Top Banner
halaman 1 Warta Thomas Warta Mingguan Paroki St. Thomas Kelapa Dua Edisi : Minggu, 27 September 2015 Hari Minggu Biasa ke XXVI Nomor : 44 Th. XVIII Gereja Katolik Paroki Santo Thomas Kelapadua Jalan Kompleks Ksatrian, Korps Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis 16951, Telepon (021) 8715526 Fax. (021) 87706362. Email: sekreparoki@thomas. keuskupanbogor.or.id Website: http:// thomas.keuskupanbogor.or.id Berita Gereja Ekaristi harian dalam minggu ini Senin s/d Kamis Pukul 05.30 di Gereja. Sabtu pukul 06.00 di Susteran. Selasa, 29 September :Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung Rabu, 30 September: Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja Kamis, 1 Oktober : Pesta St. Teresia dari kanak- kanak Yesus, Perawan Pujangga Gereja, Pelindung Misi. Jumat, 2 Oktober : Perinagatn Wajib Para Malaikat Pelindung. Perayaan Ekaristi untuk umum pkl. 12.00. Novena Tiga Salam Maria dengan Adorasi pukul 18.30 di Gereja IRI HATI Kalau kita melihat kebelakang. Banyak orang membangun opini yang positif tentang seseorang, sekelompok orang, dan tentang apa saja secara menarik. Opini mulai berubah takkala apa yang dibangun itu runtuh oleh sikap, kata, maupun oleh perbuatan yang tak disadari oleh kelompok atau pun pribadi-pribadi. Apa dibalik itu saya tak tahu pasti. Kecewa boleh saja tetapi kecewa yang terdalam, kecewa yang tak kunjung selesai menimbulkan akar masalah baru. Tubuh menuju Surga Kecewa tak kunjung habis membuat persoalan terdalam dalam kehidupan manusia, manusia selalu berkutat dengan rumusan panjang untuk melakukan pembenaran, untuk melakukan generalisasi pada akhirnya membuat orang frustrasi, membuat orang menjadi gila dengan persoalan tersebut. Kecewa karena rivalitas menjadi persoalan tertinggi pada jaman ini, rivalitas menyebabkan manusia saling menunjukkan kekuatan, saling menunjukkan kualitas hidupnya, bahkan membuat manusia tak mudah untuk menghargai hasil karya orang lain. Dasar dari segala rivalitas disetiap medan kehidupan bermula pada rasa iri hati. Iri hati menjadi biang keladi semuanya ini, karena manusia tak ingin posisinya tergantikan atau pun terlampaui oleh yang lain. Rasa iri hati merasuk ke dalam seluruh sendi manusia menyebabkan manusia sulit untuk melihat akar masalah yang sedang dihadapi. Manusia juga menggalami kesulitan untuk melakukan intropeksi diri atas hidup saat ini dan kemarin. Dalam bacaan-bacaan kali ini kita berjumpa dengan berbagai macam kecaman atas rasa iri
8

Warta 27 September 2015

Dec 06, 2015

Download

Documents

Kristiyono Fl

Warta 27 September 2015
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Warta 27 September 2015

halam

an 1

Warta Thomas Warta Mingguan Paroki St. Thomas Kelapa Dua Edisi : Minggu, 27 September 2015 Hari Minggu Biasa ke XXVI Nomor : 44 Th. XVIII

Gereja Katolik Paroki Santo Thomas

Kelapadua Jalan Kompleks Ksatrian, Korps Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis 16951, Telepon (021) 8715526

Fax. (021) 87706362. Email: sekreparoki@thomas.

keuskupanbogor.or.id Website: http://

thomas.keuskupanbogor.or.id

Berita Gereja • Ekaristi harian dalam

minggu ini Senin s/d Kamis Pukul 05.30 di Gereja. Sabtu pukul 06.00 di Susteran.

• Selasa, 29 September :Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

• Rabu, 30 September: Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam Pujangga Gereja

• Kamis, 1 Oktober : Pesta St. Teresia dari kanak-kanak Yesus, Perawan Pujangga Gereja, Pelindung Misi.

