Top Banner
PERUNDANG-UNDANGAN & PERATURAN TENTANG PANGAN Nurhaedar Jafar
32

Uu& Peraturan Pangan

Nov 18, 2015

Download

Documents

Fatwa Awaru

s
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PERUNDANG-UNDANGAN & PERATURAN TENTANG PANGAN

    Nurhaedar Jafar

  • Tujuan

    keamanan pangan dlm UU Pangan & UU Kesehatan

    keamanan pangan Peraturan Pemerintah

    Memberi penjelasanyg memadai tentanghal-hal yg berkaitan

    dengan

    keamanan pangan KepMent & Pejabat terkait.

  • PENDAHULUAN

    hak asasi manusia harus tersedia, aman, bermutu, bergizi, beragam, terjangkau

    Pangan

    perlindungankesehatanmasyarakat, & peningkatankesejahteraan.

    Sistim Pangan Penerapan

    danpengawasan ;

    UU, PP, KeputusanMenteri/Direktorat Jenderal.

    LandasanHukum

  • SISTIM PANGAN NASIONALSupply of Ag/Food Industry Input

    Produksi Primer

    Pengolahan Pangan Primer

    Pengolahan Pangan Sekunder

    Distribusi

    Ritel, Jasaboga, dll

    Konsumsi Rumah Tangga

    IMPOR EKSPOR

    SistemKeamananPangan :

    lintas sektor(team approach)

    from farm to table

    file:\\Nuri\Backup Pak Pur\MY Doc\My Documents\PH\B-POM\Konsultansi\WPR-KONSULTASI\Konsultasi 2002\FS Review\Produksi Primer.pptfile:\\Nuri\Backup Pak Pur\MY Doc\My Documents\PH\B-POM\Konsultansi\WPR-KONSULTASI\Konsultasi 2002\FS Review\Pengolahan Pangan Primer.pptfile:\\Nuri\Backup Pak Pur\MY Doc\My Documents\PH\B-POM\Konsultansi\WPR-KONSULTASI\Konsultasi 2002\FS Review\Pengolahan Pangan Sekunder.pptfile:\\Nuri\Backup Pak Pur\MY Doc\My Documents\PH\B-POM\Konsultansi\WPR-KONSULTASI\Konsultasi 2002\FS Review\Distribusi.pptfile:\\Nuri\Backup Pak Pur\MY Doc\My Documents\PH\B-POM\Konsultansi\WPR-KONSULTASI\Konsultasi 2002\FS Review\Ritel.pptfile:\\Nuri\Backup Pak Pur\MY Doc\My Documents\PH\B-POM\Konsultansi\WPR-KONSULTASI\Konsultasi 2002\FS Review\Konsumsi RT.ppt

  • UU DI BID.KEAMANAN PANGAN

    UU No.23, thn1992 Tentang

    Kesehatan

    Pengamanan Makanan Dan Minuman

    Label Makanan Dan Minuman

    Penarikan Dan Pemusnahan

    Penyidikan

    UU No.7 thn1996 Tentang

    Pangan; Bag.Keamanan

    Pangan

    1.Sanitasi

    2. Bahan Tambahan

    3.Rekayasa Genetik & Iradiasi

    4.Kemasan

    5.Jaminan Mutu & Lab.

    6.Pangan Tercemar

  • PP tentang PANGAN

    PP No.69thn 1999 Tentang Label Dan

    Iklan Pangan

    PP No.28Thn 2004 Tentang Keamanan, Mutu

    Dan Gizi Pangan

  • PP No.69, 1999; Label

    Setiap orang yg memproduksi/memasukkan pangan yg dikemas kedalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkanLabel pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan.

    Pelabelan sekurang-kurangnya mencantumkan : nama produk; daftarbahan yang digunakan; berat bersih atau isi bersih; nama dan alamatpihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayahIndonesia; tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.

    Hal-hal yang harus dicantumkan pada Bagian Utama Label

    Aturan tentang Tulisan pada Label

    Aturan tentang Nama Produk Pangan.

