http://www
http://www.maticholic.com/index.php?option=com_fireboard&Itemid=138&func=view&catid=16&id=839Review
motor, mio soul mesin standar . Saat ini cm nyoba modif cvt, ngutak
atik cari settingan yg pas utk naikin akselerasi tanpa niat
ngorbanin topspeed.
Saat ini pake roller dr.pulley 8gr full n ganjal per standar
pake ganjalan per cld. kemaren nyoba big pulley, tp tarikan
bawahnya berat jadinya back to standar pulley lg.
Yg mo di tanyain :
1. klo pake kopling ganda racing di cvt standar dg spek di atas,
ada kenaikan akselerasi gak y?trus ngerusak rumah kopling ganda
standar gak?
2. Ada yg punya pengalaman tentang naikin akselerasi mio dengan
utak atik cvt doank alias tanpa bore up??
kalo gw pribadi sih ganti roller, per CVT, CDI BRT udah bisa
naikin akselerasi tanpa boreup tuh bro, ga tau nih yg laen...
mungkin ada yg mo bertukar fikiran?
wah terlalu riskan kalo mainin cvt sampe ganjal per segala untuk
mesin standar. yang ada malah gak awet tuh cvt. Yg paling aman utk
harian ya bore up 160cc, pilot & main jet naik 2 step, roller
pake 10 atau 11 gram, leher knalpot ganti yg agak gede sekitar 5mm,
silencer standar gak apa.
udah lumayan mantap tuh...
=================================================================================http://www.prasetioseno.co.cc/2010/05/dikutip-dari-httpwww.htmlAroma
kompetisi nggak sebatas teknik tekuk setang. Korak-korek ala balap
bisa juga diaplikasi saat mudik. Mesin bisa sedikit laju dibanding
standar. Berarti rada memangkas waktu tempuh. Tapi, hati-hati di
jalan.Paling enggak, tiru seting ala standar pemula alias standar
korek. Lumayan lho. Enggak nguras kantong. Kencang, tapi tahan dan
tetap irit bahan bakar. Kan ini syarat utama motor mudik, ungkap
Adriansyah, tunner dari Adri Racing Motor Sport (ARMS) di Utan
Kayu, Jakarta Timur.Berarti, jangan modal banter, tapi di tengah
jalan motor enggak nyampe kampung. Keoook! Secukupnya aja, supaya
motor tahan. Misal, bikin akselerasi lebih mantap, beber Herman Loe
alias A Hon dari Surya Motor, Depok. Termasuk juga motor mesti sip
pas top speed, timpal Athanasius Ketut Hargunanto dari bengkel
Haimsy Motor Surabaya, Surabaya.Paling sederhana seting sproket.
Tuntutan kombinasi gir enggak butuh waktu banyak. Dana pun masih
bisa disimpan buat beli yang lain. Bikin kombinasi gir rada berat.
Ini bagi yang melintas di jalan jauh yang lurus-lurus. Misal lewat
jalur Pantai Utara, Jawa, saran Ketut yang menganjurkan ganti gir
belakang lebih kecil 1 atau 2 mata.Juga disarankan yang melintas di
ke kawasan Puncak, Bogor atau kawasan sarat mendaki, bisa terapkan
langkah sebaliknya.
Atau bahkan mempertahankan standar.Bagian mesin sih punya
pilihan. Seandainya sampeyan pakai mesin 4-tak, pastilah bermain di
kem atawa noken-as. Pantat kem diambil. Buat mudik sih maksimal 0,5
mm. Atau beli saja, kem yang sudah jadi. Harganya cuma Rp 500.000,
beber A Hon, pawang 4-tak Suzuki AHRS, Jakarta.Atau pilih saja
knalpot racing harian.
Dengan modal tak sampe Rp 250.000, suara dan kemampuan
meningkat. Coba baca halaman 17 pada edisi yang ente baca ini. DI
situ adadaftar harga knalpot racing harian tanpa mengubah
spuyer.Toh, kalau ingin akselerasi dan top speed nyampe, silakan
seting spuyer. Apalagi, sampeyan telah mengganti gir, kem dan
knalpot. Nah, Spuyer pamungkas diseting paling sederhana ala balap,
tambah Adriansyah.Caranya, spuyer dibikin rada basah. Itu kalau
cuacanya panas seperti sekarang ini. Itu menghindari temperatur
yang tinggi. Bayangin aja sekarang rata-rata panas di Jakarta
sampai Jawa Tengah 350. Ini belum termasuk panas di aspal. Naikan
main-jet 1 step, balas Ketut yang pernah jadi instruktur di Hartomo
Mechanical Training Center (HMTC) Pusat. Pulang kampung pun rasa
balap.KOMPRESI DITAHANEfek meninggikan kompresi di motor kompetisi
masuk akal. Piston digebuk menghasilkan daya lebih besar. Rpm
tinggi, tapi lintasan stop and go bikin motor tetap adem. Tapi,
jangan terlalu berani bermain kompresi di motor buat pulkam.Mesin
bisa nggak awet dihantam temperatur tinggi.
Apalagi, kondisi jalur pasti juga ada yang berhenti. Alias
macet. Mesin diam berarti temperatur meninggi dibanding pas berlari
yang dikipas angin. Makanya, paling tinggi babat head 0,5 mm. Itu
aman untuk pulang kampung, ujar A Hon.SERVIS BESAR
DIDAHULUKANJangan cuma nuntut setingan ala motor kompetisi. Tapi,
dicek dulu kondisi motor sampeyan. Ini penting sebelum mendongkrak
performa. Paling sederhana lakukan servis besar.Misal, cek
karburator, kelistrikan, sampai rangka. Tapi, kalau sudah waktunya
servis besar, langsung aja. Kalau perlu belah mesin. Kayak dibalap
aja. Settingan sip kalau kondisi mesin juga bagus, sergap Herman Lo
alias A Hon.
=================================================================================
http://www.motorplus-online.com/index.php/article/detail/id/1656Sesuaikan
dengan Karakter
Memakai kem alias camshaft standar tidak berarti performa motor
tampil alakadarnya seperti bawaan pabrik. Sebab, menurut Herman Lo,
jika kita tepat menyetelnya, performa motor dengan kem orisinal
bawaan pabrik pun bisa mencapai performa maksimal.
Pernyataan Ahon, sapaan mekanik bengkel Surya Motor itu mengacu
pada teori bahwa pabrik menyiapkan camshaft standar untuk semua
kebutuhan. Cukup kuat untuk berakselerasi di putaran bawah, tetapi
juga cukup nafas diajak berlari di rpm tinggi.
Jadi, Ahon yakin motor standar 4 langkah bisa dimaksimalkan
tanpa mengubah atau ganti kem. "Memang perubahan tenaganya tidak
terlalu besar. Sebab, tanpa mengubah atau ganti kem, tidak banyak
yang berubah. Tetapi, jika menyetelnya pas, motor bisa lebih bagus.
Minimal sesuai dengan kebutuhan," bilang mekanik yang mangkal di
wilayah Depok.
Perubahan setelan tadi bisa dilakukan untuk menyesuaikan
kebutuhan pengendara. Misalnya, karakter motor bisa dibikin kuat
berakselerasi, atau menjadi bagus rpm atasnya. "Kuncinya atur waktu
buka-tutup klep dari pemasangan kem," jelas mekanik yang paham
mengilik nyaris semua tipe motor 4-tak itu.
Penyetelan yang dimaksud Ahon, dengan mengoptimalkan besar
bukaan klep dan waktunya. Besar bukaan klep diatur lewat penyetelan
mur klep. "Biasanya, untuk menambah tenaga, kita buat agar klep
membuka lebih besar. Caranya dengan merapatkan baut setelan klep,"
beber pria berkacamatan plus itu.
Jika semula dari pabrik gap klep dipatok 0,15 milimeter (mm),
bisa dirapatkan hingga 0,10 mm. "Dengan merapatkan gap klep, lift
klep jadi lebih tinggi. Bukaannya lebih lebar. Jadi pasokan bensin
lebih banyak," jelas Ahon.
Tapi Ahon mengharapkan membuat gap klep dengan pelatuk terlalu
rapat. Sebab, mesin akan jadi berisik, atau malah bisa bikin klep
mentok piston. Jadi biar amannya, pengurangan gap maksimal 0,05
mm.
Trik kedua, kita bisa mengatur ulang waktu buka-tutup klep lewat
kem. Caranya dengan menggeser gigi sentrik ke kiri atau kanan.
Beberapa tipe motor, seperti suzuki Shogun atau Smash punya lubang
baut pengikat gigi sentrik yang cukup lega. Sehingga gigi sentrik
bisa digeser-geser. Namun, jika lubang bautnya ngepas banget, kita
mesti memperbesarnya dengan bor, ke arah kiri atau ke kanan.
Mengubah posisi gigi sentrik bisa mengubah karakter motor.
Misalnya, jika ingin akselerasi kuat, cukup geser ke kanan (sesuai
arah jarum jam, red) gigi sentriknya. Sebagai imbas, performa motor
di putaran atas jadi berkurang.
"Sebaliknya, kalau mau tenaga putaran atasnya makin galak,
tinggal geser gigi sentrik ke kiri atau berlawanan arah dari
putaran jarum jam. Risikonya, putaran bawah ya jadi agak lemah,"
papar Ahon.
Namun, menggeser gigi sentrik pun ada batasannya. Ahon mematok
0,5 milimeter dari posisi standar. Dengan batasan segitu, maka
waktu buka-tutup kem bergeser sekitar 2 sampai 3 derajat.
"Kalau lebih dari 0,5 mm, hasilnya motor malah nggak maksimal.
Kalau terlalu geser ke kanan, nafas motor jadi pendek. Sebaliknya,
kalau terlalu geser ke kiri, akselerasi motor jadi lambat sekali,"
yakin Ahon.
=================================================================================
http://willycar.wordpress.com/2008/06/09/modifikasi-mesin-bikin-kenceng-malah-bbm-lebih-irit/
Bagi anda yang menyukai kecepatan, seperti saya pasti anda akan
memodifikasi mesin motor anda agar memperoleh tenaga sesuai
keinginan anda dan pastinya anda tetap ingin konsumsi BBM motor
anda tetap irit atau bahkan lebih irit dibanding sebelum
dimodifikasi. Saya punya racikan ampuhnya. Resepnya adalah rombak
seluruh sistem pengapian pada bagian mesin anda. Ganti Ganti
Capacitor Discharge Ignition (CDI), peranti ini adalah
induk/biangnya produksi api sebelum diteruskan ke ruang pembakaran.
CDI standard pabrik biasanya memiliki limit dan kemampuan
menghasilkan percikan apinya lebih kecil dibanding CDI racing. CDI
racing zaman sekarang kebanyakan sudah mengadopsi sistem digital.
Perlu dingat sebelum mengganti CDI pastikan jenis pengapian motor
anda menganut sistem AC atau DC. Bila motor anda hanya digunakan
untuk keperluan harian anda tidak perlu mengganti yang khusus balap
mengingat harga yang cukup mahal. Pada motor harian bila anda
tertarik untuk menggunakan merek BRT(Bintang Racing Team) anda
cukup menggantinya dengan tipe Hyperband kira-kira harganya
berkisar antara 350rb-400rb. Untuk meningkatkan sistem pengapian
pada motor, selain CDI anda juga dapat mengganti Busi dan Kabel
Busi. Busi perlu diganti yang jenis racing berbentuk jarum dan
bahan yang paling bagus adalah Iridium. Saya menggunakan busi NGK
racing jarum berbahan Platinum. Kalau CDI dan busi sudah
menghasilkan percikan api yang besar, percuma kalau perantara atau
kabel businya masih standard. Jadi saya menggantinya dengan kabel
busi split fire berbahan serat optik. Bila anda rasa masih kurang
anda juga bisa mengganti koil yang lebih bagus, tetapi hal itu
tidak saya lakukan mengingat budget yang sedikit. Untuk
memodifikasi itu semua saya harus rela merogoh kocek hingga 440rb,
tetapi saya cukup puas karena peningkatkan tenaga cukup signifikan
walaupun belum melakukan pengetesan lewat dynometer dan CDI yang
saya pakai unlimiter. Perlu diingat seluruh modofikasi yang telah
saya beberkan tadi untuk motor saya JupiterZ keluaran 2006. Berikut
adalah spesifikasi CDI BRT HyperBand :
Ganti Capacitor Discharge Ignition (CDI), peranti ini adalah
induk/biangnya produksi api sebelum diteruskan ke ruang pembakaran.
CDI standard pabrik biasanya memiliki limit dan kemampuan
menghasilkan percikan apinya lebih kecil dibanding CDI racing. CDI
racing zaman sekarang kebanyakan sudah mengadopsi sistem digital.
