Modul Ibadah : Minggu 1-3 : Khotbah Ekspositori, Minggu 4 : Seminar, Minggu 5 : KKR Pendiri dan Ketua Tim Gembala : Pdt. Bigman Sirait Misioner dan Kritis Melayani, Menjawab dan Memenuhi Kebutuhan Umat di Segala Abad La Monte Lt. 1, Kawasan Sarinah Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat Kebaktian Umum : Pk. 07.30 WIB & Pk. 09.30 WIB Kebaktian Remaja : Pk. 09.30 WIB Sekolah Minggu : Pk. 09.30 WIB Balita, TK, Kelas Kecil - Besar (SD), Tunas (SMP), Remaja (SMA) Pacific Place (SCBD), Ruang Mediterania Lt. P1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan Kebaktian Umum : Pk. 17.00 WIB Sekolah Minggu : Pk. 17.00 WIB Edisi 15 Februari 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
MISIBersifat tunggal dan abadi, yaitu : memberitakan injil keselamatan kepada setiap orang di setiap tempat.
VISIBersifat dinamis untuk meletakkan dasar iman Kristen sesuai Teologi yang benar dan konsisiten dalam kehidupan umat Kristiani, agar mampu berperan maksimal sebagai garam dan terang dunia di era informasi, melalui, media cetak, elektronik, audio dan video.
42. Radio Heartline Bali 92.2 Fm Selasa Pk. 21.30 WITA, Sabtu Pk. 20.00 WITA
Pelayanan Televisi1. Indovision: Channel 70
Jumat Pk. 00.00 WIB, Sabtu Pk. 00.30 & 13.00 WIB2. Media Cinema Indonesia: Hi Tv Channel 303
Sabtu Pk. 05.00 - 05.30 WIB, Minggu Pk. 05.00 - 05.30 WIB3. Indovision : Life Channel, Program Bijaksana Amsal
Selasa & Minggu Pk. 06.30, 11.55, 17.55, 23.55 WIB4. TV Shine Initiatives Freg 3980 X, SR 29900 MSPS
Minggu Pk. 05.00 & 23.00 WIB
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 2015 1
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 20152
Surat dari Gembala
PEMELIHARAAN TUHANGI. Netsen
Allah adalah pencipta sekaligus pemelihara. Statement ini adalah dasar yang penting dalam kita memahami providensi Allah. Pemeliharaan
Allah bukan saja atas manusia yang dicipta menurut gambar dan rupaNya, tetapi atas semesta yang telah dijadikanNya. Dalam salah satu bagian khotbah di bukit Yesus berkata; Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Atau, Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Allah mendandaninya dengan keindahan yang begitu rupa (Mat. 6:26-29). kalau demikian apa yang harus diragukan akan pemeliharaan Tuhan? Namun tidak sedikit orang Kristen yang mengaku percaya kepada Allah, tidak hanya ragu akan pemeliharaan Allah, tetapi salah mengerti akan arti pemeliharaan Allah. Sehingga sering muncul pertanyaan, Apakah hidup dipelihara oleh Tuhan? Atau, apakah Tuhan memperhatikan dan memelihara kehidupan ini? Kalau iya, mengapa terjadi musibah ini dan itu, mengapa terjadi kesulitan ini dan itu? Banyak orang menanyakan hal ini lebih karena kita ingin mendapatkan ‘rumusan yang jelas’ dan kepastian akan pemeliharaan Tuhan. Tidak mudah memahami pemeliharaan Tuhan. Ketidakmudahan ini juga tampak dalam sebagian kehidupan para tokoh iman. Israel sebagai umat pilihan Allah berkali-kali gagal dalam mengerti akan pemeliharaan Tuhan. Keluar dari tanah Mesir berjalan di padang gurun menuju tanah perjanjian, mengalami mujizat demi mujizat tidak pernah cukup membuat sebagian dari mereka untuk tetap setia kepada Tuhan. Memasuki tanah perjanjian, hidup dan tinggal di sana, di tanah pusaka yang Tuhan berikan tetap harus membuat mereka bergumul dengan pemeliharaan Tuhan. Betapa tidak? Karena di tanah yang dijanjikan Tuhan itu pun mereka kerab mengalami bencana kelaparan. Tidak hanya kelaparan, bahkan mereka dijajah oleh bangsa yang tidak mengenal Allah. Di tawan dan dibuang ke pembuangan (Asyur dan Babel). Apakah Tuhan tidak memelihara mereka? Tuhan memelihara mereka. Melalui hukuman Allah memelihara mereka. Allah memelihara umatnya dengan cara Dia. Bukan dengan cara mereka. Lagi-lagi, tidak mudah dalam memahami pemeliharaan Allah dalam hidup ini. Meski demikian kita tetap harus masuk dalam cara pemeliharaan Allah betapa pun itu tidak mudah. Karena itu diperlukan ketaatan yang totalitas dalam menjalani setiap