    Keterangan tentang Bahan Yang Digunakan

    Keterangan tentang Berat Bersih atau Isi Bersih Pangan

    Keterangan tentang Nama dan Alamat

  • PP No.69, tahun 1999; Label

    Peraturan pencantuman Tanggal Kedaluwarsa Peraturan pencantuman Nomor Pendaftaran

    Pangan Keterangan tentang Kode Produksi Pangan Keterangan tentang Kandungan Gizi Peraturan dan Keterangan Tentang Iradiasi

    Pangan dan Rekayasa Genetika Keterangan lain pada Label tentang Pangan

    Olahan Tertentu Keterangan tentang Bahan Tambahan Pangan

  • Setiap Iklan tentang pangan yang diperdagangkan wajib memuatket. mengenai pangan secara benar dan tidak menyesatkan, baikdalam bentuk gambar dan atau suara, pernyataan, dan ataubentuk apapun lainnya. dan juga setiap Iklan tentang pangantidak boleh bertentangan dengan norma-norma kesusilaan danketertiban umum.

    Peraturan tentang Iklan Pangan yang Berkaitan dengan Gizi danKesehatan

    Iklan tentang Pangan untuk Kelompok Orang Tertentu

    Iklan yang berkaitan dengan Asal dan Sifat Bahan Pangan

    Iklan tentang Minuman Beralkohol

    PP No.69, tahun 1999; Iklan

  • Kelembagaan & Pejabat Pemeriksa, semuanyadilaksanakan & dikordinir serta ditunjuk oleh MenKes.

    Tindakan administratif meliputi : peringatan secara tertulis;

    larangan untuk mengedarkan untuk sementara waktu dan atauperintah untuk menarik produk pangan dari peredaran;

    pemusnahan pangan jika terbukti membahayakan kesehatan danjiwa manusia;

    penghentian produksi untuk sementara waktu;

    pengenaan denda paling tinggi Rp 50.000.000,00 (limapuluh jutarupiah), dan atau;

    pencabutan izin produksi atau izin usaha.

    PP No.69, tahun 1999; Pengawasan & Tindakan adm.

  • Bab yg Mengatur KEAMANAN PANGAN ta : Pengaturan tentang Sanitasi, yang intinya menyatakan

    bahwa Pemenuhan persyaratan sanitasi di seluruh kegiatan rantai pangan dilakukan dengan cara menerapkan pedoman cara yang baik yang meliputi :

    a. Cara Budidaya yang Baik;

    b. Cara Produksi Pangan Segar yang Baik;

    c. Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik;

    d. Cara Distribusi Pangan yang Baik;

    e. Cara Ritel Pangan yang Baik; dan

    f. Cara Produksi Pangan Siap Saji yang Baik.

    PP No.28, 2004Keamanan Mutu & Gizi Pangan

    UU Peraturan\PP 28-2004 BT.pdf

  • PP No.28, 2004Keamanan Mutu & Gizi Pangan

    Bab yang mengatur MUTU DAN GIZI PANGAN :

    Pengertian tentang mutu pangan, dalam hal inidihubungkan dengan standar mutu pangan, terutama SNI

    Sertifikasi Mutu Pangan

    Peraturan dan ketentuan tentang Gizi Pangan

  • Peraturan/Keputusan Menteri

    Disesuaikan dengan UU ttg Kesehatan, UU ttgPangan dan PP

    Meliputi:

    1. produksi & peredaran makanan

    2. pendaftaran makanan

    3. label dan periklanan makanan

    4. bahan tambahan makanan

    5. minuman beralkohol

  • 6. pengganti air susu ibu (PASI); 7. garam beryodium; 8. makanan iradiasi; 9. makanan impor; 10. ikan; 11. batas maks. cemaran; 12. makanan daluwarsa;13. peraturan/keputusan bersama dengan

    Departemen terkait

    Peraturan/Keputusan Menteri

  • Kegiatan di tingkat pertanian/peternakan

    Produksegar

    Distributor /Pengecer produk segar

    Pengolah pangan Distributor /Pengecer produk olahan

    Pangan segar

    Pangan olahan Khusus

    Pangan siap saji

    Industrimenengah besar

    Industri kecil dan RT

    Ijin / serifikasi bisnis

    Pemda. Pemda Pemda Deperin, DKP BPOM (produk khusus)

