www.gkjsamironobaru.org Alamat : Kepuh GK III/905 Yogyakarta 55222 Kantor Telp/ Fax : (0274) 562477 Telp/Fax Pastori (0274) 585704 Konseling dengan Pdt. Apy Heny Hartiningsih dipersilakan menghubungi Hp 081804111536 untuk mengatur jadwal. REKENING : OP BNI Laksda Adisucipto Rek : 95087276 PG BCA Rek : 0373010470 PG BNI Rek : 0096163350 Jam 18.00 : Bhs.Indonesia (Kidung Jemaat) Khusus Minggu Terakhir Ibadah Kreatif Jam 09.00 : Bhs. Jawa (KPK-BMGJ) Jam 07.00 : Bhs. Indonesia (Mazmur, Rohani, Kidung Pujian) EDISI : 16 AGUSTUS 2015 MISI 2015 Mengembangkan Pemimpin Yang Dijiwai Identitas Terbuka, Dinamis, Otentik Dengan Berwawasan Adil Dan Damai SUB TEMA : Aku Cinta Gerejaku KEBAKTIAN MINGGU : MERDEKA: TIDAK DIJAJAH DAN TIDAK MENJAJAH 1 Petrus 2 : 13-17 Jiwa yang merdeka harus selalu dimiliki oleh setiap orang. Jika tidak, seseorang akan cenderung untuk merasa rendah diri. Dia akan merasa selalu terjajah. Jika seseorang merasa terjajah, dia tidak akan merasa aman, sehingga dengan mudah melampiaskan dengan cara menjajah orang lain. Pemerintah mana yang tidak suka jika warganya bersikap saling menghormati, membantu, dan memperhatikan? Pemerintah mana yang tidak suka jika warganya hidup dengan bersih, jujur, dan tidak berlaku jahat? Pemerintah mana yang tidak suka jika warganya mencegah terjadinya kejahatan? Pemerintah yang benar akan suka pada itu semua. Bukankah tugas pemerintah adalah menegakkan kebenaran dan menghukum kejahatan? Itu berarti, tunduk kepada Tuhan sama halnya tunduk kepada pemerintah. Jika dihubungkan dengan kemerdekaan, orang yang merdeka akan dengan berani menjalani hidupnya karena yakin dirinya bersih dengan tunduk kepada Tuhan dan pemerintah. Ketundukan itu justru menunjukkan kemerdekaan seseorang. Orang yang tidak merdeka akan merasa dijajah oleh pemerintah, lalu bertindak jahat atau membuat kerusuhan, sehingga pada akhirnya menjajah sesama dengan tindakannya yang tidak baik itu. Setiap kali memperingati kemerdekaan bangsa kita, kita diingatkan bahwa bangsa kita telah menyatakan kemerdekaannya. Itu sudah diproklamasikan 70 tahun yang lalu. Menyatakan diri merdeka berarti menyatakan diri tidak berada di bawah penjajahan negara lain. Namun pada saat yang sama, juga menyatakan bahwa bangsa Indonesia tidak menjajah. Hal ini penting karena Indonesia terdiri atas berbagai ragam manusia. Terdapat sangat banyak suku, agama, ras, bahasa, dan golongan di Indonesia ini. Sekalipun kita orang Kristen, bukan berarti boleh menganggap rendah orang yang bukan Kristen. Sekalipun kita Gereja Kristen Jawa, bukan berarti boleh memandang rendah orang yang bukan Jawa atau gereja lain. Jadi mari menjadi orang-orang merdeka. Niscaya kemerdekaan kita akan menyebarkan semangat kemerdekaan kepada seluruh warga bangsa ini. Gereja dipanggil untuk turut serta menghayati dan mengupayakan pembangunan karakter bangsa yang baik melalui perkataan yang mendatangkan damai sejahtera. Amin. SMS CENTER : 0856-285-4949 MINGGU BIASA XX (HIJAU)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Konseling dengan Pdt. Apy Heny Hartiningsih dipersilakan menghubungi Hp 081804111536 untuk mengatur jadwal.
