Top Banner
Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan Klasis Pemekaran dari Klasis Kupang Barat. Tepatnya tanggal 06 Juni 1996. Kebaktian Pengukuhan dan Pengresmian Pemekaran dilaksakan di jemaat Getsemani Otan dihaidiri oleh Pdt. Viktor Sioen, Sm.Th,(alm) Pdt. Hengki Abineno, S.Th, M.Pd, Pdt. Yahya Laukusa, S.Th,(alm) Pdt. Yance Nayoan serta beberapa Pendeta yang melayani di Klasis Semau pada saat itu. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Yahya Laukusa, S.Th.(alm) Klasis Semau dimekarkan dari Klasis Kupang Barat dengan 5 jemaat wilayah pelayanan yakni; 1. Jemaat wilayah Semau Utara, (Pdt. Bernabas Bureni) 2. Jemaat Semau Tengah Utara, (Pdt. Semuel Tamelan) 3. Jemaat Semau Tengah Selatan, (Pdt. Cornelius Thomas Pong, Sm.Th) 4. Jemaat Semau Selatan Timur, (Pdt. Lado) 5. Jemaat Semau Selatan Barat. (Pdt.Cornelis Tonmoh) Ketua Klasis pertama adalah Pdt. C. Th. Pong, SmTh dengan pusat Klasis di Desa Bokonusan, Kecamatan Semau. Berikut susunan nama Pendeta yang pernah menjadi Ketua Klasis Semau sesuai periode pelayanannya: 1. Pdt. C. Th. Pong, SmTh (1996- 2000) 2. Pdt. Daniel Lasarus Rondo (2000-2003) 3. Pdt. Semuel Tamelan, SmTh (2003-2007) 4. Pdt. Thomas O. Hayr, STh (2007 -Nopember 2013) 5. Pdt. Ishak S. Selan, STh (Januari 2014-Januari 2016) 6. Pdt. Jois Ronald Tulle, S.Th (2015-2019) Pada saat Pdt. Semuel Tamelan menjadi KPWK, pusat Klasis dipindahkan ke Uitao sesuai lokasi rumah dimana yang bersangkutan tinggal. Setelah Pdt. Thomas Hayr, S.Th menggantikan Pdt. Semuel Tamelan, maka pusat Klasis berpindah lagi ke Uiasa dengan menggunakan Pastori Jemaat Sonaf Mole Uiasa sebagai sekretariat karena pada saat itu Pdt. Thomas Hayr juga masih melayani sebagai Ketua Majelis Jemaat Sonaf Mola Uiasa. Namun sejak periode kepemimpinan Pdt. Ishak Selan, S.Th dan Pdt. Jois Ronald Tulle,S.Th sekeretariat Klasis dipindahkan lagi ke Batuinan yakni menggunakan rumah Sekretaris Klasis Semau. Susunan Penatua/Pendeta yang pernah menjadi Sekretaris Klasis Semau; 1. Pnt. Piter Pong (1996-2003) 2. Pdt. Thomas O. Hayr(2003-2007) 3. Pnt. Fredik Nope (2007-2011) (alm) 4. Pnt. Adam Horisoan Bao (2011- 2015; 2015-2019) Susunan Penatua/Pendeta yang pernah menjadi Bendahara Klasis 1. Bpk. Yohanis Lumbaka (1996- 2007) 2. Pnt. Erwin D. Mola (2007- sekarang) Susunan anggota Tim Pembantu KPWK dan anggota MK Non Pendeta periode 2007 sampai sekarang, 1.Pdt. Ishak Selan S.Th (2007-2011) 2.Pnt. Adam Horison Bao(2007- 2011) 3.Pnt. Lorens Hendrik (2011-2015) 4.Pnt. Frits Battuh (2011-2015) 5.Pnt. Simson Bislisin, S. PAK (2015- 2019) 6.Pnt. Dominggus Pallo (2015-2019) 7.Pnt. Dani Melkior Killa (2015- 2019) 8.Pnt. Hernimus Poto (2015-2019) Sejak Klasis Semau berdiri sampai sekarang belum ada tempat yang tetap untuk dijadikan sebagai Kantor Klasis sehingga pusat pengelolaan administrasi sering berpindah – pindah sesuai tempat tinggal masing-masing Ketua Klasis yakni Bokonusan, Otan, Uitao, Uiasa dan Batuinan dengan menggunakan Kantor atau Pastori jemaat dimana Ketua Klasis melayani. Sejak januari 2014 sampai sekarang sekretariat Majelis Klasis bertempat di rumah Sekretaris Klasis Semau Klasis Semau awal mula masih bergabung dengan Klasis Kupang Barat terdiri dari dua Jemaat wilayah yaitu Jemaat wilayah Semau Utara dan Jemaat Semau Selatan yang dilayani oleh satu Pendeta yakni Pdt. Yusuf Benyamin Buimau. Kemudian Majelis Sinode menempatkan dua Pendeta yakni Pdt. Ibrahim Haking Laiskodat yang melayani di Jemaat Semau Utara dan Pdt. Lukas Maukari yang melayani di Jemaat Semau Selatan. Setelah Pdt. Ibrahim H. Laiskodat mengikuti pendidikan ABRI maka Pdt. Semuel Tamelan ditempatkan oleh Majelis Sinode untuk melayani Jemaat wilayah Semau Utara. Dari sisni ada uapaya pemekaran dan penempatan pendeta hingga tahun 2005 Klasis Semau sudah memiliki 5 jemaat wilayah dan 1 jemaat mandiri, yakni jemaat wilayah Semau Utara, Semau Tengah Utara, Semau Tengah Selatan, Semau Selatan Timur, Jemaat Semau Selatan Barat dan Jemaat Sinar Allah Pahlelo. Perkembangan dari tahun 2005 sampai sekarang Klasis Semau memiliki 10 jemaat mandiri dan 7 jemaat bermata jemaat (statistik terlampir) yang dilayani oleh 17 0rang pendeta. Untuk jumlah anggota jemaat seluruhnya sebanyak : 10.628 orang (data 2014) yang tersebar di 31 mata jemaat/gereja. Klasis Semau Dalam Rentangan Sejarah Dari Redaksi Syalom .....!!! Puji dan syukur kepada Allah Bapa di Sorga dan kepada TuhanYesus Kristus atas perkenannya sehingga NEWSLETTER Klasis Semau edisi perdana dapat terbit dan menyapa kita dibulan ini. Klasis Semau telah lama merindukan adanya sebuah media informasi pelayanan yang dapat menjadi sarana penyebarluasan informasi kepada seluruh jemaat GMIT di Klasis Semau. oleh karena itu dengan diterbitkannya NEWSLETTER Klasis Semau ini, diharapkan tidak hanya akan menjawab kebutuhan informasi pelayanan antar jemaat-jemaat GMIT, tetapi juga menjadi media yang dapat dipakai oleh para pelaku pelayanan dan warga jemaat untuk membiasakan diri “menulis apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis.” Kami sadar sajian kami pada edisi perdana ini, jauh dari kesempurnaan dan belum menjawab semua kebutuhan jemaat-jemaat. Oleh karena itu kritik dan saran yang korektif dari semua pihak, kami butuhkan guna penyempurnaan kedepan. Kami juga mengucapkan selamat memasuki dan merayakan minggu- minggu sengsara Tuhan Yesus tahun 2017, kiranya paradigma, motivasi dan komitmen pelayanan kita terus di baharui untuk tetap setia melayani sesuai talenta yang kita miliki. Akhirnya tim mengucapkan selamat membaca newsletter Klasis Semau edisi ini. Kiranya media ini menjadi berkat bagi kita semua. Salam Damai dalam Kasih Tuhan Yesus. Boablingin !!! Newsletter Klasis Semau YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN Maret 2017 Edisi Pertama Penanggung-jawab Majelis Klasis Harian Semau Redaktur Utama Pnt. Adam Horison Bao Pemred Pdt. Yulius Mau Wadu, S.Th Editor Pdt. Yulius Mau Wadu, S.Th Pdt. Milson Nenotek, S.Th Pdt. Yanwart Lobo, S.Th Pdt. Arly de Haan, M.Si Design Layout Pdt. Yulius Mau Wadu, S.Th Distributor Para KMJ Se-Klasis Semau
8

Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

Apr 09, 2019

Download

Documents

LeKhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

Berbicara tantang sejarah Klasis

Semau tidak bisa kita pisahkan

dari sejarah Klasis Kupang Barat.

Oleh karena Klasis Semau

merupakan Klasis Pemekaran dari

Klasis Kupang Barat. Tepatnya

tanggal 06 Juni 1996. Kebaktian

Pengukuhan dan Pengresmian

Pemekaran dilaksakan di jemaat

Getsemani Otan dihaidiri oleh

Pdt. Viktor Sioen, Sm.Th,(alm)

Pdt. Hengki Abineno, S.Th, M.Pd,

Pdt. Yahya Laukusa, S.Th,(alm)

Pdt. Yance Nayoan serta

beberapa Pendeta yang melayani

di Klasis Semau pada saat itu.

Kebaktian dipimpin oleh Pdt.

Yahya Laukusa, S.Th.(alm) Klasis

Semau dimekarkan dari Klasis

Kupang Barat dengan 5 jemaat

wilayah pelayanan yakni;

1. Jemaat wilayah Semau Utara,

(Pdt. Bernabas Bureni)

2. Jemaat Semau Tengah Utara,

(Pdt. Semuel Tamelan)

3. Jemaat Semau Tengah Selatan,

(Pdt. Cornelius Thomas Pong,

Sm.Th)

4. Jemaat Semau Selatan Timur,

(Pdt. Lado)

5. Jemaat Semau Selatan Barat.

(Pdt.Cornelis Tonmoh)

Ketua Klasis pertama adalah Pdt.

C. Th. Pong, SmTh dengan pusat

Klasis di Desa Bokonusan,

Kecamatan Semau. Berikut

susunan nama Pendeta yang

pernah menjadi Ketua Klasis

S e m a u s e s u a i p e r i o d e

pelayanannya:

1. Pdt. C. Th. Pong, SmTh (1996-

2000)

2. Pdt. Daniel Lasarus Rondo

(2000-2003)

3. Pdt. Semuel Tamelan, SmTh

(2003-2007)

4. Pdt. Thomas O. Hayr, STh (2007

-Nopember 2013)

5. Pdt. Ishak S. Selan, STh (Januari

2014-Januari 2016)

6. Pdt. Jois Ronald Tulle, S.Th

(2015-2019)

Pada saat Pdt. Semuel Tamelan

menjadi KPWK, pusat Klasis

dipindahkan ke Uitao sesuai

lokasi rumah dimana yang

bersangkutan tinggal. Setelah

Pdt . Thomas Hay r, S .Th

menggantikan Pdt. Semuel

Tamelan, maka pusat Klasis

berpindah lagi ke Uiasa dengan

menggunakan Pastori Jemaat Sonaf

Mole Uiasa sebagai sekretariat

karena pada saat itu Pdt. Thomas

Hayr juga masih melayani sebagai

Ketua Majelis Jemaat Sonaf Mola

Uiasa. Namun sejak periode

kepemimpinan Pdt. Ishak Selan,

S.Th dan Pdt. Jois Ronald Tulle,S.Th

sekeretariat Klasis dipindahkan

l a g i k e B a t u i n a n y a k n i

menggunakan rumah Sekretaris

Klasis Semau.

Susunan Penatua/Pendeta yang

pernah menjadi Sekretaris Klasis

Semau;

1. Pnt. Piter Pong (1996-2003)

2. Pdt. Thomas O. Hayr(2003-2007)

3. Pnt. Fredik Nope (2007-2011)

(alm)

4. Pnt. Adam Horisoan Bao (2011-

2015; 2015-2019)

Susunan Penatua/Pendeta yang

pernah menjadi Bendahara Klasis

1. Bpk. Yohanis Lumbaka (1996-

2007)

2. Pnt. Erwin D. Mola (2007-

sekarang)

Susunan anggota Tim Pembantu

KPWK dan anggota MK Non

Pendeta periode 2007 sampai

sekarang,

1.Pdt. Ishak Selan S.Th (2007-2011)

2.Pnt. Adam Horison Bao(2007-

2011)

3.Pnt. Lorens Hendrik (2011-2015)

4.Pnt. Frits Battuh (2011-2015)

5.Pnt. Simson Bislisin, S. PAK (2015-

2019)

6.Pnt. Dominggus Pallo (2015-2019)

7.Pnt. Dani Melkior Killa (2015-

2019)

8.Pnt. Hernimus Poto (2015-2019)

Sejak Klasis Semau berdiri sampai

sekarang belum ada tempat yang

tetap untuk dijadikan sebagai

Kantor Klasis sehingga pusat

pengelolaan administrasi sering

berpindah – pindah sesuai tempat

tinggal masing-masing Ketua Klasis

yakni Bokonusan, Otan, Uitao,

Uiasa dan Batuinan dengan

menggunakan Kantor atau Pastori

jemaat dimana Ketua Klasis

melayani. Sejak januari 2014

sampai sekarang sekretariat

Majelis Klasis bertempat di rumah

Sekretaris Klasis Semau

Klasis Semau awal mula masih

bergabung dengan Klasis Kupang

Barat terdiri dari dua Jemaat

wilayah yaitu Jemaat wilayah

Semau Utara dan Jemaat Semau

Selatan yang dilayani oleh satu

Pendeta yakni Pdt. Yusuf

Benyamin Buimau. Kemudian

Majelis Sinode menempatkan dua

Pendeta yakni Pdt. Ibrahim

Haking Laiskodat yang melayani

di Jemaat Semau Utara dan Pdt.

