Top Banner

of 129

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

Feb 28, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    1/129

    UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

    PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN

    MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

    SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP

    DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan Islam

    Oleh

    SITI CHABIBAH

    NIM 11410186

    JURUSAN TARBIYAH

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2012

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    2/129

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    3/129

    UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

    PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN

    MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

    SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP

    DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan Islam

    Oleh

    SITI CHABIBAH

    NIM 11410186

    JURUSAN TARBIYAH

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2012

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    4/129

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara :

    Nama : Siti Chabibah

    NIM : 11410186

    Jurusan : Tarbiyah

    Program Studi : Pendidikan Agama Islam

    Judul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI

    BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

    PEMBELAJARAN SISWA KELAS VI

    SEMESTER GENAP DI SDN SUKOREJO 2

    MERTOYUDAN MAGELANG

    Setelah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

    Salatiga, 31 Juli 2012

    Pembimbing

    Drs. Juzan, M.Hum

    NIP : 19611024 198903 1 002

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    5/129

    SKRIPSI

    UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

    PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

    SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP

    DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG

    DISUSUN OLEH

    SITI CHABIBAHNIM : 11410186

    Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,

    Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga,

    pada tanggal 13 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

    memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua Penguji : Drs. Mubasirun, M.Ag. _________________

    Sekretaris Penguji : Miftachur Rifah, M.Ag. _________________

    Penguji I : Benny Ridwan, M.Hum. _________________

    Penguji II : Fatchurohman, M.Pd. _________________

    Penguji III : Drs. Juzan, M.Hum. _________________

    Salatiga, 13 September 2012

    Ketua STAIN Salatiga

    Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

    NIP : 19580827 198303 1 002

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    6/129

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Siti Chabibah

    NIM : 11410186

    Jurusan : Tarbiyah

    Program Studi : Pendidikan Agama Islam

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

    saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

    orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

    etik ilmiah.

    Salatiga, 31 Juli 2012

    Yang menyatakan,

    Siti Chabibah

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    7/129

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Jadilah orang baik, jangan sekedar kelihatan baik.

    Artinya :

    Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Maka sesungguhnya mencari ilmu

    itu kewajiban bagi setiap orang Islam pria dan wanita (H.R. Ibnu Abdul Bari)

    PERSEMBAHAN

    1. Untuk ibuku yang saya hormati dan saya cintai yang selalu mendoakan

    keberhasilan dalam menuntut ilmu dunia dan akhirat.

    2. Untuk para dosenku yang saya hormati dan saya tadhimi.

    3. Untuk saudara-saudaraku yang saya cintai dan saya banggakan.

    4.

    Untuk sahabat-sahabat seperjuanganku yang saya sayangi.

    5. Untuk teman spesialku (suamiku) yang selalu setia menungguku .

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    8/129

    KATA PENGANTAR

    Segala Puji hanyalah kepunyaan Allah SWT yang telah menjadikan

    sebab untuk segala perkara, serta menurunkan Kitab yang mengagumkan, yang

    mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hambaNya. Mudah-mudahan

    shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Syayidina

    Muhammad SAW, makhluk yang paling mulia, baik dikalangan bangsa Arab

    maupun bangsa lainnya. Beliau merupakan manusia yang paling suci nasabnya

    dan keturunannya. Shalawat dan salam juga mudah-mudahan senantiasa

    dilimpahkan kepada keluarga dan para shahabatnya yang mulia lagi terhormat.

    (Shaleh:2006)

    Skripsi Penelitian Tindakan Kelas dengan judul UPAYA

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISWA

    KELAS VI SEMESTER GENAP DI LINGKUNGAN KOMPLEK ASRAMA

    AKMIL SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG

    Laporan Penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas Penyusunan

    skripsi pada akhir perkuliahan pada program studi SI Pendidikan Agama Islam

    (Ekstensi) STAIN Salatiga.

    Selama penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya

    bantuan, bimbingan, dukungan dan saran dari berbagai pihak yang tulus ikhlas

    membantu sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan sebagaimana mestinya.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    9/129

    Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan

    kepada :

    1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

    2. Drs. Djoko Sutopo, selaku Pengelola Ekstensi.

    3. Drs. Juzan, M.Hum, selaku Pembimbing.

    4. Sri Hunung Himawati, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sukorejo 2

    Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang yang telah member

    dukungan, motivasi serta izin dalam melakukan penelitian ini.

    5.

    Dewi Rahmawati, S.Pdi, selaku rekan seprofesi yang sering kami ajak

    untuk berdiskusi dan masukan-masukan yang sangat berharga.

    6. Rekan-rekan sejawat yang telah membantu dan memberikan masukan serta

    dukungan sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan.

    7.

    Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

    memberikan bantuan dalam proses penyusunan laporan ini sehingga dapat

    penulis selesaikan sebagaimana mestinya.

    Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

    khususnya dan teman-teman guru serta siswa untuk meningkatkan mutu

    pendidikan.

    Magelang, 31 Juli 2012

    Mahasiswa

    SITI CHABIBAH

    NIM : 11410186

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    10/129

    ABSTRAK

    Siti 2012. Upaya Peningkatan dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

    dengan Menggunakan Multimedia Pembelajaran Siswa Kelas VI

    Semester Genap di Lingkungan Komplek Asrama Akmil SDN Sukorejo

    2 Mertoyudan Magelang . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

    Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

    Salatiga. Pembimbing : Drs. Juzan, M.Hum.

    Kata Kunci : peningkatan dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

    Latar belakang dalam Penelitian ini adalah metode pembelajaran

    Pendidikan Agama Islam yang kurang Variatif.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana model

    pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2?, (2) bagaimana prestasi pembelajaran

    Fiqih di SDN Sukorejo 2?, dan (3) apakah media pembelajaran dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pembelajaran Pendidikan Agama

    Islam di SDN Sukorejo 2.

    Metodologi penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian

    tindakan kelas.

    Berdasarkan uji coba pembelajaran dengan menggunakan multimedia

    siswa SDN Sukorejo 2 dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama

    Islam dalam materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram. Hal

    ini dibuktikan prestasi siswa pada saat sebelum pelaksanaan siklus ketuntasan

    siswa 61,54% dengan nilai rata-rata 70 dan di siklus I prestasi siswa meningkat

    dengan ketuntasan 80,77 % dengan nilai rata-rata 75, sedangkan di siklus II

    prestasi siswa terus meningkat dengan ketuntasan 100 % dengan nilai rata-rata 83.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    11/129

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .. i

    ABSTRAK iii

    DAFTAR ISI . iv

    DAFTAR TABEL .. vi

    DAFTAR GAMBAR . vii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah.. 1

    B. Perumusan Masalah 4

    C. Tujuan Penelitian 5

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan. 5

    E.

    Kegunaan Penelitian 6

    F. Definisi Operasional 6

    G. Metode Penelitian 9

    H. Analisis Data 24

    I. Sistematika Penulisan.. 25

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A.

    Peningkatan 26

    B.

    Prestasi Belajar 27

    C.

    Pendidikan Agama Islam 29

    D.

    Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam 34

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    12/129

    E.

    Beberapa ayat Al Quran dan Hadits yang berkaitan Dengan

    Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram .. 35

    F. Media Pembelajaran 40

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum SDN Sukorejo 2 48

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 51

    C.

    Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.. 54

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Kondisi Awal.. 57

    B. Deskripsi Hasil Siklus I 60

    C.

    Deskripsi Hasil Siklus II.. 65

    D. Pembahasan Setiap Siklus dan Antar Siklus 71

    E. Hasil Penelitian 74

    BAB V PENUTUP

    A.

    Kesimpulan. 76

    B.

    Rekomendasi 76

    C. Saran. 77

    D. Tindak Lanjut.. 78

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    13/129

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Keadaan Guru dan Karyawan SDN Sukorejo 2

    Tahun 2011/2012 . 50

    Tabel 3.2 Lembar Observasi Untuk Menilai Keaktifan Siswa 53

    Matrik 1 Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama

    Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang

    yang Halal dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan 58

    Matrik 2 Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan.. 59

    Matrik 3 Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama

    Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang

    yang Halal dan Haram pada siklus I 62

    Matrik 4 Nilai siswa sesudah Siklus I 64

    Matrik 5 Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama

    Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang

    yang Halal dan Haram pada siklus II 67

    Matrik 6 Nilai siswa sesudah Siklus II 69

    Matrik 7 Pembahasan setiap siklus dan antar siklus 74

    Matrik 8 Peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal

    sampai siklus II .. 75

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    14/129

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Sruktur Organisasi SDN Sukorejo 2 49

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    15/129

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau

    sering disebut Kurikulum 2006, peserta didik harus mencapai standar

    kompetensi tertentu. Atau dengan kata lain, ada kompetensi yang harus

    dimiliki oleh peserta didik untuk melakukan/mengerjakan sesuatu sesuai

    dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.(Zaenal Arifin,2011:42)

    Demikian juga dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kompetensi

    dasar yang ditargetkan pada materi MAKANAN, MINUMAN, DAN

    BINATANG YANG HALAL, DAN YANG HARAM, SERTA

    BAHAYA BAGI KESEHATAN BILA MENGKONSUMSI

    MAKANAN, MINUMAN, DAN DAGING BINATANG YANG

    HARAM, namun kondisi di lapangan masih jauh dari kompetensi yang

    diharapkan. Sebagian besar siswa menemui kesulitan atau kebingungan

    untuk mencapai kompetensi tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi

    belajar Pendidikan Agama Islam yang masih rendah.

    Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai peranan yang sangat

    penting untuk menanamkan dan membentuk sikap, watak dan akhlak serta

    budi pekerti yang mulia dengan harapan siswa dapat menerapkan dalam

    kehidupan sehari-hari, sehingga dalam mempelajari materi pelajaran siswa

    akan selalu berpikir kepada prinsip-prinsip kegunaan dan manfaat.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    16/129

    Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk

    menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan

    mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan

    atau latihan, pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses

    komunikasi, dimana antara guru dan siswa bertukar pikiran untuk

    mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi

    penyimpangan-penyimpangan, antara lain guru menggunakan metode

    yang monoton, ketidaksiapan siswa, kurangnya motivasi siswa, dan

    sebagainya. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.

    Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah

    penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media

    disamping penyaji informasi juga meningkatkan keserasian dalam

    penerimaan informasi. Media yang peneliti pilih dalam penelitian ini

    adalah elektronik dan kartu bergambar karena sesuai dengan materi

    pelajaran dan dapat menunjang tujuan pembelajaran.

    Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan

    kemampuan dan pengamalan siswa dalam ajaran agama Islam sehingga

    menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai

    tujuan itu diperlukan materi dan model pembelajaran yang sesuai. Pada

    saat ini, guru terutama yang didaerah masih kesulitan dalam

    memgembangkan model pembelajaran Pendidikan Agama Islam, karena

    sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. Guru biasanya hanya

    menggunakan metode ceramah dan tanya jawab atau metode apa saja

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    17/129

    diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang

    semangat dan menjadi bosan mengikuti pelajaran. Karena sikap siswa

    tersebut akhirnya prestasi belajar siswa menjadi rendah yang berakibat

    pencapaian nilai test formatif menjadi rendah dibawah Kriteria Ketuntasan

    Mengajar (KKM).

    Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat ( Dewi

    Rahmawati, S.Pdi. ) dalam acara Musawarah Guru Mata Pelajaran

    Pendidikan Agama Islam (MGMP) di SD Negeri Sukorejo 2 dilaksanakan

    setiap hari Sabtu, apabila tidak ada kegiatan MGMP di tingkat Kecamatan

    menyimpulkan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh :

    1. Belum maksimalnya penerapan pendekatan dan metode pembelajaran.

    2. Kurangnya sarana media pembelajaran.

    Untuk menghindari kebiasaan penggunaan metode ceramah dan

    Tanya jawab yang menyebabkan kurang semangat dan membosankan

    siswa, maka peneliti akan mencoba metode lain yaitu penggunaan multi

    media dengan materi yang dikhususkan yaitu nabati, hewani serta

    makanan dan minuman yang dihalalkan Agama Islam kepada anak-

    anaknya sejak usia dini.

    Berdasarkan masalah tersebut, diperlukan adanya media

    pembelajaran yang sesuai dengan materi, sehingga siswa termotivasi untuk

    belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

    Secara harafiah kata media memiliki arti perantara atau

    pengantar Assosiasion for Education and Communication Technology

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    18/129

    (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan

    untuk suatu proses bahan kegiatan pembelajaran penyaluran

    informasi. (Daryanto,2011:146,147)

    Dari pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

    media adalah merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan

    dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan sehingga dapat

    mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan media

    secara kreatif akan memungkinkan siswa belajar lebih baik dan dapat

    meningkatkan kualitas hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

    B. Perumusan Masalah

    Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik apabila guru

    mampu mengelola proses pembelajaran dengan baik. Di sisi lain siswa

    merupakan salah satu unsur yang tidak kalah penting dalam mencapai

    keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian guru dan siswa

    diharapkan dapat berinteraksi dengan baik. Untuk itu, guru diharapkan

    mampu menilai praktek mengajarnya dan berusaha untuk memperbaiki

    serta meningkatkan kemampuan profesionalismenya.

    Untuk menghindari terjadinya ketidak fokusan dalam pembahasan

    dan penelitian maka perlu disusun atau dirumuskan permasalahannya

    dalam bentuk pertanyaan, yaitu sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    19/129

    Apakah dengan media elektronik dan kartu bergambar dapat meningkatkan

    hasil prestasi belajar siswa pada materi Makanan, Minuman dan Binatang

    yang Halal dan yang Haram ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitan untuk mengetahui :

    1. Bagaimana model pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2 kelas VI

    semester genap pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang

    Halal dan Haram.

    2.

    Bagaimana prestasi Pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2 kelas VI

    semester genap pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang

    Halal dan Haram.

    3.

    Apakah media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

    pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang

    Haram.

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    Hipotesa adalah pemecahan sementara atas masalah penelitian.

    Hipotesis juga diartikan dugaan sementara tentang jawaban dari masalah

    penelitian yang kebenarannya akan diuji melalui penelitian. Hipotesis

    disusun berdasarkan kajian pustaka/landasan teori yang dikembangkan

    kedalam kerangka teoritik.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    20/129

    Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

    1.

    Rendahnya prestasi belajar Pendidikan Agama Islam disebabkan oleh

    cara mengajar yang monoton dan kurangnya penggunaan media yang

    variatif.

    2. Multimedia dapat meningkatkan variatif belajar siswa pada materi

    Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram.

    3. Model pembelajaran yang variatif dapat meningkatkan kualitas hasil

    sesuai tujuan yang dicapai.

    E. Kegunaan Penelitian

    1. Bagi sekolah, mengefektifkan pengelolaan pembelajaran yang

    berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

    2.

    Bagi guru, menambah wawasan keilmuan terutama untuk

    mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan

    kebutuhan siswa.

    3. Bagi siswa, meningkatkan prestasi belajar.

    F.

    Definisi Operasional

    Penulis akan menjelaskan mengenai variabel-variabel yang ada dalam

    penelitian tindakan kelas ini. Variabel-variabel tersebut adalah

    peningkatan, prestasi belajar, Pendidikan Agama Islam, dan media.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    21/129

    1.

    Peningkatan

    Pengertian Peningkatan, Menurut Crooks (2001), adalah proses

    pekerjaan peserta didik yang lurus dibandingkan pekerjaan sebelumnya

    . (Zaenal Arifin,2009:285)

    Yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas pekerjaan

    peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan

    balik yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta

    didik yang satu dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan

    pekerjaan peserta didik yang mayoritas jawabannya benar atau sesuai

    dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehubungan dengan

    hal tersebut, Clarke (2003) menyarankan enam prinsip yang harus

    diperhatikan, yaitu (1) umpan balik harus focus pada tugas-tugas yang

    sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan bukan membandingkan

    dengan yang lain (2) guru menggunakan bahasa verbal dan non-verbal

    serta memberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang

    kemampuan yang mereka peroleh (3) penilaian setiap bagian pekerjaan

    dapat mengarah pada penurunan moril bagi peserta didik yang

    mencapai prestasi tinggi (4) penghargaan eksternal sama sepertigrades

    (5) perlu memberikan umpan balik spesifik yang terfokus pada

    kesuksesan dan peningkatan daripada mengoreksi, dan (6) peserta

    didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan

    mereka.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    22/129

    2.

    Prestasi Belajar

    Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah di capai

    (dilakukan, dikerjakan). Pengertian tersebut dipertegas oleh WS

    Winkel, bahwa prestasi adalah sebagai bukti usaha yang telah dicapai.

    (Zaenal Arifin,2009:12)

    Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan, perubahan dalam

    diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat

    pengalaman dan latihan.

    Dari definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa prestasi

    belajar adalah aktivitas yang menghasilkan hal-hal yang bersifat baru

    yakni berupa perubahan tingkah laku atau kepribadian yang diperoleh

    melalui latihan maupun pengalaman.

    3.

    Pendidikan Agama Islam

    Adapun pengertian secara istilah, berdasarkan tinjauan kebahasaan

    tersebut pengertian pendidikan menurut pandangan Islam sebagai

    berikut :

    a. Pendidikan ialah usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan

    memelihara dan mengembangkan fitrahserta potensi (sumber daya

    insani) menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil).

    (UPMA STAIN:25)

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    23/129

    b.

    Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap

    dan berkesinambungan, seirama dengan perkembangan subyek

    (peserta didik).

    c. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan

    peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan

    mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

    dan atau latihan. (UPMA STAIN:25)

    d.

    Multimedia Pembelajaran

    Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai penyaluran

    informasi. Sedangkan Education Associasion (NEA) mendefinisikan

    sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca,

    atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik

    dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas

    program instruksional. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:11)

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Dalam penelitian ini digunakan jenis Penelitian Tindakan

    Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action

    Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan

    dikelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian

    tersebut, maka ada tiga pengertian yang akan diterangkan, yaitu :

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    24/129

    a.

    Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan yang mencermati suatu

    obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu

    untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam

    meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

    peneliti.

    b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja

    dilakukan dengan tujuan tertentu.

    c.

    Kelas, sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima

    pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

    Dengan menghubungkan tiga batasan tersebut maka dapat ditarik

    sebuah kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan

    suatu lanjutan bawah terhadap kegiatan berupa sebuah tindakan, yang

    sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

    (JamalMakmur Asmawi,2011:33)

    Sebagai pengelola pembelajaran (learning manajer) guru berperan

    menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar

    secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat

    menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar

    mengajar seluruh siswa.

    Menurut Hunk, salah satu kecenderungan yang sering

    dilupakan adalah melupakan bahwa hakekat pembelajaran adalah

    belajarnya siswa bukan mengajarnya guru. (Daryanto,Dede

    Rasyada,2011:117)

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    25/129

    Alvin C. Eurich, menjelaskan prinsip-prinsip belajar yang

    harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut :

    a. Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus

    mempelajari sendiri.

    b. Setiap siswa yang belajar mempunyai kecepatan masing-masing.

    c. Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai

    melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement.

    d.

    Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan

    belajar secara keseluruhan lebih berarti.

    Apabila siswa diberi tanggung jawab maka ia akan lebih termotivasi

    untuk belajar.

    Menurut Suaidin (2010) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    merupakan suatu rangkaian langkah yang terdiri dari 4 tahap yaitu

    perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. (Jamal Makmur

    Asmawi,2011:25)

    Adapun prinsip dasar untuk pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut :

    a. PTK dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan yaitu dalam

    proses pembelajaran.

    b.

    Tidak menganggu tugas pokok guru yaitu melaksanakan

    pembelajaran di kelas sesuai dengan target kurikulum.

    c. Pengumpulan data tidak menyita waktu sehingga tidak

    menghambat pencapaian target kurikulum.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    26/129

    d.

    Metode yang digunakan harus tepat dan terpercaya. (Jamal

    Makmur Asmawi,2011:111)

    e. Tujuan dari PTK menurut Faiz Dzaki (2009) adalah melakukan

    penelitian tindakan untuk memperbaiki organisasi sekolah dalam

    rangka meningkatkan hubungan kesejawatan antar guru. (Jamal

    Makmur Asmawi,2011:48)

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat bermanfaat bagi

    para guru untuk meningkatkan proses dan kualitas hasil pembelajaran

    di kelas. Penyelesaian bagi masalah dengan menerapkan berbagai

    teori dan tehnik pembelajaran yang relevan dan kreatif. (Jamal

    Makmur Asmawi,2011:40)

    Adapun manfaat praktisnya adalah :

    a.

    Pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah.

    b. Pengembangan kurikulum di sekolah.

    c. Pengembangan profesionalisme guru.

    Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas adalah

    merupakan langkah langkah praktis pelaksanaan kegiatan pokok harus

    ditempuh :

    1.

    Planning, kegiatan ini antara lain berisi :

    a. Mengidentifikasi masalah, identifikasi masalah merupakan

    tahap pertama dalam serangkaian tahapan penelitian, dan tahap

    kualitas masalah yang diteliti.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    27/129

    Cara untuk menemukan masalah yang dapat

    didekati dengan PTK adalah :

    1. Masalah harus riil dan on the job problem oriented

    (masalah tersebut ada dibawah kewenangan guru untuk

    memecahkannya). (JamalMakmur Asmawi,2011:63)

    2. Masalah harus problematik (masalah tersebut perlu

    dipecahkan).

    3.

    Masalah harus memberi manfaat yang jelas.

    4.

    Masalah PTK harus feasible (dapat ditangani atau dapat

    dipecahkan). (JamalMakmur Asmawi,2011:63)

    b. Perumusan Masalah, setelah teridentifikasi, masalah dirumuskan

    kedalam kalimat pernyataan dengan memperhatikan kata Tanya

    what, who, where, why.

    c. Pengembangan intervensi (solution/action)

    2.Acting, atau Action (intervensi) dilaksanakan peneliti untuk

    memperbaiki masalah. Dalam pelaksanaannya guru harus

    mengambil peran dalam pemberdayaan siswa.

    3.

    Observing, yaitu pengumpulan data, sumber data, critical friend,

    analisis data.

    4.Reflecting, kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang

    terjadi pada siswa, guru, dan suasana.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    28/129

    5.

    Akhir tindakan, jika penelitian sudah dianggap selesai maka

    peneliti perlu menyusun laporan penelitian. ( Jamal Makmur

    Asmawi,2011:65)

    Atas dasar langkah di atas penulis mencoba

    mengidentifikasikan dan merumuskan masalah yang ada di kelas VI

    SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan, penulis berpendapat bahwa

    dengan menciptakan suasana kelas yang kondusif, penggunaan media

    saat memberikan pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran

    yang variatif peroleh nilai test formatif kelas VI SD Negeri Sukorejo

    2 Mertoyudan akan mengalami peningkatan.

    Tujuan Penelitian Tindakan Kelas, saat ini perkembangan

    masyarakat dan tuntutan pendidikan yang berkualitas begitu cepat,

    akibatnya tuntutan terhadap layanan pendidikan yang harus dilakukan

    oleh pendidik pun harus meningkat lebih cepat. Penelitian Tindakan

    Kelas adalah merupakan salah satu cara yang strategis bagi pendidik

    untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan pendidikan dalam

    konteks pembelajaran di kelas.

    Adapun tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas

    adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional

    pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. (Jamal Makmur

    Asmawi,2011:90)

    Manfaat Penelitian Tindakan Kelas, banyak manfaat yang

    didapat dan diraih dengan dilakukannya penelitian tindakankelas.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    29/129

    Manfaat itu antara lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa

    komponen pendidikan dan pembelajaran di kelas antara lain adalah

    sebagai berikut :

    a. Inovasi pemebelajaran.

    b. Pengembangan Kurikulum di tingkat regional maupun Nasional.

    c. Peningkatan profesionalisme pendidikan.

    Dengan memahami dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas,

    diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin

    meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas

    pendidikan serta profesi pendidik/tenaga kependidikan yang sekarang

    dirasakan menjadi hambatan.

    2. Setting Penelitian

    Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metode

    pembelajaran dan prosedur baru untuk memperbaiki dan

    meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar

    mengajar dikelas VI Semester genap tahun 2011/2012 di SDN

    Sukorejo 2 dengan melihat kondisi siswa.

    Penelitian Tindakan Kelas sebagai bentuk penelitian

    reflektif yang dilakukan oleh pendidik itu sendiri terhadap kurikulum,

    pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar.

    Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 langkah kegiatan yang

    dilakukan dalam siklus berulang, yaitu : a. perencanaan, b.

    pengamatan, c. refleksi. (JamalMakmur Asmawi,2011:38-39)

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    30/129

    3.

    Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dari tanggal 3 Januari sampai dengan 7 Maret

    semester genap, tahun pelajaran 2011/2012.

    4. Subjek Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Sukorejo 2

    Mertoyudan tahun pelajaran 2011/2012 pada semester genap. Adapun

    subjek penelitiannya berjumlah 26 orang siswa kelas VI SD Negeri

    Sukorejo 2 Mertoyudan tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri dari

    14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

    SD Negeri Sukorejo 2 yang terletak di komplek Asrama

    Militer. Lingkungan kehidupan siswa yang saling berdekatan rumah

    yang sangat padat dan rapat. Pekerjaan orang tua mayoritas sama yaitu

    sebagai TNI sedangkan keberagaman orang tua yang heterogen,

    sehingga anak harus dibekali iman yang kuat sejak dini apalagi orang

    tua mereka yang kerap kali pindah tugas, jadi kehidupannya selalu

    pindah pula. Orang tua siswa yang bekerja 24 jam kurang

    memperhatikan agama anak padahal faktor lingkungan sangat

    berpengaruh pada kehidupan siswa kelak.

    Dekat lingkungan siswa terdapat tempat penyembelihan

    hewan ternak setiap hari dan dagingnya untuk memenuhi kebutuhan

    Taruna Akmil dan sebagian kecil di konsumsi warga, karena itu anak

    harus tahu mana makanan dan minuman yang halal dan haram.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    31/129

    5.

    Teknik dan Alat Pengumpul Data

    Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan

    dengan cara tes tertulis dan observasi. Tes yang dilaksanakan dalam

    bentuk lisan dan tertulis secara individu yang diberikan kepada siswa

    baik pada saat kegiatan belajar mengajar maupun saat proses kegiatan

    belajar mengajar berakhir.

    Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat untuk

    mengamati proses KBM, dengan jalan mencatat segala sesuatu

    permasalahan yang muncul dan terjadi pada saat proses KBM

    berlangsung.

    Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang akan diamati adalah :

    a. Faktor siswa, meliputi respon siswa terhadap proses pembelajaran,

    misalnya: inisiatif, keseriusan, dan kerja sama dalam berdiskusi

    kelompok, serta kekompakan siswa dalam presentasi.

    b. Daya serap siswa yang dinyatakan dalam hasil tes tertulis.

    c. Faktor guru, meliputi :

    1) Ketrampilan mengatur dan membimbing diskusi kelompok.

