Top Banner
WAKAFPRO 99 - SINERGI FOUNDATION Kantor : Gedung Wakaf 99 Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123 Telp : (022) 2513991 | SMS Center : 081 991 5678 99 email : [email protected] | Website: wakafpro99.org Jl. HOS Tjokroaminoto (Pasirkaliki) No. 143 Bandung 40173 Telp : (022) 6032281 | Fax: (022) 6120130 WakafPro Update - Jumadil Akhir 1436 H | April 2015 @sinergiID www.sinergifoundation.org WakafPro Update diterbitkan secara berkala sebagai media informasi dan komunikasi bagi seluruh stakeholder Sinergi Foundation. Dewan Redaksi : Prof. Dr. KH. Miftah Faridl; H. Rachmat Badruddin; Ir. H. Achmad Noe’man;Drs. H. Erie Sudewo., MDM.;Dr. KH. Saiful Islam Mubarak., Lc; Drs. Sepriyanto; Ima Rachmalia; Arie Suryani; Luthfi A. F. ; Hendi Suhendi; Asep Irawan; H. Bhakti S. Pimpinan Redaksi : Taufiq Hidayat Tim Redaksi : Kevin Pradiptha Design & Layout : win Alamat Redaksi : Gedung Wakaf 99 Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123 email : [email protected] Update
7

Wakafpro99 -Sinergi Foundation Update

Dec 22, 2015

Download

Documents

Sinergi, sebuah kata yang menghimpun sejuta makna. Ia kini sudah menjadi bagian dari keseharian kita dalam berinteraksi dengan sesama. Kebersamaan, kemitraan, kerjasama, penggabungan, kepedulian, dan masih banyak lagi. Karenanya, gabungan dua huruf ‘S’, yang diambil dari huruf pertama kata Sinergi, terasa pas untuk dijadikan sebagai identitas visual (logo), penanda Sinergi Foundation ada. Huruf ‘S’ yang tak terpisahkan satu sama lain, memendarkan makna komitmen bersama untuk membangun dan menggapai tujuan dengan tegas dan selaras.

Identitas visual (logo) itu lantas dikuatkan dengan kalimat positioning, bahwa SINERGI FOUNDATION adalah organisasi independen yang berkhidmat membangun spirit kolaborasi menuju kemandirian masyarakat. Hal ini kemudian disaripatikan dalam sebuah tagline sharing benefits.

Profil
Sinergi Foundation merupakan lembaga independen milik publik yang berupaya mendorong, menginspirasi, serta membangun kolaborasi menuju masyarakat yang mandiri dan berkarakter.

Saat ini Sinergi Foundation merupakan holding beberapa lembaga sosial-pemberdayaan dan social business.

Visi
Tak Berhenti Berbagi Manfaat untuk Negeri

Misi
1. Mendorong terwujudnya masyarakat yang mandiri dan berkarakter
2. Menginspirasi generasi untuk senantiasa peduli dan berbagi
3. Membangun kolaborasi strategis dengan berbagai pihak yang peduli terhadap kebangkitan negeri

Alhamdulillah kita sudah mendapatkan izin operasional berupa Sertifikat Wakaf dengan Nomor Pendaftaran; 3.00056/15 April 2015-2019,” lanjutnya.

Wakafpro99 sendiri lahir dari rahim Dompet Dhuafa Jabar – Sinergi Foundation yang saat itu, masih fokus mengelola dana Zakat Infak Wakaf (Ziswaf). Sejak digulirkan program wakaf produktif pada 2009, Wakafpro99 mulai khusus dan serius mengurus wakaf dan terpisah dari penghimpunan dana zakat, infak, dan shadaqah.

Mulailah WakafPro 99 – Sinergi Foundation berkiprah. Di tahun itu pula, ia mendapati mindset dan paradigma baru tentang dunia wakaf. Bahwasannya wakaf itu bisa diproduktifkan, dan bahkan memang secara fikih, wakaf itu memang harus berkembang. Namun demikian, wakaf produktif masih menjadi barang baru bagi masyarakat. Maka tatkala digulirkan, memang dari awal masih butuh diedukasi. Mengajak mereka, bahwa ternyata wakaf dalam bentuk uang itu bisa. Dan wakafnya itu sendiri bisa diusahakan dalam pelbagai bidang.

Berdasarkan tren yang ada sejak 2005-2011, Asep menyebutkan program wakaf memang punya tren kenaikan signifikan daripada ZIS. Setidaknya Asep mencatatkan, untuk 2014, kenaikan penghimpunan Wakaf Wakafpro99 – Sinergi Foundation ada di angka 70 persen. Tahun 2013, kenaikannya sebesar 89,43 persen. Sementara di tahun 2012, kenaikan di angka 46,8 persen. Artinya, Asep menyimpulkan, di tahun-tahun terakhir wakaf memiliki tren kenaikan positif, dan terus berkembang.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Wakafpro99 -Sinergi Foundation Update

WAKAF(harus)

PRODUKTIF?

WAKAFPRO 99 - SINERGI FOUNDATION

Kantor :Gedung Wakaf 99 Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123 Telp : (022) 2513991 | SMS Center : 081 991 5678 99email : [email protected] | Website: wakafpro99.org

Jl. HOS Tjokroaminoto (Pasirkaliki) No. 143 Bandung 40173Telp : (022) 6032281 | Fax: (022) 6120130

WakafPro Update - Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

@sinergiID

www.sinergifoundation.org

WakafPro Update diterbitkan secara berkala sebagai media informasi dan komunikasi bagi seluruh stakeholder Sinergi Foundation.

Dewan Redaksi : Prof. Dr. KH. Miftah Faridl; H. Rachmat Badruddin; Ir. H. Achmad Noe’man;Drs. H. Erie Sudewo., MDM.;Dr. KH. Saiful Islam Mubarak., Lc; Drs. Sepriyanto; Ima Rachmalia; Arie Suryani; Luthfi A. F. ; Hendi Suhendi; Asep Irawan; H. Bhakti S. Pimpinan Redaksi : Taufiq Hidayat Tim Redaksi : Kevin Pradiptha Design & Layout : win Alamat Redaksi : Gedung Wakaf 99 Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123 email : [email protected]

Update

Page 2: Wakafpro99 -Sinergi Foundation Update

Agar Abadi Sampai Nanti

M anusia tak abadi, tapi bisa ber’investasi’ yang mengalirkan sesuatu yang abadi. Wakaf, sebuah kata kunci. Bila bicara potensi, dalam logika sederhana wakaf

memiliki probabilitas yang lebih besar tinimbang Zakat Infak Shadaqah (ZIS). Selain ia tidak dibatasi oleh persentase, wakaf pun tidak mengenal haul (batas waktu). Tinggal paradigma tentang wakafnya itu sendiri yang perlu terus diedukasi. Jika selama ini, masyarakat kita mengenal wakaf itu sebatas untuk keperluan ibadah semisal masjid, belakangan muncul istilah wakaf produktif. Produktif dalam arti, bahwa wakaf seharusnya memiliki dampak berkelanjutan. Bisa jadi wakafnya sekali, tapi dampaknya berkali-kali. Sehingga kebaikan demi kebaikan dari para wakif (pewakaf) terus berjalan. Lalu, seperti apa wujud konkritnya?

