur penghubung antar
bangunan, dan didukung dengan fasilitas umum dan pasokan energi
dengan teknologi yang memadai.Zona ini melingkupi area sekeliling
Trans Studio Mall dan Center Point of Indonesia.
2. Zona CampuranZona Campuran adalah zona yang diperuntukkan
bagi kegiatan hunian dan/atau perdagangan dan/atau jasa secara
vertikal, memiliki akses yang tinggi Zona ini berada di depan zona
perdagangan dan jasa, terletak langsung di jalan Metro Tanjung
Bunga.
3. Zona Hijau RekreasiZona Hijau Rekreasi adalah zona yang
diperuntukan untuk pelayanan olahraga dan rekreasi yang dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan skala
pelayanan kota dan jumlah penduduk, dan memiliki kualitas pelayanan
tinggi dan mudah diakses yang terlihat dari kemudahan aksesbilitas
transportasinya.Zona ini adalah ruang di sekitar Taman Maccini
Sombala. Sebagai taman kota yang memiliki penataan asri dan rapi,
Taman Maccini Sombala layak dikembangkan sebagai zona hijau
rekreasi.
4. Zona Pelayanan Umum dan SosialZona Pelayanan Umum dan Sosial
adalah zona yang diperuntukan bagi sub zona pendidikan, kesehatan,
ibadah, sosial budaya, rekreasi dan olahraga, pelayanan umum dan
sarana terminal yang didukung dengan akses jaringan
transportasi.Zona ini berada di dekat zona permukiman agar
memudahkan pelayanannya bagi warga.. Awalnya merupakan lahan kosong
yang kami rencanakan untuk pembangunan fasilitas umum dan
sosial.
5. Zona Permukiman Kepadatan RendahZona Permukiman Kepadatan
Rendah adalah zona yang diperuntukkan sebagai hunian dengan KDB
(Koefisien Dasar Bangunan) dengan KDB di bawah dan/atau sama dengan
30% dan memiliki ruang terbuka hijau privat pada setiap rumah
sebagai resapan.Zona permukiman kepadatan rendah berada di bagian
tenggara kelurahan Maccini Sombala. Kondisi eksistingnya adalah
permukiman dengan kepadatan sedang. Dengan penataan yang tepat,
kepadatan permukiman akan dapat ditekan.
6. Zona Permukiman Kepadatan SedangZona Permukiman Kepadatan
Sedang adalah zona yang diperuntukan sebagai hunian dan dijabarkan
ke dalam sub zona rumah sangat kecil, rumah sedang, rumah besar,
dan rumah flat dengan KDB di atas 30%.Zona permukiman kepadatan
sedang juga berada di bagian tenggara kelurahan Maccini Sombala.
Kondisi eksistingnya adalah permukiman dengan kepadatan tinggi.
Dengan penataan yang tepat, kepadatan permukiman akan dapat
ditekan.
7. Zona Ruang Terbuka Hijau BudidayaZona Ruang Terbuka Hijau
Budidaya adalah zona dengan peruntukan sebagai ruang terbuka hijau
atau areal berupa hampara lahan yang bertumbuhan pohon pohon yang
kompak dan rapat baik pada tanah negara maupun tanah hak yang
ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang. Zona
ruang terbuka hijau budidaya direncanakan berada di jantung atau
pusat kelurahan Maccini Sombala sehingga mudah dijangkau dari
berbagai arah. Pada awalnya merupakan lahan kosong atau
terbengkalai yang terletak di depan Tran Studio Mall dan kami
rencanakan menjadi ruang terbuka hijau budidaya.
8. Zona Terbuka BiruZona Terbuka Biru adalah zona perairan yang
dapat berupa sungai, kanal, kali, situ, dan waduk yang tidak dapat
berubah fungsi selain untuk mengalirkan air dan/atau menampung
air.Zona ini berada di sekitar danau Tanjung Bunga dan kanal
kelurahan Maccini Sombala yang mengarah langsung ke laut.a. Besaran
Zonasi
Tabel 1. Besaran Zonasi PerencanaanNoTipe ZonaLuas
(ha)Persentase
1Perdagangan dan Jasa8525,9%
2Ruang Terbuka Biru7021,4%
3Campuran 195,8%
4Pelayanan Umum dan Sosial103,1%
5Ruang Terbuka Hijau Budidaya288,5%
6Hijau Rekreasi 298,9%
7Permukiman Kepadatan Rendah4614,1%
8Permukiman Kepadatan Sedang4012,2%
Perdagangan dan jasa mendominasi besaran zona perencanaan
sebesar 25,9%. Disusul ruang terbuka biru sebesar 21,4%. Besaran
zona yang hampir sama adalah permukiman kepadatan rendah 14,1%
dengan permukiman kepadatan sedang 12,2% sebab memiliki luas area
yang hampir sama. Besaran zona terbesar kelima adalah ruang terbuka
hijau budidaya sebesar 8,5%. Diikuti oleh zona campuran 5,8% dan
zona pelayanan umum dan sosial 3,1%Perdagangan dan jasa memiliki
porsi lahan yang besar terkait dengan fungsi ekonominya yang
mendorong kawasan strategis. Ruang terbuka biru memiliki besaran
zona terbesar kedua karena lokasi wilayah perencanaan yang berada
di antara pesisir kota Makassar dan danau Tanjung Bunga. Zona
permukiman tidak mengokupasi banyak lahan pada wilayah perencanaan
dengan rencana agar pertumbuhan penduduk dan permukiman dapat
dikelola dengan baik. Zona pelayanan umum dan sosial memiliki
persentase kecil karena di dalam rencana pengelolaan kawasan
diarahkan pada pengembangan kawasan vertikal yang menghemat lahan.
