Top Banner

of 69

Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

Apr 07, 2018

Download

Documents

AntiKhazar1866
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    1/69

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    2/69

    SATU

    L ANGIT di atas teluk Penanjung di Pangandarantampak bersih tak berawan sedikit pun. Sinar sang surya yangtidak terhalang terasa sernakin terik begitu b6la penerang

    jagat ini rnerayap semakin rnendekati titik tertingginya. Di

    puncak bukit karang sebelah tirnur Ratu Duyung yangrnerupakan tokoh silat golongan putih pertarna yang muncul diternpat itu, masih tegak terheran-heran ketika dia rnelihat lblisPernabuk berada di bukit sebelah barat.

    "Manusia satu ini sulit diduga jalan pikirannya. Ketikabertarnu ke tempatku jelas dia menunjukkan sikap berbaik-baik dengan orang-orang golongan putih. Sekarang tahu-tahudia berada di pihak sana. Hemmm .... Jangan-jangan si gendutburuk itu sudah termakan rayuan manis Pangeran Mataharidan tipuan busuk minuman keras. Aku melihat ada limagentong raksasa di bukit sana. Pasti berisi minuman keraskesukaannya .... Manusia kalau sudah jadi budak minurnandirinya pun akan dijualnya. Sayang... sayang sekali ...."

    Selagi sang Ratu membatin seperti itu, tiba-tiba satubayangan berkelebat dan di lain kejap sudah tegak didepannya. Dua orang anak buah Ratu Duyung cepatrnelompat ke depan sambil rnelintangkan senjata berupatongkat besi yang ujungnya memancarkan sinar birurnenggidikkan. Sambil menekan rasa terkejutnya RatuDuyung' memberi isyarat pada ke dua anak buahnya untukmundur. Lalu dia mernandang pada orang yang tegak dihadapannya. Seorang tua berpakaian rombeng.

    Selapis kulit tipis yang menutupi wajahnya berwarnasangat pucat. Rambutnya yang putih panjang melambai-lambai ditiup angin.

    "Orang tua, apakah kau tidak tersesat datang ke .

    bukit ini? Bukankah kau yang dijuluki Si Muka Mayat alias SiMuka Bangkai, guru Pangeran Matahari ... ?"Ratu Duyung menegur. Cermin bulat dalam

    genggarnannya ditempelkan ke dada.Orang tua bungkuk berpakaian rombeng yang

    mernang guru Pangeran Matahari adanya tertawa mengekeh."Ratu Duyung, Ratu maha sakti maha cantik .... Bagus

    dan syukur sekali kau telah mengenali diriku hingga aku yangtua ini tidak perlu repot-repot menerangkan siapa diriku!"

    Ratu Duyung tersenyum. "Pujian bisa menyesatkan.Kau yakin tidak tersesat datang ke bukit ini?"

    "Tentu saja tidak," sahut Si Muka Mayat. "Aku datangke sini untuk membincangkan satu ha1 sangat penting yangbakal menguntungkan dirimu ...."

    "Hemmm .... Jika seorang musuh menawarkan satukeuntungan ini adalah satu ha1 yang patut ditanyakan dandicurigai ...."

    Si Muka Bangkai tertawa panjang. "Ratu Duyung,waktuku tidak banyak. Sebelurn kawan-kawanmuberdatanganaku ingin mengatakan sesuatu padamu.Maksudku lebih jelasadalah menawarkan sesuatu padamu .... Sesuatu yangmenyangkut keadaan dirimu dan masa depanmu!"

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    3/69

    "Orang tua, ucapanmu menariksekali. Harap kau sukameneruskan dengan cepat karena aku pun tidak sukaberbincang berlama-lama denganmu!" kata Ratu Duyung pula.

    "Aku sanggup mencarikan seorang perjaka yang bisamenyembuhkan dirimu dan memusnahkan kutukan yangselama ini menyiksa dirirnu ...."

    Paras Ratu Duyung kelihatan berubah. "Apa kaumenawarkan dirimu atau muridmu Pangeran Matahari?!"

    Si Muka Mayat tertawa bergelak. "Aku yang sudah tuabangka reot begini mana mungkin rnasih perjaka. Muridku siPangeran Matahari itu jelas sudah tidak perjaka lagi. Yangingin kutawarkan padamu adalah seorang Pangeran dariSurokerto yang aku kenal baik. Orangnya gagah. Kau pastitidak kecewa. Jika kau suka silahkan kau rnengatur pertemuan...."

    Ratu Duyung walaupun sangat marah saat itu namunmasih bisa tersenyum. "Sayang aku tidak suka padatawaranmu itu. Juga tidak suka pada Pangeran yang kausebutkan itu ...." Habis berkata begitu Ratu Duyung menatapke langit. "Matahari sudah tinggi, selagi kau rnasih ada

    kesernpatan .untuk kembali ke bukit di sebelah barat sana,sebaiknya lekas-lekas kau angkat kaki. Kawan-kawanmu akankecewa kalau kau sampai menemui ajal lebih dulu di sarangmusuhl"

    Si Muka Bangkai menggeram dalam hati. "Aku tahukehebatan para tokoh silat golongan putih, termasuk dirimu.Tapi jika aku tidak punya nyali mana aku akan rnenjejakkankaki di tempat ini?lH Saking geramnya setelah rnengeluarkankata kata itu Si Muka Bangkai pergunakan tangan kirinyauntuk mencengkeram ujung runcing batu karang yang ada didekatnya. Batu karang itu serta merta berubah menjadi hitamdan mengepul tanda di selimuti hawa panas luar biasa.

    Ketika si orang tua menjentikkan jari-jari tangannya

    batu karang itu langsung bertaburan ke udara, berubahmenjadi debu hitam yang sangat halus!

    "Orang tua, mengapa kau tidak lekas angkat kaki?!Apa kau kira kami di sini perlu tukang sulap sepertimu?" ujarRatu Duyung. Lalu dia gerakkan tangannya yang memegangcermin bulat. Sinar putih menyilaukan berkiblat ke arahtaburan halus debu karang. Serta merta debu-debu halus ituberubah menjadi merah membara. Ratu Duyung gerakkan lagicerminnya. Ribuan bahkan mungkin jutaan debu merahbergerak laksana sebuah tabir kearah Si Muka Bangkai.

    Orang tua yang memiliki ilmu kebal segala bendapanas ini ganda tertawa ketika dapatkan dirinya diserang olehdebu-debu merah membara itu. Dia sengaja tegak terbungkuk-

    bungkuk sambil bertolak pinggang menuju datangnyaserangan dinding debu.Tapi Ratu Duyung yang sudah pernah mendengar

    kehebatan Si Muka Bangkai ini berlaku cerdik. Sekali lagicermin bulatnya digerakkan. Dinding debu bertabur ke udara.Kini jutaan debu menyambar ke arah si orang tua dari ratusanarah.

    Si Muka Bangkai dorongkan ke dua tangannya kedepan. Sebagian debu panas rnerah tersapu mental dan

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    4/69

    lenyap namun sebagiannya lagi lolos dan menyerang ke arahsetiap lobang yang ada di tubuhnya..

    Orang tua ini terbatuk-batuk. Matanya jadi perih dantelinganya seperti mengiang. Sebelum nafasnya menjadisesak cepat-cepat dia melompat mundur seraya kirimkan satupukulan sakti ke arah Ratu Duyung. Sang Ratu menyambutdengan kerlapan cahaya dari cermin bulatnya. Dua kekuatantenaga dalam sating beradu di udara.

    "Dess ... dess!"Si Muka Bangkai merasakan tangannya kesemutan

    dan denyut darah dalam urat-urat besar di tubuhnya menjadikacau. Cepat-cepat dia menyeIinap ke balik batu karang besarlalu melornpat jauh dan turun dari bukit, kembali ke bukitsebelala barat,

    Ratu Duyung sendiri sesaat tampak tergontai-gontainamun segera dapat menguasai dirinya kembali. Belumsempat Si Muka Bangkai memberi tahu kegagalanpertemuannya dengan Ratu Duyung di bukit sebelah timuryang hanya dipisahkan oleh satu pedataran pasir berbatu-batuselebar lirna tombak, tiba-tiba terdengar suara seperti

    cambukan cemeti yang rnenyakitkan telinga. Suara cemeti inisesekali diseling oleh suara tawa membahana disertaimakimakian.

    Orang-orang di bukit sebelah barat termasuk Si MukaBangkai yang baru saja kembali dari bukit timur jadi melengakdan memperhatikan dengan mata dibesarkan.

    "Ha ... ha ... ha ... ! Lihat keledai dungu! Tolol bodoh!Mendaki bukit jelek begini saja tidak mampu! Ayo jalan! Lari!Lari atau kupecut bokongmu! Ha ...ha ... ha!" Lalu terdengarsuara cemeti berkelebat berulang kali.

    Tak lama kemudian semua mata sama menyaksikanbagairnana seorang bertubuh sangat gemuk, berbobot sekitar200 kati rnendaki rnenuju puncak bukit karang dengan

    rnenunggang seekor keledai kecil kurus! Tapi jika diperhatikanternyata si gemuk ini bukannya menunggang karena walaupantatnya berada di atas punggung keledai tapi ke duakakinya menjejak tanah dan berjalan mengikuti langkah empatkaki keledai! Selain itu setiap dia memecutkan cernetinya,bukan tubuh keledai itu yang dihantamnya tapi pahanyasendiri yang dideranya hingga celana hitamnya robek di sana-sini.

    "Perjalanan gila yang nelelahkan! Ha. .. ha. .. ha!" katasi gendut begitu sarnpai di puncak bukit karang.

    "Ada apa sebenarnya di ternpat ini? Hari sepuluhbulan sepuluh! Kukira ada pesta makan besar. Yang kulihatcuma manusia-rnanusia tegak berdiam diri. Entah sedang

    kebingungan entah lagi tegang! Kalau lagi bingung apa yangdibingungkan! Kalau lagi tegang apanya yang tegang! Ha ...ha ... ha ... ha...!"

    Si gendut terus mengumbar tawa mengekeh. Ketikatawanya sekonyong-konyong lenyap dia lalu sorongkankepalanya ke depan. Tangan kirinya diletakkan di atas kening.Tangan kanan menunjuk ke bukit di seberangnya ke arahDewa Sedih yang sedang menangis tersedu-sedu.

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    5/69

    "Anak cengeng itu! Mengapa dia bisa kesasar kesana?!" ujar si gendut. Lalu dia berteriak. "Hai Dewa SedihfKalau mau nangis mengapa jauh-jauh

    sampai ke sini! Ha. .. ha ... ha1 Anak brengsek!Seumur hidup bisanya cuma mengeluarkan air rnata! Ha ...ha... ha!"

    Di bukit seberang sana Dewa Sedih bangkit berdiridari atas batu karang lalu mengepalkan tinjunya ke arah sikakek gendut. Walau dia sangat marah saat itu tapi wajahnyatetap saja ditekuk sedih.

    "Orang sombong selalu tertawa! Dewa Ketawa!Kau selalu mencampuri urusanku! Kau selalu

    mengintili ke mana aku pergi! Hik ... hikl Aku kakakmumemerintahkan agar kau segera minggat dari tempat itul Hik... hik ... hikl" Habis mengancam Dewa Sedih menangis sejadi-

    jadinya. Ternyata oi gendut yang datang menunggang keledaiadalah Dewa Ketawa, adiknya sendiril

    "Kau boleh saja memerintah! Tapi hari ini bukanurusan kakak denqan adikl Tapi urusan dengan orang-orangyang kepingin cepat-cepat matil Ha. .. ha ... ha!" Menjawab

    Dewa Ketawa dari seberang bukit.Dewa Sedih banting-bantingkan kakinya ke batu bukit

    lalu kembali ke tempat duduknya di gundukan batu danmeneruskan tangisnya. Pangeran Matahari mendekati DewaSedih dan berkata. "Kau harus membunuh adlkmu itul Kaudengarl"

    "Hatiku sedih .... Hatiku sedihl" jawab Dewa Sedih lalumenangis lagi. 'Uahanaml" maki Pangeran Matahari.

    Baru saja dia menyumpah seperti itu di bukit sebelahtimur kembali terjadi satu ha1 yang menarik perhatian. Diantara suara tawa Dewa Ketawa tibatiba terdengar suarakerontangan ka~engy ang keras sekali, membuat gendang-gendang telinga serasa ditusukl

    Si Muka Bangkai tarnpak tercekat sementara DelapanTokoh Kembar di lereng bukit kelihatan termangu-mangu,memandang tak berkesip ke arah bukit di hadapan mereka.

    Seorang kakek bercaping, berpakaian compangcamping, membekal sebuah buntalan butut dan membawasebuah tongkat buruk berjalan melenggang lenggok sambilmenggoyang-goyangkan sebuah kaleng rombeng di tangankanannya! Begitu sampai di puncak bukit langsung saja diamelompat ke atas kereta dan duduk uncang-uncang kakisambil kerontangkan kaleng rombengnya tiada henti.

    Ketika Ratu Duyung melirik padanya dia menjurasambil angkat capingnya dan berkata. "Cucuku bermata birunan cantik jelita! Jangan marahi aku ya kalau aku kurang ajar

    duduk di atap keretamu! Seumur hidup aku belum pernah naikkereta sebagus ini. Jadi duduk di atapnya saja sudah seperti disorga rasanya! Harap kau maklum! Sekian tak lebih tak kurangdan terima kasihl"

    Ratu Duyung cuma bisa tersenyum. Dia lalumemandang ke arah utara. Hatinya saat itu kurang tenteram.Ada satu ha1 yang menjadi pikirannya. Kalau Pendekar 212Wiro Sableng tidak muncul di tempat itu sia-sialah perjalanan

    jauhnya dari laut selatan sampai ke puncak bukit itu!

