Top Banner
Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan Fakultas Hukum (PMKP-FH) Universitas Tanjungpura Sekretariat : Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi Pontianak Kode Pos 78124 Edisi Dec 2014
24

Warta online2

Apr 07, 2016

Download

Documents

CUPDF CUPDF

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Warta online2

Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan

Fakultas Hukum (PMKP-FH)

Universitas Tanjungpura Sekretariat : Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi Pontianak Kode Pos 78124

Edisi Dec 2014

Page 2: Warta online2

Syaloom saudara-saudara terkasih di dalam Tuhan....

Sebelum kita melihat lebih kedalam isi warta ke-3 sekaligus

warta terakhir di kepengurusan 2013-2014 ini, kami ingin mem-flash

back dari mana warta edisi pertama, kedua, sampai edisi ketiga

diterbitkan, yang mana pada Warta Edisi “Pertama” Dengan Tema

“Mengucap Syukur” Yang penerbitannya bisa dibilang telat dari

jadwal yang seharusnya, hehehe

Kemudian Warta Edisi “Kedua” Dengan Tema “Black and White”

yang juga lagi lagi terlambat juga terbitnya dari jadwal yang

seharusnya, mungkin karena terbawa suasana libur (alibi) jadi agak

males ngerjainnya hahaha..

Okeh, Kemudian Warta “Ketiga” ini yang bisa dibilang Tepat Waktu

dari pada penerbitannya, ya entah kenapa mau menyambut Natal

Kemudian Tahun Baru jadi tarik gas buumm, jadi deh yang kalian

baca sekarang ini...

Yaa gak mau berbasa basi lagi walaupun warta terakhir, tetap

semangat bagi kalian semua, baik itu, kalian yang baru mengenal

PMKP, Fakultas Hukum, Senior-seniornya, kegiatan di dalam PMKP

dan hal-hal lainnya..

Oookkehh baiklah setelah flash back, tadi semoga kedepannya dapat

terbitnya warta PMKP dengan Konsep yang lebih menarik lagi

__God Bless All Of US__

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 3: Warta online2

Ketua

Barry Alpine Sinurat

STRUKTUR ORGANISASI

(Kepengurusan Tahun 2013-2014)

Komisi Doa

Nella Hasian Silitonga

Komisi Humas

Richardo Hamonangan Simandalahi Edi Marbun

Komisi Persekutuan Royanto Efril Manalu

Juniadi Purba

Komisi Pembinaan

Kevin Dwitama Jauharie Kristi Elita

Bendahara

Resmaya Agnesia Mutiara Sirait

Sekretaris

Helen Marina Tarihoran

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 4: Warta online2

Berita Seputar PMKP

Syalom.. Para anggota PMKP yang terkasih….

Di warta kali ini kami akan memberitahu event yang

baru saja kita lewati bersama, disini kalo kita Flashback ada

Dirgahayu HUT Republik Indonesia, kemudian ada Kebaktian

Penyambutan Mahasiswa Baru Se-Untan, Juga Kebaktian

Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Hukum Untan, yang

disertai Dengan Perayaan HUT Persekutuan Mahasiswa

Kristen Protestan (PMKP) yang ke 12.

Selain itu masih ada even-even lain yang telah di lewati

seperti Persekutuan Fakultas (PF) setiap hari jum’at,

kemudian Persekutuan Antar Fakultas (PAF) di hari jum’at

berikutnya, kegiatan ibadah yang tidak putus untuk

membangun karakter muda yang taat akan Kristus.

Kelompok PIPA yang sudah berjalan dan telah selesai

Bab-Babnya, juga Wisuda para senior-senior yang sudah

berjalan, semoga mereka cepat mendapat pekerjaan

setelahnya.

Mungkin hanya sedikit yang di paparkan untuk

selanjutnya kita bisa melihat lebih kedalam warta ini.....

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 5: Warta online2

A R T I K E L ARTIKEL PEMUDA

1. Makna Kristus bagi Generasi Muda Kristen di Tengah Masyarakat Plural

Sebelum mendapatkan secara pribadi makna atau arti Kristus, seorang Kristen tidak akan dapat menjalankan segala pelayanannya dengan efektif. Atau dengan kata lain, agar dapat melayani Tuhan sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan, pencarian akan siapa sebenarnya Kristus adalah penting. Karena, makna Kristus yang dimiliki oleh setiap pribadi akan menentukan apa yang akan mereka perbuat untuk, dan berikan kepada Kristus itu sendiri baik secara ukurannya maupun kualitasnya.

