Top Banner
ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD WATES V KOTA MAGELANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Islam Program Pendidikan Agama Islam Oleh: Sugeng Rakhmad NIM: 11411009 JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
123

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

Feb 26, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

ii

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN

AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE

DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD WATES V

KOTA MAGELANG TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Islam

Program Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Sugeng Rakhmad

NIM: 11411009

JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA 2015

Page 2: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperiksa, maka skripsi Saudara:

Nam : Sugeng Rakhmad

NIM : 11411009

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEM-

BELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU

MELALUI METODE DEMOSTRASI PADA SISWA KELAS

III SD WATES V KOTA MAGELANG TAHUN 2013

Telah disetujui untuk dimunaqosyahkan

Salatiga, 30 Oktober 2013

Pembimbing

Drs. Abdul Syukur, M.Si

NIP: 196703071994031002

Page 3: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

iv

SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN

AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

PADA SISWA KELAS III SD WATES V KOTA MAGELANG TAHUN 2013

DISUSUN OLEH

SUGENG RAKHMAD

NIM : 11411009

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada hari Sabtu, 18 April 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Imam Mas Arum, M.Pd __________________

Sekretaris Penguji : Drs. Abdul Syukur,M.Si __________________

Penguji I : Maslikhah, M. Si __________________

Penguji II : Achmad Maimun. M.Ag __________________

Salatiga, 18 Maret 2015

Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd. NIP.19670121 199903 1 002

Page 4: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nam : Sugeng Rakhmad, A.Ma.Pd

NIM : 11411009

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Salatiga, 30 Oktober 2013

Yang Menyatakan,

Sugeng Rakhmad

NIM: 11411009

Page 5: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

وسلم قا ل : صلوا كما حويزث ل ان الىبى صلى هللا علي وعه ما لك ابه ا

رأيتمووى اصلى ( رواي البخار)

Artinya:“Dan dari Malik bin al-Hawairits: Sesungguhnya Nabi SAW

telahbersabda: shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat.”(H.R.

Ahmad dan Bukhari).

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat

Allah SWT, laporan ini kupersembahkan

kepada:

1. Orang tuaku tercinta

2. Istri dan anakku tersayang

3. Adik-adikku serta sahabat-sahabatku

4. Segenap Civitas Akademik STAIN Salatiga

23

Page 6: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟ alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya serta Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW,

sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada jenjang Strata Satu pada Jurusan Tarbiyah Program Studi

Kependidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Terlepas dari segala keterbatasan manusia sebagai makhluk yang

lemah, penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas

dari bantuan, dorongan serta sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Akhirnya

dengan segenap ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan rasa hormat setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan FTIK IAIN Salatiga Bapak Suwardi, M.Pd. yang telah mengizinkan

dan memberi restu penyusunan skripsi ini.

2. Dosen pembimbing Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si yang telah mencurahkan

pikiran, perhatian serta pengorbanan banyak waktu untuk membimbing dan

mengarahkan penyusunan skripsi ini.

3. Segenap staf pengajar Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga yang telah memberi

bekal pengetahuan.

4. Orang tuaku, istri dan anak-anakku tersayang serta sahabat-sahabatku yang

telah memberikan doa, dorongan dan kepercayaan.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

viii

5. Kepala sekolah SD Negeri Wates V Kota Magelang serta dewan guru yang

telah memberi ijin dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Siswa-siswa kelas III SD Negeri Wates V Kota Magelang sebgai objek

penelitian dengan tulus memberi kelonggaran serta semua pihak yang telah

membantu penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu sran perbaikan dari pembaca sangat penulis harapkan,

sebelum dan sesudahnya penulis mengucapkan terima kasih.

Wassalamu‟alaikum Wr.Wb

Salatiga, 30 Oktober 2013

Segeng Rakhmad

Page 8: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

ix

ABSTRAK

Sugeng Rakhmad. 11411009. Upaya peningkatan pemahaman pembelajaran

Agama Materi Shalat fardhu melalui Metode Demonstrasi pada Siswa

Kelas III SD Wates 5 Kota magelang Tahun 2013. Skripsi. Jurusan

Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing. Drs. Abdul Syukur.M, Si.

Kata kunci: Pemahaman Belajar, Shalat Fardhu, metode Demontrasi

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah

penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran

agama materi Shalat fardhu pada siswa Kelas III SD Wates 5 Kota Magelang

Tahun 2013 ? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran

agama materi Shalat fardhu pada siswa Kelas III SD Wates 5 Kota Magelang

Tahun 2013.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan siklus penelitian yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Setiap siklus

memiliki empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III SD wates 5 Kota Magelang sebanyak

7 siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pre-test, post-test, serta lembar

observasi kegiatan pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I prosentase ketuntasan belajar

siswa sebesar 28,57% dengan nilai rata-rata 65. Pada siklus II prosentase

ketuntasan belajar siswa sebesar 7,14% dengan nilai rata-rata 70. Siklus III nilai

rata-rata 75, dengan ketuntasan klasikal mencapai 85,71%.

Data tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat

meningkatkan pemahaman pembelajaran agama materi shalat fardhu pada siswa

kelas III di SD Wates 5 Kota Magelang tahun 2013.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iv

LEMBAR KEASLIAN TULISAN..................................................................v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................vi

KATA PENGANTAR.....................................................................................vii

ABSTRAK........................................................................................................ix

DAFTAR ISI.....................................................................................................x

DAFTAR TABEL .............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................7

C. Tujuan Penelitian.........................................................................8

D. Manfaat penelitian.......................................................................8

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan.........................9

F. Definisi Operasional....................................................................10

G. Metodelogi Penelitian..................................................................12

H. Sistematika Penulisan..................................................................19

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran.............................................................21

Page 10: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xi

B. Pendidikan Agama Islam.........................................................29

C. Shalat Fardhu...........................................................................34

D. Indikator Prestasi Belajar.........................................................44

E. Metode Demonstrasi................................................................47

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I.................................................56

B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus II...............................................62

C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus III..............................................71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERSEMBAHAN

A. Hasil Penelitian.........................................................................76

B. Pembahasan..............................................................................81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................95

B. Saran.........................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Indikator Prestasi Belajar

Tabel 2 : Nama Shalat, Waktu dan jumlah Rakaat

Tabel 3 : Lembar Observasi Siklus I

Tabel 4 : Lembar Observasi Siklus II

Tabel 5 : Lembar Observasi Siklus III

Tabel 6 : Hasil Pre-Test dan Post-Test Siklus I

Tabel 7 : Hasil Pre-Test dan Post-Test Siklus II

Tabel 8 : Hasil Pre-Test dan Post-Test Siklus III

Page 12: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Siklus PTK

Page 13: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Siklus I

Lampiran 2 : RPP Siklus II

Lampiran 3 : RPP Siklus III

Lampiran 4 : Soal Post-test Siklus I

Lampiran 5 : Soal Post-test Siklus II

Lampiran 6 : Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 7: Daftar Riwayat Hidup

Page 14: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan

makna yang terkandung dalam belajar. Disebabkan oleh kemampuan berubah

karena belajarlah, maka manusia dapat berkembang lebih jauh daripada

makhluk-makhluk lainnya, sehingga manusia terbebas dari kemandegan

fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi. Karena kemampuan

berkembang melalui belajar itu pula manusia secara bebas dapat

mengeksploitasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan pentingnya

untuk kehidupan manusia. Dalam perspektif islam, belajar merupakan

kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan

dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan manusia. Hal ini dinyatakan

dalam surat Mujadalah : 11 yang berbunyi :

...يز فع الل الذ يه امىوا مىكم والذ يه أوتوا العلم در جات ...

Artinya :” ...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat.”

Islam memandang umat manusia sebagai makhluk yang dilahirkan

dalam keadaan kosong, tak berilmu pengetahuan. Akan tetapi, Tuhan

memberi potensi yang bersifat jasmaniah dan rohaniah untuk belajar dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan umat

manusia itu sendiri. Potensi-potensi tersebut terdapat dalam organ-organ

Page 15: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xvi

fisio-psikis manusia yang berfungsi sebagai alat-alat penting untuk

melakukan kegiatan belajar. Adapun ragam alat fisik-psikis tersebut berupa :

1) Indra penglihatan (mata), yakni alat fisik yang berguna untuk menerima

informasi visual, 2) Indra pendengar (telinga), yakni alat fisik yang berguna

untuk menerima informasi verbal, 3) Akal, yakni potensi kejiwaan manusia

berupa sistem psikis yang kompleks untuk menyerap, mengolah, menyimpan,

dan memproduksi kembali item-item informasi dan pengetahuan (ranah

kognitif). Alat-alat yang bersifat fisio-psikis dalam hubungannya dengan

kegiatan belajar merupakan subsistem-subsistem yang satu sama lain

berhubungan secara fungsional (Syah, 2003: 101-102).

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat berbunyi ”Setiap warga

negara berhak mendapatkan pendidikan”. Ayat 2 berbunyi “ Setiap warga

negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib

membiayainya”. Dan ayat 3 berbunyi “ Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Arah dan tujuan

pendidikan nasional kita, seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945, adalah

peningkatan keimanan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia para

peserta didik.

Pasal 3 undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Page 16: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xvii

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”. Seiring dengan tujuan pendidikan tersebut, maka

Kementerian Pendidikan Nasional mulai tahun 2010 mencanangkan

pembangunan karakter bangsa dengan empat nilai pokok, yaitu jujur, cerdas,

tangguh, dan peduli (Zuchdi, 2012:2)

Era informasi dan pengetahuan yang ditandai oleh penempatan

teknologi informasi dan kemampuan intelektual sebagai modal utama dalam

segala bidang kehidupan, ternyata di sisi lain memberikan dampak negatif

terhadap pertumbuhan karakter bangsa. Semakin hari degradasi moral, sikap,

dan perilaku semakin terasa diberbagai kalangan masyarakat. Ada

kecenderungan bahwa watak anggota masyarakat Indonesia menunjukkan

distorsi dan bahkan kemunduran. Perilaku tidak terpuji dan tidak menghargai

bangsa semakin meningkat dan menggejala (Zuchdi, 2012:1).

Misi besar pendidikan nasional menuntut semua pelaksana

pendidikan memiliki kepedulian yang tinggi akan masalah moral/ karakter.

Upaya yang bisa dilakukan untuk pembinaan karakter peserta didik

diantaranya dengan memaksimalkan fungsi mata pelajaran yang sarat dengan

materi pendidikan karakter (akhlak/nilai) seperti Pendidikan Agama (Zuchdi,

2012:15).

Page 17: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xviii

Pendidikan Agama bukan saja menjadi tugas sekolah, tetapi juga

tugas keluarga dan masyarakat. Mengingat begitu pentingnya pendidikan

agama sudah sepantasnya dalam pembelajaran di sekolah seharusnya

menjadi perhatian guru mata pelajaran tersebut. Penyelenggaraan pendidikan

agama islam di sekolah penuh tantangan, karena secara formal

penyelenggaraan pendidikan islam di sekolah hanya 3 jam pelajaran per

minggu. Jadi apa yang bisa diperoleh peserta didik yang hanya 3 jam

pelajaran.

Sekolah Dasar sebagai salah satu satuan pendidikan formal juga

mempunyai tugas yang cukup penting dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam. Dalam kurikulum satuan pendidikan Sekolah Dasar terutama

mata pelajaran pendidikan agama islam terdapat pokok materi shalat fardhu.

Tujuan secara umum materi tersebut adalah supaya siswa dapat

mempraktekkan shalat fardhu dengan benar. Untuk mengetahui sejauh mana

pembelajaran itu berhasil maka dapat dilihat sejauh mana peserta didik

memahami terhadap materi tentang shalat bukan saja secara teoritis tetapi

mampu mempraktekkan shalat fardhu secara benar.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. (Slamento, 1995: 1).

Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu

kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan

Page 18: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xix

mengenai pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada

kriteria sumber daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan selalu

bermuara pada guru. Hal ini menunjukkan betapa signifikan posisi guru

dalam dunia pendidikan (Syah, 2003: 223).

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan

kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru

harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam

mengaitkan pemahaman bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajar.

Hal ini menuntut perubahan dalam mengorganisasikan kelas, penggunaan

metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik

guru dalam mengelola proses belajar mengajar, bertindak sebagai fasilitator

yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. Salah satu

usaha guru untuk dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

adalah guru harus mampu merubah kebiasaan guru yang hanya menggunakan

metode ceramah yang membuat siswa cenderung pasif dan menyempurnakan

dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

Pada prinsipnya, tidak satupun metode mengajar yang dapat

dipandang sempurna dan cocok dengan semua bahasan yang ada dalam setiap

bidang studi. Karena setiap metode mengajar pasti memiliki keunggulan dan

kelemahan-kelemahan yang khas. Namun, kenyataan ini tidak bisa dijadikan

argumen mengapa seorang guru gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai

pengajar. Sebaliknya, guru yang profesional dan kreatif justru hanya akan

memilih metode mengajar yang lebih tepat setelah menetapkan topik

Page 19: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xx

pembahasan materi dan tujuan pembelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa

yang dibutuhkan (Syah, 2003: 202).

Munculnya keaktifan bertanya dan keaktifan menemukan jawaban

diantara sesama siswa sebagai bentuk keterlibatan aktif mereka dalam proses

pembelajaran memerlukan rangsangan dan kondisi yang mendukung. Metode

pembelajaran demonstrasi yang merupakan bagian dari cara penyajian

pelajaran dengan cara memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa

sangat efektif untuk diterapkan karena masing-masing siswa akan

mendapatkan bagian dan kesempatan yang sama untuk mempraktekannya,

sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan contoh pembelajaran agar

tidak menyimpang dan keluar dari tujuan pembelajaran.