pemeliharaan Allah. Itulah yang dialami dan dijalani oleh para nabi Tuhan dan para rasulNya yang sejati. Kegagalan dalam memahami pemeliharaan Tuhan, bukan saja dialami oleh Israel sebagai sejarah tetapi juga dalam kehidupan gereja dan pribadi orang Kristen yang hidup di kekinian pun tak sedikit memahami salah akan pemeliharaan Tuhan. Manusia kerap mengukur pemeliharaan Allah dengan ukuran yang kuantitatif. Misalnya, pemulihan ekonomi, dari tidak ada apa-apa menjadi jutawan bahkan menjadi milioner. Atau disembuhkan dari sakit-penyakit. Jika pemeliharaan Tuhan hanya sebatas itu, apa dan dimana hebatnya pemeliharaan Tuhan. Tidak ada hebatnya. Karena ternyata orang fasik pun dapat mengalaminya, dan setan pun bisa melakukan perkara-perkara itu. Pemeliharaan Tuhan atas hidup orang percaya tidak sekedar itu. Ketika dikesulitan hidup yang dialami oleh orang percaya, Tuhan tetap hadir dan memelihara mereka. Pemeliharaan Tuhan adalah unik pada tiap orang dan pada tiap zaman. Berkali-kali Alkitab memberikan contoh pemeliharaannya kepada orang yang diperkenankannya, baik kepada mereka yang dipercayaakan kekayaan seperti Ayub maupun Zakeus si pemungut cukai. Tetapi juga Tuhan menunjukkan pemeliharaannya pada mereka yang hidup dalam kemiskinan, seperti, seorang janda miskin (di PL dan PB) juga kepada Lazarus. Sungguh unik pemeliharaan Tuhan. Apa yang di katakan Daud dalam mazmurnya, “Tuhan adalah gembala ku...” (Mzr 23:1a) menjadi salah satu kunci bagi kita untuk menyerahkan hidup dalam pemeliharaan Allah. Dalam imannya Daud sadar betapa Tuhan adalah gembala yang tahu kemana Dia harus menuntun. Tuhan yang adalah gembala Agung kita, dalam kepastianNya Dia menuntun kita pada satu hidup yang pasti, yaitu kekal. Tidak ada yang salah, ketika Tuhan mempercayakan kepada kita harta, lalu kita memiliki asuransi, memiliki tabungan, dan jaminan hari tua, selama itu tidak mengiring hidup kita pada keangkuhan, keegoisan dan bahkan kehilangan pegangan pada Tuhan. Tetapi sebaliknya pengharapan dan keterpautan kita pada Tuhan sungguh adalah hal utama dalam persekutuan dengan Dia dan hidup berarti bagi sesama. Satu hal yang penting, orang yang sadar akan pemeliharaan Tuhan di hidupnya akan mampu mengucap syukur atas apa yang Tuhan perkenankan. Baik ketika sakit maupun sehat, ketika kecupkan maupun kekurangan, dan dia akan tetap menjaga hidup benar dan melakukan kehendak Allah. amin
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 2015 3
WartaTengah Minggu
Kebaktian Tengah MingguGereja Reformasi Indonesia Jemaat Antiokhia
Tempat : Wisma Bersama, Jl. Salemba Raya 24 A-B Jakarta Pusat
Setiap Senin & Jumat Pukul : 08.45 WIB
Persekutuan Oikumene
Antiokhia Ladies Fellowship
GI. Roy Huwae
Bina Pasutri
Pkl. 13.00 WIB
Pkl. 16.00 WIB
Sabtu, 21 Februari 2015
Doa Pagi
Rabu, 18 Februari 2015 Pkl : 12.00 WIB
Kamis, 19 Februari 2015 Pkl : 11.00 WIB
Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa
LIBUR
“Pentingnya Keterbukaan dalam Keluarga“
“Produktifkan Waktu Anda”Bp. Harry Puspito
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 20154
3 Penanda Dewasa Rohani (Ibrani (5:11-14)
Mengenal Alkitab
Seseorang dianggap benar -benar te lah dewasa bukan karena
