Top Banner
54 BAB III METODE PENELITIAN Dalam BAB III ini akan membahas tentang variabel penelitian. definisi operasional, metodologi pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, dan teknik analisis data, meliputi: uji asumsi dan cara pengujian hipotesis. Kerangka kerja metode penelitian di atas dijelaskan sebagai berikut: 3.1 VARIABEL PENELITIAN Berdasarkan kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat, yaitu: Variabel bebas (independent variabel): work-family conflict dan work-family conflict self-efficacy. Variabel terikat (dependent variabel): kinerja pendeta wanita di GMIT 3.2. DEFINISI OPERASIONAL 3.2.1 Work- Family Conflict (WFC) Definisi operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebuah pertentangan antar peran dimana tuntutan umum dalam pekerjaan sebagai pendeta, waktu yang dihabiskan untuk pelayanan sebagai pendeta dan tekanan yang diciptakan oleh peran sebagai pendeta mengganggu peran sebagai ibu dan istri dalam rumah tangga.
29

Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

Jan 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

54

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam BAB III ini akan membahas tentang

variabel penelitian. definisi operasional, metodologi

pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian,

dan teknik analisis data, meliputi: uji asumsi dan

cara pengujian hipotesis. Kerangka kerja metode

penelitian di atas dijelaskan sebagai berikut:

3.1 VARIABEL PENELITIAN

Berdasarkan kerangka berpikir dan hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini, maka dalam

penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1

variabel terikat, yaitu: Variabel bebas (independent

variabel): work-family conflict dan work-family conflict

self-efficacy. Variabel terikat (dependent variabel):

kinerja pendeta wanita di GMIT

3.2. DEFINISI OPERASIONAL

3.2.1 Work- Family Conflict (WFC)

Definisi operasional yang akan digunakan dalam

penelitian ini yaitu sebuah pertentangan antar peran

dimana tuntutan umum dalam pekerjaan sebagai

pendeta, waktu yang dihabiskan untuk pelayanan

sebagai pendeta dan tekanan yang diciptakan oleh

peran sebagai pendeta mengganggu peran sebagai

ibu dan istri dalam rumah tangga.

Page 2: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

55

Variabel ini akan diukur menggunakan skala

Work-Family conflict dimana angket tersebut disusun

menggunakan elemen-elemen yang dikemukakan

oleh Netemeyer et al., 1996.

3.2.2. Work – Family Conflict self-efficacy

Definisi operasional dari Work-family conflict

work-family conflict self-efficacy dalam penelitian ini

adalah adalah pernyataan subjektif berupa

keyakinan yang dipegang seorang pendeta wanita

tentang dalam mengontrol perilaku dalam

menghadapi Work-Family conflict dan tuntutan sosial

lingkungan, sehingga memperoleh hasil yang

maksimal bagi dirinya.

Work-family conflict self-efficacy akan diukur

menggunakan sebuah skala pengukuran yang

mengacu pada skala yang mengukur secara khusus

work-family conflict self-efficacy yang berkaitan

dengan Work-Family conflict disebut juga work/family

self-efficacy scales (Cinnamon, 2003 dalam

Hennessy,2005).

3.2.3. Kinerja

definisi operasional dari variabel kinerja pada

penelitian ini adalah perilaku pendeta wanita GMIT

yang sesuai dengan tujuan GMIT dan diukur dari

segi kecakapan individual pendeta wanita tersebut.

Kinerja akan diukur menggunakan skala kinerja

berdasarkan aspek-aspek kinerja yang dikemukakan

oleh Campbell dkk, 1994 (dalam Landy &

Conte,2007) dengan tetap memperhatikan pedoman

penilaian kinerja pendeta GMIT.

Page 3: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

56

3.3 POPULASI DAN SAMPEL, TEKNIK PENGAMBILAN

SAMPEL DAN METODE PENGUMPULAN DATA

3.3.1 Populasi dan Sampel

Arikunto (2006), menyatakan bahwa populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

dalam penelitian berjumlah 110 orang. Sugiyono

(2006), menyatakan bahwa sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah 100 orang pendeta perempuan.

