Top Banner
BAB I PENDAHULUAN PT. Eka Sari Lorena merupakan salah satu perusahaan bergerak di bidang jasa Angkutan Darat Antar Kota Antar Propinsi ( AKAP ) dengan fasilitas & pelayanan prima. PT. Eka Sari Lorena senantiasa berusaha melayani pelanggan secara khusus dan pribadi, serta konsisten dalam menjaga inti dan integritas pelayanannya agar selalu menjadi pelopor di bidang bisnis jasa transportasi. Untuk memenuhi keinginan pelanggan, maka PT. Eka Sari Lorena menerapkan kebijakan mutu yaitu selalu "Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara menjamin bahwa jasa transportasi darat yang dihasilkan dapat memenuhi mutu yang dipersyaratkan dan dengan harga yang kompetitif serta mengupayakan peningkatan pelayanan kepada pelanggan secara berkesinambungan" . Dengan tingginya tingkat permintaan yang dibutuhkan masyarakat PT. Eka Sari Lorena mendirikan banyak cabang di seluruh Indonesia,salah satunya cabang Palembang yang bernama PT.Eka Sari Lorena Palembang yang memiliki dua kantor. Masyarakat Palembang yang menggunakan jasa PT. Eka Sari Lorena ini cukup besar, hal ini dapat dilihat dari didirikannya dua kantor untuk melayani pemesanan ticket,banyaknya wisatawan yang berdatangan baik asing maupun local apalagi sebentar lagi akan diadakannya event
68

Yang Terbaru

Jul 05, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Yang Terbaru

BAB I

PENDAHULUAN

PT. Eka Sari Lorena merupakan salah satu perusahaan bergerak di bidang jasa

Angkutan Darat Antar Kota Antar Propinsi ( AKAP ) dengan fasilitas & pelayanan

prima. PT. Eka Sari Lorena senantiasa berusaha melayani pelanggan secara khusus dan

pribadi, serta konsisten dalam menjaga inti dan integritas pelayanannya agar selalu

menjadi pelopor di bidang bisnis jasa transportasi.

Untuk memenuhi keinginan pelanggan, maka PT. Eka Sari Lorena menerapkan

kebijakan mutu yaitu selalu "Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara menjamin

bahwa jasa transportasi darat yang dihasilkan dapat memenuhi mutu yang dipersyaratkan

dan dengan harga yang kompetitif serta mengupayakan peningkatan pelayanan kepada

pelanggan secara berkesinambungan" .

Dengan tingginya tingkat permintaan yang dibutuhkan masyarakat PT. Eka Sari

Lorena mendirikan banyak cabang di seluruh Indonesia,salah satunya cabang Palembang

yang bernama PT.Eka Sari Lorena Palembang yang memiliki dua kantor. Masyarakat

Palembang yang menggunakan jasa PT. Eka Sari Lorena ini cukup besar, hal ini dapat

dilihat dari didirikannya dua kantor untuk melayani pemesanan ticket,banyaknya

wisatawan yang berdatangan baik asing maupun local apalagi sebentar lagi akan

diadakannya event olahraga SEA GAMES serta ditambah banyaknya mahasiswa luar

kota yang menuntut ilmu di sekitar kawasan kota Palembang.

Saat ini sistem penjualan ticket yang digunakan di PT. Eka Sari Lorena

Palembang masih dikerjakan secara manual baik dari segi pencatatan datanya maupun

cara pemesanannya yaitu dengan datang langsung ke locket penjualan atau via

telepon.Hal ini tentunya dapat menimbulkan ketidakefisienan dan kesalahan kerja,seperti

keluhan dari pelanggan yang harus datang ke locket atau telepon kantor yang selalu

sibuk,kesalahan pencatatan data sehingga laporan yang kurang akurat dan tidak tepat

pada waktunya,waktu kerja pegawai yang berlebihan,tanggapan yang lambat terhadap

pelanggan, dan kehilangan kesempatan kompetisi pasar.

Page 2: Yang Terbaru

Pertumbuhan Organisasi dan timbulnya banyak masalah membuat PT. Eka Sari

Lorena perlu mengubah sistem yang lama dengan yang baru.Perubahan dari sistem

manual ke sistem komputer.Dengan sistem baru ini PT. Eka Sari Lorena Palembang

dapat menggunakan komputer dalam hal pengolahan data dan penjualan ticket dapat

menerapkan sistem on-line.Diharapkan dapat meningkatkan penyediaan informasi

sehingga mendukung dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen,mampu

unggul dalam keadaan pasar bersaing dan pelayanan terhadap pelanggan selalu terjaga

dengan baik.

Page 3: Yang Terbaru

BAB II

LATAR BELAKANG ORGANISASI

2.1. Profil Organisasi

PT. Eka Sari Lorena Transportasi Cabang Palembang adalah tingkat agen yang

melayani kebutuhan costumer dalam hal transportasi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Tugas-tugas yang  dijalankan P T. Eka Sari Lorena Transportasi Cabang Palembang

adalah sebagai berikut:

1.       Penjualan tiket.

2.       Pemesanan tiket.

3.       Kedatangan.

4.       Keberangkatan.

5.       Rental car.

6.       Charter bus.

7.       Pengiriman barang.

Page 4: Yang Terbaru

2.2. Struktur Organisasi

Pimpinan

PT. Eka Sari Lorena Palembang

Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Eka Sari Lorena Palembang

Berdasarkan struktur organisasi PT. Eka Sari Lorena Palembang, para pegawai

yang berada pada bagian administrasi pegawai dituntut serba bisa melakukan beberapa

peran mulai dari melayani pelanggan dalam proses pemesanan ticket sampai membuat

laporan-laporan yang terdiri dari laporan harian kas, laporan pengeluaran dan

penerimaan, dan laporan mutasi ticket ke agen. Saat semua proses telah dilakukan,

pimpinan PT. Eka Sari Lorena Palembang menerima laporan data penjualan dan

melakukan koreksi untuk dikirim ke kantor pusat lorena di Bogor.

Bagian Administrasi Bagian Operasional

Page 5: Yang Terbaru

BAB III

PROJECT CHARTER

3.1. Tujuan Proyek

Proyek ini diharapkan dapat membantu para pegawai administrasi PT.Eka Sari

Lorena Palembang pada saat melaksanakan tugas-tugasnya.Disini para pegawai dituntut

serba bisa melakukan beberapa peran mulai dari melayani pelanggan dalam proses

pemesanan ticket sampai membuat laporan-laporan yang terdiri dari laporan harian

kas,laporan pengeluaran dan penerimaan,dan laporan mutasi ticket ke agen pusat yang

ada di Bogor.