    Pemda Deptan, Dephut, Deperdag

    Deperdag Deperdag Pemda

    Pendaftaranpangan

    BPOM BPOM Dephut

    Deptan DKP

    BPOM t.a

    Supervisi (QA, panduan tentang cemaran)

    Deptan, DKP Dephut,

    Deptan, DKP Dephut, (t.a)

    Deperin DKP BPOM

    Pemda yang disupervisi oleh Balai POM

    BPOM Deptan DKP

    BPOM BPOM

    Pelatihan Deptan DKP Dephut

    Deptan DKP Dephut

    Pemda BPOM Deptan Dephut

    BPOM Pemda BPOM

    Evaluasi dan Persetujuan Pre-Market

    BPOM n.a. n.a. n.a.

    Inspeksi/I nvestigasi

    BPOM BPOM BPOM BPOM BPOM BPOM n.a BPOM BPOM

    Pelaporan ke Deptan DKP Dephut

    Deptan DKP Dephut

    Deptan DKP Dephut

    Deperin (Ind.), BPOM (Produk)

    Pemda n.a BPOM Pemda

    Tindakan Hukum Pemda Pemda Pemda Deperin (Ind.) BPOM (produk)

    Pemda BPOM n.a BPOM Pemda

    Lembaga yang berperan dalam Bisnis Pangan (PP 28)

  • Peraturan Keamanan Pangan Diterbitkan oleh Isu penting

    Pedoman Cara Budidaya yang Baik untuk Produk Pertanian/Peternakan (4.2)

    Deptan Mencegah penggunaan lahan di lingkungan yang berpotensi mengancam keamanan pangan, mengendalikan cemaran, menekan residu kimia

    Pedoman Cara Budidaya yang Baik untuk Produk tices untuk Perikanan (4.3); Budidaya Air

    DKP Mencegah penggunaan lahan di lingkungan yang berpotensi mengancam keamanan pangan, mengendalikan cemaran, menekan residu kimia

    Pedoman Cara Budidaya yang Baik untuk Produk Pangan asal Hutan (4.4)

    Dephut (t.a) Mencegah penggunaan lahan di lingkungan yang berpotensi mengancam keamanan pangan, mengendalikan cemaran, menekan residu kimia

    Pedoman Cara Produksi Pangan Segar Hasil Pertanian/Peternakan(5.2)

    Deptan (t.a) Mencegah pencemaran pangan segar, pengendalian kesehatan hewan dan tanaman

    Pedoman Cara Produksi Pangan Segar Hasil Perikanan

    DKP, t.a Mencegah pencemaran pangan segar, pengendalian kesehatan hewan dan tanaman

    Pedoman Cara Produksi Pangan Segar Hasil Hutan

    Dephut Mencegah pencemaran pangan segar, pengendalian kesehatan hewan dan tanaman

    Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik (6.2) Deperin, DKP Mencegah pencemaran, membunuh patogen, menurunkan cemaran lainnyar, mengendalikan proses

    Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Produk Pangan Tertentu (6.3)

    BPOM Mencegah pencemaran, membunuh patogen, menurunkancemaran lainnyar, mengendalikan proses

    Pedoman Cara Distribusi Pangan yang Baik untuk Produk Pertanian/Peternakan (7.1)

    Deptan dan Deperin

    Cara bongkar muat, penyimpanan, mengendalikan kondisi lingkungan dan system pencatatan

    PedomanCara Distribusi Pangan yang Baik untuk Produk Perikanan (7.2)

    DKP Deperin Cara bongkar muat, penyimpanan, mengendalikan kondisi lingkungan dan system pencatatan

    Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik (8.2) BPOM Mencegah pencemaran silang, pengendalian stok, tanggal kadaluarsa, kondisi lingkungan

    Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Pangan Siap Saji

    DepKes Mencegah pencemaran, membunuh patogen, menurunkancemaran lainnya, mengendalikan proses

    Lembaga yang berperan dalam Bisnis Pangan (PP 28)

  • PEMALSUAN PANGAN

    Nurhaedar Jafar

  • Tujuan Instruksional Khusus

    Menjelaskan definisi& peraturanpemalsuan pangan

    Mengaitkan kasusdi Indonesia dengan regulasinya

  • DEFINISI

    Bahasa adulterate ;

    mencampuri atau memalsukan,

    adulteration ;

    pemalsuan atau pencampuran

    sehingga

    mutunya turun)

