Top Banner

of 21

UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

Jul 06, 2018

Download

Documents

Putu Filla Jf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    1/21

    7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Renang

    2.1.1 Sejarah Renang

    Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar

     perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen

    memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang

    gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakanrenang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki

    gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting

    seperti renang gaya samping.

    Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak

    Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade

    Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas.

    Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali

    dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan

    variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.

    Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse

    Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan

    Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa

    Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan

    renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan

    tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.

    (Roeswan dan Soekarno,1979 ; http://goenawanb.com/sports/pengertian-renang-

    dan-sejarahnya/). 

    Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor

    59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas

    Bandung. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) didirikan 21 Maret 1951.

    Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952. Perkumpulan

    7

    http://goenawanb.com/sports/pengertian-renang-dan-sejarahnya/http://goenawanb.com/sports/pengertian-renang-dan-sejarahnya/http://goenawanb.com/sports/pengertian-renang-dan-sejarahnya/http://goenawanb.com/sports/pengertian-renang-dan-sejarahnya/

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    2/21

    8

    renang bangsa kita dari saat itu terus bertambah antara lain Tirta Merta

    (Bandung), Tirta Kencana (Jakarta), Tirta mitra (Surabaya). Pada tahun 1954 telah

    ada 29 perkumpumpulan renang terbesar di seluruh Indonesia (Heri Z, 2007). 

    2.1.2 Pengertian Renang

    Di dalam buku Drs. Zulfan Heri yang berjudul “Sejarah Teknik Dasar

    Renang dan Peraturan Perlombaan Renang” menyatakan bahwa renang adalah

    suatu bentuk gerakan yang sama tuanya dengan bentuk-bentuk gerakan yang lain

    misalnya lari, lempar dan sebagainya.

    Menurut Andreas Viklund   berenang adalah gerakan yang dilakukan oleh

    manusia atau hewan sewaktu bergerak di air,  dan biasanya tanpa

     perlengkapanbuatan. Berenang bisa menjadi kegiatan rekreasi dan olahraga 

    (http://teiop.wordpress.com/tag/pengertian-renang/ ).

    Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam

     berenang dengan gaya tertentu. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi

    dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat

    lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.Olahraga renang

    membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

    (http://www.smpn7bgr.com/PUTRI%20NUR%20FADILLAH&jdl=Pengertian-

    Berenang) 

    2.1.3 Gaya Renang

    Gaya renang adalah cara melakukan gerakan lengan dan tungkai berikut

    koordinasi dari kedua gerakan tersebut yang memungkinkan orang berenang maju

    di dalam air. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah

    gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba

    renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya

    renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Dalam

     perlombaan renang dikenal istilah renang gaya ganti (estafet) yang mengacu

    kepada urutan gaya renang yang harus dilakukan. Adapun gaya renang tersebut

    adalah:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekreasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Olahragahttp://id.wikipedia.org/wiki/Olahragahttp://teiop.wordpress.com/tag/pengertian-renang/http://www.smpn7bgr.com/PUTRI%20NUR%20FADILLAH&jdl=Pengertian-Berenanghttp://www.smpn7bgr.com/PUTRI%20NUR%20FADILLAH&jdl=Pengertian-Berenanghttp://www.infoterlengkap.com/renanghttp://www.infoterlengkap.com/renanghttp://www.smpn7bgr.com/PUTRI%20NUR%20FADILLAH&jdl=Pengertian-Berenanghttp://www.smpn7bgr.com/PUTRI%20NUR%20FADILLAH&jdl=Pengertian-Berenanghttp://teiop.wordpress.com/tag/pengertian-renang/http://id.wikipedia.org/wiki/Olahragahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rekreasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    3/21

    9

    a.  Gaya Bebas

    Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar

    tertentu. Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke

     permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan

    dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian

    dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas,

     posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan

    digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke

    samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke

    kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan

    gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

    b. Gaya Dada

    Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi

    dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh

    selalu dalam keadaan tetap. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air

    dalam waktu yang lama. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara

    kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping

    seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan

    tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.

    Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya

     bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang

    Internasional, perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

    c.  Gaya Punggung 

    Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi

     punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga

    orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat ke atas dan

    tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding

    tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.

    Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya

     bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah

    tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh.

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    4/21

    10

    Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang

    napas dengan mulut atau hidung.

    Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya

    dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang

    gaya punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke

    dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut

    ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki

     bertumpu di dinding kolam.

    Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman

    kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung

    merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.

    d. Gaya Kupu-kupu

    Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan

     posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan

    ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan.

    Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas

    seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat

    dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat

    mulut ketika kepala berada di luar air.

    Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang

     paling baru. Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar

    dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah

    tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebihcepat dari perenang gaya bebas.

    (http://goenawanb.com/sports/pengertian-renang-dan-sejarahnya/) 

    2.1.4 Nomor Perlombaan

    Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak

    tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya

     punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor pertandingan renang dalam PON sudah

    http://goenawanb.com/sports/pengertian-renang-dan-sejarahnya/http://goenawanb.com/sports/pengertian-renang-dan-sejarahnya/

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    5/21

    11

    disesuaikan dengan nomor-nomor pertandingan renang nasional, sama dengan

    nomor-nomor renang di Asian Games atau Olympic Games. Nomor perlombaan

    renang menurut Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) ialah:

    Untuk Putra Untuk Putri

    100 m gaya bebas 100 m gaya bebas

    200 m gaya bebas 200 m gaya bebas

    400 m gaya bebas 400 m gaya bebas

    1500 m gaya bebas 800 m gaya bebas

    100 m gaya kupu-kupu 100 m gaya kupu-kupu

    200 m gaya kupu-kupu 200 m gaya kupu-kupu

    100 m gaya punggung 100 m gaya punggung

    200 m gaya punggung 200 m gaya punggung

    100 m gaya dada 100 m gaya dada

    200 m gaya dada 200 m gaya dada

    200 m gaya ganti perorangan 200 m gaya ganti perorangan

    400 m gaya ganti perorangan 400 m gaya ganti perorangan

    4 x 100 m estafet gaya bebas 4 x 100 m estafet gaya bebas

    4 x 200 m estafet gaya bebas -

    4 x 100 m estafet gaya ganti 4 x 100 m estafet gaya ganti

    (Roeswan dan Soekarno,1979).

    Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat

    gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya

     punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    6/21

    12

    100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

    Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang

     perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai

    dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya

    kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

    2.1.5 Manfaat Berenang

    Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan

    kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi

    (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik, karena saat

     berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu

     berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan

     berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau

    arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita

    melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :

    1)  Membentuk otot. Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan

    otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada,

     perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat

     bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus

    "melawan" massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot

    tubuh.

    2)  Membantu mengencangkan otot-otot yang kendur. Gerakan renang yang

     benar akan membantu Anda mengencangkan otot-otot tubuh Anda yang

    kendur. Otot-otot di bagian lengan, payudara, perut, paha, dan betis, akan

    menjadi lebih kencang dan badan menjadi lebih liat.

    3)  Melangsingkan tubuh. Wanita-wanita dengan kelebihan berat badan

     biasanya menggunakan renang sebagai salah satu terapi rutin untuk

    membantu membakar lemak, selain senam. Ini dapat berlaku sebaliknya,

     bagi wanita yang terlampau kurus, renang juga bisa menjadi terapi untuk

    menaikkan berat badan.

    4) 

    Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru. Gerakan

    mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    7/21

    13

    kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-

     paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam

    air.

    5)  Menambah tinggi badan. Berenang secara baik dan benar akan membuat

    tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).

    6)  Melatih pernafasan. Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit

    asma untuk berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat

    menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa

     pernafasan menjadi lebih panjang.

    7)  Membakar kalori lebih banyak. Saat berenang, tubuh akan terasa lebih

     berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi

    lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori

    tubuh.

    8) 

    Self safety. Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat

    mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan

    dengan air (jatuh ke laut, dll).

    9) 

    Merefreshkan pikiran dan menghilangkan stress. Anda mungkin lelah,

    capek, stress dengan semua pekerjaan Anda yang memforsir tenaga dan

     pikiran Anda. Nah, masuk ke dalam air akan membantu Anda merilekskan

     badan, merefreshkan pikiran Anda. Secara psikologis, berenang juga dapat

    membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan

    dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam

    otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.

