Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18 - 19Oktober 2011 Vol.4 Oktober 2011 ISSN:1858-2559 UPAYAPENGGUNAANSEPEDA SEBAGAI MODA TRANSPORTASI DI KOTA SURABAYA Dwi SUliStyOI Bunga Triana2 Neneng Winarsih3 J,2, 3Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma Jl. Akses UI Kelapa Dua, Depok 16424, Jawa Barat Abstrak Peningkatan jumlah penduduk berimbas pada terus bertambahnya jumlah kendaraan setiap tahunnya namun tidak diimbangi dengan kapasitas jalan yang sesuai. Hal ini menyebabkan suatu kawasan atau jalan akan mendekati jenuh akibat sistem transportasi yang tidak berkelanjutan. Salah satu cara dalam mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan adalah dengan Revitalisasi penggunaan kendaraan tidak bermotor. Revitalisasi adalah opsi dalam memvitalkan atau menghidupkan kembali suatu kawasan yang mengalami degradasi atau kemunduran. Dalam upaya mengurangi kemacetan, penggunaan sepeda menjadi pilihan menarik karena biaya operasionalnya yang murah dan dapat bermanuver disela-sela kendaraan lain. Namun, penggunaan sepeda sebagai transportasi publik masih menemui kendala. Minimnya jalur khusus sepeda dan lahan parkir sepeda membuat pengguna sepeda merasa kurang aman saat mengendarai sepeda, sehingga perlu adanya realisasi terhadap jalur khusus sepeda dan lahan parkir sepeda. Kata Kunci: Revitalisasi, Sepeda, Sistem Transportasi, Kendaraan tidak bermotor. PENDAHULUAN Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di ka- wasan Indonesia timur. Letak Surabaya yang strategis, menye- babkan perkembangan penduduk di kota Surabaya begitu pesat yang berimbas kepada peningkatan penggunaan moda transportasi. Moda transportasi publik yang kurang nya- man menyebabkan banyaknya sebagian pen- duduk memilih beralih ke moda transportasi pribadi seperti mobil pribadi dan sepeda motor. Selain itu, tata kota yang tidak efektif juga menjadi penyebab kemacetan di kota Surabaya semakin parah. Dewasa ini konstruksi berkelanjutan sedang gencar-gencamya dipublikasikan sa- lah satunya adalah sistem transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sistem trans- portasi berkelanjutan adalah suatu sistem transportasi yang dapat mengakomodasikan AT- 46 aksesibilitas semaksimal mungkin dengan dampak negatif yang seminimal mungkin. Untuk membangun sistem transportasi publik berkelanjutan perlu adanya revitalisasi dalam semua aspek yang berkaitan dengan trans- portasi publik. Salah satu cara untuk mewu- judkan sistem transportasi berkelanjutan di Surabaya adalah dengan merevitalisasikan penggunaaan kendaraan tidak bermotor. Revitalisasi kendaraan tidak bermotor salah satunya dengan menggunakan sepeda sebagai moda transportasi. Namun penerapan proses revitalisasi tentunya banyak kendala baik segi teknis maupun non teknis, mulai dari peren- canaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan. Minimnya fasilitas seperti jalur sepeda dan pengaturan lalu lintas di jalur sepeda juga menjadi kendala dalam proses revitalisasi kendaraan tidak bermotor, khususnya sepeda. Untuk itu penyediaan fasilitas yang menunjang, diharapkan dapat mendukung proses revitalisasi penggunaan sepeda, se- hingga penggunaan sepeda sebagai moda transportasi, dapat menjadi salah satu opsi da- lam menuju transportasi yang efektif dan efi- sien. Sulistyo, Upayapenggunaan Sepeda..,
5
Embed
UPAYAPENGGUNAANSEPEDA SEBAGAI MODA ... - core.ac.uk · Salah satu cara dalam mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan adalah dengan ... motor. Selain itu, tata kota yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
