SKENARIOGondokNn. B, 36 tahun, mengeluh terdapat benjolan di
leher sebelah kanan yang semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu.
Tidak ada keluhan nyeri menelan, perubahan suara ataupun gangguan
pernafasan. Pasien juga tidak mengeluh berdebar-debar, banyak
berkeringat dan perubahan berat badan. Pada leher sisi sebelah
kanan teraba nodul berukuran 5x4 cm, berbatas tegas, tidak nyeri
tekan dan turut bergerak saat menelan, Dokter menyarankan untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium fungsi tiroid, USG tiroid, sidik
tiroid (thyroid scintigraphy) dan pemeriksaan aspirasi jarum
halus.Hasil sitology yang diperoleh menunjukkan tidak didapatkannya
sel ganas, sehingga pasien diberikan terapi hormone tiroksin sambil
dimonitor fungsi tiroidnya. Pasien juga diingatkan bahwa bila nodul
membesar maka perlu dilakukan iperasi tiroidektomi. Mendengar
penjelasan dokter, pasien yang merupakan seorang muslimah merasa
cemas menghadapi kemungkinan akan dilakukannya tindakan
operasi.
Kata Sulit1Pemeriksaan aspirasi jarum halusPemeriksaan dengan
aspirasi sel dan cairan tumor/massa yang terdapat pada tempat yang
mudah dipalpasi
2SitologiIlmu yang mempelajari tentang sel
3Sidik tiroidAlat seperti scanning yang menggunakan zat iodium
radioaktif
4USG tiroidMetode yang digunakan untuk memeriksa ukuran, bentuk,
posisi kelenjar tiroid
5TiroidektomiOperasi pengangkatan sebagian/seluruhnya dari
kelenjar tiroid
6TiroksinHotmon utama yang dihasilkan dan dikeluarkan oleh
kelenjar tiroid
Pertanyaan1. Apa yang menyebabkan nodul bisa membesar?2. Apa
indikasi tiroidektomi?3. Mengapa tidak ada keluhan nyeri menelan,
perubahan suara, gangguan pernafasan, dan banyak keringat?4.
Mengapa nodul bergerak saat menelan?5. Mengapa diberi hormone
tiroksin? Bagaimana pengaruhnya?6. Jika terdapat sel ganas,
bagaimana terapinya?7. Apakah gondok dapat menyebabkan nyeri
menelan, perubahan suara, dan pernafasan? Bagaimana itu
terjadi?Jawaban1. Bisa disebabkan karena tumor, keganasan, dan
rangsangan TSH. Jika terjadi kekurangan iodium maka hormone T3 dan
T4 tidak akan terbentuk.. jika hormone ini berkurang, maka TSH akan
terus merangsang tiroid sehingga terjadi pembesaran.2. Keganasan,
kosmetik, penekanan.3. Karena pembesaran kelenjar tiroid belum
menekan saluran pernafan. Dan tidak berkeringan karena kekurangan
hormon tiroid sehingga metabolism melambat.4. Karena tiroid
menggantung pada fascia trachea dan menggantung pada capsula
fibrosa.5. Karena tiroksin berfungsi untuk menghambat TSH, dank
arena kekurangan tiroksin.6. Tiroidektomi.7. Ya karena pembesaran
kelenjar tiroid dapat menyebabkan penekanan pada saluran
pernafasan.