    10) 

    Memperlancar aliran darah bagi ibu hamil. Bagi ibu hamil, kegiatan

     berenang dapat membantu memperlancar aliran darah ibu kepada janinnya

    dan membantu menguatkan otot-otot. Juga dapat membantu pernapasan.

    11) 

    Manfaat psikologis tambahan, melatih pengaturan waktu, mengembangkan

     jiwa sportif, dan meningkatkan rasa kepercayaan diri.

    (http://www.iniunik.web.id/2011/06/11-manfaat-12-tips-berenang-yang-

     benar.html)

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    8/21

    14

    2.1.6 Faktor Seseorang Pandai Berenang

    Ada beberapa faktor seseorang pintar berenang yaitu:

    a) Bakat

    Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih

     perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan

    dan keterampilan khusus. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk

     berkembang atau dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak

    mengetahui dan mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan

    kemampuan yang terpendam.

    b) Kesehatan

    Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

    memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam

     berenang dibutuhkan kesehatan jasmani maupun rohani yang baik. Kesehatan

     jasmani sangat dibutuhkan dalam berenang karena dengan kondisi tubuh yang

     baik (fisik dan organ dalam) seseorang memungkinkan untuk dapat berenang

    dengan lebih cepat. Kesehatan rohani juga sangat dibutuhkan karena dengankondisi mental yang baik seseorang tidak akan terbebani dan lebih tenang serta

    fokus dalam mengikuti suatu pertandingan.

    c) Tinggi badan

    “Berenang adalah seni berselanjar pada gelombang yang tercipta dari gerakan

    renang ,”kata Prof.Bejan. Para perenang yang membuat gelombang besar akan

    lebih cepat. Tubuh lebih panjang berarti gelombang yang tercipta lebih besar.

    Contoh bangsa Eropa memiliki tubuh tiga persen lebih tinggi dari Afrika Barat

    yang memberikan 1,5 persen keuntungan kecepatan di kolam renang.

    d) Fasilitas yang Mendukung

    Seseorang yang memiliki bakat, haruslaah disertai fasilitas yang

    mendukung karena tanpa fasilitas maka seseorang tersebut tidak akan memiliki

    wadah untuk menlatih bakatnya agar lebih mahir lagi.

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    9/21

    15

    e) Motivasi

    Motivasi adalah daya penggerak seseorang yang menjadi aktif pada saat

    saat tertentu dimana seseorang tersebut ingin mencapai tujuan. Motivasi ini

    sendiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu motivasi internal, motivasi eksternal, dan

    motivasi berprestasi. 

    1.  Motivasi Internal : motivasi dari dalam diri sendiri dimana dia ingin

    mencapai sesuatu yang dia inginkan, biasa disebut dengan “niat”

    2. 

    Motivasi Eksternal : motivasi yang didapat dari orang lain seperti halnya

     pujian, taua pemberian hadiah atas kesuksesannya.

    3.  Motivasi berprestrasi : dimana seseorang memiliki keinginan bejuang

    untuk sukses dan memilih kegiatan yang berorientasi sukses. Motivasi ini

    tidak jauh berbeda dengan motivasi internal.

    (http://www.anneahira.com/olah-raga-atletik.htm ;http://dohkamtis.blogspot.com/) 

    2.1.7 Kondisi yang Harus Dipenuhi Atlet

    Kondisi yang harus dipenuhi seorang atlet adalah:

    1. 

    Sehat secara FisikKemampuan fisik adalah karakteristik fungsional dari semua organ

    kekuatan. Keadaan kondisi fisik yang baik akan mempengaruhhi pula

    terhadap aspek-aspek kejiwaan seperti peningkatan motivasi kerja,

    semangat kerja, rasa percaya diri, ketelitian,dan sebagainya. Karena bila

    seorang atlet memiliki kondisi fisik yang baik, maka dapat

    membangkitkan reaksi-reaksi yang positif dalam organisme tubuhnya, dan

    akan dapat melakukan gerakan-gerakan dengan efisien .Apabila

    kemampuan tersebut dikembangkan pada seseorang, maka ia akan

    mempergunakan secara benar dan efisien dalam melakukan suatu gerakan.