tingginya melebihi tinggi orang orangtuanya. Atau postur tubuhnya lebih besar dari pada orang kebanyakan. Orang d isebut dewasa bukan hanya secara fisik dia
bertumbuh, tapi juga pemahaman dan cara berpikirnya. Sebutan dewasa tidak melulu terkait ukuran angka kualitatif, tapi menunjuk pada ukuran kualitatif seseorang. Demikian juga kedewasaan secara spiritual. Orang bertumbuh secara rohani tidak dilihat dari berapa lama dia telah menjadi kristen. Atau dari urutan ritual gerejawi yang dijalani, seperti sudah bertobat, dibaptis atau sidi. Secara rohani orang disebut dewasa adalah ketika kerohaniannya mengalami pertumbuhan yang ditandai beberapa hal penting. Tanda yang sama juga pernah penulis Ibrani kemukakan kepada penerima suratnya yang nyaris meninggalkan Tuhan karena memandang iman semula lebih “mudah” dan nikmat dijalani, dari pada ikut Kristus tapi melulu menanggung derita dan siksa. Penulis Ibrani menyebut tanda kedewasaan rohani adalah: 1. Antusias Mendengar kebenaran (5:11)Penulis Ibrani sangat menyayangkan kondisi kerohanian penerima suratnya yang stagnan, bahkan cenderung menurun. Penurunan itu jelas ditandai dengan ketidakantusiasan mereka mendengar kebenaran:“lambannya mereka mendengarkan,” lambannya mereka mengerti dan memahami kebenaran (11). Kebenaran yang disampaikan ditanggapi bak angin lalu saja. Masuk ke telinga, tapi langsung dikeluarkan kembali. Sehingga alih-alih dapat menarik makna dari setiap kebenaran yang disampaikan, menikmati, memahami, dan mengerti kebenaran saja kesulitan. Bukan lantaran faktor kecerdasan, tapi sebenarnya lebih karena telinga mereka disendengkan pada hal lain yang dianggap lebih nikmat dan mudah dirasai (iman semula). Hal ini tentu saja menambah kerumitan dalam mengajar kebenaran kepada mereka. Meskipun banyak pengajaran yang harus disampaikan, tapi akan sulit atau sukar untuk disampaikan gara-gara kecenderungan hati orang (sendeng telinganya) bukan pada pengajaran yang disampaikan. Inilah
penanda negatif dari ketidakbertumbuhan kerohanian. 2. Pertumbuhan Pemahaman Kebenaran (12)Penanda kedua adalah tentang pertumbuhan pemahaman kebenaran. Semakin panjang seseorang mengenal kebenaran, sepatutnya kebenaran itu memberi dampak pada diri dan pemahamannya. Tapi sungguh ironi, lamanya waktu bersinggungan dengan kebenaran nyatanya tak berdampak apapun pada kerohanian penerima suratnya. Mereka yang seharusnya sudah bisa menjadi pengajar, tapi nyatanya masih perlu diajar. Sialnya lagi, yang kembali harus diajarkan adalah soalan yang sangat mendasar tentang asas-asas pokok dari penyataan Allah (12). Lamanya waktu tak dibarengi dengan bertambahnya pemahaman. Para penerima suratnya nyatanya masih seperti bayi yang senang dengan “susu,” sesuatu yang manis, yang enak didengar, yang ringan-ringan dan mudah untuk ditelan. Dan bukan makanan “keras” yang sewajarnya menjadi porsi mereka. Dengan ini penulis Ibrani berbicara keras. Jika mereka masih seperti bayi dan terus menginginkan “susu” untuk dikonsumsi, maka mereka tidak akan mungkin memahami ajaran tentang kebenaran (13). 3. Memiliki “Panca Indera” Terlatih Orang dewasa tidak lagi mengonsumsi makanan ala bayi. Sebab, selain kandungan nutrisi yang dibutuhkan orang dewasa jauh lebih banyak dari makanan bayi, tekstur makanannya pun berpengaruh terahadap kenikmatan merasa. Karena itu, orang dewasa haruslah mengonsumsi makanan dewasa dengan kandungan nutrisi yang cukup untuk orang dewasa, yang teksturnya akan jauh lebih keras dari makanan bayi. Begitu pula dengan kebutuhan kedewasaan rohani seseorang, harus dicukupkan pula dengan kandungan nutrisi spiritual yang cukup. Dan itu tidak didapatkan dari makanan bayi.
