Top Banner
USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin 2015 USULAN TEKNIS (USTEK) Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin
50

USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

Feb 10, 2016

Download

Documents

protek
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

USULAN TEKNIS (USTEK)Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai

Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

TAHUN ANGGARAN 2015

Page 2: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

Konsultan memahami substansi teknis KAK untuk pekerjaan Perencanaan Detailed

Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan

Konstruksi Wilayah V Banjarmasin. Pada umumnya arahan yang dijelaskan di dalam

KAK telah dapat dipahami dan sesuai dengan metode pelaksanaan kegiatan yang

dibutuhkan.

Pekerjaan Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor

Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin ini merupakan

pekerjaan DED untuk renovasi Kantor Balai yang ada..

B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL FASILITAS PENDUKUNG DAN PPK

Setelah mempelajari arahan yang tertuang di dalam KAK maka Konsultan

membutuhkan dukungan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang

perlu difasilitasi oleh PPK, tentang Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja untuk

Sub-Bagian Pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder.

Selain itu Konsultan memerlukan diskusi dengan Tim Teknis dan PPK untuk

membahas metode pelaksanaan kegiatan dan percepatan pelaksanaan kegiatan,

mengingat sangat pendeknya waktu pelaksanaan kegiatan yang selayaknya akan

berhasil baik apabila dilaksanakan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan efektif.

C. PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

1. LATAR BELAKANG

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 9

menyatakan bahwa penyelenggaraan pelatihan kerja diarahkan untuk

membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna

meningkatkan kemampuan produktivitas, dan kesejahteraan, pernyataan

tersebut menegaskan bahwa penyelenggaraan pelatihan-pelatihan kerja harus

diarahkan ke berbagai aspek yang berkaitan dengan kompetensi kerja, mulai dari

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 2

Page 3: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

standar kompetensi, materi pelatihan, materi uji kompetensi, sampai ke kurikulum

pelatihan, instruktur, asesor, serta peralatan dan perlengkapan pelatihan untuk

mendukung tercapainya tingkat kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja.

Pernyataan dalam pasal 9 UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi, bahwa

setiap tenaga kerja yang bekerja di sektor jasa konstruksi harus memiliki sertifikat

keahlian, atau keterampilan kerja.

Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin sebagai

institusi penyelenggara pelatihan di bidang jasa konstruksi, khususnya yang

terkait dengan tugas-tugas Kementerian Pekerjaan Umum secara bertahap

membangun kualitas tenaga kerja di bidang jasa konstruksi melalui

pelatihanpelatihan yang berbasiskan kompetensi kerja pada jabatan kerja yang

terdapat di lingkungan jasa konstruksi berdasarkan standar kompetensi yang

telah disahkan. Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V

Banjarmasin didirikan sebagai salah satu perpanjangan tangan Kementerian

Pekerjaan Umum di Pulau Kalimantan memiliki tugas pokok dan fungsi,

diantaranya melaksanakan pelatihan percontohan, bimbingan teknis dan fasilitasi

uji kompetensi. Tugas-tugas tersebut merupakan salah satu contoh cara

peningkatan dan pengakuan kompetensi sumber daya tenaga kerja konstruksi.

Untuk menunjang tugas-tugas tersebut dan memperluas cakupan kegiatan

pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia jasa konstruksi,

diperlukan sarana prasarana penunjang yang lengkap dan memadai sesuai

kebutuhan peningkatan sumber daya manusia jasa konstruksi. Salah satu sarana

penunjang tersebut adalah gedung kantor yang lengkap serta memadai untuk

menunjang kebutuhan pelatihan percontohan khususnya level terampil seperti

tukang dan juru gambar.

Diharapkan dengan adanya kantor yang lengkap dan memadai, Balai Pembinaan

Konstruksi Wilayah V Banjarmasin dapat diteruskan untuk dijadikan Pusat

Pelatihan dan Tempat Uji Sertifikasi -yang terintegrasi dengan stakeholder

terkait- untuk tukang, mandor ataupun juru pada tenaga kerja konstruksi di

wilayah Banjarmasin Kalimantan Selatan secara khusus dan Pulau Kalimantan

secara umum.

Oleh karena itu pada Tahun Anggaran 2015 Satuan Kerja Balai Pembinaan

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 3

Page 4: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Konstruksi Wilayah V Banjarmasin mengalokasikan anggaran Paket Pekerjaan

PERENCANAAN DED (DETAIL ENGINEERING DRAWING) MASTERPLAN

KANTOR SATUAN KERJA BALAI PEMBINAAN KONSTRUKSI WILAYAH V

BANJARMASIN. Diharapkan dengan bekal masterplan kantor yang lengkap dan

terinci dapat dijadikan dasar/syarat pelengkap untuk mengajukan kebutuhan

anggaran pembangunan gedung kantor di tahun anggaran selanjutnya.

2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN2.1. MAKSUD

DED (Detail Engineering Desain) Masterplan Kantor dan Workshop konstruksi

Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin dibuat dengan

maksud sebagai bahan acuan untuk memperbaiki kondisi bangunan dan ruang

Kantor Balai yang sudah tidak memenuhi syarat kenyamanan, keamanan,

keselamatan dan keandalan, serta sebagai bahan untuk menghitung besaran

biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan konstruksinya.

2.2. TUJUAN

Sebagai salah satu panduan/petunjuk bagi Konsultan Perencana dalam

menginterpretasikan kebutuhan Satuan Kerja dalam merencanakan pekerjaan

tersebut disusunlah pekerjaan DED Master Plan ini, dengan tujuan sebagai

berikut

1) Memberikan petunjuk/gambaran secara umum kepada Konsultan Perencana

kebutuhan/keinginan pemilik pekerjaan (KPA Satuan Kerja Balai Pembinaan

Konstruksi Wilayah V Banjarmasin) agar terjadi kesamaan persepsi terhadap

pelaksanaan perencanaan;

2) Memberikan batasan umum terkait keluaran/hasil/output dari pekerjaan

perencanaan ini secara jelas dan terukur terkait masukan, kriteria, proses,

spesifikasi umum, dasar hukum dan kondisi lain yang harus dipenuhi,

diperhatikan dan disepakati ke dalam dokumen akhir perencanaan;

3) Dapat tersusunnya dokumen akhir perencanaan sebagai hasil akhir

pekerjaan perencanaan yang lengkap, jelas dan terinci sesuai dengan

kebutuhan pemilik pekerjaan.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 4

Page 5: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

2.3. SASARAN

Sasaran pekerjaan Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED)

Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V

Banjarmasin adalah terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif,

lengkap dan terinci, baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun

dari aspek ekonomis serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan teknis

yang berlaku.

