Top Banner
FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS
63

What Is Forex Trading

May 20, 2015

Download

Business

Huzefa last
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: What Is Forex Trading

FOREX

TRADING GUIDETEHNIKAL ANALYS

Page 2: What Is Forex Trading

What is Forex Trading?

Apa yang akan kita butuhkan ketika pertama kali hendak memasuki sebuah investasi

yang kita kenal hanya namanya saja? Tentu saja mengetahui lebih lanjut, investasi apakah

itu sebenarnya. Begitu juga apabila kita adalah orang baru dalam dunia forex trading.

Mungkin kita sudah mendengar nama forex online trading selama beberapa tahun dan

mengetahui beberapa orang yang memperoleh kesuksesan finansial melaluinya. Tapi kita

tidak mengetahui persis apa itu Forex Online Trading.

Artikel ini ditujukan untuk mereka yang berada diposisi demikian. Tanpa mengetahui

apakah itu forex online trading, tidak mungkin kita dapat memperoleh kesuksesan disana.

Jangankan kesuksesan, berani pun tidak. Mana mungkin kita mau menaruh dana kita pada

sebuah instrumen investasi yang tidak kita kenal?

Bab ini kita akan membantu kita mempelajari forex trading secara mendasar sekali.

Bagian ini ditujukan bagi mereka yang masih newbie dengan dunia forex. Bagi Anda yang

sudah mengetahui forex trading, Anda dipersilakan melewati bagian ini.

Ok, Anda masih disini. Kalau begitu mari kita mulai. Jika ada yang menanyakan pada

saya apa itu forex trading maka jawabannya bisa jadi sangat bervariasi. Tapi saya menyukai

definisi sederhana ini : forex trading (biasa disebut perdagangan valas, valuta asing, atau

disingkat fx trading) adalah instrumen investasi berupa perdagangan valuta asing yang

berpasang-pasangan.

Jadi, keuntungan yang saya peroleh adalah dari nilai selisih mata uang yang saya

beli atau jual. Contohnya sederhananya : Pada bulan lalu Amir membeli US Dollar sebanyak

$1000 dengan kurs beli Rp.8500,- Lalu bulan ini nilai tukar USD menguat menjadi Rp 9500,-

per Dollarnya. Maka apabila Amir menjual Dollarnya pada bulan ini maka dia memperoleh

keuntungan sebesar (9500 – 8500) x 1000 = Rp. 1.000.000,- Mudah bukan?

Forex trading diperdagangkan dalam pasangan-pasangan mata uang yang biasa

disebut pairs. Contohnya USD/JPY yang artinya pasangan nilai tukar antara US Dollar dan

Yen Jepang. O ya, sebelum saya lupa, akan ada beberapa istilah atau singkatan yang akan

kita temui di dunia forex. kita harus mengetahuinya, tapi jangan khawatir, saya sudah

menyiapkan kamus istilah di page lainnya.

Diantara instrumen investasi di lantai bursa, forex trading adalah instrumen yang

paling besar kapitalnya. Besarnya sekitar US$ 2 triliun ( ingat, dalam Dollar AS) Itu sekitar 46

kali lebih besar dibanding pasar bursa komoditi berjangka (spt karet, kopi, emas, dll) lainnya.

Page 3: What Is Forex Trading

Atau ribuan kali lebih besar dari total transaksi di Bursa Efek Jakarta!! Dengan kapitalisasi

sebesar itu, maka forex trading dikenal sebagai pasar paling likuid dan bebas di dunia.

Hanya 5% dari dana diatas yang merupakan dana pemerintah yang sifatnya rutin.

95% lainnya milik para investor bebas dari berbagai dunia. Benar-benar pasar terbesar dan

sangat majemuk. Kelebihan lainnya adalah forex trading adalah instrumen investasi yang

aktif 24 jam sehari dan 6 hari seminggu. Dimulai dari pasar Eropa, Amerika, Asia dan

Australia. Jadi tidak seperti Bursa Efek Jakarta yang hanya dapat bertransaksi di siang hari,

pada forex trading (khususnya pada online forex trading) kita dapat bertransaksi hampir

kapan saja dan dimana saja.

Tidak semua mata uang dapat diperdagangkan disini. Hanya beberapa mata uang

negara maju yang biasa dipergunakan yaitu USD (US Dollar), JPY (Yen Jepang), GBP

(Poundsterling Inggris), EUR (Euro), CHF (Swiss Franc), dan AUD (Australian Dollar). Jadi

apabila kita berinvestasi di pasar forex trading, maka kita tidak akan menemukan pairs

berupa IDR (Indonesian Rupiah) dengan USD. Yang ada adalah pasangan-pasangan mata

uang yang saya sebutkan sebelumnya EUR/USD, USD/JPY, CHF/USD dsb.

Is Trading Forex = Gambling?

Nah kita sampai pada topik yang sensitif. Banyak orang mengatakan bertransaksi

forex sama dengan judi. Anggapan ini makin santer dengan adanya beberapa nasabah yang

mengalami kerugian pada instrumen investasi yang satu ini.

Sama dengan investasi lainnya, forex trading pun memiliki potensi kerugian. Namun

apabila forex treading dikatakan judi tidaklah benar. Pada perjudian, keuntungan dan

kerugian bergantung pada spekulasi. Mungkin ada faktor analisanya tapi lebih besar faktor

coba-cobanya dibandingkan analisa kepastian yang timbul (spekulasi > analisa).

Hal ini berbeda dengan forex trading yang memiliki berbagai indikator analisa teknikal

dan analisa fundamental untuk memprediksi pergerakan kurs valuta asing. Jadi trend

menguat dan melemahnya suatu mata uang dapat diprediksikan dengan analisa-analisa yang

ada (analisa > spekulasi). Kalau mau jujur, semua investasi memiliki faktor spekulasinya,

termasuk forex trading.

Hal yang jadi pertimbangan lainnya, seandainya itu adalah perjudian maka tentulah

investasi ini dilarang keberadaannya oleh pemerintah maupun oleh pemerintahan dinegara

lainnya. Alih-alih dilarang, keberadaannya semakin menguat dan perputaran uang yang

terjadi malah yang terbesar dibanding produk bursa lainnya.

Page 4: What Is Forex Trading

Yang perlu kita ketahui, forex trading adalah investasi yang sifatnya high risk – high

return investment. High return, kita dapat memperoleh keuntungan mencapai 20% dari modal

asal hanya dalam satu hari!! Namun jangan lupakan high risk-nya. Jika kita dapat

memperoleh keuntungan sebesar itu, maka kita pun dapat mengalami kerugian sebesar

jumlah yang sama.

Walau pun demikian sebenarnya ada fasilitas manajemen resiko (risk management)

yang disiapkan oleh sistem dalam menangani resiko yang besar dalam berinvestasi forex.

Jadi, meskipun beresiko, tidak sepenuhnya demikian. Nanti akan saya jelaskan fasilitas-

fasilitas ini yaitu “stop loss”, “limit”, “market order”, dan “TrailD” pada bagian The First Touch

to AsiaFXOnline.

Sebagai contoh, di AsiaFXOnline, modal awal yang dibutuhkan Rp 5 Juta untuk

memulai bertransaksi forex. Itu berarti dalam satu hari saya dapat memperoleh keuntungan

Rp 1 Juta ataupun kehilangan modal dalam jumlah yang sama. Jadi, jangan lupakan: High

risk namun high return. High return namun high risk.

Adanya nasabah yang mengalami kerugian di pasar forex (dan banyak diantaranya

dialami oleh pemula) menyebabkan mereka beranggapan forex sama dengan judi. Padahal

satu-satunya penyebab kerugian dari dana mereka adalah mereka sendiri! Mereka mungkin

tahu tentang forex trading namun tidak menguasainya. Karena kurangnya pemahaman

instrumen analisa yang ada, potensi kerugian menjadi lebih besar dan itulah yang terjadi

pada mereka.

Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa mereka yang mengetahui akan

dikalahkan oleh mereka yang memahami. Mereka yang memahami akan dikalahkan oleh

mereka yang menguasai. Mereka yang menguasai akan dikalahkan oleh mereka yang

menyukai dan mereka yang menyukai akan dikalahkan oleh mereka yang menghayati. Saya

rasa ini pun berlaku pada forex trading.

Disinilah keberadaan belajar forex menjadi penting yaitu untuk menuntun kita sebagai

newbie dalam memasuki dunia forex trading. Forex trading bukan saja sebuah ilmu. Pada

banyak negara maju, ini menjadi sebuah profesi baru dan memiliki stkitarnya sendiri sebagai

seorang trader profesional. Mengapa? Sebab menganalisa sebuah pergerakan kurs perlu

sebuah pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Tidak bisa dalam satu hari dipahami

semuanya! Perlu waktu untuk menjadi profesional didunia forex.

Jadi saran saya, jangan pernah memulai berinvestasi sendiri didunia forex apabila

kita belum memahami seluk beluknya. Lebih baik jika kita menyerahkan pada trader

profesional (biasa disebut fund manager) kalau kita belum yakin betul. Hal ini akan saya

Page 5: What Is Forex Trading

bahas lebih detil lagi pada page lainnya. Ingat, ini sebuah adalah sebuah profesi, berarti ada

hal-hal prinsipil yang perlu dipegang. Apa saja itu? Sabar.

Namun demikian, milikilah pemikiran bahwa forex trading tidaklah sulit karena

memang demikianlah adanya. Yang diperlukan adalah keinginan untuk terus belajar dan

belajar. Saya percaya kita pun dapat menjadi trader profesional nantinya.

Terlepas dari sisi resiko yang ada, forex trading sangat menjanjikan sebagai sebuah

instrumen investasi yang dapat menghasilkan sejumlah keuntungan besar dalam tempo

singkat. Seorang trader yang saya ketahui, mendapatkan keuntungan 2000% (dua ribu

persen) dari modal awalnya ketika dia berinvestasi di AsiaFxOnline (online forex trading dari

PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka). Return On Investment (ROI) sebesar itu dia peroleh

bukan dalam jangka waktu tahunan, cuma satu setengah bulan!

View Things to Go

Ok, saya memang menjanjikan ada kamus istilah yang dapat kita akses tiap saat

untuk istilah-istilah asing di forex. Tapi ada istilah-istilah penting yang mutlak harus dipahami.

Jadi, dari pada kamus yang saya buat tidak kita baca lebih baik saya menuliskannya disini

saja.

Yang pertama adalah yang biasa disebut “pip” Pip adalah satuan yang biasa dipakai

dalam menyebutkan nilai suatu kurs atau biasa disebut juga “points”. Contohnya: USD/CHF

minggu lalu nilainya 1.4235 dan hari ini naik menjadi 1.4245 itu artinya pair ini mengalami

kenaikan sebanyak 10 pips. Nah, mengerti khan..?

Hal lainnya yang perlu kita kenal adalah yang namanya “leverage”. Ini kurang lebih

sama artinya dengan “margin jaminan” pada saham. Sederhananya adalah apabila kita

menanamkan modal Rp.5 Juta maka apabila satuan leverage yang dikenakan adalah 1:100

itu berarti kita diberikan hak oleh pialang untuk membelikan 100 x lebih besar dari dana yang

kita miliki. Berarti dengan uang sebesar Rp.5 Juta, kita diberikan dana untuk membeli mata

uang asing sebesar Rp.500 Juta rupiah. Nah ini yang dinamakan margin jaminan atau

leverage. Dengan cara seperti ini, maka nasabah akan sangat diuntungkan dalam

bertransaksi karena dengan modal terbatas dia dapat men-trading-kan dananya dalam

volume yang lebih besar.