UPAYAPENGGUNAANSEPEDASEBAGAI MODA TRANSPORTASI DI KOTA SURABAYA
Dwi SUliStyOIBunga Triana2
Neneng Winarsih3
J,2,3Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas GunadarmaJl. Akses UI Kelapa Dua, Depok 16424, Jawa Barat
Abstrak
Peningkatan jumlah penduduk berimbas pada terus bertambahnya jumlah kendaraan setiaptahunnya namun tidak diimbangi dengan kapasitas jalan yang sesuai. Hal ini menyebabkan suatukawasan atau jalan akan mendekati jenuh akibat sistem transportasi yang tidak berkelanjutan.Salah satu cara dalam mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan adalah denganRevitalisasi penggunaan kendaraan tidak bermotor. Revitalisasi adalah opsi dalam memvitalkanatau menghidupkan kembali suatu kawasan yang mengalami degradasi atau kemunduran. Dalamupaya mengurangi kemacetan, penggunaan sepeda menjadi pilihan menarik karena biayaoperasionalnya yang murah dan dapat bermanuver disela-sela kendaraan lain. Namun,penggunaan sepeda sebagai transportasi publik masih menemui kendala. Minimnya jalur khusussepeda dan lahan parkir sepeda membuat pengguna sepeda merasa kurang aman saatmengendarai sepeda, sehingga perlu adanya realisasi terhadap jalur khusus sepeda dan lahanparkir sepeda.
Kata Kunci: Revitalisasi, Sepeda, Sistem Transportasi, Kendaraan tidak bermotor.
PENDAHULUAN
Surabaya adalah ibukota Provinsi JawaTimur, Indonesia. Surabaya merupakan kotaterbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 3juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis,perdagangan, industri, dan pendidikan di ka-wasan Indonesia timur.
Letak Surabaya yang strategis, menye-babkan perkembangan penduduk di kotaSurabaya begitu pesat yang berimbas kepadapeningkatan penggunaan moda transportasi.Moda transportasi publik yang kurang nya-man menyebabkan banyaknya sebagian pen-duduk memilih beralih ke moda transportasipribadi seperti mobil pribadi dan sepedamotor. Selain itu, tata kota yang tidak efektifjuga menjadi penyebab kemacetan di kotaSurabaya semakin parah.
Dewasa ini konstruksi berkelanjutansedang gencar-gencamya dipublikasikan sa-lah satunya adalah sistem transportasi ramahlingkungan dan berkelanjutan. Sistem trans-portasi berkelanjutan adalah suatu sistemtransportasi yang dapat mengakomodasikan
AT- 46
aksesibilitas semaksimal mungkin dengandampak negatif yang seminimal mungkin.Untuk membangun sistem transportasi publikberkelanjutan perlu adanya revitalisasi dalamsemua aspek yang berkaitan dengan trans-portasi publik. Salah satu cara untuk mewu-judkan sistem transportasi berkelanjutan diSurabaya adalah dengan merevitalisasikanpenggunaaan kendaraan tidak bermotor.Revitalisasi kendaraan tidak bermotor salahsatunya dengan menggunakan sepeda sebagaimoda transportasi. Namun penerapan prosesrevitalisasi tentunya banyak kendala baik segiteknis maupun non teknis, mulai dari peren-canaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan.Minimnya fasilitas seperti jalur sepeda danpengaturan lalu lintas di jalur sepeda jugamenjadi kendala dalam proses revitalisasikendaraan tidak bermotor, khususnya sepeda.
Untuk itu penyediaan fasilitas yangmenunjang, diharapkan dapat mendukungproses revitalisasi penggunaan sepeda, se-hingga penggunaan sepeda sebagai modatransportasi, dapat menjadi salah satu opsi da-lam menuju transportasi yang efektif dan efi-sien.
Jumlah kendaraan bermotor di KotaSurabaya mengalami kenaikan (Gambar 1).Jumlah kendaraan ini merupakan jumlahkendaraan yang tercatat di Kota Surabaya.
