Top Banner

of 39

UNIMED Undergraduate 22178 BAB II

Oct 12, 2015

Download

Documents

Danielle Powers

jvhgv
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Kerangka Teoritis

    2.1.1 Pengertian Konsep

    Salah satu kunci keberhasilan dalam pembelajaran matematika yaitu

    penguasaan konsep. Menurut KBBI bahwa: Konsep : (1) rancangan atau buram

    dan sebagainya, (2) ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit,

    (3) linguistik gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang ada di luar

    bahasa, digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Sedangkan

    Soedjadi (2007:14) berpendapat bahwa: Ide abstrak yang digunakan untuk

    mengelompokkan objek dan menerangkan konsep itu contoh dan bukan contoh

    dari pengertian tersebut. Dengan demikian dapat ditarik pengertian konsep

    adalah ide abstrak yang digunakan untuk mengelompokkan objek-objek tertentu.

    2.1.2 Konsep Matematika

    Dari pengertian konsep yang telah dijabarkan sebelumnya dapat ditarik

    pengertian konsep matematika adalah ide/gagasan abstrak yang dapat digunakan

    untuk mengelompokkan/mengklasifikasikan objek-objek matematika berdasarkan

    ciri-ciri yang sama sehingga terdapat contoh-contoh dan yang bukan contoh

    berdasarkan pengertian objek yang dirumuskan.

    Konsep dalam matematika membantu siswa dalam menjelaskan masalah.

    Salah satu ukuran seseorang memahami suatu konsep apabila seseorang itu dapat

    menyatakan pengertian konsep dengan bahasanya sendiri. Agar seorang siswa

    mampu memahami suatu konsep matematika lebih baik, maka siswa tersebut

    harus juga memiliki suatu kemampuan dasar terlebih dahulu. Kemampuan dasar

    adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki untuk suatu pokok bahasan tertentu,

    apabila kemampuan itu tidak dikuasai dimana hal tersebut merupakan prasyarat

    mutlak, untuk itu apapun tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak mungkin

    tercapai. Sebagai contoh sebelum mempelajari fungsi kuadrat, siswa harus dapat

    memahami materi prasyarat yang berhubungan dengan fungsi kuadrat yaitu

  • 9

    operasi aljabar dan persamaan kuadrat. Dengan demikian dapat ditekankan bahwa

    belajar matematika itu tidak bisa secara acak, sebab konsep-konsep di dalam

    matematika adalah heirarki

    Jika siswa tidak dapat menguasai konsep dasar suatu masalah maka dapat

    dipastikan bahwa siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam merancang

    penyelesaian dan melaksanakan rancangan penyelesaian masalah tersebut.

    Kebanyakan siswa yang dihadapkan dengan suatu masalah akan selalu mencari

    masalah yang dianggapnya memiliki kesamaan dengan masalah yang dihadapinya

    tadi tanpa mencoba memahami masalah yang dihadapinya dan menguasai konsep

    dasar masalah tersebut.

    Selain itu konsep matematika akan berhasil dipelajari jika dihubungkan

    dalam kehidupan sehari-hari (konkret) seperti yang dikemukakan oleh Dienes

    dalam AL. Kristiyanto (http:// kris - 21. blogspot. com/2007/12/pembelajaran -

    matematika - berdasar - teori_04.html) berpendapat bahwa: Tiap-tiap konsep

    atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkrit akan

    dapat dipahami dengan baik. Jadi makin banyak bentuk-bentuk yang berlainan

    yang diberikan dalam konsep-konsep tertentu, akan makin jelas konsep yang

    dipahami anak, karena anak-anak akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis

    dan matematis dalam konsep yang dipelajarinya itu.

    Jadi seseorang dikatakan memahami suatu konsep apabila seseorang itu

    dapat menyatakan pengertian konsep dengan bahasanya sendiri dan dapat

    menerapkan konsep tersebut untuk memecahkan setiap masalah matematika,

    dengan kata lain seseorang wajib harus mempunyai kemampuan dasar matematika

    yaitu penalaran yang baik, karena setiap pokok bahasan matematika mempunyai

    prasyarat, dimana jika kemampuan itu tidak dikuasai maka apapun tujuan

    pembelajaran yang diharapkan akan sulit tercapai.

  • 10

    2.1.3 Pemahaman Konsep Matematika

    Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah sesuatu

    hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Arikunto ( 2009:118 )

    menyatakan bahwa pemahaman adalah bagaimana seseorang mempertahankan,

    membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan,

    menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan

    memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa

    ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.

    Jika dikaitkan dengan belajar matematika maka pemahaman terjadi karena

    evaluasi yang dilakukan guru dalam mempelajari matematika. Agar dapat

    menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran maka perlu

    dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai pemahaman siswanya.

    Dengan demikian dapat dikatakan pemahaman konsep matematika itu

    adalah kemampuan matematika siswa untuk mendefenisikan konsep secara verbal

    maupun tulisan serta mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep

    tersebut.

    2.1.4 Pembelajaran Konsep Matematika

    Objek pembelajaran matematika adalah abstrak. Matematika sebagai

    bahan pelajaran mempunyai objek kajian abstrak berupa fakta, konsep, operasi

    atau relasi prinsip. Menurut Hudojo (1988:3) bahwa: matematika berkenaan

    dengan ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan-hubungannya

    yang diatur secara logik sehingga matematika berkenaan dengan konsep abstrak

    Jadi dalam pembelajaran matematika diperlukan obyek yang konkrit untuk

    pemahaman konsep matematika.

    Konsep matematika tersusun secara heirarkis, terstruktur, logis dan

    kompleks dari yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks.

    Hal ini sesuai dengan pendapat Karso (Syarifartikel.blogspot.com/2009/7/

    pembelajaranmatematikasekolah1.html) yang mengatakan bahwa: Matematika

    mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasi.

  • 11

    Berdasarkan hal tersebut dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat

    sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. Dengan demikian

    mempelajari konsep matematika, konsep sebelumnya harus benar-benar dikuasai

    agar dapat memahami konsep-konsep selanjutnya. Oleh karena itu dalam

    pembelajaran konsep matematika tidak dapat dilakukan secara melompat-

    melompat tetapi harus tahap demi tahap.

    Proses pembelajaran matematika di sekolah harus dimulai dari konsep

    yang sederhana ke konsep yang kompleks. Hal ini dikarenakan matematika

    tersusun dari konsep-konsep yang heirarkis, ketat, terstruktur, logis, dan

    sistematis. Oleh karena itu belajar matematika tidak boleh melompat-lompat tetapi

    harus tahap demi tahap dari ide yang sederhana ke ide yang lebih kompleks.

    Robert Gagne (dalam http://hafismuaddab.wordpress.com) mengungkapkan

    belajar matematika harus didasarkan kepada pandangan bahwa tahap belajar yang

    lebih tinggi berdasarkan atas tahap belajar yang lebih rendah.

    Hal yang paling utama dalam pembelajaran matematika adalah

    pemahaman pengetahuan tentang konsep, dilanjutkan pengetahuan tentang

    prosedur dan pengetahuan tentang bagaimana mengaitkan konsep dan prosedur

    dalam menyelesaikan masalah matematika.

    Hal ini didukung oleh Niss (1998) (dalam Armanto, 2009: 5) yang

    mengatakan bahwa:

    Tujuan pembelajaran matematika sebaiknya diarahkan pada pemahaman

    siswa akan berbagai fakta, prosedur, operasi matematika dan memiliki

    kemampuan berhitung untuk menyelesaikan soal matematika secara

    benar. Penekanan utamanya ditujukan pada berbagai aspek pembelajaran

    matematika yaitu pola pikir dan kreativitas bermatematika, penyelesaian

    soal aplikasi dan murni, eksplorasi, dan pemodelan. Dalam hal ini

    pengajaran matematika harus menekankan pada pemberian kesempatan

    pada siswa untuk secara aktif mengerjakan matematika berdasarkan

    kemampuannya.

    Berdasarkan kutipan di atas belajar matematika merupakan suatu aktifitas

    mental untuk memahami konsep dalam matematika untuk kemudian diterapkan ke

    dalam situasi lain. Disamping itu belajar matematika memerlukan situasi yang

    menggembirakan dan tenang. Ketenangan dalam arti luas, meliputi ketenangan

  • 12

    lahir maupun batin. Kondisi lingkungan yang mendukung, menyenangkan dan

    terbebas dari rasa takut, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah pada saat

    berlangsungnya proses belajar mengajar, dapat mengantarkan siswa untuk

    mengekspresikan segala kemampuan.

