Top Banner
MINGGU, 19 JULI 2009 MENJADI MILIK- NYA SEUTUHNYA "Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang malang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tidak kekurangan apa pun" Yakobus 1:4 Banyak di antara kita pada umumnya tampak baik-baik saja, namun masih ada beberapa segi yang di dalamnya kita bersi- kap ceroboh dan malas; dalam hal ini bu- kan masalah dosa, melainkan sisa kehi- dupan duniawi kita yang cenderung mem- buat kita ceroboh. Kecerobohan merupa- kan penghinaan kepada Roh Kudus. Kita tidak boleh ceroboh dalam cara kita me- nyembah Allah, bahkan dalam cara kita makan dan minum. Bukan hanya hubungan kita dengan Allah harus benar, tetapi ungkapan hu- bungan itu juga harus benar. Akhirnya, Al- lah takkan membiarkan apa pun luput; se- tiap rincian hidup kita ada di bawah peng- awasan-Nya. Dengan banyak cara Allah akan membawa kita kembali ke titik yang sama terus-menerus. Dan Dia tidak pernah jemu membawa kita kembali pada satu ti- tik itu sampai kita memperoleh pelajaran, karena maksud-Nya ialah untuk mengha- silkan buah yang matang. Mungkin suatu masalah timbul dari dorongan hati kita, tetapi berulang kali dengan sangat sabar Allah membawa kita kembali ke satu titik itu. Atau masalah itu mungkin berupa pe- mikiran kita yang melantur, atau sifat kita yang bebas dan kepentingan diri kita sen- diri. Melalui proses ini, Allah sedang men- coba memberikan kesan kepada kita ten- tang satu hal yang tidak seluruhnya benar dalam hidup kita. Kita telah menikmati pelajaran tentang kebenaran penebusan Allah, dan hati kita terarah dengan sempurna kepada Allah. Karya-Nya yang ajaib di dalam kita meya- kinkan kita bahwa secara menyeluruh kita benar di hadapan-Nya. Roh Kudus berbi- cara melalui Yakobus, "Biarkanlah kete- kunan itu memperoleh buah yang ma- tang..." Waspadalah agar jangan ceroboh dengan hal ihwal kehidupan dengan berka- ta, "Ah. cukuplah sekian untuk sekarang." Apa pun kemungkinannya, Allah akan me- nunjukkannya dengan tekun sampai kita menjadi milik-Nya seutuhnya. Oswald Chambers BERKAT MEMBERI "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." Kisah Para Rasul 20:35 Dalam banyak budaya, sering kali se- seorang yang memberi itu dianggap (baca: harus) orang kaya. Orang miskin tentulah tidak bisa memberi. Sebenarnya, pola pikir semacam ini menutupi kekikiran yang ha- lus. Alkitab mengajarkan bahwa kasih ber- sifat memberi. Terang sifatnya memberi. Garam sifatnya memberi. Kasih memberi dan berkorban. Allah Bapa sendiri menya- takan kasih-Nya yang teramat besar bagi dunia ini dengan memberikan Yesus Kris- tus Putra-Nya yang Tunggal untuk mati ganti kita, manusia berdosa, agar kita bo- leh diselamatkan. Orang yang sungguh telah mengalami betapa besarnya berkat pemberian Allah, yaitu Yesus Kristus, da- lam hidupnya, tahu apa artinya memberi bagi pekerjaan Tuhan. Memberi adalah berkat. Alkitab mengatakan bahwa lebih berbahagia memberi daripada menerima. Alkitab menyaksikan bahwa ketika Ye- sus memberi makan lima ribu orang laki- laki dan banyak lagi wanita dan anak- anak, yang memberikan kepada-Nya lima ketul roti dan dua ekor ikan adalah seorang anak kecil. Pemberiannya mungkin remeh dan tidak berarti dalam pandangan banyak orang, namun di dalam tangan Tuhan, pemberiannya menjadi berkat bagi ribuan orang. Pemberian yang kecil, namun dibe- rikan dengan tulus dan jujur. Lima ketul roti dan dua ekor ikan. Bukan masalah besar dan kecilnya pemberian kita, tetapi bagaimana sikap hati kita memberikannya kepada Tuhan. Jika kita memunyai "lima ketul roti dan dua ekor ikan", janganlah kita memberikan hanya "tiga ketul roti dan seekor ikan". Demikian juga, ketika kita memunyai "sepuluh ketul roti dan lima ekor ikan", berikanlah semuanya untuk Tuhan agar di tangan-Nya semuanya itu bisa menjadi berkat bagi orang lain. Janda miskin yang diceritakan dalam Lukas 21:41-44 dipuji Tuhan Yesus bukan karena jumlah persembahannya yang be- sar, tetapi karena ia memberi dari keku- rangannya. Dalam pandangan Tuhan Yesus, janda itu memberikan jauh lebih banyak daripada semua orang yang me- masukkan uang ke dalam peti persem- bahan. "Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, te- tapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya" (Lukas 21:4). Ada orang Kristen yang takut miskin dan kekurangan jikalau ia memberi. Orang itu sangat mungkin belum mengha- yati kasih Allah yang bersifat memberi, karenanya sampai kapan pun, orang terse- but tidak akan mengalami berkat memberi dan hidup yang berkelimpahan. "Ada yang menyebar harta, tetapi ber- tambah kaya, ada yang menghemat seca- ra luar biasa, namun selalu berkeku- rangan" (Amsal 11:24). Memberi untuk pekerjaan Tuhan tidak harus menunggu sampai kaya atau berkecukupan. Memberi, jika dimulai dari hati yang mengasihi Tu- han, pastilah tidak "main hitung-hitungan" dengan Tuhan, tidak kikir. "Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan ti- dak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan" (Amsal 28:22). Orang yang kikir adalah orang yang mencintai uang. Orang-orang yang tidak kaya pun bisa mencintai uang dan menjadi kikir. Orang yang hati dan pikirannya telah diubah oleh Injil akan menjadi seorang pemurah untuk pekerjaan Kerajaan Allah. Paulus bersaksi kepada jemaat di Korintus tentang bagai- mana indahnya jemaat-jemaat di Makedo- nia yang memberi untuk pekerjaan Tuhan. "Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat mis- kin, namun mereka kaya dalam kemurah- an. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka" (2 Korintus 8:3-4). "Adapun kumpulan orang percaya itu, mereka sehati dan seji- wa, dan tidak seorangpun berkata, bahwa kepunyaannya adalah miliknya sendiri" (Kisah Para Rasul 4:42). Sebetulnya kita tidak memiliki apa-apa di dunia sekalipun BERSAMBUNG KE HLM. 2
12

Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

Mar 29, 2016

Download

Documents

GPIA Immanuel

Gereja Pantekosta Isa Almasih "Immanuel" Jakarta
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

MINGGU, 19 JULI 2009

MENJADI MILIK-NYA SEUTUHNYA

"Biarkanlah ketekunan itumemperoleh buah yang malang,supaya kamu menjadi sempurna

dan utuh dan tidak kekurangan apapun" Yakobus 1:4

Banyak di antara kita pada umumnyatampak baik-baik saja, namun masih adabeberapa segi yang di dalamnya kita bersi-kap ceroboh dan malas; dalam hal ini bu-kan masalah dosa, melainkan sisa kehi-dupan duniawi kita yang cenderung mem-buat kita ceroboh. Kecerobohan merupa-kan penghinaan kepada Roh Kudus. Kitatidak boleh ceroboh dalam cara kita me-nyembah Allah, bahkan dalam cara kitamakan dan minum.

Bukan hanya hubungan kita denganAllah harus benar, tetapi ungkapan hu-

bungan itu juga harus benar. Akhirnya, Al-lah takkan membiarkan apa pun luput; se-tiap rincian hidup kita ada di bawah peng-awasan-Nya. Dengan banyak cara Allahakan membawa kita kembali ke titik yangsama terus-menerus. Dan Dia tidak pernahjemu membawa kita kembali pada satu ti-tik itu sampai kita memperoleh pelajaran,karena maksud-Nya ialah untuk mengha-silkan buah yang matang. Mungkin suatumasalah timbul dari dorongan hati kita,tetapi berulang kali dengan sangat sabarAllah membawa kita kembali ke satu titikitu. Atau masalah itu mungkin berupa pe-mikiran kita yang melantur, atau sifat kitayang bebas dan kepentingan diri kita sen-diri. Melalui proses ini, Allah sedang men-coba memberikan kesan kepada kita ten-tang satu hal yang tidak seluruhnya benardalam hidup kita.

Kita telah menikmati pelajaran tentangkebenaran penebusan Allah, dan hati kitaterarah dengan sempurna kepada Allah.

Karya-Nya yang ajaib di dalam kita meya-kinkan kita bahwa secara menyeluruh kitabenar di hadapan-Nya. Roh Kudus berbi-cara melalui Yakobus, "Biarkanlah kete-kunan itu memperoleh buah yang ma-tang..." Waspadalah agar jangan cerobohdengan hal ihwal kehidupan dengan berka-ta, "Ah. cukuplah sekian untuk sekarang."Apa pun kemungkinannya, Allah akan me-nunjukkannya dengan tekun sampai kitamenjadi milik-Nya seutuhnya.

Oswald Chambers

BERKAT MEMBERI"Adalah lebih berbahagia memberidari pada menerima." Kisah Para

Rasul 20:35Dalam banyak budaya, sering kali se-

seorang yang memberi itu dianggap (baca:harus) orang kaya. Orang miskin tentulahtidak bisa memberi. Sebenarnya, pola pikirsemacam ini menutupi kekikiran yang ha-lus. Alkitab mengajarkan bahwa kasih ber-sifat memberi. Terang sifatnya memberi.Garam sifatnya memberi. Kasih memberidan berkorban. Allah Bapa sendiri menya-takan kasih-Nya yang teramat besar bagidunia ini dengan memberikan Yesus Kris-tus Putra-Nya yang Tunggal untuk matiganti kita, manusia berdosa, agar kita bo-leh diselamatkan. Orang yang sungguhtelah mengalami betapa besarnya berkatpemberian Allah, yaitu Yesus Kristus, da-lam hidupnya, tahu apa artinya memberibagi pekerjaan Tuhan. Memberi adalahberkat. Alkitab mengatakan bahwa lebihberbahagia memberi daripada menerima.

Alkitab menyaksikan bahwa ketika Ye-sus memberi makan lima ribu orang laki-laki dan banyak lagi wanita dan anak-anak, yang memberikan kepada-Nya limaketul roti dan dua ekor ikan adalah seoranganak kecil. Pemberiannya mungkin remehdan tidak berarti dalam pandangan banyakorang, namun di dalam tangan Tuhan,pemberiannya menjadi berkat bagi ribuanorang. Pemberian yang kecil, namun dibe-rikan dengan tulus dan jujur. Lima ketulroti dan dua ekor ikan. Bukan masalahbesar dan kecilnya pemberian kita, tetapibagaimana sikap hati kita memberikannyakepada Tuhan. Jika kita memunyai "lima

ketul roti dan dua ekor ikan", janganlahkita memberikan hanya "tiga ketul roti danseekor ikan". Demikian juga, ketika kitamemunyai "sepuluh ketul roti dan limaekor ikan", berikanlah semuanya untukTuhan agar di tangan-Nya semuanya itubisa menjadi berkat bagi orang lain.

