Top Banner
U U NIVERSITAS NIVERSITAS I I NDONESIA NDONESIA PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM WAKALAH, KAFALAH DAN HIWALAH Maiza Fikri, ST, SE, M.M [email protected] Blog : Meiza 86
54

W AKALAH , K AFALAH DAN H IWALAH

Jan 27, 2016

Download

Documents

keon

W AKALAH , K AFALAH DAN H IWALAH. Maiza Fikri, ST, SE, M.M [email protected] Blog : Meiza 86. P ENGERTIAN. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

UUNIVERSITAS NIVERSITAS IINDONESIANDONESIA PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAMPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM

WAKALAH, KAFALAH

DAN HIWALAH

Maiza Fikri, ST, SE, [email protected]

Blog : Meiza 86

Page 2: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

UUNIVERSITAS NIVERSITAS IINDONESIANDONESIA PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAMPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM

PENGERTIAN

• Wakalah secara etimologi berasal dari wazan wakala-yakilu-waklan yang berarti

menyerahkan atau mewakilkan urusan sedangkan wakalah adalah pekerjaan

wakil (Tim Kashiko, Kamus Arab-Indonesia, Kashiko, 2000, hlm. 693)

• Wakalah adalah penyerahan dari seseorang kepada orang lain untuk

mengerjakan sesuatu dimana perwakilan tersebut berlaku selama yang mewakilkan masih hidup (Dr. H. Hendi Suhendi, Msi, Fiqh Muamalah, Jakarta : Rajawali Press, hlm. 233.)

Page 3: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

UUNIVERSITAS NIVERSITAS IINDONESIANDONESIA PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAMPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM

LANDASAN SYARIAH

“dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka: sudah berapa lamakah

kamu berada (disini?)”. mereka menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari”. berkata (yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa

lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah Dia lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka hendaklah ia membawa makanan itu

untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.” (QS Al-Kahfi : 19)

Page 4: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

UUNIVERSITAS NIVERSITAS IINDONESIANDONESIA PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAMPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM

DASAR HUKUM LAINNYA

• ”Berkatalah Yusuf, ” Jadikanlah Aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” (QS Yusuf : 55)

• “jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Baqarah (2:283)

• ”Bahwasanya Rosululloh SAW mewakilkan kepada Abu Rafi’ dan seorang Anshar untuk mewakilinya untuk mengawinkan (qabul perkawinan Nabi dengan) dengan Maimunah binti al-Harits.” (HR. Malik dalam al-Muwaththa’)

• “Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW untuk menagih hutang kepada beliau dengan cara kasar, sehingga para sahabat berniat untuk “menanganinya”. Beliau bersabda, ‘Biarkan ia, sebab pemilik hak berhak untuk berbicara;’ lalu sabdanya, ‘Berikanlah (bayarkanlah) kepada orang ini unta umur setahun seperti untanya (yang dihutang itu)’. Mereka menjawab, ‘Kami tidak mendapatkannya kecuali yang lebih tua.’ Rasulullah kemudian bersabda: ‘Berikanlah kepada-nya. Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik di dalam membayar.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)

• ”Sesungguhnya Rosululloh SAW mengutus Assa’ah untuk memungut zakat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Page 5: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

UUNIVERSITAS NIVERSITAS IINDONESIANDONESIA PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAMPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM

RUKUN DAN SYARAT

Yang mewakili (Wakil)• Cakap hukum• Dapat menjalankan

tugasnya• amanah

Obyek (Taukil) Dapat diwakilkan Dalam kekuasaan Tidak melanggar syariah

Yang mewakilkan (Muwakkil)

Pemilik Sah Mukallaf/mumayiz

Ijab Qabul (Sighat)•Jelas aturan, dan

proses berakhirnya•Jenis yang diwakilkan

Page 6: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

UUNIVERSITAS NIVERSITAS IINDONESIANDONESIA PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAMPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM

Fatwa No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah

• Pertama : Ketentuan tentang Wakalah:

• Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).

• Wakalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan secara sepihak.

• Ketiga :

• Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

• Kedua : Rukun dan Syarat Wakalah:

• 1. Syarat-syarat muwakkil (yang mewakilkan)

– Pemilik sah– Orang mukallaf atau anak

mumayyiz • 2. Syarat-syarat wakil (yang

mewakili)– Cakap hukum,– Dapat mengerjakan,– amanat.

