KELOMPOK 10: Dhea Ratnasari Anita Fifianti Nila Aprilia Anwar Syafitri Yusrianti Dosen Pembimbing : Meutia Sandra,S.Si, MSc KELAS : 6A VIRUS HEWAN DAN TUMBUHAN
KELOMPOK 10: Dhea RatnasariAnita FifiantiNila Aprilia AnwarSyafitri Yusrianti
Dosen Pembimbing :Meutia Sandra,S.Si, MSc
KELAS : 6A
VIRUS HEWAN DAN TUMBUHAN
• Inti asam nukleat yang terletak ditengah dikelilingi oleh suatu kapsid yang terbuat dari kapsomer-kapsomer.
• Memiliki struktur simetri sejati• Pada beberapa virus hewan : nukleokapsid
dibungkus suatu membran luar yang disebut sampul, terbuat dari lipoprotein .
Struktur dan Komposisi
• Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan).
• Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.
Struktur dan Komposisi
Ikosahedral
Helikal
Morfologi
Bersampul Nukleokap
sid Kompleks
Batang
Seperti huruf T
Bulat
Polihidris
Bentuk-bentuk Virus
DNA berutasan tunggal
Untai tunggal DNA virus memiliki struktur polyhedral dan tergantung pada adenovirus untuk bagian dari pertumbuhan mereka.
RNA berutasan tunggal
Memiliki dua subtipe: dapat berfungsi sebagai mRNA dan berfungsi sebagai template untuk mRNA. Contoh meliputi: rhinovirus (flu biasa), HIV, Rabies dan virus influenza.
DNA berutasan
ganda
Memiliki struktur polyhedral atau kompleks. Contoh: Papilloma (kanker serviks dan kutil), Herpes (simplex I dan II), Epstein-Barr (mononukleosis) dan variola (cacar).
RNA berutasan
ganda
Memiliki struktur polyhedral dengan virus diare menjadi contoh yang umum.
Asam Nukleat
Protein : komponen kimiawi utama pada virus dan merupakan bagian terbesar dari kapsid
Lipid : fosfolipid, lemak-lemak alamiyah, aldehide lemak dan kolesterol
Karbohidrat : asam nukleat itu sendiri mengandung ribose dan deoksiribose.
Komponen Kimiawi Yang Lain
Reproduksi
• Virion melekat pada suatu inang yang rentan pada situs-situs yang kurang lebih spesifik
• Seluruh virus atau hanya asam nukleat menembus masuk kedalam sel
• Bila yang menembus masuk kedalam sel itu seluruh virus, maka harus terjadi pelepasan selubung virus terlebih dahulu
• Protein serta komponen asam nukleat virus dirakit menjadi partikel virus dan dibebaskan dari sel inang.
• Pelekatan atau adsorpsi• Penetrasi dan pelepasan selubung• Replikasi dan biosintesis komponen• Perakitan dan pematangan• Pembebasan
Langkah –langkah infeksi virus
Pelekatan atau Adsorpsi
• Pelekatan pendahuluan dengan ikatan atau muatan ionic dan dapat dengan mudah dibalikkan oleh pergeseran pH atau kosentrasi garam
• Pelekatan yang lebih mantap dan tidak dapat balik
Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan molekul reseptor pada permukaan sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus
Penetrasi virus hewan kedalam sel yang dilekati terjadi dengan salah satu dari 2 mekanisme. Salah satu mekanisme yaitu :
Penelanan seluruh virion oleh sel-sel itu dengan suatu proses fagositik disebut Viropeksis, diikuti dengan pelepasan oleh kerja enzim disebut Protease lisosomal.
Penetrasi dan Pelepasan Selubung
Pada tahap ini virus masuk seperti ditelan oleh sel inangnya. Didalam sel inang, materi genetika virus dilepas kedalam sitoplasma
Mekanisme lain terjadi pada virus bersampul.Sampul lipoprotein virus melebur dengan permukaan membran sel inang. Peleburan ini berakibat dengan terbebaskannya bahan nukleokapsid virus kedalam sitoplasma, sel inang. Pelepasan selubung lagi-lagi terjadi didalam sel inang.
Virus tumbuhan menembus masuk sel inang melalui pori-pori fana (transient) disebut Ektodesmata yang sewaktu-waktu mencuat keluar menembus dinding sel dan berhubungan dengan dunia diluar sel. Pori-pori ini berfungsi untuk tujuan pengambilan air dan nutrient dan juga sekresi subtansi seperti lilin. Cara pemindahan virus tumbuahan yang paling penting di alam melalui serangga ketika makan. Begitu virus itu ada didalam sel tumbuhan, maka terjadilah pelepasan selubung.
Penetrasi diikuti periode laten. Selama periode laten terjadi pelepasan selubung virion, diikuti dengan replikasi asam nukleat dan sintesis protein virus. Replikasi asam nukleat terjadi didalam inti sel atau didalam sitoplasma, tergantung virusnya.
