Top Banner

of 27

Zonasi Compare

Jul 06, 2015

Download

Documents

Ophie Poetry
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

TABEL RENCANA ZONASI KAWASAN PESISIR KABUPATEN PASURUAN

Kode Zona 1 A1

Zona 2 Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan

Kode Klasif ikasi 3 A1.1

Zona Peruntukan 4 Suaka Alam Laut (Terumbu Karang)

Maksud dan Tujuan Zona 5 Maksud : Untuk melindungi ekosisitem terumbu Tujuan : Melindungi ekosistem terumbu karang dari berbagai intervensi dengan membiarkan ekosistem tersebut tumbuh dan berkembang secara alami, guna menjamin ketersediaan plasma nutfah ke perairan sekitarnya

Pernyataan Zonasi 6 1. Produktivutas perikanan makin menurun. 2. hal ini makin memperkuat alasan akan pentingnya konservasi terumbu karang yang ada diwilayah karang kokop maupun karang congkeh. Namun didapati kenyataan kondisi karang pada daerah tersebut nampak makin menurun penutupan karangnya. 3. Terumbu karang berfungsi sebagai spwining ground, nursery ground, dan shelter area bagi banyak biota laut dan sangat penting guna menyuplai kebutuahan benih ikan diperairan Kabupaten Pasuruan.

Kegiatan yang Diijinkan, Dilarang dan Bersyarat

Pedoman Pengelolaan

7 8 Kegiatan Yang diijinkan : 1. identifikasi/ mencari lokasi Kegiatan konservasi / pengembangan terumbu karang. pelestarian terumbu karang 2. Transplantasi terumbu karang. Kagiatan yang dilarang : Pengelolaan terumbu Kegiatan yang dapat 3. karang berbasis mengganggu / merusak masyarakat. Upaya terumbu karang (misal: pengelolaan yang pengeboman ikan, didasarkan pada aspirasi penggunaan trawl yang masyarakat dengan dapat merusak terumbu meningkatkan kemampuan karang, kepariwisataan yang masyarakat agar mampu menyebabkan eutrofikasi melakukan pengelolaan dan tumbuh suburnya berbasis masyarakat demi fitoplankton, kegiatan tercapainya pengelolaan jangkar kapal, pembuangan terumbu karang secara air pendingin pembangkit berkelanjutan dan listrik, penggundulan hutan peningkatan di lahan atas (upland), kesejahteraan. pembuanganlimbah panas, penangkapan ikan hias 4. Perencanaan pengelolaan terumbu karang diarahkan dengan menggunakan untuk mendukung kalium sianida (KCN)) peningkatan taraf hidup nelayan setempat Kegiatan yang bersyarat : Ekowisata (wisata berwawasan lingkungan. Misal : diving )

A1.2.

Hutan Mangrove

Maksud: 1. Telah terjadi pengurangan Untuk melindungi dan kerusakan hutan ekosistem mangrove mangrove pada beberapa lokasi di sepanjang pesisir Kab. Pasuruan sevagai Tujuan : akibat dari berbagai 1.Menetapkan kawasan kepentingan aktifitas hutan mangrove ekonomi masyarakat sebagai kawasan pesisir. konservasi. Lindung 2. Memberikan fungsi 2. Luas hutan mangrove berkurang hingga 34,3% perlindungan pada Kegiatan yang kawasan pantai dan 3. mempengaruhi kerusakan lautan ekosistem mangrove 3. Melestarikan hutan seperti invasi mangrove tambak,permukiman 4.Meningkatkan nelayan serta jalur pengawasan dan pendaratan kapal nelayan pengendalian dan kegiatan masyarakat terhadap hutan lainnya. mangrove 4. Invasi budidaya tambak merupakan kegiatan yang banyak merubah kawasan mangrove menjadi kawasan terbuka. Kondisi ini nampak jelas terjadi di sekitar muara sungai Rejoso, perairan Desa Tambakalekok, Desa Raci Kecamatan Bangil dan sebagian kecil di Kecamatan Kraton.

Kegiatan yang diijinkan : 1. Identifikasi pengembangan Kegiatan rehabilitasi dan lokasi-lokasi baru bagi konservasi hutan mangrove perluasan kawasan hutan bakau. Kegiatan yang dilarang: 2. pemberian legitimasi 1.kegiatan penebangan kawasan hutan mangrove sebagai area yang hutan mangrove dilindungi, menandai batas 2. Mengalihfungsikan hutan wilayah dengan patok mangrove untuk kegiatan batas dan pemasangan yang tidak sesuai dengan papan peringatan peruntukannya penyalahgunaan hutan 3. Pengalihan wilayah hutan mangrove pada lokasi mangrove sebagai hak strategis. atas tanah kepemilikan perorangan atau badan 3. memanfaatkan kawasan hutan mangrove yang usaha potensial sebagai obeyek 4. Pengalihan air tawar, wisata. misalnya untuk 4. melakukan reboisasi kepentingan irigasi terhadap hutan bakau. 5. pembuangan sampah cair 5. pengembangan dan (Sewage) perlindungan hutan 6. Pembuangan sampah mangrove berbasisi padat masyarakat. Dengan tujuan 7. Pencemaran minyak agar masyarakat dapat akibat terjadinya merasakan manfaat tumpahan minyak dalam keberadaan hutan jumlah besar (diwaspadai mangrove sehingga dapat adalah minyak kapal) dan meningkatkan tanggung ekstraksi mineral jawab dan peran serta 8. Kegiatan yang dalam perlindungan, meningkatkan pelestarian hutan pengendapan sedimen mangrove secara lestari. Kegiatan yang bersyarat : Ekowisata (wisata berwawasan lingkungan / Mangrove park )

A2

Kawasan Perlindun gan Setempat (KPS)

A2.1

Kawasan Sempadan Pantai

Maksud : 1. Kawasan Pesisir Kabupaten Kawasan Perlindungan Pasuruan memiliki garis pantai sepanjang 48 Km Setempat dari Kecamatan Bangin diperuntukkan bagi sampai Nguling perlindungan pantai dari kegiatan manusia 2. Sepanjang garis pantai telah berkembang berbagai yang dapat jenis usaha seperti mengganggu kualitas budidaya tambak, dan kelestarian pantai pendaratan ikan, perdagangan, permukiman Tujuan : dan sebagainya. Kondisi 1.Menetapkan kawasan tersebut banyak sempadan pantai menimbulkan berbagai sebagai kawasan kepentingan pada suatu konservasi/lindung kawasan sehiggga beban 2.Mencegah kawasan semakin berat munculnyakegiatan yang pada akhirnya budidaya di mengurangi daya dukung sepanjang pantai lingkungan terhadap yang dapat kehidupan manusia mengganggu atau merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar pantai 3. menetapkan daerah sempadan pantai yang di ijinkan

Kegiatan yang diijinkan : 1. Pada kawasan ini perlu 1. Kegiatan yang mampu diadakan penataan melindungi atau penggunaan tanah, kegiatan dan bangunan memperkuat perlindungan agar fungsi obyek/asset kawasan sempadan pantai yang dilindungi tetap dapat dari abrasidan infiltrasi air berlangsung secara laut kedalam tanah. optimal 2. Konservasi hutan mangrove sebagai sabuk 2. Batas kawasan : ditetapkan sebesar 100 m rata-rata hijau pantai (green belt). perbedaan pasang tertinggi dan surut terendah Kegiatan yang dilarang: 1. kegiatan budidaya yang 3. Pada kawasan pantai, pada lokasi-lokasi tertentu baik berdanmpak negative karena kondisi morfologi terhadap fungsi pantai. maupun karena (misal: kegiatan yang peruntukan tertentu, maka menghasilkan limbah sempadan sungai padat / cair) ditetapkan secara khusus. 2. Budidaya pertanian tanpa pengolahan tanah secara 4. Sesuai situasi kondisi harus tetap memperhatikan intensif. aspek kelestarian. 3. Pembangunan tanpa IMB Tidak diperbolehkan (Ijin Mendirikan Bangunan) 5. adanya alih fungsi dan yang tidak memiliki kawasan. HP-3 (Hak pengusahaan 6.Pada lokasi-lokasi tertentu perairan pesisir) baik karena kondisi morfologi maupun karena Kegiatan yang bersyarat : peruntukan tertentu. 1. Kegiatan budidaya harus disesuaikan dengan karakteristik setempat dan tidak menimbulkan dampak negatif. 2. Pengembangan kegiatan budidaya harus disertai dengan kegiatan pengawasan.