    2)

    Ketrampilan mengelola proses pembelajaran.

    3)

    Melaksanakan penilaian kelas.

    Sementara dalam penelitian ini mengenai alat yang

    digunakan sebagai pengumpul data berupa butir-butir soal tes dan

    lembar observasi.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    32/129

    6.

    Instrumen Penelitian

    Untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran

    guru harus menggunakan media. Media adalah suatu alat yang dipakai

    sebagai penyaluran informasi. Sedangkan Education Association

    (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan,

    dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang

    dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat

    mempengaruhi efektifitas program instruksional.

    Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara

    media dengan alat peraga. Perbedaan antara media dengan alat peraga

    terletak pada fungsi bukan pada subtansinya. Sumber belajar

    dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat

    bantu saja. Dikatakan media jika sumber belajar itu merupakan bagian

    yang integral dari seluruh kegiatan belajar.

    Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih

    media, yaitu :

    a. Media yang dipilih selaras dan menunjang tujuan pembelajaran.

    b.

    Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting.

    c.

    Kondisi siswa dari segi subjek belajar, misalnya faktor umur,

    intelegensi, dan latar belakang pendidikan.

    d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan guru

    mendesain sendiri media yang akan digunakan.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    33/129

    e.

    Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan

    disampaikan kepada siswa.

    f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus

    seimbang dengan hasil yang akan dicapai.

    Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa media adalah sarana yang

    membantu para pengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar kehadiran

    media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan

    tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu

    dengan menghadirkan media sebagai perantara.

    Penggunaan Multi Media (Elektronik dan Kartu

    Bergambar) merupakan suatu unsur penunjang dalam hubungannya

    dengan mutu pendidikan. Media pendidikan dapat ditinjau sebagai

    proses dan sebagai produk. Sebagai proses karena media pendidikan

    berfungsi sebagai alat penunjang dalam instruksional yaitu dalam

    menyampaikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan instruksional

    yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam kontek ilmiah,

    keberhasilan belajar akan diperoleh sebagaimana yang diharapkan

    jika proses instruksional itu didukung oleh media atau multi media

    yang relevan.

    Alasan berikutnya mengapa menggunakan media

    pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah

    berkenaan dengan taraf berfikir manusia mengikuti tahap

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    34/129

    perkembangan dimulai dari berfikir kognitif sampai berfikir yang

    bertaraf abstrak. (Daryanto,2011:13)

    Keberhasilan belajar pada hakekatnya adalah tumpuan dan

    arah utama dalam segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh guru

    atau pengajar baik disekolah maupun diluar sekolah. Keberhasilan

    belajar juga berkaitan dengan usaha peningkatan mutu (produk) dan

    mutu (proses).

    Setelah mengetahui pengertian media pembelajaran dan

    macam-macamnya yang di sebutkan diatas, dan jika kita ketahui

    tentang pengertian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, maka

    penggunaan media pembelajaran, khususnya media pembelajaran

    elektronik dan media Kartu Bergambar dapat menunjang keberhasilan

    belajar.

    Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan

    media, yaitu antara lain :

    a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai

    bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya

    sekedar alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang

    digunakan bila dianggap perlu.

    b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar

    yang digunakan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses

    belajar mengajar.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    35/129

    c.

    Guru hendaknya menguasai teknik-teknik dari media yang

    digunakan.

    d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya dalam

    pemanfaatan media pembelajaran.

    e. Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis.

    f. Jika sekiranya satu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu

    media, maka guru memanfaatkan multi media.

    Pentingnya Media Pembelajaran, sebagaimana telah

    dijelaskan terdahulu, bahwa pemilihan media pengajaran agama

    ditentukan apakah media yang akan digunakan sesuai atau cocok

    dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan dapat menarik

    perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi apakah media

    yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan

    syariat agama atau melanggar etika agama. Bilamana hal tersebut

    dapat terpenuhi maka perlu diteliti lebih lanjut apakah media yang

    akan digunakan tesebut terjangkau oleh biaya dan dana yang ada,

    maka akan menggunakan media lain.

    Arief Sukardi (1986:83) mengemukakan bahwa media

    pengajaran ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya dapat

    dikelompokkan kepada dua jenis yaitu 1) media jadi, dan 2) media

    rancangan.

    Fungsi Media Pembelajaran, pada mulanya media sebagai

    alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    36/129

    dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka

    memberikan motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah

    konsep yang komplek dan abstrak menjadi yang lebih sederhana,

    konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat

    berfungsi untuk mempertinggi daya serap anak terhadap materi

    pembelajaran.

    Charles F Haban mengklasifikasikan pengalaman belajar

    anak mulai dari hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal

    yang dianggap paling abstrak. (Daryanto,2011:14)

    Pada saat ini media mempunyai fungsi sebagai berikut :

    a. Membantu memudahkan belajar siswa dan guru.

    b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak menjadi

    konkrit).

    c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pembelajaran tidak

    membosankan).

    d. Semua indra murid dapat diaktifkan kelemahan satu indera dapat

    diimbangi oleh kekuatan indera yang lain.

    e.

    Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

    Manfaat Media Pembelajaran, media pembelajaran

    digunakan dalam rangka upaya untuk peningkatan atau mempertinggi

    mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus

    diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    37/129

    Klasifikasi Media, Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri

    utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak.

    Bentuk suara itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu

    gambar visual, garis dan symbol. Disamping itu dia juga membedakan

    media siar dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi

    media, yaitu :

    a. Media audio visual gerak

    b.

    Media audio visual diam

    c.

    Media audio semi gerak

    d.

    Media visual gerak

    e. Media visual diam

    f. Media visual semi gerak

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis

    menyimpulkan bahwa penggunaan media dan pemilihannya sangat

    menentukan keberhasilan dalam prestasi belajar mengajar.

    Media kartu bergambar, menurut kamus besar Bahasa

    Indonesia, kartu berarti kertas tebal, berbentuk persegi panjang untuk

    berbagai keperluan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1983:447)

    Pengertian kartu dalam hal ini adalah kartu untuk belajar

    yang sangat berbeda dengan kartu remi atau kartu domino yang

    kegunaannya hanya untuk iseng. Meminjam istilah kartu karena

    dibuat sebesar ukuran kartu sehingga mudah digenggam dan

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    38/129

    dimasukkan dalam saku. Kartu belajar tersebut diberi tambahan

    gambar sehingga disebut kartu bergambar.

    Membuat kartu bergambar tidaklah sulit dan biayanya relative murah.

    Bentuknya sederhana dan ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak.

    Agar lebih menarik, warna kartu dibuat berwarna-warni dan ditempeli

    dengan gambar. Beberapa binatang yang bagi anak sendiri jarang

    melihatnya dan ada yang belum begitu jelas hukumnya.

    Prinsip utama menyiapkan kartu bergambar adalah upaya

    untuk menguasai materi pelajaran secara menyeluruh, hanya dengan

    mencantumkan inti masalahnya atau bahasanya. Makanan, minuman

    dan binatang yang halal dan haram merupakan materi yang

    menyangkut soal hukum Islam dan menyangkut soal kesehatan yang

    harus dipahami, untuk pemahaman dan membantu siswa cepat

    mengingat jenis binatang dan ciri-cirinya, menurut peneliti media

    kartu bergambar sangat sesuai digunakan dalam penyampaian materi

    tersebut.

    H.

    Analisis Data

    Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif.

    1. Hasil belajar dianalisi dengan deskriptif komparatif, yaitu

    membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator

    kenerja.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    39/129

    2.

    Observasi dianalisis dengan deskriptif kualitatif berdasar hasil

    observasi.

    I. Sistimatika Penulisan

    Laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam bentuk

    skripsi dengan sistematika sebagai berikut :

    1. BAB I Pendahuluan, berisi : latar belakang masalah, perumusan

    masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator

    keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode

    penelitian, dan sistematika penelitian.

    2. BAB II Kajian Pustaka, berisi : peningkatan, prestasi belajar,

    pendidikan agama Islam, unsur pokok dan materi pendidikan agama

    Islam, beberapa ayat Al Quran dan Hadits yang berkaitan dengan

    makanan, minuman dan binatang, dan media pembelajaran.

    3. BAB III Hasil Penelitian, berisi : hasil yang diperoleh dalam

    melakukan penelitian di SDN Sukorejo 2 Kecamatan Mertoyudan

    Kabupaten Magelang.

    4.

    BAB IV Analisis dan Pembahasan, berisi : deskripsi awal, deskripsi

    hasil siklus 1, deskripsi hasil siklus 2, pembahasan setiap siklus dan

    antar siklus, dan hasil penelitian.