REKENING :
OP BNI Laksda
Adisucipto
Rek : 95087276
PG BCA Rek :
0373010470
PG BNI Rek :
0096163350
Jam 18.00 : Bhs.Indonesia (Kidung Jemaat)
Khusus Minggu Terakhir Ibadah Kreatif
Jam 09.00 : Bhs. Jawa (KPK-BMGJ)
Jam 07.00 : Bhs. Indonesia (Mazmur, Rohani, Kidung
Pujian)
EDISI : 16 AGUSTUS 2015
MISI 2015
Mengembangkan Pemimpin Yang Dijiwai
Identitas Terbuka, Dinamis, Otentik
Dengan Berwawasan Adil Dan Damai
SUB TEMA : Aku Cinta Gerejaku
KEBAKTIAN
MINGGU :
MERDEKA: TIDAK DIJAJAH DAN TIDAK MENJAJAH 1 Petrus 2 : 13-17
Jiwa yang merdeka harus selalu dimiliki oleh setiap orang. Jika tidak,
seseorang akan cenderung untuk merasa rendah diri. Dia akan merasa selalu terjajah. Jika seseorang merasa terjajah, dia tidak akan merasa aman, sehingga dengan mudah melampiaskan dengan cara menjajah orang lain. Pemerintah mana yang tidak suka jika warganya bersikap saling menghormati, membantu, dan memperhatikan? Pemerintah mana yang tidak suka jika warganya hidup dengan bersih, jujur, dan tidak berlaku jahat? Pemerintah mana yang tidak suka jika warganya mencegah terjadinya kejahatan? Pemerintah yang benar akan suka pada itu semua. Bukankah tugas pemerintah adalah menegakkan kebenaran dan menghukum kejahatan? Itu berarti, tunduk kepada Tuhan sama halnya tunduk kepada pemerintah.
Jika dihubungkan dengan kemerdekaan, orang yang merdeka akan dengan berani menjalani hidupnya karena yakin dirinya bersih dengan tunduk kepada Tuhan dan pemerintah. Ketundukan itu justru menunjukkan kemerdekaan seseorang. Orang yang tidak merdeka akan merasa dijajah oleh pemerintah, lalu bertindak jahat atau membuat kerusuhan, sehingga pada akhirnya menjajah sesama dengan tindakannya yang tidak baik itu.
Setiap kali memperingati kemerdekaan bangsa kita, kita diingatkan bahwa bangsa kita telah menyatakan kemerdekaannya. Itu sudah diproklamasikan 70 tahun yang lalu. Menyatakan diri merdeka berarti menyatakan diri tidak berada di bawah penjajahan negara lain. Namun pada saat yang sama, juga menyatakan bahwa bangsa Indonesia tidak menjajah. Hal ini penting karena Indonesia terdiri atas berbagai ragam manusia. Terdapat sangat banyak suku, agama, ras, bahasa, dan golongan di Indonesia ini. Sekalipun kita orang Kristen, bukan berarti boleh menganggap rendah orang yang bukan Kristen. Sekalipun kita Gereja Kristen Jawa, bukan berarti boleh memandang rendah orang yang bukan Jawa atau gereja lain. Jadi mari menjadi orang-orang merdeka. Niscaya kemerdekaan kita akan menyebarkan semangat kemerdekaan kepada seluruh warga bangsa ini. Gereja dipanggil untuk turut serta menghayati dan mengupayakan pembangunan karakter bangsa yang baik melalui perkataan yang mendatangkan damai sejahtera. Amin.
