Top Banner
PROPOSAL PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN SIMULASI VPN TUNNELING TELKOM SPEEDY DENGAN VYATTA OS PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK TELKOM BANDUNG 2012 Penulis Arip Rahmatulloh NIM 30209201
22

VPN Tunneling Speedy

Aug 04, 2015

Download

Documents

ariprm89
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: VPN Tunneling Speedy

P R O P O S A L P R O Y E K A K H I R

PERANCANGAN DAN SIMULASI VPN TUNNELING TELKOM SPEEDY DENGAN VYATTA OS

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTERJURUSAN TEKNOLOGI INFORMASIPOLITEKNIK TELKOM BANDUNG2012

PenulisArip RahmatullohNIM 30209201

Page 2: VPN Tunneling Speedy

BAB 1PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini suatu institusi atau organisasi dituntut agar lebih profesional

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga dapat berkembang

dengan baik dalam menghadapi persaingan di era globalisasi. Berbagai

macam cara dan upaya dilakukan suatu institusi agar berkembang dengan

baik. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu teknologi yang bisa membantu

mempermudah komunikasi dan mempercepat sampainya suatu informasi

dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan aman tentunya.

Hal ini bertujuan untuk memperluas jaringan bisnisnya, namun tetap

dapat menghubungkan antar jaringan lokal (private) yang ada dikantor pusat

dengan kantor cabang yang berada di tempat yang jauh. Biasanya hal ini

dapat dilakukan dengan menggunakan leased line. Namun biaya yang

dibutuhkan untuk membangun infrastuktur jaringan yang luas menggunakan

leased line sangat besar. Di sisi lain perusahaan juga ingin mengoptimalkan

biaya dalam membangun jaringan mereka yang luas.

Untuk itu dibutuhkan sebuah jaringan private yang dapat

menghubungkan jaringan lokal kantor dengan jaringan luar kantor/ kantor

cabang dengan menggunakan media jaringan publik yang sudah ada

(internet), dan dapat menjaga keabsahan serta dapat menentukan pihak-

pihak yang berhak menerima data/ informasi yang dikirim. VPN (Virtual

Private Network) merupakan suatu cara untuk membuat sebuah jaringan

bersifat “private” dan aman dengan menggunakan jaringan publik misalnya

internet. VPN dapat mengirim data antara dua komputer yang melewati

jaringan publik sehingga seolah-olah terhubung secara poin- t- point.

Telkom Indonesia Tbk. sebagai salah satu provider layanan berbasis

internet sebenarnya telah menyediakan layanan VPN IP untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. VPN (Virtual Private Network) IP adalah Layanan

1

Page 3: VPN Tunneling Speedy

komunikasi data internal any-to-any connection (dari dan ke satu atau lebih

sumber ke dan dari satu atau lebih tujuan) yang berbasis Internet Protocol

Multi Protocol Label Switching (MPLS). Layanan ini memiliki kelebihan

dibandingkan dengan layanan komunikasi data melalui leased line maupun

layanan VPN berbasis frame relay, yaitu : Dapat melayani informasi berupa

Data, Voice dan Video dan support banyak aplikasi bisnis : ERP, CRM , dll

(Telkom Indonesia Tbk., 2012)

Namun tingginya biaya untuk mendapatkan layanan tersebut menjadi

kendala bagi perusahaan-perusahaan kecil jika ingin menggunakannya. Maka

dari itu dibutuhkan sebuah teknologi untuk dapat membuat jaringan VPN

yang mempunyai nilai ekonomis yang terjangkau dalam pembuatannya

dengan tidak mengenyampingkan nilai keamanan tentunya.

Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan, masalah-masalah

yang akan diteliti dalam proyek akhir ini dirumuskan menjadi bagaimana

membangun sebuah jaringan VPN dengan memanfaatkan jaringan Telkom

Speedy sebagai kanal linknya. Dan menggunakan PC router dengan Vyatta

sebagai system operasinya.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui desain jaringan VPN dengan menggunakan

jaringan Telkom Speedy sebagai kanal linknya.