Setiap pialang memiliki leveragenya sendiri-sendiri. Dalam hal ini, leverage besar

berarti kemungkinan untung/rugi menjadi lebih besar. Demikian juga sebaliknya, leverage

yang kecil maka besarnya kerugian yang mungkin terjadi menjadi lebih kecil dengan

konsekuensi keuntungan juga menjadi lebih kecil nilainya.

Page 6: What Is Forex Trading

Saya sendiri lebih menyukai leverage yang kecil karena dengan demikian resiko

kerugian lebih kecil. Apabila saya meyakini suatu transaksi akan menguintungkan, maka saya

dapat membesarkan jumlah lot yang akan saya transaksikan.

Lalu berikutnya adalah “contract size”. Ini merupakan besarnya faktor pengali dalam

perhitungan profit dan loss. Nilainya sudah fix dan ditetapkan oleh pemerintah yaitu 10.000

(sepuluh ribu).

Hal berikutnya adalah “lot” Lot adalah satuan kontrak pada setiap transaksinya. Jadi

apabila saya bertransaksi, misalnya membeli (buy) USD terhadap CHF maka nilai satuannya

dalam lot. Lagi-lagi tiap pialang memiliki aturannya sendiri dalam menetapkan lot, bergantung

pada pip dan levererage mereka. Pada AsiaFXOnline, satu lot transaksi nilainya adalah Rp.1

Juta.

Untuk memulai sebuah analisa, kita harus mampu membaca grafik terlebih dahulu.

Grafik yang biasa dipakai adalah sebuah grafik sederhana antara harga vs waktu. Sumbu “X”

sebagai waktu dan sumbu “Y” sebagai harga.

Perhatikan gambar dibawah ini. Ini disebut “Candlestick Chart” karena bentuknya

yang seperti lilin. Untuk grafik, saya mengambilnya pada www.netdania.com, penyedia

realtime chart untuk forex. Anda dapat mengaksesnya dengan cuma-cuma.

Grafik GBP/USD, 1 hour. Diambil 24 Juni 2005. Sumber : www.netdania.com

Page 7: What Is Forex Trading

Grafik ini dibuat pada abad ke 17 oleh orang-orang Jepang yang awalnya digunakan

untuk memantau pergerakan harga pada produk-produk komoditi. Steven Nison dikenal

sebagai orang pertama yang mempopulerkan chart model ini. Sifatnya yang sangat

representatif karena terdiri dari High, Low, Open dan Closing Price membuat grafik ini paling

populer dipakai oleh para analis forex. Jika Anda terbiasa dengan produk-produk sekuritas,

grafik ini tidak pernah digunakan untuk memantau harga. Kenapa? Sederhana, harga

sekuritas hanya memerlukan closing price saja tidak seperti pada forex trading.

Mari saya bantu Anda memahaminya (dulu saya harus belajar memahami grafik ini

sendirian tanpa ada seorang pun mau mengajari saya…). Sebenarnya ada lagi jenis grafik

lainnya seperti bar chart, dot chart, line chart, dan lainnya. Tapi yang paling representatif ya

ini.. si candlestick ini.

Gambar diatas adalah grafik untuk nilai tukar GBP/USD. Jika Anda melihat garis biru

putus-putus dibagian atas itu adalah harga terakhir dari nilai GBP/USD yaitu sebesar 1,8238.

Artinya satu GBP harganya USD 1,8238 (ingat cara membaca quote yang pernah saya

terangkan di modul sebelumnya!). Lihat juga tulisan kecil di bagian kiri atas yang tertulis “1

hour”. Itu artinya satu candle (satu batang, gitu lho maksudnya….) mewakili pergerakan

harga untuk satu jam.

Interpretasi candlestick didasarkan “pattern” yang ada. Candle yang berwarna hijau

artinya harga bergerak naik atau closing price lebih tinggi nilainya dibanding opening price.

Sebaliknya, candle berwarna merah artinya harga bergerak turun atau clsoing price lebih

rendah nilainya dibanding opening price. Lalu apa garis vertikal diatas dan dibawah dari

candle itu? Itu adalah highest price dan lowest price selama periode yang diberikan. Dalam

contoh diatas adalah harga terendah dan tertinggi untuk setiap jamnya karena periode yang

digunakan adalah per-jam.

Jika memakai istilah Bullish dan Bearish maka yang berwarna hijau adalah Bullish

pattern dan yang berwarna merah adalah Bearish pattern. Untuk lebih jelasnya perhatikan

gambar dibawah ini:

Page 8: What Is Forex Trading

Jangan heran bila Anda menemui warna yang berbeda untuk kedua harga diatas

misalnya biru dengan merah. Tidak masalah, bergantung masing-masing chart provider

dalam memberikan warna.

Nah, sekarang perhatikan gambar dibawah ini:

Ini adalah candlestick untuk EUR/USD dengan periode daily/harian. Begini cara

membacanya: Pada tanggal 20 terjadi penurunan harga dibandingkan hari pembukaannya

yaitu dari 1.2210 ke 1.2131 (candle merah persis diatas tulisan oranye yang saya buat). Itu

berarti ada perubahan harga sebesar 79 point pada tanggal 20 tersebut. Pada hari berikutnya

yaitu tanggal 21 terjadi kenaikan harga yaitu dari 1.2131 menuju ke 1.2186 (candle berwarna

hijau tepat dibawah tulisan ungu yang saya buat). Nah begitu seterusnya.

O ya, sekarang muncul pertanyaan, apakah opening price itu harus sama nilainya

dengan closing price pada hari sebelumnya? Tidak! Tidak harus, dan kenyataannya sering

terjadi bahwa opening price berbeda dengan closing price pada hari sebelumnya. Ini

seringkali terjadi bila melewati hari libur (Sabtu dan Minggu) ada jika ada kejadian khusus.

Ketidak samaan ini biasa disebut “gap.” Gap ini ada gunanya dalam memprediksi harga dan

ada jenisnya pula. Nanti saya jelaskan kegunaan gap. Tapi untuk sementara pengertian kita

sampai disini saja dulu.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah:

Gap pada candlestick

Page 9: What Is Forex Trading

Nah sampai disini dulu perkenalan dengan si candlestick. Pada bagian setelah ini

akan saya terangkan formasi-formasi apa saja yang ada pada candlestick.

The Candlestick Formations

Nah pada bagian ini akan saya terangkan mengenai formasi yang terjadi pada

candlestick. Secara garis besar formasi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu Bullish candlestick

formations, Neutral candlestick formations, dan Bearish candlestick formations.

The Bullish Candlestick Formations

Ini semua adalah Bullish pattern. Beberapa diantaranya menandakan strong bullish pattern.

Sedikit panduan sederhana, apabila ditemukan formasi-formasi berikut maka kemungkinan

yang terjadi adalah sebuah trend bullish akan segera terjadi.

Hammer – Anda pasti dapat menduga mengapa disebut hammer. Hammer terjadi

setelah trend menurun yang kuat. Jika terjadi setelah trend menguat yang tajam maka

disebut hanging man. Bentuknya seperti bullish pattern dengan lowest price yang dalam

serta tidak memiliki highest price.

Piercing Line – Candle pertama adalah bear candle yang panjang diikuti bull

candle yang juga panjang. Bull candle muncul dibawah bear candle tetapi tidak

sampai separuh dari bear candle.

Bullish Engulfing Lines – Merupakan bullish pattern yang kuat dan terjadi

setelah downtrend yang cukup besar (dan biasanya merupakan trend balik /

reverse). Terjadi ketika bearish kecil disusul bullish yang besar.

Page 10: What Is Forex Trading

Morning Star – Pattern seperti ini menandakan harga telah mencapai titik

bawah (support) yang potensial. Munculnya star (candle yang ditengah)

mengindikasikan akan terjadi trend balik bila diikuti bullish pada candle

berikutnya. Star dapat berupa bull candle atau bear candle.

Bullish Doji Star – Star seperti ini menunjukan trend balik yang sifatnya masih

tidak pasti. Jika tidak ada indikator pendukung lainnya yang memastikan trend

akan berlangsung, disarankan untuk wait and see terlebih dahulu.

Long Bearish Candle – Bearish candle terjadi ketika harga dibuka dekat pada highest

price dan ditutup dekat pada lowest price.

Hanging Man – Terjadi setelah uptrend yang signifikan. Terdiri dari dua candle

dengan lowest price yang jauh kebawah tanpa highest price. Pattern seperti ini

adalah kebalikan dari hamer pada bullish candlestick formation.

Dark Cloud Cover – Merupakan bearish pattern . Akan lebih kuat pengaruhnya

apabila candle kedua muncul dibawah dari bullish candle pertama.

Page 11: What Is Forex Trading

Bearish Engulfing Lines – Merupakan bearish pattern yang cukup kuat apabila

terjadi setelah uptrend dan merupakan reverse pattern. Terjadi setelah bullish

candle kecil diikuti bearish candle yang besar.

Evening Star – Menunjukan bahwa harga sudah mencapai titik resistance

point-nya. Star (candle yang ditengah) menunjukkan kemungkinan terjadi trend

balik berupa bearish. Star dapat berupa bear candle atau pun bull candle.

Doji Star – Seperti pada bullish doji star, demikian doji star seperti ini menunjukan

bearish trend dengan periode yang tidak pasti. Diperlukan penguat seperti evening

star untuk memastikannya.

Shooting Star – Merupakan trend balik minor. Star harus memiliki highest price

yang cukup panjang untuk dapat dikatakan shooting star.

Neutral Candlestick Formations

Formasi candlestick netral tidak menunjukkan uptrend maupun downtrend. Untuk keadaan

seperti ini disarankan wait and see.

Spinning Tops – Benar-benar simetris dan jarak antar open dan close tidak terlalu

besar. Tidak ada kepastian apa yang akan terjadi setelahnya.

Page 12: What Is Forex Trading

Doji – Seperti Doji pada formasi bullish atau pun bearish. Posisi seperti ini menandakan

ketidak pastian trend yang akan terjadi serta periodenya.

Double Doji – Nah untuk model double doji seperti ini kemungkinan yang akan

terjadi adalah “breakout” untuk ketidak pastian yang terjadi. Namun demikian model

breakout yang akan terjadi tetap tidak dapat dipastikan dari hanya formasi ini. Harus

ada pendukung lainnya.

Harami – Model seperti ini mengindikasikan berkurangnya momentum trend yang

akan segera diikuti berakhirnya trend. Terdiri dari candle dengan ukuran yang lebih

kecil berada ditengah-tengah candle yang lebih besar sebelumnya. Pada contoh

disamping menandakan berakhirnya bullish trend karena bullish disusul oleh

bearish candle yang lebih kecil.

Reversal Candlestick Formations

Nah, formasi ini khusus untuk trend balik / reversal.

Long-legged Doji –Sering menunujukkan titik balik. Terjadi ketika open dan

closing price adalah sama dengan highest dan lowest price relatif besar.

Dragonfly Doji – Juga merupakan titik balik. Hanya saja disini menunjukkan bahwa

lowest price-nya jauh lebih besar dibanding highest price.

Gravestone Doji – Open dan close serta lowest price adalah sama. Sementara highest

price jauh meninggi.