Lukas Maukari yang melayani di

Jemaat Semau Selatan. Setelah

Pdt. Ibrahim H. Laiskodat

mengikuti pendidikan ABRI maka

Pdt. Semuel Tamelan ditempatkan

oleh Majelis Sinode untuk

melayani Jemaat wilayah Semau

Utara. Dari sisni ada uapaya

pemekaran dan penempatan

pendeta hingga tahun 2005 Klasis

Semau sudah memiliki 5 jemaat

wilayah dan 1 jemaat mandiri,

yakni jemaat wilayah Semau

Utara, Semau Tengah Utara,

Semau Tengah Selatan, Semau

Selatan Timur, Jemaat Semau

Selatan Barat dan Jemaat Sinar

Allah Pahlelo.

Perkembangan dari tahun 2005

sampai sekarang Klasis Semau

memiliki 10 jemaat mandiri dan 7

jemaat bermata jemaat (statistik

terlampir) yang dilayani oleh 17

0rang pendeta. Untuk jumlah

anggota jemaat seluruhnya

sebanyak : 10.628 orang (data

2014) yang tersebar di 31 mata

jemaat/gereja.

Klasis Semau Dalam Rentangan Sejarah Dari Redaksi

Syalom .....!!!

Puji dan syukur kepada Allah Bapa di Sorga dan kepada TuhanYesus Kristus atas perkenannya sehingga NEWSLETTER Klasis Semau edisi perdana dapat terbit dan menyapa kita dibulan ini.

Klasis Semau telah lama merindukan adanya sebuah media informasi pelayanan yang dapat menjadi sarana penyebarluasan informasi kepada seluruh jemaat GMIT di Klasis Semau. oleh karena itu dengan diterbitkannya NEWSLETTER Klasis Semau ini, diharapkan tidak hanya akan menjawab kebutuhan informasi pelayanan antar jemaat-jemaat GMIT, tetapi juga menjadi media yang dapat dipakai oleh para pelaku pelayanan dan warga jemaat untuk membiasakan diri “menulis apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis.”

Kami sadar sajian kami pada edisi perdana ini, jauh dari kesempurnaan dan belum menjawab semua kebutuhan jemaat-jemaat. Oleh karena itu kritik dan saran yang korektif dari semua pihak, kami butuhkan guna penyempurnaan kedepan.

Kami juga mengucapkan selamat memasuki dan merayakan minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus tahun 2017, kiranya paradigma, motivasi dan komitmen pelayanan kita terus di baharui untuk tetap setia melayani sesuai talenta yang kita miliki.

Akhirnya tim mengucapkan selamat membaca newsletter Klasis Semau edisi ini. Kiranya media ini menjadi berkat bagi kita semua. Salam Damai dalam Kasih Tuhan Yesus. Boablingin !!!

Newsletter Klasis Semau

Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N

Maret 2017

Edisi Pertama

Penanggung-jawab

Majelis Klasis Harian Semau

Redaktur Utama

Pnt. Adam Horison Bao

Pemred

Pdt. Yulius Mau Wadu, S.Th

Editor

Pdt. Yulius Mau Wadu, S.Th

Pdt. Milson Nenotek, S.Th

Pdt. Yanwart Lobo, S.Th

Pdt. Arly de Haan, M.Si

Design Layout

Pdt. Yulius Mau Wadu, S.Th

Distributor

Para KMJ Se-Klasis Semau

Page 2: Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

Page 2 Newsletter Klasis Semau

Pendidikan

2000 – 2005 :

Fakultas Theologi - UKAW Kupang

1997 – 2000 :

SMU N 1 Pantai Baru

1994 – 1997 :

SLTP N 1 Pantai Baru

1989 – 1994 :

SD N Olafulihaa

1988 – 1989 :

TK Olafulihaa

Perjalanan Masa Pelayanan

1 Juli - 15 Agustus 2003 : Menjalani masa Studi Kerja Lapangan (SKL) di Jemaat Paulus Fatuloki/Oemolo Honuk, Klasis Amfoang Utara

1 Juli – 31 Agustus 2004 : Menjalani masa Collegial Pastoral (CP) di Jemaat Bait El – Lili, Klasis Fatuleu Barat

Menamatkan Studi S1 pada tahun 2005 dengan judul Skripsi : BP PEMUDA GMIT, Suatu Studi Evaluatif Theologis Terhadap Kinerja BP Pemuda GMIT periode 2000 – 2004

April 2007 – September 2008 : Menjalani Masa Vicariat di Jemaat Liae Barat, Klasis Sabu Timur

14 Desember 2008 : Ditahbiskan Menjadi Pendeta GMIT di Jemaat Pniel – Koro oto, Klasis Amarasi Timur

7 Januari 2009 : Diangkat Menjadi Ketua Majelis Jemaat Semau Selatan Bar-at yang terdiri dari 7 mata jemaat Yaitu Bait El – Uitiuh Tuan, Bitinia – Naok, Arit – Kaisalun, Eklesia – Amadoke, Kanaan – Akle, Getsemani – Ingudapa, dan Sonaf lahing – Naikean

1 Desember 2011 : Diangkat menjadi Ketua Majelis Jemaat Bait El – Uitiuh Tuan, Klasis Semau

13 November 2015 : Terpilih Menjadi Ketua Majelis Klasis Semau Periode 2015 – 2019

7 Januari 2016 : Serah Terima Jabatan Ketua Majelis Klasis Semau Periode 2011 – 2015 dari Pdt. Ishak Susten Selan, S.Th Kepada Ketua Majelis Klasis Semau Periode 2015 – 2019 Pdt. Jois Ronald Tulle, S.Th

11 September 2016 : Serah Terima Jabatan Ketua Majelis Jemaat Bait El – Uitiuh Tuan kepada Pdt. Aksamina Selly, S.Th

Curriculum Vitae

Nama : Pdt. Jois Ronald Tulle, S.Th

Jenis Kel : Laki-laki

Alamat : Ds. Uitiuh Tuan, Kec. Semau Sel, Kab. Kupang

TTL : Rote, 10 Oktober 1982

Status : Menikah

Agama : Kristen Protestan

No. HP : 085238792337

Nama Istri : Gevilawati Tulle-Pandie

P D T . J O I S R O N A L D T U L L E , S . T H

Page 3: Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

Page 3

S udah begitu lama saya menyimpan sebuah kerinduan di

dalam hati saya tentang Nusa Bungtilu. Kerinduan itu

adalah saya ingin disuatu saat nanti saya dapat menceritakan

sesuatu kepada teman-teman saya tentang Pulau dimana saya

dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah tulisan sederhana.

Paling tidak hal itu sebagai wujud kecintaan saya terhadap

Tanah Kelahiran saya sekaligus sebagai apresiasi saya

terhadap semua kekayaan alam dan budaya yang ada di tanah

Nusa Bunga Tilu. Saya sadar bahwa tulisan ini belum

mengakomodasi semua hal mengenai sejarah dan berbagai

cerita tentang Pulau Semau.