Hipotesa
Benjolan di leher sebelah kananPenurunan T3 dan T4 dan
peningkatan TSHPemeriksaanAnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan
penunjangNodul saat menelanTidak ada keluhan (Karena nodul kelenjar
tiroid belum menekan sistem pernafasan)Ada keluhan (Nyeri menelan,
perubahan suara, gangguan pernafasan)GanasTiroidektomi Tidak
ganasFungsi tiroid, USG, sidik tiroidSitologiPemberian hormon
tiroksin
Sasaran BelajarLI. I Memahami dan menjelaskan anatomi kelenjar
tiroidI.1 MakroskopikI.2 MikroskopikLI. II Memahami dan menjelaskan
fisiologi kelenjar tiroidLI. III Memahami dan menjelaskan kelainan
kelenjar tiroidIII.1 DefinisiIII.2 KlasifikasiIII.3 Patofisiologi
dan pathogenesisIII.4 Manifestasi klinisIII.5 Diagnosis dan
diagnosis bandingIII.6 PenatalaksanaanIII.7 PrognosisIII.8
KomplikasiIII.9 PencegahanIII.10 EpidemiologiLI. IV Memahami dan
menjelaskan peranan bedah pada nodul tiroidLI.V Memahami dan
menjelaskan mengatasi kecemasan menurut pandangan Islam
LI. I Memahami dan menjelaskan anatomi kelanjar tiroidI.1
Makroskopik
Kelenjar thyroid terletak di region colli dan menempel pada
trachea. Berbentuk seperti buah alpukat yang puncaknya samapi ke
linea oblique cartilaginis thyroidea dan basisnya setinggi cincin
trachea ke 4 atau ke 5. Kelenjar thyroid terdiri dari 2 lobus
dextra dan sinistra yang dihubungkan oleh isthmus. Isthmus meluas
lebih dari garis tengah didepan cincin trachea ke 2-4. Dibungkus
oleh selubung dari lamina pretrachealis yang melekatkan kelenjar
dengan larynx dan trachea.Secara embriologi, tahap pembentukan
kelenjar tiroid adalah :
1. Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan dari
dinding depan bagian tengah farings, yang terbentuk pada usia
kelahiran 4 minggu. Tonjolan pertama disebut pharyngeal pouch,
yaitu antara arcus brachialis 1 dan 2. Tonjolan kedua pada foramen
ceacum, yang berada ventral di bawah cabang farings I.2. Pada
minggu ke-7, tonjolan dari foramen caecum akan menuju pharyngeal
pouch melalui saluran yang disebut ductus thyroglossus.3. Kelenjar
tiroid akan mencapai kematangan pada akhir bulan ke-3, dan ductus
thyroglossus akan menghilang. Posisi akhir kelenjar tiroid terletak
di depan vertebra cervicalis 5, 6, dan 7.4. Namun pada kelainan
klinis, sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering ditemukan di
pangkal lidah (ductus thyroglossus/lingua thyroid) dan pada bagian
leher yang lain.
Struktur disekitar lobus : Anterolateral : M. sternothyroideus,
venter superior m. omohyoideus, m. sternohyoideus, dan tepi
anterior m. sternocleidomastoideus Posterolateral : Vagina carotica
dengan a. carotis communis, v. jugularis interna, dan n. vagus
Medial : Larynx, trachea, m. constrictor pharynges inferior, dan
oesophagus Posterior : Glandula parathyroidea inferior, glandula
paratgyroidea superiorPerdarahan : A. thyroidea superior : cabang
a. carotis externa A. thyroidea inferior : cabang truncus
thyrocervicalis A. thyroidea media : cabang a. brachiocephalica /
arcus aorta V. thyroidea superior dan v. thyroidea media
mencurahkan isinya ke v. jugularis interna V. thyroidea inferior
menampung cabang-cabang dari isthmus dan polus bawah kelenjar,
kedua sisi akan beranastomose saat berrjalan turun didepan trachea,
dan bermuara ke v. brachiocephalica sinistraPembuluh lymph Cairan
lymph dicurahkan ke nl. cervicales profundi Beberapa pembuluh lymph
ke nl. Paratrachealesng Persarafan Ganglion simpatis(dari truncus
sympaticus) cervicalis media dan inferior Parasimpatis, yaitu N.
laryngea superior dan N. laryngea recurrens (cabang N.vagus)N.
laryngea superiordaninferiorsering cedera waktu operasi, akibatnya
pita suara terganggu (stridor/serak).
I.2 Mikroskopik
Terdiri dari ribuan folikel-folikel dengan diameter bervariasi,
yang lumennya mengandung substansi gelatinosa yang disebut koloid.