A2.2

Kawasan Sempadan Sungai

Maksud : Kawasan perlindungan setempat yang diperuntukkanbagi perlindungan sungai darikegiatan manusia yang dapat mengganggu kualitas dan kelestarian sungai Tujuan : 1.Menetapkan kawasan sempadan sungai sebagai kawasan konservasi/lindung 2.Mencegah munculnya kegiatan budidaya sepanjang sungai yang dapat mengganggu fungsi lindung bagi sempadan sungai 3.Menkonservasi sungai dan tepiannya dari potensi pencemaran sedimen dan erosi 4.Menetapkan pemanfaatan daerah sempadan sungai yang diijinkan

Sungai besar dan anak-anak Kegiatan Yang diijinkan : sungai yang bermuara pada 1.Kegiatan yang mampu melindung atau perairan pesisir Kabupaten memperkuat perlindngan Pasuruan : kawasan sempadan sungai 1. Kali Kambeng; 2. Kali dari banjir, sedimentasi Kedung Larangan; 3. Kali Raci; dsb. 4. kali Welang; 5. kali Petung; 6. Kali Rejoso; 7. Kali Laweyan Kegiatan yang dilarang: 1. Kegiatan budidaya yang berdampak negatif terhadap fungsi sungai (misal : kegiatan yang menghasilkan limbah padat/cair) 2. Budidaya tanpa pengolahan tanah secara intensif . 3. Pembangunan tanpa IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) Kegiatan yang bersyarat : 1. Kegiatan budidaya harus disesuaikan dengan karakteristik setempat dan tidak menimbulkan dampak negatif. 2. Pengembangan kegiatan budidaya harus disertai dengan kegiatan pengawasan.

1. Pengelolaan secara terpadu dan pengendalian pelaksanaan pembangunan secara ketat pada wilayah sempadan sungai. 2. Pada kawasan ini perlu diadakan penataan penggunaan tanah, kegiatan dan bangunan agar fungsi obyek / aset yang dilindungi tetap dapat berlangsung secara optimal dan lestari. 3. Batas kawasan sempadan sungai : a. KPS sungai dikawasan bukan permukiman + 100 m dan anak sungai + 50 m b. Batas kawasan ini c. kawasan perlindungan setempat sekitar sempadan sungai dikawasan permukiman ditetapkan sekurangkurangnya 10 m dan atau mengikuti perundangundangan yang berlaku. 4. Bantara sungai harus bebas bangunan kecuali bangunan untuk jalus inspeksi sungai. Penggunaan jalur inspeksi sejau tidak mengganggu fungsi kelestarian sungai.

A3

kawasan Rawan Bencana AlAM

A3.1

Kawasan rawan Abrasi

Maksud : Pencegahan terhadap perbuatan yang dapat engakibatkan bencana abrasi pantai Tujuan: Untuk Melindungi manusia dankegiatannya dari bencana, baik dari fakto alam maupun karena ulah menusia

1.

Daerah rawan abrasi pantai terjadi pada pesisir pantai Lekok diKecamatan Lekok 2. Hasil trnasport sedimen menunjukkan adanya gaya angkut sedimen mengarah ke barat sebesar 1.262,83 m3/tahun, maka di wilayah pantai Lekok bagian Barat, akan terjadi abrasi

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Penetapan batas kawasan 1.melakukan konservasi rawan abrasi. mangrove sebagai 2. Penetapan kawasan pelindung abrasi pantai sempadan pantai sebagai sabuk hijau pantai Kegiatan yang dilarang: pelindung abrasi pantai. 1. Mengganggu ekosistem 3. Konservasi mangrove mangrove, sebagai sebagai upaya pelindung abrasi pantai. perlindungan ekosistem 2. Reklamasi tanpa pantai. melakukan AMDALl 4. Pembngunan berakwater terlebih dahulu. sebagai peredaman 3.Menggunakan berbagai gelombang arus pantai. media yang tidak Bangunan break berwawasan lingkungan sementara dapat dibangun dalam menahan abrasi dari perencah bambu. 5. atau batang kayu kemudian Kegiatan yang bersyarat : diisi dengan karung 1. Perubahan atau alih fungsi berisikan tanah, peredam. kawasan diperbolehkan sejauh terjamin keamanannya.

A3.2

Kawasan Rawan Akresi dan Sedimentasi

Maksud: 1. Hasil transport sedimen Kegiatan Yang diijinkan : 1. Analisa transport sedimen. Pencegahan terhadap menunjukkan adanya 1.Melakukan pengendalian 2. Analisa banjir dan angkutan gayaangkut sedimen angkutan sedimen sejajar sedimen sungai. akresi dan sedimentasi mengarah ke barat, maka pantai. 3. Penguasaan tanah oloran yang dapat di wilayah pantai bangil 2.Melakukan perencanaan sebaga kawasan hutan mengakibatkan akan terjadi akresi yang dan pembangunan lindung dan kawasan bencana penutupan mengakibatkan bangunan groin di sekitar konservasi. muara sungai penutupan muara kali muara Kedunglarangan. Kedunglarangan 3.Melakukan perencanaan Tujuan: dan pembangunan Untuk pengendalian 2. Akibat potensi sedimen yang dihasilkan Kali bangunan Jetty d muara akresi dan sedimentasi Rejoso maka berpotensi kali Rejoso. yang mengganggu penutupan muara Kali Rejoso Kegiatan yang dilarang: 1. Pembangunan bangunan groin tanpa pengkajian teknis melakukan pembangunan bangunan jetty dimuara kali Rejoso tanpa pengkajian teknis. Kegiatan yang bersyarat : 1. Pemanfaatan tanah oloran (perizinan hanya untuk penetapan kegiatan yang berkaitan dengan upaya lindung/ konservasi).

A3.3

Kawasan rawan Banjir

Maksud : Pencegahan terhadap kegiatan yang dapat mengakibatkan bencana banjir Tujuan : Untuk Melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana, baik dari faktor alam maupun karena ulah menusia

1. Sebagian wilayah pesisir Kabupaten pasuruan merupakan daerah rawan banjir 2. Daerah rawan banjir pada kawasan pesisir : Kec. Bangil (Kalianyar, Raci), Kec. Kraton, kec. Rejoso 3. Daerah Banjir : - Banjir di K. Wrati disebabkan oleh pengaruh sungai Kedung Larangan banjir di Kalianyar disebabkan oleh pengaruh di K Kedunglarangan dan K Masangan banjir di Kraton oleh Kali Rejoso

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Penetapan batas-batas 1.Melakukan konservasi kawasan rawan banjir. pada kawasan sempadan 2. Untuk mengatasi masalah banjir dapat menetapkan sungai. sempadan sungai, yang 2. Kegiatan rehabilitasi bangunan sungai sesuai telah diatur, ditetapkan dengan tipologi fisik dan dijelaskan pada kawasan sempadan sungai. Kegiatan yang dilarang: 3. Penataan sistem jaringan 1. Kegiatan yang dapat drainase dengan konsep menggangu, meruak kesatuan sistem/sub ekosistem estuari. sistem tata air. 2.Pembangunan sampah, 4. Mencegah terjadinya limbah langsung pada luapan air sungai pada badan sungai. debit banjir pada periode ulang tertentu dengan Kegiatan yang bersyarat : membangun tanggul Perubahan atau alih fungsi penahan banjir. kawasan diperbolehkan 5. Pengerukan. sejauh terjamin 6. Perkuatan tebing / turap. keamanannya. 7. Pembangunan goronggorong yang dilengkapi oleh bangunan send trap dan kisi sampah. 8. sistem polder dan jaringan drainase, dilengkapi sistem pengendali.

