Top Banner
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. B DENGAN GANGGUAN SISTEM VASKULER (VARISES TRUNCAL SINESTRA DAN VARISES RETIKULARIS DEKSTRA) PREOPERASI, INTRAOPERASI DAN POSTOPERASI STRIPIING, LIGASI DAN ESKTRAKSI BOBCOCK DI KAMAR OPERASI LANTAI VI GBPT RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA DISUSUN OLEH SUBHAN NIM 010030170 B 1
38

Varises Truncal Dan Varises Retikularis

Jan 02, 2016

Download

Documents

Hesti Agustina
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN Ny. B DENGAN GANGGUAN SISTEM VASKULER

(VARISES TRUNCAL SINESTRA DAN VARISES RETIKULARIS DEKSTRA)

PREOPERASI, INTRAOPERASI DAN POSTOPERASI

STRIPIING, LIGASI DAN ESKTRAKSI BOBCOCK

DI KAMAR OPERASI LANTAI VI GBPT

RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA

DISUSUN OLEH

SUBHAN

NIM 010030170 B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SURABAYA

2002

1

Page 2: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

VENA VARIKOSA

1. Pengertian

Varises adalah pemanjangan, berkelok-kelok dan pembesaran suatu vena. Vena

varikosa ekstremitas bawah adalah kelainan yang sangat lazim, yang mengenai 15-20

% populasi dewasa (Sabiston 1994). Varises vena adalah distensi, dan bentuk

berlekuk-lekuk dari vena-vena superficial (safena) dari kaki (Engram B., 1999).

Varises tungkai bawah adalah pemanjangan, berkelok-kelok, pembesaran suatu vena

superficial, profunda dan kommmunikan pada titik Dodd (pertengahan paha), Byod

(sebelah medial lutut) dan gastronemicus (tempat keluarnya vana saphena parva)

2. Insiden

a. Riwayat keluarga bisa didapatkan dalam sekitar 15% klien.

b. Kelainan ini lebih sering ditemukan pada wanita (rasio wanita terhadap pria 5:1),

dengan banyak wanita menentukan bahwa saat mulainya varices terlihat dan

simtomatik pada waktu kehamilan.

c. Umur > 37 tahun pada wanita

d. Obesitas > 115% dari BBR (Berat Badan Relatif)

e. Orthostatik (berdiri lama)

3. Klasifikasi

Vena varikosa diklasifikasikan (Sabiston 1994):

a. Vena varikosa primer, merupakan kelainan tersendiri vena superficial ekstremitas

bawah

b. Vena varikosa sekunder, merupakan manifestasi insufisiensi vena profunda dan

disertai dengan beberapa stigmata insufisiensi vena kronis, mencakp edema,

perubahan kulit, dermatitis stasis dan ulserasi.

Manifestasi klilnis (Puruhito, 1995) :

a. varises truncal (stem varicosis)

b. Varises retikularis

c. Varises kapilaris

Gradasi keluhan klinis (Puruhito, 1995) :

a. stadium I : tak menentu

b. stadium II : phleboectasia

c. Stadium III : varises sesungguhnya, reversal blood-flow

d. Stadium IV : ulcus varicosum, kelainan tropic, Kronik vanous Insufisiensi (CVI)

2

Page 3: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

4. Patofisiologi

vena ekstremitas bawah

kehilangan kompetensi katup.

Distensi terus-menerus dan lama

pembesaran dimensi tranversa dan longitudinal

(bertambah volumenya, venoli-venolimakin besar sampai ke vena

cava)

berkelok-keloknya vena subkutis yang khas

pembendungan (vena superfisialis, vena profunda, system

komunikan)

gambaran kosmetik dan simtomatik

3

Factor-faktor predisposisi

kelemahan congenital/tidak

adanya katup

tak kompetensnya vena profunda

terbaliknya aliran dara dari vena

profunda ke superficial

ekspansi volume dan pengaruh

hormone kehamilan, Multipara

efek gravitasi terhadap tekanan

hidrostatik

Pekerjaan yang nmengahruskan

berdiri/duduk dalam waktu lama

tanpa kontrasi oto intermetten

(tekanan ortostatik)

trauma langsung ke katup vena

perforantes.

Keluhan Kosmetik

(perubahan

gambaran tubuh)

Simtomatik :

kelelahan dan

sensaio berat,

kram, tegang

nyeri , odema

Perdarahan

spontan/akibat

trauma

Hiperpigmentasi

Mempunyai katub-

katub intraluminar

(agar darah tidak

kembali kea rah

distal)Faktor yang

memepngaruhi

kelainan system vena

(VIRCHOW) :

kelainan dinding

statis/hambatan

aliran

pembekuan dari

darah

Page 4: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

Vena varikosa

gramde I/II

Terapi konservatif :

1. Obat

venoruton

2. Sklerot

erapi

3. Lokal :

antiphlogistikum/

Zinc Zalf)

Vena varioksa grade III/Ulkus (IV)

Operasi Stripping/ekstraksi babcock

Preoperasi : (kecemasan, ketakutan)

Inoperasi : Perubahan perfusi jaringan, risiko infeksi,

hemorargi,

tromboplebitis

Postoperasi : risiko aspirasi, nyeri, risiko cedera, risiko

hipotermia

Keterangan :

Distensi vena ekstremitas bawah yang berdinding relative tipis secara berlebihan ,

terus-menerus dan lama, menimbulkan pembesaran dimensi tranversa dan longitudinal.