Namun paling tidak tulisan ini membuka ruang bagi kita

semua untuk mulai mengggali kekayaan nilai kearifan loksal

atau potensi yang ada di Pulau Bungtilu dalam bentuk tulisan.

“BUNGTILU SEBAGAI RUMAH YANG RAMAH DAN

HARMONIS.....RUMAH MASA KINI DAN MASA DEPAN.”

Itulah judul yang saya berikan terhadap tulisan ini.

Asal Mula Nama Bungtilu;

Bungtilu adalah nama yang mungkin agak asing bagi kebanyakan orang

karena nama itu tidak selalu dipakai untuk menyebut Pulau yang

besebelahan dengan ibu kota propinsi NTT yakni Kota Kupang. Bagi orang

Semau asli nama itu memang tidak asing terutama generasi tahun 80an

kebawah. Tetapi bagi generasi muda angkatan sekarang mungikn saja banyak

diantara mereka yang tidak mengenal nama itu. Pada hal nama Bungtilu

adalah nama lain dari Pulau Semau. Asal kata Bungtilu adalah “Bunga Tilu”

atinya “Kapas Tiga Warna.”

Konon ceritanya dulu di Pulau Semau pernah tumbuh disebuah kampung

yang bernama NOKNAI, sebuah tanaman yang memiliki tiga warna bunga

yakni warna Putih, warna Kuning dan warna merah. Dari “Bunga Tilu” (kapas

tiga warna) itulah, oleh masyarakat Suku Helong pada saat itu, Tanaman itu

diberi nama “BUNGA TILU.” Bunga Tilu adalah tanaman kapas yang tumbuh

pada saat itu, dan pada musinnya tanaman itu mengeluarkan tiga warna

kapas dari buahnya. Dari bunga(kapas) tiga warna itulah nenek moyang orang

Semau mengambilnya dan memintalnya menjadi benang serta ditenun

menjadi kain adat orang Helong yang menjadi simbol identitas kebudayaan

adat istiadat masyarakat suku Helong di Bungtilu atau Pulau Semau sampai

saat ini.

NOKNAI adalah sebuah perkampungan kecil yang terletak disebelah timur

kampung yang bernama “Kulun” di Desa Uiasa atau sekitar 1,5 km dari

Kantor Desa Letbaun. Menurut para penutur, yang pertama tinggal di

Kampung NOKNAI adalah nenek moyang dari keluarga Putislulut sebagai

salah satu keluarga tertua yang pertama menginjakan kaki di Pulau Semau,

Sehingga yang pertama kali menemukan tanaman bunga Tilu adalah nenek

moyang dari keluarga Putislulut

Kini keluarga Putislulut hanya tersisa 4 kepala keluarga yang bermukim di

kampung Uitimus, Desa Bokonusan (2 KK) dan kampung Baitani, Desa

Batuinan(2 KK). Secara geografis Pulau Semau terletak di perairan sebelah

barat Pulau Timor yakni sebelah barat Kota Kupang. Secara administratif

wilayah Pulau Semau terdiri dari dua wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan

Semau dan Kecamatan Semau Selatan.

Jarak tempuh dari Kupang ke Semau atau Bungtilu tidak begitu jauh dan

hanya memakan waktu15 sampai 30 menit untuk bisa tiba di Pelabuhan

Hansisi(Haengsisi). Luas wilayah Pulau Semau adalah 248,66 km2. Garis

panjang Pulau Semau dari utara sampai selatan adalah 53 km. Jumlah

penduduk yang menghuni Pulau ini adalah 14.369 jiwa yang tersebar di 14

Wilayah pemerintahan Desa dan 2 wilayah Kecamatan.

Di Pulau ini banyak masyarakat yang hidup selayaknya masyarakat di

Pulau-pulau lainnya di NTT bahkan . Di Pulau ini banyak masyarakat yang

datang beradu nasib untuk menyambung hidup. Ada yang dari Rote, Sabu,

Alor, Timor, Flores, Sumba, Jawa, Bali dan lain sebagainya. Banyak dari

mereka datang ke Pulau ini sebagai Pedagang, atau karena tugas sebagai

guru, staf pemerintah dan TNI/POLRI. Banyak juga dari mereka datang

karena perkawinan sehingga mereka sudah begitu menyatu dengan

mmasyarakat Semau.

Pulau Semau memiliki banyak cerita indah tentang bagaimana

membangun persaudaraan. Masyarakat asli yakni suku Helong

memiliki filosofi budaya yang kuat melalui syair lagunya “sisit

muti banan ne baut ana len lai, soleng-soleng auk deken ta auk

maa len kon.” Secara umum syair ini meiliki arti bahwa orang

semau sangat terbuka dan mau menerima siapa saja untuk

menjadi saudara dan sahabat dalam kehidupannya. oleh sebab

itu syair diatas juga mengandung makna tentang bagaimana

orang semau sangat kuat untuk merawat nilai – nilai cinta kasih

dan memupuk persaudaraan seperti yang Tuhan Yesus ajarkan.

Masyarakat Pulau Semau sangat mengahrgai keberagaman

tanpa mempersoalkan latar belakang suku agama dan budaya.

Mungkin saja ada orang yang meragukannya tetapi banyak

cerita indah telah mengukir kisah hidup orang - orang yang

pernah bertugas dan melayani di Pulau ini, baik itu sebagai

guru, Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI atau sebagai pendeta.

Banyak dari mereka pulang dengan kesan positif. Ada yang billang “ Pulau

Semau adalah rumah yang nyaman, ramah dan harmionis......Rumah Masa kini

dan Masa depan” Tidak merasa berada di negeri orang namun seoerti berada

di negeri(rumah) sendiri karena mereka dapat hidup bagaikan keluarga dalam

satu rumah.

Orang Semau juga sangat menjujung tinggi nilai-nilai tolenransi, bagi

masyrakat Pulau Semau perbedaan adalah anugerah Tuhan sehingga

perbedaan selalu dipakai sebagai kekayaan untuk saling menopang dan

melayani bukan sebagai ancaman perpecahan. Hal itu terlihat dari kehidupan

para pelayan yang melayani di setiap jemaat. Baik yang bernaung di payung

GMIT maupun yang berada di gereja denominasi lain. Semua dapat hidup,

berbaur dan melayani bersama dengan rukun.

Berbicara tentang Nusa Bungtilu, adalah berbicara juga tetang potensi

sumberdaya alamnya yang berlimpah. Sebut saja Potensi pertanian,

peternakan, pariwisata dan perikanan - kelautan dll. Pulau Semau adalah

salah satu daerah penyuplai hasil pertanian bagi masyarakat di kota

Kupang. hasil yang paling menonjol disektor pernaian adalah bawang merah,

lombok,tomat jagung pipil dan sayur-sayuran dalam berbagai jenis yang

memiliki kwalitas yang sangat baik. Hal itu terbukti dari minat pasar yang

tinggi dan pengakuan teman-teman dari perusahan perbenihan beberapa

tahun lalu ketika penulis mengikuti pendidikan penerapan teknologi budidaya

pertanian yang modern di Kabupaten Purwakarrta-Jawa Barat 2011 lalu.

