-
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN GO-WAVE PROTOTYPE PLTGA (PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA GELOMBANG AIR) SEBAGAI SUMBER ENERGI
LISTRIK MANDIRI BERBASIS SISTEM ELEKTROMAGNETIK,
PNEUMATIK DAN MEKANIK YANG COCOK DIGUNAKAN
DI WILAYAH PESISIR PANTAI
BIDANG KEGIATAN :
PKM - KARSA CIPTA
Diusulkan Oleh :
Vebby Arga Pradana 2411031035 Angkatan 2011
Herry Rachmad Susanto 2412031046 Angkatan 2012
Hafiid Haqqu 2411031031 Angkatan 2012
Hiroshi Avogusti 2412105022 Angkatan 2012
Choirun Nisaa Firdausy 2413100072 Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
-
ii
-
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN
.....................................................................................ii
DAFTAR ISI
..............................................................................................................iii
DAFTAR
TABEL.......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR
..................................................................................................iv
RINGKASAN
.............................................................................................................v
I. PENDAHULUAN
.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang
..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah
..................................................................................2
1.3
Tujuan.......................................................................................................2
1.4 Luaran Yang Diharapkan
..........................................................................2
1.5 Manfaat Program
......................................................................................3
II. TINJAUAN
PUSTAKA.....................................................................................3
2.1 Generator
..................................................................................................3
2.2 Op-Amp (Operational Amplifiers)
............................................................4
2.3 Silinder Kerja
............................................................................................5
2.4 Turbin
.......................................................................................................5
2.5 Induksi Elektromagnetik
...........................................................................6
2.6 Energi Gelombang Laut
............................................................................6
III. METODE PELAKSANAAN
.............................................................................7
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
...............................................................9
4.1 Anggaran Biaya
........................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan
........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan energi gelombang laut, angin dan matahari
...........................6
Tabel 2. Rancangan Biaya Kegiatan
.........................................................................9
Tabel 3. Perencanaan Jadwal Kegiatan Program
.......................................................10
-
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Generator DC
.........................................................................................4
Gambar 2. Rangkaian Op-Amp
................................................................................4
Gambar 3. Silinder Kerja
.........................................................................................5
Gambar 4. Turbin
....................................................................................................5
Gambar 5. Induksi
Elektromagnetik.........................................................................6
Gambar 6. Flowchart Pelaksanaan Program
............................................................7
Gambar 7. Desain keseluruhan Go-Wave
.................................................................8
Gambar 8. Dimensi Go-Wave
..................................................................................8
-
v
RINGKASAN
Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan
garis pantai sepanjang 81.000 km, sebagian besar wilayah Indonesia
merupakan wilayah pesisir (coastal zone). Namun kondisi tak sepadan
antara keadaan alam wilayah tersebut dengan sumber daya manusia
yang bisa dinyatakan kurang padu antar keduanya. Akibatnya, banyak
sumber daya alam yang tak termanfaatkan secara maksimal.
Permasalahan yang umum saat ini adalah pengelolaan wilayah pesisir
dan laut yang masih menjadi kendala contohnya antara lain wilayah
pesisir umumnya terisolasi, sarana dan prasarana masih terbatas,
termasuk kendala pembangkit listrik dan alur kelistrikannya yang
belum sempurna (terbatas). Selain belum terjangkaunya listrik dan
sulitnya memasuki wilayah tersebut (khususnya wilayah pedalaman),
kendala lainnya yakni PLN selaku distributor merasa rugi
dikarenakan pengeluaran dana untuk mengaliri listrik yang begitu
jauh jangkauannya tak sebanding dengan jumlah pemakai listrik
ataupun biaya tarifnya. Belum lagi losses yang terjadi akibat kabel
jangkauannya terlalu panjang. Dari alasan itulah yang menyebabkan
dari pihak PLN merasa dirugikan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 disebutkan
pula bahwa penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa
dan 63,47% diantaranya adalah masyarakat yang hidup di kawasan
pesisir dan pedesaan. Maka dari itu, pemberdayaan masyarakat
pesisir ini perlu dilakukan dengan melakukan pencerdasan agar
mereka paham dan mengerti bagaimana memanfaatkan sumber daya laut
secara berkelanjutan. Salah satu metode yang tepat yakni
memanfaatkan alam yang ada untuk menghasilkan listrik guna memenuhi
kebutuhan listrik bagi kebutuhan rumah tangga, maka kami ciptakan
sebuah teknologi tepat guna yang diberi nama Go-Wave, yakni sebuah
prototype dimana prinsip kerjanya mengubah tenaga mekanik gelombang
air (memanfaatkan sistem elektromagnetik, sistem pneumatik dan
sistem mekanik) menjadi sumber pembangkit listrik untuk nantinya
diterapkan di wilayah pesisir pantai. Tujuan utamanya adalah untuk
menciptakan sumber pembangkit listrik alternatif dengan
memanfaatkan gelombang air di wilayah yang masih belum terjangkau
terutama wilayah pesisir pantai guna terciptanya sumber energi
listrik yang mandiri untuk kebutuhan listrik, mengurangi beban
biaya industri, serta dapat memberdayakan masyarakat sekitar dalam
pengembangan prototype untuk diterapkan nantinya.
