Top Banner
• 1304015 Anita • 1304015078 Astie Afriani • 1304015 Astry Setya Rahayu • 1304015 Fara dila • 1304015316 Mia Zulita • 1304015460 Rostuti • 1304015558 Yohana Fransiska Zerlinda 3J
21

VAKSIN DI INDONESIA

Jul 16, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: VAKSIN DI INDONESIA

• 1304015

Anita

• 1304015078

Astie Afriani

• 1304015

Astry Setya Rahayu

• 1304015

Fara dila

• 1304015316

Mia Zulita

• 1304015460

Rostuti

• 1304015558

Yohana Fransiska Zerlinda

3J

Page 2: VAKSIN DI INDONESIA

PENDAHULUAN

•Upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalanseseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehinggadapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi darimikroorganisme

IMUNISASI

•Sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampumenimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusiaterhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah ataumengurangi pengaruh infeksi oleh organisme

•Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistemimunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifiksehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakityang dapat dicegah dengan vaksin.

VAKSIN

Page 3: VAKSIN DI INDONESIA

MANFAAT VAKSIN

Dalam hal penyakit, lebih bijaksana untuk mencegah dari pada

mengobati.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan vaksinasi. Vaksinasi sangat

membantu untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi yang menular baik karena

virus atau bakteri, misalnya polio, campak, dll.

Melalui vaksinasi, anak-anak mengembangkan kekebalan tubuh

terhadap penyakit yang mestinya bisa dicegah

Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama,

yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.

Page 4: VAKSIN DI INDONESIA

Selama vaksinasi, vaksin yang mengandung virus, bakteri atau

organisme lain yang telah mati atau dilemahkan disuntikkan ke dalam

tubuh.

Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan sekunder penyakit

infeksi, yaitu dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh guna peningkatan

pada paparan penyakit di kemudian hari.

Vaksin kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk

memproduksi antibodi untuk melawan organisme tersebut. Lain waktu

saat organisme tersebut kembali menyerang tubuh, antibodi dari sistem

kekebalan akan menyerang dan akan menghentikan infeksi.

CARA KERJA VAKSIN

Page 5: VAKSIN DI INDONESIA

Dengan masuknya antigen tersebut agartubuh memiliki kekebalan spesifikterhadap penyakit tertentu

ANTIGEN ini dpt merupakan bakteri/virus

yg dilemahkan.

Setiap bakteri/virus punya antigen yg

KHAS tubuh akan ingat Saat ada yg

menyerang, tubuh sudah kenal.

Dimusnahkan sebelum jd penyakit

Page 6: VAKSIN DI INDONESIA

Live Attenuated Vaccine

(Kuman yang hidup dilemahkan)

Inactivated Vaccine (Killed Vaccine)

Vaksin Toksoid

Vaksin Acellular dan Subunit

1

2

3

4

TYPE VAKSIN

Page 7: VAKSIN DI INDONESIA

Live Attenuated Vaccine

(Kuman yang Hidup dilemahkan)1

Vaksin yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya

virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun

masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah.

Contoh : Vaksin Polio, Vaksin TBC, Vaksin Demam Tifoid, Vaksin Campak.

Inactivated Vaccine (Killed Vaccine)2

Vaksin inactivated dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau virus dalam

media pembiakan (persemaian), kemudian dibuat tidak aktif (inactivated) dengan

penanaman bahan kimia (biasanya formalin)

Contoh : Vaksin Influenza

Page 8: VAKSIN DI INDONESIA

Vaksin Toksoid3

Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan

memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah. Bahan bersifat imunogenik yang

dibuat dari toksin kuman. Hasil pembuatan bahan toksoid yang jadi disebut sebagai

natural fluid plain toxoid yang mampu merangsang terbentuknya antibodi antitoksin.

Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu tahun.