Janda miskin yang diceritakan dalamLukas 21:41-44 dipuji Tuhan Yesus bukankarena jumlah persembahannya yang be-sar, tetapi karena ia memberi dari keku-rangannya. Dalam pandangan TuhanYesus, janda itu memberikan jauh lebihbanyak daripada semua orang yang me-masukkan uang ke dalam peti persem-bahan. "Sebab mereka semua memberipersembahannya dari kelimpahannya, te-tapi janda ini memberi dari kekurangannya,bahkan ia memberi seluruh nafkahnya"(Lukas 21:4). Ada orang Kristen yang takut

miskin dan kekurangan jikalau ia memberi.Orang itu sangat mungkin belum mengha-yati kasih Allah yang bersifat memberi,karenanya sampai kapan pun, orang terse-but tidak akan mengalami berkat memberidan hidup yang berkelimpahan.

"Ada yang menyebar harta, tetapi ber-tambah kaya, ada yang menghemat seca-ra luar biasa, namun selalu berkeku-rangan" (Amsal 11:24). Memberi untukpekerjaan Tuhan tidak harus menunggusampai kaya atau berkecukupan. Memberi,jika dimulai dari hati yang mengasihi Tu-han, pastilah tidak "main hitung-hitungan"dengan Tuhan, tidak kikir. "Orang yangkikir tergesa-gesa mengejar harta, dan ti-dak mengetahui bahwa ia akan mengalamikekurangan" (Amsal 28:22). Orang yangkikir adalah orang yang mencintai uang.Orang-orang yang tidak kaya pun bisamencintai uang dan menjadi kikir. Orangyang hati dan pikirannya telah diubah olehInjil akan menjadi seorang pemurah untukpekerjaan Kerajaan Allah. Paulus bersaksikepada jemaat di Korintus tentang bagai-mana indahnya jemaat-jemaat di Makedo-nia yang memberi untuk pekerjaan Tuhan.

"Selagi dicobai dengan berat dalampelbagai penderitaan, sukacita merekameluap dan meskipun mereka sangat mis-kin, namun mereka kaya dalam kemurah-an. Aku bersaksi, bahwa mereka telahmemberi menurut kemampuan mereka,bahkan melampaui kemampuan mereka"(2 Korintus 8:3-4). "Adapun kumpulanorang percaya itu, mereka sehati dan seji-wa, dan tidak seorangpun berkata, bahwakepunyaannya adalah miliknya sendiri"(Kisah Para Rasul 4:42). Sebetulnya kitatidak memiliki apa-apa di dunia sekalipun

BERSAMBUNG KE HLM. 2

Page 2: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

MINGGU, 19 JULI 2009

kita memunyai sesuatu. Kita hanya menja-di penatalayan dari kasih karunia Allah.Nyawa, talenta, dan harta dititipkan olehAllah kepada kita untuk diolah dan dipakaibagi kemuliaan-Nya. Kita hanyalah ben-dahara-bendahara Kerajaan Surga yangdipercayakan menata pemakaian hartamilik Tuhan untuk kemuliaan-Nya.

"Demikian hendaknya orang meman-dang kami: sebagai hamba-hamba Kristusyang kepadanya dipercayakan rahasia Al-lah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mere-ka ternyata dapat dipercayai" (1 Korintus4:1-2). Jika kita tidak memberi, Allah tidakakan menjadi miskin karenanya. Sebalik-nya, Allah pun juga tidak akan bertambahkaya jika kita memberi. Allah Pencipta se-gala sesuatu di alam semesta ini dan Dia-lah Pemilik seluruh ciptaan tangan-Nya.Allah Pemilik hidup kita dan segala sesuatuyang kita "miliki". Dapat dipercayai berartikita dapat mempertanggungjawabkan apayang dipercayakan-Nya kepada kita, me-makainya untuk hormat dan kemuliaanAllah Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Dalam Perjanjian Lama, ada kisah Ha-na yang mempersembahkan Samuel. Iabukan memberikan Samuel kepada Tu-han, tetapi mengembalikan apa yang Tu-han telah berikan kepadanya. Tuhanmemberikan Samuel sebagai jawabandoa Hana. Hana sangat mensyukurinya

dan mengembalikannya untuk pelayananTuhan. Jadi, Hana bukan memberikanyang dipunyainya, tapi mengembalikanapa yang memang berasal dari Tuhan."Untuk mendapatkan anak inilah aku ber-doa, dan Tuhan telah memberikan kepada-ku apa yang kuminta daripada-Nya. Makaakupun menyerahkannya kepada Tuhan;seumur hidup terserahlah ia kiranya kepa-da Tuhan." (1 Samuel 1:27-28)

Dalam Alkitab, banyak tokoh yangkaya, seperti Abraham, Daud, Salomo,dan Ayub. Tidak salah jika orang percayamenjadi kaya. Itu juga salah satu berkatmateri yang Tuhan janjikan dan berikan.Tetapi, patut diingat apa yang dikatakanfirman Tuhan dalam 1 Yohanes 3:17, "Ba-rangsiapa memunyai harta duniawi danmelihat saudaranya menderita kekurangantetapi menutup pintu hatinya terhadapsaudaranya itu, bagaimanakah kasih Allahdapat tetap di dalam dirinya?" Perhatikanjuga nasihat dari pengamsal, "MuliakanlahTuhan dengan hartamu dan dengan hasilpertama dari segala penghasilanmu."(Amsal 3:9)

Bagus Surjantoro

SAMBUNGAN HLM. 1 - BERKAT

Page 3: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009
Page 4: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

MINGGU, 19 JULI 2009 HALAMAN 4

Ayah John G. Paton- Kunci

KeberaniannyaJohn G. Paton adalah seorang misio-

nari yang melayani di New Hebrides, kinidisebut Vanuatu, di Lautan Teduh. Ia dila-hirkan di Skodandia pada tahun 1824. Sa-ya menulis tenung beliau karena kebera-nian yang ditunjukkannya selama delapanpuluh-dua tahun hidupnya. Saya inginmenjadi saksi Kristus yang berani. Dansaya terutama menginginkan agar anak-anak saya pun demikian. Jadi saya berta-nya-tanya tentang keberanian yang dimilikiorang lain. Dari mana asalnya? Ketika sa-ya menggali alasan-alasan yang membuatJohn Paton begitu berani, salah satu alas-an yang saya temukan adalah kasihnyayang mendalam terhadap ayahnya.

Ucapan terima kasih yang diberikanoleh Paton kepada ayahnya yang salehmemiliki nilai yang sebanding denganharga Autobiography-nya yang masih terusdicetak ulang. Mungkin ini karena sayamempunyai empat putra (danTalitha), te-tapi saya menangis ketika saya membacabagian ini. Hati saya dipenuhi dengan ke-rinduan yang sungguh-sungguh untukmenjadi seorang ayah yang seperti ini.

Ada sebuah "tempat rahasia" yang a-kan selalu dikunjungi ayahnya untuk ber-doa setiap kali sesudah makan. Kesebelasanaknya mengetahuinya dan mereka sa-ngat menghormati tempat itu dan mempe-lajari sesuatu yang sangat mendalamtentang Allah. Dampaknya terhadap JohnPaton luar biasa besar.

Meskipun segala hal lain dalam agamapasti tersapu dari ingatan oleh suatu mala-petaka yang tidak terbayangkan, terhapusdari pengertian saya, jiwa saya akan me-ngembara kembali kepada peristiwa-peris-tiwa masa kecil itu, dan mengunci dirinyasekali lagi di dalam Lemari (Tempat Raha-sia) Bait Suci itu, dan, mendengar gema-gema dari seruan-seruan kepada Allahitu, akan menghalau semua keraguan de-ngan daya tarik yang penuh kemenangan,"Ia berjalan bersama Allah, mengapa sayatidak?"

Sejauh mana doa-doa ayah saya padamasa ini meninggalkan kesan pada dirisaya, saya tidak pernah bisa menjelaskan-nya, seperti halnya tidak ada seorangasing pun yang bisa memahaminya. Ketikaia berlutut dan kami semua berlutut me-ngelilinginya dalam Ibadah Keluarga, iamencurahkan seluruh isi jiwanya denganair mata memohonkan pertobatan dari du-nia Kafir untuk melayani Yesus, dan untuksetiap kebutuhan pribadi dan keluarga,kami semua merasa seakan-akan kamisedang berada di dalam hadirat sang Juru-selamat yang hidup, dan belajar mengenaldan mengasihi Dia sebagai sahabat Ilahikami.

Satu peristiwa yang melukiskan deng-an sangat baik kasih yang mendalam an-tara John dan ayahnya, dan kekuatan pe-ngaruhnya dalam hidup John yang me-miliki keberanian dan kemurnian yangtidak kenal kompromi. Tiba saatnya ketikaia berusia duapuluhan, Paton muda harusmeninggalkan rumah dan pergi ke Glas-

gow untuk mengikuti pendidikan teologidan menjadi seorang misionari kota. Darikampung halamannya di Torthorwald kestasiun kereta di Kilmarnock, jaraknya em-patpuluh mil dengan berjalan kaki. Empat-puluh tahun kemudian, Paton menulis:

Ayah saya yang terkasih menempuhenam mil pertama dalam perjalanan ituuntuk mendampingi saya. Nasihat-nasihatdan air matanya dan percakapan yangsangat indah pada perjalanan perpisahanitu masih segar dalam hati saya seakan-akan peristiwa itu baru terjadi kemarin;dan air mata di pipi saya masih bercucuransaat ini seperti pada waktu itu, setiap kalisaya teringat kepada peristiwa itu. Selamasekitar setengah mil terakhir, kami berjalanbersama-sama hampir dalam keheninganyang amat sunyi— ayah saya, sepertiyang biasa dilakukannya, membawa topi-nya di tangannya, sementara rambutnyayang pirang dan panjang (ketika itu warna-nya pirang, tetapi padatahun-tahun berikut-nya putih seperti salju) terurai di bahunyaseperti rambut seorang gadis. Bibirnya te-rus bergerak memanjatkan doa-doa untuksaya tanpa bersuara; dan air matanya me-ngalir deras ketika mata kami bertemudan menunjukkan ekspresi yang tidakmungkin dilukiskan dengan kata-kata! Ka-mi berhenti saat tiba di tempat di manakami akan berpisah; ia memegang tangansaya dengan kuat selama satu menit da-lam keheningan, dan kemudian dengansungguh-sungguh dan penuh kasih sa-yang berkata: "Allah memberkatimu, anak-ku! Allah ayahmu membuatmu berhasil,dan menjauhkanmu dari segala kejahat-an!"

Karena tidak sanggup mengucapkanapa-apa lagi, bibirnya terus bergerak me-ngucapkan doa tanpa suara; sambil ber-linang air mata kami berpelukan, dan berpi-sah. Saya berlari secepat mungkin; dan,ketika saya hampir berbelok di sudut jalandi mana ia tidak akan bisa melihat sayalagi, saya menengok ke belakang dan me-lihat ia masih berdiri dengan kepala yangmasih belum mengenakan topi di tempatdi mana saya meninggalkannya—sedangmemandangi saya. Sambil melambaikantopi saya sebagai tanda perpisahan, sayaberbelok dan langsung menghilang daripandangan. Tetapi hati saya terlalu sesak

dan sakit sehingga saya tidak bisa melang-kah lebih jauh, jadi saya buru-buru menepidan menangis sebentar. Kemudian, sete-lah berdiri dengan hati-hati, saya memanjattanggul untuk melihat apakah ia masihberdiri di tempat di mana saya telah me-ninggalkannya; dan tepat pada saat itusaya menangkap bayangan dirinya sedangmemanjat tanggul dan berusaha menemu-kan saya! Ia tidak melihat saya, dan sete-lah ia melihat dengan penuh harap ke a-rah saya untuk sesaat, ia turun, mengarah-kan wajahnya ke arah rumah, dan mulaiberjalan pulang—kepalanya masih belummengenakan topi, dan hatinya, saya mera-sa yakin, masih menaikkan doa-doa untuksaya. Saya memperhatikan lewat air matayang mengaburkan pandangan saya, hing-ga bayangannya menghilang dari pan-dangan saya; dan kemudian, sambil ber-gegas, saya bersumpah dengan sungguh-sungguh dan berulang kali, dengan perto-longan Allah, untuk hidup dan bertindaksedemikian rupa sehingga saya tidak akanpernah mendukakan atau mempermalu-kan seorang ayah dan seorang ibu yangseperti ini yang telah Ia karuniakan kepadasaya.

