BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rendahnya sikap tekun, kerja keras ulet dan taat peserta didik terhadap pelajaran dan gurunya adalah contoh belum tertanamkannya nilai kultur religius di sekolah khususnya kelas VII/D . Hal ini menuntut adanya perubahan-perubahan pada guru terutama dalam mengorganisasikan kelas, memilih metode mengajar yang tepat, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitor yang berusaha mencipatakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar dengan baik, dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu 1
87
Embed
mgmppaisgresik.files.wordpress.com · Web viewNilai psikomotorik rata 61,25, nilai afektif rata-rata mencapai 66,75 dan nilai evaluasi akhir rata-rata 64. Sedangkan nilai standart
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rendahnya sikap tekun, kerja keras ulet dan taat peserta didik terhadap
pelajaran dan gurunya adalah contoh belum tertanamkannya nilai kultur religius di
sekolah khususnya kelas VII/D .
Hal ini menuntut adanya perubahan-perubahan pada guru terutama dalam
mengorganisasikan kelas, memilih metode mengajar yang tepat, strategi belajar
mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar
mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak
sebagai fasilitor yang berusaha mencipatakan kondisi belajar mengajar yang
efektif, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar dengan baik, dan
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan
menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal
tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar untuk
memberikan rangsangan kepada peserta didik terutama pada pelajaran PAI ,
karena pelajaran terebut bukan hanya menuntut peserta didik kompeten dalam
ranah kognitif saja namun peserta didik juga dituntut dapat kompeten pada ranah
psikomotorik, sehingga peserta didik diharapkan dapat mengaplikasikan kedua
ranah tersebut dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari.
Pembelajaran PAI tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui
pencapaian informasi dari materi yang diajarkan, tetapi lebih mengutamakan pada
pengembangan kemampuan untuk menerapkan atau mempraktekkan dalam
1
kehidupan nyata. Untuk itu aktifitas pembelajaran di kelas perlu ditingkatkan
melalui metode demonstrasi baik dilakukan oleh guru lebih-lebih dilakukan oleh
peserta didik sendiri, sehingga diharapkan kualitas ibadah peserta didik dapat
ditingkatka n.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan
penelitian dengan judul “Melejitkan Karakter Religius Melalui Praktik Shalat
Jumat Kelas VII-D SMPN 2 Cerme “ .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
1. Apakah melalui Praktik shalat jumat di sekolah dapat melejitkan karakter
religius di SMPN 2 Cerme Tahun Pelajaran 2011 - 2012”
2. Seberapa jauh Praktik shalat jumat di sekolah dapat melejitkan karakter
religius dan siswa semakin bersemangat dan merasa senang, sehingga suasana
kelas menjadi hidup dan kualitas hasil belajar semakin baik di SMPN 2 Cerme
Tahun Pelajaran 2011 - 2012”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah melalui Praktik shalat jumat di sekolah dapat melejitkan
karakter religius di SMPN 2 Cerme Tahun Pelajaran 2011 - 2012”
2. Mengetahui apakah Menggunakan Praktik shalat jumat di sekolah peserta
didik dapat semakin bersemangat dan merasa senang, sehingga suasana kelas
2
menjadi hidup daan kualitas hasil belajar semakin serta melejitkan karakter
religius di SMPN 2 Cerme Tahun Pelajaran 2011 - 2012”
3. Mengetahui apakah Praktik shalat jumat di sekolah dapat membawa dampak
positif bagi peningkatan kualitas ibadah shalat jumat
1.4 Asumsi Penelitian
Menggunakan Praktik shalat Jumat di sekolah diduga dapat melejitkan
karakter religius dan membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas
ibadah khususnya KD. Sholat Jumat di SMPN 2 Cerme Tahun Pelajaran
2011 - 2012”
1.5 Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat :
a. Bagi peneliti
Menyiapkan diri menjadi pendidik yang professional dengan daya pikir
kreatif, inofatif guna meningkatkan mutu pendidikan yang berkarakter serta
mengembangkan model pembelajaran ICT.
b. Bagi guru
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menumbuhkan nuansa religius dan
mempraktekkannya
2. Mengembangkan pendekatan pembelajaran yang religius dan berkarakter
disekolah.
3
c. Bagi Peserta didik
1. Memberikan informasi teladan dengan karakter religius
2. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada semua pelajaran
d. Bagi atasan
1. Sebagai bahan kebijakan daalam mengaambil keputusan
2. Meningkatkan Nuansa religius satuan pendidikan yang dipipmpin
mencakup kualitas guru , karyawan dan peserta didik.