3. DASAR HUKUM

Dalam melaksanakan pekerjaan Penyusunan DED (Detail Engineering Drawing)

Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V

Banjarmasin, Konsultan penyedia jasa akan berpegang pada referensi hukum

yang ada. Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standar yang digunakan

dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesia secara

umum dan khusus, antara lain :

Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 sebagai perubahan keempat

terhadap Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi terkait Badan

Usaha Jasa Konsultansi;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.02/2015 tentang

Perubahan Permen Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 Tentang

Standar Biaya Umum Tahun 2015;

Peraturan Daerah Terkait tentang Harga Satuan Pokok Kegiatan dan

Survei Harga Barang dan Jasa;

DIPA Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

Tahun Anggaran 2015.

4. ACUAN DAN STANDAR TEKNIS

Dalam penyusunan DED (Detail Engineering Drawing) Masterplan Kantor Satuan

Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin tersebut harus

memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Normalisasi

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 5

Page 6: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan Peraturanperaturan Nasional

maupun Peraturan-peraturan lainnya yang berlaku untuk jenis - jenis pekerjaan

yang bersangkutan antara lain:

Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SKSNI

T-15 –1991-03) ;

Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995 ;

Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia loading code 1987

(SKB-1.2.53.1987) ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 2837 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995 ;

Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5 ;

Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984 ;

Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987 ;

Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8 ;

Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10 ;

Peraturan plumbing Indonesia ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata

Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan;

Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata

Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata

Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata

Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk

Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata

Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk

Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 6

Page 7: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang Tata

Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata

Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk

Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin

Mendirikan Bangunan Gedung;

Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan

Perawatan Bangunan/Gedung ;

Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan

Aksebilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan ;

Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-

1991 ;

Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat

yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan ;

Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan

pekerjaan bangunan yang direncanakan.

5. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan perencanaan DED (Detail Engineering Drawing)

masterplan kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V

Banjarmasin ini adalah sebagai berikut :

4.

5.

5.1. Ruang Lingkup Lokasi

Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi

Wilayah V Banjarmasin Jln. Yos Sudarso 37A Banjarmasin, Kelurahan Telaga

Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 7

Page 8: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

5.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pekerjaan perencanaan DED (Detail Engineering Drawing)

masterplan kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V

Banjarmasin ini meliputi:

a) Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi

lapangan yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site,

penyelidikan tanah dan material serta membuat interpretasi secara garis

besar terhadap KAK.

b) Penyusunan konsepsi desain termasuk program bangunan dan site/tapak

serta didetailkan ke dalam program ruang setiap bangunan yang

direncanakan, antara lain:

Perencanaan bangunan kantor balai;

Perencanaan mess;

Perencanaan tempat parkir dan maintenance alat berat/MTU;

c) Tahap Pra perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap

hal-hal yang sudah dikonsepsikan.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 8

Page 9: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Membuat gambar pra rencana yang menjelaskan mengenai situasi,

rancangan tapak, denah, tampak, dan potongan;

Membuat garis besar rencana kerja dan syarat-syarat/spesifikasi teknis

(RKS).

d) Tahap penyusunan pengembangan rencana teknis, antara lain membuat :

Uraian konsep rencana teknis perencanaan;

Draft Rencana Anggaran Biaya (RAB);

Draft Rinci Rencana Kerja, Jadwal, dan Syarat-syarat/Spesifikasi Teknis

(RKS).

e) Tahap penyusunan rencana detail antara lain membuat :

Gambar rencana teknis bangunan lengkap yang meliputi gambar detail

arsitektur, detail struktur, detail interior, detail utilitas dan mekanikal dan

elektrikal;

Perhitungan struktur konstruksi;

Rencana Kerja dan Syarat-syarat/Spesifikasi Teknis;

Rencana Anggaran Biaya (RAB);

Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity);

Laporan akhir perencanaan.

f) Tahap pelelangan fisik konstruksi antara lain membuat :

Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan;

Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.

6. METODE PENYUSUNAN REVIEW RENCANA INDUK/MASTER PLANDalam melaksanaan tugasnya, kami selaku Konsultan Perencanaan Teknis

Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan

Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin akan melakukan

pendekatan-pendekatan agar dapat tercapai maksud dan tujuan dari

Perencanaan. Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Memahami literatur literatur dari aspek teknis substansial maupun kebijakan

dan peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan

teknis, pelaksanaan pembangunan yang telah tersebut pada Dasar Hukum di

atas.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 9

Page 10: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

5.

6.

6.1. Pendekatan dan Metodologi

6.1.1. Metode PendekatanMetode pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini

adalah :

A. Pengumpulan Data Pengumpulan Data terdiri dari:

1) Studi literatur baik aspek teknis-substansial maupun kebijakan dan peraturan

yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis,

pelaksanaan pembangunan, dan pengawasan pembangunan Gedung

Pemerintah.

2) Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk pengukuran dan

penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah.

B. Membuat AnalisisAnalisis-analisis yag akan dilakukan meliputi:

1) Analisis pengelolaan, yang meliputi kajian tentang :

Peraturan-peraturan Pemerintah tentang Bangunan Kantor Balai.

Evaluasi terhadap mekanisme yang berhubungan dengan bangunan

sekitarnya.

2) Analisis kebijakan pemerintah, yang meliputi kajian tentang kebijakan-

kebijakan baik berskala lokal maupun regional, seperti :

Kebijakan Tata Ruang

Kebijakan Standard Bangunan

Kebijakan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota

Kebijakan Inventarisasi Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan

3) Analisis potensi dan kendala yang meliputi :

Sumber daya alam & infrastruktur

Sumber daya manusia

Sosial dan budaya

4) Analisis permasalahan yang meliputi kajian permasalahan secara umum,

lokal dan regional

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 10

Page 11: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

C. Kajian terhadap beberapa tipikal Kantor Balai Umum Daerah Tipe B sebagai referensi pra rancanganKajian pra rancangan meliputi:

1) Rumusan kecenderungan Kantor Balai

2) Rumusan Program Fungsi:

Kelompok Kelas Diklat/Seminar

Kelompok Laboratorium/Workshop

Kelompok Servis

Pelayanan Administrasi

D. Strategi PengembanganDari analisis diatas di susun strategi pengembangan agar dapat dicapai sasaran

untuk kegiatan perancangan.

E. Membuat Rencana Relokasi Kegiatan Eksisting Kantor BalaiRencana relokasi kegiatan eksisting Kantor Balai ini dilakukan sebelum tahapan

pelaksanaan, agar kegiatan pelayanan Kantor Balai Pembinaan Konstruksi

Wilayah V Banjarmasin tetap dapat berjalan secara normal, dengan menentukan

lokasi relokasi dan cara mobilisasinya.