• Jumat, 2 Oktober : Perinagatn Wajib Para Malaikat Pelindung. Perayaan Ekaristi untuk umum pkl. 12.00. Novena Tiga Salam Maria dengan Adorasi pukul 18.30 di Gereja

IRI HATI

Kalau kita melihat kebelakang. Banyak orang membangun opini yang positif tentang seseorang, sekelompok orang, dan tentang apa saja secara menarik. Opini mulai berubah takkala apa yang dibangun itu runtuh oleh sikap, kata, maupun oleh perbuatan yang tak disadari oleh kelompok atau pun pribadi-pribadi. Apa dibalik itu saya tak tahu pasti. Kecewa boleh saja tetapi kecewa yang terdalam, kecewa yang tak kunjung selesai menimbulkan akar masalah baru.

Tubuh menuju Surga

Kecewa tak kunjung habis membuat persoalan terdalam dalam kehidupan manusia, manusia selalu berkutat dengan rumusan panjang untuk melakukan pembenaran, untuk melakukan generalisasi pada akhirnya membuat orang frustrasi, membuat orang menjadi gila dengan persoalan tersebut. Kecewa karena rivalitas menjadi persoalan tertinggi pada jaman ini, rivalitas menyebabkan manusia saling menunjukkan kekuatan, saling menunjukkan kualitas hidupnya, bahkan membuat manusia tak mudah untuk menghargai hasil karya orang lain.

Dasar dari segala rivalitas disetiap medan kehidupan bermula pada rasa iri hati. Iri hati menjadi biang keladi semuanya ini, karena manusia tak ingin posisinya tergantikan atau pun terlampaui oleh yang lain. Rasa iri hati merasuk ke dalam seluruh sendi manusia menyebabkan manusia sulit untuk melihat akar masalah yang sedang dihadapi. Manusia juga menggalami kesulitan untuk melakukan intropeksi diri atas hidup saat ini dan kemarin. Dalam bacaan-bacaan kali ini kita berjumpa dengan berbagai macam kecaman atas rasa iri

Page 2: Warta 27 September 2015

halam

an 2

■Penanggungjawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos ■Penasihat: RD. Robertus Eeng Gunawan ■Koordinator: K. Tatik ■Pelaksana: Sekretariat Paroki ■Sirkulasi/Iklan: Pieter Fernandez - 0218715526 ■Email: [email protected].

Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.

Warta Thomas

Tgl Daftar Bacaan Harian

28/09 29/09 30/09 01/10 02/10 03/10 04/10

Za. 8:1-8; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Luk. 9:46-50. BcO Mi. 6:1-15 Dan. 7:9-10,13-14 atau Why. 12:7-12a; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5; Yoh. 1:47-51 BcO Why 12:1-18 Neh. 2:1-8; Mzm. 137:1-2,3,4-5; Luk. 9:57-62. BcO 2Raj. 17:24-41 Neh. 8:1-4a,5-6,7b-12; Mzm.19:8,9,10,11; Luk.10:1-12 atau Yes.66:10-14b atau 1Kor.12:31—13:13; Mat. 18:1-4. Kel.23:20-23a;Mam.91:1-2,2-3,2-6,10-11; Mar.18:1-5,10 Bar.4:5-12,27-29; Mzm.69:33-35,36-37; Luk. 10:17-24 Kej. 2:18-24;Mzm. 128:1-2,3,4-5,6; Ibr.2:9-11; Mrk.10:2-16 (Mek. 10:2-12)

[PDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surga[PDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surga[PDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surga[PDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surga, 1. Ibu Adekfa Leonora Dirk, 22 Sept dalam usia Th, Lingk St. Agnes/XII 2. Bapak Ignatius Kikim Joni, 24 Sept dalam usia 65 Th, Lingk Ratu Rosari /IX Semoga jiwanya diterima di pangkuan Bapa di surga dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan iman.