  • DEFINISI : US-FDA

    1

    2

    segala bahan yg dapat membahayakan atau mengandung bahanyg tidak diinginkan & dapat menyebabkan masalah pada

    kes. yaitu bahan kimia berbahaya , bahan kotor, busuk/bahan yg sudah terdekomposisi

    3jika bahan yang ditambahkan untuk tujuan agar produk terlihat

    lebih berat atau lebih mengembang, dimana bahan ygditambahkan tersebut terlarang digunakan

    jika sebagian/seluruh bahan diganti & mampu menutupi sifatjelek dari produk.

    jika bahan tersebut dipersiapkan, dikemas/ditangani denganproses yg tidak menerapkan sanitasi, sehingga dapat

    menyebabkan produk terkontaminasi

  • DEFINISI: The Prevention of FoodA dulteration Act ,1954

    1

    2

    mengandung bhn yg dapat mempengaruhi kualitas & membahayakan

    jika bahan yg lebih rendah mutunya/lebih murah harganyamenggantikan scr keseluruhan/sebagian bhn dalam produk tsb

    3bahan secara keseluruhan atau sebagian mengandung kotoran, tengik, busuk, terdekomposisi atau mengandung substansi darihewan/sayuran berpenyakit atau terinfeksi serangga.

    bahan disiapkan, dikemas, atau diproses tanpa sanitasi yang baiksehingga terkontaminasi atau membahayakan kesehatan

  • Pangan Teradulterasi, jika;

    1 terdapat penambahan bahan lain yg dapat menurunkan kualitas dan

    menimbulkan bahaya

    2 penggunaan bahan ingridient yg (mirip, lebih rendah mutunya atau

    lebih murah) u/menggantikan secara keseluruhan/sebagian

    3

    bahan baku yang awalnya memiliki mutu lebih bagus yang akanmenimbulkan ketidakjelasan

    4 terdapat pemalsuan mis. dengan pewarnaan/dihilangkan warnanya

    untuk meningkatkan penampilan atau penampakan produk

    5 mengandung substansi tambahan yang membahayakan kesehatan

  • REGULASI DI INDONESIA

    1 UU No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan

    pasal 10, 11, 12, 18, 21, 32, 33, 55, 56, 58

    2 PP No. 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan

    pasal 5, 9, 29

    3 PP No.28 Tahun 2004;Keamaan Mutu & Gizi Pangan

    pasal 11, 12, 13, 23, 24, 27

    4 UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

    pasal 8

  • REGULASI FDA, SEC 301

    Berdasarkan undang-undang dan sebab yg dapatditimbulkan dari masalah ini, maka dibentuk aturan denganmelarang:

    1. Menerima dan memperdagangkan barang dagangan sepertipangan, minuman, atau kosmetik yang tercemar

    2. Industri dengan berbagai kekuasannya u/memproduksimamin, atau kosmetik yg tercemar, meniru tanda tangan, stempel atau segala macam bukti dokumentasi dari satuperusahaan tertentu dan menggunakannya u/tujuantertentu,

    3. Menyembunyikan/menghilangkan satu bagian tertentudalam ingridient yang tertera pada label untuk tujuantertentu

  • REGULASI FDA, SEC 303

    Hukuman yang dapat diterima jika seseorang atau suatuBadan Hukum melakukan praktek adulteration diantaranya:

    1. Setiap orang yang melanggar ketentuan yang ditetapkanpada pasal 301 akan dihukum tidak lebih dari satu tahun, atau membayar denda sebesar $1,000, atau keduanya.