Pernahkah Anda mendengar atau mungkin bahkan menyaksikan sendiri, betapa efek kebermanfaatan wakaf, utamanya wakaf produktif di pelbagai negeri muslim tak bisa dipandang sebelah mata. Di Arab Saudi, International Islamic Relief Organization Saudi Arabia (IIROSA), telah meluncurkan sedikitnya 6 proyek wakaf produktif senilai SR 470 juta, dengan proyeksi keuntungan SR 45 juta. Keuntungan dari proyek-proyek tersebut tentu dipergunakan untuk kepentingan sosial umat.

Lihatlah Proyek Bayt Allah Waqf, berupa 11 lantai rumah dan gedung komersial. Keuntungan dari proyek ini digunakan membangun 370 mesjid di 18 negara. Belum lagi The Orphan Waqf, hotel 30 lantai yang keuntungannya digunakan untuk membiayai anak-anak yatim di 28 negara. The Educational Care Waqf, sebuah tower 22 lantai, yang keuntungannya digunakan untuk membiayai 30 institusi pendidikan di seluruh dunia.

Di negeri Jiran, Malaysia, Kumpulan Waqf An-Nur sukses membangun beberapa klinik dan Rumah sakit. Hasil dari keuntungan waqf mereka gunakan untuk kepentingan anak yatim beasiswa, orang miskin, anak yatim dan lain-lain.

Di Indonesia, belum banyak lembaga yang concern di ranah optimalisasi dana wakaf, utamanya wakaf produktif. Satu di antaranya WakafPro 99 – Sinergi Foundation. Meski baru seumur jagung, WakafPro 99–Sinergi Foundation terus berikhtiar, mengedukasi masyarakat tentang manfaat lebih wakaf produktif, melalui program-program yang nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Pelan tapi pasti, kepercayaan masyarakat terhadap WakafPro 99 – Sinergi Foundation terus bertumbuh. Terlebih per April 2014 lalu, lembaga ini telah resmi terdaftar sebagai Nazhir (pengelola wakaf) di Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat, dengan nomor registrasi; 3.00056/15 April 2015-2019.

Aset yang dihimpun Wakafpro99 – Sinergi Foundation pun terus bertambah. Gedung Wakaf 99, yang terletak di Jl. Sidomukti No. 99 H, Bandung, misalnya. Aset ini disewakan untuk perkantoran dan Training Center, dimana laba bersih yang diperoleh dipergunakan untuk menopang program-program sosial dan pemberdayaan masyarakat Sinergi Foundation. Ada juga pengelolaan Apotek, hingga usaha busana muslim dan kuliner yang terus berjalan dan dikelola secara profesional.

Di Tahun 2015 ini, kampanye Wakaf Produktif tak berhenti, terus digulirkan. Program penyerahan aset wakaf berupa uang tunai, bisnis/usaha, dan atau benda lainnya semisal tanah, rumah, ruko, gedung, dan kendaraan, dimana keuntungan dari pengelolaan dana atau asset tersebut dipergunakan untuk kemaslahatan masyarakat.

Bagi Anda yang Allah beri rezeki lebih, berupa uang tunai dan atau aset seperti tersebut di atas, jangan tunda niat baik bersalin rupa. Ayo bersegera, optimalkan kesempatan yang ada, agar manfaatnya mengalir abadi. Sampai nanti. Wallahu a’lam.

Oleh:

Asep IrawanDirector of Fundraising & Empowerment - Sinergi Foundation

BRAND STORY

Sinergi, sebuah kata yang menghimpun sejuta makna. Ia kini sudah menjadi bagian dari keseharian kita dalam berinteraksi dengan sesama. Kebersamaan, kemitraan,

kerjasama, penggabungan, kepedulian, dan masih banyak lagi. Karenanya, gabungan dua huruf ‘S’, yang diambil dari huruf pertama kata Sinergi, terasa pas untuk dijadikan sebagai identitas visual (logo), penanda Sinergi Foundation ada. Huruf ‘S’ yang tak terpisahkan satu sama lain, memendarkan makna komitmen bersama untuk membangun dan menggapai tujuan dengan tegas dan selaras.

Identitas visual (logo) itu lantas dikuatkan dengan kalimat positioning, bahwa SINERGI FOUNDATION adalah organisasi independen yang berkhidmat membangun spirit kolaborasi menuju kemandirian masyarakat. Hal ini kemudian disaripatikan dalam sebuah tagline sharing benefits.

Secara harfiah, sharing benefits dimaknai berbagi manfaat. Frasa yang tak berhenti di tataran filosofi. Ia datang dari dasar hati, sehingga memunculkan kesadaran kolektif yang mendorong aksi nyata mengurai ragam problematika yang ada. Berbagi manfaat untuk sesama

ProfilSINERGI FOUNDATION merupakan Lembaga independen milik publik yang berupaya mendorong, menginspirasi serta membangun kolaborasi menuju masyarakat yang mandiri, produktif dan berkarakter. Saat ini Sinergi Foundation merupakan holding beberapa lembaga sosial-pemberdayaan dan social business.

VisiTak Berhenti Berbagi Manfaat untuk Negeri.

MisiSinergi Foundation memiliki misi mendorong terwujudnya masyarakat yang mandiri, produktif dan berkarakter. Menginspirasi generasi untuk senantiasa peduli dan berbagi, serta membangun kolaborasi strategis dengan berbagai pihak yang peduli terhadap kebangkitan negeri

Sinergi FoundationSharing Benefits

GERBANG

Madinah al Munawarrah. Masjid Nabawi itu kian ramai, hidup, tempat sang Nabi mengatur segala urusan. Mulai urusan di dalam rumah, bertetangga,

bermasyarakat, berpolitik, berperang, hingga ekonomi negara pun semua dibahas di sana, dan diaplikasikan. Dan, salah satu sistem ekonomi yang menopang Negara Madinah ialah wakaf, sebuah gagasan yang pertama kali muncul yang dibawa risalah Islam.

Dalam waktu singkat, wakaf menjadi sumber dana andalan Negara Madinah, juga negara-negara Islam setelahnya, dan retribusi yang cakupannya luas. Sang Nabi kini menahan tujuh petak perkebunan kurma yang diwasiatkan Mukhairiq setelah ia syahid dalam Perang Uhud. Dikelola langsung oleh beliau sesuai petunjuk Allah, dan inilah wakaf pertama dalam Islam.

Al Waqidi menyebutkan Rasulullah mewakafkan berpetak-petak perkebunan kurma, sebidang tanah liat, sebidang tanah, barang lelangan, tanah yang telah ditinggalkan penduduknya, dan tempat minum istri beliau dan ibu Ibrahim, Mariyah al Qibtiyah. Semua ini berlangsung pada tahun ketujuh Hijriah.

Langkah sang Nabi diikuti para sahabat yang ingin mendapatkan pahala yang terus mengalir walau dirinya telah tiada, karena kebermanfaatan wakaf. Abu Thalhah

misalnya, mewakafkan kebun kesayangannya, Baihara. Rasul nan mulia pernah berteduh di Taman Baihara, dan turunlah surat Al Imran : 92

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” Segera Abu Thalhah berkata kepada Nabi.” Sungguh, harta yang paling kucintai adalah Baihara. Ia kusedekahkan untuk Allah, mudah-mudahan menjadi sumber kebaikan dan simpanan di sisi Allah. Kelolalah, wahai Rasulullah, sesuai yang ditunjukkan kepadamu.”