Merevitalisasi Penggunaan Sepeda di KotaSurabaya
Pertambahan penduduk menyebabkanjumlah lalu lintas juga meningkat. Revita-lisasi adalah upaya untuk memvitalkan kem-bali suatu kawasan atau bagian kota yangdulunya pernah vital, akan tetapi kemudianmengalami kemunduran atau degradasi.
Upaya penggunaan sepeda sebagaitransportasi yang ramah lingkungan perlumemperhatikan unsur 5E, yaitu engineering,yaitu perencanaan dan pembangunan infra-struktur jalur sepeda; education yaitu penye-diaan pendidikan bersepeda yang baik padamasyarakat; encourangement yaitu pemoti-vasian pada masyarakat untuk memilih ber-kendaran dengan sepeda; enforcement yaitupenguatan peraturan bersepeda yang baik;evaluation and planning yaitu evaluasi atasusaha yang telah dilakukan serta perencanaanuntuk meningkatkan kualitas kendaraan.
Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559
penyelenggaraan program-program penggu-naan sepeda, seperti ojeg sepeda, fun bike,perlombaan komunitas sepeda, bike to school,bike to work. Langkah ketiga adalah pem-buatan regulasi yang berkenaan dengan peng-gunaan kendaraan bermotor dengan cara me-naikan tarif parkir untuk kendaraan bermotor.
SA~
Jalur SepedaJalur sepeda adalah jalur yang khusus
diperuntukkan bagi lalu lintas pengguna sepe-da dan dipisah dari lalu lintas kendaraanbermotor untuk meningkatkan keselamatanlalu lintas pengguna sepeda. Tidak adanyajalur sepeda membuat pengguna sepedamerasa tidak aman saat bersepeda di jalanraya, karena harns berbagi dengan kendaraanbermotor. Karakteristik fisik sepeda yangberbeda dengan kendaraan bermotor membu-tuhkan tingkat keamanan yang berbeda de-ngan pengendara kendaraan bermotor. Kon-flik perebutan ruang jalan yang tejadi seakandimenangkan oleh kendaraan bermotor, danhal ini mengindikasikan adanya diskriminasihak (right-of-way) dari para pengendarasepeda (Sidi, 2005). Right-of-way merupakanhak menggunakan ruang secara bersama yangdimiliki oleh seluruh pengguna jalan, terkaitdengan sifat akomodatif jalan raya sebagairuang milik publik. UU No. 22/1999 tentangLalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkanbahwa pejalan kaki dan pengguna sepedajuga dilindungi hak-haknya di jalan raya.Untuk itu penyediaan jalur sepeda mutlakdiperlukan agar penggunanya nyaman danaman saat melintasi jalan, termasuk saatmelintasi jalan atau traffic light.
Program Revitalisasi Penggunaan SepedadiSurabaya
Langkah-Iangkah yang disarankanyaitu pertama peningkatan dan pembuataninfrastruktur khusus jalur sepeda dengan jalanpembuatan jalur khusus sepeda, parkir sepe-da, dan halte sepeda. Langkah kedua adalah
Konsep Jalur SepedaKonsep jalur sepeda merupakan hal
yang sangat penting dalam perencanaan jalursepeda. perencanaan jalur sepeda harusmemperhatikan tingkat keamanan dankenyamanan bagi penggunan jalur sepeda.Tidak hanya jalur lintasan saja yang perludirencanakan, namun rute jalur sepeda jugahams diperhatikan, karena dapat mempe-ngaruhi tingkat pengguna sepeda. Rute jalursepeda sebaiknya melalui pemukiman wargasehingga diharapkan dapat menambah keter-tarikan warga sekitar untuk menggunakan se-peda kembali.