Orang yang dewasa hidupnya penuh dengan dinamika. Kadang naik, kadang juga turun. Kadang diatas, tak jarang juga terpuruk. Baik dan jahat pun akan selalu mengitarinya. Tapi orang yang dewasa akan mampu memilah mana yang baik dan mana buruk. Mana benar dan mana salah (14). Ini bukanlah sesuatu yang instan atau mudah didapat, tapi harus melalui latihan yang panjang. Orang yang memiliki kecenderungan seperti anak-anak tak mungkin bisa melakukannya. Karena keinginan untuk melatih tak ada. Sebab yang diingini hanya merasai yang nikmat saja. Slawi
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 2015 5
Ucapan Terima Kasih
Persiapan Pengadaan Gedung IbadahSaldo Per 31 Januari 2015Total : Rp. 3.416.661.695,31Rekening Pembangunan : 342-388-388-6 A/N. Gereja Reformasi Indonesia BCA Cab. Matraman -Jakarta
Terima kasih untuk penganan 15 Februari 2015, kepada keluarga:
Pkl. 08.30 WIB : Ibu RianaPkl. 09.30 WIB : Bp. JemmyPkl. 17.00 WIB : Ibu Tien S.
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 20156
Pelita
BERGANTUNG SEPENUHNYA KEPADA ALLAH
Alkitab dengan jelas menerangkan akan keadaan zaman ini bahwa kita semua akan diperhadapkan hidup di zaman yang semakin
SUKAR (2 Tim 3:1). Pernyataan ini tidak boleh kita anggap remeh, karena kata sukar yang dipakai pada ayat ini CHALEPOS yg artinya suatu kondisi dimana tidak satu orangpun yang dapat bertahan hidup jika ia tidak sungguh-sungguh hidup bergantung kepada Tuhan. Jadi kebergantungan kepada Tuhan, menjadi hal terpenting di zaman sekarang ini. Apalagi kalau kita mau sungguh mencermati kerentanan hidup manusia, yang terletak pada 3 hal:
1). Tubuh atau fisik manusia yang telah jatuh dalam dosa sangat rentan terhadap penyakit dan kematian. Manusia tidak bertulang besi, berotot kawat dan berkulit baja. Ketika datang ke rumah sakit kita dapat menyaksikan banyak orang yg tak berdaya karena sakit penyakit, namun seringkali kita tdk menyadarinya. Apalagi klau ada di kuburan, kita akan lebih menghayaati betapa rentan dan fananya manusia ini. 2) Hidup di dunia menghadapi banyak bahaya yang mengecam setiap saat yang tidak diketahui sebelumnya dimana dunia mengalami krisis, penuh ancaman, bencana alam, dsb. 3) Adanya kuasa gelap yang jahat berusaha menyeret manusia kepada kegelapan abadi. Bahaya Iblis bukan hanya membuat manusia menjadi sengsara tetapi juga menggiring dan mempersiapkan manusia menuju api neraka
Oleh karena itulah, kita harus sadar untuk mau bergumul menemukan apa maksud Tuhan dan apa yang harus kita lakukan hidup di zaman ini. Kata kuncinya tidak ada yang lain yaitu "HIDUP BERGANTUNG SEPENUHNYA KEPADA TUHAN". Namun hidup bergantung yg seperti apa yang Tuhan kehendaki. Perkataan bergantung kepada Tuhan, merupakan perkataan yang sudah tidak asing diucapkan dan didengar oleh kebanyakan orang-orang Kristen. Tetapi faktanya tidak banyak yang benar-benar mengerti apa yang dimaksud dengan hidup bergantung kepada Tuhan yang sebenarnya. Banyak orang berpikir dangkal bahwa bergantung kepada Tuhan: 1) hanyalah bentuk ritualnya saja ketika berdoa kepada Tuhan maka ia sudah bergantung kepada Tuhan . 2) Ada juga yang memandang kebergantungan kepada Tuhan, kalau seseorang sedang ada masalah yang sangat berat agar dapat jalan keluar dari masalahnya atau karena suatu kebutuhan jasmani, hal ini juga berarti belum bisa diartikan sebagai bergantung kepada Tuhan yang sebenarnya. Karena mereka