    Akhirnya, perlu disadari oleh semua pihak, agar siswa dapat memahami konsep

    matematika dan pengetahuan matematika berkembang secara optimal perlu upaya

    untuk mengemas pembelajaran matematika yang membuat proses belajar

    mengajar bermakna, manarik dan menyenangkan. Sehingga guru juga dituntut

    untuk mengaktifkan siswanya selama pembelajaran berlangsung.

    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran konsep

    matematika merupakan usaha-usaha yang sengaja dilakukan pihak lain sehingga

    memungkinkan terjadinya proses belajar matematika dengan penguasaan konsep

    yang hierarki dan sistematis pada siswa sehingga siswa dapat mendefenisikan

    konsep tersebut secara verbal maupun tulisan serta mampu memberikan contoh

    dan bukan contoh.

    2.1.5 Teori Belajar Kontruktivisme

    Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan

    teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori

    belajar kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia

    membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada

    pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Hal ini menyatakan bahwa guru

    tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa yang harus

    aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka. Peran guru dalam

    pembelajaran menurut teori kontruktivisme adalah sebagai fasilitator atau

    moderator.

    Wheatley (1991:12) dalam Hamzah (http://www.Duniaedukasi.net/teori-

    belajar-konstruktivisme.html) pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif,

    tetapi secara aktif oleh struktur kognitif siswa dan fungsi kognisi bersifat adaptif

    dan membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak

  • 13

    Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler

    (1996:20) dalam Hamzah (http://www.Duniaedukasi.net/teori-belajar-

    konstruktivisme.html) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan

    rancangan pembelajaran, sebagai berikut:(1) memberi kesempatan kepada siswa

    untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, (2) memberi

    kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi

    lebih kreatif dan imajinatif, (3) memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba

    gagasan baru, (4) memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang

    telah dimiliki siswa, (5) mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan

    mereka, dan (6) menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

    Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori belajar

    konstruktivisme adalah pembelajaran yang melibatkan keaktifan dan pengalaman

    siswa sehingga terbentuk kecakapan dimana siswa membina sendiri konsep dan

    membuat penyelesaian kepada masalah

    2.1.6 Strategi Belajar

    Dalam setiap melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran dibutuhkan

    serangkaian kegiatan yang didesain agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

    Serangkaian kegiatan dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam

    tugas/pekerjaan itu dapat berlangsung dengan baik serta dapat mencapai tujuannya

    sesuai dengan diharapkan. Dalam dunia pendidikan strategi pembelajaran adalah

    garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran

    atau tujuan dalam pembelajaran atau dengan kata lain strategi pendidikan

    diartikan sebagai a plant, method, or series activities, designed, to achieves

    ademium articultural educational goal. (David dalam Sanjaya).

    Jadi menurut kutipan diatas, strategi pembelajaran dapat diartikan

    perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mancapai

    tujuan pembelajaran.

    Agar mencapai hasil yang optimal, sebaiknya guru memperhatikan

    perbedaan individual siswa baik aspek biologis, intelektual dan psikologis karena

    dapat memberikan informasi kepada guru untuk mencapai hasil yang optimal.

  • 14

    Djaramah (2010:191) memberikan dasar pertimbangan kepada guru untuk dalam

    memilih strategi pembelajaran yang akan diterapkan, adapun hal-hal tersebut

    adalah sebagai berikut :

    a. Berpedoman pada tujuan yaitu apabila tujuannya jelas maka pemilihan

    strategi pembelajaran akan menjadi lebih mudah.

    b. Perbedaan individu anak didik, yaitu faktor biologis, intelektual dan faktor

    psikologis

    c. Kemampuan guru

    d. Sifat bahan pelajaran termasuk mudah atau sukar

    e. Situasi kelas

    f. Kelengkapan fasilitas

    g. Kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran

    Sebelum memilih strategi belajar harus diperhatikan tujuan, sarana,

    prasarana dan kelebihan serta kelemahan strategi pembelajaran agar tujuan

    pembelajaran yang dicapai semaksimal mungkin.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi belajar adalah cara-

    cara yang digunakan oleh pendidik untuk memilih kegiatan belajar yang akan

    digunakan dalam pembelajaran.

    2.1.7 Strategi Accelerated Learning

    Accelerated learning atau pembelajaran dipercepat merupakan sebuah

    inovasi pembelajaran matematika yang sejalan dengan teori kontruktivisme.

    Accelerated learning ini bukanlah suatu sarana atau metode yang digunakan

    melainkan strategi yang dapat mempercepat atau meningkatkan pembelajaran

    dapat digolongkan ke dalam accelerated learning. Pada intinya accelerated

    learning adalah filosofi pembelajaran dan kehidupan yang mengupayakan

    demekanisasi dan memanusiawikan pengalaman bagi seluruh tubuh, seluruh

    pikiran, dan seluruh pribadi.

    Dalam accelerated learning, percepatan yang dimaksud yaitu percepatan

    dan peningkatan pembelajaran, serta pemahaman materi pembelajaran. Guru

    sebagai komponen utama dalam proses pembelajaran berperan memfasilitasi,

  • 15

    memediasi, serta menjadi narasumber ataupun moderator di dalam kelas.

    Accelerated learning didasari pemikiran bahwa siswa harus

    1. Belajar Bagaimana Belajar (Learning How to Learn) dan Belajar Bagaimana

    Berpikir (Learning How to Think). Prioritas utama bagi sebuah lembaga

    pendidikan pada masa yang berubah sangat cepat seperti sekarang ini adalah

    mengajarkan kepada anak didik bagaimana cara belajar dan bagaimana cara

    berpikir. Ketika seseorang mempelajari cara belajar, maka orang tersebut

    tidak hanya bisa menghadapi teknologi baru dan perubahan, akan tetapi juga

    dapat menyambut baik kedatangannya. Belajar Bagaimana Belajar berarti

    mempelajari cara otak bekerja, cara memori bekerja, cara menyimpan

    informasi, mengambilnya, menghubungkannya dengan konsep lain, dan

    mencari pengetahuan baru dengan cepat kapanpun memerlukannya. Selain

    itu, belajar bagaimana berpikir secara logis dan kreatif adalah satu hal yang

    sangat penting jika ingin dapat memecahkan masalah sosial dan personal

    secara efektif.

    2. Belajar harus menyenangkan dan membangun rasa percaya diri. Hal ini

    menjadi penting karena belajar yang menyenangkan merupakan kunci utama

    bagi individu untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh dalam proses

    belajar. Apabila proses belajar menggembirakan, maka memberikan motivasi

    tinggi sehingga penyajian bahan pelajaran dapat disuguhkan dengan penuh

    makna serta memberi kesan tersendiri kepada siswa

    3. Pengetahuan harus disampaikan dengan pendekatan multi-sensori dan multi-

    model dengan menggunakan berbagai bentuk kecerdasan. Dalam proses

    belajar mengajar di kelas, guru berhadapan dengan siswa yang berbeda-beda

    jenis kecerdasannya. Ada sebagian siswa yang membutuhkan penggambaran

    visual dan fisik dari konsep-konsep yang diajarkan. Sebagian lagi lebih suka

    kerja otak yang abstrak, sebagian lainnya memerlukan gagasan-gagasan yang

    diungkapkan secara verbal.

    4. Orang tua khususnya dan masyarakat umumnya harus terlibat sepenuhnya

    dalam pendidikan anak-anak. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama

    antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah membantu

  • 16

    kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan

    utama diperoleh anak dalam keluarga.

    Accelerated learning adalah sebuah konsep pembelajaran yang berupaya

    untuk mengoptimalkan proses internal dalam diri peserta didik ketika sedang

    belajar sehingga terjadi pencapaian, pengorganisasian dan pengungkapan

    pengetahuan baru. Accelerated learning ada dua yang dikenal, yaitu tipe SAVI

    dan tipe MASTER.

    Accelerated learning tipe SAVI (Somatik, Audiotori, Visual dan

    Intelektual) disarankan oleh Dave Meier. Somatik dimaksud sebagai learning by

    moving and doing (belajar dengan bergerak dan berbuat), Audiotori diartikan

    learning by talking and hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan),

    Visual diartikan learning by observing and picturing (belajar dengan mengamati

    dan mengggambar) dan Intelektual artinya learning by problem and reflecting

    (belajar dengan melakukan pemecahan masalah dan melakukan refleksi).