Pembesaran longitudinal mengakibatkan berkelok-keloknya vena subkutis yang khas,

distensi transversa mengakibatkan pembendungan yang terlihat dan dapat dipalpasi

yang bertanggung jawab untuk gambaran kosmetik dan simtomatik. Patofisiologi vena

varikosa adalah kehilangan kompetensi katup.

5. Pemeriksaan klinis (diagnostic)

Pemeriksaan klinis dapat dilakukan dengan :

a. Test trendelenberg

b. Test myer

c. Test perthes

d. Test Doppler

e. Radiologi (Phlebografi, morfometri, phlethysmografi)

6. Terapi Dan Tindakan

6.1 Konservatif, simtomatik dan nonoperatif :

1. Menghindari berdiri dalam waktu yang lama

2. penurunan berat badan dan aktivitas otot seperti berjalan

3. Penggunaan kaos penyokong ringan yang nyaman, Pemasangan stocking elastis

yang pas karena obliterasi vena superficial (vena safena mmana)

4. KOnservatif :

a. Obat Venoruton (Gol hydroxyl Rutoside) 600 mg/hari minimal 2 minggu

4

Page 5: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

b. Skleroterapi (tak dipakai lagi)

c. Lokal antiphlogistikum (Zinc Zalf (Pasta LAssar)

6.2 Operatif :

Terapi bedah :

a. Stripping vena saphena (V. shapena magna, v. saphena psotrior, dan v, saphena

parva) dengan menggunakan alat stripper (vena dikeluarkan)

b. Ligasi VV kommunikans yaitu tempat-tempat di mana diperiksa ada kebocoran,

diikat dan dipotong.

c. Ekstraksi (Babcock) dengan sayatan kecil-kecil vena-vena yang berkelok dicabut

keluar.Ligasi, Stripping dan Ekstraski Babcock.

6.3 KOmbinasi

7. Komplikasi

Komplikasi mencakup :

7.1 Trauma pada nervus safenus dan suralis dengan diserta hiperestesia kulit

7.2 Pembentukan hematoma subkutis dan kadang-kadang stripiing arteri tak sengaja

8. Perawatan paska bedah

8.1 Ekstremitas harus ditinggikan selama 4-6 jam

8.2 Balutan penekan dipasang di kamar operasi seharisnya tetap dipakai selama 4-6

hari, dengan menggunakan balutan elastis (Balutan ACE)

8.3 24-48 jam paska bedah program ambulasi progresif seharusnya dimulai

8.4 KLien diijinkan berjalan beberpa menitper jam, meningkat bertahap tiap hari

dan tetap terlentang dengan ekstremitas ditinggikan, bila sedang berjalan. Berdiri

(tanpa jalan) dan duduk harus dihindari serta

8.5 stocking (stocking antiembolism) yang sesuai dengan kebiasaan harus dipakai

delama beberapa bulan

5

Page 6: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM VASKULER (VENA VARIKOSA)

II. Pengkajian Preoperasi

Pengkajian focus preoperative meliputi :

a. Identitas

Kelainan ini lebih sering ditemukan pada wanita (rasio wanita terhadap pria 5:1),

dengan banyak wanita menentukan bahwa saat mulainya varices terlihat dan

simtomatik pada waktu kehamilan.

b. Alasan masuk rumah sakit

Kosmetik, gejala simtomatik lainnya seperti : kelelahan dan sensasi berat, kram,

nyeri , odema, Perdarahan spontan/akibat trauma dan Hiperpigmentasi

c. Riwayat penyakit

Profokatif, pemanjangan, berkelok-kelok dan pembesaran suatu vena

KUlaitatif, kuantitatif, semakin berat

Regio ekstremitas bawah (kedua kaki)

Severity, sakitnya mengganggu kosmetik dan aktivitas sehari-hari (kelelahan dan

sensasi berat, kram, nyeri , odema)

Time, semakin hari semakin berat dan bertambah besar

d. Riwayat atau factor-faktor resiko :

1. kelemahan congenital/tidak adanya katup

2. Pekerjaan yang nmengharuskan berdiri/duduk dalam waktu lama tanpa kontrasi

otot intermettentrauma langsung ke katup vena perforantes

3. kehamilan atau kelainan hormonal

4. riwayat keluarga dengan varises vena

e. pemenuhan pola kebutuhan sehari-hari :

1. Persepsi

Perawat bertanggung jawab untuk menentukan pemahaman klien tentang infomrasi

(sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan dan kemungkinan

komplikasi), yang kemudian diberitahukan kepada ahli bedah apaakah diperlukan

informasi lebih banyak (Informed consent). Pengalaman pembedahan masa lalu

dapat meningkatkan kenyamanan fisik dan psikis serta mencegah komplikasi.

1

Page 7: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

2. Status nutrisi

Secara langsung mempengaruhi respon pada trauma pembedahan dan anestesi.