• 3. Hal-hal yang diwakilkan– Diketahui dengan jelas,– Tidak bertentangan

dengan syari’ah,– Dapat diwakilkan

menurut syari’ah Islam.

Page 7: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

UUNIVERSITAS NIVERSITAS IINDONESIANDONESIA PROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAMPROGRAM STUDI TIMUR TENGAH & ISLAM

APLIKASI DI LKS

Transfer, KliringTransfer uang nasabah, kliring antar bank

Letter of CreditL/C Ekspor dan Impor

Pembayaran RutinGaji, zakat, shodaqoh, biaya rutin nasabah lainnya

Transaksi InvestastasiReksadana, Sukuk,

Saham, properti, investment agency

Kartu KreditPembayaran merchant

AsuransiAsuransi Jiwa,

Kerugian, Reasuransi

Page 8: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Pengertian

• Dalam pengertian bahasa kafalah berarti adh dhamman (jaminan), sedangkan menurut pengertian syara’ kafalah adalah proses penggabungan tanggungan kafiil menjadi tanggungan ashiil dalam tuntutan/permintaan dengan materi sama atau hutang, atau barang atau pekerjaan

KAFALAH

Page 9: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Menurut istilah,

Mazhab Hanafi

• Menggabungkan dzimah dengan dzimah yang lain dalam penagihan, dengan jiwa, utang, atau zat benda.

• Menggabungkan dzimah kepada dzimah yang lain dalam pokok (asal) utang

Mahzab Maliki

“orang yang mempunyai hak mengerjakan tanggungan pemberi beban serta bebannya sendiri yang disatukan, baik menanggung pekerjaan yang sesuai (sama) maupun pekerjaan yang berbeda”

Menurut Mahzab Hambali

“iltizam sesuatu yang diwajibkan kepada orang lain serta kekekalan benda tersebut yang dibebankan atau iltizam orang yang mempunyai hak menghadirkan dua harta (pemiliknya) kepada orang yang mempunyai hak”

Mahzab Syafi’I, al-kafalah ialah

“Akad yang menetapkan iltizam hak yang tetap pada tanggungan (beban) yang lain atau menghadirkan zat benda yang dibebankan atau menghadirkan badan oleh orang yang berhak menghadirkannya”.

Page 10: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Kafalah adalah penjaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makful 'anhu, ashil) atau mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. Pihak penjamin bisa perorang maupun institusi tertentu.

Page 11: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

11

LANDASAN HUKUM SYARIAH KAFALAH

“ Penyeru – penyeru itu berkata : Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat

mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan ( seberat ) beban unta dan aku

menjamin terhadapnya “ (QS. Yusuf : 72).

8ر6 >ع:ي ب ح:م8ل< :ه: ب اء> ج> :م>ن8 و>ل 8م>ل:ك: ال ص<و>اع> >ف8ق:د< ن <و8ا 8ر6 ق>ال >ع:ي ب ح:م8ل< :ه: ب اء> ج> :م>ن8 و>ل 8م>ل:ك: ال ص<و>اع> >ف8ق:د< ن <و8ا ق>ال:ه: ب >ا >ن :ه: و>أ ب >ا >ن 8م و>أ ع:ي 8مز> ي ع: ز>

Menurut Ibnu Abbas kata ZAIM sama dengan KAFIL (Wahbah Az-Zuhayliy)

Page 12: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,

dan janganlah tolong-menolong dalam (mengerjakan) dosa dan pelanggaran.”

Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 2:Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 2: : 8م :ث 8إل ا ع>ل>ى <و8ا >ع>او>ن ت < و>ال hق8و>ى، و>الت jر: 8ب ال ع>ل>ى <و8ا >ع>او>ن : و>ت 8م :ث 8إل ا ع>ل>ى <و8ا >ع>او>ن ت < و>ال hق8و>ى، و>الت jر: 8ب ال ع>ل>ى <و8ا >ع>او>ن و>ت

8ع<د8و>ان: 8ع<د8و>ان:و>ال ..و>ال

Memberikan jaminan kepada orang lain Merupakan perwujudan tolong-menolong

Page 13: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

b. HadistHadis Nabi riwayat Bukhari: “Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW jenazah seorang laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah ia mempunyai hutang?’ Sahabat menjawab, ‘Tidak’. Maka, beliau mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya, ‘Apakah ia mempunyai hutang?’ Sahabat menjawab. ‘Ya’. Rasulullah berkata, ‘Salatkanlah temanmu itu’ (beliau sendiri tidak mau mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, ‘Saya menjamin hutangnya, ya Rasulullah’. Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah tersebut.” (HR. Bukhari dari Salamah bin Akwa’).

Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari Amr bin Auf: “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.”.

Page 14: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Mahzab Hanafi, rukun Kafalah satu, yaitu ijab dan Kabul. • Menurut para ulama yang lainnya

– Dhamin, kafil, atau zaim, yaitu orang yang menjamin dimana ia disyaratkan sudah baligh, berakal, tidak dicegah membelanjakan hartanya(mahjur) dan dilakukan dengan sekehendak sendiri

– Madmun lah, yaitu orang yang berpiutang, syaratnya ialah bahwa yang berpiutang diketahui oleh orang yang menjamin. Madmun lah disebut juga makful lah, madmun lah disyaratkan dikenal oleh penjamin karena manusia tidak sama dalam hal tuntutan, hal ini dilakukan demi kemudahan dan kedisiplinan.

– Madmun ‘anhu atau makful ‘anhu adalah orang yang berutang– Madmun bih atau makful bih adalah utang, disyaratkan pada

makful bih dapat diketahui dan tetap keadaannya, baik sudah tetap maupun akan tetap.

– Lafadz, disyaratkan keadaan lafadz itu berarti menjamin, tidak digantungkan kepada sesuatu dan tidak berarti sementara.

Rukun dan Syarat

Page 15: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Ketentuan Umum Kafalah:– Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak

untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).

– Dalam akad kafalah, penjamin dapat menerima imbalan (fee) sepanjang tidak memberatkan.

– Kafalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan secara sepihak. 

• Kedua  : Rukun dan Syarat Kafalah    :– Pihak Penjamin (Kafiil)

• Baligh (dewasa) dan berakal sehat.• Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan

hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut.– Pihak Orang yang berhutang (Ashiil, Makfuul ‘anhu)– Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada

penjamin– Dikenal oleh penjamin.

FATWA DSN NO: 11/DSN-MUI/IV/2000

Page 16: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Pihak Orang yang Berpiutang (Makfuul Lahu)– Diketahui identitasnya.– Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa.– Berakal sehat.

• Obyek Penjaminan (Makful Bihi)– Merupakan tanggungan pihak/orang yang berhutang, baik

berupa uang, benda, maupun pekerjaan.– Bisa dilaksanakan oleh penjamin.– Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak

mungkin hapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan.– Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.– Tidak bertentangan dengan syari’ah (diharamkan).

Page 17: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Secara umum kafalah dibagi menjadi dua bagian yaitu

• Kafalah dengan jiwa dikenal dengan kafalah bi al-wajhi, yaitu adanya keharusan pada pihak penjamin (al-kafil, al-dhamin atau al-za’im) untuk menghadirkan orang yang ia tanggung kepada yang ia janjikan tanggungan (Makfullah).

• Kafalah dengan harta, yaitu kewajiban yang harus ditunaikan oleh dhamin atau kafil dengan pembayaran (pemenuhan) berupa harta.

PEMBAGIAN KAFALAH

Page 18: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

18

Kafalah bil Mal : jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang.

Contohnya kasus hadits Nabi Saw riwayat Bukhari di mana Qatadah menjamin hutang seorang sahabat.

Surat Jaminan (bank garansi) yang diberikan bank kpd nasabah untuk keperluan :

a) pembayaran atas pembelian barang b) atau untuk keperluan pembayaran hutang

kpd pihak ketiga /mitra kerja nasabah untuk mengerjakan suatu proyek

c). atau pembayaran suatu jual beli dengan batas waktu yang telah diperjanjikan.

Page 19: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

19

Contoh kafalah bil mal : seorang nasabah (jamaah masjid) mendapat pembiayaan syariah dengan jaminan seorang tokoh.

Walaupun bank secara fisik tidak memegang rahn (barang) apapun, tetapi bank berharap tokoh tersebut dapat mengusahakan pembayaran ketika nasabah yang dibiayai mengalami kesulitan atau wan prestasi

Page 20: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

20

Bagian dari kafalah bil Mal

• Kafalah bit Taslim : jaminan yang diberikan dalam rangka menjamin penyerahan atas barang yang disewa pada saat berakhirnya masa sewaContoh ; bank mengeluarkan surat jaminan untuk nasabahnya tentang pengembalian (penyerahan) barang sewa yang disewa nasabah kepada perusahaan leasing

Page 21: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

21

• Kafalah Munjazah : Jaminan yang diberikan secara mutlak tanpa adanya pembatasan waktu tertentu.

