Top Banner
halaman 1 Warta Thomas Warta Mingguan Paroki St. Thomas Kelapa Dua Edisi : Minggu, 18 Oktober 2015 Hari Minggu Biasa ke XXIX Nomor : 47 Th. XVIII Gereja Katolik Paroki Santo Thomas Kelapadua Jalan Kompleks Ksatrian, Korps Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis 16951, Telepon (021) 8715526 Fax. (021) 87706362. Email: sekreparoki@thomas. keuskupanbogor.or.id Website: http:// thomas.keuskupanbogor.or.id Berita Gereja Ekaristi harian dalam minggu ini Senin s/d Kamis Pukul 05.30 di Gereja. Sabtu pukul 06.00 di Susteran. Jumat, 23 Oktober : Novena Tiga Salam Maria pukul 18.30 di Gereja SURAT GEMBALA HARI PANGAN SEDUNIA 2015 Merawat Bumi, Rahim Pangan Kita” Saudara-saudariku yang terkasih, Tanggal 16 Oktober merupakan peringatan HARI PANGAN SEDUNIA (HPS). Peringatan ini dilatar-belakangi ketika PBB melalui Organisasi Pangan Sedunia menetapkan World Food Day atau Hari Pangan Sedunia melalui resolusi PBB no. 1 tahun 1979 yang merupakan tindak lanjut dari kesepakatan tahun sebelumnya di Roma yang dihadiri oleh 147 negara, termasuk Indonesia. Gereja Katolik turut ambil bagian dalam peringatan ini sebagai bentuk keprihatinan ber- sama terhadap persoalan pangan di dunia ini. Maka, saya mengajak saudara-saudari sekalian turut menyambut dan merayakan Hari Pangan Sedunia sebagai salah satu perwujudan dari keyakinan iman kita. Hari Pangan Sedunia yang akan kita rayakan menjadi saat yang tepat bagi kita untuk merefleksi- kan pesan Bapa Suci Fransiskus melalui ensiklik “Laudato Si (Terpujilah Engkau, Tuhanku)” yang mengarahkan pada perawatan rumah kita bersama dan mengajak kita untuk mengingat bahwa ‘Bumi” adalah rumah kita bersama. Bumi, seperti Ibu yang jelita menyambut kita dengan tangan terbuka, mengasuh, dan menopang kita, serta menumbuh- kan berbagai buah-buahan, beserta bunga warna- warni, dan rerumputan. Dalam lingkup Gereja Katolik Indonesia, kita diajak untuk mengingat dan sadar bahwa ‘Bumi’ adalah “Rahim Pangan Kita”.
8

Warta 18 Oktober 2015

Dec 04, 2015

Download

Documents

Kristiyono Fl

Warta 18 Oktober 2015
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Warta 18 Oktober 2015

halam

an 1

Warta Thomas Warta Mingguan Paroki St. Thomas Kelapa Dua Edisi : Minggu, 18 Oktober 2015 Hari Minggu Biasa ke XXIX

Nomor : 47 Th. XVIII

Gereja Katolik Paroki Santo Thomas

Kelapadua Jalan Kompleks Ksatrian, Korps Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis 16951, Telepon (021) 8715526

Fax. (021) 87706362. Email: sekreparoki@thomas.

keuskupanbogor.or.id Website: http://

thomas.keuskupanbogor.or.id

Berita Gereja • Ekaristi harian dalam

minggu ini Senin s/d Kamis Pukul 05.30 di Gereja. Sabtu pukul 06.00 di Susteran.

• Jumat, 23 Oktober : Novena Tiga Salam Maria pukul 18.30 di Gereja

SURAT GEMBALA HARI PANGAN SEDUNIA 2015

“Merawat Bumi, Rahim Pangan Kita” Saudara-saudariku yang terkasih, Tanggal 16 Oktober merupakan peringatan HARI PANGAN SEDUNIA (HPS). Peringatan ini dilatar-belakangi

ketika PBB melalui Organisasi Pangan Sedunia menetapkan World Food Day atau Hari Pangan Sedunia melalui resolusi PBB no. 1 tahun 1979 yang merupakan tindak lanjut dari kesepakatan tahun sebelumnya di Roma yang dihadiri oleh 147 negara, termasuk Indonesia.