Hal tentang menemukan makna Kristus sangat penting untuk semua tingkat usia. Tetapi tulisan pendek ini akan lebih menitikberatkan kepada generasi muda. Sebab, perkembangan generasi muda yang percaya kepada Kristus secara global sangat pesat. Sebagai contohnya, di Cina sekarang, lebih dari 50% kawula muda menghadiri kebaktian yang awal mulanya didenominasi oleh kalangan orang tua. (Dini Nofem, 2005) Di Australia, Hillsong church menyadari bahwa jemaatnya benar – benar didominasi oleh anak muda. ( John Adisubrata, 2004).

Di Indonesia, banyak gereja yang memiliki keadaan yang sama seperti Hillsong church. Contohnya: AbbaLove, GeTT, JPCC dan lain-lainnya. Dengan keadaan seperti ini, apalagi di Indonesia yang memiliki masyarakat plural, berarti sekarang, setiap gereja, khususnya yang berhubungan dengan banyak anak muda memiliki tambahan tanggung jawab yang besar. Karena generasi muda ini memiliki persentase kesempatan sosialisasi yang sangat tinggi. Berarti kemungkinan hidup mereka dilihat oleh orang yang belum percaya pun menjadi lebih besar. Oleh sebab itu, pembangunan karakter dalam diri mereka sangatlah penting.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 6: Warta online2

Walaupun gereja berusaha keras untuk memasukkan prinsip- prinsip alkitab, pengenalan akan Tuhan dan ‘paket- paket’ yang lainnya kepada generasi muda untuk pembangunan karakter mereka, itu tidak menjamin bahwa seluruh generasi muda yang ada di bawah naungan gereja tersebut berhasil mendapatkan ‘makna Kristus’ itu sendiri. Semua yang dilakukan oleh pelayan – pelayan gereja kepada generasi muda ini dapat dikategorikan hanya sebagai faktor external.

Sedangkan faktor internalnya adalah diri mereka sendiri dan Tuhan. Apakah mereka bener – benar ingin tahu siapa Tuhan bagi diri mereka ? Dan berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mendapatkan itu, ditentukan oleh usaha yang mereka lakukan dalam membina hubungan mereka dengan Tuhan (misalnya: doa, pendalaman alkitab) dan juga oleh seberapa besarnya mereka melibatkan Tuhan dalam pencariannya.

Dengan faktor internal dan external ini, saya yakin bahwa generasi muda Kristen akan berhasil menemukan siapa Kristus bagi diri mereka. Penemuan ini akan memberikan dampak yang besar bagi diri mereka sendiri dan juga masyarakat. Bagaimana tidak? Secara internal, generasi muda ini telah mendapatkan suatu dasar yang kuat dalam hidup mereka, yaitu Tuhan Yesus. Hanya dasar ini sajalah yang dapat membuat mereka tetap berdiri kokoh di tengah masa yang sukar. (Maz 23: 4) Sebaliknya, secara external, generasi muda ini akan dapat melakukan sesuatu yang besar dimanapun mereka ditempatkan oleh Tuhan. Selain itu, mereka pun akan mengalami suatu perubahan dalam karakter, sikap dan perkataan mereka (1 Tim 4: 12), dimana orang – orang sekitar mereka mau tidak mau akan menyadari perubahan tersebut.

Dan dampak – dampak inilah yang menjadi beberapa alasan dari banyak alasan kenapa makna Kristus bagi generasi muda sangat penting, apalagi di tengah masyarakat plural.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 7: Warta online2

2. Generasi Tanpa Kekerasan

Kamu telah mendengar firman :mata ganti mata dan gigi ganti gigi Tetapi aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu,berilah juga kepadanya pipi kirimu (Matius 5 :38-39)

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri,namun pada akhirnya akan hidup bermasyarakat sebagaimana sifatnya sebagai makhluk sosial. Dalam Alkitab juga kita ketahui bagaimana Adam dipandang tidak baik hidup seorang sendiri oleh Tuhan sehingga Tuhan menciptakan Hawa sebagai penolong dalam hidupnya.P ada awal kehidupan manusia pertama ini segala sesuatunya berjalan dalam keteraturan,namun segalanya mengalami kekacauan sejak manusia pertama tersebut jatuh dalam dosa.

