Date post: | 20-Feb-2018 |
Category: | Documents |
View: | 228 times |
Download: | 0 times |
7/24/2019 UNIMED Undergraduate 22548 5. BAB II
1/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mekanika Kuantum
Mekanika Kuantum atau mekanika gelombang memberi pengertian
semua teori yang didasarkan fenomena alam. Materi terdiri atas molekul dan atom
yang masing-masing tersususn dari partikel yaitu proton, neutron, dan elektron.
Mekanika kuantum harus secara penuh dapat menguraikan sifat-sifat dasar
partikel. Bagi para peneliti dibidang kimia, elektron merupakan partikel yang
sangat penting karena sifat dari suatu molekul atau senyawa sangat tergantung
pada perilaku elektron yang terlibat dalam pembentukan senyawa tersebut.
Mekanika kunatum merupakan sejumlah persamaan yang mengindikasikan
kemungkinan kedudukan dan energi partikel dalam atom dan molekul. Persamaan
ini kompleks dan sulit penyelesaiannya, kecuali untuk molekul yang paling
sederhana. Penyusunan persamaan mudah dikerjakan pada kasus molekul yang
lebih besar dengan menyederhanakan penalaran. Elektron dalam molekul dapat
diperkirakan dihubungkan dengan cakupan orbital keseluruhan molekul yang
diketahui sebagai teori orbital molekul.
Teori orbital molekul dapat digunakan menghitung kemungkinan letak
elektron dan energi. Energi ini dikaitkan dengan fungsi gelombang dari orbital
molekul dengan persamaan schrdinger. Penggunaan komputer dapat digunakan
secara baik untuk memperkirakan sifat molekul yang besar seperti senyawa
kompleks. Perhitungan orbital molekul pada molekul obat dapat memberikan
indikasi numeric yang menggambarkan struktur elektron. Perubahan tertentu dari
indikasi numeric ini dapat menggambarkan perubahan struktur yang memberikan
variasi aktivitas senyawa kompleks (Faijal, 2010).
Kimia kuantum didasarkan pada postulat mekanika kuantum, dimana
mekanika kuantum diperlukan untuk mempelajari partikel-partikel makroskopis
seperti elektron, inti atom, dan molekul, dimana mekanika klasik tidak mampu
menjelaskan kelakuan-kelakuan partikel tersebut (menguraikan sifat-sifat dasar
partikel yang penting karena elektron terlibat dalam perubahan kimia).
7/24/2019 UNIMED Undergraduate 22548 5. BAB II
2/22
Mekanika kuantum dalam prakteknya terbagi menjadi dua metode, yaitu
ab initio dan semiempirik, Perhitungan mekanika kuantum semiempirik biasa
dipilih untuk kajian dengan jumlah senyawa banyak. Beberapa metode ini antara
lain adalah metode extended huckul, CNDO, INDO, MINDO3 (modified
intermediate neglect differential 3), MNDO, dan PM3. Postulat mekanika
kuantum menjadi dasar penghitungan dalam kimia kuantum, kimia kuantum
dalam sistem digambarkan sebagai fungsi gelombang yang dapat diperoleh
dengan menyelesaikan persamaan Schrdinger. Persamaan ini terkait dengan
sistem dalam keadaan stasioner dan energi sistem dinyatakan dalam operator
Hamiltonian. Operator Hamiltonian dapat dilihat sebagai aturan untuk
mendapatkan energi terasosiasi dengan fungsi gelombang yang menggambarkan
posisi dari inti atom dan elektron dalam sistem (Sudanti, 2006).
Persamaan Schrdinger
Persamaan Schrdinger dirumuskan pada tahun 1962 oleh Fisikawan
Austria Erwin Schrdinger. Digunakan dalam fisika (khususnya mekanika
kuantum), itu adalah persamaan yang menggambarkan bagaimana keadaan
kuantum sebuah perubahan sistem dalam waktu, dalam mekanika klasik,
persamaan gerak newton adalah hukum 2 dan formulasi setara persamaan Euler
Lagrange dan persamaan Hamilton. Dalam semua formulasi ini, mereka
digunakan untuk memecahkan gerakan dari sebuah sistem mekanis, dan
matematis.
Dalam mekanika kuantum, analog dari hukum Newton adalah persamaan
Schrdinger untuk sistem kuantum, biasanya atom, molekul, dan partikel
subatomic, bebas terkait dan lokal. Persamaan ini merupakan deferensial melalui
fungsi gelombang dari sistem.
Dalam interpertasi standar mekanika kuantum, fungsi gelombang adalah
gambaran paling lengkap yang dapat diberikan pada sistem fisik. Solusi untuk
persamaan Schrdinger menjelaskan tidak hanya molekul, sistem atom, dan
subatomik, tetapi juga sistem makroskopik, bahkan mungkin seluruh alam. Seperti
halnya hukum 2 Newton, persamaan Schrdinger dapat diubah menjadi formulasi
7/24/2019 UNIMED Undergraduate 22548 5. BAB II
3/22
matematis lainnya seperti mekanika Werner Heseinberg, dan perumusan Richard
Feynman.
Schrdinger menyatakan bahwa perilaku elektron, termasuk tingkat-
tingkat energi elektron yang diskrit dalam atom, mengikuti suatu persamaan
diferensial untuk gelombang, yang kemudian dikenal sebagai persamaan
schrdinger. Persamaan ini biasanya dibahas secara mendalam jika membicarakan
masalah material, lebih-lebih pada buku ajar tingkat sarjana. Daniel D Pollock
membahas hal ini lebih mendalam dalam bukunya, namun ada satu langkah yang
dihilangkan dalam mengintroduksi operator momentum maupun energi.