Penerapan metode demonstrasi tepat digunakan dalam pembelajaran

shalat fardhu, karena dengan contoh siswa akan lebih mudah memahami

bukan saja dari bacaaan shalat tetapi juga dari setiap gerakan dalam shalat.

Materi shalat fardhu sangat penting karena shalat fardhu menjadi salah satu

materi ujian praktek kelas VI SD. Hal yang lebih mendasar lagi penanaman

shalat sejak dini menjadi hal yang sangat penting bagi umat islam, karena

shalat merupakan salah satu kewajiban yang sangat ditekankan dalam agama

islam.

Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar

mengajar ialah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan

(meneladani) cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu. Selain

itu penggunaan metode demostrasi dalam proses belajar mengajar juga

Page 20: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxi

memiliki arti penting yang strategis dalam memberantas penyakit

verbalisme. Gejala penyakit verbalisme (aliran pandangan pendidikan yang

berorientasi pada kemampuan hafalan di luar kepala walaupun tak mengerti

artinya) biasanya mudah timbul dalam proses belajar mengajar apabila guru

hanya menginformasikan konsep dan fakta dalam bentuk kata-kata (baik lisan

maupun tulisan) tanpa menjelaskan lebih jauh. (Syah, 2003 : 208-209).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti berusaha untuk

melakukan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Pemahaman

Pembelajaran Agama Materi Shalat Fardhu dengan Metode Demonstrasi pada

Siswa Kelas III SD Wates 5 Kota Magelang Tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah penerapan metode

demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran agama materi

shalat fardhu pada siswa kelas III SD Wates 5 Kota Magelang tahun 2013 ?”.

C. Tujuan Penelitian

Bedasarkan rumusan masalah di atas maka penulis merumuskan

tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah penerapan metode

demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran agama materi

shalat fardhu pada siswa kelas III SD Wates 5 Kota Magelang tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Page 21: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxii

a. Menambah khasanah keilmuan khususnya metode yang tepat dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada jurusan Tarbiyah Institut

Agama Islam Negeri Salatiga.

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya mengenai masalah

yang sama .

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

1.) Membantu siswa meningkatkan pemahaman pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.

2.) Kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas menjadi lebih

menarik dan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

3.) Siswa lebih mudah belajar dengan metode yang tepat.

b. Bagi Guru

1.) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

2.) Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode

demonstrasi pada materi pelajaran shalat fardhu.

3.) Sebagai acuan dalam menerapkan metode pembelajaran untuk

mata pelajaran yang lain.

c. Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga kualitas

kelulusannya lebih baik.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Page 22: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxiii

1. Hipotesis tindakan

Trelease (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai “suatu

keterangan sementara dari suatu fakta yang diamati”. Sedangkap Good dan

Scates (1954) menyatakan bahwa “Hipotesis adalah sebuah taksiran atau

referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat

menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang

diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah penelitian

selanjutnya. Kerlinger (1973) mendefinisikan Hipotesis sebagai

pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih

variabel (Nazir, 1983 : 151).

Hipotesis tindakan penelitian ini adalah jika menerapkan metode

demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran agama materi

shalat fardhu pada siswa kelas III SD Wates 5 Kota Magelang tahun 2003.

2. Indikator Keberhasilan

Menurut Muhibbin Syah (2003), Indikator Prestasi belajar terbagi

menjadi 3 aspek yaitu : 1) Kognitif (cipta), Afektif (rasa), Psikomotorik

(ranah karsa). Kognitif (cipta) meliputi pengamatan, ingatan, pemahaman,

aplikasi/penerapan, analisa dan sintesis. Dalam penelitian ini ditinjau dari

pemahaman. Tindakan ini dikatakan berhasil apabila siswa kelas III SD

Wates 5 Kota Magelang 75% memperoleh ketuntasan atau memperoleh

nilai minimal 7 sesuai dengan KKM.

F. Definisi Operasional

Page 23: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxiv

Agar tidak terjadi salah tafsir dan persepsi dari pengertian tersebut di

atas maka definisi dari variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Upaya meningkatkan

Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud,

sedangkan yang dimaksud meningkatkan adalah menaikkan derajat atau

taraf dengan melalui suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada

nilai agar menjadi lebih baik (Poerwadarminto, 1982 dalam Chasanah,

2010: 6).

Adapun yang dimaksud dengan upaya meningkatkan adalah suatu

usaha untuk meningkatkan taraf belajar dengan meningkatkan melalui

suatu proses dalam sebuah alur untuk meningkatkan nilai agar menjadi

lebih baik.

2. Pemahaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman merupakan

terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan

arti suatu materi yang dipelajari (www.ahli-definisi.blogspot.com).

Pemahaman yang dimaksud adalah tingkat kemampuan yang

diharapakan agar dikuasai siswa untuk memahami atau menangkap makna

dan fakta dari bahan yang dipelajari. Kata-kata kerja yang biasa digunakan

untuk merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK) jenjang pemahaman,

antara lain: menjelaskan, menguraikan, mengubah, memperkirakan,

menyimpulkan, memberikan contoh, menafsirkan, menentukan dan

membedakan ( Abror, 1993: 163).

Page 24: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxv

3. Belajar

Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2003: 91)

4. Shalat Fardhu

Shalat Fardhu adalah shalat yang diwajibkan bagi setiap muslim

yang dewasa dan berakal sehat. Adapun shalat menurut bahasa berarti doa,

sedangkan menurut istilah adalah rangkaian gerakan dan ucapan yang

didahului dengan takbir dan di akhiri dengan salam dengan memenuhi

rukun dan syarat tertentu.

5. Metode Demonstrasi

Metode yang dilaksanakan dengan cara penyajian pelajaran dengan

memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa, suatu proses, situasi

atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya ataupun tiruan,

yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

G. Metodelogi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang peneliti tetapkan berupa penelitian

tindakan kelas. Prosedur yang peneliti lakukan dan langkah-langkah

penelitian tindakan kelas mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku

dalam tata tertib penelitian tindakan kelas yang berlaku atau yang harus di

lakukan.

Page 25: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxvi

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, Suhardjono, dan

Supardi,2006: 3)

Menurut Suhardjono (2007) dalam Uswatun (2010) penelitian

kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan

tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya. Penelitian

tindakan kelas berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang

terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus materi dan lain-lain)

ataupun output (hasil belajar) hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

Tahap-tahap dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah

sebagai berikut :

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Pengamatan/observasi

d. Refleksi

2. Tempat dan Waktu

Penelitian di laksanakan di SD Wates 5 Kota Magelang pada bulan

Mei Semester II tahun pelajaran 2012/2013

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas III berjumlah

7 siswa dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Wates 5

Kota Magelang.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxvii

4. Langkah-langkah / Siklus Penelitian

Menurut Suhardjono dalam Arikunto, Suharjono,dan Supardi

(2006: 74) penelitian tindakan kelas terdiri atas empat kegiatan yang

dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegitan utama yang ada pada

setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d)

refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:

PP

Siklus I

Siklus II

Gambar 1.1 Siklus PTK

a. Pelaksanaan Siklus

Permasalahan Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Permasalahan baru

hasil refleksi

Pengamatan/peng

umpulan data I Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Refleksi II

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan/peng

umpulan data II

Dilanjutkan ke siklus

selanjutnya

Apabila

permasalahan

belum

terselesaikann

Page 27: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxviii

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memerlukan

beberapa siklus hingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan

indikator penelitian. Untuk itu maka peneliti memerlukan perencanaan

disetiap tahap peneliti yaitu :

1.) Tahap perencanaan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan instrument

penelitian dan instrumen pembelajaran yang terdiri dari silabus,

rencana pengajaran, lembar observasi dan soal test. Penelitian

direncanakan pada bulan Mei.

2.) Tahap Pelaksanaan

a.) Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 menerapkan

Metode demonstrasi. Materi pembelajaran pada pertemuan

ke-1 yaitu materi tentang tentang pengertian shalat fardhu,

waktu dan pelaksanaan shalat fardhu,dan bacaan niat shalat

fardhu beserta artinya.

b.) Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-2 menerapkan

Metode demonstrasi. Materi pembelajaran pada pertemuan

ke-2 yaitu materi tentang melakukan shalat fardhu.

c.) Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-3 menerapkan

Metode demonstrasi, materi pembelajaran pada pertemuan

ke-3 yaitu materi tentang praktek shalat.

3.) Tahap Evaluasi

Page 28: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxix

Evaluasi pemahaman belajar siswa menggunakan lembar

observasi.

4.) Tahap Pengamatan

Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap

pelaksanaan yaitu pengamatan terhadap pemahaman belajar

dengan mengadakan test pada awal dan akhir siklus.

5.) Tahap Refleksi

Pada tahap ini dibandingkan antara hasil observasi

mengenai pemahaman siswa mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam setelah siklus I, sehingga dapat ditunjukkan adanya

perubahan antara sebelum siklus II dengan setelah pelaksanaan

siklus II. Apabila indikator keberhasilan yang telah ditentukan

belum tercapai maka siklus ini akan dilanjutkan pada siklus II

sampai indikator keberhasilan tercapai. Akan tetapi apabila pada

siklus selanjutnya indikator keberhasilan tersebut telah tercapai,

maka siklus akan dihentikan.

6.) Instrumen Penelitian

Adapun yang disiapkan diantaranya berupa:

a.) Soal tes

b.) Pedoman dan kriteria penilaian

c.) Lembar observasi

7.) Metode Pengumpulan data

Page 29: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxx

Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto

dalam Chasanah,2010:12). Dalam penelitian ini pengumpulan

data dengan menggunakan :

a.) Observasi

Pada penelitian ini kegiatan observasi dilakukan pada

saat guru menyampaikan materi pembelajaan terhadap

kondisi kelas. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat

dengan mengisi lembar observasi/pengamatan yang telah

dipersiapkan.

b.) Tes / Angket

Metode dalam penelitian ini yaitu pre-test dan post-

test. Kegiatan pre-test dilakukan secara rutin pada setiap akan

memulai penyajian materi baru. Tujuannya ialah untuk

mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan

yang akan disajikan.

Secara post-test yakni kegiatan evaluasi yang

dilakukan pada akhir penyajian materi. Tujuannya ialah

untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang

telah diajarkan (Syah, 1997: 143-144).

c.) Teknik Analisis Data

Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang

terkumpul sehingga menghasilkan suatu kesimpulan

Page 30: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxi

digunakan analisis data kuantitatif. Dalam menganalisa data,

untuk menghitung nilai rata-rata penulis menggunakan rumus

( Dajan, 1984 : 20 ) adalah sebagai berikut:

Dimana:

Dari nilai rata-rata tersebut apabila :

Sedangkan rumus untuk menghitung persentase ( Wulandari,

2014 ) :

Berdasarkan rumus di atas, maka dalam penelitian ini, rumus

untuk menghitung persentase ketuntasan dirumuskan:

Keterangan :

P = Persentase

St = Siswa tuntas

n = Jumlah siswa

H. Sistematika Penulisan

Page 31: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxii

Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi sebagai

berikut :

Bab pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumus

masalah, tujuan penelitian, hepotesistindakan, manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.

Bab kedua, kajian pustaka yang berisi prestasi, metode demonstrasi,

pembelajaran pendidikan agama Islam, materi Shalat fardhu.

Bab ketiga, pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran umum SD

Wates 5 Kota Magelang, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan

siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III.

Bab keempat, hasil penelitian dan pembahasan, berisi deskripsi persiklus,

pembahasan.

Bab kelima, penutup yang berisi kesimpulan, saran dan pada bagian akhir

dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 32: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxiii

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Definisi Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan

jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya

pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar

yang dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupun

dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Syah, 2003 : 88)

Howard L Kingskey dalam Djamarah (2002:65) mengatakan

bahwa “learning is the process by which behavior (in the broader

sense) isoriginated or changed throught practice or training”. Belajar

adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau

diubah melalui praktik atau latihan.

Slamento (1995: 2) merumuskan pengertian tentang belajar,

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan ,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar

yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

Page 33: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxiv

suatu proses yang dilakukan oleh individu yang sangat fundamental

untuk memperoleh perubahan.

Selain belajar juga dikenal istilah pembelajaran yang

digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Dalam

perumusan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan

bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam

konsep tersebut ada 5 konsep yaitu interaksi, peserta didik, pendidik,

sumber belajar, dan lingkungan belajar (Udin dalam Chasanah, 2010 :

15). Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik dalam

Chasanah, 2010 : 15)

Dari berbagai pendapat mengenai pembelajaran dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang

direncanakan untuk terciptanya kegiatan belajar peserta didik dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Syah, Muhibbin (2003), faktor-faktor yang

mepengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

Page 34: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxv

a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam

diri siswa meliputi dua aspek yaitu :

1.) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus siswa,

seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera

penglihatan juga mempengaruhi kemampuan siswa dalam

menyerap informasi dan ilmu pengetahuan, khususnya yang

disajikan di kelas.

2.) Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

membantu kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaan siswa.

Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada

umumnya dipandang lebih esensial adalah : a.) Tingkat

kecerdasan / intelegensi siswa; b.) Sikap siswa; c.) Bakat; d.)