Putranta Karo Karo (direktur Panah Merah wil. NTT) ketika berkunjung ke

Semau pada awal tahun 2011, mengakui keunggulan kwalitas hasil pertanian

dari Pulau Semau.

Sayangnya potensi ini belum sepenuhnya dikekola dengan pola yang tepat.

Pemerintah mesti melihat hal ini sebagai potensi utama yang dapat

mengerakan perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Semau. Apalagi dengan adanya alokasi Dana Desa (DD) yang jumlahnya

mencapai miliaran rupiah pada setiap Desa, maka pembangunan

infrasterukrur pertanian juga harus menjadi prioritas utama. Memang ada

program unggulan Pemerintah Kabupaten Kupang pada sektor ini dengan

nama “Taman Eden.” Implementasinya adalah mewajibkan semua Desa

menanam tanaman produktif di lokasi khusus. Namun seperti yang kita

ketahui bersama bahwa sampai saat ini masih ada banyak lokasi “taman

eden” khususnya di Semau yang masih kosong. Entah apa kesulitannya,

tentu perlu penelusuran yang lebih jauh. Tetapi menurut hemat saya salah

satu masalah utama adalah ketersediaan infrastruktur yang belum memadai

dan keterbatasan SDM. Sebagai masyarakat kita berharap program ini tidak

menjadi mubasir alias gagal melainkan dapat berhasil untuk menciptakan

sonasi percontohan bagi masyrakat guna menggairahkan minat petani

sekaligus mentransformasi pola pikir dan pola budidaya yang masih

tradisional kepada pola budidaya modern.

Pada sektor peternakan, Pulau Semau memiliki ternak yang tidak kalah

jumlah dan mutu jika dibanding dengan tempat lain di NTT. Sebut saja ternak

sapi bali, kambing,ayam kampung. Hasil perternakan dari Pulau Semau juga

memberi sumbangan yang besar terhadap kebutuhan daging segar di Kota

Kupang. termasuk pada musim tertentu dapat mensuplai kebutuhan

beberapa kota di pulau Jawa.

Pnt. Adam Horison Bao

Sekretaris Majelis Klasis Semau 2011-2019

BUNGTILU

RUMAH YANG RAMAH DAN HARMONIS..... RUMAH MASA KINI DAN MASA DEPAN

Page 4: Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

Page 4 Newsletter Klasis Semau

Kajian akademis dari beberapa universitas di Kota Kupang

menunjukan bahwa kedepan Pulau Semau memiliki peluang yang

sangat strategis untuk mengembangkan usaha ekonomi di sektor

ini. Sebab tingkat kepadatan penduduk di Kota Kupang semakin

tinggi serta perluasan pemukiman modern juga semakin mencul di

berbagai sudut kota. Di satu sisi, hal ini tentu akan berdampak

pada terbatasnya lahan usaha pertanian peternakan tetapi pada

sisi yang lain, dengan adanya peningkatan populasi penduduk di

kota, maka kebutuhan konsumsi masyarakat Kota Kupang

semaikn meningkat setipa tahun. Disinilah peluang ekonomi

masyarakat Pulau Semau. kedepan menurut hemat saya bukan

lagi produk yang akan mencari pasar, tetapi pasar yang akan

mencari produk.

Hal utama yang perlu dipersiapkan adalah tiga aspek yakni; 1)

SDM, 2) inovasi peningkatan produks,i 3) kwalitas produksi. Tiga

aspek ini sangat penting oleh sebab kita tidak bisa menutup mata

terhadap persaingan ekonomi yang semakinn terbuka. Fakta

menunjukan bahwa karena keterbatas pada tiga aspek yang

disebutkan diatas, maka peluang pasar yang terbuka lebar bagi

masyrakat NTT khususnya Pulau Semau justru diiambil oleh para

pelaku usaha dari luar NTT.

Mengapa demikian, menurut saya karena peroduksi kita tidak

menjawab kebutuhan. Oleh sebab itu ketika kita berbicara tentang

bagaimana cara menjawab hasil kajian akademis diatas, maka

kata kuncinya adalah “kesiapan SDM dan peningkatan hasil

produksi.” Dengan demikian kita tetap memiliki posisi tawar yang

kuat. Disinilah membutuhkan peran semua pihak; pemerintah,

gereja dan masyarakat itu sendiri untuk melakukan edukasi dan

inovasi yang lebih baik.

Pada sektor parawisata, Pulau Semau memiliki banyak tempat

wisata yang cantik dan jelita. Sebut saja tempat wisata Pantai

Liman di desa Uitiuhtuan, Kecamatan Semau Selatan yang kini

menjadi ikon masyrakat Pulau Semau. mungkin bagi sebgian

orang, kepuasan berkunjung ke Semau menjadi terasa lengkap

kalau sudah sampai di Pantai Liman. Sehingga bagi masyrakat di

luar Semau ketika menyebut nama Pulau semau, maka yang

pertama akan mmucul di benak adalah Pantai Liman. (asal mula

Liman akan diulas pada kesempatan terpisah)

Awalnya orang menganggap tempat ini biasa-biasa saja. Tetapi

belakangan pantai Liman semakin ramai dikunjungi wisatawan,

baik itu wisatawan dari luar negeri maupun dari dalam negeri dan

khususnya daerah kota Kupang dan sekitarnya. Di tempat ini

banyak dari para wisatawan yang berkunjung tidak akan

melewatkan moment untuk mengabadikan kehadiran mereka

dengan foto-foto bersama entah dengan keluarga, teman dan

pacar. Pantai Liman terlihat cantik karena memilki pemandangan

yang indah ketika berada di puncak bukit Liman. Suatu

pemandangan yang sangat memanjakan mata para pengunjung.

Tapi sayangnya sampai saat ini, tempat ini belum dikelola dan

ditata dengan baik alias masih minim fasilitas. Entah di tangan

siapa tempat ini harus ditata menjadi objek wisata yang nyaman,

mungkin pemangku kepentinganlah yang akan menjawabnya

nanti.

Objek pariwisata di Pulau Semau tidak hanya di Pantai Liman

tetapi juga ada beberapa tempat lainnya yang tidak kalah

indahnya. Ada wisata pantai yang indah di Batuinan, Otan, Onan

Balu, Uiasa. Pasir putih di garis pantai yang oanjang dapat

menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Teman-teman

dari Bali, Jakarta, Amerika, Australia, Pilipina ketika berkunjung

ke Batuinan dan Onan Balu, cukup mengagumi keindahan

Pantai dibeberapa tempat tersebut. “semau bisa jadi Bali ke dua di

NTT” kata mereka. Pulau Semau sebenarnya memiliki potensi

agrowisata di bebrapa tempat apabila ditata dan dikembangkan

dengan baik seperti Lahan pertanian di Halak-Desa Uitao, dan

Taman Gisi di Desa Otan, lahan pertanian di Uitiuhtuan dan lain

sebagainya..