    Oleh karena itu maka tingkat kemampuan fisik harus dikembangkan untuk

    mendapatkan kemampuan yang efisien. 

    2.  Sehat secara rohani

    Sehat secara rohanni berarti memliki kondisi kejiwaan yang baik, dimana

     jiwanya tidak terganggu dan hidup secara normal.

    http://www.anneahira.com/olah-raga-atletik.htmhttp://dohkamtis.blogspot.com/http://dohkamtis.blogspot.com/http://www.anneahira.com/olah-raga-atletik.htm

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    10/21

    16

    3.   Latihan yang cukup

    Dengan kondisi fisik dan jasmani yang sehat saja tidak akan menjamin

     bahwa seorang atlit akan berhasil tanpa latihan yang cukup dan benar.

    Oleh sebab itu atlet sangat membutuhkan latihan, berikut ini diuraikan

    unsur-unsur dalam latihan yaitu:

    a.  Intensitas: yang dimaksud intensitas latihan adalah tingkat kegiatan

    didalam melakukan suatu latihan, misalnya; pace atau kecepatan lari atau

    sering juga disebut kualitas latihan. Intensitas latihan dapat ditentukan

    dengan menggunakan Teori Karvoner.

     b.  Duration: adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan satu

     pembebanan latihan tanpa harus istirahat. seorang atlit dapat meningkat

    kemampuannya apabila kian menambah waktu latihannya namun

    demikian perlu dijaga agar jangan sampai melebihi batas (over trainning)

    karena hal ini juga bisa membahayakan atlit tersebut.

    c.  Volume: dalam latihan olahraga prestasi hal yang tidak kalah untuk

    diperhatikan yaitu volume latihan, yang dimaksud adalah jumlah waktu

    yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pembebanan latihan

    didalam satu session latihan. Jadi semakin cepat seorang atlit

    menyelesaikan beban latihan dalam satu session maka mengindikasikan

     bahwa kemampuannya semakin baik.

    d.  Istirahat/Rest: adalah waktu yang diperlukan untuk pemulihan/recovery

    antara periode pembebanan.latihan. Masing-masing atlit membutuhkan

    itirahat/rest yang berbeda-beda, ada atlit yang harus istirahat lebih lama

    dalam melakukan recovery dan ada yang sebaliknya hal ini dipengaruhi

    oleh kemampuan kardiovasculer dari atlit yang bersangkutan, semakin

     baik kardiovaskulernya akan semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk

    recovery.

    e.  Repetisi: adalah jumlah pengulangan yang dilakukan dalam suatu bentuk

    latihan. Biasanya repetisi dilakukan antara delapan sampai sepuluh kali

    dari satu bentuk latihan. Hal ini bertujuan agar bentuk latihan/gerakan

    lebih gampang dikuasai sehingga otomatisai gerakan atau reflek gerak

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    11/21

    17

    cepat tercapai. Apabila semua unsur-unsur latihan olahraga dikelola

    dengan baik ditambah dengan kedisiplinan yang tinggi, prestasi akan

    gampang di raih.

    4.  Stamina yang baik

    Seorang atlet renang harus mempunyai stamina yang baik dalam

    menunjang peningkatan prestasinya. Agar dapat menjaga stamina seorang

    atlet harus makan makanan bergizi tiap harinya, karena dengan latihan

    terus menerus tanpa diimbangi dengan gizi yang baik maka dapat

    menurunkan stamina. Dengan kondisi fisik dan jasmani yang baik, latihan

    yang cukup dan stamina yang prima maka kemengan dalam pertandingan

    akan dapat diraih.

    (http://www. skripsi-penjas.com/olah-raga-atletik.html)

    2.1.8 Risiko dalam Renang

    Kecelakaan di air karena bisa menyebabkan cedera hingga kematian akibat

    tenggelam. Sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalamankolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi. Berenang di sungai atau di

    laut bisa sangat berbahaya bila datang arus deras atau ombak besar secara tiba-

    tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk

     berenang.

    Kaca mata renang bisa mencegah mata orang yang memakainya dari

    iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di

    kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit.Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.

    2.2 Matriks

    2.2.1 Pengertian Matriks

    Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.

    Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Jika

    kita gunakan A untuk menyatakan sebuah matriks, maka kita akan menggunakan

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    12/21

    18

    aij untuk entrinya dalam baris i dan kolom j. Jadi matriks m x n yang umum dapat

    dituliskan sebagai berikut: 

       =  11 1221 22  ⋯ 1⋯ 2⋮ ⋮1 2  ⋮⋯   (1)(Anton H, 1987)

    Contoh:

    A = 7 7 2

    1 4 6  , matriks A berukuran 2 x 32.2.2 Penjumlahan matriksJika A dan B ada sebarang dua matriks yang ukurannya sama adalah

    sebarang dua matriks yang ukurannya sama, maka jumlah A + B adalah matriks

    yang diperoleh dengan menambahkan bersama – sama entri yang bersesuaian

    dalam kedua matriks tersebut. Matriks – matriks yang ukurannya berbeda tidak

    dapat dijumlahkan (Anton H, 1987). 

    Contoh : Misalkan  = �1 3 56 4 75 1 2

      dan = �2 4 13 6 14 8 5

     Maka  + = �1 3 56 4 7

    5 1 2

     + �2 4 13 2 14 8 5

    = �3 7 69 6 89 9 7

     2.2.3 Perkalian Matriks

    Jika A adalah matriks m x r dan B adalah r x n maka hasil kali AB adalah

    matriks m x n yang entri – entrinya ditentukan sebagai berikut. Untuk mencari

    entri dalam baris-i dan kolom-  j dari AB, pisahkan baris-i dari matriks A dan

    kolom- j dari matriks B. Kalikanlah entri – entri yang bersesuaian dari baris dan

    kolom tersebut bersama – sama dan kemudian jumlahkanlah hasil yang

    diperoleh (Anton H , 1987). 

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    13/21

    19

    Contoh :

    Diketahui  = 2 56 1  84, dan = �1 43 87 2 Tinjaulah perkalian matriks A dan B. Karena A adalah matriks berukuran

    2 x 3 dan B adalah matriks berukuran 3 x 2 maka hasil kali AB adalah matriks 2 x

    2.

    Perhitungan – perhitungan untuk hasil kali adalah :

    (2.1) + (5.3) + (8.7) = 73 

    (2.4) + (5.8) + (8.2) = 64 

    (6.1) + (1.3) + (4.7) = 37 

    (6.4) + (1.8) + (4.2) = 40 

    Jadi, diperoleh  = 73 6437 40

      2.2.4  Perkalian Matriks Dengan Bilangan

    Jika A adalah suatu matriks dan c adalah suatu bilangan, maka hasil kali

    (product) cA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan masing – masing

    entri dari A oleh c. Dalam hal ini ditulis cA = (caij). Khususnya dengan – A yang

    disebut negatif dari A, diartikan matriks yang diperoleh dari A dengan cara

    mengalikan setiap elemennya dengan -1 atau cukup dengan mengubah tanda

    semua elemennya.

    Contoh :

    Diketahui matriks  = � 2 14 3−1 0 Maka 2  = � 4 28 6−2 0  dan (−1)   = �

    −2 −1−4 −31 0

     ( Anton H, 1987)

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    14/21

    20

    2.3 Persoalan Optimasi dan Program Linier

    Masalah optimasi merupakan masalah memaksimumkan atau

    meminimumkan sebuah besaran tertentu yang disebut tujuan objektif (objective)

    yang bergantung pada sejumlah berhingga variabel masukan (input variabels).

    (Richard Bronson ,1996) 

    Program linear merupakan suatu model umum yang dapat digunakan

    dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara

    optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih

    atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, dimana masing-

    masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas

    (Pangestu dkk, 1995). 

    Program linear merupakan matematika terapan dari aljabar linear dimana

    dalam memecahkan persoalan dunia nyata melalui tahap-tahap sebagai berikut:

    1.  Memahami masalah di bidang yang bersangkutan

    2.  Menyusun model matematika

    3. 

    Menyelesaikan model matematika (mencari jawaban model)4.  Menafsirkan jawaban model menjadi jawaban atas masalah yang nyata.