2) Sebagai sarana yang dapat digunakan untuk membuat komunikasi

data yang aman dalam bentuk jaringan VPN dengan menggunakan

vyatta OS.

3) Dan hasilnya diharapkan dapat dibanguan sebuah jaringan VPN yang

mempunyai nilai ekonomis yang terjangkau.

2

Page 4: VPN Tunneling Speedy

Batasan Masalah

Ruang lingkup proyek akhir ini meliputi :

1) Terfokus pada pembangunan jaringan VPN dengan menggunakan

jaringan Telkom Speedy yang mempunyai IP Statik sebagai jalur linknya.

2) Implementasi ini dilakukan pada Vyatta OS yang berfungsi sebagai PC

router.

Definisi Operasional

1. Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah jaringan komputer yang

berlapis-lapis ( jaringan yang ada diatas jaringan komputer yang lain ). Sifat

pribadi VPN berarti bahwa traffic data VPN umumnya tidak terlihat, atau di

enkapsulasi, lalu lintas jaringan yang mendasarinya. Demikian pula, lalu

lintas dalam VPN muncul untuk jaringan yang mendasarinya hanya sebagai

arus lalu lintas lain untuk diundangkan. Dalam istilah yang lebih teknis, di

link lapisan protokol jaringan virtual dikatakan terowongan melalui jaringan

transportasi yang mendasarinya. Istilah VPN dapat digunakan untuk

menggambarkan berbagai macam konfigurasi jaringan dan protokol.

Dengan demikian, hal itu dapat menjadi rumit ketika mencoba generalisasi

tentang karakteristik VPN. Beberapa yang lebih umum penggunaan VPN

dijelaskan di bawah ini, bersama dengan lebih rinci tentang berbagai skema

klasifikasi dan VPN model.

2. Tunnel di dalam dunia jaringan diartikan sebagi suatu cara untuk

mengenkapsulasi atau membungkus paket IP didalam paket IP yang lain.

Dimana titik dibelakang IP Tunnel akan memberikan paket IP melalui

Tunnel yang dibuat dan mengirimkannya ke sebuah titik dibelakang tunnel

yang lain. Intinya tunneling adalah suatu cara membuat jalur private

dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. Ketika sebuah paket IP

dapat dicapai oleh masing-masing sisi client dibelakang IP tunnel, maka

Tunnel IP Header dan beberapa Tunel Header tambahan yang membungkus

paket IP tersebut akan dilepas dan Paket IP yang asli akan disuntikan ke

dalam IP Stack pada titik dibelakang IP Tunnel. Nanti akan kita coba

3

Page 5: VPN Tunneling Speedy

mensimulasikan dengan menggunakan dua buah mesin Mikrotik untuk

membuat sebuah koneksi Virtual antara dua buah jaringan yang dipisahkan

oleh letak geografis, melalui jaringan penengah / intermediate network

(Misalnya ISP). (Junaedi, 2007)

3. Vyatta adalah sistem operasi yang berfungsi sebagai router untuk

mengatur jaringan di dalam sebuah gedung atau fasilitas yang

berhubungan dengan jaringan, yaitu adanya aktivitas Server dan Client

dalam melakukan transaksi data secara digital. Vyatta telah mengubah

dunia networking dengan mendistribusikan router, firewall dan VPN

sebagai komoditi dengan cara yang sama seperti Komoditi Linux

memasarkan Sistem Operasinya. (Universitas Negeri Malang, 2012)

4. PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router

(routing) biasanya yang digunakan yaitu Komputer yang memiliki lebih dari

1 NIC ( Network Interface Card).

5. Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas

dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju

ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.