Perlu dingat sebelum mengganti CDI pastikan jenis pengapian motor
anda menganut sistem AC atau DC. Bila motor anda hanya digunakan
untuk keperluan harian anda tidak perlu mengganti yang khusus balap
mengingat harga yang cukup mahal. Pada motor harian bila anda
tertarik untuk menggunakan merek BRT(Bintang Racing Team) anda
cukup menggantinya dengan tipe Hyperband kira-kira harganya
berkisar antara 350rb-400rb. Untuk meningkatkan sistem pengapian
pada motor, selain CDI anda juga dapat mengganti Busi dan Kabel
Busi. Busi perlu diganti yang jenis racing berbentuk jarum dan
bahan yang paling bagus adalah Iridium. Saya menggunakan busi NGK
racing jarum berbahan Platinum. Kalau CDI dan busi sudah
menghasilkan percikan api yang besar, percuma kalau perantara atau
kabel businya masih standard. Jadi saya menggantinya dengan kabel
busi split fire berbahan serat optik. Bila anda rasa masih kurang
anda juga bisa mengganti koil yang lebih bagus, tetapi hal itu
tidak saya lakukan mengingat budget yang sedikit. Untuk
memodifikasi itu semua saya harus rela merogoh kocek hingga 440rb,
tetapi saya cukup puas karena peningkatkan tenaga cukup signifikan
walaupun belum melakukan pengetesan lewat dynometer dan CDI yang
saya pakai unlimiter. Perlu diingat seluruh modofikasi yang telah
saya beberkan tadi untuk motor saya JupiterZ keluaran 2006. Berikut
adalah spesifikasi CDI BRT HyperBand:
Tegangan Kerja : 12 s/d 18 Volt
Konsumsi Arus : 0.1 s/d 0.8 A
Putaran Mesin : 400 s/d 20.000 RPM
Ignition Timing (Idle) : 12 s/d 15 BTDC
Advance Timing : 27s/d 42 (Lihat Label di CDI)
Used : Standard, Racing, Kompetisi
CDI Type : DC
Ignition Control : Digital Microcontroller (Powered by Philips
Semiconductor)
Standarisasi : JASO/JIS/UL (Japan Standard)
Protection : Automatic Low Voltage Protection
Saya mau memberi sedikit tambahan. Bila anda sudah mengganti CDI
standard anda dengan CDI BRT, saya sarankan untuk TIDAK mengganti
koil standard anda dengan koil racing. Pasalnya, pihak BRT pernah
mengklaim kalau seluruh produk yang mereka buat diuji dengan koil
standard dari pabrik motor itu sendiri. Beda dengan CDI XP 2002
yang melakukan penelitian koil racing dan standard. Sebagai
ilustrasi bila anda mengganti CDI standard ke CDI BRT akan ada
peningkatan tenaga sekitar 0,8 HP, bila anda mengganti koil racing
maka akan ada peningkatan tenaga sekitar 0,3 HP. Tetapi bila anda
mengganti keduanya maka belum tentu peningkatan tenaga menjadi 0,8
+ 0,3 = 1,1 HP bisa jadi kurang dari itu. Dampak lainnya CDI BRT
anda akan cepat rusak atau mati. Lalu karena banyaknya pertanyaan
tentang keberadaan kabel busi spilt fire itu, di sini saya tekankan
bahwa tidak harus menggunakan kabel busi merek itu, yang terpenting
adalah bahannya yang terbuat serat optic.
=================================================================================
http://www.id2.untukku.com/artikel-untukku/mempercepat-akselerasi-skubek-untukku.htmlUntuk
mempersingkat akselerasi, banyak pemilik Yamaha Mio atau Nouvo
menerapkan jurus ganti per CVT. Biasanya pakai produk after market
yang lebih keras. Sekarang, ada cara lain untuk mendapatkan hasil
sama. Yakni, pasang ring racing di dalam clutch carrier atau
kopling ganda.
Itu produk kreasi Teddy Latief dari Bandung. Terbuat dari
aluminium 9 mm dan sudah diberi efek warna anodize. Dilego Rp 75
ribu, sedang per racing bisa mencapai Rp 150 ribu. Harga lebih
murah juga tidak merusak, alasan Teddy.
Proses pemasangan juga tidak terlalu sulit. Usai membuka CVT,
bisa langsung mengeluarkan bagian kopling. Kemudian buka baut
pengunci dengan kunci ukuran 34. Baut ini berbentuk segi enam. Jika
sudah terbuka, per baru bisa dikeluarkan.
Setelah itu, tempatkan ring di bawah per. Kemudian kopling
kembali dipasang ke tempat semula. Alasan pria 38 tahun itu
menggunakan jurus ini katanya per standar Mio atau Nouvo tadi
dibuat dari bahan bagus. Karena itu lebih baik tetap pakai per
asli. Cuma diberikan semacam ring ini agar makin keras, lanjut
warga Perumahan Citra Asri Permai D3, Bandung ini.
Hasil karya Teddy sudah dipakai oleh banyak komunitas Nouvo dan
Mio di sana. Banyak yang puas dan coba dipasarkan, kata Muljana
Giamulia, mekanik lama dari Bintang Graha Motor di Jl. Moh. Toha,
No. 141, Bandung.
Mekanik yang sudah cukup umur itu banyak merekomendasikan
penggunaan ring ini pada customer yang datang ke dealer. Terbukti
akselerasi oke. Kondisi yang kadang terasa kosong saat tarikan awal
jadi hilang. Proses engine brake pun jadi lebih bagus, tutup pria
yang pada era 80 sampai 90-an merupakan mekanik balap kondang.
=================================================================================
http://afmmuliajayaracing24.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
Banyak pemilik skubek yang ingin meningkatkan performa
tunggangannya. Salah satunya dengan memaksimalkan kerja CVT. Nah,
kini ada tawaran menarik untuk dicoba. Yaitu kampas sentrifugal
puli belakang CVT.
Bahannya lebih kuat dari standar. Mengandung serat tambaga.
Selain lebih tahan juga tidak bikin selip.
kampas Kawahara buatan Thailand ini bisa dipakai untuk Yamaha
Mio dan Honda BeAT.
Bentuknya sama dan bisa saling tukar,
Kampas yang dibanderol Rp 275 ribu itu bisa dipakai untuk harian
dan balap. Termasuk di kelas FFA road race atau drag bike,
Untuk keperluan racing atau balap, mesin harus dibikin berputar
lebih ringan. Termasuk sistem CVT. Itu konsep drive puley atau puli
penggerak CVT buatan TDR.
Dibuat dari aluminiumn yang lebih kuat dari standar, jelas Beny
Rachmawan dari bagian product development Mitra2000 yang
menyalurkan barang merek TDR.
TDR menyediakan alternatif. Puli yang berhadapan dengan dudukan
roller ini ada tiga versi. Versi pertama dan kedua dicat oranye dan
hitam. Lebih kuat dari standar lantaran lebih tebal, kata Beny
lagi.
Pilihan lain polos warna aluminium. Bahan puli tetap dari
aluminium namun tetap tahan panas. Makanya lebih tahan.
Katanya, Beny juga merancang sudut kemiringan puli secara
khusus. Tentu agar lebih ringan berakselerasi dan dapat
top-speed.
Info barang dibanderol Rp 300-410 ribu ini monggo calling
Mitra2000 di (021) 6930777.TDRDi antara 2 kontestan lain, puli ini
harganya paling mahal (Rp 410 ribu). Namun bila dilihat dari
catatan pengetesannya, power Mio bore-up yang jadi alat peraga
terdongkrak sampai 9,00 dk/6.700 rpm dari standarnya yang 8,20
dk/6.700 rpm (torsi 9,91 Nm/6.200 rpm dari standar 9,53 Nm/5.700
rpm).
Buat yang tertarik dengan produk ini, ciri fisik paling kentara
di bagian rumah roller. Warna emas dengan tulisan TDR warna putih
jadi ciri bagian ini. Bagian slider berwarna silver galvanized,
dengan plastik warna hitam
Power/RPM Torsi/RPM
Standar 8,20 dk/ 6.700 rpm 9,53 nm / 5.700 rpm
CLD 8,35 dk / 6.200 rpm 10,22 nm / 5.700 rpm
Kawahara 8,68 dk / 6.300 rpm 10,18 nm / 5.900 rpm
TDR 9,00 dk / 6.700 rpm 9,91 nm / 6.200 rpm
Banyak puli racing beredar di pasaran. Misalnya Kawahara K-2.
Katanya yang buat, puli itu bisa mendongkrak torsi dan akselerasi
mesin. Puli yang dibuat berdasarkan riset itu efeknya bisa
dirasakan di motor balap atau bore up.
Lewat Pengetesan pada Yamaha Mio bore up 150 cc dengan puli
standar dan Kawahara K-2. Roller aplikasi 10 gram. Dengan dua cara
pengujian akselerasi.
Pertama diukur jarak dan kedua diukur kecepatan. Kecepatan
diambil 30-60 Km/jam buat cari perubahan torsi. Pengujian memakai
Vericom VC-3000, Kecepatan Vericom beda dengan spidometer motor.
Vericom yang terhubung satelit, lebih real hasilnya ketimbang
spidometer. Jika di spido menunjukkan 30 Km/jam sedangkan di
Vericom baru menunjukkan 20 Km/jam. Beda kan??
Untuk tes 0-100 meter, puli standar menoreh waktu 7,70 detik di
kecepatan 72,4 Km/jam. Sedang puli standar hanya menoreh waktu
10,88 detik dengan kecepatan tembus 104,6 Km/jam pada tes 0-201.
Terakhir tes kecepatan 30-60 Km/jam. puli standar gapai waktu 2,70
detik di 34,7 meter.
Beralih ke Puli Kawahara K-2 yang mengusung derajat kemiringan
14 derajat ini punya perbedaan di dudukan roller. Dibanding puli
standar, puli kawahara mempunyai dudukan roler yang lebih tinggi.
Untuk tes 0-100 meter, puli K-2 mencatat waktu 7,08 detik dengan
kecepatan 83,5 Km/jam. lebih cepat 0,62 detik dibanding puli
standar dan kecepatan meningkat 11,1 Km/jam. Begitu juga dengan
jarak 0-201 meter selisih waktunya hanya 0,10 detik. Namun
perbedaan sangat signifikan terjadi pada tes kecepatan 30-60
Km/jam. Karena kecepatan tersebut berhasil di kejar dengan waktu
2,17 detik. Jarak tempuh juga berkurang cukup drastis hanya 27,7
meter.
Jadi dapat disimpulkan. Bahwa dengan Puli K-2 motor berada 7
meter didepan motor puli standar.==================
Dari varian skubek yang ada, menurut Senaponda dari Padepokan
Pertamina Enduro Matic, top speed Honda BeAT seperti ada
limiternya. Putaran atas dipatok 110 km/jam tidak lebih. Memang
lumayan untuk ukuran motor standar.
Tapi, setelah dianalisis jalur atau track roller di mangkuk
movable drive pulley jarak mainnya terbatas. Indikatornya penampang
di ujung track bagian lingkar luar puli masih tebal. Wajar jika
drive pulley kurang maksimal menekan belt.
Selain dipapas, track roller juga diampelas 1.000 agar halus.
Dan teknik ini sendiri sama dengan meringankan beban roller hingga
2 gram. Jadi enggak perlu ganti ukuran roller, imbuh Senna.
Biar lebih terasa dan tidak menurunkan akselarasi, dianjurkan
untuk mengecilkan derajat penampang puli sebagai alur berputarnya
belt. Standarnya 13 disarankan jadi 12.
Tebal penampang sekitar 5 mm. Kalau track diperpanjang dengan
mengecilkan penampang tadi, putaran drive pulley jadi lebih
maksimal menekan belt. Top-speed terdongkrak, jelas Sena dari Jl.
M. Yusuf Raya, No. 98, Depok.
Oleh pria tambun itu, track roller di mangkuk movable drive
pulley diperpanjang dengan mengecilkan penampang sisa 1,5 mm.
Gunakan pisau tunner.
Dr Pulley Sliding Roller weight
Dilihat dari bentuknya yang sudah berbeda, tentu kita akan
berpikir mustahil roller ini bisa bekerja. Hal yang wajar mengingat
pada umumnya pabrikan skuter matic hanya menyediakan roller dengan
bentuk konvensional. Sebetulnya secara logika bisa saja Sliding
Roller ini berfungsi dengan baik karena pada dasarnya roller
konvensional pun belum tentu berputar 360 pada saat skuter
bergerak. Roller hanya bergerak naik turun dan bentuk silindrisnya
dimaksudkan untuk mengoptimalkan pergerakan itu. Pada area yang
ditandai dengan lingkaran merah, kita bisa melihat bahwa Sliding
Roller menahan pergerakan roller supaya tidak bergerak melebihi
variator. Hal ini dapat meminimalisir, bahkan menghilangkan, adanya
pergerakan abnormal dari roller. Efeknya yang terbukti oleh
rekan-rekan saya yang sudah lebih dulu menggunakan Sliding Roller
adalah bertambah ringannya tarikan dan kecepatan tinggi dapat
bertahan selama mungkin. Pengaruhnya terhadap rider adalah tidak
perlu memainkan gas terlalu sering sehingga pastinya lebih dapat
menghemat konsumsi bahan bakar.
Perawatan CVT Honda Vario
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Bedanya skutik (skuter matik) dibanding motor biasa, perawatan
skutik enggak bisa cuma mesin doang. Secara berkala komponen
transmisi otomatisnya atau CVT juga perlu perawatan. Kalau sampai
ada masalah bisa berabe tuh. Udah larinya lelet, suaranya pun
berisik.
