Top Banner
SMA/ MA XI
40

Windy dwi jayanti (1113016100048)

Jul 19, 2015

Download

Education

Windy Jayanti
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SMA/MA

XI

Page 2: Windy dwi jayanti (1113016100048)

Sistem gerak

SISTEM GERAK i

SAINS

BIOLOGI

SISTEM GERAK

SMA/MA

Kelas XI

Page 3: Windy dwi jayanti (1113016100048)

Sistem gerak

SISTEM GERAK ii

Kata Pengantar

Segala puji marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan buku ini. Tak lupa shalawat beserta salam kita curahkan kepada junjungan

kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup untuk keselamatan

umat di dunia.

Buku ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Media dan Teknologi

Pembalajaran IPA-Biologi. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yanti

Herlanti, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Media dan Teknologi Pembalajaran

IPA-Biologi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan

selama penulisan buku ini.

Penulis mencoba menyajikan buku ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis

menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan buku ini, maka

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi

kesempurnaan buku ini.

Penulis

Page 4: Windy dwi jayanti (1113016100048)

Sistem gerak

SISTEM GERAK iii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I PETA KONSEP ..............................................................................................1

BAB II ISI

Pendahuluan .....................................................................................................2

A. Rangka Manusia .........................................................................................4

B. Otot .............................................................................................................14

C. Sendi ...........................................................................................................19

D. Gangguan Sistem Gerak pada Manusia......................................................22

BAB III EVALUASI

A. Pilihan Ganda..............................................................................................29

B. Teka-teki Silang..........................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................35

Page 5: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 1

SistemGerak

Rangka

SkeletonAksial

TulangTengkorak

RuasTulang

Belakang

TulangPinggang,Sakrum

dan Ekor

TulangRusuk dan

Dada

SkeletonApendikuler

TulangAnggota

Gerak Atasdan Bawah

Otot

Otot PolosOtot Lurik

OtotJantung

Sendi

Diartrosis Sinartrosis

Amfiartrosis

Hasil kerja sama antara

Pengelompokan kerangka Terdiri atas Menurut besarkecilnya gerak

Page 6: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 2

Pendahuluan

Manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan, diantaranya diantaranya dapat

bergerak berpindah tempat sesuai dengan keinginannya. Gerak bebas tersebut terjadi akibat

hasil dari kerja sama antara dua sistem organ, yaitu rangka dan otot. Rangka yang tersusun

atas tulang-tulangu dapat bergerak karena digerakkan otot. Jadi, sebenarnya rangka tidak

mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh karena itu, rangka disebut alat

gerak pasif.

Di dalam tubuh, otot-otot menempel dan menghubungkan berbagai organ tubuh,

seperti tulang dengan tulang, tulang dengan kulit, kulit dengan kulit, dan lain-lain. Otot

mempunyai kemampuan untuk berkontraksi atau memendek dan berelaksasi atu mengendur.

Jika otot memendek, maka akan dihasilkan tenaga dan terjadilah gerakan organ-organ yang

dilekati ataupun organ-organ yang berada di sekitarnya ke arah tertentu. Bila otot mengendur

maka organ-organ tadi akan bergerak ke arah yang berlawanan. Oleh karena itu, otot disebut

alat gerak aktif.

Page 7: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 3

Sistem Gerak

Pernahkah kamu menyadari, bagaimana tubuh kita dapat memiliki bentuk seperti ini?

Tubuhmu dapat memiliki bentuk karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak tersebut terdiri

atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak

inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan

berbagai aktivitas lainnya.

Tulang, otot, dan sendi, ketiganya bersatu membentuk satu kesatuan dan memiliki

fungsi yang berbeda-beda. Tulang merupakan alat gerak pasif. Tulang tidak dapat digerakan

jika tidak terdapat otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif. Otot inilah yang menggerakan

rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, otot inilah yang disebut dengan daging. Adapun sendi

merupakan penghubung antartulang dalam tubuh.

Page 8: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 4

A. Rangka Manusia

Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan

sistem tertentu. Rangka terletak di dalam tubuh,

terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka

yang terdapat di dalam tubuh disebut rangka dalam

(endoskeleton).

Untuk mendukung fungsi gerak, selain didukung

oleh kontraksi dan relaksasi otot, antara tulang atau

ruas-ruas tulang satu dengan lainnya dihubungkan

oleh persendian tulang. Pada persendian tersebut

dilengkapi dengan tendon dan ligamen. Interaksi dari

seluruh komponen pendukung gerak tersebut akan

mengasilkan gerak tertentu dari satu organisme.

1. Fungsi Rangka

Apakah fungsi rangka tubuh bagi manusia? Rangka

tubuh bagi manusia memiliki fungsi sebagai berikut.

a. Memberi bentuk, contohnya tulang tengkorak yang

memberi bentuk pada wajah.

b. Sebagai penopang tubuh, contohnya tulang kaki

yang menopang seluruh tubuh.

c. Melindungi organ-organ dalam, contohnya tulang-

tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru.

d. Alat gerak pasif.

e. Tempat melekatnya otot, misalnya pada tulang kering

(tibia) menempel otot.

