47 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Sejarah Taman Margsatwa Ragunan Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September 1864 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama “Planten en Dierentuin” dan pertama kali dikelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia). Taman ini berdiri di atas lahan seluas 10 ha di Jalan Cikini Raya No 73 yang dihibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama di Indonesia (Pudjiwati dan Gumay, 2011). Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 namanya diubah menjadi Kebun Binatang Cikini. Selanjutnya dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok lagi sebagai lokasi Kebun Binatang Cikini sehingga pada tahun 1964 Gubernur DKI Jakarta Dr. Soemarno membentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang untuk memindahkan dari Jl. Cikini Raya No 73 ke Pasar Minggu Jakarta Selatan yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W. Umboh. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 ha di Ragunan, Pasar Minggu. Kepindahan Kebun Binatang Cikini ke Ragunan membawa lebih dari 450 ekor satwa yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun Binatang Cikini (Pudjiwati dan Gumay, 2011). Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi pada tanggal 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta Mayor Jenderal Ali Sadikin dengan nama Taman Margasatwa Ragunan. Pada tahun 1974 Taman Margasatwa Ragunan dipimpin oleh Benjamin Galstaun direktur pertama saat itu. Pada tahun 1982 berubah kembali namanya Kebun Binatang Ragunan. Kemudian pada tahun 1983 berubah
20
Embed
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Sejarah Taman … · Perpindahan lokasi kebun binatang dari Cikini ke lokasi saat ini ... Sebagai salah satu kebun binatang terbesar di Indonesia,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
47
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
5.1 Sejarah Taman Margsatwa Ragunan
Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September 1864 di
Batavia (kini Jakarta) dengan nama “Planten en Dierentuin” dan pertama kali
dikelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture
Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia). Taman ini berdiri di atas lahan
seluas 10 ha di Jalan Cikini Raya No 73 yang dihibahkan oleh Raden Saleh,
pelukis ternama di Indonesia (Pudjiwati dan Gumay, 2011).
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 namanya diubah menjadi
Kebun Binatang Cikini. Selanjutnya dengan perkembangan Jakarta, Cikini
menjadi tidak cocok lagi sebagai lokasi Kebun Binatang Cikini sehingga pada
tahun 1964 Gubernur DKI Jakarta Dr. Soemarno membentuk Badan Persiapan
Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang untuk memindahkan dari Jl. Cikini
Raya No 73 ke Pasar Minggu Jakarta Selatan yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W.
Umboh. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 ha di Ragunan,
Pasar Minggu. Kepindahan Kebun Binatang Cikini ke Ragunan membawa lebih
dari 450 ekor satwa yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun Binatang
Cikini (Pudjiwati dan Gumay, 2011).
Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi pada tanggal 22 Juni 1966
oleh Gubernur DKI Jakarta Mayor Jenderal Ali Sadikin dengan nama Taman
Margasatwa Ragunan. Pada tahun 1974 Taman Margasatwa Ragunan dipimpin
oleh Benjamin Galstaun direktur pertama saat itu. Pada tahun 1982 berubah
kembali namanya Kebun Binatang Ragunan. Kemudian pada tahun 1983 berubah
48
namanya menjadi Badan Pengelola Kebun Binatang Ragunan. Pada tahun 2001
berubah lagi menjadi Kantor Taman Margasatwa Ragunan dan pada tahun 2009
berubah menjadi UPT (Unit Pelayanan Teknis) Taman Margasatwa Ragunan.
Terakhir, pada tahun 2010 namanya berubah dari UPT menjadi BLUD (Pudjiwati
dan Gumay, 2011).
5.2 Karakteristik Kawasan Taman Margasatwa Ragunan
Taman Margasatwa Ragunan terletak di Jalan Harsono RM No. 1
Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan sekitar 20 km dari
pusat kota Jakarta. Secara geografis TMR terletak pada 1040 48
1 BT dan 106
0 15
1
LS. Secara Administratif TMR berada di kelurahan Ragunan, TMR memiliki
empat pintu masuk, yaitu: Pintu Utara, Pintu Selatan, Pintu Barat, dan Pintu
Timur. Pintu Utara berbatasan dengan Jalan Harsono RM Kelurahan Ragunan,
Pintu Selatan berbatasan dengan Jalan Sagu Kelurahan Jagakarsa, Pintu Barat
berbatasan dengan Jalan Margasatwa Barat Ragunan, dan Pintu Timur berbatasan
dengan Jalan Jatipadang Kelurahan Kebagusan.
Perpindahan lokasi kebun binatang dari Cikini ke lokasi saat ini sangat
sesuai karena daerah Ragunan di Jakarta Selatan berada di ketinggian 50 m di atas
permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2300 mm, bersuhu 27oC, dan
memiliki kelembapan udara 60%. Taman Margasatwa Ragunan berdiri di atas
tanah latosol merah seluas 147 ha.