Minat siswa; e.)Motivasi siswa.

b. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

di sekitar siswa.

Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni :

1.) Lingkungan sosial

Page 35: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxvi

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf

administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa. Lingkungan sosial siswa yang

lain yaitu masyarakat dan tetangga juga teman-teman

sepermainan disekitar siswa tersebut. Lingkungan sosial yang

lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua

dan keluarga siswa itu sendiri.

2.) Lingkungan Non Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah

gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga

siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu

belajar yang di gunakan siswa.

3. Faktor Pendekatan Belajar

(Approach to Learning ), yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan

kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Sedangkan menurut

Noehl Nasution dalam Djamarah (2002), faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar meliputi :

a. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam

lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai

kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup anak didik tidak

bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan

Page 36: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxvii

sosial budaya. Keduanya mempunyai pengaruh cukup signifikan

terhadap belajar anak didik di sekolah.

b. Faktor Instrumental, meliputi :

1.) Kurikulum

Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi

belajar anak didik. Untuk mencapai target penguasaan

kurikulum oleh anak didik terkadang dirasakan begitu sukar.

Faktor sejarah pendidikan masa lalu yang menjadi akar

permasalahannya.

2.) Program

Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan

pendidikan. Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dari

baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program

pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia,

baik tenaga, finansial, dan sarana pra sarana.

3.) Sarana dan Fasilitas

Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung

sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah

satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah adalah

pemilikan gedung sekolah yang di dalamnya ada ruang kelas,

Page 37: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxviii

ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan,

ruang BP, ruang tata usaha, auditorium, dan halaman sekolah

yang memadai. Semua bertujuan untuk memberikan

kemudahan pelayanan anak didik.

Selain masalah sarana, fasilitas juga kelengkapan sekolah yang

sama sekali tidak bisa diabaikan. Lengkap tidaknya buku-buku

diperpustakaan ikut menentukan kualitas suatu sekolah.

4.) Guru

Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan.

Kehadiran guru mutlak diperlukan. Persoalan guru menyangkut

dimensi yang luas, tidak hanya bersentuhan dengan masalah di

luar dirinya seperti mampu berhubungan dengan baik dengan

warga masyarakat di luar sekolah dan berhubungan dengan

baik dengan anak didik kapan dan dimana pun dia berada,

tetapi juga masalah yang berkaitan dengan diri pribadinya.

c. Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar

jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam

keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata

kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan

Page 38: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xxxix

gizi, mereka lekas lelah, mudah ngantuk, dan sukar menerima

pelajaran.

d. Kondisi Psikologis

Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu,

semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi

belajar seseorang. Faktor psikologis meliputi, yaitu :

1.) Minat

Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang

besar artinya untuk mencapai atau memperoleh tujuan yang

diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal,

antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan

martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin

hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar

kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. (Dalyono,

1997 dalam Djamarah, 2003 : 157).

2.) Kecerdasan

Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara IQ

dengan hasil belajar disekolah. Sekitar 25% hasil belajar di

sekolah dapat dijelaskan dari IQ, yaitu kecerdasan yang diukur

oleh test intelegensi. Jadi kecerdasan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam

belajar disekolah.

Page 39: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xl

3.) Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap

proses dan hasil belajar seseorang. Belajar pada bidang yang

sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya

usaha itu.

4.) Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu (Noehi Nasution dalam Djamarah,

2002). Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis

yang mendorong seseorang untuk belajar. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat

jika motivasi untuk belajar bertambah.

5.) Kemampuan Kognitif

Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan

untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif, yaitu

persepsi, mengingat, dan berpikir. Persepsi adalah proses yang

menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak

manusia. Mengingat adalah suatu aktifitas kognitif, dimana

orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa

lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh dimasa

lampau. Berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan

yang disertai dengan sikap positif dari subyek yang berpikir

(Abror dalam Djamarah, 2002 ).

Page 40: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xli

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian

Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan

umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari

betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka

internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi

sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik

pendidikan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi

spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak

mulia. Akhlak mulia mencakup pengenalan, pemahaman, dan

penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut

dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.

Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada

optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang

aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk

Tuhan.

Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntutan

bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk

mewujudkan manusia yang jujur adil, berbudi pekerti, etis, saling

menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun

Page 41: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xlii

sosial. Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia

yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa, dan akhlak, serta

aktif membangun peradaban bangsa yang bermartabat. (Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar : 2).

Dalam buku Kapita Selekta karya Arifin

mengungkapkan pengertian Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut : ”Islamic education in true sense of the term is a

system of education which enables a man to lead this life

according to the Islamic ideology, so that the may castly mauld

his life n accor dance with tenents os Islamic “ (Muhammad

S.A Ibrahim dalam Chasanah, 2010 : 17). Maksudnya,

pendidikan agama islam adalah pandangan yang sebenarnya

dalam suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang

dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita

Islam sehingga degan mudah ia dapat membentuk hidupnya

sesuai dengan ajaran Islam.

Jadi pendidikan agama islam adalah bagian dari pendidikan

islam yang tujuannya agar mampu mengamalkan secara benar sesuai

dengan ajaran islam.

2. Ruang Lingkup Pembelajaran PAI

Dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar disebutkan

bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek

sebagai berikut :

a. Al-quran dan Hadits

b. Aqidah

c. Akhlak

d. Fiqih

e. Tarikh dan Kebudayaan Islam

Page 42: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xliii

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,

keselarasan, dan keserasian antara :

a. Hubungan manusia dengan Allah Swt.

b. Hubungan manusia dengan sesame manusia.

c. Hubungan manusia dengan diri sendiri.

d. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

Sedangkan Zuhairini dalam Chasanah (2010, 19)

mengemukakan bahwa materi PAI diklasifikasikan kedalam tiga hal,

yaitu :

a. Masalah Keimanan

Aqidah (kepercayaan) adalah bidang teori yang perlu dipercayai

dahulu sebelum yang lain.

b. Masalah Syariah

Syariah adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau

yang di ciptakan pokok-pokoknya saja agar manusia berpegang

kepada-Nya dan dalam melakukan hubungannya dengan Tuhan,

mengatur hubungannya dengan alam dan kehidupan.

c. Masalah Insan (akhlak)

Kata akhlak adalah merupakan bentuk jama’ dari kata “khulk”

yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.

Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap, penyempurna

bagi kedua amal di atas dan mengajarkan tentang tata cara

pergaulan hidup manusia.

Page 43: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xliv

3. Tujuan Pembelajaran PAI

Pendidikan Agama Islam di SD bertujuan untuk :

a. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,

dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak

mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,

produktif, jujur, adil, etis, berdisplin, bertoleransi (tasamuh),

menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta

mengembangkan budaya islam dalam komunitas sekolah.

4. Kurikulum PAI

Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan

pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan

potensi daerah, satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian

program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada didaerah

(Diknas, 2007 : 3 ).

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau

kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar

Page 44: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xlv

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok / pembelajran, kegiatan

pembelajaran indikator, penilaian, alokasi waktu, sumber/ bahan/ alat

belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar kedalam materi pokok / pembelajaran, kegiatan

pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian

(Diknas, 2007 : 5).

Dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas III

semester 2 disebutkan bahwa Standar Kompetensi adalah ibadah,

melakukan shalat dengan tertib. Sedangkan kompetensi dasarnya

adalah : a.) Menyebutkan shalat fardhu, b.) Memperagakan shalat

secara tertib, c.) Mempraktikkan shalat secara benar.

C. Shalat Fardhu

1. Pengertian Shalat

Shalat menurut bahasa artinya doa, hal ini karena di dalam

shalat sebagian besar bacaannya terkandung banyak doa. Selain itu,

shalat diartikan dengan doa karena pada hakekatnya shalat adalah

suatu hubungan vertical antara hamba dengan Tuhannya. Menurut

istilah, shalat artinya perbuatan dan perkataan yang diawali dengan

takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat-syarat dan

rukun-rukun tertentu.

Banyak sekali perintah untuk menegakkan shalat yang terdapat

di dalam Al-Quran. Perintah dalam Al-Quran tentang shalat dengan

Page 45: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xlvi

lafaz “Aqiimush-shalata” (dirikanlah shalat) yang ditujukan kepada

orang-orang banyak terdapat dalam surah :

a. Q.S Al-baqarah ayat 43, 83 dan 110

b. Q.S An’nisa ayat 193 dan 117

c. Q.S Al-an’am ayat 72

d. Q.S Yunus ayat 87

e. Q.S Al-hajj ayat 78

f. Q.S An-nur ayat 56

g. Q.S Luqman ayat 31

h. Q.S Al-mujadalah ayat 13, dan

i. Q.S Al-muzzamil ayat 20

Sedangkan perintah shalat dengan lafaz “Aqimish-shalata”

(dirikanlah shalat), dengan subyek hanya kepada satu orang, yaitu pada

surah :

a. Q.S Hud ayat 114

b. Q.S Al-isra’ ayat 78

c. Q.S Taha ayat 14

d. Q.S Al-ankabut ayat 45

e. Q.S Luqman ayat 17

Dalam islam, shalat menempati posisi penting dan strategis

karena merupakan salah satu rukun islam yang menjadi pembatas

apakah seseorang itu mukmin atau kafir. Shalat merupakan tiang

agama bagi kehidupan seorang muslim.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xlvii

Perintah shalat diturunkan Allah langsung kepada Nabi

Muhammad, saat beliau melaksanakan isra’ mi’raj. Benar tidaknya

shalat yang kita lakukan tergantung dari pemahaman kita tentang

ketentuan shalat wajib. Pemahaman tentang aturan-aturan dan

ketentuan-ketentuan tentang menjalankan shalat sangat penting, karena

itu menentukan diterima atau tidaknya ibadah shalat kita.

Sedemikian pentingnya shalat, maka ibadah shalat dalam islam

tidak bisa diganti atau diwakilkan. Shalat wajib bagi setiap muslim

laki-laki dan wanita dalam kondisi apapun, baik dalam kondisi aman,

takut, dalam keadaan sehat dan sakit, dalam keadaan bermukmin dan

musafir. Oleh karena itu, pelaksanaan shalat bisa dilakukan dengan

berbagai cara, tergantung pada keadaan pelakunya, kalau tidak bisa

berdiri boleh duduk, kalau tidak bisa duduk boleh berbaring.

2. Macam-macam Shalat

a. Shalat Fardhu, ialah shalat yang diwajibkan bagi orang-orang islam

lima kali dalam sehari semalam dengan waktu yang sudah

ditentukan. Shalat fardhu meliputi :

1.) Shalat Dhuhur, yaitu waktunya dimulai sejak matahari condong

ke barat, dan berakhir disaat bayangan suatu benda itu sama

panjangnya dengan benda itu. Atau kira-kira pukul 11.50

sampai dengan pukul 15.05 WIB.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xlviii

2.) Shalat Ashar, yaitu waktunya dimulai setelah waktu dhuhur

habis dan berakhir setelah terbenamnya matahari. Atau kira-

kira pukul 15.05 sampai dengan pukul 17.52 WIB.

3.) Shalat Maghrib, yaitu waktunya dimulai setelah terbenamnya

matahari dan berakhir apabila mega merah telah hilang. Atau

kira-kira pukul 17.52 sampai dengan 19.01 WIB.

4.) Shalat Isya’, yaitu waktunya dimulai setelah hilangnya mega

merah sampai terbitnya fajar shadiq. Atau kira-kira pukul 19.01

sampai pukul 04. 34 WIB.

5.) Shalat Subuh, yaitu waktunya dimulai setelah terbit fajar

shadiq sampai terbitnya matahari. Atau kira-kira pukul 04.34

sampai dengan pukul 05.15 WIB.

b. Shalat sunah, ialah shalat selain shalat fardhu. Shalat sunah

meliputi :

1.) Shalat sunah biasa disebut dengan istilah sholat “Tathowwu”.

Shalat sunah ada yang dilakukan dengan berjamaah dan ada

pula yang dilakukan sendirian (Ahnan, 1990 : 129). Yang

dikerjakan sendiri tanpa berjamaah misalnya:

a.) Shalat rawatib

b.) Shalat dhuha

c.) Shalat tahiyatul masjid

d.) Shalat tahajud

e.) Shalat hajat

Page 48: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xlix

f.) Shalat istikharah dan sebagainya

Adapun shalat sunah yang dikerjakan dengan berjamaah

misalnya:

a.) Shalat tarawih

b.) Shalat idul fitri

c.) Shalat idul adh-ha

d.) Shalat gerhana

e.) Shalat istisqo’ dan sebagainya

3. Syarat Wajib Shalat adalah hal-hal yang menyebabkan seseorang wajib

mengerjakan shalat, karena telah memenuhi syarat wajib shalat, yaitu:

a. Islam

b. Baligh, telah cukup umur

c. Suci dari haid dan nifas

d. Dalam keadaan sadar

e. Telah sampai dakwah kepadanya, artinya dia telah mengerti bahwa

shalat wajib dilaksanakan.