Zona hijau rekreasi dan hijau terbuka budidaya memiliki persentase
yang cukup besar agar mampu menyediakan ruang terbuka hijau yang
menjamin daya dukung lingkungan kawasan.
b. Interaksi Zona
Fokus dari perencanaan kami adalah daya dukung lingkungan yang
mampu mendukung fungsi ekonomi kawasan strategis. Dari utara hingga
selatan berturut turut terletak zona perdagangan dan jasa, zona
campuran, zona hijau rekreasi, zona pelayanan umum dan sosial, zona
ruang terbuka hijau budidaya, zona terbuka biru, zona permukiman
kepadatan rendah, dan zona permukiman kepadatan sedang. Di antara
perdagangan dan permukiman terletak ruang terbuka hijau yang
diharapkan agar ruang terbuka hijau tersebut mampu menjembatani
kedua zona ini. Selain itu dengan ruang terbuka hijau yang berada
di bagian tengah wilayah perencanaan maka bukan hanya perdagangan
yang menjadi poin penting perencanaan namun juga ruang terbuka
hijau. Zona permukiman yang lebih dekat dengan bagian padat kota
Makassar juga memerlukan penanganan khusus. Dengan penataan
infrastruktur yang tepat, maka zona permukiman dapat menjadi
kawasan yang nyaman bagi penghuninya.
6.3. Rumusan Kawasan Strategis Berbasis Daya Dukung
LingkunganSebagai daerah yang terletak di antara pesisir Makassar
dan DAS Jeneberang, maka kelurahan Maccini Sombala termasuk dalam
kawasan strategis berbasis daya dukung lingkungan. Kawasan yang
dimaksud adalah kawasan yang mendukung fungsi perlindungan dan
pelestarian lingkungan hidup. Aktivitas ekonomi yang tinggi di
kelurahan Maccini Sombala yang juga termasuk dalam kawasan bisnis
global membutuhkan daya dukung lingkungan yang baik dan tepat agar
tercipta kelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Maka kami
mewujudkannya lewat infrastruktur hijau yang terdiri atas :1. Air
BersihDi kelurahan Maccini Sombala belum terlayani oleh PDAM kota
Makasar. Tiap harinya warga menggunakan air tanah yang kualitasnya
belum teruji. Sehingga diperlukan rekomendasi pemasangan jaringan
PDAM baru agar warga Maccini Sombala dapat hidup dengan sehat dan
layak. Penambahan kapasitas tersebut hendaknya diwujudkan dengan
sistem gravitasi, penggantian pompa air baku, dan perbaikan pada
pipa yang mengalami kebocoran.2. Air LimbahPengelolaan air limbah
menggunakan konsep NEWater. NEWater merupakan konsep reklamasi air
limbah menjadi air bersih. Air reklamasi yang digunakan berasal
dari air olahan dari instalasi pengolahan air buangan (limbah),
baik domestik ataupun industri. Air NEWater ini dikatakan air
bersih yang bermutu tinggi karena telah melakukan pemrosesan dalam
3 tahap dengan menggunakan teknologi membran canggih dan
ultraviolet sehingga aman untuk diminum.3. Ruang Terbuka Hijau
(RTH)RTH adalah komponen penting dalam daya dukung lingkungan
hidup. Pada kondisi eksisting RTH di kelurahan Maccini Sombala yang
hanya memiliki luas 8 ha kami tingkatkan sampai 40 ha lewat
pengelolaan lahan kosong serta optimalisasi Taman Macinni Sombala
dan ruang terbuka biru yang penuh dengan pepohonan. Ketersediaan
RTH selain adalah syarat mutlak bagi kawasan strategis berbasis
daya dukung lingkungan, juga untuk mendorong masyarakat agar
memiliki gaya hidup yang sehat.4. SampahJumlah penduduk kelurahan
Maccini Sombala yang terus bertambah tiap tahunnya membutuhkan
penanganan infrastruktur sampah yang tepat. Dibutuhkan tambahan bak
sampah untuk mengakomodir kenaikan volume sampah warga. Selain itu
perlu digalakkan kembali pola 3R (Reuse, Reduce, Recycle) untuk
pengelolaan sampah.
6.4. Sketsa Perencanaan
Gambar 1. Sketsa Perencanaan dari arah selatan
Gambar 2. Sketsa Perencanaan tampak Atas.
Gambar 3. Sketsa Perencanaan dari ujung zona perdagangan dan
perkantoranGambar 4. Sketsa Perencanaan dari ujung zona
permukiman
Gambar 5. Sketsa Perencanaan dari sebelah utara