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    6/69

    "Kakek Segala Tahu!" berbisik Si Muka Bangkai padamuridnya ketika dia mengenali siapa adanya kakek bercapingdan membawa kaleng rombeng yang barusan datang.

    "Aku sudah tahu," jamb sang murid. "Aku tidak perdulimereka semua. Musuh besarku masih belum kelihatan!Gurunya si nenek keparat bernama Sinto Qrndeng itu jugatidak tarppak mata hidungnya! Dia nknn rnenyesal kalau tidakmenghadiri kematian rnurldnya di Pangandaran ini!"

    Belum lagi perhatian orang terhadap Kakek S~galaTahu sirap tiba-tiba dua sosok aneh berknlebatdi puncak bukitkarang sebelah timur. Mereka ndnlah orang-orang yangmenyelubungi tubuh mereka dengan kain putih. Di bagiankepala kain putih Itu diikat begitu rupa hingga menyerupaipocong!

    Kiniu kedua orang ini yang kelihatan hanyalahsepnsang rnata mereka di bagian kain yang sengaja tlllubangi.

    "Mayat hidup dari mana yang kesasar ke sini?lb~rseru Dew Ketawa lalu si gemuk ini tertawa gelak-gelak.Kakek Segala Tahu tenang-tenang saja srolah tak perdulidengan kemunculan dua orang bcrselubung kain putih itu.

    Apalagi mereka sengaja legak agak jauh dan kelihatannyatengah berbisikblsik.

    "Aku belum melihat mata hidungnyal" kata orangberselubung di sebelah kanan.

    "Aku tidak heran kalau dia tidak sampai datang ke sinilSoalnya aku meragukan otaknya masih waras atau tidakl"

    "Setan kaul Jangan kau berani menghinanya.... Akutahu kau beberapa kali berusaha menjebaknya!"

    "Hik. .. hik .... Aku tidak sungguhan dan tidak nnmaaise-a lla itu. Hanya ha1 satu itu yang aku pantas memujinya!Hik.. . hikl"

    "ltu katamu sekarangl Kalau dulu kau memangberhasil .... Hemmm .... 'Kubembeng usus besarmu sampai ke

    ujung dunial""Hik ... hik ... hikl""Sudahl Jangan tertawa jugal Apa kau masih punya

    persediaan minyak wangi? Tubuhku sudah keringatan. Akukawatir nanti dia mengenaliku ... ."

    Dari balik pakeian anehnya orang disebelah kananmengulurkan tangan menyerahkan sebuah tabung kecilterbuat dari bambu. "lni yang terakhir. Setehh itujangan harapaku akan memberikan lagi padamul"

    "Kurasa ini kali yang penghabisan aku memintaminyak wangi padamul Setelah persoalan gila di tempat iniseiesai, aku tidak butuh lagi ...l"

    "Berarti kau akan kembali ke bau badanmu semulal

    Hik ... hik ... hikl""Diaml Jangan tertawa tidak karuan di tempat sepertiinil" kata orang berselubung sambil menyirami tubuhnyadengan minyak wangi. Dia m.?+

    mandang ke lereng bukk di depannya lalu berkata."Coba kau lihat ke sana. Aku hampir tak percaya. DelapanTokoh Kembar mau-mauan datang ke sin1 jadi kaki tanganmembantu Pangeran Mataharil"

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    7/69

    "Astagal Setahuku mereka adalah orang-orang yangtidak terlalu usil. Meskipun brengsek namun tidak maumembuat bentrokan dengan kita orangorang golongan putih ."

    "Hemmm ... Aku blsa mengira jalan ceritanya. Rata-rate Delapan Tokoh Kembar itu tidak punya iman teguh.Gampang tergoda, terutama oleh harga dan perempuan. Akumelihat ada seorang gadis cantik berbaju biru mendampingimereka. Pasti ini penyebabnyal"

    "Celakal Kalau Delapan Tokoh Kembar menyerbuberbarengan langit pun bisa diruntuhkannya. Kita linrllsmencari akall"

    "Tak usah kawatir. Serahkan mereka padaku. Tnplaku perlu bantuan beberapa orang lagi. tl#.mm .... Hik ... hik. ..hik!"

    "Sialan kaul Masih saja tertawa tidak karuan. ApaKamu u tldak mendengar ada satu orang gila lagi tengahberlari mendaki bukit menuju ke mari?!"

    ---------------------000000000--------------

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    8/69

    DUA

    D I PUNCAK bukit karang sebelah timur tiba-tibaterdengar suara orang berlari sambil bernyanyi-nyanyi. Hanyasesaat kemudian berkelebatlah satu bayangan putih. Orang ini

    ternyata seorang kakek berambut putih jarang, memeliharakumis dan janggut panjang putih. Matanya yang sangat lebarterpuruk dalam pipi dan rongga cekung. Mukanya hampir tidakberdaging. Sekilas tampang manusia satu ini hampir samadengan Si Muka Bangkai. Bedanya Si Muka Bangkai sudahbungkuk - sedang yang satu ini masih kelihatan gagah.

    "Astaga! Dia rupanya!" Salah seorang berselubungkain putih keluarkan seruan kaget. Ada kilatan cahaya anehpada sepasang matanya. "Keadaannya rnasih gagah,sikapnya masih ceria. Tapi pada sepasang matanya terbayangbanyak penderitaan hidup ...."

    "Eh sobatku, kau kenal orang gila itu?!" bertanya sangteman di sebelahnya. "Aku dengar kau bergumam seperti

    bicara sendirian!""Lebih dari kenal! Dia ....""Kau tak bisa meneruskan ucapan. Aku dengar suara

    seperti keselekan di tenggorokanmu! Ah! ingat sekarang! Kaupunya hubungan mesra dengan kakek itu di masa mudapuluhan tahun silam.

    Dan aku juga ingat. Si Muka jerangkong itu adalahTua Gila dari Pulau Andalas!"

    "Ssmt! Jangan keras-keras bicara! Nanti selan alas itumendengar dan mengenali diriku!"

    "Hik ... hik ... hik! Kau berbgak malu tak mau dikenali,Ink mau ditemui. Padahal aku tahu betul hatimu saat ini ndnngberbunga-bunga melihat dirinya!"

    "Jangan meracau tak karuan!"

    "Hik ... hik. .. hik!"Orang tua yang baru datang dan bukan lain adalah

    Tua Gila adanya hentikan nyanyiannya yang tak karuan. Diamemandang berkeliling. Lalu berseru.

    "Onde .... Onde! Betul ruponyo! Hari sapuluah Bulansapuluah! Banyak urang-urang gilo bakumpua Di siko! Ha ...ha ... ha!"

    "Si tua bangka itu kumat gilanya! Bicara memakaibahasa sendiri! Dikira saat ini dia berada di hnmpungnya!"Salah satu orang berselubung kain putih keluarkan suaramengomel. Sementara di bagian yang lain Dewa Ketawakembali tertawa gelak-gelak.

    Tua Gila lanjutkan ocehannya. Seolah mentlnngar

    omelan orang dia tidak lagi menggunakan Ijnhasa daerahnya."Kalian semua adalah temantnman yang tidak pernah aku

    jumpa selama puluhan salam Hormatku untuk kalian ... ." LaluTua Gila membungkuk memberi hormat pada orang-orang didepannya sambil menyebut nama.

    "Dewa Ketawa ....kakek Segala Tahu .... Ah, yang duaitu bersembunyi di balik kain kafan, aku tak bisa mengenali!Ha ... ha.. ha ... Tapi biar aku memberi hormat juga pada duahantu kuburan ini! Ha... ha... ha!" Lalu Tua Gila membungkuk

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    9/69

    memberi hormat pada dua sosok yang berselubunkga kainputih. Salah satu dari dua orang berselubung tampak salahtingkah. Untung saja tubuh dan wajahnya tertutup kain putih.

    Tua Gila memandang ke jurusan Ratu Duyung. Sambilmembungkuk dia berkata.

    "Mataku sudah lemur, pendengaranku kurang tajam.Sahabat muda yang cantik jelita ini belum kukenal belumpernah kudengar. Hormatku untukmu...."

    Ratu Duyung membalas penghormatan itu denganmenjura tapi membatalkan niatnya ketika didengarnya TuaGila berkata. "Gadis cantik, mudahmudahan kau segeramendapatkan jodoh! Aku turut berdoa untukmu! Ha ... ha ...hal" Tua Gila lantas kedapkedipkan matanya beberapa kali.

    Paras Ratu Duyung kelihatan menjadi merah. Adasatu getaran aneh terjadi dalam tubuhnya. "Apa maksud orangtua ini dengan ucapannya tadi? Aku akan mendapatkan

    jodoh? Siapa?l Ah, hanya seorang tua gila mengapa akuharus memikirkan segala ucapannyal" Ratu Duyungmembatin.

    "Sepi sekali di sini. Semua kulihat pada tegangl Untuk

    melenyapkn kesunyian dan ketegangan biar aku menyanyil"Di atas kereta Kakek Segala Tahu kerontangkan

    kaleng rombengnya. Di sebelah sane Dewa Ketawa kumatpenyakitnya dan mulai rnengumbar tawa.

    Tua Gila buka mulutnya lebar-lebar seperti benar-benar mau menyanyi. Tapi ternyata tidak. Karena tiba-tiba diapalingkan kepalanya ke arah utara lalu berseru.

    "Teman-temanl Apa kalian tidak mencium bau sesuatuyang harum...?" Tua Gila rnendongak dan menghirup udaradalam-dalam. Yang lain-lain jadi ikut-ikutan

    Baru satu kali orang-orang di bukit itu mengondustahu-tahu seorang tua berpakaian selempang kaln biru sudahberada di situ. Dia memanggul sebuah bumbung bambu dl

    bahu kiri kanan. Dia lnyangkan pandangan pada semua orangyang ada dl situ sambil elus-elus janggutnya yang putihsedada.

    Salah seorang dari dua sosok berselubung kain putlhkeluarkan suara mendesah halus dan tangan knnannyaditekapkan ke dada seolah menahan degup jantungnya yangtiba-tiba bergoncang.

    "Eh, ada apa? kawan di sebelahnya bertanya."Kau seperti kaget melihat si tua gagah itu .... Kau

    memegangi dada. Apa jantungmu mau copot?l""Tidak .... Aku tidak apa-apa. Hanya nafasku torasa

    sesak, karena terus-terusan berada di balik aelubung ini!"Kawan orang berselubung ini keluarkan tawa perlahan

    lalu setengah berbisik dia berkata. "Tadi knu menggodaku!Sekarang gilirankul Jangan kau klra aku tidak tahu8hubunganmu di mass muds dengan si tukang minum itul Hik... hik ... hikl"

    "Kita sama-sama kena batunya. Jadi harap berhrntimenggoda!"

    Orang tua berjanggut putih terus layangkanprndangan. Nampaknya dia seperti mencari-cari farseorang."Anak setan itu pasti telah mendustaiku. Orang yangdikatakannya tak ada di sinil" Beberapa rnot lamanya dia

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    10/69

    pandangi dua sosok berselubung kaln putih. Lalu dia berpalingke kiri. Pandangannya membentur wajah dan sosok RatuDuyung. Tidak bcrkesip mata itu memperhatikan dari rambutsampai ke kaki lalu dim golengkan ltepalla berulang kali!

    Bumbung bambu dl bahu kanan diangkatnya.Burnbung didekatkan ke bibirnya dan

    "glluk ... glubr ..glulkl"Terdengar suara tenggorakannya meneguk lahap tuak

    wangi murni yanq dikenal dengan nama tuak kayanganDewa ketawa meledak tawanya ketika dia melihat

    orang tua ini. Dia menunjuk lalu mulutnya menyerocos kitasama-sama dipanggil orang dewa. Tapi mengapa minumsendiri saja tidak mebagi bagi ! sungguh tidak sopan!Ha...ha...ha...!

    Orang tua yanq membawa tuak berpaling lalumenjawab Anak kecil berapa sih usiamu! Kalau kuberi tuakkayangan ini nanti kau bisa mabok! Syukur-sukur kalau kauCuma ngompol

    "Ah, sudah tua nyatanya mulutmu masih suka Bicara

    jorok" kata Dewa Kelawa, Dia tertawa dulu sebenlar barumelanjutkan ucapannya. "Kau pasti tahu, lelaki mana ada yangsuka ngompal! Ngornpol itu kan penyakitnya perempuanl"Oewa Ketawa kembali tertawa terpingkal-pingkal.

    Salah satu dari orang aneh berpakaian selubung kainputih menggamit teman di sampingnya. "Si Dewa I

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    11/69

    TIGA

    Kita kembali beberapa saat sewaktu dewa tuak tengahberlari cepat menuju teluk penanjung di pangandaran. Di satutempat dia hentikan larinya dan memamdang kearahkejauhan.

    "Dua bukit batu karang.." desisnya. ' Yang dibaratditancapi bendera hitam yang di timur ditancapi bendera putihdiatas sebuah kereta ! hhhhmmm tanda tanda apa ini ?

