Top Banner
12

Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

Mar 27, 2016

Download

Documents

GPIA Immanuel

Untuk Kalangan sendiri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009
Page 2: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009
Page 3: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

MINGGU, 29 MARET 2009 HALAMAN 3

CV AJB Rp 5.000.000,00Hengky Halim Rp 2.000.000,00One two six Rp 50.000,00Vanessa Rp 300.000,00------------------------------------------------------Jumlah Persembahan Rp 7.350.000,00===============================

CAMP PENGURUS GPIA MEN'S COMMUNITY (GMC)21 - 22 MARET 2009

PerjamuanKudus

Pada hari Minggu mendatang,5 April, ibadah kita di Perniaga-an akan disertai dengan Sakra-men Perjamuan Kudus. DanMinggu selanjutnya, 12 Aprilakan diadakan di Taman DutaMas. Demikian untuk diketahui.

Bawalah dalam doa syafaat kitabagi kesembuhan saudara/i kitaseiman yang kini sedangmengalami sakit, yaitu:# Gunawan Wibisono - RS

Pertamina# Juliana - RS Pluit# Oey Loan Nio# Debby Lukito# Steven

Sebagai pengucapan syukuratas kasih karunia Tuhan YesusKristus, maka akan diadakanpersekutuan doa syukur, yaitu:# 7 April di rumah kel. Lidia -

Taman Kencana

Untuk satu kali ibadah DoaMalam, Kamis, 9 April dan DoaPuasa, Sabtu, 11 April diliburkankarena adanya ibadah Paskah.Tuhan memberkati.

Dihimbau kepada jemaat untukmengadakan Doa Puasa Mas-sal, pada hari Kamis, 9 Apriluntuk merenungkan penderitaanKristus saat-saat menghadapipenyaliban.

IBADAH MALAM GETSEMANIKamis, 9 APRIL pukul 18.30 wib di GPIA Perniagaan

Malam Getsemani adalah malam terakhir sebelum penyalibanKristus Yesus. Marilah kita bersama-sama bersekutu, mengenangkembali bagaimana pergumulan doa-Nya di Taman Getsemani

dan bersyukur atas kasih serta pengorbanan Kristus.

IBADAH JUMAT AGUNGJumat, 10 APRIL disertai dengan Perjamuan Kudus

PERNIAGAAN (Pk. 07.00 , 10.00 & 17.00 wib)DUTA MAS (Pk. 08.00, 10.00, 17.00 wib)

IBADAH PASKAHMinggu, 12 APRIL

a GABUNGAN (Pk. 06.00 wib & Pk. 09.00 wib)a Pkl. 12.00 wib Baptisan Air di Gereja Taman Duta Mas

Sabtu, 11 Aprila Pkl. 10.00 wib - Tunas Remaja di Gereja Taman Duta Masa Pkl. 10.00 wib - Sekolah Minggu di Aula Taman Duta Mas

a Pkl. 18.30 wib - Paskah Pemuda/Remaja

Team Glory Haleluya Shalom ShekinahLeader Ferry Obaja Dahlia AntoAnggota Bintang Michael T. Anna Edward

Hendry Rudy Olivia Tony AngEsther Betty Sari YohanesLolo Fenny Yovanie Cing CingMargaret Joice Julius ChristinawatiRani Novi Philip GraceStella Susanti Tjandra W. RikaThai Thai Susilawati Yudi Yenita

TEAM PRAISE & WORSHIP PERNIAGAAN, efektif per 1 April

HADIRILAH!!!!!!!!!

DOA PUASA

DILIBURKAN

Persembahan untuk PaskahHB Rp 500.000,-

Page 4: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

MINGGU, 29 MARET 2009 HALAMAN 4

Yehezkiel adalah nabi yang hidup ditengah-tengah bangsa Israel, yang beradadalam pembuangan di Babilon. Pada wak-tu itu ia sedang bersenang-senang secarapribadi dan ia tidak mau mempedulikankeadaan bangsanya yang sedang dalampenderitaan. Tetapi Tuhan memilihnya danmemanggilnya untuk melaksanakan pe-kerjaanNya.

Yehezkiel begitu gembira karena Tuhanberbicara kepadanya. Dalam Yeh 2:1-10ia melaporkan pengalamannya bertemudengan Tuhan. "FirmanNya kepadaku:'Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri,karena Aku hendak berbicara dengan eng-kau." (Yeh 2:1)

Mengapa Yehezkiel tidak dipanggil de-ngan namanya seperti Samuel, "Samuel,Samuel!" Mengapa ia hanya disebut 'Hai,anak manusia!'? Karena Tuhan ingin me-ngingatkan Yehezkiel bahwa ia juga manu-sia yang mempunyai tanggung jawab atasmanusia lain. Sebelumnya ia seorangyang tidak peduli dengan keadaan oranglain, tetapi di sini Tuhan ingin mengingat-kan tanggung jawabnya atas orang lain.Karena itu firman Tuhan ini juga berlakubagi setiap orang yang merasa dirinyamanusia. Kalau saudara merasa sebagaiketurunan Darwin, yang nenek moyangnyaada di Ragunan, firman Tuhan ini tidakberlaku bagi saudara. Tetapi kalau saudaramerasa sebagai manusia, maka firman inijuga untuk saudara.

"Hai anak manusia, bangunlah danberdiri, karena Aku ingin berbicara denganengkau." Tuhan ingin berbicara kepadaYehezkiel tetapi ada satu syarat, yaitu 'ba-ngunlah'. Tuhan tidak akan berbicara deng-an orang yang tidur. Tuhan tidak akan ber-bicara dengan orang yang duduk-duduksantai, tetapi Ia mau berbicara kepadaorang yang bangun dan berdiri.

Saudara bayangkan kalau seorangprajurit sedang berbicara dengan atasan-nya, ia selalu berdiri dengan sikap sempur-na, bangun dan berdiri. Karena itu, saatini, kalau saudara ingin Tuhan berbicarakepada saudara, bangunlah dari rohanimuyang tidur dan berdirilah dengan sikap si-ap menerima perintahNya. Hanya kepadaorang yang bersikap seperti ini Allah mauberbicara. Sudah siapkah saudara mende-ngar suaraNya?

Banyak orang Kristen yang membacaAlkitab tetapi tidak merasakan bahwa Allahsedang berbicara kepadanya secara priba-di, karena ia tidak dalam sikap bangundan berdiri. Saya tidak menyarankan kepa-da saudara untuk berdiri setiap kali mem-baca Alkitab. Tetapi sikap hati dan sikaphidup saudara yang bangun dan berdiri.Kalau saudara belum siap bangun danberdiri, Tuhan belum akan mengutus sau-dara.

Ketika Yehezkiel bertemu Tuhan, rohyang menghidupkan itu dikembalikan ke-padanya. "Sementara Ia berbicara denganaku, kembalilah rohku ke dalam aku danditegakkan-nyalah aku." (Yeh 2:2) Rohyang hilang pada waktu Adam jatuh kedalam dosa, dikembalikan lagi. Dan rohitu menegakkan imannya kembali. Sauda-ra, kalau bukan oleh karena Roh Kudusmaka iman kita tidak akan bertahan. Sau-

dara akan bertahan dengan pengetahuansaudara? Tidak bisa! Saudara mau berta-han dengan banyak berpuasa dan ber-doa? Itupun tidak bisa! Tetapi hanya deng-an kekuatan Roh Kudus, saudara dapatdikuatkan dan ditegakkan.

Siapakah yang dapat terus bertahandengan kekuatannya sendiri? Tidak ada!Suatu kali saudara akan merasa lemahdan tidak dapat berbuat apa-apa. Padawaktu saudara berkumpul bersama danmenyanyi ramai-ramai) saudara merasakuat. Tetapi pada waktu sendiri, di situlahpergumulan saudara yang sebenarnya,di situ akan terbukti apakah saudara akantetap bertahan dalam iman saudara.

Setiap orang membutuhkan Roh Kudussupaya kuat. Kebutuhan ini bukan hanyauntuk orang Pantekosta atau orang kharis-matik saja, tetapi untuk semua orang per-caya. Karena itu saudara juga perlu mene-rima kuasa Roh Kudus itu.

Ketika Yehezkiel bertemu dengan Allah,ia merasa senang sekali dan mungkin me-rasa sedikit sombong rohani karena Allahberbicara kepadanya secara pribadi. Bebe-rapa hamba Tuhan, yang mendapat karu-nia dari Tuhan, sering merasa lebih hebatdaripada yang lain. Tetapi Tuhan tidakberhenti sampai di situ. Setiap pertemuandengan Tuhan pasti ada akibatnya. DalamYeh 2:3 Tuhan berfirman "Hai anak manu-sia, Aku mengutus engkau!" Yehezkielyang dulunya merasa bangga karena Allahsudah berbicara dengannya, sekarang di-beri satu tugas khusus. Kalau saudaramendapat satu karunia surgawi, itu berartibahwa Allah mempunyai satu maksud un-tuk mengutus saudara kepada orang ber-dosa, bukan untuk sok-sokan. Allah mem-berikan karuniaNya untuk memperlengkapisaudara bagi tugas pelayanan supayasaudara berjalan dengan kuat kuasaNya.