Hari/Tanggal Pkl. Koor Pemandu Umat Tata Bunga

Petugas L

iturgi

JUMAT STASI 19.00 YOH. PEMBAPTIS W10 WKRI W11

MARIA

GORETI

W5

SAB, 03/10 18.00 WILAYAH 6 WILAYAH 4

MGG, 04/10 06.00 WILAYAH 2 WILAYAH 9

MGG, 04/10 08.00 WILAYAH 12 WILAYAH 7

MGG, 04/10 18.00 WILAYAH 5 WILAYAH 3

MGG, 04/10-

STASI 07.00 B H K W10 PASKALIS W11

JUMAT, 02/10 18.30 MISDINAR WKRI

karena orang lain berbuat yang sama. Rasa iri hati dapat dikalahkan dengan jalan intropeksi total, intropeksi mengajak kita untuk melepaskan dengan memenggal apa yang membuat kita tersesat. Dengan kata lain Yesus menggajak kita melakukan pengereman mendadak serta antisipasi atas pengereman mendadak itu dengan segala konsekuwensinya. Mampukah kita. RD. Albertus Kurniadi

Page 3: Warta 27 September 2015

halam

an 3

Pengumuman Perkawinan

• Otto Reza Koeswandi dari Lingkungan St. Carolus dengan Amanda Jelita dari Mekarsari Cimanggis Depok

• Petrus Damiani Febriyanto Mandala Putra dari Lingkungan St. Ignatius Loyola dengan Cresencia Elfin Ristantiana dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong

#1

• Stevanus Budi Nugroho dari Paroki St. Gabriel Bandung denagn Dewi Anggita Sari dari Paroki St. Thomas Kelapadua

• Fransiscus Rahmat Ardian dari Paroki Katedral Roh Kudus Denpasar dengan Christiana Ike Kurniasih dari Lingkungan St. Nikolas

• Marcellinus Gigih Suprayitno daro Paroki St. Yohanes Vianny Cilangkap dengan Emilia Catur Udiah Krismeiyanti dari Lingkungan St. Yulius

• Leonard Nikolas dari Paroki St. Thomas Kelapadua dengan Angelina Cindy Aprilia Hiemawan dari Paroki St. Antonius Padua Bidaracina Jakarta

• Stefanus Sandy Indrawan Pradipta dari Paroki St. Anna Duren Sawit dengan Maria Merdeka Maru dari Lingkungan St. Yohanes De Britto

#2

• Ivan Ignatius Simamora dari Paroki St. Thomas dengan Lucia Ekaristiyanti dari Paroki Pancoran Mas Depok

• Ignatius Aditya Agung Wijaya dari paroki St. Paulus Depok dengan Maria Elizabeth Rini Puspitasari dari Lingkungan St. Yustinus

• Maria Floriany dari Paroki St.Thomas Kelapadua dengan Agustinus Widyarto dari paroki St. Antonius Padua Bidaracina Jakarta

#3

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut; WAJIB memberitahukan kepada Pastor Paroki.

TAHBISAN PRESBITERAT (IMAM) KEUSKUPAN BOGOR

1. Diakon Marselinus Wisnu Wardhana 2. Diakon Bonifasius Heribertus Beke 3. Diakon Alvares Maria, CSE 4. Diakon Hieronymua a Spriritu Sancto, CSE

Misa dipersembahkan oleh : Mgr. Paskalis Bruno Syukur,OFM Selasa, 29 September 2015 Pukul 16.00 Gereja St. Joseph Sukabumi Jl. Suryakencana No 11 Sukabumi Jawa Barat

Page 4: Warta 27 September 2015

halam

an 4

TOURING YUUUKKK!!! (Cerita dibalik Touringnya Anak Santo Thomas)

Momen liburan

yang jatuh di hari

Kamis (24 Sept) tidak

disia-siakan oleh

mereka yang gemar

berpetualang dengan

menggunakan motor,

ide ini berawal dari

romo Moderator

OMK, Romo Joned

dan disambut baik

oleh teman-teman

OMK Santo Thomas.

Tujuan ‘touring’ kali ini adalah Gereja Santo Fransiskus Asisi Cibadak, Sukabumi.

Setelah berkoordinasi dan membentuk Panitia kecil yang diketuai oleh Wawan dan

dibantu oleh rekan-rekan yang lain, kegiatan ‘touring’ ini berhasil mengumpulkan 25

orang terdiri dari 5 orang wanita dan 20 orang pria, wow..luar biasa... Yang paling takjub

ada salah satu pengemudi perempuan dan tidak tergantikan dari Depok – Cibadak –

Depok.

Perjalanan dimulai dari kumpul di Gereja Santo Thomas pukul 22.00 WIB (23

Sept), rencana berangkat pukul 23.00 WIB akhirnya baru berangkat pukul 23.30 WIB.