Sebelumnya perlu masukan karbohidrat dan protein untuk keseimbangan nitrogen

negative. Puasa perlu dipersiapkan 8 jam sebelum operasi.

3. Status cairan dan elektrolit

Klien dengan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit cendrung mengalami

komplikasi syok, hipotensi, hipoksia dan distritmia baik intraoperasi dan paska

operasi.

4. Status emosi

Respon klien, keluarga dan orang terdekat pada tindakan pembedahan tergantung

pengalaman masa lalu, strategi koping, system pendukung dan tingkat pembedahan.

Kebanyakan klien yang mengantisipasi mengalami pembedahan dengan anssietas

dan ketakutan.Ketidakpastian prosedur pembedahan menimbulkan ansietas, nyeri,

insisi dan imobilisasi.

f. Pemeriksaan fisik

Status lokalis :

1. Dilatasi, lekuk-lekuk vena superfisialis pada kaki

2. Keluhan sakit dangkal, kelelahan, kram, dan kaki berat, khsusnya setelah berdiri

lama

3. pigmentasi kecoklatan pada kulit

4. bengkak, yang secara umum berkurang dengan peninggian tungkai

g. Pemeriksaan diagnostik

1. Venogram menunjukkan lokasi pasti dari varises kedua vena superficial dan

dalam.

2. Test perfthes (klien berdiri sampai vena varikosa tampak dan digambar)

h. Diagnosa keperawatan

1. Praoperasi :

- Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi dan pengalam tentang

operasi infomrasi (sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan

dan kemungkinan komplikasi),

2. Inoperasi :

2

Page 8: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

- Risiko perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan

efek sekunder dari ligasi dan pemotongan vena

- Risiko tinggi infeksi, hemorargi dan tromboplebitis berhubungan

dengan efeks sekunder ligasi dan pemotongan vena

3. Paskaoperasi :

- Risiko terhadap aspirasi berhubungan dengan somnolen dan

peningkatan skeresi sekunder intubasi

- NYeri berhubungan dengan sekunder terhadap erauma pada

jaringan dan saraf

II. perencanaan

1. Praoperasi :

- Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi dan pengalaman tentang

operasi infomrasi (sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan

dan kemungkinan komplikasi),

Tujuan : Cemas berkurang

Kriteria :

- KLien dapat menyatakan rasa cemas dan masalahnya

- Klien tenang dan tidak gelisah

INTERVENSI RASIONAL

1. Ciptakan saling percaya

2. Dorong pengungkapan

masalah atau rasa cemas

3. jawab pertanyaan yang

berhubungan dengan penatalaksanaan

keperawatan dan perawatan medis

4. Selesaikan persiapan

pasien sebelum masuk ke kamar

operasi

5. meminimalkan keributan

di lingkungan

6. Orientasikan pada ruang

operasi (ulangi informasi untuk

memungkinkan penyerapan)

1. Dasar untuk

menemukan dan pemcehan masalah.

2. Perasaan cemas yang

diungkapakan pada orang yang

dipercaya akan memberikan dampak

lega dan merasa aman.

3. Pertanyaan yang

dijawab dan dimengerti akan

mengurangi rasa cemasnya.

4. Persiapan yang matang

dapat menengkan suasana

lingkungan sebelum operasi.

5. Lingkungan rebut

memuat stress.

6. Lingkungan yang

dimengerti akan mendorong

3

Page 9: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

7. Pemantauan psikologis

klien

8. Tunjukkan perhatian dan

sikap mendukung

9. Beri penjelasan singkat

tentang prosedur operasi

10. Beri reinforcement

terhadap pernyataan yang positif dan

mendukung

kenyamanan dan keamanan klien.

7. Tingkat kecemasan

intoleran akan mengganggu

pelaksanaan operasi dan anestesi.

8. Support system

meningkatkan mekanisme koping

klien dalam menghadapi masalah.

9. Penjelasan tentang

informaasi seputar bedah

memberikan informasi yang positif

dan pengalaman persiapan diri

dalam pembedahan.

10. Reinforcement

meberikan dorongan system social

untuk meningkatan koping

mekanisme.

11.

4. Intraoperasi :

- Risiko perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan

efek sekunder dari ligasi dan pemotongan vena

Tujuan : Perfusi jaringan normal/baik

Kriteria :

- Penurunan edema

- Ekstremitas hangat

- Nadi pedalis dapat diraba

INTERVENSI RASIONAL

1. Pantau status neurovaskuler setiap 15

menit

2. Observasi tanda-tanda vital

1. Pencatatan perdarahan selama

operasi < 250 cc, pulsasi nadi

pedalis merupakan data pendukung

tentang perfusi jaringan masih baik.

2. Salah satu tanda penurunan

pefusi jairngan menurun adalah

tensi menurun, suhu akral dingin

4

Page 10: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

3. Balance cairan

4. pantau saturasi oksigen pada jaringan

perifer

dan nadi meningkat.

3. CAiran masuk dan perdarahan

serta output lainnya perlu

diperhiutngkan untuk memenuhi

kebutuhan balance cairan

4. Saturasi oksiegen > 95%

menunjukkan perfusi jaringan

perifer masih baik.