Koloid segar homogen, jernih, dan kental (viscous). Pada kelenjar
yang aktif koloid berwarna basofil, pada folikel yang inaktif
koloid berwarna basofil lemah atau asidofil.1. Sel follicular
Bentuknya beragam, tapi umumnya kuboid. Pada sel follicular yang
hipoaktif bentuknya rendah (gepeng), dan pada sel yang hiperaktif
bentuknya tinggi (silindris) Berdiri di atas membrane basalis Inti
besar, vesicular, ditengah atau ke arah basal Sitoplasma bergranul
halus, basofil, banyak mitokondria Fungsinya untuk mensintesis,
iodinasi, absorbsi, dan digesti tiroglobulin
2. Sel parafollicular / sel C Terletak diantara sel follicular
(masih didalam membrane basalis) Inti eksentris Sitoplasma banyak
mengandung granula padat (terbungkus selaput) Fungsinya untuk
mensekresi kalsitonin LI. II Memahami dan menjelaskan fisiologi
kelenjar tiroidSintesis hormon tiroid
Bahan dasar untuk sintesis hormon tiroid adalah tirosin dan
iodium, dimana keduanya harus diserap dari darah oleh sel folikel.
Tirosin, suatu asam amino, dibentuk dalam jumlah memadai oleh tubuh
sehingga bukan suatu zat essensial dalam makanan. Sebaliknya,
iodium yang dibutuhkan untuk sintesis hormon tiroid harus diperoleh
dari makanan. Pembentukan, penyimpanan, dan sekresi hormone tiroid
melibatkan langkah-langkah berikut :1. Semua tahap pembentukan
hormon tiroid berlangsung dimolekul tiroglobulin didalam koloid.
Tiroglobulin itu sendiridiproduksi oleh kompleks golgi/reticulum
endoplasma sel folikel kelenjar tiroid. Asam amino tirosin masuk ke
dalam molekul tiroglobulin yang jauh lebih besar sewaktu yang
terakhir ini sedang diproduksi. Setelah terbentuk, tiroglobulin
yang sudah mengandung tirosin di ekspor dari sel folikel kedalam
koloid melalui proses eksositosis2. Tiroid menangkap iodium dari
darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui pompa iodium
protein-protein pengangkut yang kuat dan memerlukan energy di
membran luar sel folikel. Hampir semua iodium di tubuh dipindahkan
menlawan gradient konsentrasi untuk disimpan di tiroid untuk
membentuk hormone tiroid. Iodium tidak memiliki fungsi lain
ditubuh3. Didalam koloid, iodium cepat dilekatkan ke tirosin di
dalam molekul tiroglobulin. Perlekatan suatu iodium ke tirosin akan
menghasilkan monoiodotironin (MIT). Perlekatan dua iodium ke
tirosin menghasilkan diiodotirosin (DIT)4. Kemudian terjadi proses
penggabungan antara molekul-molekul tirosin yang telah beriodium
untuk membentuk hormon tiroid. Penggabungan satu MIT (dengan satu
iodium) dengan DIT (dengan dua iodium) menghasilkan triiodotironin
atau T3 (dengan tiga iodium). Penggabungan dua DIT (masing-masing
mengandung dua ato iodium) menghasilkan tetraiodotironin (T4 atau
tiroksin), yaitu bentuk hormon tiroid dengan empat iodium. Antara
dua MIT tidak terjadi penggabunganSemua produk tetap melekat ke
tiroglobulin. Hormon tiroid tetap tersimpan dalam bentuk ini di
koloid sampai terurai dan disekresikan. Jumlah hormone tiroid yang
tersimpan normalnya dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk beberapa
bulan.Sekresi hormon tiroidPelepasan hormone tiroid ke dalam
sirkulasi sistemik adalah suatu proses yang agak rumit karena dua
alasan. Pertama, sebelum pembebasannya, T3 dan T4 masih terikat di
dalam molekul tiroglobulin. Kedua, kedua hormone tersimpan di
tempat ekstrasel, lumen folikel, sehingga harus diangkut menembus
sel folikel untuk mencapai kapiler yang berjalan di ruang
interstitium di antara folikel-folikel. Pada sekresi hormone
tiroid, sel folikel menggigit putus sepotong koloid, menguraikan
molekul tiroglobulin menjadi bagian-bagiannya, dan meludahkan T3
dan T4 yang telah dibebaskan ke dalam darah. Pada stimulasi yang
sesuai untuk sekresi hormone tiroid, sel-sel folikel
menginternalisasi sebagian kompleks tiroglobulin-hormon dengan
memfagosit sepotong koloid. Di dalam sel, butir-butir koloid
terbungkus membran menyatu dengan lisosom, yang enzim-enzimnya
memisahkan hormone-hormon tiroid, yang aktif secara biologis, T3
dan T4, serta iodotirosin yang inaktif, MIT dan DIT. Hormone tiroid
karena sangat lipofilik, mudah melewati membrane luar sel folikel
dan masuk ke dalam darah. MIT dan DIT tidak memiliki nilai
endokrin. Sel-sel folikel mengandung suatu enzim yang secara cepat
mengeluarkan iodium dari MIT dan DIT sehingga iodium yang telah
bebas ini dapat didaur ulang untuk membentuk lebih banyak hormone.