Kalau rumah CVT atau komponen CVT kemasukan kotoran dan kena
minyak, akan mengganggu kerja CVT. Akibatnya timbul bunyi berisik
dari ruang CVT, ulas Adi Sutisna yang buka gerai khusus skutik RC
Speed di Jl. Rempoa Raya No. 7 Ciputat Jakarta Selatan.
Di dalam CVT terbagi 2 bagian yang dihubungkan oleh drive belt
(belt penggerak). Bagian depan terdiri dari drive pully face (pully
penggerak depan), movable drive face, weight rollers (roller) dan
ramp plate. Bagian belakang terdiri dari centrifugal clutch
(kopling sentrifugal), movable driven face dan driven face. Puli
depan biasa disebut puli primer dan belakangnya dinamakan puli
sekunder.
Komponen-komponen tersebut harus diperhatikan kebersihannya.
Perlu diperiksa rutin maksimal 6 bulan sekali (tiap 4000 Km). Harus
bersih dari kotoran maupun minyak. Kalau ada kotoran yang menempel
pada belt maupun komponen lain akan mengganggu kinerja CVT,
akibatnya timbul bunyi krotok..krotok.. didalam CVT, ulas
Syafrudin, kepala bengkel Clara Motor II di Jl. Arteri Kelapa Dua
No 5, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Bongkar CVT Untuk perawatan dan pengecekan tidak terlalu susah.
Mari kita praktikkan pada Honda Vario. Buka cover CVT pakai kunci T
8 (Gbr. 1), lepas baut selang udara pakai obeng plus. Setelah cover
CVT dilepas, buka mur crankshaft pakai kunci sok 22 dan buka mur
drive shaft pakai kunci sok 19. Tapi sebelumnnya drive pully dan
driven pully ditahan pakai traker penahan pully. Lepas semua
komponen baik depan maupun belakang.
Pemeriksaan Khusus Periksa kondisi masing-masing peranti pakai
sikmat. Cek lebar drive belt. Minimal 18 mm (standar 19 mm) kalau
kurang harus diganti. Periksa kondisi drive belt apakah retak atau
tidak, dengan cara dibalik yang kemudian ditekuk. Kalau ada
keretakan wajib diganti (Gbr.2).
Periksa tapak dalam flywheel (tromol kopling), bersihkan
permukaan dalam pakai ampelas halus. Kalau sudah kemakannya dalam
juga harus diganti (Gbr.3). Kalau sudah aus/kemakan, kerja kampas
sentrifugal jadi lambat sehingga transfer tenaga juga ikut lelet,
akibatnya skutik bisa tambah boros BBM, tambah Adi.
Cek kondisi roller, kalau ada yang rusak atau peyang (tidak
rata) harus diganti keenamnya meskipun hanya 1 yang rusak (Gbr.4).
Kalau cuma diganti yang rusak saja percuma, karena keausan yang
lain juga berbeda sehingga kerja antara yang satu dengan yang lain
tidak rata, tambah pria ramah ini.
Ketebalan roller tidak boleh kurang dari 17,5 mm (standar 17,92
18,08 mm). Kalau kurang dari standar juga wajib diganti.
Jangan lupa cek ketebalan kampas sentrifugal (Gbr.5). Ketebalan
minimum 2 mm, kalau aus/tipis segera diganti. Kerjanya menekan
flywheel sehingga transfer tenaga dari penggerak diteruskan ke
roda. Kalau kampas sentrifugal aus/tipis maka transfer tenaga jadi
lambat dan besutan jalannya lelet, tutup pria yang suka bercanda
ini.
======Untuk menghindari kopling selip, biasanya mekanik
menyarankan mengganti salah satu dari kedua komponen (kampas dan
per kopling) pakai produk yang performanya lebih tinggi dari bawaan
motor. Malah kalau bisa sekalian dua-duanya diganti.
Misal per diganti yang tegangannya lebih keras dari standar.
Dengan sasaran agar dorongannya pada pelat penekan rumah kopling
lebih kuat. Sehingga cengkraman pelat gesek terhadap kampas kopling
lebih menggigit. Alhasil saat gas dibejek untuk berakselerasi,
risiko terjadinya power lost akibat kopling selip bisa
diminimalkan.
Lalu kampas kopling, biasanya dipilih yang bahan kampasnya lebih
kuat mencengkram pelat gesek. Sehingga tidak mudah selip. Namun
pemakaian kedua part ini punya konsekuensi juga lo!
Biasanya kampas kopling racing menganut bahan lebih lembut.
Sehingga lebih cepat habis ketimbang standarnya, ujar Qlay dari
Yovan Speed and Custom. Sedang per kopling aftermarket yang umumnya
lebih keras dari standar, akan membuat angkatan kopling jadi
sedikit lebih keras.
Untuk motor penganut kopling manual, buat yang belum terbiasa
akan membuat tangan cepat pegel. Solusinya, sebaiknya diskusi ke
mekanik berpengalaman tentang per kopling racing yang cocok alias
gak megelin buat motor harian.
Di pasaran, kampas dan perkopling racing tersedia TDR, CLD, TK,
Daytona, Kitaco dan Kawahara. Harga juga bervariatif, dari Rp
88-250 ribuan. Sedang untuk per kopling dibanderol Rp 70-250
ribuan/set.==========HV: Honda Vario
KM: Kurnia Motor Bintaro
DRP: Dr Pulley
SR: Sliding Roller
Var: Variator
HC: Hit Clutch
PS: Pillow Spring
CS: Clutch Spring
AHM: Astra Honda Motor
Dari awal saya saya sudah tertarik mengenai diskusi "bagaimana
meningkatkan performance HV?" Ada beberapa thread mengenai matic
utk increase performance, salah satunya adalah dengan
mengoptimalkan kinerja CVT. Dari diskusi yang berkembang ini ada
banyak masukan dan diskusi hingga akhirnya mengarah pada DRP. Agak
sulit juga awalnya saya mencari referensi mengenai produk ini.
Hingga akhirnya ada salah satu link hasil googling di internet yang
mengarah ke milis kymco.or.id .. jreng jreng ... :shock: Akhirnya
saya putuskan untuk mempergunakan produk DRP utk lebih
mengoptimalkan kinerja CVT di HV saya. Setelah beberapa kali sempet
dak dik duk gara-gara gak kebagian 'jatah' akhirnya dateng juga SR
dan temen-temennya di jakarta. Abis itu bikin janji ke KM untuk
pasang pertama.
Product pertama yang saya pasang dari DRP adalah SR. Bentuknya
berbeda dengan roller asli bawaan HV yang ada. Pada saat pemasangan
SR ketemu sama beberapa temen-temen milis, sempet diskusi panjang
lebar. Kembali ke SR, saran utk ukuran SR yang sebaiknya
dipergunakan adalah sama dengan yang aslinya yakni 13 gr dan tidak
dikombinasikan. Pemasangan mudah dan bisa langsung diaplikasikan
tanpa ada kendala. Setelah pemasangan SR ternyata respon akselerasi
HV terasa lebih ringan dan lebih 'nyaman'. Ada kurang lebih sekitar
1 bulan HV menggunakan SR dan ternyata dalam kurun waktu tsb memang
akselerasi HV saya terasa lebih bertenaga.
Setelah pasang SR, berdasarkan informasi dan diskusi yang
berkembang ada pemikiran bahwa kinerja SR akan lebih optimal
apabila Var juga disesuaikan alias diganti. Bentuk Var asli bawaan
HV lebih kecil diameternya dibanding Var DRP. Fisik bagian dalam
Var DRP dibagian dudukan SR lebih menjorok keluar dibandingkan Var
aslinya. Mungkin ini penjelasan mengapa performa SR akan lebih
keluar apabila menggunakan Var DRP. Namun setelah kutak-katik dan
juga hingga 3 kali bolak-balik ke KM ternyata masih belum bisa
dilakukan pemasangan Var DRP di HV. Bermula dari kendala ukuran
boss yang kepanjangan, namun setelah dibela-belain sama Opa Al
dibikinin boss customize ternyata muncul problem lain yakni ukuran
bibir Var DRP yang tidak bisa masuk dikarenakan lebih lebar. Sempet
terfikir ide utk melakukan customize dengan bubut, namun ada
kendala lain yang membuat ragu yakni mengenai tebal keseluruhan
fisik variator itu sendiri. Var DRP ternyata lebih tebal
dibandingkan dengan Var asli HV. Jadi timbul keraguan andaikata
telah dilakukan penyesuaian thp bibir Var DRP, apakah posisi Var
DRP akan bisa central dengan posisi Clutch? akhirnya saya batalkan
untuk pasang Var DRP di HV saya. Terus terang ini masih menjadi
ganjalan di pikiran saya, karena SR yang udah dipasang tentunya
masih blm bisa optimal. Sempet mikir dalam hati utk custom Var
aslinya HV. Kalo melihat fisik Var DRP kayaknya sih tinggal bawa
aja Var aslinya HV ke tukang bubut utk dilakukan adjustment thp
dudukan SR shg posisinya bisa lebih optimal, disamping beli ring
'washer' tambahan ke beres ahass supaya bisa ditambahkan ke
pemasangan Var asli yang sudah ada. Namun ini juga masih sebatas
pemikiran pribadi, belum sempet nyoba.
Karena rasa penasaran gara-gara Var yang gak bisa dipasang di HV
walopun dah bolak-balik bongkar akhirnya saya putuskan pasang HC.
Bentuk HC dengan clutch asli HV sangat berbeda. Ketebalan
keseluruhan komponen sama, shg HC bisa masuk dan dipasang di HV. HC
yang saya pasang adalah tipe 181401. Di box paket bawaan ada 2 set
CS dan 1 set PS. Total ada 3 set spring. Ukuran CS yang tersedia
adalah 10% dan 20%. Sedangkan ukuran PS hanya tersedia 1 yakni 8,5
Kg. Sebelum pemasangan Opa Al sempat telp ke DRP indonesia (kang
Ryan), disarankan hanya mengganti CS nya saja ke 20%. Berhubung
senapsaran saya minta tolong dipasang yang 10% dulu untuk ujicoba.
Ada kekhawatiran kalo dipasang di 10% maka akan timbul getaran di
motor. Kenapa saya tidak ingin mencoba yang defaultnya? soalnya
pernah ada HV yang coba pasang HC dengan kondisi default ternyata
motor jadi loncat-loncat. Setelah diganti CSnya menjadi 10%,
dilakukan test drive. memang terasa getaran apabila kondisi speed
motor dibawah 10km/jam. namun apabila speed diatas itu tidak
masalah. Test drive hasil penggunaan HC so far memang terasa
memberikan improvement. Tadi pagi pas lewat jalur depan TVRI
biasanya utk 0-100 km/jam HV saya perlu jarak tempuh 2/3 dari jalur
tsb hingga tanjakan masuk ke arah gatsu. Nah tadi baru setengah
jalur odometer dah nyampe angka 100. Agak kaget juga, soalnya saya
sedang boncengan dengan istri plus box 35 liter. Mau nyoba buka gas
lagi agak takut, soalnya istri dah nyowel-nyowel, lagian traffict
dah nyempit lagi. Sptnya penyaluran power jadi lebih optimal. Ada
case khusus sbb: dari kondisi stasioner apabila saya buka gas scr
kasar/besar/penuh dengan tibe-tiba HV saya terasa spt agak loncat,
spt naik bis tingkat jaman dulu, apa ini karena HC menggunakan CS
10%?
efek spt ini lebih terasa apabila bebannya berat (misalnya
sedang boncengan). Itu kalo kondisinya dari stasioner, kalo sudah
jalan gak masalah apabila motor habis akselerasi penuh trus de
akselerasi mendadak trus buka gas penuh lagi efek loncat ini gak
ada.
Overall saya puas dengan produk DRP ini. Cuman masih penasaran
sama Var nya. Untuk sementara saya mau ngerasain dulu HC dengan
settingan CS 10%, minggu depan baru coba pasang CS 20%.Saya juga
dapet info di website Malossi, per CVT ini tersedia dalam berbagai
warna (tingkat kelenturan / rpm). Berikut warna2nya & angka
rpm-nya yg udah saya tau:
- Biru = l.k 1000 rpm
- Violet = l.k 1200 rpm
- Kuning = l.k 1500 rpm
- Putih = ??? rpm
- Hijau = ??? rpm
- Merah = l.k 2000 rpm=================================puley kit
merk dokter pulley
Spoiler for DR.Pulley:
pulley kit
Hit Clutch Kit
roler sedia dari berat 7/8/9/10/11 grambuat vario lbh banyak
dari 9/10/11/12/13/14/15/16 gram
===========melakukan tuning terhadap CVT.
---
http://skutergorbo.blogspot.com/2007/03/basic-tuning-cvt.htmlBagian
CVT
Masing-masing pabrikan skuter matic biasanya men-design sendiri
sistem CVT-nya sehingga dapat menghasilkan performa yang berbeda
dari kompetitor, baik dalam bentuk irit, ngebut, responsif, halus,
bertenaga, dsb. Pada umumnya, bagian-bagian sistem CVT pada skuter
matic yang dapat diperoleh dengan cukup mudah di pasaran adalah
roller, drive belt, driven pulley spring, clutch spring, clutch dan
variator. Lalu bagaimana sebetulnya perbedaan sistem CVT ini
mempengaruhi kinerja skuter?