Jika gelombang dapat mewakili elektron maka energi gelombang dan
energi partikel elektron yang di wakilinya haruslah sama. Sebagai partikel, satu
elektron mempunyai energi total yang terdiri dari energi potensial (V) dan energi
kinetik (T) (Sudaryanto, 2010).
H = T + V
Dimana : H = Energi Total
T = Energi Kinetik
V = Energi Potensial
Pada peneyelesaian problema partikel yang bergerak dalam kotak 1-
dimensi dibuat contoh fungsi gelombang yang paling sederhana, yaitu :
Fungsi gelombang : = A sin x
Konsekuensi dari pernyataan pada dinding partikel tidak bergerak dapat
dinyatakan sebagai :
x = 0 maka harga = 0 atau (0) = 0
x = a maka harga = 0 atau (x) = 0
kedua pernyataan matematis diatas disebut sebagai syarat.
Persamaan Schrdinger merupakan operator energi total (operator hamilton) yang
merupakan penjumlahan antara energi kinetik dan energi potensial. Hasil dari
penyelesaian persamaan Schrdinger dapat dituliskan sebagi berikut :
7/24/2019 UNIMED Undergraduate 22548 5. BAB II
4/22
=
= + =
2 +
= 12 +
= 2
+
Untuk sistem di dalam box V = 0, sehingga
= 22 22 =
22
22 (A sin x ) = E ( A sinx )
22
(A cosx ) = E ( A sinx )
22 2(A sinx ) = E ( A sinx )Hasil yang diperoleh dari penyelesaian persamaan Schrdinger merupakan harga
eigen value yang merupakan harga energi dapat ditulis sebagi berikut :
= 222
= 228
2
Untuk menentukan harga digunakan syarat batas (0) = 0 dan (a) = 0 (0) = 0 dengan x = 0 maka = A sin = 0
= A sin = 0 A 0
(0) = 0 dengan x = a maka = A sin = 0 = A sin = 0
7/24/2019 UNIMED Undergraduate 22548 5. BAB II
5/22
Harus ditentukan keadaan dimana A sin = 0, maka harga = A sin = 0A sin n= 0 dimana n = 1, 2, 3, ...Sehingga fungsi gelombang diperoleh: = sin nxa E = h22
82 = 2
82
2
=
222822 = 22
82Jadi harga eigen value yang merupakan harga energi untuk box-1dimensi
dapat ditulis :
= 2282
(Nugraha, 2010)
2.2.
Simulasi Komputer
Komputer yang semula dirancang untuk menghitung dan menulis, dalam
perkembangan berikutnya ternyata dapat menembus berbagai aspek kehidupan
manusia, serta dapat digunakan dalam berbagai keperluan. Hampir semua
informasi dapat ditangani dan di proses dengan berbagai cara oleh komputer. Hal
ini karena komputer mampu mengkode berbagai macam bentuk data kedalamdata bentuk digital biner (1 dan 0 atau on dan off). Banyak penggunaan komputer
saat ini jauh dari kegiatan hitung-menghitung sebagaimana komputer pertama kali
dibuat (Akhadi, 2001). Hal ini didasarkan oleh banyaknya program program atau
software yang kini tidak hanya digunakan untuk perhitungan dan penulisan saja,
tetapi dapat digunakan dalam melakukan penelitian seperti HyperChem,
HyperNMR, NEWEHT, SPSS, Gaussian, dan Gammess serta NWChem.
7/24/2019 UNIMED Undergraduate 22548 5. BAB II
6/22
Problem-problem kimia kuantum yang berkaitan dengan molekul
umumnya diselesaikan dengan pendekatan matematis yang rumit karena
menyangkut penyelesaian diferensial dan integral dari persamaan fungsi
gelombang. Pada sistem monoatom dan dwiatom, problema ini dengan hati-hati
dapat dihitung secara manual, namun pada sistem molekul yang lebih kompleks
perhitungan manual menjadi lebih sulit, disamping probabilitas kesalahan
perhitungan yang lebih tinggi, juga membutuhkan waktu yang lama sehingga
problem ini menjadi tidak menarik untuk dipecahkan. Maka dengan adanaya
berbagai program aplikasi kimia ini maka problem-problem itu dapat lebih mudah
diatasi. Hal ini dapat juga menunjang munculnya penelitian kimia komputasi.
Dan sampai saat ini, penggunaan program-program aplikasi kimia
komputer sebagai instrument dalam penelitian kimia makin hari makin signifikan
keberadaannya, mengingat ada beberapa keunggulan yang dapat diperoleh melalui
pengunaan komputer dengan program ini seperti yang disebutkan diatas. Satu hal
yang sangat penting untuk dipahami adalah hasil-hasil yang diperoleh dari
perhitungan dengan program simulasi komputer hanya berupa nilai prediksi, yang
dalam keadaan tertentu dapat menjadi terdeviasi jauh dari keadaan real dan fakta
laboratorium. Namun dengan pesatnya perkembangan program ini telah
memberikan berbagai pendekatan perhitungan terhadap sistem molekuler yang
juga semakin berkembang sehingga perhitungannnya telah dibuat terstruktur serta
dengan algoritm
of 22