Date post: | 26-Feb-2021 |
Category: | Documents |
View: | 2 times |
Download: | 0 times |
GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT
GPIB Jemaat ‘GIBEON’ DKI JAKARTA Alamat : Jl. Raya Pesanggrahan No. 1A, Kodam Bintaro, Jakarta Selatan 12320
Telp. : (021) 734 2124
E-mail : [email protected] ; [email protected] , Web : gpibgibeon.or.id
WARTA JEMAAT
MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA
MINGGU, 22 NOVEMBER 2020 Edisi : 36 / XXXIII / 2020
Waktu Ibadah Hari Minggu (umum) :
Pukul 09.00 WIB
mailto:[email protected] mailto:[email protected]
WARTA JEMAAT 22 NOVEMBER 2020 EDISI 36/XXXIII/2020 2
MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA
Minggu Pentakosta ini dirayakan selama 26 minggu. Masa ini disebut masa Gereja berjuang. Ada yang menyatakan bahwa sesudah Minggu Trinitas sudah tidak ada lagi hari raya. Sebenarnya, masih ada yaitu hari Minggu. Di mana melalui setiap hari Minggu, Gereja diingatkan tentang penyertaan TUHAN di dalam perjuangan hidup Gereja. ALLAH selalu beserta dengan Gereja-NYA (ALLAH beserta kita) itulah perayaan yang besar dan penuh puji-pujian dan syukur. Warna dasar : Hijau Lambang/Logo : Burung merpati dengan ranting-ranting zaitun diparuhnya, perahu berlayar dan pelangi
Warna : Pelangi : Merah, kuning, hijau; Burung : Putih; Ranting : Pinggir putih; Salib : Hijau; Ombak : Putih; Perahu : Bergaris putih ; Tiang & Layar : Putih (penuh)
Arti : Pada mulanya dalam sejarah Gereja. Perahu merupakan simbol dari Gereja. Ide ini menjadi berarti bagi orang Kristen mula-mula yang mengalami penganiayaan dan pergumulan, ketika mereka mengetahui bahwa akan ada pertolongan dari TUHAN. Hal ini nyata lewat perpaduan antara perahu dan pelangi. Di sini janji ALLAH tentang pertolonganNYA itu mendapat penekanan yang kuat. Pelangi melambangkan kesetiaan ALLAH atas janjiNYA untuk memelihara bumi, dalam hal ini Gereja. Burung merpati dengan ranting zaitun di paruhnya mengungkapkan tentang janji keselamatan dan kehidupan dari ALLAH (band. Kej. 8:10-11) yang akan terus menyertai sampai ke tempat tujuan. Jadi sekalipun Gereja mengalami berbagai goncangan dan cobaan, Gereja akan tetap hidup di dalam dan oleh janji ALLAH tersebut.
Minggu Sesudah Pentakosta adalah sepekan setelah Hari Minggu Trinitas.
TEMA JANGKA PANJANG GPIB (TAHUN 2006 – 2026)
“YESUS KRISTUS SUMBER DAMAI SEJAHTERA”
(YOHANES 14 : 27)
TEMA JANGKA PENDEK III GPIB (2016 – 2021)
MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA GEREJA UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN DAN
KESAKSIAN YANG MENDATANGKAN DAMAI SEJAHTERA DI TENGAH DAN BERSAMA
MASYARAKAT
(LUKAS 1 : 17)
TEMA TAHUNAN GPIB (TAHUN 2020 – 2021)
MENGUATKAN TATANAN BERGEREJA AGAR MENDATANGKAN BERKAT BAGI MASA DEPAN
UMAT DAN MASYARAKAT
(IBRANI 11 : 8 – 10 )
WARTA JEMAAT 22 NOVEMBER 2020 EDISI 36/XXXIII/2020 3
Selamat Datang MAJELIS JEMAAT GPIB Jemaat GIBEON Jakarta
menyambut dengan penuh sukacita dan damai sejahtera atas
kehadiran Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang datang menghadap
Tuhan dalam ibadah yang dilaksanakan secara Live Streaming di
rumah masing-masing, kami berharap Bapak, Ibu, Saudara-
saudari selalu setia hadir dalam ibadah minggu yang akan datang.
Kiranya kesetiaan beribadah kita kepada Tuhan, merupakan
ungkapan syukur nyata melalui kehidupan persekutuan jemaat
dan menjadi berkat bagi kita dan sesama. SELAMAT BERIBADAH, Berkat Tuhan melimpah
atas kita sekalian.
Bagi Bapak, Ibu dan saudara/saudari yang ingin menjadi warga Jemaat GPIB
GIBEON, dimohon dapat menghubungi Majelis Jemaat yang bertugas saat ini, seusai jam
ibadah, atau pada kantor Sekretariat Majelis Jemaat GPIB GIBEON setiap hari kerja.
Adapun persyaratan untuk menjadi warga Jemaat baru sebagai berikut :
Membawa Surat Attestasi dari Gereja asal, dan mengisi formulir dan kartu warga
jemaat.
Melampirkan fotocopy dari dokumen asli surat-surat Gereja (Baptis, Sidi,
Perkawinan Gereja, dan Catatan Sipil)
Ketentuan dalam mengikuti Ibadah secara Luring di Gedung Gereja :
Warga Jemaat dalam kondisi sehat, Warga jemaat dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi
terhadap COVID-19 disarankan untuk beribadah di rumah dengan mengikuti ibadah on line. Jemaat yang berusia di bawah 13 tahun dan di atas 65 tahun dimohon beribadah secara on
line dari rumah masing-masing. Warga Jemaat wajib memakai masker dan disarankan menggunakan Faceshield. Sebelum masuk wajib cuci tangan dan melalui pemeriksaan suhu badan, jika suhu badan
lebih dari 37,5 maka beribadah di rumah secara on line.
