Top Banner
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN “GO-WAVE” PROTOTYPE PLTGA (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG AIR) SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK MANDIRI BERBASIS SISTEM ELEKTROMAGNETIK, PNEUMATIK DAN MEKANIK YANG COCOK DIGUNAKAN DI WILAYAH PESISIR PANTAI BIDANG KEGIATAN : PKM - KARSA CIPTA Diusulkan Oleh : Vebby Arga Pradana 2411031035 Angkatan 2011 Herry Rachmad Susanto 2412031046 Angkatan 2012 Hafiid Haqqu 2411031031 Angkatan 2012 Hiroshi Avogusti 2412105022 Angkatan 2012 Choirun Nisaa Firdausy 2413100072 Angkatan 2013 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
29

Vebby Arga Pradana ITS PKMKC

Nov 23, 2015

Download

Documents

bayu_soph
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    RANCANG BANGUN GO-WAVE PROTOTYPE PLTGA (PEMBANGKIT

    LISTRIK TENAGA GELOMBANG AIR) SEBAGAI SUMBER ENERGI

    LISTRIK MANDIRI BERBASIS SISTEM ELEKTROMAGNETIK,

    PNEUMATIK DAN MEKANIK YANG COCOK DIGUNAKAN

    DI WILAYAH PESISIR PANTAI

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM - KARSA CIPTA

    Diusulkan Oleh :

    Vebby Arga Pradana 2411031035 Angkatan 2011

    Herry Rachmad Susanto 2412031046 Angkatan 2012

    Hafiid Haqqu 2411031031 Angkatan 2012

    Hiroshi Avogusti 2412105022 Angkatan 2012

    Choirun Nisaa Firdausy 2413100072 Angkatan 2013

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2014

  • ii

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL...................................................................................................i

    HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................ii

    DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

    DAFTAR TABEL.......................................................................................................iii

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................iv

    RINGKASAN .............................................................................................................v

    I. PENDAHULUAN .............................................................................................1

    1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

    1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................2

    1.3 Tujuan.......................................................................................................2

    1.4 Luaran Yang Diharapkan ..........................................................................2

    1.5 Manfaat Program ......................................................................................3

    II. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................3

    2.1 Generator ..................................................................................................3

    2.2 Op-Amp (Operational Amplifiers) ............................................................4

    2.3 Silinder Kerja ............................................................................................5

    2.4 Turbin .......................................................................................................5

    2.5 Induksi Elektromagnetik ...........................................................................6

    2.6 Energi Gelombang Laut ............................................................................6

    III. METODE PELAKSANAAN .............................................................................7

    IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...............................................................9

    4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................9

    4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................10

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................10

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Perbandingan energi gelombang laut, angin dan matahari ...........................6

    Tabel 2. Rancangan Biaya Kegiatan .........................................................................9

    Tabel 3. Perencanaan Jadwal Kegiatan Program .......................................................10

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Generator DC .........................................................................................4

    Gambar 2. Rangkaian Op-Amp ................................................................................4

    Gambar 3. Silinder Kerja .........................................................................................5

    Gambar 4. Turbin ....................................................................................................5

    Gambar 5. Induksi Elektromagnetik.........................................................................6

    Gambar 6. Flowchart Pelaksanaan Program ............................................................7

    Gambar 7. Desain keseluruhan Go-Wave .................................................................8

    Gambar 8. Dimensi Go-Wave ..................................................................................8