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, tidak seluruh anggota

populasi dijadikan subjek penelitian sehingga

dilakukan sampling. Sampling adalah suatu cara

pengumpulan data yangmengambil sebagian atau

wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah

Purposive sampling (sampling bertujuan) yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

3.3.3 METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data menggunakan skala

psikologi. Data-data yang dikumpulkan adalah data-

data yang berkaitan dengan indikator variabel-

variebel yang diteliti, yaitu . Semua skala baik

Page 4: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

57

motivasi dibuat dalam bentuk skala Likert dengan

lima kategori pilihan jawaban yaitu: Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Netral (tidak dapat menentukan

dengan pasti), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak

Setuju (STS).

A. Skala yang berhubungan dengan kinerja Pendeta

Wanita

Skala ini berupa skala penilaian yang

dikhususkan untuk mengungkap data mengenai

kinerja pendeta wanita di Klasis Kota Kupang dan

Klasis Kupang tengah GMIT, dalam hal ini

berkaitan dengan perilaku kerja para pendeta

wanita yang dinilai secara subjektif oleh pendeta

wanita yang itu sendiri berdasarkan skala yang

disusun oleh penulis berdasarkan aspek-aspek

kinerja yang dikemukakan oleh Campbel dkk

(1994), dengan memperhatikan pedoman

penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di

Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara

umum . Skala penilaian kinerja pendeta wanita

yang digunakan dalam penelitian ini berupa

skala kinerja pendeta wanita yang disusun

sendiri oleh penulis sehingga belum mempunyai

validitas dan reliabilitas sehingga perlu dilakukan

uji validitas dan reliabilitas.

Page 5: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

58

Tabel 3.1

Skala Kinerja Pendeta Wanita

Aspek Indikator Aitem Jumlah F UF Job-specific task proficiency

Melaksanakan Tugas-tugas berkaitan dengan pelayanan sebagai pendeta

Mampu berkhotbah dengan baik

1

Mampu memimpin ritual gereja dengan baik

2

Mampu menyusun liturgi kebaktian dengan baik

3

Mampu mengajar katekisasi dengan baik

4

Non specific task proficiency

Melaksanakan Tugas-tugas di luar pelayanan

Mampu mempersiapkan materi katekisasi yang sistematis dan efektif

5

Membuat persiapan khotbah

6

Taat kepada aturan-aturan yang berlaku di Gereja

7

Page 6: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

59

Masehi Injili di Timor Mempersiapkan majelis jemaat untuk dapat memimpin ibadah

8

Written and oral comunication task proficiency

Kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan

Mampu menulis renungan dengan baik

9

Mampu menyampaikan renungan dengan menarik

10

Mampu menyampaikan materi rapat dengan jelas

11

Ragu dalam menyampaikan khotbah karena kurang mempersiapkannya secara baik

12

Demonstrating effort

Usaha-usaha yang dilakukan agar pelayanan menjadi lebih baik

Memiliki metode penyampaian khotbah yang efektif

13

Memimpin rapat majelis untuk menyusun visi

14

Page 7: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

60

dan misi pelayanan Menyusun rencana pelayanan selama setahun sesuai dengan visi dan misi pelayanan yang telah ditentukan bersama

15

Maintaining personal dicipline

Disiplin waktu pelayanan

Bekerja sama dengan majelis jemaat harian dalam melaksanakan visi dan misi pelayanan

16

Mempersiapkan majelis jemaat untuk melaksanakan rencana pelayanan

17

Memimpin seluruh majelis jemaat dalam melaksanakan rencana pelayanan

18

Disiplin penggunaan anggaran pelayanan

Menyampaikan ide-ide baru menyangkut pelayanan dengan jelas

19

Melakukan pengawasan

20

Page 8: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

61

terhadap pelaksanaan rencana pelayanan Bekerja sama dengan majelis jemaat dalam menyusun rencana penggunaan anggaran pelayanan

21

Facilitating peer and team performance

Membantu majelis jemaat dalam pelayanan

Melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran pelayanan

22

Berinisiatif mencari tahu tentang permasalahan yang dialami oleh warga jemaat yang dilayani