hanya mencari jalan keluar dari masalahnya atau menemukan pemenuhan kebutuhan jasmaninya. Inilah yang dilakukan oleh orang-orang Israel pada zaman Tuhan Yesus di bumi, mereka mencari Tuhan hanya karena roti (Yoh 6:26). Mereka mencari sesuatu yang tidak prinsip atau bukan kebutuhan utama. Karena kebodohan itu mereka tidak melihat "tanda" atau petunjuk arah (Yun. Semeion). Namun hal yang sama dilakukan oleh kebanyakan orang kristen sekarang hari ini yang pergi ke gereja bukan mencari Tuhan tetapi mencari jalan keluar dari masalah. Celakanya pihak gereja melegalisir praktik tersebut seakan-akan benar.
Oleh sebab itu sebagai umat kita sudah semestinya kita semakin cerdas. Karena sebenarnya bergantung kepada Tuhan itu lebih kepada sikap hati (Mat 5:3) yang sepenuhnya mau hidup menggantungkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, tidak hanya ketika dalam duka atau masalah yang berat, tetapi juga di dalam keadaan suka. Dan juga sebenarnya letak kebergantungan yang benar itu tidak lagi tertuju kepada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani tetapi lebih kepada keberanian untuk hidup benar dan pertumbuhan akan kerohanian kita di jaman yang semakin sukar dan jahat ini
Itu sebabnya Yesus berkata: apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi ia membinasakan dirinya sendiri? (Luk 9:25) Pernyataan ini berarti bahwa terpenuhinya kebutuhan jasmani bukan sesuatu yang bernilai kalau jiwanya binasa yaitu terpisah dari hadirat Tuhan. Tetapi kenyataannya hari ini banyak orang yang lebih takut pemenuhan kebutuhan jasmaninya terancam daripada keselamatannya jiwanya yang terancam. Dan berkenaaan dengan hal ini Tuhan Yesuspun berkata: "janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa (Mat 10:28). Pernyataan Tuhan Yesus ini mengisyaratkan agar kita lebih memperdulikan keselamatan jiwa kita daripada pemenuhan kebutuhan jasmani. Oleh karena itu marilah kita sadar sepenuhnya untuk mau memahami akan hidup kebergantungan yang sebenarnya kepada Allah. Karena hanya dengan demikianlah maka kita akan memiliki sikap hati yang benar ketika kita mau bergabtung hidup kepada-Nya, karena memang Dialah satu-satunya sumber kehidupan kita, tidak hanya untuk dapat hidup di bumi ini tetapi juga di kehidupan kekal nanti. Imanuel
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 2015 7
Pembinaan
Coffee Break adalah kelompok kecil yang menggali kebenaran Firman Tuhan
Minggu, 22 Februari 2015Pkl 12.30 WIB di La Monte Thamrin
Latihan Choir
Setiap Minggu ke 2 & 4Pkl 12.00 WIB di La Monte Thamrin
Bersama: Ibu Rukyah Marpaung
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 2015
BAPA KIDUNG ROHANIISAAC WATTS - (1674 – 1748)
8
Tokoh Kristen
Pernakah kamu mendengar tentang seorang anak laki-laki yang menyukai sajak-sajak? Namanya Isaac Watts, dan dia dijuluki
“Bapa Kidung Rohani” karena dia menulis begitu banyak lagu yang indah seperti “Dunia Gemar dan Soraklah” dan “Yang Berhati Tulus, Nyanyilah Bersyukur”. Dia disebut seorang jenius, tetapi kehidupan tidak selalu mudah bagi dia, seperti yang akan kita liat nanti.
