Top Banner
TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: 1. Abriana Trisna (125100318113003) 2. Alam Surya Gemilang (125100318113038) 3. Dian Nur Effendi (125100318113002) 4. Ismi Agus S. (125100318113001) 5. Panglima Nagari (125100318113025)
13

Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

Nov 03, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

CONSUMER BEHAVIOR

DOSEN PENGAMPU:

IKA ATSARI DEWI

Oleh:

1. Abriana Trisna (125100318113003)2. Alam Surya Gemilang (125100318113038)3. Dian Nur Effendi (125100318113002)4. Ismi Agus S. (125100318113001)5. Panglima Nagari (125100318113025)

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

Page 2: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

Panglima , ismi, dian, abriana, alam

Page 3: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna
Page 4: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTeori perilaku berlaku dalam keadaan perubahan validitas. Pentingnya

akuntansi untuk referensi harga tampaknya cukup baik, tetapi kenyataan bahwa kedua teori mengarah pada formulasi empiris yang sama atau serupa tidak sedikit untuk mengamankan teori baik sebagai benar atau salah.Orisinalitas / nilai - Penelitian di perilaku konsumen dan permintaan umumnya mengasumsikan adanya satu model perilaku superior teoritis.Makalah ini menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak berdasar karenapemodelan empiris standar saat perilaku konsumen menampung lebih dari satu yang mendasari teori.

Beberapa ekonom dan ilmuwan dalam beberapa dekade terakhir telah mulai meragukan aksioma pilihan rasional. Kegagalan sistematis menyaksikan aksioma dalam analisis positif sudah terlalu umum untuk dihapuskan sebagai individu berperilaku rasional. Beberapa teori telah dikembangkan untuk memperhitungkan konsisten penyimpangan dari asumsi ini.Teori-teori ini memanfaatkan kecenderungan perilaku individu untuk melihat perubahan dari kondisi saat ini atau kondisi masa lalu sebagai benar pembawa nilai daripada tingkat negara atau absolut itu sendiri (sebagai teori utilitas yang diharapkan).Teori Perilaku konsumen memanfaatkan konsep ini dalam bentuk harga referensi, yaitu basis konsumen.Konsumsi pilihan pada perubahan dari harga referensi untuk harga saat ini.Terapan permintaan analisis dan pilihan konsumen umumnya diasumsikan berasal dari teori utilitas yang diharapkan dan aksioma pilihan rasional.1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa analisis empiris konsumsi yang baik,menggunakan model empiris dan ekonometrik yang sama seperti yang dilakukan dalam analisis kebutuhan standar yang diterapkan,mungkin didasarkan pada model perilaku yang mendasari selain pilihan rasional. Untuk menunjukkan titik ini empiris, model konsumsi ayam pedaging di Amerika Serikat diperkirakan akan dibahas dalam makalah ini.

Page 5: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi Perilaku KonsumenKonsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen

diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi jumlah penerimaan untuk suatu periode konsumsi.

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, dan tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah. Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai kegunaan (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya. Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.

Kegunaan atau nilai guna suatu barang dapat didasarkan dalam hal berikut ini.1. Nilai guna total (total utility) adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen

dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan.2. Nilai guna maksimal (marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang dinikmati

oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.3. Nilai guna yang semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan secara

vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.

2.2 Teori normatif terhadap pilihan konsumenTeori normatif pilihan rasional adalah landasan mikroekonomi yang modern dan

teori pertama.Asumsi dalam teori normatif adalah konsistensi (pembatalan) kondisi yang telah ditantang di masa lalu oleh sejumlah ekonom, saat terakhir di kenal dengan invarian (extensionality) dimana kondisi ini telah yang telah diterima oleh hampir semua ekonom. Asumsi invarian menyatakan bahwa pilihan atau preferensi dalam situasi harus independen dari deskripsi, yaitu pengambil keputusan harus memilih alternatif yang

Page 6: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

sama ketika dihadapkan dengan dua deskripsi masalah yang sama. Asumsi lain yaitu transitivitas dapat digambarkan sebagai pilihan antara dua barang x dan y, di mana x adalah unggul dalam satu negara dan sama (atau superior) untuk y di semua negara-negara lain,maka x akan dipilih. Namun kedua asumsi tersebut gagal, kegagalan tersebut digambarkan dalam banyak studi menggunakan eksperimental survei pertanyaan.Kegagalan konsistensi digambarkan dengan menggunakan kepastian efek. Sedangkan asumsi transitivitas terbukti dilanggarmenggunakan prinsip pembalikan preferensi ketika peserta disajikan dengan serangkaianpilihan dengan penurunan harga dan probabilitas mereka meningkat Kedua artikel ini menggambarkan kepastian efek sebagai bobot over-hasil yang diperoleh dengan pasti sebagai lawanmereka yang hanya kemungkinan..Akhirnya, asumsi invarian gagal dengan efek framing,menunjukkan bahwa struktur presentasi pertanyaan memang mempengaruhi pilihanhasil.Karena invarian dan dominasi yangnormatif sangat diperlukan, tidak ada teori preskriptif yang memadai harus memungkinkan pelanggaran mereka.Dan pada kenyataannya, kegunaan analisis ekonomi menjadi sangat terbatas jika Peran preskriptifbaik dalam keputusan kebijakan atau bisnis pembuatan, diabaikan dan / atauditinggalkan.Bilinear model pilihan berisikodengan non-aditif probabilitas mengasumsikan versi terbatas berbagai pembatalan danmembangun representasi bilinear di mana utilitas hasil yang ditimbang olehnon-aditif mengukur probabilitas atau oleh beberapa transformasi nonlinier skala probabilitas.Akhirnya, non-transitif model merepresentasikanpreferensi dengan fungsi utilitas bivariat.

