Top Banner
VITAMIN Vitamin merupakan substansi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin biasanya tidak bisa diproduksi oleh tubuh, sehingga harus mendapat asupan dari luar. Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain (Anonim, 2011). Vitamin merupakan komponen organik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolis, energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Kontribusi suatu jenis makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula tedapat dalam makanan tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen atau penyembelihan, penyimpanan, pemrosesan dan pemasakan (Almatsier, Tanpa tahun). Atas dasar kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K), dan 2. Vitamin larut dalam air (B dan C). 1
43

VITAMIN Makalah

Dec 06, 2014

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: VITAMIN Makalah

VITAMIN

Vitamin merupakan substansi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang

secara normal. Vitamin biasanya tidak bisa diproduksi oleh tubuh, sehingga harus mendapat

asupan dari luar. Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat memberikan

manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu

penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini

diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak

dapat digantikan oleh senyawa lain (Anonim, 2011).

Vitamin merupakan komponen organik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin

dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur

pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi

metabolis, energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim

atau sebagai bagian dari enzim. Kontribusi suatu jenis makanan terhadap kandungan vitamin

makanan sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula tedapat dalam makanan

tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen atau penyembelihan, penyimpanan, pemrosesan

dan pemasakan (Almatsier, Tanpa tahun).

Atas dasar kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K), dan

2. Vitamin larut dalam air (B dan C).

Vitamin yang larut dalam air, jika jumlahnya berlebihan tidak membahayakan karena

kelebihan vitamin akan dikeluarkan melalui urine. Tetapi bila vitamin yang larut dalam

lemak jumlahnya berlebihan, tidak dapat dikeluarkan melalui urine tetapi disimpan dalam sel-

sel adiposa dan dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh.

A. VITAMIN A

a. Pengenalan, Sejarah & Kimia Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol,

merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan

indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan

sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di

1

Page 2: VITAMIN Makalah

retina. Vitamin A berguna untuk penglihatan, melindungi kulit dan lapisan mukosa (mulut,

hidung dan sistem pencernaan). Vitamin A dikenal sebagai vitamin yang sangat dibutukkan

tubuh dan mutlak harus dipenuhi melalui makanan. Pada umunnya vitamin A dikonsumsi

dalam bentuk pre form vitamin A dan pro vitamin A. Di Indonesia 80% konsumsi vitamin A

berasal dari karoten dan 20% dari makanan hewani maupun pre form vitamin A. Vitamin A

beredar dalam darah dan disimpan dalam hati. Berdasarkan hasil percobaan, klinis pada

manusia dan hewan menunjukkan bahwa vitamin A diperlukan untuk pemeliharaan dan

fungsi normal sistem kekebalan dan jaringan epitel.

Beberapa gejala defisiensi vitamin A seperti xeroftalmia dan keratomalasia mulai

dikenal pada pertengahan abad ke 19. Timbulnya gejala tersebut disebabkan asupan makanan

yang tidak mencukupi. Selanjutnya ternyata xeroftalmia yang ditimbulkan pada hewan coba

dapat diatasi dengan menambahkan mentega atau telur pada makanan.

Vitamin A terutama terdapat pada mentega, telur, hati dan daging, dan terdapat dalam

beberapa bentuk misalnya retinol (vitamin A1) dan 3-dehidroretinol, (vitamin A2). Asam

retinoat (tretinoin, isotretinoin) merupakan hasil oksidasi group alkohol dari retinol.

Gambar 1. Struktur Retinol

Vitamin A dapat juga berasal dari karoten yang merupakan pigmen tumbuh-tumbuhan.

Karoten yang disebut provitamin A, banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau atau

kuning dan buah-buahan seperti pada wortel, papaya, tomat. Terdapat beberapa jenis karoten

yaitu karoten alfa, beta dan gama, dan bentuk yang paling aktif ialah beta karoten. Hanya 1/3

karoten diubah menjadi vitamin A pada dinding usus halus.

Beta karoten Retinol

2

Page 3: VITAMIN Makalah

b. Fungsi Vitamin A

Secara garis besar, fungsi vitamin A adalah sebagai berikut:

1. Proses penglihatan. Vitamin A dalam bentuk retinal akan bergabung dengan opsin

(suatu protein) membentuk rhodopsin, yang merupakan pigmen penglihatan. Adanya

rhodopsin itulah yang memungkinkan kita dapat melihat. Rendahnya konsumsi

menyebabkan menurunnya simpanan vitamin A di dalam hati dan kadarnya di dalam

darah. Akibat lebih lanjut adalah berkurangnya vitamin A yang tersedia untuk retina.

2. Mengatur sistem kekebalan tubuh (imunitas). Sistem kekebalan membantu mencegah

atau melawan infeksi dengan cara membuat sel darah putih yang dapat

menghancurkan berbagai bakteri dan virus berbahaya. Vitamin A dapat membantu

limfosit (salah satu tipe sel darah putih) untuk berfungsi lebih efektif dalam melawan

infeksi.

3. Mencegah kebutaan. Defisiensi vitamin A menyebabkan kelenjar tidak mampu

mengeluarkan air mata, sehingga film yang menutupi kornea mengering. Selanjutnya

kornea mengalami keratinisasi dan pengelupasan, sehingga menjadi pecah. Infeksi

tersebut menyebabkan mata mengeluarkan nanah dan darah. Dampak lebih lanjut

adalah munculnya titik bitot (putih pada bagian hitam mata) serta terjadi gangguan

yang disebut xerosis conjunctiva, xerophthalmia, dan buta permanen.