    Accelerateed learning tipe MASTER Dengan M: Mind, A: Acquiring the

    fact, S: Search out the meaning, T: Trigger the memory, E: Exhibit what you know

    dan R: Reflecting.

    Prinsip-prinsip Accelerated learning

    1. Belajar Melibatkan seluruh Pikiran dan Tubuh. Belajar tidak hanya

    menggunakan otak (sadar, rasional, memakai otak kiri, dan verbal), tetapi

    juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra, dan

    sarafnya.

    2. Belajar adalah Berkreasi, Bukan Mengkonsumsi. Pengetahuan bukanlah

    sesuatu yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan

    pembelajar. Pembelajaran terjadi ketika seorang pembelajar memadukan

    pengetahuan dan keterampilan baru ke dalam struktur dirinya sendiri yang

    telah ada. Belajar secara harfiah adalah menciptakan makna baru, jaringan

    saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem otak/tubuh

    secara menyeluruh.

  • 17

    3. Kerja Sama Membantu Proses Belajar. Semua usaha belajar yang baik

    mempunyai landasan sosial. Kita biasanya belajar lebih banyak dengan

    berinteraksi dengan kawan-kawan daripada yang kita pelajari dengan cara

    lain manapun. Persaingan di antara pembelajar memperlambat pembelajaran.

    Kerja sama di antara mereka mempercepatnya. Suatu komunitas belajar selalu

    lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri.

    4. Pembelajaran Berlangsung pada Banyak Tingkatan secara Simultan. Belajar

    bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linear,

    melainkan menyerap banyak hal sekaligus. Pembelajaran yang baik

    melibatkan orang pada banyak tingkatan secara simultan (sadar dan bawah-

    sadar, mental dan fisik) dan memanfaatkan seluruh saraf reseptor, indra, jalan

    dalam sistem total otak/tubuh seseorang. Bagaimanapun juga, otak bukanlah

    prosesor berurutan, melainkan prosesor paralel, dan otak akan berkembang

    pesat jika ia ditantang untuk melakukan banyak hal sekaligus.

    5. Belajar Berasal dari Mengerjakan Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan

    Balik). Belajar paling baik adalah dalam konteks. Hal-hal yang dipelari secara

    terpisah akan sulit diingat dan mudah menguap. Kita belajar berenang dengan

    berenang, cara mengelola sesuatu dengan mengelolanya, cara bernyanyi

    dengan bernyanyi. Pengalaman yang nyata dan konkret dapat menjadi guru

    yang jauh lebih baik daripada sesuatu yang hipotetis dan abstrak, asalkan di

    dalamnya tersedia peluang untuk terjun langsung secara total, mendapatkan

    umpan balik, merenung, dan menerjunkan diri kembali

    6. Emosi Positif Sangat Membantu Pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas

    dan juga kuantitas belajar seseorang. Perasaan negatif menghalangi belajar.

    Perasaan positif mempercepatnya. Belajar yang penuh tekanan, menyakitkan,

    dan bersuasana muram tidak dapat mengungguli hasil belajar yang

    menyenangkan, santai, dan menarik hati.

    7. Otak-Citra Menyerap Informasi secara Langsung dan Otomatis. Sistem saraf

    manusia lebih merupakan prosesor citra daripada prosesor kata. Gambar

    konkret jauh lebih mudah ditangkap dan disimpan daripada abstraksi verbal.

  • 18

    Menerjemahkan abstraksi verbal menjadi berbagai jenis gambar konkret akan

    membuat abstraksi verbal itu bisa lebih cepat dipejari dan lebih mudah diingat

    Langkah demi langkah accelerated learning tipa MASTER :

    a. Ciptakan Suasana Hati yang Tepat (Motivating Your Mind)

    Hubungan yang baik antara guru dan murid adalah salah satu faktor

    penentu apakah pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan dan efektif.

    Jika siswa stres atau kurang percaya diri atau tidak melihat manfaat yang akan

    dipelajari, maka siswa tidak akan dapat belajar dengan baik. Sangat penting

    meluangkan waktu bersama siswa dan menjamin siswa dapat menerima, bebas

    stres dan suasana hati gembira.

    Berikut ini adalah beberapa cara membangkitkan motivasi siswa:

    1. Jelaskan pada siswa cara kerja otak mereka dan gaya belajar.

    2. Tekankan relevansi.

    3. Visualisasikan kualitas hasil.

    4. Beri siswa kepercayaan mengontrol diri.

    5. Beri jaminan rasa aman untuk kesalahan.

    6. Sugesti keberhasilan.

    7. Menciptakan motto kelas.

    b. Memperoleh Informasi (Acquiring the Fact)

    Dalam memperoleh informasi akan lebih cepat jika menggunakan cara

    yang paling sesuai dengan gaya belajar siswa tersebut. Ada tiga gaya belajar yang

    biasa diterapkan yaitu gaya belajar visual, auditori dan kinestetis.

    1. Visual, belajar melalui melihat sesuatu. Belajar melihat gambar, diagram

    grafik pertunjukan,peragaan, melihat video dll.

    2. Auditori, belajar melalui mendengar sesuatu. Belajar melalui kaset,kuliah

    atau ceramah, diskusi, debat dll.

    3. Kinestetik, belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung.

    Belajar melalui bergerak pengalaman langsung atau mengalami sendiri.

  • 19

    Mengidentifikasi dan memahami gaya belajar diri sendiri dan orang lain

    membuka pintu untuk meningkatkan kinerja dan prestasi san memperkaya

    pengalaman dalam setiap aspek kehidupan.

    Tugas guru adalah harus mampu menggunakan ketiga gaya belajar

    tersebut dan memberikan gambaran besar tentang seluruh materi yang akan

    diajarkan. Rose dan Nicholl menawarkan beberapa strategi yang dapat digunakan

    untuk memperoleh informasi dengan lebih mudah , yaitu (1) dapatkan gambaran

    lebih menyeluruh dari apa yang diketahui; (2) bagi materi menjadi bagian-bagian

    kecil; (3) bertanya terus; (4) kenali gaya belajar sendiri.

    Metode yang dapat digunakan adalah dengan menuliskan garis besar pada

    papan tulis, menggunakan OHP, menggunakan peta konsep, flowchart,

    menggunakan komputer atau media pembelajaran atau bisa menggunakan metode

    pembelajaran yang melibatkan pengalaman sendiri seperti role play, demonstrasi,

    diskusi, menyuruh siswa untuk memberikan warna pada bagian yang penting,

    metode dapat dilakukan dengan memilih salah satu atau sebagian sesuai dengan

    materi yang akan disampaikan.

    Saat guru menyampaikan informasi baru, wajar bila siswa mulai

    memproses informasi dalam dirinya. Siswa memproses informasi tersebut dengan

    cara yang berbeda-beda sehingga dapat menimbulkan kegaduhan. Bila guru

    berusaha menghentikan kegaduhan ini, dapat menghambat pemahaman siswa.

    Cara yang efektif untuk mengurangi kegaduhan adalah berhenti dan

    menganjurkan siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya sejenak. Pada

    kesempatan ini guru dapat membantu pemahaman siswa tertentu. Dalam suasana

    seperti ini guru dapat mengambil sikap proaktif dengan menjelaskan kembali ide

    utama sehingga membantu proses internalisasi mengembangkan kerja sama antara

    siswa guru maupun antar siswa. Semua pengalaman itu bagi siswa sangat positif

    sehingga meningkatkan rasa percaya diri, komunikasi yang lancar dan jelas.

  • 20

    c. Menyelidiki Makna (Search Out the Meaning)

    Tujuan pembelajaran bukan sekedar transfer ilmu, tetapi membantu siswa

    mengembangkan pemahamannya sendiri sampai ke pemahaman yang benar

    tentang subjek.

    Mengubah fakta menjadi makna melibatkan semua jenis kecerdasan

    sehingga memberi banyak kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan

    makna tersebut, dimana kedelapan kecerdasan kita berperan aktif. Penggunaan

    seluruh kecerdasan mendorong seseorang berpikir dengan cara-cara baru, hasilnya

    pembelajar akan menjadi kreatif. Gardner (Dalam Rose dan Nicholl, 2002:59)

    mengemukakan 8 jenis kecerdasan sebagai berikut :

    1. Kecerdasan linguistik (bahasa) adalah kemampuan membaca, menulis dan

    berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa.

    2. Kecerdasan logis-matematis adalah kemampuan berpikir (menalar),

    menghitung, berpikir logis dan sistematis.