1.6 Penegasan Istilah
Pendidikan merupakan bimbingan seseorang kearah kedewasaan, yaitu dewasa
secara biologis, ekonomis, maupun sosiologis. Seseorang yang dewasa harus
mempunyai kecakapan hidup (skill life) dan tidak menjadi beban orang lain, setiap
tantangan dan rintangan atau persoalan hidup dapat diselesaikan dengan baik serta
mempunyai kepribadian mandiri.
Dalam menuju bimbingan pembelajaran penserasian gerakan dan bacaan sholat
maka menggunakan metode-metode antara lain :
a. Metode Demonstrasi yaitu suatu cara mengajar dimana seorang guru atau
orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri untuk memperlihatkan
kepada seluruh siswa yang ada tentang suatu proses atau cara melakukan
sesuatu (praktek sholat). Metode demonstrasi tepat untuk dipergunakan apabila
akan memberikan ketrampilan tertentu untuk memudahkan berbagai jenis
penjelasan yang bisa menghindari verbalisme dan membantu anak dalam
4
memahami dengan lebih jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian
sehingga lebih menarik.
b. Metode Latihan yaitu suatu cara mengajar dengan melatihkan sesuatu dalam
rangka pengembangan suatu keterampilan tertentu.
5
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
2.1 Landasan teoritis
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman (KBBI, 1996:14)
Sependapat dengan pernyataan tersebut Soetomo (1993:68) mengemukakan
bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang
dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk
melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan
belajar adalah suatu proses yang menyebabkan tingkah laku yang bukan
disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan
dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan
lain-lain (Soetomo, 1993:120)
Di dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar
peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan
yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus
menguasai teknik penyajian atau biasa disebut metode mengajar. Dengan
demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan (Roestiyah;2001).
Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena
mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan kelemahannya.
Namun ada metode yang tepat dan ada yang kurang tepat dipergunakan. Jadi
6
yang dipentingkan oleh guru dalam memilih metode mengajar adalah
ketepatannya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode
mengajar harus diarahkan pada tumbuhnya aktivitas belajar peserta didik yang
optimal, bukan dominasi aktivitas guru. Metode mengajar bukan tujuan tapi
alat untuk mencapai tujuan (Nana Sudjana;1984).
Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan kegiatan
belajar mengajar yang membosankan bagi peserta didik. Jalan pengajaranpun
tampak kaku, peserta didik kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan
kemalasan menyelimuti kegiatan belajar peserta didik (Djamarah SB dan Zain
A;2006). Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi guru dan
peserta didik. Guru mendapatkan kegagalan dalam penyampaian pesan-pesan
keilmuan dan peserta didik dirugikan.
2.1.1 Sholat
Sholat menurut arti bahasa ialah berdo’a. Sedangkan menurut istilah
syara’ adalah rangkaian ucapan dan perbuatan tertentu yang didahului dengan
takbir dan diakhiri dengan salam sesuai syarat dan rukunnya (Syamsi M;2004).
Rentang Nilai :85 – 100 = sangat baik70 – 84 = baik60 – 69 = cukup50 – 59 = kuraang
31
0 – 49 = sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 4 memperoleh skor 66, berarti nilai rata-rata
aspek afektif kelompok 4 berada pada katagori cukup.
4.1.12 TABEL XII
Mapel/SK /KD : PAI Kelas/Semester : VII D / GENAPHari, tanggal : Jumat, 10 Pebruari 2012Kelompok : 5
NO PESERTA DIDIKASPEK
PENILAIANJUMLAH
SCOR JUMLAHA B C D
1 SRI MULIYANI 3 4 4 4 15 752 SULISPRIYANTI 3 4 4 4 15 753 SYAHRUL ARI F 3 4 4 4 15 754 UMROTUL KHASANAH 3 4 4 4 15 755 ZESI FANDUWINATA 3 4 3 4 14 706 ANDRE JUNAIDY P 3 4 4 4 15 757 FAHRIZAL RIFQI A 3 4 4 4 15 75
JumlahRata-rata 74
Keterangan :
A : Keaktifan dalam kelompokB : AntusiasC : DisiplinD : Kekompakan
Scor perolehanN = X 100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20Rentang Nilai :85 – 100 = sangat baik70 – 84 = baik60 – 69 = cukup50 – 59 = kurang
32
0 – 49 = sangat kurangPada aspek afektif ini kelompok 5 memperoleh skor 74, berarti nilai rata-rata
aspek afektif kelompok 5 berada pada katagori baik.
