BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, nitrogen, hidrogen, dan oksigen dengan rumus kimia (NH 2 ) 2 CO. Senyawa ini banyak digunakan sebagai pupuk kimia karena kandungan nitrogennya yang cukup tinggi. Nitrogen adalah zat hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Pupuk urea mengandung setidaknya 46 Kg unsur nitrogen untuk setiap 100 Kg berat urea. Pemakaian urea sebagai pupuk kimia memiliki keuntungan tersendiri karena mudah diserap oleh tanaman. Hal ini berimbas meningkatnya kebutuhan urea sebagai pupuk kimia sehingga senyawa ini diproduksi secara komersial. Di Amerika, produksi urea mencapai satu juta pon setiap tahunnya dan sebagian besar digunakan sebagai pupuk kimia. Beberapa pabrik di Indonesia seperti pabrik pupuk sriwijawa (PUSRI) memproduksi pupuk urea secara masal. Kebutuhan akan pupuk urea di Indonesia sangat tinggi mengingat Indonesia merupakan negara agraris. Selain sebagai pupuk kimia, urea juga digunakan secara komersial untuk industri, pakan ternak, lem, pembersih toilet, 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon,
nitrogen, hidrogen, dan oksigen dengan rumus kimia (NH2)2CO. Senyawa ini
banyak digunakan sebagai pupuk kimia karena kandungan nitrogennya yang
cukup tinggi. Nitrogen adalah zat hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Pupuk
urea mengandung setidaknya 46 Kg unsur nitrogen untuk setiap 100 Kg berat
urea.
Pemakaian urea sebagai pupuk kimia memiliki keuntungan tersendiri
karena mudah diserap oleh tanaman. Hal ini berimbas meningkatnya kebutuhan
urea sebagai pupuk kimia sehingga senyawa ini diproduksi secara komersial. Di
Amerika, produksi urea mencapai satu juta pon setiap tahunnya dan sebagian
besar digunakan sebagai pupuk kimia. Beberapa pabrik di Indonesia seperti
pabrik pupuk sriwijawa (PUSRI) memproduksi pupuk urea secara masal.
Kebutuhan akan pupuk urea di Indonesia sangat tinggi mengingat Indonesia
merupakan negara agraris. Selain sebagai pupuk kimia, urea juga digunakan
secara komersial untuk industri, pakan ternak, lem, pembersih toilet, produk
pewarnaan rambut, pestisida dan fungisida. Dalam hal pengobatan digunakan
dalam barbitunat, dermatologi, dan diuretik.
Urea dapat diproduksi melalui proses sintesis amonia dan karbon
dioksida. Produk yang diperoleh dapat berupa cairan atau padatan. Umumnya,
pupuk Urea berwujud butir kristal putih yang larut dalam air. Urea bersifat
higroskopis. Pada kelembaban udara 73 %, urea akan menarik uap air dari udara
sehingga senyawa ini sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat.
1
I.2. Sejarah Proses
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea
dikenal dengan nama carbamide di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering
dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan
carbonyldiamine. Urea pertama kali diketahui terdapat pada urine oleh H.M.
Rovelle pada tahun 1773. Pada tahun 1828, sintesa urea dari amoniak dan asam
sianida berhasil dilakukan oleh Friedrich Woehler. Penemuan ini dianggap
sintesa zat organik pertama dari anorganik yang pertama kali. Urea ditemukan
saat Wohler berusaha mensintesis amonium sianat, untuk melanjutkan studi
sianat yang telah dilaksanakan selama beberapa tahun.
Tahun 1870, Bassarow memproduksi urea menggunakan proses
dehidrasi dengan memanaskan amonium karbomat dalam wadah tertutup.
Amonium Karbomat dapat diperoleh dengan reaksi langsung amoniak dengan
karbondioksida. Proses produksi urea ini masih digunakan hingga sekarang.
Sintesa urea berlangsung dengan bantuan tekanan yang tinggi. Sintesa ini
dilaksanakan pertama kali oleh BASF pasa tahun 1941 dengan bahan baku
ammonia dan karbon dioksida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Reaksi 1 : 2 NH3(g) + CO2(g) NH2COONH4(g)
Reaksi 2 : NH2COONH4(g) NH2CONH2(g) + H2O(l)
I.3. Spesifikasi Produk
Urea (NH2CONH2)
Urea merupakan butir kristal berwarna putih, tidak mudah terbakar dan
mampu menghantarkan listrik. Urea memiliki sifat fisis sebagai berikut:
o Densitas (padat pada suhu 20o C) : 1335 kg/m3
o Titik lebur : 132,6o C
o Spesific heat (lebur) : 126 J/mol/ o C
o Panas peleburan (titik lebur) : 13,6 kJ/mol
o Berat Molekul : 60,056
2
(Sumber : Perry, R. H., 1984. Chemical Engineering Handbook, 6th
edition. Mc Graw Hill Book Co, Ltd)
I.4. Spesifikasi Reaktan
Amoniak (NH3)
Dibawah tekanan tertentu amoniak berupa cairan, berbau yang spesifik,
uap amoniak lebih ringan dari pada udara, dapat meledak, pada kondisi tertentu
bersifat mudah terbakar, larut dalam air dengan reaksi yang eksotermis, dan
sifat fisis sebagai berikut:
o Densitas (cair, 20 Kg/cm2 250 C ) : 603 kg/m3
o Titik lebur : -78o C
o Titik didih : -33o C
o Titik bakar : 650o C
o Batas explosive : ( diudara )
Bawah : 15 vol % NH3
Atas : 28 vol % NH3
o Berat molekul : 17,3
Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida adalah gas yang tidak bewarna, tidak berbau, tidak
mudah meledak, dan tidak mudah terbakar, lebih berat dari pada udara dan
mempunyai sifat fisis sebagai berikut :
o Densitas ( gas, 1 kg/cm2, 25oC ) : 1800 kg/cm3
o Triple point : 57oC dan 5,1 atm
o Titik kritis : 31o C dan 72,8 atm
o Berat molekul : 44,01
(Sumber : Perry, R. H., 1984. Chemical Engineering Handbook, 6th edition. Mc
Graw Hill Book Co, Ltd)
3
I.5. Kegunaan Urea
Pertanian
Lebih dari 90% dari produk urea digunakan sebagai pupuk nitrogen-
release karena memiliki kadar nitrogen tertinggi di antara pupuk padat lain dan
mudah diserap tanaman.
Industri kimia
Urea merupakan bahan baku untuk pembuatan banyak senyawa kimia
penting, seperti:
Bahan pembuat berbagai bahan plastik, terutama resin urea
formaldehida
Berbagai perekat, seperti urea formaldehida atau urea melamin
formaldehida digunakan di laut kayu lapis
Kalium cyanate, bahan baku industri lainnya.
Urea nitrat, bahan peledak.
Sistem Automobile
Urea digunakan untuk mengurangi polutan NOx dalam gas buang
pembakaran mesin diesel. Larutan urea-air yang disuntikkan ke dalam sistem
pembuangan menghasilkan amoniak hasil hidrolisis urea. Amoniak bereaksi
dengan emisi oksida nitrogen dan diubah menjadi nitrogen dan air dalam
catalytic converter.
Penggunaan Komersial lainnya
Bahan pembuat produk pemutih gigi
Bahan dalam sabun cuci piring
Sebagai stabilizer di nitroselulosa bahan peledak
Bahan dalam beberapa krim kulit, moisturizer, kondisioner rambut
Campuran pakan ternak, sebagai sumber nitrogen relatif murah untuk