    5. BAB V Penutup, berisi : kesimpulan, rekomendasi, saran, dan tindak

    lanjut.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    40/129

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A.Peningkatan

    Pengertian Peningkatan, Menurut Crooks (2001), peningkatan

    adalah proses pekerjaan peserta didik yang lurus dibandingkan pekerjaan

    sebelumnya . (Zaenal Arifin,2009:285)

    Yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas pekerjaan peserta

    didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan balik yang

    diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu

    dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan pekerjaan peserta didik yang

    mayoritas jawabannya benar atau sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan

    sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, Clarke (2003) menyarankan

    enam prinsip yang harus diperhatikan, yaitu (1) umpan balik harus focus pada

    tugas-tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan bukan

    membandingkan dengan yang lain (2) guru menggunakan bahasa verbal dan

    non-verbal serta memberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang

    kemampuan yang mereka peroleh (3) penilaian setiap bagian pekerjaan dapat

    mengarah pada penurunan moril bagi peserta didik yang mencapai prestasi

    tinggi (4) penghargaan eksternal sama seperti grades (5) perlu memberikan

    umpan balik spesifik yang terfokus pada kesuksesan dan peningkatan daripada

    mengoreksi, dan (6) peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan

    kualitas pekerjaan mereka.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    41/129

    B.

    Prestasi Belajar

    1. Hakikat Prestasi Belajar

    Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah di capai

    (dilakukan, dikerjakan). Pengertian tersebut dipertegas oleh WS Winkel,

    bahwa prestasi adalah sebagai bukti usaha yang telah dicapai. (Zaenal

    Arifin,2009:12)

    Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan, perubahan dalam diri

    seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat pengalaman

    dan latihan.

    Dari pengertian diatas terkandung tiga unsur pokok, antara lain :

    Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan anggota badan dan juga

    rohani.

    Adanya perubahan atau hal-hal yang bersifat baru seperti, perubahan

    kepribadian atau tingkah laku seseorang.

    Proses belajar yang dilakukan dapat berupa pengalaman-pengalaman

    dan latihan-latihan.

    Definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah

    aktivitas yang menghasilkan hal-hal yang bersifat baru yakni berupa

    perubahan tingkah laku atau kepribadian yang diperoleh melalui latihan

    maupun pengalaman.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    42/129

    Aktivitas belajar yang dilakukan tidak terlepas dari peran aktivitas

    jasmani dan rohani. Biasanya prestasi siswa yang diperoleh ditunjukkan

    dengan bukti nilai, ini ditunjukkan untuk mengukur sejauh mana

    kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah diajarkan melalui

    kegiatan belajar mengajar di sekolah.

    Setiap proses belajar mengajar selalu mendapatkan hasil belajar,

    bila ada masalah sampai di tingkat mana prestasi yang telah dicapai. Untuk

    mengukur tingkat prestasi belajar siswa dapat dilakukan melalui evaluasi.

    Menurut Ralp Tyler, evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data

    untuk menentukan sejauh mana, dalam what, dan How tujuan pendidikan

    sudah tercapai, jika belum bagaimana dan apa sebabnya.

    (Suharsimi,2006:57)

    Untuk meningkatkan prestasi belajar dituntut adanya kreativitas

    guru, misalnya dengan mengurangi pembelajaran yang monoton. Hal yang

    penting lagi adalah bagaimana pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

    dengan senang. Memunculkan rasa senang, ini adalah sebagaian dari

    keberhasilan.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

    Prestasi yang diraih oleh seseorang tidak terlepas dari adanya

    beberapa faktor yang mendukungnya atau mempengaruhinya. Adapun

    faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat

    dibedakan menjadi dua bagian, yakni sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    43/129

    a.

    Faktor individu, yang meliputi :

    1)

    Kematangan, ilmu yang diberikan kepada siswa harus sesuai

    dengan tingkat kematangan siswa.

    2) Kecerdasan, tingkat kecerdasan siswa sangat mempengaruhi

    keberhasilan dalam belajar berprestasi.

    3) Cara belajar, maksud cara belajar di sini adalah dengan cara yang

    tepat, praktis dan efisien dalam bimbingan orang lain.

    b.

    Faktor sosial, yang dimaksud disini adalah faktor manusia itu ada/hadir

    maupun kehadirannya dapat disimpulkan, dalam faktor sosial ini

    meliputi :

    1) Latar belakang keluarga (sosial ekonominya, agamanya, SDMnya).

    2) Guru, keberadaan seorang guru baik penampilan dan tingkah laku

    dapat mempengaruhi hasil prestasi siswa.

    3) Lingkungan, anak yang baik biasanya berasal dari keluarga baik

    pula. Keadaan keluarga yang baik akan sangat mempengaruhi

    pada prestasi siswa.

    C.

    Pendidikan Agama Islam

    1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

    Pengertian Pendidikan Agama Islam yang bersumber pada Al

    Quran dan sunnah Rasul, dapat ditemukan kata-kata yang pengertiannya

    terkait dengan pendidikan, yaitu rabba kata kerja dari kata tarbiyah

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    44/129

    allama, dalam bahasa arab, kata-kata rabba allama dan addaba tersebut

    mengandung pengertian :

    a. Kata kerja rabba memiliki beberapa arti antara lain mengasuh,

    mendidik dan memelihara, memimpin, memperbaiki, dan menambah.

    Selanjutnya Abdur Rahman Al Bani menerangkan lebih lengkap

    bahwa ditinjau dari asal bahasanya istilah At Tarbiyah mencakup 4

    unsur, yaitu :

    1)

    Memelihara pertumbuhanfitrahmanusia.

    2) Mengembangkan potensi dan kelengkapan manusia yang beraneka

    macam (terutama akal budinya).

    3) Mengarahkan fitrah dan potensi manusia menuju

    kesempurnaannya.

    4)

    Melaksanakan secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan

    anak. (http://mujib.student.umm.ac.id/category/ilmu-ammah/)

    b.

    Kata Allama berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian atau

    penyampaian pengertian, pengetahuan, dan ketrampilan.

    c. Kata kerja Addabadapat diartikan mendidik yang lebih tertuju pada

    penyempurnaan akhlak budi pekerti.

    (http://mujib.student.umm.ac.id/category/ilmu-ammah)

    Adapun pengertian secara istilah, berdasarkan tinjauan kebahasaan

    tersebut pengertian pendidikan menurut pandangan Islam sebagai berikut :

    a.

    Pendidikan ialah usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan

    memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    45/129

    insani) menuju terbentuknya manusia sutuhnya (insan kamil). (UPMA

    STAIN:25)

    b. Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan

    berkesinambungan, seirama dengan perkembangan subyek (peserta

    didik).

    c.

    Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan

    peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan

    mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

    dan atau latihan. (UPMA STAIN:25)

    Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk

    menyiapkan peserta didik dalam meyakini dan mengamalkan agama Islam

    melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, pada hakekatnya

    kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi, dimana antara

    guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan

    pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-

    penyimpangan, antara lain guru mengunakan metode yang monoton,

    ketidaksiapan siswa, kurangnya motivasi siswa, dan sebagainnya. Hal ini

    mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.

    Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah

    penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media

    disamping penyaji informasi juga meningkatkan keserasian dalam

    penerimaan informasi. Media yang peneliti pilih dalam penelitian ini

    adalah elektronik dan kartu bergambar karena sesuai dengan materi

    pelajaran dan dapat menunjang tujuan pembelajaran.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    46/129

    2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

    Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaannya memiliki

    dasar/fondasi yang kuat dibanding dengan dasar-dasar yang lain. Fondasi

    ini merupakan bangunan pertama yang akan menjamin kokohnya

    bangunan selanjutnya. Dasar dari Pendidikan Agama Islam adalah Al

    Quran dan Al Hadits. Al Quran adalah Kalamullah yang kebenarannya

    tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya yang merupakan hukum dari

    segala hukum. Sedang Al Hadits adalah prilaku ajaran Rasulullah sebagai

    pelaksana hukum yang terkandung didalam Al Quran.

    Artinya : Alif laam miin, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;

    petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah :1-2)

    Hadits Riwayat Muslim :

    .

    Artinya :

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    47/129

    Sesungguhnya telah saya tinggalkan untukmu dua perkara tidak sekali-

    kali kamu sesat kamu berpegang kepadanya, yakni: Kitabullah dan Sunnah

    Rasul-Nya. (Suwahid Soekarno,1996:6)

    Hadits Riwayat Muslim :

    Artinya :

    Sesungguhnya sebaik-baik hadits, ialah kitab Allah dan sebaik-baik

    petunjuk Muhammad. (Suwahid Soekarno,1996:6)

    Adapun tujuan Pendidikan Agama Islam harus sesuai dengan

    falsafah dan pandangan hidup yang telah digariskan oleh Al Quran dan Al

    Hadits.

    Artinya : dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

    mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyaat : 56)

    Hadits Qudsi :

    .

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    48/129

    Artinya :

    Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang sebenarnya berhak

    diibadahi kecuali Aku. Rahmat (kasih sayang)-Ku telah mendahului

    kemurkaan-Ku. Barangsiapa yang naik saksi bahwa tiada Tuhan yang

    sebenarnya berhak diibadahi kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah

    hamba dan utusan-Nya, niscaya ia berhak mendapat surga. (HQR ad-

    Dailami yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a.) (Ali Usman-

    Dahlan,2007:49)

    3. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam

    Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran Pendidikan

    Agama Islam terkandung 7 unsur pokok, yaitu : Keimanan, Ibadah, Al

    Quran, Akhlak, Muamalah, Syariah dan Tarikh Islam.