    3. Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan berpikir menggunakan gambar,

    memvisualisasikan masa depan. Membayangkan berbagai hal dalam mata

    pikiran.

    4. Kecerdasan musical adalah kemampuan mengubah atau menciptakan music,

    dapat menyanyi dengan baik atau memahami dan mengapresiasikan musik

    serta menjaga ritme.

    5. Kecerdasan kinestetik-tubuh adalah kemampuan menggunakan tubuh secara

    terampil untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk atau

    mengemukakan gagasan atau emosi

    6. Kecerdasan interpersonal(sosial) adalah kemampuan bekerja secara efektif

    dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati

    dan pengertian, memperlihatkan motivasi dan tujuan mereka.

    7. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan menganalisa dan merenungkan

    diri, mampu menilai seseorang, meninjau perilaku seseorang dan perasaan

    terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai.

  • 21

    8. Kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenal flora dan fauna,melakukan

    pemilahan-pemilahan runtut dalam dunia kealaman dan menggunakan

    kemampuan ini secara produktif.

    Setiap jenis kecedasan adalah sumber daya yang bisa diterapkan ketika

    mengeksplorasi dan menginterpretasi fakta-fakta dari subyek pelajaran. Dengan

    mengeksplorasi proses belajar dengan kecerdasan yang disukai maka pemahaman

    fakta yang tidak mendalam dapat menjadi pemahaman yang mendalam yang

    berguna bagi diri dan dapat mengaitkan pemahaman baru dengan yang telah

    diketahui. Cara belajar yang efektif yaitu dengan menggunakan sebanyak

    mungkin kecerdasan secara praktis, dengan cara ini kita mengalami dan

    menghayati yang dipelajari secara utuh.

    Guru tidak perlu khawatir untuk mengidentifikasi gaya belajar yang

    disukai setiap siswa, guru hanya perlu merancang berbagai macam aktivitas yang

    menggabungkan sebanyak mungkin jenis kecerdasan. Dengan kegiatan ini guru

    harus merangkul setiap siswa di dalam kelas bukan hanya siswa-siswa dengan

    kecerdasan linguistik dan logis-matematis.

    Untuk membantu siswa menangkap makna, guru dapat melakukan:

    1. Berikan Analogi; memberikan gambaran-gambaran yang lebih akrab atau

    dikenal oleh siswa.

    2. Kerangka visual pikiran; Anda dapat membuat diagram materi yang sedang

    diajarkan atau peta pikiran. Dengan demikian hubungan antar tiap bagian

    dapat tervisualisasikan.

    3. Pemikiran mendalam; mungkin Anda dapat membantu siswa mengkaji lebih

    detail. Anda dapat menunjukkan contoh konkret atau bukti formal.

    4. Sequence Shuffle untuk tipe kinestesik; untuk tipe siswa kinestesik, berilah

    kesempatan agar dapat melakukan gerakan tertentu. Biarkan saja ia pindah

    posisi untuk merenungkan lebih dalam.

    5. Arahan imajinasi; bangun percaya diri siswa. Picu imajinasinya. Dukung dan

    arahkan imajinasi ke makna terdalam atau lebih.

    6. Pertanyaan tantangan; munculkan beberapa pertanyaan yang memancing rasa

    penasaran. Tahap demi tahap semakin dalam.

  • 22

    7. Pembelajaran interpersonal.

    8. Bantu membangun kecerdasan intrapersonal.

    d. Memicu Memori (Trigger the Memory)

    Ada banyak hal yang harus diingat dalam suatu subyek tertentu, tapi

    apakah subyek tersebut tersimpan dimemori jangka panjang atau bersifat

    sementara. Materi akan lebih cepat diterima apabila cara belajar cocok dengan

    suasana hati. Itulah sebabnya mengapa sangat penting belajar dengan gaya belajar

    yang disukai dan dengan menggunakan sebanyak mungkin kecerdasan yang ada

    dalam diri siswa

    Pembelajaran dikatakan bermanfaat jika pembelajaran tersebut tidak

    bersifat sementara maksudnya siswa dapat mengingat materi tersebut dalam waktu

    jangka panjang atau waktu yang lebih lama untuk dapat menggunakan ingatan

    untuk materi selanjutnya. Sehingga pengulangan materi sangat penting dalam

    belajar.

    Gunakan review berputar. guru dapat meminta seorang siswa untuk

    menyebutkan apa yang paling ia sukai dalam pelajaran yang baru berlangsung.

    Pernyataan siswa itu kemudian disambung dengan siswa yang lain. Anda dapat

    berperan sebagai fasilitator. Tetapi saat melakukan pengulangan ambil jeda

    beberapa menit karena kebanyakan orang sulit berkonsentrasi dengan sungguh-

    sungguh selama lebih dari 20 menit.

    Salah satu cara terbaik untuk mengingat adalah dengan memori visual,

    memori visual kita sangat kuat. Kita mengingat gambar lebih baik daripada kata-

    kata itu karena kekuatan memori visual yang kita miliki merangsang begitu

    banyak alat visual belajar. Guru dapat membuat gambaran mental dari bahan

    pembelajaran, grafik, diagram, membuat warna menarik pada bagian yang penting

    atau membuat peta konsep. Guru dapat melakukan pengulangan-pengulangan

    secara terencana. Misalnya siswa dapat membuat peta pikiran dari suatu subjek.

    Setiap hari peta pikiran itu diamati secara sepintas. Jika ingin dikomentari,

    langsung ditambahkan. Adapun beberapa strategi yang dapat dipakai sangat

  • 23

    efektif menurut para ahli memori, antara lain : pemakaian asosiasi, kategorisasi,

    mendongeng, akronim, kartu pengingat, peta konsep, musik, dan peninjauan

    e. Memamerkan Apa yang Diketahui (Exhibit What You Know)

    Siswa jelas perlu menyatakan apa yang telah dipelajari dan seberapa baik

    dengan mempunyai pengetahuan yang mendalam dan bukan hanya kulitnya saja.

    Tes dilakukan bukan sebagai penentu menang atau kalah tetapi sebagai umpan

    balik yang operasional agar siswa melihat tes sebagai pandangan yang positif

    untuk memamerkan kemampuan yang telah mereka dapat bukan malah

    menjatuhkan motivasi belajar mereka.

    Ada beberapa teknik untuk mempraktekkan apa yang telah diketahui.

    1. Ujilah diri sendiri, menguji diri sendiri harus atas kemampuan siswa, ketika

    menguji diri sendiri menjadi bagian dari teknik belajar maka seseorang tersebut

    telah mampu melihat fakta atas kesalahan yang mungkin akan dilakukan dan

    akan lebih mengerti bahwa kesalahan adalah batu loncatan bukan penghalang.

    Jika seseorang belajar dari kesalahan maka tidak akan salah lagi dan akan tahu

    sejauh mana pemahaman yang diperoleh dari pembelajaran. Kesalahan adalah

    terminal sementara menuju sukses.

    2. Praktikkan apa yang anda pelajari, dari pemula menjadi ahli tergantung

    seberapa banyak praktik yang dilakukan, jika seseorang mampu

    mempraktikkan apa yang diketahui, maka dia telah menunjukkan penguasaan

    yang mendalam terhadap materi tersebut.

    3. Menggunakan apa yang diketahui dalam cara yang berbeda, meningkatkan

    serta mengembangkannya adalah penguasaan yang sebenarnya. Seseorang

    punya kemungkinan jauh lebih besar untuk memperoleh informasi jangka

    panjang jika menerapkan penguasaan terhadap materi dengan segera.

    4. Mendapatkan dukungan dari orang lain, dengan cara ini siswa akan saling

    memberikan dukungan saat mengeksplorasi subjek dan akan mengevaluasi

    kemajuan masing-masing. Kita akan mendapatkan umpan balik langsung

    mengenai keakuratan dan keefektefitasan proses belajar dan mendapatkan

    sudut pandang yang berbeda mengenai subyek tersebut. Semua kemajuan

  • 24

    manusia didasarkan atas kesediaan belajar dari kegagalan dan keberhasilan

    banyak orang yang telah melakukannya sebelumnya.

    f. Refleksikan Bagaimana Anda Belajar (Reflecting How Youve Learned)

    Merefleksikan adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang kita ketahui

    dan yang tidak kita ketahui. Refleksi adalah Cara paling sederhana untuk

    memperbaiki kinerja guru dan siswa adalah melakukan renungan. Renungkan hal-

    hal apakah yang dapat diperbaiki lagi. Akibatnya kita akan menemukan metode

    yang sesuai dengan cara kerja otak unik kita atau gaya belajar sesuai dangan

    kemampuan kita. Jika kita terus mengembangkan kebiasaan berpikir secara

    otomatis dan mengevaluasi cara belajar dan berpikir atau bagaimana cara

    melakukan sesuatu maka kita telah memiliki kontrol diri dan mendapatkan

    informasi yang terus meningkat.