“Hebat!” kata sang Nabi. “itu harta yang menjanjikan keuntungan yang besar. Hai Abu Thalhah, sudah kudengar apa yang kau katakan barusan. Menurutku, sebaiknya ia diberikan kerabatmu dengan ketetapan bahwa ia diwakafkan kepada mereka,” sabda sang Nabi pada Abu Thalhah.

Dari perkataan Nabi ini, nampak karena tanah sahabat mulia Abu Thalhah dapat dikelola dan menjanjikan keuntungan bisnis yang besar, maka Nabi menetapkan tanah ini sebagai wakaf yang diproduktifkan (wakaf produktif ) yang keuntungannya digunakan untuk umat. Ini pula yang dilakukan para sahabat.

Umar misalnya, saat mendapatkan harta ghanimah berupa tanah di Khaibar, ia kebingungan dan meminta saran Nabi diapakan tanah bagiannya itu. “Jika kau mau, tahan (pokok) tanahnya, sedekahkan hasilnya,” kata Sang Nabi. Tanah itu pun dicatatkan sebagai wakaf Umar Ibn Khattab. Setelah Umar wafat, oleh Abdullah, putranya, hasil pemanfaatan untuk air dan kebun digunakan untuk membiayai kebutuhan kaum muslimin.

Pemuka-pemuka sahabat lain tak ketinggalan dalam urusan wakaf produktif ini. Utsman mewakafkan hartanya di Baradis, Khaibar, dan Wadil Qura senilai dua ratus ribu dinar. Zubair mewakafkan rumahnya. Abbas Ibn Abdul Muthallib mewakafkan rumahnya pada masa pemerintahan Umar.

Setelah turun Surat al Baqarah ayat 245, tentang rezeki, Abu al Dahdah langsung turun ke kebunnya. Kepada istrinya yang sedang berada di sana ia berkata,” Keluarlah, kebun ini telah kupinjamkan kepada Allah.”

Sebuah rumah di Shafa, Makkah, diwakafkan oleh al Arqam Ibn Abi al Arqam. Ali dan Fathimah mewakafkan hartanya pada Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Demikian para sahabat lain berlomba-lomba mewakafkan harta yang mereka miliki, Jabir mengatakan, “Tidak ada seorang pun sahabat Nabi yang diperkirakan memiliki kekayaan, kecuali dia mewakafkannya. Subhanallah!

***

“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya, kecuali tiga hal; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim)

Imam as Suyuthi mengatakan,  “Adapun yang dimaksud dengan sedekah jariyah di sini adalah wakaf.” Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslimnya mengatakan: “ Para ulama menyatakan bahwa amal perbuatan orang yang telah meninggal dunia terputus dengan kematiannya, kecuali tiga hal ini… Sesungguhnya, anak shaleh termasuk hasil usahanya; demikian pula dengan ilmunya yang terus diajarkan atau dikaji setelah kematiannya, dan sedekah jariyah, yakni wakaf.”

Al Hafidz Ibn Katsir menyebutkan,”  Sedekah jariyah, seperti wakaf dan lain sebagainya, merupakan bekas-bekas amal perbuatannya dan peninggalannya.” Ihwal wakaf, pertengahan Januari silam, Kami berkesempatan mewawancari Divisi Humas Badan Wakaf Indonesia (BWI), Ustadz Dr. Jeje Zaenudin, MA, di bilangan Taman Mini Jakarta Timur.

“Shadaqah jariyah ini shadaqah yang mengalir, dalam konteks fiqh disebut dengan wakaf,” kata Ustadz Jeje mengawali perbincangan. Wakaf, berasal dari kata “waqafa” yang bermakna penahanan, atau menahan, walaupun masih banyak lainnya.

Konsep wakaf mengacu pesan Rasulullah kepada Umar, ketika Umar hendak mewakafkan tanahnya. “Nah sebab itu konsep wakaf diambil dari kasus Umar bin Khattab yang menyedekahkan kebun kurmanya ke Rasul, begitupun dengan Thalhah. Maka Rasul mengatakan,’Tahan kebunnya, tanahnya, dan sedekahkan buahnya,’. Jadi konsepnya itu mengekalkan manfaat dari benda yang disedekahkan. Itu hakikat dari wakaf. Maka para ulama merumuskan konsep sederhana wakaf, yaitu baqaul ‘ain, atau habsul ‘ain wa tasbilul manfaat. Jadi menahan zat bendanya, dan mengalirkan manfaatnya.,” tegas pakar wakaf yang juga Kabid Hukum Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini.

Dari konsep habsul ‘ain wa tasbilul manfaat (menahan pokoknya, mengalirkan manfaatnya), para ulama pun dapat merumuskan jenis-jenis wakaf. Ada tiga jenis wakaf yaitu yang pertama, aspek si waqif-nya atau pemberi wakafnya. Kedua, aspek yang menerima wakafnya. Ketiga, aspek

WAKAF(harus)PRODUKTIF?“Wakaf harus produktif. Kalau tidak produktif, nggak mengalirkan pahala. Kan tujuan wakaf itu ‘menahan pokoknya, mengalirkan manfaatnya’, Itu esensi dari wakaf… Sekarang itu era bagaimana wakaf diproduktifkan,”

WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Page 3: Wakafpro99 -Sinergi Foundation Update

dok.alhikmah

benda yang diwakafkan. Dan ustadz Jeje lebih mengkhususkan pembahasan yang ketiga, dari segi benda yang diwakafkan.

“Sekarang dilihat dari aspek bendanya, dari benda yang diwakafkan, itu telah diatur dalam Undang-undang (UU) Perwakafan kita. UU Perwakafan mengacunya ke fiqh Islam,” katanya.

Menurutnya, pada tahun 2004 pasca reformasi, keluar UU Wakaf no. 41 tahun 2004. Di situ ditegaskan wakaf dibagi menjadi: wakaf tidak bergerak, seperti tanah; bangunan. Ada juga wakaf bergerak, termasuk di dalamnya wakaf uang dan saham.

“Lalu nanti wakaf yang tidak bergerak juga ada yang pasif dan ada yang produktif. Yang pasif itu untuk masjid, pemakaman. Sedangkan yang produktif itu wakaf tanah untuk perkebunan, gedung untuk perkantoran atau ruko,” tegas ustadz Jeje Zaenudin. Begitu pun wakaf bergerak, dibagi menjadi wakaf bergerak pasif dan produktif.

“Maka perkembangan wakaf di Indonesia itu dilihat dari segi pengelolaannya dan jenisnya, itu berkembang dari: Pertama pola tradisional, yaitu wakaf hanya dipahami sebagai tanah, untuk konsumtif, seperti masjid, mushala, dll. Kemudian memasuki fase pra-modern, disitu tidak hanya dipahami sebagai wakaf konsumtif, tidak hanya tanah, tapi mulai ke bangunan dan diproduktifkan. Tapi di situ belum menyeluruh. Nah, memasuki tahap modern, sudah profesional pengelolaannya. Wakaf tidak lagi dimaknai sebagai yang tidak bergerak, tapi juga wakaf emas, perak, uang, saham, dll,” kata ustadz Jeje.

Pengelolaan wakaf lebih professional di Indonesia menurut ustadz Jeje ditandai dengan adanya UU Wakaf no. 41 tahun 2004 yang salah satu amanatnya melahirkan BWI. Diikuti oleh Peraturan Pemerintah no. 73 tahun 2006, diikuti oleh Peraturan Menteri Agama, yang kemudian melahirkan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Wakaf Produktif

“Wakaf harus produktif. Kalau tidak produktif, nggak mengalirkan pahala. Tujuan wakaf itu ‘menahan pokoknya, mengalirkan manfaatnya’, Itu esensi dari wakaf. Maka kalau tidak ada manfaatnya, tidak menghasilkan apa-apa, malah membiayai yang mengurusnya, jadinya kan tidak produktif. Sekarang itu era bagaimana wakaf diproduktifkan,” tegas ustadz Jeje Zaenudin.