    2. Tidak beritikat baik terhadap ketentuan pada pasal satudiatas, jika ada orang yang melanggar ketentuan yang telahdisepakati pada pasal satu bagian 303, atau melakukanpelanggaran dengan maksud menggelapkan ataumenyesatkan, orang tersebut akan dihukum, denganhukuman penjara tidak lebih dari 3 tahun, atau denganmembayar denda senilai tidak lebih dari $10,000 ataukeduanya

  • REGULASI FDA, SEC 403 mengatur mengenai masalah pemalsuan ,label dan merek

    Penipuan terhadap label produk pangan :

    mencantumkan hal yang tidak benar pada label

    memakai brand perusahaan lain dengan ilegal

    meniru logo atau kemasan produk suatu perusahaandengan ilegal

    menggunakan kata-kata yang rancu pada label

    mengganti tanggal kadaluarsa produk yang sudahmelewati batas kadaluarsanya untuk kepentinganekonomi perusahaan

    melampirkan nilai nutrition fact yang tidak benar

  • KASUS PEMALSUAN PANGAN DI INDONESIA

    1. Balai Besar POM Jakarta,2005; 98 sampel produk pangan yang dicurigai mengandung formalin dari pasar tradisional & supermarket

    56 sampel positif mengandung formalin

    23 sampel mie basah 15 sampel tercemar formalin (65 %)

    41 sampel jenis tahu 46,3 % positif formalin

    34 sampel aneka jenis ikan asin 22 sampel tercemar

    formalin (64,7 %)

  • 2. Kasus Beras Oplosan Membuat Konsumen Membayar Lebih

    Mahal (www.CBNportal.com, 7 Mei 2007)

    beras oplosan pemalsuan pelabelan beras :

    beras yang terdapat dalam karung tidak

    sesuai dengan yang disebutkan pada labelnya

    misalnya beras bulog atau raskin dioplos

    kemudian dijual dengan harga mahal

    dari 9 merek beras Pandan Wangi yang beredar di pasaran

    rata-rata kandungan Pandan Wanginya hanya sekitar 25-30 %

    (range 0-49%). (penelitian Nugraha Edhi Suyatma, PhD,

    DR.Ir.Dede R.Adawiyah, Msi )

  • 3. Kasus Pemalsuan Air Galon (Liputan6 SCTV, 21 Mei 2007)

    Landasan definisi berdasarkan FDA: memakai brand perusahaan lain denganillegal

    Mudah, biasanya oleh supir atau agen nakal

    Hanya butuh galon bekas dan tutupnya. Alat tambahan seperti segel plastik, tisu, dan hairdryer untuk memanaskan plastik segel

  • 4. Kasus terigu impor yg tidak memenuhi standar SNI

    dan pemalsuan tepung menggunakan merek lain

    namun isinya terigu impor berkualitas buruk

    Landasan definisi berdasarkan : The Prevention of Food Adulteration Act (1954), bahan yang lebih rendah mutunya atauyang lebih murah harganya menggantikan secara keseluruhan atausebagian bahan dalam produk

    Lampung 2002, terigu dengan merek Lencana Merah (Bogasari Flour Mills) tapi isinya terigu impor yang dilarang beredar

    Solo 2002. Kasus mengoplos tepung terigu merek lain (seperti Janoko) &dimasukkan ke dalam kemasan sak merek Gunung Bromo, Kereta Kencana, dan Semar (Bogasari)

    Melanggar: UU Pangan No 7 tahun 1996 pasal 18 ayat 1, pasal 33 ayat 2, pasal 58

    UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 8 (1e), pasal 8 (1a), pasal 8 ayat 2

  • 5. Kasus penjernihan minyak jelantah

    menggunakan H2O2 (Hidrogen Peroksida)

    Tingginya harga minyak goreng

    Minyak jelantah dipanaskan sampaimendidih lalu + H2O2 Warna minyakjelantah jernih kembali (mendekatikejernihan minyak curah yang belumdigunakan)

    Digunakan oleh; penjual gorengan, tahu sumedang, industri kerupuk rumah tangga, dan kembali ke pasar

  • LATIHAN

    SETIAP MHS MENCARI ARTIKEL TENTANG PEMALSUAN PANGAN

    BUAT PPT tentang Kasusnya Landasan definisi pemalsuannya Regulasi yang dilanggar Alasan pemalsuan Kenapa kasus pemalsuan tetap ada bahkan cenderung

    meningkat, Apa yg harus dilakukan untuk mengurangi masalah tsb Dll yang perlu menurut mhs

    KUMPUL,SELASA 29 APRIL 2014 pada IBU SRI (STAF S2 GIZI)