- Risiko tinggi infeksi, hemorargi dan tromboplebitis berhubungan

dengan efeks sekunder ligasi dan pemotongan vena

Tujuan : infeksi tidak terjadi

- perdarahan dirawat

- lapangan operasi bersih

INTERVENSI RASIONAL

1. Persiapan operasi secara

seaseptik dan antiseptic

2. DAsar doek operasi dilandasi

dengan perlak, plastic atau bahan lain

yang kedap air

3. Perwatan darah (kasa

steril/penyedot cairan atau darah)

4. Tambahkan doek diatas doek

yang penuh dengan perdarahan

1. Aseptik merupakan cara untuk

membuat ruang antikontminasi. Dan

alat-alat bersih dan tak

terkontaminasi, sehingga pajangan

infeksi minimal.

2. Darah dan rembsean darah

merupakan media yang paling baik

dalam perkembangan kuman atau

bakteri

3. Darah bekas insisi, lligasi

dibersihkan untuk mencegah

perdarahan yang tercecer,

tromboplebitis.

4. Penambahan doek untuk

mencegah infeksi atau kontaminasi.

5. Paskaoperasi :

- Risiko terhadap aspirasi berhubungan dengan somnolen dan

peningkatan skeresi sekunder intubasi

Tujuan : tidak terjadi aspirasi

Kriteria :

5

Page 11: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

- Jalan nafas lancar

- Tidak ada tanda-tanda syok

- Sekresi tidak ada

- Tanda-tanda vital normal (tensi 130/80, nadi 88 kali/menit, RR 16-

20 kali/menit)

INTERVENSI RASIONAL

1. Atur posisi klien tanpa bantal,

ekstensi dan miring kanan/kiri

2. Kaji ekstubasi jalan nafas dan

aspirasi (muntahan atau lidakh

tertekuk)

3. Observasi Tanda-tanda vital

4. Bersihkan jalan nafas dengan

slem suction

5. Oritentasi klien dengan

menggunakan observasi aldert.

1. Poisis ini untuk meluruskan

jalan nafas sehingga

pemenuhan akan oksigen

terpenuhi dan jalan nafas bersih

dan lancer

2. Lidah tertekuk dan muntahan

dapat menghambat/membuntui

jalan nafas.

3. Hipotensi, dyspneu dan apneu

merupakan tanda terjadinya

syok.

4. Jalan nafas yang penuh dengan

secret peru dihilangkan untuk

jalan nafas spontan paska

ekstubasi.

5. Tingkat perkembangan paska

anestesi dapat dilihat dari

aktivitas, kesadaran, warna,

- Nyeri berhubungan dengan sekunder terhadap trauma pada

jaringan dan saraf bekas operasi stripping

Tujuan : nyeri berkurang

Kriteria :

- Klien tenang dan tidak menyeringai

- Klien mengerti factor penyebabnya seperti yang telah dijelaskan

pada preoperasi

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji jtingkat nyeri 1. NYeri dapat diantisipasi klien

6

Page 12: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

2. Atur posisi yang baik dan

mengenakkan

3. Anjurkan klien nafas panjang

dan dalam

4. Observasi luka paskaoperasi

5. Terapi analgetik

secara individualisme dan

penanganan yan berbeda

2. Posisi kaki lebih tinggi dari

badan 30o dapat mengurangi

peningkatan penekanan pada

jaringan yang rusak sehingga

mengurangi nyeri.

3. Nafas panjang dan dalam

merelaksasi otot yang dioperasi

dan terimobilisasi sehingga

nyeri berkurang

4. Perhatikan stuwing yang

meningkat menghambat suplai

oksigen sehingga nyeri

bertambah.

5. Analgetik merupakan obat anti

nyeri yang bekerja secara

sentral atau perifer/local.

III. Implementasi

Tindakan yang diberikan pada klien preoperasi, intraoperasi dan paska operasi berbeda-

beda sesuai tingkat pengalaman pembedahan masa lalu, umur, jenis operasi serta

koping mekanismenya, sehingga dalam penanganannya dari segi perawatan perlu

dimodifikasi sesuai dengan masalah dan sumber pendukung dan pemecahan masalah.

IV. Evaluasi

Evaluasi ini dalam jangka waktu pendek yang dalam penanganannya dapat berupa

masalah :

a. dapat diatasi

b. Dapat diatasi sebagian

c. Tidak dapat diatasi/tidak berhasil

7

Page 13: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN Ny. B DENGAN GANGGUAN SISTEM VASKULER

(VARISES TRONCAL GRADE III SINESTRA DAN VARISES RETIKULARIS

DEKSTRA)

KAMAR OPERASI LANTAI VI GBPT RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA

I. PENGKAJIAN

A. Identitas

Nama : Ny. B

Umur : 30 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan PAbrik

Alamat : Jl. Kunti RT ½ Ponorogo

B. Keluhan utama

Varises pada kaki sejak 10 tahun yang lalu

C. Riwayat keperawatan :

1. Riwayat penyakit sebelumnya

Belum pernah menderita penyakit serius sehingga perlu opname hanya batuk,

pilek dan panas biasa. Riwayat kehamilan sebelumnya pernah timbul varises

tetapi masih kecil.