Teori-satunya pilihan yang mampu menjelaskan kegagalan dari semua empat substantive kondisi dalam teori normatif pilihan rasional adalah teori prospek. Teori ini adalah pilihan murni positif.Karakteristik kunci dari teori prospek bagi kita adalah bahwa pilihan konsumen dibuat berdasarkan keuntungan dan kerugian daripada tingkat atau keadaan akhir, yaitu obyekpilihan adalah prospek di bentuk dalam hal keuntungan dan kerugian.Meskipun teori prospekadalah teori pilihan umum dan mendukung konsep keuntungan dan kerugian relatif terhadap"Referensi" nilai dari setiap variabel pilihan, ekonom yangterletak dalam pemilihan konsumen, dan perubahan harga.

Tetapi pada kenyataanya pemodelan teori prospek menantang karena kesulitanseperti bagaimana model harga referensi dan bagaimana menentukan perbedaan reaksisalah satu konsumen. Karena setidaknya ada lima konsep yang berbeda yang mendasari apa yang membuat internalreferensi harga.

1. Jujur dan adil harga, berarti produk apa yang seharusnya untuk biaya2. Pemesanan harga atau batas ambang atas yang digunakan oleh para ekonom

untuk menggambarkanhanya cukup rendah untuk mengatasi keengganan konsumen untuk membeli harga

3. Harga terendah diterima di bawah mana produk tersebut dianggap sebagai sangat rendahkualitas

4. Harga yang diharapkan atau harga konsumen berpikir akan dikenakan biaya untuk produk dalammasa depan

Page 7: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

5. Harga yang dirasakan atau harga yang konsumen membayar paling sering, dibayar terakhir, ataumembayar, rata-rata, untuk barang dalam kategori tersebut.Teori prospek juga dibatasi oleh ketidakmampuan untuk mengizinkan suatu

daerah atau zona ketidakpedulian. Meskipun keterbatasan, teori prospek menyediakanunik dan menarik alternatif untuk teori utilitas yang diharapkan.2.3 Spesifikasi Empiris

Dalam pengertian Spesifikasi empiris kita mengenal harga referensi, yaitu dimana individu diasumsikan menilai stimulus dengan membandingkannya dengan rangsangan lainnya ditemui dalam kerangka waktu tepat baru-baru ini.Menurut teori prospek, keuntungan dan kerugian pembawanilai, atau dengan kata lain, menentukan pilihan.Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa perubahanvariable kepentingan (misalnya perubahan pendapatan atau anggaran yang tersedia untuk belanja) adalah penentu pilihan.Asumsi tampaknya sangat wajar dan berlaku untuk sejumlah situasi.Perubahan pendapatan atau anggaran, dapat mempengaruhi pilihan.Dimana pilihan tersebut membuat keputusan, apakah harus membeli produk atau tidak.

Dua model yang paling populer untuk estimasi statistik sistem permintaan untuk makanan adalah linearperkiraan, dimana model ini hampir idealdengan kebutuhan sistem dan model Rotterdam. Dimana model ini sangat populer dalam memecahkan masalah dalam ilmu ekonomi pertaian. Namun, berdasarkan bukti empiris kegagalan untuk menjelaskan harga referensi juga dapat menyebabkan salah kesimpulan mengenai perilaku konsumen.

Model ini merupakan yang sangat sederhana / persamaandiperkirakan dalam makalah ini mengikutiteori prospek serta praktik ekonomi standar. Harga referensi dalam kasus inidiwakili oleh harga yang dirasakan. Dua alternatif dari harga yangdirasakanmelayani sebagai harga referensi yang diuji: harga yang dibayar terakhir dan harga yang harus dibayar pada rata-rata untuk produk. Tertimbang pendekatan rata-rata lebih cocok untuk jangka waktu kurang dari satu bulan.Mengharapkan konsumen untuk mengingat harga dari beberapa bulan sebelumnya meminta cukup banyak.Selain itu, ada tampaknya tidak menjadi perbedaan yang signifikan dalam estimasi antaradua.Setelah pemikiran ini, kita menggunakan harga referensi internal sebagai perbedaanantara harga waktu periode berjalan dan harga terakhir kali periode sejak perubahan harga menentukan pilihan daripada tingkat harga itu sendiri. Sedangkanharga referensi eksternal, yaitu mereka rangsangan yang diamati selama waktumembeli di lingkungan.