Contoh :Vaksin Difteri dan Tetanus

Vaksin Acellular dan Subunit4

Vaksin sub-unit yang inactivated dengan bentuknya yang unik terdiri atas rantai

panjang molekul-molekul gula yang membentuk permukaan kapsul bakteri

tertentu.

Contoh: Vaksin Hepatitis B, Vaksin Hemofilus Influenza tipe b (Hib)

Page 9: VAKSIN DI INDONESIA

Tetanus

Pertusis

Hepatitis B

PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN VAKSIN

Polio

Campak

Difteri

Page 10: VAKSIN DI INDONESIA

VAKSIN DI INDONESIABerdasarkan Data Ikatan Dokter Indonesia

Page 11: VAKSIN DI INDONESIA

BCG

JENIS IMUNISASI YANG WAJIB PADA ANAK

DPT

Polio

Campak

Hepatitis B

Page 12: VAKSIN DI INDONESIA

0-7 hr

9 Bulan

-Hepatitis B-Polio 1

-Hepatitis B

-Polio 2-BCG

-BCG

-DPT-Polio 2

CAMPAK

1 Bulan

2 Bulan

3 Bulan

4 Bulan

IMUNISASI DASAR LENGKAP

Page 13: VAKSIN DI INDONESIA

24 Bulan

Imunisasi lanjutan-DPT-Polio

SEKOLAH DASAR

-Tetanus-Diptheria

18 Bulan

Page 14: VAKSIN DI INDONESIA

Vaksin BCG Kering1

1. DESKRIPSIImunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang

bisa menimbulkan kematian atau kecacatan.

Vaksin ini adalah vaksin bentuk beku kering yang mengandung Mycobacterium bovis

hidup yang sudah dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin = BCG).

2. INDIKASIMenimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC)

3. CARA PEMBERIANCara pemberiannya melalui suntikan. Sebelum disuntikan, vaksin BCG harus dilarutkan

terlebih dahulu. Dosis 0,05 cc untuk bayi dan 0,1 cc untuk anak dan orang dewasa.

Imunisasi BCG dilakukan pada bayi usia 0-2 bulan, akan tetapi biasanya diberikan pada

bayi umur 2 atau 3 bulan. disuntikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas.

Disuntikan ke dalam lapisan kulit dengan penyerapan pelan-pelan. Dalam memberikan

suntikan intrakutan, agar dapat dilakukan dengan tepat, harus menggunakan jarum pendek

yang sangat halus (10 mm, ukuran 26) .

Page 15: VAKSIN DI INDONESIA

5. EFEK SAMPINGSetelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak seperti pada imunisasi dengan

vaksin lain. Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam. Setelah 1-2 minggu diberikan

imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan

Page 16: VAKSIN DI INDONESIA

Vaksin DPT2

1. DESKRIPSIImunisasi DPT untuk mencegah 3 penyakit, yaitu Difteri, Pertusis dan Tetanus.

a. Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria.

Difteri disebabkan oleh bakteri yang ditemukan di mulut, tenggorokan dan hidung.

Difteri menyebabkan selaput tumbuh disekitar bagian dalam tenggorokan. Selaput

tersebut dapat menyebabkan kesusahan menelan, bernapas, dan bahkan bisa

mengakibatkan mati lemas. Bakteri menghasilkan racun yang dapat menyebar keseluruh

tubuh dan menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti kelumpuhan dan gagal

jantung.

b. Pertusis, merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Bordetella Perussis.

Batuk bisa mencapai 1-3 bulan. Batuk rejan adalah penyakit yang menyerang saluran

udara dan pernapasan dan sangat mudah menular. Penyakit ini menyebabkan serangan

batuk parah yang berkepanjangan. Diantara serangan batuk ini, anak akan megap-megap

untuk bernapas.

c. Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Clostridium tetani.

Kuman ini bersifat anaerob, sehingga dapat hidup pada lingkungan. Tetanus dapat

menyerang bayi, anak-anak bahkan orang dewasa. Pada bayi penularan disebabkan

karena pemotongan tali pusar tanpa alat yang steril atau dengan cara tradisional dimana

alat pemotong dibubuhi ramuan tradisional yang terkontaminasi spora kuman tetanus.