Gereja Katolik turut ambil bagian dalam peringatan ini sebagai bentuk keprihatinan ber-sama terhadap persoalan pangan di dunia ini. Maka, saya mengajak saudara-saudari sekalian turut menyambut dan merayakan Hari Pangan Sedunia sebagai salah satu perwujudan dari keyakinan iman kita. Hari Pangan Sedunia yang akan kita rayakan menjadi saat yang tepat bagi kita untuk merefleksi-kan pesan Bapa Suci Fransiskus melalui ensiklik “Laudato Si (Terpujilah Engkau, Tuhanku)” yang mengarahkan pada perawatan rumah kita bersama dan mengajak kita untuk mengingat bahwa ‘Bumi” adalah rumah kita bersama. Bumi, seperti Ibu yang jelita menyambut kita dengan tangan terbuka, mengasuh, dan menopang kita, serta menumbuh-kan berbagai buah-buahan, beserta bunga warna-warni, dan rerumputan. Dalam lingkup Gereja Katolik Indonesia, kita diajak untuk mengingat dan sadar bahwa ‘Bumi’ adalah “Rahim Pangan Kita”.

Page 2: Warta 18 Oktober 2015

halam

an 2

■Penanggungjawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos ■Penasihat: RD. Robertus Eeng Gunawan ■Koordinator: K. Tatik ■Pelaksana: Sekretariat Paroki ■Sirkulasi/Iklan: Pieter Fernandez - 0218715526 ■Email: [email protected].

Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.

Warta Thomas

Bumi - Ibu yang jelita - jika bisa mengungkapkan lewat teriakan, bisa jadi tengah menjerit karena segala kerusakan yang muncul akibat ulah kita. Sering kali tanpa tanggung jawab dan komitmen yang baik, kita telah menggunakan dan menyalahgunakan kekayaan alam yang telah diletakkan Allah di dalamnya. Berbagai tempat di belahan dunia ini, bahkan di wilayah Keuskupan Bogor, tanah dan segala yang ada di sekitarnya telah dianiaya dan ditelantarkan sedemikian rupa. Kita seperti terlibat dalam rancangan untuk memberikan sisa sengsara dan derita yang nantinya akan diterima oleh anak cucu penerus kita. Contoh konkret dari wujud kita terlibat di dalamnya adalah: persoalan sampah, pengembangan perumahan yang meminggirkan tanah-tanah produktif, eksploitasi tambang yang merusak lingkungan, industri-industri yang membuang limbah sembarangan, dan lain sebagainya; yang tanpa disadari melecehkan dan tidak menghargai bumi sebagai rumah bersama makhluk ciptaan Allah. Penghancuran lingkungan merupakan perkara sangat berat. Bukan hanya karena Allah telah mempercayakan dunia kepada manusia, tetapi karena hidup manusia itu sendiri merupakan hadiah yang harus dilindungi dari berbagai bentuk tindakan demi kepentingan diri. Kita perlu berkaca terhadap perlakuan yang tidak semestinya bagi bumi sebagai rahim pangan. Terdapat berbagai fakta di wilayah Keuskupan Bogor ini, dimana telah terjadi eksploitasi yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Lahan-lahan produktif pertanian dan perkebunan berubah menjadi kawasan industri atau perumahan. Perubahan yang telah meminggirkan petani dari habitatnya dan terpaksa menjadi buruh di tanah sendiri. Eksploitasi lahan yang tidak hanya mengubah tanah-tanah subur menjadi pabrik atau perumahan, dan diperparah dengan kenyataan bahwa hal tersebut telah menyumbang peningkatan angka kemiskinan. Demikian juga air bersih yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia, melimpah di wilayah kita. Namun karena kepentingan segelintir orang yang mengatasnamakan kepentingan banyak orang, telah di eksploitasi, dikuras sedemikian rupa menjadi komoditi yang laku dijual di berbagai kota lain. Sedangkan penghuni di sekitarnya karena kemampuan terbatas terasa sulit menikmatinya. Hal lain yang menjadi persoalan klasik adalah sampah. Meskipun telah banyak teknologi yang dikembangkan dalam tata kelola sampah, namun aspek manusianya seperti kurang serius menampilkan diri yang peduli

Page 3: Warta 18 Oktober 2015

halam

an 3

terhadap sampah. Kita seperti dicetak menjadi pribadi apatis terhadap dunia sampah. Padahal, sampah merupakan produk perilaku manusia. Semakin konsumtif, semakin banyak sampah. Sampah telah menyumbang kerusakan lingkungan, maka perlu ditangani, ditindaklanjuti, dan digarap secara serius dalam aksi yang nyata.