Ketika diutus Yehezkiel menurut sajakarena merasa akan diutus ke daerahyang basah. Rupanya bukan hanya tukangpajak saja yang kenal daerah basah, tetapijuga hamba-hamba Tuhan. Karena itu Ye-hezkiel merasa senang. "Tuhan mengutussaya. Tidak apa-apa. Saya jadi utusan Tu-han, saya senang." Tetapi Yehezkiel mera-

sa sangat terkejut ketika Tuhan mene-ruskan firmanNya, "Aku mengutus engkaukepada bangsa Israel, kepada bangsapemberontak yang telah memberontakmelawan Aku." Yehezkiel berpikir-pikir danbergumul dalam hatinya, "Allah saja dila-wan, apalagi aku." Dia merasa sangat su-sah dan ingin tawar-menawar dengan Tu-han. Ia berpikir-pikir, "Aku diutus kepadabangsa pemberontak, tidak apa-apa asalcaranya, pendekatannya dan komunikasi-nya terserah kepadaku. Nah demi toleransidan demi keselamatan jiwaku, aku tidakakan berkata apa-apa. Aku hanya maumenunjukkan sikap hidupku yang taat ke-pada Allah; tidak mencuri, tidak membu-nuh, tidak berdusta, pergi berbakti ke baitAllah, ya cukup begitu saja. Aku tidak maucerita macam-macam, nanti berbahaya."

Tetapi Tuhan tahu isi hatinya. Allah ta-hu jalan pikirannya, sehingga dalam ayat4 Ia berfirman "Aku mengutus engkau danharus kaukatakan kepada mereka: Begini-lah firman Tuhan Allah." Wah, rupanya ti-dak cukup hanya bersaksi melalui hidup-nya saja, tetapi juga harus berkata tentangfirman Tuhan.

Yehezkiel merasa bingung dan berban-tah dengan Tuhan lagi dalam hatinya, "Ya,Tuhan. Aku mau berbicara kepada merekatentang firmanMu. Tetapi hanya kepadaorang yang mau mendengar saja. Bagiorang yang tidak mau mendengar, akutidak usah berbicara apa-apa."

Sekali lagi Tuhan dapat membacapikirannya sehingga dalam ayat 5 Ia me-neruskan firmanNya, “Berbicaralah kepadamereka yang mau mendengarkan maupunyang tidak, supaya mereka mengetahuibahwa ada nabi di tengah-tengah mereka."Tugas seorang nabi adalah membongkardosa dan menunjukkan dosa seseorang.Sekarang banyak hamba Tuhan yang tidakmau membongkar dosa. Pada waktu me-nyampaikan firman Tuhan ia melihat dulusiapa yang hadir. Kalau yang hadir seorangrentenir, maka ia tidak akan berbicara ten-tang rentenir. Kalau yang hadir seorangyang senang pergi ke night club, ia tidakmau menyinggung-nyinggung tentangnight club. Kalau jemaatnya pengusahatembakau, ia tidak mau membicarakantentang rokok. Jadi dalam berkotbah, iamelihat dulu siapa yang hadir. Tetapi Tuhanmenegaskan dalam firmanNya bahwabangsa ini harus tahu, ada seorang nabidi tengah-tengah mereka.

Yehezkiel merasa sangat takut danmerasa menyesal telah bertemu denganTuhan. "Kalau tahu bakal begini, aku tidakmau bertemu dengan Tuhan." Firman Tu-han ini bukan hanya bagi Yehezkiel saja,tetapi bagi semua orang yang mendengarfirmanNya karena Ia berfirman, "Hai anakmanusia!"

Ketika Yehezkiel dalam kecemasandan ketakutan, Tuhan berfirman, "Jangan-lah takut melihat mereka maupun mende-ngarkan kata-katanya, biarpun engkau ditengah-tengah onak dan duri dan engkautinggal dekat kalajengking. Janganlah ta-kut!" Allahlah yang menjamin. Bukan ma-nusia! Kalau manusia, ia akan lari kalaumelihat bahaya sedang mengancamnya.Yang menjamin Tuhan sendiri.

Onak dan duri itu diam. Kalau kita me-nginjaknya, yang salah itu kita, karena ku-rang berhati-hati. Onak dan duri dapat di-

YEHEZKIEL UTUSAN ALLAH

Page 5: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

MINGGU, 29 MARET 2009 HALAMAN 5

hindarkan. Lain halnya dengan kalajeng-king, ia tidak diam, tetapi berjalan ke sanakemari untuk mencari mangsa, la menggi-git orang-orang dan lari. Ia memfitnah sa-na sini kemudian lari. Kalajengking itu ber-bisa mulutnya karena ia senang menye-ngat. Saudara, hati-hati! Jangan mau men-jadi kalajengking yang menyengat orang-orang dengan perkataanmu.

Tuhan menjamin utusanNya dalam ke-adaan apapun. Tetapi karena merasa tu-gasnya sangat berat dan penuh resiko,Yehezkiel bermaksud untuk mengundur-kan diri. Ia mau lari dari tanggung jawab.Tetapi sebelum ia lari, Allah berfirman ke-padanya, "Hai anak manusia, dengarlahapa yang Kufirmankan kepadamu; jangan-lah memberontak seperti kaum pembe-rontak ini." Janganlah memberontak! Tu-han tahu banyak orang yang memberontakkepadaNya ketika mereka melihat kesu-sahan. Tetapi saudara, janganlah membe-rontak terhadap apa yang sudah Tuhanbebankan kepadamu.

Setelah itu Tuhan berkata, "Nganga-kanlah mulutmu dan makanlah apa yangkuberikan kepadamu." Jangan makan ma-kanan yang tidak berasal dari Tuhan. Teta-pi kalau Tuhan yang memberi makanan,kita harus cepat-cepat mengangakan mu-lut kita. Ada orang yang mau makan sambiltutup mulut. Ini seperti anak kecil yangmau makan obat. Satu-satunya cara supa-ya ia dapat makan hidungnya harus kitapencet supaya mulutnya menganga. TetapiTuhan tidak mau memaksa kita. Ia maukita dengan suka rela membuka mulut kitadan memakan makanan yang disediakan-Nya, yaitu firmanNya.

Setelah itu Yehezkiel melihat tanganyang terulur kepadanya dan dalam tanganitu terdapat gulungan kitab yang terben-tang di hadapannya. Yehezkiel diberi ma-kan gulungan kitab. Tetapi sebelum itu di-makannya, gulungan kitab itu dibentang-kan di hadapannya. Hal ini penting sekali.Firman Tuhan harus dibentangkan lebihdulu sebelum dimakan. Maksudnya adalahsupaya kita tahu konteksnya lebih dulu.Semua firman Tuhan dalam Alkitab bersifatKristosentris. Artinya berpusat pada Kristusdan sejarah penyelamatanNya. Mukjizatterjadi dalam konteks keselamatan, supayaorang yang melihat menjadi percaya danbertobat. Mukjizat tidak dipakai Tuhan un-

tuk demonstrasi. Itulah sebabnya Tuhanmenolak permintaan orang Yahudi untukmengadakan tanda ajaib sebagai demons-trasi. Tuhan mengadakan mukjizat dalamkonteks sejarah penyelamatan dan sesuaidengan kuasa-Nya yang tidak terbatas.Banyak orang yang ingin menyembuhkandengan kuasa Tuhan, tetapi dengan ru-musan-rumusan. "Air putih ini sudah didoa-kan. Nanti jam 12 malam tepat kamu mi-num. Sebelum minum ucapkan dulu'Talitakum' baru minum." Itu namanya du-kun Kristen! Allah bertindak dengan kuasa-Nya yang tidak terbatas, tetapi semua ha-rus berhubungan dengan sejarah penyela-matan.

Gulungan kitab yang akan dimakanoleh Yehezkiel itu ditulisi timbal balik dandi sana tertulis nyanyian, ratapan, keluhkesah dan rintihan. Firman Tuhan itu bersi-fat timbal balik. Apa yang kita sampaikanitu juga berlaku bagi kita sendiri. Kalau je-maat harus bertobat maka hamba Tuhanitu juga harus bertobat dulu. Kalau jemaatharus bayar perpuluhan maka hamba Tu-han itu harus bayar perpuluhan juga.

Gulungan kitab itu berisi nyanyian, ra-tapan, keluh kesah dan rintihan. Begitulahpergumulan hamba-hamba Tuhan. Ka-dang-kadang ada nyanyian, kadang-ka-dang ada ratapan dan keluh kesah, dankadang-kadang ada rintihan. Kadang-ka-dang kekurangan, misalnya tidak punyasabun mandi. Mau cerita kepada jemaatmalu. Itulah rintihan-rintihan. Jadi penginjilitu enak. Gajinya 30 hari ditambah premicemoohan, ejekan, fitnahan dan gerutuan.Apakah saudara siap menerima itu se-mua?

Di samping kepahitan itu ada juga nya-nyian. Saudara tahu makanan Yahya Pem-baptis? Belalang dan madu hutan! Bela-lang Timur Tengah itu pahit sekali dan ma-dunya manis sekali. Itulah makanan ham-ba-hamba Tuhan. Sekali-kali dia makanyang pahit, tetapi kemudian Tuhan berikanyang manis supaya ia sehat dan kuat kem-bali.

Jadi kalau saudara merasakan kepahit-an, jangan cepat-cepat putus asa. Tuhanpasti menyediakan madu yang manis dibelakangnya. Hal ini dapat menjadi pe-gangan kita.

Suatu kali saya bersama brur Theopergi menginjil. Kami merasa senang se-

kali karena ada banyak jiwa yang bertobat.Ketika kami akan ke Semarang, kaki brurTheo terjepit ban mobil. Yang memegangsetir seorang pendeta dan ia tidak tahubahwa kaki brur Theo tertindih ban mobil-nya. Ia tenang-tenang saja. Pada saatyang sama ban mobil itu bocor dan kem-pes sehingga tidak bisa berjalan. Baru se-telah diteriaki, mobil itu dijalankan, tetapikaki brur Theo sudah terlanjur sakit dankukunya biru-biru. Ia merintih-rintih kesakit-an. Baru kali itu saya melihat seorangpenginjil merintih. Ketika sepatunya dibukasaya lihat kukunya biru-biru. Saya cukupsedih dan kasihan. "Nanti pimpin puji-pu-jian, tidak bisa lincah lagi nih," pikir saya.Mau pimpin pujian, kakinya pincang satu,kan tidak enak. Mau mendoakan untukkesembuhan orang lain, tetapi kakinyasendiri sakit, kan lucu. Karena itu kamibersehati berdoa dalam nama Yesus.Sorenya selesai mandi, kakinya yang biruitu sudah pulih seperti biasa.