Stars – Nah ini adalah bintang reverse. Posisinya berada diatas dari candle

sebelumnya yang berjenis sama. Seperti pada formasi lainnya, kondisi seperti ini

menunjukkan reversal trend mungkin terjadi.

Page 13: What Is Forex Trading

Setelah saya bentangkan begitu banyak formasi, pastilah timbul pertanyaan dalam

diri Anda: Ada begini banyak formasi, bagaimana dapat saya gunakan secara efektif untuk

digunakan dalam ber-trading?

Jawabannya sederhana (meski tidak semudah menuliskannya disini). Sering-

seringlah digunakan dan melihat referensi!! Itu saja, maka Anda akan terbiasa. Saya sendiri

sejujurnya (jujur nih…J) tidak hafal semua formasi yang ada. Hanya beberapa yang saya

anggap penting saja. Dan yang perlu diingat, konfirmasi hanya dengan membaca formasi

seringkali menimbulkan false signal. Perlu dukungan yang lebih kuat dengan keberadaan

indikator lainnya. Hal lainnya lagi, indikasi yang diberikan dalam candlestick formation

biasanya hanyalah memberikan indikasi trend dalam jangka waktu yang sangat pendek (tidak

lebih dari 7 candle). Sulit menentukan trend dalam jangka waktu panjang dengan candlestick.

Ok, sampai disini pelajaran mengenai Candlestick. Dilain bagian akan saya

terangkan yang lebih jauh mengenai penggunaan indikator dalam analisa teknikal.

Analisa Tehnikal

Mari kita mulai dengan asumsi yang mendasari analisa teknikal. Dalam hal ini saya

akan mengambil sebuah pendekatan ekstrim supaya Anda dapat memahami bagaimana

sebuah analisa teknikal dipakai dalam memperoleh gain pada forex trading. Tentu saja dalam

prakteknya tidaklah demikian. Anda dapat memadukan kedua analisa (fundamental dan

teknikal) guna memperoleh sistem trading yang terbaik bagi Anda.

Para chartist (pihak yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat

mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada

observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang jargon ini: “History

always repeats it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana

keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi,

politik dan moneter negara yang bersangkutan.

Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka

disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat trend yang sedang berlangsung,

rentang waktu trend, volume transaksi dan level-level psikologis yang ada. Jika Anda telah

Page 14: What Is Forex Trading

mampu mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras

ke kocek Anda. Mari saya ulang:

1. Trend

2. Volume transaksi

3. Level-level psikologis (support dan resistance)

4. Periode waktu yang terjadi.

Yup, itu saja. Memang tujuan para chartist adalah memprediksikan ke empat hal ini.

Namun sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa akurat kemampuan kita

memprediksi harga? Nah itulah yang memang harus terus menerus di asah tiap-tiap hari.

Tidak ada satu pun metode yang sempurna baik fundamental maupun teknikal. Pengalaman

dan diri sendiri memegang peranan sentral disini.

Apakah analisa teknikal memiliki kelemahan?? Tentu saja. Seperti saya katakan

barusan, tidak ada yang sempurna. Mari saya sarikan kelemahan kedua analisa ini dalam

bentuk tabel:

Page 15: What Is Forex Trading

Kelemahan pada Analisa

Kelemahan pada Analisa

Fundamental Kelemahan pada Analisa Teknikal

Butuh waktu untuk memperoleh

informasi.

Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya

prediksi.

Seringkali bersifat subyektif

karena melibatkan banyak

pendapat orang.

Lebih cocok diterapkan pada

long

term period trading.

Sulit diterapkan pada pasar

yang tidak efisien.

Sangat bergantung pada kemampuan chartist. Tiap chartist

memiliki metode yang berlainan dan masing-masing belum

tentu cocok diterapkan satu sama lain.

Nah itu saja untuk perkenalan pada analisa teknikal. Pada bagian berikutnya kita

langsung saja berkenalan dengan grafik. Pasti Anda tidak menginginkan terlalu banyak

informasi yang akhirnya malah membuat Anda pusing bukan?

Merupakan indikator yang paling sering digunakan dan paling standar. Jika di

Indonesiakan artinya kira-kira adalah rata-rata bergerak. Moving average sendiri memiliki

aplikasi yang sangat luas meskipun sederhana. Dikatakan sederhana karena pada dasarnya

metode ini hanyalah pengembangan dari metode rata-rata yang biasa kita kenal di sekolah

(nah, ada gunanya juga bukan kita bersekolah?).

Moving average mempunyai tiga varian yang berbeda yaitu Simple Moving Average,

Weighted Moving Average dan Exponential Moving Average. Masing-masing merupakan

metode rata-rata bergerak, hanya saja cara me-rata-ratakannya yang berbeda satu sama

lain.

Page 16: What Is Forex Trading

A. Simple Moving Average (SMA)

Jika saya mempunyai data 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29 dan 30. Kemudian saya akan

menerapkan metode SMA dengan 3 periode dan 4 periode maka hasilnya akan seperti ini:

Sampel SMA 3 periode SMA 4 periode

23 - -

24 - -

25 = (23+24+25)/3 = 24 -

26 = (24+25+26)/3 = 25 (23+24+25+26)/4 = 24.5

27 = (25+26+27)/3 = 26 (24+25+26+27)/4 = 25.5

28 = (26+27+28)/3 = 27 (25+26+27+28)/4 = 26.5

29 = (27+28+29)/3 = 28 (26+27+28+29)/4 = 27.5

30 = (28+29+30)/3 = 29 (27+28+29+30)/4 = 28.5

Perhatikan gambar Simple Moving Average dengan periode 10 berikut:

Aplikasi SMA

Ada beberapa kegunaan dari SMA. Secara garis besar dapat digunakan untuk hal-hal berikut:

Page 17: What Is Forex Trading

1. Menentukan trend yang akan terjadi.

2. Menentukan titik support dan resistance.

3. Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi.

Pada bagian ini saya akan membahas mengenai menentukan trend dengan memakai SMA.

Menentukan titik resistance dan support serta memuluskan indikator saya bahas pada bagian

lainnya dari CD ini (pasti saya bahas kok…., jangan khawatir.)

Nah,untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan lagi grafik SMA barusan:

Grafik GBP/USD, Daily. Diambil 28 Juni 2005. Sumber : www.netdania.com

Apakah Anda melihat sesuatu dari grafik ini (ayolah, sedikit lebih cerdas lagi…...). Ya

Benar! Disini dapat kita lihat bahwa apabila harga bergerak naik, SMA berada dibawah dari

candlestick dan sebaliknya bila harga bergerak turun maka SMA berada diatas candlestick.

Tentu saja penerapan periode yang tepat amat membantu disini. Apabila terjadi crossing

antara harga dengan SMA, dapat kita ketahui bahwa akan terjadi perubahan arah trend.

Nah, bagaimana kalau kita menggunakan dua buah SMA dengan dua periode yang

berbeda? Hmm.. sangat menarik. Kita akan segera tahu bagaimana hasilnya:

Page 18: What Is Forex Trading

Grafik GBP/USD, Daily. Diambil 28 Juni 2005. Sumber : www.netdania.com

Lebih memudahkan bukan? Dengan penggunaan dua SMA dengan dua periode

yang berbeda kita dapat lebih akurat lagi memprediksikan kemana harga akan bergerak.

Apabila telah terjadi perpotongan antara harga dengan kedua SMA maka akan dipastikan

harga kan berubah arahnya. Dengan demikian kita memiliki tiga buah perpotongan garis yaitu

perpotongan antara SMA 20 dan SMA 40 dan perpotongan SMA 20 dengan harga serta

perpotongan SMA 40 dengan harga. Dapat kita catat bahwa apabila rentang antara kedua

SMA semakin besar maka kemungkinan trend akan terus berlangsung dan bila mulai terjadi

penyempitan jarak diantara keduanya dan sampai terjadi perpotongan kebali, bisa

disimpulkan bahwa trend sudah berakhir. Mudah bukan?

Lalu bagai mana dengan periode? Sayangnya sampai saat ini belum ada aturan

pencarian periode yang tepat untuk dipakai. Memang perlu banyak-benyak berlatih dan

mencoba (trial and error). Perlu Anda catat bahwa penggunaan periode dapat berubah-ubah

menurut kebutuhan meskipun pada pair yang sama karena memang kondisi sebuah mata

uang adalah dinamis dari waktu kewaktu.

Nah, saya sarikan penggunaan SMA untuk membaca trend dalam bentuk tabel sbb:

No Posisi SMA Arti

1 SMA berada dibawah harga. Kondisi bullish / trend naik.

Page 19: What Is Forex Trading

2 SMA berada diatas harga. Kondisi bearish / trend menurun.

3 SMA memotong harga dari bawah. Perubahan trend menuu bearish.

4 SMA memotong harga dari atas. Perubahan trend menuju bullish.

5SMA periode lebih pendek memotong

SMA periode lebih panjang dari bawah.Perubahan trend menuju bearish.

6SMA periode lebih pendek memotong

SMA periode lebih panjang dari atas.Perubahan trend menuju bullish.

7SMA dengan periode lebih panjang berada diatas

SMA berperiode lebih pendek.Kondisi bearish / trend menurun.

8SMA dengan periode lebih panjang berada dibawah

SMA berperiode lebih pendek.Kondisi bullish / trend naik

The Indicator

Nah pada modul ini akan saya bahas sampai tuntas mengenai indikator-indikator

yang umum digunakan pada analisa teknikal.

Secara sederhana indikator dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu trendline

indicator, oscillator dan momentum indicator.

Trendline indicator memiliki kegunaan utama untuk mengetahui trend yang sedang

terjadi dengan rentang periode yang ada (meskipun demikian trendline indicator dapat juga

digunakan untuk mengetahui hal lainnya seperti support dan resistance point, dsb).

Indikator Oscillator memiliki ciri yang khas yaitu memiliki rentang nilai yang terbatas,

biasanya 0-100. RSI, Stochastic oscillator merupakan contoh indikator jenis ini. Biasanya

digunakan untuk menentukan overbought dan oversold point yang pada akhirnya akan

memicu uptrend atau pun downtrend.

Momentum indicator digunakan untuk mengetahui seberapa cepat akselarasi sebuah

trend sehingga kita dapat mengetahui seberapa lama trend tersebut akan berlangsung.

Ok, kalau begitu kita mulai dari yang pertama.

Weighted Moving Average

Page 20: What Is Forex Trading

Pertanyaan pertama yang timbul di benak kita adalah apakah perbedaan SMA

dengan WMA? Tentu saja ada perbedaannya. Cukup berbeda sehingga diklasifikasikan

menjadi dua bagian. Tidak cukup banyak berbeda sehingga nama mereka mirip karena

menggunakan metodologi yang sama, hanya caranya yang berbeda.

Bayangkan begini: Manakah harga yang memiliki bobot penekanan yang lebih besar

dalam memprediksi harga didepan, harga satu jam terakhir yang kita miliki atau harga dua

bulan lalu yang kita miliki? Tentu saja yang satu jam terakhir. Paling tidak pergerakan harga

tidak satu jam terakhir akan lebih representatif dalam memprediksi harga didepan apabila

dibandingkan dengan harga dua bulan yang lalu.

Atau jika kita aplikasikan dengan kehidupan sehari-hari, ambillah kita akan membeli

sebuah telepon genggam. Tentu saja kita akan mencari tahu harga telepon genggam

tersebut dalam rentang waktu terakhir. Nah, mungkin kita akan lebih memperhatikan harga

satu hari yang lalu dibandingkan harga dua minggu yang lalu karena menurut hemat kita

pastilah pergerakan harga tidak akan berbeda jauh dengan harga satu hari lalu.