Enzim yang sangat spesifik ini akan mengeluarkan iodium hanya dari
MIT dan DIT, bukan dari T3 atau T4. Setelah dikeluarkan ke dalam
darah, molekul-molekil hormone tiroid yang sangat lipofilik (dan
karenanya tidak larut air) berikatan dengan beberapa protein
plasma. Sebagian besar T3 dan T4 diangkut oleh thyroxine binding
globulin (TBG), suatu protein plasma yang secara selektif berikatan
hanya dengan hormon tiroid. Selain thyroxine binding globuline
(TBG) terdapat protein plasma lain yang dapat mengangkut T3 dan T4,
yaitu albumin dan thyroxine binding prealbumin (TBPA). Kurang dari
1 % T3 dan kurang dari 1% T4 tetap berada dalam bentuk bentuk bebas
(tak terikat). Hal ini luar biasa mengingat hanya bentuk bebas dari
keseluruhan hormone tiroid, yang memiliki akses ke reseptor sel
sasaran dan menimbulkan efek.Sekitar 90% dari produk sekretorik
yang dibebaskan dari kelenjar tiroid adalah dalam bentuk T4 namun
T3 memiliki aktivitas biologis empat kali lebih kuat. Meskipun
demikian, sebagian besar dari T4 yang disekresikan diubah menjadi
T3, atau diantifkan, ditanggalakan satu iodiumnya di luar kelenjar
tiroid, terutama di hati dan ginjal. Sekitar 80% T3 berasal dari T4
yang telah mengalami proses penanggalan di perifer. Karena itu, T3
adalah bentuk hormon tiroid utama yang aktif secara biologis di
tingkat sel, meskipun kelenjar tiroid terutama menghasilkan T4.Efek
hormon tiroidDibandingkan dengan hormone lain, kerja hormone tiroid
relatif lamban. Respons terhadap peningkatan hormon tiroid baru
terdeteksi setelah beberapa jam, dan respons maksimal belum
terlihat dalam beberapa hari. Durasi respons juga cukup lama,
sebagian karena hormone tiroid tidak cepat terurai tetapi juga
karena respons terhadap peningkatan sekresi terus terjadi selama
beberapa hari atau bahkan minggu setelah konsentrasi hormon tiroid
plasma kembali ke normal. Hampir semua jaringan di tubuh
terpengaruh langsung atau tak langsung oleh hormone tiroid. Efek T3
dan T4 dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori yang saling
timpah-tindih.1. Efek pada laju metabolisme dan produksi
panasHormon tiroid meningkatkan laju metabolism basal keseluruhan
tubuh, atau laju langsam. Hormon ini adalah regulator terpenting
laju konsumsi O2 dan pengeluaran energi tubuh pada keadaan
istirahat.Efek metabolik hormon tiroid berkaitan erat dengan efek
kalorinergik (penghasil panas). Peningkatan aktivitas metabolik
menyebabkan peningkatan produksi panas.
