M O D U L 3 KONFIGURASI ROUTER I. Tugas Pendahuluan 1. Jelaskan ciri dari perangkat jarigan hub, switch, bridge dan router! 2. Apakah fungsi dari konfigurasi routing pada router! 3. Jelaskan manfaat dari konfigurasi routing statis dan dinamis! II. Tujuan 1. Memahami konsep router dan routing. 2. Mampu menggunakan simulator untuk mensimulasi kondisi sebenernya. 3. Mampu menggunakan perintah-perintah untuk administrasi router III. Dasar Teori ROUTER Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer 3 OSI (network layer) dan dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan yang memiliki subnet berbeda. Router juga berfungsi sebagai pengatur arus lalu lintas jaringan dan memiliki tugas sangat vital dalam menentukan kondisi sebuah jaringan. Jadi fungsi router, secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan 1
29
Embed
Web viewDi pasaran sangat beragam merek router, antara lain baynetworks, 3com dan cisco. Modul kursus kita kali ini akan membahas khusus cisco. Mengapa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
M O D U L 3KONFIGURASI ROUTER
I. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan ciri dari perangkat jarigan hub, switch, bridge dan router!
2. Apakah fungsi dari konfigurasi routing pada router!
3. Jelaskan manfaat dari konfigurasi routing statis dan dinamis!
II. Tujuan
1. Memahami konsep router dan routing.
2. Mampu menggunakan simulator untuk mensimulasi kondisi
sebenernya.
3. Mampu menggunakan perintah-perintah untuk administrasi router
III. Dasar Teori
ROUTER
Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer 3 OSI
(network layer) dan dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan yang
memiliki subnet berbeda. Router juga berfungsi sebagai pengatur arus lalu
lintas jaringan dan memiliki tugas sangat vital dalam menentukan kondisi sebuah
jaringan. Jadi fungsi router, secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan
dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik
untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam implementasinya, router sering
dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang
masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda.
Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika perusahaan anda akan
terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data
dari perusahaan anda ke lembaga lain melalui internet, sudah barang tentu
nomor jaringan anda akan bereda dengan perushaaan yang anda tuju.
Jika sekedar menghubungkan 2 buah jaringan, sebenarnya anda juga
dapat menggunakan pc berbasis windows NT atau linux. Dengan
1
memberikan 2 buah network card dan sedikit setting, sebenarnya anda telah
membuat router praktis. Namun tentunya dengan segala keterbatasannya.
Di pasaran sangat beragam merek router, antara lain baynetworks, 3com
dan cisco. Modul kursus kita kali ini akan membahas khusus cisco.
Mengapa ? karena cisco merupakan router yang banyak dipakai dan banyak
dijadikan standar bagi produk lainnya.
R O UT I N G
adalah
sebuah proses pemindahan paket dari satu jaringan IP ke jaringan IP
yang lain.
Routing merupakan sebuah mekanisme yang digunakan untuk
mengarahkan dan menentukan jalur yang akan dilewati paket dari satu
device ke device yang berada di jaringan lain.
Protocol Routing hanya digunakan oleh device yang bertindak sebagai
Router. Salah satu fungsi Router adalah menentukan jalur yang akan digunakan
untuk melewatkan paket dari satu jaringan ke jaringan lain. Sedangkan proses
pemindahan paket dari satu interface ke interface lain dikenal dengan istilah
switching.
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu
jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara
keduanya. Router- router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut
serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur
terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain.
Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak megnetahui
jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya
menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat
ke host tujuan. Router dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN
sehingga trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik
dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN
terhubung dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang
2
berbeda. Merip dengan bridge, router dapat dihubungkan network interface yang
berbeda.
Router terletak pada Layer 3 dalam OSI, router hanya perlu mengetahui
Net-Id (nomor jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke
jaringan yang dituju. Cara kerjanya setiap paket data yang datang, paket data
tersebut dibuka lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan
atau membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan
diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk
mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan menambahkan
(Logical AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Algortima routing untuk host Proses routing yang dilakukan oleh host
cukup sederhana. Jika host tujuan terletak di jaringan yang sama atau
terhubung langsung. IP datagram dikirim langsung ke tujuan. Jika tidak, IP
datagram dikirm ke default router. Router ini yang akan mgnatur
perngiriman IP selanjutnya, hingga sampai ke tujuannya. Dalam suatu table
routing terdapat :
1. IP address tujuan
2. IP address next hop router (gateway)
3. Flag, yang menyatakan jenis routing
4. Spesifikasi network interface tempat datagram dilewatkan.
Dalam proses meneruskan paket ke tujuan, IP router akan melakukan hal-
hal berikut:
1. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP address
tujuam. Jika ditemukan, paket akan dikirim ke next hop router atau
interface yang terhubunglangsung dengan nya.
2. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat network dari
network tujuan. Jika ditemukan, paket dikirm ke nxt hop router tersebut.
3. Mencari di table routing, entry data yang bertanda default, jika
ditemukan, paket dikirim ke router tersebut. Protokol Routing
Protokol routing yang umum digunakan pada jaringan TCP/IP saat ini
adalah Routing Information Protokol (RIP), Open Shortest PATH
3
First (OSPF) dan Border Gateway Protocol (BGP)
Dalam sebuah kasus praktikum dimana setiap host yang dihubungkan
dengan switch melakukan browsing ke suatu alamat tertentu. Disini
penulis menggunakan IP Address 172.24.12.18 yang melakukan permintaan
data dari http://www.cisco.com dan melakukan proses FTP ke server puma
MTI. Dalam proses tersebut tercata dan tercapture oleh program snifer
yang cukup ampuh yaitu Iris Versi 2.0. Pada level aplikasi lewat browser
Internet Explorer. Penulis memberikan perintah kepada browser untuk
mencari alamat http://www.cisco.com. Dalam TCP/IP terjadi penyampaian
data dari protocol yang berada di satu layer ke protocol yang berada pada
layer lain. Semua informasi yang diterima protocol diberlakukan sebagai data.
Dari layer aplikasi akan diteruskan ke layer transport yang akan mengadakan
komunikasi antara dua host kedua protocol yaitu TCP dan UDP. Lalu
melalui layer IP yang berfungsi untuk menyampaikan paket data ke
alamat yang tepat, protokol yang digunakan yaitu ARP dan ICMP.
Sedangkan pada layer berikutnya layer Internet yang bertanggung jawab
dalam proses pengiriman paket alamat yang tepat menggunakan protocol IP,
ARP, dan ICMP. Pada layer yang paling bawah yaitu layer Network
interface, bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media
fisik.
Didalam program Iris mencapture kegiatan penulis yang melakukan
kegiatan browsing dengan port 80 dan melakukan transfer data dengan
FTP menggunakan port 21. angka-angka port ini telah distandarkan pada
protocol TCP dan dikenal sebagai Well Known Port. ARP bertugas
untuk menerjemahkan IP address ke alamat Ethernet. Proses ini dilakukan
hanya untuk datagram yang dikirm host karena pada saat inilah host
menambahkan header Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari IP
address ke alamta Ethernet dilakukan dengan melihat table yang disebut
sebagai cache ARP.
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya. Ia
akan menambahkan informasi tambahan miliknya kedata tersebut. Setelah itu
4
akan diteruskan ke layer dibawahnya. Hal yang sama juga terjadi jika suatu
protocol menerima data dari protocol lain yang berada pada layer di
bawahnya. Jika data ini dianggap valid, protocol akan melepas informasi
tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan ke protocol lain pada layer
diatasnya. Dalam kasus ini dimana host MTI 8 dengan IP address
172.24.12.18 melakukan browsing ke suatu alamat di Internet. ARP akan
memcocokkan dengan Network Id dan Host ID addressnya, karena data
yang dibawa lain dari subnet mask MTI maka ARP request menuju
Router, lalu router akan mencari alamat IP yang terdekat dari rangkaian
Routing table yang dibuat dengan router lain. maka pada saat pencarian
table routing ini cache ARP akan melakukan :
1. Alamat tujuan datagram dimasking dengan subnet mask host
pengirim dan dibandingkan dengan alamat network host pengirim.
Jika sama maka ini adalah routing langsung dan frame langsung
dikirimkan ke interface jaringan.
2. Jika tujuan datagram tidak terletak dalam satu jaringan. Periksa
apakah terdapat entri routing yang berupa host dan bandingkan
dengan IP address tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim
frame ke router menuju host tujuan.
3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok ada table routing, gunakan
alamat tujuan datagram yang telah dimask pada langkah 1 untuk
mencari kesamaan di table routing.
Periksa apakah ada network/subnetwork di table routing yang
sama dengan alamat network tujuan datagram. Jika ada entri yang
sama, kirim frame ke router menuju network/subnetwork tersebut.