Contoh yang mudah pada produk Honda Vario, sistem CVT-nya mampu
menghasilkan tenaga bawah yang paling besar dibanding
kompetitornya. Sayangnya, tenaga tengah dan atas justru
dikorbankan. Buktinya, banyak yang mengeluhkan sulit mencapai 100
kpj pada speedometer padahal 0 - 80 kpj bisa diraih dengan cukup
mudah. Gosipnya, hal ini karena design variator yang sedemikian
rupa. Di sinilah rahasia iritnya Vario. Gosipnya lho... Silakan
dibuktikan sendiri.
Contoh-contoh lainnya:
Kymco Free EX, sistem CVT-nya justru kendor tenaga bawah namun
cukup hebat di tenaga tengah dan atas. Rata-rata perbaikan
dilakukan dengan mengganti roller dengan yang lebih ringan dan
mengganti per kopling dengan yang lebih lentur. Sementara di Kymco
jenis Trend SR, justru banyak dikomplain karena tarikan awalnya
yang bisa mendadak responsif sekali. Lalu si pemain lama, Yamaha
Mio, diklaim kedodoran di awal namun kalau sudah kencang bisa
amit-amit kecepatannya. Ada juga Suzuki Spin yang dapat aproval
untuk penilaian keseluruhan dari teman saya yang bisa dibilang
veteran di dunia skuter matic, namun menurut orang dalam Suzuki
yang menemani beliau di saat test ride, si Spin ini masih kalah
sama Kymco Free LX. Nah lho!
Sebelum dilanjutkan, saya mohon para pembaca tidak menjadikan
penilaian di atas sebagai tolok ukur skuter matic mana yang paling
bagus. Sebaiknya, pilihlah skuter matic yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Kalau mau bilang bagus sih, mending
ngelirik produk-produk maxi scooter yang 250 cc ke atas deh.
Misalnya Honda Silverwing ABS gitu. Hahaha!
Kembali ke topik pembahasan. Dari titik ini, tentunya perlu
diketahui apa saja pengaruh dari penggantian masing-masing bagian
tersebut. Mari kita bahas satu per satu:
Roller
Bagian paling umum dalam tuning skuter matic. Secara umum,
roller berpengaruh terhadap akselerasi. Roller pada skuter matic
berjumlah 6 buah dan terletak di dalam puli atau sering disebut
rumah roller (front pulley). Penggantian roller dapat dilakukan
secara keseluruhan atau kombinasi masing-masing 3 roller dari dua
berat yang berbeda. Makin ringan berat keseluruhan rollernya,
semakin cepat akselerasi skuter. Semakin berat roller, maka
akselerasi akan berkurang, tapi tekanan terhadap driven pulley akan
semakin besar dan dapat menambah speed si skuter. Roller tersedia
dalam berbagai berat dan ukuran. Bahan yang diklaim bagus untuk
roller adalah teflon yang dapat meminimalisir aus dan menjaga
bentuk roller agar tidak lekas benjol / melonjong.
Drive Belt
Banyak yang menyebutnya dengan fan belt atau v-belt. Drive belt
yang kurang baik sering menyebabkan selip pada CVT. Akibatnya
banyak tenaga mesin terbuang percuma. Belt yang bagus harus dapat
mencengkeram front pulley dan driven pulley dengan baik. Kendala
utama belt pada sistem CVT yang telah di-tuning yaitu mudah aus
bahkan cepat putus. Cukup menjengkelkan kalau sampai terjadi di
tengah perjalanan. Pemilihan bahan belt turut berperan. Bahan yang
diklaim paling kuat dan bagus untuk sistem CVT yang telah di-tuning
adalah kevlar. Tentu harganya pun lebih mahal daripada belt
biasa.
Driven Pulley Spring / Torque Spring
Sering disebut sebagai per CVT. Tugasnya untuk menekan driven
pulley sedemikian rupa agar kecepatan dapat beranjak tinggi.
Rata-rata torque spring tipe racing memiliki daya pegas yang sangat
keras. Hal ini ditujukan agar dapat lebih maksimal menahan tekanan
dari drive belt terhadap driven pulley di saat kecepatan tinggi.
Namun jangan sampai sembarangan memasang torque spring! Jika
terlalu keras, maka akibatnya drive belt akan mendapat 'perlawanan'
yang lebih berat dan menjadi jauh lebih cepat aus, bahkan putus.
Selain itu, akibatnya dapat lebih cepat merusak driven pulley
karena terus menerus mendapat tekanan yang tinggi.
Clutch Spring
Banyak disebut dengan per kopling. Tugasnya adalah membuat
kopling 'menggigit' setelah RPM mencapai putaran tertentu. Begitu
juga saat terjadi loss atau selip pada CVT (yang memang lumrah
terjadi), clutch spring kembali membuat kopling mencengkeram driven
pulley dan CVT pun kembali dapat menyalurkan tenaga mesin ke
putaran roda. Pelajari baik-baik tipe clutch spring agar diperoleh
hitungan yang tepat terhadap seberapa cepat kopling mencengkeram
driven pulley dari keadaan stasioner.
Clutch
Semua skuter matic yang tinggal gas-rem-gas-rem pasti
menggunakan clutch (kopling) tipe kering. Clutch ini tidak
memerlukan oli kopling dan hanya akan menggigit pada angka RPM
tertentu. Jika RPM berada di bawah angka tersebut, clutch dengan
sendirinya tidak akan menggigit atau selip. Clutch yang bagus akan
mampu menerima beban lebih besar daripada clutch standar bawaan
pabrik. Beban berat biasa terjadi saat skuter disemplak
berboncengan atau ketika bergerak di jalan menanjak. Salah satu
indikasi yang sering terlihat adalah jarum speedometer yang menurun
dengan kondisi grip gas stabil. Clutch tertentu mampu meminimalisir
bahkan menghilangkan gejala penurunan performa tersebut, hingga
batas beban yang ditentukan tentunya.
Variator
Ada juga yang menyebutnya sebagai puli atau rumah roller. Memang
di dalam variator inilah 6 buah roller ditempatkan. Design bentuk
ramp / bidang miring pada variator berpengaruh terhadap speed atau
tenaga tengah ke atas. Perputaran variator menimbulkan pergerakan
sentrifugal pada roller yang kemudian menekan piringan variator.
Pergerakan variator ini membuat belt bergerak mengencang dan
mengendur. Melalui pergerakan inilah kecepatan sebuah skuter matic
berubah-ubah. Sayangnya, saya belum dapat informasi lebih lanjut
mengenai design ini. Bentuk seperti apa yang lebih bagus untuk
tenaga bawah dan yang seperti apa yang bagus untuk mengejar top
speed? Nanti akan saya update jika sudah ada data-datanya. ;)
---
Ada special case pada Vario. Karena tenaga bawahnya yang sudah
sangat responsif, maka diperlukan set roller yang lebih berat untuk
menunjang speed.
Teorinya:
"semakin keras spring, maka butuh roller berat untuk 'memaksa'
driven pulley menutup (artinya menekan torque spring) melalui
distribusi dari drive belt"
Tebakan saya, selain design variator yang unik, driven pulley
spring bawaan Vario sudah cukup keras. Sebab melaui perbandingan
berat roller standar Vario dengan roller standar skuter lainnya, 13
gram sudah termasuk cukup berat. Skuter lain yang menggunakan berat
tersebut rata-rata kelasnya 125 cc ke atas, sementara Vario hanya
108 cc saja. Bisa saja tebakan saya ini salah. Jika Anda tahu
informasi yang lebih benar, silakan bantu share dengan teman-teman
pembaca lainnya dengan mengisi comment pada artikel ini.
Demikianlah hal-hal yang dapat saya bahas dalam artikel ini.
Mudah-mudahan bisa berguna Sebetulnya masih banyak hal yang dapat
dilakukan untuk membuat performa skuter kita lebih ganas lagi.
Namun saya rasa untuk penggunaan sehari-hari yang mewajibkan safety
riding hingga penggunaan untuk keperluan touring, tuning pada CVT
sudah cukup memenuhi kebutuhan tersebut. Mohon maaf apabila ada
kekurangan dalam artikel ini. Apabila memang ada, saya mohon
koreksinya. :)
===================
http://toobleeblogs.blogspot.com/2010_03_01_archive.htmlMentok
40 Km/Jam 2010-02-12 21:49:45
Salah satu pemilik Suzuki Spin 125 asal Sudimara, Pinang,
Tangerang bingung. Kecepatan skubeknya hanya mentok 40 km/jam.
Untuk akselerasi sih cukup lumayan. Artinya mirip motor normal,
namun begitu mencapai angka 40 km/jam langsung stagnan. Tidak mau
nambah.
Geber mentok 40 km/jam mana tahaaannnn.... Kapan sampainya, Bro?
Akhirnya pemilik yang asli Madura itu mendatangi bengkel franchise
khusus matik Kawahara cabang Tangerang. Di sana ketemu Arif Marifat
dan diskusi sebentar.
Dari hasil diskusi taunya pemilik Spin 125 ini belum lama ganti
oli. Namun tidak servis rutin. Juga motor dipakai setiap hari.
Namun kondisi mesin masih bagus. Seperti asap knalpot masih bersih
dan kompresi masih padat.
Menurut Arif, kejadian seperti ini tidak hanya di Spin. Banyak
juga terjadi di skubek lain. Terutama di matik baru yang sudah
menggunakan filter basah. Itu lho filter kertas yang dari pabriknya
sudah mengandung oli. Lalu apa saja yang bikin skubek tidak mau
lari? Berikut penjelasan Arif.
FILTER UDARA KOTOR
Roller peyang pasti dialami semua tipe skubek yang menggunakan
sistem CVT. Bentuk itu bikin kerja transmisi tidak maksimal dan
menimbulkan suara berisik.
Menurut Arif, bagusnya CVT diservis setiap 8.000 km. Sekalian
roller dicek untuk memastikannya. Jika sudah peyang, beratnya
berkurang. Akhirnya tidak maksimal menekan puli depan. Dan tak kuat
menakan belt. Kalau sudah begitu, kecepatan motor jadi ngedrop,
jelas mekanik ramah dan bersedia diajak diskusi lebih lanjut soal
skubek di bengkelnya.
Ini dia biang kerok kecepatan skubek mentok 40 km/jam. Kelamaan
dipakai, karet vakum karbu jadi keras dan skep tidak bisa terangkat
maksimal, jelas Arif yang berambut cepak itu.
Solusinya tentu harus ganti. Katanya karet karbu khusus Spin 125
yang asli paling mahal Rp 30 ribu. Dipastikan motor akan kembali
berlari.
Arif juga mewanti agar tetap awet. Jika bongkar karbu, jangan
masukan karet vakum ke dalam bensin. Bikin keras dan getas, jelas
mekanik yang bermarkas di dekat Pasar Bengkok, Tangerang.
ROLLER PEANG
Filter alias penyaring udara sangat vital. Bila lama dipakai
akan tersumbat kotoran. Meski disemprot angin kompresor, tetap saja
partikel kecil sudah kelewat merekat kuat di pori-pori filter.
Meski dibersihkan hanya sebentar berfungsi baik. Nantinya mampet
lagi, jelas Arif.
Ujung-ujungnya udara yang masuk ruang bakar terhambat dan hanya
sedikit. Bensin yang terisap udara juga sedikit. Makanya motor
tidak mau diajak berlari cepat. Dan pastinya juga bakal jadi lebih
boros Makanya dianjurkan Arif, ganti setiap 15.000 km.
KARET VAKUM KARBU KERAS
===========
basic concept upgrade performance dari dulu sampai skrg masih
sama aja:
- perbesar intake: rejetting/upgrade carb
- perbesar kapasitas engine: bore/stroke up
- perbesar outtake: upgrade exhaust
sbg pelengkap:
- drive train: roller, pulley, face drive, belt, clutch, gear
ratio
- ignition: coil, plug, cdi
====================
halo para kymcoers saya mo berbagi pengalaman ... masalah
akselerasi dari tunggangan saya Trend 2000 yang sepertinya belum
memuaskan walaupun sudah dimodif dg separuh Dr Pulley ( mesin tdk
diutak-atik ), perubahan yang saya coba yaitu dengan memasang
Variator + SR Pulley combine 13/14, busi irridium NGK CR7HIX trus
ganti per CVT racing katanta poenya Vario......tapi seteleh berapa
lama di jalanken perubahan tidak begitu optimal ...and katanya ada
yang bilang bawa Trend 2000 itu lebih paik pake standarnya
aja..karena si Trend itu sudah kenceng kalo standar aja bener nggak
..... kalo memang iya ada yang sudah coba performancenya antara
standar dg modif - modif penggantian suku cadang dr Pulley atao
lainnya ( mesin tdk dioprek/tdk di bore up ).....
==============http://sinisaja.com/product/0/30/Dr-Pulley-Full-setDr
Pulley Full set
Top of Form
Price Rp 1,650,000
Bottom of Form
Description Dr Pulley Full set
Dr Pulley Full set terdiri dari kampas kopling, roller dan
variator mampu meningkatkan performa motor matic, membuat tarikan
motor matik menjadi lebih responsif.