Tiba di Gereja, terlihat Romo Eeng dan Romo Adi dari mulai kami kumpul sampai

dengan berangkat ‘touring’ tetap setia di depan Gereja turut menghantar kepergian kami,

terima kasih romo Eeng & romo Adi...

Lalu sebelum berangkat kami melakukan Doa bersama yang dipimpin oleh mas Wawan

dan berkat disampaikan oleh Romo Eeng kepada kami semua.

Sepanjang perjalanan menuju Cibadak dilalui tanpa aral, dan akhirnya tiba di

Gereja Santo Fransiskus Asisi dengan selamat pada pukul 03.30. Sambutan dari Romo

Wahyu begitu luar biasa dibantu oleh karyawan Gereja, mba’ Thress, segala kopi, jahe

merah, teh, indomie rasa kari ayam 1 dus, sampai bantal, guling, kasur sudah tertata

dengan rapi di Aula. Terima kasih romo Wahyu... kami bisa tidur dengan nyenyak.

Selamat pagi Cibadak...pagi-pagi di lingkungan Gereja begitu nyaman dan indah,

apalagi ketika menuju taman bawah, taman yang indah dengan rumput hijau, terdapat

patung St. Fransiskus Asisi, dan Goa Maria, tempat yang indah ini membuat kami yang

rencana pulang ke Depok pukul 10.00 WIB mundur menjadi pukul 13.30 WIB.

Setelah mandi dan sarapan mie yang disiapkan oleh rekan-rekan wanita, kami

semua menuju Goa Maria yang dinamakan Goa Maria Sumber Kahuripan untuk berdoa

Rosario yang dipimpin oleh mas Dommy, ujub yang disampaikan adalah berdoa untuk

orang tua kami masing-masing, mendapat pekerjaan, sukses dalam studi, persiapan

pernikahan sampai dengan mendapatkan pasangan seiman, dll.

Doa Rosario selesai, dilanjutkan dengan momen yang tak terlewatkan, yaitu Foto

bersama, yeaayyy....berbagai gaya ditunjukan sampai ada yang naik ke Patung Bunda

Maria sambil memeluk Patung Bunda Maria. Tongsis dan kamera HP adalah alat yang

Page 5: Warta 27 September 2015

halam

an 5

Misa Pembukaan Bulan Maria Kamis, 1 Oktober 2014

Pukul 18.30 WIB Koor: Legio Maria

Penyambut Jemaat : Misdinar

paling berharga sekali. Selesai dari foto bersama, kami bercanda ria di taman.

Ketika waktu sudah menuju pukul 12.00 WIB, kami bersiap-siap pulang. Dengan

didahului Doa yang dibawakan oleh Andreas Pranawa dan mendapatkan berkat dari

Romo Wahyu, akhirnya kami kembali menempuh perjalanan pulang dan tiba dengan

selamat di Gereja Santo Thomas pukul 17.00 WIB, PUJI TUHAN!!!’

“Ketika rasa ego dikalahkan dengan kesabaran menunggu satu sama lain, ketika rasa

ingin cepat sampai tujuan tapi apa daya harus saling beriringan di jalan, ketika harus

peduli satu dengan yang lain...Cuma ada kata LUAARRR BIASAAAA untuk kalian

semua..”

Selamat & Sukses untuk Tim ‘Touring’....ditunggu kegiatan ‘Touring’ selanjutnya dan

ditunggu keterlibatan rekan-rekan OMK yang belum ikut. Terima kasih kepada Tuhan

Yesus, kepada para Romo, kepada para Orang tua kami, kepada Panitia ‘Touring’,

kepada rekan-rekan OMK dan semuanya saja hingga ‘touring’ ini terlaksana dengan

baik & Lancar. SALAM OMK! (Anne Dominic)

Dibutuhkan

1 orang supir Pribadi

Dengan syarat :

• Usia 30—45 Tahun • Sudah berkeluarga • Tempat tinggal di Depok dan sekitarnya • Diutamakan yang memiliki kendaraan sendiri (motor) • Hubungi Ima(0816 1172 557)

IBADAT SYUKUR—TAIZE:

Sabtu, 3 Oktober 2015 Pukul 20.15 wib

Aula Atas Paroki St.Thomas

Page 6: Warta 27 September 2015

halam

an 6

Peranan Nyanyian Dalam Perayaan Ekaristi (Yustinus Joned Saputra)