• Contoh, “Aku menjamin hutang anda sekarang”• Aku menjamin menanggulangi pendanaan

proyek anda” • Bank menjamin nasabahnya kepada pihak

ketiga bahwa nasabahnya pasti melaksanakan kewajibannya dalam mengerjakan suatu proyek

Page 22: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

22

Kafalah Muqayyadah/muallaqah, yaitu kafalah yang dibatasi waktunya, sebulan, setahun, dsb.

Contoh : Bank menjamin nasabahnya kepada pihak ketiga selama 3 bulan.

Kafalah ini disebut juga Kafalah dengan Tawqit

Page 23: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

23

KAFALAH

Pihak Penjamin Pihak Penjamin Pihak yg dijaminPihak yg dijamin

RUKUN KAFALAH

Pihak yg berpiutang

BENTUK-BENTUK KAFALAH

Kafalah bin NafsKafalah bin NafsObjek

Kafalah bil MalKafalah bil Mal

Kafalah bit TaslimKafalah bit Taslim

Kafalah MunjazahKafalah Munjazah

Kafalah MuqayyadahKafalah Muqayyadah

Bank Kontraktor(Nasabah)

Pemilik Proyek(i.e Pemda)

Tanggungan(utang)

Ijab

Page 24: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Perbankan Syariah• Secara fiqih terdapat tiga macam kafalah yang dapat

diimplementasikan dalam produk perbankan syariah yaitu:– Kafalah bi nafs, yaitu jaminan dari diri peminjam (personal

guarantee);– Kafalah bil maal, yaitu jaminan pembayaran hutang atau

pelunasan hutang. Aplikasinya dalam perbankan dapat berbentuk jaminan uang muka (advance payment) atau jaminan pembayaran (payment bond)

– Kafalah muallaqah, yaitu jaminan mutlak yang dibatasi oleh kurun tertentu. Dalam perbankan modern hal ini dapat diterapkan untuk jaminan pelaksanaan suatu proyek (performance bonds) atau jaminan penawaran (bid bonds).

Abdul Ghofur Anshori, hlm 151

APLIKASI

Page 25: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

25

Aplikasi Kafalah di Bank Islam

• Dalam rangka menjalankan usahanya, seorang pengusaha (kontraktor) sering memerlukan penjaminan dari pihak lain melalui akad kafalah, yaitu jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua (kontraktor) atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu, ashil)

• Bahwa untuk memenuhi kebutuhan usaha tersebut, Bank syari’ah berkewajiban untuk menyediakan satu skema penjaminan (kafalah) yang berdasarkan prinsip-prinsip syar’iah;

Page 26: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

26

Bank syariah

Pemda

Kontraktor mendapat Tender Proyek dari Pemda. ieUntuk membangun jembatan, jalan atau Gedung, ia harus membuktikan ada dana sebelum dana APBD cair. Pemilik

Proyek meminta jaminan dari lembaga bank

Mekanisme dan Sistem Operasi Kafalah oleh bank syariah

3

1

2Ajukanpermohonan kafalah

Memberikan kafalah

4Surat Jaminan BankDiserahkan kpd Pemda

Page 27: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Bank Garansi• Bank garansi adalah penjaminan pembayaran atas

suatu kewajiban pembayaran dimana bank dapat mempersyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai jaminan. Atas dana tersebut bank dapat memberlakukannya dengan prinsip wadi’ah. Bank mendapatkan imbalan atas jasa yang diberikan.

• Penerbitan Bank Garansi (surat jaminan bank), yang terdiri dari jaminan tender, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, dan jaminan pelaksanaan dengan setoran minimal sebesar 10% dari nilai jaminan yang diinginkan nasabah. Produk bank garansi sudah merupakan produk jasa yang ditawarkann dalam rangka untuk mendapatkan pendapatan (fee based income).