SMS CENTER : 0856-285-4949 MINGGU BIASA XX (HIJAU)
WARTA JEMAAT GKJ SAMIRONOBARU 16 AGUSTUS 2015
PENGKHOTBAH KEBAKTIAN MINGGU, 16 AGUSTUS 2015
LAGU KEBAKTIAN MINGGU, 16 AGUSTUS 2015
SMS CENTER GKJ SAMIRONOBARU
SARASEHAN LITURGI
ASURANSI JIWA
Sugeng Rawuh
Majelis GKJ Samironobaru mengucapkan selamat datang dan selamat beribadah kepada seluruh warga gereja, warga titipan serta warga tamu. Tuhan memberkati kita semua. Para warga yang menginginkan pelayanan khusus dapat menghubungi majelis wilayah masing-masing atau kantor gereja pada setiap jam kerja. Senin-Jumat : Pk. 08.00 – 14.00 Sabtu : Pk. 08.00 – 12.00
IBADAH PENGKHOTBAH
07.00 Pdt. Ratna Indah Widhiastuty
(GKI Gejayan)
09.00 Pdt. Em. Imam Sukardja
18.00 Pdt. Apy Heny Hartiningsih
07.00 09.00 18.00
Liturgi Khusus Peringatan
HUT RI ke-70
Liturgi Khusus Peringatan
HUT RI ke-70
Liturgi Khusus Peringatan
HUT RI ke-70
GKJ Samironobaru telah memiliki sms center 0856-285-4949 guna mempermudah penyebaran informasi seputar kegiatan dan pelayanan. Bagi segenap warga GKJ Samironobaru yang ingin mendapatkan sms informasi tersebut dapat mendaftarkan diri dengan mengirimkan sms : ketik DAFTAR <spasi> Nama <spasi> Wilayah Kirim ke 0856-285-4949 atau mengisi formulir pendaftaran pada pintu masuk ruang ibadah. Mohon perhatian dan partisipasi segenap warga.
Majelis GKJ Samironobaru akan mengadakan sarasehan liturgi dengan tema “Perkembangan Liturgi GKJ”. Sarasehan akan diadakan pada hari Rabu, 19 Agustus 2015 pk.17.00 WIB di GKJ Samironobaru dengan pembicara Pdt. Yahya Tirta Prewita. Majelis mengundang segenap warga yang ingin mengetahui tentang perkembangan liturgi GKJ untuk berpartisipasi dalam sarasehan tersebut.
Tim Pralenan GKJ Samironobaru menawarkan kepada segenap warga untuk mengikuti Asuransi Jiwa Mikro “SiPeci” dengan fitur administrasi yang sederhana, ekonomis harganya serta cepat dalam pembayaran santunan. Premi asuransi ini Rp 50.000/tahun dan memberikan santunan duka sampai dengan Rp 25.000.000. Warga yang berminat mengikuti ataupun menginginkan penjelasan lebih lengkap dapat melihat informasi ringkasan produk di papan pengumuman gereja atau menghubungi Tim Pralenan (Bp Sudjito 0819-3174-6040).
WARTA JEMAAT GKJ SAMIRONOBARU 16 AGUSTUS 2015
PERSEMBAHAN KEBAKTIAN MINGGU 9 AGUSTUS 2015
BAPTIS ANAK
PERSEKUTUAN DOA RENOVASI
BAPTIS DEWASA
JEMAAT TUMBUH BERSAMA
BERITA DUKA
Pada Kebaktian Minggu, 23 Agustus 2015 Pk.07.00 di GKJ Samironobaru akan dilaksanakan Sakramen Baptis Anak bagi : 1. ABRAHAM SAVERIO RUNANE PRASETYA
putra dari Bp. Baruna Budi Prasetya dan Ibu Stephane Tenisia Erlina Assa dari wilayah 7.
2. LAURA CHRISTABELLA KAWARA putri dari Bp. Nico Kawara dan Ibu Agnes Amelia dari wilayah 8.
Mohon dukungan doa segenap warga.
Persekutuan Doa khusus untuk proses renovasi ruang ibadah akan dilaksanakan pada hari Senin, 24 Agustus 2015 Pk. 17.00-18.00 di Gedung Serba Guna. Mohon dukungan dan kehadiran segenap warga.
Diberitahukan kepada warga jemaat bahwa pada Kebaktian Minggu 16 Agustus 2015 pukul 08.30 di GKJ Brayat Kinasih akan dilaksanakan Sakramen Baptis Dewasa bagi Sdr. Wisnu Adhi Hartanto, putra dari Ibu Adiyanti (Wilayah 6). Mohon dukungan doa segenap warga. Telah menghadap Bapa disurga Bp. Sunardi (wilayah 5) pada hari Rabu, 12 Agustus 2015 dan telah dimakamkan pada hari Kamis, 13 Agustus 2015 di Karangmojo, Wonosari.