* tersedia untuk motor mio, vario dan kymco
2010 www.sinisaja.com
Solusi Berbelanja Online
Email: [email protected]
Call: 021-92637522
SMS: 085740020168
YM: ss_csone
Hari minggu dan hari raya (Libur)
Office: Jl. Raya Bekasi-Narogong KM 19.5 Cileungsi Bogor
Atau yang lengkap di
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1466356 (
http://www.tokobalap.com/Sliding roller :
Hit Clutch :
Pulley Kit :
==============Kami menjual pulley motor matic (hasil modifikasi)
dan terbukti meningkatkan performa
kami menjual pulley motor matic hasil modifikasi yang terbukti
meningkatkan performa yang telah diuji coba dengan dyno test.pulley
tersebut berasal dari pulley baru (standard) yang telah
dimodifikasi..
mengapa dari pulley standard? alasannya adalah:..1.pulley
standard telah diuji coba oleh pabrikan yang mengutamakan faktor
durability (ketahanan) baik dari segi kinerja maupun
material.2.memudahkan perawatan dan penggantian part
(roller,grease,dll..),karena tetap menggunakan parts standard
bawaan motor.3.sudut atau derajat pada pulley sama dengan bidang
pada belt sehingga meminimalisasi gejala slip yang biasa terdapat
pada pulley racing yang sudutnya telah diubah.4.profil derajat
roller travel pada pulley standard bawaan motor sesuai dengan
spesifikasi mesinnya. (misal mesin yang mempunyai stroke panjang
maka torsi pada rpm bawah besar,demikian sebaliknya..profil
tersebut mempengaruhi pada output tenaga)
**CVT adalah hanya penerus daya, jadi jika CVT disetting ideal
maka tenaga yang dihasilkan mesin tidak terbuang !!!**PABRIKAN
MEMBUAT OPTIMAL,KAMI MEMBUAT MAKSIMAL !!
-BAGIAN YANG DIMODIFIKASI:
-CONTOH PERBEDAAN ROLLER TRAVEL :
HASIL PENGUJIAN PADA MOTOR YAMAHA MIO STANDARD DENGAN DYNO
TEST:
HASILNYA ADALAH MAX POWER 7,8 (8367 RPM) DAN TORQUE 8,05 (5060
RPM)
HASIL PENGUJIAN PADA MOTOR YAMAHA MIO STANDARD (DENGAN
MENGGUNAKAN PULLEY HASIL MODIFIKASI) DENGAN DYNO TEST:
HASILNYA ADALAH MAX POWER 7,8 (5834 RPM) DAN TORQUE 10,70 (4840
RPM)
**(UNTUK SEMENTARA HASIL PENGUJIAN HANYA PADA YAMAHA MIO)
hasil ini membuktikan pulley hasil modifikasi ini sanggup
menaikkan power dan torsi (hingga 2,65 dk) yang dicapai pada rpm
yang lebih rendah.jadi untuk mendapat tenaga yang maksimal tidak
perlu gas pol yang hanya akan memboroskan bahan bakar dan
mengakibatkan keausan pada part mesin.
kami menjual pulley hasil modifikasi ini Rp 180.000,_ **HARGA
SUDAH TERMASUK ONGKIR JABODETABEK**(MAAF GAN,SEMENTARA KAMI HANYA
MENJUAL UNTUK YAMAHA MIO)
untuk para juragan yang mau nanya-nanya silahkan via e-mail
[email protected] atau PM saya gann...
SILAHKAN HUBUNGI 021-94206650 (BERHUBUNG SAYA SERING MOBILE MAAF
KALO GA DIANGKAT GAN,MAKLUM DIATAS MOTOR, SMS AJA PASTI SAYA BALESS
GANNN...)
======
Soal kopling di bebek, trik yang banyak dilakukan supaya
gigitan
kopling makin legit biasanya menambah kampas kopling bekas satu
lembar lagi.
Gunanya sama, supaya kopling tidak selip dan tenaga cepat
tersalur. Fungsi
lain, malah bikin kampas kopling lebih awet. Tapi, efeknya
mungkin di pedal
persneling jadi terasa lebih keras. Jangan lupa, setel
koplingnya secara
berkala.
Kalau skutik pasang dr pulley tenaga tersalur maksimal yah,
ada
masukan gak kalo buat bebek Kymco Spike 120 RR. Biar tenaga
mesin
125cc nya tersalur maksimal bagaimana yah. Apa ganti kampas
kopling
tipe kompetisi? bahan percobaan produk Dr. Pulley. Saya tertarik
juga untukmencobanya.
menyarankan saya mengganti satu per satu, slidding roller,
variator baru kemudian hit clutch. Masalahnya adalah, sama seperti
yang Pada
titik ini, LX
> saya standar dan saya hanya melakukan penggantian 3 buah
spring
> clutch dengan spek 1000 RPM dari NCY. Tujuannya, membuat
kopling
lebih cepat
> engage sehingga tarikan bawah bisa 'dikorting' RPM-nya
dan
barangkali bisa
> membuat konsumsi bensin sedikit lebih irit karena throttle
tak
perlu dibuka
> besar untuk start awal. Komposisi roller adalah standar
bawaan
motor, bensin
> Pertamax, oli mesin oli 'ijo' Kymco, kilometer 3000 KM dan
belum
service,
> bobot pengendara sekitar 60 kg.
> Tujuan
> saya melakukan modifikasi Dr.Pulley ini memang untuk
mengejar
akselarasi
> lebih ganas untuk membelah kemacetan. Berdasarkan
konsultasi
dengan "Dr.Puli"
> Indonesia from Bandung - Ryan Dharmawan, ring washer dua
dan bobot
slidding
> roller mengikuti bobot roller asli yaitu 10 gram. Saya
tidak
melakukan
> kombinasi dengan mengingat baik-baik kata Mas Riza, "
Standard is
the best"
> :) Kang Ryan si Dr.Puli, tidak memasang ring washer alias
nol karena
> tujuannya mengejar top speed. Ring washer dua buah,
digunakan juga
oleh Kang
> Pupung dan Mas Ubay seingat saya.
>
> Tiba giliran HitClutch, Sutar tampak mengamati sejenak.
>
> "Per-nya ada dua ya ? Seperti apa cara kerjanya ?" katanya
sambil
> membolak-balik HitClutch yang bobotnya memang lebih berat
dari
bawaan motor
> tersebut.
>> Untuk LX, HitClutch menyertakan tiga set spring
masing-masing untuk
Spring
> Clutch dan Pillow Spring. Satu set spring sudah terpasang
di
HitClutch, saya
> sebut saja mengikuti Kang Pupung ini adalah 'Default'.
Kombinasi
lain adalah
> 20 % dan 40 % untuk Spring Clutch dan 10,5 Kg dan 9,2 Kg
untuk
Pillow
> Spring. Sebelum pemasangan, saya mengontak Dr.Puli untuk
konfirmasi
> kombinasi yang pas yang sudah diriset terlebih dulu oleh
beliau
pada Pink
> LX-nya.
>
> "Spring Clutch kasih 40 %, Pillow Spring coba dulu Default"
-
kombinasi yang
> saat ini digunakan oleh Kang Ryan sendiri.
>
> "Ada jeda ? Mirip masuk gigi satu ! Tapi power ngisi terus
nih."
lapor Sutar
> sambil menyerahkan motor ke saya untuk dijajal. Halaman
bengkel tak
cukup
> luas untuk menjajal produk Dr. Pulley yang sekarang
terpasang.
>
> Feeling pertama : dari diam ke bergerak, motor jadi
'ganas'. Saat
gas
> dipelintir, memang ada jeda seperti naik bebek masuk gigi
satu.
Kosong, tapi
> habis itu ngibrit. Ini yang dimaksud Dr.Puli seperti 'naik
motor
berkopling
> manual'. Begitu engage, habis perkara. Tidak ada
selap-selip lagi.
Gejala
> mengganggu, buritan terasa bergetar saat gas dipelintir
perlahan /
diurut.
> Jika digentak kasar, gejala getaran terjadi hanya sedetik,
habis
itu motor
> melesat.
>
> Telpon lagi ke Dr.Puli untuk laporan pertama. Saya tak
begitu
khawatir soal
> jeda yang terjadi, karena masih berada di bengkel jadi
masih bisa
untuk
> minta Sutar mengubah kombinasi - jika diperlukan. Namun
getaran ini
yang
> ingin saya lenyapkan.
>
> "Spring Clutch kasih 40 %, Pillow Spring ganti ke 9,2 Kg" -
saran
> Dr.Pulibila saya masih kurang puas. Kombinasi ini terbukti
lebih
> smooth dan halus,
> namun kalah brutal dari Spring Clutch 40 % dan Pillow
Spring
Default untuk
> urusan performa, jelas si Akang. Nanti saja, kita jajal
dulu yang
satu ini.
> Toh untuk mengganti Pillow Spring, tak perlu sampai lepas
piranti
kopling.
> Cukup buka 'bell'-nya saja. Gejala getaran saat tarikan
awal ini
juga saya
> alami saat penggantian Spring Clutch spek 1000 RPM dari
NCY. Tapi
kemudian
> mereda setelah beberapa saat digunakan. Kesimpulan bodoh
saya, per-
nya masih
> keras. Lama-lama, titik ulur-nya mungkin sudah ideal dan
tak
sekeras dulu.
> Mungkin Hit Clutch juga demikian.
>
> Saatnya tiba. Perjalanan pulang sejauh 40 km.
>
> Pertama motor keluar dari bengkel, kemacetan menghadang.
Getaran
yang
> mengganggu masih terasa. Begitu juga dengan jeda yang
timbul bak
motor masuk
> gigi satu tersebut. Saya mencoba menajamkan feeling untuk
merasakan
getaran
> itu. Keluar dari kemacetan, beberapa ruas jalan tampak
memungkinkan
untuk
> menjajal. Modus yang saya pakai, brutal dalam buka tutup
gas.
Riding style
> saya, biasanya urut gas secara perlahan dan teratur.
>
> Kang Ryan dan saya sendiri cukup mengkhawatirkan saya tidak
bisa
merasakan
> produk yang mana yang memberikan peningkatan secara
signifikan
lantaran saya
> pasang sekaligus semuanya. Saat melakukan pengetesan, yang
pernah
saya baca
> dari review rekan-rekan yang sudah duluan menjajal produk
ini
adalah benar.
> CVT berdesing lebih hening. Jarum spidometer kelewat lincah
dan
terlihat
> 'nyolot' untuk menyentuh-nyentuh angka 100, which is ...
satu hal
yang cukup
> sulit saya lakukan biasanya sehari-hari. Variator dan
slidding
roller, saya
> yakini penyebab ini semua. Serasa naik jet ? Terlalu
berlebihan
kali yah ..
> tapi itulah yang saya pikir saat melesat. Ringan. Halus.
Cepat.
This is
> JetMatic, though :P
>
> Di mana khasiat HitClutch ? Sekarang saya coba mencarinya.
Sama
seperti Kang
> Pupung, pengetesan saya lakukan dengan hanya mengandalkan
feeling
saya
> sebagai penunggang motor ini sehari-harinya. Tidak ada alat
sahih
dan
> pengetesan ini bisa saja relatif buat rekan lain.
>
> Ketika kita menggunakan HitClutch, kita akan jadi tahu yang
namanya
kopling
> selip. Demikian penjelasan Dr.Puli. Dan itu memang
terbukti.
Memang saat
> gas dipelintir, di gas tidak terasa padat seperti saya
menggeber-
geber
> gas Nouvo milik Mitra 2000 yang sudah bore up ke 225 cc
dimana
setiap
> derajat putaran gas adalah tenaga - tapi HitClutch membuat
kita
atau saya
> setidaknya selaku orang awam .... mampu merasakan
gigitan
akselerasi yang
> berbeda dari kopling standar. Beberapa tanjakan flyover
seperti
Saharjo,
> Kampung Melayu hingga Penggilingan tak mampu meredam
kebuasan
akselerasi,
> persis seperti yang disebut Kang Pupung ! Akselerasi tetap
ada
bahkan saat
> motor menanjak. Dalam kondisi ngebut, tanjakan flyover
Kampung
Melayu mampu
> membuat LX mencapai 90 km dalam kondisi menanjak dan jarum
spido
ngotot
> untuk terus merambat naik dan bukannya nge-drop.
>
> Dari titik diam ke bergerak, kopling engage lebih cepat
ketimbang
kopling
> standar atau kopling dengan per 1000 RPM. Memang masih
kalah cepat
dari
> Vario yang di mata saya merupakan skutik teresponsif di
tarikan
awal. Tapi
> sesudah itu ... ampun deh, kita bisa merasakan hentakan
halus badan
ke arah
> belakang akibat gigitan akselerasi yang terjadi.
>
> Topspeed memang tidak bertambah ( ingat, saya tidak
mengutak-atik
bagian
> lain ) tapi akselerasi meningkat pesat. Ini yang saya
butuhkan,
girang saya.
> Motor ini sekarang jadi cukup berotot untuk stop and go
di
kemacetan.
> HitClutch membuat motor efisien dengan mengurangi secara
drastis
tenaga
> mesin yang terbuang percuma lantaran selipnya kopling.