Page 28: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

28

Skema Kafalah pada Bank Garansi

PROYEK

NASABAH (Konraktor)

PEMILIK PROYEK

1. AKAD PROYEK

2. AKAD KAFALAH

3. KIRIM BG

5. TAGIH JIKA KONTRAKTOR

DEFAULT

6 BAYAR JIKA WANPRESTASI

PENJAMIN PELAKSANAAN

PROYEK

Bank/Kafil

4. Pelaksanaan proyek

Penerbit LetterOf Guarantee

Memiliki proyek

Page 29: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Overseas Transfer• Produk overseas tansfer ini menggunakan akad

kafalah, karena bank bertindak sebagai penjamin, sedangkan nasabah sebagai pihak yang dijamin. Overseas transfer yaitu layanan pengiriman uang secara same day value, cepat, aman melintas batas karena didukung oleh teknologi SWIFT. Hari ini valuta asing dikirim, hari itu juga sampai di negara tujuan (berlaku untuk AS, Kanada, dan Eropa Barat).

Page 30: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Kartu KreditFatwa Dewan Syariah NO: 54/DSN-MUI/X/2006 Tentang SYARIAH CARDPenerbit Kartu adalah penjamin (kafil) bagi Pemegang Kartu terhadap Merchant atas semua kewajiban bayar (dayn) yang timbul dari transaksi antara Pemegang Kartu dengan Merchant, dan/atau penarikan tunai dari selain bank atau ATM bank Penerbit Kartu. Atas pemberian Kafalah, penerbit kartu dapat menerima fee (ujrah kafalah)

Page 31: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

31

Kafalah pada kartu kreditBank menjamin nasabah (pemegang kartu) untuk

belanja tanpa uang cash kepada pihak ketiga (merchant)

Karena penjaminan itu, maka bank selaku kafil dapat mengenakan ujrah (fee) kepada nasabah

Pemegang Kartu

Page 32: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Asuransi Syariah

Akad kafalah merupakan bentuk penjaminan atau pertanggungan yang biasa dijalankan oleh perusahaan asuransi. Dalam hal ini, pihak penanggung adalah perusahaan asuransi, sedangkan pihak tertanggung adalah nasabah asuransi. Pada praktek asuransi syariah, risiko yang ada pada pihak tertanggung disebar keseluruh tertanggung yang lain oleh perusahaan asuransi

Page 33: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Pengertian Hawalah

• Secara etimologi, hawalah berarti pengalihan, pemindahan, perubahan warna kulit, memikul sesuatu di atas pundak

• Sedangkan secara terminologi• Menurut Hanafiyah, yang dimaksud dengan

hawalah adalah pemindahan kewajiban membayar hutang dari orang yang berhutang (al-muhil) kepada orang yang berhutang lainnya (al-muhal’alaih)

Page 34: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Menurut Malikiyah, Syafi’iyah, Hanabilah, hawalah adalah pemindahan atau pengalihan hak untuk menuntut pembayaran hutang dari satu pihak kepada pihak lain

• Jadi dapat disimpulkan bahwa hawalah adalah akad pengalihan hutang atau piutang dari pihak yang berhutang atau berpiutang kepada pihak lain yang wajib menanggung atau menerimanya.

Page 35: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Konsep Dasar Hawalah

Page 36: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Dasar Hukum Hawalah

• Hadist

• <م8 >ح>د<ك أ :ع> 8ب ت> أ :ذ>ا ف>إ 8م، ظ<ل jي: 8غ>ن ال م>ط8ل<

:ع8 hب >ت 8ي ف>ل م>ل:ي� .ع>ل>ى• Menunda-nunda pembayaran hutang yang

dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman. Maka, jika seseorang di antara kamu dialihkan hak penagihan piutangnya (dihawalahkan) kepada pihak yang mampu, terimalah (HR. Bukhari).

Page 37: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Ijma

• Para ulama sepakat (ijma) atas kebolehan akad hawalah

• Kaidah Fiqh• 8م:ه>ا >ح8ر:ي ت ع>ل>ى 8ل :ي د>ل hد<ل< ي >ن8 أ h :ال إ >اح>ة< :ب 8إل ا >ت: 8م<ع>ام>ال ال ف:ي ص8ل<

< >أل .ا

• Artinya: Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

 

• ال/ ي/ز2 ر/ ر2 ا2لض7• Artinya: Bahaya (beban berat) harus

dihilangkan

Page 38: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Hukum Menerima Hawalah• Menurut pengikut mazhab Hanbali, Ibnu

Jarir, Abu Tsur dan Az-Zahiriyah, hukumnya wajib bagi muhal menerima hiwalah berdasarkan perintah pada hadits tersebut.