Tuhan memang sengaja membiarkankita merintih, tetapi tidak lama kemudianIa akan memberikan nyanyian kepada ki-ta. Pertama pahit dulu, tetapi di belakang-nya kita akan merasakan kemanisan. PujiTuhan. Ia baik! Karena itu biarlah kitamempersiapkan diri kita untuk menjadiutusan Tuhan yang memberitakan kabarkeselamatan itu kepada bangsa ini.

Jusuf Roni

Rahasia Sukacita KehidupanRahasia mengalami sukacita hidup dari

teladan pengalaman hidup Paulus bukanhanya dalam hal kepekaan melihat danmenghargai orang lain… melainkan jugadalam mengerti kebutuhan orang lain danmeletakkan kepentingan orang lain di ataskebutuhan/kepentingan pribadinya. Inisangat bertentangan dengan paparan hi-dup di sekitar kita yang cenderung menim-ba sukacita ketika menemukan kehebatan,keunggulan, kelebihan diri dibanding oranglain. Dan yang lebih membuat nelangsaadalah harus bisa menemukan jawabanatas kepentingan/kebutuhan pribadi seba-gai kunci kebahagiaan hidup, walau harusmengorbankan kebutuhan/ kepentinganorang lain, atau membuat orang lain men-derita.

Ketika Paulus mengetahui jemaat Filipimengkhawatirkan keadaan Paulus, Paulus

memutuskan untuk segera mengirimkanTimotius yang sudah seperti anak bagi hi-dup dan pelayanannya. Ini dilakukan demimemberi penghiburan dan kekuatan padajemaat Filipi (2:19,23). Ketika perihal sakit-nya Epafroditus membuat jemaat khawatirdan mungkin kecewa terhadap Epafrodi-tus, Paulus merawat, mendoakan, danmembela Epafroditus. Lalu karena mem-pertimbangkan kebutuhan dan keadaanEpafroditus, Paulus mengizinkan Epafro-ditus pulang ke Filipi sebagai orang terhor-mat, bukan pecundang (2:29). Ternyatadi dunia ini masih ada, dan bisa jadi ba-nyak, orang yang bisa melakukan danmemberikan yang terbaik bagi orang lain,menanggalkan kepentingan pribadinyademi orang lain. Dan mereka tetap bisabersukacita. Benarlah rahasia yang disak-sikan Alkitab: Ada sukacita yang lebih be-sar dalam memberi daripada menerima.Seorang teman menceritakan pengalam-

annya ketika bersukacita sampai ia ber-tingkah seperti anak kecil yang menda-patkan keinginannya. Bukan karena iamendapatkan sesuatu, melainkan karenaia bisa memberikan yang terbaik dan ter-nyata itu berguna dan menjawab kebu-tuhan orang lain.

Selama ini apa alasan sukacita Andadalam hubungan dengan sesama?

a. Ketika orang lain melakukan danmemberikan yang terbaik, atau ketika An-da melakukan dan memberikan yang ter-baik pada sesama?

b. Bisakah Anda juga bersukacita ketikamelihat seseorang (teman/rekan kerja/sa-habat Anda) memberi dan melakukan yangterbaik bagi orang lain (bukan Anda)?

Coba buat proyek "be and do the best"karena Kristus bagi orang lain yang telahTuhan tempatkan dalam lingkaran hidupAnda akhir-akhir ini.

Lily Efferin

Page 6: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

PERPULUHAN788/M-GPIA/99A & YAGUS & HENNIEALI SUDARMINAMICO PRIMARASAANEZANTHONIE WIJAYAAPARAVE & NOAHBETTYCFEDCDENNY RUDIYANTODEWI INTENDEWI PLASTELY SUKWANTIFIERONTA SIMBOLONHANYA INI TUHANHARRYHENKY TIONARDOIREDURIWANJAP LIE YINJG02JG11JHJOGS/HIJULIANKNTKTL 12L30ALGKGLH (UK)LIDIA GOUW ING HOIALIE SUHARDILIE WANTOLIEM LIAN KIM

LILIAN CHANDRALILYLND 150780LNMKLPKLUCIANALUSY GMELINDA CMIEKE SULISTYA DEWIMILKA POLINAMNMULIADI SNANY EFFENDYNATALIANATHANAELNFNGO LIOK ITNNNN 0394NN 0526NN 0548NN 0714NN 0735NN 0742NN 0745NN 0781NN 0931NN 1099NN 1248NN 1251NN 1254NN 1360NN 1376NN 1444OKNONE WHO LOVE JESUSONG SIOE HOAPAULUS BPL

POS PI JELAMBARR & HRENO EDDYSAKHA NANDASAMUELSHELASINTA ARISANISLD 27SML 11SOEMANTRISUGIMANSUHENDRASUNARDISUTIKNOTAN TJHAI PITHE BLESSED TANSTJOKROHANDOKOWIDJAJATSFTSHTVVELLA SETIAWANWRCCYASINTAYOHANA SYUDHIYYY

VIA BANKCENDRIYANI LIMERINAWATY ISKANDARESTER KRISLIFEMMYLIAGINA SUGIARTIHENDRY HALIM JAYAHO EDY SUSANTO (2)NNOKTAVIANUSPETER

SUSI RINATAN MIMIYOHANES RYULIANA IRMAWATI S

SYUKURABUNBICUNG + FITRIBONG KHIAN HIN (2)CHRISTABELLAELISABET TIMELDA AJEREMY AMADEUSLIDYA S KANDOUNN (VIA BANK)NNOEY TEMMYHONE WHO LOVE JESUSRASYA LIE

DIAKONIANN

SENIN, 30 MARETAgus RiantoErni EryantiEttie KodriwatiEunike YolandaGunawanJayadiKim SuiMariana BudiawanRatna SusantiSiauw Hwee AnSiauw Siu HoaSuheni (Tan Tjen Nio)SusyanaWie WieYoseph Cahya L.

SELASA, 31 MARETChristinaChristy Syehan TanDonna Br. SimbolonDonny TanujayaFX Joeanda HoetamaJo Sui KieJohanesKarmelina KusnandarMagdalena GunawanMaria S. KurniawanRifkalianaRossa KomalaTaurina BarlianTjen Tjhun Fei

RABU, 01 APRILChiang Kim GiokConny TandeanDjony KarduniEffendi SandjayaErnieHelena WijayaHenny Alvina ChrisnadiLauw Kha Tuan/Lina

Lie Tyin MeyLussyMaria CiciliaSimanSuhartiTan SusiYap En Lin

KAMIS, 02 APRILHariyantoHartono JayaHo GieMandandiRomauli SimanjuntakRudy KurniawanSelvy StiawatiSuryadiSusanti DewiWong Weng KwongYani Herawati

JUMAT, 03 APRILAdi NalaprayaAnthomasAprianto SimonCun HoaHeni SupandiHo Kok TjiangIvan GunawanListyawati S.Matinus Titi SamudraMayaNiken Prihatini ThendyPang Gam PangTjan Tek KayTjoei JohanYezak Suari Ashadi

SABTU, 04 APRILAntoBuinen MikhaelDjie Boen Pin

FatmawatiHariman SandjajaHo Sun JuiJanes LuisKarianto IskandarLauw Tommy SantosoMagdaliaRyyonSandySujantiWidya Sari GunawanWong Siu Mei

MINGGU, 05 APRILCharles Ridwan P.SinagaEllysie WijayaFreddy Wijaya (Akhiong)Giok IngGunawanGunawan HariyonoHam Je LingHendraJatiKevin Aryo PutraLauw LiyanaLie Yuslim AriesandiMariaRiky JakupRudy Harlan SiahaanSarwa GunawanSuatmo MargonoSurjono SentiMatondangTjandra NengsihTjin NioTuti Mariani SetiawanVivin Waty

SENIN 30 MAR MARKUS 4:30-34Perumpamaan tentang bijisesawi.

SELASA 31 MAR MATIUS 13:1-23Perumpamaan tentang seorangpenabur.

RABU 01 APR MATIUS 13:24-30Perumpamaan tentang lalangdi antara gandum.

KAMIS 02 APR MATIUS 13:31-35Perumpamaan tentang bijisesawi.

JUMAT 03 APR MATIUS 13:36-43Penjelasan perumpamaantentang lalang di antaragandum.

SABTU 04 APR MATIUS 13:44-46Perumpamaan tentang hartaterpendam dan mutiara yangberharga.

MINGGU 05 APR MATIUS 13:47-52Perumpamaan tentang pukat.

· Abun· Hengky Halim· JT· Kantin· Lim Sai Boi

TUGAS PADUAN SUARAPERNIAGAAN I : PS HOSANA IPERNIAGAAN II : PS MARANATHA IPERNIAGAAN III : PS MARANATHA IIDUTA MAS I : VG JOYFULDUTA MAS II : PS HOSANA IIDUTA MAS III : PS IMMANUEL JR

MINGGU, 29 MARET 2009 HALAMAN 6

Pohon AnggurKetika Nuh menanam anggur, setan

melihatnya dan dengan rasa ingin tahu se-perti biasanya, dia mendekati Nuh danbertanya, “Apa yang sedang kau tanam?”

“Pohon anggur”, jawab Nuh.“Apa gunanya pohon itu?” tanya setan

penggoda“Buahnya,” jawab Nuh, “Enak dipan-

dang dan lezat rasanya. Manusia bisamembuatnya menjadi minuman keras danmenganggap bisa membahagiakan hatiorang.”

“Kalau begitu,” gumam setan, “sayaakan membantumu.”