Pengantar Perayaan Liturgi, dalam hal ini Perayaan Ekaristi, adalah tindakan Kristus sendiri bersama

dengan umat Allah yang tersusun secara hirarkis. Perayaan Ekaristi merupakan jantung atau pusat dari

seluruh kegiatan menggereja dan karya hidup umat beriman. Disamping itu juga, Perayaan Ekaristi

merupakan pengenangan misteri penebusan sepanjang tahun, yang dihadirkan kembali untuk umat

Allah. Berdasarkan beberapa hal di atas, maka untuk dapat menciptakan suasana Perayaan Ekaristi

yang agung dan sakral, perlu diupayakan pengaturan Perayaan Ekaristi. Tujuannya, agar para petugas

liturgi dan umat yang ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi dapat berpartisipasi dalam perayaan

tersebut menurut tugas dan peran masing-masing. Dan akhirnya Perayaan Ekaristi dapat berjalan

dengan lancar.

Dalam tulisan ini, akan dipaparkan bagaimana peranan nyanyian dalam Perayaan Ekaristi.

Dalam Perayaan Ekaristi, nyanyian menjadi bagian yang utuh dalam seluruh rangkaian misa.

Pernyataan tersebut dikuatkan dalam “Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) art. 40” dimana

diungkapkan bahwa: “hendaknya sungguh diupayakan agar dalam perayaan liturgi pada hari minggu

dan hari-hari raya, nyanyian-nyanyian yang ditentukan untuk pelayan (imam) dan umat selalu

dinyanyikan.” Oleh karena itu penting untuk diperhatikan dalam hal pemilihan lagu. Lagu harus

dipilih dengan seksama, sesuai dengan tema Perayaan Ekaristi. Selain itu, sambil menyanyi, hendaklah

kita perhatikan bukan hanya musik, terutama kata-katanya, sebab kata-kata lagu yang baik mampu

menggerakkan hati, menimbulkan perasaan luhur, memberikan bahan untuk refleksi atau renungan.

Santo Agustinus memberikan kekuatan kepada kita lewat uangkapannya: “Bene cantat bis orat” yang

artinya “orang yang menyanyi dengan baik berdoa dua kali”

Tulisan ini juga ingin melihat bagaimana nyanyian dalam Perayaan Ekaristi mempunyai

maksud dan fungsi yang berbeda dalam setiap bagian dalam Perayaan Ekaristi.

Nyanyian dalam bagian Ritus Pembuka Sesuai dengan istilahnya, unsur-unsur yang ada dalam ritus ini bersifat membuka, mengantar,

dan mempersiapkan umat untuk masuk ke dalam misteri Perayaan Ekaristi. Isi atau unsur-unsur Ritus

Pembuka adalah: Perarakan masuk dan penghormatan altar, Tanda Salib dan Salam, Kata Pengantar

Misa, Ritus Tobat yang diikuti dengan “Tuhan Kasihanilah kami”, Madah “Kemuliaan”, dan Doa

Pembuka.

Tujuan dari Ritus Pembuka adalah 1) Untuk mempersatukan umat yang akan berhimpun

bersama dalam Perayaan Ekaristi, 2) Mempersiapkan umat, agar dapat mendengarkan Sabda Allah

dengan sebaik-baiknya. Ritus Pembuka diawali dengan perarakan masuk. Tindakan ini sebaiknya

diiringi dengan nyanyian pembuka. Begitu lonceng tanda dimulainya Perayaan Ekaristi, sebelum

“rombongan” petugas liturgi masuk ke dalam gereja, koor dan umat mulai menyanyikan lagu

pembuka. Tujuan dari nyanyian pembuka ini adalah: 1) Membuka Perayaan Ekaristi, 2) Membina

kesatuan umat yang berhimpun, 3) Mengantar masuk ke dalam misteri yang dirayakan, 4) Mengiringi

masuknya para petugas liturgi (Lihat PUMR art. 48). Panjangnya nyanyian sebaiknya selaras dengan

lamanya perarakan. Jangan sampai nyanyian sudah selesai, perarakannya sendiri baru sampai di tengah

gereja. Juga jangan sampai terjadi perarakan sudah sampai dan imam juga sudah siap mengucapkan

“Demi nama Bapa …”, sementara koor dan umat masih asyik menyanyi. Jadi sebaiknya nyanyian

sudah berakhir menjelang Tanda Salib. Agar tujuan dari nyanyian pembuka dapat tercapai, maka yang

bisa menjadi acuan untuk tema nyanyian pembuka adalah: tema kesatuan jemaat, penyambutan

seorang pemimpin, dan suasana gembira perlu juga mendapat perhatian. Maka sebelum menjatuhkan

pilihan untuk dijadikan nyanyian pembuka, bacalah baik-baik syair atau teks nyanyiannya. Teksnya

harus sesuai dengan misteri yang dirayakan saat itu, juga dengan masa liturgi yang sedang

berlangsung.