  • v

    RINGKASAN

    Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, sebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah pesisir (coastal zone). Namun kondisi tak sepadan antara keadaan alam wilayah tersebut dengan sumber daya manusia yang bisa dinyatakan kurang padu antar keduanya. Akibatnya, banyak sumber daya alam yang tak termanfaatkan secara maksimal. Permasalahan yang umum saat ini adalah pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang masih menjadi kendala contohnya antara lain wilayah pesisir umumnya terisolasi, sarana dan prasarana masih terbatas, termasuk kendala pembangkit listrik dan alur kelistrikannya yang belum sempurna (terbatas). Selain belum terjangkaunya listrik dan sulitnya memasuki wilayah tersebut (khususnya wilayah pedalaman), kendala lainnya yakni PLN selaku distributor merasa rugi dikarenakan pengeluaran dana untuk mengaliri listrik yang begitu jauh jangkauannya tak sebanding dengan jumlah pemakai listrik ataupun biaya tarifnya. Belum lagi losses yang terjadi akibat kabel jangkauannya terlalu panjang. Dari alasan itulah yang menyebabkan dari pihak PLN merasa dirugikan

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 disebutkan pula bahwa penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa dan 63,47% diantaranya adalah masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan pedesaan. Maka dari itu, pemberdayaan masyarakat pesisir ini perlu dilakukan dengan melakukan pencerdasan agar mereka paham dan mengerti bagaimana memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan. Salah satu metode yang tepat yakni memanfaatkan alam yang ada untuk menghasilkan listrik guna memenuhi kebutuhan listrik bagi kebutuhan rumah tangga, maka kami ciptakan sebuah teknologi tepat guna yang diberi nama Go-Wave, yakni sebuah prototype dimana prinsip kerjanya mengubah tenaga mekanik gelombang air (memanfaatkan sistem elektromagnetik, sistem pneumatik dan sistem mekanik) menjadi sumber pembangkit listrik untuk nantinya diterapkan di wilayah pesisir pantai. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan sumber pembangkit listrik alternatif dengan memanfaatkan gelombang air di wilayah yang masih belum terjangkau terutama wilayah pesisir pantai guna terciptanya sumber energi listrik yang mandiri untuk kebutuhan listrik, mengurangi beban biaya industri, serta dapat memberdayakan masyarakat sekitar dalam pengembangan prototype untuk diterapkan nantinya.

    Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pembuatan Go-Wave ini adalah dengan mencari sumber-sumber ilmiah yang mendukung dalam pembuatan prototype ini, kemudian perancangan desain yang efektif agar berkerja secara optimal. Setelah didesain, langkah selanjutnya yakni pembuatan hardware dengan tiga sistem pembangkit (elektromagnetik, pneumatik dan mekanik) dan perakitan beberapa komponen lainnya kemudian digabungkan dan setelah itu diuji coba. Jika sesuai dengan tujuan apa yang kita harapkan setelah itu dilakukan pengambilan data. Langkah terakhir yakni pembuatan laporan akhir sebagai laporan pertanggungjawaban selama program ini berlangsung. Diharapkan dari prototype yang kami rancang ini dapat terselesaikan dengan baik, lancar, memperoleh hasil yang optimal serta berfungsi sesuai tujuan apa yang diharapkan untuk nantinya diaplikasikan atau diterapkan kepada masyarakat khususnya wilayah pesisir pantai sebagai wujud kontribusi kita kepada masyarakat dalam hal menciptakan teknologi yang berdaya guna demi terciptanya masyarakat yang mandiri akan kebutuhan listrik.

  • 1

    1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

    Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai

    sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada), sebagian besar wilayah

    Indonesia merupakan wilayah pesisir (coastal zone). Namun kondisi yang tak sepadan

    dengan keadaan alam Indonesia terjadi di wilayah tersebut, sumber daya alam dan

    sumber daya manusia yang dinyatakan kurang padu antar keduanya. Sehingga banyak

    sumber daya alam yang tak termanfaatkan secara maksimal yang seharusnya bisa

    membangkitkan kualitas wilayah tersebut. Permasalahan umum saat ini adalah

    pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang masih menjadi kendala dalam upaya

    pengelolaan secara terpadu guna menopang perekonomian mereka sendiri. Di dalam

    pembangunan masyarakat pesisir sesuai sifat, situasi dan kondisi yang ada, dijumpai

    berbagai kendala yang cukup berat.