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pembuatan Go-Wave ini
adalah dengan mencari sumber-sumber ilmiah yang mendukung dalam
pembuatan prototype ini, kemudian perancangan desain yang efektif
agar berkerja secara optimal. Setelah didesain, langkah selanjutnya
yakni pembuatan hardware dengan tiga sistem pembangkit
(elektromagnetik, pneumatik dan mekanik) dan perakitan beberapa
komponen lainnya kemudian digabungkan dan setelah itu diuji coba.
Jika sesuai dengan tujuan apa yang kita harapkan setelah itu
dilakukan pengambilan data. Langkah terakhir yakni pembuatan
laporan akhir sebagai laporan pertanggungjawaban selama program ini
berlangsung. Diharapkan dari prototype yang kami rancang ini dapat
terselesaikan dengan baik, lancar, memperoleh hasil yang optimal
serta berfungsi sesuai tujuan apa yang diharapkan untuk nantinya
diaplikasikan atau diterapkan kepada masyarakat khususnya wilayah
pesisir pantai sebagai wujud kontribusi kita kepada masyarakat
dalam hal menciptakan teknologi yang berdaya guna demi terciptanya
masyarakat yang mandiri akan kebutuhan listrik.
-
1
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan
garis pantai
sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada), sebagian
besar wilayah
Indonesia merupakan wilayah pesisir (coastal zone). Namun
kondisi yang tak sepadan
dengan keadaan alam Indonesia terjadi di wilayah tersebut,
sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang dinyatakan kurang padu antar keduanya.
Sehingga banyak
sumber daya alam yang tak termanfaatkan secara maksimal yang
seharusnya bisa
membangkitkan kualitas wilayah tersebut. Permasalahan umum saat
ini adalah
pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang masih menjadi kendala
dalam upaya
pengelolaan secara terpadu guna menopang perekonomian mereka
sendiri. Di dalam
pembangunan masyarakat pesisir sesuai sifat, situasi dan kondisi
yang ada, dijumpai
berbagai kendala yang cukup berat.
Permasalahan tersebut antara lain daerah pesisir umumnya
terisolasi, sarana dan
prasarana pun juga masih terbatas. Termasuk kendala pembangkit
listrik beserta alur
kelistrikan yang belum sempurna (terbatas) di sebagian besar
daerah pesisir pantai
Indonesia. Selain belum terjangkaunya listrik dan sulitnya
memasuki wilayah tersebut
(khususnya wilayah pedalaman), kendala lainnya yakni PLN selaku
distributor merasa
rugi dikarenakan pengeluaran dana untuk mengaliri listrik yang
begitu jauh
jangkauannya tak sebanding dengan jumlah pemakai listrik ataupun
biaya tarifnya.