    1. Keimanan, yang meliputi : Rukun Iman, Kisah para Nabi dan Rasul,

    Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT, Iman kepada Kitab suci Al

    Quran, Iman kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul yang terakhir,

    Iman kepada hari kiamat, dan kepada Qada dan Qadar, Tanda-tanda

    orang yang beriman dan Hal-hal yang merusak iman.

    2.

    Ibadah, yang meliputi: Syahadatain, Rukun Islam, Thaharah, Wudhu,

    Shalat Fardhu, Azan dan Iqamah, Shalat Berjamaah, Zikir, Shalat

    Idain/Dua Hari Raya, Shalat Sunnat, Penyelenggaraan Jenazah,

    Shaum/Puasa, Zakat, Haji dan Umrah.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    49/129

    3. Al Quran, yang meliputi : Hafalan surat-surat pendek, Pengenalan

    huruf arab dan tanda baca, Membaca Al Quran dengan tajwid, Menulis

    huruf Al Quran.

    4. Akhlak, yang meliputi : Hal-hal yang berkenan dengan adab, Sifat-

    sifat terpuji, Sifat-sifat tercela, Syukur dan nikmat, Hal-hal yang

    berkenaan dengan pembentukan sikap.

    5. Sariah, yang meliputi : Makanan dan minuman, Penyembelihan

    hewan, Sedekah daging hewan, Infaq, Sumber Hukum Islam.

    6. Muamalah, yang meliputi : Sedekah, Hak dan kewajiban dalam Islam,

    Kerukunan antar umat beragama.

    7. Tarikh Islam, yang meliputi : Sejarah Nabi Muhammad SAW,

    Khulafaur Rasyidin, Sejarah pembukuan Al Quran, Penyebaran agama

    Islam setelah masa Khulafaur Rasyidin.

    Karena luasnya ruang lingkup Pendidikan Agama Islam,

    peneliti mengkhususkan dalam materi pokok Syariah dengan mengambil

    pokok bahasan Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang

    Haram.

    Pokok bahasan ini merupakan bentuk amalan dalam kehidupan

    sehari-hari yang menyangkut soal hukum Islam dan menyangkut soal

    kesehatan yang sangat penting bagi manusia, dan penulis mempunyai

    harapan adanya perubahan sikap dan pola makan.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    50/129

    D.Beberapa ayat Al Quran dan Hadits yang berkaitan dengan Makanan,

    Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram

    1. Firman Allah SWT Surat Al Maidah ayat : 96

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    51/129

    Artinya :

    Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari

    laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam

    perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat,

    selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-

    Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Syaamil Al Quran,2007:124)

    2. Sabda Rasulullah SAW

    .

    Artinya :

    Laut itu suci airnya, halal bangkainya. (Riwayat Malik dan qurairah)

    ( Sulaiman Rasyid:439)

    3. Firman Allah SWT Surat Al Maidah ayat : 1

    Artinya :

    Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan

    bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang

    demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    52/129

    mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum

    menurut yang dikehendaki-Nya. (Syaamil Al Quran,2007:106)

    4.

    Dari Jabir Nabi Besar SAW

    .

    .Artinya :

    Telah member izin memakan daging kuda. (Riwayat Buhairi Muslim)

    (H. Sulaiman Rasyid:440)

    5.

    Al Quran surat Al Araf ayat : 157

    Artinya :

    (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya)

    mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,

    yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    53/129

    dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala

    yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang menjijikkan. (QS

    Al Araff : 157) (Syaamil Al Quran,2007:106)

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    54/129

    6.

    Sabda Rasulullah SAW

    .

    Artinya :

    Tiap-tiap binatang buas yang mempunyai taring haram dimakan. (Riwayat

    Muslim dan Tarmidzi) (H. Sulaiman Rasyid:441)

    7. Rasulullah SAW bersabda :

    .

    Artinya :

    Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah SAW telah melarang memakan

    setiap binatang bertaring dari jenis binatang buas dan dari setiap jenis

    burung yang mempunyai kuku untuk mencengkram. (HR.Muslim) (H.

    Sulaiman Rasyid:441)

    8. Al Quran surat Al Maidah ayat 3

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    55/129

    Artinya :

    diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging

    hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang

    terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali

    yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang

    disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan

    anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.

    pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    56/129

    agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah

    kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan

    telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu

    Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa

    sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

    Penyayang. (H. Sulaiman Rasyid:441)

    9. Sabda Rasulullah SAW

    .

    Artinya:

    Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai

    itu adalah ikan dan belalang.. (Ibnu Majah II/1102 no.3314. (H. Sulaiman

    Rasyid:443)

    E. Media Pembelajaran

    Untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran guru

    harus menggunakan media. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai

    penyaluran informasi. Sedangkan Education Associasion (NEA)

    mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,

    dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik

    dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program

    instruksional. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:11)

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    57/129

    Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media

    dengan alat peraga. Perbedaan antara media dengan alat peraga terletak pada

    fungsi bukan pada substansinya. Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal

    tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja. Dikatakan media jika sumber

    belajar itu merupakan bagian yang integral dari seluruh kegiatan belajar.

    Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih media,

    yaitu :

    a. Media yang dipilih selaras dan menunjang tujuan pembelajaran.

    b.

    Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting.

    c.

    Kondisi siswa dari segi subjek belajar, misalnya faktor umur, intelegensi,

    dan latar belakang pendidikan.

    d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan guru mendesain

    sendiri media yang akan digunakan.

    e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan

    disampaikan kepada siswa.

    f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang

    dengan hasil yang akan dicapai.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana yang

    membantu para pengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar kehadiran media

    mempunyai arti yang cukup penting, kartena dalam kegiatan tersebut,

    ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan

    media sebagai perantara.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    58/129

    Penggunaan Multi Media (Elektronik dan Kartu Bergambar)

    merupakan suatu unsur penunjang dalam hubungannya dengan mutu

    pendidikan. Media pendidikan dapat ditinjau sebagai proses dan sebagai

    produk. Sebagai proses karena media pendidikan berfungsi sebagai alat

    penunjang dalam instruksional yaitu dalam menyampaikan bahan pelajaran

    untuk mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan sebelumnya.

    Dalam kontek ilmiah, keberhasilan belajar akan diperoleh sebagaimana yang

    diharapkan jika proses instruksional itu didukung oleh media atau multi media

    yang relevan.

    Alasan berikutnya mengapa menggunakan media pengajaran dapat

    mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf

    berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kongkrit

    sampai berfikir yang bertaraf abstrak.

    Keberhasilan belajar pada hakekatnya adalah tumpuan dan arah

    utama dalam segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh guru atau pengajar

    baik disekolah maupun diluar sekolah.

    Keberhasilan belajar juga berkaitan dengan usaha peningkatan mutu (produk)

    dan mutu (proses).

    Setelah mengetahui media pembelajaran dan macam-macamnya

    yang disebutkan diatas, dan jika kita ketahui tentang pengertian prestasi

    belajar Pendidikan Agama Islam, maka penggunaan media pembelajaran,

    khususnya media pembelajaran Audio Visual dan media Kartu Bergambar

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    59/129

    dapat menunjang keberhasilan belajar. Ada beberapa prinsip yang perlu

    diperhatikan dalam penggunaan media, yaitu antara lain :

    a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang

    integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya sekedar alat bantu

    yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu.

    b. Media pengajran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang

    digunakan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar

    mengajar.

    c.

    Guru hendaknya menguasai teknik-teknik dari media yang digunakan.

    d.

    Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya dalam pemanfaatan

    media pembelajaran.

    e. Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis.

    f.

    Jika sekiranya satu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu media,

    maka guru memanfaatkan multi media. (M. Basyiruddin Usman dan

    Asnawir,2002:19)

    Pentingnya Media Pembelajaran, sebagaimana telah dijelaskan

    terdahulu, bahwa pemilihan media pengajaran agama ditentukan apakah media

    yang akan digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan

    disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih

    penting lagi apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak

    bertentangan dengan syariat agama atau melanggar etika agama. Bilamana hal

    tersebut dapat terpenuhi maka perlu diteliti lebih lanjut apakah media yang

    akan digunakan tersebut terjangkau oleh biaya dan dana yang ada dan apakah

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    60/129

    tidak ada alternative media lain yang sekiranya lebih mudah didapat disekitar

    lingkungan sekolah.

    Arief Sukardi (1986:83) mengemukakan bahwa media pengajaran

    ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya dapat dikelompokkan kepada dua

    jenis yaitu 1) media jadi, dan 2) media rancangan. (M. Basyiruddin Usman

    dan Asnawir,2002:124)

    Fungsi Media Pembelajaran, pada mulanya media sebagai alat

    bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat

    memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka memberikan

    motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan

    abstrak menjadi yang lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami.

    Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan

    retensi anak terhadap materi pembelajaran.

    Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar anak mulai dari

    hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling

    abstrak. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:21)

    Pada saat ini media mempunyai fungsi sebagai berikut :

    a.

    Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan guru.

    b.

    Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak menjadi konkrit).

    c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pembelajaran tidak

    membosankan).

    d. Semua indra murid dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat diimbangi

    oleh kekuatan indra yang lain.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    61/129

    e.

    Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. (M. Basyiruddin

    Usman dan Asnawir,2002:25)

    Manfaat Media Pembelajaran, media pembelajaran digunakan

    dalam rangka upaya untuk peningkatan atau mempertinggi mutu proses

    kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip

    penggunaannya.

    Klasifikasi Media, Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri utama

    media pada tiga unsure pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk suara itu

    sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis dan

    symbol. Disamping itu dia juga membedakan media siar dan media rekam,

    sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu :

    a. Media audio visual gerak.

    b.

    Media audio visual diam.

    c. Media audio semi gerak.

    d. Media visual gerak.

    e. Media visual diam.

    f. Media visual semi gerak.

    g.

    Media audio.

    h.

    Media cetak. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:27)

    Karakteristik Media Karakteristik atau ciri-ciri spesifik masing-

    masing media berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan tujuan dan

    maksud dan pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik media

    menurut tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    62/129

    kontrolnya oleh si pemakai. Juga dapat dilihat dari kemampuan

    membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan,

    percakapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkat hirarki

    belajar.

    Seperti yang dikemukakan oleh Kemis (1975) merupakan dasar

    pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu.

    Arif Sadiman juga mengatakan, bahwa klasifikasi media, karakteristik media,

    dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam

    penentuan strategi pembelajaran. (M. Basyiruddin Usman dan

    Asnawir,2002:32)

    Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elktronik

    yang diproyeksikan dan terdiri dari Hardware(perangkat keras) dansoftware

    (perangkat lunak). Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk

    dapat menggerakkan pemakaiannya. Ada beberapa jenis media visual du

    dimensi ini, antara lain :

    a. Overhead proyektor

    b. Slide

    c.

    Filmstrip

    d.

    Microform

    e. Opaque

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan

    bahwa penggunaan media dan pemilihannya sangat menentukan keberhasilan

    dalam prestasi belajar mengajar.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    63/129

    Pengertian media elektronik adalah segala informasi atau data yang

    dibuat, didistribusikan dan diakses menggunakan bentuk elektronik, energi

    elektromekanis atau peralatan yang digunakan dalam komunikasi elektronik.

    Peralatan yang umum kita gunakan untuk mengakses media elektronik adalah

    televisi, radio, komputer, ponsel, dan perangkat lainnya.

    Manfaat utama dari media elektronik adalah hiburan, relaksasi dan

    pendidikan. Kita dapat belajar tentang budaya lain, melihat sudut pandang

    orang lain, menjadikannya inspirasi, mempromosikan kreativitas, serta

    dukungan keselamatan, keamanan dan sosial yang ditawarkan oleh

    komunikasi modern.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    64/129

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum SDN Sukorejo 2

    1.

    Letak Geografis SD Negeri Sukorejo 2

    SD Sukorejo 2 beralamatkan di Jl. Kyai Puji Sukorejo, berada

    di wilayah kelurahan Banyurejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten

    Magelang. Depan sekolah jalan raya yang dilalui angkutan desa jurusan

    Japunan-Glagah diseberang jalan ada satu toko kelontong dan disebelah

    Barat ada perumahan dinas Akmil yang suasananya sangat tenang karena

    memang penghuninya hampir semuanya pejabat tinggi Militer

    (Komandan) disebelah timur jalan masuk komplek asrama hanya dilewati

    kendaraan dinas. Dibelakang sekolah terdapat kebun dan garasi kendaraan

    dinas Akmil.

    2.

    Sejarah Berdirinya SD Negeri Sukorejo 2

    Sejarah berdirinya SD Negeri Sukorejo 2 pada tanggal 1

    Januari 1965 dan menempati asrama bujangan yang kosong yang berjalan

    sampai tahun 1985. Kemudian atas kebijaksanaan Dinas Propinsi

    mendapat gedung baru yang menempati tanah Akmil karena gedung yang

    ditempati diminta kembali oleh Akmil untuk Asrama bujangan lagi.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    65/129

    KOMITE

    SEKOLAH

    KEPALA

    SEKOLAH

    WAKIL

    KEPALA

    SEKOLAH

    STAF TU/

    ADMINISTRAS

    I

    GURU

    MAPEL WALI KELAS

    PETUGAS

    KEBERSIHAN

    SISWA

    KELAS I

    SISWA

    KELAS

    II

    SISWA

    KELAS

    III

    SISWA

    KELAS

    IV

    SISWA

    KELAS

    V

    SISWA

    KELAS

    VI

    Mulai Januari 1985 mulai menempati gedung baru dengan

    jumlah ruangan sebagai berikut : satu ruang kantor, dan enam ruang untuk

    kelas satu sampai enam, satu kamar kecil untuk siswa dan satu kamar kecil

    untuk guru.

    Satu tahun kemudian mendapat bantuan satu gedung rumah

    dinas guru. Namun karena keuletan Kepala Sekolah dalam mengelolanya

    sehingga dapat menambah dua ruangan lagi dengan jalan mencicil dengan

    uang BP3 jaman dahulu dan syukuran bagi yang kenaikan tingkat berupa

    material.

    Pada tahun 2008 mendapat bantuan berupa Gedung

    Perpustakaan dari Dinas Kabupaten Magelang.

    3. Struktur Organisasi SDN Sukorejo 2

    Struktur organisasi SDN Sukorejo 2 dapat dilihat pada gambar 3.1.

    berikut:

    Gambar 3.1 Sruktur Organisasi SDN Sukorejo 2

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    66/129

    Sumber : Dokumen SDN Sukorejo 2 Tahun 2012

    4. Tenaga Pengajar SDN Sukorejo 2

    Tenaga pengajar di SDN Sukorejo 2 berjumlah 13 orang. Adapun

    data lengkap mengenai tenaga pengajar SDN Sukorejo 2 adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 3.1. Keadaan Guru dan Karyawan SDN Sukorejo 2 Tahun

    2011/2012

    No Nama/NIP/NUPTK GOL JENIS TUGAS

    RUANG GURU MENGAJAR

    1 Sri Hunung Kep Mapel PKn

    Himawati, S.Pd.SD IV/a Sek Kls 1-6

    19620904 198201 2 008

    2 Suprapto

    IV/a GK Klas 5

    1954032 197704 1 001

    3 Siti Djuwariyah

    IV/a GK Klas 1

    19531027 197903 2 001

    4 Siti Hartati

    IV/a GK Klas 419540127 197701 2 002

    5 Siti Chabibah, A.Ma.Pd

    IV/a GPAI Klas 1-6

    1550214 198405 2 001

    6 Sri Idiyati, A.Ma.Pd

    IV/a GOR Klas 1-6

    19590110 198806 2 001

    7 Sri Hartini

    III/d GK Klas 6

    19650617 198806 2 0018 Triana Lestari - GK Klas 3

    9 Riena Indria Sari - G ING Klas 1-6

    10 Risken BS Silalahi - GA KRS Klas 1-6

    11 Dewi Rahmawati - GA BTQ Klas 2

    12 Hesti Indrawati - G SBK Klas 1-6

    13 Riska Fahmawati - GK Klas 2 Sumber : Dokumen SDN Sukorejo 2 Tahun 2012

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    67/129

    5.

    Keadaan Siswa Kelas VI SD Sukorejo 2

    Siswa kelas VI SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan tahun pelajaran

    2011/2012 ada 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa

    perempuan. Pekerjaan orang tua mayoritas sebagai TNI karena letak dari

    SDN Sukorejo ini berada di lingkungan Asrama Militer.

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    1.

    Perencanaan tindakan.

    a.

    Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran.

    b.

    Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Makanan, Minuman dan

    Binatang yang Halal dan yang Haram.

    c. Mempersiapkan media/elektronik/VCD dan kartu bergambar.

    d.

    Mempersiapkan lembar observasi.

    e. Membuat alat evaluasi.

    2.Pelaksanaan tindakan.

    a. Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan

    mengajukan pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang

    yang Halal dan yang Haram. Masih banyak siswa yang lupa tentang

    jenis-jenis dan ciri-ciri makanan, minuman dan binatang yang

    diharamkan.

    b.Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ditulis di papan tulis.

    c. Siswa diajak untuk melihat tayangan gambar melalui elektronik/VCD.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    68/129

    d.

    Siswa diajak ke perpustakaan untuk membentuk kelompok dan

    melaksanakan diskusi.

    e. Siswa dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 56 orang.

    f. Setiap kelompok diberi 6 kartu yang berisi pertanyaan tentang jenis

    dan ciri-ciri makanan, minuman dan binatang yang diharamkan.

    g.Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Guru memancing

    jawaban dengan menunjukkan gambar makanan, minuman dan

    binatang yang diharamkan dengan kartu bergambar.

    h.

    Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi.

    i.