OBSERVASI PENELITI DAN GURU TERHADAP HASIL EVALUASI AKHIR SIKLUS I
5 TABEL XIIIHasil nilai evaluasi akhir peserta didik dalam satu kelas pada siklus I adalah sebagai berikut:
NO NAMA L/P NILAI KET1 ABDUL ROKHIM L 60 Tidak tuntas2 ADINDA NUR AFIFA L 60 Tidak tuntas3 ADY SUSANTO L 57,5 Tidak tuntas 4 AGUNG PERMANA L 52,5 Tidak tuntas5 AHMAD ASKURI P 65 Tuntas6 CAHYA NANDA Y P 65 Tuntas7 DANY ARDIAN W P 65 Tuntas8 DIMAS PRABOWO L 60 Tidak tuntas9 DIO AUGRIAWAN P 62,5 Tidak tuntas10 FERRYANTO ALIf P 65 Tuntas11 FINA AFRIANI L 65 Tuntas12 FIRNANDA MAULIDATUL L 60 Tidak tuntas13 IIN NUR AFENI L 67,5 Tuntas14 IMAM WAHYU U L 60 Tidak tuntas15 IQBAL WAHABI P 62,5 Tidak tuntas16 IRFAN SAIFUDIN P 65 Tuntas17 MELIANA KURNIA L 62 Tidak tuntas18 MELINDA SEKAR S L 57,5 Tidak tuntas19 MOHAMMAD EKIK N L 62,5 Tidak tuntas20 M KHOIRUL H P 60 Tidak tuntas21 MUHAMMAD ARI M L 65 Tuntas22 MMARZUKI L 60 Tidak tuntas23 SAFITRI INDAH L L 67,5 Tuntas24 SHAFIRA ARKIAN R P 70 Tuntas25 SISWANTO P 65 Tuntas26 SRI MULIYANI P 72,5 Tuntas27 SULISPRIYANTI P 65 Tuntas28 SYAHRUL ARI F P 65 Tuntas29 UMROTUL KHASANAH L 60 Tidak tuntas
33
30 ZESI FANDUWINATA L 62,5 Tidak tuntas31 ANDRE JUNAIDY P L 60 Tidak tuntas32 FAHRIZAL RIFQI A P 65 Tuntas
RATA-RATA 64
Dari data tabel di atas nilai scor rata-rata 64. hal ini berarti masih berada di bawah
nilai standart kompetensi minimal yang telah ditetapkan yaitu : 65
I. CATATAN DI LAPANGAN
Dari catatan lapangan dalam proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa:
1. Masih ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam menerapkan shalat
jumat dan dalam pelaksanaan shalat jumat berjamaah secara kelopok masih
didominasi oleh anak-anak yang memiliki kemampuan tinggi, sehingga perlu
adanya motivasi bagi peserta didik yang berkemampuan rendah.
2. Keikutsertaan anak-anak dalam pelaksanaan shalat jumat di masyarakat dan di
sekolah digambarkan pada hasil angket skala rating sebelum dan ketika
tindakan ini dilaksanakan sebagai berikut:
Dari 40 peserta didik yang selalu ikut serta 3 (7 %), kadang-kadang 6 (14
%), dan tidak pernah 30 (79 %) peserta didik.
II. REFLEKSI
1. hasil pengamatan peneliti terhadap aktifitas guru, dalam kegiatan pembelajaran
telah mencapai kreteria keberhasilan 71,73% berada dalam katagori baik. Ini
berarti bahwa kreteria keberhasilan aktifitas guru PAI dalam pembelajaran
pada siklus I telah tercapa\i.
2. hasil pengamatan pengamatan peneliti terhadap aktifitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran telah mencapai kreteria keberhasilan 71,11 %. Bereda
34
dalam katagorri baik. Ini berarti bahwa kreteria keberhasilan peserta didik
dalam pembelajaran dalam siklus I telah tercapi, akan tetapi masih perlu
ditingkatkan untuk mencapai katagori sangat baik.
3. hasil pengamatan guru terhadap hasil belajar peserta didik ada dua aspek
yaitu : aspek psikomotorik dan aspek afektif. Nilai psikomotorik rata 61,25,
nilai afektif rata-rata mencapai 66,75 dan nilai evaluasi akhir rata-rata 64.
Sedangkan nilai standart kompetensi minimal Mapel/SK /KD PAI adalah
65. hal ini berarti peserta didik kurang berhasil dalam mencapai stsndsrt nilai
yang telaah ditetapkan.
4. Dari catatan di lapangan menunjjukkan bahwa masih ada beberaapa anak yang
masih kesulitan mempraktekkan pelaaksanaan shalat jumat. Dalam
melaksanakan praktek(dalam kelompok) masih di dominasi oleh anak-anak
yang memiliki kemampuan tinggi,sehingga perlu adanya bimbingan secara
individu bagi semua peserta didik dan hususnya bagi semua peserta didik yang
berkemampuan rendah.