2.4 Hasil Analisis Ekonomi

Analisis dilakukan dalam perangkat lunak EViews untuk analisis ekonometrik.Bahwa data yang dibedakan, rasional denganpilihan tradisionalkonsumen pada model perilaku tidak dapat dianggap sebagai perilaku yang mendasari.Teori model yang menyiratkan bahwa konsumen mempertimbangkan nilai tingkat dariHarga variabel dan bukan perubahan harga ketika membuat pilihan mereka. Lebihpenting, seharusnya

Page 8: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

tidak menjadi sifat dari proses menghasilkan data yang menentukan apa model perilaku yang tepat yang dapat menjadi dasar. Selain itu, data untuk semua variable (Baik tergantung dan jelas) yang logaritmis berubah untuk memperlancar.Data seri dan untuk memfasilitasi interpretasi hasil dalam bentuk elastisitas.

Hasil dari analisis regresi dilaporkan dalam Tabel I.

Hasil ini merupakan contoh hasil regresi pertumbuhan daging ayam broiler

R2 dari 0,883 menunjukkan bahwa variabel penjelas dalam model menunjukanyang memadai pekerjaan menjelaskan variasi konsumsi broiler. Juga, disesuaikan R2nilai 0,881 hampir identik dengan R2, menunjukkan bahwa model tersebut memang baikditentukan dengancara tidak ada variabel yang tidak perlu disertakan. Statistik Durbin-Watson dari 2,05menunjukkan bahwa differencing pertama memadai ditangani masalah korelasi serialyang mungkin telah hadir dalam model. F-statistik yang signifikan pada 99 persentingkat dan menunjukkan penolakan terhadap hipotesis nol bahwa tidak ada variasi dalam harga broiler dijelaskan oleh tangan kanan variabel sisi. Akhirnya, hasil tes menunjukkan tidak ada adanya heteroskedastisitas, sedangkan hasil uji Jarque-Berastatistik menunjukkan bahwa kita tidak dapat menolak hipotesis nol dari normalitas.Dengan pemeriksaan lebih lanjut model regresi, beberapa hal menjadi jelas. Koefisien positif merupakan kontributor yang signifikan secara statistik terhadap variasi broilerkonsumsi, namun, koefisien ini sangat kecil dan menunjukkan bahwa sementarakonsumsi per kapita mungkin telah meningkat selama penelitian ini bahwa peningkatankecil dan pengaruh waktu.Koefisien negatif menunjukkan bahwa ketika perubahan dari periode sebelumnyaharga untuk harga periode selanjutnya adalah bernilai negatif, yaitu harga ayam pedaging menurun relatif terhadap preferensi atau harga periode sebelumnya, konsumsi meningkat, dan sebaliknya untukpositif referensi harga.Namun, untuk semua tujuan praktis, nilai statistik inikoefisien tidak berbeda dari nol.

Mungkin, salah satu hasil yang lebih menarik adalah koefisien negatif yang terkait denganpendapatan perkapita.Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan perkapita ayam pedaging meningkat.Awalnya, hasil ini tampaknya seperti sebuah anomali

Page 9: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

ekonomi. Dalam ekonomi mikro menengah, Jika pendapatan meningkat maka konsumsi meningkat.

Page 10: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam makalah tersebut kami menarik kesimpulan bahwa hal yang konsumen pertimbangkan adalah nilai tingkat dari harga variabel dan bukan perubahan harga ketika membuat pilihan mereka. Pencarian data menggunakan perilaku konsumen belum dimanfaatkan secara maksimal bagi suatu organisasi. Selain itu, data untuk semua variable yang logaritmis berubah untuk memperlancar. Data seri dan untuk memfasilitasi interpretasi hasil dalam bentuk elastisitas.

5.2 Saran

Untuk dapat menarik konsumen dapat memanfaatkan tingkat harga variable yang disesuaikan dengan kemaksimalan pemikiran konsumen untuk mempertimbangkan harga beli. Seharusnya perilaku konsumen dapat menjadi acuan bagi suatu organisasii untuk dapat menghasilkan data yang dibutuhkan.

Page 11: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/panglimangr/files/2013/04/makalah-MP.docx · Web viewTUGAS MANAJEMEN PEMASARAN CONSUMER BEHAVIOR DOSEN PENGAMPU: IKA ATSARI DEWI Oleh: Abriana Trisna

Daftar Pustaka

Effertz Cary.2008.Consumer behavior in food consumtion: reference price approach.

Emerald insight.Minnesota.