    Selagi dia berkata-kata sendirian, seperti itu, darl Baliklamping batu karamg tedengar suara. ,ssssttt.... SuroIesmono ! sedang apa kau disitu?"

    Paras Dewa Tuak berubah. Dia berpaling ke arah Batukarang dan dengan cepat peganq tabung bambu di sebelahkanan.

    "Seklan puluh tahun dunia terkembang! Puluhan

    tahun malang melintang! Tidak banyak yang tahu narnaasliku Lalu orang tua Ini berteriak, "Orang di balik karangLekas unjukkan dirumu! "

    Tak ada gerakan, tak ada jawaban."Bagus Kau minta aku hancurkan rupanyal" Dewa

    Tuak menggeram. Tabung bambu yang sudah Dipegangnyadidekatkan ke bibir lalu

    "gluk. .. gluk ...gluk!'Minuman keras itu diteguknya beberapa kali. Begitu

    mululnya penuh tuak, minuman keras itu lalu disemburkannyake arah batu karang. Terjadilah satu hal yang hebat. Batukarang kukuh atos Itu pecah di beberapa bagian. Kepingan-kepingannya berpelantingan ke udara. Sekali lagi Dewa Tuakmeneguk Tuak dalarn bambu. Ketika dia hendak menyembur

    untuk ke dua kalinya dengan rnengerahkan tenaga dalarn duakali lipat dari yang tadi, dari balik batu karang yang hancur itumenghambur sesosok tubuh berpakaian hitam disertai seruan Dewa tuak tahan !

    "Anak setan?l Kau rupanyal" Dewa Tuak mendampratbegitu melihat yang berdiri didepannya adalah pendekar 212Wiro sableng lama tidak bertemu, sekali bertemu kau kurangajar! Cepat Kau katakan dari siapa kau tahu namaku hah! '

    Jangan marah dulu kek! kata wiro sambil tersenyum-senyum yang membuat dewa tuak jadi tambah jengkel. Adasatu orang yang memberi tahu namamu itu, Dia juga bertitippesan ingin sekali bertemu denganmu, kurasa dia sudah adadipuncak bukit sana menunggumu!

    Orang itu lelaki atau peerempuan?" lalu sekamulutnya yang penuh dengan tuak.

    perempuan!Masih muda ataukah sudah tua? tanya dewa tuak

    lagi.Bisa muda bisa tua! jawab murid sinto gendeng."Anak kurang ajar Jangan kau berani main-main

    padaku!""Aku tidak main-main"

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    12/69

    Dewa Tuak dekatkan lagi tabung bambu kebibirnyalalu meneguknya tuaknya banyak sekali sarnpai mukanyamerah laksana udang rebus. "Kau tahu

    Nama perempuan itu'? tanyanya kemudian."Namanya aku tidak tahu. Tapi gelarnya tahu ... !'"Sialanl Sebutkan saja gelarnyal" kata DewaTuak lalu meneguk tuaknya dari bumbung bambu."lblis Putih Ratu Pesolekl"Tenggorokan dewa Tuak tercekik mendengar Julukan

    yang disebutkan perndekar 212. Air mukanya yang merahsesaat tampak memutih. Dihadapannya dilihatnya wirosenyum-senyum

    " Setan alas ini tahu apa hubunganku denganperempuan itu.. !.'" Dewa tuak berpikir-pikir.

    Kek, kau tunggu apa Iagi ! lekas naik ke bukit!Dia pasti sudah menunggumu. ..I ""Anak setan! ,Jangan kau berani menggodaku,kau sendiri mengapa berada disini bukannya naikke bukit!. Aku lihat dibukit sana musuh-musuhmu

    sudah lengkap menunggumu, siap membunuhmu sampai

    lumat!

    Wiro menyeringai "kau pergisaja duluan kek, akumasih ada dua hal yang harus kukerjakan...

    hmmmm apa saja pekerjaan itu? menunggu seseorang dan memeriksa keadaan

    dikawasan ini! Kau tahu Pangeran matahari adalah manusiakeji licik, bukan mustahil dia hendak menyiasati kita!

    "Siapa orang yang kau tunggu?Pasti seorang gadisl""Ah .... kau memang betul. Aku. ...""Orangnya si Bidadari Angin Timur itu?!"

    "Et, bagaimana kau bisa tahu Kek?" ujar Wiroterbelalak.

    "Ha ... ha... ha Dewa Tuak teguk dulu tuak harumnyabaru menjawab."Kau tengah menghadapi satu teka-teki besaranak muda..... Kau pecahkanlah sendiril" Setelah meneguktuaknya sekali lagi Dewa tuak meninggalkan tempat itu.

    Pendekar 212 Wiro sableng garuk-garuk kepala. Diamenatap ke langit. "masih lama datangnya tengah hari, Masihada kesempatan untuk bertanya pada kakek segala tahu, akusudah mendengar suara kerontangan kaleng bututnyadipuncak bukit sana! Selain itu aku perlu menyelidiki keadaandikawasan ini

    Lalu Wiro mencari tempat yanq agak tinggi.Dengan mengerahkan ilmu menembus pandangyang didapatnya dari ratu duyung dia mulai menyapu daerahsekitar situ dengan pandangan matanya yang sanggup melihatbenda-benda walaupun terhalang oleh benda lain.ternyatabanyak hal yang membuat murid sinto gendeng ini menjadikaget. Pertama ketika dia memandang kebukit sebelah barat,dibukit itu dimana berkumpul para tokoh silat golongan putihbanyak tersembunyi berbagai peralatan dan senjata rahasiayang sulit terlihat oleh mata biasa, mulai dari panah beracun

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    13/69

    dan pisau terbang sampai pada bola-bola hitam berisi bahanpeledak. Lima bahan peledak ini juga ditanam dijalan masukmenuju keteluk yang diapit oleh dua buah bukit.

    Semua peralatan rahasia yang dipasang Di bukit tinurdihubungkan pada satu peralatan berupa kawat yang dapatmengatur hidup matinya peralatan-peralatan maut itu. Tapiuntuk bahan peledak yang ditanam di antara dua bukit samasekali tidak dihubungkan dengan alat pengatur tersebut.

    Berarti siapa saja yang menginjaknya akan membuatbahan itu meledak. Tubuh Si penginjak akan hancurBerkeping-keping

    ' Jahanam keji Licik!" rutuk Pendekar 212 dalam hati".Pasti pangeran keparat itu yang mendalangi perbuatan ini!Semua yang di bukit timur berada dalam bahaya besar. Akuharus segera melakukan sesuatu! Aneh, mengapa ratuduyung tidak mengetahui hal ini. Padahal dengan ilmumenembus pandang yang dimilikinya dia pasti bisa melihatlebih jelas semua yang tersembunyi di tempat itu!

    Murid sinto gendeng sama sekali tidak

    mengetahui bahwa setelah ratu duyung memberikan ilmuMenembus pandang itu padanya maka ilmu yang dimilikisang ratu sendiri akan lenyap selama 777 hari. Ilmu itu akanmuncul dan dikuasainya kembali selewat jangka waktutersebut.

    Aku harus cepat melakukan sesuatu! pikir wiro.Hal kedua yang mengejukan wiro ialah ketika

    dia melihat sosok Bidadari Angin timur di bukit barat, berada diantara delapan lelaki berjubah merah berkepala botak kuning.

    Ditunggu-tunggu ternyata dia ada di situ? Jahanam!Terbuka sudah kedoknya. Jadi kaki tangan Pangeran

    Matahari dia rupanya! Mereka pasti punya huhungan tertentutAku benar-benar tertipu Tak pelak lagi pasti kitab putih wasiat

    dewa sudah diberikannya pada pangeran keparat itu!Wiro lantas ingat pertemuannya dengan bidadari angin

    timur belum lama berselang.Tapi bagaimana kalau betul gadis itu punya

    kembaran ? wiro jadi garuk kepala sendiri.yang ada dibukit barat itu yang mana adanya? Yang

    dulu pernah menampar piplku atau yang menipu danmelarikan kitab sakti itu? atau rnungkin sebenarnya

    Memang Cuma satu Bidadari Angin Timur?!

    Dalam bingun wiro teruskan menyusuri bukit sebelahbarat dengan ilmu menembus pandangnya kembali diaterkejut ketika iblis pemabuk dan dewi payung tujuh juga

    berada di sana.Iblis pemabuk, seperti manusia tidak punyapegangan. Sekarang menjadi antek pangeran matahari , lalugadis sialan dari tanah seberang itu! Kalau tidakmengharapkan sesuatu pasti dia tidak akan bergabungdengan manusia manusia sesat itu. Dia mengincar kitab putihwasiat dewa. Agaknya dia sudah tahu kalau kitab itu kiniberada disana. Lalu ditambah dendamnya terhadapku tempohari.!

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    14/69

    Wiro sadar sudah terlalu lama dia berada ditempat itu.

    aku harus segera bergabung denganpara tokoh ,dia memandang kelangit sang surya masih cukup jauh dari titiktertingginya.

    Dengan ilmu menembus pandang wiro mampumelihat siapa saja yang berada dibukit sebelah timur. Mula-mula dilihatnya kakek segala tahu, aku harus cepat menemuikakek itu , mungkin dia bisa memecahkan teka-teki rahasiakelemahan Tiga bayangan setan, tepat tengah hari bolong,pilih yang ditengah!.

    Dada pendekar 212 berdebar ketika dia melihatratu duyung. Lama murid sinto gendeng menatap wajah sangratu dengan berbagai perasaan menyelimuti hatinya. Kasihanada sayang pun ada sedang rasa berhutang budi dan nyawatentu saja tidak pernah dilupakannya.

    Murid Sindo Gendeng palingkan kepala ke jurusanlain. Dia tersenyum ketika pandangannya sampai pada sosokdewa ketawa dan dewa tuak. Lalu terlihat dua sosok tubuh

    mengenakan pakaian aneh berselubung kainputih."Seumur hidup tidak pernah aku ketahui ada dua

    tokoh golongan putih punya dandanan seperti itu.Dua pocong hidup itu siapa mereka adanya!Wiro kerahkan tenaga dalamnya yang ada dikepala.

    Bagaimanapun dicobanya dia tidak mampu menembus kainputih yang jadi pakaian dua orang itu. aneh mengapa tidakbisa tembus? pikir wiro. Dia berpaling kearah ratu duyung.akan kucoba yang satu ini kata wiro dalam hati. Tenagadalamnya dilipat gandakan, namun tetap saja dia tidak bisamenembus kebalik pakaian orang.

    Wiro garuk2 kepala batu,pohon air dan dinding bisakutembus, mengapa pakaian tidak bisa? Ah, jangan2 ilmu ini

    memang tidak untuk dipergunakan untuk berkurang ajar! wirotertawa sendiri. aku harus segera menuju puncak bukitsebelah timur , sebelum pergi pedataran pasir antara dua ukitkarang aku bersihkan dulu!

    braaakkk!Wiro hantam batu disampingnya denganpukulan

    bertenaga dalam tinggi. Batu karang hancur menjadi sembilankeping. Dia memilih lima keping yang besar2 lalu bersiapmelemparkan batu itu satu persatu kearah pedataran dimanatersemmbunyi lima bola maut yang bisa meledak! Tapigerakan sang pendekar tertahan ketika dia melihat tiba2 adayang datang dari utara, berlari secepat angin!

    eh binatang atau setan yang datang ini! ujar wiro.

    --------------------------0000000000000000--------------

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    15/69

    EMPATSEORANG lelaki bertubuh gemuk luar biasa, berkopiah

    hitam kupluk, mengenakan baju terbalik dan kesempitanmuncul dari arah utara. Melihat kepada bobotnya yang begitubesar sulit dipercaya dia mampu berlari laksana angin. Apalagisambil berlari dia menjunjung sebuah keranjang rotan raksasa.

    Di dalarn keranjang itu, bergelung di atas tumpukan jeramikering kelihatan sosok manusia gendut, lebih gendut dari lelakiyang menjunjungnya. Dari suara mengorok yang keluar darimulutnya jelas si gemuk ini tengah teriidur nyenyak. Tetapidibilang tidur mengapa ada sebuah pipa panjang yangmenyala dan menebar bau tembakau mencantel di selabibirnya?l

    Hebatnya lagi, si gemuk yang menjunjung keranjangberisi manusia raksasa itu berlari sambil tangan kirinyamernegang kipas kertas yang tiada henti-hentinya dikipaskanpada wajahnya yang selalu keringatanl"Bujang Gila Tapak Sakti!" seru Wiro. Walau dia gembira tapitiba-tiba dia menjadi merinding. Si gemuk yang dipanggilnya

    dengan sebutan Bujang Gila Tapak Sakti itu ternyata berlarimemasuki pedataran pasir berbatu-batu yang diapit oleh duabukit karang. Padahal lima bahan peledak telah ditanamkanmusuh di tempat itu! Jangankan si gendut berpeci kupluk itu,seekor tikus saja jika menginjak bola-bola maut yang ditimbundi bawah pasir pastilah akan meledakdan menghancurkantubuhnya sampai berkeping-kepingl Apalagi si gendut inimernbawa beban pula yaitu seorang manusia raksasaberbobot ratusan katil

    Orang di dalam keranjang rotan besar itu bukanlainadalahsalah satu tokoh silat palinganehdirimba persilatanyang dikenal dengan julukan Si Raja Penidurl"Bujang Gila Tapak Sakti!" seru Wiro dengan suararnenggelegar karena dia kerahkan tenaga dalamnya.