Ada 3 konsep jalur khusus untuksepeda. Konsep pertama adalah bike path,dimana jalur untuk sepeda dipisah secarafisik dari jalur lalu lintas kendaraan bermotor.Konsep kedua adalah bike lane, dimana ba-gian jalur lalu lintas yang hanya dipisahdengan marka jalan atau warna jalan yangberbeda. Konsep ketiga adalah bike routeyaitu jalur sepeda yang bercampur denganjalan raya, tidak ada marka, hanya dibantudengan rambu-rambu.
Di antara ketiga konsep tersebut, jalurbike path dan bike lane dinilai lebih amandan tepat karena kedua jalur terpisah denganjalur kendaraan bermotor. Dengan begitupara pengguna sepeda akan merasa lebihaman ketika berkendara. Pemilihan bike pathdan bike lane sebagai konsep jalur sepeda diSurabaya mengacu pada karakteristik jalan,jalur hijau dan tingkat kepadatan lalu lintas diSurabaya, ditambah tingkah laku pengendarayang kurang sadar hukum khususnya terha-dap rambu-rambu lalu lintas yang ada. Demimemberikan keamanan dan kenyamananpengguna sepeda, maka konsep bike path danbike lane adalah tepat dengan melihat kondisiyang demikian.(Sumber:http://www.metrotvnews.comlread/news/20 11/01/16/39695/Jalur-Sepeda-di-Jakarta-Bisa-Enggak-Y a)
AT- 48
Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559
Penerapan Konsep Bike PathKonsep bike path membutuhkan jalur
yang terpisah dari jalur kendaraan bermotor.Lebar lajur sepeda sekurang-kurangnya 1 me-ter cukup untuk dilewati satu sepeda denganruang bebas di kiri dan kanan sepeda yangcukup, dan jalur untuk lalu lintas dua arahsekurang-kurangnya 2 meter. Sehingga dibu-tuhkan penambahan lahan untukjalur sepeda.
Kelebihan dari bike path adalahpengguna sepeda lebih aman karena tidakhams berbagi jalan dengan kendaraan bermo-tor. Namun, mengingat kondisi lahan jalan diKota Surabaya yang hanya cukup untuk jalurkendaraan bermotor, sepertinya tidak me-mungkinkan apabila membuat jalur sepedadengan konsep bike path. Untuk itu dibutuh-kan altematif lain dalam penerapan konsepbike path. Salah satu altematif dalam pene-rapan konsep tersebut adalah dengan meng-gunakan trotoar dan pedestrian sebagai jalursepeda seperti yang sudah diterapkan di Ban-dungjalur sepeda rute Gedung Sate-Dago.
Gambar 1. Jalur Sepeda di Bandung(Sumber: https:llrinaldimunir.wordpress.com)
Penerapan Konsep Bike LaneBike lane, konsep jalur sepeda yang
juga banyak dipakai di berbagai daerah diIndonesia, seperti Bandung, Jakarta, Jogja-karta, Semarang. Tidak hanya di Indonesiasaja, konsep bike lane sebelumnya telahdikembangkan di Negara-negara yang memi-liki banyak jalur sepeda seperti Belanda,Jepang, Jerman, Belgia, dan lain-lain.
Konsep bike lane tidak memerlukanlahan baru untuk jalur sepeda, tetapi memakailahan pada jalur kendaraan bermotor yanghanya diberi marka jalan ataupun rambu-rambu seperti pengecatan lajur yang akandigunakan bagi pengguna sepeda.
Mengingat pentingnya keselamatanpengguna sepeda, konsep bike lane yanghanya dibatasi dengan marka jalan dirasakurang efektif dan aman sehingga dibutuhkanfasilitas yang aman dalam penerapan konsepbike lane. Misalnya dengan menambahkanpembatas jalan pada marka jalan.
