Top Banner
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI JIMBUNG KLATEN 2012 / 2013 DI SUSUN OLEH SURATIYEM A53B090046 Tahun 2012
14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

Apr 08, 2019

Download

Documents

doanphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

DALAM MENGENAL KONSEP MELALUI

BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B

DI TK PERTIWI JIMBUNG

KLATEN 2012 / 2013

DI SUSUN OLEH

SURATIYEM

A53B090046

Tahun 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B

DI TK PERTIWI JIMBUNG KLATEN 2012/2013

Oleh : SURATIYEM

Abstrak Pembelajaran dengan klasikal ternyata hanya menghasilkan 52% anak yang nmampu

mengenal konsep dengan baik. Padahal harapan guru adalah 80% dari jumlah anak yang mampu mengenal konsep

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep melalui media kartu angkapada anak kelompok B di TK Pertiwi Jimbung kabupaten Klaten tahun ajaran 2012/2013

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan setting TK Pertiwi Jimbung Klaten Data tentang prilaku guru, perilaku siswa, dan situasi kelas dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, sedangkan data tentang kemampuan kognitif dikumpulkan dengan metode penugasan. Analisis data dengan tehnik analisis kritis untuk proses dan tehnik analisis komparatif untuk kemampuam kognitif dikumpulkam dengan nedia bermain kartu angka.

Kesimpulan hsil penelitian ini adalah bahwa penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuam kognitif dalam mengenal konsep pada anak Kelompok B di TK Pertiwi Jimbung Klaten. Adapun langkah-lanhkah penggunaan kartu angka yang berhasil sebagai berikut

(a) menyiapkan media sebelum anak memasukli ruangan, (b) menjelaskan terlebih dahulu kegiatan yang akan dilakukan, (c) menjelaskan media yang akan digunakan, (d) menkondisikan suasa yang menyenangkan dan memberi variasi kegiatan yang penunjang,(e) menugaskan anak menghubungkan gambar dengan lambang bilangan, (f) menugaskan anak secara individu dengan lembar kerja anak, (g) memberi motivasi anak yang belum mampu..

Kata kunci : kemampuam kognitif ,mengenal konsep,kartu angka

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 – 6 tahun. Masa ini

merupakan masa yang paling vital bagi kehidupan anak sebab apa yang terjadi

pada masa kini akan menentukan perkembangan selanjutnya. Pada masa kini akan

fisik dan mental anak berkembang secara pesat, kemampuan bahasa juga

berkembang luar biasa.

Tujuan pendidikan anak usia dini adalah meletakkan dasar ke arah

perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan

anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan

selanjutnya (Tangyong, Agus dkk, 1994:2).

Banyak cara yang telah dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan

pendidikan anak usia dini. Menurut Dit. PAUD Dekdiknas (2004:1). Anak

seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri, guru tentu saja,

bisa menuntun anak-anak menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang

terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu

sendiri, ia harus menemukan sendiri. Dari uraian ini anak dibiarkan bebas untuk

berkreatif.

Karena dunia anak adalah dunia bermain, maka dalam lembaga pendidikan

dini (Taman Kanak-kanak) diberikan pelajaran yang dapat merangsang jiwa anak

yaitu dengan bermain. Permainan pada anak Taman Kanak-kanak mempunyai

pengaruh pada perkembangan pribadi anak itu sendiri. Perkembangan ungkapan

kreatif, perkembangan aspek sosial dan lain-lain.

Fenomena yang berkembang saat ini adalah bahwa anak-anak masih

banyak yang dikendalikan dan diarahkan oleh guru baik dengan kata jangan, tidak

boleh dan sebagainya, maka dari itu jika fenomena ini dibiarkan terus maka

kreativtias anak tidak akan muncul. Adapun pada saat ini belum semua guru

memahami bagaimana membuat anak didik kita itu bisa berkreatif dan

menunjukkan bakat yang mereka miliki.

Dengan program kegiatan belajar Taman Kanak-kanak disebutkan bahwa

kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kognitif anak melalui bermain

kartu angka , maka anak mampu dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah raga

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar dan anak dapat bergerak sesuia

dengan irama musik dengan sendirinya tanpa disuruh atau meniru teman. Jadi

anak ini mempunyai kepercayaan diri penuh.