2. Jenis Tulang

Kerangka manusia terdiri atas tulang rawan (kartilago)

Mengapa tubuhmudapat duduk

dengan tegak? Apayang membuat

tubuhmu sepertiitu?

II. ISI

Apakah

perbedaan dari

tulang rawan dan

tulang sejati?

Page 9: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 5

dan tulang keras atau tulang sejati (osteon).

Tulang rawan berbeda dengan tulang keras

karena, memiliki perbedaan pada

teksturnya, sel penyusunnya, matriks sel

dan kelenturannya. Tulang rawan bersifat

lentur dan berwarna lebih terang.

Sebaliknya, tulang sejati bersifat tidak

lentur dan berwarna lebih gelap.

1. Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan (kartilago), tersusun atas sel-sel tulang rawan yang

mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Umumnya tulang rawan bersifat

lentur (elastis).

Tulang rawan pada anak berbeda dengan tulang rawan orang dewasa.

Secara histologis, tulang rawan anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang

rawan daripada matriksnya, asalnya dari jaringan ikat embrional atau mesenkim.

Pada orang dewasa, tulang rawan lebih banyak mengandung matriks. Tulang ini

berawal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung

kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan (kondrosit). Kondrosit

merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus bening dan dua buah

atau lebih nukleolus (anak inti sel). Kondrosit terdapat dalam ruang-ruang di

dalam tulang rawan yang di sebut lakuna. Dinding lacuna menebal membentuk

kapsula rawan. Suatu ruang yang bening terlihat diantara kapsul dan dinding sel

diakibatkan karena adanya penyusutan kondrosit selama hidupnya yang segera

dipecah untuk membentuk kondrosit-kondrosit yang matang.

Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, ruas

antar tulang belakang, antar ruas tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi

tulang, dan pada cakra efifis. Tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu tulang

rawan hialin,tulang rawan elastin dan tulang rawan fibrosa (serat).

1) Tulang Rawan Hialin

Tulang rawan hialin berwana putih ke biru-biruan atau bening pada

keadaan segar. Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang

belum menjadi tulang, tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari

persendian-persendian, dan tulang-tulang rawan pada saluran pernapasan.

2) Tulang Rawan Elastin

Page 10: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 6

Tulang rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta bersifat

fleksibel dan elastis. Sel-selnya sama dengan sel tulang rawan hialin dan

dapat berdiri sendiri atau berkelompok. Tulang rawan elastin terdapat pada

telinga luar dan epligotis (tulang rawan yang menutup celah menuju trakea.

3) Tulang Rawan fibrosa

Tulang rawan fibrosa (serat) berwarna buram keputihan dan keras.

Jumlah sel lebih sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok. Tulang

rawan ini dikelilingi oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan dan

dapat dijumpai pada ruas tulang belakang.

2. Tulang sejati (osteon)

Tulang sejati sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel tulang yang

sangat kompak pada permukaanya. Sel-sel tulang banyak menganduk matriks

yang terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang membuat tulang menjadi

keras. Sel-sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat khusus yang

berasal dari sel-sel mesenkim, sel ini banyak terdapat karena adanya

peningkatan suplai darah dan membentuk calon sel-sel tulang (osteogenik atau

osteoprogenitor).

Tulang terdiri dari osteosit dan matriks. Osteosit merupakan sel-sel tulang

matang pembentuk tulang, osteosit dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas

merupakan sel-sel tulang muda. Selain itu, terdapat juga osteoklas yang

merupakan sel-sel besar berinti banyak serta berfungsi memindahkan matriks

dari tulang lama dan menyisakan ruang untuk membentuk tulang baru. Matriks

penyusun tulang memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang. Jenis-jenis

matriks penyusun tulang yaitu:

• Semen, tersusun oleh senyawa karbohidrat.

• Kolagen, berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikat oleh sel tulang

akan memberikan cirri tulang yang keras, dan bila tulang tidak memiliki

kolagen tulang akan menjadi rapuh.

• Mineral, mineral yang umum terdapat di dalam matriks berupa kalsium

fosfat dan kalsium karbonat yang umumnya terdapat di matriks. Mineral

tersebut akan menentukan kelenturan tulang, namun hanya konsentrasi

kalsium yang menyebabkan tulang menjadi keras.

Page 11: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 7

3. Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)

Pembentukan rangka manusia sangat ditentukan

oleh osifikasi. Rangka manusia sudah mulai dibentuk

pada akhir bulan ke-2 stadium embrio, tetapi masih

dalam bentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago

dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Di dalam kartilago

tersebut, akan diisi oleh osteoblas. Osteoblas

merupakan sel-sel pembentuk tulang keras. Osteoblas

akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membentuk osteosit (sel-sel tulang). Sel-sel

tulang dibentuk secara konsentris (dari arah dalam ke luar). Setiap sel-sel tulang

akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk sistem Havers.

Disekitar saluran havers terdapat lamela konsentrik berupa matriks berbentuk cincin

yang mengandung kalsium. Diantara lamela konsentrik terdapat zona kosong yang

disebut kanalikuli, berupa saluran kecil berisi cairan ekstraseluler. Kanalikuli

menghubungkan lakuna dengan saluran havers. Lakuna merupakan ruang

terdapatnya osteosit.