    Permasalahan tersebut antara lain daerah pesisir umumnya terisolasi, sarana dan

    prasarana pun juga masih terbatas. Termasuk kendala pembangkit listrik beserta alur

    kelistrikan yang belum sempurna (terbatas) di sebagian besar daerah pesisir pantai

    Indonesia. Selain belum terjangkaunya listrik dan sulitnya memasuki wilayah tersebut

    (khususnya wilayah pedalaman), kendala lainnya yakni PLN selaku distributor merasa

    rugi dikarenakan pengeluaran dana untuk mengaliri listrik yang begitu jauh

    jangkauannya tak sebanding dengan jumlah pemakai listrik ataupun biaya tarifnya.

    Belum lagi losses yang terjadi akibat kabel jangkauannya terlalu panjang. Dari alasan

    itulah yang menyebabkan dari pihak PLN merasa dirugikan.

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 disebutkan pula bahwa

    penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa dan 63,47% diantaranya adalah

    masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan pedesaan. (sumber :

    http://edukasi.kompasiana.com). Maka dari itu, pemberdayaan masyarakat pesisir ini

    perlu dilakukan. Pemberdayaan ini lebih difokuskan kepada pencerdasan para

    masyarakat itu sendiri agar mereka paham dan mengerti bagaimana memanfaatkan

    sumber daya laut secara berkelanjutan. Salah satu metode yang tepat yakni

    memanfaatkan alam yang ada untuk menghasilkan listrik guna memenuhi kebutuhan

    listrik bagi kebutuhan rumah tangga, maka kami ciptakan sebuah teknologi tepat guna

    yang diberi nama Go-Wave, yakni sebuah prototype dimana prinsip kerjanya mengubah

  • 2

    tenaga mekanik gelombang air (memanfaatkan sistem elektromagnetik, sistem

    pneumatik, dan sistem mekanik) menjadi sumber pembangkit listrik untuk nantinya

    diterapkan di wilayah pesisir pantai guna menjadikan masyarakat yang mandiri akan

    sumber energi listriknya.

    1.2 Perumusan Masalah

    Perumusan masalah yang dapat diangkat pada program ini dapat dirumuskan

    sebagai berikut:

    1. Bagaimana cara memanfaatkan alam yang ada untuk dijadikan sumber energi

    listrik guna memenuhi kebutuhan listrik di wilayah pesisir pantai?

    2. Bagaimana cara mengolah gelombang air di wilayah pesisir pantai untuk

    dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik?

    3. Dengan menggunakan metode seperti apa prototype tersebut digunakan untuk

    dijadikan sumber energi listrik?

    1.3 Tujuan

    Tujuan dari program karsa cipta ini adalah sebagai berikut:

    1. Menciptakan sebuah prototype baru dengan memanfaatkan gelombang air yang

    nantinya bisa diterapkan untuk dijadikan sumber energi listrik guna kebutuhan

    listrik di wilayah pesisir pantai.

    2. Mampu mengolah gelombang air dengan menggunakan tiga sumber pembangkit

    yang dijadikan satu pada prototype agar optimal untuk dijadikan sumber energi

    listrik alternatif.

    3. Mampu membuat prototype menjadi sumber pembangkit alternatif dengan

    menggunakan metode sistem elektromagnetik, sistem pneumatik dan sistem

    mekanik agar efisien dalam proses kinerjanya.

    1.4 Luaran yang Diharapkan

    Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut:

    1. Terciptanya sebuah prototype baru yang berdaya guna dengan memanfaatkan

    gelombang air sebagai sumber energi listrik untuk nantinya bisa diterapkan di

    wilayah pesisir pantai.

  • 3

    2. Dapat menyediakan sumber energi listrik alternatif di wilayah pesisir pantai

    khususnya daerah pedalaman yang belum terjangkau atau masih terbatas dalam

    hal kelistrikan dan mengurangi beban biaya industri untuk memenuhi kebutuhan

    listrik masyarakat.

