Top Banner
Disusun oleh : Indah Ariyanti (1102011124) Sri Handayani (1102011264) Pembimbing dr. Budi Suhendar, DFM, Sp.F dr. Baety Adhayati, Sp.F KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RSUD DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA DESEMBER 2015
16

Ver Indah Cici

Feb 14, 2016

Download

Documents

vcjxdrtdnfghjkufiyufkgg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ver Indah Cici

Disusun oleh :Indah Ariyanti (1102011124)Sri Handayani (1102011264)

Pembimbing dr. Budi Suhendar, DFM, Sp.F

dr. Baety Adhayati, Sp.FKEPANITERAAN KLINIK BAGIAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

RSUD DR. DRADJAT PRAWIRANEGARADESEMBER 2015

Page 2: Ver Indah Cici

Adalah laporan (keterangan) tertulis yang dibuat oleh dokter yang berdasarkan sumpah jabatan, mengenai apa yang dilihat dan ditemukannya pada pemeriksaan barang bukti berdasarkan keilmuan atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan.

Page 3: Ver Indah Cici

1. Lembaran negara no 350 tahun 1973visum et repertum adalah suatu keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas sumpah jabatan atau janji tentang apa yang dilihat pada benda yang diperiksanya yang mempunyai daya bukti dalam perkara pidana

2. KUHAP Pasal 133(1) dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya (2) permintaan keterangan ahli sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat atau pemeriksaan benda mayat.(3) mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, di lak dengan diberi cap jabatan yang diletakkan pada ibu jari kaki atau bagian lain dari badan

Page 4: Ver Indah Cici

3. KUHAP pasal 179(1) setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan

4. KUHAP pasal 184(1) alat bukti yang sah adalah

a. keterangan saksib. keterangan ahlic. surat d. petunjuke. keterangan terdakwa

5. KUHAP Pasal 187surat sebagimana tersebut pada pasal 184 (1) huruf c dibuat/dikuatkan dengan sumpah jabatan.a….b….c. surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai suatu hal atau sesuatu keadaaan yang diminta secara resmi pada nya

Page 5: Ver Indah Cici

1. Pihak yang berwenang meminta VeR

• Penyidik2. Pihak yang berwenang membuat

VeR• Dokter forensik, dokter umum, dokter

gigi, dokter ahli lain3. Benda bukti yang diperiksa

• Tubuh manusia yang hidup atau mati, atau bagian tubuh manusia

Page 6: Ver Indah Cici

1. Pengguna VeR• Kepentingan peradilan

2. Penyerahan VeR• Kepada pihak yang meminta VeR tersebut

Page 7: Ver Indah Cici

Visum orang hidup• Visum perlukaan : langsung, sementara,

lanjutan• Visum kejahatan kesusilaan• Visum psikiatri

Visum jenazah

Page 8: Ver Indah Cici

Visum langsungVisum et repertum luka dibuat pada korban yang tidak memerlukan perawatan lebih lanjut, jadi luka disini merupakan luka yang tidak menyebabkan halangan dan tidak menyebabkan halangan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari (luka ringan).

Visum SementaraVisum et repertum ini diberikan untuk korban yang memerlukan perawatan lebih lanjut terhadap lukanya. Pada visum sementara tidak dicantumkan kualifikasi dari luka.

Visum Lanjutanvisum lanjutan diberikan setelah korban sembuh/meninggal, kualifikasi luka pada visum ini dibuat setelah penderita selesai dirawat, bila korban meninggal dibuat visum jenazah.

Page 9: Ver Indah Cici

Projustitia Visum Et Repertum

Pendahuluan• Pemeriksa• Yang meminta pemeriksa• Tempat dan saat pemeriksaan• Identitas yang diperiksa

Hasil Pemeriksaan • Apa saja yang dilihat dan ditemukan pada pemeriksaan

barang bukti

Kesimpulan• Opini dari dokter pemeriksa

Penutup-demikianlah keterangan ini saya buat dengan

sebenarnyadengan mengingat sumpah dan menggunakan

pengetahuan sebaik baiknya.

Page 10: Ver Indah Cici

KUHP Pasal 351 (1) penganiayaan diancam dengan pidana

penjara paling lama 2 tahun 8 bulan (2) jika perbuatan mengakibatkan luka berat

maka yang bersalah diancam dengan pidana 5 tahun

(3) jika perbuatan itu mengakibatkan kematian dipidana paling lama 7 tahun

(4) dengan sengaja merusak kesehatan orang disamakan dengan penganiayaan

(5) percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana

Page 11: Ver Indah Cici

KUHP Pasal 352 (1) penganiayaan yang tidak menimbulkan

penyakit atau menghalangi jabatan/ pekerjaan diancam dengan penganiayaan ringan dengan pidana paling lama 3 bulan. Pidana ditambah 1/3 lagi bagi orang yang melakukan kejahatan bagi orang yang bekerja padanya atau menjadi bawahannya.

(2) percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana

Page 12: Ver Indah Cici

Di indonesia ada 3 jenis derajat luka :

1. Luka ringan2. Luka sedang3. Luka beratDerajat penganiayaan equivalen

dengan luka yang ditimbulkanDalam visum tidak boleh

menyebutkan istilah luka ringan,luka sedang, luka berat.

Page 13: Ver Indah Cici

Pasal 90 KUHP Luka berat berarti

1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak dapat diharapkan akan sembuh sempurna atau yang menimbulkan bahaya maut

2. Untuk selamanya tidak mampu menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan yang merupakan mata pencaharian

3. Kehilangan salah satu panca indra4. Mendapat cacat berat5. Menderita sakit lumpuh6. Terganggunya daya pikir selama lebuh dari 4

minggu7. Gugurnya atau terbunuhnya kandungan seorang

perempuan

Page 14: Ver Indah Cici
Page 15: Ver Indah Cici

Budiyanto, Arif; Widiatmaka, Wibisana. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Kedokteran Universitas Indonesia

Page 16: Ver Indah Cici