Di TK Pertiwi Jimbung Klaten, permainan di Taman Kanak-kanak sudah

berkembang sesuai dengan tahap perkembangan. Tetapi kenyataannya yang ada di

taman kanak-kanak memajukan anak-anak TK kebanyakan belum dapat mengenal

konsep dalam bermain. Hal ini terlihat saat anak disuruh bermain sendiri atau

anak disuruh bergerak bebas sesuai dengan irama musik, kebanyakan anak hanya

diam atau ada yang meniru temannya. Hal tersebut disebabkan karena guru taman

kanak-kanak kurang memperhatikan anak-anak didiknya.

Demikian juga dalam kegiatan permainan kartu angka , untuk

meningkatkan kemampuan kognitif anak harus sesuai dengan tujuan

pengembangan jasmani tersebut, maka guru TK harus menguasai permainan

tertentu. Anak dilatih gerak dasar, sehingga dapat berkembang. Apabila guru

kurang menguasai permainan ini maka anak TK juga akan terhambat.

Dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak TK sering mengalami

kendala adalah hal-hal yang dapat menghambat perkembangan kemampuan

kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari luar anak itu sendiri yaitu terletak pada

lingkungan (masyarakat, keluarga, sekolah).

Mengingat pentingnya kemampuan kognitif maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif

dalam Mengenal Konsep Melalui Bermain Kartu Angka”. Dalam penelitian

tindakan kelas ini dengan harapan anak dapat mengenal konsep bilangan yang

belum mereka ketahui menjadi lebih mengetahui dengan menyampaikan

pembelajaran melalui bermain kartu angka.

Yang melatarbelakangi permasalahan kemampuan kognitif dalam

pengembangan pembelajaran di TK di antaranya sebagai berikut Apakah

permainan kartu angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak di TK TK

Pertiwi Jimbung Klaten tahun 2012/2013 ?

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk

meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui permainan kartu angka di TK

Pertiwi Jimbung Klaten adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak di

TK Pertiwi Jimbung Klaten dan untuk mengetahui besarnya peningkatan

kemampuan kognitif anak melalui Permainan kartu angka.Ada dua yang

diharapkan dalam penelitian ini, yaitu 1. Mendapatkan pengetahuan atau teori

baru tentang upaya peningkatan kemampuan kognitif anak melalui permainan

kartu angka.2. Menambah wacana manfaat permainan kartu angka dalam

mengembangkan kognitif anak.3. Sebagai dasar dalam pemilihan jenis

permainan yang dapat meningkatkan kognitif anak.Sebagai dasar dalam

penyediaan sarana prasarana pembelajaran.Menjadi acuan bagi guru dalam

menentukan metode pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan kognitif.

Menjadi suasana yang menyenangkan bagi anak Meningkatkan

kemampuan kognitif anak melalui bermain kartu angka.

Metode Penelitian

Setting penelitian tindakan kelas ini meliputi, tempat penelitian dan waktu

penelitian, sebagai berikut: (1) Tempat Penelitian dilakukan di TK Pertiwi

Jimbung Klaten.. Sekolah ini dipimpin oleh Suratiyem sebagai kepala sekolah,

yang membawahi 1 guru. 1 orang guru tadi mengajar TK Pertiwi Jimbung

menemani kepala sekolah. (2) Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun

ajaran 2012-2013 pada semester I.

Dalam penelitian tindakan kelas ini mengambil sampel semua anak TK

Pertiwi Jimbung Klaten yang berjumlah 16 anak yang memiliki kemampuan dan

daya tangkap yang berbeda-beda. Tetapi dengan adanya penelitian tindakan kelas

ini anak-anak dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya.Variabel dalam

penelitian peningkatan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep melalui

media kartu angka dapat di jabarkan sebagai berikut :

Penulis akan merici chek list dan catatan lapangan yang akan dilaksanakan

sebagai berikut: (1) Chek list adalah daftar variabel yang akan dikumpulkan

datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda atau tally setiap

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

pemunculan gejala yang dimaksud (Arikunto, 2006:159 ).Check list merupakan

salah satu metode untuk memperoleh data yang berbentuk daftar yang berisi

pernyataan dan pertanyaan yang ingin diselidiki dengan memberi tanda cek oleh

individu / kelompok. Kegunaan check list bagi peneliti. Check list digunakan

peneliti mencatat hasil observasi anak didik tentang kemampuan belajar membaca

awal anak didik dengan menggunakan tanda check ( √ ). Check list berisi tentang

beberapa butir amatan yang diharapkan dapat dikuasai oleh anak didik. (2) Catatan

Lapangan adalah catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami,

dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif. Catatan lapangan ditulis secara rinci, cermat, luas dan

mendalam dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti tentang aktor,

aktivitas ataupun tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. Catatan lapangan

adalah catatan yang dibuat dalam sebuah penelitian etnografi dari lapangan.