Selain itu, di sekeliling sel-sel tulang ini terbentuk senyawa protein pembentuk

matriks tulang. Matriks tulang akan mengeras karena adanya garam kapur (CaCO3)

dan garam fosfat (Ca3(PO4)2). Di dalam tulang terdapat sel-sel osteoklas. Sel-sel ini

berfungsi menyerap kembali sel tulang yang sudah rusak dan dihancurkan. Adanya

aktivitas sel osteoklas, tulang akan berongga. Rongga ini kelak akan berisi sumsum

tulang. Osteoklas membentuk rongga, sedangkan osteoblas terus membentuk

osteosit baru ke arah permukaan luar. Dengan demikian, tulang akan bertambah

besar dan berongga. Tulang yang sedang berkembang dibungkus oleh jaringan ikat

yang disebut periosteum. Proses pembentukan tulang keras disebut osifikasi.

Bagaimana proses

pembentukan tulang?

Page 12: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 8

Proses osifikasi dibedakan menjadi dua, yaitu osifikasi intramembranosa dan

osifikasi intrakartilagenosa. Osifikasi intramembranosa disebut juga penulangan

langsung (osifikasi primer). Proses ini terjadi pada tulang pipih, misalnya tulang

tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan tidak akan terulang lagi untuk

selamanya. Osifikasi intrakartilagenosa adalah pembentukan tulang pipa. Osifikasi

ini menyebabkan tulang bertambah panjang.

4. Macam-Macam Bentuk Tulang

Secara garis besar bentuk tulang dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu sebagai berikut:

1) Tulang pipa (tulang panjang)

Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk

seperti pipa atau silindris (diafise), dengan kedua

ujung tulang membulat (epifise). Diafise

merupakan bagian tengah tulang yang memanjang

dan di tengahnya terdapat rongga, epifise

merupakan bagian ujung tulang yang tersusun dari

tulang rawan. Diantara diafise dan epifise terdapat

metafise. Metafise tersusun dari tulang rawan. Pada metafise terdapat cakra

epifise, yaitu bagian tulang pipa yang memiliki kemampuan unutk tumbuh

memanjang.

Bagian tengah tulang pipa memiliki

rongga yang di dalamnya berisi sumsum

tulang. Sumsum tulang merupakan kumpulan

pembuluh darah dan saraf. Sumsum tulang

pipa berupa sumsum tulang merah dan kuning.

Sumsum tulang merah merupakan tempat

pembentukan sel darah merah, sedangkan

sumsum tulang kuning merupakan tempat

pembentukan sel-sel lemak. Tulang pipa

berfungsi untuk persendian. Tulang pipa

umumnya ditemukan pada tulang paha, tulang

betis, dan tulang hasta.

Tahukah kamubentuk tulang yang

ada pada lenganbawah, tulang jaridan tulang pipi?Apakah tulang

memiliki bentukyang sama? Apaperbedaannya!

Page 13: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 9

2) Tulang pendek

Tulang pendek merupakan tulang-

tulang yang lebih kecil dan tidak ada

perbedaan yang nyata antara ukuran

panjang dan lebarnya. Bentuk tulang

pendek seperti kubus, paku, atau

berbentuk bulat. Tulang pendek dapat

bergerak bebas. Tulang seperti ini

ditemukan pada ruas tulang belakang,

tulang telapak tangan dan kaki.

3) Tulang pipih

Tulang pipih merupakan tulang-tulang

yang berbentuk lempengan-lempengan pipih

yang lebar. Tulang pipih berfungsi untuk

melindungi struktur tubuh bagian bawahnya.

Terdapat pada tulang pinggul, belikat, dan

tempurung kepala.

5. Pengelompokan Kerangka Manusia

Kerangka (skeleton) manusia dapat dibedakan

menjadi dua kelompok besar, yaitu sebagai berikut:

a. Skeleton aksial, meliputi tengkorak, ruas-ruas

tulang belakang, tulang dada.

b. Skeleton apendikuler, meliputi tulang-tulang

lengan, tulang telapak tangan, tungkai, telapak

kaki, pinggul dan bahu.

Bagimanakah

sistem

pengelompokan

pada rangka

manusia?

Page 14: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 10

Rangka aksial, terdiri dari:

1. Tulang-tulang tengkorak

Tengkorak manusia tersusun

dari 22 buah tulang yang

merupakan gabungan tulang-

tulang tempurung kepala (kranium)

dan tulang muka, berfungsi untuk

melindungi otak.

Tulang tempurung kepala

tersusun dari tulang dahi (frontal), tulang kepala belakang (osipital), tulang

ubun-ubun (parietal), tulang pelipis (temporal), tulang baji (sphenoid), tulang

tapis (ethmoid).

Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut

foramen magnum. Foramen magnum berfungsi sebagai tempat masuk dan

keluarnya pembuluh syaraf serta darah yang kemudian menuju ke sumsum

tulang belakang.

Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata,

membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah.

Tulang muka terdiri dari tulang rahang atas (maksila), tulang rahang bawah

Page 15: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 11

(mandibula), tulang pipi (zygomatik), tulang air mata (lakrimal), tulang hidung

(nasal), tulang langit-langit (palatum), tulang gigi (os. dental).