A4

kawasan Lindung Lainnya

A4.1

Kawasan Perlindungan Ikan (Fish Sanctuari Area)

1. Kawasan perlindungan ikan (Fish Sanctuari Area) ditetapkan disekitar perairan karang Kokop. dan 2. Perairan karang Kokop digunaka sebagai spwning ground, dan nursery ground Tujuan: bagi spesies ikan yang Untukmelindugi bermanfaat dan menjamin ekosistem keberdaan stok ikan pesisirdariberbagai ekonomis di perairan intervensi dengan pasuruan membiarkan ekosistem tersebut tumbuh dan berkembang secaraalami, serta menjamin ketersediaan plasma nutfah ke perairan sekitarnya Maksud : Kawasan perlindunganbagi pengelolaan sumberdaya ekosistem pesisir

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Penetapan batas untuk 1. Kegiatan konservasi/ daerah yang dikonservasi harus dilakukan dengan pelestarian terumbu karang jelas, menggunakan batas(kegiatan transplantasi batas alami atau koordinat terumbu karang) dipeta yang ditetapkan secara mudah. Kegiatan yang dilarang : 1. Kegiatan yang dapat 2. Perlu ditingkatkan tindakan persuasif berupa mengganggu / merusak penyuluhan maupun terumbu karang (misal: pendidikan dasar pengeboman ikan dsb) perikanan pada nelayan guna meningkatkan Kegiatan yang bersayarat : pengetahuna mereka 1. Ekowisata (wisata tentang pemanfaatan berwawasan lingkungan) sumberdaya perikanan.

B B1

Kawasan Budidaya Kawasan Perikana n

B1.1

Perikanan Tangkap

Maksud : Pengembangan kawasan perikanan tangkap yang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya ikan, kondisi fisik lahan, dsb Tujuan : Mengarahkan mengenai daerah penangkapan ikan dan non ikan serta daerah sensitif terhadap penangkapan seperti, habitat berkembang biak.penentuan lokasi kawasan perikanan

1. Perikanan tangkap di sepanjang pesisir utara Kabupaten Pasuruan memiliki potensi perikanan laut cukup baik 2. Pesisir Kabupaten Pasuruan memiliki pantai sepanjang 48 Km dengan luas wilayah ekploitasi penangkapan mencapai 112,8 m3 dengan ditunjang adanya TPI dan PPI untuk mendukung kegiatan perikanan di sepanjang pesisir Kabupaten Pasuruan 3. Jenis Perikanan yang dihasilkan diantaranya ikan Lidah, ikan Kembung, Bawal hitam, bawal Putih, Tongkol, Tengiri, Bambangan, Selar, Teri, Peperek, layur, Beloso Laut, Belanak, Cucut, manyung, Pari, Ekor Kuning, Udang Putih, udang windu, ubur-ubur, gulamah, rajungan, kepiting, cumicumi, kerang, tembang, kakap, dan lainnya

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Pengembangan perikanan 1.Pengembangan sentra tangkap diharapkan dapat merangsang dan menunjang kegiatan penangkapan perkembangan kegiatan ikan laut yaitu pelabuhan penangkapan ikan dilaut perikanan (PPI) dan pada akhirnya dapat 2. Kegiatan yang dapat meningkatkan mendukung kesejahteraan nelayan dan pengembangan perikanan perusahaan perikanan. tangkap. 3. Kepentingan ICZM 2. Pengembangan perikanan tangkap diprioritaskan pada :kegiatan pengendalian wilayah pesisir dengan kualitas perairan pesisir, meningkatkan sarana pencegahan drainase rawa prasarana penunjang. dan penggunaan rawa sebagai tempat 3. Penetapan zona perikanan tangkap di Kabupaten pembuangan sampah, Pasuruan diklasifikasikan : pencegahan penambangan a) Zona perikanan tangkap karang, pengendalian erosi 0-2 mil. Alat tangkap yan tepian saluran irigasi dan g digunakan merupakan sungai) alat tangkap pasif. b) Zona perikanan tangkap Kegiatan yang dilarang : 2-4 mil. Alat 1. Kegiatan yang dapat penangkapan aktif mengganggu ekosistem laut seperti : bangunan (misal : Pengambilan ikan apung, sero gantung, dengan melakukan bubu apung dsb. pengeboman ikan) c) c. Zona perikanan tangkap > 4 mil. Alat Kegiatan yang bersyarat : penangkapan aktif. Budidaya laut yang menggunakan peralatan tangkap pasif dan rumpon dengan syarat: 1. Tidak mengganggu alur palayaran. 2. jarak anatar rumpon tidak kurang dari 10 mil laut 3. Tidak dipasang yang mengakibatkan efek pagar.

B1.2

Budidaya Perikanan laut

Maksud: Pengembangan kawsan budidaya laut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan Tujuan : Mengarahkan mengenai daerah yang akan dikembangkan untuk budidaya perikanan laut disesuaikan dengan potensi yang ada serta kegiatan yang telah berkembang

Kegiatan perikanan laut yang telah berkembang disepanjang pesisir pantai Kabupaten Pasuruan yang dapat dibudidayakan diantaranya adalah : kerang banyak diusahakan di pesisir Kraton dan Rejoso Tiram banyak diusahakan di pesisir Lekok dan Nguling udang dan Kepiting banyak diusahakan dipesisir Bangil dan Kraton Teri Nasi banyak diusahakan di pesisir Lekok dan Nguling

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Kegiatan yang dapat mendukung pengembangan budidaya perikanan laut. Kegiatan yang dilarang : 1. Kegiatan yang dapat mengganggu ekosistem laut. Kegiatan yang bersyarat : Budidaya perikanan laut yang menggunakan peralatan tangkap pasif dan rumpun dengan syarat : 1. Tidak mengganggu alur palayaran. 2. jarak anatar rumpon tidak kurang dari 10 mil laut 3. Tidak dipasang yang mengakibatkan efek pagar.

1. Pengembangan budidaya perikanan laut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Penetapan zona budidaya laut dipesisir Kabupaten Pasuruan : a. Kerang dipesisir Kraton dan Rejoso. b. Tiram dipesisir Lekok dan Nguling. c. Udang dan kepiting di pesisir Bangil dan Kraton. 3. pengembangan perikanan budiadaya laut perlu didukung sarana prasaran penunjang. 4. Pengembangan budidaya tidak mengalih fungsikan kawasan hutan bakau / mangrove.