Percaya deh,
mesin
> standar itu aslinya cukup kencang lho selama tenaga bisa
disalurkan
> maksimal.
>
> Anehnya, jeda dan getaran berangsur lenyap ketika motor
kembali
terhadang
> kemacetan dan memaksa saya berhenti. Ketika kembali jalan,
motor
> normal-normal saja. Sudah tidak ada jeda dan getarannya
bahkan
lebih halus
> ketimbang saat saya menggunakan kopling standar dengan per
kopling
spek 1000
> RPM. Tapi jika mau paling halus, memang standar motor yang
paling
sip :)
> Kondisi ini membuat saya menarik kesimpulan, setiap
utak-atik CVT,
memang
> butuh sedikit waktu untuk penyesuaian. Dan cara yang paling
baik
mengetahui
> kualitas dan performa barang yang dijajal, adalah ala
MotoMan :)
Saat motor
> kemudian saya jalankan dengan perlahan, tenaga tersalur
lembut dan
terasa
> suara CVT yang makin hening. Saya hentikan motor dan coba
jalan
kembali
> beberapa kali. Coba pelintir gas secara halus, gas digentak
secara
kasar
> .... jeda sudah hilang, getaran tak terlalu mengganggu. Hmm
...
asyik.
> Pemasangan part kompetisi ini tak sampai mengorbankan
kenyamanan.
Ini yang
> saya suka. Biasanya, begitu dijejali part kompetisi, motor
jadi tak
enak
> untuk jalan-jalan. Dr.Puli from Bandung maupun Dr.Pulley
from
Taiwan memang
> tak jual 'angin goreng' ala Sutiyoso.
>
> Sama seperti Kang Pupung, saya pun menjajal secara
berboncengan.
Bobot
> boncenger lebih kurang 55 kg. Motor juga mengangkut
berbagai barang
bawaan
> jadi saya pikir cukuplah untuk mengetahui respon motor
saat
boncengan secara
> normal. Percaya atau tidak, dalam kondisi boncengan
sekalipun
akselerasi
> tetap menggigit, legit dan asyik. Dikebut di trek lurus
secara
dadakan,
> tidak ada power loss. Ringan. Boncenger pun bilang,
"Kayaknya
enteng banget
> sih bawanya ?" Menakjubkan, dalam kondisi boncengan
sekalipun jarum
> spidometer seolah nantangin terus angka 100 kmh. Sulit
menggambarkannya pada
> tulisan, rekan-rekan harus mencobanya sendiri.
>
> Jika ada waktu, mau juga saya coba kombinasi lain buat
HitClutch
berhubung
> spring yang dikasih memang asyik buat coba-coba yang paling
pas sama
> karakter kita. Secara Dr.Puli juga masih terus utak-atik :)
Tapi
penyakit
> jelek lainnya, saya jadi penasaran untuk menjajal karbu
konvensional,
> menggantikan karbu vakum asli LX. Hal ini saya pikir bisa
untuk
mengurangi
> gejala karbu vakum yang telat merespon pelintiran gas.
Barangkali
ada yang
> sudah mencoba atau barangkali bisa memberi masukan seperti
spek
karbu yang
> bisa digunakan, komposisi spuyer yang ideal untuk mesin
standar dan
intake
> yang bisa digunakan. Kalau kebetulan ada rekan yang ingin
mencoba
motor
> saya, saya persilahkan dengan senang hati. Supaya
penilaiannya bisa
lebih
> komprehensif dan hasilnya bisa lebih maksimal untuk kita
semua
> sama-sama. Biasanya saya mangkal ke Beres Bintaro buat
service
berkala.
> Urusan ajaib, saya serahkan ke Kurnia Motor dengan bantuan
Sutar.
Belum
> punya stiker milis nempel di sepatbor belakang, kecuali
Stiker Kymco
> Bintaro, kelir motor silver, stripping polos, sok merah JR,
plat
nomor B
> 6136 UFH dan yang paling gampang dikenali ... pemiliknya
ganteng :)
> gubraaak....
>
===================================HARGA DALEMAN CVT
2010-10-22 23:33:08
5883hal15_lead_gt.jpgMemilih skubek juga harus memikirkan jangka
panjangnya. Jadi, tidak melulu murah di awal dan mahal
belakangan.
Kalau di skubek, harga komponen daleman CVT yang bisa
dibandingkan. Sebab, biasanya pemilik motor matik bakal berteriak
ketika komponen CVT harus diganti. Teriak minta tolong karena
harganya lumayan tinggi.
Supaya lengkap mari bandingkan banderol komponen fast dan slow
moving. Part fast moving kemampuannya sangat terbatas pada jarak
tempuh atau pemakain yang lebih cepat. Seperti contoh roller atau
v-belt yang disarankan harus lakukan penggantian setiap tunggangan
sudah menempuh jarak 10.000 km atau lebih 1 tahun.
Selain itu kudu lihat harga komponen slow moving. Kerusakan part
terlacak dari tingkat keausan yang menyebabkan perubahan bentuk.
Ya, misalnya rumah roller bakal lebih lama diganti baru ketimbang
rollernya sendiri. Sebab memang kondisi dan kemampuan komponen yang
dirancang tahan gesek juga tekanan.
Selain itu wajib tahu juga daleman CVT yang bisa saling tukar
antar merek motor. Contoh kampas kopling. Kampas kopling ganda
milik Honda BeAT. Banyak dipakai untuk merek lain.
Banyak pemilik Mio pasang kampas kopling BeAT. Alasannya karena
lebih awet dan bagus untuk akselerasi karena lebih panjang, ungkap
Sugeng dari Cineng Motor di Batas, Kreo, Ciledug, Tangerang.
Selain lebih kuat, harga kampas kopling BeAT juga lebih murah.
Kalau tidak percaya, lihat saja harganya di tabel atas. Lengkap
kan?
================
Substitusi Kampas Kopling Otomatis Mio Dengan BeAt
OTOMOTIFNET - Substitusi komponen tak cuma dari satu merek
motor. Tapi beda produsen juga bisa. Contoh kampas kopling otomatis
atau biasa disebut kampas kopling ganda antara Honda dan
Yamaha.
Kali ini, Yamaha Mio pakai komponen dari Honda BeAT, terang
Bambang dari bengkel Ben x Motor di Maruya Ilir, Kembangan,
Jakbar.
Masih katanya, kampas BeAT jauh lebih murah, Rp 110 ribu. Coba
bandingkan harganya dengan Yamaha Mio sebesar Rp 232.500. Bedanya?
Kalau di Mio mesti memborong satu set termasuk mangkuknya,
sementara punya BeAT bisa dibeli kampasnya saja tanpa dudukan
kampas kopling.
Proses pemasangannya juga mudah, gak perlu mengubah sedikit pun
di rumah CVT Mio, lantaran bentuk dan ketebalannya sama persis dari
kedua merek motor ini. Nah, daripada penasaran, kita langsung saja
buktikan.
Gbr 1Gbr 2
Gbr 3Gbr 4
Pertama siapkan perkakasnya; obeng kembang, obeng min, T-8,
T-12, ring 24, tang lancip dan treker. Sudah? Sekarang lepas dua
baut dek cover bagian bawah dekat footstep belakang dengan obeng
kembang, lalu copot dua baut footstep dengan kunci T-12, agar saat
mencopot rumah CVT tidak terganjal oleh footstep.
Selanjutnya lepaskan semua baut berjumlah 12 buah di cover CVT
pakai kunci T-8 (gbr.1). Setelah casing CVT-nya terpisah dari
dudukannya, terlihatlah perangkat kampas kopling otomatisnya dan
lepas komponen itu dengan bantuan treker dan kunci ring 24
(gbr.2).
Gbr 5
Langkah berikutnya, angkat kopling ganda yang menyatu puli
belakang pakai tangan dan lepaskan juga belt-nya. Lalu letakkan
puli di tempat yang rata untuk membuka mur pengikatnya dengan
menggunakan kunci Inggris.
Hati-hati saat melepas murnya, bagian pinggir mesti ditahan
dengan kaki dan tangan. Sebab, per CVT di dalam akan mendorong
dengan keras ke atas, wantinya sambil mencontohkan cara melepasnya
(gbr.3).
Kelar melepas mur tadi, terdapat tiga per penahan kampas kopling
ganda, langsung deh tarik keluar pakai tang lancip (gbr 4). Lantas
copot ring spi pengunci di setiap sepatu kampas pakai obeng minus
(gbr.5) berikut ring di bawahnya setelah ring spi.
Setelah semua ring copot, tinggal tarik sepatu kopling yang lama
dan ganti punya Honda BeAT. Beres deh. Oh ya, cara pasangnya
kebalikan waktu membukanya tadi.
=================Bengkel Press Motor
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1832437&page=9Menyediakan
jasa press body/rangka motor, velg racing, fork/segitiga, disc
brake/cakram, swing arm.-tanpa ketok-cepat,akurat dan murah.
Workshop :jl.Bangunan Barat, Rawamangun, Jakarta Timur*patokan
bengkel resmi yamaha sunda dan kampus STEI di jl.kayu jati
rayahubungi :
085697594878/02191580600(adam)/021-47860022(acong)buka bengkel :
senin s/d minggu.jumat liburjam buka : 08.00 s/d 17.00
Spoiler for peta lokasi *thx to bro toiletbauk:
Mengapa anda harus mempercayakan motor anda kepada kami??
1.Dalam pengepressan Insya Allah TANPA KETOK, sehingga motor
kesayangan anda akan tetap mulussss. 2.Bisa dilihat proses
pengepressannya cuy,hehe...dan juga bisa ditungguin supaya CEPAT
SELESAI. 3.Tim Press kami adalah tenaga AHLI yang sudah
berpengalaman. 4.DIPERCAYA oleh bengkel-bengkel lain. 5.HARGA yang
KOMPETITIF. 6.GARANSI 2 minggu ( kecuali velg racing )
==========
Upgrade CVT, Lincah Dipakai Ngejos
Per CVT merek Endurance. Spek Mio lebih keras
OTOMOTIFNET - Skutik Suzuki Skydrive dengan modal mesin 125cc,
sudah terkenal lincah dan responsif. Tapi buat bikers yang suka
ngebut, konon masih kurang jos. Biar makin lincah dipakai ngejos,
rahasianya simple. Cukup upgrade CVT untuk mengurangi selip
sehingga tenaga mesin bisa tersalur maksimal di roda.
Seperti dibuktikan Steven, mekanik Mandiri Sakti Modification
(MMS) di Pamulang, Tangerang. Pertama, ganti bobot roller.
Per sentrifugal TDR punya Mio
Standarnya terlalu berat, sehingga akselerasi kurang responsif.
Cukup ganti 3 roller dengan berat 12 gram. Sisanya tetap standar.
Pasangnya selang-seling. Roller bisa pakai punya Spin, terangnya
bersemangat.
Kedua, per CVT ganti yang memiliki spek sedikit lebih keras
untuk mengurangi selip. Silahkan pakai punya Yamaha Mio tapi produk
aftermarket seperti merk Endurance.
Ketiga, per sentrifugal justru diganti dengan spek lebih lembut
agar mengembang lebih cepat. Alhasil tarikan motor bisa lebih
responsif. Silahkan pakai merek TDR yang memiliki spek 1000 rpm.
Part ini juga punya Mio, tutup Steven.
Roller dipasang selang-seling
Daftar BelanjaPer CVT Endurance + pasang = Rp. 75 ribuPer
sentrifugal TDR 1000 rpm + pasang = Rp. 50 ribuRoller + pasang =
Rp. 150 ribu
Seputar Kopling Sentrifugal 2009-07-31 20:48:49
Kondisi habisnya kampas kopling ini juga bisa beragam. Enggak
hanya tebal saja yang bisa dijadikan patokan. Tapi mengenai
panjangnya kampas dari ukuran yang seharusnya juga bisa membuat
kinerja kopling malah jadi tidak sempurna.
Dengan ausnya kampas, beberapa gejala bisa dideteksi. Bicara
selip, tentu saja dong! Kan kondisi kampas tidak lagi sempurna
mengunci mangkuk kopling tuh. Artinya butuh putaran mesin yang
lebih tinggi lagi untuk bisa untuk memutar roda alias membuat motor
mau berjalan.
Lalu selain gajala selip, masalah ausnya kopling lainnya juga
bisa dirasakan ketika motor berjalan. Ya, motor terasa
tersendat-sendat layaknya letikan busi di dalam ruang bakar yang
dalam konsisi mati-hidup. Apalagi jika kondisi mangkuk kopling
sendiri juga sudah aus atau peyang. Dipastikan bakal bisa bikin
tersenda deh jalannya skubek.
Cara memperbaikinya yang bikin sewot. Sepatu atau kampas kopling
harus diganti satu set. Yaitu tiga buah. Biar murah bisa beli
sepatunya saja. Harganya satu biji bisa di kisaran Rp 65 ribu.
Silakan aja dikalikan tiga.
Awas! Dalam membeli kampas ini jangan sekaligus dengan rumahnya.
Harga jualnya dipastikan mengagetkan. Namun jika beli ketengan atau
kampasnya doang,, periksa juga kondisi per sepatunya. Jangan-jangan
sudah lemah. Karena jika sudah loyo, putaran mesin mudah terhubung
ke roda belakang.