Di tempat yang berbeda, Sekretaris Umum MUI Jawa Barat, HM Rafani Achyar mengatakan ihwal wakaf produktif telah diatur dalam rekomendasi MUI tentang wakaf. Menurutnya, wakaf yang diproduktifkan harus sesuai syariah, mulai dari pengelolaanya hingga hasilnya yang halal dan tidak mengurangi pokok wakafnya, khususnya dalam wakaf benda bergerak seperti uang.

“Seiring dengan perkembangan transaksi ekonomi, termasuk di dalamnya investasi, maka muncul pemikiran untuk menginvestasikan benda-benda wakaf agar lebih produktif sehingga nilai kemanfaatannya bisa lebih besar. Penukaran benda wakaf (istibdal al-waqf) diperbolehkan sepanjang untuk meralisasikan kemashalahatan karena untuk mempertahankan keberlangsungan manfaat wakaf (istimrar baqai al-manfa’ah), dan dilakukan dengan ganti yang mempunyai nilai sepadan atau lebih baik,” kata ustadz HM Rafani Achyar membacakan rekomendasi MUI tentang wakaf.

MUI menegaskan bahwa wakaf uang boleh diubah menjadi wakaf benda, atau sebaliknya wakaf benda boleh diubah menjadi wakaf uang. Syaratnya bahwa manfaatnya lebih besar dan harus seizin menteri, sebagaimana ketentuan perundang-undangan dan pertimbangan MUI.

Nazir (pengelola wakaf ) pun harus mengerti benar tugas dan tanggungjawabnya sebagai nazir. Ia juga wajib menguasai norma-norma investasi. Selama nazir mengikuti norma-normanya, maka kerugian investasinya tidak menjadi tanggungjawabnya.

“Jadi intinya itu tadi, kalau dalam dagang modal utamanya tidak boleh hilang, kemudian harus terus bersifat produktif, dan hasilnya dimanfaatkan untuk kemashalahatan umat,” tegas HM Rafani Achyar.

Menurut ustadz Rafani, nazir (pengelola wakaf ) haruslah lembaga, bukan perorangan. “Dalam wakaf itu ada wakif yaitu orang yang mewakafkan dan nazir adalah yang menerima wakafnya. Nazir ini bukan perorangan tapi harusnya organisasi, lembaga, atau institusi,” tegasnya. Menurut MUI, nazir harus mengelola wakaf sesuai amanat wakif. “Kalau yang dalam wakaf produktif, Nazir harus mengingatkan dan memberi penjelasan pada wakif, bahwa wakaf ini akan diproduktifkan untuk apa dan harus ada persetujuan dari wakif,” kata ustadz Rafani.

Dalam wakaf produktif pun, MUI berpandangan bahwa usaha tersebut harus sesuai dengan ketentuan syariah. Ustadz Rafani mencontohkan ada yang mewakafkan hotel. “Maka hotelnya juga harus yang sesuai syariah, bukan hotel umum yang banyak melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan syariah, mohon maaf misalnya, dipakai sebagai prostitusi atau karaoke. Jadi wakaf produktif itu digandengkannya dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah. Kalau dicampur, ya tidak boleh,” tegasnya.

MUI pun merekomendasikan agar wakaf memang bersifat produktif. “Harus dijelaskan kepada masyarakat, Jangankan wakaf ya, memberikan barang saja misalnya ‘saya mau membagikan baju bekas, kan harus yang masih layak, kalau yang tidak layak mah tidak ada manfaatnya’. Kalau mau ngasih barang itu yang masih dicintai oleh pemiliknya (kita). Itu lebih bagus dan utama. Wakaf juga begitu, jangan karena misalnya, saya punya tanah dibiarkan daripada tidak bermanfaat sama sekali ya saya wakafkan saja. Dari sisi niat memang dapat pahala, tapi saya yakin pahalanya berbeda dengan wakaf yang lebih produktif,” tegasnya.

Potensi Menjanjikan

Sesuai dengan rekomendasi MUI ihwal wakaf produktif, Sekretaris BWI Jawa Barat, H. Dr. Tatang Astarudin mengatakan bahwa BWI di daerah-daerah dan pusat terus berupaya memaksimalkan potensi yang besar dari wakaf produktif ini. Mulai dari sosialisasi hingga perapihan administrasi dan pendataan.

“Aset wakaf kita ini luar biasa, sampai tiga kali negara Singapura, artinya pemerintah itu harus peduli karena ini bisa menjadi alternatif ekonomi.Ibarat “raksasa tidur” (the sleeping giant), wakaf memiliki potensi luar bisa, jika mampu dikelola secara baik dan profesional serta diinvestasikan pada sektor yang produktif. Dalam perspektif “economic corporation”, wakaf ibarat modal raksasa yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan yang keuntungannya dapat digunakan bagi kepentingan umat,” tegas Dr. Tatang.

BWI sendiri, menurut Dr. Tatang, memulai program transformasi (peralihan) pengelolaan wakaf dari wakaf sosial menjadi wakaf produktif. Menurutnya, jika pun ada wakaf sosial, misalnya seperti masjid, maka BWI akan mengarahkan agar sekaligus dibuat kawasan terpadu seperti perkantoran, kawasan bisnis yang menjanjikan.

BWI sendiri, menurut Dr. Tatang sedang memulai program transformasi pengelolaan wakaf, dari wakaf sosial menjadi wakaf produktif. Jadi fungsi masjid-masjid di tengah kota kawasan strategis, selain fungsi ibadah ada fungsi yang menguntungkan misalnya terpadu dengan perkantoran/kawasan bisnis.

“BWI melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk dari wakaf sosial ke produktif, dari wakaf individu ke wakaf kolektif,” pungkasnya.

Penulis: Rizki LesusTim Liputan: Pipin Nurullah, Aghniya Ilma

Hasan,Dita Fitri AlverinaPenyunting: HB Sungkaryo

WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Melalui Wakaf Produktif, selain berwakaf wakif (pewakaf) pun sudah sekaligus berinfakdari keuntungan pengelolaan aset wakaf yang diproduktifkan sedemikian rupa, di pelbagai lini usaha yang halal dan berkesuaian dengan syariat. Dan ‘Investasi’ kita pun kan Mengalir Tiada Akhir.Seperti mata air kehidupan hakiki.

Mata AirKehidupan Hakiki

Perbincangan tentang wakaf sering kali diarahkan kepada wakaf benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan, pohon untuk diambil buahnya, sumur untuk diambil

airnya. Bahkan lebih sempit lagi, dinegeri kita banyak pemahaman masyarakat yang mengasumsikan wakaf adalah lahan yang tidak produktif bahkan mati, seperti kuburan, masjid, madrasah dan penggunaannya didasarkan pada wasiat pemberi wakaf (wakif).

Paradigma ini melahirkan pemahaman di masyarakat bahwa wakaf bersifat sosial semata. Walhasil pada wakaf sosial justru pengelolaannya perlu biaya operasional dari masyarakat sandiri. Ujung-ujungnya alokasi biaya itu diambil dari dana infak. Dampaknya dana infak mengalami defisit atau habis hanya untuk membiayai operasional wakaf yang tidak produktif.