• Sedangkan menurut jumhur ulama perintah pada hadist tersebut untuk menerima hiwalah hukumnya sunnah, bukan wajib, sebab mungkin saja muhal’alaih sulit ekonomi atau sulit membayar hutang, maka dalam hal ini ia tidak wajib menerima hawalah, bahkan hukumnya bukan sunnah.

Page 39: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Rukun Hawalah• Menurut mazhab Hanafi, rukun hawalah hanya ijab (pernyataan

melakukan hawalah) dari pihak pertama dan kabul (pernyataan menerima hawalah) dari pihak kedua dan ketiga

• Sedangkan menurut jumhur ulama yang terdiri dari mazhab Maliki, Hanbali, dan Syari’i, rukun hawalah ada enam, yaitu:

• Pihak pertama adalah pihak yang berhutang dan berpiutang (muhil)

• Pihak kedua adalah pihak yang berpiutang disebut sebagai (muhal)

• Pihak ketiga adalah pihak yang berhutang dan berkewajiban membayar hutang kepada muhil disebut sebagai (muhal‘alaih)

• Hutang muhil kepada muhal (muhal bih 1)

• Hutang muhal’alaih kepada muhil (muhal bih 2)

• Ijab qabul (sighat )

Page 40: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Syarat Sahnya Hiwalah

Syarat bagi pihak pertama (muhil)

• Cakap dalam melakukan tindakan hukum dalam bentuk akad, yaitu balig dan berakal. Hawalah tidak sah jika dilakukan oleh anak-anak meskipun aia sudah mengerti (mumayyiz), ataupun dilakukan oleh orang yang gila.

• Ada pernyataan persetujuan (ridha).

Page 41: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Syarat bagi pihak kedua (muhal)Cakap dalam melakukan tindakan hukum dalam

bentuk akad, yaitu balig dan berakal, sebagaimana pihak pertama (muhil)

Mazhab Hanafi, sebagian besar mazhab Maliki dan Syafi’i mensyaratkan ada persetujuan pihak kedua (muhal) terhadap pihak pertama (muhil) yang melakukan hawalah.mazhab Hanbali tidak menetapkan persyaratan itu kepada pihak kedua (muhal) karena mereka berpendapat bahwa kalimat perintah pada hadis tersebut menunjukkan bahwa hawalah itu wajib, sehingga tidak diperlukan persetujuan dari pihak kedua (muhal) dan pihak ketiga (muhal ‘alaih).

Page 42: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Syarat bagi pihak ketiga (muhal ‘alaih)

• Cakap dalam melakukan tindakan hukum dalam bentuk akad, yaitu balig dan berakal, sebagaimana pihak pertama (muhil) dan pihak kedua (muhal)

• Mazhab Hanafi mensyaratkan adanya pernyataan persetujuan dari pihak ketiga (muhal ‘alaih). sedangkan mazhab Maliki, Hanbali, dan Syafi’i tidak mensyaratkan itu.

Page 43: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Syarat yang diperlukan terhadap hutang yang dialihkan (muhal bih)

Yang dialihkan itu adalah sesuatu yang sudah berbentuk hutang-piutang yang sudah pasti. Jika yang dialihkan itu belum merupakan hutang-piutang yang pasti, misalnya mengalihkan piutang yang timbul akibat jual beli yang masih berada dalam masa khiyar maka hawalah tidak sah.

Apabila pengalihan hutang itu dalam bentuk hawalah muqayyadah, semua ulama fiqh sepakat bahwa baik hutang pihak pertama kepada pihak kedua (muhal bih 1) maupun hutang pihak ketiga terhadap pihak pertama (muhal bih 2), mestilah sama jumlah dan kualitasnya.

Ulama dari mazhab Syafi’i menambahkan bahwa kedua hutang itu mesti sama pula waktu jatuh tempo pembayarannya

Page 44: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Jenis Hawalah

• Hawalah haqq

Hawalah haqq (pemindahan hak) terjadi apabila yang dipindahkan itu merupakan hak menuntut uang atau dengan kata lain pemindahan piutang.

• Hawalah dayn

Hawalah dayn (pemindahan hutang) terjadi jika yang dipindahkan itu kewajiban untuk membayar hutang.

Page 45: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Ditinjau dari sisi lain

• Hawalah muqayyadah

Hawalah muqayyadah (pemindahan bersyarat) adalah pemindahan sebagai ganti dari pembayaran hutang pihak pertama (muhil) kepada pihak kedua (muhal).