4. Menangkal radikal bebas. Vitamin A dan betakaroten terbukti merupakan antioksidan

yang dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas untuk mencegah timbulnya

berbagai penyakit kronis, seperti jantung dan kanker.

5. Memicu pertumbuhan. Defisiensi vitamin A menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan karena gangguan pada sintesis protein. Gejala ini sering tampak pada

anak balita. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa proses

pertumbuhan akan terhenti jika kebutuhan vitamin A tidak terpenuhi.

6. Memelihara kesehatan sel-sel epitel pada saluran pernapasan. Defisiensi atau

kekurangan vitamin A menyebabkan sel-sel epitel tidak mampu mengeluarkan mucus

(lendir) dan membentuk cilia (semacam rambut) untuk mencegah akumulasi bahan

asing pada permukaan sel. Karena itu, defisiensi vitamin A dapat menyebabkan

infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).

7. Membentuk dan memelihara pertumbuhan tulang dan gigi. Defisiensi vitamin A

terbukti dapat menghambat pemanjangan tulang dan terbentuknya gigi yang sehat.

Karena itu, kecukupan konsumsi vitamin A sangat penting diperhatikan untuk anak-

anak yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.

3

Page 4: VITAMIN Makalah

8. Memelihara kesehatan kulit dan rambut. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan

kulit dan rambut menjadi kasar dan kering.

9. Mendukung proses reproduksi. Vitamin A diperlukan dalam produktivitas hormon

steroid (hormon seks) dan proses spermatogenesis (pembentukan sel sperma) yang

sangat vital dalam proses pembuahan sel telur untuk menghasilkan keturunan. Karena

itu, defisiensi vitamin A menyebabkan kemandulan. (Anonim, 2008).

c. Sumber vitamin A

Sumber vitamin A dapat dibedakan atas preformed vitamin A (vitamin A bentuk jadi)

dan provitamin A (bahan baku vitamin A). Vitamin A bentuk jadi atau retinol bersumber dari

pangan hewani, seperti daging, susu dan olahannya (mentega dan keju), kuning telur, hati

ternak dan ikan, minyak ikan (cod, halibut, hiu). Provitamin A atau korotenoid umumnya

bersumber pada sayuran berdaun hijau gelap (bayam, singkong, sawi hijau), wortel, waluh

(labu parang), ubi jalar kuning atau merah, buah-buahan berwarna kuning (pepaya, mangga,

apricot, peach), serta minyak sawit merah. Betakaroten merupakan provitamin A yang paling

efektif diubah oleh tubuh menjadi retinol (bentuk aktif vitamin A). Karotenoid lainnya,

seperti lycopene (tomat dan semangka), xanthopyl (kuning telur dan jagung), zeaxanthin

(jagung), serta lutein, walaupun memiliki aktivitas untuk peningkatan kesehatan, bukan

merupakan sumber vitamin A. (Anonim, 2008).

Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh

tubuh manusia. Untuk memperolehnya harus di ambil dari sumber diluar tubuh terutama dari

sumber alam, seperti bahan sereal, umbi, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, hewani dan

bahan-bahan olahan lainnya.

4

Page 5: VITAMIN Makalah

d. Kebutuhan Vitamin A

Kebutuhan vitamin perhari adalah 5,000 IU (IU = International unit, satuan utk

vitamin & mineral). Lebih baik konsumsi vitamin sedikit-sedikit dengan selang waktu 4-6

jam, hingga mencapai total dosis kebutuhan vitamin sehari.  Contoh: Wanita 60th, memiliki

kebutuhan vitamin 1000mg per hari. Sebaiknya ia mengkonsumsi 250mg pagi, 250mg siang,

250mg sore, dan 250mg malam sebelum tidur (Arta, 2008).

e. Defisiensi vitamin A

Defisiensi vitamin A terjadi bila kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A

terganggu (misalnya pada sirosis hati), bila terdapat defisiensi protein untuk transport dan

bila absorpsi di usus terganggu atau asupan vitamin A yang kurang. Defisiensi ini lebih

sering terjadi pada penyakit menahun dengan ganguan absorpsi lemak, seperti pada penyakit

obstruksi saluran empedu, sariawan dan fibrosis klstik. Defisiensi vitamin A dengan penyakit

Protein Caloric Malnutrition (PCM) masih merupakan penyakit gangguan gizi yang sangat

penting di Indonesia serta Negara berkembang lainnya, dan terutama sering ditemukan pada

anak.

Pada orang dewasa sehat terdapat persediaan vitamin A, sehingga gejala defisiensi baru

timbul 2 atau 3 tahun setelah orang tersebut tidak mendapat vitamin A dalam dietnya. Gejala

yang paling dini dan paling mudah dikenal ialah buta senja. Defisiensi lebih berat

menyebabkan gangguan pada mata yang berupa xeroftalmia, timbulnya bercak bitot,

keratomalasia, dan akhirnya kebutaan. Defisiensi vitamin A dilaporkan meningkatkan

kepekaan jaringan epitel terhadap karsinogenesis. Pada umumnya, jaringan yang

berproliferasi cepat lebih sensitif terhadap keadaan defisiensi retinol.

Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan perubahan epitel dan ini dapat menyebabkan

meningkatnya insidens infeksi saluran nafas; terbentuknya batu saluran kemih disekitar sisa-

sisa epitel yang rusak; kulit menjadi kering dengan penebalan lapisan tanduk disertai

timbulnya papel-papel terutama pada lengan dan tungkai. Gangguan indra penciuman,

perabaan dan pendengaran dapat terjadi akibat keratinisasi. Kadang-kadang timbul diare yang

mungkin disebabkan oleh perubahan-perubahan pada epitel usus dan duktus pankreatikus.