Manusia yang diciptakan segambar dengan Allah tentunya juga memiliki salah satu sifat ilahi Allah yaitu “Kasih” namun sejak kekacauan yang disebabkan kejatuhan manusia dalam dosa,manusia mulai memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan. Kekerasan merupakan perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedeera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Secara teoritik akademik dikenal berbagai bentuk kekerasan, antara lain : symbolic violence (Elias; 1993), workplace violence (Turpin dan Kurtz; 1997), anarchic violence (Hobbes;1928), juvinele violence,religious violence,cultural violence (James Giligan; tahun tidak jelas). Dalam Alkitab kekerasan pertama kali terjadi ketika Kain membunuh adiknya sendiri Habel (Kejadian 4 : 1-16). Sejak saat itu kekerasan demi kekerasan menjadi sesuatu yang biasa dilakukan oleh manusia.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 8: Warta online2

Kekerasan Yang Mewarnai Kehidupan Masyarakat Pluralistik Indonesia

Sebelum kedatangan penjajah Eropa,sebenarnya daerah-daerah di Nusantara merupakan negara kerajaan (kingdon state) tradisional seperti Sriwijaya, Majapahit, Banten, Aceh, Mataram, dan Tidore. Diantara komunitas di Nusantara itu sudah ada hubungan ekonomi-perdagangan, dan sudah terjalin pula jaringan memori kolektif (colective memory network) sehingga tentunya sudah adanya kehidupan masyarakat plural diantara kerajaan-kerajaan di Nusantara.P ada masa ini dari cerita-cerita rakyat maupun sejarah dapat diketahgui bahwa kekerasan terjadi dalam bentuk peperangan antara kerajaan-kerajaan, pembunuhan, pemberontakan, dan lain sebagainya.

Pada masa selanjutnya, orang Eropa datang dan ternyata bukan hanya sekedar berdagang tetapi juga menguasai wilayah Nusantara ini.Penguasaan ini disertai dengan berbagai tindakan yang menyakitkan bagi bumiputera. Penjajahan berikutnya dilakukan oleh bangsa Jepang yang juga mempraktikkan kekerasan yang lebih kejam lagi. Penderitaan semasa kolonial itu mendorong munculnya rasa persatuan di antara para warga setempat sehingga merangsang mereka untuk melakukan perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan dalam bentuk perlawanan senjata. Akhirnya kemerdekaan dapat diperoleh walaupun dengan pertumpahan darah.

Setelah proklamasi kemerdekaan, masyarakat juga harus tetap berperang melawan Belanda dalam rangka untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diperoleh.Selain itu juga terjadi gerakan-gerakan separatisme di berbagai daerah sehingga pemerintahan Indonesia pada masa itu harus segera mengatasinya demi menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia meskipun harus lagi-lagi menggunakan senjata. Kita juga tidak lupa bagimana ekses Demokrasi Terpimpin dengan adanya penahanan tokoh Masyumi/PSI tanpa diadili dan juga peristiwa pengganyangan malaysia.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 9: Warta online2

Setelah itu tidak bisa juga kita lupa masa peralihan antara Orde lama ke Orde baru diwarnai dengan pembantaian manusia besar-besaran (1965-1966).Kemudian penahanan politik di kamp Pulau Buru (1965-1969), kasus Aceh, kasus Irian Jaya, petrus (penembakan misterius), kasus Tanjung Priok 1984, peristiwa Juli 1996, kerusuhan rasialis Mei 1998 mewarnai orde baru.

Pergantian orde baru ke orde reformasi juga diikuti oleh kerusuhan-kerusuhan yang memakan korban jiwa yang cukup banyak.Disamping itu juga kita tidak lupa konflik-konflik berbau SARA seperti di Ambon, Poso, Kalimantan Barat dan Tengah, Jawa, Lampung, Lombok, pembakaran gereja-gereja, terakhir aksi terorisme berupa peledakan bom di Bali.

Melihat dari fakta-fakta Sejarah yang terjadi di Indonesia kita melihat bahwa kekerasan struktural sudah tercipta di Indonesia baik pada tingkat kekuasaan maupun pada tingkat masyarakat bawah. Kekerasan ini bentuknya tidak hanya dalam bentuk fisik, ia bisa berupa sesuatum yang non fisik, yang psikologis berupa stigmatisasi, yang kultural, yang sosial, yang ekonomis dengan diskriminasi ethnis, yang struktural, bahkan dari yang berwajib/ berkuasa secara psikis, sampai pada yang bersifat naratif seperti berita-berita pers mengenai Sadam dan Kadafi ( Untuk yang naratif lihat Turpin dan Kurtz; 1997:91).