    "Berhenti! Tahan larimu! Jangan melewati pedataran pasir!"Orang yang diteriaki menoleh sekilas pada Wiro.

    Dia lambaikan kipasnya tapi terus saja berlari kencang."Kerbau tolol itu apa dia tuli tidak mendengar teriakanku?!Celakal Bagaimana aku harus mencegahnya!"

    Wiro masih berpikir untuk rnenyelamatkan orang daribahaya bola-bola maut yang ditanam musuh justru saat itu sigendut Bujang Gila Tapak Sakti sudah jauh memasukipedataran di antara dua bukit! - Murid Sinto Gendengterbelalak. Ternyata tidak satu pun bola maut i lu yang meledakwalau ada dua dari lima bola yang sempat terpijak kaki sigendut!

    "Gila! Luar biasa! llmu meringankan tubuhnya hebat luar

    biasal Bagaimana dia bisa meredam beratnya tubuh Si RajaPenidur yang ada di dalam keranjang besar?!" Selagi Wirogaruk-garuk kepala Bujang Gila Tapak Sakti dan Si RajaPenidur sudah berada di puncak bukit batu karang sebelahtimur.

    Kemunculan Bujang Gila Tapak Sakti yang juga adalahkemenakan Dewa Ketawa disambut dengan penuh rasakagum oleh semua orang yang ada di situ. Dewa Ketawatertawa mengekeh. Kakek Segala Tahu kerontangkan kaleng

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    16/69

    rombengnya. Sambil menunjuk-nunjuk ke arah Si RajaPenidur dan Dewa Ketawa yang bertubuh sama-sama gendut

    Tua Gila berseru. "Sekarang ada tiga gajah bengkak ditempat ini! Uhhhh! Anak tololl Apa perlunya kau bawa-bawagajah ngorok itu ke sini. Kau hanya membuat sempit tempatorang bernafas saja!"

    Bujang Gila menyeringai. Dia berkipas-kipas beberapakali lalu goyangkan kepalanya. Keranjang rotan besar di ataskepalanya bergeser ke samping, perlahan-lahan melayangturun ke bawah. Raja Penidur sendiri seperti tidak tergangguterus saja tidur mendengkurl

    Kalau kedatangan Bujang Gila Tapak Sakti dan Si RajaPenidur disambut dengan raga kagum serta gem bira di bukifftimur, maka di bukiff sebelah barat justru ha1 itu membuatpara tokoh golongan hitam menjadi gegw dan tegang.Pangeran Matahari yang tahu gehgat tidak baik cepat berkatamemberi semangat.

    "Hanya dua kerbau tak berguna! Tidak ada yang harusditakutkanl Kiab Wasiat lblis ada di tanganku!

    Jangankan dua makhluk bengkak itul Semua mereka

    bisa kubuat mampus!"Habis berkata begitu Pangeran Matahari segera

    mendekati Makhluk Pembawa Bala dan berbisik."Kau lihat sendiri. Lima bola maut yang kau tanam di

    pedataran sana tidak satu pun yang meledak ketika dilewati sigendut keparat itul Aku tidak ingin ada yang tidak beresl Lekaskau pergi ke tempat pengendali. Langsung hidupkan alatpengendalil Aku dan yang lain-lainnya akan menuruni bukitsejauh mungkin. Berjaga-jaga agar kalau bukit di sana meletustidak ada yang bisa lolos!"

    Ketika semua orang di puncak bukit karang sebelahbarat bergerak menuju kaki bukit dan berhenti di tepi

    pedataran pasir lblis Pemabuk satusatunya yang masih tetapberada di puncak bukit. Pangeran Matahari berpaling. Melihattokoh gemuk pendek itu masih berada di atas bukit diaberteriak agar lblis Pemabuk segera turun.

    Mendengar dirinya dipanggil sambil terhuyunghuyunglblis Pemabuk goyang-goyangkan tangannya lalu berteriak."Aku memilih tetap di atas sini saja! Kecuali adayang mau membantu menurunkan lima gentong tuakini ke bawah sana!"Rahang Pangeran Matahari menggembung. Disebelahnya, gurunya Si Muka Bangkai berbislk. "Janganperdulikan dial Nanti akan kuhancurkan limagentong itu. Kalau sudah tidak ada lagi tuak di atas

    masakan dia mau bertahan di sana!""Aku kawatir kemunculannya di sini bukan membantukita tapi membuat kekacauan saja!" jawabPangeran Matahari.

    "Kita lihat saja. Kalau dia nanti masih banyakcingcong biartubuhnya kubuat murakl" kata Si MukaBangkai.Melihat gerakan orang-orang di bukit sebelahbarat, orang-orang di bukit sebelah timur tidak tinggal

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    17/69

    diam.Mereka segera menuruni bukit untuk menyongsong

    kedatangan lawan den berhenti di tepi pedataran pasir tepat diseberang kelompok Pangeran Matahari! Dua kelompok paratokoh dunia persilatan golongan putih dan golongan hitamsaling berhadap-hadapan dan hanya terpisah lima tombaksatu sama lainnya! Sementara itu di langit matahari merayapmendekati titik tertingginya.

    Pangeran Matahari memandang berkeliling. Dalam hatidia menggeram. "Makhluk Pembawa Bala keparat! Apa yangdilakubnnya? Mengapa peralatan rahasia masih belumbekerja! Mengapa masih belum terjadi ledakan! Padahalorang-orang di bukit karang sebelah barat telah mulai turunlJahanam betul si Makhluk Pembaw Bala itul Kelak akan akutambahkan tusukan kayu di batok kepalanyal"

    Baru saja sang Pangeran memaki begitu tibatibaledakan dahsyat mendera kawasan teluk lima kali berturut-turut!

    Dua kelompok para tokoh di kaki bukit barat dan timurmenjadi terkejut besar.

    "Jahanaml Apakah bumi sudah kiarnat?l" Seseorang terdengarberleriak. Pasir dan hancuran batu-batu beterbangan ke udaramembuat pemandangan menjadi gelap. Tanah bergoncanghebat. Dua bukii bergetar seperti hendak roboh. Air lautmenggelombang membentuk ombak besar y3ng kemudianmenghempas di teluk. Di kaki bukit sebelah barat terdengarraungan meratap Dewa Sedih. Sebaliknya di kaki bukitsebelah timur Dewa Ketawa tertawa keras ditimpali suarakerontangan kaleng!"Tiarap! Cari perlindungan!" terdengar ada yang berteriak.

    Ketika pasir dan bebatuan runtuh ke tanah danpemandangan menjadi terang kembali kelihatanlah satu

    pemandangan yang mendebarkan. Di jalan masuk menuju keteluk, di ujung dua kaki bukit, tarnpak lima lobang raksasamenguak tanah!

    Para tokoh yang tadi berlindung di balik batubatu besardi kaki bukit dan ada yang bertiarap perlahan-lahan keluarunjukkan diri. Ada yang terdengar memaki sambil bersihkanpakaian dan rambut mereka yang terkena hamburan pasirakibat lec'nkan. Muka mereka yang tadi pucat pasi kinibcrdarah kembali.

    "Setan edan! Apa yang terjadi! Habis kotw pakaianpufihku! Untung dandananku tidak rusakl" Salah se owng daridua sosok bwselubung b i n putih memaki. Lalu di halikkerudung kain putihnya dia mengeluarkan alat-alat rias dan

    merias vmjahnya kembali!"Aku yokin! Ada jahanarn rnenanam alat peledak di tempatini!" teriak seseorang. "Pasti ifu pekerjaaan busuk si licik kejiPangeran Mataharil" rnenyahuti seorang lainnya.

    Di kaki bukit sebelah barat rahang Pangeran Mataharimenggembung. Pelipisnya bergerak-gerak tanda dia tengahmarah besar. Dia berpaling ke bukit di atasnya. "Jahanam!Apa yang dikerjakan makhluk keparat itu! Mengapa yangmeledak justru bola-bola maut di tempat lain! Mengapa yang dibukit tirnur tidak meledak! Pisau dan panah beracun mengapa

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    18/69

    belum bekerja! Makhluk Pembawa Balal Di mana kau?!Keparat tolol!" Pangeran Matahari berpaling pada Elang Setanlalu berkata. "Lekas kau pergi menyelidik ke tempatpengendalian alat rahasial

    Kalau Makhluk Pembawa Bala berkhianat segera sajakau habisi!"

    Mendengar perintah itu dan merasa mendapatkepercayaan Elang Setan segera berkelebat. Dari kaki bukitsebelah timur tiba-tiba ada yang berseru. "lblis Pemabuk!Tidak sangka kau rupanya sudah jadi kaki tangan orang-orang

    jahat!"Di atas bukit barat lblis Pemabuk bantingkan kendi

    berisi tuak yang sedang diteguknya hingga pecah berkeping-keping. Dengan tubuh menghuyung dia maju satu langkah."Setan alas dari mana yang berani bicara kurang ajar padaku!"

    "Aku sahabat lamamu Dewa Tuak!" jawab orang di kakibukit timur

    . "Tapi sekarang kita tidak bersahabat lagi! Kau memilihberkumpul dengan orangorang sesatl Aku mana mau meniruperbuatanmu! Najis!" Dewa Tuak lalu angkat tabung

    bambunya ke bibir dan meneguk tuak murni itu dengan lahap."Dewa Tuak! Kau tidak lebih baik dari dirikul Kalaupun

    aku berada di tempatmu, apa yang bisa kau berikan? Di siniaku bisa berpesta dengan lima geniong tuak sedap!"

    "Dasar tolol!" teriak Dewa Tuak."Jahanam! Kau berani memakiku!" Dari atas bukit lblis

    Pemabuk tanggalkan dua kendi yang terikat di pinggangnya.Dua kendi ini lalu dilemparkannya ke bawah ke arah DewaTuak. Lemparan ini bukan lemparan sembarangan karenadisertai tenaga dalam tinggi. Dua kendi itu sanggupmemecahkan kepala serta menjebol tubuh Dewa Tuak. Belumbgi tuak yang menyembur keluar dari dalamnya yang dapatmenembus daging dan tulang manusia!

    "Ha ... ha! Apakah kegegeran hari sepuluh bulansepuluh sudah dimulai di Pangandaran ini?!"seru Dewa Tuak.

    Tua Gila dan Dewa Ketawa tertawa gelak-gelak DewSedih kembsli terdengar meratap. Dewa Tuak lrmparkantabung bambunya ke udara menyambut datangnya serangandua kendi. Bumbung bambu dan dua kendi dari tanah bertemudi udara."Traakkk .... Traakkk!"

    Tuak kayangan di dalam bumbung bambu dan tuakkeras di dalam dua kendi bermuncratan kenoantero tempat.Bumbung bambu patah dua sedang tlua kendi tanah hancur

    berantakan. Di atas bukit lblis Pemabuk terhuyung-huyung.Kalau dia tidak Ivkas berpegangan pada gentong besar didekatnya ltiscaya dia akan jatuh terjengkang. Di lain pihak, diknki bukit Dewa Tuak usap-usap dadanya yang rn~ndenyutsakit. Orang tua ini terbatuk-batuk bebrrapa kali dan cepat atur

    jalan darah serta tenaga dnlamnya. Rupanya walau bentrokantabung bambu dan dua kendi tanah terjadi di udara namuntenaga dalam ke dua orang tokoh silat itu saling memukuldengan hebatnyal

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    19/69

    "Gusti Allah! Hancur bumbung tuakkul" Teriak dewa Tuaksambil memandang ke udara. "Tuakku lllmpah semua!Jahanam kau lblis Pemabuk!"

    Orang tua berpakaian selempang kain biru itu melompatsatu tombak. Mulutnya dibuka lebar-lebar.Kini terjadilah satu pemandangan yang sulit dipercaya. Tuakkayangan yang berhamburan dari burmbungnya yang patahlaksana tersedot mengalir masuk ke dalam mulut Dewa Tuak.Walau banyak ynng terbuang tapi sebagian besar masihsempat. masuk ke dalam tenggorokannya."Ah, untung masih ada yang bisa kutenggak! Sialan kau lblisPemabukl"Perlahan-lahan Dew Tuak turun ke tanah."Dewa Tuak! Kasihan kau kehilangan satu tabung!"Di atas bukit sebelah barat lbllis pemabuk berseru lalu tertawagelak-gelak."Jangan khawatir, aku punya lima gentong tuak keras. Akuakan hadiahkan satu gentong padamu! Ha ... ha ... ha!""Terima kasihl Siapa suka minuman yang sudahdicampur dengan air kencing!" teriak Dew Tuak lalu tertawa

    mengekeh diikuti oleh semua orang yang ada di kaki bukitsebelah tirnur itu sementara Si Raja Penidur masih enak-enakan ngorok.

    "Jahanaml Apa maksudmu!" teriak lblis Pemabukdengan mata melotot."Ha ... ha ... ha! Dasar orang tolol! Kerjamu mabuk saja hlnggatidak tahu orang sudah mengerjaimu!""Jahanaml Kalau kau tidak segera menjelaskan aku hancurkantabungmu yang satunyal""Masih saja tololl" seru Dewa Tuak. "Tuak keras dalam limagentong yang kau minum itu sebelumnya sudah dikencingiPangeran Matahari dan gurunya Si Muka Bangkai! Ha ... ha ...

    hal"

    Berubahlah tampang lblis Pemabuk. Dia rnemandangke arah Pangeran Matahari dan Si Muka Bangkai.Dua orang ini segera berteriak berbarengan."Dustal"Tapi lblis Pemabuk sudah termakan ucapan Dewa Tuak"Kalau kau rnasih mau bersahabat dan inginkan tuak yangharum sedap, aku rnasih ada satu bumbung penuh!" teriakDewa Tuak pula.