Saudara-saudara terkasih, Sampai kapankah kita akan menampilkan diri sebagai pribadi yang kurang peduli dan bertanggungjawab terhadap alam ciptaanNya? Sampai kapankah kita hanya memikirkan diri sendiri dan sulit berbagi kebahagiaan dan kelebihan yang kita punya bagi kehidupan bersama?. Bumi, bukan milik pribadi, namun rumah bagi semua makhluk ciptaan Allah. Manusia adalah citra Allah yang memiliki eksistensi berdasarkan tiga pilar relasi; yakni dengan Allah, sesama Manusia, dan dengan Bumi. Tiga relasi ini telah rusak bukan hanya secara lahiriah, melainkan juga dalam diri manusia masing-masing. Apa yang dapat kita lakukan sebagai bentuk pertobatan? Bapa Suci telah memberikan pesan yang amat jelas tentang pentingnya rekonsiliasi dalam konteks tiga relasi tadi. Melepaskan diri dari sikap acuh tak acuh dan serakah. Bersikap solider terhadap mereka yang lapar dan terpinggirkan. Sikap tobat ini dapat diwujudkan secara sederhana mulai dari keluarga. Pertama, kembali ke meja makan melalui makan bersama dan menjadikannya sebagai sarana pendidikan dan persatuan keluarga; menyajikan makanan sehat yang bersumber dari pangan lokal yang sangat kaya di bumi kita dan diolah dengan penuh kasih. Kedua, mengembangkan gerakan tata kelola sampah dengan pola 4 R (Repair-Reduce-Reuse-Recyle), menekan seminimal mungkin produksi sampah terutama sampah plastik dan ‘stereofoam’. Ketiga, menggerakkan komunitas untuk ambil bagian dalam tata kelola lingkungan, penghijauan, dan menghemat air tanah, melokalisir limbah dan sampah-sampah beracun lainnya agartidakl mencemari lingkungan dan kelima: Membangun kepedulian bagi saudara-saudara yang tidak dapat menikmati akses pangan sehat, berbagai jenis pangan, dan berbagai pengetahuan pendukung.

Saudara-saudara terkasih; Marilah kita gunakan Hari Pangan Sedunia di bulan Rosario Suci ini untuk berdoa bersama Bunda Maria, Perawan Suci, Bunda Gereja. Supaya kita dimampukan bertindak adil di rumah bersama ini; mencintai dan merawat bumi; mengasihi Ibu Pertiwi nan Jelita yang menjadi rahim pangan kita bersama, agar semakin melimpah hasilnya, agar setiap orang dikenyangkan dan mengalami sukacita serta bahagia. Sehingga bolehlah kita bercita-cita tidak ada lagi yang kelaparan di atas bumi ini, tidak ada lagi petani yang menjerit kehilangan tanahnya dan semuanya hidup dalam harmoni kasih di rumah besar Ibu Pertiwi.

Page 4: Warta 18 Oktober 2015

halam

an 4

Ucapan Syukur Terima kasih serta puji dan syukur bagi Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas terkabul-nya permohonan kami melalui Doa Novena 3 Salam Maria, Novena Hati kudus Yesus & Doa Rosario_ Fany & Syivan

Melalui gerakan Hari Pangan Sedunia ini, marilah kita peduli dengan bumi kita: mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, komunitas, dan masyarakat yang lebih luas. Kita semua berharap gerakan ini terus berlanjut dan menjadi habitus seluruh umat di Keuskupan Bogor yang kita cintai ini dan menular hingga ke masyarakat di sekitar kita. “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” (Mrk. 12:17). Bogor, 12 Oktober 2015 Salam dan Berkat , † Mgr. Paskalis Bruno Syukur Uskup Bogor