Padahal jika merunut sejarah perwakafan. Umar bin al Khaththab dikenal sebagai orang yang pertama melakukan perwakafan, beliau mewakafkan sebidang kebun yang subur di Khaybar. Kemudian kebun itu dikelola dan hasilnya untuk kepentingan masyarakat. Tentu wakaf ini adalah wakaf produktif dalam arti mendatangkan aspek ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Saat ini, beberapa negara telah melakukan pengelolaan wakaf dengan baik tidak hanya di negara mayoritas muslim namun dinegeri minoritas muslim pun, pengelolaan wakaf menjadi sangat luas dan memiliki bentuk yang bermacam-macam. Mulai dari hotel, tanah, bangunan (rumah) untuk penduduk, toko, kebun, dan tempat ibadah.

Hal ini membawa paradigma baru bagi dunia perwakafan di negeri kita. Satu dekade terakhir, wakaf yang bersifat sosial mulai bergeser kepada wakaf produktif yang digagas oleh beberapa lembaga Wakaf. Wakaf produktif mengubah aset wakaf menjadi aspek usaha yang menguntungkan, pendapatan dari usaha inilah yang kemudian dapat digunakan untuk kegiatan sosial. Dan lahirnya Lembaga-lembaga wakaf memiliki peran yang sangat penting bagi pembangunan umat di masa mendatang.

WakafPro 99 – Sinergi Foundation

Kemunculan lembaga-lembaga wakaf di Indonesia menjadi salah satu bukti berkembangnya wakaf. Salah satu lembaga yang konsisten mengembangkan wakaf, baik tunai maupun produktif adalah Lembaga WakafPro 99 – Sinergi Foundation.

Wakafpro99 sendiri lahir dari rahim Dompet Dhuafa Jabar – Sinergi Foundation yang saat itu, masih fokus mengelola dana Zakat Infak Wakaf (Ziswaf). Sejak digulirkan program wakaf produktif pada 2009, Wakafpro99 mulai khusus dan serius mengurus wakaf dan terpisah dari penghimpunan dana zakat, infak, dan shadaqah.

Mulailah WakafPro 99–Sinergi Foundation berkiprah dengan paradigma baru bahwa wakaf. itu bisa diproduktifkan, dan bahkan memang secara fikih, wakaf itu memang harus berkembang. Namun demikian, wakaf produktif masih menjadi barang baru

bagi masyarakat. Maka tatkala digulirkan, dibutuhkan edukasi. Mengajak mereka, bahwa ternyata wakaf dalam bentuk uang itu bisa. Dan wakafnya itu sendiri bisa diusahakan dalam pelbagai bidang.

Tren penghimpunan wakaf sejak 2005-2011 mengalami kenaikan signifikan daripada ZIS. untuk 2014, kenaikan penghimpunan Wakaf Wakafpro99–Sinergi Foundation ada di angka 70 persen. Tahun 2013, kenaikannya sebesar 89,43 persen. Sementara di tahun 2012, kenaikan di angka 46,8 persen. Artinya, di tahun-tahun terakhir wakaf memiliki tren kenaikan positif, dan terus berkembang.

Aset yang dimiliki Wakafpro99 – Sinergi Foundation pun terus bertambah. Mulai dari wakaf gedung yang disewakan dan menghasilkan profit yang lumayan besar dari gedung yang dinamakan Gedung Wakaf. Ada juga pengelolaan Apotek, hingga usaha pakaian dan makanan yang terus dikelola secara profesional.

Geliat wakaf masih bagus dan akan dikembangkan terus. Karena potensinya masih besar dan belum tergali secara maksimal. Diharapkan dengan pelbagai varian program di tahun 2015 ini, Wakafpro99 bisa menghimpun donasi lebih besar lagi, karena program yang disajikan ada dari pelbagai aspek.

Beberapa Program baru yang insya Allah akan digulirkan WakafPro 99-Sinergi Foundation di antaranya: Di bidang kesehatan, ada mega proyek Klinik Wakaf Ibu dan Anak, sebuah institusi pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak khususnya dalam bidang persalinan. Klinik Wakaf ini merupakan aset Wakaf Produktif dimana laba dari pengelolaannya diperuntukkan bagi program-program kesehatan kalangan dhuafa. Paket donasi wakaf sebesar Rp. 5.000.000 + 10% untuk biaya pembebasan lahan, pembangunan gedung Klinik, alat kesehatan, dan kebutuhan lainnya. Adapun tambahan 10 persen, dipergunakan untuk sosialisasi sekaligus edukasi program ke khalayak sasaran.

Di lingkup pemberdayaan ekonomi masyarakat, ada, Wakaf Sawah Produktif, Sedekah Produktif Kambing dan program Sedekah produktif Pohon.

Wakaf Sawah Produktif merupakan program pengelolaan aset wakaf berupa sawah, yang di produktifkan untuk aktivitas pertanian, seperti: penanaman padi, palawija, sayuran dan lain sebagainya. Pengelolaan aset dilakukan melalui pendekatan bisnis, dimana hasil dari pengelolan tersebut digunakan untuk kegiatan sosial, pengembangan aset serta operasional pengelolaan aset tersebut. Paket donasi wakaf sebesar Rp. 1.000.000 + 10% untuk biaya pembebasan lahan sawah.

Sedekah Produktif

Kambing/Domba merupakan program donasi berupa sedekah uang tunai, yang kemudian digunakan untuk kegiatan produktif dalam bentuk pemberdayaan ekonomi bidang peternakan di masyarakat. Adapun pengelolaan aktivitas tersebut dengan menggunakan pendekatan bisnis yang tetap melibatkan masyarakat peternak di pedesaan. Hasilnya, digunakan untuk peningkatan pendapatan peternak, kegiatan sosial, pengembangan aset serta operasional pengelolaan. Paket donasi sebesar Rp. 5.000.000 + 10% untuk biaya per ekor dan kandang.

Sedekah Produktif pohon adalah program donasi berupa infak uang tunai, yang kemudian digunakan untuk kegiatan produktif dalam bentuk pemberdayaan ekonomi bidang pertanian dan penghijauan lahan di masyarakat. Adapun pengelolaan aktivitas tersebut dengan menggunakan pendekatan bisnis yang tetap melibatkan masyarakat. Hasilnya, digunakan untuk peningkatan pendapatan petani, kegiatan sosial, pengembangan aset serta operasional pengelolaan. Paket donasi wakaf sebesar Rp. 1.000.000 + 10% untuk biaya Pembibitan, penanaman, dan perawatan / 20 pohon.

Di ranah pendidikan ada program Madinatul Quran, yakni kawasan pendidikan terpadu berbasis Alquran di tanah wakaf seluas 1,3 hektar di wilayah Cileunyi, Kab. Bandung. Paket donasi wakaf sebesar Rp. 5.000.000 + 10% untuk biaya penambahan pembelian lahan, pembangunan infrastruktur dll.

Adapun program pengembangan sosial (Social Development) ada program Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park (FMP) . Paket donasi wakaf sebesar Rp. 10.000.000 + 10% untuk biaya pembebasan lahan, pembangunan, alat kesehatan dll.