Masyarakat kita yang begitu pluralistik dalam hampir seluruh “way of life”-nya, dengan kadar penggunaan kekerasan struktural secara berbeda, yang pada dasarnya berakar juga dalam kekerasan (kultural) meskipun sudah disiram dengan ajaran agama yang pada dasarnya tidak ingin menggunakan kekerasan, sayangnya, membenarkan juga penggunaan kekerasan atas nama agama itu sendiri. Yang mengherankan juga, Indonesia yang dijuluki ramah dan halus budi pekerti dengan beberapa perkecualian, ternyata kini telah terperangkap dalam menawarkan upaya dengan menggunakan kekerasan dank kadang-kadang dengan mendalihkan ajaran agamanya, entah itu benar atau tidak, entah itu rasionalistik atau emosional. Bandingkan betapa naif untuk mengubah moral orang disuruh berdandan dan berbusana tertentu, meskipun itu ada haknya untuk memakai apa saja.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 10: Warta online2

Lalu, mengapa semua itu bisa terjadi? Mengapa bangsa yang katanya berbudi luhur, ramah, dan entah kualifikasi apa yang hendak diberikan kepada bangsa ini menjadi semacam “homo homini lupus” dalam hampir seluruh bidang kehidupan, termasuk dalam bidang spiritual, dari strata atas sampai pada yang di bawah. Tentu akan ada banyak jawaban yang dapat diberikan, bergantung dari sudut pandang dan pangkal tolak analisis.Akan tetapi, satu hal yang mungkin dapat dipakai untuk pokok bahan renungan kita semua tanpa kecuali: Indonesia kini tidak memiliki seorang pemimpin yang dapat diandalkan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa, bernegara, dan dalam realitas penghidupan sosio-spiritual. Selanjutnya dengan meminjam ungkapan Bahasa Belanda yang ditulis secara indah bagi mereka yang prihatin dengan kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini: “Het volk is redeloos.De regering is radeloos.Het lan is reddeloos”. Artinya secara bebas: Rakyat sudah tidak dapat berbicara lagi.Pemerintah sudah bingung. Negara ini (seolah-olah) tidak dapat tertolong (lagi). Semoga ini tidak akan terjadi, tetapi apakah masih ada pemimpin (kita) yang bermoral? Apakah jawabmu?

Kristus sebagai inspirasi Anti Kekerasan

Mahatma Gandhi dengan ajaran ahimsa-nya ternyata terinspirasi dengan ajaran Yesus Kristus. Ajarannya sering disebut perlawanan/perjuangan tanpa kekerasan. Usahanya tersebut untuk melawan kolonialisme Inggris ternyata mendapat simpati luar biasa dari dunia internasional sehingga bangsa India dapat memperoleh kemerdekaannya. Dalam Alkitab,ada sebuah kisah ketika para ahli taurat dan orang Yahudi ingin menghakimi seorang wanita yang tertangkap berbuat zinah. Dan perempuan tersebut dihadapkan ke hadapan Kristus. Berdasarkan hukum Taurat wanita tersebut harus dilempari dengan batu sampai mati. Namun Kristus berkata: “Barang siapa yang tidak pernah berbuat dosa,dialah yang terlebih dahulu melempar”. Tidak ada satupun dari orang-orang tersebut yang melempar, dan yang menarik ternyata Kristus sendiri tidak menghukum perempuan tersebut.

Selain itu kita juga mengetahui pada peristiwa “Penyaliban”, Kristus sendiri berdoa, untuk pengampunan terhadap orang-orang yang menyalibNya. Tindakan yang mengampuni ini merupakan keteladanan yang merupakan cerminan bahwa Kristus sendiri merupakan contoh pribadi yang “Anti Kekerasan”.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 11: Warta online2

Pemuda : Harapan Sebuah Generasi Tanpa Kekerasan Masa muda dalam usia di mana manusia mencari pola-pola

kepribadiannya akan selalu mewarnai kehidupan manusia. Generasi Soekarno dengan dunia tahun duapuluhan, generasi Takdir Alisjahbana dengan dunia tahun tigapuluhan, dunia Soeharto dengan susana tahun empat puluhan. Dunia ini akan terus terbawa sampai akhir hidupnya

Oleh karena itu terciptanya sebuah Generasi Tanpa Kekerasan memerlukan sebuah revolusi sosial, dan dalam hal ini kaum mudalah yang diharapkan sebagai ujung tombaknya. Hal ini mengingat peranan pemuda yang selalu mewarnai perubahan-perubahan sejarah umat manusia. Pemuda secara aktif harus dibibit untuk menjadi perintis dan pendekar sebuah gerakan Anti Kekerasan, sebab hanya,dan hanya, dari Generasi muda dapat timbul perbaikan yang fundamental.

Tetapi apakah generasi muda kini yang sudah terlanjur manja, konsumeritis, hedonistis, dan hanya mencari karier serta tentunya sudah tercemar dengan budaya kekerasan mampu membuat perubahan yang mendasar? Jawabannya tidak diragukan.Bisa.Mampu. Yang hanya serba ikut “arus nyaman” harus diakui banyak sekali.Tetapi amat banyak tidak berarti sama dengan semua. Segala pembaruan besar di mana pun dan kapan pun tidak pernah di mulai dengan massa banyak, tetapi oleh suatu gremium kecil tetapi yakin dan cerdas. Dan generasi tersebut bisa tercipta dari sekelompok Pemuda-pemudi yang hidupnya telah diubahkan oleh kasih Kristus.