Bobot penilaian inilah yang diatur oleh WMA. Pada SMA, bobot setiap harga baik dua

minggu lalu atau pun dua hari yang lalu memiliki bobot penilaian yang sama. Pada WMA data

terakhir memiliki bobot yang lebih besar nilainya dibandingkan harga-harga sebelumnya.

Pembobotan nilai pada WMA akan tergantung pada panjang periode yang kita

tetapkan. Semakin panjang periode yang ditetapkan, maka semakin besar pula pembobotan

yang diberikan pada data terbaru. Perhatikan tabel sederhana dibawah:

Page 21: What Is Forex Trading

No Data Bobot WMA

untuk 2 periode Bobot WMA

untuk 5 periode Bobot WMA

untuk 7 periode

1 20

2 25

3 28 1

4 23 2

5 24 1 3

6 22 2 4

7 21 3 5

8 20 1 4 6

9 19 2 5 7

Nah, dari sini terlihat pada WMA dengan 2 periode, maka dua data terakhirlah yanga

akan dihitung. Semakin besar periode maka data terakhir akan semakin besar bobot

penilaiannya.

Dalam bentuk matematis, WMA dirumuskan sebagai berikut:

Page 22: What Is Forex Trading

Sebagai contoh, mari kita hitung WMA untuk 8 periode:

No Data Bobot Data x Bobot WMA untuk 8 periode

1 25 1 25

2 26 2 52

3 23 3 69

4 27 4 108

5 29 5 145

6 23 6 138

7 21 7 147

8 20 8 160 = 844/36 = 23,44

36 844

Nah, tidak sulit bukan. Ini hanyalah untuk menjawab pertanyaan Anda dari mana

sebenarnya perhitungan WMA itu diperoleh. Pada kenyataannya kita tidak perlu lagi

melakukan perhitungan manual seperti ini dan mengeplotnya satu per satu pada kertas

bergaris. Cukup dengan menggunakan software analisa gratis seperti pada

www.netdania.com kita langsung dapat mengetahui nilai WMA untuk setiap harga mata uang.

Aplikasi WMA

Secara keseluruhan, peraturan pada WMA adalah sama seperti pada SMA karena memang

cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja. Berikut

ringkasannya:

Page 23: What Is Forex Trading

No Posisi WMA Arti

1 WMA berada dibawah harga. Kondisi bullish / trend naik.

2 WMA berada diatas harga. Kondisi bearish / trend menurun.

3 WMA memotong harga dari bawah. Perubahan trend menuu bearish.

4 WMA memotong harga dari atas. Perubahan trend menuju bullish.

5WMA periode lebih pendek memotong

WMA periode lebih panjang dari bawah.Perubahan trend menuju bearish.

6WMA periode lebih pendek memotong

WMA periode lebih panjang dari atas.Perubahan trend menuju bullish.

7WMA dengan periode lebih panjang berada

diatas WMA berperiode lebih pendek.Kondisi bearish / trend menurun.

8WMA dengan periode lebih panjang berada

dibawah WMA berperiode lebih pendek.Kondisi bullish / trend naik.

Nah, gambar dibawah ini adalah aplikasi dalam memprediksi trend yang akan terjadi dengan

menggunakan WMA. Cara penggunaannya sama persis dengan penggunaan pada WMA.

Dan dibawah ini pemakaian WMA dengan dua periode yang berlainan:

Page 24: What Is Forex Trading

Terlihat WMA lebih responsif dalam memprediksi perubahan trend pada USD/GBP.

Setiap titik peralihan trend tepat berada pada candlestick terakhir trend yang sedang

berlangsung. Perhatikan juga pada gambar di atas akan terjadi kembali perubahan trend dari

bullish menuju bearish. Dalam hal ini pemilihan periode yang tepat juga berpengaruh pada

presisi penentuan trend.

Nah, sampai disini kita sudah mengetahui bahwa pembobotan harga pada tiap-tiap

rentang waktu yang berbeda nilainya juga berbeda. Namun, apakah metode pembobotan

pada WMA merupakan metode pembobotan yang paling cepat dalam memberikan

perubahan trend? Tidak. Pada WMA pembobotan dilakukan tidak menyertakan nilai WMA

sebelumnya. Pada bagian setelah ini kita akan melihat metode rata-rata bergerak yang

melibatkan fungsi eksponensial dalam melakukan pembobotannya. Hasilnya adalah

pemberian sinyal peralihan yang dapat lebih dini. Exponential Moving Average (XMA).

Namun demikian bukan berarti disini WMA menjadi lebih baik dari SMA dan XMA

menjadi lebih baik dari keduanya. Akan saya jelaskan mengapa demikian pada akhir dari

penjelasan moving average method ini.

Exponential Moving Average

XMA merupakan penyempurnaan dari metode SMA. Seperti kita ketahui bahwa

pembobotan SMA merupakan penyebab yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan sinyal

perubahan trend. Pemberian bobot pada XMA sama seperti juga pada WMA, melibatkan

periode. Hanya saja perbedaannya jika pada WMA semakin panjang periode yang kita

Page 25: What Is Forex Trading

gunakan maka semakin besar bobot nilai terakhirnya, maka pada XMA terjadi sebaliknya

yaitu semakin panjangperiode yang kita pakai maka semakin kecil pembobotan nilai terakhir

yang kita pakai.

Secara matematis XMA kita tuliskan dalam bentuk sebagai berikut:

Ok, mari kita lihat contoh perhitungannya. Dibawah ini adalah perhitungan XMA 6 periode:

No Data Previous XMA XMA

1 25

2 24

3 28

4 24

5 26

6 27 25,666667 26,047619

7 29 26,047619 26,891155

8 30 26,891155 27,779396

9 31 27,779396 28,699567

10 30 28,699567 29,071119

11 29 29,071119 29,050799

12 31 29,050799 29,607713

Beberapa dari Anda yang memperhatikan data-data yang membosankan ini pastilah

bertanya-tanya dari mana nilai previous XMA pada data nomor 6 karena bukankah kita belum

sama sekali memiliki nilai XMA pada bagian sebelumnya? Jawabannya, nilai previous XMA

tersebut adalah nilai SMA. Jadi, nilai XMA untuk data pertama adalah sama persis dengan

nilai SMA. Dalam contoh diatas besarnya adalah 25,666667. Diperoleh dari

(25+24+28+24+26+27)/6 = 25,666667. Sama persis dengan cara menghitung SMA bukan?

(ayo lihat kembali pada bab sebelumnya!!).

Page 26: What Is Forex Trading

XMA pada nomor 6 diperoleh dari rumus diatas yaitu :

Perhitungan terus dilakukan seperti cara diatas untuk memperoleh nilai XMA

berikutnya. Tapi sudahlah, Anda tidak perlu melakukan perhitungan seperti saya karena

semuanya sudah tersedia secara otomatis pada masa sekarang. Namun jika Anda tertarik

untuk melakukan cross check dengan apa yang saya berikan, silakan saja. Tidak ada yang

menghalangi Anda.

Page 27: What Is Forex Trading

Aplikasi XMA

Secara keseluruhan, peraturan pada XMA adalah sama seperti pada SMA karena memang

cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja. Berikut

ringkasannya:

No Posisi XMA Arti

1 XMA berada dibawah harga. Kondisi bullish / trend naik.

2 XMA berada diatas harga. Kondisi bearish / trend menurun.

3 XMA memotong harga dari bawah. Perubahan trend menuu bearish.

4 XMA memotong harga dari atas. Perubahan trend menuju bullish.

5XMA periode lebih pendek memotong

XMA periode lebih panjang dari bawah.Perubahan trend menuju bearish.

6XMA periode lebih pendek memotong

XMA periode lebih panjang dari atas.Perubahan trend menuju bullish.

7XMA dengan periode lebih panjang berada

diatas XMA berperiode lebih pendekKondisi bearish / trend menurun.

8XMA dengan periode lebih panjang berada

dibawah XMA berperiode lebih pendek.Kondisi bullish / trend naik.

Page 28: What Is Forex Trading

Nah, gambar dibawah ini adalah aplikasi dalam memprediksi trend yang akan terjadi

dengan menggunakan XMA. Cara penggunaannya sama persis dengan penggunaan pada

SMA.

Penggunaan dengan memakai dua buah XMA juga dapat digunakan sama seperti pada

SMA.

SMA, WMA, XMA Mana yang Lebih Baik?

Page 29: What Is Forex Trading

Saya sengaja mencantumkan bagian ini karena saya tahu pastilah banyak yang akan

menanyakannya setelah membaca penjelasan saya diatas. Dari pada saya kebanjiran email

karena pertanyaan seperti judul diatas, lebih baik saya menjawabnya langsung disini. Tentu

saja apabila Anda menemui kesulitan yang belum saya bahas jawabannya pada CD ini, Anda

dapat bertanya langsung pada saya. Alamat email saya akan saya cantumkan pada bagian

terakhir dari modul di CD ini.

Dilihat dari pemberian sinyal bullish atau bearish memang XMA merupakan indikator

yang dapat memberikan sinyal yang lebih dini dibanding keduanya. Tentu saja demikian

karena toh XMA memang diciptakan untuk mengeleminir kekekurangan varian MA

pendahulunya. Tapi jika pertanyaannya adalah mana yang lebih baik, ini menjadi sangat

relatif bergantung pada si pemakai.

Sebagai panduan, semakin sensitifnya sebuah indikator memang akan menjadi

sangat membantu untuk memprediksi harga. Namun sebaliknya, semakin sensitif maka akan

semakin banyak juga false signal yang dihasilkan yang artinya bisa saja sinyal yang diberikan

ternyata salah atau tidak berlangsung lama. Itu sebabnya kembali bergantung pada sang

trader.

Jika Anda adalah seorang yang lebih menyukai permainan yang lebih “safe”,

mungkin SMA menjadi lebih cocok dibandingkan varian lainnya. Dan sebaliknya bila Anda

menyukai permainan yang lebih beresiko (yang juga berari kemungkinan memperoleh

keunutungan akan sama besarnya dengan resiko yang mungkin terjadi) maka XMA akan

lebih baik menurut Anda karena lebih responsif dan lebih cepat dalam pemberian sinyal. Jika

Anda seorang penganut “poros tengah”, silakan gunakan WMA. Yang jelas indikator

hanyalah sebuah instrumen, kitalah yang menentukan keputusan berdasarkan petunjuk

instrumen tersebut.

Sebenarnya jika dilakukan perhitungan melalui Mean Percentage Absolute Error

(MAPE), maka XMA akan memberikan error yang lebih kecil dibandingkan yang lainnya.

Namun tetap saja bukan berarti XMA adalah absolut yang terbaik. Saya sengaja tidak

mencantumkan perhitungan dengan MAPE karena memang sangat relatif.

Kita akan bertemu pada bab berikutnya untuk perhitungan dengan menggunakan

indikator lainnya. Sampai jumpa.