Melalui Wakaf Produktif, selain berwakaf wakif (pewakaf) pun sudah sekaligus berinfak dari keuntungan pengelolaan aset wakaf yang diproduktifkan sedemikian rupa, di pelbagai lini usaha yang halal dan berkesuaian dengan syariat. Dan ‘Investasi’ kita pun kan Mengalir Tiada Akhir. Seperti mata air kehidupan hakiki. Insya Allah.[Taufiq Hidayat]

Page 4: Wakafpro99 -Sinergi Foundation Update

INFOGRAFIS

WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Page 5: Wakafpro99 -Sinergi Foundation Update

WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Demikian sepenggal pendapat yang menjadi spirit Direktur Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99) - Sinergi Foundation, Asep Irawan dalam

menakhodai program lembaganya yang concern di bidang wakaf.

“Bagaimana tidak, bila berbicara potensi, wakaf memiliki sumber yang lebih besar dari Zakat Infak Shadaqah (ZIS). Selain ia tidak dibatasi oleh persentase, dan waktunya tidak mengenal haul atau waktu,” ungkap Asep Irawan di sepenggal Januari 2015.

Apalagi, tambah Asep, wakaf memiliki dampak berkelanjutan. Bisa jadi wakafnya sekali, tapi dampaknya berkali-kali, berkelanjutan. Sehingga kebaikan demi kebaikan dari para wakif terus berjalan.

Hanya saja, Menurut Asep bagaimana kemudian keberadaan lembaga wakaf itu sendiri bisa menumbuhkan kepercayaan, agar pewakif (orang yang berwakaf ) mau menyalurkan dananya. Satu di antara hal yang dapat menjaga kepercayaan wakif dengan terdaftar di Badan Wakaf Indonesia (BWI).

“Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan izin operasional berupa Sertifikat Wakaf dengan Nomor Pendaftaran; 3.00056/15 April 2015-2019,” lanjutnya.

Wakafpro99 sendiri lahir dari rahim Dompet Dhuafa Jabar – Sinergi Foundation yang saat itu, masih fokus mengelola dana Zakat Infak Wakaf (Ziswaf). Sejak digulirkan program wakaf produktif pada 2009, Wakafpro99 mulai khusus dan serius mengurus wakaf dan terpisah dari penghimpunan dana zakat, infak, dan shadaqah.

Mulailah WakafPro 99 – Sinergi Foundation berkiprah. Di tahun itu pula, ia mendapati mindset dan paradigma baru tentang dunia wakaf. Bahwasannya wakaf itu bisa diproduktifkan, dan bahkan memang secara fikih, wakaf itu

memang harus berkembang. Namun demikian, wakaf produktif masih menjadi barang baru bagi masyarakat. Maka tatkala digulirkan, memang dari awal masih butuh diedukasi. Mengajak mereka, bahwa ternyata wakaf dalam bentuk uang itu bisa. Dan wakafnya itu sendiri bisa diusahakan dalam pelbagai bidang.

Berdasarkan tren yang ada sejak 2005-2011, Asep menyebutkan program wakaf memang punya tren kenaikan signifikan daripada ZIS. Setidaknya Asep mencatatkan, untuk 2014, kenaikan penghimpunan Wakaf Wakafpro99 – Sinergi Foundation ada di angka 70 persen. Tahun 2013, kenaikannya sebesar 89,43 persen. Sementara di tahun 2012, kenaikan di angka 46,8 persen. Artinya, Asep menyimpulkan, di tahun-tahun terakhir wakaf memiliki tren kenaikan positif, dan terus berkembang.

Aset yang dimiliki Wakafpro99 – Sinergi Foundation pun terus bertambah. Mulai dari wakaf gedung yang disewakan dan menghasilkan profit yang lumayan besar dari gedung yang dinamakan Gedung Wakaf. Ada juga pengelolaan Apotek, hingga usaha pakaian dan makanan yang terus dikelola secara profesional.

“Di Sinergi Foundation ada fenomena, dulu kata Ziswaf itu karena memang perolehan zakat nomor satu, infak nomor dua, dan wakaf nomor tiga. Tapi di tahun 2014 tren itu berubah, wakaf naik satu tingkat. Saya optimis, dengan target dan strategi fundraising, wakaf bisa leading,” lanjut Asep.

Di tahun 2015, Sinergi Foundation sebagai lembaga yang menaungi Wakafpro99 ini menargetkan penghimpunan sebesar 25 miliar. Dengan rincian wakaf 14 miliar, zakat 6,5 miliar, dan infak 4,5 miliar. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri, dan membutuhkan strategi khusus. Karena dibandingkan tahun lalu, prosentase kenaikannya di atas 100 persen.

Tentu tak sembarang angka itu dicantumkan. Bersama tim, ia sudah menyiapkan beberapa strategi agar dapat menghimpun dana dari masyarakat. Satu di antaranya, tahun 2015 nanti, Sinergi akan masuk ke Jakarta, khusus menggalang dana wakaf.

“Mengapa jakarta, karena di dunia perzakatan, sebenarnya perputaran uang kepedulian masyarakat, secara makro menyeluruh, kurang lebih 90 persen beredar di Jakarta. Dengan perputaran itu, ini pasti berdampak pada kepedulian sosial yang ada di Jakarta, baik personal maupun corporate,” lanjut Asep.

Pendapat ini juga didukung oleh hasil dari pendapatan lembaga ZISWAF lainnya yang, menurut Asep, berhasil menghimpun dana hingga 200 miliar. Angka itu 60 persennya didapatkan di Jabodetabek. Artinya, lanjut Asep, strategi Sinergi di tahun 2015 harus melangkah ke sana, untuk menebarkan manfaat lebih besar. Juga lingkup Sinergi kini lebih luas, tak sekadar Jawa Barat.

Sementara di Bandung sendiri, Asep mengatakan, geliat wakaf masih bagus dan akan dikembangkan terus. Karena potensinya masih besar dan belum tergali secara maksimal. Diharapkan dengan pelbagai varian program di tahun 2015 ini, Wakafpro99 bisa menghimpun donasi lebh besar lagi, karena program yang disajikan ada dari pelbagai aspek.

Beberapa wakaf produktif yang dikelola di tahun 2015 sudah mulai berjalan dan menghasilkan seperti : Wakaf kebun dan pohon, wakaf peternakan kambing, wakaf penyewaan ruko dan bangunan, wakaf penyewaan gedung kantor, wakaf pengelolaan bisnis pakaian muslim. Hasil dari wakaf tersebut akan dioptimalkan untuk membiayai wakaf-wakaf sosial, pendidikan, dan kesehatan.

Di bidang kesehatan misalnya, ada mega proyek

Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99) Sinergi Foundation

“Potensi wakaf ini seperti ‘harimau tidur’.Selama ini yang digemborkan adalah zakat-infak, padahal bila potensi ini digali lebih maksimal, sangat mungkin berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,”

Kiprah Fenomenal WAKAFPRO 99

produktif kambing, wakaf produktif sawah 10 hektare,

program wakaf produktif Pohon Jabon. Adapun program pengembangan sosial (Social Development) ada program Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park (FMP) dan Madinatul Quran. “Seluruhnya bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat,” tandas Asep.

“Untuk sosialisasi akan kita kuatkan di media, yakni dengan membuat situs khusus di setiap programnya. Termasuk untuk media di darat seperti Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) update dan FMP update,” kata Asep.