    "Dewa Tuakl Siapa bilang aku memutuskanpernahabatan denganmul" teriak lblis Pemabuk. Lalu dlamenyambar ke kanan. Ketika dia melompat turun dari atas

    buki semua orang yang ada di tempat itu menjadi terkesiapkagum. lblis Pemabuk melayang he bawah bukil sambilmemanggul salah satu dari llmo gentong besar berisi tuakkeras yang beratnya ratusan kati.

    Dari atas lblis Pemabuk lalu lemparkan gentong itu kearah Si Muka Bangkail"Pengkhianat keparatl" teriak Si Muka Bangkai marah sekali.

    Enam larik sinar, dua hiam, dua kuning dan dua rnerahberkiblat di udam. ltulah dua pukulan sakti "gerhana Matahari"yang dilepas oleh Pangeran Mataliari dan Si Muka Bangkai ke

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    20/69

    arah lblis Pemabuk. Yang diserang cepat menyingkir. Gentongyang diiemparkannya hancur berantakan di udara akibatpukulan sakti yang dilepaskan Si Muka Bangkai.

    Celakanya tuak yang ada dalam gentong itu jatuhmengguyur Si Muka Bangkai mulai dari kepala sampai ke kaki!

    Dew Ketawa gelak terkekeh. Bujang Gila Tapak Saktiterpingkal-pingkal sambil berkipas-kipas sedang Dewa Sedihkeluarkan pekik keras lalu menangis. Dari arah kaki bukitsebelah timur tiba-tiba memancar satu cahaya putihrnenyilaukan, langsung menahan sinar sakti pukulanPangeran Matahari. Di udara kelihatan seperti ada bunga apimencuat ke lnngit disertai letusan keras.

    Pangeran Mataheri tersurut dua langkah. Parasnyaberubah. Dia berpaling ke kaki bukit sebelah Iimur. Di situdilihatnya Ratu Duyung perlahan-lahan lurunkan tangannyayang memegang cermin bulat.

    Cahaya putih menyilaukan tadi ternyata keluar daricermin di tangan sang Ratu untuk menolong lblis Pemabukdari keroyokanl

    "Dewa Tuak tidak berani menyerangku. Ratu Duyung

    hanya melakukan tindakan bertahanl Berarti mereka sudahtahu kelemahan Kitab Wasiat Iblis!" Pangeran Mataharimerasakan dadanya berdebar.

    "Aku harus mencari aka1 agar semua orang itumenyerangku! Akan kuamblaskan nyawa mereka satupersatu!'

    Baru saja Pangeran Matahari berkata dalam hati tiba-tiba terdengar suara kaleng berkyontangan, disusul suaranyanyian Kakek Segala Tahu.

    "lngat kata sahabat. Yang hitam jangan diserang!Alihkan perhatian dan mengambil sikap bertahanl ltulah jalankehidupanl lngat kata sahabat. Yang hitam jangan diserang!"

    Pangeran Matahari mendengus. Di sampingnya dalam

    keadaan basah kuyup Si Muka Bangkai berbisik. "Muridkumereka sudah tahu kelemahan kitab saktimu itu. Kau harusberhati-hati, sku akan memancing agar merekamenyerangmul"

    Pangeran Matahari tidak menjawab. Dia lagi-lagiberpaling ke atas bukit dengan penuh geram. "MakhlukPembawa Bala jahanam! Elang Setanl Apa kau tidakmenjalankan tugas yang aku perintahkan?lH

    Tiba-tiba dari atas puncak bukii karang sebelah barat itusatu sosok tubuh tampak mencelat di udara. Semua orangdongakkan kepala melihat apa yang terjadi!

    -----------------000000000000------------------

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    21/69

    Ll MA

    SOSOK tubuh yang melayang dari atas bukii itu jatuhterkapar di depan Pangeran Matahari. Meski keadaannya takbisa dikenali lagi tapi sang Pangeran maupun Tiga Bayangan

    Setan tahu betul itu adalah sosok tubuh Elang Setanl

    Tiga Bayangan Setan berterlak keras dan pukulpukuldadanya sendiri melihat kematian saudara angkat darahnyaitu. Tenggorokan Panqeran Matahari naik tumn. Diamemandang ke puncak bukit di atasnya. Walau tidak tampaksiapa pun di atas sana namun dia tahu musuh telah berhasilmenyusup ke bukii tempat dia dan para tokoh silat golonganhitam berada. Dia belum melihat siapa adanya orangnyanamun menaruh syakwasangka orang itu bukan lain musuhbebuyutannya yaitu Pendekar 212 Wiro Sablengl

    Dalam keadaan marah dan penasaran oleh kematian

    Elang Setan Pangeran Matahari merasa terganggu oleh rataptangis Dewa Sedih yang duduk di atas gundukan batubeberapa lanakah di samping kirinya.

    "Tua bangka jahanam! Hentikan tangismu atau kurobekmulutmu!" bentak sang Pangeran.

    Yang dibentak tergagau sebentar. Sepasang mata DewaSedih sekilas menyorotkan sinar aneh walau air mukanyatetap menunjukkan kesedihan.

    "Ada orang mampus mengenaskan! Aku dibentak! Akusedih! Aku menangis ...!" Lalu terdengar raung Dewa Sedihkeras sekali. Sambil menangis dia berdiri dan melangkahtertunduk-tunduk. Tangan kirinya dipergunakan untuk

    mengusut ke dua matanya."Hail Kau mau ke mana?l" teriak Pangeran Matahariketika dilihatnya kakek itu melangkah menuruni bukit ke arahtimur.

    Dewa Sedih tidak perdulikan bentakan PangeranMatahari. Dia melangkah terus sambil keluarkan ratapan.

    "Aku dibentak dimarahi! Apakah aku anak kecil ingusanyang telah berbuat salah! Engg ... huk ...huk ... hukl Aku bukanbudakbukan pembantu bukan pelayan! Jika orang marahpadaku berarti tidak suka padaku! Kalau orang tidak sukapadaku lebih baik aku pergi saja. Engg ... hik ... hik ... hiklMasih banyak tempat lain untuk menangis. Enggg ...."

    Ketika Dewa Sedih hampir mencapai kaki bukit karangSi Muka Bangkai tak dapat menahan kekhawatirannya.

    "Muridku, agaknya tua bangka itu hendak melintasipedataran pasir, siap menyeberang ke pihak lawan!"

    "Kalau sudah tahu lekas lakukan sesuatul" jawabPangeran Matahari dengan nada jengkel dan sikap angkuh.Sang guru segera berkelebat menuruni bukiI.

    "Dewa Sedihl Tunggul" seru Si Muka Bangkai alias SiMuka Mayat. Dua kali melompat saja dia sampai di kaki bukiidan cepat menghadang langkah Dewa Sedih.

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    22/69

    Melihat ada orang yang menghalangi tangis Dewa Sedihsemakin keras. Tangan kirinya dikibaskan. Walau gerakantangan itu acuh tak acuh saja tapi dari deru angin yang keluarSi Muka Bangkai maklum kalau kibasan tangan itu bukan lainadalah satu serangan dahsyat. Buktinya ketika dia cobamenangkis dengan membalas membelintangkan tangankanannya di depan wajahnya, tangan itu tergetar keras dantubuhnya terjajar satu langkah.

    Meski kini dia menjadi mangkel melihat sikap DewaSedih namun Si Muka Bangkai tak mau mengambil sikapmemaksa. Dia berusaha membujuk malah sambil ikut-ikutanmenangis."Tua bangka bungkuk bermuka pucat! Hik ...hlk ... hilt!Tangismu hanya pura-pura! Hik ... hik ... hik!

    Mcnyingkir dari hadapanku! Jangan menyesal kalauhedua matamu aku kuras keluar!"

    Saat itu Dewa Sedih sudah sampai di kaki bukit dan siapmenyeberangi pedataran pasir berbatu-batu yangmemisahkan bukit di sebelah barat dengan zebelah timur

    sejarak lima tombak. Si Muka Bangkai jadi kehabisan akal.

    "Dibujuk tidak mau! Rupanya minta mati!" Si MukaBangkai kertakkan rahang. Kakek bungkuk ini memutartubuhnya seperti hendak berbalik ke tempatnya semula.Namun tiba-tiba tangan kanannya dihantamkan. Sinar merah,kuning dan hitam berkiblat menghampar hawa sangat panas.Udara seperli redup beberapa saat. lnilah pukulan maut

    "Gerhana Matahari" yang dilancarkan dengan tenagadalam penuh dan benar-benar merupakan serang mematikankarena dilancarkan dari belakang!"Jahanam pengecut! Membokong dari belakangl"Dari bukit sebelah barat terdengar orang berteriak memaki.

    Sebaliknya Dewa Sedih yang diserang secara pengecut itutenang-tenang saja. Dia terus saja melangkah terbungkuk-bungkuk menyeberangi pedataran pasir sambil menangissesenggukan. Saat itulah dari bukit sebelah timur menggemasuara kerontangan kaleng. Lalu menyusul deru duagelombang angin yang sangat dahsyat. Deru perlama keluardari kipas kertas yang dikebutkan Bujang Gila Tapak Sakti.Yang satu lagi melesat dari hantaman tangan Dewa Ketawayang melancarkan serangan untuk menyelamatkan kakaknya.

    Pasir di pedataran beterbangan sampai setinggi duatombak. Dewa Sedih tampak terhuyung-huyung dalam jepitantiga kekuatan tenaga dalam dahsyat. Lalu terdengar dua

    letupan keras yang menggoncang kawasan itu. Si MukaBangkai jatuh terjengkang di tanah.Mukanya yang pucatbertambah putih. Dadanya mendenyut sakit. Cepat-cepatkakek bungkuk ini bangkit berdiri dan menyelinap ke balik batukarang di kaki bukit.

    Di bukit sebelah barat Dewa Ketawa lenyap. Orang tuabertubuh gemuk ini terhuyung-huyung lalu tersandar kesamping batu di belakangnya. Setelah mengusap wajahnyaberulang kali dia lalu kembali tertawa. Tak jauh di sebelahnya

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    23/69

    Bujang Gila Tapak Sakti periksa kipas kertasnya. Salah satuujung kipas tampak robek sedikit. Si gendut ini karuan saia jadimengomel panjang pendek.

    Beberapa belas langkah sebelum Dewa Sedih mencapai kakibukit sebelah timur, adiknya Dewa Ketawa melompatmenyambuti kedatangannya. Sambil membimbing tangan sikakek Dewa Ketawa tertawa mengekeh lalu berkata. "Daridulu aku sudah I)llang! Kau boleh saja menangis sesukamu.

    Tapi otak musti jalan. Dipergunakan dengan baik.Tempntmu di sini di antara para sahabat. Bukan di sana!IIn ... ha.. . hal"

    "Hik ... hik! Aku mengaku salah! Aku memang kolirulSudah jangan mentertawai aku terusl" kata Oowa Sedih. Lalu"bluk!" Satu sosok melayang di ntns kepalanya. Tahu-tahu lblisPemabuk sudah tegak di hadapan kakak adik aneh itu."Nah ini satu lagi orang sesat yang sadar diri!"

    Yang berseru adalah Dewa Tuak. Dia langsung sajamelompat menyambut kedatangan lblis Pemabuk. dan orang

    ini saling rangkul. Tapi tangan masingmasing saling bekerja.Dewa Tuak membetot lepas dua kendi tuak yang tergantung dipinggang lblis pemabuk sedang lblis Pemabuk menarikbumbung bambu dari bahu Dewa Tuak. Kedua orang tua inilalu meneguk minuman keras itu sambil tertawa tawa.

    Di samping kiri Kakek Segala Tahu kerontangkan kalengrombengnya sementara Bujang Gila tapak Sakti tegakberkipas-kipas sambil tertawatawa sedang Si Raja Penidurmasih terus ngorok di dalam keranjang rotan besar.

    Setelah puas meneguk tuak murni yang dinamakan tuakkayangan milik Dewa Tuak, lblis Pemabuk melambaikantangan ke arah Ratu Duyung Ialu menjura seraya berkata.

    "Terima kasih tadi kau telah menyelamatkan diriku dengancermin sakti dari serangan manusla-manusia sesat itul"

    Ratu Duyung membalas dengan senyuman manis. Dikaki bukit sebelah barat Pangeran Matahari marahbesar."Kurang ajar! Mengapa urusan bisa jadi kapiran sepertiinil" Dia kembali memutar kepala, memandang ke puncak bukitdi atasnya. Kita kembali dulu pada apa yang terjadi beberapasaat sebelumnya.

    Setelah meledakkan lima alat peledak yang ditanam dipedataran pasir di antara dua bukit batu karang, Pendekar 212menyelinap ke bukit sebelah barat. Dengan ilmu "Menembus

    Pandang" dia berhasil mengetahui di mana letak pusat kendalialat alat peledak dan segala macam senjata rahasia yangdisembunyikan. Ketika dia sedang sibuk merusak alatpengendali yang bisa membunuh para tokoll silat golonganputih itu tiba-tiba dia melihat bayangan sosok seseorang jatuhdi atas batu karang di sampingnya, menyusul menyambarnyabau busuk yang tak asing lagi baginya.