• Hawalah mutlaqah

Hawalah mutlaqah (pemindahan mutlak) adalah pemindahan hutang yang tidak ditegaskan sebagai ganti pembayaran hutang pihak pertama (muhil) kepada pihak kedua (muhal).

Page 46: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Hawalah Muqayyadah

Page 47: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Perubahan Konsep Hiwalah dari Fiqh Klasik ke Modern

Page 48: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Akibat Hukum Jumhur ulama berpendapat bahwa kewajiban pihak pertama

(muhil) untuk membayar hutang kepada pihak kedua (muhal) secara otomatis menjadi terlepas. Sedangkan menurut sebagian ulama mazhab Hanafi, antara lain Kamal ibn al-Hummam, kewajiban itu masih tetap ada selama pihak ketiga (muhal ‘alaih) belum melunasi hutangnya kepada pihak kedua (muhal), karena mereka memandang bahwa akad itu didasarkan atas prinsip saling percaya bukan prinsip pengalihan hak dan kewajiban.

Akad hawalah menyebabkan lahirnya hak bagi pihak kedua (muhal) untuk menuntut pembayaran hutang kepadapihak ketiga (muhal ‘alaih).

Mazhab Hanafi yang membenarkan terjadinya hawalah mutlaqah berpendapat, jika akad hawalah mutlaqah terjadi karena inisiatif pihak pertama (muhil), maka hak dan kewajiban antara pihak pertama (muhil) dan pihak ketiga (muhal) yang mereka tentukan ketika melakukan akad hutang-piutang sebelumya masih tetap berlaku, khususnya jika jumlah hutang piutang antara pihak tidak sama.

Page 49: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Berakhir Akad Hawalah Salah satu pihak yang melakukan akan itu

memfasakh (membatalkan) akad hawalah Pihak ketiga (muhal ‘alaih) melunasi hutang yang

dialihkan itu pada pihak kedua (muhal).Apabila pihak kedua (muhal) wafat, sedangkan

pihak ketiga (muhal ‘alaih) merupakan ahli waris yang mewarisi harta pihak kedua (muhal).

Pihak kedua (muhal) menghibahkan atau menyedekahkan harta yang merupakan hutang dalam akad hawalah itu kepada pihak ketiga (muhal ‘alaih).

Pihak kedua (muhal) membebaskan pihak ketiga (muhal ‘alaih) dari kewajibannya untuk membayar hutang yang dialihkan itu.

Page 50: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

• Hak pihak kedua (muhal) menurut mazhab Hanafi, tidak dapat dipenuhi karena at-tawa yaitu pihak ketiga (muhal ‘alaih) mengalami muflis (bangkrut) atau wafat dalam keadaan muflis atau dalam keadaan tidak ada bukti otentik tentang akad hawalah, pihak ketiga (muhal ‘alaih) mengingkari itu.

mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanbali, selama akad hawalah sudah berlaku tetap, karena syarat yang ditetapkan sudah dipenuhi maka akad hawalah tidak dapat berakhir karena at-tawa.

Page 51: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Fatwa DSN

• Fatwa DSN-MUI No. 12/DSN-MUI/IV/2000 tentang Hawalah

• FATWA DSN-MUI No. 34/DSN-MUI/IX/2002 tentang Letter of Credit (L/C) Impor Syariah

• Fatwa DSN-MUI No. 58/DSN-MUI/V/2007 tentang Hawalah bil Ujrah

Page 52: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Aplikasi di Bank Syariah

Anjak Piutang/Factoring

Page 53: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Hawalah pada L/C Impor Syariah

Page 54: W AKALAH ,  K AFALAH  DAN  H IWALAH

Manfaat Hiwalah Tersedianya dana cepat dan segar bagi muhal, sehingga ia

dapat memperlancarkan produksi/kegiatan bisnisnya

Penyelesaian hutang piutang dapat berjalan lebih cepat dan simultan. Sehingga proses pembaran hutang piutang tidak lama tertunda, karena menunda-nunda pembayaran bagi yang mampu adalah kezaliman.

Sebagai fee based income bagi perbankan syariah/LKS syariah

Pelaksanaan suatu proyek dapat terlaksana (tidak harus lama tertunda) oleh kontraktor, disebabkan adanya produk hiwalah sehingga ia tak harus membayar supplier secara tunai.

Importir tidak mengalami default (gagal bayar) pada eksportir sehingga memperlancar kegiatan ekspor impor