    3. Dapat memberdayakan masyarakat pesisir pantai dalam hal pengembangan

    penerapan prototype dan menjadikan masyarakat yang mandiri akan kebutuhan

    listriknya.

    1.5 Manfaat Program

    Manfaat dari program kreatifitas mahasiswa karsa cipta ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagi Masyarakat

    Dengan adanya program kreatifitas mahasiswa karsa cipta ini maka

    prototype yang kami rancang ini diharapkan mampu menjadi sumber energi listrik

    alternatif untuk nantinya bisa diterapkan di wilayah pesisir pantai guna memenuhi

    kebutuhan listrik yang mandiri, dan menjadikan masyarakat daerah pantai menjadi

    lebih produktif.

    2. Bagi Mahasiswa

    Program ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam pengemba-

    ngan teknologi yang dapat berguna bagi masyarakat sehingga fungsi mahasiswa

    dalam tri darma perguruan tinggi dapat tercapai.

    3. Bagi Pemerintah

    Membantu masyarakat daerah pantai yang belum terjangkau akan kebutuhan

    listrik dan mengurangi beban biaya industri dan rumah tangga dalam memenuhi

    kebutuhan listrik sehingga dengan begitu meringankan beban pemerintah dalam

    menangani kelistrikan yang ada di Indonesia.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Generator

    Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi

    listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang

    dihasilkan oleh generator bisa berupa listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik

    searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit

  • 4

    tenaga listrik. Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Hukum faraday

    bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-

    ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik (PT PLN

    JASDIKLAT. (1997). Generator. PT PLN Persero. Jakarta).

    Gambar 1. Generator DC

    (Sumber : http://otherpower.com/otherpower_wind_alternators.html)

    2.2 Op-Amp (Operasional Amplifiers)

    Op-Amp (Operasional Amplifiers ) merupakan sejenis IC (Integrated Circuit). Di

    dalamnya terdapat suatu rangkaian elektronik yang terdiri atas beberapa transistor,

    resistor dan atau dioda. Jikalau kepada IC (Integrated Circuit) jenis ini ditambahkan

    suatu jenis rangkaian, masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka IC

    (Integrated Circuit) ini dapat dipakai untuk mengerjakan berbagai operasi matematika,

    seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, mengintegrasi, dsb. Oleh karena

    itu IC (Integrated Circuit) jenis ini dinamakan penguat operasi atau operasional

    amplifier, disingkat Op-Amp (Operasional Amplifiers). Dalam konfigurasi ini, Op-Amp

    menghasilkan potensi output (relatif terhadap tanah sirkuit) yang biasanya ratusan ribu

    kali lebih besar daripada potensi perbedaan antara terminal dengan masukan. (Horowitz,

    Paul; Hill, Winfield (1989). The Art of Electronics. Cambridge, UK: Cambridge

    University Press.ISBN 0-521-37095-7.).

    Gambar 2. Rangkaian Op-Amp

    (Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/detektor-beda-fasa-dengan-

    op-amp/)

  • 5

    2.3 Silinder Kerja

    Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi

    kerja yang dimanfaatkan. Silinder pneumatik (dikenal sebagai silinder udara) adalah

    perangkat mekanis yang menggunakan kekuatan gas yang dikompresi untuk

    menghasilkan kekuatan dalam gerakan linier reciprocating. (Majumdar, S.R.

    (1995). Pneumatik System: Principles and Maintenance. New Delhi: Tata McGraw-

    Hill).

    Gambar 3. Silinder Kerja

    (Sumber : http://mcperkasa.com/Pneumatik%20Products.html)

    2.4 Turbin

    Turbin atau turbine berasal dari kata turbo (Yunani) yang artinya putar. Dalam hal

    ini turbin mempunyai komponen utama berupa sudu-sudu atau kincir yang digerakan

    oleh aliran uap, gas atau air dan tidak ada torak yang digerakan oleh aliran. Aliran, gas

    air atau angin dapat terjadi di alam sebagai aliran udara, air dan berupa aliran sungai

    atau air terjun. Dalam hal ini turbin digunakan untuk memutar generator dengan cara

    mengubah tekanan udara yang diperoleh menjadi energi mekanik. Udara dengan

    tekanan tinggi diarahkan untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros

    sehingga turbin berputar. (http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/556-

    prinsip-dasar-turbin-uap.html).