F. Membuat Rencana Pembongkaran dan Mobilisasi BongkaranPersiapan rencana pembongkaran dan mobilisasi bongkaran dilakukan untuk

mempermudah pelaksanaan kegiatan pra-konstruksi agar lalu-lintas rutin kegiatan

Kantor Balai dan kegiatan konstruksi dapat berjalan lancer dan tidak saling

mengganggu.

G. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pihak-pihak terkaitKonsultasi dan diskusi dilakukan pada tingkat kota yang melibatkan instansi teknis

terkait, serta pihak-pihak yang berkompeten dalam proses Perencanaan Teknis

DED Pembangunan Kantor Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

Kabupaten Barito Utara.

6.1.2. Metodologi Pelaksanaan PekerjaanMetodologi yang akan digunakan sebagai berikut:

A. Pengumpulan data awal lokasiYaitu dengan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap lokasi sehingga

dapat dihasilkan pendefenisian dan identifikasi terhadap kawasan. Penyiapan

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 11

Page 12: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

pengumpulan data ini meliputi :

1) Survey TopografiMelakukan survey topografi untuk mengetahui karakteristik perbedaan tinggi

rendah permukaan tanah dan kelerengan tanah yang akan menentukan

metoda pengerjaan perataan dan pemadatan tanah: Pengukuran topografi

dilakukan dengan interval setiap satu meter dengan menggunakan peralatan

Teodolit Geodetik.

Pengukuran muka tanah ini juga dilakukan untuk menentukan titik acuan

(benchmark) sebagai acuan awal ketinggian lantai bangunan dan ketinggian

bangunan.

2) Survey LingkunganSurvey lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi bangunan yang

sudah ada, pada lokasi perencanaan bangunan baru, dan bangunan eksisting

di sekitarnya, untuk mengetahui:

a) usia bangunan dan kondisi struktur bangunan,

b) lokasi bangunan yang tetap dipertahankan dan tidak boleh diganggu

kegiatan konstruksi, dan

c) mobilisasi kegiatan eksisting untuk direlokasi agar pelayanan Kantor Balai

tetap dapat dilakukan.

3) Penyelidikan TanahPenyelidikan tanah akan direkomendasikan pada saat kegiatan persiapan

lahan sebelum masa konstruksi.

6.1.3. Proses PerancanganPelaksanaan Perencanaan Proyek terlihat pada bagan terlampir (Bagan Alir), yang

menggambarkan jaringan jalur hubungan kerja dan informasi dari semua disiplin

yang terlibat.

Dalam tahap Pra Studi diperlukan studi banding untuk memperluas cakrawala

perencanaan dalam merancang bangunan gedung Kantor Balai. Selanjutnya

dimantapkan dalam perumusan kebutuhan yang meliputi Program Besaran

maupun Organisasi Ruang dan sebagainya.

Tahap selanjutnya adalah memantapkan Konsep Filosofi dan Konsepsi Fisik yang

akan mendasari langkah-langkah selanjutnya. Dalam pendekatan untuk

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 12

Page 13: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

selanjutnya dikembangkan dalam Desain Development dan Final Design.

Masalah baru yang diakibatkan adalah masalah lingkungan yang akan muncul,

harus sudah diantisipasi sebelumnya, agar dapat meningkatkan pelayanan pada

masyarakat sesuai dengan fungsinya dan tidak merusak lingkungan baik alamiah

maupun buatan manusia , seperti tingkat kebisingan dan polusi pada saat kegiatan

konstruksi terhadap lingkungan sekitarnya.

6.1.4. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan oleh konsultan adalah sebagai berikut :

A. Pra RancanganMembuat gambar-gambar pra-rancangan arsitektur, yang merupakan

pengembangan dari konsep gambar yang sudah dibuat terlebih dahulu dalam

tahapan pra-rancangan. Dalam tahap ini konsultan perencana akan selalu

mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan Pemberi Tugas, sehingga akan

didapat produk gambar yang terkoordinasi. Selain itu konsultan juga akan

berpedoman pada standar dan peraturan yang ada.

Proses kegiatan PRA-RANCANGAN yang akan dilakukan meliputi:

1) Analisa dan Pendekatan Konsep Perencanaan/Perancangan, meliputi:

a) Besaran, fungsi dan aktivitas

b) Besaran daya tampung yang direncanakan

c) Pemilihan dan penetapan site/tapak untuk lokasi pengembangan

d) Regulasi dan PSB (Peraturan Bangunan Setempat)

e) Lingkungan dan ciri khas sosial budaya daerah setempat

2) Penyusunan Rencana Teknik, meliputi:

a) Perencanaan Zoning, mencakup:

i) Parkir ditata berdasarkan jumlah pengunjung,

ii) Administrasi dan ruang pendidikan yang ada,

iii) Service,

iv) Area Pengembangan: horisontal/vertikal

b) Perencanaan Peruntukan dan Intensitas, mencakup:

i) Koefisien Dasar Bangunan (KDB), untuk menentukan luas lantai dasar

bangunan gedung Kantor Balai;

ii) Koefisien Lantai Bangunan (KLB), untuk menentukan luas seluruh

bangunan berdasarkan banyaknya lantai bangunan;

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 13

Page 14: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

iii) Jumlah Lantai Banginan (JLB), untuk menetapkan rencana ketinggian

bangunan;

iv) Koefisien Dasar Hijau (KDH), untuk menentukan luasan RTH yang wajib

disediakan;

v) Koefisien Tapak Besmen (KTB) (bila ada), untuk menentukan luas

maksimum ruang besmen bangunan gedung Kantor Balai;

vi) Garis Sempadan Bangunan (GSB, jarak dari pagar depan, samping dan

belakang ke bangunan gedung Kantor Balai yang direncanakan;

vii) Jarak Antar Bangunan (JAB), untuk menetapkan jarak minimal antar

bangunan yang bersebelahan terkait dengan ketinggian bangunan untuk

memperoleh udara alami dan pencahayaan alam yang layak, dan

keselamatan kebakaran;

c) Perencanaan Arsitektur dan Lingkungan, mencakup:

i) Perhitungan kebutuhan pencahayaan alami dan buatan, bukaan dinding dan

antisipasi radiasi matahari langsung;

ii) Perhitungan dan konsep rancangan terhadap gangguan kebisingan

lingkungan sekitarnya;

iii) Perhitungan dan konsep rancangan untuk mengantisipasi gangguan radiasi

yang ditimbulkan dari penggunaan peralatan medis terhadap ruang-ruang di

sekitarnya;

iv) Antisipasi ruang-ruang utilitas bangunan agar dapat menjamin estetika

arsitektural dan tidak mengganggu/ menimbulkan pecemaran terhadap

lingkungan sekitarnya.