Dampak iman dan doa dan kasih dandisiplin dari ayahnya sungguh tidak terukur.Kiranya setiap ayah membacanya dan di-penuhi dengan kerinduan dan tekad yangsungguh-sungguh untuk mengasihi sepertiini.

Oh, betapa kami sangat senang me-nyebut Engkau sebagai Bapa! Bahkan se-kalipun kami telah dikecewakan oleh ayahkami di bumi (kami semua mengalami ke-kecewaan itu dalam hal tertentu), Engkautidak pernah mengecewakan kami. Eng-kau sempurna dalam belas kasihan dankeadilan, kesederhanaan dan kebaikan,ketegasan dan kelembutan. Tolonglahagar kami yang menjadi ayah dapat men-jadi seperti ini bagi anak-anak kami. Buat-lah kami mengasihi Engkau lebih daripadakami mengasihi mereka. Tunjukkan kepa-da mereka bahwa kasih kami yang luarbiasa besar kepada mereka berakar padakasih yang bahkan lebih besar lagi kepadaEngkau.

Jadikan mereka berani karena keyakin-an bahwa Bapa mereka yang di surgaakan menjadi seperti diri kami selama ininamun sepuluh ribu kali lebih baik daripada kami. Dalam nama Yesus. Amin.

John PiperSeorang nenek ketika usanya mengin-

jak 90 tahun, tiba-tiba tidak pernah pergike gereja lagi. Padahal, sebelumnya diaadalah jemaat yang sangat aktif. Karenaitu, pendeta mendatangi rumahnya untukmengetahui apakah dia jatuh sakit. Rupa-nya nenek itu masih terlihat segar buar.

“Sudah sepuluh tahun nenek selalu ra-jin ke gereja. Tetapi, mengapa sekarangtidak pergi lagi?” tanya sang Pendeta.

Nenek itu menengok ke kiri dan ke ka-nan lalu berbisik, “Sssst... jangan bilangsiapa-siapa, ya. Ketika saya berusia 80tahun, saya merasa Tuhan akan memang-gil saya. Ternyata tidak. Kemudian sayapikir saya akan mati di usia 85 tahun. Nya-tanya sampai sekarang tidak juga. Sayapikir Tuhan terlalu sibuk dan sudah melu-pakan saya. Jadi, saya tidak pergi ke gere-ja lagi supaya Tuhan tidak teringat kepadasaya.”

Page 5: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

MINGGU, 19 JULI 2009 HALAMAN 5

Bunuh Diri SecaraRohani

“Sekarang berlangsungpenghakiman atas dunia ini:

sekarang juga penguasa dunia iniakan dilempar keluar. Dan Aku,

apabila Aku ditinggikan dari bumi,Aku akan menarik semua orang

datang kepada-Ku.” Yoh 12:31-32Di dalam buku Adversary, Mark Bubeck

membahas tentang Setan:Setan dan kerajaan kegelapan yang

atasnya ia berkuasa selalu menimbulkantantangan dan ancaman terhadap ke-efektivan dan stabilitas orang percaya...Diaekstrim yang harus dengan cermat dihin-dari. Ekstrim yang pertama adalah kecen-derungan untuk mengabaikan musuh inidan menganggap enteng seluruh masalahdemonologi.

Salah satu strategi Setan yang cerdikadalah membuat kita tetap mengabaikankuasa dan pekerjaannya. Seorang pende-ta teman saya menyatakan kepada sayadi dalam keyakinannya bahwa jika ia maumenyibukkan dirinya dengan Injil, meme-nangkan jiwa-jiwa, dan Pribadi Tuhan Ye-sus Kristus, ia tidak perlu terlalu khawatirterhadap Setan.

Pandangan seperti itu kedengarannyasangat saleh dan spiritual, tetapi sangattidak Alkitabiah dan berbahaya. Setiap

orang percaya yang memutuskan untukmenyibukkan dirinya dengan Injil, meme-nangkan mereka yang terhilang, dan me-ngenal Tuhan Yesus Kristus akan menjadisasaran khusus Setan. Mengabaikan sen-jata perang yang disediakan oleh Tuhanuntuk melawan Setan dan kerajaannyaberarti bunuh diri secara spiritual. Kitaakan segera menemui kehancuran spiritualjika kita mengabaikan musuh ini.

Ekstrim lain yang harus dihindari ada-lah terlalu dipenuhi ketakutan terhadapSetan dan kerajaannya...Walaupun meng-akui kuasa dan kelicikan Setan yang me-nakjubkan, seluruh Kitab Suci menegas-kan bahwa Setan adalah musuh yang te-lah dikalahkan.

Jauhkan aku dari kedua ekstrim ini, yaTuhan. Bantulah aku untuk tidak dipenuhiketakutan yang berlebihan terhadap mu-suh namun pada saat yang sama tetapwaspada terhadap strategi-strateginya.

Charles Stanley

Anda PercayaAllah?

Uang memang tidak jahat, tetapi uangdapat membawa kita kepada berbagaipencobaan. Dalam hidup ini, ada jeratyang sangat berbahaya, yaitu lebih berha-rap pada uang daripada berharap kepadaAllah (1 Tim. 6:17). Seringkali kita menyata-kan kepada Allah, namun kita bersikapsebaliknya. Sepertinya kita merasa lebihterjamin oleh setumpuk uang yang kitamiliki daripada janji pemeliharaan Allah.Rasul Paulus menegaskan bahwa uangadalah sesuatu yang tak menentu. Mung-kin suatu ketika kita akan kehabisan uang,namun kita tidak akan pernah kekurangankuasa Allah yang mampu menyediakankebutuhan kita.

Jika kita menyadari terbatasnya uangyang kita miliki, kita dapat menghargaikuasa Allah yang tak terbatas. Saya belajarmengenai hal ini dari sebuah traktat yangmenyerupai lembaran uang. Pada bagianbelakangnya, tertulis demikian, “Uangdapat membeli tempat tidur namun bukankenyamanan tidur; makanan tetapi bukanselera makan; rumah tetapi bukan kehar-monisan keluarga; hiburan tetapi bukankebahagiaan. Bangku-bangku gereja na-mun bukan surga. Apa yang tak dapat di-beli dengan uang, diberikan oleh Kristusdengan cuma-cuma.” Kekayaan tidak akanpernah bisa menjamin apa pun dalam ke-hidupan manusia. Tetapi Allah, di dalamkekayaan-Nya yang tak terbatas sanggupmemelihara hidup kita dalam kondisi apapun, dan bagaimana keadaan ekonomidunia yang sedang terjadi saat itu. Jamin-an Allah bersifat jauh lebih pasti dan dapatkita andalkan.

Jika Kristus adalah Juruselamat kita,jangan biarkan diri kita terbelenggu olehkekhawatiran akan hal-hal materi. Berha-raplah kepada Kristus dan kekayaan roha-ni-Nya. Anda akan menikmati hal-hal yangtak dapat dibeli dengan uang. Rasul Pau-lus menyimpulkan demikian: “Memangibadah itu kalau disertai rasa cukup, mem-beri keuntungan besar” (1 Tim. 6:6).

Malam ini, bersyukurlah karena kitamempunyai Allah yang dahsyat, yang sela-lu memedulikan kita, dan dengan kuasa-Nya, Dia dapat menyediakan segala ke-perluan kita menurut kekayaan dan kemu-liaan-Nya.

Renungan Malam, Juli 2009

MANUSIA BERKUALITASSuatu hari, saya diberitahu bahwa ada

seorang jemaat meninggal dunia. Agaksukar dipercaya bahwa orang ini telah di-panggil Tuhan karena usianya masih cu-kup muda. Ia masih berusia sekitar 40 ta-hun dan kedua anaknya masih di bawah10 tahun. Ia aktif melayani sebagai gemba-la gereja dan rajin beribadah. Keadaanyang sangat kontras dengan apa yangterjadi dengan tetangga saya, seorangnenek berusia 100 tahun namun hanyabisa menjalani hari-harinya di tempat tidur.Memang, orang yang masih muda bia-sanya lebih diharapkan daripada orangyang sudah berusia lanjut. Tapi kematianseperti tidak pandang bulu. Pendapat bah-wa usia seseorang dapat ditentukan daripenjumlahan umur kedua orangtuanyalalu dibagi dua pun gugur.

Makna kehidupan tidak ditentukan olehseberapa lama seseorang hidup, melain-kan bagaimaa kualitas kehidupannya se-bagai manusia. Alkitab memberi nasihatbagaimana kita bisa menjalani hidup de-ngan berkualitas. Pertama, memperhatikancara hidup kita. Sikap dan respons kitaterhadap apa yang terjadi dalam kehidup-an kita sangat menentukan kualitas hidupkita sendiri. Misalnya dengan keadaan su-lit, apakah kita memilih bermalas-malasanatau malah bekerja keras adalah ditentu-kan oleh sikap dan respons kita. Kedua,bijak mempergunakan waktu. Setiap ma-nusia diberi waktu yang sama untuk diper-gunakan. Waktu yang sudah berlalu tidakakan kembali lagi. Apa yang kita lakukansekarang akan kita tuai di masa menda-tang. Memang, dengan pengertian yang

terbatas, kita tidak mampu mengetahuiapa yang akan terjadi di masa depan, ter-masuk kapan kita kembali kepada-Nya.Namun satu hal yang dapat kita yakiniadalah bahwa Allah berdaulat penuh ataskehidupan kita. Rahasia kehidupan manu-sia bahkan umur dari bumi ini pun ada ditangan-Nya. Tugas dan tanggung jawabkita hanyalah mengisi serta menjalani hi-dup ini setiap saat, sebaik mungkin, untukkemuliaan nama-Nya.

Jika kita rindu memiliki hidup yang ber-kualitas, mulailah memerhatikan bagaima-na cara hidup kita agar berkenan di ha-dapan-Nya, dan pergunakanlah setiapwaktu yang diberikan dengan bijaksana.Mari jalani hari ini dengan hal-hal yangberkualitas. Jadilah manusia berkualitas!

Renungan Pagi, Juli 2009

Seorang pendeta bersama salah satujemaatnya berdiri di pinggir jalan sambilmembawa tulisan dengan huruf besar:“Berbaliklah sekarang, sebelum semuanyaterlambat!” Mereka berencana untuk me-nunjukkan tulisan itu pada setiap ken-daraan yang melintas.

Kendaraan pertama melintas. Merekamenunjukkan tulisan itu, tetapi pengenda-ranya malah mengomel pada merekaberdua, “Dasar pendeta kurang kerjaan!”

Tidak berapa lama, terdengar suaraban mendecit, diikuti suara benda jatuhberdebum.

Pendeta lalu berpaling pada jemaatnya.Dia bertanya, “Apakah kita sebaiknyamengganti tulisan ini menjadi: ‘Jembatandi depan rusak. Silakan berbalik’?”