Persaudaraan antar lingkungan

Berbekal motto, "pergi tak

kenal, pulang jadi saudara" maka

Lingkungan Theresia bergandeng

dengan Lingkungan Lucia, Markus,

Ursula, Ratu Rosari, Sicilia (MRSB),

Katarina, dan Stasi Maria, bersatu

dalam ziarah 2015 ke Gua Maria

Kerep Ambarawa dan berakhir di

Gua Maria Musuk Boyolali. Iman dan

harapan, kami usung sebagai devosi

dalam perjalanan yang panjang dan

melelahkan. Ada tawa, ada air mata,

ada kelegaan, ada kebahagiaan, ada kepuasaan dalam batin. Bersatu dalam perjalanan

yang tak saling kenal bukan halangan tapi menjadi tujuan baru dan bisa terkabul doanya

itu menjadi satu harapan.

Bravo buat semua peserta yang luar biasa! _Hertha

Page 5: Warta 18 Oktober 2015

halam

an 5

Tgl Daftar Bacaan Harian

19/10

20/10

21/10

22/10

23/10

24/10

25/10

Rm. 4:20-25; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12: 13-21.BcO Nah. 1:1-8; 3:1-7,12-15a

Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38.

BcO 2Taw. 35:20-36:12

Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Luk. 12:39-48. BcO Hab. 1:1-2:4

Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53. BcO Hab. 2:5-20

Rm. 7:8-25a; Mzm. 119:66,68,76,77,93.94; Luk. 12:54-59. BcO Yer. 22:10-30

Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 13:1-9. BcO Yer. 19:1-5,10-20:6

Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52 BcO Yer. 23:9-17,21-29

Hari/Tanggal Pkl. Koor Pemandu Umat Tata Bunga P

etu

gas L

iturg

i

JUMAT, 23/10 18.30 KEP KEP

SAB, 24/10 18.00 BARTOLOMEUS W6 MARKUS W7

MGG, 25/10 06.00 CAROLUS W7 B. REALINO W4

MGG, 25/10 08.00 ALUMNI KEP RATU MALAIKAT W9

MGG, 25/10 18.00 ANTONIUS W1 KATARINA W8

MGG, 25/10-

STASI 07.00 BUNDA GEREJA W10

YOH. PEMBAPTIS

W11

HPS 2015 DAN LAUNCHING GERAKAN OTA

PAROKI ST. THOMAS

“Mari merawat bumi sebagai rahim pangan kita”

“Mewujudkan Hidup Sejahtera” merupakan impian semua orang. Hidup sejahtera berarti

hidup dalam kebenaran, damai dan sukacita. Ketiga dimensi ini merupakan nilai fundamen-

tal Kerajaan Allah yang bukan hanya berkaitan dengan bidang spiritual, melainkan harus

diimplementasikan dalam kegiatan konkret, seperti kepedulian dan bela rasa bagi mereka

yang tidak beruntung (bdk. Lukas 4,18-19). Jangan lupa, manusia hanya dapat bertumbuh

dan mewujudkan panggilannya bersama dan dengan orang lain (bdk. Gaudium et Spes art.

12).

Dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), Sie PSE dan OTA Paroki St Thomas

mengundang seluruh umat St Thomas diundang untuk mengikuti:

LOMBA TUMPENGAN antarwilayah se-Paroki St Thomas, Kelapadua.

Launching “Gerakan Orangtua Asuh” (OTA). Mari menjadi “saluran kasih Tuhan” bagi anak-

anak kurang mampu. Anak-anak adalah masa depan Gereja dan Bangsa.

”…Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah

seorang dari saudara-Ku ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Matius 25:40.

Acara di adakan pada:

Hari/Tgl : Minggu, 25 Oktober 2015

Tempat : Aula Paroki St Thomas

Waktu : 9.30 (sesudah Misa II).