d) Perencanaan Struktur Bangunan, mencakup:

i) Perhitungan struktur yang dapat menjamin keandalan/ kekokohan bangunan

sebagai akibat beban mati dan beban bergerak/hidup;

ii) Perhitungan struktur yang dapat menjamin keselamatan manusia terhadap

kegagalan struktur, keselamatan kebakaran, dan kerusakan peralatan medis

dan non medis yang berada di dalamnya/di bawahnya.

e) Perencanaan Ketahanan Terhadap Kebakaran, mencakup:

i) Menjamin ketahanan struktur terhadap bahaya kebakaran sesuai ketentuan

standar yang ditetapkan, sehingga minimal struktur tetap kokoh pada saat:

Evakuasi dapat menjamin cukup waktu bagi penghuni melakukan

evakuasi secara aman sampai pada titik kumpul evakuasi;

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 14

Page 15: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi dan melakukan proses

pemadaman api mempunyai cukup waktu;

Evakuasi properti mempunyai cukup waktu untuk sampai pada lokasi

titik kumpul evakuasi.

f) Perencanaan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi, mencakup:

i) Menghitung dan merancang jaringan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan

Komunikasi sesuai dengan standar kebutuhan pengguna bangunan gedung

Kantor Balai;

ii) Memilih dan merancang instalasi penangkal petir yang sesuai dan layak

untuk kebutuhan dan lokasi Kantor Balai;

iii) Rancangan dapat menjamin keamanan dan kelancaran kebutuhan

penggunaan energy Listrik dan komunikasi.

g) Perencanaan ventilasi dan pengkodisian udara, mencakup:

i) Menghitung kebutuhan udara yang layak, baik alam maupun buatan dalam

menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai

dengan fungsinya;

ii) Rancangan dapat menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan

tata ruang udara secara baik.

h) Perencanaan Pencahayaan, mencakup:

i) Rancangan dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang

cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya

kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya;

ii) Rancangan dapat menjamin beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata

ruang udara secara baik

i) Perencanaan Infrastruktur Lainnya, mencakup:

i) Merancang Jaringan Listrik Utama

ii) Merancang Jaringan Air Bersih

iii) Merancang Pembuangan Air Limbah

iv) Merancang Jaringan pipa gas

v) Merancang Jaringan Pemadam Kebakaran Aktif

vi) Merancang Jalur Evakuasi

vii) Merancang Jalur Pengelolaan Sampah

Gambar-gambar PRA-RANCANGAN ARSITEKTUR yang akan dibuat antara lain :

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 15

Page 16: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Site Plan, Denah, Tampak, Potongan Bangunan

B. Pengembangan RancanganPada tahap ini konsultan membuat gambar-gambar pengembangan arsitektur,

sistem struktur dan sistem instalasi dan elektrikal, yang merupakan

pengembangan dari gambar-gambar pra-rancangan.

Dalam tahap ini konsultan perencana akan selalu mengadakan konsultasi dan

koordinasi dengan pihak Pemberi Tugas, sehingga akan didapat produk gambar

yang selaras, terpadu dan terorganisasi. Gambar - gambar perencanaan yang

dihasilkan konsultan ini sudah berdasarkan hasil analisa, sistem dan perhitungan

yang berpedoman pada standar dan peraturan yang ada.

Gambar-gambar PENGEMBANGAN RANCANGAN yang akan dibuat konsultan

pada tahap ini antara lain :

1) Gambar-gambar rancangan detail arsitektur, meliputi :

Denah, tampak, potongan bangunan

Rencana pola lantai, plafond

Detail tangga, lift, ramp, toilet, kusen

Detail Arsitektur lainnya.

2) Gambar-gambar perencanaan detail sistem struktur, meliputi :

Rencana pondasi dan kolom

Rencana plat lantai, balok, kolom

Rencana ring balok, portal

Rencana tangga, lift, ramp

Detail struktur lainnya

Detail penjelasan struktur yang terkait dengan gambar

arsitektur

Arahan yang digunakan dalam perancangan detail ini antara lain :

Perencanaan struktur akan diperhitungkan terhadap

keamanan, daya tahan serta kemudahan memperoleh material yang

disesuaikan dengan kondisi keuangan.

Semua perhitungan struktur akan dibuat analisanya

berdasarkan analisyang lazim digunakan.

Konstruksi permanen dengan batas umur konstruksi minimal

10 tahun.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 16

Page 17: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Efisiensi biaya dengan memperhitungkan sistem konstruksi

yang paling mudah, aman dan kemampuan teknis kontraktor.

Keamanan dalam pelaksanaan

3) Gambar perencanaan detail mekanikal dan elektrikal bangunan dengan skala

besar, meliputi :

Mekanikal :

Jaringan Air Bersih

Jaringan Air Hujan

Jaringan Air Kotor dan Air Limbah

Jaringan Limbah Padat

Jaringan Gas

Jaringan Pemadam Kebakaran Aktif

Rencana Septic Tank

Isometri (sesuai kebutuhan)

Detail-detail Mekanikal

Elektrikal :

Jaringan Instalasi Listrik

Wiring Diagram

Jaringan Penangkal Petir

Detail-detail Elektrikal

Jaringan Telematika

Jaringan CCTV

C. Spesifikasi TeknikSpesifikasi teknik mencakup ketentuan-ketentuan lengkap tentang Arsitektur, Sipil

& Struktur dan ME yang ada dalam gambar perencanaan detail bangunan

Rusunawa beserta batasan-batasan yang kelak akan dikerjakan oleh kontraktor

yaitu :

1) Penjelasan mengenai lingkup pekerjaan

2) Peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan

3) Kode dan standar yang dipergunakan

4) Hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan, uji coba (testing & comisioning)

dan pengawasan.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 17

Page 18: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

D. Bill of QuantityKonsultan Perencanaan akan membuat daftar lengkap mengenai peralatan dan

bahan yang terdapat dalam gambar rancangan terinci yang mencakup baik jumlah

satuannya maupun nama, jenis serta ukurannya.

Daftar tersebut harus dibuat sejelas-jelasnya dengan demikian kontraktor dapat

memakai untuk mengajukan penawaran.

E. Perkiraan Biaya (Cost Estimation)Konsultan Perencanaan harus membuat perkiraan biaya tentang seluruh

pekerjaan Pembangunan Gedung Pasar yang mencakup dalam gambar

rancangan terinci dengan berpedoman pula pada daftar peralatan dan bahan (Bill

of Quantity).

Perkiraan biaya ini harus cukup berbobot sehingga oleh Pemberi Tugas dapat

dipakai sebagai nilai pembanding dalam mengevaluasi biaya yang diajukan oleh

Kontraktor pada waktu pelelangan.

F. Blok Plan dan Izin Mendirikan BangunanKonsultan perencana akan membuat gambar blok plan arsitektur dan dokumen

untuk pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) berupa gambar-gambar:

denah, tampak dan potongan serta luasan ruangan.