Page 6: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

PERPULUHAN150780453N54037862AARALI & KELAMELIAANAK TUHAN YANGDIBERKATIANDI WIJAYAANDRE – SUSANANDRE & LENNYANGELINAANTONARMAGATLIE KASATJENBCI – HTBCI-CRBENYAMINBOEN EDY JOHANCHANDRA & WIWICORAEVAWATIDAVID YDBPDENIEDENNY RUDIJANTODEWI INTENDHDIANNE PANGKEREGODIDIT LAKSANADJHDONNY HALIANTODRI ZDRSBDVEDDY IRWANTOEJPTELIANA

ELISABETHENSO TITINERERERNIERRYERYANTIESTHER AESTHER EWF & RFKFO MIMIWATIFOSENFREDDY CHANDRAFREDDY CHANDRAFRONIKFUNG YENGABGABI & JANEGSHARIS GONETIHEHELENHENDRIK & RIAIBU TJUNG KELLYISHAK DWITJ SOMIVELINEIWAN BJ & EJ SURIANTOJEMMY LIE & NYJIMMY BUDIJANTOJO SIAN IMJOGS/HIJOHAN & SUHARTIJONOJULIANJULIAN

JULIAWATI HKARTINA HUSIN TJKEL LIM TJUNG SANKEL OBAJAKEL SINAMBELAKOE HOK SIONGKURNIAWANKYLANNYLDWLENI LLIANA HALIMLIANA OENIARTOLIANA ONGLIDIA GOUW ING HOALILYLIM LIAN NIOLIM SAI BOILIONG MIE HIONGLIONG MIE HIONGLITJU SURYA & YUNGLIANLIZA OKTAVIALLLPKLTHLUSY GLYDIA KURNIAM310MEGAMIKAELMONIKA MEYANDANAEL WINATA TANNENG TJIU HANNNNNNNN

NNNNNNNNNNNNNN 0014NN 0015NN 0024NN 0032NN 0039NN 0200NN 0212NN 0215NN 0302NN 0311NN 0333NN 0335NN 0346NN 0355NN 0358NN 0362NN 0446NN 0527NN 0537NN 0538NN 0554NN 0555NN 0558NN 0603NN 0604NN 0629NN 0825NN 0843NN 0849NN 0850NN 0850NN 0897NN 0916

NN 0922NN 0967NN 0972NN 1187NN 1193NN 1199NY TRI SUJANTOOLIVEONG SIOE HOEAONGGO LIPUTRAOTJYP AGUNGPAULUS GPETRUS KIM POPLSPO LANPOS PI ALAM SUTRAPOS PI JELAMBARPSYRATNA ARRD & SYRINA ROSWATIRMRUDY SETIAWAN &FAMSAMUELSAMUEL NAFTALISAN SAN KSHSHINTA ASIM YU INGSING’SSINTA ARISANISIU HINSOEI TJAISSSSSS EDHISTEFFANNY & FELICIA

STEPHANIE & JANSENSUGIHTO/LENNY LAUWSUGIMANSULI BT & LTAN KIM HOANTAN SUTRISNOTAN TJHAI PITANTO RTERATHKTHOTITINTJTJAN FELICIATJEUW HENDRATJHAN LILYTJHIN MEN KIATTJHIN SAN SANTJOKRO HANDOKOWIDJAJATMTSKNUCHI TRIFOSAVICTORVIVI & KELWIE LIAN TJOEWILLIAMWILLIAM WIDJAJA FWINARTO & WIEREWNYACOB ISKANDARYANTIYASINTA DEWIYATIEYENNYYENNY YUSMINYKVYYLCH

SENIN, 20 JULIKho Giok HiangNa NeryNg Pjek LianNurbetty Marlina SiraitPhan Fie FoengPipit SuryaSyamsudin SaharTan Lie LanTjhajadi Widjaja

SELASA, 21 JULIBertin SumarniBudih TjugitoDedy SuryantoHadiyatiIvonia TrisnaJennyJuliawatiKurniasariLidyanaLoe Soen HianMalindaOey KomarudinRudiSrinaryatun AmbawaniSusanty TjandraSuwandiTan Kwin NioWilly Sukamto

RABU, 22 JULIAminahBenyamin SumadiChai Wui CungElisa MiharjaElizabethHaryadi WinataJuliatiLestariLusi YuliantiMariaPing Cin

Reggy Fulviana SetiadiSantyTina TjandraYakub WijayaYulina Hasan

KAMIS, 23 JULIAde Suryanni ChandraAlex SugiartoAnitaAsri MesilahBunardi TjahyadiCharlie PinFerry NgadimanGuna DarmaGuntur GunawanHerlinaHo Lie JoenLie Wan ChungLim Tiat HoaPetrus TarnoTomy KismantonoVinnaWai Soe TjenYetty Fatimah WaturangiYulia Kristanti

JUMAT, 24 JULIAnastasia TahirAnat/Simon LieClarissa Meidy PaulusFidelia YulyaniHeny FerdianaHerlannesJulie SuhendraLie SuhardiLili AnitaLim Lan NioLindawati SiregarRoosmelina NatadjajaSak NgitSugeng WidjayaTan Tjie Hong Suryadi

Thio Jen HwaTipuk WarsipahYenni IskandarZulita

SABTU, 25 JULIBerche TjandraCia Ai Lien/LindaDaniel Handaya WidjajaJunias NoviyantiLiesje TongLilik IndrianiLim Lie CingLim RonyLina TiodoraNg Mok SuiSantoSiauw YulianaSulastri (Beng Lasti)The Kiauw LiongWatiYulianaYuliana SangerYuliawati

MINGGU, 26 JULIAdrianto IrawanAni TjandraDeddyEddy Soenarto S.Lie Ho LieLili LukmanLinda WatiLuciawatiSilvia KalimanStefanus Efendy AnwarSubagio BudionoThio Heng KiawTjakra YN HusadaTjiook Hauw NioYuli Sumanty

SENIN 20 JULI LUKAS 14:15-24Perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih.

SELASA 21 JULI LUKAS 14:25-35Segala sesuatu harus dilepas-kan untuk mengikut Yesus.

RABU 22 JULI LUKAS 15:1-7Perumpamaan tentang dombayang hilang

KAMIS 23 JULI LUKAS 15:8-10Perumpamaan tentang dirhamyang hilang

JUMAT 24 JULI LUKAS 15:11-52Perumpamaan tentang anakyang hilang.

SABTU 25 JULI LUKAS 16:1-9Perumpamaan tentangbendahara yang tidak jujur.

MINGGU 26 JULI LUKAS 16:10-18Setia dalam perkara yang kecil- Nasihat.

· AMELIA· ANZUS· DESI ARIANI· DORA GRACIA· EJPT· IBU DARMA· J & E

· SAMUEL BUDI P· TRI SUJANTO

TUGAS PADUAN SUARAPERNIAGAAN I : PS IMMANUELPERNIAGAAN II : PS IMMANUELPERNIAGAAN III : PS IMMANUEL JRDUTA MAS I : PS IMMANUELDUTA MAS II : VG JOYFULDUTA MAS III : PS HOSANA I

MINGGU, 19 JULI 2009 HALAMAN 6

Page 7: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

IBADAH UMUM PKL. 10.00 WIBMinggu, 26 Juli 2009

Pimp. Pujian : Ny. DessyTim Pemuji : GloryDoa Firman : Ny. AchinPersembahan :Lantai II: Sdr. Sugito Gunawan & Ny.

Sdr. Yusuf Pandi & Ny.Sdr. Ie Tiong Ham & Ny.Sdr. Halim & Ny.

Penyambutan: Sdr. Halim & Ny.Lantai III: Sdr. Tommy Gunawan & Ny.

Sdr. Ray Setiawan & Ny.Sdr. Suhendra Chandra & Ny.

Penyambutan: Sdr. Ray Setiawan & Ny.Lantai IV: Sdr. Ook & Sdr. Anjar

KOMISI WANITA PKL. 15.00 WIBSelasa, 21 Juli 2009

Pimp. Ibadah : Henny T.Firman Tuhan : Pdm. Malia WatulingasPimp. Pujian : Syenny P.Singers : Eunike & HerlinaDoa Firman : LusiPersembahan : Liana Ong & Lie Hoa& Penyambutan : U Chen & Mayawati

KOMISI PRIA PKL. 19.00 WIBSelasa, 21 Juli 2009

Koordinator: Kosasih ArmagatlieWorshipleader: Hendra Herman

Singers:Hendry, Tony Ang, Bintangna, Eddy Han

Doa Firman: AnjarFirman Tuhan: Pdt. Poltak Sibarani

Persembahan:Apo S., Benny Valenza, Gunawan Wijaya

Akeng, David Tjandra, SantosoPenyambutan: Apo S. & Benny Valenza

IBADAH UMUM PKL. 17.00 WIBMinggu, 26 Juli 2009

Pimp. Pujian : Ny. RiniTim Pemuji : HaleluyaDoa Firman : Sdr. AnjarPersembahan: Sdri. Lisa & Sdri. Devi O.

Sdr. Amos & Ny.Sdr. Ferry & Sdr. Tjandra W.Sdr. Robby & Sdr. Hendy

Penyambutan: Sdr. Robby & Sdr. Hendy

DOA MALAM PKL. 22.00 WIBKamis, 23 Juli 2009

Koordinator : Pdm. Ricky WatulingasFirman Tuhan:Session I : Pdt. Poltak SibaraniSession II : Pdp. Hendri S.

IBADAH MALAM KESAKSIAN DAN SABDAKamis, 23 Juli 2009 Pkl. 18.30 WIB

Pimp. Pujian : Ny. DessyTim Pemuji : ShekinahDoa Firman : Sdr. Krisman KosasihFirman Tuhan : Pdt. Poltak SibaraniPersembahan : Sdr. Ayung & Ny.

Sdr. Bertnady & Ny.Sdr. Yusuf Pandi & Ny.Sdr. Tony Ang & Ny.

Penyambutan : Sdr. Bertnady & Ny.

IBADAH UMUM PKL. 08.00 WIBMinggu, 26 Juli 2009

Pimp. Pujian : Ny. MagdalenaTim Pemuji : YedutunDoa Firman : Sdr. Frans TheodorePersembahan di aula lt. III: Sdr. Edianto Juana & Ny. Sdr. Lionabas & Ny. Sdr. Joni Hariyanto & Ny. Sdr. Supodi & Ny. Sdr. Liauw Handoko & Ny. Sdr. Akin & Ny. Sdr. Handi Sutedja & Ny. Sdr. Yeremia BC & Ny. Sdri. Dewi & Sdri. Su Yetty Sdr. Rudy & Ny. Sdr. Abun & Ny. Sdr. Benny Mihardja & Ny. Sdr. Ferdinand Sulistio & Ny. Sdri. Mila Karina & Ny. Heny Puspita Sari Sdr. Herry & Ny. Ny. Sutina & Ny. Nany EfendyPenyambutan di aula lt. III: Sdr. Edianto Juana & Ny. Sdr. Lionabas & Ny. Sdr. Joni Hariyanto & Ny.Persembahan di aula lt. IV: Sdr. Okie & Sdr. Septian Sdr. Yohan & Sdr. David Sdri. Agustine & Sdri. Meiliani Sdri. Julie H. & Sdri. Ani Sdr. Bernard & Sdr. Adrianto Sdri. Hendro D. & Sdr. Santo Sdr. Stefanus EA & Sdr. Jacrian JA Sdr. Dodi & Sdr. Hendra Gunawan Sdr. Santoso Kurniawan & Ny. Sdr. Tjoei Johan & Ny. Sdr. Frans Yosua & Sdr. Wawan ChristantoPenyambutan di aula lt. IV: Sdr. Okie & Sdr. Septian Sdr. Bernard & Sdr. Adrianto

IBADAH UMUM PKL. 10.00 WIBMinggu, 26 Juli 2009

Pimp. Pujian : Ny. MagdalenaTim Pemuji : HaleluyaDoa Firman : Sdr. ArvanPersembahan: Sdr. Abadi Alvin & Ny. Sdr. Arvant Djatmiko & Ny. Sdr. David Santoso & Sdr. Hasan Sdr. Andreas Darmawan & Ny. Sdr. Suryadi & Sdr. Hok Beng Sdr. Lie Sak Khim & Ny. Sdr. Erwin Ong & Ny. Sdr. Johan Halim & Ny. Sdri. Meryska & Sdri. Pricillia Chandra Sdr. Andre Chandra & Ny. Sdri. Pauline QWS & Sdri. Esther Rahayu Sdr. Tjhin Djun Kian & Ny. Sdr. Agus Suhendar & Ny. Sdr. Pendi & Ny. Sdr. Frans Kusno & Ny. Sdr. Antony Tan & Ny.Penyambutan: Sdr. Abadi Alvin & Ny. Sdr. Arvant Djatmiko & Ny. Sdr. David S. & Sdr. Hasan

IBADAH MALAM KESAKSIAN & SABDAJumat, 24 Juli 2009 Pkl. 19.00 WIB

Pimp. Pujian : Sdr. Bobby FernandoSingers : GalileaDoa Firman : Pdm. Malia WatulingasFirman Tuhan : Pdt. Poltak SibaraniPersembahan : Sdr. Lo Sian Fung & Ny.