Kawasan pesisir dan laut adalah sumber daya ekonomi yang

penting dan strategis yang diberikan Tuhan untuk kemandirian

jemaat-Nya. Karena itu kita berharap pemerintah terus

memberikan perhatian khusus untuk pengembangan wilayah

pesisir dan laut. Memberdayakan masyarakat nelayan yang miskin

dengan insentif peralatan tangkap, pelatihan dan akses pasar yang

memadai. Jemaat diharapkan agar berperan aktif menjaga

kekayaan laut dengan tidak merusak biota laut dengan cara

potasium dan pengeboman ikan termasuk pengrusakan tanaman

manggrov didaerah pesisir. Tidak ada lagi yang kita banggakan di

masa yang akan datang apabila kita merusak alam kita hari ini

hanya karena “keserakahan yang tidak terkendalikan” serta

“kebuasan yang tidak terpuaskan.” Disinilah kita membutuhkan

peran aktif semua pihak (kepolisian dan TNI, pemerintah desa

serta masyarakat agar sungguh-sungguh memerangi kejahatan

pengeboman ikan dilaut oleh oknum yang tidak bertanggung

jawab. Masyarakat pesisir harus membangun kerjasama informasi

yang baik dengan pihak keamanan(polisi, TNI) agar jika melihat

ada aktifitas kejahatan segera melaporkannya untuk ditangani

sesuai undang-undang yang berlaku. Tugas kita bukan saja untuk

mengambil dan menikmati hasil laut, tetapi juga masyarakat

punya tanggungjawab iman untuk menjaga kekayaan laut sebagai

anugerah Tuhan dan sumber kehidupan bagi manusia.

Bungtilu rumah yang Ramah dan harmonis....Rumah Masa Kini

dan Masa Depan adalah dambaan setiap orang yang ada di Pulau

ini. Keramahan dan keharmonisan itu tidak hanya dibutuhkan

oleh manusia saja. Namun juga dibutuhkan oleh segenap ciptaan.

Oleh karena itu filosofi kebudayaan orang Bungtilu(Semau) kiranya

menjadi spirit yang menjiwai seluruh aktifitas masyarakat di Pulau

ini. Potensi Pertanian, Peternakan, Perikanan-Kelautan, Pariwisata

bukan sekedar cerita masa kini, tetapi biarlah akan menjadi

harapan masa depan bagi Nusa Bungtilu. Karena itu perilaku

yang ramah dari masyrakat kita terhadap orang lain termasuk

alam harus terus dipertahankan. Sebab bicara pariwisata bukan

hanya bicara tentanng objeknya, tetapi kenyamanan juga menjadi

aspek yang sangat penting.

Memelihara relasi persaudaraan adalah tugas kita semua.

Menjaga keberagaman adalah Perjuangan kita semua. Hanya

dengan begitu kita dapat menghidari diri dari ketegangan akibat

isu sosiologis dan primordial. Ini akan menjadi modal utama untuk

terus mengelola dan memaksimalkan potensi yang dimilki di Pulau

ini demi menggapai masa depan yang lebih baik. Gereja harus

tampil untuk terus memperjuangkan nilai-nilai persaudaraan yang

dilandasi dengan cinta kasih yang tulus agar Nusa Bungtilu akan

tetap menjadi Rumah yang nyaman dan harmonis.....rumah masa

kini dan masa depan bagi semua orang. (ahb)

Page 5: Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

Page 5

Inspiring Story

RENUNGAN

yang didapatkan oleh Ahab adalah murka dan

penghukuman Allah.

Pengalaman Ahab ini menunjukkan bahwa keinginan yang tidak terkendali hanya mem-berikan rasa tenang dan kepuasan yang palsu; hal itu hanya membuat hidup kita semakin sulit. Oleh karena itu kita perlu membedakan dengan hikmat Tuhan mana yang merupakan keinginan dan mana yang merupakan kebu-tuhan. Keinginan haruslah dikendalikan dengan baik; jangan sampai keinginan yang mengendalikan kita. (ymw)

Terkadang kita sulit untuk membedakan antara keingi-

nan dan kebutuhan. Ada saat

di mana keinginan yang

dipandang sebagai kebu-

tuhan sehingga diutamakan

sedangkan kebutuhan malah

diabaikan. Keinginanlah yang

menguasai pikiran kita dan

mengendalikan kita. Hal ini

bisa membuat kita menjadi

jahat dan tidak terkontrol.

Inilah yang dialami oleh Ahab ketika ia mengalami kega-

lauan yang luar biasa karena

ditegur nabi Tuhan (dalam

pasal sebelumnya). Kegalauan itu sedikit

terobati ketika melihat kebun anggur

Nabot. Hal ini melahirkan keinginan untuk

memilikinya padahal yang ia butuhkan

adalah rasa nyaman dan tenang. Kedua

hal ini tidak bisa ia

dapatkan karena per-

ilaku kehidupannya yang

melawan Tuhan.

Ketenangan dan kenya-

manan sebenarnya bisa

terwujud dengan berto-

bat dan membangun

hubungan dengan Tu-

han; bukan dengan

merebut kebun anggur

Nabot.

Ketidakmampuannya

mengendalikan keingi-

nan ini telah melahirkan

fitnah yang kejam ter-

hadap Nabot. Fitnah ini menjurus pada

pengadilan yang tidak adil dan hukuman

mati yang keji bagi Nabot. Namun,

mendapatkan kebun anggur Nabot tern-

yata tidak menenangkan hatinya karena

Wortel, Telur, atau Biji Kopi?

Seorang wanita muda datang ke rumah

ibunya dan menceritakan kepada ibunya

tentang hidupnya, dan bagaimana segalan-

ya terasa begitu berat. Ia tidak tahu harus

berbuat apa dan ingin menyerah. Dia telah

lelah berjuang dan berusaha, seakan-akan

satu masalah baru selesai, namun timbul

masalah lainnya.

Ibunya mengajaknya ke dapur. Ia mengisi

tiga panci dengan air. Pada panci pertama,

ia menaruh wortel. Pada panci kedua, ia

menaruh telur dan pada panci ketiga ia

menaruh biji kopi. Ia membuat air pada

ketiga panci itu mendidih tanpa berkata

sepatah pun. Sekitar dua puluh menit

kemudian, ia mematikan api kompor. Ia

mengangkat dan meletakkan wortel pada

sebuah mangkuk. Ia juga meletakkan telur

dan biji kopi masing-masing pada sebuah

mangkuk. Ia menengok kearah anaknya

dan berkata, “Katakan kepadaku apakah

yang kamu lihat?” Si anak menjawab,

“Wortel, telur, dan biji kopi.” Ia mendekati

si anak dan menyuruhnya

memakan wortel dan telur

serta meminum kopi tersebut.

Si anak memakan wortel

kemudian mendapatkan wor-

tel telah menjadi lunak dan

lemah. Ia juga mendapatkan

telur yang dimakannya kulit

luarnya menjadi mudah

pecah, tetapi bagian dalamnya mengeras.