Belum lagi losses yang terjadi akibat kabel jangkauannya terlalu
panjang. Dari alasan
itulah yang menyebabkan dari pihak PLN merasa dirugikan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 disebutkan
pula bahwa
penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa dan 63,47%
diantaranya adalah
masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan pedesaan. (sumber
:
http://edukasi.kompasiana.com). Maka dari itu, pemberdayaan
masyarakat pesisir ini
perlu dilakukan. Pemberdayaan ini lebih difokuskan kepada
pencerdasan para
masyarakat itu sendiri agar mereka paham dan mengerti bagaimana
memanfaatkan
sumber daya laut secara berkelanjutan. Salah satu metode yang
tepat yakni
memanfaatkan alam yang ada untuk menghasilkan listrik guna
memenuhi kebutuhan
listrik bagi kebutuhan rumah tangga, maka kami ciptakan sebuah
teknologi tepat guna
yang diberi nama Go-Wave, yakni sebuah prototype dimana prinsip
kerjanya mengubah
-
2
tenaga mekanik gelombang air (memanfaatkan sistem
elektromagnetik, sistem
pneumatik, dan sistem mekanik) menjadi sumber pembangkit listrik
untuk nantinya
diterapkan di wilayah pesisir pantai guna menjadikan masyarakat
yang mandiri akan
sumber energi listriknya.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang dapat diangkat pada program ini dapat
dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memanfaatkan alam yang ada untuk dijadikan
sumber energi
listrik guna memenuhi kebutuhan listrik di wilayah pesisir
pantai?
2. Bagaimana cara mengolah gelombang air di wilayah pesisir
pantai untuk
dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik?
3. Dengan menggunakan metode seperti apa prototype tersebut
digunakan untuk
dijadikan sumber energi listrik?
1.3 Tujuan
Tujuan dari program karsa cipta ini adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan sebuah prototype baru dengan memanfaatkan
gelombang air yang
nantinya bisa diterapkan untuk dijadikan sumber energi listrik
guna kebutuhan
listrik di wilayah pesisir pantai.
2. Mampu mengolah gelombang air dengan menggunakan tiga sumber
pembangkit
yang dijadikan satu pada prototype agar optimal untuk dijadikan
sumber energi
listrik alternatif.
3. Mampu membuat prototype menjadi sumber pembangkit alternatif
dengan
menggunakan metode sistem elektromagnetik, sistem pneumatik dan
sistem
mekanik agar efisien dalam proses kinerjanya.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai
berikut:
1. Terciptanya sebuah prototype baru yang berdaya guna dengan
memanfaatkan
gelombang air sebagai sumber energi listrik untuk nantinya bisa
diterapkan di
wilayah pesisir pantai.
-
3
2. Dapat menyediakan sumber energi listrik alternatif di wilayah
pesisir pantai
khususnya daerah pedalaman yang belum terjangkau atau masih
terbatas dalam
hal kelistrikan dan mengurangi beban biaya industri untuk
memenuhi kebutuhan
listrik masyarakat.
3. Dapat memberdayakan masyarakat pesisir pantai dalam hal
pengembangan
penerapan prototype dan menjadikan masyarakat yang mandiri akan
kebutuhan
listriknya.
1.5 Manfaat Program
Manfaat dari program kreatifitas mahasiswa karsa cipta ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Dengan adanya program kreatifitas mahasiswa karsa cipta ini
maka
prototype yang kami rancang ini diharapkan mampu menjadi sumber
energi listrik
alternatif untuk nantinya bisa diterapkan di wilayah pesisir
pantai guna memenuhi
kebutuhan listrik yang mandiri, dan menjadikan masyarakat daerah
pantai menjadi
lebih produktif.
2. Bagi Mahasiswa
Program ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam
pengemba-
ngan teknologi yang dapat berguna bagi masyarakat sehingga
fungsi mahasiswa
dalam tri darma perguruan tinggi dapat tercapai.
3. Bagi Pemerintah
Membantu masyarakat daerah pantai yang belum terjangkau akan
kebutuhan
listrik dan mengurangi beban biaya industri dan rumah tangga
dalam memenuhi
kebutuhan listrik sehingga dengan begitu meringankan beban
pemerintah dalam
menangani kelistrikan yang ada di Indonesia.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik
menjadi energi
listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll.
Energi listrik yang
dihasilkan oleh generator bisa berupa listrik AC (listrik
bolak-balik) maupun DC (listrik
searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang
dipakai oleh pembangkit
-
4
tenaga listrik. Generator berhubungan erat dengan hukum faraday.
Hukum faraday
bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam
medan magnet berubah-
ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak
Listrik (PT PLN
JASDIKLAT. (1997). Generator. PT PLN Persero. Jakarta).