    Murid Sinto Gendeng cepat berbalik.Justru saat itu satutendangan berdesing ke arah keplanya. Demikian cepat dantiba-tibanya serangan itu walau dia sempat menjatuhkan diri

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    24/69

    menyelamatkan kepala namun tendangan masih sempatmenyambar dadanya!"Bukkk!"

    Pendekar 212 Wiro Sableng terlempar dua tombak. Dihadapannya Makhluk Pembawa Bala menyeringai. SelagiWiro terkapar menahan sakit Makhluk Pembawa Bala cepatmelompat ke tempat peralatan pengendali. Dia hanyamembutuhkan waktu singkat untuk membetulkan kawat-kawatpengendali yang telah diputus Wiro. Namun sebelum hal itusempat dilakukannya dari samping Wiro datang menghantam.Perkelahian seru segera terjadi. Bagaimanapun hebatnyaMakhluk Pembawa

    Bala namun tanpa memiliki sebuah tangan pun,Setelahbertahan selama dua jurus dia tak sanggup Lagi menghadapilawan. Mukanya yang memang sudah hancur menjadi tambahremuk dibuat bulan bulanan tinju kiri kanan Pendekar 212.Setelah merasa cukup membuat babak belur manusia jahatyang telah beberapa kali hampir berhasil membunuhnya, Wirocekal kayu yang menancap di batok kepala Makhluk Pembawa

    Bala. Begitu kayu dipuntir kuat-kuat "kraak Tak ampun lagitanggallah leher Makhluk Pembawa Bala dari persendiannya!Darah busuk mengucur mengerikan juga menjijikkan Sepertiyang dikatakan Dewa Sedlh ternyata Benar makhlukPembawa Bala adalah orang pertama yeng menjadi korban dihari sepuluh bulan sepuluh di Pangandaran itu!

    Wiro yang menyadari bahwa dia harus bergerak cepatsegera tinggalkan tempat itu sambil mencekal kayu di manatertancap kepala Makhluk Pembawa bala. Namun sebelum diasempat melangkah pergi tiba-tiba Elang Setan muncul.

    "Manusia jahanam! Kalau hari ini aku tidak bisamembunuhmu lebih baik aku yang bunuh diri!" kertak Elang

    Setan. Wiro menyeringai. Dia angkat kepala Makhlukpembawa Bala ke atas. "Kau rupanya ingin punya nasibseperti kambratmu inil" Wlro campakkan kepala MakhlukPembawa Bala ke tanah. Saat itu Elang setan telahmenyerangnya. Sepuluh sinar hitam dan sinar merahmenyambar ke arah Wiro ketika orang ini menggempurnyadengan serangan sepuluh jari tangan berbentuk cakar.Pendekar 212 yang sudah

    sejak lama mendendam terhadap manusia yang tehhmencuri dua senjata mudikanya itu kali ini tak mau memberiampun dan bertindak cepat. "Saat bagiku menguji kehebatan

    ilmu pukulan Harimau Dewa," pikir Wiro. Dia segera tiuptangan kanannya. Saat itu juga di telapak tangan Wiro munculgambar kepala harimau putih bermata hijau. Elang Setanmenggembor marah ketika serangan pertamanya gagal.Didahului teriakan keras dia lancarkan jurus ke dua. Cakartangan kiri menyambar ke leher untuk merobek sedang cakartangan kanan menghunjam ke dada kiri guna menjebol

    jantung lawan!

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    25/69

    Namun tinju kanan Pendekar 212 yang melesat diantara dua lengan lawan lebih dulu mendaratkan pukulan"Harimau Dewa" di kening Elang Setan. Orang ini meraungkeras. Tubuhnya terlontar sejauh tiga tombak. Kepalanyahancur mengerikan. Lalu terjadilah satu ha1 mengerikan.Seolah hancurnya benda yang terbuat dari kaca, begitukepalanya hancur, kehancuran ini merarnbat ke sekujurtubuhnya sarnpai ke kakil Murid Sinto Gendeng sampaimerinding sendiri melihat hebat dan ganasnya pukulan"Harimau Dewa" yang dimilikinya itu. Mayat Elang Setan yanghancur itulah yang kemudian dilemparkan Wiro dari atas bukthingga menggegerkan Pangeran Matahari dan pengikut-pengikutnya serta membuat marah besar Tiga BayanganSetan, saudara angkat darah Elang Setan!

    --------------------------00000000000000000----------------

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    26/69

    ENAMM ATAHARI bersinar terik, menyilaukan mata Pangeran

    Matahari. Dia terpaksa melindungi ke dua matanya dengantelapak tangan kiri. Ilnngan begitu baru dia bisa melihat kepuncak bukk Ivlblh jelas. Saat itulah dari atas buki karangterrlnnqar seseorang berteriak.

    "Pangeran Matahari! Apa kau mencari kaki ta- Nganmu yangsatu ini?!"Orang yang tegak di puncak Bukit itu berseru. Ditangan kirinya dia memegang sebatang kayu yang ditancapikepala manusia. Itu adalah kepala Makhluk Pembawa Bala

    "Pendekar 212 jahanam!" rutuk Pangeran Matahari. Dl atasbukit Wiro Sableng gerakkan tangan klrlnya. Kepala MakhlukPembawa Bala dilemparkannya ke bawah. Kepala itumenggelundung beberapa saat sebelum akhirnya terbantingdua langkah di hadapan Pangeran Matahari! Hancurmengerikanl

    "Tiga Bayangan Setanl Aku tugaskan padamu Untuk

    membunuh Pendekar 2121" Pangeran Matahari Berikanperintah pada Tiga Bayangan Setan. Lalu dia Memberi isyaratpada gurunya sambil mencabut Kapak Maut Naga Geni 212dari pinggangnya. Di Tangan kanan dia memegang sebuahbenda hitam Yang ternyata adalah batu sakti pasangan Kapaknaga Geni 212.

    Pada waktu Tiga Bayangan Setan bergerak meNuju puncakbukit pada saat itu pula Pendekar 212 Wiro Sableng melesatke udara. Tubuhnya laksana Bola melenting beberapa kalihingga akhirnya dia sampai di kaki bukit sebelah timur,bergabung dengan para tokoh silat golongan putih."Jahanaml Kau kira kau bisa lari ke mana?l"kertak Tiga Bayangan Setan yang kecele sampai di puncak

    bukit sebelah barat. Dia segera memutar tubuh dan melompatmengejar.

    Sementara itu di bagian lain dari kaki bukit sebelah barattelah berlangsung satu kegegeran. Dewi Payung Tujuh yangsejak tadi mengintai kesempatan tiba-tiba menyergap ke arahBidadari Angin Timur sambil membentak."Gadis liarl Kau telah memfitnah diriku sebagai pembunuhRaja Obatl Aku akan mengampuni selembar nyawamu jika kaumau menyerahkan kepadaku Kitab Putih Wasiat Dewa yangkau curi dari Pendekar 212 saat ini jugal"

    Kejut Bidadari Angin Timur bukan alang kepalang. "Jahanaml

    Jadi kau ular dalam selimut rupanyal Semula mengatakaningin membantu Pangeran Mataharil Ternyata kau sengajamencari mampusl Berani membuat perkara di sarang macanl"Bidadari Angin Timur langsung menerpa ke arah Dewi PayungTujuh alias Puti Andini. Dua tangannya dipukulkan ke depan.Dua larik sinar biru menderu. lnilah pukulan sakti yang disebut"Pedang Kilat BiruUlPuti Andini tidak tinggal diam. Tangannya kiri kanandigerakkan. Enam payung melesat dan berkembang berputar

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    27/69

    dengan suara deras membentengi tubuhnya. Payung ke enamyang berwarna hitam berputar laksana titiran dalamgenggamannya. Ujungnya yang runcing ditusukkan ke perutBidadari Angin Timur.

    "braakkkk. .. reetttt!"Satu payung patah di bagian gagangnya, satu Lagi robekbesar. Dewi Payung Tujuh berteriak keras. Tubuhnya llenyapdibalik gulungan sinar hitamberputar payung yangdipegangnya. Empat buah Payung lagi tiba-tiba melesatmenggempur kedepan. Sesaat Bidadari Angin Timur menjadidibuat kela- Bakan. Dia berseru. "DelapanTokoh Kembar!Janqan Diam saja! Lekas bantu aku! Apa kalian tidak melihatrejeki besar didepan mata?!'

    Ddelapan lelaki berjubah merah bermuka sama dan berkepalabotak warna kuning yang sejak tadi hanya tegak -tegak sajamelihat apa yang terjadi seolah olah baru sadar. Delapanpasang mata memenatap kearah Puti Andini seolahmenelanjangi gadis dari tanah seberang ini. Tiba-tiba mereka

    keluarkan suara aneh dari mulut masing-masing. Mereka men-dongak ke langit sambil usap-usap kepala masing- masing.Lalu ketika serentak mereka meniup ke atas, langit laksanadilanda topan prahara. Kaki bukit bergetar dan pasirbeterbangan. Puti Andini sesaat jadi tertegun. Walau tadi diaBerhasil mendesak Bidadari Angin Timur namUn Akanmembutuhkan waktu lama baginya untukdapat Mengalahkangadis yang mempunyai gerakan cepat Serta pukulan saktimematikan itu. Kini lawan dibantu Pula oleh delapan manusiaaneh berjubah merah, Berkepala botak dan memiliki mukasama semua!

    Ketika empat dari Delapan Tokoh Kembar mulai

    Menyerbu puti Andini langsung menyambut dengan Seranganempat payung. Namun ketika empat Tokoh kembar lainnyamulai merangsak ke depan gadis ini serta merta terdesakhebat. Senjata Delapan Tokoh Kembar berupa tiupan-tiupananeh menghantam terus menerus seolah badai melanda.Walau Puti Andini sempat merobekdada pakaianTokohKembar nomor 3 dan melukai pinggul Tokoh Kembar nomor 7namun dia harus mengorbankan empat payungnya yanghancur dilanda angin dahsyat tiupan lawan!

    Akhirnya dalam keadaan tak berdaya Puti Andini terpojok dicelah antara dua batu karang. Tokoh Kembar nomor 4 tertawamengekeh. Sambil usapusap kepala botaknya dia menyergap

    Puti Andini, langsung merangkul gadis ini. Dua kawannyasegera memegangi tangan si gadis ketika Puti Andiniberusaha melepaskan diri. Lalu due orang lagi mernegangikakinya. Puti Andini kemudian digotong ke balik dindingkarang di kaki bukit sebelah barat."lngatl Aku yang tua! Jadi aku yang mendapat giliran pertama!"terdengar si botak nomor 1 berkata setengah berteriak. Tujuhsaudaranya walaupun mengomel tapi agaknya tak bisaberbuat apa-apa."Manusia-manusia keji terkutuk! Lepaskan diriku!"

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    28/69

    Terdengar jeritan Puti Andini dari balik batu karang. Laluterdengar suara seperti pakaian dirobek.

    Di kaki bukit sebelah timur salah seorang berselubung kainputih berkata pada kawan di sebelahnya."Saatku untuk bergerak. Kau tunggu di sini. Awasi Dewa Tuak.Kalau dia pergi lekas beri tahu aku! Jangan coba merayunyal"Sang teman tertawa di balik selubung kain yang menutupiwajahnya. "Hik ... hik! Siapa suka pemabuk sialan itu? Lekasbertindak sebelum gadis malang itu kehllangankehormatannyal" Ketika temannya pergi orang ini cepatbergerak mendekati Dewa Tuak lalu mernbisikkan sesuatu.

    Dewa Tuak yang tengah asyik berpesta tukar- Tukarantuak dengan lblis Pemabuk terkejut besar. "Kau siapa?!" tanyaDewa Tuak dengan pandang menyelidik. Kalau saja matanyabisa menembus lpakaian aneh orang di hadapannya itu diatidak akan negitu bingungnya.

    ,,Siapa aku tak usah kau perdulikan ... !'"baik! Katakan di mana dia sekarang?

    Orang berselubung menunjuk ke pedataran pasir dia yang disebelah depan. Lekas kau ikuti dia.

    Aku punya firasat dia butuh pertolonganmu!" tanpabanyak bicara lagi Dewa Tuak serahkan tabung bambunyapada lblis Pemabuk lalu dia rnenghambur kearah pedataranpasir. sebelum berkelebat pergi orang yang berselubungmenghampiri Ratu Duyung. "lzinkan aku rneminjam dua anakbuahmu!" Walau tidak tahu apa sebenarnya yang hendakdilakukan orang itu Ratu duyung anggukkan kepala. Sesaatkemudian kelihatan tiga orang berlari melintasi pedataran pasirmenuju kebukit sebelah barat. Di depan sekali adalah orangberselubung tadi. Di belakangnya menyusul dua anak buah

    Ratu Duyung yang mengenakan pakaian ketat.

    Tak lama setelah temannya berlalu orang berselubungyang satunya diam-diam merasa khawatir. Delapan tokohKembar tidak bisa dianggap remeh. 'selain mereka berjumlahbanyak, masing-masing memiliki tingkat kepandaian yangsangat tinggi.