Dari berdirinya PT. Eka Sari Lorena Palembang sampai sekarang semua

pangerjaan tugas-tugas pegawai dilakukan secara manual.Hal ini membuat pekerjaan

menjadi tidak efisien dan efektif.Melalui proyek ini staf administrasi akan memiliki

sistem informasi yang dapat memudahkan mereka bekerja dimana pengolahan data-data

dan proses pembuatan laporan akan lebih mudah,tapat waktu dan prosesnya akan lebih

cepat. Berikut ini adalah business goal dan project goal sistem informasi administrasi

yang diharapkan dapat tercapai dengan dilaksanakannya proyek ini

Page 6: Yang Terbaru

Business Goal Project Goal

1. Sistem Penjualan Ticket yang efisien dan

Terotomatisasi

1. Prosedur pembelian ticket pelanggan

lebih dipersingkat

2. Pencatatan data pelanggan yang

terkomputerisasi

3. Penulisan laporan-laporan yang

terotomatisasi

2. Mempermudah pengambilan keputusan

maupun proses audit

1.Adanya Sistem Informasi Penjualan

Ticket yang membuat semua laporan

dapat diselesaikan lebih cepat dan

kesalahan yang dilakukan pegawai dapat

diminimalisir

Tabel 1. Tujuan Proyek

Dalam tabel di atas, business goal ditujukan untuk para pimpinan dan pengambil

keputusan, sedangkan project goal ditujukan untuk pengguna sistem sehari-hari atau para

staf.

3.2. Gambaran Proyek

Proyek Sistem Informasi Penjualan Ticket PT. Eka Sari Lorena merupakan suatu

sistem informasi yang berfungsi untuk mendukung aktivitas pengelolaan data-data dan

laporan oleh pegawai.Sistem ini akan mengintegrasikan beberapa unit bisnis yang ada di

dalam bagian administrasi.Data yang berkaitan dengan pelanggan akan dicatat,diproses

dan disimpan dalam komputer yang nantinya akan menghasilkan beberapa laporan

Page 7: Yang Terbaru

sehingga akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pimpinan dan orang yang

terlibat dengan sistem ini.

Awal mula dari pengerjaan proyek ini yaitu dengan melakukan pengumpulan data

yang berkaitan dengan bisnis proses di unit kerja Bagian Administrasi.Melalui interview

langsung antara user dan analis, maka didapatkanlah kebutuhan apa saja yang diperlukan

dan garis besar sistem yang akan dibuat,setelah mengidentifikasi kebutuhan user analis

mulai membuat desain tahap awal.

Karena proyek ini dikerjakan menggunakan pendekatan metode prototyping,maka

setelah desain tahap awal dibuat akan dilakukan evaluasi apakah prototype yang sudah

dibangun sesuai dengan kebutuhan user.Jika sudah direvisi dan prototype yang ada sudah

sesuai, analis mulai melakukan tahap codding,testing,dan implementasi. Prototype dari

sistem diserahkan ke user untuk dicoba dan dievaluasi apakah sistem tersebut telah sesuai

dengan kebutuhan user. Setelah ada revisi dari user, maka proyek dilanjutkan dengan

memulai kembali tahapan analisis hingga ke tahapan implementasi dan perawatan sistem.

Siklus ini akan diulang beberapa kali sesuai dengan jadwal yang telah disusun.

Output dari proyek ini adalah Sistem Informasi Penjualan Ticket yang memiliki

beberapa modul yang saling terintegrasi. Modul–modul tersebut antara lain modul data

pelanggan,modul penjualan ticket, modul harian kas,modul pengeluaran dan penerimaan

dan modul mutasi ticket ke agen.

3.3. Stakeholder Sistem

Berikut ini adalah pihak-pihak yang berhubungan dengan sistem ini :

1. Pemilik sistem (System Owner)

Pemilik sistem ini adalah pimpinan PT. Eka Sari Lorena Palembang:

a. Nama : Bp. Junaedi

Jabatan: PT. Eka Sari Lorena Palembang

Page 8: Yang Terbaru

2. Internal System User

a. Nama : Risma Rati

Jabatan: Staf Administrasi

b. Nama : Yeni Apriani

Jabatan: Staf Administrasi

c. Nama : Meri Asanti

Jabatan:Staf Administrasi

3. External System User / Departemen lain yang dipengaruhi atau

berhubungan dengan sistem

a. Departemen Operasional PT. Eka Sari Lorena Palembang

3.4. Pernyataan Masalah dan Opportunities

3.4.1. Pernyataan Masalah

Dalam struktur organisasi PT. Eka Sari Lorena Palembang yang terbilang flat

jenjang antara level tertinggi dan pegawai hanya satu tingkat.Semua pegawai di bagian

administrasi dituntut serba bisa, berbagai urusan dilakukan mulai dari melayani

pelanggan sampai penulisan semua laporan.Hal ini tentunya memerlukan tanggung jawab

dari semua pegawai yang terbilang besar dan banyak.Apalagi semua pekerjaan dilakukan

secara manual.

Dalam melakukan analisa terhadap berbagai masalah yang terdapat dalam bagian

administrasi PT. Eka Sari Lorena, kami melakukan kategorisasi permasalahan-

permasalahan yang ada pada Administrasi tersebut berdasarkan rangkaian kerja

(framework) PIECES ( Performance, Information, Economics, Control, Efficiency,

Service ).

Page 9: Yang Terbaru

Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang dibahas ketika project team

mengadakan wawancara dengan narasumber (Ibu Risma Rati) :

1. Kesalahan pencatatan data sehingga laporan yang kurang akurat dan tidak tepat

pada waktunya.

Permasalahan seperti ini sering terjadi,sistem yang digunakan masih manual

sedangkan data yang akan dicatat cukup banyak.Jadi,pegawai mulai melakukan

pencatatan pada saat pelanggan memesan ticket seperti nama,alamat,tujuan,waktu

dan sebagainya.Semua data pelanggan ini akan disimpulkan dan akhirnya

menghasilkan beberapa laporan yaitu laporan kas harian,penjualan

ticket,penerimaan dan pengeluaran,dan laporan mutasi ticket ke agen.

Permasalahan ini dapat dikategorikan sebagai permasalahan INFORMATION,

CONTROL dan EFFICIENCY.

2. Waktu kerja pegawai yang berlebihan.

Permasalahan ini berkaitan dengan permasalahan No.1.Laporan yang banyak dan

sistem yang digunakan masih manual membuat waktu kerja para pegawai

berlebihan sedangkan uang lembur yang ditetapkan oleh perusahaan tidak jelas.

Permasalahan ini dapat dikategorikan sebagai permasalahan PERFORMANCE,

ECONOMICS, dan EFFICIENCY.

3. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan, dan kehilangan kesempatan

kompetisi pasar.

Pekerjaan masih dilakukan secara manual baik dari segi pencatatan datanya

maupun cara pemesanannya yaitu dengan datang langsung ke locket penjualan

atau via telepon (hanya ada satu telepon). Hal ini tentunya menimbulkan

ketidakefisienan dan kesalahan kerja,seperti keluhan dari pelanggan yang harus

datang ke locket atau telepon kantor yang selalu sibuk.

Dalam keadaan pasar bersaing,kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat

menentukan berhasil tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun

untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada.Bila pesaing dapat

Page 10: Yang Terbaru

memanfaatkannya,sedang perusahaan tidak dapat memanfaatkan teknologi

ini,maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.Kesempatan-

kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar,pelayanan yang meningkat

kepada langganan dan lain sebagainya.

Permasalahan ini dapat dikategorikan sebagai permasalahan PERFORMANCE,

ECONOMICS, dan SERVICE.

3.4.2 Opportunities

Kelebihan dari sistem yang dikembangkan :

1. Adanya integrasi informasi dan data pelanggan.

2. Data-data pelanggan tersimpan dalam basis data sehingga pemanggilan dan

pemrosesan data menjadi lebih mudah.