Maka setan mengorbankan satu ekordomba, membunuhnya, menumpahkandarahnya di dalam lubang tempat angguritu ditanam. Dia juga melakukan hal yangsama dengan Singa, Monyet dan Babi.Dan karena itulah pohon anggur itu dapattumbuh subur.

Sejak saat itu, bila seseorang minumsedikit anggur, ia akan menjadi semanisdan menyenangkan seperti domba. Jikaia menambahkan dosisnya, ia menjadi se-kuat dan sekasar singa. Jika terus menam-bah dosisnya, ia akan menjadi sebodohmonyet. Dan, jika ia tidak berhenti minum,dia akan menjadi seperti babi.

Page 7: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

IBADAH UMUM PKL. 10.00 WIBMinggu, 5 April 2009

Pimp. Pujian : Ny. MustikaTim Singer : HaleluyaDoa Firman : Sdr. WijayaPersembahan :Lantai II: Ny. Syenny & Ny. Lisye

Ny. Liani & Ny. EllianaNy. Ruth Etty & Ny. RachelNy. Achin & Ny. Ita N.

Penyambutan: Ny. Achin & Ny. EllianaLantai III: Ny. Christine & Ny. Ribkah

Ny. Yulie K. & Ny. EunikeNy. Titin & Ny. Leony

Penyambutan: Ny. Titin & Ny. LeonyLantai IV: Sdr. Halim & Ny.

KOMISI WANITA PKL. 15.00 WIBSelasa, 31 Maret 2009

Pimp. Ibadah : Pdm. Hanna TomasowaFirman Tuhan : Pdt. TrifenaP U J I A N : Christine K.Singers : Tjiu Hua & EllianaDoa Firman : Lily K.Persembahan : Sinta H. & Lie Lian Nio& Penyambutan : Wing King & Wiwin

IBADAH PRIA PKL. 19.00 WIBSelasa, 31 Maret 2009

Koordinator: Irwan RaemaWorshipleader: Andreas Tan

Singers:Budi Harianto, Andre WJ, Tony Ang,

BintangnaDoa Firman: Sumanto

Firman Tuhan: Pdt. Otniel LumowaPersembahan: Suhenda & Apo Sumantri

Iwan S. & Benny FalensaPenyambutan: Apo Sumantri & Benny F.

IBADAH UMUM PKL. 17.00 WIBMinggu, 5 April 2009

Pimp. Pujian : Sdr. Untung TSTim Singer : ShekinahDoa Firman : Pdm. Hanna TomasowaPersembahan : Sdr. A Soei & Ny.

Sdr. Amos & Ny. Sdr. Petrus & Ny. Sdr. Charles & Sdr. Anjar

Penyambutan : Sdr. Petrus & Ny.

DOA MALAM PKL. 22.00 WIBKamis, 2 April 2009

Koordinator : Pdm. C. TomasowaFirman Tuhan:Session I : Pdt. Otniel LumowaSession II : Sdr. Kollis Napitupulu

MALAM KESAKSIAN & SABDAKamis, 2 April 2009 PKL. 18.30 WIB

Pimp. Pujian : Sdr. Reggie TSTim Singer : ShalomFirman Tuhan : Pdt. Otniel LumowaDoa Firman : Sdr. Kolis NapitupuluPersembahan : Sdr. Eddy S. & Ny.

Sdr. Jimmy Gazali & Ny. Pdm. Aswin A. & Ny. Ny. Cora Evawati & Ny. Rachel

Penyambutan : Sdr. Eddy S. & Ny.

IBADAH UMUM PKL. 08.00 WIBMinggu, 5 April 2009

Pimp. Pujian : Ny. Magdalena BudhiTim Pemuji : HaleluyaDoa Firman : Sdr. AndreasPersembahan di aula lt. III: Sdr. Irwan Suryanata & Ny. Sdr. Haris Sugio & Ny. Sdr. Soegianto Wiradjaja & Ny. Ny. Marta & Ny. Maria Sdr. Frans Theodore & Ny. Sdr. Hanny Wijaya & Ny. Sdr. Han Eko Gunadi & Ny. Sdr. Sudi Tjendra & Ny. Sdr. Rusli Mallyan & Ny. Sdr. Suhenda & Ny. Sdr. Yohanes Sumardi & Ny. Sdr. Tommy & Ny. Sdr. Yoyo Yohanes & Ny. Ny. Tan Tju Yin & Sdri. Fani Gandawati Sdr. Tanto Rahardjo & Ny. Sdr. Fendi Budiwardana & Ny.Penyambutan di aula: Sdr. Irwan Suryanata & Ny. Sdr. Haris Sugio & Ny. Sdr. Soegianto Wiradjaja & Ny.Persembahan di aula lt. IV: Sdr. Robby Tirtosuryo & Ny. Sdr. Hendry & Ny. Sdri. Nurce & Sdri. Natasha Sdri. Amelia K. & Sdri. Widya Sari G. Sdr. Tono & Ny. Sdr. Andre WJ & Ny. Sdr. Untung D. & Ny. Sdr. Toni M. & Ny. Sdr. Sonny & Sdr. Darmawan Sdri. Devina & Sdri. SiscaPenyambutan di aula lt. IV: Sdr. Robby Tirtosuryo & Ny. Sdr. Tono & Ny.

IBADAH UMUM PKL. 10.00 WIBMinggu, 5 April 2009

Pimp. Pujian : Ny. Magdalena BudhiTim Pemuji : GloryDoa Firman : Sdr. HaryonoPersembahan: Sdr. Abednego & Ny. Sdr. Edi Kusnadi & Ny. Sdr. Iwan Suyatna & Ny. Ny. Iin Rudy & Ny. Tan Siok Hia Sdr. Fahmi Kurniawan & Ny. Sdr. Mesach Darmawan & Ny. Sdr. Yosafat Adiwinata & Ny. Sdr. Tatang Hidayat W. & Ny. Ny. Oey Sian Nie & Ny. Lay Kim Mulyani Ny. Lim Gwat Ho & Ny. Cucu Henda Sdr. Kim Thai Suharja & Ny. Sdr. Marteus Mulja & Ny. Sdr. Lukas Immanuel & Ny. Sdr. Sugi Widjaja & Ny. Ny. Lily H. & Ny. Sriyati H. Sdr. Yahya Saliman & Ny.Penyambutan: Sdr. Abednego & Ny. Sdr. Edi Kusnadi & Ny. Sdr. Iwan Suyatna & Ny.

MALAM KESAKSIAN & SABDAJumat, 3 April 2009 Pkl. 19.00 WIB

Pimp. Pujian : Ny. Caroline TheodoreTim Pemuji : AsafDoa Firman : Sdr. Frans TheodoreFirman Tuhan : Pdt. Otniel LumowaPersembahan : Ny. Sin Meuw & Ny. Lien Hwa

Sdr. Edianto Juana & Ny.Penyambutan : Ny. Lie Sin Meuw & Ny. Lie Hwa

DOA PUASA PKL. 10.00 WIBSabtu, 4 April 2009

Koordinator : Pdm. Hosea BudhiFirman Tuhan : Pdt. Otniel Lumowa

DOA SELAMA IBADAH BERLANGSUNG:

PKL. 08.00 WIBNy. Liana HalimNy. Lily EdiyantoNy. Hanni Kosasih

PKL. 10.00 WIBNy. Lien HoaNy. MonaNy. Tjiong Kim Nio

IBADAH UMUM PKL. 17.00 WIBMinggu, 5 April 2009

Pimp. Pujian : Sdr. Hanny WijayaTim Pemuji : GalileaDoa Firman : Sdr. Budianto SarahiPersembahan : Sdr. Tarida Turnip & Ny.

Ny. Siska & Ny. Lim Mi FongPenyambutan : Sdr. Tarida Turnip & Ny.

DOA PUASA PKL. 10.00 WIBRabu, 1 April 2009

Koordinator : Pdm. Cornelius TomasowaP U J I A N : Ny. Caroline TheodoreFirman Tuhan:Session I : Pdt. Otniel LumowaSession II : Pdm. Suratno

KOMISI WANITA PKL. 16.00 WIBRabu, 1 April 2009

Pimp. Ibadah : RahelFirman Tuhan : Pdt. TrifenaP U J I A N : Pdp. Yunny OngSingers : Noni & Yenny ChDoa Firman : Ruth EttyPersembahan : Beng Nio & Mei Hoa& Penyambutan : Luh Suryani & Melly

IBADAH PEMUDA & REMAJASabtu, 4 April 2009 Pkl. 18.30 WIBWorshipleader: Devan & Christine

Singers: Josiane, Septian, Grace, LindaDoa Firman: Josiane

Firman Tuhan: Pdt. Harry SempulurPersembahan: Suwiesan, Christopher,

Cindy, PutriPenyambutan: Yosua K. & Suwanty

Musik: Delfi, Darwin, Aldo, Erica, CynthiaTambourine : Evi A. & Evi A.

Doa Ibadah: Yudhi & Christiana

IBADAH UMUM PKL. 07.00 WIBMinggu, 5 April 2009

Pimp. Pujian : Ny. MustikaTim Singer : GloryDoa Firman : Sdr. OokPersembahan:Lantai II: Ny. July Chandra & Ny. Lilian

Ny. Linawati & Ny. Thiam FungNy. Lusyana Go & Ny. SusantiNy. Henny T. & Ny. Sulastri SB

Penyambutan: Ny. July Chandra & Ny. LilianLantai III: Ny. Mey Kim &. Ny. Mariani

Ny. Ani Pandiangan & Ny. Yuli HNSdr. Harianto & Ny.

Penyambutan: Sdr. Harianto & Ny.Lantai IV: Sdr. David Kandou & Ny.