6.1.5. Persyaratan Umum BangunanDengan hal-hal tersebut diatas maka konsultan akan memperhatikan beberapa

persyaratan umum bangunan yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan

kompleksitas bangunan seperti :

A. Lokasi Kantor Balai

1. Aksesibilitas untuk jalur transportasi dan komunikasi,Lokasi harus mudah dijangkau oleh masyarakat atau dekat ke jalan raya dan

tersedia infrastruktur dan fasilitas dengan mudah, misalnya tersedia

pedestrian, Aksesibel untuk penyandang cacat.

2. Kontur TanahKontur tanah mempunyai pengaruh penting pada perencanaan struktur, dan

harus dipilih sebelum perencanaan awal dapat dimulai. Selain itu kontur tanah

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 18

Page 19: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

juga berpengaruh terhadap perencanaan sistem drainase, kondisi jalan

terhadap tapak bangunan dan lain-lain.

3. Fasilitas parkir.Perancangan dan perencanaan prasarana parkir di Kantor Balai sangat

penting, karena prasarana parkir dan jalan masuk kendaraan akan menyita

banyak lahan. Perhitungan kebutuhan lahan parkir pada Kantor Balai idealnya

adalah 1,5 s/d 2 kendaraan/tempat tidur (37,5m2 s/d 50m2 per tempat tidur)

atau menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi daerah setempat. Tempat

parkir harus dilengkapi dengan rambu parkir.

4. Tersedianya utilitas publik.Kantor Balai membutuhkan air bersih, pembuangan air kotor/limbah, listrik,

dan jalur telepon. Pengembang harus membuat utilitas tersebut selalu

tersedia.

5. Pengelolaan Kesehatan LingkunganPerancangan akan mengacu pada persyaratan pengendalian dampak

lingkungan antara lain:

Studi Kelayakan Dampak Lingkungan yang ditimbulkan oleh Kantor Balai

terhadap lingkungan disekitarnya.

Fasilitas pengolahan limbah cair (Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL);

Sewage Treatment Plant (STP);

Fasilitas Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant) akan menjamin

keamanan konsumsi air bersih Kantor Balai, terutama pada daerah yang

kesulitan dalam menyediakan air bersih.

6. Bebas dari kebisingan, asap, uap dan gangguan lain. Petugas membutuhkan udara bersih dan lingkungan yang tenang.

Pemilihan lokasi dan rancangan bangunan diciptakan akan bebas dari

kebisingan yang tidak semestinya dan polusi atmosfer yang datang dari

berbagai sumber.

7. Master Plan dan Pengembangannya.Perancangan bangunan gedung Kantor Balai ini akan mengacu pada Master

Plan pengembangan kedepan.

B. Massa Bangunan

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 19

Page 20: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

1. Intensitas antar Bangunan Gedung di Kantor Balai akan

memperhitungkan jarak antara massa bangunan dalam Kantor Balai dengan

mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

a. Keselamatan terhadap bahaya kebakaran;

b. Kesehatan termasuk sirkulasi udara dan pencahayaan;

c. Kenyamanan;

d. Keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan;

2. Perencanaan Kantor Balai akan mengikuti Rencana Tata

Bangunan & Lingkungan (RTBL), yaitu:

a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Ketentuan besarnya KDB mengikuti peraturan daerah setempat. Misalkan

Ketentuan KDB suatu daerah adalah maksimum 60% maka area yang

dapat didirikan bangunan adalah 60% dari luas total area/tanah.

b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Ketentuan besarnya KLB mengikuti peraturan daerah setempat. KLB

menentukan luas total lantai bangunan yang boleh dibangun. Misalkan

Ketentuan KLB suatu daerah adalah maksimum 3 dengan KDB

maksimum 60% maka luas total lantai yang dapat dibangun adalah 3 kali

luas total area area/tanah dengan luas lantai dasar adalah 60%.

c. Koefisien Daerah Hijau (KDH)

Perbandingan antara luas area hijau dengan luas persil bangunan gedung

negara, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan daerah setempat

tentang bangunan gedung, harus diperhitungkan dengan

mempertimbangkan:

i) daerah resapan air

ii) ruang terbuka hijau kabupaten/kota

Untuk bangunan gedung yang mempunyai KDB kurang dari 40%, harus

mempunyai KDH minimum sebesar 15%.

d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sepadan Pagar (GSP)

Ketentuan besarnya GSB dan GSP harus mengikuti ketentuan yang diatur

dalam RTBL atau peraturan daerah setempat.

3. Memenuhi persyaratan Peraturan Daerah setempat (tata kota

yang berlaku).

4. Pengembangan Kantor Balai pola vertikal dan horizontal

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 20

Page 21: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Penentuan pola pembangunan Kantor Balai baik secara vertikal maupun

horisontal, disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang diinginkan Kantor

Balai, kebudayaan daerah setempat (cultures), kondisi alam daerah setempat

(climate), lahan yang tersedia (sites) dan kondisi keuangan manajemen

Kantor Balai (budget).

6.1.6. Perencanaan Bangunan Kantor BalaiA. Prinsip Umum

1) Perlindungan terhadap karyawan merupakan hal yang harus diprioritaskan.

Terlalu banyak lalu lintas akan menggangu karyawan, mengurangi efisiensi

pelayanan karyawan.

2) Merencanakan sependek mungkin jalur lalu lintas. Kondisi ini membantu

menjaga kebersihan dan mengamankan langkah setiap orang, oleh karena itu

jalur lalu lintas harus direncanakan seefisien mungkin baik dari segi waktu,

biaya maupun tenaga.

3) Pemisahan aktivitas yang berbeda, pemisahan antara pekerjaan bersih dan

pekerjaan kotor, aktivitas tenang dan bising, perbedaan tipe layanan

karyawan, dan tipe berbeda dari lalu lintas di dalam dan di luar bangunan.

4) Mengontrol aktifitas petugas terhadap karyawan serta aktifitas pengunjung

yang datang, agar aktifitas karyawan dan petugas tidak terganggu.

B. Prinsip Khusus

1) Pencahayaan dan penghawaan yang nyaman untuk semua bagian bangunan

merupakan faktor yang penting. Ini khususnya untuk ruang yang tidak

menggunakan AC.

2) Pintu masuk untuk service sebaiknya berdekatan dengan dapur dan daerah

penyimpanan persediaan (gudang).

3) Alur lalu lintas karyawan harus direncanakan seefisien mungkin.