Sdr. Simon Jayadi & Ny.Penyambutan : Sdr. Lo Sian Fung & Ny.

DOA PUASA PKL. 10.00 WIBSabtu, 25 Juli 2009

Koordinator : Sdri. Juningsih GunawanFirman Tuhan : Pdt. Poltak Sibarani

DOA SELAMA IBADAH BERLANGSUNG:PKL. 08.00 WIBNy. TutiNy. Wawa G.Ny. Tjing Ing

PKL. 10.00 WIBNy. Yenny HermantaNy. Rita RaemaNy. Endang P.

IBADAH UMUM PKL. 17.00 WIBMinggu, 26 Juli 2009

Pimp. Pujian : Ny. VonnyTim Pemuji : AsafDoa Firman : Sdr. Yusli KusnadiPersembahan : Ny. Embun & Ny. Liu Man Ing

Sdr. Sugiman & Ny.Penyambutan : Ny. Embun & Ny. Liu Man Ing

DOA PUASA PKL. 10.00 WIBRabu, 22 Juli 2009

Koordinator : Pdm. Ricky WatulingasP U J I A N : Ny. Caroline TheodoreFirman Tuhan:Session I : Pdt. Poltak SibaraniSession II : Pdp. Otis

KOMISI WANITA PKL. 16.00 WIBRabu, 22 Juli 2009

Pimp. Ibadah : Henny T.Firman Tuhan : Pdm. Malia WatulingasP U J I A N : Wawa G.Singers : Fitri & Sinta A.Doa Firman : Ruth EttyPersembahan : Oey Porry & Yenny& Penyambutan: Lien Hoa & Mei Hoa

IBADAH PEMUDA & REMAJASabtu, 25 Juli 2009 Pkl. 18.30 WIB

Songleader: Nico FernandoSingers: Septian, Grace, Deborah

Doa Firman: DeborahFirman Tuhan: Pdt. Poltak Sibarani

Persembahan:Teja, Cynthia, Nita, Christoper

Penyambutan: Josiana & DoddyTamborine: Christiana & Linda

Musik: Shela, Haris, Victor S., GianzoDoa Ibadah: Agustin & Grace

IBADAH UMUM PKL. 07.00 WIBMinggu, 26 Juli 2009

Pimp. Pujian : Ny. DessyTim Pemuji : ShalomDoa Firman : Sdr. HariantoPersembahan :Lantai II: Sdr. Sugito & Ny.

Sdr. Harianto & Ny.Sdr. Andi Wijaya & Ny.Sdr. Jehezkiel Acai & Ny.

Penyambutan: Sdr. Jehezkiel Acai & Ny.Lantai III: Sdr. Lie Wong Sin & Ny.

Sdr. Sumanto Budianto & Ny. Sdr. Liwanto & Ny.

Penyambutan: Sdr. Sumanto Budianto & NyLantai IV: Ny. Hanny Halim & Ny. Min Ce

IBADAH PEMUDA & REMAJASabtu, 25 Juli 2009 pkl. 18.30 wib

Songleader: RinySingers: Mey, Lydia, Nelson

Firman Tuhan: Pdm. Ricky WatulingasPersembahan:

Iis, Vika, Sherleen, AnggieTambourine: Lisa, Chika, Tinah

Musik: Maria, Cecilia, Ricky, Reggie, KalebMultimedia: Willy

MINGGU, 19 JULI 2009 HALAMAN 7

Page 8: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

MINGGU, 19 JULI 2009 HALAMAN 8

MemulihkanJiwa

“la menyegarkan jiwaku ...”Mazmur 23:3

“Karena itu, saudara-saudara, demikemurahan Allah aku

menasihatkan kamu, supaya kamumempersembahkan tubuhmu

sebagai persembahan yang hidup,yang kudus dan yang berkenan

kepada Allah: itu adalah ibadahmuyang sejati, janganlah kamu

menjadi serupa dengan dunia ini,tetapi berubahlah oleh pembaruan

budimu, sehingga kamu dapatmembedakan manakah kehendak

Allah: apa yang baik, yangberkenan kepada Allah dan yang

sempurna.” Roma 12:1, 2Rasul Paulus menulis surat kepada

orang-orang Kristen yang telah mengalamilahir baru, yang telah dipenuhi Roh Kudusdalam Roma 12, untuk berbuat sesuatuterhadap diri dan pikiran mereka. Roh ma-nusia itu mengalami kelahiran baru padasaat ia menerima keselamatan, namunmasih saja tetap memiliki tubuhnya yanglama dan jiwanya yang sama. Ia harusmempersembahkan tubuhnya kepadaTuhan, dan menjaga agar pikirannya dapatdiperbarui.

Bahasa Ibrani yang diterjemahkan "me-nyegarkan" dalam Mazmur 23 dan bahasaYunani "diperbarui" dalam Roma 12:2mempunyai arti yang hampir sama. Seba-gai contoh sebuah kursi antik yang berhar-ga, yang kelihatannya sudah rongsokan,dapat saja diperbaiki. Betapa pun jugakursi itu tetap saja merupakan kursi yanglama, namun bentuknya sudah diperbarui.Roh manusia tidak pernah diperbarui; me-lainkan mengalami kelahiran baru, ataudiciptakan kembali. Namun jiwanya dapatdipulihkan apabila pikirannya menjadi baruoleh Firman Tuhan.

Kebutuhan terbesar dari gereja seka-rang ini adalah pembaruan pikiran olehFirman Tuhan. Firman Tuhanlah yang me-mulihkan jiwa manusia, memperbarui jiwa,menyelamatkan jiwa, dan menyembuhkanjiwa!

Pengakuan: Saya berusaha setiap harisupaya pikiran saya diperbarui oleh firmanTuhan. Oleh sebab itu, saya tidak terikatpada dunia ini. Pikiran saya telah diperba-rui untuk dapat berpikir sebagaimana Tu-han berpikir.

Kenneth E. Hagin

YNSMYO MIEKE OCTAVIANYYOHANAYOSEPHYOSUA AYSF & RIASYSIYUL & AYULIANTI BONGZHEN AI

VIA BANKALVIN TISNAANDREASARDIKA KARDJONOCENDIRYANI LIMDANIEL & VONNYEDIANTO JUWANAEKO WIJAYAEKO WIJAYAELTONHANNY HALIMJPUKEL NATALIE EFENDIMARSELINUS SUWINDIMIN SIONGNATALIE SANJAYANURTJE SOENDARIPHU HAPPY SETIAWANPOPY INDRIAWATIPOS PI JOGJAR & JROBBIN SOETIONORUDY TERATJHAN DRYAN WIJAYA

TUSTATI KARIMVINA MELLIANAYANTIYOHANESYULIRIA ZEBUAYUSUF BUDIMAN

SYUKURAMELIAANDREASBONG KHIAN HIN (2)CFECHRISTAELLADBTELIWAN & DESYJEREMY AMADESKURNIAWANNNNNNN 0311NN 0959NN 1145SITI FATIMAHSURIANATJAN LIE TJEN

DIAKONIAKEL HENDRA LNNP AGUNG

Sudah lama sekali Corin mendamba-kan mendapat kekasih. Tapi dari tahun ketahun harapannya tak pernah terkabul.Dan ia sudah hampir putus asa. Karenaitu, pada suatu malam doanya berubahmenjadi begini: “Tuhan, Aku tidak mintaapa pun lagi darimu. Tapi berikanlah padaibuku seorang menantu.”

Masuk SekolahHari Senin kemarin sebagian besar

anak-anak kita mulai masuk kembali seko-lah, setelah libur selama kurang lebih satubulan, mereka kembali masuk sekolah.Mereka kembali harus masuk dalam kelas-kelas dan mereka harus belajar ilmu yanglebih tinggi dari tahun yang lalu karenamereka telah naik kelas.

Setelah ber-istirahat selama satu bulandan hidup “agak bebas dan tidak terikatdengan kedisiplinan” karena tidak terikatpada jam-jam sekolah, sekarang merekaharus hidup dalam keteraturan dan dalamdispilin sekolah.

Kelihatannya mereka akan hidup “de-ngan bersusah payah kembali”, merekaharus sekolah, mengerjakan pekerjaanrumah, menyelesaikan tugas-tugas danmenghadapi ujian. Tetapi sebenarnya me-reka sedang berada dalam masa pembela-jaran hidup untuk menghadapi dinamikakehidupan mereka dimasa mendatang.Kelihatannya memang capek, lelah, sibuk,dan lain-lain, tetapi kalau mereka setiamengerjakannya dengan baik, maka mere-ka akan naik kelas, dan terus naik kekelasyang lebih tinggi.

Kalau kehidupan rohani kita diibarat-kan seperti sekolah, maka hendaknya kitasetia menjalaninya, sehingga kerohaniankita naik kelas, dan terus naik kelas sehing-ga menjadi dewasa seperti yang Kristuskehendaki. Memang kelihatannya berat,kita harus hidup “bersusah payah”, me-ngerjakan tugas kristiani kita, menghadapiujian yang Tuhan ijinkan terjadi dalam ke-

hidupan kita.Di dalam Surat Yakobus 1:3-4 dikata-

kan “Sebab kamu tahu, bahwa ujian terha-dap imanmu itu menghasilkan ketekunan.Dan biarlah ketekunan itu memperolehbuah yang matang, supaya kamu menjadisempurna dan utuh dan tak kekurangansuatu apapun”. Jadi ketika dalam masa“sekolah kehidupan” kita datang ujian yangdiijinkan Tuhan, hadapilah itu dan percaya-lah bahwa hal itu akan menghasilkan ke-tekunan. Dan apabila kita sudah memilikiketekunan, maka ketekunan itu akanmemperoleh buah yang matang.

Memang kelihatannya tidak enak, me-mang sepertinya kita lelah, capek danlain-lain, tapi itulah hidup dan hidup itulahyang kita hadapi di dunia ini, jangan takut,karena ada Roh Kudus yang memberi ke-kuatan dan penghiburan sehingga kita ca-kap menanggungnya dan kita akan tampilmenjadi pemenang. Sebaliknya apabilakita tidak mau masuk ke dalam kelas yanglebih tinggi, maka kita akan tidak naikkelas dan tetap tinggal di kelas yang lama,ketika teman-teman kita sudah berada dikelas yang lebih tinggi, kita masih di tempatyang lama.