Page 30: What Is Forex Trading

Moving Average Convergence Divergence

Ini bukan nama sebuah restoran fastfood yang biasa kita kenal. Dan penciptanya pun

bukan MC Donald. MACD diciptakan oleh Gerald Appel dan mengambil formulasi yang

sebenarnya mirip dengan Moving Average. Indikator ini terdiri dari dua bagian yaitu MACD

histogram dan garis MACD sendiri. Secara garis, MACD terbagi atas tiga bagian yaitu triger

line, center line dan MACD line. Perhatikan gambar dibawah ini :

Anda akan mengetahui mengapa MACD dikatakan mengambil formulasi yang sama

dengan MA. Mari kita lihat asal dari garis-garis diatas (MACD line, triger line, Histogram, dan

centerline) :

MACD line. Secara default fromulasi MACD line adalah : XMA12 – XMA26 yaitu

selisih dari XMA periode 12 dengan XMA periode 26. Oleh karena menggunakan XMA, maka

sifat-sifat MACD juga akan menyerupai sifat-sifat XMA yaitu memberikan sinyal yang lebih

dini dibanding MA lainnya.

Triger line. Triger line adalah garis pemicu yang sebenarnya secara default adalah

XMA9.

Centerline. Garis biasa. Merupakan garis nol yaitu membatasi histogram negatif

dengan histogram positif.

Page 31: What Is Forex Trading

Histogram. Formulasi untuk histogram adalah: MACD line – Triger line

Digunakan sebagai indikasi overbought/oversold. Akan saya perjelas nanti.

Untuk mereka yang awam mungkin timbul pertanyaan mengapa indikator MACD ini

ditempatkan terpisah dengan harga mata uang yang dianalisa tidak seperti pada MA?

Sebenarnya bisa saja Anda letakkan bersamaan dengan harga. Pemisahan dilakukan karena

memang akan mempermudah Anda dalam menganalisa berhubung adanya histogram yang

kisarannya sudah jelas dan tidak memiliki range seluas harga mata uang. Jika Anda lebih

menyukai digabung, bisa saja. Coba lihat gambar dibawah ini:

Nah bisa juga bukan. Jadi terserah Anda tampilan yang mana yang Anda sukai.

Pertanyaan lainnya adalah bisakah kita menggunakan XMA periode lain untuk MACD

line dan triger line? Bisa. Tentu saja bisa. Dan jika Anda sudah cukup mahir Anda dapat

bereksplorasi dengan menggunakan periode yang berlainan.

APlikasi MACD

Mungkin terlintas dipikiran kita mengapa kita harus repot-repot menggunakan MACD

yang padahal hanya pengurangan dari XMA saja. Tidak demikian kenyataannya. Melalui

formulasi sederhana seperti ini ternyata MACD mampu memberikan informasi bukan hanya

trend yang akan terjadi tetapi lebih dari itu.

Page 32: What Is Forex Trading

MACD dapat digunakan untuk mengetahui peralihan momentum yang dinilai kuat

atau pun lemah, juga dapat dipakai untuk mengetahui kondisi overbought/oversold pada

pasar yang dapat memicu peralihan trend.

MACD untuk Perubahan Trend

Ini adalah kegunaan khas dari MA yang digunakan MACD sebagai MACD line dan

triger line. Cara membaca peralihan trend dari Bullish menuju Bearish dan sebaliknya sama

dengan cara kita membaca peralihan trend pada MA. Garis digunakan untuk membacanya

adalah MACd line dan triger line. Mari kita perhatikan lagi gambar dibawah ini:

Persis seperti aturan pada pembacaan MA, pada MACD berlaku aturan apabila

MACD line memotong triger line dari bawah maka akan terjadi perubahan trend menuju

Bullish trend. Dan berlaku juga sebaliknya apabila MACD line memotong triger line dari atas,

maka akan terjadi perubahan trend menuju Bearish trend.

Lalu apa pengaruhnya dengan center line? Adakah pengaruh perpotongan MACD

line dan triger line pada perubahan trend? Ada! MACD line dan triger line yang memotong

centerline juga merupakan indikasi perubahan trend. Namun dalam hal ini adalah perubahan

trend dalam jangka panjang.

Mungkin kriteria panjang disini sifatnya agak relatif. Maksudnya bergantung pada

jenis mata uang itu sendiri. Boleh jadi arti ‘panjang’ bagi GBP adalah sekitar 3 bulan namun

pada EUR dan AUD bisa jadi 2 bulan misalnya. Jadi bergantung pada mata uang yang kita

pilih dan jangan lupakan juga time scale yang kita pakai. Perrhatikan gambar dibawah ini:

Page 33: What Is Forex Trading

Dari gambar diatas bisa kita lihat bahwa long bullish trend pada EUR berlangsung

selama ± 5 bulan. Lumayan panjang bukan? Nah, sepanjang waktu 5 bulan itu MACD line

dan triger line beberapa kali saling berpotongan. Pada saat perpotongan itulah terjadi

perubahan trend namun dalam jangka waktu yang relatif lebih singkat.

Overbought dan Oversold pada MACD

Dari formulasi sederhana pada MACD, kita bukan saja dapat menentukan trend

dalam jangka panjang maupun pendek. Ada satu lagi kegunaan MACD yaitu sebagai

indikator overbought dan oversold. Meskipun jarang digunakan, ada baiknya kita

mengetahuinya juga. Mungkin saja Anda menyukai indikator ini sebagai penentu wilayah

overbought dan oversold.

Situasi overbought atau jenuh beli merupakan indikasi bahwa pasar telah mengalami

kejenuhan dalam membeli mata uang yang bersangkutan. Jika ini terjadi maka diramalkan

akan terjadi penurunan harga dalam beberapa saat kemudian. Begitu juga dengan oversold

yang artinya kira-kira jenuh jual. Jika terjadi oversold maka diramalkan akan terjadi

penguatan harga menuju titik resistance-nya. Perhatikan gambar dibawah:

Page 34: What Is Forex Trading

Garis dibawah centerline (area minus) merupakan wilayah yang disebut oversold

area dan diatas centerline (area positif) merupakan wilayah overbought. Penurunan harga

sendiri terjadi pada saat histogram (nah disinilah kegunaan histogram) meninggalkan area

yang bersangkutan. Coba Anda perhatikan garis vertikal yang saya buat dan text box yang

saya tambahkan.

Apakah Anda mempertanyakan sesuatu mengenai garis diatas? Sepertinya terlihat

bahwa bearish dan bullish trend belum tentu terjadi setelah histogram meninggalkan minus

atau positif area. Inilah yang menjadi kendala jarangnya digunakan indikator ini sebagai

penentu overbought dan oversold : banyaknya delay/keterlambatan yang terjadi. Sebenarnya

hal ini bisa Anda atasi. Penentuan batas antara overbought dan oversold sebenarnya sangat

subyektif yaitu dapat saja berubah-ubah dari waktu ke waktu. Tidak melulu center line

merupakan batas antara keduanya. Dalam banyak kasus sering juga terjadi batasan antara

keduanya terjadi pada titik positif atau negatif atau bahkan keduanya. Misalnya jika histogram

memasuki nilai -0.0025 barulah dihitung sebagai oversold dan bila memasuki nilai +0.0025

baru terhitung sebagai overbought. Diantara keduanya tidak terhitung sebagai overbiught

atau oversold. Atau bisa saja jarak keduanya tidak simetris contohnya oversold berada di -

0.0025 dan overbought berada di +0.0035. Jadi bergantung pada mana yang Anda mau.

Sayangnya tidak ada satupun metode untuk menentukan nilai ini secara efektif selain trial

and error.

Page 35: What Is Forex Trading

Divergence Positif dan Negatif – Is It a False Signal?

Nah kita masuk bahasan terakhir mengenai MACD. Saya rasa ini akan menimbulkan

banyak pertanyaan. Itu sebabnya saya masukkan juga disini.

Kadang kala kita menemukan bahwa indikator MACD sedang bergerak naik

sedangkan harga malah sedang menurun atau sebaliknya, indikator bergerak turun

sedangkan harga malah naik. Nah, jika kita tidak tahu kita berpikir bahwa yang terjadi adalah

false signal dari MACD. Sebenarnya tidak demikian. Disinilah artinya divergence itu. Untuk itu

kita langsung lihat gambar saja mengenai apa yang ingin saya tunjukkan:

Nah perhatikan area yang saya batasi dengan garis merah. Pada area tersebut harga

bergerak cenderung naik namun sebaliknya, indikator malah bergerak cenderung turun. Apa

yang terjadi kemudian adalah terjadi penurunan harga yang signifikan. Kejadian seperti ini

disebut divergence negatif yaitu indikator bergerak turun namun harga sedang bergerak

sebaliknya. Jika terjadi divergence negatif seperti ini maka yang akan terjadi adalah harga

akan bergerak mengikuti arah dari indikator.

Hal yang sama juga terjadi pada divergence positif yaitu harga bergerak turun namun

indikator cenderung naik. Jika terjadi divergence positif maka harga akan bergerak mengikuti

arah indikator yaitu kembali menguat.

Page 36: What Is Forex Trading

Divergence jarang terjadi, namun ada baiknya kita mengetahuinya supaya paling

tidak Anda tidak menyalahkan saya jika terjadi false signal. Lalu, apa yang terjadi bila benar-

benar terjadi false signal? Jika benar-benar terjadi false signal, saatnya kita mengubah

periode dari MACD line dan triger line yang kita gunakan dan jangan menyalahkan siapa pun.

Berikut ini saya ringkaskan kaidah-kaidah yang berlaku pada indikator MACD:

No Kriteria Definisi

1 MACD line memotong triger line dari bawahPeralihan trend menuju

Bullish

2 MACD line memotong triger line dari atasPeralihan trend menuju

Bearish

3MACD line dan triger line berada diatas centerline (area

positif)Long Bullish trend

4MACD line dan triger line berada dibawah centerline

(area positif)Long Bearish trend

5 Histogram positif/negatifKondisi overbought /

Oversold

6 Divergence positifHarga akan ikut bergerak

naik

7 Divergence negatifHarga akan ikut bergerak

turun

Yup, sampai disini penjelasan saya mengenai MACD indikator. Kita bertemu kembali dalam

indikator berikutnya.

Relative Strength Index

Diperkenalkan pertama kali oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 pada bukunya New

Concepts in Technical Trading Systems. Nilai dari Rsi berada pada kisaran 0-100 (itulah

sebabnya mengapa digolongkan sebaga indikator oscillator. Oscillate = berkisar). RSI sendiri

merupakan indikator yang membandingkan momentum harga yakni antara nilai pada saat ini

terhadap daya tarik losses yang terjadi.

Secara matematis RSI dituliskan sebagai berikut:

Page 37: What Is Forex Trading

dengan RS adalah :

RS = Relative Strength, merupakan ratio antara dua buah XMA yang dihaluskan

AG = Average price gain pada periode yang ditentukan. Diperoleh dari total gain dibagi

periode yang dipakai.

AL = Average price loss pada periode yang ditentukan. Diperoleh dari total loss dibagi

periode yang dipakai.

Tadinya saya ingin mencantumkan cara perhitungan di atas tapi berhubung saya

malas membuatnya, saya urungkan. Toh saya rasa tidak berguna juga bagi Anda. Kita cukup

mengetahui apa itu RSI dan aplikasinya untuk kita. Perhatikan gambar berikut:

Aplikasi RSI

RSI dapat kita gunakan untuk mengetahui hal-hal berikut ini:

* Kondisi overbought / oversold

* Divergence positif / negatif

* Momentum pergerakan harga

Page 38: What Is Forex Trading

Akan saya jelaskan satu persatu cara mengetahui ketiga hal diatas menurut RSI.