Replikasi dan Biosintesis Komponen Virus
Protein-protein virus disintesis didalam sitoplasma, tempat terletaknya ribosom atau organel-organel pembentuk protein sel.
Asam-asam nukleat virus disintesis dari nukleotida yang menjadi komponennya, yaitu bahan-bahan pembagun asam nukleat dengan menggunakan enzim-enzim replikasi yang disandikan oleh asam nukleat virion yang menginfeksi. Mekanisme sintesis tergantung menurut virus dan tipe asam nukleat yang terlibat.
Bila telah disintesis komponen-komponen virus dalam jumlah yang kritis, komponen lalu dirakit menjadi partikel-partikel virus yang matang didalam nukleus atau sitoplasma sel yang diinfeksi. Pada proses ini dapat dihasilkan 200 – 300 partikel virus baru
Perakitan dan Pematangan
Pada beberapa infeksi oleh virus hewan, sel-sel inangnya melisis, membebaskan virion. Ini terjadi pada infeksi oleh virus polio.
Pada virus hewan dan tumbuhan lain sel inangnya tidak dihancurkan. Virus ini meninggalkan sel melalui saluran-saluran khusus dalam jangka waktu yang agak lama. Virus yang lain meninggalkan sel dengan cara membentuk kuncup atau tonjolan.
Pembebasan
Klasifikasi
Ciri-ciri Utama 1. Asam Nukleat
RNA : berutasan tunggal atau gandaDNA : berutasan tunggal atau ganda
2. Struktur partikel virusKapsid helical : bugil atau bersampulKapsid ikosahedral : bugil atau bersampulStruktur kompleks
3. Jumlah kapsomer4. Ukuran virion5. Kerentanan terhadap bahan-bahan yang
melumpahkan6. Situs replikasi:
NukleusSitoplasma
Ciri-ciri SekunderKisaran inang:
Spesies inangJaringan inang atau tipe-tipe sel yang khusus
Cara penularan
Struktur permukaan khusus
• Telur ayam berembrio Salah satu metode yang paling ekonomis dan mudah untuk kultivasi berbagai macam virus ialah teknik embrio anak ayam.
Telur ayam yang subur yang telah diinokulasikan selama 5-12 hari dapat diinokulasi melalui kulit-kulit secara aseptik.
Kultivasi Virus Hewan
• Kultur jaringanBila sel-sel hewan dikulturkan di wadah-wadah plastik atau kaca, maka sel-sel tersebut akan melekatkan dirinya pada permukaan wadah itu dan terus-menerus membelah diri sampai seluruh daerah permukaan tertutupi medium terisi.
Terbentuklah suatu lapisan tunggal sel dan dipergunakan untuk mengembangbiakkan virus
• Kultur sel hewanBeberapa virus tidak dapat dikultivasikan pada kultur jaringan dan harus ditumbuhkan pada hewan. Mencit, marmot, kelinci, dan binatang menyusui digunakan untuk tujuan ini.
Inokulasi hewan juga merupakan alat diagnostik karena hewan yang bersangkutan dapat memperlihatkan gejala-gejala penyakit yang khas dan irisan-irisan histologis jaringan yang terinfeksi dapat diperiksa dengan mikroskop.
• Kematian selGejala penyakit pada inang yang disebabkan oleh infeksi virus bervariasi dari tidak ada gejala sampai pada kerusakan masif sel-sel yang terinfeksi dan membawa kematian.
• Tubuh inkusiTubuh inklusi telah ditemukan di dalam hubungannya dengan banyak virus yang lain. Dijumpai di dalam sitoplasma pada kebanyakan penyakit cacar.
Tubuh inklusi sebagian besar khas bagi virus yang menyebabkan infeksi tersebut dan bahkan menyarankan perubahan-perubahan patologis yang pasti di dalam sel.
Infeksi oleh Virus pada Sel
Penyakit-penyakit progresif dan fatal yang berkaitan dengan virus
Penyakit Virus Lambat Klasik
Penyakit kuru dan Creutzfeld- Jakob, Scarpie, ensefalopaticerpelai yang dipindah sebarkan
Kanker
Leukemia
Limfoma
Sarkoma
karsinoma
Sumsum tulang belakang menghasilkan sel-sel darah putih dalam jumlah abnormal
Limpa dan kelenjar getah bening menghasilkan limfosit dalam jumlah abnormal
Tumor padat yang tumbuh dari derivative mesoderma embrio
Tumor padat berasal dari jaringan-jaringan epitel.