MetodePengerjaan

Metode penelitian yang digunakan adalah skema Waterfall Model

yaitu pembangunan jaringan VPN akan lebih diselesaikan secara terstruktur

atau berurutan, dimana sebuah tahap harus diselesaikan terlebih dahulu

sebelum berlanjut ke tahap berikutnya. Apabila terdapat kesalahan pada

salah satu tahap, maka tidak perlu kembali ke tahap awal untuk mengatasi

kesalahan tersebut, tetapi diselesaikan pada tahap yang ingin diperbaiki

saja. Adapun tahap-tahap dari model waterfall ini, yaitu :

a. Analisis

Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan menganalisa

kebutuhan untuk membangun jaringan VPN tunneling Telkom Speedy.

4

Page 6: VPN Tunneling Speedy

b. Desain

Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat desain baik secara

hardware maupun software untuk membangun jaringan VPN tunneling

Telkom Speedy.

c. Konfigurasi

Setelah desain selesai dibuat maka proses selanjutnya adalah instalasi dan

konfigurasi jaringan VPN tunneling Telkom Speedy.

d. Implementasi

Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah mencoba

mengimplementasikan jaringan VPN dengan memanfaatkan jaringan

Telkom Speedy yang berada di lokasi yang berbeda.

e. Pengujian

Tahap pengujian dilakukan dengan cara mencoba melakukan menfaatkan

jaringan VPN sebagai sarana bertukar data melalui aplikasi client server,

dan memastikan bahwa jaringan VPN ini berhasil menghasilkan komunikasi

yang aman.

Jadwal Pengerjaan

Tahun 2012-2013

Tabel 1 Jadwal Pengerjaan

Kegiatan Oktober 2012 November 2012 Desember 2012 Januari 2013

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan Bahan & Data

Analisis Sistem (Perancangan)

Desain

Configuration & Implementation

Evaluasi

Pembuatan Laporan

5

Page 7: VPN Tunneling Speedy

1) BAB 2TINJAUANPUSTAKA

2.1. VPN ( Virtual Private Network )

VPN (Virtual Private Network) merupakan suatu cara untuk membuat

sebuah jaringan bersifat “private” dan aman dengan menggunakan jaringan publik

misalnya internet. VPN dapat mengirim data antara dua komputer yang melewati

jaringan publik sehingga seolah-olah terhubung secara point to point. Data

dienkapsulasi (dibungkus) dengan header yang berisi informasi routing untuk

mendapatkan koneksi point to point sehingga data dapat melewati jaringan publik

dan dapat mencapai akhir tujuan. (Wendi, 2005)

Sedangkan untuk mendapatkan koneksi bersifat private, data yang

dikirmkan harus dienkripsi terlebih dahulu untuk menjaga kerahasiannya sehingga

paket yang tertangkap ketika melewati jaringan publik tidak terbaca karena harus

melewati proses deskripsi. Proses enkapsulasi data sering disebut “Tunelling”.

Gambar 1 Koneksi Secara VPN

Kita dapat mengakses server yang berada di kantor melalui VPN di mana

saja dengan menggunakan infrastruktur jaringan internet dalam penggunaannya.

Menurut pandangan user, koneksi VPN merupakan koneksi Point to point antara

user komputer dengan server korporasi dan data terkirim di atas jaringan

“dedicate”, padahal tidak demikian kenyataanya.

6

Page 8: VPN Tunneling Speedy

2.2. Jenis Implementasi VPN ( Virtual Private Network )

Pada umumnya implementasi VPN terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1) Remote Access VPN

Remote access yang biasa juga disebut virtual private dial-up network

(VPDN), menghubungkan antara pengguna yang mobile dengan local area

network (LAN). Jenis VPN ini digunakan oleh pegawai perusahaan yang ingin

terhubung ke jaringan khusus perusahaannya dari berbagai lokasi yang jauh

(remote) dari perusahaannya.

2) Site to Site VPN

Implementasi jenis ini menghubungkan antara 2 kantor atau lebih yang

letaknya berjauhan, baik kantor yang dimiliki perusahaan itu sendiri maupun

kantor perusahaan mitra kerjanya. VPN yang digunakan untuk

menghubungkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain (misalnya mitra

kerja, supplier atau pelanggan) disebut ekstranet. Sedangkan bila VPN

digunakan untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang,

implementasi ini termasuk jenis intranet site-to-site VPN.