2. Ruas-ruas tulang belakang

Tulang belakang berada di bagian

tengah tubuh yang berfungsi untuk

menopang seluruh tubuh, melindungi organ

dalam tubuh, serta merupakan tempat

pelekatan tulang rusuk.

Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yang

terdiri (7 12 5 5 4):

7 ruas tulang leher (vetebrata servikalis)

12 ruas tulang punggung (vetebrata

dorsalis)

5 ruas tulang pinggang (vetebrata

lumbalis)

5 ruas tulang kelangkang (vertebrae

sacralis)

4 ruas tulang ekor (vertebrae Coxae)

Tulang leher atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut

Tulang atlas. Tulang kelangkang (sakrum) merupakan fusi dari lima segmen

tulang belakang, Kedepan melindungi usus dan organ kelamin yaitu tulang

duduk (Ischium), tulang usus (Illium) dan Tulang kemaluan (pubis). Sedangkan,

tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat segmen terkahir tulang belakang.

3. Tulang rusuk

Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada

ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi 3macam,

yaitu:

1. Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang sejati melekat

pada tulang dada, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang

punggung.

Page 16: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 12

2. Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung depan tulang rusuk palsu

melekat pada tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang melekat

pada segmen tulang

belakang.

3. Tulang rusuk melayang

berjumlah 2 pasang. Ujung

depan tulang melayang tidak

melekat pada tulang

manapun, sedangkan ujung

belakang melekat pada

segmen tulang belakang.

4. Tulang dada (Sternum)

Tulang dada terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala tulang dada (manubrium),

badan tulang dada (korpus) dan taju pedang (xiphoid prosesus). Kepala tulang

dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk pertama.

Badan tulang dada merupakan tempat melekatnya 6 tulang rusuk sejati dan 3

ruas rusuk palsu yang menempel pada rusuk sejati paling bawah.

Rangka apendikuler, terdiri dari:

Tulang apendikuler terdiri atas tulang anggota gerak atas/depan dan tulang

anggota gerak bawah/belakang.

1. Tulang Apendikuler Atas

Tulang apendikuler atas bersambung

dengan tulang aksial pada tulang bahu. Bahu

manusia tersusun atas tulang-tulang selangka

dan tulang belikat. Tulang selangka

menghubungkan tulang dengan taju paruh

gagak tulang belikat. Pada ujung tulang belikat

inilah bersambungan tulang anggota gerak

(tungkai) atas. Tungkai atas tersusun oleh

tulang-tulang:

1) Tulang lengan atas (humerus);

Page 17: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 13

2) Tulang lengan bawah, terdiri atas pengumpil (radius) dan hasta (ulna);

3) Pergelangan tangan (karpal), berjumlah 8 buah;

4) Telapak tangan (metakarpal), berjumlah 5 buah;

5) Ruas jari tangan (falanges), berjumlah 14 buah.

2. Tulang Apendikuler Bawah

Anggota gerak bawah bersambungan

dengan tulang aksial pada gelang pinggul.

Gelang pinggul tediri atas:

1) Tulang sakrum yang merupakan

persatuan 5 ruas tulang,

2) Tulang usus sepasang kiri dan kanan,

3) Tulang duduk sepasang kiri dan kanan,

dan

4) Tulang kemaluan sepasang kiri dan

kanan.

Pada tulang pinggul, tepatnya pada tulang duduk terdapat lekukan atau

cekukan seperti mangkok yang disebut asetabulum. Asetabulum merupakan

tempat melekatnya tulang paha (femur).

Tulang anggota gerak belakang atau

bawah tersusun atas tulang-tulang:

1) Tulang paha (femur);

2) Tulang tempurung lutut (patela);

3) Tulang kering (tibia);

4) Tulang betis (fibula);

5) Ruas pergelangan kaki (tarsal),

berjumlah 7 buah;

6) Telapak kaki (metatarsal),

berjumlah 5 buah;

7) Ruas jari kaki (falanges), berjumlah

14 ruas.

Struktur tulang pinggul berbagai hewan dan manusia berbeda

karenamenyesuaikan dengan kebiasaan berjalan. Struktur tulang pinggul

Page 18: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 14

manusia sesuai untuk berdiri tegak di atas dua tungkai bawahnya, atau biasa

dikenal sebagai makhlik berpostur bipedal. Hewan-hewan mamalia lain

memiliki struktur tulang pinggul yang sesuai untuk berdiri dengan empat

kakinya, atau memiliki postur kuadripedal.

Tubuh manusia yang berdiri tegak di atas kedua kakinya, memungkinkan

tangan tidak menanggung beban menyangga berat badan dan dapat berkembang

untuk menyesuaikan dengan fungsi lain, misalnya untuk memegang. Dengan

kemampuan ini, memungkinkan manusia dapat melakukan pekerjaan yang tidak

dapat dilakukan hewan lain.

B. Otot

1. Karakteristik Otot

Otot sebagai alat gerak

aktifmempunyai tiga karakteristik, yaitu

sebagai berikut:

1) Kontraktibilitas, yaitu kemampuan

untuk berkontraksi/memendek.