Page 17: VAKSIN DI INDONESIA

2. INDIKASIUntuk Imunisasi secara simultan terhadap difteri, tetanus dan batuk rejan

3. CARA PEMBERIAN•Vaksin harus dikocok dulu untuk menghomogenkan suspensi.

•Vaksin harus disuntikkan secara intramuskuler atau secara subkutan yang dalam.Bagiananterolateral paha atas merupakan bagian yang direkomendasikan untuk tempatpenyuntikkan

•Suntikan diberika pada paha tengah luar atau subkutan dalam dengan dosis 0,5 cc.Imunisasi dasar diberikan 2-3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan jarak waktu antara2 penyuntikan 4-6 minggu.

4. EFEK SAMPINGPemberian imunisasi DPT memberikan efek samping ringan dan berat, efek ringan seperti

terjadi pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan dan demam

Page 18: VAKSIN DI INDONESIA

Vaksin Polio3

1. DESKRIPSIImunisasi Polio untuk mencegah serangan virus polio yang dapat menyebabkan

kelumpuhan. • Imunisasi polio ada 2 macam :

a. Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus polio yang telahdimatikan dan diberikan melalui suntikan.

b. Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telahdilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan.

• Polio atau lengkapnya poliomelitis adalah suatu penyakit radang yang menyerang sarafdan dapat menyebabkan lumpuh pada kedua kaki.Walaupun dapat sembuh, penderitaakan pincang seumur hidup karena virus ini membuat otot-otot lumpuh dan tetap kecil.

2. INDIKASI• Imunisasi kekebalan terhadap poliomyelitis ntuk melindungi dari penyakit polio yang

menyebabkan kelumpuhan

Page 19: VAKSIN DI INDONESIA

3. CARA PEMBERIAN•Vaksin polio harus diberikan secara oral sebanyak 2 tetes langsung ke dalam mulutmelalui pipet

• Jangka waktu 0 sampai 5 bulan

• Jarak 1 bulan

4. EFEK SAMPINGPada umunya tidak terdapat efek samping.

Page 20: VAKSIN DI INDONESIA

Vaksin Campak4

1. DESKRIPSIImunisasi Campak untuk mencegah radang paru, diare, dan radang otak karena virus

campak. Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Infeksidisebarkan lewat udara (airborne)

2. INDIKASIMendapat kekebalan terhadap penyakit campak secar aktif.

3. CARA PEMBERIANPemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat dilakukan pada umur 9-11

bulan, dengan dosis 0,5 CC. Sebelum disuntikan, vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan

dengan pelarut steril yang telah tersedia yang derisi 5 ml cairan pelarut. Kemudian suntikan

diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan.

4. EFEK SAMPINGDapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi8-12 hari setelah vaksinasi.

Page 21: VAKSIN DI INDONESIA

Vaksin Hepatitis-B5

1. DESKRIPSIImunisasi Hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan

merusak hati, bila berlangsung sampai dewasa dapat menjadi kanker hati. Virus itu

menyerang hati dan merusak organ tubuh secara tidak langsung melalui gangguan sistem.

2. INDIKASIUntuk imunisasi aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus lain seperti virus

Hepatisis A, Hepatisis C atau virus lain yang diketahui dapat menginfeksi hati

3. CARA PEMBERIAN•Vaksin Hepatisis B disuntikkan secara intramuskuler

•Dosis untuk dewasa (≥ 10 tahun) 1,0 ml. Sedangkan dosis untuk bayi/anak (<10 tahun) 0,5ml. Pada Anak/Dewasa > 1 tahun sebaiknya disuntikkan, sedangkan pada bayi sebaiknya padapaha

•Vaksin harus dikocok dahulu sebelum digunakan.

4. EFEK SAMPINGReaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan.

Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.