    Dalam model LP dikenal dua macam fungsi yaitu fungsi tujuan adalah

    fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran didalam permasalahan LP yang

     berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya, untuk memperoleh

    keuntungan maksimal atau biaya minimal. Sedang fungsi batasan merupakan

     bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang

    akan dialokasikan secara optimal keberbagai kegiatan. (Pangestu dkk, 1995)

    Di waktu-waktu selanjutnya teori ini terus berkembang pesat dan

    merambah berbagai bidang, terutama dibidang militer yang terkait dengan

    optimasi strategi perang. Terbukti bahwa persoalan-persoalan pemrograman

    linier dapat diuraikan dan diterapkan pada pemerintahan, perusahaan, bidang

    kesehatan dan beberapa bidang yang lain.

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    15/21

    21

    Dalam bidang penugasan (assignment ), pemrograman linier digunakan

    dalam bentuk Metode Hungarian yang dapat menguraikan dan menentukan

    seseorang atau barang (mesin-mesin) pada tempatnya atau pekerjaanya yang

     bertujuan untuk mengecilkan biaya atau mendapatkan keuntungan yang

    maksimal. (Kakiay, 2008). 

    Rumusan umum bentuk baku suatu program linear dapat dinyatakan

    sebagai berikut:

    Carilah nilai x1, x2, ..., xn yang dapat menghasilkan berbagai kombinasi optimum

    (maksimum atau minimum). = 11 + 22 + … +  Dengan batasan: 111 + 122 + … + 1  ≤ ≥  1 211 + 222 + … + 2  ≤ ≥  2 

    .... .... ....

    11 + 22 + … +   ≤ ≥   Syarat variabel  ≥ 0 untuk j = 1, 2, ..., nDengan menggunakan notasi sigma :

    Fungsi Tujuan = ∑   =1 , untuk j = 1, 2, ..., nSyarat ikatan ∑   =1     ≤   ≥   

    Untuk i = 1, 2, ..., m

    Dan  ≥ 0 keterangan: =  koefisien harga variable pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan . =  variable pengambilan keputusan yang harus dicari atau variable aktivitas

    (keluaran atau output).

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    16/21

    22

    =  Konstanta variable aktivitas ke-j dalam pembatasan (kendala) ke-i. =  Sumber daya yang terbatas atau konstanta (nilai sebelah kanan) dari pembatas ke-i, yang membatasi aktivitas berkaitan dengan usahamengoptimalkan fungsi tujuan.Z = Nilai skalar yang berkaitan dengan kriteria pengambilan keputusan fungsi

    tujuan.

    (N. Soemartojo dan marthen, 1999 )

    2.4 Metode Hungarian

    Masalah penugasan merupakan kasus khusus dari masalah linear programming pada umumnya. Masalah penugasan (assignment problem) adalah

    suatu masalah mengenai pengaturan pada individu (objek) untuk melaksanakan

    tugas (kegiatan), sehingga dengan demikian biaya/waktu/jarak yang digunakan

    untuk pelaksanaan tugas tersebut dapat diminimalkan. Metode ini mula-mula

    dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan hungaria yang

     bernama D. Konig dalam tahun 1916. (Pangestu dkk, 1995). 

    Masalah penugasan mensyaratkan bahwa banyaknya penerima tugas sama

    dengan banyaknya tugas, katakanlah sama dengan n. Dalam hal ini maka ada n!

    cara yang berlainan untuk menetapkan tugas kepada penerima tugas berdasarkan

     penugasan satu-satu (one-to-one basic). Banyaknya penugasan ini adalah n!

    karena terdapat n cara untuk menetapkan tugas pertama, n-1 cara untuk

    menetapkan tugas kedua, n-2 cara untuk menetapkan tugas ketiga, dan seterusnya

    yang jumlah seluruhnya adalah: n.(n-1).(n-2)…3.2.1 = n! penugasan yang

    mungkin.

    Diantara n! penugasan yang mungkin ini, harus dicari satu penugasan yang

    optimal. Sebuah penugasan optimal adalah penugasan dimana waktu total yang

    ditempuh untuk menyelesaikan n tugas tersebut mempunyai nilai minimum

    (Anton Rorres , 2005 ). 

    Berikut ini adalah persyaratan Metode Hungarian yaitu:

    1. 

    Jumlah sumber (m) yang ditugaskan harus sama dengan jumlah tugas (n)

    yang harus diselesaikan.