Ke depannya, Asep Irawan juga menerangkan modifikasi program, yakni penambahan nilai wakaf sebesar 10 persen untuk operasional. “Karena pokok wakaf tidak boleh digunakan untuk operasional. Dengan demikian, wakif juga ikut berpartisipasi dalam mensosialisasikan program wakaf sebagai amal mereka,” tandas Asep.

Program Fenomenal

Pembaca tentu pernah mendengar Taman Wakaf Pemakaman Muslim Firdaus Memorial Park. Program fenomenal yang digagas WakafPro 99 –

Sinergi Foundation, lalu kemudian diluncurkan di pengujung 2013 lalu ini demikian menyedot perhatian segenap kaum peduli.

“Masalah pemakaman ini rupanya sudah menjadi masalah yang begitu kompleks bagi seluruh lapisan masyarakat. Bagi kaum dhuafa bahkan jauh lebih rumit, sebab mereka harus sanggup menyediakan dana yang mencapai jutaan rupiah untuk dapat memakamkan sanak saudaranya dengan layak,” ungkap Direktur WakafPro 99 – Sinergi Foundation, Asep Irawan.

Selain tingginya biaya pemakaman yang menjadi permasalahan pemakaman di Indonesia, beberapa faktor lain yang juga cukup berpengaruh, dan penting untuk dipikirkan solusinya antara lain: Ketersediaan lahan pemakaman yang semakin sempit, suasana pemakaman yang memunculkan kesan angker, hingga penanganannya yang tidak sesuai syariat. Padahal bagi kaum muslim, mengurus jenazah dan menyediakan lahan pemakaman hukumnya adalah fardhu kifayah. Wajib bagi orang-orang muslim di sekitar tempat tinggalnya.

Ikhtiar mewujudkan Taman Wakaf Pemakaman Muslim “Firdaus Memorial Park”, Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99), sebagai penggagas sekaligus pengelola, menggalang dana wakaf dari segenap kaum peduli. Dengan Rp 10 juta, para pewakaf (waqif), akan memeroleh benefit, antara lain: 2 kavling pemakaman untuk pihak keluarga waqif, 2 kavling pemakaman untuk keluarga dhuafa.

Untuk lahan Taman Wakaf Pemakaman Muslim “Firdaus Memorial Park”, kata Asep, Alhamdulillah saat ini telah dibebaskan lahan seluas 7 ha di Desa Ciptagumati Kec. Cikalong Wetan Kab. Bandung Barat. “Apabila Anda melalui tol Cipularang, lahan ini terletak tepat di KM 106,300-105,700 Tol Purbaleunyi arah Jakarta. Lahan pun tengah dalam proses land clearing dan pematangan,” katanya.(pipin nurullah)

Rumah Sehat Ibu dan Anak (RSIA) Wakaf. Di ranah pendidikan ada rencana membangun Beasiswa Pemimpin Bangsa (BPB) Building. Di lingkup pemberdayaan ekonomi masyarakat, ada sedekah

Asep Irawan (Direktur Wakafpro99)

dok. alhikmah

Dok. WakafPro 99

Taman Wakaf Pemakaman MuslimFirdaus Memorial Park

Page 6: Wakafpro99 -Sinergi Foundation Update

SELASAR

WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015WakafPro Update Jumadil Akhir 1436 H | April 2015

Panas terik menggantung di langit kota–kota seantero Jazirah Arab. Angin panasnya membelai tiap jengkal Madinah. Sumur-sumur melompong, kering. Satu-satunya sumur yang

ada airnya hanya sumur Raumah, milik seorang Yahudi. Sang Nabi dan rakyat Madinah mulai merasa dahaga, kehausan.

Berduyun warga Madinah antre, berbaris rapi membeli air kepada si Yahudi pemilik sumur. Rasul bersabda lirih, tak sanggup melihat umatnya menderita, “Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surgaNya Allah Ta’ala” (HR. Muslim).

Tetiba, siapa lagi kalau bukan pengusaha kesohor Madinah, sahabat terbaik Nabi setelah Abu Bakar dan Umar, yang segera menyambut seruan sang Nabi. Utsman Ibn Affan langsung mendatangi si Yahudi tersebut. Ia segera menawari harga sangat tinggi, hingga puluhan ribu dinar!

“Seandainya sumur ini saya jual kepadamu wahai Utsman, maka aku tidak memiliki penghasilan yang bisa aku peroleh setiap hari,” kata Yahudi itu ‘kekeuh’ tak ingin melepaskan sumurnya. Utsman tak kehabisan cara, mengingat balasan surga yang begitu jelas di hadapannya.

“Bagaimana kalau aku beli setengahnya saja dari sumurmu?” Utsman, gaya seorang pedagangnya mulai beraksi. “Maksudmu?” tanya Yahudi keheranan. “Begini, jika engkau setuju maka kita akan memiliki sumur ini bergantian. Satu hari sumur ini milikku, esoknya kembali menjadi milikmu kemudian lusa menjadi milikku lagi. Demikian selanjutnya berganti satu-satu hari. Bagaimana?” jelas Utsman.

Yahudi itu pun terbengong heran, sambil berguman,”… saya mendapatkan uang besar dari Utsman tanpa harus kehilangan sumur milikku”. Akhirnya si Yahudi setuju menerima tawaran Utsman tadi dan disepakati pula hari ini sumur Raumah adalah milik Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu.

Utsman pun segera mengumumkan kepada

penduduk Madinah yang mau mengambil air di sumur Raumah, silahkan mengambil air untuk kebutuhan mereka semua Gratis! Rakyatpun berbondong datang ke sumur Utsman.

Keesokan hari Yahudi mendapati sumur miliknya sepi pembeli, karena penduduk Madinah masih memiliki persedian air di rumah. Yahudi itupun mendatangi Utsman dan berkata “Wahai Utsman belilah setengah lagi sumurku ini dengan harga sama seperti engkau membeli setengahnya kemarin”. Utsman setuju, lalu dibelinya seharga 20.000 dirham, maka sumur Raumah pun menjadi milik Utsman secara penuh.

Utsman pun secara resmi mewakafkan sumur Raumah tersebut untuk kaum muslimin. Per detik itu, sumur dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat, seluruh rakyat Madinah. Sumur itu menjadi sumber mata air lahan sekitarnya, hingga ditanam kebun kurma. Rakyat Madinah memanfaatkan kurma untuk berdagang, dan hasilnya dimanfaatkan untuk umat.

Pohon kurma terus bertambah, hingga diwar-iskan dari generasi ke generasi. Dari para Khalifah, hingga Daulah Utsmaniyyah, dan terakhir dikelola oleh pemerintah Arab Saudi. Departemen Pertanian Saudi menjual hasil dari ribuan pohon ke pasar-pasar.

Setengah keuntungannya disalurkan ke anak yatim.

Setengahnya lagi disimpan dalam bentuk rek-ening di bank atas nama Utsman Ibn Affan, dibawah pengawasan Departemen Pertanian. Uang yang mampir di rekening Ridwanullah Utsman Ibn Affan terus membengkak, hingga pemerintah Saudi me-mutuskan membelikan tanah dekat Masjid Nabawi atas nama Utsman bin Affan.

Tanah tersebut dibangun hotel bintang lima ha-sil wakaf Utsman. Hotel milik Utsman bin Affan pun kini berdiri kukuh di samping Masjid Nabi. Peziarah berdatangan menginap di sana, hingga omzet ho-telnya bisa mencapai puluhan juta per bulan. Seten-gah keuntungannya lagi-lagi digunakan untuk keg-iatan sosial.