23

Mendelegasikan tugas pelayanan kepada majelis jemaat

Mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh warga jemaat

24

Hadir di tempat pelayanan tepat waktu

25

Rencana pelayanan

26

Page 9: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

62

dilaksanakan tepat waktu

Supervision/leadership

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan

Pribadi yang disiplin dalam mengatur waktu pelayanan

27

Memiliki manajemen waktu dalam melayani jemaat

28

Memiliki manajemen waktu dalam mengurus urusan rumah tangga

29

Menyusun visi misi pelayanan bersama majelis jemaat

Pribadi yang disiplin dalam mengelola anggaran pelayanan

30

Mampu mengelola sarana dan prasarana gereja secara bertanggung jawab

31

Management/administration

Ikut mengatur administrasi gereja

Memprakarsai terciptanya metode pelayanan yang relevan dengan kebutuhan jemaat

32

Page 10: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

63

Menciptakan cara untuk meningkatkan pendapatan jemaat

33

Menyusun laporan pertanggungjawaban pelayanan

Terbuka terhadap ide-ide pelayanan baru dari warga dan majelis jemaat

34

Mampu memberikan umpan balik terhadap hasil kerja majelis jemaat dengan baik

35

Terbuka terhadap umpan balik dari majelis jemaat

36

Melakukan pendelegasian pekerjaan pelayanan kepada seluruh majelis jemaat

37

Mencari informasi yang berguna bagi pengembangan jemaat

38

Membaca buku untuk mengembangkan kemampuan

39

Page 11: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

64

berkhotbah dan mengajar katekisasi Mampu menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pelayanan dan anggaran pelayanan

40

TOTAL 40

B. Skala yang berhubungan dengan Work-Family

Conflict

Skala yang telah dimodifikasi oleh penulis sesuai

dengan tujuan penelitian. Skala ini disusun berdasarkan

elemen-elemen Work-Family Conflict menurut Netemeyer et

al., 1996. yaitu:. General demands of a role, time devoted to

a given role, the strain produced by a given role. Alat ukur

yang dikembangkan oleh Netemyer memiliki reliabilitas

sebesar 0,91 namun karena penulis telah melakukan

modifikasi maka perlu diukur kembali uji validitas dan

reliabilitasnya, Makin tinggi nilai (scoring) skala tersebut,

menunjukkan Work-Family Conflict semakin tinggi,

demikian juga sebaliknya

Page 12: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

65

Elemen Indikator Aitem Jumlah Item F U

1. General demands of a role

Tugas dalam dua peran

Tidak tenang pada saat melakukan pelayanan di jemaat karena memikirkan kegiatan belajar anak-anak di rumah

1

Merasa bersalah karena tidak sempat membantu kegiatan belajar anak-anak setelah lelah melaksanakan kegiatan pelayanan

2

Merasa kecewa terhadap sendiri karena terlalu sering mengabaikan waktu bersama dengan anak-anak karena terlalu sibuk melayani

3

tanggung jawab dua peran

Mengalami kesulitan dalam menentukan untuk mengutamakan kepentingan pekerjaan atau keluarga

4

Merasa tertekan karena suami tidak mendukung pelayanan saya

5

Merasa gelisah dalam memimpin kegiatan pelayanan bila belum menanyakan kepada

6

Page 13: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

66

anak-anak apakah sudah menyelesaikan tugas sekolahnya

komitmen dalam melaksanakan dua peran

tidak puas dengan kurangnya waktu kebersamaan dengan suami

7

bersalah kepada keluarga bila harus membawa pekerjaan pelayanan ke rumah

8

kecewa karena suami tidak dapat memahami alasan saya bila saya terlambat pulang pelayanan

9

2. time devoted to a given role

Waktu pelayanan mengganggu waktu dengan suami

Merasa kecewa tidak dilibatkan anak-anak dalam masalah pribadi karena keterbatasan waktu saya.

10

Merasakan kehidupan yang kurang menyenangkan dengan anak dan suami. Ini disebabkan karena saya bekerja

11

Stress kerja dalam melayani jemaat mengganggu komunikasi saya dengan keluarga

12

Waktu pelayanan konsentrasi melayani

jemaat terganggu

13

Page 14: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

67

mengganggu waktu dengan anak-anak

karena adanya masalah keluarga

kecewa saat kurang memahami kegiatan anak-anak karena kesibukan pelayanan

14

kecewa karena dengan bekerja menjadi tidak punya waktu untuk mengerjakan hobi dengan keluarga

15

3. The Strain produced by a given role

Tekanan dalam pelayanan mengganggu kehidupan rumah tangga

Memilih menjadi ibu rumah tangga saja dibandingkan harus menghadapi pekerjaan sebagai pendeta