Sekitar satu minggu yang lalu, sayamengunjungi kampus saya, setelah sekitardua puluh tahun lamanya sejak lulus kuli-ah. Saya mengikuti seminar yang mengha-dirkan pembicara mantan dosen favoritsaya yang sudah menjadi guru besar diAmerika dan menjadi senior consultantdisana. Disana saya bertemu dengan te-man-teman kuliah seangkatan dan bedaangkatan dengan saya. Di sela-sala teatime, kami menyempatkan diri untuk ber-

bincang-bincang mengenai kehidupan ka-mi masing-masing. Beberapa teman sudahbergelar Ph.D, juga bergelar Master, ba-nyak yang tetap strata satu. Ada yang su-dah menjadi Direktur perusahaan ternama,ada yang menjadi pengusaha top, ada ju-ga yang bekerja biasa-biasa saja. Bahkanada yang dari dulu kerja nya tidak berubahdan tidak mengalami peningkatan karier.Dari pembicaraan kami, saya teringat padawaktu kami kuliah. Saya mulai menyadaribahwa teman-teman yang pada waktu ku-liah, hanya main-main, tidak serius, nyon-tek, dll, sebagian besar dari mereka tidakmengalami kemajuan pada waktu kini,sebaliknya teman-teman yang sungguh-sungguh, serius dan antusias dalam kuliah,sebagian besar dari mereka mengalamikemajuan pada waktu kini.

Karenanya, mari kita jalani “kehidupansekolah” kita dengan sebaik-baiknya danhadapi semua dengan serius, denganantusias dan dengan kesungguhan, makakita akan naik ke kelas yang lebih tinggidan lebih tinggi.

(I.R).

Page 9: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

MINGGU, 19 JULI 2009 HALAMAN 9

Teruslah Bergerak“Sebab di dalam Dia kita hidup, kita

bergerak, kita ada.” Kisah ParaRasul 17:28

Suku Masai yang suka berpindah-pin-dah di Afrika Timur, dengan jelas mengilus-trasikan pentingnya mengevaluasi kembaliposisi Anda dari waktu ke waktu dan me-ngetahui kapan Anda harus terus maju.

Dalam berpindah-pindah sepanjangtahun, suku Masai hidup kebanyakan de-ngan memakan daging dan susu dari ter-nak mereka. Mereka menetap di suatutempat selama masih hujan. Sebagai ahliekologi alami, mereka tinggalkan suatudaerah sebelum sumber-sumber dayaalamnya habis dan kembali setelah tanah-nya pulih.

Sayangnya, aspek gaya hidup sukuMasai ini mungkin akan segera berakhir.Pemerintah mendorong suku Masai iniuntuk menetap di suatu daerah. Namunketika tanahnya sudah tidak subur lagidan ternak mereka mati, suku Masai inisering kali terpaksa menjual tanahnya danmencari rumah baru. Suku Masai adalahpeternak, bukan petani. Tanah berumputyang mereka butuhkan tidak mudah di-batasi dengan pagar dan mereka tidakmemiliki tradisi bercocok tanam atau me-ngairi lahan.

Kebanyakan dari kita tidak bertani ataumemiliki ternak yang membutuhkan tanahberumput. Namun kita menjalani hidup

yang terkadang kehabisan segala "sumberdaya" yang diberikan oleh suatu pekerjaanatau posisi tertentu. Sering kali kita tumbuhmelampaui tantangan yang dapat diberi-kan suatu pekerjaan, atau kita kembang-kan keterampilan kita sedemikian rupasehingga tidak lagi kita temukan tantangan— atau imbalan — dalam satu-satunyaposisi yang tersedia bagi kita. Selain itu,mengerjakan hal yang sama untuk waktuyang lama bukan saja melelahkan bagitubuh, namun juga bagi pikiran dan roh.Tibalah saatnya ketika kita perlu "terusmaju".

Yang pasti anak-anak Israel mengeta-hui hal ini ketika mereka mengembara dipadang belantara. Mereka dibimbing olehtiang awan pada siang hari dan tiang apipada malam hari. Ketika tiangnya berge-rak, merekapun bergerak! (Lihat Nehemia9:12).

Kita masing-masing dapat mengguna-kan evaluasi periodik. Sesekali, kita perlumempelajari apa yang sedang kita kerja-kan dan bertanya kepada diri sendiri apa-kah sudah tiba saatnya untuk menemukancara-cara yang konstruktif untuk terus ma-ju ke tantangan-tantangan baru, posisi ba-ru, atau karir baru.

Coffee Break with God

Buatlah Tujuan BaruSaat masa remaja dulu saya menetap-

kan sebuah tujuan yaitu memiliki sepedamotor. Saat tujuan saya belum tercapai,setiap hari saya mengangankannya danmembayangkan alangkah asyiknya kalaumemiliki motor sendiri. Bahkan saya ber-janji akan merawat dan mencucinya setiaphari. Saat itu saya begitu bersemangatuntuk mewujudkan tujuan saya.

Lalu ketika saya sudah mendapatkanmotor idaman, apakah saya masih berse-mangat soal motor? Tidak, dengan cepatsaya bosan bahkan tidak pernah merawat-nya sama sekali. Demikian pula halnyaketika saya ingin memiliki mobil untuk per-tama kalinya. Saya begitu antusias untukmendapatkannya, namun ketika tujuansaya sudah tercapai dengan cepat sayamenjadi bosan. Semangat saya menurundrastis, tidak seperti ketika saya masihmenginginkannya.

Survey menunjukkan bahwa rata-rataseseorang akan merasa sangat bahagiasetelah mencapai tujuan-tujuan dalam hi-dupnya dalam kurun 90 hari saja. Setelahitu, kondisi emosinya menjadi normal lagi.Kebahagiaan dan kebanggaan dalam me-raih tujuan yang tadinya begitu menggebutiba-tiba menjadi biasa-biasa saja. Bukan-kah Anda juga mengalami hal ini? Bukan-kah Anda juga pernah punya pengalamanseperti yang saya rasakan?

Apa yang bisa kita pelajari dari hal ter-sebut? Kita harus selalu membuat tujuanbaru ketika tujuan yang kita targetkan telahtercapai. Hanya dengan cara ini motivasidan semangat kita terus terpelihara.

Ingatlah bahwa pada dasarnya setiap

manusia itu suka dengan tantangan hinggasaat tujuan sudah diraih dan tidak adasesuatu lagi yang perlu ditaklukkan, makagairah dan semangat kita akan menurundrastis.

Jika Anda cukup jeli untuk mengamati,Anda akan menemukan alasan mengapaseseorang bisa menjadi pecandu gamesatau maniak games. Mengapa seseorangbisa berjam-jam atau bahkan berhari-haridi depan layar monitor untuk bermain ga-mes? Jawabannya sederhana, karena didalam game tersebut selalu ada tantang-an-tantangan baru seandainya dia berhasilmenyelesaikan satu level tertentu. Bayang-kan saja jika semua level tersebut sudahberhasil ditaklukkan, akankah mereka te-tap memainkan game yang sama? Tentusaja tidak. Mereka akan bosan dan butuhtantangan yang baru.

Prinsip yang sama juga berlaku dalamhal kita meraih kesuksesan. Dengan mem-buat tujuan atau target baru, maka kitaakan tertantang lagi untuk mencapainya.Banyak keuntungan yang kita dapatkansaat menetapkan tujuan baru, selain po-tensi diri kita menjadi lebih maksimal, bis-nis atau karir kita juga mengalami pertum-buhan dan kemajuan. Itu sebabnya setiapkali target yang ingin saya raih sudahtercapai, saya selalu membuat target-target yang baru.

Jika Anda ingin tim bisnis Anda terustermotivasi dan terus bergairah dalam be-kerja, sebagai pemimpin Anda harus bisamenetapkan target atau tujuan baru buatmereka. Demikian juga kita perlu menetap-kan tujuan baru bagi diri kita sendiri jikakita ingin maju dan membuat terobosan.

Petrus Kwik

PAHIT MENJADI MANIS“Tuhan menunjukkan kepadanyasepotong kayu; Musa melemparkankayu itu ke dalam air; lalu air itumenjadi manis”. Keluaran 15:25

Acap kali sukacita dan dukacita berja-lan seiring. Seperti bangsa Israel yangmerasakan getar kemenangan di Laut Me-rah, tetapi tiga hari sesudahnya menjumpaiair yang pahit di Mara (Keluaran 15:22,23),sukacita kita pun dapat segera berubahmenjadi kemarahan.

Di Mara, Tuhan menyuruh Musa me-lemparkan sepotong kayu ke dalam air,sehingga air itu menjadi manis dan bisadiminum (ayat 25). Suatu "potongan kayu"lain yang "dilemparkan ke dalam" berbagaisituasi pahit hidup kita dapat membuat si-tuasi itu menjadi manis. Potongan kayuitu adalah salib Yesus (1Petrus 2:24). Pan-dangan kita akan berubah saat kita mere-nungkan kematian-Nya yang penuh pe-ngurbanan dan penyerahan-Nya padakehendak Allah (Lukas 22:42).

Penderitaan kita dapat terjadi karenadibenci orang lain, atau lebih buruk lagi,karena tidak mereka pedulikan. Namun,Tuhan mengizinkan hal itu terjadi. Kitamungkin tidak memahami alasannya, teta-pi itu adalah kehendak Bapa dan Sahabatkita, yang tak terbatas kebijaksanaan sertakasih-Nya.

Ketika kita berkata "ya" kepada Allahsaat Roh-Nya menyatakan rencana-Nyakepada kita melalui firman-Nya, situasipahit dalam hidup kita akan menjadi manis.Kita tak perlu mengeluhkan kejadian yangtelah diizinkan Tuhan. Sebaliknya, kita ha-rus melakukan segala perintah-Nya. Yesusberkata bahwa kita harus memikul salibkita setiap hari dan mengikuti Dia (Lukas9:23).

Saat kita mengingat salib Yesus danberserah kepada Bapa seperti Yesusberserah kepada-Nya, maka pengalamanpahit akan menjadi manis - David RoperALLAH MEMAKAI KESULITAN UNTUKMEMBUAT KITA LEBIH BAIK BUKAN

LEBIH PAHITRenungan Harian

Seorang anak laki-laki sedang bercer-min bersama ayahnya. Dia melihat bayang-an wajahnya di cermin lalu menatap wajahayahnya.

Anak itu lalu bertanya, “Apakah Tuhanmenciptakan Ayah?”

“Tentu saja, Nak,” jawab sang ayah.“Apakah Tuhan juga menciptakan

saya?” lanjutnya.“Betul,” jawab ayahnya terharu.Anak itu lalu melihat lagi ke cermin.“Tampaknya, Tuhan bekerja semain

baik dari hari ke hari.”

Page 10: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

MINGGU, 19 JULI 2009 HALAMAN 10

Retret Tunas RemajaTanggal 27-29 juni 2009 retret tunas

remaja diadakan di Mount Hermon. Deng-an tema “ Obedience is Fun” yang berartijuga ketaatan yang menyenangkan. Retretini diadakan untuk mengisi liburan sekolah.Acara yang diadakan juga sangat meng-asyikkan, dimana anak-anak tunas remajadiajarkan mentaati semua kegiatan yangtelah disusun oleh para guru-guru tunasremaja dan panitia. Retret ini juga bersa-maan dengan retret sekolah minggu.