    Gambar 4. Turbin

    (Sumber : http://www.brandigg.de/brand/Turbin)

  • 6

    2.5 Induksi Elektromagnetik

    Induksi elektromagnetik pertama kali dipelajari dan ditemukan oleh Michael

    Faraday pada tahun 1831. Induksi elektromagnetik atau imbas listrik merupakan

    pembangkitan energi listrik dari medan magnet. Induksi elektromagnetik terjadi pada

    suatu kumparan jika ada perubahan jumlah garis gaya magnet yang dilingkupi setiap

    saat. Untuk menyelidiki besar dan arah arus induksi pada suatu rangkaian yaitu dengan

    menggunakan galvanometer. Penyimpangan jarum galvanometer ke kanan dan ke kiri

    tersebut menunjukkan bahwa GGL induksi yang dihasilkan kumparan berupa tegangan

    bolak-balik/AC (Alternating Current). Jika GGL induksi lebih besar, kuat arus induksi

    yang timbul juga lebih besar. Penyebab utama timbulnya ggl induksi adalah terjadinya

    perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu loop kawat. Artinya, semakin

    cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul.

    Gambar 5. Induksi Elektromagnetik

    (Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com)

    2.6 Energi Gelombang Laut

    Energi gelombang adalah jenis energi yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan

    gelombang air laut. Berikut ini perbandingan energi gelombang laut, angin dan matahari

    Tabel 1. Perbandingan energi gelombang laut, angin dan matahari

    Tipe Kerapatan Energi

    Prediksi Ketersediaan Kawasan potensial

    Energi gelombang

    laut Tinggi Dapat diprediksikan di banyak tempat 80 90 %

    Tidak terbatas

    Energi angin Rendah Tidak dapat diprediksi

    kecuali di tempat-tempat terbatas

    20 30 % Sangat terbatas

    Energi matahari Rendah

    Tidak dapat diprediksi kecuali di beberapa

    tempat 20 30 % Di beberapa kawasan

    Sumber : (http://www.oceanpowertechnologies.com)

  • 7

    III. METODE PELAKSANAAN

    Dalam pembuatan prototype Go-Wave ini akan di jelaskan pada flowchart berikut:

    Gambar 6. Flowchart Pelaksanaan Program

    Keterangan:

    : Pra pengiriman proposal

    : Proposal didanai

    1. Studi Literatur

    Pada studi literatur ini dilakukan pencarian sumber-sumber ilmiah yang

    mendukung Go-Wave ini dikumpulkan dan kemudian diambil kesimpulan.

    2. Pembuatan Desain

    Pada tahap pembuatan desain ini, diharapkan dapat menemukan desain yang tepat

    untuk Go-Wave ini. Berikut ini desain dari Go-Wave.

  • 8

    Gambar 7. Desain keseluruhan Go-Wave

    Gambar 8. Dimensi Go-Wave

    3. Pembuatan Hardware

    a. Pembuatan Pembangkit Gelombang

    Dalam pembuatan pembangkit gelombang ini, diharapkan dapat memperoleh

    gelombang dengan frekuensi waktu tertentu dengan menggunakan dua timer

    atau lebih sehinngga dapat diatur datangnya gelombang dan juga tidak ada

    permasalan yang terjadi dalam pembuatan pembangkit gelombang ini.

    b. Pembuatan Sistem Elektromagnetik

    Dalam pembuatan sistem elektromagnetik ini, diharapkan dapat bekerja

    secara optimal untuk dapat menghasilkan GGL (Gaya Gerak Listrik) sebagai

    suplai energi listrik kedua selain dengan menggunakan sistem pneumatik.