16

Kuatir karena jabatan saya, suami menjadi merasa terancam kedudukannya sebagai kepala keluarga

17

tidak puas bila berangkat kerja anak-anak dalam kondisi belum beres mengurus diri mereka

18

Emosi saya ketika melakukan tugas pelayanan mudah terbawa ke rumah

19

Merasa bersalah karena tidak dapat menemani suami ketika dibutuhkan

20

Page 15: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

68

Tabel 3.2

Tabel Skala work-family conflict

C. Skala Work-Family Conflict Self-Efficacy

Skala Work-Family Confict Self-Efficacy yang

telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan tujuan

penelitian. Skala ini disusun berdasarkan teori yang

dikemukakan oleh Bandura dalam Corsini (2004).

Adapun aspek skala Work-Family Conflict Self-

Efficacy terdiri yaitu: Kognitif, Afeksi, Seleksi, dan

Motivasi. Skala ini merupakan modifikasi dari skala

Work-Family Conflict Self-Efficacy yang dikembangkan

oleh Cinnamon (2006) dengan reliabilitas sebesar

0,83 oleh karena itu dilakukan uji analisis aitem dan

uji reliabilitas ulang oleh penulis. Makin tinggi nilai

(scoring) skala tersebut, menunjukkan kepercayaan

diri semakin tinggi, demikian juga sebaliknya.

Kecewa karena tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga karena lebih sering tidak ada dirumah karena sedang melayani

21

TOTAL 21

Page 16: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

69

Tabel 3.3

Skala Work-Family Conflict Self-Efficacy

Aspek Indikator Aitem Jumlah Item F U

1. Kognitif Merasa mampu

mengendalikan

perasaan tidak

enak yang

timbul akibat

persoalan dalam

keluarga ketika

akan melakukan

pelayanan di

gereja

Mampu memenuhi tanggung jawab dalam pekerjaan pelayanan dengan baik dan tidak membiarkan pekerjaan pelayanan mengganggu tanggung jawab dalam keluarga

1

Menghadiri acara keluarga tanpa membuat hal itu mengganggu kemampuan saya untuk menyelesaikan tugas pelayanan yang sama pentingnya

2

Mampu 3

Page 17: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

70

mengatasi kemungkinan kemungkinan pekerjaan pelayanan mengganggu kehidupan keluarga.

Tetap mampu memenuhi semua tanggung jawab keluarga walaupun hal itu akan membuat pekerjaan pelayanan di jemaat semakin berat dan menekan.

4

Mampu memenuhi peran dalam keluarga setelah seharian melakukan pelayanan perkunjungan kepada jemaat.

5

2.Afeksi Merasa mampu Mampu

6

Page 18: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

71

mengendalikan perasaan tidak enak yang timbul akibat persoalan dalam keluarga ketika akan melakukan pelayanan di gereja

untuk tetap melayani walaupun ada tekanan yang berat untuk tetap melaksanakan tanggung jawab saya dalam keluarga.

Sukses dalam peran sebagai pendeta walaupun ada banyak kesulitan di dalam keluarga saya

7

Mampu menginvestasikan diri dalam peran dalam keluarga walaupun dalam keadaan tertekan karena tanggung jawab pelayanan.

8

Fokus menginvesta

9

Page 19: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

72

sikan diri pada tugas pelayanan walaupun urusan keluarga sangat mengganggu

3. Seleksi Tenang dalam menghadapi tugas, pelayanan dan tugas sebagai ibu rumah tangga sebagai beban yang dirasakan cukup berat

Mampu mengatur aktivitas sehari-hari saya dalam keluarga sehingga tidak mengganggu pelayanan saya di gereja

10

Mampu mengatur kegiatan pelayanan di gereja sehingga tidak mengganggu urusan keluarga saya

11

Yakin akan kemampuan saya untuk mengatasi tekanan yang

12

Page 20: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

73

disebabkan oleh konflik peran ganda yang saya alami

Mampu menganalisa konflik peran ganda yang dialami

13

Mampu menemukan cara untuk menyeimbangkan konflik peran ganda yang dialami

14

Memiliki keyakinan untuk bangkit kembali setelah gagal mengelola konflik peran ganda yang dialami