2.3. Perkembangan VPN

VPN dikembangkan untuk membangun sebuah intranet dengan jangkauan

yang luas melalui jaringan internet. Intranet sudah menjadi suatu komponen

penting dalam suatu perusahaan dewasa ini. Intranet dalam perusahaan akan

berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan tersebut. Dengan kata lain,

semakin besar suatu perusahaan maka intranet yang diperlukan juga semakin

besar. Permasalahan ini semakin kompleks apabila perusahaan tersebut

mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar diberbagai kota dengan jarak yang

jauh. Sedangkan dilain pihak seluruh kantor tersebut memerlukan suatu metode

untuk selalu berhubungan, misalnya untuk transfer dan sinkronisasi data.

Pada mulanya, sistem intranet dikembangkan dengan menggunakan sistem

dedicated line. Sistem ini menawarkan kecepatan tranfer data yang tinggi namun

membutuhkan investasi yang mahal.

Perkembangan internet yang cepat menawarkan solusi untuk membangun

sebuah intranet menggunakan publik network (internet). Di lain pihak, kekuatan

7

Page 9: VPN Tunneling Speedy

suatu industri juga berkembang dan menuntut terpenuhnya lima kebutuhan dalam

internet :

a. Kerahasiaan, Dengan kemampuan Scramble atau Encrypt pesan

sepanjang jaringan yang tidak aman.

b. Kendali akses, menentukan siapa yang diberikan akses kesuatu sistem

atau jaringan, sebagaimana informasi apa dan seberapa banyak

seseorang dapat menerima.

c. Authentication, yaitu menguji identitas dari dua perusahaan yang

mengadakan transaksi.

d. Integritas, menjamin bahwa file atau pesan tidak berubah dalam

perjalanan

e. Non-repudiation, yaitu mencegah dua perusahaan saling menyangkal

bahwa mereka telah mengirim atau menerima sebuah file.

Solusi untuk tantangan ini adalah teknologi VPN (Virtual Private Network).

VPN memanfaatkan jaringan internet sebagai media intranet sehingga daerah

jangkauannya menjadi luas tanpa investasi yang besar. VPN menghadirkan

teknologi yang mengamankan segala lalu lintas jaringan virtual dalam internet

sehingga memberikan rasa aman bagi semua pemakai jaringan.

Berikut adalah beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh VPN dalam

menjawab tantangan industri tersebut:

a. User Authentication

VPN harus mampu mengklarifikasi identitas klien serta membatasi hak

akses user sesuai dengan otoritasnya. VPN juga dituntut mampu

memantau aktifitas klien tentang masalah waktu, kapan, dimana dan

beberapa lama seorang klien mengakses jaringan serta jenis reource yang

diaksesnya.

b. Address Management

VPN harus dapat mencantumkan address klien pada intranet dan

memastikan alamat/ address tersebut tetap rahasia.

c. Data Encryption

Data yang melewati jaringan harus dibuat agar tidak dapat dibaca oleh

pihak-pihak atau klien yang tidak berwenang.

8

Page 10: VPN Tunneling Speedy

d. Key Management

VPN harus mampu membuat dan memperbaruhi encryption key untuk

server dan klien.

e. Multiprotokol Support

VPN harus mampu menangani berbagai macam protokol dalam jaringan

publik seperti IP, IPX dan sebagainya. (Wendi, 2005)

2.4. Tipe-tipe VPN

Menurut (Rafifudin, 2005) terdapat beragam tipe VPN, diantaranya yang

paling popular adalah.

2.4.1 Remote Access VPN

Remote Access, juga dikenal sebagai virtual private dial-up network

(VPDN), merupakan koneksi user to LAN yang digunakan sebuah

perusahaan untuk para pekerjaan yang membutuhkan koneksi ke jaringan

privat mereka dari berbagai lokasi remote.

Tipikal, perusahaan yang perlu memasang remote-access VPN skala

besar akan membutuhkan Enterprise Service Provider (ESP). ESP menset-up

network access server (NAS) dan memberikan software klien desktop untuk

komputer-komputer remote.