Pada bagian Ritus Tobat atau kita kenal dengan Pernyataan Tobat, dapat diungkapkan salah

Page 7: Warta 27 September 2015

halam

an 7

satunya dengan menyanyikan Kyrie. Sifat dari Kyrie ini adalah aklamatif, maka sebaiknya dinyatakan

atau dinyanyikan secara bersama-sama dengan umat. Akan menjadi lebih indah bila dinyanyikan dan

seluruh umat terlibat aktif, tidak cuma diam terpaku menikmati koor yang sedang asyik

”mementaskan” kehebatannya (perlu diingat bahwa dalam Perayaan Ekaristi, Koor bukan sedang

unjuk kemampuan/konser paduan suara, tetapi mengambil bagian dalam pelayanan Perayaan Ekaristi).

Apabila imam menggunakan cara tobat dengan perkataan ”Tuhan Kasihanilah” di dalamnya,

sebaiknya tidak usah dinyanyikan Kyrie, tujuannya untuk menghindarkan pengulangan dan kesalahan

makna.

Setelah aklamasi tobat, kita mau memuji dan memuliakan Tuhan dengan Gloria. Awalnya

madah kemuliaan dipakai pada misa yang dipimpin oleh uskup, namun sejak abad VIII, madah ini

boleh dinyanyikan pada setiap misa yang dipimpin para imam, dilihat dari sifat perayaannya (pesta

atau hari raya). Madah kemuliaan ini berkarakter pesta dan juga mau membantu menciptakan suasana

meriah atau agung, maka sebaiknya kelompok koor bersama-sama dengan umat menyanyikannya

dengan lantang dan megah, harus semangat dan jangan loyo. Pedoman Umum Misa Roma (PUMR)

no. 53 melarang teks “kemuliaan” tradisional diganti dengan teks apa pun. Maka tindakan yang sering

kita temui untuk mengganti teks tradisional tersebut harus kita hindari atau malah kita ikut-ikutan

menggantinya, dengan alasan teks tradisonal membosankan. Dengan kata lain, sebaiknya dibiasakan

menyanyikan bagian ritus tobat ini dengan rumusan “Tuhan kasihanilah dan kemuliaan” yang sesuai

dengan rumusan yang terdapat dalam buku Tata Perayaan Ekaristi.

Nyanyian dalam Liturgi Sabda Dalam Perayaan Ekaristi, Kristus juga hadir dalam Sabda Allah yang diwartakan. Ada pun

susunan baku dari Liturgi Sabda adalah: Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bacaan Kedua, Bait

Pengantar Injil, Bacaan Injil, Homili, Syahadat, dan Doa Umat. Dalam Liturgi Sabda umat diajak

untuk merenungkan Sabda Allah yang diwartakan dalam Perayaan Ekaristi. Perlu diperhatikan di sini

bahwa petugas liturgi harus dipersiapkan secara khusus dan menghindari terjadinya kesalahan yang

mengganggu kekusyukan umat. Liturgi Sabda diawali dengan Bacaan Pertama. Setelah Bacaan

Pertama dilanjutkan dengan Mazmur Tanggapan. Mazmur Tanggapan merupakan suatu tanggapan

atau jawaban umat atas Sabda Allah yang telah diwartakan. Umat menjawab karya-karya Allah yang

masih berlangsung hingga kini dengan pujian melalui Mazmur Tanggapan. Selain untuk menanggapi

Sabda, sebenarnya Mazmur Tanggapan juga mau mewartakan Sabda. Maka dari itu, teks-teks yang

dibawakan dalam Mazmur Tanggapan juga bersifat biblis, bukan sembarang nyanyian dengan teks

yang tidak biblis. Akan lebih indah jika Mazmur Tanggapan dibawakan dengan bernyanyi, tidak

sekedar dibacakan. PUMR 61 menganjurkan, sekurang-kurangnya pada bagian ulangan yang

dibawakan oleh umat, sebaiknya dinyanyikan. Menyanyikannya pun harus tenang, selaras dengan sifat

lagunya yang memang tenang dan meditatif.