2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan

melakukan gerakan kebalikan akibat

kontraksi.

3) Elastisitas, yaitu kemampuan unuk

kembali ke posisi semula, setelah

berkotraksi atau disebut relaksasi.

2. Sifat Kerja Otot

Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis

seperti berikut ini:

1) Antagonis

Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya

menimbulkan efek gerak yang berlawanan, contohnya

adalah sebagai berikut:

a. Ekstensi (meluruskan) dan fleksi

(membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot

Sebelumnya kamu telah

mempelajari tentang struktur

dan macam-macam tulang

penyusun rangka manusia.

Apakah tulang-tulang penyusun

rangka tubuh manusia dapat

digerakkan tanpa adanya bagian

lainnya?

Bagaimana

otot dapat

bekerja?

Page 19: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 15

bisep.

b. Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati badan), misalnya gerak

tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.

c. Depresi (ke bawah) dan elevasi (ke atas), misalnya gerak kepala merunduk

dan menengadah.

d. Supinasi (menengadah) dan pronasi (menelungkup), misalnya gerak telapak

tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

2) Sinergis

Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.

Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.

3. Macam-Macam Otot

Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot

dibedakan menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung.

1) Otot Polos

Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot

alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel-

sel yang berbentuk kumparan halus. Masing-masing

sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah.

Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi

dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat

pada alat alat dalam tubuh, misalnya pada:

a. dinding saluran pencernaan;

b. saluran-saluran pernapasan;

c. pembuluh darah;

Apakah otot

memiliki

bentuk/struktur

yang sama?

Dapatkah anda

Page 20: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 16

d. saluran kencing dan kelamin.

2) Otot lurik (Otot Rangka)

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat

lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada

otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur

melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang

tersusun berselang-seling. Sel-selnya berbentuk

silindris dan mempunvai banyak inti. Otot rangka

dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai

periode istirahat berkali-kali. Otot rangka ini

memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh

fasia super fasialis. Gabungan otot berbentuk

kumparan dan terdiri dari bagian:

a) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung;

b) Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.

Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.

Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut

ini:

a. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah

kedudukannya ketika otot berkontraksi;

b. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak

ketika otot berkontraksi.

Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi,

Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut

atau mengalami atrofi.

3) Otot Jantung

Otot jantung mempunyai struktur

yang sama dengan otot lurik hanya saja

serabut-serabutnya bercabang-cabang dan

saling beranyaman serta dipersarafi oleh

saraf otonom. Letak inti sel di tengah.

Bagimanakah kerja

otot lurik?

Bagaimanakah

kerja otot jantung?

Page 21: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 17

Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut

kehendak.

4. Mekanisme Gerak Otot

Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan

mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan

Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang

disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan

bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di

dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan

filamen miosin.

Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut

(kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin

meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2

pita gelap). Dengan demikian, serabut otot menjadi memendek yang tetap

panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H

bertambah pendek waktu kontraksi.

Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP.

Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang

berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini

kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk

jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin

lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini

mengubah sudut perlekatan ujung miosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin

energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung

miosin. Kemudian siklus tadi berulang lagi.

5. Mekanisme Kerja Otot

Jika tubuh hewan ataupun manusia

mendapatkan rangsangan, rangsangan tersebut

akan diterima oleh syaraf. Selanjutnya, rangsangan

akan diteruskan ke ototdan diterima bagian yang

amat peka, yaitu asetilkolin. Selanjutnya

Bagaimana

Mekanisme

Kerja Otot?

Bagaimanakah

mekanisme gerak otot?

Page 22: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 18

asetilkolin akan terurai menjadi asetil dan kolin. Terbentuknya asetil dan kolin

merangsang terbentuknya zat miogen, yaitu zat yang akan merangsang aktin dan

miosin untuk berkontraksi.

Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang

cukup, otot akan berelaksasi secara sempurna di antara dua kontraksi otot. Namun,

jika jarak rangsangan terlalu singkat, otot tidak sempat berelaksasi dan akan

berkontraksi maksimum, disebut tanus. Jikakontraksi diteruskan, otot akan

berkontraksi terus, disebut tetanus.

Seseorang yang melatih gerak otot rangkanya dengan baik dan teratur, otot

rangkanya akan tumbuh menjadi lebih besar. Otot yang demikian disebut hipertrofi.

Sebaliknya, bila otot-otot tidak pernah dilatih, misalnya pada penderita polio, ototnya

tidak dapat tumbuh dengan baik, disebut atrofi. Oleh karena itu, para binaragawan

aktif berlatih untuk membentuk otot yang besar.

6. Sumber Energi untuk Gerak Otot

ATP (Adenosht Tri Phosphat) dan keratin

fosfat merupakan sumber energi utama untuk

kontraksi otot. Kedua senyawa tersebut

mengandung energi tinggi dan terdapat pada setiap

sel otot. Jika kedua senyawa tersebut terurai maka

akan dibebaskan sejumlah energi dan sejumlah

gugus fosfat. Energi yang dibebaskan tersebut akan

digunakan untuk kontraksi otot. ATP berasal dari

oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot

merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang

memerlukan ATP.