    Senjata utama mereka adalah tiupan aneh yang mampumembobol dinding karang, sanggup menghancurkan batu.Maka orang ini lantas mendekati Tua Gila. Dengan cepat diamenerangkan spa yang hendak dilakukan temannya dibantuoleh dua anak buah Ratu Duyung serta Dewa Tuak."Kalau temanmu itu sudah dibantu oleh tiga orang yang kau

    sebutkan, perlu apa dikhawatirkan?" ujar Tua Gila sambiltertawa mengekeh tapi sepasang rnatanya jelalatan seolahmau menyelidik siapa adanya nya di bal~kp akaian selubungkain putih itu.

    "Puluhan tahun malang melintang dalam dunia persilatanrupanya otakmu rnasih belum waras-waras juga!" Orangberselubung kain putih keluarkan suara keras. "Kau tahuDelapan Tokoh Kembar bukan lawan yang bisa dibuat main!"

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    29/69

    "Heh ... ! Kalau kau tahu rnereka tidak bisa dibuat mainmengapa kau sendiri tidak membantu?!" tukas Tua Gila yang

    jadi naik darah karena didamprat kurang waras.

    "Kalau kau tidak suka turun tangan dan datang ke sini hanyauntuk berleha-leha, atau mungkin kau merasa jeri terhadapDelapan Tokoh Kembar, tidak jadi spa. Tapi aku nasihatkanpadamu lebih baik kau pulang saja ke Pulau Andalas, cucikaki. Jangan lupa cebok lalu tidur! Hik ... hik ... hikl"

    Habis berkata dan mentertawai Tua Gila, orang berselubungkain putih kembali ke tempatnya semula. Panas hati Tua Gilabukan main. "Manusia keparat! Siapa dia adanya! Mengapamenyembunyikan muka dan tubuh di balik kain putih!Suaranya pun disertai tenaga dalam hingga sulit dikenali!"

    Sambil menggulung ke dua lengan pakaian Putihnya Tua Gilamelangkah ke hadapan orang berselubung."enak saja kau rnenuduh aku jeri. Ucapanmu Kelewatmenghina! Kau akan saksikan bagaimana aku rnenangani

    Delapan Tokoh Kembar itu! Tapi ingat! Selesai urusan itu akuakan menelanjangimu hingga ketahuan siapa kau adanya!Jangan-jangan kau seorang musuh dalam selimut!"

    Sepasang mata yang terlihat dari dua buah lobang Di kepalaselubung kain tampak mernancarkan sinar Aneh Sesaat TuaGila jadi tercekat. Lalu cepat-cepat Orang tua inirnenyeberangi pedataran pasir, menyusul Rombongan yangtelah dahulu ke sana.

    ------------------00000000000------------------

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    30/69

    TUJUH

    SAMBlL berlari orang yang di sebelah depan membukakain putih panjang yang selama ini menutupi kepala dantubuhnya. Begitu kain terbuka kelihatanlah wajah dan bentuk

    tubuhnya yang asli.Astagal Ternyata dia adalah lblis Putih Ratu Pesolekl

    Sambil terus berlari si nenek tua ini merapal mantera tertentuhingga sesaat kemudian dirinya berubah menjadi seoranggadis csntik jelita, membuat dua orang anak buah RatuDuyung terkesiap heran

    "Jangan terpukau Kalian nanti bisa celakal lkutl apayang aku lakukanl Jangan berani membantahl" Dua gadisanak buah Ratu Duyung mengiyakan. Ke tiga orang itu sampaidi kaki bukit sebelah barat tepat pada saat Delapan TokohKembar hendak melakukan kekejian atas diri Puti Andini yangsaat itu nvaris mereka telanianqi. lblis Pulih Ratu Pesolek yangsudah berganti rupa menjadi seorang gadis cantik berseru

    lantang.

    "Lelaki-lelaki jantan Delapan Tokoh Kembar! Apa sedapnyakalian menggagahi pernuda banci berbaiu merah itul Lebihbaik bersenang-senang dengan kamil"

    Habis berkata begilu lblls Putih Ratu Pesolek lalu singkapkandada pakaiannya hingga sepasang payudaranya terlihat jelasoleh Delapan Tokoh Kembar. Mendengar teriakan lblis PutihRatu Pesolek itu tentu saja DelapanTokoh Kembar yangsedang sibuk hendak melakukan kekejian terhadap Puti Andinimenjadi terkejut. Mereka putar kepala memandang kearahlblis Putih Ratu Pesolek dan sama-sama ternganga terkesiapmelihat apa yang dipertunjukkan. Mereka sepertinya tidak

    percaya kalau Puti Andini adalah pemuda banci. Namunmemang jika mereka bandingkan dada Puti Andini yang agakrata biasa -biasa saia denqan dada lblis Putih Ratu Pesolekyang begitu menggairahkan maka ucapannya tadi termakaniuqa oleh delapan lelaki berkepala kuning botak ini!.Selagi Delapan Tokoh Kembar seolah-olah terhipnotis lblisPutih Ratu Pesolek memberi isyarat pada dua orang anakbuah Ratu Duyung. "Lekaslah singkap dan perlihatkan isi dadakalian yang bagus itu?

    Dua gadls cantik anak buah Ratu Duyung tentu sajaterkejut besar karena tidak menyangka akan disuruh berbuatbegitu.'Kami ..." keduanya menjadi gagap dan bersemu jengah

    \wajah masing-masing.

    "jangan pikir segala apa! Jangan tololl kita Semua tengahmenghadapi bahaya besarl Lekas Lakukan apa yang akubilang barusanl" sentak lblis Putih Ratu Pesolek.

    Dua gadis sesaat masih bingung. Dia memandang pada lblisPutih Ratu Pesolek, pada Delapan tokoh Kembar yang kinitampak menyeringai lalu pada Puti Andini yang saat itu masihterbaring di tanah dalam keadaan pakaian tidak karuan.

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    31/69

    "Lekasl Kalian tunggu apa lagil" lblis Putih Ratu Pesolek jadijengkel.

    Dua gadis anak buah Ralu Duyung akhirnya melakukr i jugaspa yang dikalakan si nenek yang menyamar jadi gadis cantiknu. Delapan Tokoh Kembar vana rnempunyai sifat sukabersenang-senang membelalak beiar ketika kini melihal tigapasana pavudara putih dan besar-besar segar membusungmenantang keluar.

    Tenqqorokan mereka turun naik sedang cuping hidungmengembang mengeluarkan suara nafas memburu. Tujuhorang yang kepaianya berangka 2 sampai 8 memandang padasaudara tua .mereka nomor 1. Yang nomor satu in1 kedapkedipkan matanya. nya. Lidah dijulurkan pulang balik. Namuntampak ada bayangan rasa rasa bimbang. Melibat gelagatyang tidak baik ini lblis Putih Ratu Pesolek segera keluarkanucapan.

    "Kami bertiga masih perawanl Apa kalian semua mau berlakubodoh menggauli pemuda banci itu?l Mendapalkan

    perempuan palsu padahal yang asll siap melayani kalian?Tokoh kembar nomor 1 maju selangkah. Enam saudaranyamengikuti. Namun tiba-tiba yang nomor 4 mendekati danberbisik.

    "Kakak, kau dan saudara-saudara yang lain silahkanmengambil tiga gadis itu, aku biar tetap dengan pemuda banciitu saja ...."Si nomor satu pelototkan mata tapi kemudian menyeringaisementara saudara-saudaranya yang lain terlawa bergelak."Saudara kita si nomor 4 ini sejak dulu memang punyakelainanl Ha ... ha ... ha Didahului oleh si nomor 1, diikuti oleh yang lain-lain kecuali si

    nomor 4, tujuh bayangan merah berkelebat. Kalau tadi masihbisa diatur siapa yang fuluan kini keadaan jadi kacau karenasemua bersirebut cepat untuk dapat rnenyentuh tiga gadiscantik di depan mereka..

    Hanya beberapa langkah lagi tujuh orang tokoh Kembar akansampai ke tempat tiga gadis Cantik tiba-tiba gadis palingdepan yakni lblis Putih Ratu Pesolek hantamkan langankanannya. Selarik Angin keras menyambar ke kepala TokohKembar Nomor 3.

    Dua anak buah Ralu Duyung tidak tinggal diam. Entah kapanmereka mengambii tahu-tahu masing2 sudah memegang

    senjata yang sangat dian- dalkan yakni sebatang longkat besiyang ujungnya memancarkancahaya biru angker. Ketikasenjata2 itu . dipukulkan ke depan, dua iarik sinar birumenggebu!

    kita tertipu teriak Tokoh Kembar nomor 1 lalu cepatmendorong adiknya yang nomor 3. Sang adik Selamat dariserangan iblis putih ratu pesolek, tetapi adiknya yang lainyakni yang nomor 6 agak terlambat Menyingkir.' wusssss"

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    32/69

    Angin keras mengandung tenaga dalam tinggi Menghantamdada si nomor 6. Membuatnya terjungkal dan jatuhterjengkang. Pakaian merahnya di Bagian dada nampakberlobang hangus. Kulit tubuhnya kelihatan merah sepertiterpanggang. Kedua matanya mendelik dan dari sela bibirnyamengucur keluar darah segar Jelas dla terluka parahdisebelah dalam tetapi hebatnya dalam keadaan seperti itu diamasih sangguo melompat bangkit.

    Disebelah kiri tiga lelaki botak yang menghadapi langsungserangan dua sinar biru cepat jatuhkan diri lalu melompat kedepan susupkan masing-masing satu pukulan maul ke arahdua orang anak buali Ratu Duyung. Dua gadis yang diserangsegera menghantam dengan tongkat besi masing-masing.Dua sinar biru berkiblat. Tiga lelaki botak yang berada dlbarisan paling depan cepat melompat mundur. Mereka sudahmendengar kecantikan gadis-gadis dari taut selatan ini. Tetapimereka juga pernah mendengar kalau para gadis itu tidak bisadibuat main. llmunya tidak rendah dan memiliki senjata yangmemancarkan sinar biru yang mampu menjebol batu bahkan

    dinding besil Bisa dibayangkan bagaimana kalau sinar itusampai menghantam diri mereka bersaudaral

    "Bentuk Barisan Menggusur Bumi!" Tokoh Kembar nomor 1berteriak keras. Tujuh lelaki bota k berjubah merah segeramembentuk barisan memanjang dari sisi kiri ke sisi kanan.Tangan kanan diangkat tinggi-tinggi ke atas dengan telapakterkembang. Telapak tangan kiri diletakkan di atas kepalamereka yang botak dan dicat kuning.

    "Menggusur Bumil Hantaml"

    Tujuh mulut meniup serentak ke arah lblis Putih Ratu Pesolek

    dan dua orang anak buah murid Ratu Duyung. Mula-mulaterdengar suara menggemuruh laksana ombak bergulungdisertai badai menghantam. Dua gadis berpekikan. Tongkatbesi mereka terlepas mental entah ke mana. lblis Putih RatuPesolek sendiri keluarkan seruan tegangl Sangyul hitam besardi atas kepalanya terlepas mental dan kini nampak rambutnyariap-riapan acak-acakanl

    "Jahanaml Kalian merusak dandanankul" teriak Iblis PutihRatu Pesolek namun saat itu bersama dua Gadis lainnyatubuhnya telah mencelat mental akibat Tiupan angin dahsyatyang keluar dari tujuh mulut Manusia botak berjubah merah!bagaimanapun mereka kerahkan tenaga luar dan dalam untuk

    bertahan namun tetap saja ketiga- tiganya terseret mentalsejauh dua tombak dan terkapar dipasir begitu punggungmasing-masing melabrak dinding karang!

    Untuk beberapa saat lamanya ke tiga gadis itu Terhenyaknanar di atas pasir. Dari sela mulut dan Liang telinga duaanak buah Ratu Duyung kelihatan Ada darah mengalir. lblisPutih Ratu Pesolek sendiri Merasakan dadanya mendenyutsakit, mata perih Sekali dan telinga berdenging sakitl Akibat

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    33/69

    tiupan Angin dahsyat tadi pakaian yang melekat di tubuhMereka jadi tidak karuan, robek di sana-sini.

    Tokoh Kembar nomor 1 tertawa mengekeh. "ha ... ha ... ha ....Ayo bangun dan ikut kami ke Bali dinding karang sanal"Si botak nomor 1 melangkah mendekati lblis Putih ratuPesolek. Ketika dia hendak menjamah Dada perempuan yangdilihatnya sebagai seorang Perempuan cantik jelita ini, tiba-tiba lblis Putih Ratu PePesolek lepaskan satu satu pukulantangan kosong meNgandung tenaga dalam tinggi. Sinar hitammenderuGanas!"wuuutttl"

    'jahannam! Awas serangan!" teriak si botak noMor serayamenyingkir. Dia selamat tapi saudaranya si botak nomor 5yang ada di belakangnya terlambat mengelak. Dengan telaksinar hitarn pukulan sakti yang dilepaskan lblis Putih RatuPesolek menghantam mukanya. Si botak nomor 5 terpentalsampai tiga tombak.

    Ketika tubuhnya terkapar di pasir semua saudaranya jadiberteriak kaget. Tubuh itu tidak punya kepala lagi. Sudahhancur dihantam pukulan sakti lblis Putih Ratu Pesolek danhancurannya bertebaran rnengerikan ke mana-manalKemarahan pun meledak!

    "Bentuk Barisan Menerjang Laut Menjaring Bumi!" teriakTokoh Kembar paling tua. Tujuh lelaki botak berjubah rnerahberkelebat memutari tiga gadis."Menerjang Laut Menjaring Bumil Hantaml" Enam rnulutmeniup.