5. Dari catatan di lapangan juga menunjukkan bahwa keikut sertaan anak-anak di
masyarakat dalam pelaksanaan shalat jumat prosentasinya sangat rendah
sehingga perlu adanya motivasi bagi peserta didik untuk meningkatkan
kualitas ibadah shalat jumat peserta didik.
6. Dari beberapa hasil pengamatan dan catatan lapangan selama penelitian,
peneliti bersama guru PAI menyimpulkan bahwa: pelaksanaan tindakan
selama siklus I belum berhasil dengan baik, untuk itu perlu ditingkatkan dan
diulang pada tindakan siklus yang ke dua.
35
II. TINDAKAN SIKLUS II
Pelaksanaan pembelajaran dalam siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Sebagai acuan pelaksanaan tindakan ini, guru perpedoman dari hasil
refleksi siklus I, silabus dan desain pembelajaran Mapel/SK /KD PAI yang telah
dibuat dan direncanakan sebelumnya.
Hasil observasi atau pengamatan adalah sebagai berikut :
3.3 TABEL I : INSTRUMEN KINERJA GURU
HASIL OBSERVASI TERHADAP AKTIVITAS GURU
DI KELAS VIISMPN 2 Cerme
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10 Pebruari 2012
Kegitan IndikatorObserver
1 2 3 4 jum
Tindaka
n Awal
1. Mengucapkan salam
2. Menyampaikan topic yang diajrkan
3. Menyampaikan KD yang diharapkan
4. Memberi apersepsi
5. Memberi motifasi tentang pentingnya shalat
jumat
6. Memberi penjelasan tentang shalat jumat
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
-
1
1
1
1
1
-
1
1
1
1
4
4
-
3
4
4
36
7. Membentuk kelompok menjadi 5
8. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab
kelompok
9. Menyediakan media yang dibutuhkan
1
1
1
1
1
1
1
1
4
4
Tahap
Inti
10. Memulai dengan membagi tugas maing-masing
kelompok dalam melaksanakn shalat jumat
11. Menjelaskan tugas masing-masing kelompok
dalam shalat jumat
12. Memberi kesempatan kepada masing-maing
kelompok untuk mendiskusikan tugasnya
13. Membimbing dan mengarahkan peserta didik
dalam melaksanakan shalat jumat
14. Memotivasi peserta didik untuk bekerja sama
daalam kelompok sehingga masing-masing individu
dapat melaksakan shalat jumat
15. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk
mengeluarkan pendapat atau ide
16. Mengidentifikasi dan memotifasi peserta didik
yang kurang aktif
17. Memberi kesempatan kepada masisng-masing
kelompok untuk mendemonstrasikan shalat jumat
18. Memberi kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapinya
19. Menjawab pertanyaan peserta didik yang
kuraaang mengerti tentang pelaksanaan shalat jumat
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
1
1
1
1
-
1
1
-
-
1
1
1
1
1
1
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
1
2
4
-
-
Tindaka
n akhir
24. Melakukan evaluasi
25. Memberi penguatan
26. Memberi tugas mandiri
27. Memberi salam
1
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
4
2
4
4
37
JUMLAH 21 20 20 21 82
Scor perolehan
Nilai = X 100
Scor maksimum
82
Nilai = X 100 = 89,13
92
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktifitas guru dalam kegiatan
pembelajaran pada table I siklus IIdi atas, jumlah scor yang diperoleh 82 dan scor
maksimalnya adalah 92. dengan demikian prosentase scornya adalah 89,13 %. Hal ini
menunjukkan katagori sangat baik.
Pada pertuemuan II peserta didik terlihat sangat semangatdan antusias sekali
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas hususnya pada saat mendemonstrasikan
dan bermain peran dalam shalat jumat.