15

4. Motivasi Menganggap kegagalan dalam menjalankan kedua peran baik sebagai ibu

Memilih untuk masuk dalam lingkungan

16

Page 21: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

74

rumah tangga dan pendeta sebagai motivasi untuk dapat menjalankannya dengan lebih baik lagi.

pergaulan yang mendukung saya untuk berhasil mengelola konflik peran ganda baik di rumah maupun dalam pelayanan

Yakin akan mampu bertahan dalam situasi sulit yang membuat keseimbangan pelaksanaan kedua peran yang saya jalani

17

Memiliki keyakinan bahwa saya mampu mengatasi perasaan depresi yang saya alami karena konflik peran ganda

18

Page 22: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

75

Yakin pada kemampuan saya untuk mengontrol perilaku-perilaku saya dalam menjaga keseimbangan kedua peran yang saya jalani

19

TOTAL 19

3.4. Analisis Aitem

3.4.1 Uji Daya Diskriminasi Aitem

Azwar (2012) menyatakan daya diskriminasi

aitem adalah sejauh mana aitem mampu

membedakan antara individu atau kelompok individu

yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang

diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan

indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi

aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang

dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (riX).

Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan

cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi

skor aitem dengandistribusi skor skala itu sendiri.

Page 23: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

76

Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi

aitem total atau item-total correlation.

Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan

korelasi aitem total biasanya digunakan batasan rix ≥

0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelas

minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan.

Jika koefisien korelasi kurang dari 0,30 dapat

diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya

beda rendah (Azwar, 2012. Jadi jika hasil korelasi

aitem berada di bawah 0,25 maka item itu harus

digugurkan. Sementara yang lebih besar dari atau

sama dengan 0,25 dapat dikatakan valid.

Reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan

atau konsisten hasil ukur, yang mengandung makna

seberapa tinggi kecermatan pengukuran.

Pengukuran dikatakan tidak cermat bila eror

pengukurannya terjadi secara random. Antara skor

individu yang satu dengan yang lain terjadi eror yang

tidak konsisten dan bervariasi sehingga perbedaan

skor yang diperoleh lebih banyak ditentukan eror,

bukan oleh perbedaan yang sebenarnya.

Koefisien reliabilitas (rxx’) berada dalam rentang

angka dari 0 sampai dengan 1,00. Sekalipun bila

koefsien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka

1,00 berarti pengukuran semakin reliable, namun

dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien

Page 24: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

77

sempurna yang mencapai angka rxx’ = 1,00 belum

pernah dijumpai (Azwar, 2012).

3.4.2 Uji Hipotesis

Untukmenguji hipotesis dalam penelitian ini,

hasil yang telah diperoleh diolah dengan

menggunakan uji statistic. Uji statistik yang dipakai

yaitu teknik regresi berganda dengan menggunakan

SPSS for windows version 16.0. Analisis regresi

berganda bermaksud untuk meramalkan bagaimana

keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih

variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi

(Sugiyono, 2006) yakni work-family conflict dan work-

family conflict self-efficacy sebagai prediktor kinerja

pendeta wanita.

Persamaan model analisis regresi berganda adalah:

Y= � + �� �� + �� ��

dengan:

Y : Kinerja Pendeta Wanita,

�� : Work-Family Conflict,

�� : Work-Family Conflict Self-Efficacy,

��, �� : Koefisien Regresi,

� : Konstanta.

Page 25: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

78

3.5. Analisis Data

3.5.1 Uji Asumsi

Supramono & Haryanto (2005) menyatakan

bahwa sebelum melakukan pengujian hipotesis, data

perlu terlebih dahulu diuji agar memenuhi Criteria

Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga

dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih.

Uji tersebut meliputi uji normalitas, uji

heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji

linearitas.

3.5.2. Uji Normalitas

Uji normalitas Uji normalitas data

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas

dilakukan dengan melihat gambar grafik normal P-P

Plot. Normalitas dideteksi dengan melihat titik-titik

yang mengikuti garis linear yang bergerak dari kiri

bawah ke kanan atas. Bila titik-titik tersebut

mengikuti garis diagonal atau berada searah sekitar

garis diagonal, berarti data terdistribusi secara

normal dan analisis dapat dilanjutkan. Normalitas

juga dilihat melalui uji model regresi dan Kolmogrov-

Smirnov untuk melihat apakah residual terdistribusi

Page 26: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

79

normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika

nilai signifikansi lebih dari 0.05. (Santoso, 2010).