Gambar 1. Generator DC
(Sumber :
http://otherpower.com/otherpower_wind_alternators.html)
2.2 Op-Amp (Operasional Amplifiers)
Op-Amp (Operasional Amplifiers ) merupakan sejenis IC
(Integrated Circuit). Di
dalamnya terdapat suatu rangkaian elektronik yang terdiri atas
beberapa transistor,
resistor dan atau dioda. Jikalau kepada IC (Integrated Circuit)
jenis ini ditambahkan
suatu jenis rangkaian, masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan
balik, maka IC
(Integrated Circuit) ini dapat dipakai untuk mengerjakan
berbagai operasi matematika,
seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, mengintegrasi,
dsb. Oleh karena
itu IC (Integrated Circuit) jenis ini dinamakan penguat operasi
atau operasional
amplifier, disingkat Op-Amp (Operasional Amplifiers). Dalam
konfigurasi ini, Op-Amp
menghasilkan potensi output (relatif terhadap tanah sirkuit)
yang biasanya ratusan ribu
kali lebih besar daripada potensi perbedaan antara terminal
dengan masukan. (Horowitz,
Paul; Hill, Winfield (1989). The Art of Electronics. Cambridge,
UK: Cambridge
University Press.ISBN 0-521-37095-7.).
Gambar 2. Rangkaian Op-Amp
(Sumber :
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/detektor-beda-fasa-dengan-
op-amp/)
-
5
2.3 Silinder Kerja
Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai
menjadi energi
kerja yang dimanfaatkan. Silinder pneumatik (dikenal sebagai
silinder udara) adalah
perangkat mekanis yang menggunakan kekuatan gas yang dikompresi
untuk
menghasilkan kekuatan dalam gerakan linier reciprocating.
(Majumdar, S.R.
(1995). Pneumatik System: Principles and Maintenance. New Delhi:
Tata McGraw-
Hill).
Gambar 3. Silinder Kerja
(Sumber : http://mcperkasa.com/Pneumatik%20Products.html)
2.4 Turbin
Turbin atau turbine berasal dari kata turbo (Yunani) yang
artinya putar. Dalam hal
ini turbin mempunyai komponen utama berupa sudu-sudu atau kincir
yang digerakan
oleh aliran uap, gas atau air dan tidak ada torak yang digerakan
oleh aliran. Aliran, gas
air atau angin dapat terjadi di alam sebagai aliran udara, air
dan berupa aliran sungai
atau air terjun. Dalam hal ini turbin digunakan untuk memutar
generator dengan cara
mengubah tekanan udara yang diperoleh menjadi energi mekanik.
Udara dengan
tekanan tinggi diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin yang
dipasang pada poros
sehingga turbin berputar.
(http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/556-
prinsip-dasar-turbin-uap.html).
Gambar 4. Turbin
(Sumber : http://www.brandigg.de/brand/Turbin)
-
6
2.5 Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik pertama kali dipelajari dan ditemukan
oleh Michael
Faraday pada tahun 1831. Induksi elektromagnetik atau imbas
listrik merupakan
pembangkitan energi listrik dari medan magnet. Induksi
elektromagnetik terjadi pada
suatu kumparan jika ada perubahan jumlah garis gaya magnet yang
dilingkupi setiap
saat. Untuk menyelidiki besar dan arah arus induksi pada suatu
rangkaian yaitu dengan
menggunakan galvanometer. Penyimpangan jarum galvanometer ke
kanan dan ke kiri
tersebut menunjukkan bahwa GGL induksi yang dihasilkan kumparan
berupa tegangan
bolak-balik/AC (Alternating Current). Jika GGL induksi lebih
besar, kuat arus induksi
yang timbul juga lebih besar. Penyebab utama timbulnya ggl
induksi adalah terjadinya
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu loop kawat.
Artinya, semakin
cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL
induksi yang timbul.
Gambar 5. Induksi Elektromagnetik
(Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com)
2.6 Energi Gelombang Laut
Energi gelombang adalah jenis energi yang bisa diperoleh dengan
memanfaatkan
gelombang air laut. Berikut ini perbandingan energi gelombang
laut, angin dan matahari
Tabel 1. Perbandingan energi gelombang laut, angin dan
matahari
Tipe Kerapatan Energi
Prediksi Ketersediaan Kawasan potensial
Energi gelombang
laut Tinggi Dapat diprediksikan di banyak tempat 80 90 %
Tidak terbatas
Energi angin Rendah Tidak dapat diprediksi
kecuali di tempat-tempat terbatas
20 30 % Sangat terbatas
Energi matahari Rendah
Tidak dapat diprediksi kecuali di beberapa
tempat 20 30 % Di beberapa kawasan
Sumber : (http://www.oceanpowertechnologies.com)
-
7
III. METODE PELAKSANAAN
Dalam pembuatan prototype Go-Wave ini akan di jelaskan pada
flowchart berikut:
Gambar 6. Flowchart Pelaksanaan Program
Keterangan:
: Pra pengiriman proposal
: Proposal didanai
1. Studi Literatur
Pada studi literatur ini dilakukan pencarian sumber-sumber
ilmiah yang
mendukung Go-Wave ini dikumpulkan dan kemudian diambil
kesimpulan.