Page 6: Warta 18 Oktober 2015

halam

an 6

Pengumuman Perkawinan

• Joko dari Kubu Kalimantan Barat denagn Stephanie Claudia Akina Somali dari Lingkungan Ratu Rosari

• Frederic Yolanda dari Lingkungan St. Bernadino Realino denang Giacinta Marescotti Jessica Analy dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong

#1

• Fransiskus Xaverius Herlimpad Tri Hutomo dari Lingkungan ST. Carolus dengan Berthy Bernadetta dari Paroki Trinitas Cengkareng

#2

• Tulus Satriyo dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong dengan Cicilia Lisa Sukmawati dari Lingkungan ST. Monika

#3

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut; WAJIB memberitahukan kepada Pastor Paroki.

Kasih Melampaui Rasa Suka

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu (Ul. 6:5) Sejak kecil kita didorong untuk menunjukkan kasih, untuk orangtua, binatang kesayangan atau untuk para sahabat, dan terutama untuk Yesus. Tetapi apakah kasih itu? Kita menganggap kasih adalah suatu emosi, suatu perasaan lembut, dan suatu tindakan yang positif. Maka, ketika Kitab Suci memerintahkan kita untuk mengasihi Allah dan sesama, kita mungkin bingung dengan arti kasih tersebut (Matius 22:37-40). Perasaan memang bukan sesuatu yang dapat diperintah. Seorang Ibu dapat memerintah anaknya untuk menyukai bayam, tetapi ia tidak dapat memaksanya untuk memberikan reaksi yang positif ketika berhadapan dengan sayuran berwarna hijau itu. Jadi, kasih pasti lebih dari sekadar emosi. Sebuah terjemahan kuno dari perintah Tuhan mungkin membantu kita untuk memahami kasih sebagai suatu tindakan yang kita pilih, yaitu “Kasihilah ….” Mengasihi berarti memilih untuk sabar, murah hati, tidak memegahkan diri, dan tidak sombong (1 Kor. 13:4,5). Kita dapat mengasihi orang lain walaupun kita mungkin tidak menyukai mereka, karena mengasihi berkenaan dengan hal membuat pilihan. Ya, kita dapat merespons dengan penuh ketaatan untuk melakukan hal yang diarahkan Juru Selamat kita. Namun, Dia tahu bahwa kita tidak dapat melakukan hal ini sendiri. Oleh karena itu Dia memberikan Roh Kudus yang memampukan kita untuk menjalani hidup yang penuh ketaatan. Dengan pertolongan-Nya, kita dapat belajar mengasihi orang-orang yang tidak kita sukai. Siapa tahu? Kita bahkan mungkin mulai menyukai mereka. Mengasihi orang lain membutuhkan hati yang taat kepada Allah. Tuhan Yesus memberkati. (sahabatdoa)

Page 7: Warta 18 Oktober 2015

halam

an 7

[[[[PDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surgaPDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surgaPDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surgaPDKY ST.THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surga, Bapak Fransiskus Xaverius Daryanto, 10 Oktober dalam usia 59 Th, Lingkungan St.

Sisilia / IV Semoga jiwanya diterima di pangkuan Bapa di surga dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan iman.

Apakah Anda Merasakan Yesus?

Di University of Chicago Divinity School, setiap tahun, mereka memiliki apa yang

disebut “Hari Baptis”. Pada hari ini, masing-masing siswa membawa makan siang untuk

dimakan di luar ruangan di area piknik berumput. Setiap “Hari Baptis” sekolah akan

mengundang salah satu pemikir terbesar untuk memberikan kuliah di pusat pendidikan

teologi.

Pada tahun itu mereka mengundang Dr. Paul Tillich. Dr. Tillich berbicara selama dua dan

satu setengah jam mencoba untuk membuktikan bahwa kebangkitan Yesus adalah palsu.

Ia mengutip tulisan para sarjana dan buku demi buku. Ia menyimpulkan bahwa karena

tidak ada hal seperti kebangkitan sejarah, tradisi keagamaan gereja itu beralasan,

emosional omong kosong, karena didasarkan pada hubungan dengan Yesus bangkit,

yang pada kenyataannya tidak pernah bangkit dari mati dalam arti harfiah. Ia kemudian

bertanya apakah ada pertanyaan.