2. Riwayat penyakit sekarang

Paliatif, Varises pada kaki kanan dan kiri

Kualitatif dan kuantitatif, kemeng-kemeng dan bertambah besar

Region, pada kaki kanan dan kiri

Severity, apabila berdiri varisesnya bertambah besar, kemeng, odema (-)

Time, keluhan ini mulai sejak 10 tahun yang lalu

3. Riwayat keluarga

- Ibu dari keluarga klien pernah menderita varises kaki setelah melahirkan anak

pertamanya.

- Klien sudah melahirkan anak pertama, selama hamil timbul varises tetapi

masih kecil.

D. Psikososial

1. Body image

1

Page 14: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

Perubahan gambaran tubuh terutama pada kaki kanan dan kiri dengan timbulnya

varises yang kelihatannya kurang indah.

2. Harapan

Klien berharap agar kaki setelah dioperasi indah (kosmetik) dan keluhan sperti

kemeng-kemeng hilang.

3. Spiritual

Agama islam, taat beribadah

E. Observasi dan pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum

Status gizi baik, kesadaran komposmentis, GCS 456, Penampilan terlentang,

2. Review of system

a. Sistem pernafasan,

Pernafasan spontan, Vesikuler, SImetris, Retraksi -/-, Rh -/-, Wh -/-, RR 20

kali/menit, reguler

b. system vaskuler

Tensi 120/70 mmHg, Nadi 88 kali/menit, suhu akral hangat, S1S2 tunggal

normal

c. system persyarafan

Kesadaran komposmentis, orientasi baik.

d. system perkemihan

BAK Lancar.

e. system pencernaan

BU (+) Normal, Puasa (+)

f. system muskoloskletal dan integument

Status lokalis :

Distensi/Dilatasi, lekuk-lekuk vena superfisialis pada kaki kanan dan kiri,

pigmentasi kecoklatan pada kulit

g. system reproduksi

Usia 30 tahun, anak 1.

F. Pemeriksaan penunjang

1. laboratorium

Hb : 12, 5 gr%

HCT : 35

Leukosit : 4.500

Erytrosit : 4.120.000

Diff count : -/-/-/-/55/45/-

2

Page 15: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

LED : 30

Tromb. : 17,1

PPT : 11,7

APTT : 30,6

BUN : 5

Serum kreatinin: 0,85

SGOT : 28

SGPT : 23

2. Radiologi

Thorax PA dbN

3. Test Perthes

Hasil test perthes positif.

3

Page 16: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

G. Analisa data

TGL DATA ETIOLOGI MASALAH

14-01-02

Preoperasi :DATA SUBYEKTIF - KLien

mengatakan bahwa ini yang pengalaman pertama saya unutk menjalani operasi

- Klien mengatakan ini adalah upaya akhir yang harus ditempuh dari berbagai usaha sebelumnya dengan perawatan jalan walaupun timbul perasaan cemas tentang operasi dan kemungkinannya

- Klien pernah diberi penjelasan tentang operasinya di Poli dan ruangan

DATA OBYEKTIF- Klien agak

tegang dan sedikit gelisah saat dilakukan pengkajian di groun (transverum)

- Klien banyak bertanya

- Tensi 120/80, nadi 88 kali/menit

- Rencana operasi stripping dan ekstraksi Babcock pada ronde pertama

Intra operasiDATA SUBYEKTIF- DATA OBYEKTIF- operasi

dilakukan mulai jam 08.00 WIB

- perdarahan samapa dengan jam 10.00 WIB kurang lebih 100 cc

- Insisi di 5 tempat pada kaki kiri dan 5 pada kaki kanan

DATA SUBYEKTIF-DATA OBYEKTIF- operasi

dilakukan mulai jam 08.00 WIB

Situasi kritis pre operatif dan

lingkungan yang baru

Kurang pengetahuan dan informasi tentang

operasi , orientasi lingkungan

Mekanisme koping kurang adekuat

Perasaan cemas dan takut

Operasi stripping, ekstraksi Babcock,

insisi

Perdarahan

Suplai oksigen dan nutrisi kurang adekuat

Perfusi jaringan menurun

Operasi stripping, ekstraksi Babcock,

insisi

Perdarahan

darah terpapar di doek

transfer infeksi lewat darah/biakan baik

utnuk kuman/bakteri

Ansietas ringan

Perfusi jaringan

infeksi

aspirasi

1

Page 17: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

- perdarahan samapa dengan jam 10.00 WIB kurang lebih 100 cc

- Insisi di 5 tempat pada kaki kiri dan 5 pada kaki kanan

- Perdarahan banyak berada diatas doek tempat operasi yang belum dialasi dengan perlak, plastic/bahan kedap air

Paska operasi :DATA SUBYEKTIF-DATA OBYEKTIF- Kesadaran

samnolen- Paska

anestesi (opersi selesai jam 10.20 WIB dengan general anestes)