Ketika Isaac masih bayi, ayahnya dimasukkan ke dalam penjara oleh karena kepercayaannya dan karena mengajarkan Alkitab di gerejanya yang kecil. Ibu Isaac membungkus Isaac yang masih bayi itu dalam sebuah selimut dan pergi ke penjara yang dingin itu untuk mengunjungi Pendeta Watts. Ibunya mendekap Isaac era-erat supaya tetap hangat, tetapi orang-orang berpendapat bahwa kunjungan-kunjungan ke penjara yang dingin itu mengakibatkan Isaac sering sakit ketika dia masih kecil. Meskipun tubuhnya tidak terlalu kuat, dia terus bertumbuh dan dia memiliki daya imajinasi yang sangat kuat, sehingga pada usia tujuh tahun dia mampu menulis sajak yang bagus dengan menggunakan h u r u f - h u r u f d a r i n a m a n y a . Ini dinamakan akrostik. Mungkin kita ingin membuat akrost ik dengan nama sendir i .
Jika kita pernah pindah ke sebuah kota yang baru, kita mungkin mengerti mengapa Isaac bersusah hati ketika dia baru berusia 9 tahun. Isaac menyukai rumahnya yang nyaman, teman-temannya, dan kota kediamannya; tetapi sayang keluarganya harus pindah ke kota lain. Di kota yang baru, ayah Isaac bekerja di sebuah toko pakaian dan membuka sebuah sekolah. Isaac senang berada didekat ayahnya dan begitu buku banyak yang ada di tempat mereka. Kemudian Isaac mulai mempelajari bahasa Latin, Yunani, Ibrani, dan Prancis dengan cepat, dan dia menjadi murid yang sangat pandai.
Tetapi suatu kesusahan lain menimpa Isaac
sebelum ulang tahunnya yang ke sepuluh, yaitu ketika ia menderita penyakit cacar yang mengerikan. Karena dia tidak dapat pergi keluar untuk bermain, Isaac yang malang harus tinggal di rumah dan beristirahat. Isaac hanya terhibur dengan buku-bukunya, dan dia melanjutkan menulis dalam buku hariannya. Sementara itu, dia menggunakan seluruh energi dan bakatnya untuk menolong teman-teman gerejanya, dan menyiapkan sebuah lagu bagi mereka untuk dinyanyikan dalam pertemuan mereka setiap minggu.
Saat Isaac menginjak remaja, beberapa orang yang bukan anggota gerejanya mengatakan bahwa musiknya ter la lu sederhana dan
menggunakan kata-kata yang bodoh. Isaac ingin menjadi orang yang tabah seperti orang tuanya, dia tahu bahwa Tuhan telah memberikan kepadanya lagu-lagu itu dan dia tetap menulis kidung-kidung rohani untuk gereja dimana mereka beribadah.
Isaac akhirnya pulih dari semua penyakit masa kecilnya dan dari semua pencobaan yang ia hadapi. Dia hidup lama dan bahagia, tetapi dia tidak pernah melupakan air mata masa kecilnya, dan bagaimana Tuhan
memberi dia pengharapan. Setelah dewasa Isaac membuat buku nyanyian rohani yang pertama bagi anak-anak dan menulis syair-syair untuk anak-anak. Pengalaman-pengalaman yang ia rasakan, menjadikan itu sebuah kenangan yang indah dalam hidupnya. Hingga suatu hari, dari kenangan-kenangan yang indah itu dia menulis sebuah sajak yang kemudian dijadikan sebuah lagu rohani “Berjalan ke Sion”.