Standarnya sepatu kopling baru terhubung ke roda belakang pada
2.000 rpm. Nah, bagaimana jika per sudah loyo? Dipastikan, belum
mencapai putaran segitu roda belakang sudah berputar duluan.
Repotnya lagi ketika mesin baru tahap langsam, roda belakang malah
sudah ikutan berputar.
Makanya ada yang menjual per kopling skubek versi variasi.
Misalnya jika sobat mengganti per kopling dengan tipe yang lebih
keras dari standar. Dipastikan juga bakal bikin roda belakang lebih
telat lagi berputar.
Jika harusnya di 2.000 rpm mangkuk kopling sudah mengunci
kampas, dengan per yang lebih keras jadi di rpm 3.000 motor baru
mau berjalan. Aplikasi ini biasanya diperlukan untuk motor yang
sudah alami langkah bore up.
Sebaliknya jika kepingin lebih responsip. Misalnya roda belakang
mau lebih cepat berputar pada 1.750 rpm, silakan ganti per kopling
sama yang lebih lembut.===================
Tuh! Nggak ada salahnya untuk memastikan kekencangan mur
pengunci kampas di sliding sheave kan? Karena jika tidak kencang,
bisa saja mur bergeser ke arah membuka. Di mana posisi ujung mur
itu terdapat mangkuk kopling. Kalau menempel keras, dikhawatirkan
malah bisa membuat roda jadi macet lho.
Trouble shooting lainnya, mengenai kondisi kampas kopling itu
sendiri. Kampas kopling juga bisa cepat habis akibat besarnya
tenaga yang lebih besar dari tenaga standar.
Misal di motor yang sudah kena sentuhan bore up ekstrem.
Begitunya butuh kampas kopling yang ekstra kuat juga dong. Jadi,
kampas bisa meladeni besarnya power yang dihasilkan atau keluar
dari engine.
Instruktur dari PT Yamaha Motor Kencana Indoensia (YMKI). Akibat
sepatu kopling menjepit mangkuknya, putaran langsung terhubung ke
roda belakang.
Nah, ada pengalaman menarik pada salah satu trouble shooting di
bagian kopling ini. Kampas kopling yang menyatu dengan per kopling
di secondary sliding sheave, dikunci satu mur pengikat. Kemudian,
baru ditutup lagi dengan mangkuk kopling di bagian luar.
Begitunya, tetap bisa timbul masalah, jika mur pengunci kampas
kopling menempel dengan mangkuk kopling. Ya! Roda belakang bisa
berputar serat atau kurang responsif. Butuh usaha lebih buat
gerakan roda. Tapi jika dipaksakan, malah bisa mengakibatkan kedua
part itu jadi aus.
Harusnya ada clearance antara mur dengan mangkuk kopling.
Sehingga mangkuk bisa berputar bebas. Dan baru mengunci dengan
berkembangnya kampas kopling. Bukan baut pengunci, timpal
Slamet.
Skubek menganut pemindah daya CVT (Continously Variable
Transmission). Mekanismenye memanfaatkan gaya sentrifugal dari
putaran mesin. Sebagai contoh kopling sentrifugal yang letaknya
bergandengan dengan puli belakang di rumah CVT. Cara kerjanya
persis kopling sentrifugal di bebek. Namun permasalahan yang muncul
berbeda dibanding skubek. Yuk, cari tahu!
Putaran dari puli depan terhubung langsung ke rumah sepatu
sentrifugal di puli belakang. Jika putaran mencapai 2.000 rpm,
sepatu akan terlempar atau mengembang lantas akan menjepit rumah
atau mangkuk sentrifugal, ujar Slamet,
Banyak puli racing beredar di pasaran. Misalnya, Kawahara tipe
K-2 ini. Kata sang pemilik brand, puli ini bisa dongkrak torsi dan
akselerasi. Bener tuh? Jangan sampai manis di bibir tapi pahit di
kantong. Maksudnya, uang yang dikeluarkan sesuai dengan apa yang
ditawarkan. Betul?
Puli ini dibuat berdasar riset. Efeknya tentu ada, terutama di
motor balap atau bore up, ungkap Jessy Liga Siswanto, pemilik merek
Kawahara. Biar enggak manis di bibir, kita lakukan pengetesan.
Pakai skubek Yamaha Mio spek bore up 150 cc, dilakukan tes di puli
standar dan K-2. Roller, aplikasi 10 gram. Tes akselerasi dilakukan
lewat dua cara. Pertama, diukur jarak. Kedua, kecepatan. Kecepatan
diambil 30-60 km/jam buat cari perubahan torsi.
Pakai Vericom VC-3000, kecepatan Vericom beda dengan spidometer
motor. Vericom yang terhubung satelit, lebih real ketimbang jarum
spidometer. Jika di spido 30 km/jam, di Vericom baru 20 km/jam.
Untuk tes 0100 meter, puli standar torehkan waktu 7,70 detik di
kecepatan 72,4 km/jam. Sedang jarak 0 201 meter, puli standar hanya
10,88 detik. Kecepatan pun, tembus 104,6 km/jam. Tes terakhir,
kecepatan 3060 km/jam. Puli standar gapai waktu 2,70 detik (34,7
meter).
Selesai! Lanjut ke puli Kawahara K-2. Puli yang masih usung
derajat kemiringan 14 ini, punya beda di dudukan roller. Ketimbang
puli standar, dudukan roller puli K-2 lebih tinggi. Jatuhnya roller
tak sampai bawah. Ini bikin roller selalu siap naik, timpal pria
akrab disapa Cokky itu. Okeh, kita buktikan! Tes 0100 meter, puli
K-2 catat waktu 7,08 detik dan kecepatan 83,5 km/jam. Wah, lebih
cepat 0,62 detik. Dan, kecepatan meningkat 11,1 km/jam. Lebih cepat
ya! Gitu juga di jarak 0 201 meter. Selisih waktunya, hanya 0,10
detik.
Tapi perbedaan yang signifikan, kembali lagi terjadi untuk jarak
3060 km/jam. Karena kecepatan itu berhasil digapai dengan waktu
2,17 detik. Jarak tempuhnya juga berkurang cukup drastis. Hanya
melibas jarak 27,7 meter. So, dengan puli K-2, motor berada di
depan 7 meter ketimbang puli standar. Wah, masuk tikungan lebih
dulu dong. Terbukti memang ada peningkatan ya! Wushhh...
Eits, tapi sebelumnya kudu beli puli racingnya dulu. Di pasaran
tersedia dengan berbagai merek seperti CLD, RRGS, Kitaco dan yang
paling diminati; Kawahara (gbr.2). Untuk keempat produk di atas,
dibanderoli mulai Rp 200-400 ribu.
================Mau Bikin Motor Kencang, Piston Jenong Banyak
Diburu!
Written by
http://otomotifnet.com/otoweb/index.php?templet=tematis/Content/0/1/1/7/10130/&tp=vconten&idtm=10130
Sunday, 25 April 2010
Apa jadinya mesin tanpa piston? Hanya seonggok besi yang tak
beda dibandingkan pot kembang atau tiang listrik. Enggak bisa
dipakai membuat tunggangan melaju.
Piston atau seher ini memang menjadi jantung dari mesin,
sehingga boleh dibilang ini adalah perangkat utama dapur pacu.
Makanya tak heran bagian ini jadi pusat perhatian para tuner.
Banyak piston bisa digunakan untuk meningkatkan performa, mulai
dari piston standar yang kapasitasnya lebih gede, hingga piston
aftermarket yang memang dirancang untuk performa tinggi.
Ada banyak piston di pasaran, mulai dari Izumi, LHK, Hispeed dan
lainnya, ungkap Marsell dari MC Racing di kawasan Kebon Jeruk IX,
Jakbar. Piston-piston tadi ada yang disesuaikan dengan diameter
standar ada pula yang memiliki diameter lebih besar, alias
bore-up.
Begitu pun fasilitas yang ditawarkan produk-produk tersebut juga
berbeda-beda. Ada yang menawarkan sekadar pistonnya saja ada pula
yang menjual komplet set, berikut ring piston dan pen
pistonnya.
Misalkan Hispeed, ada yang dijual komplet dengan ring dan pen
piston, sementara Kitaco pistonnya saja, ungkap Dodo dari Dodo
Racing di Ciledug Raya, Tangerang, Banten. Jadi pilihan pun
bermacam-macam soal kelengkapannya.
Coakan klep untuk modifikasi bisa di reamer ulang
Ada yang dilengkapi dengan teflon di sisi piston
Piston hi-dome alias jenong kompresi lebih tinggi
Ring piston dan pen piston tak semua dijual dengan pistonBegitu
juga kontur pistonnya, ada yang hi dome alias jenong ada pula biasa
saja kontur atas pistonnya. Diameter piston pun sama, beragam pula
jenisnya. Yang ingin menggunakan diameter piston standar pun ada,
meski sudah hi dome.
Nah, ketika sudah ingin mengaplikasi piston ini, tentu ada yang
harus dilakukan dulu pada komponen-komponen penunjang lainnya.
Seperti ketika pilihan pada piston jenong yang dijual tanpa ring
dan pen piston, perlu biaya tambahan.
Dodo mengatakan, ring piston rata-rata dijual dengan kisaran
harga Rp 70 ribu, lantas pen piston Rp 30 ribu. kemudian kalau
diameter piston diperbesar, tentunya perlu siapkan dana tambahan
untuk korter sekitar Rp 25 ribu, begitu pun ketika harus mengganti
boring, rata-rata dijual Rp 125 ribu.
Daftar harga PistonFIM150 ribuHispeed400 ribu (piston kit)NPP130
ribu (Hi-dome)90 ribu (Biasa)Kitaco250 ribuBMI 100 ribu Trim 150
ribu Izumi 175 ribu BRT 150 ribu LHK 400-1,3 juta Sumber Dodo
Racing 021-7356555Mc Racing 021-62202361
============Kerap melewati lalu-lintas di Ibu Kota, bikin David,
kerap mengandalkan Nouvonya untuk ke kantor. Kalau pakai mobil
entah berapa lama ia akan sampai di tujuan, maklum supermacet.Belum
lagi ada Metromini dan pengendara motor yang berseliweran,
ungkapnya. Akhirnya dipilih tunggangan roda dua. Wah, kalau mesin
standar sih kurang enak, nyalip Metromini lama, tukasnya. Maka
wajar kalau ia ingin Nouvo-nya galak di putaran menengah dan atas,
buat nyalip-nyalip!
Racikan mesin diserahkan pada Kocek dari JP Racing, di kawasan
Ciputat. Itu gue bored-up aja, pakai piston Honda Tiger, urai
Kocek. Piston standar Nouvo yang berdiameter 50 mm pun membengkak
jadi 63 mm.
Pen pistonnya sih enggak diubah, sama-sama 15 (milimeter, red),
ungkapnya. Tak sekadar melebarkan mulut silinder, kepala silinder
juga digarap. Cukup banyak komponen standar yang diberangus, masuk
kardus. Klep diganti katup berdiameter 31 mm (in) dan 25,5 mm
(ex).
Lantas noken as Kawahara K3 dipakai menggerakkan katup-katup
yang per klep standarnya sudah ditambah lagi dengan per Honda
Astrea Grand. Kalau derajat noken asnya lupa! kata Kocek yang kocak
itu.
Saluran masuk dan buang pun diporting agar aliran gas buang
maupun bahan bakar yang masuk lebih lancar dan cepat melewati
klep-klep yang sudah besar-besar itu. Nah, karburasi bahan
bakarnya, digodok dalam karburator Keihin PE 28 yang jadi standar
Honda NSR-SP.
Karburator sejuta umat ini dipercaya mampu meracik udara dan
bensin dengan baik, ke ruang bakar yang kini berisi piston Honda
Tiger, namun masih pakai koil dan CDI standar itu.
Beranjak ke penyalur daya, pada rumah CVT ini cukup banyak
ubahan. Seperti penggantian per CVT yang lebih keras dengan
Kawahara 1.500 rpm.
Kalau puli diubah sudutnya, jadi 13,5 derajat, terang Kocek.
Perubahan sudut puli ini berpengaruh pada percepatan beltnya
bergeser, bukan? Sehingga akselerasi yang diinginkan pun
didapat.
Sementara belt CVT-nya sih tetap standar, hanya roller ditukar.
Kawahara juga, dengan berat 10 gram 3 buah, 3 buah lagi 8 gram.
Saat dicoba Mr.Testo, tarikan Nouvo David memang cukup enak dipakai
untuk lalu-lintas perkotaan. Begitu putaran menengah dan atas,
tarikannya lebih cepat dibanding standarnya.
Menyusul Metromini pun bisa lebih cepat! kata David. Meski tidak
untuk balapan, racikan seperti ini cukup bermanfaat untuk
sehari-hari, bisa lebih cepat sampai di tujuan, dengan selamat
tentunya.