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    17/21

    23

    2.  Setiap sumber hanya mengerjakan satu tugas.

    3.  Apabila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas, maka

    ditambahkan variabel dummy.

    4.  Terdapat dua permasalahan yang bisa diselesaikan yaitu memaksimumkan

    keuntungan atau meminimumkan biaya . (Zulfikarijah, 2004) 

    Secara matematis model untuk masalah penugasan dapat ditulis dalam

    suatu bentuk program linear sebagai berikut:

    Meminimumkan

    =  =1=1   (2) Dengan batasan : ∑   =1 = 1, untuk i = 1, 2, ..., m

    ∑   =1 = 1, untuk j = 1, 2, ..., n

    = 0  atau

    = 1 

    Dimana:

    Z = fungsi tujuan problema   = variabel keputusan   = nilai kontribusi objek i terhadap tugas jm = jumlah objek (individu atau sumber daya)

    n = jumlah tugas yang akan diselesaikan

      = 1, apabila pekerja i ditugaskan ke pekerjaan j   = 0, apabila pekerja i tidak ditugaskan ke pekerjaan jUntuk dapat diselesaikan dengan menggunkan metode Hungarian, maka

    data dari masalah tersebut harus dipresentasikan dalam bentuk tabel penugsan

    seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    18/21

    24

    Tabel 2.1 Tabel Umum Bentuk Penugasan ( M = N )

    Tugas

    Karyawan

    1 2 ... N

    1 11  12  ... 1 2 21  22  ... 2 ... ... ... ... ...

    M 1  2  ...  Pada tabel 2.1, 11 , 21 hingga Cmn  mempresentasikan data keuntungan

    yang diperoleh atau kerugian yang ditimbulkan oleh setiap karyawan dalammenyelesaikan tugas. Misalnya, C11 adalah data yang mempresentasikan

    keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang ditimbulkan oleh karyawan 1

    dalam menyelesaikan tugas 1 (Zulfikarijah, 2004).

    Langkah – langkah penyelesaian dengan metode Hungarian adalah sebagai

     berikut:

    1.  Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam bentuk tabel penugasan.

    2. 

    Untuk kasus minimalisasi, mencari biaya terkecil untuk setiap baris, dan

    kemudian menggunakan biaya terkecil tersebut untuk mengurangi semua

     biaya yang ada pada baris yang sama. Sedangkan untuk kasus

    maksimalisasi, mencari nilai tertinggi untuk setiap baris yang kemudian

    nilai tertinggi tersebut dikurangi dengan semua nilai yang ada dalam baris

    tersebut.

    3.  Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Apabila

    masih ada kolom yang belum memiliki nilai nol , maka dicari nilai terkecil

     pada kolom tersebut untuk selanjutnya digunakan untuk mengurangi

    semua nilai yang ada pada kolom tersebut.

    4.  Tutup elemen-elemen bernilai nol dengan garis-garis mendatar atau tegak

     pada setiap baris/kolom. Dalam membuat garis ini dimulai dari nolnya

    terbanyak dan dibuat garis penutup paling minimal. Usahakan, Misalkan n

    adalah banyaknya baris atau kolom dan banyaknya garis elemen nol

    sekurang-kurangnya k, maka:

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    19/21

    25

      Jika k = n, berarti sudah diperoleh program optimal. Proses

    dihentikan dan susun penugasan

      Jika k ≠ n, maka proses dilanjutkan dengan mengikuti

    langkah 5.

    5. 

    Cari bilangan terkecil dari bilangan-bilangan yang tak tertutup garis,

    misalkan e. Selanjutnya:

      Semua elemen yang tidak tertutup garis dikurangi e.

      Semua elemen yang tertutup oleh satu garis tidak diubah.

      Semua elemen yang tertutup oleh dua garis ditambah

    dengan e.

    6.  Setelah diperoleh tabel baru kembali ke langkah – 4

    Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan yang termasuk dalam masalah

     penugasan yaitu:

    1. Penempatan karyawan pada suatu posisi jabatan di perusahaan

    Misalkan suatu perusahaan mempunyai empat posisi jabatan yang kosong.