Keberhasilan Isaac Watts bukan terletak pada kepandaiannya dalam menulis sajak dan lagu, tapi terletak pada kemampuan dia tetap berpengharapan pada Tuhan dan mengelolah semua yang dia miliki untuk kepentingan orang banyak disekitarnya. Angkatlah dagumu, tabahkanlah hatimu, dan beritakanlah sukacitamu. /jm/dbs
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 2015
Info Khusus
Pokok Doa Jemaat
9
1. Diri Sendiri:a. Bersyukur untuk Firman Tuhan
2. Jemaat: a. Kesetiaan dan pertumbuhan umat dalam beribadahb. Jemaat dalam pergumulan pekerjaan, keluarga, sakit c. Jemaat yang berulang tahund. Doa khusus :
3. Gereja: a. Rencana dan program gerejab. Ibadah Minggu dan tengah Mingguc. Kesungguhan dan kesehatian pengurusd. Mitra pelayanan gereja : MIKA, PAMA, ABC, REFORMATA
4. Bangsa dan negara:a. Para pejabat pemerintah agar diberi
hikmat memimpinb. Persoalan kebangsaan: sosial, politik,
ekonomic. Keterlibatan warga gereja dalam
pengabdiannya
Dengarkan RAS Radio (Reformata Audio Streaming)
Reformata Online dengan berita terkini setiap hari
Saksikan 500 lebih Video Khotbah di YouTube
Download 800 lebih Audio Khotbah MP3
www.reformata.com/radioAkses via BlackBerry : ketik URL di browser Anda :http://38.96.175.20:5688
www.reformata.comAkses via mobile : m.reformata.com
2. DVDKhotbah 7 seri (7 DVD) :- 7 Kata Penuh Kuasa - 7 Fakta Seputar Salib- 7 Alasan Mengapa Yesus Disalibkan- 7 Gelar Yesus Dalam Penyaliban- 7 Kemungkinan Tokoh Dalam PenyalibanKhotbah Khusus Wanita (7 DVD) - 7 Mahkota Wanita
2. Media Cinema Indonesia Hi TV Channel 303 Sabtu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB Minggu Pkl. 05.00 - 05.30 WIB
3. Indovision, LIFE Channel Program: Bijaksana Amsal (Disiarkan Setiap Hari) Senin-Minggu Pkl. 06.30, 11.55 ,17.55, 23.55 WIB
11
1. INDOVISION, LIFE Channel 70 Jumat Pkl. 00.00 WIB Sabtu Pkl. 00.30 & 13.00 WIB Tgl. 20 dan 21 Februari 2015 “Roh Berdoa untuk Kita”
Tgl. 21 Februari 2015“Yerusalem Kehilangan Kemuliaan”
Tgl. 22 Februari 2015“Yerusalem Kota Berkat”
Warta GRI Jemaat Antiokhia edisi 15 Februari 201512
Catatan Khotbah
www.yamika.org
MISIMIKA memahami bahwa misi tunggal orang percaya adalah memberitakan Injil untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa oleh kuasa salib Kristus dan hidup untuk menjadi murid Yesus Kristus yang beraksi dan bersaksi.
VISIMeningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dari wilayah pedesaan, melalui pendidikan Kristiani dan kesehatan yang seutuhnya.
FILOSOFISatu Misi untuk bersama (gereja / pribadi), memacu semangat pertumbuhan keesaan gereja untuk puji hormat Allah Tritunggal.