Sebab pribadi yang telah diubahkan oleh Kasih Kristus itu seumpama kertas putih dan bersih setelah dicuci dengan darah Kristus yang siap untuk dituliskan dan diwarnai dengan berbagai macam hal sesuai dengan keinginan penciptanya, dalam hal ini Kristus sebagai sumber kebenaran.Pemuda-pemudi inilah yang nantinya diharapkan dapat menjadi Daniel-daniel, Yusuf-yusuf yang dapat menjadi pelopr sebuah “Generasi tanpa Kekerasan” sebab setiap manusia harus diperlakukan secara manusiawi dan berharga di mata Tuhan. Pemuda-pemudi inilah yang dapat mengubah wajah Indonesia yang penuh kekerasan, sebab hanya pribadi yang telah diubahkan yang dapat merubah sesuatu.Sekarang pertanyaannya siapakah yang mau?

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 12: Warta online2

3. Jangan Mencari Tuhan Dengan Logika Tapi Dengan Iman Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang

mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?". Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Kekristenan itu adalah sebuah mitos. Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?" "Tentu saja," jawab si Profesor Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?" "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.

Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya. Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bias bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada." Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?" Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan." Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu

Page 13: Warta online2

menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya." Profesor itu terdiam. Nama mahasiswa itu adalah Kisah Nyata Albert Einstein.

4. Tentang Pelayanan

Pelayanan yang seperti apakah yang TUHAN inginkan ?

TUHAN menginginkan anda untuk melayani-NYA dengan segenap hati anda. Bukan dengan untuk unjuk gigi, penampilan, membanggakan kemampuan anda, atau motivasi lainnya. TUHAN menginginkan anda untuk menjadi alat bagi-NYA, untuk melakukan pekerjaan-NYA di dunia ini. TUHAN menginginkan manusia menyembah dengan puji-pujian, menyembah dengan perbuatan, menyembah dengan roh dan kebenaran, kebenaran akan TUHAN.

Apakah TUHAN kekurangan pekerja sehingga DIA membutuhkan manusia, atau apakah TUHAN tidak dapat bekerja sendiri ?

TUHAN adalah Kudus. Manusia adalah daging dan roh. Jika TUHAN melakukan pekerjaan-NYA sendiri, maka DIA harus turun ke dunia, dan manusia yang memiliki daging, akan musnah, sebelum roh dan jiwa nya di selamatkan. DIA bekerja menggunakan tangan kanan dan kiri NYA. Tangan kanan untuk membagikan berkat-NYA kepada manusia, dan tangan kiri NYA untuk menguji kesetiaan manusia dengan cobaan-cobaan (Bandingkan dengan kisah Ayub). Dan DIA menginginkan manusia untuk memberikan persembahan kepada-NYA. (sesuai dengan tujuan TUHAN menciptakan manusia yang adalah agar suatu saat manusia itu menyembah TUHAN). Karena persembahan itu harum bagi TUHAN.

Bagaimanakah standar Pelayan yang TUHAN inginkan ?

TUHAN tidak meminta banyak untuk manusia menjadi Pelayan-NYA. TUHAN menginginkan hati manusia. Hati yang rindu melayani-NYA. Tidak terbatas kepada siapa saja, bahkan DIA menginginkan setiap orang memberikan hati untuk menjadi Pelayan NYA. Bukan dengan harta, penampilan, kemampuan, atau apapun yang menjadi kebanggaan anda, itu tidak perlu bagi TUHAN, sebab TUHAN akan memampukan mereka yang datang kepada TUHAN dengan kerinduan untuk melayani.

Page 14: Warta online2

TUHAN, tidak menginginkan suatu posisi yang saling diperebutkan dalam Pelayanan. Semua adalah sama di mata NYA. Tidak ada yang berbeda, lebih tinggi atau lebih rendah, lebih besar, atau lebih kecil. Maka itu TUHAN sangat membenci orang yang mementingkan posisi dalam suatu Pelayanan, bahkan yang saling memperebutkan posisi tersebut.

"Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."

Diatas, adalah perintah ke-10 dalam 10 Perintah Allah (Dasa Titah). Perintah ini ditujukan untuk sebuah Pelayanan yang ditujukan untuk TUHAN. Yang berarti, jangan mengingini suatu pelayanan yang orang lain miliki, jangan berusaha membanding-bandingkan antara suatu pelayanan dengan yang lainnya, jangan mengingini apa yang Pelayanan lain miliki. Misalnya, kita aplikasikan pada Gereja. Hendaklah Gereja yang satu tidak mengingini umat Gereja yang lain, dengan cara mengambil nya dengan cara membandingkan isi dari Gereja tersebut. Seperti yang pernah saya temukan, di Gereja mu tidak ada Roh Kudus, di Gereja kami ada Roh Kudus, lebih baik di Gereja kami saja. Hal itu adalah salah, dan TUHAN sangat membenci hal tersebut.