Hening. 30 detik berlalu. Tiba-tiba seorang tua, berkulit gelap dengan rambut putih

pendek, berdiri di belakang auditorium. “Docta Tillich, saya punya satu pertanyaan, ”

katanya saat semua mata berpaling ke arahnya.

Ia merogoh kantong makan siangnya, mengeluarkan sebuah apel, dan mulai me-

makannya. “Docta Tillich.. mm… kriuk.. mm… Pertanyaan saya adalah pertanyaan

sederhana ……mm… kriuk… mm… Saya tidak pernah membaca buku yang Anda baca

….mm… kriuk.. mm.. dan Saya tidak bisa membaca Kitab Suci dalam bahasa aslinya …

mm…kriuk…mm… Saya juga tidak tahu apa-apa soal pertarungan Niebuhr dan Heidegger

…. Kriuk…mmm….”

Setelah menyelesaikan makan apelnya, lanjutnya, “Yang ingin saya tahu adalah, apel

yang saya makan ini, apakah asam atau manis?”

Dr. Tillich berhenti sejenak dan menjawab dalam metode ilmiah, “Saya tidak mungkin

menjawab pertanyaan itu, karena saya belum merasakan apel Anda.”

Orang tua berambut putih itu menjatuhkan inti apel ke dalam kantong kertas kusut,

menatap Dr. Tillich dan berkata dengan tenang, “Demikian juga, Anda tidak bisa merasa-

kan Yesus saya.”

Seribu lebih orang yang hadir tidak bisa menahan diri. Auditorium itu seolah pecah den-

gan tepuk tangan dan sorak-sorai.

Dr. Tillich lalu mengucapkan terima kasih dan segera meninggalkan panggungnya.

Apakah Anda bisa merasakan Yesus?

“Rasa dan melihat bahwa Tuhan itu baik; diberkati orang yagn berlindung pada-Nya jika

kamu memiliki, bersukacita dengan harapan kebangkitan imanmu membawa kepada-

Nya…” (Mz. 34:8). (Tatik – inspire)

Page 8: Warta 18 Oktober 2015

halam

an 8

KATEKESE

KOMUNI PERTAMA • Telah dibuka Pendaftaran Penerimaan Komuni Pertama.

Pengambilan formulir di Sekretariat Paroki Setiap jam kerja dan dikumpulkan di Ketua lingkungan Masing-masing.

Pendaftaran akan ditutup akhir bulan November.

SEKSI Kerasulan Keluarga

Kursus Persiapan Perkawinan akan dilaksanakan pada hari : - Jumat, 30 Oktober pukul 19.30 - Sabtu, 31Oktober pukul 08.00-17.00 - Minggu, 1 November pukul 10.00 - 17.00 Pendaftaran di Sekretariat Paroki setiap jam kerja • Pembaharuan Janji Perkawinan bagi pasutri yang

berulang tahun dibulan Oktober hari Sabtu, 24 Oktober saat Perayaan Ekaristi pukul 18.00. Pendaftaran di Sekretariat Paroki.

W K R I

WKRI bekerjasama dengan PSE dan OMK St.Thomas akan mengadakan Seminar tentang Kawin Campur dengan judul “Kristusku VS Cintaku” Hari, Tanggal : Minggu, 18 Oktober 2015 Pukul : 10.00—15.00 WIB Tempat : Aula Paroki St. Thomas Kelapadua Depok Pembicara : RD. Yohanes Driyanto dan RD. Ch. Tri Harsono Pendaftaran di depan sekretariat paroki.

KEP 7

Panitia KEP 7 Mengundang seluruh peserta KEP 7 dan

Alumni KEP untuk hadir pada Misa Inagurasi/ Misa

penurupan KEP 7, hari Kamis, 22 Oktober 2015 pukul

19.00 di Gereja dilanjutkan acara ramah tamah di Aula

paroki.

PRODIAKON

Pertemuan Prodiakon Paroki dan Stasi hari Sabtu, 24

Oktober pukul 09.00 di Aula. Dengan Agenda Evaluasi

dan pemilihan pengurus baru.

Telah terbit kembali Majalah Mekar milik Keuskupan

Bogor. Mohon partisipasi umat untuk membelinya seharga

Rp. 15.000,-