Pada orang dewasa yang kekurangan vitamin A dalam waktu relatif lama akan terjadi

beberapa kelainan seperti anemia (kurang darah), kesulitan membedakan warna (buta warna),

kemunduran penciuman/rasa terhadap makanan dan akan kehilangan keseimbangan

vestibular (Tarmizi, 2011).

5

Page 6: VITAMIN Makalah

f. Hipervitaminosis A

Kelebihan vitamin A tidak dibuang melalui urine akan tetapi disimpan dalam sel-sel

adiposa jaringan lemak karena vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut dalam

lemak. Beberapa gejala hipervitaminosis A meliputi kulit kering dan mengelupas, pusing,

nausia, apatis. Pada anak-anak gejalanya disertai muntah, drawaineas, bulging of the

frontanelle. Hipervitaminosis A dapat menyebabkan rontoknya rambut (Astuti dan Gardjito,

1986). Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Bila sudah

dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan,

terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit (RidwanAZ, 2010).

Hipervitaminosis A biasanya terjadi akibat penggunaan vitamin A lebih dari 700-3000

IU/kg/hari untuk beberapa bulan sampai beberapa tahun. Akan tetapi kerusakan hati pada

anak dapat timbul sebagai akibat penggunaan vitamin A dengan dosis yang sesuai AKG

untuk orang dewasa selama beberapa tahun dan dengan dosis 5 kali AKG selama 7-10 tahun

pada orang dewasa. Gejala pada anak antara lain pseudotumor serebri, tinitus, pelebaran

sutura dan ubun-ubun menonjol, meningkatnya tekanan intracranial, nyeri tulang, letargi,

dermatitis eksfoliativa, pruritus, stomatitis angular, hyperostosis dan paronikia. Dapat terjadi

diplopia dan papiludem dan selanjutnya atrofin. Optikus dan kebutaan. Gejala yang umum

pada orang dewasa ialah muntah, perubahan kulit, iritabel, sakit kepala, hipermenore dan

kelemahan. Gejala psikiatrik mungkin terlihat seperti depresi berat atau skizofrenia. Dapat

terjadi gangguan fungsi hati yang mungkin disertai hepatosplenomegali. Selain itu

hiperkalsemia berat dan asites juga dilaporkan terjadi. Hipervitaminosis A pada anak dan

dewasa dapat menyebabkan kekeringan kulit dan membrane mukosa, alopesia, anoreksia,

brittle nails, mialgia, ostealgia, artralgia, nyeri perut, splenomegali, anemia hipoplastik

dengan leucopenia. Kebanyakan gejala hilang bila obat dihentikan. Terhambatnya

pertumbuhan karena penutupan epifisis yang terlalu cepat dapat terjadi pada anak.

B. VITAMIN D

a. Pengenalan Vitamin D

Vitamin D merupakan vitamin yang dapat diperoleh dari makanan atau diproduksi

dari kulit manusia yang terkena sinar matahari pagi dan sangat berperan penting dalam

meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Karena dapat disintesis didalam tubuh,

vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon (Almatsier, Tanpa tahun).

Terdapat dua bentuk vitamin D yang penting bagi manusia, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.

6

Page 7: VITAMIN Makalah

Vitamin D2 dan D3 larut dalam lemak dan pelarutnya tidak larut dalam air, stabil terhadap

panas, asam, alkali, dan oksidasi (Astuti dan Gardjito, 1986).

b. Fungsi Vitamin D

Vitamin D membantu tulang dan otot tumbuh menjadi kuat dan sehat. Fungsi vitamin D

sangatlah penting dalam proses pengaturan kalsium dan fosfor dalam tubuh.

1. Membantu absorpsi Ca dan P dari usus.

2. Mengatur metabolisme Ca dan P dalam tulang.

3. Menjaga keseimbangan perbandingan Ca dan P dalam darah. Bila perbandingan Ca

dan P dalam darah tetap, pembentukan tulang akan berjalan normal tanpa gangguan.

4. Mencegah terlalu banyaknya Ca dan P yang keluar bersama urine dengan cara

reabsorpsi ke dalam ginjal.

Di dalam tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat. Di

dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam empedu. Setelah

diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang

tidak aktif. Tanpa vitamin D yang cukup, tubuh kita tidak akan mampu menyerap kalsium

dengan baik sehingga memiliki tulang yang lemah. Vitamin D adalah pro-hormon yang

digunakan tubuh kita untuk mengangkut kalsium dari pencernaan melalui darah menuju ke

tulang, jantung, otak, paru-paru dan organ lain yang memerlukannya (Anonim, 2011)..

Vitamin D, salah satu vitamin larut lemak yang mempunyai sifat sifat sebagai vitamin

dan hormon, yang diperlukan untuk penyerapan dan penggunaan kalsium dan phosphorus. Ia

juga perlu untuk tumbesaran, ia penting terutamanya untuk tumbesaran tulang dan gigi yang

normal pada kanak-kanak. Ia mencegah daripada otot menjadi lemah dan ia terlibat mengatur

denyutan jantung. Ia juga penting dalam pencegahan dan rawatan kanser kolon, osteoarthritis,

osteoporosis, dan hypocalcemia, meningkatkan imuniti, ia juga perlu untuk fungsi tairoid

pembekuan darah yang normal.