ATP ADP + fosfat + energi

Keratin fosfat keratin + fosfat + energi

Aktin + Miosin Aktomiosin

ATPase

Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat

dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai

sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.

kreatin

Apakah sumber

energi untuk

gerak otot?

Page 23: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 19

Fosfokreatin + ADP keratin + ATP

Fosfokinase

Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari

lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan

fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak

memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase

kontraksi otot sering disebut fase anaerob.

C. Sendi

Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya,

rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang

yang saling berhubungan. Hubungan antartulang

disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan

tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.

Tanpa sendi kamu akan sulit akan bergerak bahkan

tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada

persendian yang sangat kaku sehingga tidak

memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak

persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.

Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan

menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi kaku

(amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).

a. Sendi Mati (Sinartrosis)

Sendi mati merupakan hubungan antartulang

yang tidak dapat digerakkan. Penghubung

antartulangnya adalah serabut jaringan ikat.

Contoh sendi mati terdapat pada hubungan

antartulang tengkorak disebut sutura dan hubungan

antartulang pembentuk gelang panggul.

b. Sendi Kaku (Amfiartrosis)

Sendi kaku merupakan hubungan antartulang

yang dapat digerakkan secara terbatas. Penghubung

antartulangnya adalah jaringan tulang rawan .

Selain rangkadan otot, apayang dapatmendukungterjadinyagerak padamanusia?

Apakahperbedaan dari

sendi mati, sendikaku dan sendi

gerak?

Page 24: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 20

Contoh sendi kaku terdapat pada hubungan

antarruas tulang belakang dan hubungan

antara tulang rusuk dengan tulang dada.

c. Sendi Gerak (Diartrosis)

Sendi gerak merupakan hubungan

antartulang yang dapat digerakkan dengan

leluasa. Pada kedua ujung tulang yang saling

berhubungan terbentuk rongga sendi yang

berisi minyak sendi (cairan sinovial). Sendi

gerak dibagi menjadi lima macam, yaitu sendi

peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser

dan sendi pelana.

1) Sendi peluru

Sendi peluru merupakan hubungan dua tulang yang memungkinkan

terjadinya gerakan ke segala arah. Pada jenis persendian ini sering terjadi lepas

sendi. Contoh sendi peluru adalah hubungan antar tulang lengan atas dengan

gelang bahu dan hubungan antara tulang paha dengan gelang panggul. Pada

kedua ujung tulang yang berhubungan ini, ujung yang satu berbonggol,

sedangkan ujung yang satunya berlekuk seperti mangkuk.

2) Sendi engsel

Sendi engsel merupakan hubungan dua buah tulang yang salah satu

tulangnya hanya dapat digerakkan ke satu arrah. Sendi ini mirip dengan engsel

Apakah macam-macam dari sendigerak ini memilikifungsi yang sama?

Page 25: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 21

pintu rumah yang dapat membuka ke satu arah saja sendi engsel terdapat pada

lutut dan siku serta antar ruas jari.

3) Sendi putar

Sendi putar merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan

tulang yang satu bergerak memutarpada tulang lainnya. Sendi putar terdapat

pada hubungan antara tulang atlas (merupakan ruas pertama dari tulang leher)

dengan tulang pemutar yang menyebabkan kepala dapat berputar. Sendi putar

juga terdapat di antara tulang hasta dan tulang pengumpil.

4) Sendi geser

Sendi geser merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan

pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang.

5) Sendi pelana

Sendi pelana merupakan hubungan dua buah tulang yang permukaannya

berbentuk pelana kuda. Sendi ini terdapat diantara tulang telapak tangan dengan

ruas ibu jari.

Page 26: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 22

D. Gangguan Sistem Gerak pada Manusia

a. Gangguan pada tulang

Kelainan dan gangguan pada tulang dapat

mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan

dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena:

1) Kekurangan vitamin D

Vitamin D atau kalsiferol adalah vitamin yang

diperlukan untuk kalsifikasi (penulangan) pada tulang.

Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari

provitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan

vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis,

biasanya dapat terlihat pada pertumbuhannya yang

terganggu dari kaki berbentuk O atau X, sedangkan pada

orang dewasa, kekurangan kapur akan menyebabkan

penyakit osteomalasia.

2) Penyakit

Penyakit pada tulang manusia sangat beragam salah satu diantaranya:

a) Rheumatik

Rheumatik adalah

segala sesuatu yang

berhubungan dengan rasa

sakit dari alat gerak salah

satunya adalah tulang. Dan

arthritis merupakan salah satu

jenis dari rheumatik yang

berkenaan dengan sendi.

Dapatkah kamu

menyebutkan gangguan

yang terjadi pada tulang?

Mengapakekuranganvitamin D

dapatmenyebabkan

gangguanpada tulang?

Page 27: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 23

b) Osteoporosis

Osteopororsis adalah suatu penyakit

dimana terjadi penurunan massa tulang

(pengurangan jaringan tulang) terutama

terjadi pada tulang spongiosa. Pada

penyakit ini proses penghancuran tulang

melebihi proses pembentukan tulang.