3.5.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independent

variable). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas, karena jika

hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut

tidak ortogonal atau terjadi kemiripan. Untuk

mendeteksi apakah terjadi problem multikolinearitas

dapat diketahui dengan Variance Inflation Factor (VIF)

dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang

bebas multikolinearitas menurut Santoso (2010)

adalah sebagai berikut: a.) Mempunyai nilai VIF

disekitar angka 1 b.) Mempunyai angka tolerance

mendekati 1 (Santoso, 2010)

3.5.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui

goodness of fit (kesesuaian model). Uji ini dilakukan

untuk melihat hasil grafik scatterplot, hasil

perhitungan menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y serta tidak membentuk pola yang jelas

atau tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Santoso, 2010).

Page 27: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

80

3.5.5 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas

hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat untuk mengetahui signifikansi penyimpangan

dari linearitas hubungan tersebut. Jika

penyimpangan tersebut tidak signifikan (p > 0,05),

dari signifikansi linearitas signifikansi p < 0,05),

maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000).

3.6. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 14-

16 Desember 2013 di daerah pelayanan klasis

Kupang Barat. Skala kemudian dibagikan kepada

pendeta wanita sebanyak 60 orang.

3.6.1. Hasil Uji Coba Skala Kinerja Pendeta

Wanita

Uji coba instrumen yang telah dilakukan

terhadap 40 aitem pernyataan yang ada di dalam

skala kinerja pendeta wanita terdapat 3 aitem yang

gugur dan 37 aitem yg mempunyai daya beda baik,

dengan rentang skor berkisar antara 0,383 sampai

0,784. Coefisien Alpha Cronbach dari 37 aitem

adalah 0,941 dari skala motivasi kinerja pendeta

wanita. Sebaran item yang memenuhi syarat dan

yang gugur disajikan di bawah ini.

Page 28: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

81

Tabel 3.4 Sebaran Aitem Baik dan Aitem Gugur Skala Kinerja Pendeta

Wanita Aspek Aitem Baik Aitem

Gugur Job-specific task proficiency 1,3,4, 2 Non specific task proficiency 5,6,7,8 Written and oral comunication task proficiency

9,10,11 12

Demonstrating effort 13,14,15 Maintaining personal discipline 16,17,18

19,20,21 Facilitating peer and team performance

22,23,24,25,26

27,28,29,30 Supervision/ leadership 31,32,33,34

35,36,38 37 Management/administration 39

40

3.6.2. Hasil Uji Coba Skala Work-Family

Conflict

Uji coba instrumen yang telah dilakukan

terhadap 21 aitem pernyataan yang ada di dalam

skala work-family conflict 21 aitem yg mempunyai

daya beda baik atau semua aitem baik, dengan

rentang skor berkisar antara 0,398 sampai 0,758.

Coefisien Alpha Cronbach dari 21 aitem adalah

0,904 dari skala work-family conflict.

Page 29: Work-Family Conflict Dan Work-Family Conflict Self-Efficacy ......penilaian kinerja pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan aspek-aspek kinerja secara umum . Skala penilaian

82

3.6.3. Hasil Uji Coba Skala Work-Family

Conflict Self-Efficacy

Uji coba instrumen yang telah dilakukan

terhadap 19 aitem pernyataan yang ada di dalam

skala work-family conflict self efficacy terdapat 2

aitem yang gugur dan 17 aitem yang memiliki daya

beda baik, dengan rentang skor berkisar antara

0,344 sampai 0,751. Coefisien Alpha Cronbach dari

17 aitem adalah 0,878 dari skala work-family

conflict self-efficacy. Sebaran item yang memenuhi

syarat dan yang gugur disajikan di bawah ini.

Tabel 3.5 Sebaran Aitem Baik dan Aitem Gugur Skala Work-Family

Conflict Self-Efficacy No Aspek Aitem Baik Aitem Gugur

1 Kognitif 1,2,3,5 4

2 Afeksi 6,7,9 8

3 Seleksi 10,11,12,13,14,15

4 Motivasi 16,17,18,19