B1.3

Budidaya Perikanan Tambak

Maksud : pengembangan kawasan budidaya perikanan tambak untuk meningkatkanperekono mian masyarakat pesisir terutama bagi pengembangan pesisir daratan, dan pengembangan disesuaikan dengan potensi yang ada serta kegiatan yang telah berkembang Tujuan : 1. Mengarahkan daerah yang akan dikembangkan untuk budidaya tambak 2. Pemanfaatan potensi tambak yang sesuai dalam upaya untuk menghasilkan produksi ikan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan

1. Budidaya air payau/tambak tersebar di sepanjang pesisir Kabupaten pasuruan dari Bangil hingga Nguling 2.daerah yang cukuppotensial untukpengembangan tambak yaitu Desa Tambakan Masangan, Kalianyar, Raci di Kecamatan Bangil, Desa Gerongan, Pulokerto, Semare, dan Kalirejo di Kecamatan Kraton, Desa Patuguran dan jarangan di Kecamatan Rejoso, Desa Tambaklekok di Kecamatan Lekok, dan di Desa Mlaten dan Penunggul di Kecamatan Nguling 3. Jenis Perikanan darat yang dibudidayakan : Ikan Lele, Mujair, udang Windu, Udang Putih, Udang Tawar, Tawas, Belanak, Bawal, Bandeng, Ikan Mas, gabus, Nila,Udang galah,Udang api-api, Rebon, tambakan, Sepat slam, Katak, kepiting, Gurame, Grass Carp, Patin, rumput Laut

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Pengembangan perikanan 1. kegiatan yang dapat budidaya tambak mendukung pengembangan diprioritaskan pada budidaya tambak (misal TPI) wilayah pesisir dengan 2. Pengembangan sentra meningkatkan sarana, kegiatan perikanan tambak : prasarana penunjang. a. Budidaya tambak 2. untuk mendukung kegiatan bandeng (Bangil, Kraton, perikanan tambak Rejoso dan Lekok) dikembangakan TPI di desa Kalianyar b. Budidaya tambak udang (Bangil, Kraton, Rejoso 3. Pengembangan budidaya air payau tidak dan Lekok) mengalihfungsikan c. Budidaya tambak rumput laut (Bangil, Kraton, kawasan hutan bakau / Rejoso) mangrove. Dapat d. Budidaya Tambak Garam mengembangkan model " (Bangil, Kraton) Silvofishery" yakni 3. Kepentingan ICZM seperti pengembangan kawasan penyediaan saran irigasi tambak dipadukan dengan tambak khusus, tanaman bakau. Sehingga pengendalian sedimentasi masyarakat selain dan abrasi (penyediaan mendapatkan penghasilan zona penyangga dan juga ikut melestarikan bangunan struktur tanaman bakau sebagai pencegah (soft tempat engineering), perkembangbiakannnya pengendalian hama, dari berbagai biota laut. pengendalian penggunaan bocoran bocoran penggunaan pupuk dan obat pemberantas hama perikanan) Kegiatan yang dilarang : 1. Kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukan serta dapat mengganggu lingkungan pertambakan. Kegiatan yang bersyarat : 1. Kawasan pertambakan dapat bercampur dengan penggunaan lainnya sejauh fungsi kawasan masih dapat dipertahankan.

B2

Kawasan Pertanian

B2.1

Sawah Irigasi

Maksud : 1. Lokasi pertanian sawah Pengembangan irigasi berkembang diDesa Kawasan pertanian Tambakan, Masangan, untuk meningkatkan Raci, Gerongan, Pulokerto, kegiatan perekonomian Semare, Kalirejo, Jarangan, selain kegiatan Patuguran,Jatirejo, perikanan yang pasinan, Mlaten, menjadisektor Penunggul Produksi tanaman unggulan mesyarakat 2. 2. pangan yang berkembang pesisir, dan kegiatan di kawasan pesisir adalah pengembangan tanaman padi, kedeli, disesuaiakan dengan jagung potensi yang ada serta kegiatan yang telah berkembang Tujuan : Pemanfaatan potensi lahan yang sesuai untuk pertanian dalam upaya untuk menghasilkan produksi pangan namun tetapmemperhatikan kelestarian lingkungan

Kegiatan yang diijinkan : 1. Intensifikasi lahan pertanian 2. Untuk kepentingan tertentu yang dipandang strategis, kawasan pertanian dapat dialihkan menjadi kawasan non pertanian. 3. Kegiatan yang sesuai dengan kepentingan ICZM seperti konservasi tanah pertanian, penggunaan pupuk yang aman, pengendalian penggunaan bahan pembasmi hama (biosida), proteksi daerah penting, pengembangan zona penyangga dan pengendalian kegiatan pertanian (terutama pada drainase dan bahan bahan kimia). Kegiatan yang dilarang: 1. alih fungsi lahan pertanian yang tidak sesuai peruntukannya. Kegiatan yang bersayarat : 1. Kawasan pertanian dapat bercampur dengan penggunaan lainnya sejauh fungsi kawasan pertanian masih dapat dipertahankan. 2. Perubahan kawasan harus tetap memperhatikan sasaran luas kawasan pertanian yang ditetapkan atau dipertahankan . Dengan demikian perlu adanya ketentuan tentang penukaran lahan.

1. Atas pembangunan tertentu, dan untuk menjamin agar kawasan pertanian tidak berubah fungsi, maka kawasan pertanian pada lokasilokasi tertentu dapat ditetapkan sebagai kawasan pertanian absolut. 2. Pengembangan pertanian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan dapat menjadi alternatif kegiatan perekonomian selain sektor perikanan. 3. Pengembangan pertanian perlu didukung sarana prasarana penunjang.

B2.2

Pertanian Lahan Kering

Maksud ; pengembangan kawasan pertanian lahan kering untuk meningkatkan perekonomian, dan kegiatan pengembangannya disesuaikan dengan potensi yang ada serta kegiatan yang telah berkembang Tujuan : Pemanfaatan potensi lahan yang sesuai untuk pertanian dalam upaya untuk menghasilkan produksi pangan namun tetapmemperhatikan kelestarian lingkungan

1. Pertanian lahan kering yang telah berkembang saat ini berupa ladang, kebun campur 2. Produksi pertanian lahan kering yang berkembang di kawasan pesisir adalah tanaman kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu 3. lokasipertanian lahan kering berkembang di Desa Jatirejo, Pasinan, Wates, Semedusari, Watuprapat, Kapasan, Kedawang

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Intensifikasi lahan pertanian 2. Untuk kepentingan tertentu yang dipandang strategis, kawasan pertanian dapat dialihkan menjadi kawasan non pertanian. Kegiatan yang dilarang : 1. alih fungsi lahan pertanian yang tidak sesuai peruntukannya. Kegiatan yang bersyarat : 1. Kawasan pertanian dapat bercampur dengan penggunaan lainnya sejauh fungsi kawasan pertanian masih dapat dipertahankan. 2. Perubahan kawasan harus tetap memperhatikan sasaran luas kawasan pertanian yang ditetapkan atau dipertahankan . Dengan demikian perlu adanya ketentuan tentang penukaran lahan.

1. Pengembangan pertanian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan dapat menjadi alternatif kegiatan perekonomian selain sektor perikanan. 2. Pengembangan kegiatan pertanian perlu didukung sarana prasarana penunjang.