    c. Pembuatan Sistem Pneumatik

    Dalam pembuatan sistem pneumatik ini, diharapkan tidak ada kebocoran

    dalam silinder kerja dan bekerja sesuai yang diharapkan guna mensuplai

    udara yang didapat untuk menggerakkan turbin.

    d. Pembuatan Sistem Mekanik

    Dalam pembuatan sistem mekanik ini, diharapkan dapat bekerja sesuai fungsi

    sebagai sumber energi listrik selain menggunakan sistem elektromagnetik dan

    sistem pneumatik tersebut.

  • 9

    4. Uji Coba Hardware

    Pada tahap uji coba ini seluruh sistem digabungkan kemudian dilihat dari

    keseluruhan proses apakah berjalan dengan baik sesuai harapan atau tidak. Pada

    pembuatan ini diharapkan keseluruhan sistem dapat terpenuhi.

    5. Pengambilan Data

    Pada tahap pengambilan data diharapkan didapatkan data-data yang dapat

    dijadikan sebagai acuan evaluasi dan penelitian kedepannya.

    6. Penyusunan Laporan

    Penyusunan laporan ini sesuai yang ada dan terjadi selama pelaksanaan program

    berlangsung.

    IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran Biaya

    Berikut ini biaya kegiatan yang kami usulkan dalam pembuatan Go-Wave ini.

    Tabel 2. Rancangan Biaya Kegiatan

    No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

    1. Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan (20-30%). 4.440.000

    2. Bahan habis pakai, ditulis sesuai denga kebutuhan (30-40%). 7.000.000

    3. Perjalanan, jelaskan tujuan kemana dan untuk tujuan apa

    (maks. 15 %)

    350.000

    4. Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya

    sebutkan (maks. 15 %)

    350.000

  • 10

    4.2 Jadwal Kegiatan

    Berikut ini adalah jadwal kegiatan program yang akan dilaksanakan.

    Tabel 3. Perencanaan Jadwal Kegiatan Program

    No Keterangan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Studi Literatur

    2 Pembuatan Desain

    3 Pembuatan Hardware

    4 Pembuatan Sistem

    Compressed Air

    5 Pembuatan Sistem

    Elektromagnet

    6 Perakitan Turbin +

    Silinder Kerja

    7 Uji Coba Alat

    8 Pengambilan Data

    9 Penyusunan Laporan

    DAFTAR PUSTAKA

    Majumdar, S.R. (1995). Pneumatik System: Principles and Maintenance. New

    Delhi: Tata McGraw-Hill

    PT PLN JASDIKLAT. (1997). Generator. PT PLN Persero. Jakarta

    Horowitz, Paul; Hill, Winfield (1989). The Art of Electronics. Cambridge, UK:

    Cambridge University Press.ISBN 0-521-37095-7.

    http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/31/lagi-lagi-nelayan-dan-kemiskinan-

    408281.html (Diakses pada taggal 12 Oktober 2013)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_gelombang (Diakses pada tanggal 12

    Oktober 2013)

  • LAMPIRAN - LAMPIRAN

    Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

  • Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

    Berikut ini biaya kegiatan yang kami usulkan dalam pembuatan Go-Wave ini.

    Tabel 2. Anggaran Biaya Kegiatan

    No. Jenis Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah

    (Rp)

    Bahan Habis Pakai 1 Kertas A4 1 Rim 50.000 50.000 2 Lem Pipa PVC 2 Buah 50.000 100.000 3 Lem Polyacryl 5 Buah 50.000 250.000 4 Gunting 1 Buah 10.000 10.000 5 Cutter 1 Buah 10.000 10.000 6 Gergaji Besi 1 Buah 15.000 15.000 7 Kabel Tunggal Biasa 10 Meter 5.000 50.000 8 DVD Drive 1 Buah 30.000 30.000 9 Mur + Baut 100 Buah 800 80.000