IBADAH PEMUDA & REMAJASabtu, 4 April 2009 PKL. 18.30 WIB

Worshipleader : JokoSingers : Yovanie, Angelina, StefanieFirman Tuhan : Pdm. Natanael BudhiPersembahan : Grace, Johan, Stella, SamuelTambourine : Natalia, Tinah, Chris F.Musik : Maria, Cecilia, Ricky,

Reggie, IvanMultimedia : YasaDoa Ibadah : Hendra & Sherleen

MINGGU, 29 MARET 2009 HALAMAN 7

Page 8: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

MINGGU, 29 MARET 2009 HALAMAN 8

Tidak banyak orang menyadari, betapapentingnya peran orang tua untuk mencip-takan anak-anak yang cemerlang danberkenan di hati Allah serta manusia. Sayatidak bermaksud menjelaskan peran orangtua secara terperinci, melainkan sekadarmenunjukkan peran dasar dari orang tua,dalam mendidik anak. Kalau setiap orangtua sungguh-sungguh hidup dan bertindakdalam peran dasar ini, seribu satu perankecil lainnya akan sungguh-sungguh in-dah, memuliakan Allah, menyejahterakanmanusia, dan membahagiakan hidup kelu-arganya juga.

Leo Tolstoy, penulis Rusia yang terna-ma itu berkata, "Everyone thinks of chang-ing the world, but nobody thinks to changehimself” (Setiap orang berpikir untuk meng-ubah dunia, tetapi tidak ada orang yangberpikir untuk mengubah dirinya sendiri).Sadarilah, bahwa hanya orang-orang yangbisa mengubah dirinya sendirilah yang bi-sa mengubah orang lain, mengubah kelu-arga, mengubah anak-anaknya sehinggaterbentuk hidup yang cemerlang sesuaidengan firman Allah. Karena itu, sebelummengubah dunia ini, dengan pertolonganTuhan, ubahlah dirimu sendiri.

Dalam nyanyian ziarah Salomo yangtertulis dalam Mazmur 127:4-5 dikatakan,"Seperti anak-anak panah di tangan pahla-wan, demikianlah anak-anak pada masamuda. Berbahagialah orang yang telahmembuat penuh tabung panahnya dengansemuanya itu. Ia tidak akan mendapatmalu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang." Itu berarti, karak-ter seorang anak ditentukan oleh bagaima-na karakter orang tuanya. Bila orang tua-nya bersikap bagai pahlawan di hadapanAllah dan membentuk anak-anaknya padamasa mudanya, anak-anaknya dapat di-pastikan akan menjadi "anak panah" yangcemerlang. Setiap orang tua akan membe-ri pengaruh kepada anak-anak sebagaigenerasi berikutnya. Itu bukan berarti ha-nya ayah atau ibu, tetapi siapa saja yangberada dalam lingkungan seorang anak,bahkan seorang pembantu rumah tanggasekalipun. Kalau orang tua seorang anakpada masa pertumbuhannya bersikap ce-ngeng, berjiwa lemah, berhati kecil, sikap-sikap itu akan mempengaruhi jiwa anakitu. Sebaliknya, bila orang tua-orang tuadi sekeliling anak itu bersikap tabah, berji-wa besar, penuh dengan iman, pengaruhbaik itu pasti akan melekat pada anak itu.

Betapa buruk akibatnya bagi jiwa anakapabila si bibi, pembantu rumah tangga,menyuruh anak asuhannya lekas masukke rumah karena hari sudah senja. Ia ber-kata, "Lekas masuk, nanti ada penculikbawa karung dan kamu akan dimasukkan-nya ke dalam karung." Sebaliknya, betapaindahnya jiwa si anak, apabila orang tua-orang tua di sekelilingnya memancarkancontoh teladan yang perkasa. Misalnyabila anak itu jatuh, bagaimana sikap orangtua di sekelilingnya?

Cucu saya bernama Vanessa, tinggalbersama orang tuanya di Denpasar, Bali.Satu hari kami bertamasya, berlari-lari ditaman golf yang sedikit miring. Lalu, anakyang pada waktu itu berusia 3,5 tahun ja-tuh terguling di atas rumput. Segera ia

memandang dengan tegangnya ke arahsaya untuk mengetahui reaksi saya atasperistiwa itu. Segera saya memandangbola matanya dan sambil tersenyum kuka-takan, "Kuat, kuat, cucu opa sungguh ku-at." Sambil tertawa, wajahnya yang tegangsegera menjadi rileks, lalu turut tersenyum.Ia memang terkejut ketika jatuh, tetapi ke-tika melihat orang tua di sisinya tabah,kuat, dan tersenyum, anak itu pun menjadiseperti itu pula. Sebaliknya, apabila penga-suhnya menjerit, tegang melihat peristiwaitu, anak itu pun dapat dipastikan akanmenjerit ketakutan dan menangis karenamelihat sikap dan wajah si pengasuhnya.

Karena itu, amatlah penting jika kitamemerhatikan peran setiap orang tua darisikap, perbuatan, dan teladan hidup nyatasehari-hari terhadap anak, karena perbuat-an berbicara lebih nyaring daripada perka-taan.

Dalam 2 Timotius 3:1-5, Paulus menu-liskan peran dan pengaruh dunia terhadaphidup manus'ia di akhir zaman sebagaiberikut:

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari tera-khir akan datang masa yang sukar. Manu-sia akan mencintai dirinya sendiri danmenjadi hamba uang. Mereka akan mem-bual dan menyombongkan diri, merekaakan menjadi pemfitnah, mereka akan be-rontak terhadap orang tua dan tidak tahuberterima kasih, tidak mempedulikan aga-ma, tidak tahu mengasihi, tidak suka ber-damai, suka menjelekkan orang lain, tidakdapat mengekang diri, garang, tidak sukayang baik, suka berkhianat, tidak berpikirpanjang, berlagak tahu, lebih menurutihawa nafsu, daripada menuruti Allah.Secara lahiriah mereka menjalankanibadah tetapi pada hakikatnya merekamemungkiri kekuatannya. Jauhilah merekaitu!

Hampir 2000 tahun yang lalu, ketikaPaulus menulis pesan ini, masih belumada televisi, radio, internet, dsb. Namun,hari-hari ini kita mendapati alat-alat moderntersebut yang tanpa kita sadari memegangperan utama untuk menyebarkan kejahat-an secara merata ke atas muka bumi.

Pada zaman Nuh, Tuhan melihat keja-hatan besar di muka bumi, lalu Dia menu-runkan air bah untuk membinasakan ma-nusia.

Pada zaman Sodom dan Gomora, Al-lah melihat kejahatan besar, lalu Allah me-ngirimkan api dan belerang membinasa-kan kota-kota itu.

Pada zaman Anak Manusia, samaseperti yang terjadi pada zaman Nuh danSodom dan Gomora, Allah melihat kejahat-an besar di atas muka bumi.

Ayat tersebut tidak berkenaan denganserangan setan atas masalah jasmani, te-tapi menjelaskan serangan Iblis terhadapjiwa dan roh manusia dan akhlak sertakerohanian manusia. Namun banyakorang, termasuk orang percaya, sibukmembentengi dirinya. Tampaknya sangatberperan, tetapi yang dipersiapkan adalahkekuatan jasmani, bukan jiwa dan rohnya.

Semestinya apabila kita diserang daridepan, kita menangkisnya juga dari depan.Bila kita diserang dari belakang, kita me-nangkisnya juga dari belakang. Bila kitadiserang pada masalah jiwa dan roh, kitamenangkis serangan itu dengan meneguh-kan jiwa dan roh.

Kita melihat kegiatan orang-orang per-caya yang meniru cara duniawi, sibuk de-ngan hal yang menyangkut kekuatan/ke-perluan fisikal— keperluan tubuh jasmani,tidak berperan dari segi mental dan kurangsekali berperan dari segi spiritual sehinggaakibatnya menyedihkan. Sementara me-reka merasa untung, harta bertambah,bahkan kaya raya, mereka mulai menangiskarena suami, istri atau anak-anaknya ter-ganggu oleh pengaruh-pengaruh jahatdunia, penyakit mental dan spiritual sepertiyang didaftarkan ayat-ayat tadi.

Kehidupan yang SeimbangSebagai makhluk tritunggal yang memi-

liki tubuh, jiwa, dan roh, kita harus memberi"makan" ketiga bagian secara seimbang,barulah kita bisa merasakan kehidupanyang berbahagia. Bila kita menekankansatu bagian, biasanya keperluan tubuhjasmani—sudah dapat dipastikan bagian-bagian lainnya akan menderita kekurang-an, yaitu bagian jiwa dan roh manusia. Itusebabnya banyak kehampaan hidup.

Paul Getty, orang kaya di Amerika Se-rikat di abad yang lalu menulis dalam bu-kunya, "Aku adalah orang yang palingsukses dalam bisnis, tetapi paling gagaldalam keluarga." Mengapa? Karena me-mang ia pernah lima kali menikah, tetapisemua istrinya pernah lari meninggalkan-nya. Siapakah yang mau menjadi istri mil-yuner yang begitu sibuk memikirkan danmengurus hartanya sehingga tidak sempatmemerhatikan dan memenuhi keinginanistrinya?

Ingat, bukan saja tubuh jasmani kitayang mempunyai keperluan, makan, danpemuasan, tetapi jiwa kita juga memerlu-kan keperluan, misalnya menikmati musik,mengetahui berita, mempunyai rasa aman,rasa dikasihi, rasa harga diri, dsb. Namun,ada satu bagian yang paling harus kitapuaskan, yaitu roh kita. Allah menciptakanmanusia dengan hati yang tidak pernahpuas sampai ia berhubungan—dikontak-

Peran Dasar Orangtua dalam Pendidikan Anak

Page 9: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

MINGGU, 29 MARET 2009 HALAMAN 9

kan— dengan Allah, Sang Pencipta. Ba-gaikan seorang anak kecil, ia tidak akanmendapat kepuasan sesungguhnya sebe-lum berada dalam pelukan bundanya.