4) Lebar koridor 2,40 m dengan tinggi langit-kangit minimal 2,40 m. Koridor

sebaiknya lurus. Apabila ramp digunakan, kemiringannya sebaiknya tidak

melebihi 1 : 10 ( membuat sudut maksimal 70)

5) Site Plan atau Tata letak ruang-ruang berdasarkan zoning dan peruntukan

bangunan yang telah direncanakan.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 21

Page 22: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

6.1.7. Persyaratan Teknis Sarana Kantor BalaiKantor Balai merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang

tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh

masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Undang-undang tentang bangunan gedung nomor 28 tahun 2002 juga

menyebutkan bahwa bangunan gedung penting sebagai tempat manusia

melakukan kegiatan, maka perlu diperhatikan keamanan, keselamatan,

kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.

6.1.8. Struktur BangunanStruktur Bangunan Kantor Balai menggunakan Konstruksi Beton dengan mutu

beton Konstruksi Utama maupun Pondasi Tiang Pancang K350, dengan

memperhitungkan ketahanan terhadap Gempa, Angin, Banjir, dan bencana alam

lainnya.

Perhitungan Konstruksi Gedung, meliputi perhitungan konstruksi bawah (Pondasi)

dan Konstruksi atas (Konstruksi Utama Gedung) termasuk Atap

A. Perhitungan Konstruksi Bawah ( Pondasi )

Perhitungan Konstruksi Pondasi dilakukan berdasarkan hasil perhitungan Gaya

dan Momen yang dihasilkan dari perhitungan Konstruksi Utama yang diteruskan

ke setiap titik Pondasi melalui Kolom Utama.

Penentuan konstruksi Pondasi didasarkan hasil Laboratorium penyelidikan Tanah

dan daya Dukung Tanah. Data hasil Penyelidikan Laboratorium Mekanika Tanah

(terlampir dalam Lampiran Laporan ini) menghasilkan perhitungan daya dukung

tanah, dan dari rumus perhitungan Pondasi di hasilkan Daya Dukung Tiang

pancang.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 22

Page 23: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

B. Perhitungan Konstruksi Atas ( Konstruksi Utama Gedung )

Perhitungan Konstruksi Konstruksi utama dilakukan berdasarkan hasil

perhitungan Gaya dan Momen yang dihasilkan dari perhitungan secara integrated

dengan menggunakan software program Konstruksi seperti SAP, ETAB, Dan

beberapa program lainnya. Dalam Perhitungan menggunakan program jadi harus

diperhatikan mengenai perlakuan konstruksi dan input- input data yang diperlukan

dalam program tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan perhitungan yang fatal

akibat salah input data dan asumsi perilaku sendi maupun balok-kolom. Dari hasil

perhitungan computer dengan menggunakan software, hasil reaksi momen

maupun gaya tekan/tarik pada perhitungan Konstruksi Utama yang diteruskan

dalam proses penghitungan dimensi dan besar tulangan struktur Beton, Balok,

Kolom, dan Plat lantai, maupun untuk struktur bangunan yang menggunakan

konstruksi Baja.

Peta Wilayah Gempa di Indonesia

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 23

Page 24: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

C. Dinding dan Partisi

Dinding harus keras, rata, tidak berpori, tidak menyebabkan silau, tahan api,

kedap air, tahan karat, tidak punya sambungan (utuh), dan mudah dibersihkan.

(a) dinding harus mudah dibersihkan, tahan cuaca dan tidak berjamur.

(b) lapisan penutup dinding harus bersifat non porosif (tidak mengandung

poripori) sehingga dinding tidak dapat menyimpan debu.

(c) warna dinding cerah tetapi tidak menyilaukan mata.

(d) khusus pada ruangan-ruangan yang berkaitan dengan aktivitas anak, pelapis

dinding warna-warni dapat diterapkan untuk merangsang aktivitas anak.

(e) pada daerah tertentu, dindingnya harus dilengkapi pegangan tangan

(handrail) yang menerus dengan ketinggian berkisar 80 ~ 100 cm dari

permukaan lantai. Pegangan harus mampu menahan beban orang dengan

berat minimal 75 kg yang berpegangan dengan satu tangan pada pegangan

tangan yang ada. Bahan pegangan tangan harus terbuat dari bahan yang

tahan api, mudah dibersihkan dan memiliki lapisan permukaan yang bersifat

non-porosif (tidak mengandung pori-pori).

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 24

Page 25: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

(f) khusus untuk daerah yang sering berkaitan dengan bahan kimia, daerah yang

mudah terpicu api, maka dinding harus dari bahan yang tahan api, cairan

kimia dan benturan.

(g) pada ruang yang menggunakan peralatan yang menggunakan gelombang

elektromagnit (EM), seperti Short Wave Diathermy atau Micro Wave

Diathermy, penggunaan penutup dinding yang mengandung unsur metal atau

baja sedapat mungkin dihindarkan.

(h) khusus untuk daerah tenang (misalkan daerah perawatan karyawan), maka

bahan dinding menggunakan bahan yang kedap suara atau area/ruang yang

bising (misalkan ruang mesin genset, ruang pompa, dll) menggunakan bahan

yang dapat menyerap bunyi.

D. Toilet

Fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang (tanpa terkecuali penyandang

cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil) pada bangunan atau fasilitas umum lainnya.

1) Toilet umum.(a) Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak yang cukup

untuk masuk dan keluar oleh pengguna.

(b) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian

pengguna ( 36 ~ 38 cm).

(c) Bahan dan penyelesaian lantai harus tidak licin. Lantai tidak boleh

menggenangkan air buangan.

(d) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup.

(e) Kunci-kunci toilet atau grendel dipilih sedemikian sehingga bisa dibuka

dari luar jika terjadi kondisi darurat.

2) Toilet untuk aksesibilitas.(a) Toilet atau kamar kecil umum yang aksesibel harus dilengkapi dengan

tampilan rambu/simbol "penyandang cacat" pada bagian luarnya.

(b) Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak yang cukup

untuk masuk dan keluar pengguna kursi roda.

(c) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian

pengguna kursi roda sekitar (45 ~ 50 cm)

(d) Toilet atau kamar kecil umum harus dilengkapi dengan pegangan

rambat (handrail) yang memiliki posisi dan ketinggian disesuaikan

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 25

Page 26: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

dengan pengguna kursi roda dan penyandang cacat yang lain.

Pegangan disarankan memiliki bentuk siku-siku mengarah ke atas untuk

membantu pergerakan pengguna kursi roda.

(e) Letak kertas tissu, air, kran air atau pancuran (shower) dan

perlengkapan-perlengkapan seperti tempat sabun dan pengering tangan

harus dipasang sedemikian hingga mudah digunakan oleh orang yang

memiliki keterbatasan keterbatasan fisik dan bisa dijangkau pengguna

kursi roda.

(f) Bahan dan penyelesaian lantai harus tidak licin. Lantai tidak boleh

menggenangkan air buangan.

(g) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup untuk memudahkan pengguna

kursi roda.

(h) Kunci-kunci toilet atau grendel dipilih sedemikian sehingga bisa dibuka

dari luar jika terjadi kondisi darurat.