Overbought / Oversold menurut RSI

Cara pengidentifikasian kondisi overbought / oversold dengan RSI sangatlah

sederhana. Sederhana namun belum tentu mudah. Aturan umum yang berlaku adalah

kondisi overbought diperoleh bila RSI memotong garis 70 dan oversold bila RSI memotong

garis 30. Lalu apakah selalu 30-70 ? Tidak. Beberapa buku merekomendasikan 20-80 dan

berbeda-beda untuk tiap pair yang kita tradingkan. Bisa saja untuk mata uang tertentu dalam

kondisi tertentu batasan overbought / oversold berada pada 40-60, jadi bergantung mana

yang sesuai. Lagi-lagi perlu dilakukan trial and error. Namun demikian sebagai sedikit

panduan, RSI akan semakin akurat digunakan pada kondisi pasar yang efisien dan stabil.

Sampai saat ini, pasar forex merupakan pasar yang paling stabil dan efisien dalam

pergerakannya (harga lebih ditentukan oleh market dan sangat likuid). Jadi, sedikit banyak

batasan 30-70 masih berlaku disini walaupun tidak mutlak.

Perhatikan chart berikut ini:

Divergence Positif / Negatif menurut RSI

Sama seperti MACD, RSI juga dapat digunakan untuk menentukan divergence positif

maupun negatif (bagi saudara yang lupa apa itu artinya divergence dapat kembali membaca

Page 39: What Is Forex Trading

mengenai indikator MACD). Cara membaca divergence pada RSI pun tidak bebeda dengan

cara membaca divergence pada MACD.

Jika indikator RSI bergerak naik sementara harga sedang menurun, hampir dapat

dipastikan bahwa harga akan bergerak mengikuti pergerakan indikator RSI yaitu kembali

naik. Demikian juga sebaliknya bila RSI sedang menurun dan harga sedang naik, maka

beberapa saat kemudian harga akan bergerak turun mengikuti arah pergerakan RSI.

Perhatikan gambar dibawah ini :

The Centerline Crossover (Momentum)

Seperti juga pada MACD yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan

momentum kenaikan/penurunan harga, RSI juga dapat digunakan untukhal yang sama.

Bedanya jika pada MACD crossover terjadi pada garis nol maka pada RSI pada garis 50.

Cara membaca kekuatan momentum suatu harga sama seperti pada MACD yakni

bila garis RSI menembus centerline (garis 50) dari bawah maka sedang terjadi trend

kenaikan. Besarnya momentum sebanding dengan besar nilai RSI yang terjadi. Demikian

juga berlaku sebaliknya. Mari kita perjelas dengan satu gambar:

Page 40: What Is Forex Trading

False Signal pada RSI

Jangan menggunakan RSI sebagai indikator Anda tanpa membaca bagian ini terlebih

dahulu!! Mengapa? Jika Anda cukup cermat memerhatikan gambar-gambar yang saya

sajikan diatas pasti beberapa di antara Anda bertanya, mengapa ada beberapa keadaan

dimana apa yang dikatakan RSI berbeda dengan keadaan yang sebenarnya?

Inilah yang disebut false signal alias sinyal palsu. Jika kita telusuri dari rumus RSI

mula-mula dapat kita ketahui bawha pada dasarnya RSI bergerak dengan sangat sensitif.

Sebuah indikator yang sensitif memungkinkan kita memiliki banyak “anjuran” untuk Buy/Sell

menurut indikator yang bersangkutan. Itu keuntungannya. Namun itu pun menjadi sekaligus

bumerang bagi kita karena dengan semakin banyaknya anjuran yang ada maka akan

semakin banyak kesempatan untuk terjadi anjuran yang menyesatkan yang membawa

kerugian besar.

Oleh banyak chartist, RSI tidak digunakan sendirian sebagai indikator utama karena

sifat sensitifnya itu. RSI lebih sering dipakai sebagai penguat anjuran oleh indikator lain.

Lalu adakah cara untuk menghilangkan false signal pada RSI atau setidaknya

mengurangi kepalsuan si RSI ini? Ada. Tentu saja ada. Cara yang paling sederhana adalah

mencari periode yang terbaik pada RSI yang hendak kita gunakan. Ini kembali pada proses

trial and error.

Page 41: What Is Forex Trading

Mari kita kembali lihat gambar:

Nah, periode mana yang cocok, silakan Anda yang tentukan sesuai selera masing-

masing. Saya sendiri jika hendak menggunakan RSI biasanya menggunakan periode 10 atau

14, namun saya kembalikan lagi pada Anda sebagai pembaca.

Cara lainnya lagi adalah mengurangi sifat sensitifitas RSI dengan memangkas

bagian-bagian RSI yang terlalu keriting. Caranya dengan memberikan penghalus pada RSI

menggunakan SMA.

Page 42: What Is Forex Trading

Pada gambar diatas saya menggunakan SMA 5 periode untuk menghaluskan RSI

yang terlalu keriting. Perhatikan pada area yang saya beri tanda dengan lingkaran hijau.

Terlihat bahwa nampaknya seolah-olah RSI akan menembus centerline yang artinya akan

terjadi penguatan harga dalam tempo lumayan panjang. Tetapi ternyata itu hanyalah false

signal, terbukti harga bergerak turun dan tidak terjadi kenaikan sama sekali. False signal ini

dapat kita ketahui lebih dini ketika memberikan SMA pada RSI. SMA menunjukkan tidak

menembus centerline yang artinya tidak akan terjadi penguatan harga sama sekali. Demikian

caranya. Perlu diketahui, kondisi overbought/ oversold pada area 30-70 pun seringkali

memberikan false signal dan dapat kita atasi dengan cara yang sama seperti cara diatas.

Stochastic Oscillator

Merupakan alat analisis ciptaan George C Lane pada akhir 50-an. Seperti namanya,

nilai kisaran pada indikator ini adalah 0-100 (oscillator). Stochastic Oscillator digunakan untuk

menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu.

Pada dasarnya indikator ini dipakai untuk mengukur kekuatan relatif harga terakhir terhadap

selang harga tertinggi dan terrendahnya selama selang periode yang kita inginkan.

Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D. Inti dari indikator

ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah SMA dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D

adalah sebagai garis pengidentifikasian arah %K.

Page 43: What Is Forex Trading

Jika kita lihat dari range Stochastic Oscillator yaitu 0-100, dapat dikatakan bahwa

sebenarnya indikator ini tidaklah berbeda dengan RSI. Hanya saja dalam Stochastic

perhitungan meliputi harga terendah, tertinggi dan closing price pada waktu yangditentukan.

Secara matematis Stochastic Oscillator didefinisikan sbb:

pada periode tertentu.

Recent close = harga penutupan terakhir

Lowest Low = harga terendah selama periode yang ditentukan

Highest high = harga tertinggi selama periode yang ditentukan

Sedangkan untuk %D adalah SMA dari %K itu sendiri. Secara default biasanya nilai

%K adalah 14 dan %D adalah 3. Pemilihan periode %D hanya sebesar 3 periode disengaja

untuk meningkatkan sensitifitas dari %D itu sendiri. Pertanyaannya apakah bisa selain nilai

tersebut. Tentu saja bisa seperti indikator lainnya. Namun ada beberapa jenis Stochastic

Oscillator dimana kita tidak dapat mengganti besar %D. Kita akan pelaajri nanti.

Nah, mari lihat gambar dibawah ini. Untuk grafik kali ini saya menggunakan Tradex

Executioner (Meta Trader) sebagai tampilan karena netdania kurang representatif dalam

menampilkan indikator ini.

Tidak usah bingung dengan tampilannya yang agak hitam. Candle yang berwarna

putih artinya Bearish pattern sedangkan yang tidak berwarna adalah Bullish pattern. Tinggal

anda sesuaikan saja. Toh, seorang trader profesional memang harus terbiasa dengan

berbagai jenis tampilan dan chart yang ada. Ada banyak penyedia online forex trading chart,

bukan hanya dua ini saja. Jika anda mau, anda dapat melakukan browsing melalui Google,

maka anda akan menemukan berbagai penyedia layanan online forex trading dengan

berbagai bentuk tampilan dan berbagai kelebihan yang mereka tonjolkan. Salah satu kelebiha

Meta Trader adalah perihal kecepatannya dalam untuk dioperasikan dan juga

kelengkapannya. Jika anda bertanya mengapa saya tidak memakai ini dari awal adalah

karena memang hanya saya lebih terbiasa dengan netdania. Tapi tidak masalah sama sekali

jika diharuskan memakai Meta Trader.

Page 44: What Is Forex Trading

Fast, Slow dan Full Stochastic Oscillator

Sama seperti RSI yang juga oscilator indicator, kelebihan sekaligus kekurangan

Stochastic adalah sensitifitasnya. Karena senstif maka dapat memberikan sinyal yang lebih

dini dalam pemantauan pergerakan harga. Namun dengan demikian membuka celah

munculnya berbagai sinyal palsu. Untuk mengurangi banyaknya sinyal palsu karena

sensitifitas Stochastic maka diperlukan lebih dari sekedar %D untuk menghaluskannya. Garis

%K pun dapat dihaluskan terlebih dahulu sebelum kemudian diolah kembali menjadi %D.

Pengolahan ini membuat berbagai varian dari Stochastic Oscillator.

Fast Stochastic adalah nama lain dari Stochastic biasa (pada gambar diatas adalah

Fast Stochastic). Apabila garis %K dimuluskan SMA 3 periode sebelum kemudian diolah

kembali dengan SMA 3 peride berikutnya guna memperoleh garis %D maka akan diperoleh

Slow Stochastic Oscillator. Sedangkan bila pemulusan menggunakan SMA dengan periode

selain 3 untuk %K, Stochastic yang demikian dinamakan Full Stochastic Oscillator.

Dewasa ini pemulusan %K dari Stochastic bukan hanya menggunakan SMA tetapi

dapat juga menggunakan WMA dan XMA. Jadi, sebenarnya bergantung pada mana yang

menurut Anda cocok. Saya hanya akan membahas cara membaca untuk Fast Stochastic

Oscillator, untuk varian lainnya sama saja dalam cara membacanya. Yang berbeda adalah

sensitifitas dan keakuratannya saja. Dan jangan lupa ada penentuan periode disinii. Jika %K

kita ubah periodenya menjadi lebih besar atau lebih kecil dari 14 maka juga kan

menghasilkan keakuratan yang berbeda tergantung pair yang Anda transaksikan.

Page 45: What Is Forex Trading

Gambar diatas adalah Full Stochastic Oscilaltor dengan menggunakan pemulusan 5

periode untuk %K-nya. Periode yang saya pakai disini adalah 14. Perhatikan perbedaannya

dengan Fast Stochastic Oscillator yang telah saya berikan diatas. Full Stochastic terlihat lebih

smooth dan halus.

Interpretasi Stochastic Oscillator

Ada beberapa informasi yang dapat kita peroleh dengan Stochastic oscillaotr. Namun

secara umum tidak berbeda dengan informasi pada RSI dan SMA. Dan memang Stochastic

Oscillator sebenarnya adalah gabungan dari kedua jenis indikator tersebut dengan cara

perhitungan yang berbeda. Secara keseluruhan, indikator ini dapat kita gunakan untuk

menentukan keadaan overbought/ oversold (yang artinya prediksi trend untuk jangka

panjang), perpotongan antara %K dan %D (sebagai short term trend), dan Bullish/Bearish

centerline.