4. Jika tidak terdapat entri host ataupun entri netwotk/subnetwork
yang sesuai dengan tujuan datagram, host mengirimkan ftrame ke
router default dan menyerahkan proses routing selanjutnya ke pada
router default.
5. Jika tidak terdapat rute default di table routing, semua host
diasumsikan dalam keadaan terhubung langsung. Dengan demikian
host pengirim akan mencari alamat fisik host tujuan menggunakan
5
ARP.
RO UTING LANGSUN G DAN RO UTING TIDAK LANGSUN G
Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang menggunakan
teknologi Ethernet. Pada jaringan tersebut host osiris mengirimkan data ke host
seth, alamat tujuan datagram adalah ip address host seth dan alamat sumber
datagram adalah ip address host osiris. Frame yang dikirimkan oleh host osiris j
uga memiliki alamat tujuan frame MAC Address host Seth dan alamat
sumbernya adalah host osiris. Pada saat host osiris mengirimkan frame, host seth
membaca bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat ethernetnya. Setelah
melepas header frame, host seth kemudian mengetahui bahwa IP address tujuan
datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian host seth
meneruskan datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut.
Komunikasi model seperti ini disebut sebagai routing langsung.
Host osiris dan host anubis terletak pada jaringan Ethernet yang
berbeda. Kedua j aringan tersebut dihubungkan oleh host khensu. Host khensu
memiliki lebih dari satu interface dan dapat melewatkan datagram dari satu
interface ke intreface lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan
data ke host anubis, osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui bahwa data
tersebut harus melewati host khensu terlebih dahulu. Ketika host osiris
6
mengirimkan frame ke jaringan, khensu membaca bahwa alamat ethernet
yang dituj u frame tersebut adalah alamat ethernetnya. Ketika host khensu
melepas header frame, diketahui bahwa host yang dituju oleh datagram adalah
host anubis. Host khensu kemudian memeriksa tabel routing yang dimilikinya
untuk meneruskan datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel routing, host
khensu mengetahui bahwa host anubis terletak dalam satu jaringan ethernet
dengannya. Dengan demikian datagram tersebut dapat langsung disampaikan
oleh host khensu ke host anubis. Pada pengiriman data tersebut, alamat tuj
uan dan sumber datagram tetap IP Address host anubis dan host osiris tetapi
alamat tuj uan dan sumber frame
Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak langsung karena
untuk mencapai host tujuan, datagram harus melewati host lain yang bertidak
sebagai router.
CAR A M ENENTU K A N TA B E L R O UT I N G
Misalkan terdapat skema jaringan seperti di bawah ini:
Tabel routing berfungsi sebagai data informasi yang digunakan router
untuk menentukan jalur paket yang akan dikirim. Jika tabel routing tidak lengkap
maka akan terdapat komponen jaringan yang tidak dapat terhubung dalam
jaringan komputer karena router tidak mengetahui alamat yang dituju.
Segmentasi jaringan yang berbeda bisa dihubungkan dengan
menambahkan table routing.
Ingat, dalam tabel routing gunakan network address
7
Contoh Tabel routing sesaui skema jaringan diatas
Router network Netmask Gateway Interface KetR.0 192.168.1.0 255.255.255.0 0.0.0.0.0 Eth 0 Direct connected
192.168.2.0 255.255.255.0 0.0.0.0.0 Eth 1 Direct connected192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2 Eth 2 Indirect conneted192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.2.2 Eth 2 Indirect conneted192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.2.2 Eth 2 Indirect conneted
R.1 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1 Eth 1 Indirect connected192.168.2.0 255.255.255.0 0.0.0.0 Eth 2 Direct connected192.168.3.0 255.255.255.0 0.0.0.0 Eth 0 Direct connected192.168.4.0 255.255.255.0 0.0.0.0 Eth 1 Direct connected192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2 Eth 1 Indirect connected
R.3 192.168.1.0 255.255.255.0 192,168.4.1 Eth 1 Indirect connected192.168.2.0 255.255.255.0 192,168.4.1 Eth 1 Indirect connected192.168.3.0 255.255.255.0 192,168.4.1 Eth 1 Indirect connected192.168.4.0 255.255.255.0 0.0.0.0 Eth 1 Direct connected192.168.5.0 255.255.255.0 0.0.0.0 Eth 0 Direct connected
KO N FI GURA SI R O UT I N G
Konfigurasi routing /proses pengisian dan pemeliharaan tabel routing dapat
dilakukan dengan cara berikut ini, yaitu:
1. Minimal Routing/Default
Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang paling
sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal routing dipasang
pada network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya
pemakaian lokal saja
2. Static Routing,
Dibangun berdasarkan definisi dari administrator, biasanya hanya
mempunyai 2 atau 3 gateway (untuk jaringan kecil).