2. Pembuatan Desain
Pada tahap pembuatan desain ini, diharapkan dapat menemukan
desain yang tepat
untuk Go-Wave ini. Berikut ini desain dari Go-Wave.
-
8
Gambar 7. Desain keseluruhan Go-Wave
Gambar 8. Dimensi Go-Wave
3. Pembuatan Hardware
a. Pembuatan Pembangkit Gelombang
Dalam pembuatan pembangkit gelombang ini, diharapkan dapat
memperoleh
gelombang dengan frekuensi waktu tertentu dengan menggunakan dua
timer
atau lebih sehinngga dapat diatur datangnya gelombang dan juga
tidak ada
permasalan yang terjadi dalam pembuatan pembangkit gelombang
ini.
b. Pembuatan Sistem Elektromagnetik
Dalam pembuatan sistem elektromagnetik ini, diharapkan dapat
bekerja
secara optimal untuk dapat menghasilkan GGL (Gaya Gerak Listrik)
sebagai
suplai energi listrik kedua selain dengan menggunakan sistem
pneumatik.
c. Pembuatan Sistem Pneumatik
Dalam pembuatan sistem pneumatik ini, diharapkan tidak ada
kebocoran
dalam silinder kerja dan bekerja sesuai yang diharapkan guna
mensuplai
udara yang didapat untuk menggerakkan turbin.
d. Pembuatan Sistem Mekanik
Dalam pembuatan sistem mekanik ini, diharapkan dapat bekerja
sesuai fungsi
sebagai sumber energi listrik selain menggunakan sistem
elektromagnetik dan
sistem pneumatik tersebut.
-
9
4. Uji Coba Hardware
Pada tahap uji coba ini seluruh sistem digabungkan kemudian
dilihat dari
keseluruhan proses apakah berjalan dengan baik sesuai harapan
atau tidak. Pada
pembuatan ini diharapkan keseluruhan sistem dapat terpenuhi.
5. Pengambilan Data
Pada tahap pengambilan data diharapkan didapatkan data-data yang
dapat
dijadikan sebagai acuan evaluasi dan penelitian kedepannya.
6. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan ini sesuai yang ada dan terjadi selama
pelaksanaan program
berlangsung.
IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Berikut ini biaya kegiatan yang kami usulkan dalam pembuatan
Go-Wave ini.
Tabel 2. Rancangan Biaya Kegiatan
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan (20-30%).
4.440.000
2. Bahan habis pakai, ditulis sesuai denga kebutuhan (30-40%).
7.000.000
3. Perjalanan, jelaskan tujuan kemana dan untuk tujuan apa
(maks. 15 %)
350.000
4. Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar, laporan,
lainnya
sebutkan (maks. 15 %)
350.000
-
10
4.2 Jadwal Kegiatan
Berikut ini adalah jadwal kegiatan program yang akan
dilaksanakan.
Tabel 3. Perencanaan Jadwal Kegiatan Program
No Keterangan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Pembuatan Desain
3 Pembuatan Hardware
4 Pembuatan Sistem
Compressed Air
5 Pembuatan Sistem
Elektromagnet
6 Perakitan Turbin +
Silinder Kerja
7 Uji Coba Alat
8 Pengambilan Data
9 Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Majumdar, S.R. (1995). Pneumatik System: Principles and
Maintenance. New
Delhi: Tata McGraw-Hill
PT PLN JASDIKLAT. (1997). Generator. PT PLN Persero. Jakarta
Horowitz, Paul; Hill, Winfield (1989). The Art of Electronics.
Cambridge, UK:
Cambridge University Press.ISBN 0-521-37095-7.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/31/lagi-lagi-nelayan-dan-kemiskinan-
408281.html (Diakses pada taggal 12 Oktober 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_gelombang (Diakses pada
tanggal 12
Oktober 2013)
-
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
-
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Berikut ini biaya kegiatan yang kami usulkan dalam pembuatan
Go-Wave ini.