Hal unik didapatinya pada biji kopi. Ketika

biji kopi ditempatkan dalam air mendidih,

biji kopi mengubah warna dan rasa dari air

tersebut.

“Yang mana sama dengan kamu?” Tanya si

si ibu kepada anaknya, “Saat pencobaan

dan kesengsaraan menghampirimu,

bagaimana tanggapanmu? Apakah kamu

menjadi sebuah wortel, sebutir telur, atau

sebutir biji kopi?”

Pikirkanlah hal tersebut: Yang manakah

saya? - Apakah saya seperti wortel yang

kelihatan kuat, tetapi saat

kesakitan dan pencobaan da-

tang, saya menjadi lunak dan

kehilangan kekuatan? - Atau

saya seperti telur yang mula-

mula memiliki hati yang lembut,

tetapi saat kesakitan dan penco-

baan datang, hati saya menjadi

keras dan kaku. - Atau saya

seperti biji kopi? Biji kopi mengubah air

panas, suatu keadaan yang menyakitkan.

Ketika air menjadi panas, biji kopi melepas-

kan rasa dan keharumannya. Jika anda sep-

erti biji kopi, ketika keadaan menjadi sangat

buruk, anda akan menjadi lebih baik dan

mengubah situasi di sekitar anda.

Bagaimana engkau menangani pencobaan

dan kesengsaraanmu? Seperti wortel, telur,

a t a u b i j i k o p i ? ( A n o n i m )

Copyright 100 Renungan Populer Sepanjang Masa - Chandra Suwondo (ymw)

Mengendalikan Keinginan (1 Raja-raja 21 : 1 – 16 )

Page 6: Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

DAFTAR SETORAN TANGGUNGAN JEMAAT KLASIS SEMAU BULAN FEBRUARI 2017

Page 6 Newsletter Klasis Semau

NAMA JEMAAT

RINCIAN DARI SETORAN

KET 10% Rutin 10% Pemb 2% Pddkn JUMLAH

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Jemaat Tunggal

1 Sonaf Mole – Uiasa

2 Bait’el – Uitiuh Tuan 972,000 190,000 1,162,000 Januari

3 Sinar Allah – Pahlelo

4 Imanuel – Buhun 255,000 255,000 Desember

5 Pniel – Batuinan 720,000 58,000 144,000 922,000 Januari

6 Getzemani – Otan 1,589,000 55,000 308,000 1,952,000

7 Sonaf Neka – Huilelot

8 Ebenhaezer – Ingutomo

9 Eklesia – Piaklain 850,000 850,000 Desember

10 Silo – Onan Sila 450,000 89,500 539,500 Januari

JUMLAH 4,836,000 113,000 731,500 5,680,500

Jemaat Wil. Semau Utara

11 Emaus – Tutun 356,600 71,800 428,400 Januari

12 Tiberias – Koblain 432,000 86,400 518,400 Desember

JUMLAH 788,600 158,200 946,800

Jemaat Tiga Sobat

13 Rehobot – Kauan 198,800 198,800 Desember

14 Omega – Oesemuk 50,800 50,800 Desember

15 Sonaf Abut – Holain 100,000 100,000 Desember

JUMLAH 349,600 349,600

Jemaat Wil. Semau Tengah Utara

16 Elim – Sialain 563,000 563,000 Desember

406,000 406,000 Januari

17 Elim – Uitao 244,000 244,000 Januari

18 Ora et Labora – Uitao

19 Pokok Anggur – Uinao 92,000 92,000 Januari

20 Rehobot – Katabak

JUMLAH 1,305,000 1,305,000

Jemaat Wil. Ko Dael Mesa

21 Imanuel – Onan Balu 476,250 95,250 571,500 Januari

22 Sesawi – Uiamlasi 225,000 45,000 270,000 Januari

JUMLAH 701,250 140,250 841,500

Jemaat Wil Semau Selatan Timur

23 Elim – Uitiuh Ana 210,000 20,000 230,000 Desember

210,000 20,000 230,000 Januari

24 Eden – Amanamang 260,000 60,000 320,000 Desember

285,000 40,000 325,000 Januari

25 Mahanaim – Tuapalu 100,000 20,000 120,000 Desember

200,000 40,000 240,000 Januari

JUMLAH 1,265,000 200,000 1,465,000

Jemaat Wil. Semau Selatan Barat:

26 Bitinia – Naok 301,450 301,450 Januari

27 Kanaan – Akle 280,000 280,000 Januari

28 Getzemani – Ingudapa 261,000 261,000 Januari

29 Sonaf Lahin – Naikean 214,300 214,300 Januari

JUMLAH 1,056,750 1,056,750

Jemaat Wil. Semau Selatan

30 Arit – Kaisalun 445,000 445,000 Desember

393,000 393,000 Januari

31 Eklesia – Amadoke 265,000 265,000 Desember

315,000 315,000 Januari

JUMLAH 1,418,000 1,418,000

TOTAL.(1,II,III,IV,VII,VIII,) 10,931,600 113,000 1,229,950 12,274,550

Sek. Kom. Keuangan

Pdt.Rebeka R.M. Logo.M. S.Th

Pemegang kas

Adam Ngefak

Yang menyetor

Pnt. Erwin Darwin Mola

Mengetahui Semau, Februari 2017

Page 7: Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

Page 7

DAFTAR SETORAN TANGGUNGAN JEMAAT KLASIS SEMAU BULAN FEBRUARI 2017

NO NAMA JEMAAT RINCIAN SETORAN

SGP (Rp) KET

I Jemaat Tunggal

1 Sonaf Mole – Uiasa Belum bayar

2 Bait’el – Uitiuh Tuan 2,550,000

3 Sinar Allah – Pahlelo 2,200,000

4 Imanuel – Buhun Belum bayar

5 Pniel – Batuinan Belum bayar

6 Getzemani – Otan 3,100,000

7 Sonaf Neka – Huilelot Belum bayar

8 Ebenhaezer – Ingutomo Belum bayar

9 Eklesia – Piaklain Belum bayar

10 Silo – Onan Sila Belum bayar

Jumlah 7,850,000

II Jemaat Will. Semau Utara

11 Emaus – Tutun Belum bayar

12 Tiberias – Koblain Belum bayar

Jumlah -

III Jemaat Tiga Sobat

13 Rehobot – Kauan Belum bayar

14 Omega – Oesemuk Belum bayar

15 Sonaf Abut – holain Belum bayar

Jumlah -

IV Jemaat Wil. Semau Tengah Utara

16 Elim – Sialaen Belum bayar

17 Elim – Uitao Belum bayar

18 Ora et Labora – Uitao Belum bayar

19 Pokok anggur uinaok Belum bayar

20 Rehobot-katabak Belum bayar

Jumlah -

V Jemaat Wil. Ko Dael Mesa

21 Imanuel – Onan Balu 1,200,000

22 Sesawi – Uiamlasi 1,000,000

Jumlah 2,200,000

VI Jemaat Wil. Semau Selatan Timur

Elim – Uitiuh Ana

Eden – Amanamang

Mahanaim – Tuapalu

Jumlah 1,650,000

VII Jemaat Wil. Semau Selatan Barat

Bitinia – Naok

Kanaan – Akle

Getzemani – Ingudapa

Sonaf Lahin – Naikean

Jumlah 2,550,000

VIII Jemaat Wil. Semau Selatan

Arit – Kaisalun 825,000

Eklesia – Amadoke 825,000

Jumlah 1,650,000

T O T A L 15,900,000

Jumlah yang disetor : (Lima belas juta sembilan ratus ribu rupiah)