Hasil observasi terhadap aktifitas peserta didik dapat dilihat pada table II berikut ini :
3.4 TABEL II
HASIL OBSERVASI TERHADAP AKTIVITAS PESERTA DIDIK
DI KELAS VIISMPN 2 Cerme
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
INSTRUMEN KINERJA PESERTA DIDIK
Tehnik Eksplor Diri
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10 Pebruari 2012
OBSERVER
38
Keterangan : Scor maksimum 92
Kegitan Indikator 1 2 3 J
M
L
Tindakan
Awal
1. Peserta didik menjawab salam
2. Peserta didik duduk di tempatnya maasing-
masing sesuai kelompaoknya
3. Memperhatikan dan mencatat topic yang
diajarkan
4. Mencatat KD yang diharapkan
5. Mendengarkan penjelasan guru tentang shalat
jumat
6. Memperhatikan penjelasan guru tentang yang
diberikan dalam kelompok
7. Menyiapakan diri untuk melaksanakan tugas
kelompok
1
1
1
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
1
3
3
3
1
3
3
3
Tahap
Inti
8. Berdiskusi untuk melaksanakan tugas
kelompok
9. Bekerja sama dalam melaksanakan shalat jumat
10. Bertanya kepada guru jika mendapat kesulitan
11. Melaksanakan tugas shalat jumat berjamaah
dengan menunjuk saalah satu kelompoknya
menjadi imam
12. Menanggapi hasil kerja kelompok yang lain
1
1
1
1
1
1
-
1
1
-
1
1
1
1
1
3
2
1
3
2
Tindakan
akhir
13. Mengerjakan evaluasi yang diberikan guru
14. Mencatat tugas dari guru
15. Menjawab salam
1
1
1
1
-
1
1
1
1
3
2
3
jumlah 14 12 14 40
Scor perolehan
39
Keterangan : Scor maksimum 45
Nilai = X 100
Scor maksimum
40
Nilai = X 100 = 89
45
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap akatifitas belajar peserta
didik jumlah scor yang diperoleh 40 dan scor maksimalnya adalah 45. dengan
demikian hasil prosentasi scor adalah 89 %, yang berarti aktifitas peserta didik selama
kegiatan pembelajaran berada dalam katagori sangat baik
OBASERVASI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
DALAM ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF
1. Aspek psikomotorik
Penilaian pada aspek ini yitu mendemonstrasikan dan bermain peran meliputi :
Gerakan, bacaan, kreatifetas, dan ketertiban. Pengamatan ini dilakukan pada
masing-masing individu dalam kelompok secara bergiliran. Hasil pengamatan
pada aspek psikomotorik terhadap subyek penelitian (kelompok I s/d. Kelompok
5) ini dapat dilihat pada tabel berikut:
3.5 TABEL III : PENILAIAN PSIKOMOTORIK
PESERTA DIDIK SMP N 2 CERME GRESIK
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10 Pebruari 2012
Kelompok : 1
NO PESERTA DIDIK
ASPEK
PENILAIANJUMLA
H SCOR JUMLAHA B C D
40
1 ABDUL ROKHIM 4 4 4 4 16 80
2 ADINDA NUR AFIFA 4 4 4 4 16 80
3ADY SUSANTO
3 3 4 4 14 70
4 AGUNG PERMANA 4 4 4 4 16 80
5 AHMAD ASKURI 4 4 4 4 16 80
6 CAHYA NANDA Y 4 4 4 4 16 80
Jumlah
Rata-rata 78
Keterangan :
A : Geraaakan
B : Bacaan
C : Tertib
D : Kratifitas
Scor perolehan
N = X 100
Scor maksimal
Scor maksimal = 20
Rentang Nilai :
85 – 100 = sangat baik
70 – 84 = baik
60 – 69 = cukup
50 – 59 = kuraang
0 – 49 = sangat kurang
Pada scor aspek psikomotorik untuk kelompok 1 nilainya 78, berarti berada
pada katagori Baik
41
3.6 TABEL IV
Mapel/SK /KD : PAI Kelas/Semester : VII D / GENAPHari, tanggal : Jumat, 10 Pebruari 2012Kelompok : 2
Pada scor aspek psikomotorik untuk kelompok 5 nilainya 79, berarti berada
pada katagori baik
III. ASPEK AFEKTIF
Penilaian aspek afektif ini yang diamati adalah keaktifan dalam kelompok, antusias atau semangat ingin tahu, kedisiplinan dan kekompakan dalam kerja kelompok. Nilai aspek afektif untuk kelompok 1-5 sebagai subyek penelitian dapat dilihat pada table berikut ini:
TABEL VIII : PENILAIAN AFEKTIFMapel/SK /KD : PAI Kelas/Semester : VII D / GENAPHari, tanggal : Jumat, 10 Pebruari 2012Kelompok : 1
NO PESERTA DIDIKASPEK
PENILAIANJUMLAH
SCOR NILAIA B C D
1 ABDUL ROKHIM 4 4 4 4 16 802 ADINDA NUR AFIFA 4 4 4 4 16 803 ADY SUSANTO 4 3 4 4 15 75
4 AGUNG PERMANA 4 4 4 4 16 805 AHMAD ASKURI 5 4 4 4 17 856 CAHYA NANDA Y 4 3 4 4 15 75
85 – 100 = sangat baik70 – 84 = baik60 – 69 = cukup50 – 59 = kuraang 0 – 49 = sangat kurangPada aspek afektif ini kelompok I memperoleh skor 79, berarti nilai rata-rata
aspek afektif kelompok I berada pada katagori baik.