(i) Pada tempat-tempat yang mudah dicapai, seperti pada daerah pintu

masuk, dianjurkan untuk menyediakan tombol bunyi darurat (emergency

sound button) bila sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

E. Atap

Atap harus kuat, tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempat perindukan

serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 26

Page 27: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

1) Penutup atap.(a) Apabila menggunakan penutup atap dari bahan beton harus dilapisi

dengan lapisan tahan air.

(b) Penutup atap bila menggunakan genteng keramik, atau genteng beton,

atau genteng tanah liat (plentong), pemasangannya harus dengan sudut

kemiringan sesuai ketentuan yang berlaku.

(c) Mengingat pemeliharaannya yang sulit khususnya bila terjadi kebocoran,

penggunaan genteng metal sebaiknya dihindari.

2) Rangka atap.(a) Rangka atap harus kuat memikul beban penutup atap.

(b) Apabila rangka atap dari bahan kayu, harus dari kualitas yang baik dan

kering, dan dilapisi dengan cat anti rayap.

(c) Apabila rangka atap dari bahan metal, harus dari metal yang tidak mudah

berkarat, atau di cat dengan cat dasar anti karat.

F. Langit-langit

Langit-langit harus kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan.

(a) Tinggi langit-langit di ruangan, minimal 2,80 m, dan tinggi di selasar (koridor)

minimal 2,40 m.

(b) Rangka langit-langit harus kuat.

(c) Bahan langit-langit antara lain gipsum, acoustic tile, GRC (Grid Reinforce

Concrete), bahan logam/metal.

G. Lantai

Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,

warna terang, dan mudah dibersihkan.

(a) tidak terbuat dari bahan yang memiliki lapisan permukaan dengan porositas

yang tinggi yang dapat menyimpan debu.

(b) mudah dibersihkan dan tahan terhadap gesekan.

(c) penutup lantai harus berwarna cerah dan tidak menyilaukan mata.

(d) memiliki pola lantai dengan garis alur yang menerus keseluruh ruangan

pelayanan.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 27

Page 28: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

(e) pada daerah dengan kemiringan kurang dari 70, penutup lantai harus dari

lapisan permukaan yang tidak licin (walaupun dalam kondisi basah).

(f) khusus untuk daerah yang sering berkaitan dengan bahan kimia, daerah yang

mudah terbakar, maka bahan penutup lantai harus dari bahan yang tahan api,

cairan kimia dan benturan.

(g) khusus untuk daerah perawatan karyawan (daerah tenang) bahan lantai

menggunakan bahan yang tidak menimbulkan bunyi atau area/ruang yang

bising menggunakan bahan yang dapat menyerap bunyi.

(h) Pada ruang-ruang khusus yang menggunakan peralatan (misalkan ruang

bedah), maka lantai harus cukup konduktif, sehingga mudah untuk

menghilangkan muatan listrik statik dari peralatan dan petugas, tetapi bukan

sedemikian konduktifnya sehingga membahayakan petugas dari sengatan

listrik.

H. Pintu

Pintu adalah bagian dari suatu tapak, bangunan atau ruang yang merupakan

tempat untuk masuk dan ke luar dan pada umumnnya dilengkapi dengan penutup

(daun pintu).

(1) Pintu ke luar/masuk utama memiliki lebar bukaan minimal 120 cm atau dapat

dilalui brankar karyawan, dan pintu-pintu yang tidak menjadi akses karyawan

tirah baring memiliki lebar bukaan minimal 90 cm.

(2) Di daerah sekitar pintu masuk sedapat mungkin dihindari adanya ramp atau

perbedaan ketinggian lantai.

(3) Pintu Darurat:

Setiap bangunan yang bertingkat lebih dari 3 lantai harus dilengkapi

dengan pintu darurat.

Lebar pintu darurat minimal 100 cm membuka kearah ruang tangga

penyelamatan (darurat) kecuali pada lantai dasar membuka ke arah luar

(halaman).

Jarak antar pintu darurat dalam satu blok bangunan gedung maksimal 25

m dari segala arah.

(4) Pintu khusus untuk kamar mandi di rawat inap dan pintu toilet untuk aksesibel,

harus terbuka ke luar, dan lebar daun pintu minimal 85 cm.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 28

Page 29: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

6.1.9. Persyaratan Teknis Prasarana Kantor BalaiA. Sistem Proteksi Kebakaran

Setiap bangunan Kantor Balai harus mempunyai sistem proteksi pasif terhadap

bahaya kebakaran yang berbasis pada desain atau pengaturan terhadap

komponen arsitektur dan struktur Kantor Balai sehingga dapat melindungi

penghuni dan benda dari kerusakan fisik saat terjadi kebakaran.

Penerapan sistem proteksi pasif didasarkan pada fungsi/klasifikasi resiko

kebakaran, geometri ruang, bahan bangunan terpasang, dan/atau jumlah dan

kondisi penghuni dalam Kantor Balai.

Sistem proteksi aktif adalah peralatan deteksi dan pemadam yang dipasang tetap

atau tidak tetap, berbasis air, bahan kimia atau gas, yang digunakan untuk

mendeteksi dan memadamkan kebakaran pada bangunan Kantor Balai.

B. Sistem Komunikasi Dalam Kantor Balai

Persyaratan komunikasi dalam Kantor Balai dimaksudkan sebagai penyediaan

sistem komunikasi baik untuk keperluan internal bangunan maupun untuk

hubungan ke luar, pada saat terjadi kebakaran dan/atau kondisi darurat lainnya.

Termasuk antara lain: sistem telepon, sistem tata suara, sistem voice evacuation.

Penggunaan instalasi tata suara pada waktu keadaan darurat dimungkinkan asal

memenuhi pedoman dan standar teknis yang berlaku.

Sistem komunikasi dalam Kantor Balai terdiri dari:

(a) Sistem telepon dan tata suara

C. Sistem Proteksi Petir

Suatu instalasi proteksi petir dapat melindungi semua bagian dari bangunan

Kantor Balai, termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan instalasi serta

peralatan lainnya terhadap bahaya sambaran petir.

Instalasi proteksi petir disesuaikan dengan adanya perluasan atau penambahan

bangunan Kantor Balai.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 29

Page 30: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

D. Sistem Kelistrikan

Sistem instalasi listrik dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati,

dipelihara, tidak membahayakan, tidak mengganggu dan tidak merugikan

lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lain, serta perancangan dan

pelaksanaannya harus berdasarkan PUIL/SNI.04-0225 edisi terakhir dan

peraturan yang berlaku.

E. Sistem Penghawaan (Ventilasi) dan Pengkondisian Udara (HVAC)

Setiap bangunan Kantor Balai harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasi

mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan Kantor Balai harus

mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan

permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.