Contoh sederhana implementasi remote access VPN adalah sebuah

perusahaan besar dengan ratusan sales di berbagai lokasi. Remote Access

VPN dalam hal ini menjamin koneksi-koneksi yang secure dan terenkripsi di

antara jaringan privat perusahaan dengan sales-sales melalui internet

Service Provider (ISP).

Gambar 10 Remote Access VPN

9

Page 11: VPN Tunneling Speedy

2.4.2 Site-to-site VPN

Dengan menggunakan perlengkapan Dedicate dan enkripsi skala

besar, sebuah perusahaan dapat mengkoneksikan multi site tetap melalui

sebuah jaringan public seperti internet.

Site-to-site VPN dapat berupa salah satu tipe berikut :

1. Intranet-based. Jika perusahaan memiliki satu lokasi remote atau

lebih dimana mereka ingin bergabung ke sebuah jaringan privat

tunggal, mereka dapat membuat sebuah intranet VPN untuk

mengkoneksikan LAN ke LAN,

2. Extranet-based. Saat perusahaan memiliki hubungan dekat dengan

perusahaan lainnya (misalnya partner bisnis, supplier atau

customer), mereka dapat membangun sebuah extranet VPN yang

akan menghubungkan LAN ke LAN dan memungkinkan semua

perusahaan bekerja dalam environment yang di-share.

Gambar 11 Site-to-site VPN

Sumber : (Wendi, 2005)

2.5. Tipe-tipe protokol VPN

Ada empat buah protocol yang biasa dan sering digunakan dalam

pengimplementasian Virtual Private Network (VPN), yaitu:

1. IPSec (IP Security Protocol)

2. Layer-2 Forwarding

3. Layer-2 Tunneling Protocol (L2TP)

4. Point-to-Point Tunneling Protocols (PPTP)

10

Page 12: VPN Tunneling Speedy

a) Internet Protocol Security (IPSec) adalah sebuah protokol yang digunakan

untuk mengamankan transmisi datagram dalam sebuah internetwork

berbasis TCP/IP. IPSec mendefiniskan beberapa standar untuk melakukan

enkripsi data dan juga integritas data pada lapisan kedua dalam DARPA

Reference Model (internetwork layer). IPSec melakukan enkripsi terhadap

data pada lapisan yang sama dengan protokol IP dan menggunakan teknik

tunneling untuk mengirimkan informasi melalui jaringan Internet atau

dalam jaringan Intranet secara aman. IPSec didefinisikan oleh badan

Internet Engineering Task Force (IETF) dan diimplementasikan di dalam

banyak sistem operasi.

b) Layer 2 Forwarding (L2F) merupakan sebuah protokol tunneling yang

dibuat oleh Cisco. L2F memungkinkan server akses dial-up membingkai lalu

lintas dial-up di dalam Point to Point Protocol (PPP) dan

mentransmisikannya pada hubungan WAN ke server L2F (router). Dalam

OSI layer protokol ini berada pada data link layer sedangkan pada TCP/ IP

layer berada pada network acces. Manfaat utama dari protokol ini adalah

stabil dengan didukung oleh banyak vendor dan aplikasi software klien.

Protokol ini stabil pada layer 2 (dua). Trade off dari stabilitas ini pada

kenyataannya L2F tidak sebaik L2TP dan pengguna harus mengunakan

semua peralatan yang dihasilkan oleh Cisco.

c) L2TP Layer Two Tunneling Protocol (L2TP) adalah suatu standard IETF (RFC

2661) pada layer 2 yang merupakan kombinasi dari keunggulan-

keunggulan fitur dari protokol L2F (dikembangkan oleh Cisco) dan PPTP

(dikembangkan oleh Microsoft), yang didukung oleh vendor-vendor :

Ascend, Cisco, IBM, Microsoft dan 3Com. Untuk mendapatkan tingkat

keamanan yang lebih baik , L2TP dapat dikombinasikan dengan protocol

tunneling IPSec pada layer 3. Seperti PPTP, L2TP juga mendukung

protokol-protokol non-IP. L2TP lebih banyak digunakan pada VPN non-

internet (frame relay, ATM, dsb).

d) Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) adalah Point-to-Point Tunneling

Protocol yaitu protocol yang memperbolehkan 2 titik jaringan

berkomunikasi menggunakan private "tunnel" melalui jalur internet public.