Juga, perintah tersebut melarang manusia untuk tidak mengambil bagian daripada Pelayan lain. Namun, hendaklah saling melengkapi. Seperti yang YESUS katakan, bahwa yang bekerja pada siang hari, memiliki upah yang sama dengan yang bekerja pada malam hari.

Janganlah pernah merasa mampu dengan segala apa yang kita miliki di dunia ini dan menjadikannya bagian dalam Pelayanan, sebab TUHAN akan hancurkan itu. TUHAN tidak butuh kemampuan anda, TUHAN tidak butuh kehebatan anda.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 15: Warta online2

Contoh nyata, dulu waktu aku pertama kali melayani, tergabung dalam tim musik. Aku bisa bermain gitar dengan cukup lumayan dalam hal duniawi. Aku merasa hebat dan mampu, dan merasa semua pujian untuk TUHAN adalah hal yang gampang. Namun, setelah aku bermain, aku seperti seorang bodoh. Seorang yang tak bisa bermain gitar. Seorang yang tak tahu musik. Itu adalah akibat dari kesombongan ku. TUHAN mematahkan itu, dan menghancurkan apa yang akan aku berikan. Hingga akhirnya, aku mendapat teguran secara tidak langsung dari NYA, yang mengatakan kira-kira sperti ini : "Kau boleh hebat dalam dunia, namun bagi KU, kau adalah debu. Aku tidak butuh pelayanan mu !"

Hingga akhirnya, aku menyadarinya, dan memberikan setulus hati Pelayanan ku. Yang terjadi adalah hal yang luar biasa. Dalam suatu persembahan, aku merasa diberkati, dan orang banyak juga bisa masuk dalam prosesi pujian dan penyembahan kepada TUHAN.

Maka itu, dalam suatu pelayanan, pada bagian musik, penyanyi, pemimpin pujian (song leader), organisasi, pemberita firman, pendoa, dan bagian-bagian lain yang bertujuan melayani TUHAN, tidak ada yang lebih besar dan lebih kecil. Semua mendapatkan porsi yang sama, sesuai dengan panggilan TUHAN. Yang perlu diperhatikan besar dan kecil adalah iman, yaitu seberapa besar iman anda kepada-NYA, seberapa kuat dan besar hati anda untuk melayani-NYA, seberapa besar kerinduan kita untuk melayani-NYA. Tugas dan tanggung jawab diberikan-NYA kepada masing-masing kita sebagai Pelayan.

INGAT !!! Kita hanya debu bagi TUHAN, namun berharga dimata NYA ketika kita memberikan hati kita kepada NYA.

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Persiapkan hati anda, carilah hadirat NYA, temukan wajah NYA, dan terima lah panggilan NYA kepada anda untuk melayani NYA.

Dikutip dari : http://erwingasong.blogspot.com/p/pemuda.html

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 16: Warta online2

Celoteh Kepengurusan (Dari berbagai komisi)

“ Menurut saya menjadi bagian dari PMKP merupakan suatu hal yang luar biasa. Dimana melihat arti dari nama PMKP itu sendiri sudah kental akan arti kekeluargaan didalam Tuhan Yesus Kristus, awal masuk fakultas hukum dan diterima dalam PMKP oleh kakak-kakak dan abang-abang PMKP yang baik yang saat ini sudah menjadi alumni maupun belum merupakan suatu kenangan yang tak akan terlupakan. Menjadi salah satu bagian dalam sejarah pelayanan di PMKP merupakan suatu pelajaran yang sangat berarti baik dalam melayani sesama maupun berorganisasi. Akhir kata saya ucapkan Terima Kasih atas dukungannya selama ini dalam menjalankan program kerja kepengurusan PMKP-FH periode 2013/2014, baik yang sudah membantu secara langsung maupun tidak langsung. Mohon maaf juga bila ada kata-kata ataupun perbuatan yang tidak menyenangkan selama saya melayani dalam PMKP-FH. Hehe sukses selalu buat keluarga besar PMKP-FH Untan. Tuhan Yesus Memberkati.”

“Haii semua, Kasi saran sedikit boleh yaa. Buat saudara-saudaraku yang

akan melanjutkan kepengurusan harus lebih semangat yang ya dalam

pelayanannya, perbaiki PMKP kita rangkul semua saudara-saudara kita yang

mungkin selama ini kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan PMKP. Pokoknya

semangatt deh buat kepengurusan yang baruuuu. Jbu..”