3. Entry data lebih efisien karena umumnya entry dilakukan sekali.

4. Waktu pengelolaan data lebih cepat.

5. Pemanfaatan data/informasi pelanggan lebih efektif karena data/informasi dapat

dikonversikan ke berbagai format (seperti: bentuk grafik atau spreadsheet )

6. Akses informasi kepegawaian menjadi lebih mudah karena sistem menyediakan

interface pada setiap komputer yang terhubung untuk memudahkan dalam

melakukan interaksi.

Sistem informasi Administrasi PT. Eka Sari Lorena ini dapat dikembangkan lebih lanjut

menjadi sistem yang terintegrasi dengan sistem informasi lainnya , seperti sistem

informasi keuangan dan akuntansi.

3.4.3 Directives

Sistem ini dikembangkan di atas platform Windows sehingga perangkat lunak yang

digunakan harus yang memiliki license (bukan bajakan).

Page 11: Yang Terbaru

3.5. Tabel Pernyataan Masalah

Masalah yang sudah dikemukakan di atas dapat dituangkan ke dalam tabel pernyataan

masalah berikut ini:

PERNYATAAN MASALAH

PROYEK:

Sistem Informasi Penjualan TiketMANAJER PROYEK: Hermawan Agustian

DISUSUN OLEH:

Andi reza pahlevi

Heri wijaya

Hermawan agustian

Yoga prima hendar

PENYESUAIAN TERAKHIR OLEH:

Andi reza pahlevi

Heri wijaya

Hermawan agustian

Yoga prima hendar

TANGGAL PENYUSUNAN: TANGGAL PENYESUAIAN TERAKHIR:

Pernyataan

Singkat dari

Masalah atau

Peluang

Tingkat

Kepentingan

Visibilitas Peringkat Solusi yang

Ditawarkan

1. Kesalahan

pencatatan

data sehingga

laporan yang

kurang akurat

dan tidak

tepat pada

waktunya

3 Bulan Sedang 3 Pembuatan system

informasi penjualan

ticket sehingga

proses pencatatan

data akan lebih

mudah,cepat,akurat,

dan lebih praktis

2. Waktu kerja 2 Bulan Tinggi 2 Ketika sistem yang

Page 12: Yang Terbaru

pegawai yang

berlebihan

baru telah dibangun

dan dijalankan

pekerjaan pegawai

akan lebih efisien

dan efektif,berarti

waktu kerja akan

tepat waktu bahkan

lebih cepat

3. Tanggapan

yang lambat

terhadap

pelanggan,

dan

kehilangan

kesempatan

kompetisi

pasar.

1 Bulan Tinggi 1 Pembangunan

sistem informasi

penjualan ticket

yang memanfaatkan

teknologi

informasi, dengan

ini kecepatan

informasi atau

efisiensi waktu

akan berjalan

dengan baik

sehingga

kesempatan yang

ada dapat diraih

Tabel 2. Pernyataan Masalah (Problem Statement)

3.6. Hambatan Proyek (Project Constraints)

3.6.1. Business Constraints.

Berikut adalah business constraints yang ada :

1. Sistem akan dibangun berdasarkan metode prototyping, dimana

Page 13: Yang Terbaru

ditargetkan tiap iterasi berlangsung selama 1 bulan.

2. Target pengoperasian sistem di PT. Eka Sari Lorena adalah 6 bulan setelah

dijalankannya proyek ini.

3. Sistem yang dibangun harus memenuhi technology constrains

yang ada.

3.6.2. Technologi constraints.

Berikut adalah standar teknologi informasi yang harus dipenuhi oleh sistem :

1. Sistem akan dibangun di atas sistem operasi Microsoft Windows

2000.

2. Sebagai tempat penyimpanan data, akan digunakan basis data

sebagai media penyimpanannya. Adapun basis data yang akan digunakan

adalah MySQL yang berjalan pada Microsoft Windows 2000.

3. Sistem akan dibangun sebagai desktop application. Aplikasi ini

akan dibangun dengan menggunakan Visual Basic 6.0.

3.7. Ide Solusi Tahap Awal

Solusi yang diberikan adalah memotong jalur-jalur yang ada dalam proses

penjualan dan penyimpanan data penjualan tiket PT. Eka Sari Lorena Cabang

Palembang, terutama pengiriman laporan data penjualan dari kantor cabang

Palembang menuju kantor pusat di Bogor.

Saat ini penjualan tiket masih dilakukan secara manual sehingga

penyimpanan data masih dilakukan manual, serta pengiriman data dari kantor

cabang menuju kantor pusat dilakukan dengan menitipkan laporan data penjualan

dengan armada bus Lorena yang menuju kantor pusat.

Dengan adanya sistem ini, penjualan tiket berlangsung secara otomatis

yang langsung terintegrasi dengan penyimpanan data penjualan yang seacara

langsung meng-otomatisasi proses tersebut. Secara langsung, data yang telah

Page 14: Yang Terbaru

disimpan dapat langsung dikirim menuju pusat melalui jaringan yang tersedia

dalam sistem ini. Data juga dapat di print-out dalam beberapa bentuk jika

diperlukan.

3.8. Ruang Lingkup Awal Proyek

Lingkup kerja yang akan didukung dan terpengaruh oleh proyek ini adalah sebagai

berikut:

1. Penjualan tiket.

Penjualan tiket dilakukan secara manual dengan cara mencatat semua informasi

pembeli dan dipecah kedalam beberapa buku, sehingga proses penjualan tiket

terkesan lama dan lambat. Dalam sistem ini telah disediakan semua runtuttan

kerja yang telah terintegrasi sehingga langsung berhubungan dengan database

pejualan teket, sehingga meningkatkan efesiensi dan mengurangi waktu dalam

proses penjualan tiket.

2. Penyimpanan data penjualan.

Penyimpanan data penjualan pada saat ini masih dilakukan secara manual, dengan

cara menuliskan segala aksi dan kejadian dalam proses penjualan tiket ke dalam

beberapa unit buku yang berisikan pemecahan kejadian yang terjadi, sehingga

diperlukan banyak waktu serta buku yang harus dimiliki. Dengan adanya sistem

ini, karyawan yang bertugas mengurusi arsip hanya perlu menginputkan informasi

penting yang berhubungan dengan penjualan tiket kedalam form yang tersedia di

dalam sistem dan secara langsung akan disimpan kedalam database penjualan.

Form yang telah diisi dapat di print-out sebagai laporan yang aka diserahkan

kepada kepala cabang Lorena Cabang Palembang. Selanjutnya diperiksa dan

dikirimkan ke Lorena Pusat yang berada di Bogor.

Page 15: Yang Terbaru

3. Pengiriman data.

Pengiriman data penjualan dilakukan dengan cara mengirimkan laporan yang

telah dibuat dengan menitipkannya kepada armada bus Lorena yang memiliki

tujuan akhir/melewati kantor Lorena pusat di bogor, sehingga dibutuhkan waktu

yang cukup lama dalam pengiriman laporan serta sangat berkemungkinan besar

terjadinya kehilangan, kerusakan, dan pencurian data oleh pihak yang tidak

bertanggung jawab. Untuk mengurangi kesalahan yang ada, sistem ini

memperbaiki alur pengiriman data sehingga kesalahan yang ada bisa ditekan

mendekati angka nol. Efesiensi serta efektivitas menjadi hal utama dalam sistem

ini.