85 – 100 = sangat baik70 – 84 = baik60 – 69 = cukup50 – 59 = kuraang 0 – 49 = sangat kurangPada aspek afektif ini kelompok 2 memperoleh skor 64, berarti nilai rata-rata
aspek afektif kelompok 2 berada pada katagori cukup.
85 – 100 = sangat baik70 – 84 = baik60 – 69 = cukup50 – 59 = kuraang 0 – 49 = sangat kurangPada aspek afektif ini kelompok 3 memperoleh skor 73, berarti nilai rata-rata
aspek afektif kelompok 3 berada pada katagori baik
3.12 TABEL XI
Mapel/SK /KD : PAI
Kelas/Semester : VII D / GENAP
Hari, tanggal : Jumat, 10 Pebruari 2012
Kelompok : 4
N
O
PESERTA DIDIK
ASPEK
PENILAIANJUML
AH
SCOR
NILAIA B C D
1 MOHAMMAD EKIK N 5 5 4 5 19 952 M KHOIRUL H 4 4 4 5 17 853 MUHAMMAD ARI M 5 4 4 5 18 904 MMARZUKI 4 3 3 3 13 655 SAFITRI INDAH L 4 3 3 4 14 706 SHAFIRA ARKIAN R 4 4 4 5 17 857 SISWANTO 4 4 4 4 16 80
85 – 100 = sangat baik70 – 84 = baik60 – 69 = cukup50 – 59 = kurang 0 – 49 = sangat kurang
Pada aspek afektif ini kelompok 5 memperoleh skor 76, berarti nilai rata-rata aspek afektif kelompok 5 berada pada katagori baik.
OBSERVASI PENELITI DAN GURU TERHADAP HASIL EVALUASI AKHIR
SIKLUS II
3.14 TABEL XIII
Hasil nilai evaluasi akhir peserta didik dalam siklus II adalah sebagai berikut:
NO NAMA L/P NILAI KET1 ABDUL ROKHIM L 80 tuntas2 ADINDA NUR AFIFA L 80 tuntas3 ADY SUSANTO L 72,5 tuntas4 AGUNG PERMANA L 80 tuntas5 AHMAD ASKURI P 90 tuntas6 CAHYA NANDA Y P 82,5 tuntas7 DANY ARDIAN W P 85 tuntas8 DIMAS PRABOWO L 82,5 tuntas9 DIO AUGRIAWAN P 72,5 tuntas10 FERRYANTO ALIf P 75 tuntas11 FINA AFRIANI L 77,5 tuntas12 FIRNANDA MAULIDATUL L 80 tuntas13 IIN NUR AFENI L 80 tuntas14 IMAM WAHYU U L 77,5 tuntas15 IQBAL WAHABI P 82,5 tuntas16 IRFAN SAIFUDIN P 77,5 tuntas17 MELIANA KURNIA L 80 tuntas18 MELINDA SEKAR S L 80 tuntas19 MOHAMMAD EKIK N L 75 tuntas20 M KHOIRUL H P 77,5 tuntas21 MUHAMMAD ARI M L 75 tuntas22 MMARZUKI L 77,5 tuntas
51
23 SAFITRI INDAH L L 67,5 tuntas24 SHAFIRA ARKIAN R P 72,5 tuntas25 SISWANTO P 85 tuntas26 SRI MULIYANI P 70 tuntas27 SULISPRIYANTI P 77,5 tuntas28 SYAHRUL ARI F P 85 tuntas29 UMROTUL KHASANAH L 77,5 tuntas30 ZESI FANDUWINATA L 80 tuntas31 ANDRE JUNAIDY P L 80 tuntas32 FAHRIZAL RIFQI A P 70 tuntas
JUMLAH 3110RATA-RATA 77,75
Dari data tabel di atas nilai scor rata-rata 77,75. hal ini membuktikan adanya
perbedaan antara hasil siklus I dan II yaitu berada di atas nilai standart kompetensi
minimal yang telah ditetapkan yaitu : 65
IV. CATATAN DI LAPANGAN
Dari catatan lapangan dalam proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa:
1. Pada saat pembelajaran siklus II suasana sudah banyak terjadi perubahan,
karena kegiatan diskusi kelompok, demonstrasi dan role playing dalam
pelaksanaan shalat jumat semakin semangat dan hidup, semua peserta
didik berpartisipasi aktif untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
2. Dalam kegiatan demonstrasi dan role playing, peserta didik yang tadinya
masih malu-malu dan kurang aktif menjadi lebih aktif karena motifasi guru
dan teman kelompoknya, sehingga mereka menjadi lebih percaya diri.