Hiperplasia
Anaplasia Metastatis
Perbanyakan sel yang tak terkendali
Tidak normalnya struktur sel
Kemampuan sel yang ganas untuk memisahkan dirinya
dari tumor dan membentuk tumor baru didalam inang
Ciri utama kanker
Virus DNA Onkogenik
• Virus polioma bersifat endemic
• Virus SV40 tidak dapat menginfeksi tumor pada kera
• Virus Epstein-Barr, suatu virus herpes secara tetap dikaitkan dengan neoplasi atau tumor tertentu pada manusia
Virus RNA Onkogenik
Virus RNA tipe A tidak menimbulkan infeksi dan tidak ditemukan diluar sel
Virus RNA tipe B mampu membentuk tumor di dalam kelenjar susu tikus
Virus RNA tipe C kelas paling penting dan kebanyakan menginfeksi sejumlah besar spesies binatang
Peranan virus dalam kehidupan
Virus pada tumbuhan
TMV (Tobacco mosaic virus)
Tobacco mosaic virus (TMV), juga dikenal sebagai tobamovirus, adalah virus berbentuk batang dengan asam ribonukleat (RNA) yang dikelilingi oleh mantel protein yang menyebabkan-seperti gejala mosaik pada tanaman.
Virus yang menyebabkan bercak-bercak kuning pada daun.
Bercak ini lalu menggembung berwarna hijau sehingga
menghambat pertumbuhan daun tembakau.
Citrus Vein Phloem Degeneration ( CVPD )
Virus yang menyebabkan floem pada tanaman jeruk rusak.
Ditularkan oleh serangga vektor Diaphorina citri. Jika tanaman jeruk terserang sebaiknya di cabut dan
segera dibakar.
Gejala akibat virus CVPD
Gejala Luar• Daun berbelang-belang hijau-kuning• Daun-daun akan mempunyai tulang daun yang lebih
tebal dan bergabus• Bagian daun menguning yang semakin mencakup
seluruh permukaan daun, serta daun menjadi lebih kaku, tumbuh lebih tegak, dan kadang-kadang berbentuk tidak normal
• Buah pada cabang-cabang terinfeksi biasanya tidak dapat berkembang normal dan berukuran kecil
• Lama kelamaan, daun gugur dan cabang menjadi tumbuh meranggas dan akhirnya tanaman mati
Gejala Dalam• Floem tulang daun tanaman sakit lebih tebal dari
floem tulang daun tanaman sehat.• Pada floem tulang daun tanaman sakit terdapat sel-
sel berdinding tebal yang merupakan jalur-jalur mulai dari dekat sklerenkim sampai dekat xilem. Dinding tebal tersebut adalah beberapa lapis dinding sel yang berdesak-desakan.
• Didalam berbagai jaringan dalam daun terjadi pengumpulan secara berlebihan butir- butir halus zat pati.
Pucuk dengan daun menguning pada tanaman sakit
Daun dengan belang-belang hijau-kuning tidak
simetris
Daun dengan tulang daun menebal dan bentuk tidak
normal
Tanaman sakit tahap lanjut dengan cabang meranggas
Virus pada hewan
New Castle Disease (NCD)
Virus ini menyerang saraf hewan ternak unggas seperti ayam, burung dan itik.
Penyakit ini sering disebut tetelo/ parrot fever
Umumnya penularannya melalui konta lansung
Cara pencegahnnya dengan memberikan vaksin NCD.
Foot and Mouth Disease
Virus yang menyerang hewan ternak seperti kerbau, sapi, domba dan kuda.
Virus ini terutama menyerang pada bagian mulut sekitar gigi, jari kaki, kuku dan putting susu.
Penularannya terjadi dengan kontak langsung pada cairan mulut,hidung, tinja, air kemih, dan air susu.
Hewan ternak tidak bisa berjalan dan tidak mau makan.
Avian Influenza
Atau sering disebut penyakit flu burung menyerang burung/ unggas
Influenza pada unggas itu dibawa oleh virus influenza tipe A dari famili Orthomyxo miridae.
Virus ini menimbulkan gejala gangguan pernapasan pada unggas.
Jenis virus yang menyerang reseptor galactose yang ada pada hidung hingga ke paru-paru pada unggas yang tidak ditemukan pada manusia, dan serangan hanya terjadi disekitar alveoli yaitu daerah daerah di paru-paru dimana oksigen disebarkan melalui darah. Oleh karena itu virus ini tidak gampang disebarkan melalui udara saat batuk atau bersin seperti layaknya virus flu biasa.
virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus
Cara Virus Menyerang Sel
1. Virus bersentuhan dengan sel yang ia dekati dan melekat pada permukaan sel
2. Virus melepaskan enzim khusus pada titik kontaknya terhadap sel
3. Asam nukleat dari virus kemudian memasuki sel dan menguasainya
4. Bagian-bagian tubuh virus yang terbentuk saling mendekat dan membentuk virus baru
5. Ketika jumlah virus baru telah mencukupi, sel bary akan pecah dan virus-virus desawa siap beraksi untuk mencari sel inang yang baru