Sek. Kom. Keuangan

Pnt. Lambertus Y. Mboek.SE

Pemegang kas

Rehabeam Nifu

Yang menyetor

Pnt. Erwin Darwin Mola

Mengetahui Semau, Februari 2017

Page 8: Y E S U S K R I S T U S A D A L A H T U H A N · Berbicara tantang sejarah Klasis Semau tidak bisa kita pisahkan dari sejarah Klasis Kupang Barat. Oleh karena Klasis Semau merupakan

Sekilas Peraturan Pastoral Tentang Baptisan Yang Baru

APA ARTI BAPTISAN

GMIT memahami hakikat baptisan sebagai sakramen yang ditetapkan oleh Yesus Kristus, artinya bukan baptisan yang menyelamatkan kita, tetapi ia adalah tanda dan meterai yang menunjuk kepada anugerah yang memanggil, menyelamatkan, dan menjadikan kita sebagai anak-anak Allah.

Oleh karena itu, pelaksanaan baptisan kudus oleh gereja tidak boleh diskriminatif atau membeda-bedakan orang (Roma 5:8).

SIAPAKAH YANG BOLEH DIBAPTIS?

Bagi GMIT, sebagai anugerah, baptisan menandakan sifat pasif manusia di hadapan Allah: Di dalam baptisan “kita dikuburkan”; manusia lama kita telah disalibkan”; dan “kita

dibangkitkan”.

Dengan sifat pasif baptisan maka baik orang dewasa maupun anak-anak layak menerima pelayanan sakramen baptisan kudus.

BAGAIMANA CARA BAPTISAN YANG BENAR?

GMIT memilih cara percik, tanpa bermaksud melarang cara lain di gereja lain.

Karena itu, setiap anggota jemaat yang telah menerima sakramen baptisan di gereja mana pun dan dengan cara apa pun, tidak perlu dibaptis ulang oleh GMIT.

BAGAIMANA PELAKSANAAN BAPTISAN?

Pemahaman Allah Tritunggal menentukan pelaksanaan pelayanan baptisan dalam hal (teknis) pemercikan.

GMIT meyakini bahwa Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu, memiliki satu kehendak, satu kuasa, dan satu karya, melalui baptisan. Ketiga-Nya tidak saling bertentangan, juga tidak bertingkat.

Karena itu pemercikan air cukup dilakukan satu kali percik dalam tiga nama, “Dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus”.

SIAPAKAH YANG BOLEH MEMBAPTIS?

Dalam sistem Presbiterial-Sinodal, GMIT menetapkan bahwa sakramen hanya boleh dilayankan oleh pelayan Firman yang telah ditahbiskan sesuai dengan ketentuan GMIT, yaitu Pendeta dan Penatua.

Sesuai dengan wibawa baptisan sebagai sebuah sakramen, maka pelayan yang membaptis haruslah seseorang yang juga menjaga wibawa pelayanan dan tidak berada di bawah tindakan disiplin gerejawi.

BAGAIMANA MENULIS/ MENYEBUT NAMA

ANAK

GMIT memahami bahwa baptisan diberikan

ke atas “diri/pribadi” seseorang dan bukan

kepada nama atau marga keluarga. Bukan

nama/marga yang dibaptis, tetapi orangnya.

Karena itu sesungguhnya tidak ada

keberatan atau pun keharusan untuk

menyebut marga serta menuliskan marga

dalam surat baptis.

GMIT menghormati hukum negara yang

berlaku mengenai status anak-anak dari

pasangan yang menikah maupun tidak

menikah serta penulisan nama dan marga

dalam akta kelahiran. Untuk menjaga

kesinambungan antara akta kelahiran dan

surat baptis, maka sebaiknya nama anak

dan marga (sesuai akta kelahiran) tetap

disebut dan dituliskan dalam surat baptis.

Selain itu nama kedua orangtua kandung

(biologis) sekalipun tidak menikah atau

menikah secara gerejawi namun tidak dicat-

atkan oleh dinas pemerintahan terkait, perlu

dituliskan dalam surat baptis dan bukan

nama kakek dan nenek, bukan pula nama

orang lain yang ditunjuk oleh keluarga.

BAGAIMANA DGN ANAK DARI ORTU YG TDK MENI-KAH?

Anak-anak (yang orangtuanya tidak/belum menikah) harus dibaptis.

orangtua (ayah atau ibu) dari anak yang akan dibaptiskan mestilah anggota sidi (telah mengaku percaya).

Orangtua wajib digembalakan secara khusus untuk tidak terus-menerus atau mengulangi perbuatannya. Proses penggembalaan di sini bukan hanya pada satu atau dua hari sebelum pelaksanaan pelayanan sakramen baptisan, melainkan pendampingan baik sebelum maupun sesudah pelayanan baptis, secara terencana dan berkesinambungan demi menanamkan pemahaman dan tanggung jawab atas panggilan

khotbah yang tidak nyaman mengenai keserakahan, ketamakan, dan perilaku kikir yang membuat mereka menggeliat di kursi mereka.

Akhirnya, bankir mengatakan, "Bapa, mengapa Anda meminta kami untuk datang?"

Pastor tua mengerahkan kekuatannya dan kemudian berkata lemah, "Yesus mati di antara dua penjahat, dan seperti itulah cara saya ingin pergi." (ymw)

Seorang pendeta tua sedang sekarat. Dia mengirim pesan untuk bankir dan pengacaranya, keduanya anggota gereja, untuk datang ke rumahnya.

Ketika mereka tiba, mereka diantar ke kamar tidurnya. Saat mereka memasuki ruangan, pendeta mengulurkan tangannya dan memberi isyarat bagi mereka untuk duduk di masing sisi tempat tidur. Pastor memegang tangan mereka, mendesah puas, tersenyum, dan menatap

langit-langit. Untuk sementara waktu, tidak ada yang mengatakan apa-apa.

Kedua bankir dan pengacara itu tersentuh dan tersanjung bahwa pastor akan meminta mereka untuk bisa bersamanya pada saat-saat terakhirnya. Mereka juga bingung; pastor tidak pernah memberi mereka indikasi bahwa ia sangat menyukai salah satu dari mereka. Mereka berdua ingat selama ini, banyak

KETIKA AJAL HENDAK MENJEMPUT