Terdapat beberapa bentuk vitamin D , termasuk  vitamin D2 (ergocaliciferol), yang

datang dari sumber makanan; vitamin D3 (cholecalciferol), yang disintesis dalam kulit kesan

7

Page 8: VITAMIN Makalah

tindakbalas kepada dedahan cahaya ultraunggu matahari ; dan dalam bentuk tiruan dikenali

sebagai vitamin D5. Daripada tiga bentuk vitamin D tersebut, vitamin D3 dianggap sebagai

vitamin D dalam bentuk semulajadi dan lebih aktif.

Di dalam tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat.

Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat sistem imun dan mencegah berbagai

jenis kanker. Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan

penyakit, antara lain osteoporosis, osteopenia, diabetes, hipertensi, dan berbagai penyakit

jantung.

Molekul aktif dari vitamin D, 1,25(OH)(2)D(3) merupakan pemeran utama dalam

metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai

immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan untuk melawan beberapa

penyakit, termasuk diabetes dan kanker. Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar

radiasi ultraviolet.

Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam

empedu. Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa)

dalam bentuk yang tidak aktif.

c. Kebutuhan Vitamin D

Untuk mencegah penyakit Inggris (Rickets), absorpsi Ca dalam usus cukup, kecepatan

pertumbuhan normal dan mineralisasi tulang berjalan normal pada bayi, asupan vitamin D

sekitar 300-400 mg/hari. Untuk dapat hidup sehat baik pada bayi, anak-anak maupun dewasa

sebaiknya dalam diet mengandung 400 mg vitamin D setiap hari.

d. Sumber Vitamin D

8

Page 9: VITAMIN Makalah

Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada

makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju

(RidwanAZ, 2010). Sinar ultraviolet dari sinar matahari merupakan sumber vitamin D yang

sangat murah. Susu merupakan makanan yang dipilih untuk difortifikasi dengan vitamin D

(Astuti dan Gardjito, 1986). Cara termudah untuk mendapatkan vitamin D dari cahaya

matahari. Sinar UV bereaksi dengan sel kulit untuk memproduksi vitamin. Dianjurkan setiap

orang untuk mendapatkan cahaya sinar matahari selama 15 menit, 2–3 kali per minggu.

Pastikan sebanyak mungkin bagian tubuh terpapar sinar matahari. Hal ini untuk

meningkatkan penyerapan vitamin D oleh kulit (Teddy, 2010).

e. Defisiensi Vitamin D

Kekurangan vitamin D ini dapat disebabkan oleh pemaparan sinar matahari yang

tidak mencukupi maupun oleh sedikitnya vitamin D dalam makanan. Kekurangan vitamin D

selama kehamilan dapat menyebabkan osteomalacia pada ibu hamil dan rakitis pada bayi

yang akan dilahirkannya. Karena ASI tidak mengandung vitamin D dalam jumlah yang besar,

bayi yang mendapatkan ASI bisa menderita rakitis, bahkan meskipun tinggal di daerah tropis

jika bayi tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D bisa terjadi

pada orang yang lebih tua karena kulit mereka menghasilkan sedikit vitamin D saat terpapar

sinar matahari (Nurcahyo, Tanpa tahun).

Kejang otot (tetani) yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalsium bisa merupakan

pertanda awal terjadinya rakitis pada bayi. Bayi yang lebih besar mungkin akan terlambat

untuk belajar duduk dan merangkak, dan penutupan ubun-ubun (fontanel) mengalami

penundaan. Anak-anak usia 1- 4 tahun bisa memiliki kelainan lengkung tulang belakang, kaki

O (bengkok ke dalam), kaki X (bengkok ke luar) dan terlambat berjalan. Anak-anak yang

lebih tua atau remaja, akan merasakan nyeri bila berjalan. Tulang panggul yang mendatar

pada remaja putri menyebabkan jalan lahir menjadi sempit. Pada orang dewasa kehilangan

kalsium dari tulang, terutama tulang belakang, panggul dan tungkai, menyebabkan

kelemahan dan bisa mengakibatkan terjadinya patah tulang (Nurcahyo, tanpa tahun).

f. Hipervitaminosis D

Vitamin D termasuk vitamin yang larut dalam lemak, dan sangat diperlukan tubuh

untuk menjaga kesehatan secara umum. Tapi karena vitamin ini larut dalam lemak dan

disimpan dalam sel-sel lemak tubuh, vitamin ini bisa menjadi racun jika dikonsumsi dalam

jumlah berlebih.

9

Page 10: VITAMIN Makalah

Mengkonsumsi vitamin D sebanyak 10 kali dosis harian yang dianjurkan, selama

beberapa bulan, bisa menyebabkan keracunan, yang mengakibatkan tingginya kadar kalsium

dalam darah. Gejala pertama dari keracunan vitamin D adalah hilangnya nafsu makan, mual

dan muntah, yang diikuti rasa haus yang luar biasa, meningkatnya frekuensi berkemih,

kelemahan, gelisah dan tekanan darah tinggi. Kalsium bisa diendapkan di seluruh tubuh,

terutama di ginjal, dimana bisa menyebabkan kerusakan menetap. Fungsi ginjal akan

terganggu, menyebabkan protein dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah

meningkat (Nurcahyo, tanpa tahun).

C. VITAMIN E

a. Pengenalan vitamin E

Vitamin E pertama kali diisolasi pada tahun 1936 dari minyak tepung gandum.