Untuk kenyamanan termal dalam ruang di dalam bangunan Kantor Balai harus

mempertimbangkan temperatur dan kelembaban udara. Standar suhu,

kelembaban, dan tekanan udara Menurut fungsi ruang atau unit adalah sebagai

berikut:

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 30

Page 31: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

F. Sistem Pencahayaan

Setiap Kantor Balai untuk memenuhi persyaratan sistem pencahayaan harus

mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan/mekanik, termasuk

pencahayaan darurat sesuai dengan fungsinya. Indeks pencahayaan menurut

jenis ruang atau unit adalah sebagai berikut:

G. Sistem Pengendalian terhadap Kebisingan dan Getaran

Kenyamanan terhadap kebisingan adalah keadaan dengan tingkat kebisingan

yang tidak menimbulkan gangguan pendengaran, kesehatan, dan kenyamanan

bagi seseorang dalam melakukan kegiatan.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 31

Page 32: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

Tingkat kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.

48 Tahun 1996, untuk lingkungan kegiatan Kantor Balai adalah 55 dB(A)

H. Sistem Hubungan Horisontal dalam Kantor Balai

Setiap bangunan harus memenuhi persyaratan kemudahan hubungan horizontal

berupa tersedianya pintu dan/atau koridor yang memadai untuk terselenggaranya

fungsi bangunan tersebut. Jumlah, ukuran, dan jenis pintu, dalam suatu ruangan

dipertimbangkan berdasarkan besaran ruang, fungsi ruang, dan jumlah pengguna

ruang. Arah bukaan daun pintu dalam suatu ruangan dipertimbangkan

berdasarkan fungsi ruang dan aspek keselamatan. Ukuran koridor sebagai akses

horizontal antar ruang dipertimbangkan berdasarkan fungsi koridor, fungsi ruang,

dan jumlah pengguna. Ukuran koridor yang aksesibilitas brankar karyawan

minimal 2,4 m.

I. Sistem Hubungan (Transportasi) Vertikal dalam Kantor Balai

Setiap bangunan bertingkat harus menyediakan sarana hubungan vertikal antar

lantai yang memadai untuk terselenggaranya fungsi bangunan tersebut berupa

tersedianya tangga, ram, lif, tangga berjalan/eskalator, dan/atau lantai

berjalan/travelator.

Jumlah, ukuran, dan konstruksi sarana hubungan vertikal harus berdasarkan

fungsi bangunan, luas bangunan, dan jumlah pengguna ruang, serta keselamatan

pengguna gedung.

Setiap bangunan dengan ketinggian di atas lima lantai harus menyediakan sarana

hubungan vertikal berupa lif.

Bangunan umum yang fungsinya untuk kepentingan publik, baik berupa fungsi

keagamaan, fungsi usaha, maupun fungsi sosial dan budaya harus menyediakan

fasilitas dan kelengkapan sarana hubungan vertikal bagi orang yang berkebutuhan

khusus, termasuk penyandang cacat.

Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi 70, perhitungan

kemiringan tersebut tidak termasuk awalan dan akhiran ramp (curb

ramps/landing). Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 70) tidak

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 32

Page 33: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

boleh lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih rendah

dapat lebih panjang. Lebar minimum dari ramp adalah 120 cm dengan tepi

pengaman. Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus

bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar

kursi roda dan stretcher, dengan ukuran minimum 160 cm.

Tangga harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam

Tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15 – 17 cm. Tangga harus memiliki

kemiringan tangga kurang dari 600. Lebar tangga minimal 120 cm untuk membawa

usungan dalam keadaan darurat, untuk mengevakuasi karyawan dalam kasus

terjadinya kebakaran atau ancaman bom

Ukuran lift Kantor Balai minimal 1,50 m x 2,30 m dan lebar pintunya tidak kurang

dari 1,20 m untuk memungkinkan lewatnya tempat tidur dan stretcher bersama-

sama dengan pengantarnya. Lif penumpang dan lift service dipisah bila

dimungkinkan. Lif kebakaran dapat berupa lif khusus kebakaran/lif penumpang

biasa/lif barang yang dapat diatur pengoperasiannya sehingga dalam keadaan

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 33

Page 34: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

darurat dapat digunakan khusus oleh petugas kebakaran.

J. Sarana Evakuasi

Setiap bangunan harus menyediakan sarana evakuasi bagi orang yang

berkebutuhan khusus termasuk penyandang cacat yang meliputi :

(a) sistem peringatan bahaya bagi pengguna,

(b) pintu keluar darurat, dan

(c) jalur evakuasi yang dapat menjamin pengguna bangunan untuk melakukan

evakuasi dari dalam bangunan secara aman apabila terjadi bencana atau

keadaan darurat.

K. Aksesibilitas Penyandang Cacat

Setiap bangunan, harus menyediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk menjamin

terwujudnya kemudahan bagi penyandang cacat dan lanjut usia masuk dan keluar

ke dan dari bangunan serta beraktivitas dalam RS secara mudah, aman, nyaman

dan mandiri.

(a) Fasilitas dan aksesibilitas meliputi toilet, tempat parkir, telepon umum, jalur

pemandu, rambu dan marka, pintu, ramp, tangga, dan lif bagi penyandang

cacat dan lanjut usia.

(b) Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas disesuaikan dengan fungsi, luas, dan

ketinggian bangunan.

L. Prasarana/Sarana Umum

Perencanaan sarana dan prasarana dalam bangunan mengikuti:

(a) SNI 03-1735-2000 atau edisi terbaru; Tata cara perencanaan akses bangunan

dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan

gedung.

(b) SNI 03-1746-2000 atau edisi terbaru; Tata cara perencanaan dan

pemasangan sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya

kebakaran pada bangunan gedung.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 34

Page 35: USTEK-Masterplan Kantor Banjarmasin_3 BLN

USULAN TEKNIS Perencanaan Detailed Engineering Drawing (DED) Masterplan Kantor Satuan Kerja Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah V Banjarmasin

2015

(c) SNI 03-6573-2001 atau edisi terbaru; Tata cara perancangan sistem

transportasi vertikal dalam gedung (lif).

(d) Ketentuan teknis Kelengkapan Prasarana dan Sarana bangunan RS.

(e) Ketentuan teknis Prasarana dan Sarana pemanfaatan Bangunan RS dan

Kelengkapannya.

(f) Ketentuan teknis Ukuran, Konstruksi, Jumlah Fasilitas dan Aksesibilitas bagi

Penyandang Cacat.

(g) Dalam hal persyaratan di atas belum mempunyai SNI, dapat digunakan

standar baku dan pedoman teknis yang diberlakukan oleh instansi yang

berwenang.

PT. PILAR EMPAT Consultant Page 35