- Paska ekstubasi

- Pernafasan dibantu dengan maskes 6 liter permenit

- Posisi terlentanmg dengan sedikit ekstensi

DATA SUBYEKTIF- KLien

merintik kesakitan setelah sadar

DATA OBYEKTIF- Paska

operasi stripping, ligasi dan ekstraksi Babcock

- Operasi mulai jam 08.00-10.20 WIB

- Bekas isnsi sebanyak 1o tempat

- Perdarahan minimal ngrembes

infeksi

Paska operasi dengan general anestesi

Kesadaran menurun

aspirasi

Paska operasi

Efek pembiusan masa kerjanya habis

Respon saraf meningkat

nyeri

nyeri

H. Diagnosa keperawatan

2

Page 18: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

1. Praoperasi :

- Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi dan

pengalam tentang operasi infomrasi (sifat operasi, semua pilihan alternative,

hasil yang diperkirakan dan kemungkinan komplikasi),

2. Intraoperasi :

- Risiko perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan

efek sekunder dari ligasi dan pemotongan vena

- Risiko tinggi infeksi, hemorargi dan tromboplebitis berhubungan

dengan efeks sekunder ligasi dan pemotongan vena

3. Paskaoperasi :

- Risiko terhadap aspirasi berhubungan dengan somnolen dan

peningkatan skeresi sekunder intubasi

- NYeri berhubungan dengan sekunder terhadap erauma pada

jaringan dan saraf

II. PERENCANAAN

1. Praoperasi :

- Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi dan pengalam tentang

operasi infomrasi (sifat operasi, semua pilihan alternative, hasil yang diperkirakan

dan kemungkinan komplikasi),

Tujuan : Cemas berkurang

Kriteria :

- KLien dapat menyatakan rasa cemas dan masalahnya

- Klien tenang dan tidak gelisah

- Tanda-tanda vital dalam batas normal

INTERVENSI RASIONAL

1. Ciptakan saling percaya

2. Dorong pengungkapan masalah atau

rasa cemas

3. jawab pertanyaan yang berhubungan

dengan penatalaksanaan

keperawatan dan perawatan medis

4. Selesaikan persiapan pasien sebelum

1. Dasar untuk menemukan dan

pemcehan masalah.

2. Perasaan cemas yang

diungkapakan pada orang yang

dipercaya akan memberikan

dampak lega dan merasa aman.

3. Pertanyaan yang dijawab dan

dimengerti akan mengurangi

rasa cemasnya.

3

Page 19: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

masuk ke kamar operasi

5. meminimalkan keributan di

lingkungan

6. Orientasikan pada ruang operasi

(ulangi informasi untuk

memungkinkan penyerapan) :

- orietnasi

ruangan

- orientasi

personil operasi

- oritentasi

prosedur operasi

7. Pemantauan psikologis klien

8. Tunjukkan perhatian dan sikap

mendukung

9. Beri penjelasan singkat tentang

prosedur operasi

10. Beri reinforcement terhadap

pernyataan yang positif dan

mendukung

4. Persiapan yang matang dapat

menengkan suasana lingkungan

sebelum operasi.

5. Lingkungan rebut memuat

stress.

6. Lingkungan yang dimengerti

akan mendorong kenyamanan

dan keamanan klien.

7. Tingkat kecemasan intoleran

akan mengganggu pelaksanaan

operasi dan anestesi.

8. Support system meningkatkan

mekanisme koping klien dalam

menghadapi masalah.

9. Penjelasan tentang informaasi

seputar bedah memberikan

informasi yang positif dan

pengalaman persiapan diri

dalam pembedahan.

10. Reinforcement meberikan

dorongan system social untuk

meningkatan koping

mekanisme.

2. Intraoperasi :

a. Risiko perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan efek

sekunder dari ligasi dan pemotongan vena

Tujuan : Perfusi jaringan normal/baik

Kriteria :

- Penurunan edema

- Ekstremitas hangat

- Nadi pedalis dapat diraba

4

Page 20: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

INTERVENSI RASIONAL

1. Pantau status neurovaskuler

setiap 15 menit

2. Observasi tanda-tanda vital tiap

15 menit

3. Balance cairan

5. pantau saturasi oksigen pada

jaringan perifer

1. Pencatatan perdarahan selama

operasi < 250 cc, pulsasi nadi

pedalis merupakan data pendukung

tentang perfusi jaringan masih baik.

2. Salah satu tanda penurunan

pefusi jairngan menurun adalah

tensi menurun, suhu akral dingin

dan nadi meningkat.

3. CAiran masuk dan perdarahan

serta output lainnya perlu

diperhiutngkan untuk memenuhi

kebutuhan balance cairan

4. Saturasi oksiegen > 95%

menunjukkan perfusi jaringan

perifer masih baik.

b. Risiko tinggi infeksi, hemorargi dan tromboplebitis berhubungan dengan

efeks sekunder ligasi dan pemotongan vena

Tujuan : infeksi tidak terjadi

Kriteria :

- perdarahan dirawat

- Lapangan operasi bersih

- Infeksi nosokomial atau kontaminasi tidak terjadi

INTERVENSI RASIONAL

1. Persiapan operasi secara

seaseptik dan antiseptic

2. DAsar doek operasi dilandasi

dengan perlak, plastic atau bahan

lain yang kedap air

3. Perwatan darah (kasa

steril/penyedot cairan atau darah)

1. Aseptik merupakan cara untuk

membuat ruang antikontminasi.