Gambar 2. Konsep Bike Lane di Bandung(Sumber: https://rinaldimunir.wordpress.com)
Sistem Lalu Lintas Pada Jalur SepedaPenggunaan sepeda hams diberi
fasilitas untuk meningkatkan keselamatanpara pengguna sepeda dan bisa meningkatkankecepatan berlalu-lintas bagi penggunasepeda. Adanya jalur sepeda juga harusdifasilitasi dengan peta atau rute jalur sepedaagar dapat memberikan kemudahan bagipengguna sepeda. Pengguna sepeda menge-tahui letak jalur sepeda dan mempermudahpengguna sepeda untuk menuju arah tujuan,terdapat letak tempat-tempat wisata di KotaSurabaya seperti taman kota yang dapatditempuh dengan sepeda.
Manfaat BersepedaBersepeda bukan hanya sekedar alat
transportasi, tetapi banyak manfaat yangdiperoleh dengan bersepeda. Berikut bebera-pa manfaat bersepeda dilihat dari berbagaiaspek. Manfaat pertama adalah manfaat kese-hatan. Manfaat sepeda untuk hati danjantung, bersepeda tiap hari akan melatihnafas kita untuk bemafas lebih panjang.Bersepeda untuk menurunkan berat badan,hanya dengan 15 menit bersepeda 5 - 6 kalidalam seminggu, dapat mengurangi beratbadan sekitar 11 pon dalam satu tahun.
Manfaat yang kedua adalah manfaatlingkungan. Berbagai penelitian semakin me-nguatkan manfaat menggunakan sepeda ter-hadap kelestarian lingkungan, jarak 4 mil
Sulistyo,UpayapenggunaanSepeda...
Vol.4 Oktober2011ISSN:1858-2559
menggunakan sepeda akan menghindarkansekitar 15 pon polutan memenuhi udara yangkita hirup bersama.
Manfaat ketiga adalah manfaat di bi-dang transportasi. Bersepeda dapat mengu-rangi kemacetan jalan raya, hanya membu-tuhkan ruang kecil per pengguna jalan yangsignifikan sekali apabila dibandingkan de-ngan menggunakan kendaraan bermotor. Se-peda juga merupakan moda transportasi pa-ling hemat energi.
SIMPULAN DAN SARAN
SimpulanPenggunaan sepeda merupakan salah
satu solusi untuk mengurangi kemacetan danpolusi udara di Kota Surabaya. Dalam upayamerevitalisasi dan mewujudkan transportasikendaraan tidak bermotor perlu dilakukanlangkah-langkah kongkrit oleh PemerintahKota Surabaya. Pengadaan infrastruktur jalurkhusus sepeda, pengadaan program rutindalam penggunaan sepeda, serta pembuatanregulasi yang diberikan khusus untuk peng-guna kendaraan bermotor dalam rangka me-ngurangi jumlah volume lalu lintas kendaraanbermotor di Kota Surabaya menjadi suatukehamsan dalam merealisasikan tata kotayang efektif, efisien, dan berkelanjutan.Pengadaan jalur khusus sepeda nantinyamembutuhkan pengaturan lalu lintas yang op-timal tanpa mengganggu lalu lintas yangtelah ada, sehingga pengaturan waktu siklus,pengadaan sistem lalu lintas pada jalursepeda, dan pengadaan informasi berupa petajalur khusus sepeda, menjadi opsi agar tidakterjadi lalu lintas "ganda" di jalan yang ter-dapat jalur khusus sepeda. Infrastruktur me-rupakan hal yang hams dilaksanakan denganserius, karena dengan adanya infrastrukturyang memadai maka minat masyarakat untukmenggunakan sepeda sebagai moda trans-portasi akan semakin tinggi.
SaranPemerintah daerah hams turut aktif
dalam merencanakan, melaksanakan, danmemelihara infrastruktur, disertai penyu-luhan-penyuluhan mengenai penggunaan se-peda yang membawa banyak manfaat bagiKota Surabaya di masa yang akan datang.Masyarakat sendiri juga harus serius turutserta dalam merealisasikan penggunaan sepe-