B3

Kawasan Peternak an

B3.1

Peternakan besar dan Kecil

Maksud : Lokasi pengembangan ternak pengembangan kecil/besar kawasan pesisir kawasan peternakan Kabupaten Pasuruan : untuk meningkatkan 1. Ternak sapi : Desa raci, jatirejo, Wates, Semedusari, perekonomian, dan pasinan, Kedawang, dan kegiatan penunggul pengembangannya disesuaikan dengan 2. Ternak Kambing : Desa Tabakan, Masangan, potensi yang ada serta kalianyar, kegiatan yang telah Gerongan,Pulokerto, berkembang Semare, Kalirejo, jarangan, Patuguran, Tambaklekok Tujuan : dan Mlaten Pengembangan kawasan peternakan 3. Ternak Kerbau : Desa Tambakan, Masangan, dan diarahkan pada Semare pengembangan komoditas ternak yang 4. Ternak Kuda : Desa Semare, Kedawang dan memiliki keunggulan Mlaten komparatif dan kompetitif

Kegiatan yang diijinkan : 1. Kawasan peternakan dapat Industri pengolahan dikembangkan pada lokasi peternakan secara khusus dan atau pada kawasan permukiman dengan Kegiatan yang dilarang: mempertimbangkan dampak Penempatan lokasi lingkungan. peternakan tidak 2. Areal peternakan harus memperhatikan kelayakan memenuhi syarat: lingkungan misalnya a. Lokasi tidak jauh dari berdekatan dengan daerah pemasaran. permukiman. b. Lokasi itu hendaknya jauh dari keramaian, tetapi ada Kegiatan yang bersyarat : jalur transportasi. Percampuran kawasan c. Pengembangan jalur hijau dengan fungsi lain yang mengelilingi kawasan diperbolehkan sejauh tidak untuk memperkecil polusi mengurangi fungsi utama yang dapat ditimbulkan. kawasan.

B3.2

Peternakan Unggas

Lokasi pengembangan ternak unggas kawasan pesisir Kabupaten Pasuruan : 1. Ternak Unggas (ayam kampung dan ayam dan ayam ras) : Desa Masangan, Raci, Gerongan,Pulokerto, Semare, Kalirejo, Jarangan, Patuguran, Tambaklekok, Semedusari, Pasinan, Watuprapat, Kapasan, Kedawang, Mlaten, Penunggul. Tujuan : 2. Ternak itik : Desa Pengembangan Tambakan, Gerongan, kawasan peternakan Pulokerto, Semare, Jatirejo, diarahkan pada Kalirejo, Wates pengembangan komoditas ternak yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif Maksud : pengembangan kawasan peternakan untuk meningkatkan perekonomian, dan kegiatan pengembangannya disesuaikan dengan potensi yang ada serta kegiatan yang telah berkembang

Kegiatan yang diijinkan : 1. Kawasan peternakan dapat Industri pengolahan dikembangkan pada lokasi peternakan secara khusus dan atau pada kawasan permukiman dengan Kegiatan yang dilarang: mempertimbangkan dampak Penempatan lokasi lingkungan. peternakan tidak 2. Areal peternakan harus memperhatikan kelayakan memenuhi syarat: a. Lokasi tidak jauh dari lingkungan misalnya daerah pemasaran. berdekatan dengan b. Lokasi itu hendaknya jauh permukiman. dari keramaian, tetapi ada jalur transportasi. Kegiatan yang bersyarat : c. Pengembangan jalur hijau Percampuran kawasan yang mengelilingi dengan fungsi lain kawasan untuk diperbolehkan sejauh tidak memperkecil polusi yang mengurangi fungsi utama dapat ditimbulkan. kawasan.

B3.3

Bioteknologi Pengolahan Limbah Peternakan

Maksud : Bioteknologi limbah peternakan untuk meningkatkan perekonomian dan meminimalkan limbah pengembangannya disesuaikan dengan pengembangan potensi yang ada serta kegiatan yang telah berkembang Tujuan : Bioteknologi pengolahan limbah peternakan diarahkan pada pengembangan komoditas ternak yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif

Lokasi Pengembanganternak besar/kecil kawasan pesisir kabupaten Pasuruan sebagaimana yang disebutkan pada kode Klasifikasi B3.1

Kegiatan yang diijinkan : 1. Peternakan. Kegiatan yang dilarang : 1. Penempatan lokasi peternakan tidak memperhatikan kelayakan lingkungan. Kegiatan yang bersyarat : 1. Percampuran kawasan dengan fungsi lain diperbolehkan sejauh tidak mengurangi fungsi utama kawasan.

Untuk efektifitas pengolahan Bioteknologi, disarankan pembuatan kandang secara terpusat dalam satu kelompok (misal Desa ) yang terpisah dengan wilayah permukiman sehingga dapat mengurangi gangguan polusi dan ganggunan kesehatan. Bioteknologi Pengolahan Limbah Peternakan dapat berupa pengolahan menjadi Biogas, menjadi pupuk kandang dsb.

B4

Kawasan Permuki man

B4.1 B4.2 b4.3 B4.4

Permukiman Nelayan Permukiman Tambak Permukiman Perdesaan Permukiman Semi Urban

Maksud : Berfungsi sebagai tempat tinggal atau ingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan Tujuan : Tujuan pengelolaan kawasan ini adalah untuk menyediakan tempat permukiman yang sehat dan aman dari bencana alam serta memberikan lingkungan yang sesuai untuk pengembangan masyarakat, dan tetap kelestarian lingkungan

1. Karakteristik permukiman kawasan pesisir Kabupaten Pasuruan dibedakan sebagai berikut : a. Permukiman Nelayan : terletakdi Desa Semare, Kalirejo, Tambaklekok, Jatirejo,wate, Semedusari, Watuprapat, Kapasan, Kedawang, Mlaten dan Penunggul b. Permukiman Tambak : terletak di Desa Tambakan, Masangan, Raci, kalianyar, Gerongan,Pulokerto, Jarangan, Tambaklekok. c. Permukiman Perdesaaan : terletak di Desa Jarangan, Patuguran, Pulokerto, Semare, Pasinan,Semedusari, Watuprapa, Wates, Kapasan, Kedawang, Mlaten dan Penunggul. d. Permukiman Semi Urban : terletak di pusat kota Racidan sebagian Desa Masangan 2. Kondisi permukiman nelayan yang ada di wilayah pesisir pasuruan cenderung kumur akibat kepadatan permukiaman yang tinggi serta minimnya sarana dan prasarana permukiman yang ada

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Pengembangan Permukiman 2. Fasilitas umum (langgar/ mushollah, masjid, posyandu. Perdegangan, danjasa skala lingkungan). 3. Kegiatan yang berkaitan dengan penerapan program ICZM meliputi : kegiatan pengelolaan air (run-off), penetapan daerah vital, pengendalian kegiatan pengerukan dan penimbunan tanah disekitar daerah permukiman) Kegiatan yang dilarang : 1. Kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukan serta dapat mengganggu lingkungan permukiman. Kegiatan yang bersyarat : 1. Percampuran kawasan dengan fungsi lain diperbolehkan sejauh tidak mengurangi fungsi utama kawasan. 2. Pengembangan kawasan industri kecil yang mendukung kegiatan perikanan dapat menyatu dengan kegiatan perikanan.

1. Perlu pemahaman pada seluruh jajaran/ lapisan masyarakat terhadap pantai dengan sikap positif. 2. Perlu pengembangan model lebih lanjut terkait dengan konsep waterfront lebih spesifik pada permukiman nelayan. 3. Pengembangan kawasan permukiman nelayan harus bertemakan lingkungan karena berbatasan langsung dengan laut dan pantai. 4. Pengembangan permukiman nelayan harus berdekatan dengan pusat kegiatan para nelayan. 5. Perbaikan lingkungan. Perbaikan bangunan dan penataan bangunan sehingga tertata baik. 6. Penyediaan infrastruktur dan prasaran permukiman. 7. Perbaikan permukiman dilakukan secara terpadu baik fisik, sosial, ekonomi masyarakat melalui program pembenahan lingkungan, peremajaan kawasan maupun perbaikan lingkungan.