“Selama menjadi pengurus ada senang ada sedih ada susahnya, senangnya karena dengan jadi pengurus ini aku bisa belajar buat lebih berkomitmen dalam melayani Tuhan. Trus bisa lebih kenal sesama pengurus dan anggota yang ada di PMKP-FH. Sedihnya karena setiap mengambil komitmen melayani pasti ada saatnya kita sendiri memiliki pergumulan yang berat. Cuma semua bisa dilalui karena masukan-masukan dari teman-teman pengurus juga. Trus juga bisa mengajak setiap anggota-anggota untuk turut serta dalam persekutuan dikeluarga kecil kita PMKP-FH (PF, PAF, dll).

Kalau pesannya buat PMKP-FH semoga lebih baik lagi dalam proses melayani khususnya di Fakultas Hukum. Untuk pengurus kedepannya semoga membawa PMKP-FH lebih dikenal dikalangan universitas kita.”

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 17: Warta online2

“PMKP-FH adalah wada persekutuan bagi mahasiswa kristen di

Fakultas hukum. Bagi kami PMKP-FH adalah satu keluarga dimana kita

saling berbagi dan membangun, baik secara moral maupun spiritual. Di

dalam keluarga itu pasti selalu suka maupun duka, namun itulah keluarga.

Semoga PMKP-FH semakin menjadi garam & terang di kampus dan

masyarakat dan dapat terus berjuang dalam pelayanan mahasiswa.”

“Kesan : Awal dipilih untuk menjadi bagian dari kepengurusan

PMKP-FH periode 2013-2014, saya tidak menyangka karna saya

merasa tidak memiliki nilai plus dibandingkan teman-teman

diangatan saya yang lainnya. Ditempatkan di komisi do’a pun diluar

pemikiran saya yang dimana saya merasa akan ditempatkan di

komisi persekutuan. Menjadi pengurus, make me have responsible,

committed and a major challange untuk menjalankan roda

kepengurusan bersama-sama selama setahun ini. Saya bersyukur

kepada Dia yang menguatkan saya, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita

karena ia menganggap saya setia dan mempercayakan pelayanan

ini kepadaku.

Pesan : Tetaplah setia! Kerjakanlah bagian kita dengan setia dan

lihatlah, Tuhan akan mengerjakan bagianNya sempurna, So, don’t

Forget to Ora Et Labora, and God Belss You Guys ”

“Turut ambil bagian di dalam kepengurusan banyak hal-hal

yang terjadi seperti membuat warta ini salah satunya,

mempublikasikan even-even terbaru PMKP-FH,

mendokumentasikan kegiatan, dan juga menghubungi anggota-

anggota yang masih aktif, maupun alumni, kadang hal-hal

menyenangkan terjadi, terkadang hal yang sedikit kurang pas di

benak kita juga terjadi, tergantung bagaimana menyikapi hal

tersebut. Banyak pendapat yang berbeda-beda, tapi itulah yang

dikerjakan. Bisa dibilang pengalaman kerja hahaha, jadwal yang

juga bisa rusak karena deadline yang semakin sempit, untungnya

banyak support dari sekitar yang mendorong kita untuk tetap

mengerjakannya.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 18: Warta online2

Tidak ada penyesalan selama menjalani kepengurusan 2013-2014

karena kita bisa belajar dari berbagai sudut pandang,

bagaimana dulu sebelum menjadi pengurus, dan bagaimana

sesudah menjadi pengurus, dibilang ada spesialnya, tidak juga itu

tergantung bagaimana kita menyikapinya lagi.

Untuk kepengurusan berikutnya, ibarat tukang tambal ban,

dimana hal-hal yang kurang pada kepengurusan sebelumnya

dapat di tambahkan pada kepengurusan berikutnya.”

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 19: Warta online2

Celoteh Alumni Pmkp

(Oleh Kak Wike Nababan, SH)

Sebuah persekutuan itu adalah sebuah rumah dimana kita dapat bertumbuh. Apanya

yang bertumbuh? Kedewasaan imannya. Bahkan punya dampak yang dapat “meledakkan”

(baca: memberi pengaruh positif) dunia, apabila iman yang bertumbuh itu terintegrasi

bersama bidang ilmu yang ditekuninya.

Persekutuan mahasiswa juga bukan melulu tentang bernyanyi sambil tepuk tangan

memuji Tuhan. Tetapi menjadi sebuah ibadah yang menyatu dalam keseharian hidup.