4. Syarat Sah Shalat

Syarat sah shalat adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi

sebelum mengerjakan shalat, dan jika tidak dipenuhi maka shalatnya

tidak sah. Yang termasuk syarat sah shalat adalah sebagai berikut:

a. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis

b. Suci dari hadas besar dan hadas kecil

c. Menutup aurat

Page 49: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

l

d. Menghadap kiblat

e. Telah masuk waktu shalat

5. Rukun Shalat

Rukun shalat adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan

dalam shalat. Adapun yang termasuk rukun shalat yaitu:

a. Niat

b. Berdiri bagi yang mampu

c. Takbiratul ihram

d. Membaca surat Al-fatihah

e. Rukuk dengan tuma’ninah

f. Iktidal dengan tuma’ninah

g. Sujud dengan tuma’ninah

h. Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah

i. Duduk tasyahud akhir

6. Hal-hal Sunah dalam Shalat

Hal-hal sunah dalam shalat antara lain sebagai berikut:

a. Mengangkat tangan saat takbiratul ikhram

b. Mengangkat tangan saat rukuk, iktidal dan berdiri dari tasyahud

akhir

c. Meletakkan tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri

d. Melihat ketempat sujud

e. Membaca doa iftitah

Page 50: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

li

f. Membaca taawuz

g. Membaca amin setelah surah al-fatihah

h. Membaca surah atau ayat Al-quran

i. Membaca takbir setiap pergantian shalat

j. Menyaringkan bacaan Al-fatihah saat shalat Maghrib, Isya, dan

subuh serta shalat jum’at untuk rakaat pertama dan kedua.

k. Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud

l. Duduk iftirosy (duduk diantara mata kaki kiri, telapak kaki kanan

di tegakkan )

m. Duduk tawarruk pada tasyahud akhir ( telapak kaki kiri

dikeluarkan kesebelah bawah telapak kaki kanan)

n. Duduk tuma’ninah (duduk sejenak) sesudah sujud kedua sebelum

berdiri

o. Membaca salam yang kedua (menengok ke kiri )

7. Hal-hal yang Membatalkan Shalat

Hal-hal yang dapat membatalkan shalat diantaranya sebagai

berikut :

a. Sengaja meninggalkan salah satu rukun atau syarat sahnya shalat

tanpa uzur.

b. Bercakap-cakap dengan sengaja dan bukan untuk kepentingan

shalat.

c. Makan dan minum dengan sengaja

d. Berhadas, baik hadas kecil maupun hadas besar

Page 51: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lii

e. Hilang akal (pingsan, mabuk, dll)

f. Berpaling dari arah kiblat dengan sengaja

g. Terkena najis

h. Berubah niat

i. Bergerak dari tiga kali di luar gerakan shalat

8. Tata Cara Shalat

Dalam mendirikan shalat, hendaknya kita mengikuti gerakan

shalat yang dicontohkan Nabi Muhammad. Sebagaimana diterangkan

dalam hadis berikut : “Dari Malik Ibnul Huwairist r.a telah

menceritakan bahwa Rasulullah saw. Pernah bersabda, “ Shalatlah

kamu seperti yang kamu lihat aku melakukannya.”

Tata cara shalat harus sesuai dengan yang telah ditentukan meliputi

gerakan, bacaan serta urutannya, baik yang termasuk rukun maupun

sunah shalatnya.

Gerakan-gerakan shalat yaitu:

a. Berdiri tegak ke arah kiblat bagi yang mampu, pandangan mata ke

tempat sujud, kedua tangan lurus ke bawah dengan jari-jari terbuka

dan kaki tidak terlalu rapat atau terlalu renggang.

b. Takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan dengan jari-jari

tangan terbuka dan sejajar dengan bagian bawah daun telinga

sambil membaca takbir (Allahu akbar) dan membaca niat shalat

dalam hati. Untuk laki-laki ketiaknya direnggangkan sedangkan

untuk perempuan ketiak dirapatkan.

Page 52: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

liii

c. Bersedekap dengan tangan kanan berada di atas tangan kiri dan

mengenggam pergelangan tangan kiri.

d. Membaca doa iftitah, al-fatihah dan surat Al-quran saat tangan

bersedekap.

e. Rukuk dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud (tasbih).

f. Iktidal sambil membaca dia iktidal.

g. Sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud (tasbih).

h. Duduk diantara dua sujud (iftirosy) sambil membaca doa.

i. Melakukan sujud yang kedua sambil membaca doa.

j. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua. Pada rakaat kedua, ketiga

dan keempat gerakan dan bacaannya sama dengan rakaat pertama

dengan dimulai dari membaca Al-fatihah.

k. Pada shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya, setelah rakaat kedua

dilanjutkan dengan duduk tasyahud akhir dan membaca doa

tasyahud akhir.

l. Duduk tasyahud akhir (tawarruk) dan membaca tasyahud akhir

dirangkai membaca shalawat nabi.

m. Membaca salam yang pertama (menoleh ke kanan, pipi terlihat

oleh jamaah yang ada di belakangnya). Kemudian membaca salam

yang kedua (menoleh ke kiri ).

9. Hikmah Shalat

Banyak hikmah dari shalat yang dapat dirasakan langsung oleh

manusia yang senantiasa menjalankan ibadah shalat dengan penuh

Page 53: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

liv

keikhlasan. Setiyani (2010: 98-99) mengemukakan hikmah shalat

kehidupan kita antara lain:

a. Sarana mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah

Allah adalah satu-satunya dzat yang mau mendengarkan keluhan

kita. Saat kita mengadukan semua permasalahan kita kepada Allah

maka akan terjalin kedekatan jiwa kita dengan Allah. Beban

masalah yang kita rasakan akan hilang berganti dengan ketenangan

jiwa karena segala permasalahan telah disampaikan kepada Allah.

b. Mendidik Hidup Disiplin

Orang yang biasa melaksanakan shalat dengan tepat waktu dan

teratur akan melatih dirinya untuk hidup disiplin dalam

kehidupannya. Melaksanakan shalat tepat waktu akan mendidik

orang untuk lebih menghargai waktu.

c. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah

Salah satu sarana kita untuk bersyukur kepada Allah atas semua

nikmat yang telah diberikan-Nya adalah dengan shalat.

d. Dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar

Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar jika dilakukan

dengan tenang, khusuk dan tuma’ninah. Selain itu kita harus

menjalankan perintah shalat dengan hati penuh keikhlasan dan

benar-benar menghayati bacaan-bacaan shalat yang kita baca.

e. Menjaga kesehatan diri

Page 54: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lv

Gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan

system keringat dan system pemanas tubuh. Selain itu juga

membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik

negative dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus diotak

mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah

dibagian dalam tubuh (arteri jantung).

D. Indikator Prestasi Belajar

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar

siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis

prestasi yang akan diungkapkan dan diukur. Berikut ini jenis, indikator,

dan cara evaluasi prestasi menurut Syah (2003).

Tabel: 1

Indikator Prestasi Belajar

Jenis Prestasi Indikator Cara valuasi

A. Cipta (Kognitif)

Pengamatan 1. Dapat menunjukkan Tes Lisan

2. Dapat membandingkan Tes Tertulis

3. Dapat menghubungkan Observasi

Ingatan 1. Dapat menyebutkan Tes lisan

2. Dapat menunjukkan kembali Tes Tertulis

Observasi

Pemahaman 1. Dapat menjelaskan Tes Lisan

2. Dapat mendefinisikan dengan

lisan sendiri

Tes Tertulis

Aplikasi / Penerapan 1. Dapat memberikan contoh Tes Tertulis

2. Dapat menggunakan secara

tepat

Pemberian Tugas

Observasi

Analisis (Pemeriksaan

dan pemilahan secara

1. Dapat menguraikan Tes Tertulis

Page 55: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lvi

teliti)

2. Dapat mengklasifikasikan /

memilah-milah

Pemberian Tugas

Sintesis (Membuat

panduan baru dan utuh

)

1. Dapat menghubungkan materi-

materi sehingga menjadi

kesatuan baru

Tes Tertulis

2. Dapat menyimpulkan Pemberian Tugas

3. Dapat menggeneralisasikan

B. Rasa (Afektif)

Penerimaan

1. Menunjukkan sikap menerima Tes Tertulis

2. Menunjukkan sikap menolak Tes Skala Sikap

Observasi

Sambutan 1. Kesediaan berpartisipasi /

terlibat

Tes Skala Sikap

2. Kesediaan memanfaatkan Pemberian Tugas

Observasi

Apresiasi (sikap

menghargai)

1. Menganggap penting dan

bermanfaat

Tes Skala Penilaian

Sikap

2. Menganggap indah dan

harmonis

Pemberian Tugas

3. Mengagumi Observasi

Internalisasi

(pendalaman)

1. Mengakui dan meyakini Tes Skala Sikap

2. Mengingkari Pemberian tugas

ekspresif (yang

menyatakan sikap)

dan proyektif (yang

menyatakan

perkiraan atau

ramalan)

Karakterisasi

(Penghayatan)

1. Melembagakan atau

meniadakan

Pemberian tugas

ekspresif dan

proyektif

2. Menjelmakan dalam pribadi

dan perilaku sehari-hari

Observasi

C. Ranah Karsa

(Psikomotor)

Keterampilan bergerak

dan bertindak

1. Kecakapan mengkoordinasikan

gerak mata, tangan, kaki dan

anggota tubuh lainnya

Observasi

Tes Tindakan

Kecakapan ekspresi

verbal dan non verbal

1. Kefasihan melafalkan /

mengucapkan

Tes Lisan

2. Kecakapan membuat mimic Observasi

Page 56: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lvii

dan gerakan jasmani

Tes Tindakan

Sumber : Muhibbin Syah (2003), hal : 151-152

E. Metode Demonstrasi

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Istilah metode demonstrasi berasal dari kata “metode” dan

“demonstrasi”. Adapun pengertian metode :

a. Menurut Nur Uhbiyati dalam Zaenab (2010: 41)

Metode demonstrasi berasal dari bahasa latin “meta” yang berarti

melalui dan “modus” yang berarti jalan atau cara ke atau ke.

Dalam bahasa Arab disebut “tariqan” artinya jalan, cara, system

dan ketertiban dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut

istilah ialah suatu system atau cara yang mengatur suatu cita-cita.

b. Syah, Muhibbin (1995: 208)

Demonstrasi dalam hubungannya dengan penyajian informasi

dapat diartikan sebagai upaya peragaan atau pertunjukkan tentang

cara melakukan atau mengerjakan sesuatu.

Page 57: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lviii

Metode adalah jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya

sampai kepada tujuan tertentu baik dalam lingkungan perusahaan /

perniagaan maupun dalam kepuasan ilmu pengetahuan dan lainnya.

Beberapa ahli mendefinisikan pengertian metode demonstrasi

adalah sebagai berikut :

a. Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar dimana

seseorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid

sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang sesuatu proses

atau kaifiah melakukan sesuatu (Zein dalam Zaenab, 2010 :42).

b. Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,

situasi atau benda yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun

tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Djamarah,

dalam Zaenab, 2010 : 42).

c. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan

suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan

media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi

yang sedang disajikan (Syah, 2003 : 208).

Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

demonstrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru atau orang lain

yang sengaja diminta atau murid-murid sendiri memperlihatkan

tentang suatu proses, situasi atau benda yang sedang dipelajari, baik

Page 58: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lix

sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan

lisan.

2. Landasan Penerapan Metode Demonstrasi

Yang melatar belakangi penggunaan metode demonstrasi pada

pembelajaran fiqih materi shalat karena shalat adalah kaifiah atau

gerakan agar akurat sesuai dengan gerakan yang dicontohkan guru.

Nabi Muhammad juga menyuruh memperhatikan dan meniru

bagaimana beliau shalat. Ini merupakan suatu demonstrasi (Zein dalam

Zaenab (2010 : 43)).

Jadi metode demonstrasi sangatlah tepat digunakan dalam

penyampaian materi shalat karena dengan jalan mempertunjukkan atau

memperagakan akan lebih mudah dan lebih cepat dipahami dan

dipraktekkan, jika hanya dengan teori akan lebih lama dan kurang

jelas.

3. Urgensi Metode Demonstrasi

Adapun urgensi metode demonstrasi menurut Yusuf dalam

Zaenab yaitu :

a. Dimaksudkan untuk memberikan keterangan dan ketentraman

tertentu kepada anak didik.

b. Untuk memudahkan penjelasan, hingga mudah dipahami, sebab

penggunaan bahasa dalam pengajaran memiliki sifat keterbatasan.

Page 59: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lx

c. Untuk menghindari verbalisme dalam pengajaran.

d. Untuk meneliti sejumlah fakta dan obyek tertentu secara seksama.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

Sebagai suatu metode pembelajaran metode demonstrasi juga

mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya adalah :

a. Kelebihan Metode Demonstrasi

1.) Syaiful Bahri Djamarah

a.) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih

kongkrit sehingga menghindari verbalisme (pemahaman

secara kata-kata atau kalimat).

b.) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.

c.) Proses pengajaran lebih menarik.

d.) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan

antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukan

sendiri (Djamarah : 1996 : 102-103).

2.) Tayar Yusuf dalam Zaenab (2010: 45-46)

a.) Perhatian siswa dapat difokuskan kepada titik berat yang

dianggap penting bagi guru.

b.) Dengan keterlibatan siswa secara aktif terhadap jalannya

suatu proses tertentu melalui pengamatan dan percobaan

Page 60: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxi

siswa mendapakan pengalaman praktis, yang biasanya

bersifat tahan lama.

c.) Menghindarkan pengajaran yang bersifat verbalisme,

dimana siswa tidak bisa memahami dan mengerti apa yang

diucapkan (pandai mengucapkan tapi tidak mengerti

maksudnya ) serta catatan yang diperlukan.

d.) Selama demonstrasi berlangsung kita dapat mengajukan

pertanyaan, apakah keterangan itu dapat didengar oleh

siswa dan apakah alat dapat ditempatkan pada posisi yang

tepat ? dan lain sebagainya.

e.) Menetapkan rencana penelitian, mengenai hasil yang dapat

dicapai melalui demonstrasi.

f.) Dapat merekam kembali atau mengulangi kembali proses

demonstrasi, jika siswa merasa belum paham atau mengerti

tentang masalah yang dibicarakan.