Tabel 2. Anggaran Biaya Kegiatan
No. Jenis Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah
(Rp)
Bahan Habis Pakai 1 Kertas A4 1 Rim 50.000 50.000 2 Lem Pipa PVC
2 Buah 50.000 100.000 3 Lem Polyacryl 5 Buah 50.000 250.000 4
Gunting 1 Buah 10.000 10.000 5 Cutter 1 Buah 10.000 10.000 6
Gergaji Besi 1 Buah 15.000 15.000 7 Kabel Tunggal Biasa 10 Meter
5.000 50.000 8 DVD Drive 1 Buah 30.000 30.000 9 Mur + Baut 100 Buah
800 80.000
10 Pipa Paralon 9 Meter 15.000 135.000 11 Accu (Aki) 1 Buah
250.000 250.000 12 Pegas (Spring) 2 Buah 50.000 50.000 13 Akrilik 3
mm 12 Buah 220.000 2.640.000 14 Bola 12 Buah 20.000 240.000 15
Turbin/ Kincir 3 Buah 80.000 240.000 16 Belt 2 Buah 15.000 30.000
17 Roda Gigi 2 Buah 20.000 40.000 18 Alumunium 6 Buah 30.000
180.000 19 Magnet + Kumparan 8 Buah 300.000 2.400.000 20 Komponen
Dasar
Elektronika 2 Set 100.000 200.000
Sub Total 7.000.000 Peralatan Penunjang
1 Solenoid DC 2 Buah 140.000 280.000 2 Generator DC 2 Buah
450.000 900.000 3 Timer Analog DC 2 Buah 60.000 120.000 4 Besi Siku
8 Lonjor 35.000 280.000 5 Silinder Kerja Ganda 6 Buah 350.000
2.100.000 6 Tabung Silinder 2 Buah 40.000 80.000 7 Silinder Kerja
Tunggal 2 Buah 300.000 600.000
-
8 Multimeter 1 Buah 80.000 80.000 Sub Total 4.440.000
Perjalanan 1 Survey 100.000 2 Transportasi 200.000 3 Biaya
Ongkos Kirim
Barang 50.000
Sub Total 350.000 Lain-lain
1 Biaya Komunikasi 100.000 2 Internet 2 Paket 50.000 100.000 3
Penggandaan Proposal 3 Buah 20.000 60.000 4 Penggandaan Laporan
Kemajuan + Akhir 3 Buah 20.000 60.000
5 Pembuatan Poster 2 Buah 15.000 30.000 Sub Total 350.000
TOTAL BIAYA 12.340.000
-
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian
Tugas
Berikut ini tabel susunan organisasi tim pelaksana dan pembagian
tugas dari masing-
masing anggota kelompok.
No. Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (Jam/
Minggu) Uraian Tugas
1 Vebby Arga Pradana
D3 Metrologi & Instrumentasi
Instrumentasi 15 Jam/Minggu Mengkoordinir dan membantu dalam
pelaksanaan kegiatan
2 Herry Rachmad Susanto
D3 Metrologi & Instrumentasi
Instrumentasi 10 Jam/Minggu Penanggungjawab presentasi dan
pembimbingan dosen
3 Hafiid Haqqu
D3 Metrologi & Instrumentasi
Instrumentasi 10 Jam/Minggu Penanggungjawab pengadaan dan
perakitan prototype
4 Hiroshi Avogusti
S1 Teknik Fisika
Instrumentasi 10 Jam/Minggu Penanggungjawab kontrol sistem
prototype
5 Choirun Nisaa Firdausy
S1 Teknik Fisika
Instrumentasi 10 Jam/Minggu Penanggungjawab administrasi dan LPJ
serta SPJ
-
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
-
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan
Berikut ini gambar keseluruhan dari pembuatan prototype Go-Wave
beserta
penjelasannya.
Dalam pembuatan prototype Go-Wave ini memiliki 3 komponen
penting dalam
penunjangnya. Komponen pertama yakni mengenai pembuatan
gelombang, komponen
kedua yakni pada sumber pembangkit, dan yang ketiga yakni
distribusi kelistrikan pada
prototype Go-Wave. Dapat dilihat pada gambar diatas merupakan
bagian keseluruhan
dalam pembuatan Go-Wave. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan
pada sub bagian
berikut.