B5

Kawasan Fasilitas Umum

B5.1 B5.2 B5.3 B5.4

Fasilitas Pendidikan Fasilitas Kesehatan Fasilitas Peribadatan Fasilitas Umum lainnya

Maksud : Fasilitas pelayanan umum yang Pengembangan kawasan ada di wilayah pesisir Kabupaten fasilitas umum pada Pasuruan terdiri dari: kawasan pesisir dilakukan 1. Fasilitas Pendidikan : - TK sebanyak 27 unit; dengan mempertahankan SD/Sederajat sebanyak 78 unit; kondisi yang ada da SLTP/Sederajat sebanyak 6 unit;pembangunan baru SLTA sebanyak 4 unit;- Pondok diharapkan dapat Pesantren sebanyak 28 unit bersinergi dengan 2. Fasilitas Kesehatan : Rumah lingkungan permukiman Sakit sebanyak 1 unit; Poliklinik sebanyak 4 unit; Puskesmas Tujuan : sebanyak3unit;Puskesmas 1. Meningkatkan kualitas Pembantu sebanyak 3 unit; pelayanan fasilitas Rumah sakit bersalin sebanyak 1 umum yang ada di unit; Tempat Praktik Dokter kawasan pesisir sebanyak 1 unit; Bidan Praktik Kabupaten Pasuruan Swasta sebanyak 3 unit; Pos 2. Pembangunan Fasilitas KB/Posyandu sebanyak 42 unit umumdilakukan dengan peningkatan kualitas 3. Fasilitas Peribadatan : Masjid sebanyak 54 unit; Langgar prasarana dan sarana sebanyak 374 unit. fasilitas pelayanan umum yang telah ada maupun yang baru

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Kegiatan fasilitas pelayanan publik (parkir, RTH, Bahaya kebakaran) Kegiatan yang dilarang: 1. Kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukan ruang. Kegiatan yang bersyarat : 1. Percampuran kawasan dengan fungsi lain diperbolehkan sejauh tidak mengurangi fungsi utama kawasan.

1. Fasilitas pendidikan yang ada saat ini tetap dipertahankan sedangkan penambahan baru harus disesuaikan dengan kebutuhan: a. Fasilitas pendidikan : a) TK : 159 Unit dialokasikan di setiap unit lingkungan. b) SD: 11 unit dialokasikan di desa Jatirejo dan Klirejo. c) SLTP: 25 unit dialokasikan di desa Kalirejo, Wates dan Kedawang. d) SMU/MA :52 unit dialokasikan di setiap unit lingkungan. b. Fasilitas Peibadatan : c. Failitas Kesehatan : a) Posyandu : 286 unit dialokasikan disetiap unit lingkungan. b) Balai pengobatan : 143 unit dialokasikan disetiap unit lingkungan. c) Apotek : 12 unit. d) Praktik dokter : 71 unit dialokasikan disetiap desa. e) Puskesmas : 3 unit dialokasikan disetiap unit lingkungan dan puskesmas pembantu sebanyak 11 unit serta Polindes 143 unit. d. Fasilitas umum lainnya: a) Balai warga / pertemuan : 37 unit dialokasikan disetiap unit lingkungan. 2. Perlu perbaikan sarana dan prasarana untuk masing-masing fasilitas. 3. Penyebara fasilitas umum perlu disesuaikan dengan pola distribusi penduduk dengan kecenderungan perkembangan dan sistem pusat-pusat pelayanan. 4. Pembangunan fasilitas pelayann umum harus memperhatikan kebutuhan luas lahan, fasilitas pelayanan publik (parkir, RTH, Bahaya Kebakaran) yang harus tersedia dan kemudahan pencapaian.

B6

Kawasan Perdagan gan dan Jasa

B6.1 B6.2 B6.3 B6.4

Pasar Pertokoan Warung/Tok o Jasa Lainnya

Maksud : Pengembangan Kawasanbperdagangan untuk memfasilitasibkegiatan pengembangan perekonomian kawsan pesisir Tujuan : Menngkatan Kualitas pelayanan perdagangan dan jasa yang ada di kawasan pesisir Kabupaten Pasuruan

1. Fasilitas perdagangan dan jasa di wilayah pesisir di Kabupaten Pasuruan, meliputi pasar, pertokoan, warung, toko dan fasilitas perdagangan dan jasa lainnya yang banyak tersebar di wilayah pesisir 2. Jumlah pasar sebanyak 1 unit yakni pasar desa yang terdapat di Desa Jatirejo Kecamatan Lekok. Sedagkan untuk pertokoan dan warung tersebar secara merata di setiap desa yang ada diwilayah pesisir Kabupaten Pasuruan

B7

Kawasan Industri

B7.1

Sentra Industri

Maksud : 1. sektor yang berkembang Pengembangan industri terdiri dari industri besar, di kawasan pesisir industri sedang, industri dapat lebih diarahkan kecil dan industri rumah pada pengembangan tangga industri pemanfaatan 2. Jenis industri kawasan pesisir Kabupaten sumberdaya Pasuruan diklasifikasikan Hayatilaut,meliputiperi dalam berbagai jenis kanan tangkap dan pengolahan diantaranya perikanan budidaya adalah kerupuk, ikan kering, ikan panggang, ikan Tujuan : asap, terasi, petis, Pengembangan sentra pemindangan ikan, industri rumah danpengolahan kepiting tangga/industri kecil 1. 3. Industri tersebut banyak pengolahan perikanan diusahakan oleh masyarakat pesisir berupa industri rumah

Kegiatan Yang diijinkan : 1.pengembangan Kegiatan fasilitas pelayanan pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang publik (parkir, RTH, Bahaya ada saat ini dan kebakaran) penambahan baru harus disesuaikan dengan Kegiatan yang dilarang : kebutuhan : Kegiatan yang tidak sesuai a. Toko / warung dengan peruntukan ruang. diprediksikan sebanyak 385 unit. Kegiatan yang bersyarat: b) pertokoan sebanyak 16 Percampuran kawasan unit. dengan fungsi lain c) Pasar lingkungan diperbolehkan sejauh tidak sebanyak 3 unit mengurangi fungsi utama ditempatkan di desa kawasan. Kalirejo, Kedawang dan Raci. 3. Perlu perbaikan sarana dan prasarana. 4. Kawasan pergudangan dalam permukiman dibatasi. Kegiatan Yang diijinkan : 1. Diversifikasi kegiatan 1. Pengembangan sentra ekonomi, sehingg semakin industri kecil yang beragamnya kegiatan mendukung kegiatan ekonomi akan semakin perikanan diarahkan kuat struktur ekonominya. menyatu. 2. Memanfaatkan produksi 2. Kegiatan yang berkaitan sektor pertanian, dengan prinsip ICZM perikanan dan perkebunan meliputi : (1) kegiatan sebagai bahan baku pengendalian pencemaran sehingga memberikan nilai limbah,(2) pengendalian tambah yang lebih besar kegiatan yang bagi wilayah menyebabkan dredge and yanbersangkutan, strip mining. terutama bagi desa-desa pesisir yang mempunyai Kegiatan yang dilarang: produk unggulan. Kegiatan yang tidak sesuai 3. Menyediakan lapangan dengan peruntukan. pekerjaan. 4. Dapat mendorong

tangga/industrikecil

B7.2

Bioteknologi Mendukung Industri

Maksud : Bioteknologi mendukung industri untuk meningkatkan perekonomian dan meminimalkan limbah, pengembangannya disesuaikan dengan industri yang ada serta kegiatan industri yang telah berkembang Tujuan : Bioteknologi mendukung industri diarahkan kepada pengolahan seperti pengolahan rumput laut, udang, ikan, serta fermentasi produk secara tradisional dan pengolahan limbah menjadi komoditas yang memiliki nilai keunggulan komparatif dan kompetitif