3.9. Strategi Bisnis

3.9.1 Metodologi Proyek

Metodologi yang digunakan untuk pembuatan sistem ini adalah metodologi FAST

dengan pendekatan Rapid Application Devolopement (RAD). Kami memilih pendekatan

RAD karena belum ada requirement yang jelas untuk system yang akan digunakan ini.

Pendekatan RAD juga banyak melibatkan user, sehingga dapat meningkatkan viaibilitas

system dan mendapat dukungan lebih dari user dan pihak managemen. Pendekatan RAD

ini juga relative lebih cepat, lebih merah, dan tidak memerlukan tim pengembang yang

banyak.

Dalam proyek ini kami menggunakan teknik prototyping. Kami memilih teknik

prototyping ini, karena dengan teknik ini user dapat dengan mudah mengetahui keinginan

mereka. Dalam teknik prototyping. Sistem terdiri adari beberapa siklus, dimana pada tiap

siklus tim pengembang menghasilkan suatu prototype yang akan dicoba user. Kemudian

user akan mengevaluasi kekurangan prtotipe tersebut. Hasil evaluasi ini akan dianalaisa

kembali oleh tim pengembang dan kemudian menghasilkan prototype yang baru.

Demikianlah siklus ini akan berlanjut sampai didapat system yang sesuai dengan

keinginan user.

Page 16: Yang Terbaru

3.10. Project Schedule

Proyek ini akan dikerjakan selama kurang lebih 4 bulan. Karena metode yang

kami gunakan adalah prototyping, maka proyek ini dilakukan dalam beberapa siklus.

Setiap siklus dikerjakan dalam jangka waktu satu bulan. Karena waktu pengerjaan proyek

ini empat bulan, maka terdapat kurang lebih lima siklus. Estimasi waktu yang

dibutuhkan untuk setiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Inisiasi Sistem : 18 Maret 2011 – 25 Maret 2011 (1 minggu)

2. Siklus I : 26 Maret 2004 – 15 April 2004 (3 minggu)

3. Siklus II : 16 April 2011 – 7 Mei 2011 (3 minggu)

4. Siklus III : 8 mei 2011 – 29 mei 2011 (3minggu)

5. Siklus IV : 30 mei 2011 – 13 juni 2011 ( 3 minggu )

Setiap siklus tersebut terdiri dari tahap problem analysis, requirement analysis, logical

design, decision analysis, physical design dan installation and delivery.

3.11. Estimasi Biaya

Berikut ini adalah tabel rincian perkiraan biaya pengembangan sistem :

Estimated Costs:

Type of

Outlay

Initial

(Development)

Annual

(Recurring)

Remarks

Page 17: Yang Terbaru

Hardware US$ 1011 US$ 101,1 Initial :

Workstation: US $499 x 1

2x Intel Xeon E5645 Hexa Core

2.4GHz 12MB L3 Cache

5.86GT/sec QPI, Visipro 4x4GB

DDR3 ECC RDIMM, 2x Intel

Gigabit NIC 10/100/1000,

Seagate Cheetah 300GB 15K.7

cache 16MB , Audio,

Speaker, NIC, LCD Monitor 24

Inch,Modem

internet+berlangganan

Annual :

10 % dari initial

Page 18: Yang Terbaru

Software US$ $300 US $30 Initial :

OS :

MS Windows server 2010

enterprise

US$ 120 x 1

Tool: macromedia

dreamweaver8

US$ 30 x 1

Biaya pengerjaan sistem:

US $150

Annual :

10 % dari initial

User

Training

US$ 100 - 4 jam per hari,selama 3 minggu.

Pelatihan untuk operator dan

eksekutif.

TOTAL US$ 1411

=Rp.12.699.000

US$ 131,1

=Rp.1.179.900

Keterangan: 1US$ = Rp. 9000

Tabel 3. Rincian Perkiraan Biaya Pengembangan Proyek

Keterangan:

1 workstation dan 1 lisensi MS Windows server 2010 untuk ruang server.

1 lisensi Macromedia Dreamweaver8 untuk developer dalam pengerjaan

sistem.

Page 19: Yang Terbaru

Asumsi:

PT. Eka Sari Larina Palembang telah memiliki MS SQL Server, serta masing-masing

pengguna sistem telah memiliki komputer dan lisensi untuk software dalam komputer

tersebut.

3.12. Dokumentasi dan Komunikasi Proyek

3.12.1. Dokumentasi Proyek

Semua dokumen yang berhubungan dengan proyek ini disimpan di laptop Heri

Wijaya.

Dokumen yang dapat dimanage ini meliputi berkas kode program (source code),

berkas word processing, berkas grafik, dan berkas spreadsheet.

3.12.2. Komunikasi Proyek

Untuk menjamin kelancaran komunikasi dalam proyek ini, maka diberlakukan

ketentuan sebagai berikut:

1. Rapat mingguan yang diketuai oleh manajer proyek. Dalam rapat ini

dibahas mengenai laporan perkembangan mingguan masing-masing

bagian. Selain itu dibahas juga mengenai hambatan yang dihadapi tiap-tiap

bidang. Semua anggota tim harus hadir dalam rapat ini.

2. Pertemuan mingguan dengan pemilik dan user sistem. Rapat ini

diperlukan untuk memberikan gambaran sistem yang sedang dibangun

kepada pemilik dan user sistem, dan untuk mendapatkan requirement

sistem yang akurat dari user.

3. Pertemuan mingguan antara Project Manager, Business System Analyst,

dan Programmer(web design) untuk melakukan quality assurance. Quality

assurance ini bertujuan untuk mengawasi agar proyek yang dikembangkan

Page 20: Yang Terbaru

sesuai dengan CSSQ (Cost, Schedule, Scope, and Quality) yang telah

dirumuskan pada awal proyek.

4. Briefing harian untuk setiap bidang pada sore hari pukul 15:00 yang

diketuai oleh penanggung jawab bidang, untuk mengetahui perkembangan

harian di setiap bidang.

5. Komunikasi jarak jauh dapat dilakukan melalui e-mail atau telefon.

3.13. Struktur Organisasi Proyek

Dalam mengembangkan sistem ini diperlukan manajemen dan pembagian tugas

yang jelas antara setiap anggota pengembang (developer team). Selain itu juga

diperlukan struktur dan peran yang jelas antara semua pihak yang terkait dalam

pengembangan sistem ini, agar masing-masing pihak menjalankan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing. Berikuti ini adalah struktur

organisasi proyek Perancangan pemesanan tiket online bus PT.Eka Sari Lorena:

System

owner

Project

Manager

Database Designer Business Process System

Analist

Documentator

Database

Programmer

Application

Programmer

Page 21: Yang Terbaru

Gambar 1. Struktur Organisasi Proyek

Berikut ini adalah perincian pembagian tugas dan tanggung jawab staf berdasarkan

struktur organisasi di atas:

No. Jabatan Nama

1. System Owner Bapak Junaidi sebagai President director PT.

Eka Sari Lolrena

2. Project Manager Hermawan Agustian

3. Business Process System

Analyst

Heri Wijaya

4. Database Designer Yoga Prima Hendar

5. Documentator Heri Wijaya

6. Database Programmer Andi Reza Pahlevi

7. Application Programmer

( web design )

Andi Reza Pahlevi

Tabel 4. Staf Proyek

Page 22: Yang Terbaru

BAB IV

ANALISA PERMASALAHAN

4.1 Domain Permasalahan (Problem Domain)

Untuk membuat sebuah system yang baru diperlukan adanya pemahaman yang

mendalam terhadap permasalahan – permasalahan yang terdapat pada system yang lama.