1. Bagian pembuatan gelombang Go-Wave
Pada bagian pembuatan gelombang ini menggunakan kompresor
sebagai
supply penggerak silinder kerja tunggal. Sebelum masuk ke
silinder kerja, disana
juga terdapat timer analog sebagai pengatur waktu pembuatan
gelombang dan
juga terdapat solenoid sebagai pintu masuk udara dari kompresor
melewati timer.
Nantinya timer diatur untuk dalam pembuatan gelombang tiap 5
detik. Silinder
kerja akan menekan bidang pembuat gelombang yang dibawahnya
terdapat pegas
untuk mengembalikan bidang seperti semula sama halnya pada
silinder ketika
timer dalam keadaan off (solenoid dalam keadaan tertutup).
-
2. Bagian sumber pembangkit Go-Wave
(a) (b) (c)
Pada bagian sumber pembangkity ini ada 3 tipe sumber pembangkit
yakni
(a) menggunakan sistem elektromagnetik (b) menggunakan sistem
pneumatik (c)
menggunakan sistem mekanik.
a. Pada bagian sistem elektromagnetik ini menggunakan sebuah
lilitan/
kumparan dan magnet untuk menghasilkan medan magnet sebanyak
4
buah.. Dengan menggerak-gerakkan magnet didekat kumparan
(percobaan
faraday) maka dapat menghasilkan GGL (Gaya Gerak Listrik)
induksi.
Untuk dapat menggerak-gerakkan tersebut terdapat bola sebagai
sensor
mekanik. Gelombang akan menggerakkan magnet keatas dan
kebawah
sesuai dengan datangnya gelombang. GGL/Arus ini akan
dimanfaatkan
sebagai sumber energi pertama pada prototype Go-Wave.
b. Pada bagian sistem pneumatik ini menggunakan silinder kerja
ganda sebagai
pemompa udara dari luar untuk diteruskan menuju turbin. Disini
kami
menggunakan 6 buah silinder kerja ganda yang dibagi menjadi 2
banjar
dimana setiap banjar terdiri dari 3 buah silinder kerja. Banjar
pertama
digunakan untuk menggerakkan turbin dari atas ke bawah sedangkan
banjar
berikutnya digunakan dari bawah keatas, dengan begitu kinerja
turbin untuk
berputar berfungsi secara optimal. Silinder kerja akan bergerak
keatas dan
kebawah dengan menggunakan bola sebagai sensor mekanik mengikuti
arus
gelombang. Kemudian dari turbin nantinya dihubungkan dengan
generator
dengan menggunakan belt untuk nantinya dimanfaatkan sebagai
sumber
energi kedua pada prototype Go-Wave.
c. Pada bagian sistem mekanik ini cara kerjanya sama seperti
mesin pada
sepeda motor 4 tak. Dalam gerakan keatas dan kebawahnya kami
tidak
-
menggunakan bola melainkan menggunakan penampang yang dapat
bergerak mengikuti arus gelombang dimana penampang tersebut
prinsip
kerjanya seperti injakan mesin jahit. Kemudian gerakan
tersebut
menggerakkan torak dalam silinder keatas dan kebawah dengan
begitu
poros engkol akan berputar satu putaran. Keadaan tersebut
terjadi berulang
kali sehingga dapat memutarkan gerigi yang terdapat pada poros
untuk
nantinya disambungkan dengan generator menggunakan belt dan
menghasilkan sumber energi listrik ketiga pada prototype
Go-Wave.
3. Distribusi kelistrikan prototype Go-Wave
Untuk distribusi kelistrikan pada pembuatan prototype Go-Wave
ini,
masing-masing sumber pembangkit akan diseri dan diteruskan
menuju Accu (aki)
dengan tujuan untuk menyimpan daya listrik yang dihasilkan
ketiga pembangkit
tersebut. Untuk melihat berapa tegangan yang dihasilkan dari
masing-masing
sumber pembangkit yakni mengecek dengan menggunakan avometer dan
juga
mengecek keseluruhan tegangan yang dihasilkan dari ketiga sumber
pembangkit
tersebut. Setelah dicek keluaran tegangan total, Go-Wave siap
untuk distribusikan
listrik kerumah-rumah (dalam hal ini menggunakan miniatur berupa
maket).