    10 Pipa Paralon 9 Meter 15.000 135.000 11 Accu (Aki) 1 Buah 250.000 250.000 12 Pegas (Spring) 2 Buah 50.000 50.000 13 Akrilik 3 mm 12 Buah 220.000 2.640.000 14 Bola 12 Buah 20.000 240.000 15 Turbin/ Kincir 3 Buah 80.000 240.000 16 Belt 2 Buah 15.000 30.000 17 Roda Gigi 2 Buah 20.000 40.000 18 Alumunium 6 Buah 30.000 180.000 19 Magnet + Kumparan 8 Buah 300.000 2.400.000 20 Komponen Dasar

    Elektronika 2 Set 100.000 200.000

    Sub Total 7.000.000 Peralatan Penunjang

    1 Solenoid DC 2 Buah 140.000 280.000 2 Generator DC 2 Buah 450.000 900.000 3 Timer Analog DC 2 Buah 60.000 120.000 4 Besi Siku 8 Lonjor 35.000 280.000 5 Silinder Kerja Ganda 6 Buah 350.000 2.100.000 6 Tabung Silinder 2 Buah 40.000 80.000 7 Silinder Kerja Tunggal 2 Buah 300.000 600.000

  • 8 Multimeter 1 Buah 80.000 80.000 Sub Total 4.440.000

    Perjalanan 1 Survey 100.000 2 Transportasi 200.000 3 Biaya Ongkos Kirim

    Barang 50.000

    Sub Total 350.000 Lain-lain

    1 Biaya Komunikasi 100.000 2 Internet 2 Paket 50.000 100.000 3 Penggandaan Proposal 3 Buah 20.000 60.000 4 Penggandaan Laporan

    Kemajuan + Akhir 3 Buah 20.000 60.000

    5 Pembuatan Poster 2 Buah 15.000 30.000 Sub Total 350.000

    TOTAL BIAYA 12.340.000

  • Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

    Berikut ini tabel susunan organisasi tim pelaksana dan pembagian tugas dari masing-

    masing anggota kelompok.

    No. Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (Jam/ Minggu) Uraian Tugas

    1 Vebby Arga Pradana

    D3 Metrologi & Instrumentasi

    Instrumentasi 15 Jam/Minggu Mengkoordinir dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan

    2 Herry Rachmad Susanto

    D3 Metrologi & Instrumentasi

    Instrumentasi 10 Jam/Minggu Penanggungjawab presentasi dan pembimbingan dosen

    3 Hafiid Haqqu

    D3 Metrologi & Instrumentasi

    Instrumentasi 10 Jam/Minggu Penanggungjawab pengadaan dan perakitan prototype

    4 Hiroshi Avogusti

    S1 Teknik Fisika

    Instrumentasi 10 Jam/Minggu Penanggungjawab kontrol sistem prototype

    5 Choirun Nisaa Firdausy

    S1 Teknik Fisika

    Instrumentasi 10 Jam/Minggu Penanggungjawab administrasi dan LPJ serta SPJ

  • Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

  • Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan

    Berikut ini gambar keseluruhan dari pembuatan prototype Go-Wave beserta

    penjelasannya.

    Dalam pembuatan prototype Go-Wave ini memiliki 3 komponen penting dalam

    penunjangnya. Komponen pertama yakni mengenai pembuatan gelombang, komponen

    kedua yakni pada sumber pembangkit, dan yang ketiga yakni distribusi kelistrikan pada

    prototype Go-Wave. Dapat dilihat pada gambar diatas merupakan bagian keseluruhan

    dalam pembuatan Go-Wave. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada sub bagian

    berikut.

    1. Bagian pembuatan gelombang Go-Wave

    Pada bagian pembuatan gelombang ini menggunakan kompresor sebagai

    supply penggerak silinder kerja tunggal. Sebelum masuk ke silinder kerja, disana

    juga terdapat timer analog sebagai pengatur waktu pembuatan gelombang dan

    juga terdapat solenoid sebagai pintu masuk udara dari kompresor melewati timer.