11

Page 13: VPN Tunneling Speedy

Berikut adalah ringkasan dari protocol PPTP pada jaringan private virtual. ·

Keamanan melalui paket-2 enkripsi PPTP ini kurang aman dibanding dengan

jenis protocol L2TP/IPSec. Tidak memerikan integritas data (yaitu semacam

suatu bukti bahwa data tidak dimodifikasi selama dalam transit

pengiriman). Berdasarkan pada ektensi protocol Point-to-point (PPP).

Mendukung enkripsi melalui enkripsi Microsoft Point-to-Point Encryption

(MPPE). Menggunakan user-name dan password untuk authentication.

Tidak memberikan data authentikasi asli/asal (semacam bukti bahwa data

dikirim oleh user yang authorized). (Efrianto)

2.6. Tunneling

Tunelling merupakan metode untuk transfer data dari satu jaringan lain

dengan memanfaatkan jaringan internet secara terselubung. Disebut tunnel atau

saluran karena aplikasi yang memanfaatkannya hanya melihat dua end point atau

ujung, sehingga paket yang lewat pada tunnel hanya akan melakukan satu kali

lompatan atau hop. Data yang akan ditransfer dapat berupa frame (atau paket) dari

protokol yang lain. (Wendi, 2005)

Protokol tunneling tidak mengirimkan frame sebagaimana yang dihasilkan

oleh node asalnya begitu saja melainkan membungkusnya (mengenkapsulasi)

dalam header tambahan. Header tambahan tersebut berisi informasi routing

sehingga data (frame) yang dikirim dapat melewati jaringan internet.jalur yang yang

dilewati data dalam internet disebut tunnel. Saat data tiba pada jaringan tujuan,

proses yang terjadi selanjutnya adalah dekapsulasi, kemudian data original akan

dikirim penerima terakhir. Tunnelling mencakup keseluruhan proses mulai dari

enkapsulasi, transmisi dan dekapsulasi.

12

Page 14: VPN Tunneling Speedy

Analisis Kebutuhan Sistem

Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan Perangkat Lunak

Sistem yang sedang berjalan

Sistem yang akan dirancang

13

Page 15: VPN Tunneling Speedy

2) DAFTAR REFERENSI

Efrianto. (n.d.). IPSec, PROTOCOL L2TP, VPN, PPTP, dan SITE TO. IPSec, PROTOCOL L2TP, VPN, PPTP, dan SITE TO , 1-9.

Junaedi, F. (2007). Tunnel dan Virtual Private Network. 1.

Rafifudin, R. (2005). Konfigurasi Sekuriti jaringan Cisco. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Telkom Indonesia Tbk. (2012, 10 23). Info Produk C4 Telkom. Retrieved Oktober 2012, from http://www.c4.telkom.co.id: http://www.c4.telkom.co.id/v3/produk/datin/vpn_ip

Universitas Negeri Malang. (2012, Oktober 19). Posts Tag OS Vyatta. Retrieved 10 30, 2013, from Komunitas open Source Universitas Negeri Malang: http://bulus.um.ac.id/?tag=os-vyatta

Wendi, A. (2005). VPN Linux Secara Cepat. Yogyakarta: Andi Publisher.

Catatan:

Harap diingat, bahwa masing-masing sumber yang anda gunakan dan didapatkan dari manapun juga, harus ditulis didalam bagian referensi ini.

14

Referensi yang digunakan harus didaftarkan pada Reference> Manage Sources.

Daftar dibuat secara otomatis menggunakan Insert Citation, dengan Style APA

Page 16: VPN Tunneling Speedy

3) LAMPIRAN

15