3. Pembelajaran dengan metode demonstrasi dan role playing ternyata
membawa dampak positif terhadap aktifitas belajar peserta didik terutama
dalam mempraktekkan shalat jumat dengan sempurna.
4. Peserta didik semakin akrab dan sudah berani bertanya kepada teman
kelompoknya atau gurunya apabila ada hal-hal yang belum dimengerti.
52
5. Keikutsertaan anak-anak dalam pelaksanaan shalat jumat di masyarakat
dan di sekolah digambarkan pada hasil angket skala rating sesudah dan
ketika tindakan ini dilaksanakan sebagai berikut:
Dari 40 peserta didik yang selalu ikut serta 37 (92 %), kadang-kadang 2
(5 %), dan tidak pernah 1 (3 %) peserta didik.
V. REFLEKSI
1. Hasil pengamatan peneliti terhadap aktifitas guru, dalam kegiatan
pembelajaran telah mencapai kriteria keberhasilan 89,13 % berada dalam
katagori sangat baik. Ini berarti bahwa kriteria keberhasilan aktifitas guru
PAI dalam pembelajaran pada siklus II telah berhasil dengan baik.
2. Hasil pengamatan pengamatan peneliti terhadap aktifitas peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran telah mencapai kreteria keberhasilan 89 %.
Berada dalam katagori sangat baik. Ini berarti bahwa kriteria keberhasilan
peserta didik dalam pembelajaran dalam siklus II telah berhasil dengan
baik.
3. Hasil pengamatan guru terhadap hasil belajar peserta didik ada dua aspek
yaitu : aspek psikomotorik dan aspek afektif. Nilai psikomotorik rata - rata
78,62, nilai afektif rata-rata mencapai 76,88 dan nilai evaluasi akhir rata-
rata 77,75. Sedangkan nilai standart kompetensi minimal Mapel/SK /KD
PAI adalah 65. Hal ini berarti peserta didik sudah berhasil dalam
mencapai stsndart nilai yang telaah ditetapkan.
53
4. Dari catatan di lapangan menunjukkan bahwa sudah tidak ditemukan lagi
adanya peserta didik yang masih kesulitan mempraktekkan pelaksanaan
shalat jumat. Dalam melaksanakan praktek (dalam kelompok) semua anak
sudah memiliki kemampuan yang sama, sehingga tidak perlu lagi adanya
bimbingan secara individu bagi semua peserta didik.
5. Dari hasil penelitian di lapangan, setelah peserta didik mendapatkan materi
shalat jumat dengan menggunakan metode demonstrasi dan role playing,
ada keinginan yang kuat dari semua peserta didik untuk ikut serta
melaksanakan shalat jumat bersama-sama masyarakat.
6. Dari beberapa hasil pengamatan dan catatan lapangan selama penelitian,
peneliti bersama guru PAI menyimpulkan bahwa: pelaksanaan tindakan
selama siklus II sudah berhasil dengan baik, untuk itu tidak perlu lagi
diulang pada tindakan siklus yang ke tiga.
7. Perbandingan hasil nilai evaluasi akhir siklus I dan II adalah sebagai
berikut :
NO
NAMA L / P
SIKLUS I SIKLUS II
NILAI KET NILAI KET1 ABDUL ROKHIM L 60 Tidak tuntas 80 tuntas2 ADINDA NUR AFIFA L 60 Tidak tuntas 80 tuntas3 ADY SUSANTO L 57,5 Tidak tuntas 72,5 tuntas4 AGUNG PERMANA L 52,5 Tidak tuntas 80 tuntas5 AHMAD ASKURI P 65 Tuntas 90 tuntas6 CAHYA NANDA Y P 65 Tuntas 82,5 tuntas7 DANY ARDIAN W P 65 Tuntas 85 tuntas8 DIMAS PRABOWO L 60 Tidak tuntas 82,5 tuntas9 DIO AUGRIAWAN P 62,5 Tidak tuntas 72,5 tuntas10 FERRYANTO ALIf P 65 Tuntas 75 tuntas11 FINA AFRIANI L 65 Tuntas 77,5 tuntas12 FIRNANDA MAULIDATUL L 60 Tidak tuntas 80 tuntas
54