Lokasi pengembangan Bioteknologi Mendukung Industri mengikuti sentra industri yang dikembangkan sebagaimana yang disebutkan pada kode klasifikasi B7.1 Masalah-masalah yang teridentifikasi antara lain: kurangnya teknologi untuk mengolah hasil tambak dan laut serta limbahnya agar memiliki nilai tambah; kurang memadainya teknologi pengolahan limbah; prosesproses yang belum memenuhi standar serta penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya (seperti rhodamine dalam pengolahan terasi) dan beragam microba yang sulit teridentifikasi

Kegiatan yang bersyarat: pertumbuhan sektor Percampuran kawasan primer maupun sektor dengan fungsi lain tersier. diperbolehkan sejauh tidak mengurangi fungsi utama kawasan. Kegiatan yang diiijinkan : 1. Dalam upaya Pengembangan industri yang meningkatkan daya saing mendukung kegiatan industri, DKP disarankan peraikanan ataupun mengembangkan dan pengolahan sumberdaya mendiseminasikan kelautan. teknologi. 2. Diversifikasi produk dan Kegiatan yang dilarang : nilai tambah. Kegiatan yang tidak sesuai 3. Bioteknologi untuk dengan peruntukan. menciptakan industri baru. 4. 4. Pengolahan sumberdaya Kegiatan yang bersyarat : kelautan dan perikanan. Percampuran kawasan dengan fungsi lain diperbolehkan sejauh tidak mengurangi fungsi utama kawasan.

B8

Kawasan Pesisir

B8.1 B8.2

Wisata Alam (Ekowisata Terumbu, Ekowisata Hutan Mangrove, Pantai Watuprapat Kawasan Buatan dan Wisata Minat Khusus (Agrowisata Frigga, Skilot, Pemancinga n)

Kegiatan wisata yang telah Kegiatan yang diiijinkan : berkembang pada kawasan 1. Kegiatan fasilitas pesisir Kabupaten Pasuruan : pelayanan publik (parkir, 1. Agrowisata Frigga RTH, Bahaya kebakaran) (agrowisata Mangga) di 2. Kegiatan pengembangan Desa jarangan Kec. Rejoso prasarana dan sarana 2. Skilot di Desa Tambaklekok Tujuan : transportasi untuk Kecamatan Lekok 1. Meningkatkan mencapai setiap obyek di Desa kualitas pelayanan 3. Pemancingan dan penyediaan fasilitas Jarangan Kecamatan Rejoso kegiatan pariwisata akomodasi disekitarnya. yang ada di kawasan Kegiatan yang dilarang: pesisir Kabupaten 2. Pengembangan Kegiatan yang tidak sesuai wahana wisata baru dengan peruntukan. dengan tetap memperhatikan Kegiatan yang bersyarat: kelestarian 1. Percampuran kawasan lingkungan dengan fungsi lain diperbolehkan sejauh tidak mengurangi fungsi utama kawasan. Maksud : Mengembangkan dan menumbuhan kegiatan pariwisata yang ada pada pesisir.

1. Memanfaatkan potensi keindahan alam dan budaya di kawasan pesisir guna mendorong perkembangan pariwisata dengan memperhatikan kelestarian nilai-nilai budaya mutu dan keindahan lingkungan alam dan kelestarian lingkungan hidup. 2. Pemantapan dan peningkatan serta pemanfaatan kawasan pariwisata yang telah berkembang, dengan penekanan kepada kegiatan yang mempertahankan kelestarian lingkungan. 3. Pengambangan kawasan wisata baru harus sesuai dengan potensi sumber daya yang ada yakni : a) Ekowisata terumbu karang di perairan karang kokop. b) ekowisata hutan mangrove yang diarahkan di desa penunggul (Penunggul Mangrove Park) c) Pantai Watu Prapat 4. Meningkatakan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian obyek wisata.

B9

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

B9.1

Kawasan RTH

Maksud : Ruang terbuka hijau kawasan Kebutuhan ruang pesisir berupa : Lahan usaha terbuka hijau ini 1. sawah/tegalan diperlukan untuk membentuk suatu 2. Lahan hijau di sepanjang sungai lingkungan yang baik, guna pemenuhan 3. Jalur hijau di sepanjang pantai berupa hutan kebutuhan manusia mangrove secara fisik maupun 4. Lapangan yang bermanfaat psikologis bagi tempat bermain dan olahraga Tujuan : 1. kawasan yang 5. Makam memiliki fungsi ekologis sebagai kawasan peresapan air 2. bermanfaatuntuk kepentingan sirkulasi udara dan penyinaran sinar matahari

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Identifikasi lokasi-lokasi Kegiatan fasilitas pelayan baru untuk perluasan kawasan ruang erbuka publik (parkir, RTH dan hijau. bahaya kebakaran). 2. Penetapan kawasan RTH sesuai dengan ketentuan Kegiatan yang dilarang : peraturan perundangKegiatan yang tidak sesuai undangan yang berlaku. dengan peruntukan. 3. Bangunan/ intervensi lain tidak diperbolehkan kecuali Kegiatan Bersyarat: telah mendapatkan Percampuran kawasan persetujuan dari instansi dengan fungsi lain dan pejabat yang diperbolehkan sejauh tidak berwenang. mengurangi fungsi utama 4. Perubahan / aih fungsi kawasan. hutan lindng tidak dapat dibenarkan kecuali yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Penetapan batas kawasan secara jelas.

B10

Kawasan Pelabuha n

Kawasan pelabuhan

Maksud : Pengembangan kawasan pelabuhan merupakan hal yang penting untuk mendukung kegiatan di wilayah pesisir terutama perikanan maupun PLTGU Tujuan : Memberikan kemudahan akses pada kegiatan PLTGU, industri perikanan, dll.

Kawasan yang sudah Kegiatan yang diijinkan : 1. Aktivitas pelabuhan tidak ditetapkan sebagai kawasan 1. Kegiatan PLTGU boleh meganggu dan pelabuhan berada di 2. Kegiatan pelayaran atau merusak ekosistem wilayah penangkapan ikan laut Kecamatan Lekok pesisir dan kawasan lindung Kegiatan yang dilarang : 1. Kegiatan yang menimbulkan pengikisan dan pengendapan pada kawasan pelabuhan (berpengaruh terhadap umur pelabuhan dan merusak ekosistem habitatwilayah pesisir. 2. Kegiatan yang melebihi batas pengadaan air tawar atau air bersih sehingga menyebabkan intruisi air laut Kegiatan yang bersayarat : Kegiatan yang mendukung operasional pelabuhan (pembangunan fisik) Kawasan yang ditetapkan Kegiatan Yang diijinkan : 1. Penetapan batas kawasan sebagai kawasan Hankam Kegiatan militer secara jelas kawasan militer antara lain adalah kawasan tersebut sebagai kawasan militer. Kawasan khusus yang Kegiatan yang dilarang : pertahanan keamanan. terdapat pada kawasan 1. Kegiatan umum diluar 2. Membatasi antara lahan pesisir Kabupaten Pasuruan aktifitas militer, terbangun disekitar dan pemanfaatannya masih dimanamasyarakat umum kawasan Hankam dengan tetap sebagai kawasan tidak diijinkan memakai kawasan lainnya yang Hankam adalah : ataupun menempati lahan belum terbangunn sehingga 1. Kawasan TNI AL di Desa yang ada. memperoleh batas yang Gerongan Kecamatan 2. Kegiatan latihan tempur jelas dalam pengelolaannya. yang menyebabkan 3. Menetapkan kawasan Kraton terganggunya kawasan Hankam pada kawasan yang 2. Kawasan PUSLATPUR TNIkonservasi (terutama saat ini merupakan kawasan AL Kecamatan Lekok hutan mangrove) bagi kegiatan militer, meliputi seluruh wilayah namun secara khusu apabila administrasi Desa Wates, 3. Kegiatan militer yang mengganggu kenyamanan diperlukan pengembangan Semedusari, dan sebagian