Disebut kehidupan yang seimbang ka-rena Allah berfirman dalam Amsal 4:23bahwa kita harus menjaga hati (wadahroh) dengan segala kewaspadaan (terje-mahan lama: lebih daripada segala se-suatu yang patut dipelihara), karena darisanalah terpancar kehidupan. Karena itu,seharusnya kita memerhatikan tubuh, jiwa,dan roh berdasarkan perbandingan yangseimbang pula. Untuk tubuh banyak, untukjiwa lebih banyak, dan untuk roh haruspaling banyak, baru terjadi kehidupan yangseimbang yang menghasilkan kepuasanhidup. Sadarilah, serangan Iblis terhadapjiwa dan roh atau kehidupan rohani kita!Namun, mengapa perhatian orang tuadan cara mendidik serta mengajar anak-anak paling banyak tertuju pada kekuatanatau pemuasan tubuh jasmani? Bukankahitu peran orang tua yang sia-sia yang kelakmendatangkan bencana atas seluruh ke-luarga karena tidak pernah berperan de-ngan benar?

Oleh sebab itu, bilamana kita mau be-nar-benar berperan dengan baik, peranyang berkenan di hadapan Allah dan ber-hasil di hadapan manusia, ambillah kepu-tusan tegas, buatlah suatu janji, adakanlahnazar di hadapan Allah bahwa pemeliha-raan rohani (iman: beriman kepada AllahTritunggal) harus melebihi pemeliharaanjiwa (pendidikan, budaya, tata krama hi-dup) dan pemeliharaan roh dan jiwa iniharus melebihi keperluan tubuh (keper-luan materi).

Pendidikan, Pengajaran, danKebudayaan

Setelah kita menempatkan kerohanian(iman) di tempat yang paling utama, mari-lah perhatian kita tertuju pada bagian jiwa(pendidikan) sebagai peran dan tanggungjawab kita kepada sesama. Pendidikanmenekankan sikap hati, budi pekerti, tatakrama hidup, dan perkara-perkara rohani.

Pengajaran menekankan kepintaranakal (intelektual). Pada pertengahan abadkedua puluh yang lalu, Indonesia memilikikementrian Pendidikan, Pengajaran, danKebudayaan (P P & K), yang memberi ga-ris pemisah dengan jelas antara pendidik-an dan pengajaran. Namun kemudiandiganti dengan kementrian Pendidikandan Kebudayaan (P & K). Saya yakin ituadalah pangkal dari bencana yang dialamioleh bangsa dan rakyat Indonesia seka-rang ini, karena sejak perubahan itu, rakyatIndonesia mulai berpikir bahwa pendidikansama dengan pengajaran atau sebaliknya.Akibatnya, para pendidik tidak lagi mene-kankan tata krama hidup, budi pekerti, so-pan santun, apalagi beriman kepada Tu-han.

Lebih dari itu, pengajaran sekaranghanyut di tengah gelombang badai duniayang dilanda oleh paham hedonisme, ma-terialisme, liberalisme, dan egoisme se-hingga pengajaran sekarang menjadi be-gitu sempit. Tampaknya semata-mataberfokus bagaimana mencari uang seba-nyak-banyaknya agar dapat menikmatihidup sepuas-puasnya bagi kepentingandiri sendiri. Itulah sebabnya orang pintarmenjadi keblinger, sehingga terciptalah

manusia yang licin, licik, dan lihai. Hal ininampak dalam bangsa kita seperti korupsiyang merajalela, berutang baik pribadimaupun negara, berhutang secara tidakbertanggung jawab, kemerosotan akhlakdi mana-mana dan terjadi secara merata.Istilah populernya adalah "sudah menjadibudaya". Marilah kita bangkit! Saya perca-ya Sumber Daya Manusia (SDM) yangprima akan muncul dari gereja Tuhan tat-kala roh, jiwa, dan tubuh kita terpeliharadengan sempurna (1 Tesalonika 5:23).

Jadi, bilamana ada keluarga yang ber-pendapat bahwa sekolah merupakan tem-pat mendidik itu adalah pangkal malape-taka keluarga. Pendidikan yang benarharus bermula dari keluarga. Sedangkanorang tua memegang peran utama untukmemberi teladan nyata. Sekolah memberi-kan sekitar 80% pengajaran dan keluargamemberi 80% pendidikan. Jika pendidikandalam keluarga dilalaikan dan bersifat ne-gatif, akibatnya dapat dibayangkan karenaapa yang dibuat oleh orang tua itulah yangakan ditiru anak-anaknya. Jiwa dan rohorang tua akan turun kepada anak-anak-nya dalam bentuk sifat atau watak, baikatau buruk, yang akan dibalas Tuhan sam-pai keturunan ketiga dan keempat (Keluar-an 34:7).

Pembentukan Pandangan Hidup danGaya Hidup

Peran dasar orang tua yang pertamaadalah membentuk pandangan hidup dangaya hidup. Betapa pentingnya pendidikandalam keluarga yang berlandaskan firmanTuhan, karena firman itu hidup dan kuat.,yang menusuk amat dalam sampai memi-sahkan jiwa dan roh...ia sanggup membe-dakan pertimbangan dan pikiran hati kita(Ibrani 4:12). Itu berarti pendidikan yangsanggup menyentuh hati sanubari yangpaling dalam, bukan sekadar menyentuhjiwa.

Pendidikan yang demikian inilah yangmenciptakan pandangan hidup dan gayahidup yang benar. Pandangan atau falsa-fah hidup merupakan gagasan yang palingdasar, yang dimiliki seseorang atau masya-rakat. Sedangkan gaya hidup adalah suatutindakan yang terlihat yang sudah terben-tuk menjadi kebiasaan atau praktik daripandangan hidup itu dalam tindakan seha-ri-hari. Hal itu terbentuk dari interaksi deng-an orang tua, masyarakat, dan Tuhan. Sianak bisa merasakan apakah orang tua-nya lebih sayang Tuhan atau dunia atauapakah gaya hidup mereka hemat atauboros. Apa yang anak-anak lihat dan ra-sakan dari orang tuanya akan membentukgaya hidup mereka kelak di kemudianhari.

Bila setiap pagi hari, anak-anak me-

nyaksikan ayah ibunya duduk bersimpuhdi kamarnya atau berdoa kepada Tuhanmeskipun mereka masih kecil belum bisaberpikir seperti orang dewasa, tetapi bisamerasakan getaran sikap takut akan Allah.Perlahan-lahan sikap itu tumbuh dalam ji-wa dan roh mereka. Kalau keteladananitu berkelanjutan, hal itu akan membentukwatak mental yang perkasa dalam dirinyasampai ia dewasa.

Dalam hidup ini, saya sempat mengun-jungi lebih dari 40 negara di dunia dansempat tinggal di Amerika selama belajartheologi di Church of God Seminary diCleveland, Tennessee. Setelah saya mem-banding-bandingkan, sadarlah saya akangaya hidup kelas menengah ke atas dariorang Indonesia. Mereka bergaya borjuisdan feodalis. Ada perbedaan yang sangatmencolok antara orang kaya dan orangmiskin, orang pintar dan orang bodoh. De-ngan mudahnya orang besar menginjakorang kecil seperti layaknya penjajah kepa-da penduduk pribumi atau bangsawan ke-pada abdi dalem. Itulah gaya hidup di ne-geri-negeri bekas jajahan Belanda.

Belanda menghendaki sedapat mung-kin jajahannya itu tetap tinggal dalam ke-bodohan supaya anak negeri dapat terusdieksploitasi kekayaan bumi dan tenaga-nya. Itu berbeda sekali dari negeri-negeribekas jajahan Inggris, karena Inggris men-didik bangsa jajahannya supaya pandai,agar kelak dapat menjadi rekan bisnisnya.Itu sebabnya berbeda sekali cara kemer-dekaan negeri-negeri bekas jajahan Belan-da dan Inggris. Negeri-negeri bekas jajah-an Belanda kebanyakan memperolehkemerdekaannya dengan cara kekerasan,pengorbanan jiwa dan raga (revolusi). Se-baliknya negeri-negeri bekas jajahan Ing-gris memperoleh kemerdekaannya dengancara damai melalui perundingan-perun-dingan. Kemudian, negeri bekas jajahanitu itu dimerdekakan dan diangkat dalampersemakmuran atau common-wealth.Akibatnya, negeri-negeri bekas jajahanInggris, kelas-kelas dalam masyarakattidak mencolok dan bergaya hidup salingmenghargai. Mereka tidak mengenal buda-ya banyak pelayan atau pembantu dalamkehidupan rumah tangga atau keluargaseperti orang Indonesia.

Gaya hidup "tuan-tuan besar" dan "nyo-nya-nyonya besar" Indonesia ini perlu kitarombak demi generasi kita yang akan da-tang. Karena ternyata bilamana kesulitandatang, mereka itulah yang paling rapuhdi tengah-tengah masyarakat. Hal ini ter-bukti ketika beberapa kali kerusuhan me-landa Indonesia, kelompok inilah yangmengalami goncangan-goncangan palingbesar.

Paulus mengingatkan kita: "Sebab itukukatakan dan kutegaskan ini kepadamudi dalam Tuhan: Jangan hidup lagi samaseperti orang-orang yang tidak mengenalAllah dengan pikirannya yang sia-sia danpengertiannya yang gelap, jauh dari hiduppersekutuan dengan Allah, karena kebo-dohan yang ada di dalam mereka dan ka-rena kedegilan hati mereka" (Efesus 4:17-18).