    Nantinya timer diatur untuk dalam pembuatan gelombang tiap 5 detik. Silinder

    kerja akan menekan bidang pembuat gelombang yang dibawahnya terdapat pegas

    untuk mengembalikan bidang seperti semula sama halnya pada silinder ketika

    timer dalam keadaan off (solenoid dalam keadaan tertutup).

  • 2. Bagian sumber pembangkit Go-Wave

    (a) (b) (c)

    Pada bagian sumber pembangkity ini ada 3 tipe sumber pembangkit yakni

    (a) menggunakan sistem elektromagnetik (b) menggunakan sistem pneumatik (c)

    menggunakan sistem mekanik.

    a. Pada bagian sistem elektromagnetik ini menggunakan sebuah lilitan/

    kumparan dan magnet untuk menghasilkan medan magnet sebanyak 4

    buah.. Dengan menggerak-gerakkan magnet didekat kumparan (percobaan

    faraday) maka dapat menghasilkan GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi.

    Untuk dapat menggerak-gerakkan tersebut terdapat bola sebagai sensor

    mekanik. Gelombang akan menggerakkan magnet keatas dan kebawah

    sesuai dengan datangnya gelombang. GGL/Arus ini akan dimanfaatkan

    sebagai sumber energi pertama pada prototype Go-Wave.

    b. Pada bagian sistem pneumatik ini menggunakan silinder kerja ganda sebagai

    pemompa udara dari luar untuk diteruskan menuju turbin. Disini kami

    menggunakan 6 buah silinder kerja ganda yang dibagi menjadi 2 banjar

    dimana setiap banjar terdiri dari 3 buah silinder kerja. Banjar pertama

    digunakan untuk menggerakkan turbin dari atas ke bawah sedangkan banjar

    berikutnya digunakan dari bawah keatas, dengan begitu kinerja turbin untuk

    berputar berfungsi secara optimal. Silinder kerja akan bergerak keatas dan

    kebawah dengan menggunakan bola sebagai sensor mekanik mengikuti arus

    gelombang. Kemudian dari turbin nantinya dihubungkan dengan generator

    dengan menggunakan belt untuk nantinya dimanfaatkan sebagai sumber

    energi kedua pada prototype Go-Wave.

    c. Pada bagian sistem mekanik ini cara kerjanya sama seperti mesin pada

    sepeda motor 4 tak. Dalam gerakan keatas dan kebawahnya kami tidak

  • menggunakan bola melainkan menggunakan penampang yang dapat

    bergerak mengikuti arus gelombang dimana penampang tersebut prinsip

    kerjanya seperti injakan mesin jahit. Kemudian gerakan tersebut

    menggerakkan torak dalam silinder keatas dan kebawah dengan begitu

    poros engkol akan berputar satu putaran. Keadaan tersebut terjadi berulang

    kali sehingga dapat memutarkan gerigi yang terdapat pada poros untuk

    nantinya disambungkan dengan generator menggunakan belt dan

    menghasilkan sumber energi listrik ketiga pada prototype Go-Wave.

    3. Distribusi kelistrikan prototype Go-Wave

    Untuk distribusi kelistrikan pada pembuatan prototype Go-Wave ini,

    masing-masing sumber pembangkit akan diseri dan diteruskan menuju Accu (aki)

    dengan tujuan untuk menyimpan daya listrik yang dihasilkan ketiga pembangkit

    tersebut. Untuk melihat berapa tegangan yang dihasilkan dari masing-masing

    sumber pembangkit yakni mengecek dengan menggunakan avometer dan juga

    mengecek keseluruhan tegangan yang dihasilkan dari ketiga sumber pembangkit

    tersebut. Setelah dicek keluaran tegangan total, Go-Wave siap untuk distribusikan

    listrik kerumah-rumah (dalam hal ini menggunakan miniatur berupa maket).