3.) Muhibbin Syah

a.) Perhatian siswa dapat lebih terpusatkan.

b.) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang

dipelajari

c.) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih

melekat dalam diri siswa (Darajat, 1985 dalam Syah, 2003 :

209).

Page 61: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxii

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik

pemahaman bahwa kelebihan metode demonstrasi yang paling utama

adalah membuat siswa menjadi lebih jelas apa yang dipelajari karena

dipraktikkan secara langsung, dan mendapatkan pengalaman yang

praktis serta bersifat tahan lama.

b. Kekurangan Metode Demonstrasi

Adapun kekurangan metode demonstrasi menurut Syaiful

Bahri Djamarah adalah:

1.) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus,

karena tanpa ditunjang dengan hal ini, pelaksanaan demonstrasi

akan tidak efektif.

2.) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai

tidak selalu tersedia dengan baik.

3.) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang

matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang,

yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran

lain. (Djamarah dkk : 1996 : 103).

Sedangkan menurut Winarno Surachmad dalam Zaenab

(2010:

46) metode demonstrasi mempunyai kelemahan sebagai

berikut:

1.) Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat

yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama

Page 62: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxiii

oleh siswa. Misalnya alat itu terlalu kecil, atau penjelasan-

penjelasan tidak jelas.

2.) Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan

sebuah aktifitas dimana siswa sendiri dapat ikut bereksperimen

dan menjadikan aktifitas itu pengalaman yang berharga.

3.) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.

Misalnya alat-alat yang sangat besar atau berada ditempat lain

yang jauh dari kelas.

Menurut Syah, Muhibbin (2003) metode demonstrasi

mengandung kelemahan-kelemahan.

1.) Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan terutama untuk

pengadaan alat-alat modern.

2.) Demonstrasi tak dapat diikuti atau dilakukan dengan baik oleh

siswa yang cacat tubuh atau kelainan atau kekurangmampuan

fisik tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik suatu

pemahaman bahwa kelemahan mendasar metode demonstrasi

adalah kurangnya sarana dan pra sarana (alat dan bahan) untuk

proses demonstrasi. Disamping itu, penguasaan guru pada materi

yang akan disampaikan harus matang.

5. Langkah-langkah Metode Demonstrasi

Page 63: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxiv

Kegiatan guru pada proses pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi diharapkan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1.) Menurut tujuan yang jelas dari sudut kecakapan atau kegiatan

yang hendak dicapai.

2.) Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang

akan dilaksanakan.

3.) Memperhitungkan waktu yang akan diperlukan termasuk waktu

siswa untuk bertanya.

4.) Menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan

demonstrasi dengan:

a.) Menyediakan alat-alat dan bahan-bahan demonstrasi.

b.) Tempat praktik shalat, misalnya mushola atau masjid.

5.) Menetapkan tujuan dan proses yang jelas atau pertanyaan apa

yang hendak dijawab dan hasilnya nanti.

b. Pelaksanaan

1.) Mengajukan masalah kepada siswa yang akan melaksanakan

demonstrasi.

2.) Menjelaskan dan mendemonstrasikan suatu prosedur atau

proses

3.) Usahakan seluruh siswa dapat mengikuti dan mengamati

demonstrasi dengan baik.

Page 64: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxv

4.) Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan

agar demonstrasi mencapai sasaran.

5.) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif memikirkan

lebih lanjut tentang apa yang dilihat atau didengarkan dalam

bentuk pengajuan pertanyaan, membandingkan dengan yang

lain dan mencoba melakukan sendiri.

6.) Menghindari ketegangan, oleh sebab itu guru hendaknya selalu

menciptakan suasana yang harmonis.

7.) Hentikan demonstrasi kemudian adakan tanya jawab.

c. Evaluasi atau Tindakan

1.) Beri kesempatan kepada siswa untuk tindak lanjut mencoba

melakukan sendiri.

2.) Siswa mempraktekkan gerakan dan bacaan shalat dengan baik

dan benar.

3.) Membuat kesimpulan hasil demonstrasi.

4.) Mengajukan pertanyaan kepada siswa (post-test) (Zaenab: 2010

: 47-49).

Page 65: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxvi

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

H. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Membuat instrument yang diperlukan dalam penelitian yang terdiri

dari:

a. Membuat pengajaran materi sholat fardhu.

b. Media pengajaran yang berupa metode demonstrasi.

c. Lembar pengamatan untuk siswa dan guru serta lembar pengamatan

pengelolaan pengajaran.

d. Butir soal untuk evaluasi siklus I.

2. Pelaksanaan

a. Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 2 Mei

2013 dan 6 Mei 2013 membahas tentang pengertian shalat fardhu,

waktu dan pelaksanaan shalat fardhu,dan bacaan niat shalat fardhu

beserta artinya. Adapun pengertian shalat fardhu adalah shalat wajib

yang dilaksanakan lima waktu dalam sehari semalam. Shalat fardhu

terdiri dari shalat subuh, shalat zuhur, shalat ashar, shalat maghrib, dan

shalat isya. Setiap shalat fardhu mempunyai batasan waktu tertentu.

Lima nama shalat fardhu beserta batasan waktu dan jumlah rakaat

masing-masing.

Tabel: 2

Page 66: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxvii

Nama shalat, waktu dan jumlah rakaat

Nama Sholat Waktu Jumlah

Rakaat

Shalat Subuh Semenjak fajar sampai terbit matahari

(pukul 04.30-06.30)

2 rakaat

Shalat Zuhur Semenjak matahari tepat berada di atas

kepala sampai bayang-bayang sama

panjang dengan bendanya (pukul 12.00-

15.00)

4 rakaat

Shalat Ashar Semenjak bayang-bayang benda sama

panjang dengan bendanya sampai

matahari terbenam (pukul 15.00-18.00)

4 rakaat

Shalat

Maghrib

Semenjak matahari terbenam sampai

tidak ada lagi awan yang terkena sinar

matahari (pukul 18.00-19.00)

3 rakaat

Shalat Isya Semenjak tidak ada lagi awan yang

terkena sinar matahari sampai fajar

(pukul 19.00-04.30)

4 rakaat

Sumber : Maftuh Ahnan (2002), hal : 52

b. Bacaan niat shalat sebagai berikut

1.) Shalat subuh (2 rakaat)

Usholli fardhos subhi raka‟atain mustaqbilal qiblati adaa an

(makmuman) lillaahi ta‟aalaa

Artinya : “ Aku niat shalat subuh dua rakaat menghadap kiblat

(sebagai makmum) karena Allah Ta’ala.

2.) Shalat Zuhur (4 rakaat)

Ushollii fardhoozh zhuhri arba‟a raka‟aatin mustaqbilal qiblati

adaa an (makmuman) lillaahi ta‟aalaa

Page 67: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxviii

Artinya : ” Aku shalat zuhur empat rakaat menghadap kiblat

(sebagai makmum) karena Allah Ta’ala .

3.) Shalat Ashar

Usholli fardhol ashri arba‟a rakaa‟atin mustaqbilal qiblati adaa an

(makmuman) lillahi ta‟ala

Artinya : “ Aku shalat ashar empat rakaat menghadap kiblat

(sebagai makmum) karena Allah Ta’ala.

4.) Shalat Maghrib

Usholli fardhol magribi tsalasa rakaa‟atin mustaqbilal qiblati

adaa an (makmuman) lillahi ta‟al

Artinya : “ Aku shalat maghrib tiga rakaat menghadap kiblat

(sebagai makmum) karena Allah Ta’ala.

5.) Shalat Isya

Usholli fardhol isyaa i arba‟a raka‟aatin mustaqbilal qiblati adaa

an (makmuman) lillahi ta‟ala

Artinya : “ Aku shalat isya empat rakaat menghadap kiblat (sebagai

makmum) karena Allah Ta’ala.

c. Langkah-langkah pelaksanaan siklus I

1.) Apersepsi

2.) Guru mengadakan pre-test terkait materi yang akan disampaikan.

3.) Guru menyampaikan materi tentang bahan ajar kepada siswa.

4.) Melalui kegiatan elaborasi siswa secara klasikal, menyebutkan

nama-nama shalat fardhu dan waktu pelasanaan shalat fardhu.

Page 68: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxix

5.) Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui siswa.

6.) Siswa diminta untuk mengulang materi yang telah disampaikan

guru.

7.) Guru memberikan contoh niat shalat fardhu kemudian siswa

menirukan secara bersama-sama.

8.) Guru menyuruh siswa untuk melafalkan bacaan niat shalat satu per

satu dan yang lain mendengarkan.

9.) Guru mengadakan post-test untuk mengetahui pemahaman siswa

tentang materi yang telah disampaikan.

3. Observasi

Kegiatan pengamatan ditujukan kepada dua objek yaitu siswa dan

guru. Kegiatan observasi dilakukan guru dan siswa . Dari hasil observasi

dapat diketahui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan terjadinya

pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut dibandingkan antar siklus

untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi. Untuk melakukan

observasi terhadap kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan

guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga di dapatkan

data yang valid.

Dalam kegiatan observasi atau pengamatan peneliti menggunakan

lembar pengamatan sebagai berikut:

Tabel: 3

Lembar Pengamatan/Observasi Siklus I

No Aspek yang di Amati Kemunculan Komentar

Ya Tidak

Page 69: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxx

1. Minat Siswa V Sebagian besar siswa berminat

mengikuti proses pembelajaran

2. Perhatian Siswa V Perhatian siswa terhadap materi

baru masih kurang dengan

banyaknya siswa yang

berbicara dengan siswa lainnya

3. Keaktifan Siswa V Sebagian besar siswa kurang

aktif dalam mengikuti

pembelajaran

4. Kemampuan

menyebutkan pengertian

shalat fardhu dan macam

shalat fardhu

V Sebagian besar sudah mengerti

dan dapat menyebutkan dengan

benar

5. Kemampuan

menyebutkan waktu

shalat

V Sebagian besar siswa belum

dapat menyebutkan waktu

sholat dengan benar

6. Kemampuan menghafal

bacaan niat shalat dan

artinya

V Sebagian besar siswa belum

mampu menghafalkan bacaan

beserta artinya

Sumber : Hasil observasi/pengamatan

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian

yaitu pengamatan situasi kelas dan hasil perbandingan nilai tes baik tertulis

maupun lisan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi dari dua hal tersebut

kemudian dikaji untuk memperoleh keterkaitan di antara keduanya,

sehingga dapat di peroleh beberapa permasalahan terkait dengan

kekurangan yang ada dalam pembelajaran . Berdasarkan hasil refleksi ini

diharapkan dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran pada

siklus berikutnya sehingga kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat di

atasi pada siklus II.

Page 70: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxi

Pada siklus I peneliti menemukan beberapa permasalahan

pembelajaran sebagai berikut:

a. Dalam proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih

berbicara dengan temannya sehingga perhatian terhadap pembelajaran

belum maksimal.

b. Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa belum

aktif dalam mengikuti pembelajaran.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa belum

dapat menyebutkan waktu shalat dengan benar.

d. Sebagian besar siswa belum mampu menghafalkan bacaan niat shalat

beserta artinya.

e. Guru masih kurang efektif dalam mengelola kelas.

f. Guru belum maksimal dalam memberikan motivasi terhadap siswa

ketika proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan beberapa hal di atas masih ada kekurangan sehingga

perlu adanya revisi untuk di lakukan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang

akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus II adalah :

a. Guru perlu mendistribusikan waktu dan perhatiannya secara

menyeluruh.

b. Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan materi pelajaran.

Page 71: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxii

c. Mengulas materi pembelajaran terutama kepada siswa yang masih

memperoleh nilai kurang memuaskan dan menyuruh siswa untuk

mempelajari dan menghafalkan di rumah.

d. Guru perlu memanfaatkan media secara lebih maksimal untuk

mendukung pembelajaran.

I. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Siklus II penelitian ini dilaksanakan pada 13 dan 16 Mei dengan

pokok bahasan melakukan shalat fardhu. Tahapan dan langkah-langkah yang

dilakukan peneliti adalah sebagai berkut :

1. Perencanaan

a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan hasl analisis

pada siklus I.

b. Mempersiapkan instrument penelitian untuk pelaksanaan siklus II ,

yaitu materi tentang melakukan shalat fardhu dengan metode

demonstrasi.

c. Menyiapkan media pembelajaran untuk melaksanakan proses kegiatan

belajar mengajar.

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian ini menerapkan strategi

pembelajaran sesuai RPP, yaitu menggunakan metode demonstrasi.

Pokok bahasan yang di ajarkan adalah melakukan shalat fardhu. Adapun

proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I tidak

terulang pada siklus II. Penelitian tindakan kelas siklus II di laksanakan

Page 72: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxiii

dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 13 dan 16 mei 2013 dengan

materi pokok melaksanakan shalat fardhu. Gerakan dalam shalat yaitu:

a. Berdiri tegak menghadap kiblat bagi yang mampu kemudian

membaca niat.