Berikut ini adalah analisa data, proses, dan interface yang dilakukan pada system yang

lama:

• DATA

Sistem penjualan tiket Bus lorena cabang Palembang saat ini belum menggunakan

computer dalam memproses data yang masuk. Mereka masih menggunakan cara manual

dalam membuat setiap laporan, mulai dari penjualan tiket per-hari, laporan keuangan,

laporan kas, dan pengiriman data ke kantor pusat masih menggunakan cara manual atau

melalui sopir yang berangkat tiap hari.

• PROCESSES

Proses bisnis yang dilakukan oleh system informasi penjualan tiket PT. Eka Sari Lorena

adalah proses penjualan tiket, proses pembukuan dan pengiriman laporan harian.

Page 23: Yang Terbaru

• INTERFACES

Sistem penjualan tiket ini akan diguanakan di PT, Eka Sari Lorena cabang Palembang.

Pengguna sistem ini terdiri dari bagian staf administrasi.

4.3. Analisa Proses Bisnis

Analisa business process ditujukan untuk mengidentifikasi opportunities

perubahan dalam business process yang ada. Perubahan ini ditujukan untuk

menghilangkan redundancy dan untuk meningkatkan efisiensi serta service dari sistem

sehingga dapat memberikan keuntungan atau kemudahan bagi setiap orang yang

terlibat dalam business process yang ada. Dalam menganalisa proses jalur sistem yang

ada, akan digunakan penjabaran melalui narasi sebagai pengganti analisa menggunakan

DFD(data flow diagram).

Proses bisnis sistem penjualan yang tersedia:

1. Pelanggan datang ke tempat penjualan ticket.

2. Petugas melayani pelanggan

3. Petugas melakukan pengisian data pelanggan dan tujuannya pada ticket.

4. Data tersebut dipindahkan ke dalam buku rekapitulasi.

Page 24: Yang Terbaru

DFD Level 0:

Entry manual data penjualan, data mutasi tiket, data harian kas,data pengeluaran dan penerimaan

Data Login

Data Login Notifikasi Data Penjualan,

Laporan Keuanagan Laporan penjualan, Mutasi tiket, harian kas,

Data Penjualan, Data Mutasi Tiket, Data Harian Kas, Data Pengeluaran Penerimaan Laporan Data Penjualan,

Persetujuan Laporan Keuangan

Data Login

Notifikasi Data Penjualan, Data Mutasi Tiket, Data Harian Kas, Data Pengeluaran Penerimaan

Gambar 9. DFD Level 0 Sistem yang baru

Pada Sistem ini, semua user memiliki akses untuk masuk kedalam sistem sesuai otoritas dan kepentingan masing-masing. Setiap user(STAF, ADMINISTRASI, EKSEKUTIF) memiliki akun(Login) sebagai kunci dalam pengaksesan sistem ini.

Pada sistem ini, jabatan Ekseskutif diisi oleh kepala kantor cabang Lorena Palembang. Sedangkan pada Administrasi terletak pada pegawai yang mengisi posisi sebagai penjualan tiket dan dokumentasi.

STAF

SI PENJUALAN TIKETEKSEKUTIF

ADMINISTRASI

Page 25: Yang Terbaru

DFD Level 1, subproses Manajemen Penjualan:

FORMULIR ISIAN DATA PEGAWAI

DATA PEGAWAI

DATA

PENJUALAN

FORMULIR ISIAN

DATA PEGAWAI

A REQUEST/AKSES STORE DATA PENJUALAN

DATA PENJUALAN

FETCH DATA PENJUALAN

DATA PENJUALAN

LAPORAN DATA PEGAWAI REQUEST DATA PENJUALAN

LAPORAN DATA

PENJUALAN

Gambar 11. DFD Level 1 Subproses Manajemen penjualan

PEMBELI

ENTRY MANUAL

DATA PEMBELI

ADMINISTRASI

CEK DATA PEMBELIAN

EKSEKUTIF

ENTRY DATA PEGAWAI

SHARED FILE DATA PEGAWAI

Page 26: Yang Terbaru

4.4. Cause-Effect Analysis & System Improvement Objective

Setelah memahami ruang lingkup (scope), permasalahan (problem), dan peluang

(opportunity) dari sistem yang ada, maka dapat dibangun suatu perbaikan terhadap sistem

tersebut.

Page 27: Yang Terbaru

PROBLEMS, OPPORTUNITIES, OBJECTIVES AND CONSTRAINTS MATRIX

Project : Sistem Informasi Penjualan Tiket Project Manager : Hermawan Agustian

Created by : Andi Reza Pahlevi Last Updated by :

Date Created: March 26, 2011 Date Last Updated:

CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES

Problem or Opportunity Causes and Effects Objectives Constraints

1. Akurasi dalam pencatatan

penjualan tiket kurang

baik.

1. Pencatatan Penjualan Tiket

dilakukan secara manual oleh

bagian Penjualan Tiket yang

berada di PT.Lorena-Karina

1. Meningkatkan efisiensi

sistem pencatatan

penjualan tiket sampai

dengan 40 %

2. Optimasi Pencatatan data

Penjualan sehingga tidak

perlu dilakukan pencatatan

1. Sistem baru yang dikembangkan

harus tetap sesuai dengan

kebijakan yang berlaku di

PT.Lorena-Karina

2. Pengembangan sistem yang

baru harus tetap memudahkan

pengguna sehingga para

Page 28: Yang Terbaru

berulangkali pengguna sistem tidak

membutuhkan waktu yang lama

untuk beradaptasi dengan

sistem yang baru

CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES

Page 29: Yang Terbaru

Problem or Opportunity Causes and Effects Problem or Opportunity Causes and Effects

2.Pencatatan Penjualan Tiket

dilakukan dengan mengisi formulir

isian. Petugas Bagian Penjualan

melakukan pencatatan secara

manual, waktu kedatangan setiap

Pemesan tiket .

3. Peningkatan keamanan

data(menghindari

kehilangan data) dengan

penyimpanan dalam suatu

Komputer dan sistem

backup data.

4. Minimalisasi faktor human

error yang dapat terjadi

saat Pencatatan data

berjumlah besar sampai

dengan 40%.

3. Pengembangan sistem yang

baru harus

mempertimbangkan tingkat

penguasaan / kemampuan

yang dimiliki oleh para

pengguna sistem dalam

mengunakan komputer

4. Sistem baru yang

dikembangkan harus dapat

diselesaikan sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan

.

CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES

Problem or Opportunity Causes and Effects Problem or Opportunity Causes and Effects

Page 30: Yang Terbaru

3.belum ada sistem dalam proses

entry data penjualan tiket.