Overbought / Oversold

Keadaan overbought/ oversold menurut Stochastic diperoleh bila garis %K telah

memasuki batasan 20 dan 80 yakni dibawah 20 untuk oversold dan diatas 80 untuk

overbought. Sama dengan RSI bukan? Harap diingat juga bahwa batasan 20/80 ini bukanlah

batasan mutlak. Bisa saja 30/70 atau yang lain. Jadi jangan heran bila saya juga

menggunakan batasan yang berbeda dalam menentukan kondisi overbought/ oversold dari

situasi ini.

Page 46: What Is Forex Trading

Keadaan overbought/ oversold ini akan memicu naik turunnya harga dalam jangka

panjang. Apabila sedang terjadi kenaikan harga namun stochastic sudah menuju titik

overbought-nyadan mulai meninggalkan area tersebut,itu berarti akan terjadi tekanan pada

laju kenaikan harga yang pada akhrinya membuat harga kembali turun sampai

keseimbangannya yang baru. Perhatikan gambar berikut. Untuk batasan overbought/

oversold kali ini saya menggunakan 25/75 (saya beri garis ungu) dan garis kuning

menandakan %K meninggalkan area overbought/ oversold sehingga dapat kita katakan

harga sedang menuju momentum kenaikannya.

%K and %D Crossing

Nah, kalau batasan overbougth/ oversold itu untuk trend jangka panjang, maka

perpotongan %K dan %D ini kita gunakan untuk perubahan trend minor. Maksudnya begini,

bila dalam suatu kondisi long Bullish trend, seringkali dalam pergerakannya kita menemukan

trend-trend minor. Besarnya minor dan mayor disini sangat relatif, bergantung pada time line

yang kita gunakan. Untuk time line jam-jam an misalnya, jangan remehkan minor trend ini

karena pergerakannya bisa mencapai 50 point! Itu artinya lebih dari cukup untuk memperoleh

keuntungan sampai 50 Dollar hanya dengan 1 lot dan mengandalkan minor trend.

Seperti kita ketahui sebelumnya %D merupakan MA dari %K yang tidak lain

pencerminan dari perubahan harga. Jadi, sesuai dengan sifat MA dalam menentukan

perubahan trend, setiap perpotongan antara %D dengan %K berarti adalah perubahan trend

untuk jangka waktu singkat di depan. Kondisi Bullish terjadi bila garis %K memotong %D dari

Page 47: What Is Forex Trading

bawah dan sebaliknya trend Bearish diperoleh ketika %K memotong dari atas. Keadaan ini

bisa saja berlangsung bahkan ketika kedua garis sedang dalam wilayah overbought/

oversold. Jika ini terjadi, itu artinya memang tekanan beli atau jual sedang kuat sekali

sehingga akan terjadi kemungkinan harga menembus batas support dan ressistance-nya.

Perhatikan gambar berikut:

Pada gambar barusan kita bisa melihat secara keseluruhan harga sedang bergerak

naik namun demikian sering kali pada saat kenaikan harga, terjadi penurunan-penurunan

singkat yang merupakan usaha para pembeli menurunkan harga namun tidak cukup kuat

dalam menahan tekanan beli. Dalam kondisi demikian kita bisa mengambil dua keuntungan

sekaligus yaitu pada trend dalam jangka panjang maupun dalam short term trend. Kedua

kondisi ini dapat kita ketahui cukup dengan Stochastic Oscillator.

The Centerline

Sama seperti oscillator lainnya, pada Stochastic Oscillator pun juga terdapat

centerline yang dipatok pada nilai 50. Pembacaan centerline ini pun sama persis dengan cara

pembacaan pada RSI. Bila %K memotong centerline dari bawah ini menandakan kondisi

Bullish Centerline dan sebaliknya bila % K memotong dari bawah kondisi Bearish tercapai.

Sederhana bukan? Namun demikian sejujurnya centerline crossover ini jarang digunakan

karena seringkali terlambat memberikan rekomendasi buy/sell. Para analis lebih sering

menggunakan perpotongan antara %D dengan %K.

Page 48: What Is Forex Trading

Nah, sampai disini bahasan mengenai Stochastic Oscillator. Sebelum kita berpindah

kepada indikator lainnya, perlu saya ingatkan kembali mengenai perihal karakter indikator

oscillator seperti Stochastic ini. Hal yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangan indikator

yang bergerak dalam kisaran tertentu seperti ini adalah sensitivitasnya. Begitu juga pada

Stochastic yang dapat bersifat sangat sensitif bila kita menggunakan periode yang tidak

tepat. Penggunaan periode yang tidak tepat dapat membawa kita pada pengambilan

keputusan yang salah yang pada akhirnya membawa kita pada kerugian besar.Untuk itu

sangat disarankan Anda mencari periode yang terbaik pada indikator ini untuk setiap pairs.

Besarnya bisa berbeda-beda. Semakin panjang periode yang dipakai maka grafik indikator

akan semakin halus yang artinya ke-sensitifitas-annya akan berkurang. Disarankan juga

untuk menggunakan Full Stochastic dalam penggunaan karena memang lebih halus dan

dapat mengurangi grafik indikator yang terlalu keriting.

Rate of Change and Momentum

Nah, dua indikator ini saya gabung sekalian. Pasti yang pertama kali timbul di benak

kita dalah mengapa saya menggabungkan kedua indikator ini dala satu bahasan yang sama?

Jawabannya karena sebenarnya kedua indikator ini adalah serupa. Sama-sama indikator

yang berfungsi sebagai perbandingan terhadap harga yang lalu dan sama-sama memiliki

pattern yang sama.

Lalu apa bedanya sehingga keduanya di namakan indikator yang berbeda kalau

keduanya sama? Ya, ini serupa tapi tidak sama. Perbedaannya hanya pada cara

penghitungannya. Kalau pada ROC perhitungan dilakukan dengan membandingkan harga

sekarang dengan harga pada periode yang lalu, pada momentum perhitungan dilakukan dari

selisih harga sekarang dengan harga pada periode lalu.

Page 49: What Is Forex Trading

Secara matematis ROC dan Momentum ditulis sebagai berikut:

X = Closing price sekarang

Y = Closing price waktu yang lalu sesuai periode yang ditentukan

Nah, hampir sama bukan? Yang satu di bagi yang satu dikurangi. Hasilnya terlihat

pada gambar dibawah ini. Sama persis pattern yang terbentuk, hanya saja nilainya tentu saja

berbeda.

Jadi, apakah kegunaan kedua indikator ini akan sama persis satu sama lainnya?

Benar sama. Mungkin nilainya saja yang berbeda sehingga batasannya akan berbeda untuk

overbought / oversold. Namun dalam penafsirannya adalah sama dan kembali pada Anda

mana yang lebih Anda sukai. Jika Anda menyukai dalam bentuk persentase, gunakan ROC

dan sebaliknya bila yang diinginkan adalah bentuk nol koma sekian-sekian, gunakan

momentum.

Supaya Anda semakin jelas saya berikan contoh perhitungannya. Pada contoh ini, periode

yang saya pakai adalah 10.

Page 50: What Is Forex Trading
Page 51: What Is Forex Trading

No Closing Price ROC Momentum

1 1.7632 - -

2 1.7598 - -

3 1.7604 - -

4 1.7635 - -

5 1.7698 - -

6 1.7701 - -

7 1.7712 - -

8 1.7765 - -

9 1.7750 - -

10 1.7732 - -

11 1.7725 = (1.7725/1.7632) x 100 = 100,52745 = 1.7725 – 1.7632 = 0,0093

12 1.7724 100,71599 0,0126

13 1.7736 100,74983 0,0132

14 1.7798 100,924298 0,0163

15 1.7780 100,463329 0,0082

Sudah semakin jelas? Harus itu!!

Mungkin bagi Anda yang sudah sering bermain dengan saham atau menggunakan

source lain agak bingung dengan rumus yang saya kemukakan diatas karena beberapa buku

atau web menyebutkan rumus ROC (misal dengan periode 10) tidak demikian namun seperti

ini :

ROC = 100 * (Today's close - Close 10 periods ago) / (Close 10 periods ago)

Beberapa situs web luar memang menyebutkan rumus diatas dengan ROC, namun

sebenarnya itu adalah P ROC yaitu Price Rate of Change. Pada P ROC perbandingan bukan

saja diambil dengan pembagian harga sekarang dengan harga periode lalu namun lebih

menyerupai rumus efisiensi yaitu penutupan harga sekarang dikurangi periode lalu baru

dibagi dengan harga periode lalunya dan dikalikan 100. Cara ini sah-sah saja dan mana yang

Page 52: What Is Forex Trading

Anda sukai silakan gunakan. Yang jelas mohon maaf jika tidak saya tampilkan P ROC disini

karena memang chart untuk itu tidak tersedia pada www.netdania.com dan lagi pula memiliki

penafsiran yang sama dengan momentum atau ROC yang akan saya terangkan berikut.

Untuk memudahkan penjelasan, akan saya terangkan penggunaan indikator

Momentum. Mengenai ROC, akan sama dalam penggunaannya dengan momentum, begitu

juga dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

Using the Momentum

Pernah belajar Fisika waktu SMP atau SMA dulu? Jika pernah, pasti kita pernah

diberikan materi mengenai hukum Newton. Salah satu hukum tersebut membahas mengenai

inersia benda-benda yang bergerak.

Maksudnya begini, jika sebuah benda yang sedang bergerak oleh karena sebuah

gaya dikenakan padanya, maka setelah gaya pendorong tersebut tidak lagi dikenakan pada

benda tersebut, benda tidak langsung berhenti tetapi kecepatannta akan berkurang secara

perlahan-lahan sampai berhenti sama sekali. Ini terjadi karena adanya sifat inersia pada

benda tersebut.

Inersia sendiri didefinisikan sebagai keberadaan sebuah benda untuk tetap

mempertahankan posisi dirinya terhadap titik acuan tertentu. Bila benda tersebut bergerak

maka dia akan terus bergerak jika tidak ada gaya yang menghambatnya (dibumi gaya

penghambatnya adalah gaya gesek). Besarnya berbanding lurus dengan konstanta dan

massa benda dan dikalikan dengan kuadrat jari-jarinya.

Ok, kita tidak berlama-lama dengan fisika. Kita sedang berusaha mencari uang disini,

bukan sedang sekolah. Namun, demikianlah yang terjadi pada pergerakan sebuah harga.

Jika gaya pendorong harga untuk naik/turun sudah berkurang atau bahkan tidak ada lagi,

maka trend tidak begitu saja berhenti dan segera berbalik, namun akan berkurang perlahan-

lahan sampai akhirnya baru berhenti total karena gaya ‘inersia-nya’ (tentu saja bukan inersia

betulan karena ini harga bukan benda yang punya jari-jari!!).

ROC dan momentum digunakan untuk mengukur laju pergerakan ini. Jika sebuah

trend akan segera berakhir maka momentum pergerakan akan berkurang sampai akhirnya

menembus centerline-nya yang menandakan trend sudah berlalu dan digantikan dengan

trend yang baru.

Salah satu kelebihan pada kedua indikator ini adalah kemampuannya untuk melihat

apa yang kemungkinan terjadi didepan karena dapat memberikan sinyal yang lebih dahulu

Page 53: What Is Forex Trading

akan pengurangan momentum yang akan diikuti oleh berakhirnya trend dan perubahan arah.

Namun demikian, sama seperti RSI yang memiliki kelebihan dengan kesensitifannya, maka

kedua indikator ini pun memiliki kelemahan sehingga tidak boleh digunakan sebagai indikator

utama untuk penentuan buy/sell. ROC dan momentum lebih baik digunakan sebagai approval

dari indikator lainnya guna menguatkan hasil analisa kita mengenai apa yang akan segera

terjadi.