Berdiri tegak menghadap kiblat. Pandangan mata ditujukan pata

tempat kepala ketika sujud . Kedua telapak tangan lurus disamping

badan. Lalu membaca niat sesuai dengan sholat yang akan di

lakukan.

b. Takbiratul Ihram

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan jari-jari sejajar

dengan telinga . Telapak tangan diarahkan ke kiblat . Lalu membaca

takbir.

c. Berdiri bersedekap

Meletakkan kedua tangan di atas dada atau pusar, tangan kanan

menutup pergelangan tangan kiri. Bacaan yang dibaca ketika berdiri

bersedekap adalah:

Membaca doa iftitah:

Allahu akbar kabira walhamdu lillahi kasira wasubhanallahi

bukrataw wa asila. Inni wajjahtu wajhiya lillazi fataras samawati

wal arda hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin. Inna salati

wa nusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamina la

syarikalahuwabizalika umirtu wa ana minal muslimin.

Membaca surat Al-Fatihah:

Page 73: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxiv

Bismillahirrahmanirrahim(i). Alhamdulillahi rabbil alamin (a).

Arrahmanir-rahim(i). Maliki yaumiddin(i). Iyyaka na‟budu wa

iyyaka nasta‟in(u). Ihdinas-siratal mustaqim(a). Siratallazina

an‟amta „alaihim, gairil magdubi alaihim waladdallin(a).

d. Rukuk

Membungkukkan badan, tangan memegang lutut, pandangan mata

ketempat sujud. Lalu membaca :

Subhana rabbiyal „azimi wabihamdih. 3x

e. Iktidal

Bangun dari rukuk, berdiri tegak, tanganj diletakkan di samping.

Lalu membaca:

Sami‟allahu liman hamidah

Rabbana lakal hamdu mil „ussamawati wamil „ul „ardi wamil‟u ma

syi‟ta min sya‟in ba‟du.

f. Sujud

Menempelkan dahi, kening, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan

jari kaki menyentuh lantai. Lalu membaca :

Subhana rabbiyal a‟la wabihamdih. 3x

g. Duduk di antara dua sujud

Page 74: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxv

Duduj di atas telapak kaki kiri, telapak jari kaki kanan masih

menyentuh lantai dan telapak tangan diletakkan di atas paha. Lalu

membaca :

Rabbigfirli warhamni wajburni warfa‟ni warzuqni wahdini wa afini

wa‟fu anni.

h. Duduk tasyahud awal

Duduk tasyahud awal sama dengan duduk diantara dua sujud.

Namun, jari telunjuk tangan kanan ditunjukkan, dan pandangan mata

diarahkan ke ujung telunjuk kanan. Duduk tasyahud awal hanya ada

pada sholat zuhur, asahar, maghrib,dan isya. Bacaan tasyahud awal :

Attahiyatul mubarakatus salawatut tayyibatulillah. Assalamu „alaika

ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu „alaina

wa‟ala „ibadillahis salihin. Asyhadu alla alaha illallah, wa asyhadu

anna muhammadar rasulullah. Allahumma salli „ala muhammad wa

„ala ali muhammad.

i. Duduk tasyahud akhir

Duduk tasayhud akhir seperti duduk pada tasyahud awal. Bedanya

pada tasyahud akhir telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki

kanan. Telapak kaki kanan ditegakkan dan pantat diletakkan di

lantai. Bacaan tasyahud awal sama dengan bacaan tasyahud akhir

ditambah dengan bacaan:

Page 75: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxvi

Kama sallaita „ala ibrahim wa „ala ali ibrahim. Wa barik „ala

muhammad wa „ala ali muhammad. Kama barakta „ala ibrahim wa

„ala ali ibrahim fil „alamina innaka hamidum majid.

j. Salam

Menoleh ke kanan sampai pipi kanan terlihat dari belakang sambil

membaca salam, dan menoleh ke kiri sampai pipi kiri terlihat dari

belakang sambil membaca salam .

Assalamu „alaikum warahmatullah.

Langkah –langkah pelaksanaan meliputi :

a. Apersepsi

b. Pre- test

c. Guru menyampaikan pembelajaran tata cara shalat fardhu dengan

demonstrasi dengan bantuan gambar peraga dan media audiovisual

(VCD Player).

d. Setelah memperhatikan materi pelajaran yang tekah disajikan guru

menyuruh beberapa siswa untuk memahami tata cara melaksanakan

shalat fardhu dan menghafal bacaan shalat fardhu.

e. Secara bergantian guru menyuruh siswa menyebutkan satu per satu

tata cara melaksanakan shalat fardhu.

f. Guru memberikan post-test tentang tata cara shalat fardhu.

3. Observasi

Page 76: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxvii

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas

terjadinya pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa pada siklus II.

Dari hasil observasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang berhubungan

dengan terjadinya pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut

dibandingkan dengan siklus sebelumnya untuk mengetahui ada tidaknya

perubahan yang terjadi.

Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat

pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk

memperlancar jalannya penelitian sehingga diperoleh data yang valid.

Dalam observasi atau pengamatan menggunakan lembar pengamatan

sebagai berikut:

Tabel: 4

Lembar Pengamatan/Obsevasi Siklus II

No Aspek yang di Amati Kemunculan Komentar

Ya Tidak

1. Minat Siswa V Sebagian besar siswa berminat

mengikuti proses pembelajaran

2. Perhatian Siswa V Perhatian mulai meningkat

dengan menggunakan media yang

di gunakan oleh guru untuk

mendukung metode demonstrasi

3. Keaktifan Siswa V Sebagian besar siswa sudah aktif

dalam mengikuti pelajaran

4. Kemampuan Membaca V Sebagian besar siswa sudah dapat

membaca bacaan shalat dengan

baik

Page 77: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxviii

5. Kemampuan

menyebutkan secara

urut gerakan dalam

shalat

V Sebagian besar siswa mampu

menyebutkan secara urut gerakan

dalam shalat

6. Kemampuan

menghafalkan bacaan

dalam shalat

V Sebagian besar siswa belum

mampu menghafalkan bacaan

dalam shalat dengan baik.

Sumber : Hasil observasi

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian,

yaitu pengamatan situasi kelas saat pembelajaran berlangsung dan hasil

perbandingan nilai tes baik lisan maupun tertulis yang dilaksanakan

setelah pembelajaran berakhir. Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal

tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh adanya suatu keterkaitan

antara kedua hal tersebut sehingga dapat diperoleh beberapa

permasalahan berkaitan dengan kelemahan yang ada pada pembelajaran .

Berdasarkan hasil refleksi ini diharapkan dapat membantu guru dalam

melaksanakan pembelajaran pada siklus berikutnya sehingga kelemahan-

kelemahan yang ada pada siklus II dapat diatasi pada siklus III

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada

siklus II dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut :

Page 78: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxix

a. Selama proses pembelajaran melaksanakan shalat fardhu

berlangsung belum semua siswa dapat menyebutkan gerakan dalam

shalat secara urut.

b. Kemampuan siswa menyebutkan secara urut gerakan dalam shalat

yang di demonstrasikan dalam pembelajaran belum semuanya

mencapai hasil yang memuaskan.

c. Selama proses pembelajaran sebagian besar siswa belum mampu

menghafalkan bacaan dalam shalat dengan baik.

Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan

peningkatan yaitu dalam hal:

a. Perhatian siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan

b. Keaktifan dalam pembelajaran tampak meningkat

c. Sebagian besar siswa dapat membaca bacaan shalat dengan baik

Berdasarkan hal-hal di atas, masih ada kekurangan sehingga perlu

adanya revisi untuk dilakukan pada siklus III adalah sebagai berikut :

a. Guru lebih memperhatikan siswa yang aktif sehingga siswa yang

belum aktif cenderung dibiarkan. Pada tindakan selanjutnya guru

harus lebih memperhatikan siswa yang belum aktif dan memotivasi

agar aktif dalam demonstrasi

b. Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa dalam belajar.

Motivasi dapat timbul dengan adanya stimulus dari luar termasuk

guru dalam kegiatan belajar. Dengan adanya motivasi yang tinggi

Page 79: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxx

pada diri siswa akan mempengaruhi tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan .

c. Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa dalam

mengajarkan tata cara melaksanakan shalat fardhu. Untuk mencapai

hasil yang memuaskan maka diperlukan bimbingan yang

dilaksanakan dengan sabar oleh guru dalam pembelajaran.

J. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Siklus III penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 dan 23 Mei 2013

dengan pokok bahasan praktek shalat fardhu. Tahapan dan langkah-langkah

yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan mencakup kegiatan sebagai berikut :

a. Peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap

pembelajaran melaksanakan sholat siklus II yang masih

menunjukkan adanya kelemahan.

b. Menentukan focus permasalahan dan mengkaji pada pembelajaran

siklus II.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok

bahasan dan instrument pengumpulan data.

d. Menyiapkan perangkat, sarana, dan media pembelajaran yang

mendukung kegiatan belajar mengajar.

2. Pelaksanaan

Page 80: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxi

Dalam pelaksanaan penelitian mengacu pada rencana

pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode

demonstrasi dalam mengajarkan materi pokok shalat fardhu. Adapun

proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi siklus II sehingga

kelemahan atau kekurangan yang disebabkan kesalahan dalam

pembelajaran tidak terulang. Langkah-langkah pelaksanaan meliputi:

a. Apersepsi

b. Pre-test

c. Membagi kelas dalam kelompok kecil yaitu menjadi 2 kelompok

d. Menyajikan pembelajaran dengan mendemonstrasikan materi praktek

shalat dengan memanfaatkan perangkat media VCD

e. Siswa di tugaskan untuk mempraktekkan shalat secara berkelompok

f. Masing-masing siswa dalam kelompok bergantian untuk praktek

shalat dan menyimak, kemudian membetulkan apabila ada yang

masih salah

g. Siswa dan guru sekali lagi memperhatikan materi praktek shalat

dengan perangkat VCD tentang sholat fardhu

h. Memberikan post-test praktek shalat fardhu untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman akan gerakan dan bacaan shalat siswa.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas

terjadinya pembelajaran yang di lakukan guru dan siswa pada siklus III.

Dari hasil observasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang berhubungan

Page 81: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxii

dengan terjadinya pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut

dibandingkan dengan siklus sebelumnya untuk mengetahui ada tidaknya

perubahan yang terjadi.

Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat

pembelajaran peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk

memperlancar jalannya penelitian sehingga diperoleh data yang valid

Dalam observasi peneliti menggunakan lembar pengamatan

sebagai berikut:

Tabel: 5

Lembar Pengamatan/Obsevasi Siklus III

No Aspek yang di Amati Kemunculan Komentar

Ya Tidak

1. Minat Siswa V Siswa semakin berminat untuk

mengikuti pembelajaran

2. Perhatian Siswa V Perhatian dan konsentrasi siswa lebih

terarah karena dengan membentuk

kelompok mendorong siswa ingin

berperan dalam pembelajaran

3. Keaktifan Siswa V Secara individu siswa lebh

mempunyai tanggung jawab untuk

aktif dalam pembelajaran di dalam

kelompok

4. Kemampuan Membaca V Mayoritas siswa sudah dapat

membaca Al-quran dengan baik

5. Kemampuan mempraktek

kan shalat fardhu

V Hampir semua siswa sudah dapat

mempraktekkan shalat fardhu

6. Kemampuan gerakan dan

bacaan shalat

V Hampir semua siswa sudah mampu

mempraktekkan gerakan shalat

dengan baik

Sumber : Hasil observasi

Page 82: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxiii

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian

yaitu pengamatan situasi kelas pembelajaran dan hasil perbandingan nilai

test formatif yang dilaksanakan setelah pembelajaran berakhir .

Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji

untuk memperoleh adanya keterkaitan antara keduanya, sehingga dapat

diperoleh informasi tentang tingkat pemahaman dari hasil pembelajaran

yang sudah terjadi. Berdasarkan hasil refleksi dapat diketahui seberapa

jauh keberhasilan belajar siswa serta apa yang perlu dilakukan

selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus III peneliti

memperoleh informasi sebagai berikut;

a. Selama proses pembelajaran melaksanakan pembelajaran dengan

mengacu pada RPP yang sudah disusun.

b. Guru berhasil dalam meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa

dalam belajar, hal ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar dengan metode demonstrasi.

c. Kekurangan yang terjadi pada pembelajaran siklus berikutnya dapat

diatasi.

d. Terjadinya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang

diberikan dengan meningkatnya nilai yang diperoleh.

e. Walaupun ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai 100%,

peneliti tidak melanjutkan pada siklus selanjutnya karena ketuntasan

Page 83: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxiv

belajar yang ditargetkan sudah tercapai. Sedangkan siswa yang

belum mencapai ketuntasan belajar akan diberikan pengayaan serta

memberi solusi sendiri karena mempunyai keterbatasan pada mata

pelajaran PAI.