Bersifat deskriptif (sesuai yang diamati) atau refiektif (mengandung penafsiran

peneliti). Catatan lapangan mencakup kesan dan penafsiran subjektif. Misalnya

pelajaran lebih baik, perilaku kurang perhatian (http://remenmaos.blogspot.com).

Pengumpulan data merupakan pekerjaan penelitian yang harus dilakukan

dalam kegiatan penelitian. Hubungan kerja antara peneliti dengan subjek peneliti

hanya berlaku untuk pengumpulan data penelitian. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini sebagai berikut: (1) Data dan Sumber Data.Menurut Arikunto (2007:

129), data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat.

Data yang diambil pada penelitian ini adalah data mengenai anak dan pelaksanaan

kegiatan belajar membaca dengan metode kartu angka. Sumber data penelitian ini

berasal dari guru dan anak didik. (2) Metode Pengumpulan Data, Ada beberapa

cara untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian, diantaranya: (a) Observasi

dalam tindakan ini untuk mengetahui tindak belajar dan mengajar guru dengan

menggunakan permainan kartu angka untuk meningkatkan kemampuan kognitif

pada anak kelompok B TK Pertiwi Jimbung Klaten. (b) Interview atau wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu. Maksud mengadakan wawancara

adalah mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan. Merekonstruksi kebulatan-kebulatan

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

demikikan sebagai yang dialami masa lalu. Memproyeksikan kebulatan-kebulatan

sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang.

Memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang

lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi), dan memverifikasi,

mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai

pengecekan anggota. Interview dalam penelitian dilakukan kepada guru dan anak

didik. (c) Dokumentasi, Menurut Guba dan Lincoln dalam dokumen ialah setiap

bahan tertulis maupun film yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan

seorang penyidik. Dokumen terdiri dari dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Dokumen resmi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang

tindakan, pengalaman dan kepercayaannya. Dokumen resmi terbagi dalam

dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal dalam kalangan

sendiri. Dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh

suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang

disiarkan kepada media massa. Dokumen yang digunakan dalam penelitian untuk

mengumpulkan data tentang identitas anak, dan profil sekolah.

Analisis Data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,

mengabstaksikan, mengorganisasikan data secara sistemetis dan rasional untuk

menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban

terhadap tujuan penelitian (http://remenmaos.blogspot.com/). Data observasi yang

sudah terkumpul akan diolah peneliti dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(a) Memberi nilai / skor adalah memberi nilai / skor pada setiap butir amatan yang

terdapat tanda check (√) sesuai ketentuan sebagai berikut: (1) Apabila anak dapat

menguasai butir amatan yang ada pada kolom, maka peneliti akan mencantumkan

tanda check (√) pada kolom butir amatan sesuai nomer butir amatan yang

dikuasai. (2) Apabila anak tidak dapat menguasai butir amatan yang ada pada

kolom, maka peneliti akan mengosongkan kolom butir amatan. (3) Setiap tanda

check (√) yang muncul mempunyai skor 1, jadi jika anak menguasai semua butir

amatan, anak akan mendapat total skor 6. (b) Membuat tabulasi skor, adalah

membuat tabulasi skor observasi tentang motivasi belajar mengenal angka anak

yang terdiri dari nomer, nama anak, butir amatan, jumlah skor/nilai butir amatan

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

yang dikuasai anak. (3) Menghitung hasil data adalah menghitung hasil data

tentang motivasi belajar bahasa anak dengan menerapkan media kancing baju

dalam prosentase. Cara menghitung prosentase tersebut sebagai berikut : (a) Skor

maximum 12, (b) Skor minimum 0, (c) Prosentase pencapaian

anak: 100xanamatbutirximummaSkor

anakdidapatyanganamatbutirSkor

Membandingkan hasil prosentase adalah membandingkan hasil prosentase

pencapaian setiap anak, dengan skor maximum pada setiap siklus yang telah

ditentukan oleh peneliti. Penelitian pada siklus I akan berhasil jika 80 % anak di

kelas sudah mencapai skor maxsimum yang telah ditentukan pada setiap siklus

(siklus I 60 %, siklus II 70 %, siklus III 80 %).

Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan analisis

interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan. Menurut M.B Miles dan A.M Hubernan (dalam Patilima

2005 :100) proses analisis interaktif dibagi menjadi 4 (empat) tahap. Adapun

tahap-tahapnya sebagai berikut: Pengumpulan DataMerupakan pengelompokan

data-data yang dibutuhkan dalam mendukung proses penelitian berdasarkan

kriteria tertentu untuk mencari data-data yang diinginkan. (a) Reduksi data yaitu

proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan dan transformasi

data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. (b)

Penyajian Data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan

informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Tujuan

akhir dari setiap penelitian adalah mendapatkan kesimpulan mengenai apa yang

telah disampaikan dengan hasil penelitian. Dengan diperolehnya kesimpulan maka

masalah dalam penelitian yang disajikan, dibahas, dan dicarikan jalan keluarnya

akan nampak dengan jelas.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan observasi kegiatan guru pada siklus II didapatkan hasil yang

menunjukkan peningkatan dalam proses pembelajaran dalam menyampaikan

materi kognitif dalam mengenal konsep bermain kartu angka.

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

Setelah dilaksanakan pembelajaran kognitif dalam mengenal konsep

dengan bermain kartu angka terlihat respon anak di TK Pertiwi Jimbung, Klaten

tahun pelajaran 2012/2013 sangat baik, yaitu anak terlihat lebih tertarik dan

berminat dalam pembelajaran dan anak lebih aktif dan antusias dalam bertanya

dan bekerja sama dengan temannya. Tidak terlihat lagi anak yang kurang

memperhatikan pembelajaran, ramai sendiri, dan mengobrol sendiri seperti pada

kondisi awal. Dengan menggunakan kartu angka, anak lebih suka untuk media

pembelajaran oleh guru dalam pembelajaran kartu angka pada anak.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan permainan kartu angka. Pada pra

siklus ketuntasan anak dalam mengenal konsep saat pembelajaran sebanyak 4

anak atau 25%, pada siklus I putaran I dengan menggunakan media kartu angka

yang baik 6 anak atau 57%, siklus I putaran kedua yang baik 8 anak atau 67%.

Dengan menggunakan media kartu angka ketuntasan anak dalam mengenal

konsep saat pembelajaran di siklus II putaran I ada 10 anak 71%, siklus II putaran

kedua yang tergolong baik ada 12 anak atau 75%.

Berdasarkan peningkatan setiap siklus maka dapat disimpulkan bahwa

media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal

konsep anak di TK Jimbung Klaten. Hal ini sesuai dengan pendapat Anggani

Sudono (2000 : 7) yang mengatakan bahwa permainan yang digunakan oleh anak

untuk memenuhi naluri dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui

berbagai metode salah satunya bermain kartu angka.

Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran telah ada kemajuan pada semua

kegiatan sehingga evaluasi dan refleksi telah diterapkan oleh guru dengan baik.

Pada siklus II dapat dikatakan bagus karena telah berhasil meningkatkan

persentase keberhasilan belajar anak karena telah memenuhi target ketuntasan

belajar anak sebesar 75% sehingga pembelajaran dapat dikatakan berhasil pada

siklus II ini.

Dengan demikian tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru dalam

usaha meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep setelah

menggunakan media kartu angka siklus II dapat dikatakan bagus karena telah

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

berhasil meningkatkan persentase ketuntasan belajar anak karena telah memenuhi

target belajar anak sebesar 75% sehingga pembelajaran dapat dikatakan berhasil

pada siklus II ini.

Berdasarkan Sanjaya (2006: 107) bahwa kualitas pembelajaran dapat

dilihat dari segi proses dan hasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila

setidaknya 75% peserta didik terlibat secara aktif, antusias, motivasi baik secara

fisik, mental, ataupun sosial selama proses pembelajaran. Selain itu, anak didik

juga harus menunjukkan kegairahan tinggi terhadap pembelajaran. Dari segi hasil,

proses pembelajaran dikatakan berhasil bila setidaknya terdapat 75% anak didik

yang mengalami perubahan positif dan output yang bermutu tinggi.

Berdasarkan keberhasilan penelitian ini melalui siklus I dan siklus II

dengan menggunakan media kartu angka, maka hipotesis yang mengatakan

Peningkatan kognitif dalam mengenal angka pada anak kelompok B di TK Pertiwi

Jimbung, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013 terbukti kebenarannya.