Kristen artinya pengikut Kristus. Seu-mur hidup, Dia hidup dalam kesederhana-an. Sederhana bukan berarti miskin. Ituterbukti ketika Dia mati disalib, jubah yangdipakai-Nya mahal harganya. Sederhana

Page 10: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

MINGGU, 29 MARET 2009 HALAMAN 10

itu artinya tidak besar pasak daripadatiang, tidak membelanjakan uang melebihipenghasilan. Sederhana bukan berarti o-rang kaya harus sama-sama menjadi mis-kin. Itu bukan pemikiran Kristus, melainkanpemikiran komunis yang ekstrem. Allahsepanjang sejarah Alkitab menghendakiagar umat-Nya hidup sederhana.

Saya sedih setelah menyaksikan kebia-saan-kebiasaan orang tua. Tidak sedikitdi antaranya adalah orang percaya, yangmelatih anak-anaknya sejak kecil untukhidup mewah. Pesta-pesta ulang tahundiadakan di rumah makan, di gedung-ge-dung dan dengan diadakan secara glamorsehingga anak yang lugu berubah menjadianak yang menagih janji kepada orangtuanya di tahun-tahun selanjutnya. Akibatselanjutnya terbentuklah kebiasaan. Lama-kelamaan, kebiasaan itu menjadi suatukeharusan. Apakah si orang tua itu selama-lamanya kaya dan jaya seperti hari ini?Tidakkah besok akan datang masa yangsukar, lalu bagaimana selanjutnya, apakahkebiasaan yang sudah terbentuk itu tidakmenikam kehidupan baik bapak, ibu, mau-pun anak-anaknya?

Berapa banyak pula bapak ibu yangmenyanjung-nyanjung putrinya, terutamapada hari ulang tahunnya, dengan mem-beri pakaian bagaikan bidadari, dan padahari ulang tahun berikutnya menyatakanbahwa putrinya bagaikan Cinderella? "Ra-cun" kemewahan itu disuntikkan ke dalamjiwa putrinya. Beberapa tahun kemudian,putri itu menikah dengan baik dengan seo-rang pria berpenghasilan cukup. Tetapipernikahan itu tidak berjalan lama karenaterjadi perceraian. Mengapa? Bukankahsang putri menikah dengan orang baik-baik dan berpenghasilan cukup? Bagisang putri, itu semua kurang... kurang...dan kurang. Dalam jiwanya terbayangbahwa ia akan menikah dengan pangeran.Karena pikirnya, ia adalah Cinderella. "Ma-na pangeran itu? Aku sedang menantikandia!" katanya dalam hati. Kasihan sekali!"Tabungan" kesombongan yang ditanam-kan sejak masa kanak-kanak sekarangsudah menjadi penuh, lalu meledak danmendatangkan kesengsaraan.

Rasul Paulus kembali mengingatkankita, "Tetapi kamu bukan demikian. Kamutelah belajar mengenal Kristus. Karenakamu telah mendengar tentang Dia danmenerima pengajaran di dalam Dia menu-rut kebenaran yang nyata dalam Yesus,yaitu bahwa kamu, berhubung dengan ke-hidupan kamu yang dahulu, harus me-nanggalkan manusia lama, yang menemuikebinasaannya oleh nafsunya yang me-nyesatkan, supaya kamu dibaharui di da-lam roh dan pikiranmu, dan mengenakanmanusia baru, yang telah diciptakan me-nurut kehendak Allah di dalam kebenarandan kekudusan yang sesungguhnya" (Efe-sus 4:20-24).

Paulus mengajar agar kita meninggal-kan manusia lama, lalu diperbarui dalamroh dan pikiran (jiwa) kita. Bilamana kitadiberkati Tuhan dengan harta dan kekaya-an, itu hal yang baik. Tetapi biarlah kitatetap berhati-hati agar kita tetap berdiri te-guh di atas firman Tuhan dan tetap mengi-ngat perkataan Agur bin Yake dari Masa,"... Jangan berikan kepadaku kemiskinanatau kekayaan. Biarkanlah aku menikmatimakanan yang menjadi bagianku. Supaya,

kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau,kalau aku miskin, aku mencuri, dan men-cemarkan nama Allahku" (Amsal 30:8-9).

Bila kita diberi kesempatan oleh Tuhanuntuk menjadi kaya, jangan sekali-kalimembentuk pola dan gaya hidup mewah,boros, dan konsumtif dalam diri anak-anakkita karena mereka akan terus bergantungpada orang tuanya sehingga sukar dantidak bisa berdikari. Anak yang dimanjatidak pernah menjadi orang yang bertum-buh dengan wajar.

Selagi kanak-kanak, ajarkanlah kepadamereka "rem kehidupan" berupa keseder-hanaan dan pikiran yang produktif. Bilamereka sudah dewasa, 18-20 tahun keatas, ajarkan mereka "gas kehidupan", ki-rimkan mereka belajar di kota-kota besar,bahkan pergi negara-negara lain. Kita su-dah membekali mereka dengan "kemudisurgawi" sejak kecil, yaitu firman Allahdan Roh Kudus sehingga hidup merekaseperti mobil yang berlari kencang tetapitetap menjaga keseimbangan. Inilah perandasar orang tua dalam pendidikan anak,yaitu membentuk pandangan dan gayahidup dengan teladan nyata dari kehidupanorang tua.

Menyediakan "Tanah yang Subur"Peran dasar orang tua dalam pendidik-

an anak selanjutnya adalah menyediakan"tanah yang subur" bagi "benih" yang akanditanam. Maksud "tanah yang subur" ada-lah suasana rumah tangga dan keluargayang baik dan harmonis, supaya "benih-benih", yaitu anak-anak kita bisa bertum-buh dengan baik. Keharmonisan hubung-an suami-istri, orang-tua-anak menjadilandasan yang kuat bagi pertumbuhandan kesehatan tubuh, jiwa, dan roh anak.

Dalam suatu rumah tangga, mungkinsaja tampak luarnya berkecukupan bahkanmungkin berkelimpahan dengan hartabenda, tetapi perlu diperhatikan unsur keji-waan—keharmonisan hubungan antaranggota keluarga dan unsur kerohanian—keharmonisan hubungan antara anggotakeluarga dengan Tuhan.

Paulus menyatakan bahwa hubungansuami-istri adalah suatu rahasia besar ka-rena melambangkan hubungan Kristusdengan jemaat-Nya. Saat Kristus rela matibagi jemaat-Nya, demikianlah kiranya sua-mi terhadap istrinya. Suami juga harusmengasihi istri seperti mengasihi dirinyasendiri. Demikian juga istri hendaklahmenghormati dan tunduk kepada suami,seperti jemaat hormat dan tunduk kepadaTuhannya (Efesus 5:23-23).

Kenyataan dalam kehidupan manusiapada saat ini jauh dari apa yang diharap-kan, termasuk keluarga-keluarga Kristen.

Entah karena emansipasi atau perubahanzaman, banyak orang salah membacaEfesus 5:22 sehingga ayat berubah men-jadi "Hai, istri-istri tanduklah suamimu...!"Pernahkah kita merenungkan dengansungguh-sungguh apakah sebenarnya ke-lemahan perempuan yang terbesar? Inilahjawabannya, yaitu susah tunduk kepadasuaminya! Itulah sebabnya firman Tuhanmengatakan, "Hai istri-istri tunduklah ke-pada suamimu."

Sebaliknya, kelemahan laki-laki yangterbesar adalah susah sekali mencintaiistrinya sendiri. Kecenderungan hatinyaadalah mencintai istri orang lain daripadamencintai istrinya sendiri. Itulah sebabnyafirman Tuhan mengajarkan agar suamimengasihi istrinya seperti mengasihi diri-nya sendiri. Baik suami maupun istri, mari-lah kita melakukan firman Tuhan ini karenakita tunduk kepada Allah kita.

Rasul Petrus mengingatkan para istri,"... tetapi perhiasanmu ialah manusia ba-tiniah yang tersembunyi dengan perhiasanyang tidak binasa yang berasal dari rohyang lemah lembut dan tenteram, yangsangat berharga di mata Allah" (1 Petrus3:4). Jadi, kodrat manusia itu seyogianyaselembut sutra, semurni bunga melati,dan seharum bunga mawar dalam kehi-dupan keluarga dan rumah tangga, sehing-ga keharmonisan akan tercipta.

Namun kenyataan sebaliknya banyakwanita berubah bagaikan macan betinayang lapar sehingga ingin menundukkansuami dan seluruh keluarganya. PadahalTuhan memberi "senjata" yang ampuh,yaitu roh yang lemah lembut dan tentram.Suami yang hebat pun, bahkan aneh tapinyata, dapat dimenangkan oleh kelakuanistrinya yang mempunyai roh lemah lem-but. Ini namanya mengendalikan suamidengan roh yang positif, yaitu Roh Kudus.Raihlah kuasa ajaib itu dalam Tuhan (1Petrus 3:1-2).

Bila seorang istri terlalu dominan dalamkehidupan keluarga, hal itu akan memba-wa akibat yang buruk. Anak-anak perem-puan belajar dari ibunya, sehingga terben-tuklah wanita-wanita yang berhati laki-laki.Sebaliknya, jika anak laki-laki idolanyaadalah sang ibu. Tanpa sadar, si anak la-ki-laki itu pun suaranya mulai meniru suaraibunya, lenggak-lenggoknya pun mulaimeniru ibunya, terbentuklah laki-laki bersi-kap perempuan. Nah, ini ada kaitannyadengan terciptanya banci, homoseks, les-bian, karena pikirannya terbalik (Roma 1:26-28).

Beberapa belas tahun yang lalu di Ban-dung terdapat orang-orang pandai. Suami-nya dokter jiwa, istrinya ahli jiwa, tetapianaknya sakit jiwa. Anaknya yang sakititu diasuh oleh Persekutuan Doa EcclesiaBandung. Ini menunjukkan rumah tanggayang tidak harmonis karena suami atauistri merasa dirinya pintar, mempertahan-kan kebenaran dan harga diri masing-ma-sing. Suasana seperti ini mengakibatkanpertikaian yang membuat anak menjadisakit jiwa karena orang tua tidak berperandengan baik untuk menyediakan "tanahyang subur" bagi "benih" yang ditanam.