Page 84: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxv

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

K. Hasil Penelitian

1. Deskripsi per siklus

Pada awal proses belajar mengajar diadakan pre-test dan pada

akhir proses belajar mengajar diadakan post-test, tujuannya adalah untuk

mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap materi. Dari kegiatan

pre test dan post test pada siklus I diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel:6

Hasil Pre-Test dan Post-Test Siklus I

No Nama Hasil Rata-

rata Ketuntasan

Pretest Posttest

1 Ananda Ratna C. 60 80 75 Tuntas

2 Fani Tri Widodo 60 80 75 Tuntas

3 Galang Oki S. 60 60 60 Tidak Tuntas

4 Anugrah Sena P. 60 60 60 Tidak Tuntas

5 Reskhi Hayati 60 60 60 Tidak Tuntas

6 Bagas Sena P. 70 60 65 Tidak Tuntas

7 Zaky Kardino P. 60 60 60 Tidak Tuntas

JUMLAH 430 460 455

RATA-RATA 61,43 65,71 64

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui prosentase ketuntasan

belajar yaitu :

P = St/n x 100%

P = 2/7 x 100%

Page 85: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxvi

P = 28,57 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman siswa

terhadap materi masih kurang. Hal ini tampak dari hasil yang diperoleh

pada siklus I. Hasil yang di peroleh pada siklus I belum mencapai

indikator yang di harapkan, maka perlu dilaksanakan siklus selanjutnya

yaitu siklus II.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam

pelaksanaan siklus I terdapat beberapa hal yang harus direfleksikan, yaitu:

g. Dalam proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih

berbicara dengan temannya sehingga perhatian terhadap pembelajaran

belum maksimal.

h. Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa belum

aktif dalam mengikuti pembelajaran.

i. Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa belum

dapat menyebutkan waktu sholat dengan benar.

j. Sebagian besar siswa belum mampu menghafalkan bacaan niat sholat

beserta artinya.

k. Guru masih kurang efektif dalam mengelola kelas.

l. Guru belum maksimal dalam memberikan motivasi terhadap siswa

ketika proses pembelajaran berlangsung.

Dari kegiatan pre-test dan post-test pada siklus II diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel:7

Hasil Pre-Test dan Post-Test Siklus II

Page 86: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxvii

No Nama

Hasil Rata-

rata

Ketuntasan

Pretest Posttest

1 Ananda Ratna C. 60 70 65 Tidak Tuntas

2 Fani Tri Widodo 60 80 70 Tuntas

3 Galang Oki S. 70 80 75 Tuntas

4 Anugrah Sena P. 70 70 70 Tuntas

5 Reskhi Hayati 70 60 65 Tidak Tuntas

6 Bagas Sena P. 70 90 80 Tuntas

7 Zaky Kardino P. 70 60 65 Tidak Tuntas

JUMLAH 470 510 490

RATA-RATA 67,14 72,86 70

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui prosentase ketuntasan

belajar yaitu :

P = St / n x 100%

P = 4 / 7 x 100% = 57, 14 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman siswa

terhadap materi mengalami peningkatan. Hal ini tampak dari hasil yang

diperoleh pada siklus II. Namun hasil yang dicapai pada siklus II belum

mencapai indikator yang diharapkan, maka perlu dilaksanakan siklus

selanjutnya yaitu siklus III .

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam

pelaksanaan siklus II terdapat beberapa hal yang harus direfleksikan yaitu:

d. Selama proses pembelajaran melaksanakan sholat fardhu

berlangsung belum semua siswa dapat menyebutkan gerakan dalam

sholat secara urut.

Page 87: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxviii

e. Kemampuan siswa menyebutkan secara urut gerakan dalam sholat

yang di demonstrasikan dalam pembelajaran belum semuanya

mencapai hasil yang memuaskan.

f. Selama proses pembelajaran sebagian besar siswa belum mampu

menghafalkan bacaan dalam sholat dengan baik.

Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan

peningkatan yaitu dalam hal:

d. Perhatian siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan

e. Keaktifan dalam pembelajaran tampak meningkat

f. Sebagian besar siswa dapat membaca bacaan sholat dengan baik

Dari kegiatan pre-test dan post-test pada siklus III diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel:8

Hasil Pre-Test dan Post-Test Siklus III

No Nama Hasil Rata-

rata Ketuntasan

Pretest Posttest

1 Ananda Ratna C. 70 80 75 Tuntas

2 Fani Tri Widodo 80 80 80 Tuntas

3 Galang Oki S. 80 80 80 Tuntas

4 Anugrah Sena P. 70 80 75 Tuntas

5 Reskhi Hayati 80 80 80 Tuntas

6 Bagas Sena P. 70 70 70 Tuntas

Page 88: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

lxxxix

7 Zaky Kardino P. 60 70 65 Tidak Tuntas

JUMLAH 510 540 525

RATA-RATA 72,86 77,14 75

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui prosentase ketuntasan

belajar yaitu:

P = St / n x100%

P = 6 / 7 x 100%

P = 85, 71 %

Dari tabel di atas dapat diketahui tingkat pemahaman siswa

terhadap materi baik. Hal ini nampak dari hasil yang diperoleh pada siklus

III. Pada siklus III hasil yang dicapai sudah mencapai indikator yang

diharapkan maka tidak perlu dilaksanakan siklus selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam

pelaksanaan siklus III diperoleh:

f. Selama proses pembelajaran melaksanakan pembelajaran dengan

mengacu pada RPP yang sudah disusun.

g. Guru berhasil dalam meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa

dalam belajar, hal ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar dengan metode demonstrasi.

h. Kekurangan yang terjadi pada pembelajaran siklus berikutnya dapat

diatasi.

i. Terjadinya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang

diberikan dengan meningkatnya nilai yang diperoleh.

Page 89: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xc

j. Walaupun ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai 100%,

peneliti tidak melanjutkan pada siklus selanjutnya karena ketuntasan

belajar yang ditargetkan sudah tercapai. Sedangkan siswa yang

belum mencapai ketuntasan belajar akan diberikan pengayaan serta

memberi solusi sendiri.

L. Pembahasan

Ketuntasan hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran shalat

fardhu dengan metode demonstrasi memiliki dampak positif terhadap

peningkatan pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin

meningkatnya penguasaan terhadap materi yang disampaikan guruyaitu

ketuntasan belajar meningkat dari siklus 1, siklus II dan siklus III.

1. Siklus I

Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I, menunjukkan masih

banyak kekurangan dimana guru belum mampu memotivasi siswa secara

maksimal, sehingga perhatian dan keaktifan siswa dalam proses belajar

mengajar di kelas masih kurang.

Pengolahan data menunjukkan bahwa indikator yang diharapkan

belum tercapai. Tingkat ketuntasan siswa hanya sebesar 28, 57 % atau

baru 2 siswa dari 7 siswa kelas III yang mencapai nilai ketuntasan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan pada siklus I

antara lain masih banyak siswa yang berbicara dengan temannya saat guru

menyampaikan materi sehingga perhatian siswa terhadap pembelajaran

Page 90: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xci

tidak maksimal. Akibatnya siswa mengalami kesulitan saat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Selain itu guru juga kurang efektif

dalam mengelola kelas sehingga suasana belajar di kelas terkesan kurang

menarik minat siswa. Faktor-faktor tersebut menyebabkan siswa kurang

memahami materi yang disampaikan.

2. Siklus II

Pada pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa pengunaan metode

demonstrasi pada proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam dapat

meningkatkan pemahaman siswa. Hal ini terlihat dari hasil pengolahan

data yang menunjukkan peningkatan prosentase ketuntasan belajar

menjadi 57,14% atau sebanyak 4 siswa dari 7 siswa kelas III, meskipun

belum mampu mencapai indikator yang diharapakan. Dalam pelaksanaan

siklus II perhatian dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar di

kelas meningkat. Hal ini berpengaruh terhadap penyerapan siswa terhadap

materi yang disampaikan oleh guru.

3. Siklus III

Berdasarkan hasil analisis data pada siklus III aktivitas

pembelajaran siswa sudah mengalami peningkatan baik kuantitas maupun

kualitasnya. Hampir semua siswa dapat mengikuti dan terlibat dalam

pembelajaran, hal ini berdampak pada peningkatan pemahaman siswa

terhadap materi. Pada siklus III sebagian besar siswa sudah mencapai nilai

ketuntasan belajar dengan KKM 70. Namun demikian ketuntasan belajar

Page 91: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xcii

belum mencapai 100%. Dari data yang ada ketuntasan belajar sebesar

85,71% yaitu sebanyak 6 siswa dari 7 siswa kelas III. Dengan demikian

masih ada 1 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan hasil

ini peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya, karena pada

pelaksanaan siklus III telah mencapai hasil yang diharapkan. Sedangkan

siswa yang belum mencapai ketuntasan akan diberi tugas individu. Hal ini

dikarenakan siswa tersebut adalah siswa baru sehingga masih dalam masa

penyesuaian terhadap lingkungan yang masih baru.

Page 92: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xciii

BAB V

PENUTUP

M. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga

siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat

mendukung peningkatan pemahaman siswa kelas III SD Negeri Wates 5,

Wates, Kota Magelang . Pada siklus I presentase ketuntasan belajar siswa

sebesar 28, 57 % dengan nilai rata-rata 65. Pada siklus II presentase

ketuntasan belajar siswa sebesar 57, 14 % dengan nilai rata-rata 70. Terjadi

peningkatan sebesar 26, 57 %. Dibandingkan siklus I dengan siklus II . Hal

ini dikarenakan pada siklus II dari hasil observasi menunjukkan perhatian

siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan serta mulai muncul

keaktifan siswa dalam pembelajaran. Pada siklus III presentase ketuntasan

belajar siswa sebesar 85, 71 % dengan nilai rata-rata 75. Terjadi peningkatan

sebesar 28, 57 %. Hal ini dikarenakan pada siklus III dari hasil observasi

menunjukkan aktivitas pembelajaran mengalami peningkatan, hampir semua

siswa dapat mengikuti dan terlibat dalam pembelajaran dengan metode

demonstrasi. Sehingga berdampak pada peningkatan pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan.

N. Saran

Page 93: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xciv

1. Hendaknya guru mempersiapkan diri sebelum mengajar, karena dengan

persiapan yang matang akan memotivasi siswa untuk lebih memperhatikan

terhadap materi yang disampaikan.

2. Kepada pihak sekolah untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran yang

lebih berorientasi pada kegiatan siswa untuk aktif dengan menyediakan

peralatan yang dibutuhkan (media yang di perlukan).

3. Kepada orang tua untuk ikut mengawasi dan memotivasi putra–putrinya

sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa.

Page 94: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xcv

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abdul Rachman.1993.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:PT Tiara Wacana

Ahnan, Maftuh.2002.Risalah Shalat Lengkap Disertai Do‟a Wirid Pilihan dan

Hikmah-Hikmahnya.Surabaya:Bintang Usaha Jaya

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi.2007.Penelitian Tindakan

Kelas.Jakarta:PT Bumi Aksara

Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta

Chasanah, Uswatun.2010. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi

Shalat Fardhu Dengan Metode Demonstrasi Kelas III SD Muhammadiyah

Temanggung Kecamatan Temanggung Tahun 2009/2010.Skripsi Tidak

Terbitkan.Salatiga.Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga

Nazir, Moh.2005.Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia

Slamento.1987.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:PT

Rineka Cipta

SD Negeri Wates 5 Kota Magelang.Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar:Diknas

Setiyani, Eka Dica, Ita Affinoxy, dan Ismunajat.2010.Pendidikan Agama Islam

untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta:Swadaya Murni

Syah, Muhibbin.1995.Psikologi Belajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

---------------------.2003.Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Zaenab.2010. Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Materi Shalat Kelas III Melalui Metode Demonstrasi pada

Page 95: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xcvi

SDNegeri 3 Pinggit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung Skripsi

Tidak Terbitkan.Salatiga.Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga

Zuchdi, Darmiati.2012.Pendidikan Karakter Konsep Dasar dan Implementasi di

Perguruan Tinggi.Yogyakarta: UNY Press

www.ahli-definisi.blogspot.com

Page 96: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xcvii

Lampiran 6

Sekolah Dasar Negeri Wates 5 Kelurahan Wates Kota Magelang

Surat Keterangan Penelitian

No : 421.2/231.W5/V/2013

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Wates 5

Kelurahan Wates, Kota Magelang menerangkan bahwa :

Nama : Sugeng Rakhmad , A. Ma . Pd

NIM : 11411009

Mahasiswa : IAIN Salatiga

Jurusan : Tarbiyah

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Benar-benar melakukan penelitian tindakan kelas di Sekolah Dasar Negeri

Wates 5, Kelurahan Wates, Kota Magelang pada bulan Mei 2013 dalam rangka

menyusun skripsi dengan judul :

“UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN

AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

PADA SISWA KELAS III SD WATES V KOTA MAGELANG TAHUN 2013”

Demikian surat keterangan ini di buat dengan sebenarnya agar dapat di

pergunakan sebagaimana mestinya .