4. Dapat terjadi kesalahan (human

error) dalam pencatatan data

(petugas pencatatan salah mengisi

data laporan karena jumlah data yang

diisikan sangat besar pada dalam 1

waktu tertentu)

5. Meningkatkan efisiensi

dalam transfer data

Penjualan.

6. Mengurangi jumlah

penggunaan data berbentuk

hardcopy laporan atau

kertas formulir dengan

paperless data sampai

dengan 40 %

7. Penyimpanan seluruh data

Penjualan tiket dilakukan

secara terstruktur dan

terorganisasi dalam

komputer.

CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES

Problem or Opportunity Causes and Effects Problem or Opportunity Causes and Effects

Page 31: Yang Terbaru

2. Lamanya proses

penghitungan Hasil

Penjualan Tiket.

1. Proses penghitungan

besarnya Hasil Penjualan Tiket

dilakukan secara manual dan

belum terkomputerisasi

2. Proses penghitungan

besarnya Hasil Penjualan Tiket

dilakukan berdasarkan ketika

kuota penumpang bus telah

terisi penuh.

3. Dapat terjadi kesalahan

(human error) dalam

penghitungan besarnya Hasil

Penjualan Tiket karena

berdasarkan pada data

laporan Penjualan .

CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES

Page 32: Yang Terbaru

Problem or Opportunity Causes and Effects Problem or Opportunity Causes and Effects

3. Lamanya proses

penghitungan

keuntungan Setiap kali

keberangkatan.

1. Untuk mendapatkan hasil

keuntungan,Petugas harus

mengurangi hasil dari

penjualan tiket dengan biaya

yang dibutuhkan bus setiap

keberangkatan.

2. Dapat terjadi kesalahan

(human error) dalam

penghitungan besarnya

Keuntungan bersih setiap kali

keberangkatan.

3. Proses penghitungan

Keuntungan bersih setiap kali

keberangkatan dilakukan

secara manual dan belum

terkomputerisasi

Tabel 4. Cause-Effect Analysis & System Improvement Objective

Page 33: Yang Terbaru

BAB V

ANALISA KEBUTUHAN

5.1. Functional Requirement

Kebutuhan fungsional yang harus ada dalam system informasi penjualan tiket ini

dapat kami rincikan sebagai berikut:

1. Sistem harus dapat menyimpan semua data penjualan tiket, serta

melakukan transaksi penjualan yang terotomatisasi.

2. Sistem harus dapat melakukan penyimpanan semua transaksi penjualan

tiket.

3. Sistem mampu membuat laporan harian kas, laporan pengeluaran dan

penerimaan, dan laporan mutasi ticket ke agen.

4. Sistem mampu melakukan transfer data laporan dari kantor cabang

Palembang menuju kantor pusat di bogor.

5.2. Nonfunctional Requirement

Kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak memiliki input,

proses, dan output. Namun demikian, kebutuhan nonfungsional ini sebaiknya dipenuhi,

karena akan sangat menentukan apakah sistem ini akan digunakan user atau tidak.

Kebutuhan nonfungsional ini dapat dikategorikan berdasarkan PIECES framework.

Berdasarkan perfomancenya, sistem diharapkan dapat memotong alur waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang

dibutuhkan, semakin besar troughput yang dapat dihasilkan. Peningkatan kecepatan dan

troughput ini diharapkan dapat terjadi pada semua proses/pekerjaan. Besarnya

peningkatan ini tergantung pada jenis proses/pekerjaannya. Peningkatan kecepatan dan

troughput untuk beberapa proses dapat dilihat pada System Improvement Objective pada

pembahasan sebelumnya.

Kebutuhan nonfungsional berdasarkan information dari PIECES framework

adalah terintegrasinya data, terutama dalam penyimpanan semua bentuk data yang akan

Page 34: Yang Terbaru

menjadi sumber laporan mengenai perkembangan kemajuan kantor cabang Palembang.

Dengan adanya sistem ini juga diharapkan mampu menghilangkan kemungkinan

hilangnya data penjualan serta redundancy dalam penyimpanan data-data penjualan tiket.

Ketepatan dan kecepatan dalam pengolahan data sangat dibutuhkan dalam pengolahan

data penjualan, karena tingkat ketepatan data sangat berpengaruh untuk strategi yang

akan di terapkan dalam pemasaran tiket. Ketepatan dapat di minimalisasi dalam

pencatatan laporan, kecepatan dapat ditingkatkan dalam pemrosesan data, pembuatan

laporan, serta pengiriman laporan-laporan yang dapat dikirim melalui jaringan yang ada

dalam sistem ini.

Dari segi ekonomi, sistem dapat memotong pengeluaran terhadap gaji lembur

karyawan karena sistem telah memotong alur kerja hingga lebih efektif.

Sistem dapat membuat akses dalam pengaksesan data sesuai dengan jabatan dan

kepentingan masing-masing karyawan, hingga sangat mempermudah dalam melakukan

pengontrolan pengaksesan data-data penting.

5.3. Prioritas Kebutuhan

5.3.1. Mandatory Requirement

Fungsi-fungsi yang harus ada dalam prototipe sebagian besar merupakan kebutuhan

fungsional.mandatory requirement dari sistem ini adalah:

1. Sistem harus dapat menangani Seluruh Pemesanan Tiket

2. Sistem harus dapat menangani perhitungan besarnya Hasil Penjualan Tiket.

3. Sistem harus dapat menangani pembuatan jadwal Keberangkatan Bus

4. Sistem harus mampu menyimpanan seluruh data Penjualan tiket.

5. Data harus konsisten

Page 35: Yang Terbaru

5.3.2. Desirable Requirement

Desirable Requirement adalah persyaratan yang diinginkan, namun merupakan

persyaratan yang tidak terlalu esensial.

Berikut ini adalah desirable requirement dan prioritasnya masing-masing:

NoDesirable Requirement

Prioritas

1 Optimasi Pencatatan data Penjualan sehingga tidak perlu dilakukan

pencatatan berulangkali

1

2 Sistem baru yang dikembangkan harus dapat diselesaikan sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan .

2

3 sistem yang baru harus tetap memudahkan pengguna sehingga

para pengguna sistem tidak membutuhkan waktu yang lama untuk

beradaptasi dengan sistem yang baru (user Friendly)

3

4 Meningkatkan efisiensi sistem pencatatan penjualan tiket sampai

dengan 40 % ,sehingga pekerjaan dapat selesai hampir dua kali

lebih cepat dari sistem yang lama.

1

5 Peningkatan keamanan data(menghindari kehilangan data) 1

6 Data harus akurat, yaitu dengan meminimalisasi terjadinya

kesalahan pencatatan data.

1

7 Mengurangi terjadi kesalahan (human error) dalam penghitungan

besarnya Hasil Penjualan Tiket

2

8 Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem tidak melebihi

budget yang sudah ditentukan

2

Page 36: Yang Terbaru

Tabel 5. Prioritas User RequirementKeterangan :

- Prioritas 1 diberikan kepada kebutuhan yang bukan merupakan mandatory requirement

yang paling dibutuhkan dan memberikan peran paling signifikan pada sistem yang baru.

- Prioritas 2 diberikan kepada kebutuhan yang bukan merupakan mandatory requirement

yang cukup dibutuhkan dan memberikan peran cukup signifikan pada sistem yang baru.