    Evaluasi dan intropeksi diri secara terus menerus adalah karakteristik

    kunci yang harus dimiliki oleh pembelajar yang mempunyai motivasi diri.

    Kekuatan dan kelemahan harus diketahui sehingga tindakan yang tepat dapat

    diambil.

    Refleksi guru.

    Renungkan apakah metode yang kita terapkan telah sesuai sasaran.

    Renungkan pula apakah target kita tercapai. Bagaimana cara memperbaikinya.

    Dengan perenungan ini, setahap demi setahap kita akan menuju titik optimal.

    Refleksi siswa.

    Tuntunlah siswa untuk merenungi apa yang telah ia pelajari. Apakah ia

    telah belajar dengan cara yang efektif. Jadilah fasilitator untuk meningkatkan

    kinerja belajar siswa. Mengevaluasi siswa dan melihat perkembangan siswa .

    Skenario Strategi Accelerated learning model MASTER akan dijelaskan

    pada table berikut :

  • 25

    Tabel 2.1 Skenario Strategi Accelerated Learning Dengan Bantuan Media

    Autograph

    No Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Waktu

    1 Memotivasi

    pikiran

    (motivating

    your Mind)

    Menjelaskan tujuan

    materi dan aplikasinya

    secara nyata sehingga

    menarik anak didik.

    Sehingga merasa

    termotivasi mempelajari

    materi tersebut.

    Mendengar

    penjelasan materi

    yang disampaikan

    oleh guru

    5 menit

    2 Memperoleh

    Informasi

    (aquiring the

    information)

    Memberikan meteri

    pelajaran, menggunakan

    media autograph

    Mengarahkan siswa

    untuk mencari data

    maupun fakta yang ada

    terpaut dengan materi

    yang akan diajarkan.

    Mengarahkan siswa

    membuat kelompok

    Mendengarkan

    penjelasan guru

    Mencari data-data

    dari buku pelajaran

    atau sumber lain

    berkenaan dengan

    penjelasan guru

    sebelumnya atau

    menggunakan

    autograph

    Membentuk

    kelompok

    15 menit

    3 Menyelidiki

    Makna

    (searching out

    the meaning)

    Menjelaskan hasil

    temuan dari data-data

    yang diperoleh dari buku

    pelajaran dan dari media

    autograph

    Memberikan kesempatan

    kepada siswa dalam

    Memperhatikan

    penjelasan dari guru

    Melakukan dan

    menyelidiki makna

    dari materi pelajaran

    yang berlangsung

    perwakilan dari

    20 menit

  • 26

    mencari dan menyelidiki

    makna dari materi

    pelajaran dengan

    menggunakan autograph

    Memecahkan hal-hal

    baru yang belum

    diketahui oleh siswa

    kelompok dapat

    menggunakan

    autograph

    Menanyakan kepada

    guru terpaut dengan

    temuan baru yang

    belum diketahui

    4 Memicu

    Memori

    (triggering the

    memory)

    Memberi penguatan

    terhadap materi

    pelajaran dan

    menghubungkanya

    antara teori dengan

    aplikasi pada buku

    pelajaran dengan cara

    menanyakannya kepada

    siswa

    Menjawab dan

    menjelaskan kepada

    guru tentang hasil

    yang diperoleh dari

    percobaan/ praktikum

    secara

    individu/kelompok.

    dalam bentuk laporan

    tertulis

    20 menit

    5 Memamerkan

    apa yang kamu

    ketahui

    (what you

    know)

    Memberikan kesempatan

    kepada siswa dalam

    mendemonstrasikan hasil

    temuannya di depan

    kelas terhadap materi

    pelajaran dengan

    menggunakan autograph

    Memberi penilaian

    terhadap hasil belajar

    Mendemonstrasikan

    hasil temuanya di

    depan kelas secara

    individu /kelompok

    terkait dengan materi

    pelajaran yang guru

    sampaikan

    Mengumpulkan

    laporan hasil belajar

    20 menit

    6 Merefleksikan

    Bagaimana

    Anda Belajar

    (reflecting how

    Menyimpulkan dan

    merangkum hasil yang

    diperoleh dari materi

    pelajaran yang

    Memperhatikan

    penjelasan

    kesimpulan materi

    yang disampaikan

    10 menit

  • 27

    youve learned) disampaikan

    Mengevaluasi dan

    memperbaiki kesalahan

    yang dilakukan siswa

    dari guru

    Menyadari bahwa

    setiap kontribusi diri

    merupakan penentu

    baik tidaknya hasil

    belajar

    Setiap strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan.

    Kelebihan dari strategi accelerated learning adalah:

    1. Meningkatkan prestasi belajar, kreatifitas baik fisik maupun psikologis

    karena belajar sesuai dengan gaya belajar

    2. Belajar melibatkan semua indera, otak kiri dan otak kanan

    3. Meningkatkan motivasi belajar siswa, karena tujuan dari belajar adalah

    belajar bagaimana belajar dan belajar bagaimana berpikir bukan sekedar

    mengkomsumsi.

    4. Meningkatkan rasa percaya diri bagi siswa karena belajar lebih

    alamiah,menyenangkan dan tanpa tekanan sehingga bisa belajar lebih

    cepat dan mengingat lebih banyak

    5. Mengurangi sikap apatis (tidak peduli) dalam diri siswa terhadap bidang

    studi yang diajarkan karena guru dituntut lebih dekat dengan siswa.

    6. Menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam

    belajar karena dituntut kerjasama antara siswa dan guru.

    Adapun yang menjadi kelemahan dari model pembelajaran ini adalah:

    1. Adanya kesulitan pada saat memamerkan apa yang diketahui. Karena

    kemungkinan besar siswa yang kurang pandai akan merasa kurang pantas

    2. Adanya saling memindahkan tanggung jawab kepada salah satu anggota

    untuk menuntaskan materi yang diberikan oleh guru.

    3. Adanya lingkungan yang tidak mendukung atau sarana dan prasarana tidak

    memadai.

  • 28

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa accelerated learning adalah

    strategi percepatan dan peningkatan pemahaman materi pembelajaran dengan tipe

    MASTER yang berupaya mengoptimalkan proses internal sehingga siswa dapat

    belajar sesuai dengan kecerdasan dan gaya belajar yang mereka sukai.

    2.1.8. Pembelajaran Konvensional

    Metode konvensional yang dimaksud adalah metode yang masih

    digunakan atau dipakai oleh guru dalam mengajarkan materi di suatu sekolah.

    Tentunya banyak sekali metode konvensional yang digunakan di sekolah bisa saja

    tanya-jawab, ceramah atau pemberian tugas.

    Dalam pembelajaran konvesional, siswa belajar lebih banyak

    mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan melaksanakan tugas jika guru

    memberikan latihan-latihan kepada siswa. Hal ini sejalan dengan yang

    dikemukakan Trianto (2007:1) bahwa: Dalam arti yang lebih substansial, bahwa

    proses pembelajaran dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak

    memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui

    penemuan dan proses berpikirnya. Hal ini menunjukkan bahwa dominasi guru

    dalam proses pembelajaran lebih dominan dan secara otomatis sangat

    mempengaruhi keberhasilan yang dicapai siswa.

    Metode konvensional yang digunakan adalah metode ceramah. Metode

    ceramah ini berpusat pada guru atau lebih didominasi oleh guru. Menurut Sudjana

    (1991:53) bahwa: Metode ceramah merupakan suatu cara penyampaian

    informasi dengan lisan kepada sejumlah pendengar, kegiatan ini berpusat pada

    penceramah dan komunikasi yang terjadi adalah searah.

    Adapun langkah-langkah metode ceramah adalah :

    1. Langkah persiapan

    Guru menciptakan kondisi yang baik dan menjelaskan kepada siswa tentang

    tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam

    pelajaran tersebut

    2. Langkah penyajian

    Guru menyampaikan bahan pelajaran.

  • 29

    3. Langkah generalisasi

    Dalam hal ini unsur yang sama dan berbeda dihimpun untuk mendapatkan

    kesimpulan mengenai pokok masalah.

    4. Langkah evaluasi

    Tahap akhir ini, diadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan

    yang telah diberikan guru

    Metode pengajaran konvensioanal memiliki kelebihan dan kekurangan.