=============
Category:Other
Selama saya menggunakan mobil, selalu ada masa di mana tarikan
terasa lemah dan mesin terdengar ngelitik. Oleh seorang teman saya
disarankan mengunakan suatu cairan yang merknya DCS SEC. Setelah
mendapat advis tersebut saya rutin membersihkan ruang bakar dengan
cairan tersebut.Biasanya satu kaleng tidak habis terpakai,
iseng-iseng saya aplikasikan ke MegaPro saya. Ternyata hasilnya
tidak mengecewakan, dan saya coba juga ke Tiger, Astrea, Shogun
milik rekan-rekan saya, tanggapan mereka juga baik. Cara
menggunakan produk tersebut, sebagai berikut:
1. biasanya saya hidupkan dulu mesin sampai hangat, atau setelah
dibawa jalan-jalan juga boleh.2. buka busi, lalu kocok dcs
(cairannya akan jadi busa), semprotkan ke lubang busi sekitar 6-10
detik, tunggu sampai sekitar 15 menit agar keraknya
rontok.sementara itu semprotkan sedikit dcs ke kepala busi.3.
setelah sekitar 15 menit, tutup lubang busi pakai kain (dipegangin
supaya tidak loncat kainnya), motor distart/dislah beberapa kali,
lihat kainnya, biasanya akan ada kerak yang menempel serta sisa
cairan, ulangi sampai tidak ada cairan atau kerak yang keluar.4.
setelah bersih (ruang bakar & busi), busi dipasang kembali,
lalu motor dihidupkan, biasanya akan muncul asap putih, itu normal,
tunggu sampai asap putihnya berkurang (sekitar 10 menit), setelah
itu boleh dipake jalan. lama lama asap putihnya akan hilang.
Bisa juga disemprotkan lewat mulut karbuartor, caranya
1. Buka Saringan udara2. Hidupkan mesin3. Semprotkan dcs melalui
mulut karburator sambil gas dimain mainkan, kalau mesin sampe mati
coba stater lagi dan semprotkan lagi dcs..lakukan berkali kali
sampai dirasa sudah cukup4. Bila perlu buka busi semprotkan lagi
dcs-nya lewat lubang busi5. Diamkan 15 - 30 menit supaya DCS
bekerja melunakan kerak keraknya6. Spt cara yg disebutkan mas
purwoko edi, tutup lubang businya dengan menggunakan kain lap atau
koran bekas trus sambil distater berkali kali tanpa meng-on-kan
kunci kontak, gunanya mengeluarkan kerak kerak yg ada di dalam
ruang bakar 7. Baru deh pasang businya trus nyalain deh mesin, agak
susah memang untuk menhidupkan mesin dikarenakan ruang bakar yg
basah oleh DCS8. Setelah hidup mesinnya agak digeber geber supaya
sisa kotoran bisa keluar lewat knalpot
Produk alternatif lain selain DCS SEC yang bisa dipakai adalah:-
Soft99 CarbJet- Gzox Engine Conditioner
Harganya berkisar antara Rp. 37.500 hingga Rp. 45.000
=========Tes Pembersih Mesin, Mesti Sering DisemprotArticle
Date: Source: Motor Plus Online
Penasaran, sekarang di pasaran banyak sekali pembersih mesin
alias engine cleaner. Katanya berfungsi membersihkan ruang bakar
dari kerak hasil pembakaran. Wah, kalau terbukti efektif sih
lumayan simpel. Tidak perlu bongkar-pasang kepala silinder untuk
menghilangkan kerak karbon.
Untuk itu coba tes dan ambil sampel acak produk yang beredar di
pasaran. Dipilih merek DCS Super Engine Conditioner yang asli
Jepang. Kemasan sedang dibanderol Rp 45 ribu.
Dibantu tim mekanik PJ Motor di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Coba
langsung di Honda Supra X 1997. Kira-kira 1,5 tahun ruang bakar
tidak dibersihkan dan pastinya punya kerak tebal. Untuk
memastikannya kepala silinder dibongkar dulu. Dan terbukti benar
(gbr. 1), kerak tebal dan menempel kuat.
Ruang bakar tidak dibersihkan dulu dan langsung dipasang seperti
semula. Kemudian mesin dihidupkan dan dari moncong karbu disemprot
engine cleanerhingga menghabiskan setengah kemasan. Tentu sambil
mesin tetap digeber.
Juga busi dibuka dan dari lubangnya untuk kemudian disemprot
engine cleaner. Kemudin mesin dihidupkan lagi dan dari moncong
karbu disemprot kembali engine cleaner. Setelah digeber, kepala
silinder dibongkar dan dilihat hasilnya (gbr. 2).
Terbukti, kerak yang lepas hanya sedikit di pinggir kepala
piston. Kerak di tengah piston dan di ruang bakar juga masih tebal
juga masih menempel kuat dan keras.
Ini bisa disimpulkan lantaran ruang bakar sudah terlalu lama
tidak dibersihkan. Jadi, kalau mau pakai engine cleanerharus rutin
tiap bulan. Kalo setahun sekali nggak ngaruh dan tetap kudu servis
besar.
DI MOTOR KOHAR Masih penasaran. Coba dites di motor yang sudah
kena sentuhan korek harian alias kohar. Motor seperti ini kerap
servis ruang bakar lantaran cepat berkerak banyak. Prosesnya sama
seperti di motor harian. Sebelum disemprot engine cleaner, kepala
silinder dibongkar dulu dan difoto (gbr. 1).
Setelah dipasang kembali, proses penyemprotan engine claener.
Sama seperti sebelumnya di motor harian. Lalu head dibongkar dan
bisa dilihat hasilnya (gbr. 2). Lumayan ngikis kerak di kepala
seher. Tapi, di ruang bakar tetap ada meski sedikit terkikis.
Jadi, kesimpulannya untuk kerak yang baru nempel bisa
dibersihkan engine cleaner. Minimal atau paling telat dua bulan
sekali. Kalo lewat atau sudah terlalu lama, kerak susah diusir.
prosedur itu namanya "sekir kelep"..... ya antara 35-40rb km
memang sudah waktunya utk "sekir kelep"... biasanya saat mekanik
melakukan PnP juga sekalian sekir klep dan membersihkan kerak di
kepala piston dll.... dan jika sekir klep, ya mumpung cyl head
dibuka, knapa gak skalian di PnP ajah, dan kalok di PnP, knapa gak
sekalian modif cam ajah.....
menurut yg kubaca2, kalok karbon tipis atau baru, memang bisa
dilenyapkan oleh semprotan spray "carbon cleaner" (ada merk JAG 77,
AHRS, G'Sox dll) baik yg melalui intake karbu maupun melalui lobang
busi (prosedur ada di kaleng masing2).... namun lapisan sisa bbm
tak terbakar yg sudah lama menempel tidak bisa dibersihkan oleh
berbagai semprotan pembersih itu.. dan itu bisa dipahami saat kita
melihat mekanik melakukan "skir klep"... wong memang perlu
obeng/logam tajam utk mengikis kerak itu... lalu bagian klep dan
seating klep diskir agar bibir klep bisa kembali "duduk" dengan
rapat pada seatingnya tanpa ada kerak yg mengganjal (menyebabkan
terjadinya kebocoran kompresi)....
setelah skir klep, jangan lupa melakukan treatment pada metal
daleman mesin dengan lapisan pelindung kayak Xado / Nano... mereka
itu dapat meminimalkan kemungkinan terbentuknya kerak ....
Ngebersiin isi daleman motor emang enakan kalo motor sambil
dipake.gak sebentar doang geber2 sambil semprotin cleaner.perlu
beberapa jam yang benernya buat bikin bersih secara mantap.tapi gak
mungkin kan pakein cleaner digeber2 terus2 an berjam2.makanya pake
tora2 buat bersiin secara bertahap aja secara berjalan sampai
bersih.ini gak buat jualan ya.murni buat saran melihat kasus2 dan
pengalaman.jadinya kasarnya berobat jalan aja.pengalaman sih klo mo
bersihkan kerak diruang bakar aku pake engine conditioner,
sebelumya aku rutin lakukan ini di mobil. beberapa bulan yg lalu
coba dimotor.. yg dipake engine conditioner merk Gzox beli di ace
hardware harganya sekitar 85rb 1 kaleng.
1. mesin dipanasi kira2 5-10 menit supaya kondisi mesin hangat
jangan sampe terlalu panas.
2. copot busi dari mesin.
3. semprotkan engine conditioner ke lubang busi kira2 3-5 kali
semprot. setelah itu diamkan sekitar 3 menit.
4. coba distarter tp busi ga usah dipasang, nanti dari lubang
busi akan keluar debu2 kerak.
5. ini bisa diulang beberapa kali sampe debu yg keluar dari
ruang bakar tidak ada.
ini merupakan perawatan jd tidak bisa dibandingkan dengan turun
mesin, pasti turun mesin pasti lebih bersih. ini cuma tip buat yg
ga suka ribet turun mesin, ini saya lakukan setiap 2 bulan. lumayan
menjaga kondisi mesin..
=========
BERIKUT INI ADALAH TESTIMONIAL DARI PARA PEMAKAI TORA TORA.
MEREKA MENCERITAKAN PENGALAMAN - PENGALAMANNYA SELAMA MENGGUNAKAN
TORA TORA TANPA PAKSAAN DAN MURNI DARI APA YANG MEREKA ALAMI.
SILAHKAN DI BACA AGAR ANDA BISA MEMPEROLEH INFORMASI DARI
TESTIMONIAL MEREKA.
Saya mempunyai beberapa pengalaman dengan additive Tora Tora
ini, dan ini beberapa hal yang bisa saya ceritakan :
1) " Testinya agak panjang biar jelas. Ceritanya mobil Ford
Focus ini sudah tidak berjalan selama 1 thn. Kemudian saya ganti
mesinnya dengan yang lain, namun menggunakan injector yang lama.
Namun ternyata masih tidak hidup walau injector sudah dibersihkan
dengan injector cleaner. Kemudian saya coba teteskan Additive Tora
Tora pada bagian Nozzle di injector dan saya biarkan beberapa jam.
Dan ajaib, di starter, mobil langsung hidup. Pertama juga saya
tidak percaya, tapi fakta memang berbicara lebih banyak "
2) " Saya memiliki bensin yang bisa dikatakan basi dan setelah
di tetesi additive Tora Tora, menjadi aktif kembali "
3) " Mobil Ford Ranger ngebul asap hitam pekat. Kemudian saya
terpikir kembali untuk mencoba additive Tora Tora versi untuk
diesel dan setelah saya teteskan sesuai takaran, saya tunggu
sekitar 5 menit sambil beristirahat agar yakin additive benar2
sudah tecampur dengan baik. Dan setelah saya nyalakan kembali, asap
masi keluar hitam. Namun makin lama asapnya makin pudar sampai
mendekati normalnya mesin diesel. Kemudian saya teskan pemakaian
BBM beberapa hari untuk melihat keiritannya. Ternyata menjadi irit
dan torsi pun meningkat setelah saya uji dengan alat pengujian
"
Demikian Testi saya yang bisa saya sampaikan dengan jujur dan
apa adanya. Mengenai hal - hal yang belum saya pahami keseluruhan (
dengan logika saya ) tentang keampuhan yang ditunjukkan additive
ini dalam proses pekerjaan saya, saya berpegang pada fakta yang
memang saya saksikan saja. Terima kasih.
http://www.toratora.co.nr/==========
Tek..tek..tek....bunyi kijang anda di pagi hari?saat start
pertama.
Saat start pertama terdengar suara seperti mie tek tek
lewat...tepat sebelum di gas dan setelah di gas 2-3 kali suara
tersebut lenyap...ini merupakan hal yang wajar pada kijang dan
memang sering terjadi. Hal ini mungkin terjadi akibat penggunaan
sistem timing chain sebagai pengatur katup dan pengapian pada
kijang (kijang 3k,4k,5k hingga 7k) atau corolla Dx dan jenis mobil
lainnya yang menggunakan sistem timing chain atau lebih akrab
dikenal dengan Rantai Keteng.
Rantai keteng menghubungkan crank saft dengan noken as, sebagai
penghubung tersebut dapat dipastikan timing chain atau rantai
keteng itu menerima beban impuls dan tension yang berulang-ulang
dan dalam nilai yang cukup besar.
Dibutuhkan kinerja yang presisi sehingga timing pengapian dan
buka tutup celah katup dapat melaksanakan tugasnya dengan
sinkron.
Sebenarnya timing chain atau rantia keteng ini didesign untuk
umur yang cukup panjang sehingga bisa dikategorikan sebagai salah
satu komponen yang maintenance free pada mesin kijang. Namun umur
pemakaian yang terlalu lama, jenis pelumas yang kurang baik, serta
kerja mesin yang tidak normal dapat juga menyebabkan ke ausan pada
sistem rantai keteng itu sendiri.
Sistem rantai keteng terdiri dari :1. Rantai : Rantai terbuat
dari material khusus yang pada umumnya di design untuk pemakaian
yang cukup lama (hingga 250.000km) atau bahkan selamanya. Rantai
terdiri dari gabungan plat dan roller yang akan bekerja pada
tegangan tinggi dan juga kecepatan tinggi.
2. Tensioner : Part ini paling penting dalam sistem rantai
keteng. Berfungsi sebagai penekan rantai sehingga bekerja pada
tegangan yang pas, dan tidak berisik. Tensioner akan bekerja
apabila ada tekan