Penyakit ini terjadi terutama pada wanita

kulit putih usia lanjut setelah menopause.

Berikut ini adalah gambar struktur tulang

yang normal dan yang terkena

osteoporosis.

c) Osteomyelitis

Osteomyelitis merupakan penyakit

infeksi yang menyerang jaringan tulang

(termasuk periosteum, sumsum tulang

belakang dan tulang rawan). Penyakit ini

disebabkan oleh mikroorganisme (terutama

Staphylococcus) yang mencapai tulang

melalui patah tulang terbuka, melalui darah

atau melalui gigi caries ke dalam sinus.

Bakteri dan jamur juga sering

menimbulkan osteomyelitis. Jadi, jika anda

terluka segeralah tutup luka tersebut

dengan penutup luka yang steril dan segera

obati ke dokter.

3) Kecelakaan

Kecelakaan yang dapat menyebabkan

gangguan pada tulang dapat berupa:

a) Memar

Gangguan ini hanya berupa

sobeknya selaput sendi (ligamen).

Mengapa

kebanyakan

osteoporosis

terjadi pada orang

dewasa?

Apakah yang

menyebabkan

Osteomyelitis?

Mengapa dapat terjadimemar setelah terjatuh?

Page 28: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 24

Namun bila sobeknya selaput sendi diikuti

oleh lepasnya ujung tulang dari sendi disebut

dislokasi (lepas sendi).

.

b) Fraktura

Retak atau patah tulang dapat terjadi

karena benturan atau tekanan yang terlalu

keras. Selain penyebab tersebut, patah

tulang dapat terjadi karena kecelakaan.

Sebagai organ yang hidup, tulang

mempunyai kemampuan membentuk

jaringan baru untuk memperbaiki jaringan

yang rusak. Oleh karena itu, penderita patah

tulang, terutama jika usianya masih muda

dapat sembuh kembali. Akan tetapi jika

persambungan tulang yang patah tersebut tidak baik maka bentuknya menjadi

tidak sempurna dan terlihat cacat. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan

sampai ada tulang tubuhmu yang patah.

Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi patah tulang tertutup, patah

tulang terbuka dan fisura.

a. Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek kulit.

b. Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit.

c. Fisura, bila tulang hanya retak.

Dapatkah orang yang

patah tulang dapat

sembuh kembali?

Page 29: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 25

4) Kebiasaan sikap tubuh yang salah

Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang

dilakukan dalam waktu yang lama dapat

menyebabkan kelainan tulang, yaitu:

a) Kifosis (vertebrae) melekuk ke dalam

Kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke dalam. Bisa

disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang (vertebrae)

ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama bertahun-tahun.

b) Lordosis

Kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke depan

sehingga lengkung lumbar pada tulang belakang.

c) Skoliosis

Kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang

membengkok kearah samping membentuk huruf S.

b. Kelainan pada otot

Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal

sebagai berikut:

1) Atrofi

Mengapa duduk dapat

menyebabkan kelainan

pada tulang?

Apa sajakahyang dapat

menyebabkankelainan otot?

Page 30: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 26

Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan

kemampuan berkontraksi.

2) Kelelahan Otot

Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini

berlanjut dapat terjadi kram.

3) Tetanus

Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang)

akibat serangan bakteri Clostridium tetani.

4) Miestenia Gravis

Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga

menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui

dengan pasti.

Page 31: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 27

5) Kaku Leher (Stiff)

Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff

terjadi akibat kesalahan gerak.

c. Gangguan pada sendi

1) Dislokasi: tergesernya sendi dari tempat semula

karena ligamen sobek diikuti dengan urai sendi.

2) Ankilosis: persendian yang tidak dapat digerakkan karena menyatu.

3) Terkilir: tertariknya ligamen disertai pembengkakan.

Apa yang dapat

menyebabkan gangguan

pada sendi?

Page 32: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 28

4) Artitris (peradangan sendi)

Macam-macamnya:

a) Artitris gould: peradangan sendi karena timbunan asam urat.

b) Artitris eksudaktif: peradangan sendi karena rongga sendi terisi dengan getah

radang.

c) Artritis sika: berkurangnya cairan

sinovial

5) Osteoartristis: penyakit kemunduran

sendi yaitu terjadi penipisan selaput

pelindung tulang rawan sehingga terjadi

pembentukan tulang pada sendi.

Page 33: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 29

III. Evaluasi

Pilihan Ganda

1. Protein otot aktin dan miosin terdapat dalam sel otot, yaitu pada bagian ....

a. sarkoplasma

b. nukleus

c. myofibril

d. sarkomer

e. plasmolema

2. Tulang-tulang berikut termasuk skeleton aksial, kecuali ....

a. ossternum

b. oskostae

c. oscervicalis

d. osilium

e. osclavieula

3. Persendian yang menghubungkan tulang femur dengan fibia tibula dinamakan sendi ....

a. diartrosis

b. sinartrosis

c. engsel

d. putar

e. pelana

4. Tulang-tulang berikut termasuk penyusun cranium atau tengkorak, kecuali ....

a. ostemporalis

b. osparientalis

Page 34: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 30

c. osnasalis

d. osoksipitalis

e. osfrontalis

5. Otot yang aktif bekerja biasanya mengalami rasa pegal yang disebabkan oleh ....

a. ATP

b. ADP

c. asam piruvat

d. asam laktat

e. glukosa

6. Keadaan-keadaan berikut dimiliki oleh otot jantung, kecuali ....

a. berinti banyak

b. letak inti di tengah

c. mengalami percabangan

d. dipengaruhi saraf sadar

e. cepat mengalami kelelahan

7. Kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah samping kiri atau kanan dinamakan ....

a. skoliosis

b. kifosis

c. lordosis

d. ankoliosis

e. diskolasi

8. Biseps dan trisep merupakan otot yang bekerja secara antagonis dan bisep bersifat berikut,

kecuali ....