Kita seringkali mendengar dalam Perayaan Ekaristi digunakan lagu antar bacaan. Sebenarnya

istilah ini kurang tepat, karena istilah itu dapat dengan mudah malah membelokkan makna dan fungsi

liturgis yang sebenarnya, yang akhirnya berbuntut pada pemilihan lagunya. Karena dikatakan lagu,

maka banyak orang salah menafsirkannya sebagai lagu apa saja. Atau setidaknya lagu yang

bertemakan Sabda Allah. Acapkali lagu yang dipilih tidak bersifat biblis. Pokoknya, asal dalam lagu

itu ada kata “sabda”-nya; asal di antara bacaan-bacaan itu ada lagunya; atau asal umatnya tidak diam

saja. Dalam prakteknya kita sering kali menemukan ayat-ayat yang ada dalam Mazmur Tanggapan

terdiri lebih dari satu ayat. Sebaiknya semua ayat dalam mazmur tanggapan dinyanyikan.

Setelah Bacaan Kedua ada Bait Pengantar Injil. Dalam prakteknya, Bait Pengantar Injil

merupakan sisipan satu bait kutipan Injil yang dibawakan sebelum pembacaan Injil dengan cara

dinyanyikan atau didaraskan. Sebelum bait itu dinyanyikan, umat menyanyikan bagian antifon atau

ulangannya berupa Alleluia atau Terpujilah Kristus Tuhan… (pada masa Prapaskah). Nyanyian ini

merupakan undangan untuk memuji dan sekaligus pujian bagi Allah. Seluruh umat hendaknya

berpartisipasi untuk menyanyikan ulangan dalan bait pengantar Injil. (Bersambung)

Bagaimana dengan nyayian dalam Liturgi Ekaristi?

Ikuti lanjutannya di warta minggu depan.....

Page 8: Warta 27 September 2015

halam

an 8

KATEKESE

Baptis Anak Bulan Oktober • Minggu I: 4 Oktober 2015, rekoleksi orang tua & wali baptis pukul 10.00 WIB, di ruangan aula atas.

• Minggu II: 11 Oktober 2015, baptis bayi pukul 10.00 WIB di Gereja

SEKSI Kerasulan Keluarga

Kursus Persiapan Perkawinan akan dilaksanakan pada hari : - Jumat, 30 Oktober pukul 19.30 - Sabtu, 31Oktober pukul 08.00-17.00 - Minggu, 1 November pukul 10.00 - 17.00 Pendaftaran di Sekretariat Paroki setiap jam kerja

PRISKAT

Cam Pria Sejati ke 3 Katolik akan dilaksanaakn tanggal 2-4 Oktober 2015 Tempat Griya Dhama Wulan Jl. Babakan Madang 99 Sentul Selatan. CP : Gondo 0812 9582 3888 Andreas 0818 993 787 Biaya : 900.000

L A N S I A Pertemuan Rutin Lansia Simeon Hanna Paroki St. Thomas Hari Sabtu, 3 Oktober 2015 pukul 09.00 di Aula

W K R I

WKRI Cabang St. Thomas kelapadua bekerjasama dengan PSE dan OMK St.Thomas mengadakan Seminar tentang Kawin Campur dengan judul “Kristusku VS Cintaku” Hari, Tanggal : Minggu, 18 oktober 2015 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Aula Paroki St. Thomas Kelapadua Depok Pembicara : RD. Yohanes Driyanto dan RD. Ch. Tri Harsono Pencaftaran didepan pintu Utama Gereja

Mohon kehadiran Bpk/Ibu Pengurus DPP, DKP, Ketua Stasi, Ketua Wilayah, Ketua lingkungan, Ketua Kelompok Kategorial

dan Ketua WKRI, dalam rapat Pleno yang akan dilaksanakan hari Minggu, 4 Oktober 2015 pukul 10.00 di Aula Bawah Paroki St. Thomas.