Setengahnya lagi, disimpan di rekening atas nama Utsman bin Affan. Subhanallah, walau jasad tertimbun tanah, namun amal Utsman bin Affan ter-us mengalir. Manfaatnya terus dirasakan hingga kini. Hotel dan rekening atas nama Utsman, menjadi saksi kedermawanan sahabat nabi ini. Wallahua’lam.

(rizki lesus/dbs)Sumber: kisahmuslim.com

Utsman Ibn Affan

Membeli sumur Raumah, lalu digratiskan untuk kepentingan umat. Menumbuhsuburkan kebun kurma, yang berdampak peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan kini, ribuan tahun berlalu, manfaatnya tak berhenti, terus mengalir. Hotel berbintang atas nama beliau pun berdiri megah, tempat singgah para peziarah. Hasilnya? Tentu untuk kemanfaatan umat yang seluas-luasnya.

Amal AbadiSahabat Nabi

dok.google

dok.google

Wakaf Pro-Sinergi Foundation investasikan usaha wakaf produktif dalam bidang Fashion Muslim, kali ini Wakafpro 99 kerjasama dengan Merk Produk Vamosh, sebuah usaha fashion muslim dibawah Pengelolaan. H. Arya Gusenusindring yang juga wakif dan Pengusaha Fashion, bergerak di bidang produksi dan pemasaran dengan 23 outlet yang tersebar di Bandung dan Surabaya.

Berlokasi di Pusat Grosir Surabaya, 3 toko dengan brand Vamosh menjadi bentuk benefit pengelolaan wakaf secara produktif. 1 (satu) toko dikelola secara mandiri dan 2 (dua) toko dikelola dengan system bagi hasil.

Sampai saat ini tidak hanya bidang fashion, Wakafpro 99 juga telah melebarkan sayap usaha wakafnya di bidang Properti, Apotek, Training Centre, Jasa laundy dan lainnya. Semoga Aset ini semakin menambah nilai bagi para wakif. [Tauhid]

Serah Terima Aset Wakaf Produktif: Laundry dan Ayam Crispy

WakafPro99 - Sinergi Foundation menerima amanah wakaf berupa asset usaha Laundry dan Ayam Cripsy pada Sabtu, (14/02/2015) bertempat di Gedung Dompet Dhuafa Jabar – Sinergi Foundation - Jl. Pasir Kaliki 143 diterima oleh Hendi Suhendi mewakili Sinergi Foundation.

Asset usaha ini ditaksir Senilai Rp. 85 295 000, dari Para wakif diantaranya Bapak Azriel Azhari, Bpk. Indra Nugraha dan Bpk. Dede Sudianto Maskar, acara penyerahan dihadiri pula para istri wakif yang sekaligus menjadi saksi proses penyerahan ini.

“Niat untuk menyerahkan laundry datang tiba tiba saja, sebetulnya laundry udah satu setengah bulan berjalan namun belum produktif, kami ngobrol sama istri dan mendapat restu untuk diserahkan ke WakafPro99”. Demikian Ungkap Dede Sudianto selepas penandatanganan berita acara penyerahan.

Sejak proses penyerahan, kepemilikan dan pengurusannya diamanahkan kepada Sinergi Foundation sebagai bentuk Wakaf Produktif.

“Mudah-mudahan Asset Usaha Laundry dan Ayam Cripsy ini makin maju, makin berkah dan makin berkembang dan semoga pula Allah SWT memberikan kemudahan & keberkahan kepada keluarga serta usaha kami yang lainnya”. Harap Dede seraya tersenyum. [Tauhid]

Asset WakafProdi bidang Fashion Muslim

WakafPro99 - Sinergi Foundation menerima amanah wakaf berupa kendaraan (mobil) dengan merek Starlet EP 80 tahun 1991 pada jum’at, 20/3/2015, bertempat dikediaman wakif, Kang Luthfi Chaerunnizar.

Sejak proses penyerahan, kepemilikan dan pengurusannya diamanahkan kepada Sinergi Foundation sebagai bentuk Wakaf Barang.

Proses penyerahan mobil diterima langsung oleh Habe Sunkaryo, GM Fundraising Sinergi Foundation.

“Kami berharap, proses serah terima ini menjadi tauladan kebaikan yang ditiru oleh semua kalangan umat, terkhusus para donatur dalam mewakafkan hartanya,” Ungkap Habe selepas Doa dan akad peneriamaan Wakaf. [tauhid]

Sinergi Foundationterima Wakaf Kendaraan

Cari tempat untuk training?, atau tempat untuk melakukan workshop?, jika Anda memiliki waktu luang singgahlah sebentar

di jalan Sidomukti No 99H. Di sana Anda akan menemukan sebuah tempat yang biasa digunakan untuk berbagai kegiatan di atas. Lengkap! Dari training center, tempat pertemuan, workshop, pengajian, hingga arisan. Dan semua itu adalah aset yang dimiliki oleh umat Muslim!

Tempat ini bernama Training Center 99. Hadir sejak tanggal 29 Maret 2011, berdiri tegak dari dana wakaf yang dikelola oleh lembaga Wakafpro 99, salah satu lembaga milik Sinergi Foundation.

Apa yang membedakan Training Center 99 dari yang lain? Setiap dana yang diperoleh dari penyewaan tempat sebagian besar digunakan untuk membantu

Training Center 99 Bukan TC Biasa

Masih dalam rangkaian silaturahim Syawal 1435 H, dengan maksud untuk menguatkan ukhuwah di antara elemen perjuangan umat, Sinergi Foundation sambangi kantor MUI Pusat pada Selasa 19 Agustus 2014. Dalam kesempatan tersebut, rombongan Sinergi Foundation yang terdiri dari: Luthfi Afandi (CEO Sinergi Foundation), Asep Irawan (Direktur Wakafpro 99 – Sinergi Foundation), dan HB Sungkaryo (GM Marketing Communications Sinergi Foundation), diterima langsung dalam forum Rapat Pimpinan Komisi Fatwa MUI Pusat, antara lain: Prof. Drs. H. Nahar Nahrawi, MM, Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA (Sekretaris Komisi Fatwa), dan HM Irfan Helmi (Staf Khusus MUI Pusat).

Silaturahim Sinergi Foundation - MUI Pusat

kaum dhuafa. Sifatnya ekslusif serta nilai-nilai Islami sangat dijaga di tempat ini. Fasilitas? Jangan salah, tidak kalah dengan hotel berbintang atau gedung pertemuan yang megah. Buktinya ragam pertemuan

pernah dilakukan di tempat ini. Dari pelatihan, bedah buku, seminar, workshop, hingga

pesantren kilat.

Orang atau lembaga yang menjadi kon-sumen Training Center 99 pun datang

dari ragam latar belakang. Tidak hanya mereka yang tinggal di Kota Bandung

namun luar kota pun pernah mencicipi tempat pelatihan ini. Inilah yang

menjadi keunikan tersendiri Training Center 99. Lembaga yang didirikan dari

dana wakaf ini bisa memberikan nilai positif bagi umat Muslim. Berasal dari umat

Muslim dan umat Muslim sendirilah yang bisa merasakan keuntungannya tersebut. Terbukti dana

wakaf bisa memberikan manfaat luar biasa bagi umat Muslim. Training Center 99 adalah bukti otentik.

Sekarang apa masih kita enggan untuk berwakaf?

Page 7: Wakafpro99 -Sinergi Foundation Update