2. Efek pada metabolisme antaraSelain meningkatkan laju
metabolic secara keseluruhan, hormone tiroid juga memodulasi
kecepatan banyak reaksi spesifik yang berperan dalam metabolisme
bahan bakar. Efek hormone tiroid pada bahan bakar metabolik
memiliki banyak aspek ; hormone ini tidak saja dapat mempengaruhi
pembentukan dan penguraian karbohidrat, lemak, dan protein tetapi
hormone dalam jumlah sedikit atau banyak dapat menimbulkan efek
yang sebaliknya. Sebagai contoh menjadi glikogen, bentuk simpanan
glukosa, dipermudah oleh hormon tiroid dalam jumlah kecil, tetapi
kebalikannya pemecahan glikogen menjadi glukosa terjadi pada jumlah
hormone yang tinggi. Demikian juga, hormon tiroid dalam jumlah
adekuat penting untuk sintesis protein yang dibutuhkan bagi
pertumbuhan normal tubuh namun pada dosis tinggi, misalnya pada
hipersekresi tiroid, hormone tiroid cenderung menyebabkan
penguraian protein.
3. Efek simpatomimetikSetiap efek yang serupa degan yang
ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis dikenal sebagai efek
simpatomimetik (menyerupai simpatis). Hormone tiroid meningkatkan
responsivitas sel sasaran terhadap katekolamin (epinefrin dan
norepinefrin), pembawa pesan kimiawi yang digunakan oleh sistem
saraf simpatis dan medulla adrenal. Hormone tiroid melaksanakan
efek permisif ini dengan menyebabkan proloferasi reseptor sel
sasaran spesifik katekolamin. Karena pengaruh ini, banyak dari efek
yang diamati ketika sekresi hormon tiroid meningkat adalah serupa
dengan yang menyertai pengaktifan sistem saraf simpatis.
4. Efek pada sistem kardiovaskular Melalui efek meningkatkan
kepekaan jantung terhadap katekolamin dalam darah, hormon tiroid
meningkatkan kecepatan jantung dan kekuatan kontraksi sehingga
curah jantung meningkat. Selain itu, sebagai respons terhadap beban
panas yang dihasilkan oleh efek kalorinergik hormon tiroid, terjadi
vasodilatasi perifer untuk membawa kelebihan panas ke permukaan
tubuh untuk dikeluarkan ke lingkungan.
5. Efek pada pertumbuhan dan sistem sarafHormone tiroid penting
bagi pertumbuhan normal karena efeknya pada hormone pertumbuhan
(GH) dan IGF-1. Hormone tiroid tidak saha merangsang sekresi GH dan
meningkatkan produksi IGF-1 oleh hat teapi juga mendorong efek GH
dan IGF-1 pada sintesis protein struktural baru dan pada
pertumbuhan tulang. Anak dengan defisiensi tiroid mengalami
hambatan pertumbuhan yang dapat dipulihkan dengan terapi sulih
tiroid. Namun, tidak seperti kelebihan GH, kelebihan hormone tiroid
tidak menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan.Hormon tiroid
berperan penting dalam perkembangan normal sistem saraf, khususnya
SSP, suatu efek yang terganggu pada anak dengan defisiensi tiroid
sejak lahir. Hormon tiroid juga esensial untuk aktivitas normal
pada orang dewasa.Efek hormon tiroid Jaringan
SasaranEFEKMEKANISME
JantungFk KronotopikInotropikMeningkatkan jumlah afinitas
reseptor adregenik betaMemperkuat respons thd katekolamin
darahMeningkatkanproporsi rantai berat myosin alfa
Jaringan lemakKatabolicMerangsang lipolysis
OtotKatabolicMeningkatkan penguraian protein
TulangPerkembanganMendorong pertumbuhan normal dan perkembangan
tulang
System sarafPerkembanganMendorong perkembangan otak normal
Saluran cernaMetabolicMeningkatkan laju penyerapan
karbohidrat
LipoproteinMetabolicMerangsang pembentukan resptor LDL
Lain-lainKalorigenikMerangsang konsumsi oksigen oleh jaringan
yang aktif scr metabolic (kecuali testis, uterus, kel. Lemfe,
limpa, hipofisis anterior)Meningkatkan kecepatan metabolisme.