    Direktur telah mempunyai empat kandidat yang akan ditempatkan pada keempat

     posisi jabatan tersebut, tetapi direktur belum bisa memutuskan kandidat mana

    yang akan ditempatkan pada jabatan sama. Dengan menggunakan data kelebihan /

    kekurangan dari setiap kandidat, direktur dapat menggunakan metode penugasan

    untuk membantunya membuat keputusan.

    2. Pembagian wilayah tugas salesmen

    Seorang manejer pemasaran akan menempatkan beberapa salesmennya

    dibeberapa wilayah pemasaran produknya. Berdasarkan data prakiraan

    keuntungan yang akan diberikan oleh setiap salesman di setiap wilayah

     pemasaran, sang manager dapat menjadwalkan penugasan salesman tersebut

    dengan bantuan metode penugasan

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    20/21

    26

    3. Pembagian tugas dalam suatu tim renang estafet

    Seorang pelatih renang mengasuh empat perenang yang akan diturunkan

    di nomor estafet gaya ganti. Dikarenakan keempat perenang yang ada didaerah

    asuhannya menguasai dengn baik setip gaya, maka pelatih dapat menggunakan

     bantuan metode penugasan untuk membantunya membuat keputusn penempatan

     perenang, berdasararkn pada data waktu terbaik masing-masing perenang di setiap

    gaya.

    (http:// cupzrad.blogspot.com/2012/06/metode-hungarian.html).

    2.5 Permasalahan Dalam Penugasan

    Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu masalah penugasan adalah jumlah

     pekerja harus sama dengan jumlah pekerjaan. Ketika persyaratan ini tidak

    dipenuhi, maka ada cara penyelsaian yang harus dilakukan. Berikut ini yang

    termasuk dalam permasalahan penugasan.

    1.   Jumlah pekerja (baris) lebih banyak daripada jumlah pekerjaan

    (kolom).Apabila jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada jumlah pekerjaan,

    maka pada tabel ditambahkan kolom dummy (dummy pekerjaan) dengan

    nilai variabelnya nol.

    Tabel 2.2 Tabel Penugasan banyak baris > banyak kolom

    Tugas

    Karyawan

    1 2 ... N Dummy

    1 11  12  ... 1  02 21  22  ... 2  0 ... ... ... ... ... ...

    M 1  2  ...   0dimana : M = N + Dummy

  • 8/17/2019 UNIMED-Undergraduate-22148-10. BAB II.pdf

    21/21

    27

     2.   Jumlah pekerjaan (kolom) lebih banyak daripada jumlah pekerja

    ( baris).

    Apabila jumlah pekerjaan lebih banyak daripada jumlah pekerja, maka

     pada tabel ditambahkan baris dummy dengan nilai variabelnya nol.

    Tabel 2.3 Tabel Penugasan banyak kolom > banyak baris

    Tugas

    Karyawan

    1 2 ... N

    1

    11 

    12  ...

    2 21  22  ... 2 ... ... ... ... ...

    M 1  2  ...  Dummy 0 0 ... 0

    dimana : M + Dummy = N

    2.6 Masalah Penugasan Tambahan

    Dalam praktek sehari-hari, tidak semua masalah penugasan memiliki

    matriks biaya atau keuntungan seperti dalam dua contoh kasus diatas. Ada

    kalanya seorang karyawan misalnya, tidak dapat dialokasikan atau ditugaskan

    untuk sebuah pekerjaan tertentu (karena alasan, usia, jenis kelamin, ketrampilan

    yang tidak memadai, kondisi fisik, atau karena sebab lainnya). Dengan demikian

    karyawan dengan keterbatasan seperti itu tidak dapat dipaksakan mengerjakan

    sebuah pekerjaan yang memang tidak mungkin baginya.

    Untuk mengatasi hal semacam ini, maka dalam proses penyelesaiaanya,

     perlu ditambahkan sebuah bilangan, dan disebut dengan bilangan M (untuk

    masalah minimalisasi) dan -M (untuk masalah maksimalisasi).Proses penyelesaian

    selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pada kasus penugasan

    yang normal, hanya saja pada keputusan optimalnya akan dihindari menugaskan

    karyawan pada tugas yang memiliki bilangan M atau –M tersebut.

    (Pangestu dkk,1995)