Magelang, 15 Juni 2013

Kepala Sekolah

TITIK MUJIYATI, S.Pd

NIP. 19600601 197911 2005

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 97: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xcviii

(RPP) I

A. SD / MI : SD Negeri Wates 5

B. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

C. Kelas / Semester : III / 2

D. Standar Kompetensi : 8. Melakukan shalat fardhu

E. Kompetensi Dasar : 8. 1 Menyebutkan shalat fardhu

F. Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan)

G. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian shalat fardhu

2. Siswa dapat menyebutkan nama-nama shalat fardhu

3. Siswa dapat menunjukkan waktu pelaksanaan shalat fardhu

4. Siswa dapat menghafalkan niat shalat fardhu

H. Materi Pembelajaran : Shalat Fardhu

I. Metode Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi

J. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Page 98: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

xcix

KEGIATAN PENDAHULUAN

1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca Basmallah

dna berdoa

2. Apersepsi

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat pembelajaran

KEGIATAN INTI

1. Pre-Test

2. Guru menjelaskan dan siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

bahan ajar

3. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang pengertian shalat fardhu,

nama-nama shalat fardhu dan waktu pelaksanaan shalat fardhu

4. Guru membacakan bacaan niat shalat

5. Siswa menirukan bacaan niat shalat yang di bacakan oleh guru

6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang sudah hafal

7. Guru mengulang membacakan bacaan niat shalat

8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghafalkan

9. Guru menunjuk siswa untuk menghafalkan bacaan niat shalat di depan

kelas

KEGIATAN PENUTUP

1. Guru memberi soal tertulis

2. Guru memberi tugas PR

Page 99: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

c

3. Guru memberi penilaian kepada siswa

K. Alat / Bahan / Sumber :

1. Lafal bacaan shalat di karton

2. Gambar peraga shalat

3. Buku tata cara shalat

4. Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 3

5. Kaset dan CD tentang tata cara shalat

L. Penilaian :

1. Jenis tes tertulis dan lisan

2. Bentuk tes : Essay

Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Titik Mujiyati, S.Pd Sugeng Rakhmad

NIP. 19600601 197911 2005 NIM. 11411009

Page 100: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

ci

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) II

A. SD / MI : SD Negeri Wates 5

B. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

C. Kelas / Semester : III / 2

D. Standar Kompetensi : 8. Melakukan shalat fardhu

Page 101: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cii

E. Kompetensi Dasar : 8. 2 Mempraktekkan shalat fardhu

F. Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan)

G. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menyebutkan gerakan shalat dengan urut

2. Siswa dapat membacakan bacaan shalat dengan benar

H. Materi Pembelajaran : Praktik Shalat Fardhu

I. Metode Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi

J. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN PENDAHULUAN

1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca Basmallah

dna berdoa

2. Apersepsi

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat pembelajaran

KEGIATAN INTI

1. Pre-test

Page 102: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

ciii

2. Guru mempersiapkan media yang memuat materi shalat fardhu

3. Guru menyampaikan pembelajaran gerakan shalat dan bacaannya

dengan demonstrasi dengan bantuan gambar peraga dan media

audiovisual (VCD Player)

4. Setelah memperhatikan materi pelajaran guru menyuruh beberapa

siswa untuk menyebutkan gerakan dalam shalat dan bacaannya

5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang

belum di pahami dan menghafalkan

6. Guru memutar lagi VCD yang memuat materi

7. Secara bergantian guru menyuruh siswa menyebutkan satu persatu

gerakan shalat dan bacaannya di depan kelas

KEGIATAN PENUTUP

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

2. Guru memberikan tugas untuk menghafal gerakan sholat dan

bacaannya

3. Guru memberikan post-test

K. Alat / Bahan / Sumber :

1. Lafal bacaan shalat di karton

2. Gambar peraga shalat

3. Kelas / ruang / musholla

4. Buku tata cara shalat

Page 103: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

civ

5. Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 3

6. Kaset dan CD tentang tata cara shalat

L. Penilaian :

1. Jenis tes tertulis dan lisan

2. Bentuk tes : Essay

Mengetahui

Kepala Sekolah Peneliti

Titik Mujiyati, S.Pd Sugeng Rakhmad

NIP. 19600601 197911 2005 NIM. 11411009

Page 104: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cv

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) III

A. SD / MI : SD Negeri Wates 5

B. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

C. Kelas / Semester : III / 2

D. Standar Kompetensi : 8. Melakukan shalat fardhu

E. Kompetensi Dasar : 8. 2 Mempraktekkan shalat fardhu

F. Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan)

G. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat mempraktekkan shalat fardhu dengan benar

2. Siswa dapat mengamalkan shalat fardhu

H. Materi Pembelajaran : Praktik Shalat Fardhu

Page 105: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cvi

I. Metode Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Demonstrasi

J. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN PENDAHULUAN

1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca Basmallah

dna berdoa

2. Apersepsi

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat pembelajaran

KEGIATAN INTI

1. Pre-test

2. Membagi kelas dalam kelompok kecil yaitu menjadi 2 kelompok

3. Menyajikan pembelajaran dengan mendemonstrasikan materi praktek

shalat dengan memanfaatkan perangkat media VCD

4. Siswa di tugaskan untuk mempraktekkan shalat secara berkelompok

5. Masing-masing siswa dalam kelompok bergantian untuk praktek shalat

dan menyimak, kemudian membetulkan apabila ada yang masih salah

Page 106: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cvii

6. Siswa dan guru sekali lagi memperhatikan materi praktek shalat

dengan perangkat VCD tentang shalat fardhu

KEGIATAN PENUTUP

1. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran

2. Guru mengadakan tes praktek shalat

K. Alat / Bahan / Sumber :

1. Buku tata cara shalat

2. Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 3

3. Kaset dan CD tentang tata cara shalat

Mengetahui

Kepala Sekolah Peneliti

Titik Mujiyati, S.Pd Sugeng Rakhmad

NIP. 19600601 197911 2005 NIM. 11411009

Page 107: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cviii

Lampiran 7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : Sugeng Rakhmad

2. NIM : 11411009

3. Tempat/tgl. Lahir : 13 Juli 1963

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Pekerjaan : Guru

7. Alamat rumah : Kertosari 01/02 Desa Pancuranmas Kecamatan Secang

Kab. Magelang Propinsi Jawa Tengah

Riwayat Pendidikan:

1. SDN Kedungsari 2 : lulus tahun 1976

2. MTsN Magelang : lulus tahun 1980

3. PGAN Magelang : lulus tahun 1983

4. D2 IAIN WALISONGO SEMARANG : lulus tahun1995

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya.

Yang bersangkutan,

Sugeng Rakhmad

Lampiran 4

Page 108: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cix

Soal Post-test Siklus I

Jawablah soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat

1. Apakah yang dimaksud dengan shalat fardhu.......

2. Bagaimanakah hukum melaksanakan shalat fardhu.......

3. Shalat termasuk rukun islam yang keberapa........

4. Sebutkan macam-macam shalat fardhu beserta jumlah rakaatnya......

5. Berapakah jumlah rakaat shalat fardhu dalam sehari semalam........

6. Sebutkan waktu untuk melaksanakan shalat ashar......

7. Sebutkan waktu untuk melaksanakan shalat subuh.......

8. Bagaimanakah bacaan niat shalat magrib........

9. Bagaimanakah bacaan niat shalat dhuhur.......

10. Arti bacaan niat shalat magrib adalah.......

Lampiran 5

Soal Post-test Siklus II

Page 109: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cx

Jawablah soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat

1. Shalat itu diawali dengan.............dan diakhiri dengan..........

2. Apabila sedang sakit dan tidak mampu untuk berdiri, maka shalat boleh

dilakukan dengan...........

3. Setelah takbiratul ikhram kemudian membaca..........

4. Ketika shalat setelah membaca doa iftitah kemudian membaca.........

5. Gerakan shalat setelah rukuk kemudian..........

6. Ketika rukuk kita membaca............

7. Ketika sujud kita membaca............

8. Gerakan shalat pada rakaat kedua setelah sujud adalah.........

9. Duduk tasyahud awal hanya ada pada shalat..........

10. Duduk tasyahud akhir disebut..........

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN SISWA

Siklus I

No Aspek yang di Amati Kemunculan Komentar

Ya Tidak

Page 110: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxi

1. Minat Siswa

2. Perhatian Siswa

3. Keaktifan Siswa

4. Kemampuan

menyebutkan

pengertian shalat

fardhu dan macam

shalat fardhu

5. Kemampuan

menyebutkan waktu

shalat

6. Kemampuan

menghafal bacaan

niat shalat dan

artinya

Magelang, 06 Mei 2013

Kolaburator

Hadiyanto

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN SISWA

Siklus II

No Aspek yang di Amati Kemunculan Komentar

Ya Tidak

Page 111: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxii

1. Minat Siswa

2. Perhatian Siswa

3. Keaktifan Siswa

4. Kemampuan Membaca

5. Kemampuan

menyebutkan secara

urut gerakan dalam

shalat

6. Kemampuan

menghafalkan bacaan

dalam shalat

Magelang, 16 Mei 2013

Kolaburator

Hadiyanto

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN SISWA

Siklus III

No Aspek yang di Amati Kemunculan Komentar

Ya Tidak

1. Minat Siswa

Page 112: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxiii

2. Perhatian Siswa

3. Keaktifan Siswa

4. Kemampuan

Membaca

5. Kemampuan

mempraktekkan

shalat fardhu

6. Kemampuan gerakan

dan bacaan shalat

Magelang, 23 Mei

2013

Kolaburator

Hadiyanto

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN GURU

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : III/2

Pokok Bahasan : Shalat Fardhu ( Pengertian Shalat Fardhu )

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

Siklus : I

No Uraian Kegiatan Keterangan

Page 113: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxiv

Ya Tidak

I PENDAHULUAN

1 Melakukan apersepsi

2 Menjelaskan tujuan pembelajaran

3 Memberikan motivasi pada siswa

4 Menjalankan langkah-langkah KBM

II KEGIATAN INTI

1 Menggunakan alat peraga

2 Memberikan contoh gerakan

3 Melakukan tanya jawab

4 Melakukan praktik

5 Membimbing dan membantu kesulitan belajar siswa

6 Melakukan kegiatan pengayaan

III PENUTUP

1 Manyimpulkan materi

2 Mmberikan tugas untuk pertemuan berikutnya dan post test

KESAN TERHADAP GURU PENGAJAR :

Komentar :

Magelang, 06 Mei 2013

Kolaburator

Hadiyanto

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN GURU

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : III/2

Pokok Bahasan : Shalat Fardhu ( Praktek Shalat Fardhu )

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

Siklus : II

No Uraian Kegiatan Keterangan

Ya Tidak

I PENDAHULUAN

1 Melakukan apersepsi

Page 114: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxv

2 Menjelaskan tujuan pembelajaran

3 Memberikan motivasi pada siswa

4 Menjalankan langkah-langkah KBM

II KEGIATAN INTI

1 Menggunakan alat peraga

2 Memberikan contoh gerakan

3 Melakukan tanya jawab

4 Melakukan praktik

5 Membimbing dan membantu kesulitan belajar siswa

6 Melakukan kegiatan pengayaan

III PENUTUP

1 Manyimpulkan materi

2 Mmberikan tugas untuk pertemuan berikutnya dan post test

KESAN TERHADAP GURU PENGAJAR :

Komentar :

Magelang, 16 Mei 2013

Kolaburator

Hadiyanto

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN GURU

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : III/2

Pokok Bahasan : Shalat Fardhu ( Demonstrasi Shalat Fardhu )

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

Siklus : III

No Uraian Kegiatan Keterangan

Ya Tidak

I PENDAHULUAN

1 Melakukan apersepsi

2 Menjelaskan tujuan pembelajaran

3 Memberikan motivasi pada siswa

4 Menjalankan langkah-langkah KBM

Page 115: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxvi

II KEGIATAN INTI

1 Menggunakan alat peraga

2 Memberikan contoh gerakan

3 Melakukan tanya jawab

4 Melakukan praktik

5 Membimbing dan membantu kesulitan belajar siswa

6 Melakukan kegiatan pengayaan

III PENUTUP

1 Manyimpulkan materi

2 Mmberikan tugas untuk pertemuan berikutnya dan post test

KESAN TERHADAP GURU PENGAJAR :

Komentar :

Magelang, 23 Mei 2013

Kolaburator

Hadiyanto

Page 116: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxvii

GAMBAR KEGIATAN DEMONSTRASI SHALAT FARDHU KELAS III

SD WATES 5 KOTA MAGELANG TANGGAL 13 DAN 16 MEI 2013

Guru membimbing gerakan-gerakan shalat secara klasikal

Guru membimbing saat gerakan berdiri tegak menghadap kiblat

Guru membimbing saat gerakan takbiratul ikhrom

Page 117: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxviii

Guru membimbing gerakan saat ruku’

Guru membimbing gerakan saat iktidal

Guru membimbing gerakan saat sujud

Page 118: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxix

Guru membimbing saat gerakan duduk diantara dua sujud

Guru membimbing saat gerakan duduk tahiyat awal/duduk iftirosyi

Guru membimbing saat gerakan duduk tahiyak akhir/duduk tawaruk

Page 119: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxx

Guru membimbing saat gerakan salam menengok ke kanan

Guru membimbing saat gerakan salam menengok ke kiri

Guru membimbing gerakan saat salam,

GAMBAR KEGIATAN PRAKTEK SHALAT FARDHU KELAS III

SD WATES 5 KOTA MAGELANG TANGGAL 20 DAN 23 MEI 2013

Page 120: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxxi

Guru membimbing secara kelompok mendemonstrasikan shalat

Gambar anak saat melakukan gerakan berdiri tegak menghadap kiblat

Gambar anak saat melakukan gerakan takbiratul ikhrom

Gambar anak saat melakukan gerakan ruku’

Page 121: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxxii

Gambar anak saat melakukan gerakan iktidal

Gambar anak saat melakukan gerakan sujud

Gambar anak saat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud

Page 122: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxxiii

Gambar anak saat melakukan gerakan duduk tahiyat awal/duduk iftirosyi

Gambar anak saat melakukan gerakan duduk tahiyak akhir/duduk tawaruk

Gambar anak saat melakukan gerakan salam dengan menengok ke kanan

Page 123: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/621/1/Sugeng...ii UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN AGAMA MATERI SHALAT FARDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

cxxiv

Gambar anak saat melakukan gerakan salam dengan menengok ke kiri

Gambar anak saat melakukan gerakan salam