Dan alat-alat bersih dan tak

terkontaminasi, sehingga pajangan

infeksi minimal.

2. Darah dan rembsean darah

merupakan media yang paling baik

dalam perkembangan kuman atau

bakteri

3. Darah bekas insisi, lligasi

5

Page 21: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

4. Tambahkan doek diatas doek

yang penuh dengan perdarahan

dibersihkan untuk mencegah

perdarahan yang tercecer,

tromboplebitis.

4. Penambahan doek untuk mencegah

infeksi atau kontaminasi.

4. Paskaoperasi :

a. Risiko terhadap aspirasi berhubungan dengan somnolen dan peningkatan

skeresi sekunder intubasi

Tujuan : tidak terjadi aspirasi

Kriteria :

- Jalan nafas lancer

- Tidak ada tanda-tanda syok

- Sekresi tidak ada

- Tanda-tanda vital normal (tensi 130/80 mmHg, nadi 88 kali/menit,

RR 16-20 kali/menit)

INTERVENSI RASIONAL

1. Atur posisi klien tanpa bantal,

ekstensi dan miring kanan/kiri

2. Kaji ekstubasi jalan nafas dan

aspirasi (muntahan atau lidakh

tertekuk)

3. Observasi Tanda-tanda vital

4. Bersihkan jalan nafas dengan slem

suction

5. Oritentasi klien dengan

menggunakan observasi aldert.

1. Poisis ini untuk meluruskan jalan

nafas sehingga pemenuhan akan

oksigen terpenuhi dan jalan nafas

bersih dan lancer

2. Lidah tertekuk dan muntahan dapat

menghambat/membuntui jalan

nafas.

3. Hipotensi, dyspneu dan apneu

merupakan tanda terjadinya syok.

4. Jalan nafas yang penuh

dengan secret peru dihilangkan

untuk jalan nafas spontan paska

ekstubasi.

5. Tingkat perkembangan paska

anestesi dapat dilihat dari aktivitas,

kesadaran, warna,

6

Page 22: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

b. Nyeri berhubungan dengan sekunder terhadap trauma pada jaringan dan saraf

bekas operasi stripping

Tujuan : nyeri berkurang

Kriteria :

- Klien tenang dan tidak menyeringai

- Klien mengerti factor penyebabnya seperti yang telah dijelaskan

pada preoperasi

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji jtingkat nyeri

2. Atur posisi yang baik dan

mengenakkan

3. Anjurkan klien nafas panjang dan

dalam

4. Observasi luka paskaoperasi

5. Terapi analgetik

1. Nyeri dapat diantisipasi klien

secara individualisme dan

penanganan yan berbeda

2. Posisi kaki lebih tinggi dari

badan 30o dapat mengurangi

peningkatan penekanan pada

jaringan yang rusak sehingga

mengurangi nyeri.

3. Nafas panjang dan dalam

merelaksasi otot yang dioperasi

dan terimobilisasi sehingga nyeri

berkurang

4. Perhatikan stuwing yang

meningkat menghambat suplai

oksigen sehingga nyeri bertambah.

5. Analgetik merupakan obat anti

nyeri yang bekerja secara sentral

atau perifer/local.

III. IMPLEMENTASI

TGL/

JAM

DX IMPLEMENTASI TTD

14-

01-

2002

1 Preoperasi :

1. Menciptakan komunikasi terapeutik antara perawat-klien dan

hubungan saling percaya, menguatkan kontrak dalam membantu

7

Page 23: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

2

klien selama sebelum, selama dan setelah operasi

2. Memberi kesempatan dan mendorong kien untuk

mengungkapkan masalah atau rasa cemas sehuungan dengan

akan dilakukannya operasi

3. Memberi jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan

penatalaksanaan keperawatan dan perawatan medis dalam

persiapan preoperasi dan tindakannya (seperti pemasangan

infuse NS 20 tetes/menit, premedikasi (suntikan sebelum masuk

kamar operasi): - Dormicum 5 mg, atropine sulfat dan morfin

sesuai dengan anjuran/instruksi dokter anestesi)

4. Menyelesaikan persiapan pasien sebelum masuk ke kamar

operasi di ground :

- Informent concent dan tanda tangan

persetujuan

- Mengganti baju dengan baju OK GBPT

beserta selimutnya

- Memindahkan klien dari berangkart ruangan

ke berangkart OK

- Membawa klien ke lantai VI untuk

persiapan lebih lanjut

5. Meminimalkan keributan di lingkungan dengan membatasi

keluarga yang mengantarkan

6. Melakukan orientasikan klien pada ruang operasi (ulangi

informasi untuk memungkinkan penyerapan) :

- orientasi ruangan

- orientasi personil operasi (Operator,

pembantu operator, dokter anestesi (pembiusan) pemegang

alat, perlengkapan yang merupakan satu tim)

- oritentasi prosedur operasi (sebelum masuk

perlu disuntikkan suntikan praoperasi, masuk kamar dibius

dan dilakukan operasi seprti yang telah dijelaskan diawal)

- Pemantauan psikologis klien (memantapkan

kesiapna klien)

6. Menunjukkan perhatian dan sikap mendukung dalam

pelaksanaan operasi sampai berakhir

7. Memberi penjelasan singkat tentang prosedur operasi dan

memberi reward terhadap pernyataan positif dan kesanggupan

8

Page 24: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

3

dan ketabahan dalam menghadapi operasi nantinya.