Disebut vitamin E karena ditemukan setelah vitamin-vitamin yang sudah ada yaitu A, B, C,

dan D. Bentuk vitamin E merupakan kombinasi dari delapan molekul yang sangat rumit yang

disebut ’tocopherol’. Tocopherol tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti

minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan

sebagainya. Karena tidak larut dalam air, vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna dalam

empedu hati (Shella, 2009).

Vitamin E stabil pada pemanasan namun akan rusak bila pemanasan terlalu tinggi.

Vitamin E bersifat basa jika tidak ada oksigen dan tidak terpengaruh oleh asam pada suhu

100o C. Bila terkena oksigen di udara, akan teroksidasi secara perlahan-lahan. Sedangkan bila

terkena cahaya warnanya akan menjadi gelap secara bertahap (Shella, 2009).

10

Page 11: VITAMIN Makalah

Vitamin E merupakan komponen yang terdapat dalam tanaman dan hewan yaitu

tokoferol dan tokotrienol. Ada 4 jenis tokoferol, tetapi yang berperan sebagai vitamin E

adalah tokoferol. Vitamin E larut dalam lemak, tidak larut dalam air, stabil terhadap panas,

asam maupun sinar visibel. Tokoperol tidak stabil terhadap alkali, sinar ultra violet dan

oksigen. Semua tokoperol adalah antioksidan artinya bahwa baik di dalam maupun di luar

tubuh berikatan dengan oksigen (Astuti dan Gardjito, 1986).

b. Fungsi vitamin E

Vitamin E berguna untuk:

Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres, meningkatkan

kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner.

Berperan sangat penting bagi kesehatan kulit (antioksidan), yaitu dengan menjaga,

meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini,

melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat

proses penyembuhan luka.

Melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh dari

kerusakan. Selain bisa melindungi dari akibat kelebihan vitamin A dan melindungi

vitamin A dari kerusakan, vitamin ini juga bisa melindungi hewan dari akibat

berbagai obat, bahan kimia, dan logam yang mendukung pembentukan radikal bebas

Vitamin E membantu menyehatkan sistem kekebalan tubuh, serta membantu proses

perbaikan DNA.

Berguna untuk pembuatan sel tubuh, mencegah pendarahan dan membantu

pembentukan hormon pertumbuhan.

Vitamin E menjaga stabilitas dan integritas membran biologis.

Mencegah degenerasi otot maupun susunan saraf pusat sehingga kelumpuhan dapat

dihindari.

11

Page 12: VITAMIN Makalah

c. Sumber vitamin E

Vitamin E mudah didapat dari bagian bahan makanan yang berminyak atau sayuran.

Vitamin E banyak terdapat pada buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama

kecambah. Contoh sayuran yang paling banyak mengandung vitamin E adalah minyak biji

gandum, minyak kedelai, minyak jagung, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang,

strawberri, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar, bayam, brokoli, kiwi, mangga dan sayuran

berwarna hijau lainnya. Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum

diolah (Shella, 2009).

Satu unit setara dengan 1 mg alfa-tocopherol asetat atau dapat dianggap setara dengan 1

mg. Selain itu ASI juga banyak mengandung vitamin E untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Dalam perkembangannya, Vitamin E diproduksi dalam bentuk pil, kapsul, dan lain-lain

sebagaimana vitamin-vitamin yang sudah terlebih dahulu ada. Vitamin yang sudah dikemas

dalam berbagai bentuk ini banyak dijual bebas di pasaran serta dianggap berguna (Shella,

2009).

Vitamin E banyak didistribusi dalam makanan, sehingga kemungkinan kekurangan

Vitamin E sangatlah kecil. Vitamin E banyak sekali terkandung dalam :

1. Ubi jalar sebanyak 4,00 miligram/100gram bahan segar

2. Kacang Polong sebesar 2,10 miligram/100gram

3. Nasi merah sebesar 2,40 miligram/100gram

4. Minyak kacang sebesar 22,0 miligram/100gram

5. Minyak kedele sebesar 140 miligram/100gram

6. Minuak jagung sebesar 87 miligram/100gram

7. Daging ayam sebesar 0,25 miligram/100gram 

8. Daging sapi sebesar 1,40 miligram/100gram

9. Daging domba sebesar 0,77 miligram/100gram

12

Page 13: VITAMIN Makalah

d. Kebutuhan vitamin E

Kebutuhan minimum vitamin E untuk orang dewasa tidak diketahui secara pasti,

mungkin tidak diketahui secara pasti, mungkin antara 3-6 IU per hari. Anjuran intake

tokoperol untuk bayi yang lahir dengan berat kurang adalah 3 mg atau 4,5 IU; tokoperol per lt

formula yang mengandung 3,5 % lemak (jenuh dan tidak jenuh). ASI mengandung vitamin E

yang cukup jumlahnya bagi bayi berumur dibawah 5 bulan dan lebih dari 5 bulan. Vitamin E

tidak hanya doiperoleh dari ASI tetapi juga dari makanan lain (Astuti dan Gardjito, 1986).

Bila Anda menginginkan fungsi vitamin E sebagai antioksidan, maka seorang

perempuan membutuhkan sedikitnya 120 IU (international unit) per hari. Namun menurut

catatan medis, kebanyakan perempuan Indonesia hanya makanan yang mengandung 10.4 -

13,4 IU per hari. Untuk mencukupi kebutuhan itu, kita bisa mengonsumsi vitamin E dan

vitamin E sintetis (dl-a tokoferol). Karena kebutuhan vitamin E kita terbatas, maka tubuh

akan segera bereaksi ketika mengalami kondisi tidak berimbang. Gejala yang terlihat nyaris

berbeda, namun cenderung samar sehingga bisa jadi sulit dipahami (Shella, 2009).