    Kelebihan-kelebihan pembelajaran ini adalah:

    1. Dapat menampung kelas dalam jumlah besar

    2. Bahan pengajaran atau keterangan dapat diberikan secara sistematis

    dengan penjelasan yang monoton

    3. Guru dapat memberikan tekanan pada hal-hal tertentu misalnya rumus atau

    konsep yang dianggap penting

    4. Dapat menutupi kekurangan karena ketidaktersediaan buku pelajaran atau

    alat bantu sehingga tidak menghambat proses pembelajaran.

    Selain kelebihan, metode ini juga memiliki kelemahan-kelemahan yang

    dapat diperhatikan antara lain:

    1. Proses pembelajaran berjalan monoton sehingga membosankan dan

    membuat siswa pasif.

    2. Siswa lebih terfokus pada catatan.

    3. Siswa cepat melupakan pelajaran yang diberikan oleh guru.

    4. Pengetahuan dan kemampuan siswa hanya sebatas pengetahuan yang

    diberikan oleh guru.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode konvensioal adalah

    metode pengajaran dimana guru menjelaskan isi materi atau yang mendominasi

    kelas sehingga siswa hanya menjadi pendengar dan menjadikan siswa kurang

    aktif.

  • 30

    2.1.9 Perbedaan strategi Accelerated learning dengan Konvensional

    Secara rinci perbedaan karakteristik antara strategi pembelajaran

    Akseleratif tipe MASTER dengan bantuan media autograph dengan strategi

    pembelajaran konvensional sebagai berikut:

    Tabel 2.2. Perbedaan Strategi Pembelajaran Aksleratif Model MASTER dan

    Strategi Pembelajaran Konvensional

    Aspek

    Akseleratif/MASTER

    dengan bantuan media

    autograph

    Konvensional

    1 Kegiatan Belajar Berpusat kepada siswa,

    Siswa secara aktif terlibat

    dalam merancang,

    melakukan dan

    mengevaluasi kegiatan

    pembelajaran

    Cenderung berpusat

    kepada guru, siswa hanya

    sebagai pendengar

    informasi

    2 Peran Guru Guru sebagai pengarah

    kegiatan siswa atau

    fasilitator

    Sumber informasi, rumus

    diajarkan sampai paham

    3 Sistem Belajar Siswa Berkelompok dan bebas

    menggunakan kecerdasan

    yang dimiliki sesuai

    dengan gaya belajar

    Individual dan monoton,

    siswa hanya mendegarkan

    apa yang dijelaskan oleh

    guru

    4 Aktifitas Siswa Lebih aktif karena

    motivasi dari diri sendiri

    Siswa merasakan

    langsung manfaat dari

    pembelajaran yang

    sedang dilaksanakan.

    Lebih Pasif, Siswa sebagai

    penerima informasi secara

    pasif terhadap materi yang

    dipelajari. tidak merasakan

    sejak dari awal tujuan dan

    aplikasi dari informasi

    5 Kemampuan Siswa Penyelesaian masalah Penyelesaian masalah

  • 31

    dalam Memecahkan

    Masalah

    yang didapat lebih

    bervariasi karena

    penyelidikan makna yang

    mendalam

    yang didapat hanya sejenis

    yakni yang diberikan oleh

    guru

    5 Kegiatan Pemecahan

    Masalah

    Pemecahan masalah

    dilakukan secara

    berkelompok, komutatif

    dan sesuai dengan tingkat

    pemahaman makna

    Pemecahan masalah

    dilakukan secara individu

    6 Sistem Penghargaan Penghargaan di dapat

    karena kepuasan diri,

    pujian dan nilai

    Penghargaan diberikan

    hanya nilai

    Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran accelerated

    learning lebih menekankan siswa berperan aktif dalam pembelajaran sedangkan

    pembelajaran konvensional menekankan guru yang mendominasi kelas.

    2.1.10 Media Pembelajaran

    Kemajuan teknologi informasi memberi arti tersendiri bagi kegiatan

    pendidikan sehingga menjadi dasar pentingnya pendekatan teknologis dalam

    pengelolaan pendidikan dan pembelajaran yaitu dengan penggunaan media

    pembelajaran. Namun, dalam kenyataannya tidak banyak guru yang

    memanfaatkan media pembelajaran.

    Kata media berasal dari bahasa Latin yakni medius yang secara harfiah

    artinya tengah, pengantar, atau perantara. Arsyad (2009:4) mengatakan :

    Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

    pembelajaran. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi

    yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran

    maka media itu disebut sebagai media pembelajaran. Jadi media

    pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

    mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

    merangsang siswa untuk belajar.

  • 32

    Hal senada juga di ungkapkan oleh Munadi (2008:7) mengatakan bahwa :

    Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat

    menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

    sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya

    dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif

    Sementara itu Gagne dan Briggs (dalam Arsyad 2009:4) secara implisit

    menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

    untuk menyampaikan materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder,

    kaset, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.

    Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa media

    pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan

    pesan pembelajaran yang dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan motivasi

    siswa untuk belajar yang berupa buku, tape recorder, kaset, video recorder, film,

    slide, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.

    Pemakaian media pembelajaran dapat meningkatkan minat, rangsangan

    dan motivasi belajar siswa dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

    siswa. Belajar dengan menggunakan media pembelajaran lebih dapat

    meningkatkan pemahaman.

    Penggunaan media berfungsi untuk tujuan instruksi, dimana informasi

    yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam mental maupun

    dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran yang menyenangkan

    dapat terjadi. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus juga dapat

    memberi pengalaman yang berkesan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa

    sehingga materipun harus dirancang secara sistematis.

    Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran (Arsyad 2009:26)

    1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

    sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

    2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa

    sehingga menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara

    siswa dengan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-

    sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya.

  • 33

    3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu:

    a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di dalam

    kelas dapat diganti dengan gambar, film, slide atau model.

    b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak terlihat oleh indera dapat

    disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar.

    c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi dalam puluhan

    tahun dapat ditampilkan memalui rekaman video, film, foto, slide.

    d. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah ditampilkan

    secara konkret melalui film, slide atau simulasi komputer.

    e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan

    dengan komputer atau video.

    f. Peristiwa alam dapat disajikan dengan video, rekaman, dan simulasi

    komputer.

    4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

    tentang peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya

    interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

    Media pembelajaran dibagi dalam empat kelompok besar, yakni

    a. media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan

    hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.

    b. media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.

    c. media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan

    penglihatan sekaligus dalam suatu proses.

    d. Multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah

    proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang

    memberikan pengalaman secara langsung, bisa melalui komputer atau

    internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan bertindak.

  • 34

    Tabel 2.3 Jenis Media

    Kelompok

    media Sifat Pesan Jenis Media

    Media Audio Audio verbal dan non

    verbal

    1. Pita audio (rol atau kaset)

    2. CD audio

    3. Radio

    Media Visual

    Visual verbal, visual

    non verbal grafis,

    visual non verval tiga

    dimensi

    1. Slide

    2. Poster

    3. Buku

    4. Photo

    5. Transparansi

    6. Miniatur

    Media Audio-

    Visual

    Verbal dan non

    verbal, terdengar dan

    terlihat

    1. Video

    2. Televisi

    Multimedia Pengalaman langsung 1. Komputer

    2. Simulasi Komputer

    Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media

    yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan

    yang baik. Seorang guru dituntut harus mampu menentukan media yang menarik

    minat dan perhatian siswa serta menuntun pada penyajian yang lebih terstruktur

    dan terorganisasi, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

    Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media

    pembelajaran. Ely (dalam Sadiman 2007:85) yaitu:

    Bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa

    media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan.

    Karena itu, meskipun isi dan tujuannya sudah diketahui, faktor-faktor lain

    seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok

    belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu

    dipertimbangkan.

  • 35

    Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis

    yang perlu mendapat pertimbangan dalam memilih dan penggunaan media adalah

    sebagai berikut :

    1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat dan keinginan untuk belajar dari pihak

    siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.

    2. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara tingkat dan kecepatan yang

    berbeda-beda.

    3. Tujuan belajar. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari

    melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam

    pembelajaran semakin besar.

    4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau

    keterampilan fisik yang akan dipelajari, diatur, dan diorganisasikan ke dalam

    urutan-urutan yang bermakna.

    5. Persiapan sebelum mengajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik

    pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai.

    6. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta

    kecakapan aman berpengaruh dan bertahan.