Wanita Karir dan KeluargaHal lain yang perlu dipertimbangkan

yang mulai menjadi mode dalam masyara-kat Indonesia adalah model wanita karir,

Page 11: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009

HALAMAN 11MINGGU, 29 MARET 2009

terutama di kota-kota besar. Bila wanitakarir itu membantu karir suaminya, hal itutidak langsung mengganggu hubungansuami-istri, tetapi kadang-kadang anak-anak menjadi korban karena kurang men-dapat perhatian dari orang tua.

Fungsinya membantu suami, sebagaipenolong, masih selaras dengan firmanTuhan. Fungsi suami terhadap istri bagai-kan direktur dengan sekretaris atau direkturdengan bendahara, tidak menggangguhubungan suami dan istri.

Namun, apabila istri adalah wanita kariryang bukan membantu suaminya, ketikamasing-masing mempunyai penghasilan,terlebih lagi apabila penghasilan istri lebihbesar daripada suaminya, keadaan de-mikian itu, kadang-kadang mendatangkanmasalah berupa ketidakharmonisan hu-bungan suami istri. Entah bagaimana, se-dikit demi sedikit, si istri merasa sanggupdan mulai merasa tidak bergantung lagikepada suaminya sehingga "kebebasan-nya" itu semakin membuat suami mulaimerasa rendah diri terutama karena peng-hasilannya lebih rendah.

Tambah lagi bila istri sudah mempunyaipenghasilan sendiri, keuangan antara sua-mi dan istri pasti terpisah. Masing-masingmulai mempertahankan haknya. Sang istrimenuntut tanggung jawab suami atas uangbelanja rumah tangga karena suami ada-

lah kepala harusnya bertanggung jawabuntuk itu. Istri menganggap uang suamiadalah uang milik bersama, tetapi si istrimenganggap uangnya adalah milik pribadi.Dari sinilah timbul pertikaian berkepan-jangan, karena di mana ada harta, di situ-lah hati melekat. Karena hartanya terpisah,mulailah hatinya pun terpisah. Akibatnyapertikaian demi pertikaian meracuni kehi-dupan keluarga sehingga tidak tersedia"lahan yang baik" agar "benih" bisa tumbuhdengan baik. Anak-anak menjadi korban.Mereka mengalami luka batin, cacat jiwa-nya, terutama apabila terjadi perceraiandalam pernikahan orang-tua mereka.

Karena itu, marilah kita tunduk danhormat kepada Allah serta menaati firman-Nya agar mendapatkan mukjizat, yaitu pe-mulihan sukacita pernikahan dalam kelu-arga yang hanya bisa dibuat ketika kitaberseru dalam nama Yesus. Injil Yohanes2:11 mencatat, "Hal itu dibuat Yesus diKana yang di Galilea, sebagai yang perta-ma dari tanda-tanda-Nya dan dengan ituIa telah menyatakan kemuliaan-Nya, danmurid-murid-Nya percaya kepada-Nya."Bila kita mengharapkan anak-anak yangteguh beriman dan hidup cemerlang, se-diakanlah "tanah yang baik", yaitu kehang-atan hubungan suami-istri. Bila ini telahtercapai dengan baik, mukjizat kedua yangdibuat Yesus di desa

Kana akan terjadi dengan sendirinya.Injil Yohanes 4:46 mencatat, "Maka Yesuskembali lagi ke Kana di Galilea, di manaIa membuat air menjadi anggur." Kemudi-an pada ayat 54 tertulis, "Dan itulah tandakedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulangdari Yudea ke Galilea." Maksudnya adalahpenyembuhan anak pegawai istana. Seka-lipun pegawai istana, barangkali banyakkekayaannya, tetapi apalah artinya kalauanaknya sakit lalu mati? Syukurlah, Yesushadir di sana sehingga anak dalam keluar-ga itu dipulihkan, sukacita melimpah. Apa-bila orang tua benar-benar menyadari danmelakukan peran dasarnya dalam pendi-dikan anak seperti diuraikan di atas, Tuhanyang setia akan memberi hidup berkelim-pahan.***

Julius Ishak

HIKMAT BagiPRIA

“Daripada melawan atau kabur,lebih baik gunakan krisis sebagai

waktu untuk bertumbuh”.

Hambatan utama bagi seekor burungterbang tinggi adalah angina (udara yangbergerak). Tetapi kalau udara ditiadakan,maka yang akan terjadi adalah burung a-kan jatuh karena terjadi hampa udara. Ja-di factor utama yang menjadi rintangan(dalam hal ini adalah udara) pada waktubersamaan dapat menjadi penunjang uta-ma yang diperlukan.

Demikian juga dalam kehidupan kita,masalah atau krisis yang terjadi akan men-ciptakan ketegangan kreativitas dalam ke-hidupan kita. Para Pria, dengarkan ini:Apa yang kita lihat dan pandang, itu yangakan mempengaruhi hidup kita.

Orang-orang yang tidak lari dari tang-gung jawab pada waktu krisis terjadi ada-lah orang-orang yang mempunyai dayajuang yang tinggi dan kreativitas yang ting-gi (tidak gampang menyerah dalam kehi-dupan). Mari kita pandang masalah(krisis)bukan sebagai kerikil tajam atau batu san-dungan, yang karenanya kita bisa tersan-dung atau terjatuh, tetapi pandanglah krisissebagai batu pijakan untuk kita melihatvisi dengan lebih luas dan lebar dalamkehidupan kita. Kehidupan Pria sepertiseseorang yang sedang bermain papanselancar, semakin besar suatu ombak,peselancar yang handal (terlatih) akan se-makin bersemangat untuk bermain denganindah.Mari para Pria, taklukkanlah Ombak

kehidupan ini.

Tim Pelayanan Pria Sejati (CMN)

Supermarket kokditawar…

Pada hari minggu yang lalu, kami se-keluarga belanja kebutuhan bulanan ru-mah tangga di sebuah hypermarket di Ja-karta. Masing-masing kami memilihbarang-barang kebutuhan kami. Saya ber-jalan dengan anak laki-laki saya dan istrisaya berjalan dengan anak perempuansaya. Selesai berbelanja, istri saya berceri-ta kepada saya tentang sebuah peristiwalucu yang dilihat oleh anak perempuansaya. Istri saya bercerita, bahwa anak pe-rempuan saya melihat ada seorang ibuyang menawar harga kepada SPG yangmenjaga stand susu. Dia menawar bagai-mana kalau harga susunya di-discountkarena dia akan membeli beberapa kardussusu, tetapi SPG itu tidak bisa diberikandiscount, karena dia hanya bertugas untukmenjelaskan produk dan menawarkanproduk, sedangkan harganya adalah hargapas, tidak bisa ditawar lagi. Anak sayamengatakan kepada istri saya, “lucu yaMi,… masa supermarket kok ditawar, me-mangnya pasar traidsional”, katanya sam-bil tertawa…. Saya tertawa mendengarcerita ini, dan mungkin anda yang jugamembaca cerita ini merasa lucu dan terta-wa juga setelah mendengar cerita ini.

Hal ini mengingatkan saya, betapa kitajuga sering kali “menawar” tidak pada tem-patnya. Sering kita menawar kepada Tu-han, yang menciptakan kita. Kalau boleh,jangan begini Tuhan, atau kalau boleh,jangan begitu Tuhan… Kita menawar se-mau kita dan tidak pada tempatnya. Pa-dahal kita sepatutnya mengerti bahwayang Tuhan berikan kepada kita pasti akanmendatangkan kebaikan kepada kita.

Abraham juga pernah menawar kepa-da Tuhan, kalau boleh jangan musnahkan

Sodom, Bagaimana kalau ada lima puluhorang benar di Sodom, kalau empat puluhlima, kalau empat puluh, kalau tiga puluh,kalau dua puluh, kalau sepuluh (Kejadian18), dan kalau bisa kalau kalau yang lain-nya bahkan kalau bisa menawar dan me-nawar lagi.

Berapa sering ketika Tuhan sudah me-netapkan harga pas/harga mati, kita masihtetap saja menawar. Tuhan berkata, bahwaupah dosa adalah maut, tidak bisa ditawar-tawar lagi, tetapi kita masih bisa berkata,ini dosa kecil Tuhan, ini dosa untuk kebe-naran/kebaikan Bpk/Ibu Pendeta, ini me-mang berbohong tapi berbohong untukkebaikan Bapk/Ibu Pendeta, dan seba-gainya dan sebagainya.

Ketika Tuhan berkata, “Beritakan Injilsampai ke ujung Bumi”, ini adalah perintahyang tidak bisa ditawar, tetapi kita masihmenawar: malu Tuhan, takut Tuhan, kuatirTuhan, bagaimana kalau ini, bagaimanakalau itu dan bagaimana bagaimana yanglain.

Banyak hal lain dan banyak hal besaryang dapat kita lakukan bagi Tuhan, jang-an hanya bisa menawar dan menawar ke-pada Tuhan, tetapi malah memberi lebihkepada Tuhan, maka pasti DIA akan mem-berikan apresiasi kepada kita, bahkan a-kan memberikan Reward kepada kita baikdi Bumi maupun di Surga nanti.

Mari, kita tinggalkan Budaya untuk me-nawar atau menawar tidak pada tempat-nya, terlebih menawar kepada Tuhan, se-suatu yang seharusnya tidak kita lakukan.Tetapi kita mau memberi dan memberi le-bih kepada Tuhan kita.

IR

Page 12: Warta Jemaat GPIA Immanuel, 29 Maret 2009