a. fleksor

b. membengkokkan lengah bawah

c. memiliki dua insertio

d. memiliki dua origo

e. memiliki satu insertion

9. Berikut ini merupakan kelainan tulang akibat kelainan fisiologis, kecuali ....

a. aktromegali

b. osteoporosis

c. osteomalasia

Page 35: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 31

d. rakhitis

e. fraktura

10. Berikut ini merupakan sifat-sifat otot rangka, kecuali ....

a. berkontraksi cepat

b. cepat lelah

c. dipengaruhi saraf pusat

d. letak inti di tengah

e. miofibril tidak homogeny

11. Energi yang diperlukan agar terjadi gerak pada otot berasal dari ....

a. ATP

b. glukosa

c. saraf

d. ADP

e. Protein

12. Yang disebut alat gerak aktif adalah....

a. otot

b. tulang

c. tulang dan otot

d. tulang dan saraf

e. saraf

13. Kelelahan otot menyebabkan otot kejang. Keadaan ini disebut ....

a. kram

b. tetanus

c. atropi otot

d. kontra

e. relaksasi

14. Pertumbuhan tulang tengkorak terhambat karena abnormalitas tirosin disebut ....

a. hidrosefalus

b. mikrosefalus

c. akromegali

d. osteoporosis

e. rakhitis

Page 36: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 32

15. Penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin disebut....

a. hidrosefalus

b. mikrosefalus

c. akromegali

d. osteoporosis

e. rakhitis

Page 37: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 33

MENDATAR

2. Tulang kering

6. Susunan melingkar tulang

8. Otot menjadi pendek dari ukuran semula

10. Protein penyusun serabut otot

11. Otot rangka

13. Clostridium....Bakteri penyebab tetanus

15. Tulang pergelangan tangan

16. Tulang hasta

18. Otot berkepala tiga

21. Kaku otot

23. Letak sendi engsel

1

32

7654

98

13121110

1514

16

191817

222120

23

2524

29282726

30

32

31

33

Ayo menjawab teka-tekisilang

Page 38: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 34

24.Penurunan fungsi otot karena mengecilnya ukuran

26. Punggung bengkok kekiri/kanan

29. Sendi pada tengkorak

31. Gerak menurun

32. punggung bengkok

33. Peradangan pada sendi

MENURUN

1. Gerak menekuk atau membengkokkan

2. Otot kontraksi maksimum

3. Patah tulang

4. Tulang anggota gerak

5. Dari bawah: gerakan menuju poros badan

7. Hewan bertulang belakang

9. Gerak pasif

12. Penghubung sel tulang satu dengan lainnya

14. Dari bawah: sel tulang

17. Tendon pada tulang yang tidak bergerak

19. sendi yang tidak dapat bergerak atau sedikit

gerak

20. Otot merupakan alat gerak

22. Otot berangsur lemah dan menjadi lumpuh

25. Selaput oto diantara dua tendon yang

berkontraksi

28. Penyusun jaringan

30. Penggerak tulang

Ayo menjawab teka-tekisilang

Page 39: Windy dwi jayanti (1113016100048)

SISTEM GERAK

SISTEM GERAK 35

Daftar Pustaka

Andi, hidayat. Strategi Kebut Semalam Biologi SMA. Yogyakarta: Cakrawala. 2010.

Ayu, dkk. Siap Tempur UN & SNMPTN IPA. Yogyakarta: Jalur Mas Media.2012.

Campbell, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 2008.

Gunawan, Adi. Sains RPAL. Surabaya: Kartika. 2004.

Kusumawati, Rohana, dkk. Detik-Detik Ujian Nasional Biologi. Klaten: Intan Pariwara. 2012.

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-

KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_XI/4._S.Gerak/bab_4_g

erak_pada_hewan.pdf

http://www.sith.itb.ac.id/profile/ridwan/GERAK_%20DAN%20_OTOT.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195107261978032-

FRANSISCA_SUDARGO/modul_UT/Model_Buku_Sains_SMP_(Biologi)/Kelas_VIII/Bab.

_4-VIII_Sistem_Gerak_Pada_Manusia_dan_Vertebrata_(Sisca).pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/195906281989012-

LILIS_KOMARIYAH/Laporan_penelitian.pdf

http://p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMP/Biologi/Gerak%20pada%20Hewan%20dan%20Tu

mbuhan.pdf

Page 40: Windy dwi jayanti (1113016100048)