Penambahan/pengurangan tabel routing dilakukan secara manual oleh
administrator.
Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah, jaringan tidak
terkoneksi
8
3. Dynamic Routing,
Digunakan untuk jaringan besar, biasanya lebih dari 3 gateway.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara
manual oleh administrator.
Router akan saling bertukar informasi router agar dapat mengetahui
alamat tujuan dan memelihara tabel routing (menggunakan protokol ip
routing).
Pemilihan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara
device pengirim dengan device tujuan.
KO NF I G URA SI DA N P E N GELOL A A N C I S C O I OS
1. User Interface Router
Dalam mengakses konfigurasi router dengan melalui beberapa cara, yaitu
a. Console Port, berupa RJ45 yang terhubung melalui kabel console ke
serial port yang dimiliki PC. Bisa dilakukan jika router yang diakses
jaraknya dekat dengan komputer console(komputer yang dipakai untuk
konfigurasi router).
b. Auxilary port, terhubung ke modem yang terpasang ke jaringan PSTN,
digunakan jika jarak antara komputer console dengan router jaraknya
berjauhan.
c. Telnet (virtual terminal), melalui jaringan IP yang terhubung dengan
mengakses interface di router. Syarat agar dapat mengakses konfigurasi
melalui router, interface router harus sudah memiliki nomor IP karena
telnet hanya dapat dilakukan di jaringan IP.
2. Komponen Memori Router Cisco
Sebuah router pada dasarnya memiliki beberapa komponen memori,
antara lain :
1. RAM (Random Access Memory), Ram berfungsi untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang berjalan (bersifat sementara). Informasi yang
tersimpan dalam RAM lebih dikenal dengan active atau running
configuration, informasi yang tersimpan dalam RAM akan hilang ketika
9
router di off – kan.
2. NVRAM (Non Volatile Random Access Memory), NVRAM berfungsi
untuk menyimpan konfigurasi router secara permanen, dapat dikatakan
sebagai tempat menyimpan knfigurasi cadangan dari konfigurasi yang
terdapat pada RAM. Konfigurasi yang tersimpan dalam NVRAM
lebih dikenal dengan istilah initial atau startup configuration. Informasi
yang terdapat dalam NVRAM tidak akan hilang ketika router
dimatikan. Maka dari itu setelah konfigurasi router sebaiknya disalin
juga di NVRAM.
3. Flash Memory, komponen ini dapat berupa EEPROM atau PCMCIA
card yang berfungsi untuk menyimpan file operating system (IOS).
4. ROM (Read Only Memory), komponen ROM berisi perintah yang
mengatur cara kerja router. ROM ini hanya bisa dibaca.
3. Mode atau Tingkat Akses dalam Cisco IOS
Dalam Cisco IOS terdiri dari beberapa mode/tingkat akses, yaitu:
a. User EXEC Mode, merupakan mode cisco IOS yang terluar. Perintah
yang terdapat dalam mode ini sangat terbatas. Mode ini ditandai dengan:
Nama router >
Misal. Router>
Untuk keluar dari mode ini digunaka perintah :
Router>logout
b. Privilidge EXEC Mode, semua perintah yang ada pada user mode
dapat dilakukan oleh privilidge user mode. Privilidge mode dapat
dimasuki lewat user modedengan perintah enable. Pada mode ini ditandai
dengan #. Router>enable
Password:
Router#disable
Perintah yang terdapat pada mode ini cenderung berupa perintah yang
bersifat mmonitoring / menampilkan.
c. Global Configuration Mode, perintah yang terdapat dalam mode
ini merupakan perintah konfigurasi umum yang berlaku pada sebuah
10
router. Mode ini dapat dimasuki melalui priviledge mode dengan perintah
configure terminal.
Untuk kembali ke privilidge mode (keluar dari mode ini) dengan perintah
exit.
Router#configure terminal
Router(config)#
d. Other Configuration Mode, perintah pada mode ini bersifat khusus.
Other configuration hanya dapat dimasuki melalu global configutation
dengan perintah tertentu. Other configuration banyak jenisnya, seperti