    7. Partisipasi. Agar pembelajran berjalan dengan baik, seorang siswa harus

    menginternalisasi informasi, tidak sekedar diinformasikan kepadanya.

    8. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa

    diinformasikan kemajuan belajarnya.

    9. Penguatan. Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk terus belajar.

    10. Latihan dan penguatan. Sesuatu hal yang baru jarang sekali dapat dipelajari

    secara efektif hanya dengan sekali jalan.

    11. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan

    seseorang untuk menerapkan hasil belajar pada masalah atau situasi baru.

    Dengan demikian media pembelajaran adalah media yang disiapkan untuk

    memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, mempermudah pemahaman

    siswa dan siswa diharapkan dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar

    mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

  • 36

    2.1.11 Komputer Sebagai Media Pembelajaran Matematika

    Komputer adalah alat elektronika yang termasuk pada kategori multimedia

    karena mampu melibatkan berbagai organ tubuh sehingga memungkinkan pesan

    dan informasi dapat mudah diterima. Teknologi komputer saat ini sudah menjadi

    saran informasi dan pendidikan terutama dalam pembelajaran matematika.

    Komputer menjadi sumber balajar yang menyediakan berbagai macam bentuk

    media yang memungkinkan peserta didik untuk membuat desain dan merekayasa

    suatu konsep dan ilmu pengetahaun, sehingga komputer tidak hanya sarana

    komputasi atau pengolahan data.

    Penggunaan komputer dapat meningkatkan ketertarikan siswa, karena

    dilengkapi dengan animasi, warna, grafik dan suara sehingga guru dapat

    menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Hal ini juga

    dikemukakan Zarlis ( dalam Rusdi 2008:1) :

    Dalam hal pendidikan, khususnya pembelajaran matematika, komputer berfungsi sebagai alat (tool), tutor dan tutee. Sebagai alat komputer dapat

    digunakan untuk kalkulasi, membuat dokumen, membuat grafik,

    menyimpan data dan sebagainya. Sebagai tutor komputer biasanya

    digunakan unutk menyajikan, menjelaskan konsep, dan ide serta sebagai

    sumber belajar. Sedangkan sebagai tutee digunakan oleh pengguna untuk

    belajar bahasa pemograman.

    Dari kutipan di atas dapat disimpulkan komputer adalah alat bantu yang

    digunakan untuk mempermudah pegolahan dan penyajian data atau konsep serta

    dapat digunakan sebagai sumber belajar.

    Pembelajaran dengan menggunakan komputer dapat mengurangi

    keverbalan dan keabstrakan konsep matematika dan meningkatkan minat peserta

    didik. Terutama dengan ditemukannya banyak software-software matematika

    yang canggih semakin mengefektifkan proses pembelajaran. Arsyad (2009:31)

    mengatakan :

    Berbagai aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction (pembelajaran

    dengan bantuan komputer). Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara

    penyajian dan tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial(penyajian materi

    secara bertahap), drill and practice (latihan untuk membantu siswa

    menguasai materi yang dipelajari sebelumnya), permainan dan simulasi

  • 37

    (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru

    dipelajari) dan basis data (sumber yang dapat mambantu siswa menambah

    informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan masing-masing). Software atau aplikasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran

    matematika lebih banyak dalam pengolahan data dan geometri. Seperti :Microsoft

    Excel, SPSS, Maple, Mathlab, Geogebra, Cabry Geometry Pluss II, Autograph

    3.20, Math 2008 dll.

    Sebagai media pembelajaran komputer pasti memiliki keuntungan dan

    keterbatasan. Berikut ini keuntungan dan keterbatasan computer yang digunakan

    untuk tujuan pendidikan oleh Arsyad (2009: 54-55)

    Keuntungan :

    1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran,

    karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara

    yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar

    dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang

    digunakan.

    2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan

    laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan

    musik yang dapat menambah realisme.

    3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa

    dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer

    dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya dengan bertanya

    dan menilai jawaban.

    4. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program

    pembelajaran memberikan kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara

    perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.

    5. Dapat berhubungan dengan, dan dapat mengendalikan, peralatan lain seperti

    compact disk, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari

    komputer.

  • 38

    Keterbatasan :

    1. Meskipun harga peralatan keras komputer cenderung semakin menurun

    (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relative mahal.

    2. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan ketrampilan

    khusus tentang komputer.

    3. Keragaman model komputer ( perangkat keras) sering menyebabkan program

    (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan

    model lainnya.

    4. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa,

    sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kretivitas siswa.

    5. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang

    dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan

    peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar

    lebih lebar.

    Komputer juga disebut sebagai multimedia karena dengan komputer kita

    bisa melihat gambar sekaligus mendengar suara. Dengan demikaian komputer

    digunakan untuk mengurangi tingkat keverbalan konsep sehingga pelajaran lebih

    menarik dan menyenangkan serta meningkatkan minat siswa belajar karena

    menampilkan data secara audio-visual. Dalam penggunaan komputer kita juga

    harus mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan komputer dengan konsep

    yang akan diajarkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komputer merupakan alat

    bantu yang menggunakan berbagai software untuk mengolah atau menyajikan

    data.

    2.1.12 Autograph

    Autograph merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis ICT,

    autograph merupakan salah satu software matematika. Autograph dapat

    membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran terutama yang

    pelajaran yang berhubungan dengan grafik dan kurva. Penggunaan autograph

  • 39

    dapat meningkatkan motivasi, daya pikir, minat dan pemahaman terhadap materi

    yang dibahas.

    Autograph memberikan tiga pilihan tampilan, yaitu 1D untuk statistika,

    2D untuk grafik atau kurva dan 3D untuk Geometri atau ruang tiga dimensi.

    Dalam penggunaannya autograph mempunyai dua level operasi system yaitu

    Standard dan Advanced. Pada level Standard memberikan tampilan yang

    sederhana dan pengurangan beberapa fungsi sedangkan Pada level Advanced

    memberikan pilihan yang lebih lengkap bagi pengguna.

    Douglas Butler adalah pencipta software autograph, beliau seorang

    matematikawan lulusan dari Mathematics and Electrical Sciences at Cambridge

    University. Douglas juga mengajar di secondary Mathematics kurang lebih 30

    tahun, pernah manjadi Head of mathematics at oundle school dan pernah juga

    menjadi Chairman of MEI school Project, a leading UK curriculum development

    project (www.autograph-math.com). Butler (2011) menyebutkan bahwa :

    mathematicians have been teaching the subject with nothing more that a writing surface and a piece of chalk for centuries, and to good effect,

    certainly with the more able these are pupils who can , by and large, visualize the subject for themselves. The real beneficiaries in the new,

    visual approach are the next ability level down. The rewards to them can

    be considerable, and there is every chance that this approach can help

    numbers who want to take the subject further to rise Autograph mudah digunakan, terutama dalam mode standard yang ideal

    untuk pemahaman konsep. Ketika guru dengan menggunakan teknologi didalam

    pembelajaran matematika maka guru tersebut akan lebih mudah mencapai

    indikator pembelajaran dan kegiatan pembelajaran akan menjadi menyenangkan,

    inovatif dan efektif. Autograph akan membantu siswa dan guru untuk melihat

    hubungan antara representasi visual dan simbolik dan wahana ilmiah dimana

    selanjutnya akan menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan benar dalam

    penggunaan istilah-istilah dan konsep yang didalami.

    Guru dapat menggunakan autograph untuk meningkatkan kemampuan

    berpikir dengan cara mempraktekkan langsung dengan menggunakan computer

    karena autograph dapat menganimasi konsep matematika dan membantu siswa

    lebih memahami prinsip-prinsip matematika, lebih memotivasi dan lebih

  • 40

    menyenangkan. Hal ini memungkinkan guru untuk melakukan strategi

    pembelajaran yang lebih menyenangkan dan efektif.

    Belajar fungsi kuadrat lebih menyenangkan dan efektif jika menggunakan

    autograph karena akan ditampilkan secara visual yang dinamis. Dimana guru

    hanya menjadi fasilisator. Siswa benar-benar memahami dan menerapkan

    pengetahuannya, belajar bagaimana belajar dan belajar bagaimana berfikir.

    Belajar memecahkan masalah, menemukan makna bagi dirinya sendiri. Guru

    memberi kesempatan untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri

    dan mengajar siswa dengan menggunakan gaya belajar yeng mereka sukai.

    Dengan demikian autograph adalah salah satu software matematika yang

    dapat menampilkan grafik dalam bentuk 2D dan 3D.