13 IIN NUR AFENI L 67,5 Tuntas 80 tuntas14 IMAM WAHYU U L 60 Tidak tuntas 77,5 tuntas15 IQBAL WAHABI P 62,5 Tidak tuntas 82,5 tuntas16 IRFAN SAIFUDIN P 65 Tuntas 77,5 tuntas17 MELIANA KURNIA L 62 Tidak tuntas 80 tuntas18 MELINDA SEKAR S L 57,5 Tidak tuntas 80 tuntas19 MOHAMMAD EKIK N L 62,5 Tidak tuntas 75 tuntas20 M KHOIRUL H P 60 Tidak tuntas 77,5 tuntas21 MUHAMMAD ARI M L 65 Tuntas 75 tuntas22 MMARZUKI L 60 Tidak tuntas 77,5 tuntas23 SAFITRI INDAH L L 67,5 Tuntas 67,5 tuntas24 SHAFIRA ARKIAN R P 70 Tuntas 72,5 tuntas25 SISWANTO P 65 Tuntas 85 tuntas26 SRI MULIYANI P 72,5 Tuntas 70 tuntas27 SULISPRIYANTI P 65 Tuntas 77,5 tuntas28 SYAHRUL ARI F P 65 Tuntas 85 tuntas29 UMROTUL KHASANAH L 60 Tidak tuntas 77,5 tuntas30 ZESI FANDUWINATA L 62,5 Tidak tuntas 80 tuntas31 ANDRE JUNAIDY P L 60 Tidak tuntas 80 tuntas32 FAHRIZAL RIFQI A P 65 Tuntas 70 tuntas
JUMLAH 2560 3110RAT-RATA 64 77,75
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan data dan pembahsan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II, dilakukan dalam tiga tahap
yaitu pertama tahap awal adalah untuk menggaali pengetahuan awal peserta didik
terhadap tatacara pelaksanaan shalat jumat, kedua tahap inti adalah tahap
pemecahan masalah, melalui kegiatan demonstrasi dan role plying, dan yang
ketiga adalah tahap akhir yaitu tahap menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Dalam pelaksanaan demonstrasi dan role playing berbasis ICT , peserta didik
yang tadinya malu dan tuidak bisa dalam melaksanakan shalat jumat, setelah
diberi tindakan semakin bersemangat dan merasa senang, sehingga suasana kelas
menjadi hidup dan kualitas hasil belajar semakin baik.
56
3. Dari hasil observasi peneliti, aktifitas guru dan peserta didik selama
pembelajaran dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yang signifikan,
yaitu dari katagori menjadi sangat baik.
4. Kualitas ibadah shalat jumat peserta didik setelah mengikuti pembelajaran ini
telah berhasil dengan baik hal ini dibuktikan dengan nilai peserta didik pada
aspek psikomotorik rata-rata 61,25 untuk siklus I, rata-rata 78,62 untuk siklus II.
Pada aspek afektif rata-rata 66, 75 untuk ssiklus I dan rata-rata 76,87 untuk siklus
II. Pada nilai akhir rata-rata 64 untuk siklus I dan rata-rata 77,75 untuk siklus II.
Nilai tersebut sudah di atas nilai standart minimal Mapel/SK /KD PAI ,
sehingga target yang diharpakan telah tercapai dan membawa dampak positif bagi
peningkatan kualitas ibadah shalat jumat.
V.1. SARAN
Saran yang dapat peneliti sampaikan untuk guru adalah :
V.1.1.1. Metode demonstrasi dan role playing yang berbasis ICT mempunyai
dampak positif untuk materi-materi yang bersifat penerapan dan
membutuhkan kecakapan khusus.
V.1.1.2. Dalam menggunakan metode demonstrasi dan role playing berbasis
ICT hendaknya memotifasi peserta didik untuk lebih giat belajar dan lebih
aktif, sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan mengena sasaran dalam
proses pembelajaran
57
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Wahidmurni, M.Pd.,Ak dan Dr. H. Nur Ali, M. Pd 2008, cetakan II Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) Pendidkan Agama Dan Umum, Dri Teori menuju praktek. UIN
Malang (UM Pers)
Dr. Armai Arief, MA. 2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan
Islam.Ciputat Pers Jakarta
H. Hobri, 2007, penelitian tindakan kelas (PTK) Edisi untuk guru dan praktisi,
Jember, Dinas Pendidikan UPTD balai pengembangan pendidikan (BPP)
Abdul Malik Sukirman, 2004, tatacara shalat Nabi Muhammad SAW (edisi untuk
anak). Cetakan I Bogor : Pustaka Imam Syafi’i.
Departemen Ama RI 1989, Al-Qur’an dan tarjamah, edisi refisi terbaru Semarang :
Toha Putra
58
Depaarteemen Pendidikan Nasional, 2003, sistem penilaian kelas SD, SMP, SMA dan
SMK, Jakarta : Dirjen Dikdasmen
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Profinsi Jawa Timur, 2003, penyusunan