Kegunaan lain dari kedua indikator ini adalah untuk mengetahui kondisi overbought

/oversold yang berarti akan segera terjadi perubahan arah harga. Harap diingat selalu

perubahan arah harga tidak akan terjadi sampai indikator meninggalkan area overbought/

oversell yang kita buat. Dan kembali jangan dilupakan bahwa batasan overbought/ oversold

disini nilainya dapat saja berbeda antara pair satu dengan pair lainnya bahkan sebuah pair

pun dapat bebeda dari waktu ke waktu dalam area ini. Singkatnya apabila batasan

overbought /oversold yang kita buat sudah seringkali menimbulkan false signal, itu saatnya

kita menentukan batasan yang baru.

Perhatikan gambar dibawah ini:

Untuk batasan kali ini saya memakai -0.0004 untuk batasan oversold dan 0.0005

untuk batasan overbought. Silakan bereksperiman untuk menentukan batasan-batasan

lainnya.

Page 54: What Is Forex Trading

Lalu apakah gunanya centerline pada indikator ini? Kegunaan centerline pada

momentum sebenarnya sama dengan garis 50 pada RSI. Hanya saja terus terang

dibandingkan RSI yang cukup valid, penembusan garis momentum terhadap centerline

seringkali menimbulkan false signal. Itu sebabnya jarang sekali centerline ini dipakai. Namun

tidak ada salahnya jika mau Anda coba.

Pertanyaan lainnya yang sama adalah bisakah kita mengurangi false signal pada

momentum dan ROC dengan memberikan MA pada mereka? Tentu saja bisa. Selain dengan

pemilihan periode yang tepat, sangat disarankan indikator ini juga dimuluskan dengan

memakai MA periode kecil. Perhatikan contoh dibawah ini:

Pada daerah yang saya berikan lingkaran oranya tampak seolah-olah momentum

sedang menembus centerline yang berarti akan terjadi perubahan arah pergerakan harga

karena berakhirnya momentum bearish. Namun jika kita memberikan MA dengan 5 periode

terlihat bahwa sebenarnya ini hanyalah false signal. Terbukti pada pukul 05.00 (diberi garis

biru), harga malah kembali turun bahkan menurun drastis menuju 1.2082 dari sekitar 1.2180.

Ini berarti penurunan sebanyak 100 point. Cukup besar pengaruhnya bila dalam real account.

Nah, bahasan mengenai momentum dan juga ROC sampai disini. Kita akan bertemu

dibahasan selanjutnya yaitu Bollinger Bands

Bollinger Bands

Page 55: What Is Forex Trading

Diciptakan oleh John Bollinger pada awal 1980 an untuk membantu membandingkan

volatilitas dan harga relatif dalam satu periode analisis. Bollinger bands sendiri sebenarnya

terdiri atas tiga buah garis yang membentuk semacam sabuk pembatas terhadap pergerakan

harga. Namun dalam penerapannya garis tengah Bollinger Bands seringkali tidak ditampilkan

karena memang garis tengah tersebut hanyalah garis Moving Averages biasa. Perhatikan

gambar berikut :

Seperti telah di terangkan diatas, Bollinger Bands sendiri bentuknya menyerupai

sabuk yang menjadi pembatas pergerakan harga. Dapatkah Anda menemukan sesuatu pada

gambar diatas? Ya benar. Apabila terjadi ketidak seimbangan antara demand dan supply,

maka Bollinger Bands akan lebih melebar dibandingkan kondisi seimbang.

Page 56: What Is Forex Trading

Sebagai contoh dari gambar diatas, terjadi keadaan dimana supply lebih banyak dari

demand sehingga membuat harga turun dari 1.2185 menuju 1.2071 (114 point), maka sabuk

bolinger akan lebih melebar karena memang laju harga sedang meningkat. Bandingkan

dengan keadaan dimana demand dan supply cenderung sama seperti pada pukul 12.00 dan

setelahnya. Jika terjadi keseimbangan yang artinya pasar akan bergerak dalam kondisi

sideways maka Bollinger Bands akan lebih menyempit dari biasanya karena memang laju

harga tidak secepat ketika uptrend atau down trend.

Sebagai volatility indicator, sebenarnya Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri.

Indikator ini biasanya digunakan hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif

dan volatility (volatile = mudah berubah – volatility = tingkat kecepatan dalam berubah).

Bollinger Bands bukanlah indikator action, jadi disarankan jika menggunakan indikator satu

ini, gunakan juga indikator lain sebelum mengambil keputusan untuk buy atau sell.

Formulasi Matematis

Seperti telah diterangkan diatas, Bollinger Bands pada dasarnya terdiri dari tiga garis.

Yang timbul pada pikiran kita tentunya dari mana garis-garis ini berasal bukan? Nah, berikut

penjelasannya:

Uper band = Simple Moving Average + (faktor pengali x standar deviasi)

Middle band = Simple Moving Average

Lower band = Simple Moving Average – (faktor pengali x standar deviasi)

Faktor pengali = [0.6174 x ln (periode Bollinger Bands)] + 0.1046

Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2 dibandingkan penggunaan rumus diatas.

Page 57: What Is Forex Trading

Standar deviasi merupakan perhitungan statistik biasa yang digunakan untuk mengukur

besarnya penyimpangan pada tiap-tiap data. Rumusnya adalah sbb:

dengan : Xi = data ke i

X = rata-rata

Data yang kita gunakan dalam perhitungan ini bukan hanya closed price saja seperti

pada SMA biasa. Pada Bollinger Bands, data yang dipakai adalah gabungan antara high,low

dan closinng price. Ada dua jenis pengambilan data pada middle band yaitu dengan memakai

Typical Price dan Weighted Price.

Typical price =

Weighted price =

Namun biasanya yang paling sering digunakan adalah typical price.

Ok-ok, saya tahu ini membosankan. Tapi saya rasa Anda perlu tahu dari mana Bollinger

Bands number ini keluar karena paling tidak jika Anda memiliki basic cukup kuat dalam

statistik, Anda akan mampu menginterpretasikan Bollinger Bands dengan lebih baik setelah

mengetahui karakter matematisnya .

Karakter Bollinger Bands

Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator

satu ini. Satu hal yang unik yang dimilikinya adalah Bollinger Bands memampukan tiap-tiap

orang menginterpretasikan indikator ini dengan caranya masing-masing. Bahkan John

Bollinger sendiri, pencipta indikator ini mengatakan bahwa hal yang paling menarik dalam

analisa menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang

menggunakannya. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja

trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda

Page 58: What Is Forex Trading

dalam memakai Bollinger Bands. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada Bollinger

Bands:

Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator

action.Harus diapakai bersama indikator lainnya. Tentukan salah satu indikator yang

terbaik bagi Anda sebagai indikator action, namun jangan memakai indikator action

lebih dari satu. Beberapa indikator action yang baik adalah RSI, Stochastic ataupun

momentum. Terserah Anda.

Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun demikian dapat juga

harga bergerak diluar dari sabuk. Ini dapat berarti akan terjadi reversal atau malah

sebaliknya penguatan trend yang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya kita

dapat melihat indikator action yang kita pakai.

Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga berpengaruh disini. Semakin kecil

periode yang dipakai maka lebar sabuk akan semakin kecil dan demikian sebaliknya.

Jika Bollinger Bands kita gabungkan dengan RSI, demikian hasilnya:

Bila harga berada diluar upper band atau sama, sementara RSI masih berada

dibawah zona overbought, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang

terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea overbought dan sedang

meninggalkan area overbought, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam

beberapa candle kedepan.

Bila harga berada diluar lower band atau sama, sementara RSI masih berada

dibawah zona oversold, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang

terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea oversold dan sedang meninggalkan

area oversold, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa candle

kedepan

Nah, mari kita lihat gambar berikut:

Page 59: What Is Forex Trading

Perhatikan area yang dilingkari dan besar smoothing RSI. Pada 1.1932, besar

smoothing RSI adalah 39.9429 dan harga telah menembus upper band dua kali secara

berturut-turut. Ini mengindikasikan bahwa akan terjadi penerusan trend yang baru saja

dimulai. Dalam kenaikan harga, tercatat beberapa kali juga harga menembus upper band

namun RSI belum juga meninggalkan overbought area. Ini berarti trend masih akan terus

terjadi sampai RSI meninggalkan overbought area.

Sekarang bandingkan dengan gambar berikut ini:

Page 60: What Is Forex Trading

Pada area yang dilingkari smoothing RSI bernilai 31.7379 dan harga telah

menembus lower band tiga kali dengan bullish candle. Dengan demikian diperkirakan akan

terjadi pembalikan trend seperti terlihat pada candle berikutnya. Kenapa saya dapat

memberikan perkiraan bahwa akan terjadi pembalikan trend dari bearish menuju bullish? Itu

karena selain indikator action saya menunjukan harga telah meninggalkan oversold area dan

mengarah menuju overbought area.

Dapat disimpulkan dari penggunaan contoh disini, sebenarnya pemaduan Bollinger

Bands dengan indikator lainnya dapat kita lakukan bila kita memahami penggunaan indikator

lain tersebut dengan benar. Penggunaan indikator yang tepat akan menghasilkan keputusan

yang saling menguatkan dan menunjang sehingga diperoleh berbagai keuntungan. Semakin

kita memahami penggunaan indikator action maka semakin besar kesempatan kita

memanfaatkan Bollinger Bands sebagai volatilitiy indicator.

Pemakaian Bollinger Bands

Walaupun Bollinger tidak dapat digunakan sendiri, namun ada beberapa indikasi open

Buy/Sell yang masih kita bisa peroleh melalui Bollinger Bands terutama melalui middle band.

Ingat, pada dasarnya middle band adalah indikator Simple Moving Average. Ini

berarti apa yang berlaku pada SMA juga berlaku pada middle band:

Middle band berada di bawah harga, maka ini mengindikasikan Bullish trend.

Page 61: What Is Forex Trading

Middle band berada di atas harag, indikasi Bearish trend.

Perpotongan antara middle band dan harga, indikasi peralihan trend.

Double bottom buy. Ini akan terjadi ketika harga menembus lower band dua kali berturut-

turut. Adanya double bottom merupakan indikasi akan terjadi peningkatan harga. Namun

untuk memastikannya, diperlukan konfirmasi harga menembus middle band. Jika telah

menembus middle band, maka bisa diperkirakan akan terjadi uptrend dimana kita harus

membuka posisi buy.

Page 62: What Is Forex Trading

Kebalikan dari double bottom buy adalah double top sell yaitu keadaan dimana harga

menembus upper band dan divalidasi dengan penembusan middle band juga. Ini berarti akan

terjadi penurunan harga dimana kita harus membuka posisi sell terlebih dahulu guna

memperoleh keuntungan.

Page 63: What Is Forex Trading

MAU $5 CUMA-CUMA UNTUK LATIHAN DAN $10,000 UNTUK VIRTUAL MONEY ??

DAFTAR DISINI DAN DOWNLOAD SOFTWARENYA

Ingat… uploadlah image KTP anda, biar uang anda yang menangkan di MARKETIVA bisa di

cairkan ke dalam account Egold anda.

SELAMAT TRADING!!!

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI : 081373439440

atau

EMAIL KE: [email protected]

HTTP://MHAKIM.WEB.ID