Artinya segala hal yang “menempel” pada kita, baik status sebagai mahasiswa, anak,

masyarakat, teman/sahabat, pengurus/pelayan, bahkan hanya sebagai jemaat itu

seharusnya digunakan untuk memuliakan Allah. Bukan memuliakan diri, bahkan menjadi

alat untuk “show up” dengan kapasitas yang dimiliki.

Serta, persekutuan mahasiswa yang baik seharusnya menjadi wadah di mana setiap

pribadi di dalamnya diberikan ruang untuk dapat mengembangkan karunia dari Tuhan dan

digunakan agar kembali memuliakan Dia.

Saya merindukan PMKP-FH menjadi rumah yang demikian. Setiap orang bisa

diterima, asal dengan satu komitmen yang sama. Yaitu, mau mengalami perubahan dalam

diri sebelum menjadi agen perubahannya Allah di tengah-tengah dunia. Sekaligus punya

kerinduan yang sama mengalami Tuhan sebagai pengontrol hidupnya. Maka dari itu, semua

harus dimulai dengan meresponi panggilan-Nya terlebih dahulu. Mentuhankan dan

merajakan Yesus Kristus dalam hidupnya secara pribadi. Sehingga temanteman di dalam

PMKP-FH memahami betapa besarnya kesempatan yang Tuhan berikan. Betapa Dia peduli

dan membuka tangan-Nya selebar mungkin agar kita masuk dalam pelukan-Nya. Bahkan

menjadi alat di tangan kanan-Nya untuk menyatakan kebenaran/ keadilan dan kasih Allah di

manapun berada.

Saya merindukan semakin banyak anak-anak Tuhan dari persekutuan PMKP-FH pada

akhirnya menjadi hakim, jaksa, pengacara, notaris (dan profesi penegak hukum lainnya)

yang sungguh-sungguh menyerahkan hidup dan pekerjaannya secara total untuk berbakti

serta berkarya bagi Tuhan sekaligus sesama.

Dan semua itu dapat terwujud ketika kita memulainya dengan memberi diri dibentuk dalam

rumah kita. Jika memang rumah tersebut belum sempurna, maka hadirlah untuk

memperbaikinya. Jika pembinaan yang kita terima dalam rumah terasa menghikat dan

mengontrol kita, ingatlah jangan sesegera mungkin mengeluh. Karena mungkin bagian

tersebut mengajarkan kita apa artinya disiplin. Sebelum pada akhirnya siap diterjunkan

dalam kenyataan atau tantangan atau godaan hidup yang lebih nyata di luar sana.

Selamat berbakti & berkarya bagi Kristus, teman.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 20: Warta online2

Pokok – Pokok Do’a

Bersyukur

- untuk kasih penyertaan Tuhan

- Kesehatan dan kesehatian pengurus dan anggota

- Senior-senior yang sudah seminar maupun yang akan seminar

- Senior-senior yang akan sidang

- Sudah dilantiknya Dekan Fakultas Hukum Yang baru

- Selesainya Masa kepengurusan 2013-2014

Berdoa

- Pengurus selanjutnya tetap sehati dalam menjalankan semua

prokernya

- Buat anggota PMKP-FH agar dapat menjadi terang

- Buat KK yang ada di PMKP-FH dan yang sudah berkomitmen harus

bertanggung jawab terhadapt komitmennya

- Dekan Fakultas Hukum agar melaksanakan tugasnya dengan baik

- Dosen-dosen, pegawai yang berada di fakultas hukuk agar

menjalankan tugasnya dengan baik

- security kampus agar dapat menjaga keamanan dan ketertiban

fakultas hukum

- Menyongsong Natal 25 Desember 2014 dan Tahun baru 2015

- Keamanan dan Ketertiban dalam Ibadah Natal dan Tahun Baru

- Buat Presiden yang terpilih supaya dapat menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya, visi dan misinya dengan takut akan Tuhan

- Buat kota pontianak semua jajaran dan pemerintahan dari

Gubernur, Walikota, Bupati sampai jajaran Kebawahnya.

- Buat Aparat keamanan supaya dapat menjalankan tugasnya dengan

baik.

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 21: Warta online2

KEPENGURUSAN

BERIKUTNYA !!!

KEPENGURUSAN

BERIKUTNYA !!!

KEPENGURUSAN

BERIKUTNYA !!!

KEPENGURUSAN

BERIKUTNYA !!!

Next even

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 22: Warta online2

DOKUMENTASI

--Suasana Rapat Pengurus PMKP-FH--

Bertempat di Sekretariat PMKP-FH

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 23: Warta online2

--Persekutuan Fakultas-- Bertempat di Ruang X Fakultas Hukum

"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."

Mazmur 127:4

Page 24: Warta online2

PMKP- Fakultas Hukum UNTAN