- Prioritas 3 diberikan kepada kebutuhan yang bukan merupakan mandatory requirement

yang tidak terlalu dibutuhkan pada sistem yang baru., tetapi tetap dibutuhkan untuk

mendukung sistem tersebut.

Page 37: Yang Terbaru

BAB VI

PERANCANGAN LOGICAL

6.1. Pemodelan Data

Gambar 2. ER Diagram

n

n

1

n

1

n1n

1

Page 38: Yang Terbaru

Keterangan E-R Diagram :

1. Entity pemesan/pembeli tiket terdiri dari nomor pembeli dimana nomor kursi dan

id_pembeli. Nomor kursi berfungsi untuk menghitung berapa banyak pembeli yang

Sudah memesan tiket, sedangkan id_pembeli akan berfungsi pada proses pembayaran.

2. Entity Petugas terdiri dari nama petugas, id_petugas, alamat, loket. Pembeli akan

memesan tiket melalui petugas. Pembeli dapat menyebutkan nomor kursi dan jumlah

yang akan dipesan .

3. Entity Penjadwalan yang terdiri dari Tanggal,Lokasi,Tujuan keberangkatan. Data dari

entity Penjadwalan ini dapat diketahui waktu Keberangkatan bus.

4. Entity pengguna atau user terdiri dari id_ pengguna dan nama pengguna. Entity

pengguna ini berfungsi untuk menginput Kursi yang telah dipesan yang dilakukan oleh

entity pembeli.

5. Entity akses terdiri dari tiket, pembeli, pemesanan, dan pendapatan. Entity akses dapat

diubah oleh entity pengguna.

6. Entity pembayaran terdiri dari nomor kursi, Deskripsi dan total bayar. Entity

pembayaran berfungsi untuk pembayaran dari pembeli.

Page 39: Yang Terbaru

6.2. Pemodelan Proses

Berikut ini adalah aluran data dalam proses Sistem Informasi penjualan Tiket PT. Eka

Sari Lorena Cabang Palembang. Aliran tersebut kami gambarkan dalam bentuk Data flow

Diagram.

DFD Level 0 :

Entry manual data penjualan, data mutasi tiket, data harian kas,data pengeluaran dan penerimaan

Data Login

Data Login Notifikasi Data Penjualan,

Laporan Keuanagan Laporan penjualan, Mutasi tiket, harian kas,

Data Penjualan, Data Mutasi Tiket, Data Harian Kas, Data Pengeluaran Penerimaan Laporan Data Penjualan,

Persetujuan Laporan Keuangan

Data Login

Notifikasi Data Penjualan, Data Mutasi Tiket, Data Harian Kas, Data Pengeluaran Penerimaan

Gambar 9. DFD Level 0 Sistem yang baru

Pada Sistem ini, semua user memiliki akses untuk masuk kedalam sistem sesuai otoritas dan kepentingan masing-masing. Setiap user(STAF, ADMINISTRASI, EKSEKUTIF) memiliki akun(Login) sebagai kunci dalam pengaksesan sistem ini.

STAF

SI PENJUALAN TIKETEKSEKUTIF

ADMINISTRASI

Page 40: Yang Terbaru

Pada sistem ini, jabatan Ekseskutif diisi oleh kepala kantor cabang Lorena Palembang. Sedangkan pada Administrasi terletak pada pegawai yang mengisi posisi sebagai penjualan tiket dan dokumentasi.

DFD level 2, subproses Login :

Notifikasi

data login

Notifikasi data login

data login

notifikasi

Data user

Database

Gambar 3. DFD Level 2– Subproses Login Sistem yang akan dibangun

Validasi Login

OperasionalAdministrasi

Eksekutif

Page 41: Yang Terbaru

BAB VII

ANALISA KEPUTUSAN

7.1. Candidate Systems Matrix

Karakteristik Kandidat 1 Kandidat 2 Kandidat 3

Bagian sistem yang

terkomputerisasi

Deskripsi singkat

mengenai bagian dari

sistem yang akan

terkomputerisasi pada

kandidat yang

bersangkutan.

- Proses

Penjualan Tiket

- Pencatatan

Pembukuan

- Pencatatan

Laporan

keuangan

- Pencatatan

absensi pegawai

- Proses

penggajian

- Penjadwalan

shifting

- Laporan –

laporan untuk

eksekutif (EIS)

- Pencatatan

pinjaman

karyawan

- Proses

penggajian

- Penjadwalan

shifting

- Laporan –

laporan untuk

eksekutif (EIS)

- Pencatatan

pinjaman

karyawan

Keuntungan

Deskripisi singkat

mengenai keuntungan

dari bisnis yang akan

direalisasikan untuk

kandidat yang

bersangkutan.

Sistem dapat

meningkatkan kinerja

dari user, input data

menjadi lebih cepat.

Sistem dapat

meningkatkan kinerja dari

user, user friendly,

mengurangi kemungkinan

human error.

Sistem dapat mendukung

proses bisnis yang

fleksibel dan dinamis.

Servers

Deskripsi dari server

yang dibutuhkan untuk

Untuk server adalah

Dell dengan sistem

operasi Windows 7

Profesional 64 bit.

Untuk server adalah

Pentium IV dengan

sistem operasi Windows

2000 server. Sedangkan

Untuk server adalah

Pentium IV dengan

sistem operasi Linux.

Untuk workstation adalah

Page 42: Yang Terbaru

mendukung kandidat

yang bersangkutan.

workstation adalah

pentium II atau III dengan

sistem operasi Windows

2000 client

pentium III dengan sistem

operasi Linux

Perangkat lunak yang

dibutuhkan

Perangkat lunak yang

dibutuhkan dalam

merancang dan

mengembangkan

kandidat sistem yang

bersangkutan, misalnya

untuk basis data, sistem

operasi, bahasa

pemrograman, dsb.

Beberapa perangkat

lunak yang diperlukan

adalah MySQL untuk

basis data, Windows 7

Profesional 64 bit ,

sedangkan bahasa

pemrograman yang

digunakan adalah Java

dan untuk web

menggunakan PHP.

Beberapa perangkat lunak

yang diperlukan adalah

Microsoft SQL server

2000 untuk basis data,

windows 2000 server /

client untuk sistem

operasi, dan visual

studio .Net untuk bahasa

pemrogramannya.

Beberapa perangkat lunak

yang diperlukan adalah

postgreSQL untuk basis

datanya, Debian Linux

untuk sistem operasinya,

dan bahasa pemrograman

yang digunakan adalah

bahasa pemrgraman

untuk web seperti PHP

Metode untuk

memproses data

Misalnya online, batch,

deferred batch, remote

batch, atau real time

system.

Online client/server Online client/ server. Online client / server

Output devices

Deskripsi dari peralatan

yang akan digunakan

oleh user untuk

menghasilkan keluaran

dari sistem, sesuai

dengan kebutuhan yang

ada.

Printer PRINTER IER

MP 1000

Sama seperti kandidat 1. Sama seperti kandidat 1.

Input devices Keyboard dan mouse. Sama seperti kandidat 1. Sama seperti kandidat 1.

Page 43: Yang Terbaru

Deskripsi dari peralatan

yang akan digunakan

oleh user untuk memberi

masukan ke sistem.