Dari keseluruhan pembahasan penelitian tindakan kelas ini dapat

disimpulkan sebagai berikut : (1) Dalam menerapkan permainan untuk

meningkatkan kemampuan bahasa TK Pertiwi Jimbung II, Klaten dengan cara

melakukan kegiatan cerita yaitu dengan media kartu angka ini berguna untuk

bersosialisasi, dan merangsang kemampuan kognitif anak. (2) Hasil penelitian :

(a). Pada kondisi awal dengan menggunakan pengamatan pada saat anak belajar di

kelas, terlihat anak tidak semangat. Dari hasil pengamatan diperoleh hasil bahwa

kemampuan mengenal konsep anak hanya mencapai 42% atau 10 anak yang

kemampuan mengenal konsep baik 2,5% atau 4 anak. (b). Pada siklus II putaran

pertama hasil kemampuan mengenal konsep dengan media kartu angka dari 16

anak yang tuntas dalam pembelajaran adalah 10 anak atau 62% dan yang tidak

tuntas sebanyak 1 anak atau 6,2%. Sehingga terjadi peningkatan sebesar 18% dari

I putaran kedua yang hanya mencapai 43%. Pada siklus II putaran kedua hasil

kemampuan mengenal konsep dengan media kartu angka dari 16 anak yang tuntas

dalam pembelajaran adalah 15 anak atau 92% dan yang tidak tuntas sebanyak 1

anak atau 8 %. Sehingga terjadi peningkatan sebesar 20% dari siklus II putaran

pertama yang hanya mencapai 72%. Hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

putaran kedua sebesar 92% dan rata-rata kemampuan mengenal konsep sebesar 84

diatas 84% menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran siklus II putaran II telah

berhasil.

(1). Berdasarkan keberhasilan pembelajaran melalui siklus I dan siklus II dengan

menggunakan media kartu angka, maka dapat disimpulkan bahwa “Melalui Media

Kartu Angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep anak kelompok

B di TK Pertiwi Jimbung II Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. dapat tercapai. (2)

Langkah-langkah pembelajaran dengan media kartu angka adalah sebagai berikut:

(a). Guru merencanakan pembelajaran terlebih dulu. (b) Guru membagi menjadi 4

kelompok untuk memudahkan penelitian yang dilaksanakan. (c) Pemberian

reword pada anak yang menyelesaikan pembelajaran membuat anak tambah

semangat dalam belajar. (d) Motivasi yang diberikan pada anak yang belum mau

atau tidak selesai mengerjakan tugasnya menjadikan anak bertambah tertarik

dengan permainan kartu angka.

Media kartu angka merupakan suatu cara penyampaian atau penyajian

materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk permainan dari guru kepada anak

didik dan berfungsi untuk membantu perkembangan kognitif dan befikir anak

serta memotivasi anak untuk cinta menghitung. Media kartu angka adalah salah

satu media pengembangan kognitif yang dapat mengembangkan beberapa aspek

fisik atau psikis anak TK sesuai dengan tahap perkembangan (Dhiene, 2005:50).

Manfaat yang dapat diambil dari media kartu angka di Taman Kanak-

Kanak adalah melatih daya tangkap, dan daya pikir, daya konsentrasi, membantu

perkembangan fantasi atau daya imajinasi bagi anak, menciptakan suasana yang

menyenangkan dan akrap di ruang kelas, mengembangkan perbendaharaan angka

anak.

Bentuk penyajian proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak adalah

terpadu antara bidang pengembangan satu dengan lainnya. Setiap metode

pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk itu dengan adanya

pembelajaran terpadu maka pengembangan metode yang bervariasi dapat

membantu pencapaian tujuan materi pembelajaran.

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM …eprints.ums.ac.id/21367/16/JURNAL_PUBLIKASI.pdf · kognitif anak, secara garis besar dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

Dari uraian di atas tetang kartu angka dalam bab ini dapat dikatakan bahwa

media kartu angka dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak di TK

Pertiwi Jimbung II, Klaten. Hal ini dikarenakan pertama media kartu angka pada

umumnya lebih berkesan dari pada menyebutkan angkanya saja, sehingga pada

umumnya media kartu angka terekam jauh lebih kuat dalam memori anak. Kartu

angka dapat dipraktekkan sendiri sehingga bisa diingat secara utuh selama

berpuluh-puluh tahun kemudian. Kedua, melalui media kartu angka anak diajar

untuk mengambil hikmah dari permainan tadi yang untuk kemudian menirukan

sendiri baik dirumah maupun waktu mempraktekkan bermain dengan temannya.