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, pastikan Anda (yang berusia 14 ke atas)

mendapatkan asupan 15 miligram atau 22.5 internasional unit (IU) per hari. Tapi, pastikan

juga kalau asupan vitamin E Anda tidak lebih dari 1.000 miligram (1.500 IU) per hari. Hal ini

untuk mencegah keracunan. Tapi, sebagian besar orang justru kesulitan memenuhi asupan

vitamin E yang direkomendasikan. Jadi, kalau tidak menggunakan suplemen dalam dosis

sangat besar, kemungkinan besar Anda tidak akan mencapai batas maksimum ini. 20 IU

alami atau 30 IU sintetik (<28th), 50 IU (28-40th), 100 IU (>40th) per hari (Arta, 2008).

Salah satu cara menunda penuaan di kulit adalah dengan mengonsumsi vitamin E.

Vitamin E merupakan antioksidan terkuat yang mampu mencegah kerusakan serat kolagen

dan elastin dari akibat radikal bebas, dan meningkatkan proses regenerasi dan keratinisasi sel-

sel kulit. Hasilnya, kulit kita tidak tipis dan kering karena kandungan air tidak menguap dari

kulit. Kulit terjaga elastisitasnya, dan tidak cepat keriput.

Dari makanan dan suplemen

Satu kapsul Natur-E mengandung 100 IU vitamin E alamiah yang terbuat dari ekstrak

biji gandum dan esktrak minyak bunga matahari. Jumlah ini (satu kapsul sehari), sudah

mencukupi kebutuhan kulit wanita. Berbeda jika kita tidak mengkonsumsi suplemen.

Vitamin E juga bisa kita peroleh dari bahan makanan, seperti kacang-kacangan,

mangga, brokoli, buah kiwi, atau bayam. Namun kandungan vitamin E yang masuk dari

13

Page 14: VITAMIN Makalah

makanan hanya sebesar 10-15 IU saja. Jumlah itu hanya mampu mencukupi kebutuhan gizi

harian, bukan kebutuhan kulit.

Vitamin E sendiri bisa dikonsumsi oleh perempuan mulai usia 17 tahun. Untuk setiap

tingkatan usia, dosis yang dibutuhkan juga berbeda. Perempuan usia 17-25 tahun

membutuhkan 1 soft kapsul vitamin E (100 IU), 2 kapsul untuk usia 25-35 tahun, dan 3

kapsul untuk usia di atas 35 tahun.

e. Defisiensi Vitamin E

Gejala kekurangan:

Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah rusak dan

terbelah. Proses pembelahan sel darah merah ini disebut hemolisis eritrodit. Kondisi

ini menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan otot. Gejala yang dirasakan

adalah kesulitan berjalan dan nyeri yang menetap pada otot betis.

Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan sel-sel cepat rusak sehingga

mempercepat proses penuaan kulit, kerusakan saraf penggerak, kelemahan otot, serta

melemahnya kelenjar gondok dan hipofisis.

Orang yang menderita penyakit tertentu, misalnya penyakit hati atau celiac disease,

atau yang melakukan diet lemak terlalu rendah bisa jadi akan mengalami

kekurangan vitamin E.

Kekurangan vitamin E dapat berkembang menjadi berbagai masalah kesehatan lain

seperti neuropati perifer, masalah penglihatan, malnutrisi karena pencernaan yang

jelek, atau aritmia jantung.

Obat-obatan tertentu dan beberapa vitamin lain dapat mengganggu penyerapan

vitamin E. Jika vitamin E diperoleh dari sumber makanan alami, maka risiko

overdosis tidak akan terjadi.

Bayi prematur memiliki cadangan vitamin E yang sangat sedikit dan bisa menderita

kekurangan vitamin E bila diberi makanan yang banyak mengandung lemak tak

jenuh dan sedikit mengandung vitamin E. Lemak tak jenuh merupakan prooksidan

bahan-bahan yang mudah teroksidasi menjadi radikal bebas), yang merupakan lawan

vitamin E dan bisa menyebabkan pecahnya sel darah merah (hemolisa).

f. Hipervitaminasis E

14

Page 15: VITAMIN Makalah

Keracunan dapat terjadi jika mengonsumsi vitamin E secara berlebih. Anda akan

merasakan sakit kepala, lemah dan selalu lelah, serta pusing yang disertai gangguan

penglihatan.

Wanita hamil, atau bahkan yang baru hamil sebaiknya memeriksa dosis asupan

vitamin E dalam tubuh mereka. Pasalnya asupan vitamin E yang terlalu tinggi pada

awal kehamilan dapat menyebabkan resiko bayi lahir dengan gangguan hati

(demikian yang disampaikan tim peneliti asal Belanda).

Kelebihan vitamin E akan disimpan di dalam hati.

Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang mengkonsumsi vitamin E dosis tinggi

beresiko hingga 70 persen memiliki bayi dengan kelainan hati, dibandingkan yang

mengkonsumsi vitamin E lebih rendah.

Sementara, pola diet dengan asupan vitamin E tinggi disertai dengan suplemen yang

mengandung vitamin E meningkatkan resiko kelainan hati sejak lahir sebesar 5

hingga 9 kali lipat.