JADWAL PIKET ANGGOTA PHMJ
SELASA Ketua III, Sekretaris II
RABU Ketua II, Bendahara, Sekretaris I
KAMIS Ketua IV, Bendahara, Sekretaris
JUMAT Ketua I, Ketua V, Sekretaris, Sekretaris II
SABTU Ketua V, Sekretaris I, Bendahara I
WAKTU KERJA KANTOR MAJELIS JEMAAT GPIB GIBEON
Hari SELASA s/d SABTU : 08.00 WIB s/d 17.00 WIB
(istirahat 12.00 WIB s/d 13.00 WIB) Bagi saudara-saudari jemaat yang memerlukan pelayanan dapat menghubungi Pengurus Sektor atau
Majelis Jemaat dimana saudara-saudari berdomisili atau dapat langsung ke kantor sekretariat Majelis
Jemaat GPIB GIBEON pada hari kerja.
WARTA JEMAAT 22 NOVEMBER 2020 EDISI 36/XXXIII/2020 4
BINA IMAN
ARTI MELAYANI
Pada suatu hari seorang pengemis wanita yang dikenal dengan sebutan "Bag Lady" (karena
segala harta bendanya hanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing kemana-mana sambil
mengemis) memasuki sebuah dept. store yang mewah sekali. Hari-hari itu adalah menjelang hari raya.
Toko itu dihias dengan indah sekali. Lantainya semua dilapisi karpet yang baru dan indah. Pengemis ini
tanpa ragu-ragu memasuki toko ini. Bajunya kotor dan penuh lubang-lubang. Badannya mungkin
sudah tidak mandi berminggu-minggu. Bau badan menyengat hidung.
Ketika itu seorang hamba Tuhan (wanita) mengikutinya dari belakang. Ia berjaga-jaga, kalau
petugas sekuriti toko itu mengusir pengemis ini, sang hamba Tuhan mungkin dapat membela atau
membantunya. Wah, tentu pemilik atau pengurus toko mewah ini tidak ingin ada pengemis kotor dan
bau mengganggu para pelanggan terhormat yang ada di toko itu. Begitu pikir sang hamba Tuhan itu.
Tetapi pengemis ini dapat terus masuk ke bagian-bagian dalam toko itu. Tak ada petugas
keamanan yang mencegat dan mengusirnya. Aneh ya?! Padahal, para pelanggan lain berlalu lalang di
situ dengan setelan jas atau gaun yang mewah dan mahal.
Di tengah dept. store itu ada piano besar (grand piano) yang dimainkan seorang pianis dengan jas
tuksedo, mengiringi para penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu klasik dengan gaun yang indah.
Suasana di toko itu tidak cocok sekali bagi si pengemis wanita itu. Ia nampak seperti makhluk aneh di
lingkungan gemerlapan itu. Tetapi sang 'Bag lady" jalan terus. Sang hamba Tuhan itu juga mengikuti
terus dari jarak tertentu.
Rupanya pengemis itu mencari sesuatu dibagian Gaun Wanita. Ia mendatangi counter paling
eksklusif yang memajang gaun-gaun mahal bermerek dengan harga diatas puluhan juta. Baju-baju
yang mahal dan mewah! Apa yang dikerjakan pengemis ini? Sang pelayan bertanya, "Apa yang dapat
saya bantu bagi anda?" "Saya ingin mencoba gaun merah muda itu?" Kalau anda ada di posisi sang
pelayan itu, bagaimana respon anda?
Wah, kalau pengemis ini mencobanya tentu gaun-gaun mahal itu akan jadi kotor dan bau,
dan pelanggan lain yang melihat mungkin akan jijik membeli baju-baju ini setelah dia pakai. Apalagi
bau badan orang ini begitu menyengat, tentu akan merusak gaun-gaun itu. Tetapi mari kita dengarkan
apa jawaban sang pelayan toko mewah itu.
"Berapa ukuran yang anda perlukan?" "Tidak tahu!" "Baiklah, mari saya ukur dulu." Pelayan itu
mengambil pita meteran, mendekati pengemis itu, mengukur bahu, pinggang, dan panjang badannya.
Bau menusuk hidung terhirup ketika ia berdekatan dengan pengemis ini, ia acuhkan saja. Ia layani
pengemis ini seperti satu-satunya pelanggan terhormat yang mengunjungi counternya.
"OK, saya sudah dapatkan nomor yang pas untuk nyonya! Cobalah yang ini!" Ia memberikan
gaun itu untuk dicoba di kamar pas. "Ah, yang ini kurang cocok untuk saya. Apakah saya boleh
mencoba yang lain?" "Oh, tentu!" Kurang lebih dua jam pelayan ini menghabiskan waktunya untuk
melayani sang "Bag Lady". Apakah pengemis ini akhirnya membeli salah satu gaun yang dicobanya?
Tentu saja tidak! Gaun seharga puluhan juta rupiah itu jauh dari jangkauan kemampuan keuangannya.
Pengemis itu kemudian berlalu begitu saja, tetapi dengan kepala tegak karena ia telah
diperlakukan sebagai layaknya seorang manusia. Biasanya ia dipandang sebelah mata. Hari itu ada
WARTA JEMAAT 22 NOVEMBER 2020 EDISI 36/XXXIII/2020 5
seorang pelayan toko yang melayaninya, yang menganggapnya seperti orang penting, yang mau
mendengarkan permintaannya.
Tetapi mengapa pelayan toko itu repot-repot melayaninya? Bukankah kedatangan pengemis
itu membuang-buang waktu dan perlu biaya bagi toko itu? Toko itu harus mengirim gaun-gaun yang
sudah dicoba itu ke laundry, dicuci bersih agar kembali