MITRA PELAYANAN
YAYASAN MISI KITA BERSAMAPendiri : Pdt. Bigman SiraitRek. Bank Kedoya Baru, a/n Yayasan MIKAPembangunan : 309-300-8720Operasional : 309-300-4589
Sekolah Kristen MakedoniaKec. Ngabang, Kab. Landak, Kalimantan Barat
Prestasi Hingga 2014 (Usia 12 Tahun)Alumni yang sudah mengajar di SKM1. Yeremia, S. Sos (UNTAN 2003)2. Dina yuliana, S. Sos (UNTAN 2004)3. Seven Simamora, S. T. (UNTAN 2005)4. Irmawan, S. Pd, B. Sc (UPH 2006)5. Anselmus Doni, S. Pd, B. Sc ( UPH 2006)6. Dayen, S. Pd. B. Sc (2006)7. Alvius Tinambunan, S. Si (UNTAN 2006)8. Emilia Rosa, S. Si ( UNTAN 2006)9. Hana Grace, S.E (UNTAN 2006)10. Kristin Ariesta, S. Pd (UNTAN 2006)11. Susi Nurlela, S. E (UNTAN 2006)12. Kristianus Yopi, S. E (UNTAN 2006)13. Irwansyah, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)14. Firminus Dodi, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)15. Kandi, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)16. Cornelius Wiwit, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)17. John Wesly, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)18. Natalis Kristianto, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)19. Yudi Kristianus, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)20. Novita Arlinda, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)21. Pedrina Chrisna Winata, S. Pd, B. Sc (UPH 2007)22. Katrina Eva Yunita, S.Pd, B. Sc (UPH 2007)23. Uliani, S. E (UNTAN 2007)24. Meisakh Nur Anugrah, S. Pd (UNTAN 2007)25. Melkisedek Yohanes Karo, S. E (UNTAN 2007)26. Irene Kharistyani Suyono, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)27. Paruliana Mayasari Hutape, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)28. Ronald Yusuf Suheri, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)29. Yasonta, S. Pd, B. Sc (UPH 2008)30. Yulius, S. T (UPH Surabaya 2008)31. Trianto, S.E (UNTAN 2008)32. Hariya Oktaviany, S. Pd (UNTAN 2008)33. Renaldi Gultom, S. Pd (UNTAN 2008)34. Noverita, S. Si (UNTAN 2008)35. Debora Nuraini, S. Pd, B. Sc (UPH 2009)36. Ruth Indah Kurniati, S. Farm (UNTAN 2009)37. Elisabeth Puspa Sari Butar-butar (UNTAN 2009)38. Harianus Ugot (UNTAN2009)39. Juki, S. PAK (STTBB 2010)
Prestasi Siswa Tahun 2013/2014Kabupaten: Super Physic UNTAN Juara 1, Olimpiade Fisika Juara 1Limas UNTAN (Matematika) Juara 1, Limas UNTAN (Matematika) Juara 2, Limas UNTAN (Matematika)Juara 3Pidato Lomba Bulan Bahasa Juara 1, Basket Putri Juara 3
HUT KE 13 SKM, 23 JANUARI 2015
HUT Ke 13 Sekolah Kristen Makedonia
HUT Ke 13 Sekolah Kristen Makedonia
GEREJA REFORMASI INDONESIA
Sekretariat GRIHari kerja setiap hari Selasa - Sabtu Pk. 09.00 - 17.00 WIB
KALENDER PELAyANAN RUTIN Pelayanan Tengah Minggu di Wisma Bersama
Setiap Senin & JumatDoa Pagi, Pk. 08.45 WIB
Setiap Rabu PO Karyawan, Pk. 12.00 WIB
Setiap KamisAntiokhia Ladies Fellowship (ALF), Pk. 11.00 WIB
Setiap Jumat1. Jumat I : Bina Wilayah (BW)
di masing-masing wilayah 2. Jumat II : Bina Pasutri,
Pk. 18.30 WIB 3. Jumat III : PA Pengurus dan
Aktifis, Pk. 18.30 WIB4. Jumat IV : Malam Pujian dan
MISIMemberitakan Injil ke seluruh bangsa, membaptis dan mengajarkan kehendak Allah sesuai perintah-Nya.
VISIMenjawab dan memenuhikebutuhan jaman dengan melahirkan SDM Kristen yang beriman teguh, berwawasan luas, dan berpengetahuan tinggi melalui ibadah, pendidikan dan sosialisasi.
FILOSOFISemua Melayani Semua.
GERAKAN KEBANGUNAN
Komitmen SpiritualBertumbuh dalam iman dan doa dan saat teduh pribadi.
Komitmen PersonalSelalu hadir dalam setiap ibadah membawa jiwa baru kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja.
Komitmen KomunalSaling memperhatikan dan mengingatkan dalam kebersamaan sebagai tubuh Kristus.
www.gri.or.id
Sekretariat : Wisma Bersama, lt. 4, Jl. Salemba Raya 24 A-B, Jakarta. Telp. (021) 392 4229, email : [email protected] Bank : BCA Cabang Matraman Jakarta, a/n Gereja Reformasi IndonesiaRekening Operasional : 342-323-323-7, Rekening Pembangunan : 342-388-388-6
Misioner dan KritisMelayani, Menjawab dan Memenuhi Kebutuhan Umat di Segala Abad