5.3 Fungsi Taman Margasatwa Ragunan
Keberadaan Taman Margasatwa Ragunan sebagai salah satu obyek wisata
yang banyak diminati wisatawan memiliki berbagai fungsi dalam proses
49
pembangunan dan pengembangan wisata. Adapun fungsi TMR sendiri antara lain:
sebagai sarana konservasi, edukasi, penelitian, dan rekreasi alam.
5.3.1 Konservasi
TMR berfungsi sebagai sarana konservasi yang melestarikan fauna dan flora.
Fauna yang ada di TMR terdiri dari 69 jenis kelas mamalia, 101 kelas aves, 34
jenis kelas reptilian, dan 16 jenis kelas pisces. Jumlah keseluruhan jenis satwa ada
220 species dengan jumlah koleksi mencapai kurang lebih 2101 ekor satwa
(spesimen). Beberapa contoh satwa endemik dan langka yang berhasil
dikembangbiakkan di TMR yaitu: orang utan, owa jawa, komodo, harimau
sumatera, babirusa dan lain-lain. Selain fauna atau satwa, flora yang ada di TMR
terdiri dari 171 jenis tumbuhan dari seluruh Tanah Air yang langka dengan jumlah
mencapai 15.389 pohon (spesimen). Fungsi Flora adalah sebagai paru-paru kota
karena tumbuhan dapat menghasilkan oksigen dan mereduksi gas-gas karbon dari
proses pembakaran dan aktivitas lainnya. Selain itu tanaman atau hutan kota di
areal TMR mampu mengefektifkan proses peresapan air tanah sebagai cadangan
air untuk kebutuhan hidup manusia (Pudjiwati dan Gumay, 2011).
5.3.2 Edukasi
Taman Margasatwa Ragunan memberikan sarana pendidikan tentang
satwa kepada pengunjung. Pihak pengelola menyediakan pelayanan berupa
pemandu wisata, pemutaran film dokumenter tentang satwa, perpustakaan yang
nyaman dan relatif lengkap serta kegiatan pendidikan lain dengan suasana yang
dikemas dalam suasana alam.
50
5.3.3 Penelitian
Sebagai salah satu kebun binatang terbesar di Indonesia, TMR juga
menjadi salah satu pusat penelitian satwa-satwa langka yang ada di Indonesia.
Para peneliti, pelajar, mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri melakukan
observasi tentang perilaku satwa, reproduksi, pakan, dan sebagainya sebagai
bahan untuk kajian ilmiah.
5.3.4 Rekreasi Alam
Taman Margasatwa Ragunan merupakan wisata yang bernuansa alam,
menjadi salah satu daya tarik tersendiri karena selain udara yang masih bersih
dengan rimbunnya pepohonan yang ada juga dapat menikmati keelokan satwa
yang sangat eksotis.
5.4 Daya Tarik Wisata
Taman Margasatwa Ragunan memiliki berbagai macam daya tarik wisata
selain koleksi satwanya diantaranya: Taman Satwa Anak, Pusat Primata
Schmutzer, Rakit Wisata, Taman Perahu Angsa, Pentas Satwa, Gajah Tunggang,
Kuda Tunggang, Unta Tunggang, Kereta Keliling, Kuda Bendi, Arena Bermain
anak-anak, dan Penyewaan Sepeda.
Pengunjung dapat menikmati berbagai macam daya tarik wisata yang
disediakan oleh pihak TMR dengan mengeluarkan biaya tambahan. Penyediaan
berbagai macam daya tarik wisata diharapkan pengunjung tidak bosan dan
menambah sarana hiburan mereka.
5.5 Sarana Prasarana dan Aksesibilitas
Sarana dan prasarana yang disediakan pihak pengelola TMR dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan wisata. Adapun sarana yang dimilki TMR antara lain:
51
Lahan Parkir, Loket Tiket, Toilet, Halte, Tempat duduk, Tempat Sampah,
Mushola, Telepon umum, ATM, Pusat Informasi, dan Ruang Pertemuan. Selain
sarana, prasarana yang ada TMR yaitu: jalan raya, terminal, halte transjakarta,
angkutan umum, dan fasilitas publik lainnya yang digunakan juga untuk
mendukung kegiatan wisata TMR.
Aksesibiltas menuju TMR tergolong sangat mudah karena banyak
transportasi umum yang menuju kesana disebabkan di TMR terdapat terminal
Ragunan yang terletak di depan gerbang utama TMR. Pengunjung dapat memilih
sarana angkutan umum yang tersedia di terminal Ragunan dari dan menuju tempat
tinggal pengunjung. Angkutan umum yang tersedia di terminal Ragunan antara
lain: Angkutan Kota S15A rute Ragunan – Taman Mini Indonesia Indah, Kopaja
S68 rute Ragunan – Kampung Melayu, Kopaja S602 rute Ragunan – Tanah