Jemaat Tumbuh Bersama akan kembali dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Agustus 2015 Pk.17.00 di GKJ Samironobaru. Jemaat Tumbuh Bersama kali ini akan berbentuk sarasehan dengan tema “Apa Itu GKJ”. Dalam sarasehan nanti akan banyak dijelaskan mengenai konsep-konsep dan latar belakang tentang GKJ oleh Pdt. Yahya Tirta Prewita. Mohon partisipasi dan kehadiran segenap warga.
Rp 3.148.500,- Rp 3.112.500,- Rp 4.305.000,- Rp 4.995.000,- Rp 814.500,- Rp 6.240.000,- Rp 510.000,- Rp 700.000,- Rp 78.000,- Rp 700.000,-
JUMLAH Rp 24.603.500,- Rincian Persembahan Istimewa: Perpuluhan : Rp 200.000; Rp 37.500; Rp 150.000; Rp 305.000; Rp 55.000; Rp 67.000 Istimewa PG : Rp 500.000; Rp 200.000; Pelayanan : Rp 50.000; Rp 460.000
WARTA JEMAAT GKJ SAMIRONOBARU 16 AGUSTUS 2015
PERSEMBAHAN RENOVASI DAN PEMBANGUNAN GEREJA
INFORMASI KARTU BULANAN & KARTU PEMBANGUNAN GEREJA
Demi kebaikan dan kelancaran Kebaktian Minggu, jemaat dimohon :
WARTA JEMAAT GKJ SAMIRONOBARU 16 AGUSTUS 2015
LANJUTAN POKOK-POKOK AJARAN GKJ
SAKRAMEN SEBAGAI SARANA
PEMELIHARAAN IMAN
136. Pert : Apa manfaat sakramen perjamuan
sebagai sarana pemeliharaan iman? Jwb : Sebagai sarana pemeliharaan iman
sakramen perjamuan mempunyai tiga makna, yaitu : 1. Mengingatkan orang-orang percaya
kepada penyaliban dan kematian Kristus.
2. Mengingatkan orang-orang percaya kepada kedudukan mereka sebagai anggota keluarga Allah.
3. Mengingatkan orang-orang percaya kepada kesempurnaan keselamatan yang dijanjikan oleh Allah.
137. Pert : Siapa yang diperkenankan mengambil
bagian di dalam sakramen perjamuan? Jwb : Setiap orang yang sudah baptis dewasa,
atau sudah mengaku percaya dan tidak sedang dalam penggembalaan khusus.
138. Pert : Apakah orang yang mengambil bagian di
dalam sakramen, baik sakramen baptis maupun sakramen perjamuan, dengan sendirinya diselamatkan atau terpelihara keselamatannya?
Jwb : Sakramen adalah sarana pemeliharaan
iman. Oleh sebab itu sakramen bermakna hanya jika orang yang mengambil bagian dalam sakramen itu sungguh-sungguh beriman dan menyikapi sakramen itu dengan takut dan hormat.
HIDUP BERETIKA
139. Pert : Bagaimana seharusnya sikap orang
percaya terhadap kehidupan di dunia? Jwb : Secara asasi sikap orang percaya
terhadap kehidupan di dunia didasarkan pada penyelamatan Allah. Oleh karena itu orang percaya harus hidup bertanggung jawab dan serius dalam menjalani kehidupan di dunia.
140. Pert : Apa yang dimaksud dengan hidup
bertanggung jawab dan serius dalam menjalani kehidupan di dunia?
Jwb : Artinya bahwa orang percaya menerima
dan menjalani kehidupan di dunia dengan empat sikap dasar, yaitu: 1. Menerima dan menjalani kehidupan di
dunia sebagai gelanggang bagi Allah untuk melaksanakan pekerjaan penyelamatan-Nya.
2. Menerima dan menjalani kehidupan di dunia ini sebagai gelanggang bagi orang percaya untuk mewujudkan keselamatannya di dalam kehidupan manusiawi yang lumrah, wajar.
3. Menerima dan menjalani kehidupan di dunia ini sebagai gelanggang bagi orang percaya atau gereja untuk melaksanakan fungsinya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah.
4. Tidak menganggap bahwa kehidupan di dunia pada dirinya adalah sumber dosa, sebab sumber dosa adalah hati manusia, tetapi menyadari bahwa kehidupan di dunia ini adalah gelanggang bagi manusia melakukan dosa dalam segala macam kejahatannya.