Hormon tiroid diatur hipotalamus dan hipofisis
Thyroid stimulating hormone (TSH), hormon tropik tiroid dari
hipofisis anterior, adalah regulator fisiologik terpenting sekresi
hormon tiroid. Hampir setiap tahap dalam sintesis dan pelepasan
hormone tiroid dirangsang oleh TSH.Selain meningkatkan sekresi
hormon tiroid, TSH juga mempertahankan integritas structural
kelenjar tiroid. Tanpa adanya TSH, tiroid mengalami atrofi
(ukurannya berkurang) dan mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah
sangat rendah. Sebaliknya, kelenjar mengalami hipertrofi
(peningkatan ukuran setiap sel folikel) dan hyperplasia
(peningkatan jumlah sel folikel) sebagai respons terhadap TSH yang
berlebih.Thyrotropin releasing hormone (TRH) hipotalamus, melalui
efek tropiknya, menyalakan sekresi TSH oleh hipofisis anterior,
sementara hormon tiroid, melalui mekanisme umpan ballik negatif,
memadamkan sekresi TSH dengan menghambat hipofisis anterior.
Seperti lengkung umpan balik lainnya, mekanisme antara hormone
tiroid dan TSH ini cenderung mempertahankan kestabilan sekresi
hormon tiroid.Umpan balik negatif antara tiroid dan hipofisis
anterior melaksanakan regulasi kadar hormon tiroid bebas
sehari-hari, sementara hipotalamus mementarai penyesuaian jangka
panjang. Tidak seperti kebanyakan sistem hormon lainnya,
hormon-hormon di aksis tiroid pada orang dewasa tidak mengalami
perubahan sekresi yang mendadak dan lebar. Sekresi hormon tiroid
yang relatif tetap sesuai dengan respons lambat dan berkepanjangan
yang diinduksi oleh hormon ini; peningkatan atau penurunan mendadak
kadar hormon tiroid tidak memiliki manfaar adaptif.Satu-satunys,
factor yang diketahui meningkat sekresi TRH (dan, karena, sekresi
TSH dan hormon tiroid) adalah pajanan ke cuaca dingin pada bayi
baru lahir, suatu mekanisme yang sangat adaptif. Para ilmuwan
berpikir bahwa peningkatan drastis sekresi hormon tiroid yang
menghasilkan panas membantu mempertahankan suhu tubuh sewaktu
penurunan mendadak suhu lingkungan saat lahir ketika bayi keluar
dari tubuh ibunya yang hangat ke udara lingkungan yang lebih
dingin. Respons TSH serupa terhadap pajanan dingin tidak terjadi
pada orang dewasa, meskipun secara fisiologis masuk akal dan memang
terjadi pada beberapa jenis hewan percobaan.Berbagai jenis stress
menghambat sekresi TSH dan hormon tiroid, mungkin melalui pengaruh
saraf pada hipotalamus, meskipun makna adaptif inhibisi ini masih
belum jelas.Peranan IodiumIodium adalah bahan mentah yang penting
untuk sintesis hormone tiroid. Iodium yang terdapat dalam makanan
diubah menjadi iodide dan diabsorpsi. Asupan iodium harian minuman
untuk mempertahankan fungsi tiroid normal adalah 150g pada orang
dewasa. Kadar I plasma normal adalah sekitar 0,3g/dL, dan I
disebarkan dalam suatu ruang sekitar 25L (35% berat badan). Organ
utama yang mengambil I adalah tiroid, yang menggunakannya untuk
membuat hormone tiroid. Dan ginjal yang mengekskresikannya ke dalam
urin. Sekitar 120g/h masuk ke dalam tiroid pada tingkat sintesis
dan sekresi hormone tiroid yang normal. Tiroid menyekresi 80g/h
Iodium dalam bentuk T3 dan T4. 40g/h berdifusi dalam CES. T3 dan T4
yang disekresikan dimetabolisme dalam hati dan jaringan lain, yang
akan melepaskan 60g I per hari ke dalam CES. Beberapa turunan
hormone tiroid diekskresikan melalu empedu, dan sebagian iodium di
dalamnya diserap ulang (sirkulasi enterohepatik), tetapi berat
bersih kehilangan I dalam tinja sekitar 20g/h. jadi jumlah total I
yang masuk ke dalam CES adalah 500+40+60, atau 600g/h; 20% dari I
ini masuk ke dalam kelenjar tiroid, sementara 80% dieksresikan
melalui urin. (Ganong, 2005)
LI. III Memahami dan menjelaskan kelainan kelenjar tiroid
III.1 DefinisiHipotiroidHipotirodisme adalah suatu sindroma
klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid, yang kemudian
mengakibatkan perlambatan proses metabolik. Hipotiroidisme pada
bayi dan anak-anak berakibat pertambatan pertumbuhan dan
perkembangan jelas dengan akibat yang menetap yang parah seperti
retardasi mental. Hipotiroidisme dengan awitan pada usia dewasa
menyebabkan perlambatan umum organisme dengan deposisi
glikoaminoglikan pada rongga intraselular, terutama pada otot dan
kulit, yang menimbulkan gambaran klinis miksedema. Gejala
hipotiroidisme pada orang dewasa kebanyakan reversibel dengan
terapi.
HipertiroidHipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu
kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang
berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah.
Tirotoksikosis adalah keadaaan hipermetabolik yang disebabkan oleh
meningkatnya kadar T3 dan T4 bebas, terutama disebabkan oleh
hiperfungsi kelenjar tiroid .III.2 KlasifikasiHipotiroidBerdasarkan
lokasi tumbulnya masalah, penyakit ini dapat diklasifikasikan
sebagai :1. PrimerBila timbul akibat proses patologis yang merusak
kelenjar tiroid2. SekunderAkibat defisiensi sekresi TSH
hipofisisBerdasarkan usia awitan hipotiroidisme, penyakit ini dapat
diklasifikasikan sebagai :1. Hipotiroidisme dewasa / miksedema2.
Hipotiroidisme juvenilisTimbulnya sesudah usia 1 sampai 2 tahun3.
Hipotiroidisme kongenital / kretinismeDisebabkan oleh kekurangan
hormon tiroid sebelum atau segera sesudah lahir
Hipotiroidisme dibedakan atas :1. Hipotiroidisme sentral
(HS)Apabila gangguan faal tiroid terjadi karena ada kegagalan
hipofisis, maka disebut hipotiroidisme sekunder (HS), sedangkan
apabila kegagalan terletak di hipotalamus disebut hipotiroidisme
tertier. 50% HS terjadi karena tumor hipofisis. Keluhan klinis
tidak hanya karena desakan tumor, gangguan visus, sakit kepala,
tetapi juga karena produksi hormon yang berlebih ( ACTH penyakit
cushing, hormon pertumbuhan akromegali, prolactin galaktorea pada
wanita dan impotensi pada pria). Urutan kegagalan hormon akibat
desakan tumor hipofisis lobus anterior adalah : gonadotrophin,
ACTH, hormon hipofisis lain, dan TSH.2. Hipotiroidisme primer
(HP)Hipogenesis atau agenesis kelenjar tiroid. Hormon berkurang
akibat anatomi kelenjar. Jarang ditemukan, tetapi merupakan
etiologi terbanyak dari hipotiroidisme kongenital di negara barat.
Umumnya ditemukan pada program skrining masal.Kerusakan kelenjar
tiroid terjadi karena :
a. PascaoperasiStrumektomi dapat parsial (hemistrumektomi atau
lebih kecil), subtotal atau total. Tanpa kelainan lain, strumektomi
parsial jarang menyebabkan hipotiroidisme. Strumektomi subtotal M.
Graves sering menjadi hipotiroidisme dan 40% mengalaminya dalam 10
tahun, baik karena jumlah jaringan dibuang tetapi juga akibat
proses autoimun yang mendasarinya.b. PascaradiasiPemberian RAI
(radiactive iodine) pada hipertiroidisme menyebabkan lebih dari
40-50% pasien menjadi hipotiroidisme dalam 10 tahun. Tetapi
pemberian RAI pada nodus toksik hanya menyebabkan hipotiroidisme
sebesai