Vitamin E dosis tinggi yang diberikan kepada bayi prematur untuk mengurangi

resiko terjadinya retinopati, tampaknya tidak memperlihatkan efek samping yang

berarti. Pada orang dewasa, vitamin E dosis tinggi hampir tidak menimbulkan efek

samping, kecuali meningkatnya kebutuhan akan vitamin K, yang bisa menyebabkan

perdarahan pada orang-orang yang mengkonsumsi obat antikoagulan.

D. VITAMIN K

a. Pengenalan vitamin K

Vitamin K dikenal sebagai vitamin anti pendarahan (anti hemorrhagic); berada dalam

dua bentuk yaitu vitamin K1 atau disebut phyloquinon terdapat dalam makanan terutama

sayuran dan K2 atau menaquinon, aktivitasnya ¾ nya vitamin K1 berasal dari usus manusia.

Vitamin ini disintesa oleh bakteri dalam usus. Kedua bentuk vitamin K tidak larut dalam air,

larut dalam lemak, stabil terhadap panas dan senyawa pereduksi, tetapi sangat labil dengan

asam kuat, senyawa pengoksidasi, sinar, dan alkali alkaholik. Vitamin K yang dibuat secara

sintetis bersifat larut dalam air dan dipergunakan sebagai obat (Astuti dan Gardjito, 1986).

Kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu (Ridwanaz, 2010)

b. Fungsi Vitamin K

15

Page 16: VITAMIN Makalah

Vitamin K diperlukan untuk sintesa protrombin yang digunakan untuk membekukan

darah.

Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.

Berguna untuk menguatkan pegangan rambut pada kulit.

Vitamin K digunakan untuk mata lebih bersinar, hal ini

banyak ditemukan di krim mata yang juga mengandung retinol. Vitamin K dipercaya

bisa membantu mengatasi lingkar mata hitam. Pembuluh kapiler yang rentan dan

bocor di sekitar daerah mata sering diakui sebagai penyebab hitamnya daerah di

sekitar mata.

Vitamin K, yang dikenal juga sebagai phytonadione, bisa membantu mengontrol

aliran darah.

Vitamin K juga berperan penting dalam pemeliharaan ginjal.

c. Sumber vitamin K

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup mudah karena selain

jumlahnya  terbilang kecil,  sistem pencernaan manusia sudah mengandung bakteri yang

mampu mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan di dalam hati.  Namun

begitu, tubuh masih perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.

Meskipun kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh

bakteri di dalam sistem pencernaan, namun Vitamin K juga terkandung dalam makanan, 

seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak dan sayuran sejenis kobis

(kol) dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedele, teh

hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan probiotik, seperti yoghurt

yang mengandung bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin ini.

16

Page 17: VITAMIN Makalah

Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin

K, yang sebagian diserap dan disimpan di dalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan

vitamin K dari makanan. Vitamin K dapat dihasilkan oleh tubuh kita sendiri di dalam usus

besar dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Sedangkan dalam bentuk provitamin K bisa

kita jumpai pada sayuran hijau, kedelai, kuning telur dan susu.

d. Kebutuhan Vitamin K

Kebutuhan vitamin K tiap hari belum ditetapkan.

e. Defisiensi Vitamin K

Gejala Kekurangan:

Bayi yang lahir prematur dan agak sukar menerima makanan, ada kecenderungan

mengalami defisiensi vitamin K. Beberapa kejadian neonatal hemarrage pada bayi yang baru

lahir, dengan memberikan vitamin K setela lahir dapat mencegah pendarahan tersebut.

Defisiensi pada orang dewasa dapat terjadi karena obat-obatan antibiotik ada yang

menghambat sintesa vitamin K di dalam usus. Diare yang kronis dan intake minyak mineral

juga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin K. Kemampuan hati untuk menyimpan vitamin

K sangat terbatas (Astuti dan Gardjito, 1986).

Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat

meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K,

hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang

baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air

susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah

vitamin K saat lahir. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah sukar berhenti jika

terjadi luka, usus cepat rusak, dan rambut mudah rontok (Asidharta, 2009).

f. Hipervitaminosis K

Gejala Kelebihan

Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K

larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan

kerusakan otak.

Kelebihan vitamin K akan disimpan di dinding usus besar..

E. VITAMIN B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam

tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan

17

Page 18: VITAMIN Makalah

peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju

reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin

yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah

merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-

sayuran hijau.

Vitamin B terdiri dari beberapa jenis, yang semuanya disebut dengan vitamin B kompleks. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Vitamin B1

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang

memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi

karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,

vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi

vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.

Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem

saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi,

daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti

banyak mengandung vitamin B1.

b. Vitamin B2

Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di

dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin

mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine

dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh

melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel

darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti

kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar,

kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya

tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

18

Page 19: VITAMIN Makalah

c. Vitamin B3

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam

metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di

dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan

darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat

dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang

banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.

Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini

dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat

menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan,

muntah-muntah, dan mual.

d. Vitamin B5

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini

menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam

reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga

komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam

lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam

berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga

makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2,

defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,

gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

19

Page 20: VITAMIN Makalah

e. Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial

bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang

digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti

spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi

dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau

senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin

yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-

kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan

kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

f. Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis

vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan

tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu,

vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan

tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak

berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh.

Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis

vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan

sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati,

dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.

Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu,

dan iritasi kulit.

20

Page 21: VITAMIN Makalah

Fungsi Vitamin B

a. Vitamin B1

Berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi

karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari

b. Vitamin B2

Berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta

menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.

c. Vitamin B3

Vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah

tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.

d. Vitamin B5

Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat

dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon

tubuh.

e. Vitamin B6

Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk

menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.

Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi

antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang

berbahaya bagi tubuh.

f. Vitamin B12

Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh.

Kebutuhan Vitamin B

a. Vitamin B1

RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata

makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari.

Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau

melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama

seperti dalam 2000 kkalori makanan.

b. Vitamin B2

21

Page 22: VITAMIN Makalah

RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk

2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena

vitamin ini penting untuk pertumbuhan.

c. Vitamin B3

RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari.

NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang

secara teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat

menghasilkan 1 mg niacin.

d. Vitamin B5

Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup

adalah antara 4 sampai 7 mg perhari.

e. Vitamin B6

Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga

konsumsi sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat

dari asam amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi

adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.

f. Vitamin B12

RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.

Sumber Vitamin B

a. Vitamin B1

Sumber yang mengandung vitamin B1 adalah gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi,

beras, telur, dan sebagainya

b. Vitamin B2

Sumber yang mengandung vitamin B2 adalah sayur-sayuran segar, kacang kedelai,

kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.

c. Vitamin B3

Sumber yang mengandung vitamin B3 adalah buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan,

ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya

d. Vitamin B5

Sumber yang mengandung vitamin B5 adalah daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal,

hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain

e. Vitamin B6

22

Page 23: VITAMIN Makalah

Sumber yang mengandung vitamin B6 = kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan,

beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.

f. Vitamin B12

Sumber yang mengandung vitamin B12 adalah telur, hati, daging, dan lainnya

Penyakit akibat kekurangan vitamin B

a. Vitamin B1

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 = kulit kering/kusik/busik,

kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.

b. Vitamin B2

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 = turunnya daya tahan

tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan

sebagainya.

c. Vitamin B3

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 = terganggunya sistem

pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah

dan mual-mual, dan lain-lain

d. Vitamin B5

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 = otot mudah menjadi

kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain

e. Vitamin B6

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 = pelagra alias kulit pecah-

pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.

f. Vitamin B12

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang darah atau

anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya

23

Page 24: VITAMIN Makalah

Struktur kimia vitamin B

• Vitamin B1

• Vitamin B2

Vitamin B3

Vitamin B5

Vitamin B6

24

Page 25: VITAMIN Makalah

Vitamin B12

F. VITAMIN C

Vitamin C (asam askorbat) banyak

memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di

dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai

senyawa pembentuk kolagen yang merupakan

protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.

Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal

bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal

radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga

risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu,

vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh,

seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan

memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme

inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah

berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan

nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat

menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

25

Page 26: VITAMIN Makalah

Fungsi Vitamin C

Fungsi vitamin C banyak sekali,mencapai 300 fungsi,fungsi dasarnya meningkatkan

daya tahan tubuh dari serangan penyakit,dan membantu penyembuhan tubuh.fungsi utama

dari vitamin C sebagai antioksidan yaitu menetralkan racun dan radikal bebas dalam darah

maupun cairan sel tubuh.dengan cara ini peran vitamin c mencegah terjadinya oksidasi

kolesterol LDL dan mencegah tersumbatnya pembuluh darah sehingga tidak menyebabkan

hypenrtensi dan penyakit jantung.juga menjaga kesehatan paru-paru karena menetralkan

radikal bebas yang masuk melalui pernafasan.

Vitamin c juga meningkatkan sel-sel darah putih yang dapat melawan infeksi

sehingga flu sembuh lebih cepat,membantu mengaktifkan asam folat,meningkatkan

penyerapan zat besi sehingga mencegah anemia,meregenerasi vitamin E sehingga bisa

dipakai lagi sebagai anti-oksidan.Vitamin c ada yang alami juga ada yang sintetik.asal

keduanya berbentuk L-ascorbic acid dan tidak memiliki perbedaan kinerja pada keduanya.

Kebutuhan Vitamin C

RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres

fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus

obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan

vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari.

Kebutuhan harian vitamin untuk masing-masing usia adalah:

Tingkatan Usia Laki-laki (mg/hari) Perempuan (mg/hari)

Bayi 0-6 bulan 40 40

Anak-anak 1-3 tahun 15 15

Anak-anak 4-8 tahun 25 25

Anak-anak 9-13 tahun 45 45

Remaja 14-18 tahun 75 65

Dewasa 19 tahun ke atas 90 75

Wanita

hamil- - 85

Sumber Vitamin C

26

Page 27: VITAMIN Makalah

Sumber yang mengandung vitamin C adalah jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat,

nanas, sayur segar, dan lain sebagainya

Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin C

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = mudah infeksi pada luka, gusi

berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain.

PENUTUP

27

Page 28: VITAMIN Makalah

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penyusun banyak berharap Dosen Pengampu Kimia Farmasi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan untuk ke depannya.

Semoga makalah ini berguna bagi penyusun dan juga untuk mahasiswa lainnya pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKAAlmatsier, Sunita. Tanpa Tahun. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Astuti, M dan Gardjito, M. 1986. Pangan dan Gizi. Yogyakarta: UGM Press.

Dewoto, Hedi.R dan Wardhini. S.1995.Vitamin dan Mineral dalam Farmakologi dan Terapi

edisi 4. Jakarta:Gaya Baru

Anonim. 2011. Vitamin D.(Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_D

Anonim. 2011. Vitamin E. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_E

Anonim. 2011. Vitamin. (online), (http://i.wikipedia.org/wiki/Vitamin

28