    Salah satu kelompok diskusi yang paling bagus mempresentasikan

    hasil diskusinya.

    j. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang

    kinerjanya bagus.

    k.Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan

    sejumlah siswa (26 anak).

    3. Hasil pengamatan

    Pada tahap ini meliputi :

    a.

    Guru menganalisis data dalam lembar observasi.

    Observasi dilaksanakan untuk mengetahui 4 aspek keaktifan siswa.

    Instrument yang digunakan adalah lembar observasi siswa. Data-data

    hasil observasi kemudian dianalisis tentang apa yang diharapkan terjadi,

    apa yang belum terjadi, mengapa suatu hal terjadi, apa penyebab yang

    melatarbelakanginya, dan apakah diperlukan adanya tindak lanjut.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    69/129

    Guru mitra memberikan skor kepada peneliti sesuai dengan kondisi

    saat pembelajaran berlangsung. Total skor kemudian dihitung dan dicari

    nilai rata-ratanya dan prosentasenya.

    Tabel 3.2. Lembar observasi untuk menilai keaktifan siswa

    No Aspek yang diamati Skor Jumlah

    skor

    1 2 3 4

    1 Perhatian siswa penuh

    terhadap penjelasan guru

    2 2

    2 Siswa aktif dalam kegiatan

    tanya jawab dengan guru

    2 2

    3 Siswa antusias dan serius

    dalam pembelajaran

    2 2

    4 Siswa aktif dalam

    membuat kesimpulan

    2 2

    Jumlah skor 8 8

    b.

    Guru menilai hasil diskusi semua siswa dan mengoreksi hasil tes

    tertulis.

    Untuk menilai prestasi siswa maka guru memberikan tes tertulis

    kepada siswa dan hasil dari diskusi dan tes tersebut dapat diketahui

    bahwa siswa telah mencapai ketuntasan atau belum tuntas baik secara

    individu maupun klasikal.

    4. Refleksi

    Kegiatan refleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus untuk

    mengkaji apa yang telah dilakukan dan apa yang dihasilkan. Refleksi

    dilakukan berdasar: hasil observasi dan hasil belajar siswa.. Refleksi

    pembelajaran dilakukan oleh guru peneliti bersama guru mitra. Hasil

    refleksi menentukan apakah siklus penelitian selanjutnya dibutuhkan atau

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    70/129

    tidak. Hasil refleksi juga dibutuhkan untuk penyempurnaan siklus

    penelitian selanjutnya apabila diperlukan dan menyimpulkan hasil

    pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil refleksi menunjukkan bahwa

    masih ada kelemahan-kelemahan yaitu anatara lain kelas yang masih

    belum stabil, masih ada siswa yang belum aktif, keaktifan siswa dalam

    kategori sedang. Tindakan yang perlu dilakukan adalah dengan

    membentuk kelompok-kelompok pembelajaran untuk memudahkan

    pengaturan kondisi kelas, memberikan tugas kelompok, dan menggunakan

    kalimat-kalimat umpan balik positif dari guru kepada siswa.

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

    Berdasar hasil refleksi Siklus I, peneliti memperbaiki media kartu

    dengan menambah gambar makanan, minuman dan binatang agar lebih

    menarik, serta sedikit mengubah kalimat pertanyaan.

    1. Perencanaan tindakan

    a. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran.

    b. Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Makanan, Minuman dan

    Binatang yang Halal dan yang Haram.

    c.

    Mempersiapkan media elektronik/VCD.

    d. Mempersiapkan media kartu bergambar.

    e. Mempersiapkan lembar observasi.

    f. Mempersiapkan alat evaluasi.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    71/129

    2.

    Pelaksanaan tindakan

    a.

    Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan

    mengajukan pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang

    yang Halal dan yang Haram. Sebagian siswa dapat menjawab

    pertanyaan dengan benar.

    b. Guru menyampaikan kompetensi yang ditulis di papan tulis.

    c. Siswa diajak ke perpustakaan untuk pembentukan kelompok dan

    melaksanakan diskusi. Siswa sangat senang dengan kegiatan itu.

    d.

    Siswa dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 56 orang.

    e.

    Setiap kelompok diberi 6 kartu bergambar yang berisi pertanyaan

    tentang Makanan, Minuman dan Binatang yang Haram.

    f. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

    g.

    Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi. Hasil diskusi sangat

    memuaskan.

    h. Salah satu kelompok memprosentasikan hasil diskusinya.

    i. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang

    kinerjanya bagus.

    j.

    Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan

    sejumlah siswa (26 anak).

    3. Hasil pengamatan

    Kegiatan observasi yang dilakukan sama seperti observasi pada

    siklus I. observasi dilakukan sejak tindakan dilakukan. Observasi

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    72/129

    dilakukan dengan bantuan guru mitra. Instrument untuk observasi adalah

    sama seperti yang dipergunakan pada siklus I.

    4. Refleksi

    Kegiatan refleksi pada siklus kedua merupakan refleksi terakhir. Refleksi

    yang mendalam dilakukan oleh peneliti dan guru mitra untuk menarik

    kesimpulan. Refleksi siklus kedua menetapkan bahwa tujuan penelitian

    telah tercapai dan penelitian tindakan dihentikan. Hal ini didasarkan pada

    hasil refleksi yang menunjukkan bahwa pada siklus II keaktifan siswa

    sangat tinggi, kondisi kelas telah stabil (kondusif), disiplin waktu terjaga

    hingga akhir pembelajaran, dan prestasi belajar siswa meningkat dengan

    presentase ketuntasan yang tinggi.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    73/129

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Kondisi Awal

    Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2012 sampai 7

    Maret 2012 Semester genap tahun pelajaran 2011/2012 di SD Negeri Sukorejo

    2 Mertoyudan Magelang yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 14 siswa laki-

    laki dan 12 siswa perempuan.

    Pada pertemuan tatap muka sebelum pelaksanaan tindakan,

    kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan,

    Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram menunjukkan hasil

    belajar yang kurang. Siswa kurang termotivasi, sepertinya gurulah yang lebih

    aktif sementara siswa menjadi pendengar setia sambil menunggu tugas atau

    pertanyaan yang akan disampaikan oleh guru.

    Berdasarkan observasi dan wawancara dengan siswa maka peneliti

    berkolaboratif dengan Dewi Rahmawati, S.Pdi sebagai observer dalam

    pelaksanaan observasi maka dirasa perlu untuk meningkatkan keaktifan dan

    prestasi belajar pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi Makanan,

    Minuman, Binatang yang Halal dan Haram melalui variasi media

    pembelajaran.. Berikut ini adalah hasil observasi tentang keaktifan siswa dan

    prestasi belajar siswa pada saat kondisi awal atau sebelum pelaksanaan

    tindakan.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    74/129

    1.

    Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan

    Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan

    Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal

    dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan berikut ini akan kami

    tunjukkan dalam matrik 1.

    Matrik 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

    pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram

    sebelum pelaksanaan tindakan

    No Aspek yang diamati Skor Jumlah

    skor

    1 2 3 4

    1 Perhatian siswa penuh

    terhadap penjelasan guru

    2 2

    2 Siswa aktif dalam kegiatan

    tanya jawab dengan guru

    2 2

    3 Siswa antusias dan serius

    dalam pembelajaran

    2 2

    4 Siswa aktif dalammembuat kesimpulan

    2 2

    Jumlah skor 8 8

    Ket : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

    Matrik 1. tentang hasil observasi mengenai keaktifan siswa dalam

    pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman

    dan Binatang yang Halal dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan

    memberikan penjelasan bahwa :

    a. Skor keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh 8.

    b.

    Skor maksimal keaktifan siswa adalah 4 item x 4 (skor maksimal tiap

    item) = 16.

    c. Pengkategorian keaktifan siswa adalah :

    1)

    Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor antara 13 16.

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    75/129

    2)

    Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor antara 912.

    3)

    Keaktifan siswa cukup (C) jika jumlah skor antara 58.

    4) Keaktifan siswa kurang (D) jika jumlah skor antara 14.

    d. Berdasarkan ketentuan pengkategorian diatas maka keaktifan siswa

    sebelum pelaksanaan tindakan adalah cukup (C) dengan skor 8.

    e. Tingkat keaktifan siswa adalah 8/16 x 100% = 50 %

    2. Hasil belajar siswa sebelum pelaksanan tindakan

    Hasil belajar yang kurang dapat ditunjukkan dengan tabel

    matrik 2. Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan/kondisi awal berikut

    ini:

    Matrik 2. Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan/kondisi awal

    NO NILAI FREKUENSI

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    3640

    4145

    4650

    5155

    5660

    6165

    6670

    7175

    7680

    -

    -

    -

    -

    5

    5

    -

    7

    6

  • 7/25/2019 Upaya Peningkatan Prestasi Belajar - Stain Salatiga

    76/129

    10

    11

    12

    13

    8185

    8690

    9195

    96100

    3

    -

    -

    -

    Berdasarkan data hasil nilai sebelum pelaksanaan tindakan, ketuntasan

    belajar yang dicapai :

    a. Individu

    Jumlah siswa 26 anak.

    Siswa yang tuntas 16 anak.

    Prosentase siswa yang tuntas 16/26