Semua anak-anak tunas remaja dansekolah minggu mendaftar ulang di gerejataman duta mas dari jam 8 pagi sampaijam 10 pagi. Setelah itu kami semua ber-angkat menuju tempat retret yang telahdisiapkan oleh para guru dan panitia yangberangkat dari malam. Kami sampai ditempat tersebut jam setengah 2 siang.Acara di mulai dengan pembagian jadwaldan opening (pembukaan) acara retretdengan puji-pujian yang dibawakan olehanak tunas remaja yang bernama yustusdan pembicara firman Tuhan yang dilayanioleh Pdt. Harry Sempulur . Firman Tuhandiambil dari Ulangan 28: 1-6 dengan tema“ketaatan”. Pendapat mengatakan bahwaorang Kristen atau kekristenan tidak bisadipisahkan dengan ketaatan. Sebab kekris-tenan hidup dalam kehendak Tuhan, bu-kan kehendak daging. Arti “ketaatan” bagiorang Kristen di bagi menjadi 3 bagian:

1. Tanda bahwa kita tidak mampu ber-jalan dengan kekuataan sendiri (Ul 4:30-31)

2. Percaya adalah bukti kita percayajanji-janji Allah yang disediakan bagi kita.(Ul 11: 27-28)

3. Bukti keakraban kita dengan Allah.(Ul 27:9-10)

Setelah itu semua anak-anak masukke kamar masing-masing untuk mandidan bersiap-siap mengikuti acara berikut-nya yaitu session 1 dengan pembicaraPdt. Harry Sempulur juga. Dengan temafirman Tuhan “BANGUN!! Untuk TAAT”yang diambil dari Roma 13: 8-14.

Pendapat mengatakan orang yang se-dang tidur sesungguhnya adalah orangyang tidak mampu berkarya dan tidak bisamelakukan apapun. Contohnya bagaima-na mungkin seorang anak diajarkan olehguru matematika saat ia sedang tertidur?Dan bagaimana mungkin anak tersebutakan menjawab apa yang diajarkan olehguru tentang hal-hal yang diajarkan saat

ia tertidur?Dan saat ini anak-anak diajarkan Bang-

un untuk taat ada 4 langkah yaitu:1. meninggalkan hal-hal buruk. Dalam

arti meniggalkan pola pikir duniawi.2. hidup dengan sopan. (ayat 13)3. hidup dalam kesiapan untuk berpe-

rang. (ayat 14) contoh Daud vs Kakak Da-ud saat akan melawan Goliath( bangsaFilistin). Saat itu Daud sangat siap sediadengan apa yang sudah Tuhan persiapkanuntuk nya.

4. hidup bagi kemuliaan Allah (ay. 14).Setelah session 1, kami semua makan

malam. Kemudian panitia mengadakanpermainan mencari harta karun (NightTreasure). Para peserta dibagi menjadi 7kelompok. Masing-masing kelompok diha-ruskan mengerjakan setiap tugas untukmendapatkan kata kunci letak harta karuntersebut. Sebelum waktu permainan habis,ternyata salah satu kelompok sudah mene-mukan harta karunnya,yang didalamnyaterdapat ayat hafalan (Mat 6:21) sebagaikode untuk menukar hadiahnya. Setelahpermainan selesai kami beristirahat.

Hari kedua, diawali dengan doa pagi.Firman Tuhan dibawakan oleh ko UntungTS yang mengajarkan bahwa ada 3 dasarketaatan, yaitu: ketaatan terpaksa, ketaat-an rutinitas, dan ketaatan karena kasih.Ujian ketaatan yang harus kita hadapi:

1. Kedagingan dalam hal kata-kata.2. Keduniawian dalam hal hobi.3. Tipu muslihat dari iblis sendiri.4. Dan yang terakhir lakukan yang

terbaik untuk Tuhan.Setelah doa pagi para peserta diberi

waktu untuk mandi dan merapikan diriserta makan, ada juga yang latihan untuksession berikutnya.

Saat session 2, Pdt. Harry S. jugamembawakan firman dengan tema “ TaatBukti Berani Tampil Beda”. Pdt Harry me-ngatakan anak-anak Tuhan harus tampilbeda melawan arus dunia. Karena warnadunia ini sudah rusak dan gelap. Bukti kitaharus tampil beda ada 3 hal yaitu yangpertama sadar untuk taat dan memilikiiman yang teguh (Roma 12:2). Pergumul-an yang berat harus memiliki iman yangteguh.

Yang kedua harus memiliki komitmenpertobatan yang sangat kuat (Filipi 3: 13-14), dan yang terakhir harus mengasihiTuhan (Yohanes 14:15).

Setelah istirahat dan makan pagi, dia-dakan KKR dengan pemimpin pujian Ed-ward. Saat KKR, Pdt. Harry S mengajarkanbahwa taat adalah cara mencari keme-nangan dengan contoh Yusuf, ketika diadijual oleh saudara-saudaranya, ternyataTuhan memberikan tempat terbaik untukYusuf pada akhirnya (Kej 41:47-57), halini membuktikan kejadian yang tidakmengenakan dapat menceritakan kasihTuhan dalam kehidupan kita.

Yang kedua dalam Kejadian 39: 8-10,menceritakan bahwa Yusuf tidak tergodaoleh dosa yang ditawarkan oleh istri Potifar.

Yang ketiga dalam Kej 37:2 dan 45:2,menceritakan Yusuf tidak menyimpan akarkepahitan kepada saudara-saudaranya.Sebaliknya ia menerima kembali saudara-saudaranya dengan baik. Dalam KKR inipara peserta untuk mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita dan mele-paskan keterikatan dari dosa. Pdt Harrymendoakan anak-anak untuk melepaskandiri dari dosa.

Setelah KKR, para peserta makansiang, kemudian diadakan outbond dimanapara peserta diajarkan untuk bekerja samadan saling tolong dalam tim.

Setelah permainan outbond, para pe-serta beristirahat. Dan selesai makan ma-lam, para peserta dikumpulkan untukmengikuti acara api unggun. Saat acaraapi unggun diadakan permainan oleh koKaleb dan ko Heri. Peserta Tunas dan pe-serta sekolah minggu digabung. Para pa-

BERSAMBUNG KE HLM. 11

Page 11: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

HALAMAN 11MINGGU, 19 JULI 2009

Suatu PenilaianSiapakah Saudara"Karena itu, sebagai orang-orang

pilihan Allah yang dikuduskan dandikasihi-Nya, kenakanlah belas

kasihan, kemurahan, kerendahanhati, kelemahlembutan dan

kesabaran.” Kolose 3:12Jikalau ada yang bertanya: Siapakah

Saudara? tentu saudara menyebutkan:nama, gelar dan jabatan saudara. Mungkinkalau pertanyaan dilanjutkan saudara akanmenyebutkan pekerjaaan atau usaha dansederetan keberhasilan yang telah sauda-ra raih dan sasaran keberhasilan ke depanyang gemilang supaya orang tahu tentangsaudara dan memposisikan sebaik mung-kin sehingga tidak ada yang meremehkansaudara.

Sewaktu tetangga kami membuang ta-naman hias mereka, lalu mengganti deng-an tanaman baru yang lebih indah, mahaldan menarik, ketimbang tanaman lamamereka, Papa saya mengambil sebagianakar pohon hias yang di buang merekake bak sampah. Kejelian mata dan kesi-gapan tangan papa di sore itu telah memu-ngut bagian akar pohon hias: keladi merahberbintik-bintik putih. Akupun bertanyadalam hati untuk apa akar itu? Sudah ter-buang tapi diambil lagi, itukan untuk ma-kanan api bukan? tak ada pilihan lain sela-in untuk "api", tetapi mata papa berkedip-kedip.

Nyatanya bagian akar tersebut adabenjolan, tunas pohon yang mulai merintisditaruhnya di pot bunga, diberi tanah danair secukupnya, dengan rajin dan dirawat-nya, diusahakan terkena sinar matahari.Apabila panas menyengat di tengah haridipindahkan ke tempat teduh supaya tidaklayu kepanasan. Kemudian tumbuhlah se-buah pohon hias kecil dan indah: keladimerah kombinasi. Dua minggu kemudiandaunnya robek-robek entahlah digigit tikusatau dijahili anak-anak nakal, lalu di pin-dahkan lagi ke tempat lain, minggu berikut-nya tumbuh tiga helai daun keladi merah

berkombinasi bintik-bintik putih bagaikanpasir.

Tetapi tak lama sesudah itu ketiga helaidaun itu merunduk dan melayu hampirmati. Papa tidak marah dan tak berucapapapun juga. Papa menunjukkan bangkaikelabang yang baru dimatikannya dariakar pohon itu. Setelah itu kembali dengansabar papa merawatnya, menyirami danmenambahkan tanah serta memberi pupukdan memagari dengan irisan bambu keciltipis di sekelilingnya. Berminggu-minggu,berbulan-bulan lewat sudah kembali pohonhias itu bertumbuh dengan suburnya, bera-pakah harganya? Sekitar tiga puluh riburupiah saja murah bukan? tetapi tak maupapa menjualnya berapapun harganyakatanya: ketekunanku, kesabaranku, kerjakerasku, lebih dari itu karena Allah mem-berkati jerih payahku.

Terpujilah Tuhan, berawal dari pemikir-an, belas kasihan, dan kepedulian papa,kelangsungan pohon hias itu dipertahan-kan tak jadi makanan api di tempat sam-pah. Siapakah Saudara? saya dan pe-mercaya lainnya yang dilepaskan dariancaman kobaran api neraka dan alammaut. Tanpa belas kasihan Allah tak seo-rang pun boleh mengenal dan menjadimilik Kristus Yesus Tuhan dan juru selamatmanusia.

Masihkah mau terikat dosa lagi? ber-main mata dengan dunia ini yang menujukebinasaan? inginkah menuruti keinginandaging dan bukan pimpinan Roh Kudus?(Galatia 5:16 dan 19:20-21). Rasul Pauluspun mengingatkan: “Maukah engkaumenganggap sepi kekayaan, kemurahan,kesabaran, dan kelapangan hatiNya? ti-dakkah engkau tahu bahwa kemurahan

Allah ialah menuntun engkau kepada per-tobatan” (Roma 2:4). Suatu hidup yangbaru di dalam iman kepada Yesus Kristusitulah kehendak Allah yang terus melajumenuju kesempurnaan di dalam Dia.

Saudara dan saya dan semua orangpercaya berharga di mata Allah suatu nilaiyang tak terbeli oleh apapun dari duniaini, karena harganya ialah "Darah AnakTunggal Allah". Oleh karena itu kita milikBapa dan milik Kristus, milik kepunyaansorga mulia. 2 Korintus 5:15 "Dan kristustelah mati untuk semua orang, supayamereka yang hidup, tidak lagi hidup untukdirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telahmati dan telah di bangkitkan untuk mere-ka."

Siapakah Saudara? Kita pemercayasejati memiliki "Nilai yang luar biasa". Siap-kah kita hidup bagi Dia? selagi ada kesem-patan dan kesanggupan, lakukanlah apayang dapat kita lakukan bagi kemuliaandan rencanaNya. Tersangat indah maksudAllah melebihi apa yang dapat kita pikirkan.

Orang-orang yang menerima belaskasihan Allah hendaklah menjadi saluranbelas kasihanNya buat orang-orang lain,supaya mereka tidak menjadi sampah ba-karan api di alam sana. Pemercaya yangbijaksana akan bercahaya seperti cahayacakrawala dan seperti bintang-bintang dikekekalan nanti karena menuntun banyakorang kepada kebenaran (Daniel 12:3).

Kemegahan dunia hanyalah sementa-ra, kemegahan sorgawi untuk selama-la-manya. Terlibatlah kiranya kita dalam ren-cana-Nya yaitu meluaskannya kerajaan-Nya supaya bertambahlah jumlah orangyang percaya kepada Yesus.

Orang Farisi dan ahli-ahli Tauratmerasa kudus dan istimewa, tapi Yesusyang kudus dari Allah dengan belas kasih-an berusaha dengan sungguh-sungguhsupaya orang berdosa menerimaNya se-bagai Juruselamat bagi mereka. Sebabitu Ia duduk makan sehidangan denganpemungut cukai dan orang berdosa. “YangKukehendaki ialah belas kasihan dan bu-kan persembahan karena Aku datang bu-kan untuk memanggil orang benar, me-lainkan orang berdosa.” (Matius 9:13)

Hanah

nitia mempersiapkan BBQ. Setelah acaraberakhir, peserta kembali ke kamar ma-sing-masing untuk beristirahat.