    2.1.13 Fungsi Kuadrat

    a. Bentuk umum fungsi kuadrat

    Fungsi f yang didefinisikan sebagai , di mana a,b,c

    R dan a 0 disebut fungsi kuadrat dalam variabel x.

    b. Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat

    Grafik fungsi kuadrat yang sederhana dapat digambar menggunakan

    langkah-langkah berikut :

    Langkah 1

    Menentukan beberapa anggota f, yaitu koordinat titik yang terletak pada

    grafik fungsi f. titik-titik tersebut dapat ditentukan dengan memilih beberapa nilai

    x bilangan bulat yang terletak di daerah asalnya kemudian di hitung nilai fungsi f

    atau f(x). Biasanya lebih mudah jika menggunakan tabel.

    Langkah 2

    Menggambar koordinat titik-titik yang telah diperoleh pada langkah

    pertama di dalam koordinat cartesius.

    Langkah 3

    Menghubungkan titik-titik yang telah digambar pada bidang cartesius

    dengan menggunakan kurva yang mulus.

    Sketsa grafik fungsi kuadrat secara umum.

  • 41

    Titik potong dengan sumbu x dan sumbu y

    1) Titik potong dengan sumbu x

    Titik potong dengan sumbu x diperoleh apabila y = 0, sehingga

    merupakan persamaan kuadrat dalam variabel x. Akar-akar

    persamaan kuadrat merupakan absis titik potongnya terhadap sumbu x. Nilai

    diskriminannya menentukan banyak titik potong terhadap sumbu X. dimana

    , maka grafik fungsi f memotong sumbu pada dua titik yang

    berbeda.

    , maka grafik fungsi f memotong sumbu pada satu titik atau

    dikatakan menyinggung sumbu X.

    , maka grafik f tidak memotong maupun menyinggung sumbu X

    Dapat di lihat pada gambar di bawah ini :

    2) Titik potong dengan sumbu Y

    Titik potong dengan sumbu y diperoleh apabila , sehingga

    , jadi titik potong dengan sumbu y adalah (0,c). sedemikian

    sehingga berlaku untuk :

    Jika , maka grafik fungsi f memotong sumbu Y positif.

    Jika , maka gfarik fungsi f tepat momotong sumbu Y di titik asal O.

    Jika , maka grafik fungsi f memotong sumbu Y negatif.

  • 42

    3) Titik puncak atau titik balik fungsi kuadrat dan persamaan sumbu simetri.

    Titik balik atau titik puncak parabola dapat dicari dengan mengubah fungsi

    kuadrat menjadi kuadrat sempurna. Dari bentuk umum fungsi akan diperoleh :

    Untuk

    Maka bentuk

    selalu bernilai positif atau sama dengan nol

    untuk semua x R , sehingga nilai terkecil (minimum) dari

    adalah 0.

    Dengan demikian,

    mempunyai nilai minimum

    dan nilai itu dicapai bila

    , atau

    . Jadi titik balik minimum parabola

    adalah

    Untuk

    Maka bentuk

    selalu bernilai negatif atau sama dengan nol

    untuk semua x R , sehingga nilai terbesar(miximum) dari

    adalah 0.

    Dengan demikian,

    mempunyai nilai maximum

    dan nilai itu dicapai bila

    , atau

    . Jadi

    titk balik maximum parabola

    adalah

  • 43

    Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Parabola , di mana a,b,c R dan a 0 mempunyai

    titik puncak atau titik balik

    , dimana

    Apabila maka titik balik minimum dan kurva terbuka ke atas.

    Apabila , maka titik balik maksimum dan kurva terbuka ke

    bawah.

    2. Parabola mempunyai sumbu simetri

    3. Defenit positif dan defenit negatif

    Grafik fungsi kuadrat bisa selalu berada di atas sumbu X dan selalu di

    bawah sumbu X. Jika grafik fungsi kuadrat selalu berada di atas sumbu X disebut

    defenit positif. Jika grafik fungsi kuadrat selalu berada di bawah sumbu X disebut

    defenit negatif.

    Defenit Positif

    suatu grafik fungsi kuadrat

    dikatakan defenit positif maka :

    memiliki

    Defenit Negatif

    suatu grafik fungsi kuadrat

    dikatakan defenit negatif maka :

    memiliki

  • 44

    4) Membentuk fungsi kuadrat baru

    Di atas telah dibahas cara-cara membuat sketsa grafik fungsi kuadrat

    apabila persamaannya diketahui. Sebaliknya apabila sketsa grafik fungsi kuadrat

    diketahui maka kita dapat menentukan rumus fungsi kuadrat tersebut. Proses

    tersebut dikatakan menyusun atau membentuk fungsi kuadrat.

    Keterangan-keterangan yang diketahui pada sketsa grafik fungsi kuadrat

    sering kali mempunyai ciri-ciri tertentu.

    a. Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu X di titik dan

    melalui titik tertentu , persamaan fungsi kuadrat dapat dinyatakan

    sebagai berikut :

    b. Grafik fungsi kuadrat menyinggung sumbu x di A dan melalui

    sebuah titik tertentu . persamaan fungsi kuadrat dapat dinyatakan

    sebagai berikut :

    c. Grafik fungsi kuadrat melalui titik puncak atau titik balik P dan

    melalui sebuah titik tertentu . persamaan fungsi kuadrat dapat

    dinyatakan sebagai berikut :

    d. Grafik fungsi kuadrat melalui titik-titik .

    persamaan fungsi kuadrat dapat dinyatakan sebagai berikut :

  • 45

    2.2. Kerangka Konseptual

    Pendidikan adalah modal utama untuk menghadapi perubahan yang cepat

    terjadi sehingga bisa melakukan yang terbaik. Untuk dapat mengikuti perubahan

    yang terjadi setiap individu diharapkan dapat belajar bagaimana belajar dan

    belajar bagaimana berpikir.

    Dalam pembelajaran oleh guru selama ini hanya menekankan pada

    bagaimana langkah-langkah pengerjaan soal-soal dan akhirnya siswa cenderung

    menghafal konsep-konsep. Hal ini berdampak lemahnya siswa dalam memahami

    konsep-konsep matematika

    Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep

    matematika siswa, salah satunya adalah Guru sangat mendominasi dalam

    menentukan semua kegiatan pembelajaran. Banyaknya materi yang akan

    diajarkan, urutan materi pelajaran, kecepatan guru mengajar, dan lain-lain. Selain

    itu siswa tidak tahu akan manfaat dari materi yang dipelajari karena materi yang

    diajarkan tidak dikaitkan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

    mengakibatkan siswa mudah jenuh dan mengakibatkan mereka kurang mampu

    dalam memahami konsep matematika.

    Salah satu usaha untuk menanggulangi hal tersebut yakni menggunakan

    strategi pembelajaran accelerated learning dengan bantuan media autograph.

    Dengan strategi belajar accelerated learning dengan bantuan media autograph

    siswa dibantu menjadi seorang yang kritis menganalisis sesuatu hal karena mereka

    berpikir bukan meniru dan belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa

    yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya dan menjadi pembelajar yang mandiri

    serta mampu berkinerja dikehidupan yang nyata karena akan diajarkan bagaimana

    cara belajar dan bagaimana cara berpikir.

    Dalam strategi pembelajaran accelerated learning digunakan tiga gaya

    belajar yaitu gaya belajar visual, audiotori dan kinestetis. Accelerated learning

    dengan bantuan media autograph membantu siswa memperoleh informasi dengan

    gaya belajar visual dan kinestetik sehingga lebih mudah memahami konsep

    matematika.

  • 46

    Hal ini berbeda dengan pembelajaran konvensional, yaitu kegiatan belajar

    mengajar yang berlangsung tidak menekankan aktivitas siswa, yang diutamakan

    adalah aktivitas mental dari guru atau dengan kata lain pembelajaran berpusat

    pada guru sehingga siswa hanya akan mengahapal konsep matematika tanpa

    harus memahaminya.

    Untuk itu strategi accelerated learning dengan bantuan media autograph

    dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika

    siswa. Dengan demikian diharapkan bahwa melalui strategi accelerated learning

    dengan bantuan media autograph dapat diperoleh hasil yang memuaskan pada

    proses dan hasilnya.

    2.3. Hipotesis

    Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    Pencapaian pemahaman konsep matematika siswa pada pokok fungsi

    kuadrat dengan menerapkan strategi accelerated learning dengan bantuan media

    autograph lebih baik dibandingkan dengan menerapkan pembelajaran

    Konvensional.