    Tiga gadis menjerit kaget ketika dapatkan mereka seolah

    terjebak dalam satu jaring yang tidak berwujud. Merekamenggapai-gapai kian kemari berusaha untuk keluar dari

    jaring yang tidak terlihat itu. Namun beberapa bayanganmerah mendahului berkelebat. Tahu-tahu ketiga gadis itumerasakan diri masing-masing tegang kaku tak bisa bersuara,tak bisa bergerak iagil Ketiganya telah ditotok!

    Tokoh Kembar nomor 2, 3, 6 dan 7 serta merta melompat.Siap untuk menghabisi ke tiga gadis itu dengan tendangandan hantaman tangan ke arah batok kepalal"Jangan bunuhl Aku ingin mengerjai mereka habis-habisan!Gotong mereka ke balik gundukan batu karang besar sana!"Yang berteriak adalah Tokoh Kembar nomor 1 yang marah

    besar atas kematian adiknya nomor 5.

    Tiga gadis itU lalu di bawa ke balik gundukan Batu karang.Tokoh Kembar nomor 1 mengikuti Sambil membuka ikatpinggang jubah merahnya.

    ------------------00000000000000000----------------

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    34/69

    DELAPAN

    TOKOH kembar nomw 4 memanggul tubuh Puti Andini kebalik satu gundukan batu karang besar lalu membaringkannyadi tanah. Gadis ini walaupun bisa bersuara tapi tak mampubergerak karena sebelumnya sudah ditotok.

    "Jahanam! Berani kau berbuat kurang ajar aku bersumpahmenanggalkan kepala mengorek jantungmul" Si jubah merahganda menyeringal dan usapusap kepala botaknya yangbenvarna kuning. "Sebelum kau menanggalkan kepalaku skuakan lebih dulu menanggalkan pakaianmul Ha... ha ... ha1Sebelum kau mengorek jantungku aku akan lebih dulu ... ha ...ha ... ha ....""Breemt .... breettt!"

    Si botak merobek pakaian merah Puti Andini yang sebelumnyasudah tidak karuan rupa karena sudah robek di sana-sini.Sumpah maki si gadis sama sekali tidak diacuhkan si botak.Dengan nafas memburu dia menanggalkan jubah merahnya.

    "Kakak-kakakku tolol semua! Termakan tipuan orang! Akutahu kau bukan pemuda banci! Kau seorang gadis sungguhandan pasti masih perawan asli! Ha ... ha ... hal"

    Ketika Tokoh Kembar nomor 4ini hampir hendak melakukanperbuatan bejatnya itu tiba-tiba ada satu benda halus menjiratpergelangan kaki kirinya. Sebelum dia sempat memeriksa tiba-tiba kaki itu terbetot ke belakang. Tak ampun lagi si botakterbanting keras ke tanah. Mukanya berkelukuran. Tulanghidungnya patah. Dari hidung dan bibirnya yang pecahberkucuran darah.

    Satu tangan menyambar jubah merah milik lelaki Itu lalu

    melemparkannya ke atas tubuh Puti Andini. Sambilmenggembor marah Tokoh Kembar nomor 4 menoleh kebelakang. Dia melihat seorang Kakek berpakaian putih,memiliki rambut den janggut serta kumis putih tegak beberapalangkah di belakannya sambil memegang sehelai benangputih yang sangat halus. Benang inilah yang telah mengikatpergelangan kaki kirinya. Dia berusaha melepaskan ikatanbenang. Namun benang halus itu bukan benangsembarangan. Dalam dunia persilatan dikenal dengan namaBenang Kayangan dan sebegitu jauh hanya dua atau tigaorang tokoh sakti saja yang mampu memutusnya.

    "Jahanam!" sumpah si botak nomor 4. Sekali lagi Dia mencoba

    bangkit tetapi untuk kedua kalinya Orang tua yang memegangbenang menyentak hingGa si botak yang hanya mengenakankolor ini amblas terjengkang.Tua Gila, orang tua yang memegang benang Tertawamengekeh."Sungguh memalukan! Dalam dunia persilatan Masih saja adatokoh-tokoh keji dan kotor seperlirnu Dan saudara-saudaramulKalau tidak segera disingklrkan pasti bisa menimbulkan

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    35/69

    malapetaka besar di kemudian hari! Apakah kau sudah siapmenerima kematian botak kuning nomor 4?!""Tua bangka keparat! Kau yang akan mampusduluan.!

    "Ha ... ha ... ha! Sayang sebelum berjalan ke neraka kau tidakpunya kesemptan mengucapkan selamat tinggal padasaudara-saudaramu!"Tokoh Kembar nomor 4 meniup ke arah Tua Gila. Satugelombang angin menderu keras. Walaupun tiupan inimerupakan serangan maut yang tidak bisa dibuat main namundibanding jika Delapan Tokoh Kembar meniup secaraserentak maka k e hebatannya tentu saja jauh berkurang.

    Sambil membungkuk menghindarkan serangan tiupan anginmaut itu Tua Gila sentakkan kuat-kuat benang yangdipegangnya. Tubuh si botak nomor 4 melayang ke udara.Mula-mula seperti layangan tubuh Ru dikedat-kedutnyabeberapa kali hingga si botak nomor 4 merasa lutut danpangkal pahanya seperti hendak tanggal. Dia menjeritkesakitan. rua Gila tertawa geiak-gelak seperti anak-anak

    yang bermain kegirangan. Lalu tangannya menyentak lagi."WUtttttttttt!"

    Sosok si botak nomor 4 berputar di udara laksana titiran. TuaGila ulur benang kayangannya. Tubuh si botak mencuatsesaat lalu kembali berputar. Kali ini karena benang telahdiulur maka lingkaran putaran tubuhnya jadi melebar.Akibatnya ketika tubuh itu berdesing ke arah sebatang pohobesar d a si botak tak sanggup menyelamatkan diri maka"praaak!"Tak ampun lagi kcpala botak itu hancur mengerikan.Warnanya yang kuning kini berubah menjadi merah! Tua Gilasentakkan tangan kanannya. Jiratan benang kayangan di

    pergelangan kaki kiri si botak nomor 4 yang kini sudah jadimayat terlepas. Dengan cepat Tua Gila gulung dan simpankembali benang sakti Itu ke balik pakaian putihnya. Lalu diamelangkah mendekati Puti Andini yang masih tergeletakdalam keadaan tertotok. Sekali memeriksa saja dia sudahmengetahui di bagian mana si gadis tertotok. Setelahmelepaskan totokan itu Tua Gila berkata :.

    "Cucuku, lekas kenakan pakaian ini!" Dari batik puqgungpakaiannya Tua Gila mengeluarkan sehelai baju dan celanapanjang putih. "Kalau sudah, aku sarankan agar kau segerakembali ke Pulau Andalas. llmumu cukup tinggi. Tapi untukberani Menantang badai di tanah Jawa ini belum saatnya.

    Katakan pada gurumu Sabai Nan Rancak bahwa Kitab PutihWasiat Dewa yang dicarinya tidak ber- Jodoh dengan dirinyaataupun dirimul Masing-masing manusia sudah ditakdirkanoleh Yang Kuasa untuk memiliki dan mencapai segala apaadanya sampai di tingkat yang sudah ditentukannya. Soaldendam kesumatnya di masa lalu terhadap diriku biar nantiaku yang akan menyelesaikan. Kau anak baik. Aku percayakau bisa lebih baik lagi menghadapi tantangan hidup inil"

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    36/69

    Habis berkata begitu Tua Gila berkelebat pergi dari tempat itu.Untuk beberapa lamanya Puti Andini alias Dewi Payung Tujuhmasih terbaring terdiam. sebelumnya dia marah besar jikadipanggil cucu oleh orang tua itu. Namun setelah dirinyadiselamatkan diam-diam dia merasa ada keperihan yangmendalam di lubuk hatinya. Dari arah pedataran pasirterdengar bentakan-bentakan orang yang berkelahi.Puti Andinisadar di mana dia berada saat itu. Segera dia bangkit danmengenakan pakaian yang diberikan Tua Gila dengan cepat.

    Ooooooo00000000oooooooo

    Kembali pada apa yang terjadi atas diri lblis Putih RatuPesolek dan dua anak buah Ratu Duyung. Dl balik gundukanbatu karang di ujung bukit sebelah selatan enam orangberjubah merah turunkan tubuh tiga gadis cantik yang merekagotong ke tanah.

    Tokoh Kembar nomor 1 berpaling pada lima saudaranya."Kalian harap bersabar dan tetap tlnggal di tempatl Aku akanmemberi pelajaran dan hajara pada tiga gadis keparat inilTidak ada satu manusia pun boleh menipu Delapan TokohKembarl" Habis berkata begitu si botak nomor 1 ini sibakkan

    jubah merahnya lalu melangkah mendekati lblis Putih RatuPesolek. "Biang racun penipu! Pembunuh adikku nomor limalKau pantas mendapat bagian lebih dulul' lalu dilepaskannyatotokan pada urat gagu yang menutup jalan suara lblis PutihRatu Pesolek."Aku ingin dengar bagaimana suara teriakanmul""Kau hendak melakukan apa?l" tanya si nenek yang saat itubemujud sebagai gadis cantik.

    "Mau memperkosaku? Hik ... hikl Aku memang sudah lamatidak main-main dengan lelakil Ayo lakukan segeral Apa kausudah tahu caranya? Hik ... hik ... hikl"Tokoh Kembar nomor 1 merah padam mukanya. nafsunyauntuk memperkosa tertindih oleh kemarahan luar blasa. Kakikanannya bergerak. Tendangan keras rnenghantam dada lblisPutih Ratu pesolek dengan telak hingga tubuh perempuan inimencelat jauh dan jerit kesakiian menggelegar dari mulutnya.Tubuhnya terhampar di atas pasir. Ada darah rnengucur disela bibirnya.

    Bangsat pengecutl Berani pada lawan yang Tertotok!Kalau kau tidak segera membunuhku kau akan Menyesal

    seumur hidupl" kata lblis Putih Ratu Pesolek beitu dilihatnyaTokoh Kembar nomor 1 kembali melangkah mendekatinya.Semula disangkanya si botak No 1 hendak menghajarnyakembali.

    Ternyata dia tidak menghantamkan tendangan ataupukulan.Melainkan siap untuk melakukan kemesumanterhadap iblis putih Ratu Pesolek yang saat itu bukan sajaberada dalam keadaan kaku tegang akibat totokan tetapi jugatelah terluka parah di sebelah dalam.

  • 8/4/2019 Wiro Sableng Kiamat Di Pangandaran

    37/69

    Baru saja Tokoh Kembar nomor 1 membungkukHendak menggagahi lblis Putih Ratu Pesolek tiba-tiba adaorang berseru.

    Memperkosa tanpa mabuk lebih dulu apa enaknya!Ha..ha..ha!

    Lalu byuurr!Terdengar satu suara menggemuruh laksana ada bau

    harum minuman keras menyambar jalan pernafasan!Awas serangan Tuak Kayanganl" teriak si botak nomor1memberi tahu adik-adiknya.

    Saat itu dari arah depan laksana hujan badaimenyembur cairan putih ke arah enam Tokoh Kembar.

    Semua mereka segera mencari perlindungan. s1 botaknomor 2 dan nomor 7 bertindak agak terlambat. Walau sempatmenyelamatkan diri namun jubah mereka masih terkenasambaran semburan tuak hingga berlubang-lubang. Bagiantubuh mereka yang kena cipratan minuman keras itu laksanaditusuk- tusuk dengan jarum dan menggembung bengkak!

    "Keparat jahanaml" maki Tokoh Kembar nomor 1. Dia dan

    kawan-kawannya siap bergabung untuk melancarkanserangan balasan. Namun saat itu da tangnya seranganberupa semburan tuak seolah- olah tidak berhenti. Selain itumereka juga tidak dapat melihat jelas di mana beradanyaDewa Tuak, musuh yang tengah menggempur mereka saatitu. Selagi mereka saling memberi isyarat tiba-tiba terdengarpekik si botak nomor 1. Tubuhnya mendadak roboh ke pasir,kelojotan kian kemari. Sebentar kedua kakinya melejang-lejang, di lain saat dua tangannya berulang kali diturunkan kebawah perut tapi diangkat lagi, begitu terus-terusan. Diseberang sana Dewa Tuak tertawa mengekeh sambilkedutkan benang sutera yang dipegangnya.

    Lima saudara Tokoh Kembar nomor 1 terbelalak dan berteriakmarah ketika melihat apa yang terjadi. Ternyata denganbenang saktinya Dewa Tuak telah mengikat kuat-kuat anggotarahasia milik kakak tertua mereka. Dapat dibayangkan sakityang diderlta lelaki botak nomor 1 itu. Setiap dia coba hendakmerenggut dan memutus benang, Dewa Tuak tarik benangnyahingga Tokoh Kembar nomor 1 menjerit setinggi langit dankelojotan kesakitan.

    "Keparatl" teriak si botak nomor 2. Bersama adiknya nomor 3dan nomor 6 dia melompat dan menghantam untuk memutusbenang sutra."DESSSI Desssl"

    Benang sutera membal laksana karet!Ternyata Tidak sangup diputuskan. Sebaliknya akibat tekananDua pukulan saudaranya tadi, benang sutera yang Mengikatanggota rahasianya menjadi semakin mengcengkram.lolongan Tokoh Kembar nomor 1 keras mengidikkan. Darahmulai mengucur dari