Storage devices

Deskripsi singkat

mengenai data yang akan

disimpan dan diakses,

media penyimpan yang

akan digunakan, besar

kapasitas untuk

penyimpanan data, dan

bagaimana penyimpanan

data tersebut dapat

terorganisir dengan baik.

DBase sebagai DBMS

dengan kapasitas 40GB.

SQLServer sebagai

DBMS dengan kapasitas

40GB.

PostgreSQL sebagai

DBMS dengan kapasitas

40 GB.

Tabel 6. Candidate System Matrix

7.2. Feasibility Analysis Matrix

Kriteria Feasibillity Bobot Kandidat 1 Kandidat 2 Kandidat 3

Operational Feasibility 30% Mendukung

otomatisasi

Nilai : 50

Memenuhi

requirement,

mengurangi kesalahan

manusia (human error),

serta mendukung

proses bisnis

Nilai : 100

Mendukung

otomatisasi dan

pelaporan, namun

masih ada celah

terjadinya kesalahan

manusia (human erro )

Nilai : 75

Technical Feasibility 30% Perangkat lunak Perangkat lunak Perakat lunak yang

Page 44: Yang Terbaru

yang digunakan

adalah teknologi

lama, tidak umum

digunakan, namun

mudah

pengooperasiannya.

Saat ini perangkat

lunak tersebut sulit

di dapatkan.

Nilai : 50

yang

digunakan

cukup

umum

digunakan,

tenaga ahli

cukup

banyak dan

tersedia di

pasaran.

Nilai : 80

digunakan cukup

umum, tenaga ahli

cukup banyak, namun

kurang user friendly

untuk suatu aplikasi

yang membutuhkan

proses input data

dengan cepat

Nilai : 60

Economic Feasibility

Costs :

Tangible Benefits :

Intangible Benefits :

30%

Sekitar $44,220

-

SOP lebih sederhana

Nilai : 65

Sekitar $39,720

Eliminasi beberapa

tahapan pekerjaan

Meningkatkan

kepercayaan dari pihak

pengaju proyek dan

lender

Nilai : 85

Sekitar $41,220

Sama seperti kandidat 2

Sama seperti kandidat 2

Nilai : 75

Schedule Feasibility 10% 7 – 8 bulan

Nilai : 85

6 bulan

Nilai : 90

6 – 7 bulan

Nilai : 85

Nilai total 100% 58 93 83

Tabel 7. Feasibility Analysis Matrix

Feasiblity analysis

1. Kandidat 1

Operational Feasibility

Page 45: Yang Terbaru

o PIECES framework

Performance

Kinerja sistem rendah karena sistem tidak dapat

beralih dari satu modul ke modul lain dengan cepat

(sistem pada kandidat 1 adalah text base ).

Karena berbasiskan teks (dimana tidak

membutuhkan memori besar ketika running) maka

aplikasi ini ringan dan cepat.

Information

– Input

Sistem menerima input dari user melalui Internet

dan kemudian disimpan dalam database.

Sistem juga dapat menerima input yang merupakan

output dari modul lain.

– Output

Sistem ini menghasilkan laporan sesuai dengan data

(informasi) yang dimasukkan oleh user.

Laporan – laporan yang dihasilkan adalah laporan

dari modul penjualan tiket, keuangan, dan laporan

harian kerja.

Laporan yang dihasilkan dalam bentuk word

document dan dapat di confert ke bentuk pdf jika di

perlukan.

– Data yang disimpan

Data – data yang disimpan adalah data yang

dimasukkan oleh user.

Page 46: Yang Terbaru

Meskipun sistem ini terdiri dari beberapa modul,

namun saling terintegrasi. Oleh karena itu skema

penyimpanan data dari tiap modul adalah sama.

Economy

– Cost ( uang, waktu, tenaga, pikiran, dsb )

Biaya yang dibutuhkan untuk menngembangkan

sistem ini cukup besar, karena perangkat lunak yang

dibutuhkan sudah jarang tersedia di pasaran.

Karena teknologi yang digunakan adalah teknologi

lana, maka tim pengembang membutuhkan waktu

yang agak lama untuk mempelajari kembali.

Sebagian besar vendor yang membuat perangkat

lunak yang dipakai dalam sistem ini sudah tidak

mensupport lagi. Oleh karena itu cost yang

dibutuhkan selama masa pemeliharaan cukup besar.

Control

Dari segi rancangan sistem. Adanya otentikasi

sistem membuat keamanan data terhadap sistem

lebih terjamin.

Penggunaan basis data dengan teknologi yang lama

ditakutkan memiliki lubang – lubang keamanan

yang dapat disalahgunakan oleh orang – orang yang

tidak bertanggung jawab.

Eficiency

Berbasiskan terhadap word document menjadikan

sistem ini ringan dan cepat, sangat sesuai untuk

memasukkan data dalam jumlah besar.

Page 47: Yang Terbaru

Service

Sistem melakukan proses penyimpanan data dan

menghasilkan laporan yang tepat, akurat dan

konsisten.

o Usability Analysis

Sistem yang berbasis word document sulit untuk dibuat prototipe.

Hingga untuk mengukur kepuasan dari pemilik dan pengguna

sistem maka dilakukan survey yang diharapkan dapat mengetahui

bagaimanakah pengguna sistem dapat merasa nyaman ketika

menggunakan sistem ini. Meskipun hal tersebut (survey) dapat

dilakukan, namun tingkat keakuratan dari hasil survey kecil,

karena pemilik dan pengguna sistem masih tidak dapat

membayangkan sistem yang hendak dibuat seperti apa. Kelemahan

lain dari sistem yang berbasis teks adalah sering menimbulkan

human error.

- Technical Feasibility

Penggunaan teknologi yang lama mengakibatkan tingkat kesulitan dalam

mengembangkan sistem menjadi tinggi. Hal ini disebabkan teknologi tersebut

sudah jarang digunakan dan sulit diperoleh di pasar sehinnga tim pengembang

menjadi kesulitan dalam mengembangkan kandidate ini.

- Economic Feasibility

Development Costs :

Personnel :

Page 48: Yang Terbaru

1 Project Manager (800 hours/ $5/hr) $4,000

1 Business Process System Analyst (700 hours/ $5/hr) $31

1 System Analyst, Lead Programmer (700 hours/ $5/hr) $3,500

1 Documentator (500 hours/ $5/hr) $2,500

2 Programmer (750 hours/ $5/hr) $3,750

1 Database Designer (500 hours/ $5/hr) $2,500

Expenses :

5 Training ($50/ user) $500

New hardware & software :

1 CA Clipper $300

Total Development Costs : $21,800

Projected Annual Operating Costs :

Personnel :

1 Database Administrator (50 hours/ $5/hr) $250

1 Network Administrator (50 hours/ $5/hr) $250

Total Projected Annual Costs : $500

Tangible Benefits :

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang

ada, biaya yang harus dikeluarkan sangat besar untuk pengembangan.

Hal ini terjadi karena tim pengembang harus mempelajari lagi

teknologi yang sudah jarang digunakan.

Intangible Benefits :

Sistem sangat ringan dijalankan dan cepat untuk memasukkan data

dalam jumlah besar.

Page 49: Yang Terbaru