Intraoperasi :

a. Perfusi jaringan

1. Memantau status neurovaskuler setiap 15 menit dengan melihat

hasil sandapan monitor tensi 110/70 mmHg, nadi 76 kali/menit,

saturasi oksigen 100 %

2. Memonitor balance cairan dengan mengobservasi pemberian

infuse NS 2 flesh dengan perdarahan yang terjadi selama

operasi.

b. Risiko infeksi

1. Mempersiapkan kamar operasi secara aseptic dan instrument

secara antiseptic (steril) sesuai dengan tempat dan keperluannya.

2. Melakukan perawatan luka dengan kasa steril/depress dan

penyedot darah (kasa steril/penyedot cairan atau darah)

3. Menambahkan doek diatas doek yang penuh dengan perdarahan

Paska operasi

a. Risiko aspirasi

1. Mengkaji tingkat kesiapan klien paska ekstubasi dan

mengobservasi lidah jatuh atau muntahan

2. Mengobservasi tanda-tanda vital RR 16 kali/menit

3. Mengatur posisi klien dengan posisi terlentang dengan

ekstensi (Chint lif)/jaw trust

4. Mengkaji jalan nafas dan bebaskan jalan nafas dari secret

dengan slem suction

5. Mengantarkan klien ke RR lantai 3

6. Mengatur posisi klien tanpa bantal, ekstensi dan miring

kanan/kiri

7. Mengobservasi skor pemulihan paska anestesi (Aldrete :

9

Page 25: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

warna , pernafasan, sirkulasi, kesadaran, dan aktivitas)

b. Nyeri.

1. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien

2. Mengatur posisi klien dengan kaki lebih tinggi dari badan

sebesar 30 o

3. Menganjurkan klien untuk latihan nafas dalam dan panjang

4. Mengobservasi kondisi sekitar luka operasi observasi tanda

pulsasi, parese

5. Melakukan kolaborasi dalam pemeberian analgetik (toradol 10

mg Iv)

IV EVALUASI

TANGGAL/

JAM

DX EVALUASI

14-O1-02

jam 07.20

Jam 10.20

1

2a

S

Klien mengatakan saya harus pasrah karena ini jalan satu-satunya

untuk memnuhi harapan saya agar kaki saya cantik kembali

Klien sudah berdoa dan mendapatkan support dari suami dan

keluarganya

Klien mengatakan apa yang akan dilakukan selama operasi saya

pasrah dan percaya akan kerja dari tim operasinya

O

Klien dengan tenang mengatakan pernyataan tersebut

A

Masalah sudah teratasi

S

O

SUhu akral masih hangat, tensi 109/76 mmHg, nadi 76 x/mnt, RR

16 kali/menit

Perdarahan minimal 150 cc sampai operasi selesai jam 10.20 WIB

A.

10

Page 26: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

2b

3a

3b

Masalah tak terjadi

S

O

Perdarahan di rawat

Doek yang berlumur darah ditambah yang bersih

A.

Masalah tak terjadi

S

Klien menjawab respon dari perawat walaupun dengan kata yang

belum jelas

O

Kesdaran menurun

Samnolen

Paska anestesi 20 menit paska operasi

Penilaian pemulihan (Aldrtete) warna 2, pernafasan 2, sirkulasi 2,

kesadaran 1, aktivitas 1= 8

Tidak muntah, pernafasan spontan, jalan nafas bersih

AMasalah tak terjadi

S

Klien mengeluh nyeri tetapi tidak terlalu sakit

O

Masa pembiusan sudah mulai berkurang

A

Masalah belum tertasi sebagian

P

Lanjutkan

I

Mengatur posisi kaki lebih tinggi dari badan 30o

Injeksi toradol 10 mg/IV

11

Page 27: Varises Truncal Dan Varises Retikularis

DAFTAR PUSTAKA

Carpenitto. LJ, 2001,. Keperawatan Rencana Asuhan Keperawatan, pedoman unutuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Keperawatan EGC. Jakarta

Doengoes, Marlyn E Et.al. 2000. Diagnostik. EGC. Jakarta

Donna, 1995. Medical Surgical Nursing. WB Saunders

Engram B. 1999. RencanaASUhan KEperawatan Medikal BEdah, EGC. Jakarta.

Long.C,B, 1996. Perawatan Medikal Bedah; Suatu pendekatan Proses Keperawatan vol. 3.

IAPK. BAndung

Mansjoer A. 1999. Kapita Slekta Jilid 2. FKUI. Jakarta

Purohito.------.Beberapa ASpek dari Varises Tungkai dan cara-cara Pengobatannya.

FKUA. Surabaya – Indonesia

Sabiston, 1994. Buku Ajar Bedah Bagian 2. EGC. Jakarta

1