C C1

Kawasan Strategis Kawasan Militer

C1.1

C1.2

Kawasan TNI AL di Desa Gerongan Kecamatan Kraton Kawasan PUSLATPUR TNI - AL Kecamatan Lekok

Maksud : Penetapan secara jelas batas kawasan militer sebagai kawasan khusus pertahanan keamanan Tujuan : kawasan yang berfungsi menjaga kerahasiaan sebagian informasi untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara

Desa Jatirejo, Pasinan Permasalahan yang terjadi hingga saat ini masih adanya masyarakat yang tinggal pada kawasan PUSLATPUR TNI AL, jumlah penduduk dan kepala keluarga yang tinggal atau menghuni tanah militer TNI AL pada kawasan pesisir sebanyak 14.064 jiwa dan 5.498 KK

dalam konteks sosial lingkungan masyarakat pesisir Kegiatan yang bersyarat : Pemberian hak pengelolaan kepada masyarakat atau pemerintah harus berdasarkan kerjasama sesuai ketentuan yang telah disepakati sehingga akan menguntungkan kedua belah pihak.

atau relokasi dapat dilakukan koordinasi anatara pemerintah daerah dengan deparetemen pertahanan. 4. Relokasi kawasan permukiman yang ada pada kawasan militer dengan konpensasi dari pihak TNIAL dengan menyediakan lahan pada garis batas / garis tanah milik TNI- AL bagian barat dan selatan. Relokasi ini akan memberikan rasa aman kepada masyarakat karena tidak berada pada zona latih militer yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. 5. Penetapan zona perairan militer dan daratan menuju kelaut sejauh 3 km. Zona perairan mikliter tersebut difungsikan sebagai zona kegiatan militer, diantaranya sebagai tempat oleh gerak tank, berlabuh kapal perang milik TNI-AL yang akan melakukan kegiatan militer disekotar zona tersbut dan kegiatan lainnya.

C2

Kawasan PLTGU

kawasan PLTGU berada di Desa Wates Kecamatan Lekok, berbatasan langsung dengan pantai Selat Madura. Beberapa kegiatan operasional di PLTGU yang diprakarsai PT. Indonesia Power UBP Perak dan Grati ini merupakan rangkaian kegiatan dalam upaya untuk menghasilkan energi listrik yang mampu menyalurkan Tujuan : pasokan energi listrik di Jawa Kawasan yang Timur khususnya dan Jawaberfungsi sebagai Bali pada umumnya pemasok energi listrik yang menyalurka Jawa Timur dan Jawa-Bali Maksud : Penetapan secara jelas batas kawasan PLTGU sebagai kawasan yang menghasilkan energi listrik yang menyalurkan pasokan energi listrik di Jawa Timur khususnya dan Jawa-Bali pada umumnya

1. Penetapan batas kawasan secara jelas kawasan PLTGU sebagai kawasan Kegiatan yang dilarang: khusus. Kegiatan umum diluar 2. Membatasi antara lahan aktifitas PLTGU. terbangun disekitar kawasan PLTGU dengan Kegiatan yang bersyarat: kawasan lainnya yang Kegiatan yang berkaitan belum terbangun sehingga dengan operasional PLTGU. diperoleh batas yang jelas dalam pengelolaannya. 3. Rangkaian kegiatan pada area PLTGU sedapatnya tidak mengganggu lingkungan pada wilayah sekitar PLTGU. 4. Perlu penetapan zona khusus pada area perairan di hadapan PLTGU sebagai akses baik keluar maupun masuk area pelabuhan. Kegiatan Yang diijinkan : Kegiatan Operasional PLTGU.

C3

Kawasan TPI/PPI

D D1

Kawasan Alur Laut Kawasan Pelayara n D1.1

Alur Pelayaran

Maksud : 1. Kegiatan TPI dan PPI Penetapan secara jelas pesisir Kabupaten batas kawasan TPI/PPI Pasuruan terdapat di Lekok dan Nguling 2. Saat ini pengelolaan PPI Lekok dibawah naungan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur, sedangkan untuk TPI Nguling dikelola oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pasuruan 1. 3. Pemanfaatan kedua TPI/PPI tersebut kurang maksimal, sehingga banyak masyarakat nelayan tidak memanfaatkan fasiltas TPI tersebut, terutama di TPI Nguling tidak beroperasi sama sekali Maksud : Perairan Selat Madura Penetapan secara jelas menghubungkan antara Pulau batas zona alur Madura dan Pulau Jawa, Selat pelayaran Madura banyak dilalui oleh Tujuan : kapal transportasi, kapal Untuk melindungi alur barang maupun ikan. pelayaran Kegiatan pelayaran di Peraira Pasuruan diakomodir oleh Pelabuhan Pasuruan kantor Administrasi Pelabuhan Kota Pasuruan. Pada jalur Pelayaran diperairan Pasuruan tidak terdapat pelayara kapal penumpang melainkan kapal barang maupun ikan dengan jalur pelayaran menuju Madura, hingga Kalimantana.

Kegiatan Yang diijinkan : 1. Mengoptimalkan kegiatan Kegiatan fasilitas pelayan TPI yang telah ada. insentif publik (parkir, RTH dan 2. Memberikan kepada para nelayan ntuk bahaya kebakaran). bisa terlepas dari pengaruh para tengkulak. Kegiatan yang dilarang: atau Kegiatan yang tidak sesuai 3. Membuat mengembangkan TPI baru dengan peruntukan ruang dengan alternatif lokasi di kawasan TPI/PPI. Desa Semere dan Klirejo Kecamatan Kraton. Kegiatan yang bersyarat: Percampuran kawasan dengan fungsi lain diperbolehkan sejauh tidak mengurangi fungsi utama kawasan.

Kegiatan yang diijinkan : Pengaturan lalu lintas kapal Kegiatan yang mendukung menjadi sangat penting fasilitas pelayanan. disamping untuk mengindari kecelakaan dilaut juga dapat Kegiatan yang dilarang : mengefisiensikan jadwal Kegiatan yang mengganggu pelintasan ataupun alur pelayaran (misal penggunaan ruang parkir budidaya perikanan dengan kapal di pelabuhan. menggunakan alat: bagan, Komponen sistem ini terdiri rumpon dsb). atas kapal-kapal yang berada pada daerah yang diatur dan Kegiatan yang bersyarat: stasiun pengontrol yang Kegiatan yang berkaitan mamonitor dan mengatur lalu dengan operasional lintas pelayaran tersebut. pelayaran.

D2

Kawasan Jalur Pipa Bawah Laut

Maksud : Penetapan secara jelas jalur pipa bawah laut Tujuan : Untuk memantau keberadaan jalur pipa bawah laut sedapatnya tidak menganggu lingkungan pada wilayah perairan terutama pada ekosistem bawah laut

Kegiatan Pengembangan gas lepas pantai pesisir perairan Kabupaten Pasuruan diantaranya adalah : 1. Kegiatan pengembangan Gas Lepas Pantai Madura BD oleh perusahaan minyak Husky Oil madura (Limited) 2. Kegiatan pengembangan ekplorasi dan eksploitasi minyak oleh BPMIGAS Santos (Madura offshor) Pty. Ltd.

Kegiatan yang diijinkan : Keberadaan jalur pipa bawah Kegiatan yang mendukung laut sedapatnya tidak operasional pipa gas. menggangu lingkungan pada wilayah perairan terutama Kegiatan yang dilarang : pada ekosistem bawah laut. Kegiatan yang mengganggu lingkungan pada wilayah perairan terutama pada ekosistem bawah laut. Kegiatan yang bersyarat: Kegiatan yang berkaitan dengan operasional pipa gas.