Hari terakhir diawali dengan doa pagidan mendengarkan Firman Tuhan yangdibawakan ko Kaleb dengan tema “Eventvs Proses” (Mat: 13-14)

Manusia di akhir jaman tidak berpikirpanjang. Lebih suka yang praktis dan jalanpintas. Event adalah suatu kejadian. Pro-ses adalah rangkaian langkah dalam kurunwaktu tertentu untuk mencapai suatu tuju-an (step by step). Para peserta ditanyamasuk surge itu event atau proses?

Event hanyalah sebuah kejadian yangperlu dibarengi dengan follow up. Kita ti-dak boleh terpaku pada event atau mujizatatau tanda dan jamahan. Event itu baikuntuk membuat komitment, meninggalkan,dan membukakan. Jump start perlu dilaku-kan untuk memulai suatu permulaan disirkuit balap motor. ( Luk 11: 24-26).

Proses adalah bagian terpenting dari

kekristenan. Kehidupan yang penuh eventatau kehidupan yang berbuah? ( Mat 7:15-23). Kehidupan nyang penuh event akanmembuat orang merasa hebat dan bang-ga. Buah adalah hasil sebuah proses ayat22 adalah hasil dari orang-orang yang pe-nuh dan puas dengan event.

Proses bukanlah pilihan favorit. Jalanyang sempit, namun menuju kehidupan(Mat 7:24-2). Jangan hanya mengharap-kan yang instant. Proses perlu waktu. Ba-gaimana cara berproses?

1. Belajar, meneliti firman, dan dimurid-kan. 2. Mempraktekan firman.

Setelah doa pagi para peserta laki-lakidan perempuan dipisahkan untuk menga-dakan Talk show. Acara talk show membi-carakan bagaimana cara anak-anak tunasremaja menjalin hubungan berpacaran.

Acara yang terakhir closing untuk me-nutup acara retret tunas remaja tahun ini.Closing dibawakan oleh ko Untung TStentang logo tunas remaja yang diberinama dunamis arrow yang berasal dariayat Yoel 2: 28-32.

Logo ini menceritakan untuk menjadianak-anak yang berhasil dan juga memilikiRoh Api yang menyala-nyala sehingga ki-ta harus menjadi anak-anak panah yangharus dipanahkan ke hati untuk teman-teman yang lain.

Sebagai kesimpulannya kita sebagaianak-anak yang ingin dipakai Tuhan harusterlebih dahulu mentaati firman Tuhan.

Kesan pak Hari sebagai pembicararetreat kurang lama.... Session yangmembuatnya berkesan talkshow karnamembahas berpacaran ternyata anak-anak Tunas Remaja sudah tahu sangatdalam sehingga pak Hari menyarankanagar pada retreat mendatang kalau adatalkshow berpacaran disertaid enganpembicara medis (dokter).

Kesan anak-anak Tunas, retreatnyaenak, acaranya bagus, firman Tuhan-Nyamengua tkan dan membangun ,permainannya seru pokoknya. Kata LalaTop banget deh!!!

GOD BLESS YOU ALL!!! Sampaiketemu di retret tahun berikutnya..

SAMBUNGAN HLM. 10 -BC TR

Page 12: Warta Jemaat GPIA Immanuel 19 Juli 2009

HALAMAN 12MINGGU, 19 JULI 2009

Senjata Puji-pujian

"Aku mau bersyukur kepada Tuhandengan segenap hatiku, aku mau

menceritakan segala perbuatan-Muyang ajaib; aku mau bersukacitadan bersukaria karena Engkau,bermazmur bagi nama-Mu, ya

Mahatinggi, sebab musuhku mun-dur, tersandung jatuh dan binasa di

hadapan-Mu' (Mazmur 9:2-4).Jangan meremehkan pentingnya puji-

pujian. Itu merupakan salah satu senjatarohani terampuh yang Anda miliki.

Puji-pujian itu lebih merdu daripadasebuah lagu atau sepatah kata pembangkitsemangat tentang Tuhan. Itu menghasil-kan sesuatu. Itu menyalurkan hadirat Tu-han sendiri. Dan bila hadirat Tuhan mun-cul, semua musuh Anda terpukul mundur.Penyakit tidak dapat tinggal di tubuh Anda.Kemiskinan tidak dapat tinggal di rumahAnda.

Bahkan keletihan jasmani harus lenyapbila dihadapi dengan puji-pujian sejati

yang penuh sukacita. Saya mengetahuiitu dari pengalaman pribadi. Bertahun-ta-hun yang lalu ketika saya mula-mula me-ngelola Sekolah Kesembuhan, saya betul-betul berjuang melawan keletihan. Sayamelayani dan meletakkan tangan ataspenderita sakit selama berjam-jam untuksekali pelayanan sehingga pada akhir per-temuan itu, saya terkadang terlalu letihuntuk menutup kebaktian itu.

Kemudian, pada sebuah pertemuankhusus, saya menemukan kuasa puji-puji-an. Saya baru saja selesai berdoa untukmereka yang ada di barisan doa, dan se-perti biasanya, saya kehabisan tenaga.Lalu saya beristirahat. Roh Tuhan meng-ingatkan saya bahwa yang saya perlukanialah bersukacita di dalam Tuhan. Jadi,itulah yang saya lakukan. Saya mulai me-muji-muji Tuhan dengan segenap hati, pi-kiran dan tubuh saya. Tahukah Anda apayang terjadi? Kelelahan lenyap dari saya.Dan saya dikuatkan dengan hadirat Tuhan!

Bila iblis kelak mencoba menahan ke-berhasilan Anda, menguras Anda dari ke-kuatan, kekayaan dan kemenangan Andayang jadi milik Anda dalam Yesus, pukulmundurlah dia dengan senjata ampuh puji-pujian itu. Angkatlah tangan, suara dansegenap hati Anda kepada Tuhan. PujilahDia!

Gloria

Mengampuni danMelupakan

“Kasih... tidak mudah tersinggungatau jengkel atau marah; itu tidakmemperhitungkan kejahatan yangditerimanya - tidak menaruh perha-tian atas kesalahan yang diderita-

nya" (1 Korintus 13:5, TheAmplilied Bible).

Pernahkah Anda berusaha memaafkanseseorang lalu mendapati diri Anda tidaksanggup melakukannya? Anda telah mera-tap, mendoakan tentang hal itu dan memo-hon kepada Tuhan untuk membantu Anda,namun kemarahan itu tidak kunjunglenyap.

Akhirilah kegagalan jenis itu denganmelandasi pemberian maaf Anda atasiman dan bukannya atas perasaan. Pem-berian maaf sejati sama sekali tiada kaitan-nya dengan perasaan Anda. Itu adalahtindakan dari kemauan. Itu dilandasi kepa-tuhan kepada Tuhan dan iman kepada-Nya.

Itu berarti, begitu Anda memaafkan se-seorang, Anda harus menganggapnya te-lah dimaafkan selama-lamanya! Bila pera-saan yang lama bangkit lagi di dalam diriAnda dan iblis berusaha meyakinkan Andabahwa Anda sesungguhnya belum mema-afkan, maka lawanlah dia. Katakanlah,"Tidak, aku telah memaafkan orang itudengan iman. Aku tidak mau bercokol da-lam perasaan lama itu."

Kemudian, berdasarkan 1 Yohanes1:9, percayalah bahwa Anda menerimapengampunan dan penyucian dari dosatidak mengampuni dan dari semua kelihat-an yang sehubungan dengan itu - terma-suk ingatan bahwa Anda telah disakitiorang!

Pernahkah Anda mendengar seseo-rang berujar, "Aku mungkin memaafkantetapi aku takkan pernah melupakan!" Ituadalah pengampunan bermutu rendah.Anda sebagai pemercaya tidak boleh me-rasa puas dengan hal itu. Anda harusmengampuni secara adikodrati "sebagai-mana Allah di dalam Kristus telah meng-ampuni kamu" (Efesus 4:32).

Anda harus mengampuni seperti Tuhanmengampuni. Melepaskan orang itu darirasa bersalah selama-lamanya tanpa sya-rat dan berkiprah seolah-olah tidak pernahada keburukan apa pun yang terjadi antaraAnda dengan dia. Anda harus dengan se-ngaja melupakan dan mengampuni sekali-gus.

Selagi Anda melakukan hal itu, sesuatuyang adikodrati akan terjadi dalam diri An-da. Rasa nyeri yang disebabkan oleh pe-ristiwa itu akan lenyap. Kuasa Tuhan akanmembasuh dan melenyapkan pengaruh-pengaruhnya dan Anda akan dapat melu-pakannya selama-lamanya.

Janganlah menjadi seorang pemegangbuku yang emosional, yang mencatat de-ngan cermat semua kesalahan yang telahAnda derita. Belajarlah untuk mengampunidan melupakan. Itu akan membuka suatudunia berkat yang baru bagi Anda.

Kenneth

Hikmat Bagi Pria“Dimana Anda berada hari ini

adalah akibat dari pilihan andakemarin”

Dalam kehidupan sehari-hari, hidup ki-ta dipenuhi dengan pilihan-pilihan. Adapunpilihan-pilihan itu harus kita pikirkan deng-an penuh pertimbangan, sehingga kita ti-dak mengambil keputusan yang salah.Contoh: Serigala merah memiliki kepandai-an dan perilaku yang cerdik, sehingga da-pat memilih dengan tepat sasaran yangdituju, sehingga pilihan yang dipilihnya ja-rang sekali gagal. Sebelum bertindak,sang serigala memperhitungkan dengantepat apakah sasaran yang sedang ia in-car dapat jatuh dengan sekali seranganatau memerlukan pertolongan teman-te-mannya.

Ada banyak Pria yang menyesali kehi-dupannya yang terjadi akibat keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan yang salahyang pernah mereka ambil di hari kemarin.Karena itu, para Pria harus belajar untukmemiliki pertimbangan yang benar denganbersikap benar pada setiap keputusan.

Satu hal yang terpenting adalah me-ngenali dan menghindari kata-kata, tin-dakan, dan sikap yang dapat menimbulkankonsekuensi yang tidak diinginkan. Ini sa-atnya dimana Pria tidak sekedar memilihberdasarkan apa yang dianggap baik, ataumemilih karena hal tersebut lebih baik, te-tapi mulai memilih berdasarkan keyakinanyang sejalan dengan prinsip-prinsip FirmanTuhan.

Lalu bagaimana dengan kita sendiri?Apakah kita seperti serigala merah yangdapat memilih dengan tepat sasaran yangkita pilih, sehingga sasaran yang kita pilihtersebut jarang gagal? atau malah sebalik-nya? Terkadang atau seringkali pilihanyang kita pilih tidak kita pertimbangkandengan baik. Malahan ada pula pilihanyang kita putuskan tanpa dipertimbangkanterlebih dahulu. Dimana akibat dari pilihanyang kita pilih itu baru kita sesali di kemu-dian hari. Karena itu, mari dengan semang-at baru, kita belajar dari karakter Kristusyang penuh pertimbangan supaya kitamenjadi serupa dengan Kristus.

Hal tersebut memang sangat berartikarena dimana saya berada hari ini adalahakibat dari pilihan saya hari kemarin. Kebe-naran berikut yang lebih penting adalahbahwa pilihan-pilihan saya hari ini akanmenentukan keberadaan saya di hari esok.Jadilah Pria yang mahir dan bijaksana da-lam mengambil keputusan yang berdasar-kan Firman Tuhan, dan teruslah bertum-buh dalam pertimbangan yang benar.

Team Pelayanan Pria Sejati. –CMN -